GAUNG SINERGI UNTUK MELAYANI · 2019-11-21 · kesejahteraan rakyat di wilayahnya. Dengan metode...

12
REFORMASI BIROKRASI Sekilas VOL. 01/Agustus 2019 GAUNG SINERGI UNTUK MELAYANI W akil Presiden RI Jusuf Kalla menekankan setiap abdi negara harus menjadikan pelayanan sebagai prinsip utama. Tentu, pelayanan yang diberikan sesuai dengan tugas fungsi masing-masing. “Prinsip yang menjadi pegangan Anda semua adalah melayani,” ujar Jusuf Kalla saat memberikan arahan dihadapan 6.198 CPNS, pada Presidential Lecture 2019 di Istora Senayan, Jakarta (24/07). Seiring dengan perkembangan teknologi, adaptasi diperlukan agar ASN dapat melayani dengan optimal. Wapres mendorong para ASN untuk bersaing sehat dengan menempatkan integritas sebagai landasan utama. JK mengingatkan bahwa penghasilan ASN sangat tergantung pada ekonomi bangsa yang dilakukan oleh pengusaha. Sehingga hubungan antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha harus terjalin dengan baik. Saat ini, pemerintah juga tengah memacu peningkatan kualitas ASN dalam menciptakan generasi Smart ASN demi terwujudnya birokrasi berkelas dunia. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin menjelaskan, digitalisasi birokrasi akan menciptakan pelayanan masyarakat yang semakin optimal, efisien, dan cepat. “Smart ASN akan menjadi digital talent dan digital leader seluruh lini terdepan pelayanan “Sinergi untuk Melayani” adalah frasa yang dipilih sebagai tema Presidential Lecture 2019. Revolusi industri 4.0 yang dihadapi dunia saat ini, harus menjadi batu loncatan untuk akselerasi tugas utama para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), yakni melayani masyarakat.

Transcript of GAUNG SINERGI UNTUK MELAYANI · 2019-11-21 · kesejahteraan rakyat di wilayahnya. Dengan metode...

REFORMASI BIROKRASISekilas

VOL. 01/Agustus 2019

GAUNG SINERGI UNTUK MELAYANI

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menekankan setiap abdi negara

harus menjadikan pelayanan sebagai prinsip utama. Tentu, pelayanan yang diberikan sesuai dengan tugas fungsi masing-masing. “Prinsip yang menjadi pegangan Anda semua adalah melayani,” ujar Jusuf Kalla saat memberikan arahan dihadapan 6.198 CPNS, pada Presidential Lecture 2019 di Istora Senayan, Jakarta (24/07).

Seiring dengan perkembangan teknologi,

adaptasi diperlukan agar ASN dapat melayani dengan optimal. Wapres mendorong para ASN untuk bersaing sehat dengan menempatkan integritas sebagai landasan utama.

JK mengingatkan bahwa penghasilan ASN sangat tergantung pada ekonomi bangsa yang dilakukan oleh pengusaha. Sehingga hubungan antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha harus terjalin dengan baik.

Saat ini, pemerintah

juga tengah memacu peningkatan kualitas ASN dalam menciptakan generasi Smart ASN demi terwujudnya birokrasi berkelas dunia. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin menjelaskan, digitalisasi birokrasi akan menciptakan pelayanan masyarakat yang semakin optimal, efisien, dan cepat.

“Smart ASN akan menjadi digital talent dan digital leader seluruh lini terdepan pelayanan

“Sinergi untuk Melayani” adalah frasa yang dipilih sebagai tema Presidential Lecture 2019. Revolusi industri 4.0 yang dihadapi dunia saat ini, harus menjadi batu loncatan untuk akselerasi tugas utama para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), yakni melayani masyarakat.

2 VOL. 01/2019

REFORMASI BIROKRASI

pemerintahan,” ujar Menteri Syafruddin.

Transformasi digitalisasi birokrasi akan memudahkan akses pelayanan kepada masyarakat serta menjadi kekuatan dan peluang untuk menjawab tantangan dan hambatan dalam menuju Visi Indonesia 2045.

