gaya manajamen

download gaya manajamen

of 43

Transcript of gaya manajamen

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

GAYA MANAJEMEN ASIAN VALUES SEBAGAI SOLUSI TANTANGAN BISNIS DI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang Sejarah belum sepenuhnya berakhir. Tidak seperti yang diperkirakan oleh Francis Fukuyama lebih dari sepuluh tahun yang lalu, kehancuran sosialisme dan komunisme bukan serta-merta menghasilkan kemenangan mutlak bagi demokrasi barat. Ia tak hanya menghasilkan format budaya dan peradaban global yang koheren dan homogen, tapi juga fragmen-fragmen budaya yang plural dan heterogen. Bangkrutnya komunisme ini, dan tentu saja berakhirnya pertentangan dua ideologi yang dulu begitu signifikan mewarnai peta politik global, justru memberikan ruang yang semakin luas bagi bekerjanya dua kekuatan yang salin berlawanan : kekuatan sentripetal universalisasi budaya global di satu sisi, dan kekuatan sentripugal fortifikasi disisi lain. Kekuatan yang pertama akan mendorong pembentukan budaya global sepeti ; sistem nilai, perilaku, gaya hidup, yang semakin universal dan mengerucut menjadi satu format budaya yang koheren dan homogen. Sementara kekuatan kedua merupakan ekspresi perlawanan dan mekanisme pertahanan diri terhadap serangan yang demikian intensif dari arus besar universalisasi dan penyeragaman budaya global tersebut. Kalau universalisasi mendorong terbentuknya homogenitas budaya global, maka fortifikasi ini justru sebaliknya, mendoromg terjadinya pembelahanpembelahan budaya global menjadi fragmen-fragmen kecil yang pada akhirnya tentu saja akan mengarah pada pluralitas dan keberagaman. Karena fortifikasi ini, budaya global pada gilirannya akan membentuk semacam mosaik yang begitu sarat dengan ekspresi-ekspresi budaya berdasarkan etnik, tradisi, lokal, agama, bahasa, dan sebagainya. Kekuatan yang pertama disebut sentripugal karena mendorong

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

1

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

konvergensi dan keseragaman, sementara yang kedua disebut sentripugal karena memicu devergensi dan keberagaman budaya global. Di level global, arus besar universalisasi ini ditandai oleh munculnya kecenderungan besra ke arah terbentuknya konvergensi cita rasa, perilaku , dan gaya hidup global, yang umumnya banyak bersumber pada budaya barat, terutama budaya pop Amerika. Beberapa istilah seksi diberikan oleh pakar untuk menemai beberapa kecenderungan ini; Samuel Huntington menyebutnya, Coca-colanization, Kenichi Ohmae menyebutnya Californiaization, juga Barber menamainya Mc world. Arus besar yang terutama difasilitasi oleh munculmya globalisasi pasar dan serangan media komunikasi-informasi global ini, cenderung mengarahkan siapapun individu dimuka bumi ini untuk mengkonsumsi produk-produk global seperti, BigMac, MTV, Britney Spears, Hard Rock Caf, Hollywood, dan mengadopsi perilaku dan gaya hidup universal yang umumnya bersumber dari peradaban barat seperti, individualisme, rasionalisme, sekularisme dan sebagainya. Di level regional Asia, tarik-menarik antara arus universalisasi dan fortifikasi ini juga intensif berlangsung, dan semakin menguat menyusul pecahnya krisis ekonomi di kawasan ini sejak 6 tahun yang lalu. Sebelum krisis meletus bangsa Asia melihat bahwa kunci dari keajaiban Asia ini adalah Asian Valueskeluarga patriarkal, konsensus bukannya konfrontasi, hirarki, dan social ordering,hormat pada atasan dan penguasa, deferences to social interest, conservatism in social mores. Kepercayaan diri yang sangat tinggi dari bangsa Asia terhadap Asian Values ini antara lain diungkapkan oleh Perdana Menteri Malaysia, Mahatir Muhammad dalam Europe Summit tahun 1996, setahun sebalum krisis pecah: Asian Values are Universal Values. European Values are European Values, katanya. Namun dengan meletusnya krisis Asia, optimisme dan kepercayaan diri terhadap Asian Values ini kemudian merosot drastis. Mereka mulai berbalik pandangan, bahwa Asian Values merupakan sumber kebobrokan pengelolaaan ekonomi bangsa Asia, nilai-nilai keluarga patriarkal memicu menjamurnya nepotisme; personal relationship mendorong tumbuhnya kroni; begitu juga konsensus mendorong berkembangbiaknya korupsi. Berubahnya pandangan ini semakin mendorong bangsa Asia semakin serius COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

2

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

menengok sistem yang berlaku di Barat. Beberapa waktu yang lalu, majalah Far Eastern Review misalnya, melaporkan bahwa kini muncul kecenderungan perusahaanperusahaan besar Asia termasuk Sony, Samsung, hingga Acer, mulai berlomba mengadopsi pola manajemen barat dengan mengedepankan Corporate Governance, praktek pengelolaan yang dulunya kurang begitu tampak di Asia. Namun kecenderungan yang mendorong universalisasi ini kemudian harus menghadapi arus fortifikasi ketika ternyata proses pemulihan ekonomi Asia berlangsung sangat cepat. Di level nasional, universalisasi yang semula baru terwujud dalam bentuk Cocacolonization, sejak beberapa tahun terakhir sudah berkembang ke peghormatan HAM dan demokrasi. Akibatnya, Indonesiapun kemudian menyatu dengan banyak bagian dunia lain, bukan hanya dalam cita-rasa, perilaku, dan gaya hidup, tapi juga mulai berkembang pada sistem nilai, mid-set, dan cara pandang. Apabila kita lihat dari perspektif ilmu manajemen, semua itu berdampak terhadap pula terhadap asimilasi berbagai macam ilmu manajemen yang ada di dunia. Kemudian proses asimilasi tersebut disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang relevan, dengan harapan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam berbagai bidang yang memerlukannya. Prinsip manajemen tentu saja sangat berbeda dari prinsip matematika atau hukum ilmu alam. Dalam bidang manajemen tidak terdapat kesamaan universal seperti dalam prinsipnya, sebagaimana juga prinsip manajemen tidak absah pada setiap situasi ( hanya ada sedikit nilai bagi penambahan kualifikasi prinsip yang sama dapat dipraktekkan pada prinsip yang berlainan, karena dalam lingkup manusia tempat manajemen berperan kita tidak bisa menganggap sama berbagai situasi tersebut ). Perubahan utama tempat telah mempengaruhi perubahan peran manajemen secara lebih, luas, heterogen dan sukar untuk diprediksi pada seperempat abad belakang ini adalah : 1. Pengaruh komputer, dan dewasa ini mikro prosesor, pada tugas pengolahan data dalam produksi dan administrasi.

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

3

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

2. Peningkatan kecepatan perubahan tehnologi secara umum, dengan konsekuensi perubahan kecepatan pada proses manufaktur sehingga membuat produksinya sendiri menjadi kuno atau tidak terpakai. 3. Pertumbuhan perdagangan internasional dan semakin ketatnya persaingan, bersamaan dengan pertumbuhan perusahaan multinasional dan dampaknya pada bisnis dari nilai tukar yang tidak stabil. 4. Dampak yang lebih besar pada perundang-undangan pada kegiatan bisnis seperti dalam bidang proteksi pemakaian tenaga kerja ( pengkaryaan ), proteksi konsumen, pemeliharaan lingkungan, kesehatan, keselamatan kerja dan sebagainya. 5. Perubahan iklim sosial yang memungkinkan partisipasi pekerja dalam pembuatan keputusan. 6. Angka inflsi yang tinggi. Beberapa faktor ini dan faktor lainnya telah mengakibatkan peningkatan tajam pada kompleksitas tugas manajemen sehingga keputusan tidak dapat diambil dengan mudah hanya dengan sedikit formulasi prinsip atau pedoman jenis klasik. Untuk itu pada makalah ini penulis ingin memberikan sedikit kontribusi dalam analisa beberapa pendekatan gaya manajemen, dari beberapa negara yang mempunyai tipikal kultur yang mirip dan kedekatan secara geografis, dengan memandang aspek-aspek yang dominan secara multidimensional. Untuk lebih jelasnya maka akan penulis uraikan secara integral dan komprehensif pada bagian selanjutnya. Gambar 1. Universalisasi Vs Fortifikasi Global Level Asian Level Indonesia Level Regional Level Individual Level Post Cold War Post Asian Crisis Post Soeharto Post Nation-State Post Ignorance Society

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

4

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

Sumber : diadaptasi dari Markplus on Strategy oleh Hermawan Kertajaya, dkk. 2002, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pendekatan Gaya Manajemen 9 negara ( Malaysia, Singapura, China, Jepang, Australia, Arab, Jerman, Prancis, dan Filipina ) yang Kondusif Terhadap Tantangan dan Kecenderungan Gaya Manajemen yang Statism yang Dihadapi oleh Indonesia dan perbandingan manajemen Timur - Barat serta aplikasinya dalam proses penciptaan manajer kelas dunia. 2.1.1 Pendekatan Terhadap Tantangan yang Dihadapi dan Kecenderungan Gaya Manajemen yang Statism( Krisis Multidimensional ) Krisis moneter yang melanda Indonesia dan hampir seluruh negara Asia saati ini terutama dipicu oleh kenyataan begitu dominannya peran negara. Paul Kruhgman dari MIT dalam majalah Fortune, Desember 1997, menyebutnya dengan statism. Hampir semua negara di Asia memiliki kecenderungan ini. Kita melihat misalnya, kemajuan negara-negara Asia, seperti China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, dan tentunya Indonesia, tak lepas dari peran dominan negara dalam mengontrol pelaku ekonomi dqan alokasi sumber daya. Ironisnya dominasi negara yang besar ini justru dianggap banyak kalangan sebagai kunci sukses keajaiban Asia. Mereka sering menyebutnya sebagai pembangunan ekonomi Model Asia ( Asian model of economic development ). Dua bulan sebelum Hongkong handover Juli 1997, di Harvard Bussiness School Alumni Conference di Hongkong, Michael Porter, misalnya, memperingatkan bahwa negara-negara Asia kini sedang dalam keadaan bahaya karena adanya manajemen pemerintahan yang sangat kuat. Posisi negara yang sangat kuat ini berdampak sangat serius terhadap tidak transparannya informasi di berbagai negara tersebut. Indikator-indikator ekonomi yang dilansir, baik oleh pemerintah maupun lembagalambaga terkemuka didalam maupun di luar negeri, termasuk Bank Dunia dan COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

5

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

International Monetary Fund (IMF), selalu menggambarkan ekonomi Indonesia sedang mengalami boom pertumbuhan 7-8%, inflasi di bawah dua digit, depresiasi rupiah yang moderat dan seterusnya. Hal ini menjadikan para pelaku ekonomi baik di dalam maupun di luar negeri terlalu percaya diri terhadap ekonomi Indonesia. Di dalam negeri, para pengusaha melakukan ekspansi membabi-buta, yang dalam banyak kasus sering tanpa studi kelayakan. Di sisi lain, para investor luar negeri terus memberikan pinjaman karena mereka yakin dengan keajaiban Asia. Terlalu percaya diri seperti yang terjadi pada TITANIC ( lihat gambar 2 ) menjadikan perusahaan tidak lagi menjalankan prinsip-prinsip pemasaran (Segmentation, Targetting, Positioning, Differentiation, Maketing mix, membangun merk dan lain sebagainya ). Bagi perusahaan-perusahaan ini yang penting koneksi, ,lobi dan kolusi. Lupakan pemasaran, bahwa ekonomi Indonesia baik pada level makro-negara maupun mikro-perusahaan tidak dikelola dengan pemasaran. Its Marketing Stupid.(lihat lampiran I). Masalah pemasaran tersembunyi itu secara langsung berdampak pada keroposnya daya saing mikro dan makro Indonesia. Secara makro-ekonomi, sesungguhnya Indonesia sudah tidak menjadi kompetitif lagi. Demikian secara mikro, perusahaanperusahaan Indonesia sudah kalah bersaing dengan kompetitir luar negeri.

