gayya

87
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok Homeostasis, Stres dan Adaptasi adalah blok keenam pada semester II dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan studi kasus skenario B yang memaparkan sejak kemarin malam Fathanah, 6 tahun, mengalami mencret-mencret 7 kali dan muntah. Hal ini terjadi setelah ia minum es yang dijual dipinggir jalan pada saat pulang sekolah. Sekarang kondisi Fathanah terlihat lemas, kedua kelopak matanya cekung, ia merasa haus serta kencingnya sedikit. Sebelum dibawa ke UGD ibunya member bubur beras encer dengan tambahan larutan gula dan garam. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu: 1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di 1

description

gya

Transcript of gayya

Skenario A Blok V

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBlok Homeostasis, Stres dan Adaptasi adalah blok keenam pada semester II dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan studi kasus skenario B yang memaparkan sejak kemarin malam Fathanah, 6 tahun, mengalami mencret-mencret 7 kali dan muntah. Hal ini terjadi setelah ia minum es yang dijual dipinggir jalan pada saat pulang sekolah. Sekarang kondisi Fathanah terlihat lemas, kedua kelopak matanya cekung, ia merasa haus serta kencingnya sedikit. Sebelum dibawa ke UGD ibunya member bubur beras encer dengan tambahan larutan gula dan garam.

1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu:1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakults Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis pembelajran diskusi kelompok.3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Data TutorialTutor : Nursiah Nasution, Drg. M.KesModerator : M. Rizky RachmadiSekertaris meja: Adawiyah SimanjuntakSekertaris papan: Nidiah SyarifatulWaktu : 1. Senin, 13 Mei 2013 2. Rabu, 15 Mei 2013 Pukul. 13.00 14.30 WIB..Rule :: 1. Alat komunikasi dinonaktifkan 2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat/ aktif 3. Mengacungkan tangan saat akan mengutarakan pendapat, 4. Izin terlebih dahulu saat akan keluar ruangan, 5. Tidak boleh membawa makanan dan minuman pada saat proses tutorial berlangsung 6. Dilarang memotong pembicaraan ketika ada yang sedang memberikan pendapat 7. Dilarang berbisik-bisik dengan teman

2.2 Skenario KasusSejak kemarin malam Fathanah, 6 tahun, mengalami mencret-mencret 7 kali dan muntah. Hal ini terjadi setelah ia minum es yang dijual dipinggir jalan pada saat pulang sekolah. Sekarang kondisi Fathanah terlihat lemas, kedua kelopak matanya cekung, ia merasa haus serta kencingnya sedikit. Sebelum dibawa ke UGD ibunya member bubur beras encer dengan tambahan larutan gula dan garam.

2.3 Klasifikasi Istilah1. Mencret-mencret: Buang Air Besar (BAB) lebih dari 3x sehari dengan dengan bentuk tinja yang cair2. Muntah: Keluarnya isi lambung melalui mulut3. Lemas: Suatu kondisi tubuh yang kekurangan energi4. Kelopak Mata Cekung: pengurangan cairan intrasel sehingga sel mengkerut5. Haus: Rasa/ perasaan ingin minum6. Kencing sedikit: pengeluaran urine kurang dari 1400 ml/hari7. Larutan gula: larutan air yang didalamnya terdapat gula8. Larutan garam: larutan air yang didalamnya terdapat garam9. UGD: Unit Gawat Darurat

2.4 Identifikasi Masalah1. Fathanah, 6 tahun mengalami mencret-mencret 7 kali dan muntah sejak kemarin malam.2. Fathanah minum es yang dijual di pinggir jalan pada saat pulang sekolah.3. Kondisi Fathanah:1) Lemas2) Mata cekung3) Haus4) Kencing sedikit4. Ibunya memberi bubur beras encer dengan tambahan larutan gula dan garam sebelum Fathanah dibawa ke UGD.

2.5 Analisis Masalah 1. Fathanah, 6 tahun mengalami mencret-mencret 7 kali dan muntah sejak kemarin malam.a. Sistem apa saja yang terkait di dalam kasus?Jawab: Sistem Tractus Digestivus, Sistem Ekskresi, Sistem syaraf, Sistem Endokrin. (Guyton, 2007)

b. Bagaimana anatomi fisiologi sistem traktus digestivus?Jawab: 1. Mulut (Cavum Oris)2. Tenggorokan ( Faring)3. Kerongkongan (Esofagus)4. Lambung (Gaster)5. Usus halus (Intestinum Tenue) Usus dua belas jari (Duodenum) Usus Kosong (jejenum) Usus Penyerapan (illeum)6. Usus Besar (Colon) Colon asendens (kanan) Colon transversum Colon desendens (kiri) Colon sigmoid (berhubungan dengan rektum)7. Usus Buntu (Caecum)8. Umbal Cacing (Appendix)9. Rektum dan anus

c. Bagaimana pengeluaran BAB yang normal? Jawab: Absorpsi dan sekresi cairan ususSetiap hari, 9L cairan masuk traktus gastrointestinal (Isselbacher,2012) :- 2L melalui pemasukan langsung- 1L sebagai saliva- 1L sebagai cairan lambung- 4L sebagai sekresi usus halus, pancreas dan empeduDalam perjalanan menuju usus halus, 4-5L cairan direabsorbsi dalam jejenum dan 3-4 dalam ileum. Sekitar 1L sisa masuk colon dan tambahan 800ml direabsorpsi sebelum masuk rectum dan dikeluarkan. Seluruhnya, jumlah cairan yang bias dieksresi dalam feses yaitu 200gr/hariHarrison,2012d. Bagaimana patofisiologi:1) Mencret2) Muntah

Jawab: 1) Mencret (Diare)proses ini dapat diawali adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk ke dalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus. Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus meneyebabkan sistem transpor aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat. Kedua faktor malabsorbsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang mengakibatkan tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadilah diare

2) Muntah (Vomitus) Muntah terjadi melalui mekanisme yang sangat kompleks. Terjadinya muntah dikontrol oleh pusat muntah yang ada di susunan saraf pusat (otak) kita. Muntah terjadi apabila terdapat kondisi tertentu yang merangsang pusat muntah. Rangsangan pusat muntah kemudian dilanjutkan ke diafragma (suatu sekat antara dada dan perut) dan otot-otot lambung, yang mengakibatkan penurunan diafragma dan kontriksi (pengerutan) otot-otot lambung. Hal tersebut selanjutnya mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam perut khususnya lambung dan mengakibatkan keluarnya isi lambung sampai ke mulut (Judarwanto,2012). Beberapa kondisi yang dapat merangsang pusat muntah di antaranya berbagai gangguan di saluran pencernaan baik infeksi (termasuk gastroenteritis) dan non infeksi (seperti obstruksi saluran pencernaan), toksin (racun) di saluran pencernaan, gangguan keseimbangan, dan kelainan metabolic (Judarwanto,2012). Distensi atau iritasi yang berlebihan dari duodenum menyebabkan suatu rangsangan khusus yang kuat untuk muntah. Sinyal sensoris yang mencetus muntah terutama berasal dari faring, esophagus, lambung dan bagian atas usus halus. Impuls saraf kemudian ditransmisikan baik oleh serabut saraf aferen vagal maupun oleh saraf simpatis ke berbagai nukleus yang tersebar di batang otak yang semuanya bersama- sama disebut pusat muntah. Dari sini, impuls-impuls motorik yang menyebabkan muntah, sesungguhnya ditansmisikan dari pusat muntah melalui jalur saraf kranialis V,VII,IX,X,XII ke traktus gastrointestinal bagian atas, melalui saraf vagus dan simpatis ke traktus yang lebih bawah dan melalui saraf spinalis ke diafragma dan otot abdomen.Pada tahap awal dari iritasi atau distensi berlebihan gastrointestinal, antiperistaltik mulai terjadi , sering beberapa menit sebelum muntah terjadi. Antiperistaltik berarti gerakan peristaltic kea rah atas traktus digestivus bukannya kea rah bawah. Hal ini dapat dimulai sampai sejauh ileum di gastro intestinal dan gelombang antiperistaltikbergerak mundur naik ke usus halus dengan kecepatan 2 sampai 3 cm/detik. Proses ini benar-benar dapat mendorong sebagian besar isi usus halus bagian bawah kembali ke duodenum dan lambung dalam waktu 3 sampai 5 menit. Kemudian pada saat bagian atas traktus gastrointestinal, terutama duodenum, menjadi sangat meregang,peregangan ini menjadi faktor pencetus yang menimbulkan tindakan muntah yang sebenarnya.Pada saat terjadinya muntah, kontraksi instrinsik kuat terjadi baik pada duodenum maupun pada lambung, bersama dengan relaksasi sebagian dari sfingter esophagus lambung ke dalam esophagus. Dari sini kerja muntah spesifik yang melibatkan otot-otot abdomen mengambil alih dan mendorong muntahan keluar.