Generasi Smart ASN dibentuk sejalan dengan prioritas pembangunan SDM serta grand design reformasi birokrasi nasional. Saat ini, SDM Indonesia berada di peringkat ke-77 dari 119 negara dalam Global Talent Competitiveness Index.

Dalam perbaikan indeks tersebut, struktur ideal ASN perlu didukung manajemen talenta nasional yang dikembangkan untuk menempatkan talenta terbaik pada jabatan strategis. Manajemen talenta institusional dari seluruh

instansi diintegrasikan untuk membentuk talent pool nasional, lalu diselaraskan dengan manajemen talenta korporasi.

Inspiring speaker pertama, Former Minister of Personnel Management of The Republic of Korea, Pan Suk Kim mengatakan bahwa Indonesia harus dapat menjadi pemimpin dari revolusi industri 4.0. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan good governance agar dapat menyesuaikan dengan tren global dari administrasi publik yang juga terus berkembang.

Dengan implemnetasi good governance, masyarakat akan semakin percaya dengan pemerintah, termasuk yang dilakukannya untuk masyarakat. “Untuk menuju good governance, setiap ASN harus bertransformasi dalam pola pikir dan cara kerja serta

memiliki literasi digital,” jelasnya.

Inspiring speaker lainnya, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa ASN tidak boleh gagap teknologi. Birokrat muda harus mengikuti perkembangan teknologi agar paham perkembangan terakhir.

Bambang mengatakan perubahan teknologi membawa perubahan pada gaya birokrasi, yang sebelumnya manual menjadi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Dengan SPBE, ASN harus dapat memenuhi empat tuntutan masyarakat ke depan, yakni smart government, open government, big data driven policy, dan cultural shifting.

Komisaris Utama Net Mediatama Televisi, Wishnutama, juga

3VOL. 01/2019

REFORMASI BIROKRASI

berkesempatan menjadi inspiring speaker. Ia berharap agar CPNS memiliki niat menjadikan Indonesia lebih hebat dari negara lain.

CPNS dari generasi milenial diharapkan mampu mengubah sistem pemerintahan menjadi lebih maju dengan memanfaatkan teknologi dan internet. Tidak terjebak dalam rutinitas adalah kunci untuk bisa melakukan terobosan atau inovasi, sehingga tentu masyarakat bisa merasakan kehadiran nyata pemerintah.

4 VOL. 01/2019

REFORMASI BIROKRASI

Keberhasilan pemerintah daerah dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP) mampu mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat di wilayahnya. Dengan metode ini, pemda bisa lebih fokus memetakan program dan kegiatan mereka. Hasilnya, sepanjang tahun 2018 tingkat efisiensi dari 25 provinsi dan 217 kabupaten/kota mencapai Rp65,1 triliun. Jumlah itu jauh meningkat dari tahun 2017 yang berhasil menghemat anggaran Rp46 triliun. Penghematan ini diperoleh melalui cross cutting program yang kurang sesuai, untuk kemudian dialihkan melalui refocusing program

sehingga anggaran tepat sasaran.Menteri PANRB Syafruddin mengatakan

kinerja aparat pemerintahan harus semakin inovatif dan kreatif dalam menjalankan roda pemerintahan, sehingga akan cepat dan akurat menyentuh harapan masyarakat. Dengan penerapan SAKIP, terbukti mampu mencegah potensi pemborosan anggaran.

“Efisiensi bukan hanya tentang cara memotong anggaran, tetapi juga penerapan manajemen berbasis kinerja. Misal penerapan e-government melalui e-budgeting untuk menghindari ‘program siluman’ yang berpotensi penyimpangan,” ujar Menteri PANRB Syafruddin.

Optimalisasi SAKIPMenjadi Katalisator Kesejahteraan Rakyat

5VOL. 01/2019

REFORMASI BIROKRASI

Secara implisit, implementasi SAKIP dimandatkan melalui Undang-Undang Nomor 47/2003 tentang Keuangan Negara dan secara eksplisit dilaksanakan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 8/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Sistem itu lebih dikuatkan lagi melalui Perpres Nomor 29/2014 tentang SAKIP.

