Geds Post Rev
-
Upload
yuni-ismulyati -
Category
Documents
-
view
215 -
download
2
description
Transcript of Geds Post Rev
Case Based Discussion
Seorang Anak dengan Gastroenteritis Dehidrasi Sedang
dan Status Gizi Baik
Disusun oleh :
Yuni Ismulyati
01.211.6555
Pembimbing:
dr. Slamet Widi S., Sp.A
dr. Zuhriah Hidajati, Sp.A
dr. Lilia Dewiyanti, Sp. A
dr. Neni Sumarni, Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD KOTA SEMARANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
2015
CBD I
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : An. F.
Umur : 11 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan Semeru Barat RT1 RW5, Semarang
Nama Ayah : Tn. I
Umur : 33 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Ny. S
Umur : 26 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Bangsal : Nakula 4
Masuk RS : 5 Desember 2015
II. DATA DASAR
1. Anamnesis ( Alloanamnesis )
Alloanamnesis dengan ibu penderita dilakukan pada tanggal 6
Desember 2015 pukul 16.00 WIB di Nakula 4 dan didukung dengan catatan
medis.
a. Keluhan utama : Mencret
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
1 hari sebelum masuk RS, Pasien mencret 4 kali/hari, cair ada
ampasnya, berwarna kekuningan, jumlahnya ±4 sendok makan, lendir (-),
darah (-), bau amis (-), dan tidak seperti cucian beras, tidak nyemprot, bau
asam (-), mual muntah (-). Kencing warna kuning bening, jumlah cukup,
tidak rewel saat BAK. Batuk (-), pilek (-), demam (-), mengganti pola
makan (-), mengganti susu formula (-), ubun-ubun cekung (-), mata cekung
(-), cubitan kulit kembali lambat (-), bibir kering (-), anak rewel (+),
tampak kehausan (+).
8 jam SMRS, anak demam 38oC, kejang (-), menggigil (-), keringat
dingin (-), demam naik turun dengan obat penurun panas tapi tidak sampai
normal. Pasien rewel, mencret 4x, jumlahnya ±4 sendok makan, cair ada
ampasnya, berwarna kekuningan, lendir (-), darah (-), bau amis (-), tidak
seperti cucian beras, tidak nyemprot, bau asam (-). Pasien muntah ± 5 kali
setiap habis makan minum, jumlahnya ±3 sendok makan, cair berwarna
putih. Batuk (-), pilek (-), kencing warna kuning bening, jumlah sedikit.
Ubun-ubun cekung (-), mata cowong (+), bibir kering (+), cubitan kulit
kembali lambat (+), anak rewel(+), tampak kehausan (+). Oleh ibu pasien,
anak dibawa ke IGD RSUD Kota Semarang.
1 hari setelah masuk rumah sakit BAB 3x, lembek, lendir (-), darah
(-), bau amis (-), tidak seperti cucian beras, tidak nyemprot, bau asam (-).
Mual muntah (-), tidak demam (-).
c. Riwayat Penyakit Dahulu :
- Riwayat pernah sakit panas, mencret, terakhir 3 bulan yang lalu
disangkal
- Riwayat makan dan minum yang diduga basi disangkal.
- Riwayat ibu jarang mencuci tangan sebelum membuat susu dan saat
membuat makanan bayi diakui.
- Anak memiliki 3 botol susu yang sering dipakai dan jarang direbus
sebelum digunakan
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita sakit seperti ini
e. Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien tinggal bersama nenek dan kedua orang tuanya. Pasien
anak pertama. Ayah pasien bekerja sebagai wiraswasta, ibu pasien sebagai
ibu rumah tangga. Biaya pengobatan ditanggung BPJS. Air untuk minum
dan keperluan sehari-hari berasal dari PAM. Ibu pasien jarang mencuci
tangan sebelum membuat susu untuk anaknya. Anak hanya memiliki botol
susu 3 yang sering dipakai dan jarang direbus. Jika membuat susu, ibu
hanya membilas dengan air panas.