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

6

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

Gambar 2 THE FACT

REAL PROBLEM

it is the marketing stupid !Wha t

?

SOLUTION

Wh y THE ANALISYS

How

THE ACTION

ROOT CAUSE

Sumber : diadaptasi dari Markplus on Strategy oleh Hermawan Kertajaya, dkk. 2002, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2.1.1.1. Pendekatan Manajemen Gaya Malaysia Faktor sosial, budaya, dan historis yang berbenturan atas lingkungan orang Malaysia adalah unsur-unsur yang menyokong pada cara di mana manajemen dipraktekkan di negeri itu. Tidak ada gaya manajemen Malaysia yang berbeda yang bisa dikenali untuk saat ini. COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

7

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

Adapun beberapa gaya manajemen yang berhasil diidentifikasi mempunyai kesamaan karakter dengan gaya manajemen di Indonesia mungkin dapat diterapkan untuk memperoleh kontribusi manfaat yang cukup signifikan dalam perkembangn bisnis di Indonesia1.

Suatu pertimbangan yang sangat penting adalah kebutuhan akan para manajer untuk memperhatikan kepekaan khusus dari tiap kelompok rasial. Tampak di Malaysia bahwa memanage dengan "hati" lebih penting dibandingkan memanage dengan " pikiran". Hal ini dapat diterapkan di Indonesia, sehingga mengurangi terjadinya gap-gap antara berbagai etnis ( potensi konflik horizontal ) dan meminimalkan gap antara subordinate dengan level manajer ( potensi konflik horizontal ). Sehingga perbaikan kinerja, kerjasama secara teamwork, efisensi dan pertumbuhan perusahaan ke arah yang lebih baik akhirnya dapat dicapai. Ada lingkup untuk kerja sama atau kolaborasi lebih lanjut antara para manajer praktek dan para guru manajemen untuk menyelesaikan permasalahan. Bila hal ini diterapkan di Indonesia dapat menjembatani missing link antara dunia bisnis ( praktisi bisnis ) dan kalangan akademisi. Sehingga pihak kalangan akademisi dapat meningkatkan kontribusinya dalam membantu memecahkan persoalan dalam perusahaan-perusahaan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya survive dan memajukan perusahaan dalam era krisis ini. Selain itu, pihak akademisi dapat mentransformasi sistem pendidikan ( termasuk kurikulum ) sesuai dengan kebutuhan dunia bisnis.

2.

3.

Untuk menjadi seorang manajer yang baik di perusahaan Malaysia adalah perlu dukungan dari banyak orang-orang. Penghargaan mempunyai kekuatan batin dan yang berhubungan dengan suatu posisi manajemen adalah sangat menarik. Pekerjaan berat dan dilakukan akan membuat kesan yang baik, aplikasi kemampuan intelektual yang penuh, kemampuan untuk menerapkan ketrampilan hubungan antar manusia, pemilikan suatu hal positif yang memecahkan masalah sikap, kemampuan untuk membaca perubahan di dalam lingkungan dengan cepat, pemilikan suatu visi yang luas antara sejumlah

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

8

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

karakteristik dan ketrampilan yang besar, hal itu akan memberi dia kesempatan untuk menerima pelindung dari suatu manajer efektif, tidaklah cukup seorang manajer yang berpikir dia adalah baik bagi pekerjaan nya. Jadi seorang atasan akan berarti apabila bisa dijadikan contoh serta panutan dari para bawahanya untuk berpikir bahwa ia adalah seorang manajer baik. Dari analisa terhadap gaya manajemen Malaysia tersebut ada beberapa poin gaya manajemen yang bisa memberikan kontribusi cukup signifikan dalam memperbaiki gaya manajemen Indonesia ke arah yang lebih baik. Dengan kontribusi tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi positif secara signifikan untuk meningkatkan kinerja organisasional yang pada gilirannya mampu meningkatkan daya tahan unit-unit bisnis dalam menghadapi persaingan dalm skala domestik, regional maupun global. 2.1.1.2. Pendekatan Gaya Manajemen Singapura Gaya manajemen di Singapura dibedakan dalam tiga tipe, yaitu gaya manajemen yang terpengaruh dari Amerika yaitu American Subsidiary, kemudian Japanesse Subsidiary, dan yang terpengaruh dari perusahaan lokal atau local firm. Meskipun tiap-tiap perusahaan multinasional diberikan kebebasan untuk mengembangkan gaya manajemennya sendiri di Singapore, tetapi masih tetap harus menyesuaikan dengan praktek manajemen tersebut untuk dapat sesuai dengan lingkungan setempat. Semua itu tergantung dari rakyat Singapore untuk membantu manajemen perusahaan Singapore. Dari beberapa gaya manajemen tersebut diharapkan ada beberapa pendekatan yanng secara adaptif dapat diterapkan di Indonesia. Walaupun melalui proses asimilasi maupun secara independent. Untuk tujuan kami, ini mencukupi untuk meringkas sebagian dari penemuan itu kemudian akan penulis dekati dengan aplikatifnya dalam lingkungan bisnis di Indonesia : Berdasarkan hasil dari penelitian, karakteristik yang diinginkan dari gaya manajemen Singapore dapat dikelompokkan menjadi efficiency and people management, serta didukung komitment terhadap pendidikan manajemen untuk COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

9

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

meningkatkan sumber daya manusianya seiring dengan tehnologi dan tantangan di masa depan. 1) Efficiency Manajer yang baik diharapkan dapat memperbaiki performance dan meningkatkan laba dengan menekan biaya, meningkatkan kualits, dan me-manaj sumber daya untuk dapat mendapatkan yang terbaik dari mereka. Sebagaimana tujuan utama dari perusahaan adalah untuk mencari laba, efisiensi masih tetap menjadi test utama bagi kesuksesan manajer. Supaya dapat mengatur bisnis dengan baik dan benar, seorang manajer harus mengetahui akan teknik terbaru dari advanced management finance, engineering, marketing dan lain sebagainya.dan mengaplikasinya secara inteligen. Gaya manajemen manajer ini bila diterapkan di Indonesia dapat memberikan perubahan secara signifikan pada sistem manajemen pada organisasi yang bersangkutan. Karena dengan merubah gaya manajemen ke arah perbaikan dan perubahan sistem secara begitu berkesinambungan maka akan menyebabkan seorang manajer menjadi lebih bersikap transformasional dari pada Transaksional. Dengan diharapkan poses perubahan akan terjadi secara menyeluruh dan terus-menerus. Walaupun perubahan terjadi secara lambat, tetapi diharapkan dapat memberikan landasan sistem manajemen yang cukup kuat untuk meningkatkan daya tahan, daya saing, dan kompetensi perusahaan. Hal ini berbeda dengan gaya manajer yang cenderung transaksional , dimana gaya manajer seperti ini kelihatannya mampu menyelesaikan masalah secara cepat tetapi sebenarnya masalah tersebut hanya diredam dan banyak kemungkinan akan menjadi snow ball yang mematikan di kemudian hari.

2) People Management Yang lebih penting dari manajer Singapore yang sukses adalah terletak pada bagaimana kemempuan mereka dalam mengatur sumber daya manusianya. Dia

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

10

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

harus mampu untuk menegakkan disiplin dan me-mobilisasi pegawainya untuk bekerja keras; dia harus mempunyai rasa hormat pada martabat manusia dengan menunjukkan keperdulian dan perhatian kepada pegawainya; dan dia harus mampu untuk memotivasi dan me-mobilisasi pegawai untuk berpartisipasi pada perusahaan untuk menjadi pegawai yang efisien dan produktif. Singkatnya, apabila gaya manajemen ini diterapkan di dunia bisnis di Indonesia maka dapat membentuk suatu organisasi yang mengadopsi Total Quality Manajemen dengan fokus pemberdayaan sumber daya organisasi yang paling dominan dan krusial, yaitu manusia ( brainware ). Dengan menggunakan sumber kekuasaan manajer yang menurut penelitian mampu memberikan kontribusi yang besar dalam mempengaruhi subordinate maupun atasan, yaitu kekuasaan rujukan ( referent power ) dan kekuasaan pakar ( expert power ). Diharapkan dengan menerapkan sistem kekuasaan tersebut maka akan terjadi pergeseran paradigma gaya kekuasaan manajerial yang selama ini menitikberatkan apa yang disebut Asian Values. Dimana dalam sistem tersebut lebih menitikberatkan nili-nilai patriarkal yang mendorong menjamurnya nepotisme. Sehingga orang-orang yang menduduki posisi-posisi tertentu tidak menampilkan kinerja sesuai yang diharapkan. 3) Management Education Pendidikan manajemen di Singapore menjadi sangat diperhatikan

ditunjukkan dengan didirikannya SDF, Skill Development Fund, pada tahun 1979 and peluncuran dari Productivity Movement pada tahun 1981. Senior manager dilatih untuk pengembangan yang lebih eksekutif, kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, perencanaan dan kebijakan bisnis. Midlle manager dan junior manager dilatih untuk pengembangan funsional, seperti, pemasaran, personil, keuangan, dan kemampuan mengoperasikan komputer.