SAKIP adalah katalisator terciptanya efisiensi melalui penguatan implementasi manajemen kinerja dan anggaran berbasis kinerja. Tahapan penerapan SAKIP dimulai dengan menetapkan sasaran strategis pada masing-masing instansi pemerintah sesuai dengan sasaran pembangunan nasional.

TOP ACHIEVERS OF SAKIP 2018Predikat SAKIP AA

PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

Predikat SAKIP A

PROVINSI KALIMANTAN SELATANPROVINSI JAWA TENGAHPROVINSI JAWA BARATPROVINSI JAWA TIMURKOTA BANDUNGKABUPATEN KULON PROGOKABUPATEN BANYUWANGI

KABUPATEN LAMONGANKABUPATEN SIDOARJOKABUPATEN SLEMANKABUPATEN BANTULKABUPATEN GRESIKKABUPATEN NGAWI

6 VOL. 01/2019

REFORMASI BIROKRASI

Empat Quick Wins

SPBEKementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi (PANRB) terus memacu percepatan penerapan Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Hal itu perlu dilakukan mengingat peran SPBE sangat penting dalam reformasi birokrasi, guna memberi kemudahan, mempercepat, dan mengefisiensikan birokrasi, yang berujung pada peningkatan kualitas pelayanan publik.

Terdapat empat quick wins dalam penerapan SPBE atau e-government, yakni perencanaan penganggaran dan kinerja, pengelolaan sistem kepegawaian, pengelolaan kearsipan, dan pengaduan masyarakat.

Quick wins pertama diharapkan mewujudkan

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) terus memacu percepatan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Hal itu perlu dilakukan mengingat peran SPBE sangatlah penting dalam reformasi birokrasi, guna memberi kemudahan, mempercepat, dan mengefisiensikan birokrasi pemerintahan, yang berujung pada peningkatakan kualitas pelayanan publik.

7VOL. 01/2019

REFORMASI BIROKRASI

tata kelola perencanaan, penganggaran, dan penilaian kinerja pemerintah menjadi satu, yang dimasukkan ke dalam satu sistem tersendiri.

Kedua, selama ini banyak pemerintah daerah dan pusat membuat sistem kepegawaian sendiri. Ke depan, Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan membuat sistem kepegawaian yang akan terintegrasi dengan seluruh instansi pemerintah.

Selanjutnya, penyimpanan arsip secara elektronik diharapkan dapat mengurangi penggunaan kertas, dan menghilangkan kesan lama dan usang.

Terakhir adalah mengenai pengaduan masyarakat, Kementerian PANRB telah

memiliki aplikasi LAPOR! dan instansi lain pun memiliki aplikasi pengaduan masing-masing. Oleh sebab itu, perlu adanya aplikasi terintegrasi, sehingga masyarakat dipermudah melakukan pelayanan pengaduan.

“Dengan keempat quick wins tersebut membuktikan bahwa kita melakukan integrasi terhadap aplikasi yang generik, dan instansi pemerintah tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran untuk membuat aplikasi yang sama,” kata Deputi bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Rini Widyantini.

Evaluasi SPBEUntuk mengetahui maturity

level (tingkat kematangan) pelaksanaan SPBE, Kementerian PANRB melaksanakan evaluasi

SPBE terhadap 616 instansi pusat, daerah, dan Polri.

Asdep Perumusan Kebijakan dan Koordinasi Pelaksanaan Sistem Administrasi Pemerintahan dan Penerapan SPBE Imam Machdi menjelaskan ada beberapa tahapan dalam evaluasi SPBE. Mulai dari sosialisasi, evaluasi mandiri, dimana masing-masing instansi menjawab pertanyaan yang ada di kuisioner, setelah itu mengirim hasil evaluasi ke Kementerian PANRB.

Evaluasi dokumen, wawancara, dan observasi lapangan. “Kalau ada nilai terlalu tinggi dalam evaluasi mandiri, kita perlu lihat lagi kedalamannya, meragukan atau tidak. Jika tidak meragukan, tidak perlu observasi lapangan, namun jika meragukan perlu klarifikasi melalui observasi lapangan,” ujarnya.

