Gas Indonesia

3
Gas indonesia : Energi alternatif atau utama? Perubahan pola pikir Indonesia adalah negara yang telah dianugrahi akan potensi kekayaan sumber daya alam yang luar biasa besarnya, baik sumber daya alam energi tak terbarukan dan sumber daya alam energi terbarukan. Akan tetapi seluruh kekayaan sumber daya alam tersebut rasanya belum dimanfaatkan seluruhnya dengan maksimal untuk memenuhi ketahanan energi Indonesia. Masih besarnya akan ketergantungan kepada minyak bumi sebagai ujung tombak dalam pemenuhan ketahanan energi menjadi masalah yang tak terganti meskipun kita mengetahui kemampuan cadangan minyak indonesia tidak cukup lagi untuk menutupi kebutuhan konsumsi domestik indonesia. Oleh karena itu perlu adanya optimalisasi sumber alternatif lainya yang dapat mengurangi beban kebutuhan sumber energi yang berasal dari minyak bumi. Sumber energi tersebut adalah sumber energi gas. Seperti yang kita ketahui sumber energi gas di indonesia merupakan 3 sumber utama bersama minyak dan batubara. Potensi gas nasional cukup menjajikan dalam hal cadangan dan juga variasi sumber gas nasional tidak hanya bersumber pada gas konvensional yang biasanya ditemukan bersamaan dengan minyak bumi akan tetapi shale gas dan CBM dapat dijadikan sumber lainya untuk ketahanan energi Indonesia. Dengan demikian agar optimalisasi gas terwujud setidaknya ada 3 faktor yang mempengaruhinya yaitu 1. Pergeseran pola pikir dalam penyusunan kebijakan mengenai potensi gas nasional, 2. Pembangunan infrastruktur untuk menopang kebutuhan gas nasional dan 3. Penguatan kelembagaan nasional yang terlibat pada gas nasional. Indonesia mempunyai potensi minyak bumi? Banyak orang berpandangan indonesia memiliki potensi minyak bumi yang besar akan tetapi pandangan ini tidak sejalan dan seindah yang dibayangkan. Pandangan ini harus diluruskan dan digeser cara berfikirnya karena pada kenyataannya jika kita mencermati data data yang ada, cadangan minyak yang dimiliki indonesia mengalami penurunan yang lumayan signifikan. Berdasarkan data BP Statistical Review of World Energy June 2014 cadangan terbukti indonesia akhir tahun 2013 adalah 3,7 Thousand million barrels mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan

description

Gas Indonesia y

Transcript of Gas Indonesia

Gas indonesia : Energi alternatif atau utama? Perubahan pola pikir Indonesia adalah negara yang telah dianugrahi akan potensi kekayaan sumber daya alam yang luar biasa besarnya, baik sumber daya alam energi tak terbarukan dan sumber daya alam energi terbarukan. Akan tetapi seluruh kekayaan sumber daya alam tersebut rasanya belum dimanfaatkan seluruhnya dengan maksimal untuk memenuhi ketahanan energi Indonesia. Masih besarnya akan ketergantungan kepada minyak bumi sebagai ujung tombak dalam pemenuhan ketahanan energi menjadi masalah yang tak terganti meskipun kita mengetahui kemampuan cadangan minyak indonesia tidak cukup lagi untuk menutupi kebutuhan konsumsi domestik indonesia. Oleh karena itu perlu adanya optimalisasi sumber alternatif lainya yang dapat mengurangi beban kebutuhan sumber energi yang berasal dari minyak bumi. Sumber energi tersebut adalah sumber energi gas.Seperti yang kita ketahui sumber energi gas di indonesia merupakan 3 sumber utama bersama minyak dan batubara. Potensi gas nasional cukup menjajikan dalam hal cadangan dan juga variasi sumber gas nasional tidak hanya bersumber pada gas konvensional yang biasanya ditemukan bersamaan dengan minyak bumi akan tetapi shale gas dan CBM dapat dijadikan sumber lainya untuk ketahanan energi Indonesia. Dengan demikian agar optimalisasi gas terwujud setidaknya ada 3 faktor yang mempengaruhinya yaitu 1. Pergeseran pola pikir dalam penyusunan kebijakan mengenai potensi gas nasional, 2. Pembangunan infrastruktur untuk menopang kebutuhan gas nasional dan 3. Penguatan kelembagaan nasional yang terlibat pada gas nasional. Indonesia mempunyai potensi minyak bumi? Banyak orang berpandangan indonesia memiliki potensi minyak bumi yang besar akan tetapi pandangan ini tidak sejalan dan seindah yang dibayangkan. Pandangan ini harus diluruskan dan digeser cara berfikirnya karena pada kenyataannya jika kita mencermati data data yang ada, cadangan minyak yang dimiliki indonesia mengalami penurunan yang lumayan signifikan. Berdasarkan data BP Statistical Review of World Energy June 2014 cadangan terbukti indonesia akhir tahun 2013 adalah 3,7 Thousand million barrels mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan akhir 2003 sekitar 4,7 Thousand million barrels yaitu sekitar 1 Thousand million barrels. Secara teori hal tersebut mungkin disebabkan oleh tingkat produksi minyak tahunan yang lebih besar dibanding penemuan cadangan minyak baru menyebabkan. Disamping itu jika dibarengi dengan beban konsumsi penggunaan minyak pada akhir tahun 2013 sekitar 73,8 juta ton barrel dibandingkan dengan produksi sebesar 42,7 juta ton barrel yang menyebabkan indonesia membeli sekitar 33,1 juta ton barrel untuk menutupi kebutuhan konsumsi minyak di indonesia.

