Gangguan Volume Cairan Amnion

27
GANGGUAN VOLUME CAIRAN AMNION PEMBIMBING : DR. JONAS, Sp,OG Disusun oleh : Nok Rachmatiah 406102017 Rizki Nurdiyansyah 406102016 Adhipriyan 406102035

description

patofisiologi gangguan cairan amnion

Transcript of Gangguan Volume Cairan Amnion

Page 1: Gangguan Volume Cairan Amnion

GANGGUAN VOLUME CAIRAN AMNION

PEMBIMBING : DR. JONAS, Sp,OG

Disusun oleh : Nok Rachmatiah 406102017

Rizki Nurdiyansyah 406102016Adhipriyan 406102035

Page 2: Gangguan Volume Cairan Amnion

EMBRIOLOGI KAVUM AMNION

Amnion : selaput tipis pada hasil konsepsi yang terbentuk mulai hari ke 8 pasca konsepsi dan membentuk kantung kecil yang menutupi permukaan dorsal ‘embryonic disc”. Secara bertahap menyelubungi embrio yang tumbuh.

Cairan amnion : cairan yang berada dalam kavum amnion

Page 4: Gangguan Volume Cairan Amnion

DINAMIKA CAIRAN AMNION

Pengaturan volume cairan amnion adalah proses dinamis yang mencerminkan keseimbangan antara produksi dan absorbsi cairan

Produksi cairan Pada usia < 8 minggu, cairan amnion dihasilkan oleh transudasi cairan melalui amnion dan kulit janin Pada usia 8 minggu, janin mulai menghasilkan urine yang masuk kedalam rongga amnion. Urine janin secara cepat menjadi sumber utama produksi cairan amnion. Saat menjelang aterm, janin menghasilkan 800 – 1000 ml urine Paru janin menghasilkan sejumlah cairan ± 300 ml per hari saat aterm, namun sebagian besar ditelan sebelum masuk ruang amnion.

Page 6: Gangguan Volume Cairan Amnion

ABSORBSI CAIRAN

Pada usia kehamilan < 8 minggu, cairan amnion transudatif direabsorbsi secara pasif

Pada usia kehamilan 8 minggu, janin mulai melakukan proses menelan. Proses ini secara cepat akan menjadi mekanisme utama absorbsi cairan amnion. Menjelang aterm, melalui proses menelan terjadi absorbsi cairan sebesar 500 – 100 mL per hari

Absorbsi cairan amnion dalam jumlah sedikit juga terjadi melalui selaput amnion dan masuk kedalam aliran darah janin. Menjelang aterm , jalur ini melakukan absorbsi sebesar 250 ml.

Sejumlah kecil cairan amnion melintas membran amnion dan masuk ke aliran darah ibu sebesar 10 ml per hari pada usia kehamilan menjelang aterm.

Page 7: Gangguan Volume Cairan Amnion

PERUBAHAN CAIRAN AMNION SELAMA KEHAMILAN

Pada usia kehamilan 34 minggu, volume cairan amnion mencapai maksmial ( 750 -800 mL) dan setelah itu akan menurun sehingga pada usia kehamilan 40 minggu, volume cairan amnion ± 600 ml. Dan melewati usia 40 minggu, jumlah cairan amnion akan terus menurun.

Page 8: Gangguan Volume Cairan Amnion

FUNGSI CAIRAN AMNION

Sebagai pelindung bagi janin terhadap trauma dari luar

Melindungi talipusat dari tekanan Memungkinkan pergerakan janin secara bebas

sehingga mendukung perkembangan sistem muskuloskeletal janin

Berperan dalam perkembangan paru janin Melumasi kulit janin Mencegah korioamnionitis pada ibu dan infeksi janin

melalui sifat bakteriostatik Membantu mengendalikan suhu tubuh janin

Page 9: Gangguan Volume Cairan Amnion

PENGUKURAN CAIRAN AMNION

Single Pocket ICA (Indeks Cairan Amnion) USG

ARTI KLINIK VOLUME CAIRAN AMNION : Volume cairan amnion merupakan penanda

kesehatan janin Volume cairan amnion normal menunjukkan bahwa perfusi uteroplasenta dalam keadaan memadai. Jumlah volume cairan amnuion abnormal berkaitan dengan “outcome”perinatal yang buruk