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

11

Solusi Final testSementara itu , bila dibandingkan dengan

MANAJEMEN GLOBAL

perusahaan-perusahaan di

Indonesia sangat mencolok perbedaannya. Dimana pendidikan dan pelatihan hanya diberikan bila betul-betul mendesak, sehingga kemampuan dan pengetahuan tenaga kerja tidak berkembang dan tidak kompetitif. Hal ini perlu menjadi aspek krusial yang perlu diperhatikan, karena apabila ini dibiarkan berlarut-larut tenaga kerja kita akan sulit bersaing dengan tenaga kerja luar negeri, apalagi sudah memasuki AFTA 2003. Selain itu, perusahaan perusahaan domestik akan kesulitan untuk mengadopsi tehnologi-tehnologi baru supaya bisa tetap survive dan tumbuh karena tidak tersedianya tenaga-tenaga ahli yang kompeten pada bidangnya. Disamping itu, kemampuan manajerial seorang manajer akan rendah sekali, disebabkan kurangnya wawasan dan pelatihan yang mereka ikuti yang berimplikasi terhadap keefektifan garis kebijakan yang mereka rumuskan. Bila hal ini tidak segera dicari solusinya akan berimplikasi terhadap operasional perusahaan sampai level fungsional terbawah. Sehingga kinerja organisasi akan menurun sebagai dampak optimalnya.

2.1.1.3. Pendekatan Gaya Manajemen Cina Iklim bisnis di Cina berkembang pesat, selain itu juga bisnis cina perantauan di negara-negara lain diberbagai belahan dunia. Hal itu disebabkan adanya prinsipprinsip fundamental yang dipegang teguh secara turun-temurun. Disamping itu, diakibatkan jelinya melihat serta menganalisa peluang yang ada dan disipilinnya pengusaha-pengusaha Cina dalam ber bisnis. Berikut ini akan penulis uraikan kiatkiat serta prinsip-prinsip gaya manajemen bisnis Cina. 1) Paternalisme Keberhasilan dari organisasi-organisasi keluarga Cina perantauan dapat tetap bertahan akibat keyakinan-keyakinan dari dalam cukup kuat dengan istilah staf saya adalah keluarga saya. Maksudnya adalah ada keyakinan yang datang dari dalam organisasi untuk mendukung sang eksekutif utama di dalam membuat COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

12

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

keputusan-keputusan yang seringkali sulit dan dapat mempengaruhi budaya organisasi. Mungkin karena moralitas orang Cina lebih didasarkan pada hubungan, maka kita bisa memperkirakan bahwa tanggung jawab ini akan menjadi makin besar terhadap pekerja. Namun ada kejelekan yang ditimbulkan pada organisasi yaitu tidak seorang pun di luar kelompok pemilik yang dapat mengupayakan kewenangan yang benar-benar sah bagi dirinya sendiri. Untuk poin awal memang layak untuk di aplikasikan di Indonesia tapi dengan catatan tidak mengembangkan bisnis berdasarkan hubungan atau kedekatan secara garis keturunan. Apabila hal ini dilakukan maka kita akan mundur kembali ke belakang. Untuk itu, kita hanya perlu mengadopsi gaya kepemimpinan paternalis di selaraskan dengan kondisi dan batasan-batasan tertentu. Dengan begitu, bawahan akan merasa di hargai dan diperhatikan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan nantinya. Hal ini selaras dengan Asian Valuesyang dikemukakan oleh Perdana Menteri Malaysia, Mahatir Muhammad, yang identik dengan budaya timur. 2) Keunggulan dalam segi efisiensi produksi Supaya harga bisa menjadi keunggulan yang efektif, ada standar-standar minimum yang harus dipenuhi dan memiliki jenis fungsi yang sama dengan barangbarang saingannya. Produk-produk ini mungkin tidak mewah dan tidak memiliki identitas merek seperti yang dimiliki barang-barang dengan fungsi yang sama yang berasal dari dunia barat, tapi strategi orang Cina perantuan pada umumnya bisa diumpamakan seperti pernyataan kepada konsumen bahwa kami bisa melakukan hal yang sama tanpa memberi embel-embel namun dengan harga yang lebih murah. Sumber dari efisiensi ini sebagian terletak pada jenis teknologi yang digunakan, yaitu terletak pada kualitas ketekunan/kerajinan pekerja, intensitas dari upaya manajerial yang digunakan di dalam perusahaan, kehati-hatian di dalam masalah keuangan dan penggunaan uang secara efisien.

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

13

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

Bila strategi ini diterapkan di Indonesia kemungkinan berhasilnya cukup besar tetapi harus batasi dengan tidak melanggar hukum tentang Hak Cipta Intelaktual (HAKI) dan diselaraskan dengan strategi pemasaran saat ini. Yaitu dengan memperhatikan berbagai aspek-aspek pemasaran seperti, segmenting, targeting, positioning dan lain sebagainya. 3) Orientasi ekspor Hal ini adalah ciri yang menonjol dari strategi industri yang dianut Cina sekarang dan sebagian orang asing yang mengadakan joint venture di Cina dihimbau untuk berproduksi bagi keperluan ekspor. Dalam era krisis ini, indonesia perlu meniru langkah-langkah kebijakan Cina dalm menarik investor dan menambah masukan devisa bagi negara. Langkah dapat dilakukan dengan catatan pemerintah mampu memelihara stabilitas negara dan menciptakan suatu iklim yang kondusif bagi investor. 4) Membuka hubungan dengan pihak birokrat setempat. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengembangan bisnis di daerah perantauan. Langkah ini dilakukan bila dihadapkan pada suatu keadaan dimana kita tidak bisa berkembang tanpa dukungan dari pemerintah setempat. Dengan mengambil posisi sebagai mitra bagi pemerintah setempat maka diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar secara signifikan dari lobi-lobi terhadap kebijakankebijakan yang diambil oleh pemerintah, untuk mendukung ekspansi bisnis yang bersangkutan. Hal ini juga dapat diadopsi oleh perusahaan- perusahaan Indonesia yang memiliki lingkup internasional dan global. 2.1.1.4. Pendekatan Gaya Manajemen Jepang 2.1.1.4.1. Sekilas profil gaya manajemen Jepang Kesuksesan manajemen Jepang dipengaruhi oleh budaya Jepang terutama yang mencakup disiplin kerja yang kuat, loyalitas terhadap pemimpin dan terhadap perusahaan, sistem pendidikan yang relevan dan kemauan untuk menerima perubahan demi kemajuan (lihat lampiran II). Orang Jepang tidak mengikuti aturan tetapi mengikuti pemimpin, hubungan hirarki tidak kaku terbukti dalam COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

14

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

cara pengambilan keputusan yang mengutamakan konsensus . Bidang manajemen personalia yang khas Jepang yaitu harmoni,pemekerjaan seumur hidup dan sistem gaji dan upah. Jepang sangat terkenal dengan gaya paternalisitk dimana kebudayaan sangat berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan Jepang. Manajer Jepang sangat percaya terhadap kapasitas bawahan dalam kepemimpinan dan inisiatif . Pemimpin Jepang percaya kepada kemampuan bakat bawahan dan menggunakan gaya dimana memberikan kesempatan kepada bawahan unutk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Dalam kepemimpinan Jepang, jarang terjadi layoff tenaga kerja karena adanya loyalitas yang tinggi dari karyawan. Evaluasi dan promosi sangat lamban, promosi besar hanya terjadi sekali dalam 10 tahun. Jalur karir sangat general dimana karyawan dirotasi dari satu area ke area lain agar mereka familiar dengan seluruh area operasi. Pengambilan keputusan berdasarkan keputusan kelompok, kontrol dilakukan sangat implisit dan informal dimana sangat mengandalkan kepercayaan dan nama baik. Tanggung jawab diemban secara bersama-sama, manajemen sangat memperhatikan kelangsungan hidup, bisnis dan sosial dari tenaga kerjanya. 2.1.1.4.2 Ciri Ciri Manajemen Jepang 1. Bentuk khas dari manajemen Jepang adalah organisasi Gemeinschaft dan banyak kegiatan yang sudah disepakati bersama dilaksanakan oleh kelompokkelompok. Hubungan antar manajer bersifat hangat dan semua pihak bekerja sama berdasarkan keyakinan bahwa semua merupakan bagian dari perusahaan yang sama. 2. Teknik modern dan manajemen modern diperkenalkan secara agreif dan diintegrasikan dalam Gemeinschaft Manajemen Jepang dengan agresif memasukkan konsep dan teknik manajemen modern dari Amerika. Dengan demikian unsur-unsur yang menghambat dari manajemen Jepang tradisional dibuang dan dipadukan dengan manajemen modern yang sesuai. COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

15

Solusi Final test3. Inovasi dalam manajemen Jepang

MANAJEMEN GLOBAL

Pengendalian perekonomian oleh pemerintah dihapuskan, kompetisi bebas mulai berlaku. Inovasi melalui demokratisasi manajemen sesudah perang Konsep konsep manajerial manajemen Jepang Konsep manajemen Jepang mengatakan perusahaan adalah ie (keluarga) yang mangacu bukan kepada sistem keluarga Jepang tetapi tradisional tetapi sekarang dan menggunakan gagasan gemeinschaft manajerial. Sasaran perusahaan Jepang maksimalisasi keuntungan terjaminnya kelangsungan perkembangan perusahaan sendiri.

4.

5.

Manajemen oleh manajer profesional Karakteristik manajemen Jepang setelah perang yang terutama adalah pemisahan antara kepemilikan dan manajemen dalam perusahaan-perusahaan yang besar dan manajemen oleh manajer profesional. Manajemen Gemeinschaft Jepang dilakukan oleh para manajer profesional.

6.

Ikatan perburuan Sifat gemeinschaft dari manajemen jepang telah berperan dalam menstabilkan ikatan perburuan di Jepang, karena itu ikatan perburuan di Jepang menunjukkan ciri ikatan kepercayaan yang kuat, dan juga stabil.

7.

Sistem manajemen pengintegrasian Manajemen Jepang dilaksanakan dengan memanfaatkan teknik dan manajemen modern, untuk efektivitas manajemen diperlukan suatu sistem yang mengintegrasikan keduanya. Sistem integrasi ini secara naluriah telah dibuat dengan mengadakan pengendalian langsung oleh para manajer ketika mereka melakukan pekerjaannya.