e. Bagaimana histologi dari sistem traktus digestivus?Jawab: struktur lapisan dari Intestinum tenue, yaitu (Eroschenko,2012):1. Tunica Mucosaa. Epitil Columnair Absorbing Cellb. Lamina Propria c. Muscularis Mucosa

2. Tunica Submucosaa. Jaringan Ikat Longgar b. Glandula : Kecuali di Proximal Duodenum

3. Tunica Muscularis (eksterna)Circulair dan Longitudinal. Diantaranya, ganglion dan saraf parasympathis

4. Tunica SerosaJaringan Ikat yang dilapisi mesothelium

Gambar . Histologi Intestinum tenue

Struktur dari Intestinum crassum, yaitu:

Seperti Intestinum Tenue lipatan lipatan mucosa + submukosa yang permanen plicae Liberkuhn circulars

1. Mucosa tidak memiliki villi & plika kelenjar intestinalis sel absorbtive collumnair (menyerap kembali air dan elektrolit) Striated Free Border : Lebih tipis Goblet sel hampir memenuhi T.mukosa, memproduksi mucus memadatkan dan lubrikasi pengeluaran. Sel Paneth : Sedikit mulai menghilang Noduli Lymphatici Solitarii : >> (Meluas sampai ke tunica submucosa )2. Submucosa, tidak banyak berbeda3. Muscularis externa lapisan circulair dan longitudinalis circulair di dalam, lebih tebal homogen longitudinal 3 pita tebal, Taenia coli 4. Tunica serosa: Banyak dijumpai jaringan adiposa (Victor, 2010)

Gambar Histologi Intescrassum

f. Bagaimana pengaruh mencret dan muntah terhadap homeostasis tubuh?Jawab: Pengaruh mencret dan muntah terhadap homeostasis tubuh adalah terjadi asidosis metabolik karena tubuh yang mengandung terlalu banyak asam serta diare dan muntah yang membuang cairan di dalam tubuh terlalu banyak.g. Bagaimana etiologi dari:1) Mencret 2) Muntah

Jawab:

Etiologi Diare

1. Faktor infeksia. Infeksi interal yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak.Infeksi interal ini meliputi: Infeksi bakteri : vibrio, E. coli, salmonella,Shigela, campylobacter, Yersinia, Aeromonas dan sbgainya. Infeksi virus : enteroovirus,rotavirus,astrovirus dan lain-lain, Infestasi parasit: cacing (ascaris, trichiuris, oxyuris, strongyloides), protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas hominis), jamur (candida albicans)

b. Infeksi parenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain diluar alat pencernaan, seperti otitis media akut (OMA), Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, Ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdpat pada bayi dan berumur di bawah 2 tahun. 2. Faktor malabsorbsia. Malabsorbsi karbohidrat : disakarida ( intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa, monosakarida (intoleransi glukosa,fuktosa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktosa.b. Malabsorbsi lemakc. Malabsorbsi protein 3. Faktor makanan: makanan basi,beracun,alergi terhadap makanan.4. Faktor psikologis: rasa takut dan cemas. walaupun jarang dapat menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih besar. Etiologi Muntah1) Gangguan saluran cerna2) Gangguan metabolik3) Hipoksia4) Gangguan keseimbangan5) Keracunan6) Konsumsi obat

2. Fathanah minum es yang dijual di pinggir jalan pada saat pulang sekolaha. Bagaimana syarat air minum?Jawab: Syarat air minum yang baik untuk dikonsumsi, yaitu: Proses pengolahan dilakukan dengan benar Penyelenggaran air minum harus aman bagi kesehatan Syarat air minum yaitu tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Air minum harus bersih dari bakteri dengan memasak air tersebut sampai 100oC dan dibiarkan selama 10 menit. (Kusnaedi, 2009)

b. Bagaimana proses pembuatan air es yang dijual dipinggir jalan?Jawab: proses pembuatan air es yang akan dijual harus di masak dulu hingga mendidih yaitu sampai 100oC dan dibiarkan selama 10 menit. Lalu diberi gula untuk memberi rasa manis dan diberi pewarna kue. Setelah itu diaduk, serta ditutup dan ditunggu hingga panasnya hilang Kemudian dimasukkan kedalam plastik yang bersih dan diikat. Setelah itu dimasukkan ke dalam pendingin tetapi proses pembuatan air es yang dijual dipinggir jalan belum tentu sesuai dengan syarat air minum yang baik untuk dikonsumsi. Belum tentu proses pengolahan air yang dilakukan oleh penjual es sesuai dengan pengolahan air yang baik dan benar (Kusnaedi, 2009)

c. Bagaimana tingkat kebersihan dari pembuatan es yang dijual di pinggir jalan?Jawab: Es yang dijual dipinggir jalan dapat dikategorikan sebagai air yang tidak bersih/hygienis karena faktor lingkungan penjualan es yang memungkinkan adanya bakteri dan kuman yang terkandung didalam es serta polusi di lingkungan pinggir jalan. di sana banyak sekali debu dan bakteri. Bakteri tersebut hinggap di es tersebut. Sehingga es tersebut menjadi kotor dan tidak baik untuk kesehatan tubuh jika mengkonsumsinya. (Kusnaedi, 2009)

d. Bagaimana pengaruh meminum/mengkonsumsi air yang tidak dimasak?Jawab: Pengaruh meminum air yang tidak dimasak adalah akan timbulnya rasa sakit pada bagian dan hal ini dapat menyebabkan diare karena air yang tidak bersih (tidak dimasak) mengandung banyak bakteri. Dimana bakteri ini akan menginfeksi intestinum tenue pada manusia yang mengkonsumsi tersebut dan menyebabkan absorbsi terganggu, sehingga akan terjadi diare/ mencret. (Kusnaedi, 2009)

e. Bagaimana proses memasak air yang benar?Jawab: Syarat air minum yaitu tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Air minum harus bersih dari bakteri dengan memasak air tersebut sampai 100oC dan dibiarkan selama 10 menit. (Kusnaedi, 2009)

f. Bagaimana hubungan minum es dipinggir jalan dengan kasus yang dialami Fathanah?Jawab: Hubungan minum es dipinggir jalan dengan kasus yang dialami Fathanah adalah air es yang diminum.dikonsumsi oleh Fathanah tersebut belum bisa dijamin kebersihannya dari berbagai organisme sehingga dapat menyebabkan timbulnya diare dan vomitus akibat dari infeksi intestinum tenue.