Disisi lainya jika kita mencermati potensi gas yang berada di indonesia masih mengacu kepada BP Statistical Review of World Energy June 2014 cadangan gas yang terbukti pada akhir 2013 adalah sekitar 2,9 TCM mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari akhir tahun 1993 dan 2003, yaitu sekitar 1,8 TCM dan 2,3 TCM. Sedangkan dari sisi produksi gas di indonesia pada akhir 2013 sekitar 63,4 Million tonnes oil equivalent. Dari sisi konsumsi gas di indonesia berada pada 34,6 Million tonnes oil equivalent.

Dari fakta tersebut dapat dismpulkan bahwa cadangan gas nasional belum dimaksimalkan sepenuhnya, baru dipakai sekitar 50% dari produksi gas nasional. Oleh karena itu perlunya usaha mendorong explorasi gas nasional lebih lanjut sehingga menambah cadangan gas nasional khususnya shale gas karena potensi shale gas di indonesia cukup menjanjikan. Kemudian dibutuhkan pergeseran pola pikir berbasis kebijakan yang lebih mencondongkan pemanfaatan gas nasional untuk kebutuhan dalam negeri sehingga dapat dimaksimalkan secara penuh.

Infrastruktur gas nasional

Infastruktur gas nasional merupakan faktor lainya dalam usaha percepatan optimalisasi gas nasional. Perencanaan pembangunan LNG plant, LNG terminal, pipa- pipa gas harus dijadikan prioritas jangka pendek dan menengah, khususnya indonesia kawasan timur, sehingga dalam kurun waktu 15 tahun infrastruktur gas nasional yang sudah dibuat dapat dirasakan langsung oleh rakyat indonesia. Pada saat ini kecendrungan pembangunan jalur pipa hanya terkonsentrasi di indonesia bagian barat khususnya pada pulau jawa dan sumatra. Sedangkan diluar kedua pulau tersebut masih sangat terbatas. Padahal kita ketahui di pulau kalimantan dan papua terdapat 2 perusahaan internasional yang memproduksi gas yaitu Total dan BP.Peningkatan infrastruktur gas nasional ini juga bisa dicapai jika kita lebih mengutamakan gas nasional dalam pemenuhan kebutuhan domestik.

Penguatan kelembagaan nasional yang terlibat pada gas nasional.

Selain diperlukannya pergeseran pola pikir berbasis kebijakan dalam penyusunan kebijakan ketahanan energi, pembenahan tata kelola gas nasional merupakan point penting lainya yang harus kita dorong agar terciptanya percepatan optimalisasi gas terjadi. Pembenahan menyeluruh dari undang undang, pembenahan kelembagaan yang bersentuhan langsung dan tidak langsung juga yang bermain dari hulu sampai hilir harus dipersiapkan.