2.1.1.4.3. Penerapan gaya manajemen Jepang yang kondusif untuk lingkungan bisnis Indonesia Pada gambar di bawah kita akan mendekati model Manajemen Jepang di banding manajeman Barat. Dari situ kita dapat mengidentifikasi gaya manajemen COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

16

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

yang bisa diterapkan di Indonesia, yang secara kultur ada kemiripan, karena samasama memiliki budaya timur yang kental. Gambar 3. Pendekatan Sistem Manajemen Barat Vs Jepang

PENDEKATAN MODEL MANAJEMEN BARAT Menentukan latihan Ekstren

PENDEKATAN MODEL MANAJEMEN JEPANG Hanya sedikit latihan sekolah bisnis, latihan sebagian besar dilakukan ditempat kerja Latihan dalam berbagai departemen Perkembangan karir bersifat umum Manajernya jarang berusia dibawah 30 tahun Manajer merupakan bagian dari tim, memahami masalah staff dan memilki hubungan yang dekat Mempertimbangkan prestasi kerja secara keseluruhan Memilki pandangan jangka panjang tentang keuntungan dan kemajuan pribadi

Latihan dalam satu departemen Perkembangan karir bersifat spesialis Manajernya berusia muda Manajer mempunyai kecenderungan jauh dari staff, bertindak sebagai pemimpin Mengawasi perstasi kerja karyawan Dinilai menurut status keuangan

Sumber : diadaptasi dari Cane, Sheila, 1998. Kaizen Strategies for Winning Through People, Interaksara, Batam Center

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

17

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

Dari gambar 4 tersebut kita bisa mengidentifikasi beberapa poin krusial dalam manajemen gaya Jepang yang kemungkinan besar dapat diadaptasi dalam gaya manajemen Indonesia, baik secara asimilasi maupun secara independent. Adapun beberapa aspek krusial tersebut adalah : 1. Dalam pendidikan Jepang lebih mengutamakan pelatihan bisnis dengan metode on the job training. Metode ini diharapkan dapat mengarahkan karyawan untuk lebih bisa memahami aplikasi kerja secara komprehensif dalam lingkungan internal organisasi dibandingkan belajar secara akademik di luar. Selain itu, pihak manajemen diharapkan dapat mencetak calon-calon manajer yang handal dan suadah teruji dalam dunia bisnis secara aplikatif. Metode ini dapat dilakukan di Indonesia, karena banyak sekali kasus-kasus manajemen yang khas, yang tidak dapat dipenuhi pada text book text book terbitan Barat. Untuk itu diharapkan dapat menghasilkan calon-calon manajer unggul yang mampu menganalisa lingkungan dan mengambil keputusan secara cepat, akurat dan efisien. Walaupun begitu, kita tidak bisa mengabaikan pendidikan akademis begitu saja. Jadi solusinya, kita bisa mengkombinasi antara pendidikan akademis di luar dan on the job training yang bersifat kondisional. Artinya untuk komposisinya disesuaikan dengan kebutuhan, tantangan dari perspektif strategis perusahaan yang kemudian digabung dengan visi dan misi bisnis perusahaan. 2. Perkembangan karir bersifat spesialis. Dalam hal ini juga berlaku adaptasi metode secara kondisional. Berarti gaya manajemen ini dapat kita terapkan apabila perusahaan bergerak dalam bidang usaha yang tidak terlalu membutuhkan keahlian terlalu beraneka-ragam atau berbeda antara yang satu dengan yang lain, seperti contohnya di bank. Di lain pihak untuk bidang usaha yang terlalu kompleks, artinya membutuhkan bermacammacam keahlian untuk menjalankan bisnis tersebut, contohnya rumah sakit, berarti kita perlu merencanakan dan mendesain sesuai dengan jalur spesialisasinya sendiri- sendiri. Bila individu menempuh jalur secara COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

18

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

fungsional berarti pihak manajemen harus mengarahkan sesuai dengan bidang keahliannya, sementara bila individu meniti karir awal dalam bidang struktural berarti pihak manajemen harus mengarahkan karirnya sesuai bidangnya tersebut. Hal ini perlu dibenahi, karena kasus ini banyak sekali terjadi di Indonesia, sehingga efisiensi dan efektifitas operasional dapat dicapai dalam suatu organisasi bisnis. 3. Sistem senioritas dapat diterapkan pada perusahaanperusahaan yang bersifat sederhana, artinya tidak bergerak dalam industri yang kompleks dalam sistem operasionalnya dan persaingan bisnisnya bersifat turbolens. Karena, untuk bisnis yang kompleks dan turbolens jelas sekali memerlukan tenaga-tenaga muda yang cakap, dinamis dan energik untuk menduduki posisi middle manajer ke bawah ( khususnya ). Apakah untuk posisi middle ke atas diisi oleh karyawan senior tidak terlalu bermasalah. Karena untuk posisi middle ke atas lebih mengarah terhadap konseptual skill, jadi untuk karyawan senior dirasa masih cukup mampu untuk mengemban tugas tersebut. Di lain pihak, untuk perusahaan yang bergerak dalam industri yang stabil dan tidak terlalu kompleks mungkin sistem senioritas murni dapat digunakan. 4. Bekerja secara tim merupakan salah satu cara untuk meningkatkan semangat kebersamaan ( esprit de corp ) dan meningkatkan kinerja organisasional. Metode ini bisa diterapkan di Indonesia, karena potensi konflik dalam lingkungan organisasional di Indonesia cukup besar. Hal ini diakibatkan perbedaan suku, agama dan latar belakang pendidikan cukup lebar. Sehingga diperlukan metode kerja secara tim untuk menjembatani perbedaan dan mengelola konflik potensial yang ada. Metode ini lebih dikenal dalam metode Kaizen. Selain itu, dapat mempersempit atau meningkatkan frekuensi hubungan antara atasan dan bawahan sehingga akan timbul suatu rasa kekeluargaan yang akan mendorong keterbukaan dan ide- ide kreatif

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

19

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

yang membangun dan bersifat sebagai solusi dari suatu masalah yang dihadapi oleh perusahaan, baik di saat ini maupun di masa yang kan datang. Tetapi kelemahan dari metode ini adalah ; beberapa individu kurang memiliki analisa kritis terhadap suatu masalah dan kurang bisa mengembangkan inovasi atau kreativitas secara individu. Hal ini perlu diperhatikan, sehingga dapat didesain suatu metode kombinasi yang mampu mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada. 2.1.1.5. Pendekatan Gaya Manajemen Australia dan Penerapannya di Indonesia Secara garis besar Australia merupakan suatu benua kecil yang terletak paling selatan dari belahan dunia. Setiap negara, termasuk Australia, mempunyai berbagai ragam kebudayaan sesuai dengan fungsinya. Karena budaya mempunyai peranan yang sangat penting yang dapat dijadikan dasar masyarakat suatu negara dalam berpikir, bersikap, menentukan norma norma yang harus dianut dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan bisnis. Secara garis besar kebudayaan Australia tidak jauh berbeda dari budaya Barat pada umumnya, yaitu; tidak ada golongan atau strata sosial tertentu, egalitarianisme ( menganggap semua orang adalah sederajat ), bebas dalam berekspresi, suka berterus terang dan kritis. Dari beberapa sifat umum yang ada tersebut maka dapat kita uraikan pengaruhnya terhadap gaya manajemen bisnis Australia dan kemungkinannya diadopsi dalam lingkungan bisnis di Indonesia, sebagai berikut: 1. Dengan paham egalitarianisme, maka berimplikasi terhadap manajemen dalam lingkungan organisasional perusahaan. Yaitu dengan adanya keeratan hubungan dalam suatu departemen atau antar-departemen. Dengan begitu, koordinasi secara vertikal-horizontal, maupun antar-departemen dapat terjalin dengan baik efektif dan efisien. Bila hal ini bisa diterapkan di perusahaan perusahaan Indonesia secara konsisten dan berkelanjutan maka dapat berakibat positif terhadap peningkatan kinirja perusahaan secara keseluruhan. Tetapi harus dibatasi dengan nilai nilai ketimuran yang ada, seperti menghormati karyawan yang lebih senior dan menghargai karyawan dari COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

20

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

jenis kelamin yang berbeda. Sehingga kemungkinan untuk konflik benar-benar dapat diminimalkan dan diredam. 2. Menghindari konfrontasi, hal ini dapat dikaitkan sebagai salah satu aspek krusial dalam manajemen konflik. Budaya ini juga bisa diterapkan di Indonesia. Karena dengan runtuhnya Orde Baru dan munculnya Era Reformasi diterjemahkan kebablasan oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Dan mereka memanfaatkannya dalam lingkungan organisasional bisnis. Hal ini bila dibiarkan berlarut-larut akan berakibat fatal terhadap kelangsungan hidup organisasi. Untuk itu, kita perlu menoleh terhadap gaya manajemen Australia, yaitu walaupun negara mereka menganut Demokrasi Liberal bukan berarti kebebasan diterjemahkan agar bisa berkonfrontasi dengan orang lain. Hal ini akan berdampak buruk, terutama terhadap lingkungan dan organisasi bisnis. 3. Sebagai seorang manajer, baik ditingkat lower, middle maupun top, sebaiknya tidak gampang ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Inilah salah satu prinsip yang dianut oleh para manajer perusahaan Australia. Bila hal ini bisa diterapkan di Indonesia maka budaya kolusi, korupsi dan nepotisme dapat dikurangi hingga level yang sangat rendah ( tidak signifikan ). Tetapi bukan berarti dihilangkan sama sekali, khususnya untuk nepotisme tidak ada salahnya bila individu yang direferensikan kapabilitasnya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh organisasi. Sehingga perusahaan juga tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk rekruitment dan mendukung efisiensi dan efektifitas operasional perusahaan pada akhirnya. 2.1.1.6. Pendekatan Gaya Manajemen Arab dan kontribusi positif-nya di Indonesia Latar belakang manajemen negara-negara Arab tidak terlepas dari latar belakang budaya mereka sendiri,seperti : 1. :

Sebagai negara yang menganut ajaran Islam, maka budaya yang

tercermin adalah budaya yang bernafaskan Islam yang dapat dilihat sebagai berikut Adat istiadat yang berdasarkan ajaran Islam.