3. Kondisi Fathanah:1) Lemas2) Kelopak mata cekung3) Haus4) Kencing sedikit

a. Bagaimana patofisiologis dari:a) Lemasb) Kelopak mata cekungc) Hausd) Kencing sedikit

Jawab:a) LemasCairan tubuh banyak keluar akibat diare Cairan dalam darah berkurang tekanan darah berkurangnutrrisi dan Oksigen yang dibutuhkan untuk membentuk ATP menurunATP yang terbentuk sedikit lemas (Guyton, 2012)

b) Kelopak mata cekungDiare cairan ektrasel berkurang cairan intrasel pindah ke caiaran ekstrasel (sebagai bentuk keseimbangan cairan) intrasel kekurangan cairan pengerutan (atrofi) sel sel di regio orbital mata cekung (Guyton, 2012)

c) HausDaerah di sepanjang dinding anteroventral dari ventrikel ketiga yang meningkatkan pelepasan ADH yang merang sang rasa haus.Neuron-neuron di pusat rasa haus itu memberi respon merangsang perilaku minum mengaktivasi mekanisme rasa haus peningkatan osmolaritas cairan serebrospinalis di ventrikel ketiga menimbulkan rasa ingin minum dengan cara melepaskan ADH memberikan efek kekeringan pada mulut dan membrane mukosa esophagus(Guyton, 2012)

d) Kencing sedikitKecepatan ventilasi menurun peningkatan PCO2 cairan ekstrasel peningkatan H2CO3 ketidakmampuan mekanisme sekresi H+ oleh tubukus ginjal konsentrasi H+ & gangguan reabsorpsi HCO3 oleh tubulus ginjal asidosis gangguan reabsorpsi HCO3 oleh tubulus ginjal hilangnya HCO3 dalam urin urin sedikit(Guyton,2012)

b. Bagaimana hubungan dari:a) Lemasb) Kelopak mata cekungc) Hausd) Kencing sedikitTerhadap kasus yang diderita oleh Fathanah?Jawab: hubungan dari lemas, kelopak mata cekung, haus dan kencing sedikit dengan kasus yang diderita Fathanah adalah kekurangan cairan yang dialami Fathanah akibat dari jumlah intake cairan tidak sama dengan output cairan maka timbullah gejala-gejala tersebut.

4. Ibunya memberi bubur beras encer dengan tambahan larutan gula dan garam sebelum Fathanah dibawa ke UGDa. Apa yang dimaksud dengan memberikan bubur beras encer?Jawab: Memberikan bubur beras encer dimaksudkan agar penyerapan makanan jauh lebih mudah daripada makanan dalam bentuk padat dan kerja dari

b. Bagaimana keseimbangan cairan & elektrolit?Jawab: Dari metabolisme tubuh, dan makan minum yg mengandung air agar bisa mengganti cairan yang hilang dari tubuh. Keseimbangan tubuh yang dimaksudkan adalah jumlah intake dan output sama.Perpindahan cairan dari beberapa fase :1. Plasma darah dari seluruh tubuh ke seluruh2. Cairan intestisial dan komponennya pindah dari kapiler darah dan sel3. Cairan dan substansi didalamnya berpindah dari intestisial ke dalam sel

c. Bagaimana kandungan mineral pada keseimbangan cairan dan elektrolit?Jawab: Berdasarkan kebutuhannya di dalam tubuh, mineral dapat digolongkan menjadi 2 kelompok utama yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang menyusun hampir 1% dari total berat badan manusia dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 1000 mg/hari, sedangkan mineral mikro (Trace) merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah kurang dari 100 mg /hari dan menyusun lebihkurang dari 0.01% dari total berat badan. Mineral yang termasuk di dalam kategori mineral makro utama adalah kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), sulfur (S), kalium (K), klorida (Cl), dan natrium (Na). Sedangkan mineral mikro terdiri dari kromium (Cr), tembaga (Cu), fluoride (F), yodium (I) , besi (Fe), mangan (Mn), silisium (Si) and seng (Zn) (Sediaoetama,2010)

d. Apa maksud dari pemberian larutan gula dan larutan garam ke dalam bubur beras encer?Jawab: Maksud dari pemberian larutan gula dan larutan garam ke dalam bubur beras encer adalah untuk menggantikan cairan yang hilang karena banyaknya cairan yang keluar akibat diare dan vomitus

e. Bagaimana cara pembuatan larutan gula dan larutan garam?Jawab: Cara pembuatan larutan gula dan larutan garam, sebagai berikut:1. Siapkan air matang 200 cc atau satu gelas blimbing2. Ambil dan masukkan gula pasir sebanyak satu sendok makan ke dalam gelas yang berisi air matang 3. Ambil sepucuk garam dapur atau seujung sendok teh kemudian masukkan kedalam gelas lalu aduk bersama dengan gula sampai larut. (Arif, 2000)

f. Bagaimana cairan elektrolit di dalam tubuh?Jawab: Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut. Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intra vena dan di distribusikan keseluruh bagian tubuh. Cairan dibagi menjadi dua yaitu:1. Cairan Intrasel adalah cairan yang berada di dalam sel, sekitar 40% dari jumlah cairan tubuh.2. Cairan Ekstrasel adalah cairan yang berada diluar sel dan cairan ini terus-menerus bercampur. Jumlah otot cairan di dalam ruangan ekstrasel sekitar 20%. Cairan ekstrasel dapat dibagi menjadi: a.Cairan interstitial, yaitu cairan yang berada dicelah-celah jaringan antar sel. b.Plasma (cairan intra vascular), yaitu cairan yang berada dalam pembuluh darah (5%). c.Cairan Limfe, yaitu cairan yang berada didalam pembuluh limfe. d.Cairan trans selular, yaitu cairan yang berada ditempat-tempat khusus seperti cairan serebrospinalis, cairan intraocular, cairan traktus gastro interstinalis, dan cairan ruang-ruang potensial.

Cairan elektrolit yaitu garam yang terurai didalam air menjadi satu atau lebih partikel bermuatan. Elektrolit tubuh mencakup antara lain adalah Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium, Klorida, Bicarbonat, Fosfat, Sulfat, dan sebagainya. Larutan elektrolit menghantarkan aliran listrik, ion yang bermuatan positif disebut kation dan yang bermuatan negatif disebut anion. Konsentrasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian dengan bagian yang lain dan dalam keadaan sehat mereka akan berada pada bagian dan jumlah yang tepat. Kation utama pada cairan ekstraselluler (ECF) adalah natrium dan anion utama adalah klorida dan bicarbonat konsentrasi dari elektrolit ini rendah dalam ICF.Pada cairan intraseluller (ICF) kation utama adalah kalium dan fosfat adalah anion utama, dan sebaliknya elektrolit ini rendah dalam ECF. Sebagai partikel terbanyak cairan ekstraseluler (ECF) adalah natrium yang memegang peran penting dalam mengendalikan volume cairan tubuh total, sedangkan kalium penting dalam mengendalikan volume sel. Perbedaan muatan listrik didalam dan diluar membrane sel penting untuk menghasilkan kerja syaraf dan otot, dan perbedaan konsentrasi natrium dan kalium diluar dan didalam membrane sel penting untuk mempertahankan perbedaan muatan listrik itu. (Anderson, 2005)

g. Bagaimana pandangan islam mengenai cairan tubuh?Jawab: "Apakah kamu memperhatikan air yang kamu minum?Apakah Anda membawanya turun dari awan mendungAtau apakahKami?Kalau kehendak kami, Kami bisa membuatnya asin.Lalu mengapa Anda tidak bersyukur "[Al-Qur'an56:68-70]

4.4 KesimpulanFathanah 6 tahun menderita dehidrasi karena diare dan vomitus yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme pada sistem traktus digestivus

4.7 Learning IssueNoPokok BahasanWhat I knowWhat I Dont KnowWhat I have to proveHow I will learn

1.Anatomi, fisiologi, histologi sistem traktus digestivusDefinisiAnatomi, fisiologi, histologi sistem traktus digestivusPemahamam mengenai anatomi, fisiologi serta sistem traktus digestivusJurnal, Text Book

2.Patofisiologi mencret dan muntahDefinisiMekanisme diare dan muntah (vomitus)Pemahaman mengenai mekanisme diare dan muntah (vomitus)Junal, Text book

3.Etiologi mencret dan muntahDefinisiFaktor penyebab diare dan muntah (vomitus)Pemahaman mengenai faktor apa saja yang menjadi penyebab diare dan muntah (vomitus)Text book, Jurnal

4.Patofisiologi lemas, kelopak mata cekung, haus, kencing sedikitDefinisiMekanisme lemas, kelopak mata cekung, haus, kencing sedikitPemahaman mengenai mekanisme lemas, kelomak mata cekung, haus, kencing sedikitText book, jurnal