Rumah dengan 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi di
dalam rumah terletak di dekat dengan dapur. Dinding rumah dari tembok.
Rumah saling berdampingan dengan tetangga lainnya
Kesan : Sosial ekonomi kurang
f. Riwayat Persalinan dan Kehamilan :
Pasien adalah anak laki-laki lahir dari ibu P1A0, hamil 39 minggu,
lahir spontan di bidan, lahir langsung menangis, berat badan lahir 3000
gram, panjang badan 49 cm, lingkar kepala dan lingkar dada saat lahir ibu
tidak ingat, tidak ada kelainan bawaan.
Kesan : neonatus aterm, lahir secara spontan, BBL normal, vigorous baby
g. Riwayat Kehamilan dan Pemeliharaan Prenatal :
Ibu biasa memeriksakan kandungannya secara teratur ke bidan
terdekat. Mulai saat mengetahui kehamilan hingga usia kehamilan 7 bulan
pemeriksaan dilakukan 1x/bulan. Saat usia kehamilan memasuki usia
kandungan ke-8 bulan, pemeriksaan rutin dilakukan 2x/bulan hingga lahir.
Selama hamil ibu telah mendapat suntikan TT 2x Ibu mengaku tidak
pernah menderita penyakit selama kehamilan. Riwayat perdarahan dan
trauma saat hamil disangkal. Riwayat minum obat tanpa resep dokter
ataupun minum jamu disangkal.
Kesan : riwayat pemeliharaan prenatal baik
h. Riwayat Pemeliharaan Postnatal :
Pemeliharaan postnatal dilakukan di bidan dan Posyandu dan anak
dalam keadaan sehat.
Kesan : riwayat pemeliharaan postnatal baik
i. Riwayat Makan dan Minum Anak :
Ibu mengaku anak tidak diberi ASI sejak lahir karena ASI tidak
keluar dan payudara ibu sempat mengeluarkan darah sehingga sejak lahir
anak langsung diberi susu formula. Setelah usia 6 bulan, selain susu
formula anak juga mendapat makanan pendamping ASI berupa pisang
yang dilumat halus, bubur susu, nasi tim, dan buah.
Kesan : kualitas dan kuantitas diet cukup
j. Riwayat Imunisasi :
BCG : 1x (1 bulan ), scar (+) di lengan kanan atas
Pentabio : 3x (2, 4, 6 bulan)
Polio : 4x (0, 2, 4, 6 bulan)
Campak : 1x (9 bulan)
Kesan : Imunisasi dasar sesuai dengan umur dan tepat waktu.
k. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Anak :
Pertumbuhan :
Berat badan lahir 3000 gram, panjang badan lahir 47 cm. Ibu pasien tidak
rutin memeriksakan anaknya ke posyandu atau puskesmas sehingga data
KMS tidak ada.
Saat ini usia anak 11 bulan dengan berat badan 8 kg, tinggi badan 74 cm.
Data Antropometri
• WAZ = (BB – Median) / SD = (8 – 9,9) / 1 = -1,9 SD (BB normal)
• HAZ = (TB – Median) / SD = (74 – 74,9) / 2,7 = -0,3 SD (TB normal)
• WHZ = (BB – Median) / SD = (8 – 9,6)/0,8 = -2 SD (normal)
Perkembangan :
Saat ini anak berusia 11 bulan. Berdasarkan KPSP anak usia 9 bulan, anak
dapat mempertahankan lehernya secara kaku pada saat kedua tangannya
ditarik perlahan ke atas, anak dapat memindahkan biskuit dari satu tangan
ke tangan yang lain, anak tertarik mengambil kertas yang dijatuhkan
dihadapannya, anak dapat memegang kue pada masing-masing tangan
disaat yang bersamaan, anak dapat menyangga badannya dengan kedua
kakinya saat diberdirikan, anak dapat memungut benda-benda kecil seperti
potongan biskuit, tanpa disangga oleh bantal anak dapat duduk sendiri
selama 60 detik, anak dapat makan kue kering sendiri, anak memberi
respon menengok saat mendengar bisikan, anak memberi respon
mengambil mainan dengan mengulurkan lengan dan badannya.
Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai usia.
l. Riwayat Keluarga Berencana :
Ibu penderita menggunakan suntik KB 3 bulan.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 6 Desember 2015 pukul 16.00 WIB. Anak
laki-laki usia 11 bulan, BB 8 kg, TB 74 cm.
1. Keadaan Umm :
Compos mentis, gelisah, gizi baik, tampak sakit ringan
2. Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 100/60 mm Hg
- Nadi : 110 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup,
sama kanan dan kiri
- Laju nafas : 25 x/ menit
- Suhu : 37° C ( axilla )
3. Status Internus
a. Kepala : mesocephal, ubun-ubun besar cekung, kulit kepala tidak ada
kelainan, rambut hitam dan distribusi merata, tidak ada kaku
kuduk.
b. Kulit : Tidak sianosis, turgor kembali lambat, ikterus (-), petechie (-)
c. Mata : Mata cekung/cowong, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-)
d. Hidung : bentuk normal, sekret (-/-), nafas cuping hidung (-)
e. Telinga : bentuk normal, serumen (-/-), discharge (-/-), nyeri (-/-)
f. Mulut : bibir kering (+), sianosis (-), pendarahan gusi (-) lidah kotor (-)
g. Tenggorok : tonsil ukuran T1-T1, permukaan rata, kripte tonsil tidak
melebar, tidak hiperemis, faring hiperemis (-)
h. Leher : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
i. Thorax
Paru
- Inspeksi : Hemithoraks dextra et sinistra simetris dalam keadaan
statis dan dinamis, tidak ada retraksi suprasternal,
intercostal dan epigastrial (-).
- Palpasi : stem fremitus tidak dilakukuan
- Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
- Auskultasi : suara dasar : vesikuler
suara tambahan : ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : Ictus cordis teraba di ics V 2 cm medial linea mid clavicula
sinistra, tidak melebar, tidak kuat angkat
- Perkusi : Batas jantung sulit di nilai
- Auskultasi : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-), bising (-)
j. Abdomen
- Inspeksi : dinding abdomen datar, smilling umbilicus (-)
- Auskultasi : BU (+) normal
- Perkusi : timpani (+)
- Palpasi : supel, defense muscular (-), nyeri tekan pada regio
epigastrium, hepar dan lien dalam batas normal
k. Genitalia : Laki-laki, tidak ada kelainan
l. Ekstremitas
Superior Inferior
Akral Dingin -/- -/-
Akral Sianosis -/- -/-
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah dan Elektrolit
Pemeriksaan 5/12/2015 7/12/2015 8/12/2015
Hb 13 g/dL 10,3 g/dL 11,2 g/dL
Ht 40,6 % 40,1 % 42,40 %
Leukosit 10.700/ mm3 5400 /mm3 8700 /mm3
Trombosit 366.000/ mm3 254.000/ mm3 288.000/ mm3
Pemeriksaan Kimia Klinik
GDS 94 mg/dL
Pemeriksaan Feses Rutin
Makroskopis
Warna
Konsistensi
Bau
Lendir
Darah
Kuning
Cair
Khas
Negatif
Negatif
Mikroskopis
Protein
Karbohidrat
Lemak
Eritrosit
Amoeba
Telur Cacing
Leukosit
Bakteri
Jamur
Lain-lain
Negatif
Negatif
Pos (+2)
1-2
Negatif
Negatif
2-4
Positif (+2)
Negatif
Negatif
V. RESUME
Telah diperiksa seorang anak laki-laki usia 11 bulan, BB 8 kg, TB 74
cm. 1 hari sebelum masuk RS, Pasien mencret 4 kali/hari, cair ada ampasnya,
berwarna kekuningan, jumlahnya ±4 sendok makan, lendir (-), darah (-), bau
amis (-), dan tidak seperti cucian beras, tidak nyemprot, bau asam (-), mual
muntah (-). Kencing warna kuning bening, jumlah cukup, tidak rewel saat BAK.