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

21

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

Hidup dalam keluarga besar dan menjunjung tinggi nenek moyang. Hidup dalam suasana kekeluargaan dan gotong-royong. Bangsa Arab sangat bangga dan menghargai sejarah bangsanya dan suka berpetualang serta menaklukan bangsa lain unutk memperbesar pengaruhnya dan syiar agama. Aspek aspek budaya yang telah disebutkan secara ringkas di atas tentunya

2.

memiliki pengaruh terhadap dimensi-dimensi yang tercakup dalam gaya kepemimpinan. Adapun dimensi dimensi manajemen Arab yang kemungkinan besar berimplikasi positif terhadap gaya manajemen di Indonesia adalah : 1 Melakukan gaya kepemimpinan yang bersifat paternalis dikombinasi dengan pemberian kesempatan bagi manajer manajer muda yang berpotensi untuk maju dan berkembang. Bila hal ini diterapkan di Indonesia tentunya tidak akan ada lagi krisis kepemimpinan dan kesenjangan kemampuan dan pengalaman antara generasi muda dan tua. Sehingga tongkat estafet dapat diteruskan kepada generasi penerus dengan harapan dapat memberikan yang terbaik dan lebih baik bagi kemajuan organisasi dan bangsa untuk di masa yang akan datang. 2 3 Memberikan motivasi berdasarkan nilai nilai religius. Hal ini dapat berimplikasi positif terhadap pengurangan budaya KKN dan degradasi moral di Indonesia. Pemberian sanksi secara adil dan tidak diskriminatif. Dengan penerapan aspek ini diharapkan adanya jaminan penegakan hukum bagi masyarakat tanpa kecuali dan pemulihan kepercayaan investor lokal maupun asing terhadap komitmen pemerintah dan swasta. 2.1.1.7. Pendekatan Gaya Manajemen Jerman dan kontribusi positif-nya di Indonesia. Karakteristik budaya Jerman adalah sikap monokronik terhadap penggunaan waktu, misalnya hasrat untuk menyelesaikan serangkaian tindakan sebelum melakukan tindakan lain; keyakinan kuat bahwa mereka adalah negisator yang jujur dan terus

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

22

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

terang; dan cenderung bersikap lugas dan menyampaikan ketidaksetujuan secara terbuka daripada menunjukkan kesopanan dan berdiplomasi. Perusahaan Jerman adalah entitas tradisional yang bergerak lambat, yang dibebani oleh petunjuk-petunjuk, sistem dan jalur-jalur hirarkis yang oleh orang-orang Eropa dan Amerika dianggap terlalu kaku dan ketinggalan jaman. Hal hal yang bersifat baik dalam manajemen jerman bisa belum tentu bisa diterapkan semua dalam gaya manajemen Indonesia. Hal ini dikarenakan perbedaan kultur yang cukup signifikan ditinjau dari aspek budaya dan sosial. Untuk itu, beberapa aspek positif yang sekiranya mamp memberikan kontribusi posititf terhadap gaya manajemen Indonesia adalah sebagai berikut : 1 Mereka sangat menghargai waktu dan disiplin dalam berbagai aspek kehidupan, tdan serius terutama dalam hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan bisnis. Bila hal ini diterapkan di Indonesia maka akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas opersional organisasi usaha di Indonesia sehingga berimplikasi positif pula terhadap daya survive perusahaan dan daya saing perusahaan, baik di skala regional maupun global. 2 Bersikap analistis dan kritis pada hal-hal yang bersifat kecil. Karena mereka beranggapan bahwa dari hal-hal kecil tersebut akan timbul hal yang besar. Kalau aspek ini diterapkan di Indonesia maka setiap orang akan berprinsip pada kebaikan dan memberikan yang terbaik sesuai dengan bidang spesialisasinya masing masing. Dengan begitu, tentunya kan berimplikasi positif optimal dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam aplikasinya di lapangan dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi serta perbaikan berkelanjutan pada produk, ide, atau jasa yang dihasilkan oleh tangan tangan terampil putra-putra Indonesia 3 Keyakinan tinggi dan memegang teguh nilai-nilai kejujuran dan kepribadian yang luhur. Aspek ini sebelumnya telah dalam falsafah hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, tetapi dalam pelaksanaannya dewasa ini banyak terjadi penyimpangan penyimpangan. Hal ini disebabkan karena imbas dari arus globalisasi yang semakin kencang bertiup di seluruh dunia. Untuk itu perlu dilakukan pelestarian dan peningkatan kesadaran akan nilai nilai luhur bangsa COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

23

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

Indonesia untuk bisa keluar dari krisi multidimensional ini dan mampu menciptakan keunggulan bersaing yang lestari bagi bangsa Indonesia. 2.1.1.8. Pendekatan Gaya Manajemen Prancis dan Kontribusi Positif-nya di Indonesia. Dalam politik dan bisnis, orang Prancis menyukai kebebasan ( kadangkadang berupa organisasi yang tidak konvensional ) dan dapat meyebabkan frustasi bagi orang-orang Amerika dan Jepang serta Eropa. Bangsa Prancis hidup di duni mereka sendiri, yang berpusat di Perancis. Mereka terbenam dalam sejarah mereka sendiri dan cenderung percaya bahwa Perancis telah membentuk norma norma untuk segala hal, seperti demokrasi, keadilan, sistem pemerintahan dan hukum, strategi militer,filosofi, ilmu pengetahuan, pertanian secara umum. Bangsa bangsa lain berbeda dalam normanorma ini dan menganggap bahwa banyak hal yang harus dipelajari sebelum mereka menganggapnya benar. Sebenarnya, ada beberapa gaya manajemen orang Perancis yang perlu kita gali dan mempunyai pengaruh yang positif pada gaya manajemen Indonesia. Ada beberapa poin yang perlu kita cermati untuk aplikasi lebih lanjut pada gaya manajemen Indonesia, yaitu : 1. Dalam transaksi bisnis dan hubungan antar manusia nilai-nilai kepribadian yang luhur dipertahankan, seperti kesopanan dan gaya formal, dijadikan pedoman pelaksanaan. Pada masa krisis, nilai nilai seperti itu sepertinya sudah luntur dari karakter dasar dan budaya sosial masyarakat Indonesia. Bila hal ini dibagun kembali bisa memperlancar proses hubungan antar pribadi, baik dalam lingkungan formal maupun non-formal. Dan akan berimplikasi positif terhadap efisiensi dan efektifitas proses operasional karena hambatan yang disebabkan konflik antar pribadi bisa direduksi. 2. Logika menjadi landasan yang paling dominan dalam perencanaan dan pelaksanaan dalam suatu organisasi atau pribadi. Hal ini juga konsisiten dengan poin 2 diatas, dimana bila hal ini diterapkan di Indonesia akan COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

24

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

mengurangi pemborosan akibat salah perencanaan atau pelaksanan dan dapat mencapai tujuan organisasi atau pribadi secara optimal. Sebab, orang Indonesia lebih mengutamakan emosinya dibandingkan logikanya, hal inilah yang menjadi slah satu akar permasalahan dari krisis multidimensi yang berkepanjangan ini. 3. Mereka lebih suka berorientasi pada hubungan jangka panjang sebagai tujuan utama dibandingkan tujuan jangka pendek, seperti uang atau financial profit. Aspek ini juga mempengaruhi tingkat kedewasan suatu bangsa dan kemajuan suatu bangsa. Bila hal ini diterapkan di Indonesia maka kerugian-kerugian akibat orientasai jangka pendek dapat diminimalkan. Selain itu, praktek orgaisasi formal dan informal nisa lebih transparan, jujur dan bersahabat dan bersifat saling menguntungkan. 2.1.1.9. Gaya Manajemen Filipina dan Penerapannya di Indonesia. Karakter budaya bagsa Filipina lebih cenderung terbuka dan adil. Hal ini dikarenakan pengaruh dari kebudayaan bangsa Amerika yang pernah menjajahnya. Walaupun dalam banyak hal mereka masih memegang teguh budaya-budaya timur. Adapun gaya manajemen filipina yang dapat kita ambil sebagai bahan perbandingan dan masukan yang positif bagi kemajuan gaya manajemen Indonesia adalah sebagai berikut : 1 Sikap terbuka dan jujur dalam hubungan formal dan informal. Hal ini merupakan akses positif dari penjajahan Amerika di Filipina. Karena aspek ini sangat mempengaruhi keberhasilan mereka dalam mengembangkan bisnis dan meningkatkan kepercayaan para investor. Inilah yang paling diperlukan untuk bangsa Indonesia untuk saat ini. Karena tanpa adanya kesungguhan pemerintah dan kemauan dari masyarakat untuk menumbuh-kembangkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan maka bangsa ini mungkin selamanya akan terpuruk dalam kondisi krisis multidimensi seperti saat ini. 2 Transparan dalam hal hal yang menyangkut kepentingan orang banyak. Dengan mengadopsi nilai keterbukaan seperti Filipina maka diharapkan Indonesia bisa COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

25

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

mereduksi peluang dan kejadian yang merugikan berkaitan dengan pemenuhan kepentingan pribadi atau golongan secara berlebihan, seperti Kolusi, Korupsi dan Nepotisme. 2.2.1.10. Ringkasan Perbandingan Gaya Manajemen Barat dan Timur RINGKASAN PERBANDINGAN DARI MANAJEMEN TIMUR & BARATFungsi ManaJerial Disain Organisasi Stereotip manajemen Timur Birokrasi sangat tinggi, Oversentralisasi dengan Kekuasaan dan wewenang pada atasan. Hubungan tidakjelas. Lingkungan organisasi tidak dapat diprediksi. Perencanaan Ad Hoc, pembuat Keputusan adalah level Manajemen yang paling tinggi Kontrol informal secara mekanis, rutin mengecek Performance. Sistem evaluasi performance kurang giat Kepercayaari kuat dengan kontak personal dan individu dari " right social origin" pada posisi Walikota Sangat otonter,intruksi keras, Terlalu banyak manajemen Langsung Tergantung pada komunikasi. Posisi sosial, kekuasaan dan Pengaruh keluarga adalah faktor Yang sesungguhnya. Rantai Komando harus diikuti benar. Hubungan setiap manusia erat Sekali dan sangat spesial. Persahabatan cukup intens dan Akrab Umumnya sudah lama dan tidak Stereotip ManaJemen Barat Tidak banyak birokrasi, wewenang lebih didelegasikan. Struktur hubungan desentralisasi. Perencanaan teknik baik dan teliti, keputusan dibuat dengan peralatan modem, sistem informasi manajemen terperinci. Sistem kontrol lebih baik difokuskan pada penurunan biaya dan efektivitas organisasi Kualifikasi calon harus berdasarkan pada keputusan seleksi. Tidak banyak tekanan dalam pribadi pimpinan, menitikberatkan pada gaya Memimpin dan kepribadian. Ditekankan pada kebersamaan dan meminimalkan perbedaan. Hubungan setiap manusia tidak akrab dan sangat umum. Persahabatan tidak intens dan tidak akrab. Umumnya modern dan

Bentuk pembuatan Keputusan

Evaluasi performance dan kontrol

Politik manpower

Kepemimpm'an

Komunikasi

Metode manajemen

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

26

Solusi Final testup to date

MANAJEMEN GLOBAL

lebih ilmiah

Gambar 4. Ringkasan perbandingan manajemen Timur dan Barat

Dari perbandingan poin poin fungsi manajerial antara manajemen Barat dan Timur diatas tentunya kita bertanya-tanya manakah yang terbaik diantara keduanya. Tetapi apabila kita menganalisa fakta fakta yang terjadi di dunia nyata maka dapat kita tarik suatu kesimpulan yang ringkas bahwa aspek aspek manajemen diatas tidak ada yang lebih baik antara satu dengan yang lain, hanya situasi dan kondisi yang relevan untuk pelaksanaan aspek aspek tersebut yang paling menentukan keberhasilan pelaksanaan dalam penerapan gaya manajemen yang dipilih. Jadi, untuk mencari yang terbaik diperlukan suatu proses analisa yang berkesinambungan sehingga dapat diperoleh suatu analisis yang cermat, tepat dan akurat yang mendukung kesesuain antara perencanan dan pelaksanaan serta optimalisasi tujuan diantara keduanya.