5.Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuhDefinisiKeseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuhPemahaman mengenai keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuhText book, jurnal

6.DehidrasiDefinisiJenis-jenis dehidrasiPemahaman mengenai jenis-jenis dehidrasiText book, jurnal

7.Mineral DefinisiKlasifikasi mineral dan manfaatnyaPemahaman mengenai klasifikasi mineral dan manfaatnyaText book, jurnal

8.Air minum DefinisiSyarat air minum dan proses pengolahan yang baikPemahaman mengenai syarat air minum serta proses pengolahan air yang baikText book, jurnal

9.Larutan Gula dan GaramDefinisiCara pembuatan dan manfaat larutan gula dan garamPemahaman mengenai manfaat dan cara pembuatan larutan gula dan garamText book, jurnal

10Bubur beras encerDefinisiKandungan yang terdapat didalam bubur beras encerPemahaman mengenai kandungan yang terdapat pada bubur beras encerText book, jurnal

11.NNIDefinisiHadits dan ayat alquran mengenai asupan yang sesuai untuk dikonsumsiPandangan menurut islam mengenai asupan ke dalam tubuh Alquran dan hadits

1. Anatomi, Fisiologi, Histologi Sistem Traktus DigestivusSistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.A. Mulut (Cavum Oris)Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis. B. Tenggorokan ( Faring)Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk.Skema melintang mulut, hidung, faring, dan laring:Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang.Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.Tekak terdiri dari; Bagian superior =bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang sama tinggi dengan laring.Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga,Bagian media disebut orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring C. Kerongkongan (Esofagus)Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esophagus (dari bahasa Yunani: i, oeso membawa, dan , phagus memakan). Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi. Esofagus dibagi menjadi tiga bagian: bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka) bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus) serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).D. Lambung (Gaster)Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.Terdiri dari 3 bagian yaitu Kardia. Fundus. Antrum.Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :* LendirLendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.* Asam klorida (HCl)Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.* Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)E. Usus halus (usus kecil)Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Lapisan usus halus; lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan otot melingkar (M sirkuler), lapisan otot memanjang (M Longitidinal) dan lapisan serosa (Sebelah Luar). Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).1. Usus dua belas jari (Duodenum)Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.2. Usus Kosong (jejenum)Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis. Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti lapar dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti kosong.3. Usus Penyerapan (illeum)Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.F. Usus Besar (Kolon)Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari : 1. Kolon asendens (kanan)2. Kolon transvesum3. Kolon desendens (kiri)4. Kolon sigmoid (berhubungan dengan rectum)Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.G. Usus Buntu (sekum)Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, buta) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.H. Umbal Cacing (Appendix)Umbal cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen). Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum. Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum. Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik. Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.I. Rektum dan anusRektum (Bahasa Latin: regere, meluruskan, mengatur) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar BAB), yang merupakan fungsi utama anus.J. PankreasPankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu : Asini,menghasilkan enzim-enzim pencernaan Pulau pankreas, menghasilkan hormonPankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.K. HatiHati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.L. Kandung empeduKandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:1. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak2. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama Hb yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol

HISTOLOGIA. Intestinum tenuaeSTRUKTUR5. Tunica Mucosad. Epitil Columnair Absorbing Celle. Lamina Propria f. Muscularis Mucosa6. Tunica Submucosac. Jaringan Ikat Longgar d. Glandula : Kecuali di Proximal Duodenum 7. Tunica Muscularis (eksterna)Circulair dan Longitudinal. Diantaranya, ganglion dan saraf parasympathis 8. Tunica SerosaJaringan Ikat yang dilapisi mesothelium

Gambar . Histologi Intestinum tenue

B. Intestinum crassumSeperti Intestinum Tenue lipatan lipatan mucosa + submukosa yang permanen plicae Liberkuhn circulares5. Mucosa tidak memiliki villi & plika kelenjar intestinalis sel absorbtive collumnair (menyerap kembali air dan elektrolit) Striated Free Border : Lebih tipis Goblet sel hampir memenuhi T.mukosa, memproduksi mucus memadatkan dan lubrikasi pengeluaran. Sel Paneth : Sedikit mulai menghilang Noduli Lymphatici Solitarii : >> (Meluas sampai ke tunica submucosa )6. Submucosa, tidak banyak berbeda7. Muscularis externa lapisan circulair dan longitudinalis circulair di dalam, lebih tebal homogen longitudinal 3 pita tebal, Taenia coli 8. Tunica serosa: Banyak dijumpai jaringan adiposa

Gambar Histologi Intescrassum

FisiologiEmpat proses dalam sistem gatrointestinal:1. Motilitia. Peristaltikb. segmentasi2. Sekresia. Enzim-enzim pencernaab. Mukusc. Air dan ion

3. Digestia. Karbohidrat menjadi monosakaridab. Lemak menjadi asam lemak dan monogliseridac. Protein menjadi peptida-peotida kecil dan asam amino

4. Absorpsia. Karbohidrat i. Glukosa dan galaktosa melalui transpor aktif.ii. Fruktosa melalui difusi berfasilitas.b. Lemak Monogliserida dan asam lemak diserap dengan bantuan empedusebagai kilomikron.c. Protein Peptida besar melalui transitosis. Peptida kecil bersama dengan ion H. Asam amino bersama dengan ion Na.

Sistem pertahanan ususUsus memiliki sistem pertahanan yang memadai, sehingga walaupun di intraluminal banyak terdapat kuman tetapi jarang menimbulkan penyakit. Sistem pertahanan usus tersebut diantaranya:

1. Siklus sheeding Lapisan permukaan mukosa usus terdiri dari kripta dan villus. Bagian lekukan disebut kripta dimana terdapat sel berbentuk kuboid yang akan berdiferensiasi dan bermigrasi ke bagian tonjolan (disebut villus) menjadi sel yang berbentuk kolumnar. Enterosit di kripta banyak mengandung protein-protein intaseluler yang bertindak sebagai second massengger yang jika diaktifkan akan menyebabkan sekresi cairan. Entrosit di villus banyak mengandung protein di membrannya yang berfungsi sebagai enzim pencernaan dan sebagai pintu masuknya air dan elektrolit-elektrolit ke dalam intrasel. Sistem vaskuler di kripta akan bersifat sekretif sedangkan di villus bersifat absorptif.

2. Epithelial barrier Sel-sel epitel usus berkemampuan mensekresi lapisan lendir yang kaya dengan imunoglobulin terutama IgA serta lain-lain zat antimikrobial dan antiviral (lisozim dan interferon), sehingga berfungsi sebagai pertahanan utama terhadap gangguan dari luar. Sel mukosa usus dapat menimbulkan aksi imunologis, yang menyebabkan dilepaskannya mediator-mediator.

3. Lapisan ususLapisan Usus merupakan jaringan yang kaya akan kelenjar-kelenjar limfoid, yang jika terangsang dapat mengaktifkan sistem imun.

4. Motilitas ususMotilitas usus berfungsi sebagai pembersihan peristaltik.

5. Asam lambungAsam lambung merupakan pertahanan kimiawi dimana pada pH di bawah 4 dapat menyebabkan kematian mayoritas kuman.

6. Bakteri kolon komensalBakteri kolon komensal yang menguntungkan, dapat menekan pertumbuhan kuman-kuman yang patologis.