Page 10: Gangguan Volume Cairan Amnion

KANDUNGAN CAIRAN AMNION

Prolaktin Alpha feto protein Lesitin-Sphingomyelin Sitokin Interluekin-16 Prostaglandin Platelet activing factor (PAF)

Page 11: Gangguan Volume Cairan Amnion

POLIHIDRAMNION

Definisi : Suatu kedaan dimana jumlah air ketuban pada kandungan melebihi 2 liter.

Sedangkan secara klinik adalah penumpukan cairan ketuban yang berlebihan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada ibu hamil. Sedangkan jika dilihat secara USG jika Amniotic Fluid Index (AFI)>20 atau lebih dalam istilah kedokteran.

Page 12: Gangguan Volume Cairan Amnion

ETIOLOGI

1. Produksi air ketuban bertambah2. Pengaliran air ketuban terganggu

Page 13: Gangguan Volume Cairan Amnion

Ciri polihidramnion : Ukuran uterus lebih besar

dibanding yang seharusnya Identifikasi janin dan bagian

janin melalui pemeriksaan palpasi sulit dilakukan

DJJ sulit terdengar Balotemen janin jelas

Polihidramnion sering terkait dengan kelainan janin :

Anensepali Spina bifida Atresia oesophaguis Omphalocele Hipoplasia pulmonal Hidrop fetalis Kembar monosigotik (hemangioma)

Polihidramnion sering berkaitan dengan kelainan ibu:

Diabetes Melitus Penyakit jantung Preeklampsia

Perkembangan polihidramnion berlangsung secara gradual dan umumnya terjadi pada trimesteri III

GEJALA : Sesak nafas dan rasa tak

nyaman di perut Gangguan pencernaan Edema Varises dan hemoroid (Nyeri abdomen)

Page 14: Gangguan Volume Cairan Amnion

Bila polihidramnion terjadi antara minggu ke 24 – 30 maka keadaan ini sering ber;angsung secara akut dengan gejala nyeri abdomen akut dan rasa seperti “meledak” serta rasa mual. Kulit abdomen mengkilat dan edematous disertai striae yang masih baru. Polihidramnion akut atau kronik dapat menyebabkan abortus atau persalinan preterm.

Page 15: Gangguan Volume Cairan Amnion

PERJALANAN PENYAKIT

1. Hidramnion kronis Banyak dijumpai pertambahan air ketuban bertambah secara perlahan-lahan dalam beberapa minggu atau bulan, dan biasanya terjadi pada kehamilan yang lanjut

2. Hidramnion akutTerjadi penambahan air ketuban yang sangat tiba-tiba dan cepat dalam waktu beberapa hari saja. Biasanya terdapat pada kehamilan yang agak muda, bulan ke-5 dan ke-6. komposisi dari air ketuban pada hidramnion, menurut penyelidikan, serupa saja dengan air ketuban yang normal.

Page 16: Gangguan Volume Cairan Amnion

Hidramnion sering terjadi bersamaan dengan :a. Gemelli atau hamil ganda (12,5%),b. Hidrops foetalisc. Diabetes melitusd. Toksemia gravidarume. Cacat janin terutama pada anencephalus dan atresia esophageif. Eritroblastosis foetalis

Bahaya yang perlu diperhatikan, dapat terjadi:1. Solusio plasenta.2. Inersia uteri.3. Perdarahan pascapersalinan.

Page 17: Gangguan Volume Cairan Amnion

PENGOBATAN POLIHIDRAMNION

Hidramnion yang ringan tidak memerlukan terapi, dapat diberi sedatif dan diet pantang garam kalau perlu.