Hasil evaluasi SPBE 2018 menunjukkan sebanyak 82 instansi pemerintah (13,31%) berpredikat baik, sangat baik, dan memuaskan. Sedangkan, 534 instansi pemerintah (86,69%) berpredikat cukup dan kurang. Potret SPBE Nasional itu belum sesuai target yang diharapkan mencapai kategori predikat baik, dengan indeks 2,6 atau lebih yang diharapkan bisa tercapai pada tahun 2020.

“Peran SPBE sangat penting dalam reformasi birokrasi, yang berujung pada peningkatan kualitas pelayanan

8 VOL. 01/2019

REFORMASI BIROKRASI

Kompetisi Inovasi: Inkubator Bagi Para INOVATOR

Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diselenggarakan

setiap tahun tidak sekadar melahirkan inovasi, tetapi menjaga konsistensi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan. Seperti inkubator yang mendukung kelangsungan hidup bayi, kompetisi memastikan keberlangsungan inovasi agar tetap eksis dan bermanfaat bagi masyarakat.

Di tahun 2019, sebanyak 3.156 proposal inovasi diajukan oleh instansi pemerintah ke Kementerian PANRB. Hingga tahun keenam penyelenggaraan kompetisi ini, total ada 13.214

inovasi. Diluar kompetisi ini, tentu masih banyak inovasi yang memiliki peran dalam pelayanan masyarakat.

Inovasi yang diajukan akan diseleksi oleh Tim Panel Independen untuk menjadi Top 99 dan Top 45. Inovasi terbaik akan diberi apresiasi yang setimpal untuk pengembangan dan replikasi inovasinya ke instansi pemerintah lain. Khusus kepada pemerintah daerah yang masuk dalam Top 40 atau 45, akan diberikan Dana Insentif Daerah (DID) untuk pemeliharaan, pengembangan, sekaligus memacu daerah lain berinovasi.

Inovasi itu juga dikembangkan melalui metode transfer knowledge dan membangun pilot project wilayah sebagai suar percontohan bagi daerah lain. Saat ini, sudah berdiri tiga Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan. Transfer knowledge juga dilakukan dengan scaling up bagi inovasi terpilih dengan cara glokalisasi, yakni meningkatkan program daerah menjadi program nasional. “Artinya, perluasan sudah terjadi secara positif,” ujar Menteri Syafruddin.

Inovasi pelayanan publik dapat lahir dari pengaduan

Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diselenggarakan setiap tahun tak sekadar melahirkan inovasi, tetapi juga menjaga konsistensi instansi pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas pelayanannya. Setiap unit pelayanan dituntut untuk membaca kebutuhan masyarakat yang pasti beriringan dengan perubahan zaman.

9VOL. 01/2019

REFORMASI BIROKRASI

masyarakat. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, perlu diciptakan sebuah inovasi. Ketua Tim Panel Independen KIPP JB Kristiadi mengatakan, suara nyata masyarakat tertuang dalam komplain.

“Jadi kita jangan mengada-ada, tapi sesuai kebutuhan riil itulah yang kita perbaiki dan sempurnakan, seperti penyederhanaan perizinan,” jelas JB Kristiadi.

Untuk menyosialisasikan inovasi, dibutuhkan panggung yang sesuai dengan keadaan masyarakat saat ini. Di era revolusi industri 4.0, panggung bagi para inovator itu adalah media sosial. Banyaknya pengguna media sosial di Indonesia, dapat menjadi peluang bagi instansi pemerintah untuk menyebarluaskan informasi mengenai inovasi yang memudahkan masyarakat.