2. Patofisiologi Mencret dan Muntah

1) Mencret (diare)proses ini dapat diawali adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk ke dalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus. Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus meneyebabkan sistem transpor aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat. Kedua faktor malabsorbsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang mengakibatkan tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadilah diare

2) Muntah (vomitus)Muntah adalah salah satu gejala dari suatu penyakit. Banyak penyakit pada anak yang dapat menyebabkan muntah. Sebagian besar muntah pada anak disebabkan gastroenteritis virus dan bakteri. Namun tidak mudah bagi orang tua untuk mengetahui penyebab muntah secara pasti. Berikut ini adalah kemungkinan penyebab muntah pada anak : Gastroenteritis akut Food poisoning Stenosis pilorik Apendisitis akut Obstruksi intestinal (penyumbatan saluran pencernaan) Penyebab muntah lainnya: migrain, sakit kepala, flu, ISPA, meningitis, tumor kepala, cedera kepala, dan lain-lain (masih banyak penyebab muntah yang tidak bisa saya sebutkan secara detail).Muntah terjadi melalui mekanisme yang sangat kompleks. Terjadinya muntah dikontrol oleh pusat muntah yang ada di susunan saraf pusat (otak) kita. Muntah terjadi apabila terdapat kondisi tertentu yang merangsang pusat muntah. Rangsangan pusat muntah kemudian dilanjutkan ke diafragma (suatu sekat antara dada dan perut) dan otot-otot lambung, yang mengakibatkan penurunan diafragmadan kontriksi (pengerutan) otot-otot lambung. Hal tersebut selanjutnya mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam perut khususnya lambung dan mengakibatkan keluarnya isi lambung sampai ke mulut.Beberapa kondisi yang dapat merangsang pusat muntah di antaranya berbagai gangguan di saluran pencernaan baik infeksi (termasuk gastroenteritis) dan non infeksi (seperti obstruksi saluran pencernaan), toksin (racun) di saluran pencernaan, gangguan keseimbangan, dan kelainan metabolik.Distensi atau iritasi yang berlebihan dari duodenum menyebabkan suatu rangsangan khusus yang kuat untuk muntah. Sinyal sensoris yang mencetus muntah terutama berasal dari faring, esophagus, lambung dan bagian atas usus halus. Impuls saraf kemudian ditransmisikan baik oleh serabut saraf aferen vagal maupun oleh saraf simpatis ke berbagai nukleus yang tersebar di batang otak yang semuanya bersama- sama disebut pusat muntah. Dari sini, impuls-impuls motorik yang menyebabkan muntah, sesungguhnya ditansmisikan dari pusat muntah melalui jalur saraf kranialis V,VII,IX,X,XII ke traktus gastrointestinal bagian atas, melalui saraf vagus dan simpatis ke traktus yang lebih bawah dan melalui saraf spinalis ke diafragma dan otot abdomen.Pada tahap awal dari iritasi atau distensi berlebihan gastrointestinal, antiperistaltik mulai terjadi , sering beberapa menit sebelum muntah terjadi. Antiperistaltik berarti gerakan peristaltic kea rah atas traktus digestivus bukannya kea rah bawah. Hal ini dapat dimulai sampai sejauh ileum di gastro intestinal dan gelombang antiperistaltikbergerak mundur naik ke usus halus dengan kecepatan 2 sampai 3 cm/detik. Proses ini benar-benar dapat mendorong sebagian besar isi usus halus bagian bawah kembali ke duodenum dan lambung dalam waktu 3 sampai 5 menit. Kemudian pada saat bagian atas traktus gastrointestinal, terutama duodenum, menjadi sangat meregang,peregangan ini menjadi faktor pencetus yang menimbulkan tindakan muntah yang sebenarnya.Pada saat terjadinya muntah, kontraksi instrinsik kuat terjadi baik pada duodenum maupun pada lambung, bersama dengan relaksasi sebagian dari sfingter esophagus lambung ke dalam esophagus. Dari sini kerja muntah spesifik yang melibatkan otot-otot abdomen mengambil alih dan mendorong muntahan keluar.

3. Etiologi Mencret dan Muntah

Etiologi Diare

2. Faktor infeksic. Infeksi interal yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak.Infeksi interal ini meliputi: Infeksi bakteri : vibrio, E. coli, salmonella,Shigela, campylobacter, Yersinia, Aeromonas dan sbgainya. Infeksi virus : enteroovirus,rotavirus,astrovirus dan lain-lain, Infestasi parasit: cacing (ascaris, trichiuris, oxyuris, strongyloides), protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas hominis), jamur (candida albicans)d. Infeksi parenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain diluar alat pencernaan, seperti otitis media akut (OMA), Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, Ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdpat pada bayi dan berumur di bawah 2 tahun.

2. Faktor malabsorbsid. Malabsorbsi karbohidrat : disakarida ( intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa, monosakarida (intoleransi glukosa,fuktosa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktosa.e. Malabsorbsi lemakf. Malabsorbsi protein 3. Faktor makanan: makanan basi,beracun,alergi terhadap makanan.4. Faktor psikologis: rasa takut dan cemas. walaupun jarang dapat menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih besar. Etiologi Muntah7) Gangguan saluran cerna8) Gangguan metabolik9) Hipoksia10) Gangguan keseimbangan11) Keracunan12) Konsumsi obat

4. Patofisiologi Lemas, Kelopak Mata Cekung, Haus, Kencing Sedikit

a. LemasCairan tubuh banyak keluar akibat diare Cairan dalam darah berkurang tekanan darah berkurangnutrrisi dan Oksigen yang dibutuhkan untuk membentuk ATP menurunATP yang terbentuk sedikit lemas (Guyton, 2012)

b. Kelopak mata cekungDiare cairan ektrasel berkurang cairan intrasel pindah ke caiaran ekstrasel (sebagai bentuk keseimbangan cairan) intrasel kekurangan cairan pengerutan (atrofi) sel sel di regio orbital mata cekung (Guyton, 2012)

c. HausMekanisme nafsu lain yang diatur oleh hipotalamus adalah haus. Lesi pada tempat-tempat tertentu pada hipotalamus mengurangi atau menghilangkan pemasukan cairan, pada beberapa keadaan tanpa terdapat perubahan pada pemasukan makanan, dan perangsangan listrik pada hipotalamus menyebabkan binatang minum. Pada tikus daerah yang berhubungan dengan haus adalah pada hipotalamus lateral lebih ke belakang dari pusat makan, pada anjing dan kambing daerah haus ini terletak pada hipotalamus dorsal ke lateral dan posterior dari nuklei para ventrikel.volume CES, dan oleh faktor psikologi dan faktor-faktor lainnya. Penyuntikan NaCL hipertonik kedalam hipotalamus anterior menyebabkan minum pada binatang yang sadar.Observasi ini menyebabkan dugaan bahwa dalam hipotalamus terdapat osmoreseptor, yaitu sel-sel yang terangsang oleh kenaikkan tekanan osmotik dari cairan tubuh yang menimbulkan haus dan minum.Penurunan volume CES juga merangsang haus, melalui lintasan yang tidak tergantung dari lintasan yang memerantai rasa haus akibat hiperosmolitas plasma. Jadi perdarahan menyebabkan kenaikkan minum meskipun tidak terdapat perubahan pada osmolalitas plasma. Efek penurunan volume CES pada haus sebagian diprakarsai melalui sistem renin-angiotensin. Sekresi Renin naik karena hipovolemia, yang menyebabkan kenaikkan angiotensin II yang beredar. Angiotensin II bekerja pada organ subforniks, yaitu daerah reseptor khusus dalam diensefalon, yang merangsang daerah neural yang berhubungan dengan haus. Ada tanda bahwa angiotensin II juga kerja pada organum vasculosum lamina terminalis ( OVLT ). Daerah ini sangat permeabel, dan merupakan dua dari organ-organ circumventrikel, yang berada diluar sekatan darah otak. Hubungan dari organ subforniks ke daerah neural mungkin kolinergik. Obat-obat yang menghambat kerja angiostensin II tidak menghambat seluruh respon haus terhadap hipovalemia, dan nampak bahwa ada lain mekanisme ikut berperan.Apabila perasaan haus tertekan baik oleh kerusakan langsung pada diensefalon atau oleh defresi atau perubahan kesadaran, pasien berhenti minum cairan mencukupi. Dehidrasi terjadi jika tidak diambil tindakan yang sesuai untuk mempertahankan keseimbangan air. Jika pemasukan protein tinggi, metabolit-metabolit protein menimbulkan diuresis osmotik, dan jumlah air yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan adalah besar. Kebanyakan kasus dari hipernatremia sebenarnya disebabkan oleh dehidrasi biasa pada pasien-pasien dengan psikosis atau kelainan otak yang tidak atau tidak dapat menaikkan pemasukan cairan mereka bila mekanisme haus mereka dirangsang.