Batuk (-), pilek (-), demam (-), mengganti pola makan (-), mengganti susu
formula (-), ubun-ubun cekung (-), mata cekung (-), cubitan kulit kembali lambat
(-), bibir kering (-), anak rewel (+), tampak kehausan (+).
8 jam SMRS, anak demam 38oC, kejang (-), menggigil (-), keringat
dingin (-), demam naik turun dengan obat penurun panas tapi tidak sampai
normal. Pasien rewel, mencret 4x, jumlahnya ±4 sendok makan, cair ada
ampasnya, berwarna kekuningan, lendir (-), darah (-), bau amis (-), tidak seperti
cucian beras, tidak nyemprot, bau asam (-). Pasien muntah ± 5 kali setiap habis
makan minum, jumlahnya ±3 sendok makan, cair berwarna putih. Batuk (-), pilek
(-), kencing warna kuning bening, jumlah sedikit. Ubun-ubun cekung (-), mata
cowong (+), bibir kering (+), cubitan kulit kembali lambat (+), anak rewel(+),
tampak kehausan (+). Oleh ibu pasien, anak dibawa ke IGD RSUD Kota
Semarang.
1 hari setelah masuk rumah sakit BAB 3x, lembek, lendir (-), darah (-),
bau amis (-), tidak seperti cucian beras, tidak nyemprot, bau asam (-). Tidak mual
muntah, Tidak demam.
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum : Compos mentis, gelisah, gizi baik, tampak sakit ringan
- Tanda-tanda Vital:
Tekanan Darah : 100/60 mm Hg
Nadi : 110 x/ menit, reguler, isi dan tegangan cukup, equal
kanan dan kiri.
Laju nafas : 25 x/ menit
Suhu : 37° C ( axilla )
Ubun-ubun cekung, mata cowong, bibir kering, turgor kembali lambat
Pemeriksaan Feses Rutin
- Makroskopis : warna kuning, konsistensi cair, bau khas, lendir (-), darah
(-)
- Mikroskopis : lemak (+2), eritrosit 1-2, leukosit 2-4, bakteri (+2)
Pemeriksaan Antropometri
Status gizi baik
Derajat Dehidrasi
- Keadaan umum : lesu/haus (2)
- Mata : cekung (2)
- Mulut : kering (2)
- Pernapasan : <30x/menit (1)
- Turgor : kurang (2)
- Nadi : <120x/menit (1)
Total 10
Interpretasi : dehidrasi sedang
VI. DIAGNOSIS BANDING
-DIARE
1. Berdasarkan lamanya diare :
a. Diare akut : agen infeksius (virus, bakteri, protozoa)
b. Diare kronik : proses penyakit, obat-obatan, abnormalitas genetik
2. Berdasarkan penyebab diare :
a. Faktor infeksi
Infeksi enteral :
Bakteri : E. coli, Salmonella, Shigella, Vibrio cholerae,
Virus : Rotavirus, Norovirus
Parasit : Protozoa (amoeba), Cacing (Ascaris, Tricuris, Oxyuris)
Jamur : Candida albicans
Infeksi parenteral : ISPA, OMA
b. Faktor malabsorbsi :
malabsorbsi karbohidrat, lemak, protein
c. Faktor makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
d. Faktor psikologis : rasa takut dan cemas
3. Berdasarkan mekanisme/patofisiologi :
a. Diare osmotik
intoleransi laktosa
b. Diare sekretorik