Kompetisi Inovasi: Inkubator Bagi Para INOVATOR

1 Kemen. Dalam Negeri : SI JUWITA2 Kemen. Dalam Negeri : SUPERTAJAM3 Kemen. Kelautan dan Perikanan : One Stop Service Quaran-tine (OSS-Q)4 Kemen. Kesehatan : Perawatan Luka dengan VAC5 Kemen. Kesehatan : Regional Maintenance Center 6 Kemen. Keuangan : e-Filing: Semudah Menjentikkan Jari Kelingking 7 Kemen. Keuangan : Mobile Tax Unit (MTU)8 Kemen. Keuangan : Aplikasi SIMSERBA9 Kemen. Keuangan : IdS - Internship dan Secondment 10 Kemen. LHK : PROPER 11 Kemen. LHK: SIPONGI 12 Kemen. Luar Negeri : KBRI KL JAMAN NOW13 Kemen. PUPR : SIBIMA KONSTRUKSI SIGAP14 Kemen. Perdagangan : SUKA INDONESIA15 Kemen. Perindustrian : si Telmi BIAM16 Kemen. RISTEKDIKTI: Layanan Penyetaraan Ijazah dan Konversi Nilai IPK Lulusan Perguruan Tinggi LN17 Kemen. Sekretariat Negara : BAKUL RINGPASS18 Kemen. Sosial : PINTER MELATIH ANAK KOBRA19 Kemen. Sosial : SIKS-NG20 BPS : RADAR PADI21 LAN RI : Laboratorium Inovasi22 POLRI : BARISAN SIAP23 POLRI : SKCK Online dan SKCK Keliling Online 24 BPJS Kesehatan : INSIDEN25 Prov. Bali : Pengembangan Pupuk Organik Sipadu 26 Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta : Menggapai Mimpi Sahabat Rimba 27 Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta : SEPATU JOLIFA 28 Prov. DKI Jakarta : Si MAS GESIT 29 Prov. DKI Jakarta : TELOR DADAR 30 Prov. Jawa Barat :SI PERUT LAPER 31 Prov. Jawa Tengah : APEM ASI32 Prov. Jawa Tengah : TELE APIK33 Prov. Jawa Tengah : PAYJEM PAS NGAMUK 34 Prov. Kalimantan Timur : SADELPOS 35 Prov. Kalimantan Utara SIPELANDUKILAT 36 Prov. Kepulauan Riau : Cegah Stunting Bersama Dokter Keluarga37 Kab. Badung : BATIK (Badung Anti Kantong Plastik)38 Kab. Badung : Fish-GO 39 Kab. Bandung : Pendayagunaan Taman PACANTELLS40 Kab. Banggai : Gerakan Moral PINASA41 Kab. Banggai : Posyandu Prakonsepsi42 Kab. Bangka : OJEK LANSIA43 Kab. Bangka : RANSEL SI DORA44 Kab. Banjarnegara : OCe OKe Siasat Keren Cegah 3 Terlambat dengan 4 Pantauan45 Kab. Banjarnegara : Taquitas 46 Kab. Bantul : SIPERKASA 47 Kab. Bantul : Mobil Keliling Pajak Bantul48 Kab. Banyumas : Desa Demit

49 Kab. Banyumas : PATTAS SOSIAL MITRA KURIR LANGIT50 Kab. Banyumas : PSC 119 – Satria51 Kab. Banyumas : SASKIA G0TAK52 Kab. Banyuwangi : Banyuwangi Festival53 Kab. Banyuwangi : Banyuwangi Mall54 Kab. Banyuwangi : CHIPs, PRIMADONA KAMI 55 Kab. Banyuwangi : Rantang Kasih56 Kab. Bima : Sentuh Perempuan dengan SIMAWAR57 Kab. Bondowoso : GELADAK KANCIL JAWARA58 Kab. Bogor : SI DALIMU DALIYA 59 Kab. Brebes : Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) 60 Kab. Cilacap : BALAKAR TO RESPONSE TIME61 Kab. Gianyar : Goyang Gayo62 Kab. Gresik : Gerebek Pasar Legi 63 Kab. Grobogan : Rumah Kedelai Grobogan64 Kab. Gunungkidul : AYUNDA SI MENIK MAKAN SEGO CETING 65 Kab. Karanganyar : OJEK ASI 66 Kab. Kebumen : SAKINA PELING67 Kab. Kebumen : TAMPLEK 68 Kab. Klungkung : KRIS69 Kab. Kulon Progo : PendekarKU 70 Kab. Kutai Kartanegara : I-DAMAN 71 Kab. Magelang : Misteri Calon Pengantin Paseso Merapi 72 Kab. Merauke : SIMPATIK 73 Kab. Ngada : PHBS Terintegrasi 74 Kab. Tegal : Aksi Bersama Penanggulangan Kemiskinan Daerah75 Kab. Wonosobo: LABU BASI 76 Kab. Wonosobo : PL SAGITA 77 Kab. Wonosobo : Rumah Sakit Rasa Toyota78 Kota Ambon : Ambon City Of Music79 Kota Bogor : SEKOLAH IBU80 Kota Cilegon : KADER GEGANA PEDES81 Kota Cimahi : Gastrodiplomacy Cireundeu82 Kota Denpasar : DAMAKESMAS – 83 Kota Denpasar : Senyum Melia di Tubin84 Kota Magelang : DataGO 85 Kota Makassar : LABINOV BEKEN86 Kota Malang : Brexit 87 Kota Manado : PANADA88 Kota Mojokerto : POSKO PAMAN 89 Kota Padang : Rasa Sejiwa Kurao Pagang90 Kota Palembang : SELFI91 Kota Parepare : Callnak Centre: LAWAN dan LIBAS HABIS92 Kota Pekalongan : SAKPORE Berbasis Multiplatform93 Kota Pontianak : Cegah Si Manis yang Berujung Kronis94 Kota Surabaya : CAK eMUS95 Kota Tangerang : Aplikasi Perizinan Online Terintegrasi 12396 Kota Tangerang : Pelayanan Kunjungan Rumah Cageur Jasa97 Kota Tangerang : SAPA SEHAT98 Kota Yogyakarta : e-SPTPD99. PT. Taspen Persero : Wirausaha Pintar