d. Kencing sedikitKecepatan ventilasi menurun peningkatan PCO2 cairan ekstrasel peningkatan H2CO3 ketidakmampuan mekanisme sekresi H+ oleh tubukus ginjal konsentrasi H+ & gangguan reabsorpsi HCO3 oleh tubulus ginjal asidosis gangguan reabsorpsi HCO3 oleh tubulus ginjal hilangnya HCO3 dalam urin urin sedikit(Guyton,2012)

5. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit di dalam TubuhSecara fisik, molekul pembentuk tubuh manusia dapat dibedakan menjadi jenis cairan dan jenis matriks molekul padat. Cairan tubuh meliputi cairan darah, plasma jaringan, cairan sinovial pada persendian, cairan serebrospinal pada otak dan medula spinalis, cairan dalam bola mata (aqueous humor dan vitreous humor), cairan pleura, dan berbagai cairan yang terkandung dalam organ.Fungsi cairan dalam tubuh manusia, antara lain : Sebagai alat transportasi nutrien, elektrolit dan sisa metabolisme, Sebagai komponen pembentuk sel, plasma, darah, dan komponen tubuh yang lainya, dan Sebagai pengatur suhu tubuh dan lingkungan seluler.

Jenis Cairan

Tabel Proporsi Cairan Berdasarkan Usia

Transpor Cairan dalam Tubuha. DifusiPergerakan molekul melintasi membran semipremeabel dari kompartemen berkonsentrasi tinggi menuju kompartemen rendah. Difusi cairan berlangsung melalui pori-pori tipis membran kapiler. Laju difusi dipengaruhi: ukuran molekul, konsetrasi larutan, dan temperatur larutan.

b. FiltrasiProses perpindahan cairan dan solut (substansi yang terlarut dalam cairan) melintasi membran bersama-sama dari kompartemen bertekanan tinggi menuju kompartemen bertekanan rendah. Contoh Filtrasi adalah pergerakan cairan dan nutrien dari kapiler menuju cairan interstitial di sekitar sel.

c. OsmosisPergerakan dari solven (pelarut) murni (air) melintasi membran sel dari larutan berkonsentrasi rendah (cairan) menuju berkonsentrasi tinggi (pekat).

d. Transpor AktifProses transpor aktif memerlukan energi metabolisme. Proses tranpor aktif penting untuk mempertahankan keseimbangan natrium dan kalsium antara cairan intraseluler dan ekstraseluler. Dalam kondisi normal, konsentrasi natrium lebih tinggi pada cairan intraseluler dan kadar kalium lebih tinggi pada cairan ekstraseluler.

Komposisi Cairan TubuhCairan ekstraseluler dan intraseluler berisi oksigen dari paru, nutrisi terlarut dari saluran pencernaan, produk sisa metabolisme seperti CO2, dan partikel ion. Secara umum, komposisi ionik antara plasma dan cairan interstisial hampir sama karena hanya dipisahkan oleh membran kapiler yang sangat permeabel. Perbedaan utama antara 2 kompartemen ini adalah konsentrasi protein dalam plasma yang lebih tinggi karena kapiler memiliki permeabilitas yang lebih rendah terhadap protein

Tabel Komposisi Cairan Tubuh

Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Tubuh

Ketidakseimbangan cairanKetidakseimbangan cairan meliputi dua kelompok dasar, yaitu gangguan keseimbangan isotonis dan osmolar. Ketidakseimbangan isotonis terjadi ketika sejumlah cairan dan elektrolit hilang bersamaan dalam proporsi yang seimbang. Sedangkan ketidakseimbangan osmolar terjadi ketika kehilangan cairan tidak diimbangi dengan perubahan kadar elektrolit dalam proporsi yang seimbang sehingga menyebabkan perubahan pada konsentrasi dan osmolalitas serum.Berdasarkan hal tersebut, terdapat empat kategori ketidakseimbangan cairan, yaitu:a. Kehilangan cairan dan elektrolit isotonik,b. Kehilangan cairan (hanya air yang berkurang),c. Penigkatan cairan dan elektrolit isotonis, dand. Penigkatan osmolal (hanya air yang meningkat).

Defisit Volume CairanDefisit volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonik). Kondisi seperti ini disebut juga hipovolemia. Umumnya, gangguan ini diawali dengan kehilangan cairan intravaskuler, lalu diikuti dengan perpindahan cairan interseluler menuju intravaskuler sehingga menyebabkan penurunan cairan ekstraseluler. Untuk untuk mengkompensasi kondisi ini, tubuh melakukan pemindahan cairan intraseluler.Secara umum, defisit volume cairan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kehilangan cairan abnormal melalui kulit, penurunan asupan cairan, perdarahan dan pergerakan cairan ke lokasi ketiga (lokasi tempat cairan berpindah dan tidak mudah untuk mengembalikanya ke lokasi semula dalam kondisi cairan ekstraseluler istirahat). Cairan dapat berpindah dari lokasi intravaskuler menuju lokasi potensial seperti pleura, peritonium, perikardium, atau rongga sendi. Selain itu, kondisi tertentu, seperti terperangkapnya cairan dalam saluran pencernaan, dapat terjadi akibat obstruksi saluran pencernaan.

Defisit Cairan

A. Evaluasi status dehidrasi, kesimbangan elektrolit dan asam basa cairan tubuh. Beberapa hal penting yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan perlu atau tidak diberikan terapi cairan, antara lain : 1. Berdasarkan pada anamnesa dan tanda klinis. 2. Status keseimbangan asam basa yang dapat diperkirakan berdasarkan gejalaklinis yang tampak seperti : Diare akut merupakan kondisi acidosis metabolic. Frekuensi repsirasi yang menurun merupakan alkalosis metabolic.Penentuan status asam basa sangat penting untuk menghindari terjadinya kesalahan pemberian jenis cairan misal jika kondisi acidosis makacairan yang diberikan adalah alkalinizer.

3. Status elektrolit plasma terutamaion natrium, ion kalium dan ion chlor.Kelemahan kondisi tubuh yang ekstrem merupakan manifestasi dari rendahnya kadar ion kalium danion calcium. Jika terjadi hyperkalemia diberikan cairan yang bebas ionkalium.4. Derajat dehidrasi.Berdasarkan gejala klinis. Gambaran darah (PCV, BUN, konsentrasi plasma protein) merupakan perubahan yang terjadi dalam interval relatif pendek dan menunjukkan perubahan dari tingkat dehidrasi. 5. Tekanan osmosis.Isotonisitas cairan merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin berlangsungnya metabolisme normal. Distribusi cairan sangat dietitian oleh tekanan osmosis pada cairan ekstraseluler, sehingga secara sederhana dapat diukur tekanan osmosis cairan ekstraseluler dengan mengukur secara langsung menggunakan osmometer atau mengukur tekanan osmosis ion sodium. Hypoosmolaritas (pada kondisi hyponatremia) dapat menyebabkan masuknya air dari ekstraseluler keintracellular yang dikenal dengan oedema sel. Hyperosmolaritas (pada kondisihypernatremia, hyperglycemia) menyebabkan keluarnya air dari intracellular keekstraseluler. 6. Keseimbangan asam basa.Proses metabolisme normal tergantung pada stabilitas pH darah (7,4), jikaterjadi variasi pH darah lebih besar atau lebih kecil 0,3 maka akan sangat mengganggu proses metabolisme dan membahayakanjiwa pasien. Untuk mempertahankan stabilitas pH darah ada beberapa sistem buffer yang domelike tubuh antara lain sistem bicarbonate. Evaluasi terhadap keseimbangan asam basa ini sering dilakukan dengan evaluasi terhadap kadarbicarbonate dan pCO2 dalam darah. Kondisi asam basa yang dapat terjadi adalah Acidosis respiratorik. Penyakit yang disertai hypoventilasi menyebabkanterganggunya ekshalasi CO2 ( pCO2 meningkat) akan menyebabkan meningkatnya kadar H+ dan kadar HCO3- menurun (penyebab penurunan pH darah). Untuk kompensasi hal tersebut maka absorbsi HCO3- dapat meningkat. Penyebab adalah anesthesia, pneumonia terminus. - Alkalosis respiratorik. Ekshalasi CO2 yang berlebihan (hyperventilasi) akan menyebabkan hilangnya ion H+ dan kadar HCO3-meningkat. Untuk kompensasi hal tersebut maka ekskresi HCO3- di ginjal dapatmeningkat (terjadi peningkatan pH darah). Penyebab adalah heat stroke,panting, hepatic encephalopathy. - Acidosis metabolic. Terjadi karenamenurunnya kadar HCO3- dalam plasma yang disebabkan oleh ikatan HCO3- dengan asam organik, hilangnya HCO3- secara berlebihan (diarrhea, hypersalivasi) danketidakmampuan ginjal untuk reabsorbsi. Kompensasi yang sering terjadi adalah dengan hyperventilasi sehingga HCO3- meningkat. Penyebab adalah diarrhea,shock, renal failure, uremia, diabetes mellitus, diabetic ketoacidosis. -Alkalosis metabolic. Terjadi karena meningkatnya kadar HCO3- dalam plasma sehingga pH darah meningkat. Kompensasi yang terjadi adalah dengan hypoventilasi untuk mempertahankan CO2 danmeningkatkan pH. Ekskresi HCO3- melalui ginjal sebagai pengganti filtrasi Cl-.Penyebab adalah vomiting, hepatic failure, acute pancreatitis.