infeksi : virus, bakteri, protozoa
non infeksi : keganasan, inflamasi usus, malabsorbsi asam lemak dan
asam empedu
c. Gangguan motilitas usus
4. Berdasarkan derajat dehidrasi :
a. Tanpa tanda dehidrasi
b. Dehidrasi ringan-sedang
c. Dehidrasi berat
- STATUS GIZI
1. Status gizi lebih
2. Statuz gizi baik
3. Status gizi kurang
4. Status gizi buruk
VII. DIAGNOSIS KERJA
- Gastroenteritis Dehidrasi Sedang (GEDS)
- Status gizi baik
VIII. TERAPI
Rehidrasi : Infus RL 30 tpm + 300cc Oralit diberikan dalam 3 jam sambil di
evaluasi tanda-tanda dehidrasi, jika membaik beri tetes maintenance
Maintenance : infus RL 10 tpm
Inj. Ondansetron 3x1,5 mg
PO :
o Curvit 1 x 1
o Lacto B 3 x 1 sachet
o Zinc 1 x 20 mg
o PCT 3 x 1 cth
IX. EDUKASI
1. Memberi penjelasan kepada orang tua pasien tentang pentingnya menjaga
kebersihan, terutama mencuci tangan sebelum membuat susu dan makanan
bayi dan merebus botol susu sebelum dipakai.
2. Menjelaskan kepada ibu untuk menambah jumlah botol susu, sehingga botol
susu yang sudah dipakai bisa direbus.
3. Menjelaskan kepada ibu agar anak tidak bermain di tempat yang kotor dan
tanah yang basah, serta merebus mainan anak.
4. Meminumkan obat penurun panas jika anak demam untuk mencegah kejang
demam.
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungsionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
6 Desember 2015 7 Desember 2015
S =
Demam (-), muntah (-), diare 3x ada ampas
O =
Compos mentis, tampak sakit ringan
T = 37 0C
HR = 107xmenit
RR = 25x/menit
Terapi :
Infus RL 10 tpm
Inj. Cefotaxim 2 x 200 mg
Inj. Ondansetron 3 x 1,5 mg
PO PCT syr 3 x 125 mg
PO Zink kid syr 1 x 1 cth
PO L-Bio 3 x 1 sachet
S =
diare 3x ada ampas, muntah 2x, demam (-)
O =
Compos mentis, tampak sakit ringan
T = 36,30C
HR = 109x/menit
RR = 28x/menit
Terapi :
Infus RL 10 tpm
Inj. Cefotaxim 2 x 200 mg
Inj. Ondansetron 3 x 1,5 mg
PO PCT syr 3 x 125 mg
PO Zink kid syr 1 x 1 cth
PO L-Bio 3 x 1 sachet
Anjuran makan minum sedikit tapi sering
8 Desember 2015 9 Desember 2015
S = diare 2x ada ampas, muntah 3x, demam
(-)
O =
Compos mentis, tampak sakit ringan
T = 37,60C
HR = 108x/menit
RR = 28x/menit
Terapi :
Infus RL 10 tpm
Inj. Cefotaxim 2 x 200 mg
Inj. Ondansetron 3 x 1,5 mg
S = diare 2x ada ampas, muntah (-), demam
(-)
O = compos mentis, gerak aktif
T = 36,50C
HR = 100 x/menit
RR = 25 x/menit
Terapi :
Infus RL 10 tpm
Inj. Cefotaxim 2 x 200 mg
Inj. Ondansetron 3 x 1,5 mg
PO PCT syr 3 x 125 mg
PO PCT syr 3 x 125 mg
PO Zink kid syr 1 x 1 cth
PO L-Bio 3 x 1 sachet
Motivasi makan minum sedikit tapi sering
Motivasi ibu menjaga kebersihan
PO Zink kid syr 1 x 1 cth
PO L-Bio 3 x 1 sachet