2.2. Ringkasan Profil Manajemen Indonesia dan Latar Belakang Kondisi dan Situasi yang melingkupinya 2.2.1. Sekilas Profil Manajemen Indonesia Indonesia adalah sebuah negara yang berbentuk republik dengan jumlah penduduk sebesar 200 juta jiwa, dimana termasuk urutan ke-4 terbesar di dunia. Wilayah Indonesia terdiri dari 17.000 pulau dengan 70% bagiannya adalah merupakan lautan. Indonesia mempunyai 200 suku, dengan bahasa daerah masing-masing. Pertumbuhan ekonorni 7% dengan tingkat pendapatan perkapita $ 1,000. Rata-rata

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

27

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

pendidikan di Indonesia adalah Sekolah Dasar (sekitar 80%) dengan prosentase yang buta huruf adalah sebesar 30%. Ki Hajar Dewantara, seorang pendiri sistem pendidikan di Indonesia merumuskan karakteristik gaya kepernimpinan di Indonesia adalah sebagai berlikut : Ing Ngarso Sung Tulodho,seorang pemimpin harus mampu untuk membangun dirinya sendiri dengan merubah perilakunya dan latihan-latihan untuk menjadi sebuah contoh untuk bawahannya. Ing Madya Mangun Karso, seorang pemimpin harus mampu memotivasi dan membangkitkan sebuah semangat dari dirinya sendiri dan kreativitas diantara bawahannya. Tut Wuri Handayani, seorang pemimpin harus mampu untuk membujuk bawahannya dan mempunyai keberanian untuk menjadi seorang pelopor dalam mengemban tanggungjawab. Manajemen sebagai suatu disiplin ilmu tidak pernah dipelajari oleh Ki Hajar Dewantara, tetapi apa yang telah dijelaskan diatas adalah memberikan hal yang penting untuk kita sernua untuk mempunyai pandangan sebagai gaya manajemen Indonesia. 2.2.2. Perkembangan Teori-Teori Manajemen di Indonesia Perkembangan manajemen di Indonesia dapat ditentukan dalam periode-periode yang berbeda: 1950-1957; 1957-1960; 1960-1965; 1965-1970; 1970-1997, dan 1997sampai sekarang. 1950-1957 Selama periode ini, Konsep dari manajemen di Indonesia adalah secara kuat dipengaruhi oleh ilmuwan-ilmuwan Belanda yang mengajar pada universitas-universitas di Indonesia. Manajemen pada masa ini dianggap sebagai suatu bagian dari Ekonomi bisnis yang fokus utamanya adalah pada teori-teori nilai dan harga, biaya, dan teori-teori dalam administrasi dan sistim kontrol yang berhubungan dengan organisasi bisnis.

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

28

Solusi Final test1957-1960

MANAJEMEN GLOBAL

Periode ini ditandai oleh memuncaknya perjuangan untuk mendapatkan Irian Jaya dari Belanda. Segala sesuatu tentang belanda adalah ditolak oleh masyarakat Indonesia dalam sebuah pernyataan yang diluncurkan oleh Presiden Soekarno. Para profesor Belanda dikirim pulang dan konsekuensinya ekonomi bisnis jadi terlantar. Selama periode ini, tidak ada universitas swasta yang tetap bertahan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, para professor Amerika diundang Universitas Indonesia sebagai sebuah usaha join dengan Universitas California. Melalui mereka, konsep dari manajemen diperkenalkan dengan membandingkan prinsip umum yang mana dapat diaplikasikan dalam mengelola sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya. Pendekatan ini memperluas jangkauan dari manajemen sebagai sebuah ilmu yang menganalisa dan mencari solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh suatu perusahaan. Dengan konteks tersebut terdapat beberapa bidang spesialisasi seperti misaInya Pemasaran, Keuangan, Produksi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Bidang ini menjadi subyek utama untuk para siswa di Jurusan Manajemen dalam Fakultas Ekonomi. 1960-1965 Pemikiran dan penulisan umum selama periode ini diteliti untuk spesifik karakteristik Indonesia. Beberapa penulis merujuk pada "Gotonq Royong" sebagai gaya manajemen Indonesia. Gotong royong menunjukkan solidaritas kelompok dalam masyarakat tradisional. Meskipun secara kuat menolak konsep barat, para sarjana tidak secara buta menerima sistern manajemen sosialisme. Alternatif yang lebih disukai mereka adalah mencari sebuah sistem manajemen yang relevan dengan kondisi budaya dari negara tersebut. 1965-1970 Periode ini adalah periode reformasi sosial dan politik yang terkenal sebagai Orde, Baru. Pada masa ini beberapa usaha dibuat untuk mempercepat perkembangan

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

29

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

dari negara yang telah dirusak selama Orde Lama (sebelum 1965). Rehabilitas dan stabilitas ekonomi adalah kata kunci dari pemerintah Orde Baru. Selama periode ini dihasilkan usaha-usaha untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan manajerial yang dihadapi oleh Perusahaan Perdagangan Negara. Denationalisasi penting untuk memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan asing untuk investasi di Indonesia. Perusahaan-perusahaan lokal dihadapkan dengan persaingan keras dari perusahaan asing yang menanamkan investasinya di Indonesia. Sehingga perkembangan dari teknik-teknik manajemen modern secara pasti dibutuhkan sehingga para organisasi-organisasi bisnis tersebut dapat dikelola secara efektif dan efisien. Selama periode ini para sarjana Indonesia sekali lagi dihadapkan terhadap konsep manajemen Amerika dan Eropa Utara, teori-teori dan asumsi-asumsinya. 1970-1997 Perubahan-perubahan pada awal tahun 1970 mempunyai sebuah pengaruh penting dalam pertumbuhan dari manajemen di Indonesia. Kebutuhan untuk pendekatan-pendekatan baru dalam manajemen adalah dicirikan oleh munculnya perusahaan-perusahaan konsultan manajemen. Dekade ini juga dicirikan oleh perubahan-perubahan yang secara mendadak di dunia internasional. Selama periode ini, universitas negeri sebagaimana pula universitas swasta, mulai rnenghasilkan tenaga kerja manusia untuk bisnis dan industri. Universitas Indonesia mendirikan Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Ul (LMFEUI) dan lalu diikuti oleh universitas negeri lainnya yang memberikan kursus-kursus dalam manajemen. 1997- sekarang Proses yang berkepanjangan dari krisis Indonesia atau tidak kunjungnya titik balik selama ini disebabkan oleh proses pergantian pemerintahan yang kurang lancar. Kalau momentum kedatangan IMF digunakan sebagai patokan dimulainya penanganan krisis secara menyeluruh, maka Indonesia memang mengalami proses yang tersendatCOPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

30

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

sendat. Bulan Oktober 1997, Januari 1998, April 1998, semuanya merupakan momentum yang sebenarnya dapat menjadi titik balik. Penggantian pemerintahan dari Habibie ke Gus Dur Oktober 1999 merupakan pergatian pemerintahan yang lebih mendasar yang menumbuhkan suatu titik balik. Sayangnya permulaan bagus Oktober 1999 ini kemudian disia-siakan. Kesempatan adanya titik balik tidak dimanfaatkan dengan konsolidasi pelaksanaan program secara serius dan konsisten, sehingga proses pemulihan juga tidak berlangsung. Dalam sejumlah program stabilisasi dan reformasi ekonomi-keuangan dengan bantuan IMF seperti tertuang dalam letters of intent (LOI, yang sampai September 2000 telah berjumlah 16, berkali-kali perkonomian nasional nampak seperti diambang perbaikan. Akan tetapi harapan ini berkali-kali dikecewakan oleh perkembangan yang kemudian terjadi. Hasil yang mengecewakan ini pada dasarnya disebabkan oleh kurangnya konsistensi pelaksanaan program yang telah menjadi kesepakaan pemerintah dengan lembaga multilateral ini. Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa titik balik tidak secara otomatis menumbuhkan pemulihan ekonomi, apalagi proses pembangunan yang berkelanjutan. Dalam krisis yang dialami berbagai negara Asia, dua aspek sangat dominan yang dianggap menimbulkan krisis adalah lemahnya sektor perbankan dan besarnya pinjaman dalam valas perusahaan swasta yang tidak sustainable. Untuk terjadinya pemulihan ekonomi masalah restrukturisasi perbankan dan pinjaman korporasi memerlukan penanganan segera dengan program yang menyeluruh dan jelas terbuka bagi pasar dan masyarakat untuk mengetahuinya. Penyelesaian masalah pinjaman korporasi meliputi restrukturisasi pinjaman itu sendiri maupun perusahaan-perusahaan yang meminjam serta otorita pengawasan yang mendorong kehati-hatian peminjam dan pemberi pinjaman. Restrukturisasi sektor perbankan juga meliputi rekapitalisasi bank-bank yang lemah kapital, diikuti dengan program menyeluruh restrukturisasi perbankan, termasuk infrastruktur perbankan yang memberikan penunjangan. Yang terakhir ini meliputi perbaikan peraturan dan pengawasan perbankan, lembaga penegak hukum dan peradilan serta peningkatan transparansi dan governance. Sering dikatakan bahwa rekapitalisasi hanya taraf COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

31

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

memperbaiki neraca bank, kecukupan modal untuk menjadi solvent. Setelah itu agar dapat beroperasi bank juga harus mempunyai likuiditas yang mencukupi. Dan untuk dapat melayani sektor riil secara berkelanjutan bank harus beroperasi secara menguntungkan. Setelah 21 bulan pemerintahan Gus Dur, maka terjadi pergantian pemerintahan. Tentu ada semacam penyesalan, kalau memang akhirnya memilih Megawati, mengapa tidak dilakukan dua puluh satu bulan yang lalu saja? Tetapi itu sudah merupakan sejarah. Sekarang kita memiliki pemerintahan Megawati-Hamzah Haz. Meskipun ada suatu euphoria baru dengan penggantian Gus Dur, antusiasme terhadap pergantian pemerintahan ini tidak se hebat apa yang nampak pada pergantian pemerintahan Oktober 1999. Bahkan mungkin, paling sedikit yang saya amati di luar Indonesia, euphoria yang timbul tidak sedrastis seperti yang terjadi Mei 1998. Mungkin hal tersebut disebabkan oleh perasaan umum yang tidak berani berharap terlalu banyak dari kepemimpinan yang baru ini.