B. Kebutuhan cairan tubuhPerencanaan terhadap terapi cairan yang akan dilakukan harus mempertimbangkan beberapa hal penting yaitu : 1. Koreksi terhadap deficitcairan yang terjadi. 2. Jumlah cairan yang dibutuhkan sebagai cairanmaintenance/hari. 3. Pemenuhan jumlah kehilangan cairan yang diperkirakan masihberlanjut. Defisit cairan ditentukan pada saat sebelum terapi denganpertimbangan derajat anamnesa dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaanlaboratorium. Jumlah cairan maintenance ditentukan pada saat pasien tidak mampumengkonsumsi cairan yang dibutuhkan sehari - hari sebagai pengganti dari cairanyang dikeluarkan.

C. Jenis cairan yang diberikanPenentuan cairan yang diberikan tergantung pada abnormalitas yang terjadi, secara umum cairan isotonis sering diberikan baik acidifier maupun alkalinizer. Jenis cairan yangsering direkomendasikan sebagai terapi cairan adalah : 1. Dextrose 2,5 %.Cairan hypotonic digunakan pada kondisi dehydrasi hypernatremia. 2. Dextrose 5%. Cairan isotonic digunakan pada kondisi dehydrasi hypernatremia. 3. Dextrose10 %. Cairan hypertonic digunakan pada kondisi osmosis diuretik, hypoglycemia. 4. Dextrose 20 %. Cairan hypertonic digunakan pada kondisi osmosis diuretik,hypoglycemia. D. Cara pemberian cairan. Cara pemberian pada terapi cairan tergantung pada beberapafaktor antara lain kecepatan distribusi cairan dalam tubuh, kemampuan melakukanrestrain pada pasien dan jenis penyakit yang dihadapi. Cara pemberian terapi yang dapat dilakukan adalah : 1) Per oral. Pemberian terapi cairan per oral merupakan cara yang aman, berlangsung secara normal fisiologis dan tidakmembuthkan peralatan bantu yang mahal. Pada kasus penyakit yang berkaitan dengan gangguan digesti dan hypovolemia berat cara ini kurang bermanfaat. 2) Sub cutan. Cairan yang diberikan hanya cairan isotonic dan non irritant denganjumlah cairan yang sangat kecil. Absorbsi dan distribusi berlangsung secara lambat yakni 6 - 8 jam setelah pemberian sehingga hanya dilakukan jika koreksicairan secara cepat tidak diharapkan. 3) Intravena. Keuntungan pemberian terapi cairan secara intravena adalah banyak volume cairan yang dapat diberikan.Pemberian kuantitas cairan yang tidak terkontrol dapat menyebabkanover hydratasi yang ditandai dengan kegelisahan, hyperpnoea, discharge nasalserous, oedema conjuctiva.

6. DehidrasiDehidrasi adalah defisit cairan tubuh dan seringkali disertai hilangnya elektrolit dan perubahan pada keseimbangan asam basa dalam tubuh. Kehilangan cairan yang berlebihan dapat terjadi karena adanya polyuria, vomit, diarrhea, hyperhidrosis, haemorhage, dysphasia,penyakit dan penyebab lain yang berkaitan dengan berkurangnya intake cairan.Klasifikasi DehidrasiBerdasarkan klasifikasi dehidrasi WHO, maka dehidrasi dibagi tiga menjadi dehidrasi ringan, sedang, atau berat.1. Dehidrasi Ringan Tidak ada keluhan atau gejala yang mencolok. Tandanya anak terlihat agak lesu, haus, dan agak rewel.2. Dehidrasi Sedang Tandanya ditemukan 2 gejala atau lebih gejala berikut: 1) Gelisah2) Kehausan3) Mata cekung4) Kulit keriput misalnya kita cubit kulit dinding perut, kulit tidak segera kembali ke posisi semula.

3. Dehidrasi berat Tandanya ditemukan 2 atau lebih gejala berikut: 1) BAB dalam bentuk cair terus menerus2) Kesadaran menurun, lenas luar biasa dan terus mengantuk3) Muntah terus menerus4) Nafsu makan dan minum menurun5) Mata cekung, bibir biru kering6) Cubitan kulit baru kembali setelah lebih dari 2 detik7) Tidak kencing 6 jam atau lebih/frekuensi buang air kecil berkurang/kurang dari 6 popok/hari.8) Kadang-kadang dengan kejang dan panas tinggi9) Tanda klinis dehidrasi meliputi : Penurunan dan hilangnya elastisitas kulit ( turgor ). Membran mukosa kering. Perpanjangan waktu pengisian kapiler ( capillary refill time) dengan waktu normal. Cardiovasculer collapse. Adanya peningkatan PCV, protein plasma, berat jenis urin (urin specific gravity ) Tingkat dehydrasi berdasarkan tanda klinis yang tampak adalah :1) Tingkat dehidrasi 5% (ringan). Turgor kulit menurun, membran mukosa kering.2) Tingkat dehidrasi 7-8% (moderat). Turgor kulit jelek,capillary refill time 2 - 3 dt, enopthalmus ringan, temperatur menurun.3) Tingkat dehydrasi 10-12 % (berat). Turgor kulit sangat jelek, capillary refill time, enopthalmus berat, debilitas, kedtan otot, temperatur tubuh Tingkat dehydrasi 12 - 15 % (berat sekali ). Shock dan kematian. 7. MineralBerdasarkan kebutuhannya di dalam tubuh, mineral dapat digolongkan menjadi 2 kelompok utama yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang menyusun hampir 1% dari total berat badan manusia dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 1000 mg/hari, sedangkan mineral mikro (Trace ) merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah kurang dari 100 mg /hari dan menyusun lebih kurang dari 0.01% dari total berat badan. Mineral yang termasuk di dalam kategori mineral makro utama adalah kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), sulfur (S), kalium (K), klorida (Cl), dan natrium (Na). Sedangkan mineral mikro terdiri dari kromium (Cr), tembaga (Cu), fluoride (F), yodium (I) , besi (Fe), mangan (Mn), silisium (Si) and seng (Zn). Dalam komposisi air keringat, tiga mineral utama yaitu natrium, kalium & klorida merupakan mineral dengan konsentrasi terbesar yang terdapat di dalamnya. Sehingga dengan semakin besar laju pengeluaran keringat, maka laju kehilangan natrium , kalium dan klorida dari dalam tubuh juga akan semakin besar. Diantara ketiganya, natrium dan klorida merupakan mineral dengan konsentrasi tertinggi yang terbawa keluar tubuh melalui kelenjar keringat (sweat glands). Oleh karena itu maka pembahasan mengenai mineral dalam penulisan ini hanya akan berfokus pada 3 mineral utama yaitu natrium, kalium dan klorida.