TOP 99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK 2019

10 VOL. 01/2019

REFORMASI BIROKRASI

Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) tercantum

dalam UU No.5/2014 tentang ASN. Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) merupakan lembaga yang diberi amanat untuk mengawasi dan memastikan kebijakan tersebut terlaksana.

Harapan besar terlaksananya sistem merit yang menyeluruh kini berada diatas pundak tujuh anggota KASN masa bakti 2019-2024. Ketujuh anggota KASN tersebut dilantik Menteri PANRB Syafruddin

di kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Kamis (03/10).

Menteri PANRB Syafruddin berharap anggota KASN yang baru saja dilantik dapat segera menjalankan tugas sebaik mungkin sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Harapan tersebut disambut baik oleh anggota KASN yang telah resmi dilantik.

Ketua KASN Agus Pramusinto menyatakan siap bekerja sama dengan jajaran KASN untuk menjalankan tugas dan fungsi lembaga sesuai amanah Presiden.

“Pesan Presiden untuk menguatkan SDM unggul akan kita dukung dengan menjalankan fungsi sebagai pengawas sistem merit, baik di kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah. Penerapan sistem merit dilakukan dengan serius, terstruktur, dan mengacu pada Undang-undang,” ujarnya.

Para anggota KASN memiliki beragam latar belakang pendidikan dan keahlian. Semuanya dipastikan memiliki kemampuan, pengalaman, dan pemahaman tentang kebijakan dan manajemen SDM.

“Kami akan melakukan konsolidasi antar komisioner, juga dengan mitra-mitra di kementerian, terutama Kementerian PANRB, BKN, LAN,”

Pengawal Sistem Merit RESMI DILANTIK

11VOL. 01/2019

REFORMASI BIROKRASI

Dengan bergabungnya tujuh anggota baru KASN, diharapkan kiprah KASN dalam penerapan sistem merit semakin cemerlang. “Kami akan melakukan konsolidasi antar komisioner, juga dengan mitra-mitra di kementerian, terutama Kementerian PANRB, BKN, LAN,” imbuhnya. KASN juga

akan menggandeng masyarakat serta media agar dapat turut serta dalam penguatan sistem merit di daerah masing-masing.

Pemilihan anggota KASN telah melalui proses panjang yang dimulai sejak Juli 2019 ini membuka peluang bagi seluruh Warga Negara Indonesia untuk menjadi Anggota

KASN melalui seleksi terbuka. Para anggota yang dilantik melewati rangkaian seleksi ketat, yakni seleksi administrasi, penulisan makalah, dan profile assessment meliputi assessment center dan tes psikologi hingga tahap wawancara serta tes kesehatan.

Pengawal Sistem Merit RESMI DILANTIK

12 VOL. 01/2019

REFORMASI BIROKRASI