2.2.3. Situasi dan Kondisi Yang melingkupinya 2.2.3.1. Pelajaran dari Krisis Multidimensional Dari pengamatan terhadap krisis dan penanganannya, serta reaksi dunia usaha dan masyarakat di Indonesia, berbagai kelemahan berikut nampak menonjol sebagai sumber atau akibat dari masalah yang menghinggapi bangsa Indonesia, dan masalah itu bagaikan snow ball yang semakin hari dapat menghancurkan apapun yang dilaluinya dan semakin besar. Menurut analisa beberapa ahli ekonomi di Asia, hal itu terjadi diakibatikan pengaruh globalisasi. Dan pengaruh itu dapat meningkatkan resiko searah dengan peningkatan kesempatan (peluang ) pertumbuhan ekonomi, baik makro maupun mikro ( Lampiran III ). Adapun beberapa kelemahan Indonesia yang berhasil dianalisa ditinjau dari beberapa dimensi adalah sebagai berikut : Kelemahan di dalam bidang : COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

32

Solusi Final test 1. Ekonomi

MANAJEMEN GLOBAL

Besarnya pinjaman korporasi, terutama pinjaman jangka pendek dalam mata

uang asing (dollar) tanpa lindung nilai atau hedging. Pada umumnya, praktek pembiayaan usaha di Indonesia sangat mengandalkan pinjaman, sehingga debt to equity ratio perusahaan terlalu tinggi (highly leveraging). 2. Lemahnya sistim perbankan seperti nampak dari banyaknya bank yang lemah modal, besarnya kredit macet dan lemahnya kepatuhan terhadap peraturan prudensial. Ini bersamaan dengan pengawasan yang lemah. Pada umumnya, 'governance' dan transparansi yang lemah pada industri perbankan maupun otoritanya. 3. Lemahnya sektor riil; kegiatan investasi, produksi dan perdagangan, sebagai akibat dari masalah kapitalisme kroni dengan praktek monopoli dan oligopoli yang menimbulkan rendahnya efisiensi serta besarnya kebocoran karena korupsi dan pemborosan. Struktur sosial dan politik.

Sistim kenegaraan yang terlalu terpusat pada kekuasaan eksekutip dan mementingkan kestabilan sosial dan politik dengan cara yang represif, meniadakan segala bentuk oposisi dan beda pendapat (dissent) di semua kehidupan bernegara dan bermasyarakat, telah menghasilkan kestabilan yang semu. Keadaan ekonomi yang bagus telah meninabobokkan upaya memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada di masyarakat. Kestabilan semu ini rontok sangat cepat pada waktu Indonesia dilanda krisis ekonomi. Di Indonesia krisis ekonomi telah mengungkap lemahnya kelembagaan sosial dan politik, sebagaimana gejolak keuangan (kurs) telah mengungkap lemahnya kelembagaan perbankan dan keuangan. Selain itu, ada berbagai sifat atau pola hidup masyarakat Indonesia yang menurut pengamatan sederhana, ikut mendorong terjadinya krisis atau memperlemah daya tahan sehingga rentan terhadap gejolak. Ada dua hal yang perlu diidentifisir; hidup yang lebih besar pasak dari tiang. Sifat demikian ini ada pada taraf nasional, perusahaan maupun secara individu, baik dalam kegiatan ekonomi maupun hidup COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

33

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

bermasyarakat. Yang kedua, sifat tertutup dan feodalistis, yang telah menghalangi peningkatan transparansi dan kehidupan demokrasi yang sangat penting untuk pembangunan yang berorientasi pada pemerataan.

1.

Budaya Dalam banyak organisasi Indonesia, pihak manajemen mendapati konflik

dari budaya modern dan tradisional. Hal ini merupakan sebuah tugas yang sulit, utamanya untuk para ilmuwan dan praktisi yang mempunyai sikap positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Secara sosiologi (Vroom, 1981), bisa dikatakan bahwa masyarakat Indonesia masih agak tradisional, hirarkis dan masyarakat yang berorientasi kepada kehormatan, dimana hubungan antara orang lain menjadi terstruktur dan dijaga untuk mencegah terjadinya konflik. 2. Masyarakat Indonesia secara tradisional dicirikan oleh konsep musyawarah, mufakat dan gotong royong, dengan orientasi hirarki yang kuat. "Ikut pemimpin" atau bapakism adalah sebuah ekspresi yang sangat dikenal untuk perilaku ini sejak orang mendapatkan kebutuhan untuk menghormati orang yang lebih tua dan status yang lebih tinggi karena mereka dipertimbangkan untuk punya aturan dari "ayah " dalam suatu organisasi.Bapakisme adalah didasari kepada pertimbangan: umur, kelas, dan loyalitas kepada atasan. Dalam organisasi, loyalitas adalah lebih penting daripada konsep barat. Untuk orang dalam organisasi, kerja adalah tidak sernata-mata berarti pencapaian tujuan, tetapi juga membentuk dan menyusun. suatu keserasian. Hal ini adalah aturan dari "bapak manajer" untuk menjaga keserasian ini, dimana akumulasi semua kekuasaan.Dengan demikian, untuk para orang barat proses pembuatan keputusan di konteks Indonesia membutuhkan lebih banyak waktu. 3. Peralihan Dari Bisnis Keluarga Ke Perusahaan Profesional

Sebagian besar organisasi bisnis di Indonesia dimulai dari sebuah bisnis keluarga. Beberapa dari mereka berkembang menjadi perusahaan besar dimana sebagian COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

34

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

besar dari mereka tetap kecil dan secara perlahan berkembang ke perusahaan ukuran sedang. Seperti halnya organisasi yang baru tumbuh, kemampuan untuk mengelola dan kontrol operasinya secara konsekuen menjadi sulit untuk para pendiri. Mereka menemukan sendiri batasan dengan orang lain yang mana telah jadi bawahannya karena hubungan dari keluarga mereka lebih daripada kualifikasi mereka. Kekacauan over tanggung jawab merintangi banyak tugas dan hambatan-hambatan yang dihadapi suatu perusahaan karena sikap "wait and see" untuk membuat keputusan. Keputusan penting cenderung dipusatkan ke tangan satu atau dua orang dari keluarga dan yang sangat dekat ke bapak selama jam kantor sebagaimana seperti dalam hidup sehari-hari. Tidak ada perencanaan sistematis sejak tidak adanya para profesional menjalankan hal ini. Manajemen adalah lebih reaktif daripada proaktif. Sebagian besar perusahaan adalah dijalankan pada dasar kebutuhan individu lebih daripada kebutuhan organisasi. Prestasi dievaluasi hanya secara insidental. Mereka hanya mencoba untuk membuat sebuah analisis situasional dari organisasi ketika ada pertumbuhan yang cepat dan situasi menjadi kritis dan para profesional akan diundang. Mereka harus mengembangkan kemampuan untuk mengelola perusahaan secara profesional untuk menjaga keserasian dalam perusahaan dan pencapaian tujuannya. Ada suatu kemajuan khususnya di perusahaan besar untuk menyewa lebih banyak manajer profesional dan menyiapkan generasi muda berikutnya untuk mengelola suatu organisasi sebagai eksekutif puncak. Manajemen Di Sektor Publik

Sebagaimana seperti yang telah dibicarakan sebelumnya, ada dan tetap ada, tekanan yang kuat pada hirarki dalam sektor publik dimana termasuk perusahaan-perusahaan negara, yang dikenal sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

35

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

Beberapa konsekuensi akan selalu terjadi selama pengambilan keputusan. Tidak semua orang berani untuk membuat keputusan secara terbuka tanpa sebelumnya berkonsultasi dengan atasannya. Hal ini disebut meminta restu dan hal ini mencerminkan dari harapan untuk mengambil resiko untuk rnenyelamatkan posisi seseorang. Para bawahan mengalihkan perhatian atasan mereka dengan hanya menunjukkan hal-hal dan menyembunyikan kelemahan mereka, fenomena ini disebut "terserah kepada bapak". Dalam sistem ini para bawahan diharapkan dapat berterimakasih untuk kebijaksanaan dan pengertian dari atasan mereka. Melalui tradisi ini seseorang belajar untuk hormat kekuasaan dan untuk bekerja secara kooperatif Pada masa tahun sekarang, pemerintah berusaha keras untuk membuat BUMN menjadi organisasi yang lebih efektif dan efisien melalui privatisasi atau go public.

-Cash flows-Financial Stucture -Over-Capacity --OverInvestment & Confidence

Gambar 5. Penyebab Krisis Multidimensional 2.2.3.2 Menghadapi Tantangan Satu dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam perkembangan manajemen di Indonesia adalah bagaimana meningkatkan relevansi dari manajemen ke permasalahan-permasalahan yang bersifat praktis dari masyarakat Indonesia dan disiplin dalam melaksanakannya.

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

36

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

Sampai sekarang, banyak para ilmuwan begitu juga para praktisi Indonesia dalam bidang manajemen tetap mempunyai kecenderungan yang kuat untuk menggunakan model manajemen Amerika dan Eropa Utara. Mereka tetap pada opininya bahwa Metode Barat adalah secara umum valid. Untungnya beberapa penulis dan praktisi menerima ketidaksetujuan dari model Amerika dan Eropa Utara, adalah berkembang. Indonesia secara umum dicirikan sebagai negara yang berkembang. Hal ini akan lebih sulit untuk menulis tentang perbedaan jalan dari pemikiran Indonesia. Tetapi hal ini sangat penting bahwa organisasi-organisasi Indonesia hanya mengandung kemiripan bagian dari manajemen barat. Sesuatu yang perlu dicatat bahwa pada tahun 1979 sebuah penelitian tentang gaya manajemen Indonesia telah diadakan untuk pertama kali oleh LPPM (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan). Hasil dari penelitian ini disusun dan lalu dipublikasikan. Publikasi diberi judul Konsep Manajemen Indonesia diterima secara baik meskipun tidak adanya keputusan yang dapat dibuat. Selain itu, ada titik fenomental yang menandai identifikasi dan pengakuan gaya manajemen Indonesia secara formal dan luas, yaitu pidato Presiden pada saat pembukaan Indonesian Manager Week 1990, yang diuraikan dalam bentuk figur di bawah ini: Keterangan gambar : Ciri ciri manajemen Indonesia :

Memiliki sikap yang baik sebagai dasar ; Pandangan yang luas ke depan Bekerja keras untuk berhasil Disiplin dalam bekerja dan berpikir

Memahami karakteristik orang Indonesia, harapan dan tantangannya. Tidak selalu memiliki manajemen yang berbeda dengan global, khususnya Penerapan elemen yang universal dari manajemen. Dapat berkomunikasi

perbedaan dasar dari dimensi manusianya.

dengan COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

37

Solusi Final testsistem manajemen yang digunakan negara lain.