Natrium (Na)Di dalam produk pangan atau di dalam tubuh, natrium biasanya berada dalam bentuk garam seperti natrium klorida (NaCl). Di dalam molekul ini, natrium berada dalam bentuk ion sebagai Na . Diperkirakan hampir 100 gram dari ion natrium (Na ) atau ekivalen dengan 250 gr NaCl terkandung di dalam tubuh manusia. Garam natrium merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh dengan minimum kebutuhan untuk orang dewasa berkisar antara 1.3-1.6 gr/hari (ekivalen dengan 3.3-4.0 gr NaCl/hari). Setiap kelebihan natrium yang terjadi di dalam tubuh dapat dikeluarkan melalui urin & keringat.Hampir semua natrium yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan di dalam soft body tissue dan cairan tubuh. Ion natrium (Na ) merupakan kation utama di dalam cairan ekstrasellular (ECF) dengan konsentrasi berkisar antara 135-145 mmol/L. Ion natrium juga akan berada pada cairan intrasellular (ICF) namun dengan konsentrasi yang lebih kecil yaitu 3 mmol/L. -Natrium (Na) Sports Science Brief Sebagai kation utama dalam cairan ekstrasellular, natrium akan berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh, menjaga aktivitas saraf , kontraksi otot dan juga akan berperan dalam proses absorpsi+ - glukosa. Pada keadaan normal, natrium (Na ) bersama dengan pasangan (terutama klorida, Cl ) akan memberikan kontribusi lebih dari 90% terhadap efektif osmolalitas di dalam cairan ekstrasellular.

Kalium (K)Kalium merupakan ion bermuatan positif (kation) utama yang terdapat di dalam cairan intrasellular (ICF) dengan konsentrasi 150 mmol/L. Sekitar 90% dari total kalium tubuh akan berada di dalam kompartemen ini. Sekitar 0.4% dari total kalium tubuh akan terdistribusi ke dalam ruangan vascular yang terdapat pada cairan ekstraselular dengan konsentrasi antara 3.5-5.0 mmol /L. Konsentrasi total kalium di dalam tubuh diperkirakan sebanyak 2g/kg berat badan. Namun jumlah ini dapat bervariasi bergantung terhadap beberapa faktor seperti jenis kelamin, umur dan massa otot (muscle mass). Kebutuhan minimum kalium diperkirakan sebesar 782 mg/hari.Di dalam tubuh kalium akan mempunyai fungsi dalam menjaga keseimbangan cairan-elektrolit dan keseimbangan asam basa. Selain itu, bersama dengan kalsium (Ca ) dan natrium (Na ), kalium akan berperan dalam transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot. Hampir sama dengan natrium, kalium juga merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh. Setiap kelebihan kalium yang terdapat di dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin serta keringat

Klorida (Cl)Elektrolit utama yang berada di dalam cairan ekstraselular (ECF) adalah elektrolit bermuatan negatif yaitu klorida (Cl ). Jumlah ion klorida (Cl ) yang terdapat di dalam jaringan tubuh diperkirakan sebanyak 1.1 g/Kg berat badan dengan konsentrasi antara 98-106 mmol / L. Konsentrasi ion klorida tertinggi terdapat pada cairan serebrospinal seperti otak atau sumsum tulang belakang, lambung dan juga pankreas. Sebagai anion utama dalam cairan ekstraselullar, ion klorida juga akan berperan dalam menjaga keseimbangan cairan-elektrolit. Selain itu, ion klorida juga mempunyai fungsi fisiologis penting yaitu sebagaipengatur derajat keasaman lambung dan ikut berperan dalam menjaga keseimbangan asam-basa tubuh. Bersama dengan ion natrium (Na ), ion klorida juga merupakan ion dengan konsentrasi terbesar yang keluarmelalui keringat.

8. Air MinumAir minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Walaupun air dari sumber alam dapat di minum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Bakteri dapat di bunuh dengan memasak air hingga 100 C dan di biarkan selama 10 menit hingga bakterinya mati. (Kusnaedi, 2009)Faktor-faktor lain yang mengatur pemasukan air. Sejumlah faktor lain telah dikenal yang ikut berperan dalam pengaturan pemasukan air. Faktor psikologik dan sosial adalah penting. Kering pada membran mukosa farings menyebabkan perasaan haus. Pasien yang harus mengurangi pemasukan cairannya, kadang-kadang hausnya sangat diperingan dengan mengisap sepotong kecil es atau kain basah. Tikus dengan lesi pada daerah haus akan minum air sedikit apabila tenggorokannya menjadi kering meskipun mereka tidak memberi respons terhadap dehidrasi sendiri. Anjing, kucing, onta dan beberapa binatang lainnya dalam dehidrasi, dengan cepat minum cukup air untuk mengatasi kekurangan cairan mereka. Mereka berhenti minum sebelum air diserap (sementara plsmanya masih hipertonik ),jadi ada sejenis alat pengukur dari farings dan saluran pencernaan yang ikut berperan. Pada manusia, kemampuan untuk minum air dalam jumlah yang tepat cukup, tidak berkembang sebaik ini, dan kekurangan air biasanya diatasi lebih lambat

9. Larutan Gula dan Garam

Larutan gula adalah larutan air yang didalamnya terdapat gula dan Larutan garam adalah larutan air yang didalamnya terdapat garam. Pada larutan gula terdapat glukosa yang sangat berguna untuk tubuh sebagai sumber energi dan Na yang banyak terdapat pada larutan garam. Hal tersebut lah yang membuat larutan gula dan garam ini digunakan untuk menggantikan cairan yang hilang akibat dari diare dan vomitus. Cara pembuatan larutan gula dan larutan garam, sebagai berikut:4. Siapkan air matang 200 cc atau satu gelas blimbing5. Ambil dan masukkan gula pasir sebanyak satu sendok makan ke dalam gelas yang berisi air matang 6. Ambil sepucuk garam dapur atau seujung sendok teh kemudian masukkan kedalam gelas lalu aduk bersama dengan gula sampai larut. (Arif, 2000)

10. Bubur Beras Encer

Bubur Beras adalah makanan berbahan utama beras yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat. Bubur Beras mengandung energy sebesar 70 kilokalori, protein 1,8 gram, karbohidrat 0 gram, lemak 0 gram, kalsium 5 miligram, fosfor 0 miligram, dan zat besi 0,5 miligram. Selain itu di dalam Bubur Beras juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,02 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut terdapat pada 100 gram Bubur Beras. Bubur beras sangat mudah di absorbsi sehingga orang sakit sering memakan bubur beras. (Tarwotjo, 2010)

11. NNI

"Apakah kamu memperhatikan air yang kamu minum?Apakah Anda membawanya turun dari awan mendungAtau apakahKami?Kalau kehendak kami, Kami bisa membuatnya asin.Lalu mengapa Anda tidak bersyukur "[Al-Qur'an56:68-70]

DAFTAR PUSTAKAAnderson, Paul D. 2005. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: EGC.Behrman, Kliegman & Arvin, 2012. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta: EGCEroschenko Victor P.2010. Atlas Histologi Difiore. Jakarta. EGCGuyton. 2012. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGCHassan, Rusepno. 2010. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta. Infomedika JakartaIsselbacher, dkk. 2012. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: EGCJudarwanto, Widodo. 2012. http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/12/17/15-penyebab-muntah-dan-15-obat-muntah-516682.html Diakses pada tanggal 13 mei 2013 Kusnaedi. 2009. Mengolah air menjadi air minum. Jakarta: Penebar Swadaya.Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius FKUITarwotjo, C Soejoetu. 2010. Dasar-dasar Gizi. Jakarta: Grasindo.Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2012. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid 1. Jakarta: Dian Rakyat Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta. EGCSherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC.Price, SA and Wilson, LM. 1995. Patofisiologi Konsep klinis Proses-proses Penyakit, edisi 4 buku 1. Jakarta. EGC

9