GAYA

19
BAB 2 G A Y A DWI RATNA

description

MEKANIKA TEKNIK SMK TEKNIK MESIN Kelas X

Transcript of GAYA

Page 2: GAYA

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah proses pembelajaran, peserta didik diharapkan:

1. Memahami pengertian gaya2. Memahami cara menyusun gaya

secara grafis maupun analitis3. Memahami pengertian penjumlahan

gaya4. Memahami pengertian momen dan

kopel5. Dapat menyelesaikan soal-soal yang

berhubungan dengan gaya

Page 3: GAYA

A. PENGERTIAN GAYA

Gaya adalah sesuatu sebab yang mengubah keadaan benda dari diam menjadi bergerak, atau sebaliknya, yaitu dari bergerak menjadi diam.

Gaya ditentukan oleh 3 Faktor:1. Besar Gaya2. Arah Gaya3. Titik Tangkap Gaya

Page 4: GAYA

1. MENENTUKAN BESARNYA GAYA Pada Sistem Satuan Standar

Internasional, untuk menyatakan besarnya gaya adalah NEWTON (N)

Besarnya gaya (P) ditentukan oleh panjang garis yang diperoleh dengan skala tertentu. Misalnya: 1 cm mewakili 10 N, 1 cm mewakili 1 N, dsb.

Garis Kerja gaya

A BP

X

Page 5: GAYA

2. MENENTUKAN ARAH GAYA

Arah suatu gaya ditentukan oleh sebuah anak panah yang dibuat pada ujung garis gaya.

P

Arah gaya ke kanan

P

Arah gaya ke kiri

Page 6: GAYA

3. MENENTUKAN TITIK TANGKAP GAYA

Titik tangkap gaya merupakan titik atau tempat gaya tersebut mulai bekerja.

A

Titik A adalah Titik Tangkap Gaya

Page 7: GAYA

B. MENYUSUN GAYA

Menyusun gaya adalah mengganti beberapa buah gaya menjadi sebuah gaya.

Sebuah Gaya yang menggantikan beberapa buah gaya disebut gaya pengganti atau Resultan ( R ).

Gaya–gaya yang digantikan disebut komponen gaya.

P1

P2

R

Page 8: GAYA

Menyusun Gaya :1. Cara Grafis (melukis) a. Dua buah gaya atau lebih pada satu garis kerja dan

arahnya samab. Dua buah gaya atau lebih dengan arah berlawanan pada satu garis kerjac. Dua buah gaya dengan titik tangkap yang sama dan arahnya berbedad. Menyusun gaya dengan metode poligon gaya

2. Cara Analitis (menghitung)a. Dua buah gaya dengan satu garis kerja dan arahnya samab. Dua buah gaya dengan satu garis kerja dan arahnya berlawananc. Dua buah gaya yang saling tegak lurus sesamanyad. Dua buah gaya yang bekerja pada satu titik tangkap, arahnya berbeda dan membentuk sudut α

Page 9: GAYA

1. MENYUSUN GAYA SECARA GRAFIS

a. Dua buah gaya atau lebih pada satu garis kerja dan arahnya sama.

Dari gambar di atas, resultan P1, P2 dan P3 adalah jumlah dari ketiga gaya tersebut, R=P1+P2+P3

P1

P2

P3

RP1 P2 P3

Page 10: GAYA

b. Dua buah gaya atau lebih dengan arah berlawanan pada satu garis kerjaBesarnya resultan (R) dari dua gaya yang berlawanan arah adalah selisih dari kedua gaya tersebut, dan arah resultan mengikuti arah gaya yang lebih besar.

P2 P1

P2 P1

R

Besar resultan gaya P1 dan P2 adalah R = P1 – P2

Page 11: GAYA

c. Dua buah gaya dengan titik tangkap yang sama dan arahnya berbedaUntuk menjumlahkan 2 gaya P1 dan P2 yang mempunyai titik tangkap sama dan arahnya berlainan dilakukan dengan lukisan jajaran genjang dua gaya tersebut, dan resultannya adalah diagonal pada jajaran genjang itu (hukum jajaran genjang)

P1

�� �

�P2

P1

P2

R

Page 12: GAYA

Menentukan jumlah 2 vektor / gaya dengan cara Hukum Segitiga

P1

P2

P1 P2

R

P2

P1R

��

��

��

Page 13: GAYA

d. Menyusun gaya dengan metode poligon gayaYaitu dengan cara memindahkan gaya-gaya yang berikutnya ke ujung gaya yang sebelumnya.

P1

P2

P3

P5

P4

P1

P2

P3P4

P5

R

𝞪1

𝞪2 𝞪3𝞪4

𝞪1 𝞪2 𝞪3𝞪4

Page 14: GAYA

2. MENYUSUN GAYA SECARA ANALITIS

a. Dua buah gaya dengan satu garis kerja dan arahnya samaResultan dari dua buah gaya ini adalah jumlah kedua gaya tersebut dan arah sama, sedangkan titik tangkapnya terletak pada garis kerja gaya-gaya tersebut.

R = P1 + P2

Page 15: GAYA

b. Dua buah gaya dengan satu garis kerja dan arahnya berlawananResultan dari dua buah gaya ini adalah selisih dari kedua gaya tersebut dan arahnya mengikuti gaya yang lebih besar.

c. Dua buah gaya yang saling tegak lurus sesamanyaGaya P1 tegak lurus dengan P2, maka resultannya

Arah gaya membentuk sudut:

R = P1 - P2

Page 16: GAYA

d. Dua buah gaya yang bekerja pada satu titik tangkap, arahnya berbeda dan membentuk sudut α

Page 17: GAYA

TABEL TRIGONOMETRI SUDUT ISTIMEWA

Page 18: GAYA

SOAL LATIHAN1 .Dua gaya P1 = 8 N dan P2 = 3 N dengan arah yg sama,

bekerja pada garis gaya yang sama. Tentukan besar resultan (R) secara grafis dan analitis!

2. Dua gaya P1 = 7 N dan P2 = 3 N dengan arah yg berlawanan, bekerja pada garis gaya yang sama. Tentukan besar resultan (R) secara grafis dan analitis!

3. Dua gaya titik tangkapnya sama membuat sudut  90° satu sama lain, apabila P1 = 5 N, P2 = 7 N, tentukan besarnya Resultan (R), a. Secara Grafis b. Secara Analitis

4. Dua gaya titik tangkap sama membuat sudut  30° satu sama lain, berapa besar Resultan (R) apabila P1 = 7 N, P2 = 8 N.

 5. Dua gaya titik tangkap sama membuat sudut 60° satu sama

lain, berapa besar Resultan (R) apabila P1 = 4 N, P2 = 5 N.

Page 19: GAYA

LATIHAN SOAL:1. Dua buah gaya P1=6N, P2=5N bekerja pada titik

tangkap yang sama dan membentuk sudut 60°.

Tentukan resultannya:

a. Dengan metode jajaran genjang (Parallelogram)

b. Dengan metode segitiga

2. Dua buah gaya P1=4N, P2=8N bekerja pada titik tangkap yang sama dan membentuk sudut 45°.

Tentukan resultannya:

c. Dengan metode jajaran genjang (Parallelogram)

d. Dengan metode segitiga