MANAJEMEN GLOBAL

Pengetahuan & Manajemen yang universal -Ilmu Pengetahuan -Ketrampilan -Perilaku Kepemimpinan GAYA MANAJEMEN INDONESIA -Produktivitas -Persaingan - Kesempatan Trend perubahan lingkungan Gambar 6. Gaya manajemen Indonesia

Stake holder & Budaya / Visi perusahaan - Visi -Misi -Tujuan

- Gaya Kepemimpinan -Elemen Leverage Poisitif - Tanggung jawab sosial

Peninggalan sosial budaya

Beberapa pertanyaan seringkali timbul adalah: Apakah konsep-konsep Barat efektif diterapkan di Indonesia atau harus diadaptasikan dengan situasi Indonesia, budaya dan nilainilai? Apakah benar bahwa area seperti produksi, marketing dan keuangan, Sistem. manajemen Barat telah diadaptasikan tanpa banyak pertentangan? Bagaimana dengan bidang Sumber Daya Manusia? Sebagaimana pendapat dari Hofstede (1982), manajemen adalah sebuah proses budaya. Hal ini tidak hanya soal dari teknik-teknik dan atau metode yang masuk COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

38

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

akal, tetapi menemukan jalan untuk mencapai tujuan dengan sebuah pengaruh lingkungan sosial budaya. Perbedaan budaya, dimana terrnasuk perbedaan keadilan nilai, mempunyai pengaruh yang kuat dalam perkembangan organisasi, utama dalam perilaku seseorang dan bagaimana mereka bekerja sama dengan satu sama lain dalam suatu organisasi. 2.2.3.3. KECENDERUNGAN MASA DEPAN Sikap profesional akan jadi lebih dibutuhkan oleh organisasi bisnis demikian pula sektor publik. Hal ini berarti bahwa usaha-usaha seharusnya dibuat untuk mempunyai perencanaan dalam perkembangan dari sumber daya manusia profesional. Untungnya, dalam lima tahun terakhir ini ada banyak program Master Manajemen dikembangkan melalui universitas negeri maupun swasta dalam membantu untuk memperoleh lebih banyak sumber daya manusia profesional. Dalam rangka untuk menanggulangi dengan perubahan dinamika lingkungan, penelitian kerja yang secara terus-menerus untuk mendefinisikan gaya manajemen Indonesia adalah tetap dibutuhkan. Penelitian yang terus-menerus akan membenarkan apakah manajemen adalah sebuah proses yang bersifat budaya, tidak hanya mengutamakan sebuah urusan dari teknik-teknik dan metode-metode rasional, tetapi adalah merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan dengan pengaruh dalam lingkungan sosial budaya, utama dalam pembentukan budaya Indonesia. Beberapa aspek gaya manajemen Indonesia yang diharapkan adalah sebagai berikut : b. Mempunyai kemampuan dalam Ilmu Pengetahuan dan teknologi dan Keadilan manajemen. c. Definisi yang jelas dari "Stake Holder" dan pengembangan budaya perusahaan. d. Pengertian yang jelas tentang Iingkungan sosial, budaya mereka dan aspirasi-aspirasinya. e. Pengertian tentang lingkungan dan tren perubahan-perubahannya baik lingkungan regional maupun global. COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

39

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

f. Pengembangan secara sendiri untuk menjadi seorang pemimpin dengan integrasi tinggi dan mempunyai tanggungjawab sosial. Pada masa ini Indonesia mengalami krisis multidimensi, termasuk berbagai bentuk disintegrasi bangsa dan degradasi nilai nilai moral dan budaya. Munculnya berbagai masalah, baik yang berkaitan dengan politik, budaya dan, yang berbau SARA dan ujung ujungnya akan bermuara pada problem pertahanan dan keamanan nasional (kasus Bom Bali, bom Makasssar, Aceh, kasus Goyang Inul dan lain sebagainya ). Muncul nya berbagai masalah politik yang menyebabkan kondisi tidak stabil dan kondusif bagi iklim usaha dan investasi menyebabkan Indonesia tidak dipercaya dunia Internasional sehingga investasi dari modal asing turun drastis, bahkan beberapa Investor luar negeri yang telah lama exist merelokasi pabriknya diluar negeri ( contohnya ; Nike, Sony dan Gillete ). Pemerintahan baru dibawah Megawati berusaha mengangkat perekonimian Indonesia ( Indonesian Economys Recovery ) yang makin terpuruk dengan pertemuan Paris Club. Namun upaya ini tidak terlalu berhasil karena kinerja pemerintah yang tidak efisien yang disebabkan KKN, serta penegakan hukum yang masih timpang dan masih belum terciptanya kondisi keamann yang stabil dan kondusif bagi iklim investasi dan usaha. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia, bak badai dahsyat yang tak kunjung reda, sejak tahun 1997 belum dapat teratasi sampai saat ini malahan kondisi ini makin parah menyebabkan Indonesia makin terpuruk. Agar bisa mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain didunia dan terutama di Asia ada beberapa langkah aplikatif dan sistematis sebagai berikut; 1. 2. Pemerintah Indonesia harus menjamin penegakan hukum bagi warga Pemerintahan yang bersih, jujur dan berwibawa (misalnya, negaranya, dan memberantas KKN (contohnya ; Cina dan Singapura ). Malaysia )

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

40

Solusi Final test3.

MANAJEMEN GLOBAL

Transparansi sistem operasional dan keuangan, peningkatan transfer

tehnologi, dan penelitian yang kontinyu dan berkesinambungan (contohya ; Jerman, Malaysia, Jepang ). 4. Menciptakan kondisi aman dan stabil, mendorong tumbuhnya kepercayaan dari para investor, terutama investor asing, untuk menanamkan modal Indonesia ( contohya;Jepang, Singapura, Malaysia). 5. 6. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa (Malaysia). Ulet, bekerja keras dan mandiri (misalnya, Cina) BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Dari uraian yang disajikan oleh penulis pada bab-bab sebelumnya, maka perlu sekiranya penulis memberikan abstraksi ringkasan-ringkasan krusial dalam bentuk yang lebih sederhana umum, dan sistematis sebagai kesimpulan dari makalah ini. Untuk itu penulis sajikan beberapa poin kesimpulan yang representatif terhadap makalah ini sebagai berikut : 1. Gaya manajemen yang cenderung statism( lebih menonjolkan dominasi pemerintah dan ke arah sentralistik ) yang dihadapi Indonesia dan negara-negara Asia lainnya megakibatkan krisis moneter dalam skala regional. 2. Perlu diadakan pembenahan gaya manajemen yang berpusat pada Asian Values dengan mengadopsi gaya manajemen Malaysia, Jepang, yang memegang teguh prinsip-prinsip ( nilai-nilai agama, dan sosial kemasyarakatan ) dipadu dengan sistem pendidikan yang menjembatani antara dunia akademik dan dunia bisnis. 3. Untuk bisa bersaing dalam pasar global gaya manajemen Cina daratan dan perantauan yang menonjolkan sistem paternalis dan hubungan ras perlu diadaptasi dan diasimilasi dengan gaya manajemen Indonesia. Gaya manajemen Cina berfokus pada produksi dengan strategi biaya rendah dan efisiensi ketat secara komprehensif. 4. Untuk membangun kreativitas dan kebersamaan dalam suatu organisasi serta mengelola konflik dalam tahap yang dapat meningkatkan kinerja kita dapat COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

41

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

mengadopsi gaya manajemen Jepang. Gaya manajemen Jepang menitikberatkan terhadap perbaikan sistem dan kinerja keseluruhan, hal ini lebih dikenal dengan strategi Kaizen. 5. Singapura mempunyai beberapa gaya manajemen yang mempunyai karakteristik dasar yang berlainan, tergantung dari mana perusahaan tersebut berasal dan pengaruh lingkungan setempat. Secara garis besar, gaya manajemen Singapura menitikberatkan terhadap efisiensi operasional dan pengelolaan sumber daya manusia. 6. Sebagai perbandingan lain, perlu sekiranya menoleh terhadap gaya manajemen negara yang dekat secara geogafis tetapi jauh secara kultur, yaitu Australia. Dimana Australia memberikan pilihan manajemen yang menonjolkan egalitarian dalam lingkungan organisasi dan manajemen non-konfrontatif serta dipadu dengan keterbukaan dalam menerima kritik dan berekspresi. 7. Untuk gaya manajemen yang menjunjung tinggi nilai nilai kesopanan dan disiplin mungkin gaya manajemen Prancis dan Jerman dapat memberikan kontribusi signifikan untuk kemajuan gaya manajemen Indonesia. Selain itu, dengan dilandasi sikap sikap ilmiah yang berdasarkan pikiran logis dan analistik maka dapat memperoleh hasil yang optimum dengan mereduksi segala hambatan dan kesalahan yang akan terjadi dalam pelaksanaan operasi. 8. Manajemen yang berorientasi kepada hubungan jangka panjang lebih menghasilkan profit yang menguntungkan ditinjau dari berbagai segi (material maupun kejiwaan) dibandingkan dengan dengan orientasi jangka pendek (gaya manajemen Prancis, Jepang, Arab Saudi). 9. Dengan menerapkan prinsip transparansi dalam berbagai fungsi manajerial maka akan mampu memperoleh dukungan yang optimum dari bawahan dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk menunjang kemajuan organisasi secara bekelanjutan (Gaya manajemen Filipina). 3.2. Saran

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

42

Solusi Final test

MANAJEMEN GLOBAL

1. Perlu diadakan analisa terhadap masing-masing gaya manajemen dari berbagai negara. Hal ini perlu karena tiap-tiap unit bisnis mempunyai backgorund yang berbeda, ditinjau dari segi bisnis yang digeluti, visi dan misi, budaya organisasi dan lain-lain. 2. Setiap perubahan gaya manajemen, baik melalui proses asimilasi, maupun secara independent tetap memerlukan komitment jangka panjang dan pengendalian terus-menerus sehingga memperoleh hasil yang optimal. Karena perubahan gaya manajemen yang hanya bersifat transaksional lebih bersifat destruktif dibandingkan yang bersifat transformasional yang lebih bersifat konstruktif.

COPYRIGHT 2003 ARRANGED BY KADHAFFI

43