Cairan hendaknya dikeluarkan dengan perlahan-lahan untuk mencegah terjadinya solusio plasenta.

Pengobatan dapat berupa amniosintesis dan Pemberian indometasin dengan dosis 1,5 –

3 mg/kg/hari.

Page 18: Gangguan Volume Cairan Amnion

OLIGOHIDRAMNION

Definisi : suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal, yaitu kurang dari 500 cc.

Etiologi : Primer : pertumbuhan amnion yang kurang baik. Sekunder :

1. Ketuban pecah dini 2. Penurunan fungsi ginjal  atau terjadinya kelainan ginjal bawaan3. Kehamilan post-term sehingga terjadinya penurunan fungsi plasenta.4. Gangguan pertumbuhan janin 5. Penyakit yang diderita ibu seperti Hipertensi, Dibetes mellitus, gangguan pembekuan darah, serta adanya penyakit autoimmune seperti Lupus.

 

Page 19: Gangguan Volume Cairan Amnion

PATOFISIOLOGI

Pada kehamilan sangat muda, air ketuban merupakan ultrafiltrasi dari plasma maternal dan dibentuk oleh sel amnionnya. Pada trimester II kehamilan, air ketuban dibetuk oleh difusi ekstraselular melalui kulit janin sehingga komposisinya mirip dengan plasma janin. Selanjutnya setelah trimester II, terjadi pembentukan zat tanduk kulit janin dan menghalangi disfusi plasma janin sehingga sebagian besar air ketubannya dibentuk oleh sel amnionnya dan air kencingnya.

Ginjal janin mengeluarkan urin sejak usia 12 minggu dan setelah mencapai usia 18 minggu sudah dapat mengeluarkan urin sebanyak 7-14 cc/hari. Janin aterm mengeluarkan urin 27 cc/jam atau 250 cc dalam sehari.

Pengaturannya dilakukan oleh tiga komponen penting berikut:a. Produksi yang dihasilkan oleh sel amnion.b.  Jumlah produksi air kencing.c. Jumlah air ketuban yang ditelan janin.

Page 20: Gangguan Volume Cairan Amnion

SYNDROMA POTTER

Sindroma Potter dan Fenotip Potter adalah suatu keadaan kompleks yang berhubungan dengan gagal ginjal bawaan dan berhubungan dengan oligohidramnion (cairan ketuban yang sedikit).

Fenotip Potter digambarkan sebagai suatu keadaan khas pada bayi baru lahir, dimana cairan ketubannya sangat sedikit atau tidak ada.

Page 21: Gangguan Volume Cairan Amnion

Gejala Sindroma Potter berupa :

Wajah Potter (kedua mata terpisah jauh, terdapat lipatan epikantus

Pangkal hidung yang lebar

Telinga yang rendah dan dagu yang tertarik ke belakang).

Tidak terbentuk air kemih Gawat pernafasan,           

Page 22: Gangguan Volume Cairan Amnion

Faktor Resiko :

Anomaly congenital ( misalnya agenosis ginjal, sindroma potter )

Retradasi pertumbuhan intra uterin

Ketuban pecah sebelum waktunya ( usia kehamilan 24 – 26 minggu )

Sindroma paska maturitas Terdapat riwayat

Hipertensi atau preeklampsia

Riwayat obstetric yang jelek

Gambaran Klinis :

Uterus lebih kecil dari usia kehamilan.

Tidak ada ballottement. Nyeri perut pada setiap

pergerakan anak. Sering berakhir dengan partus

prematurus. Bunyi jantung anak sudah

terdengar jelas sejak usia kehamilan 5 bulan.

Persalinan lebih lama dari biasanya.

His lebih sakit, bila ketuban pecah. Air ketuban sangat sedikit bahkan

tidak ada yang keluar.

Page 23: Gangguan Volume Cairan Amnion

Komplikasi Maternal :

Sebagian persalinannya dilakukan dengan induksi

Persalinan dilakukan dengan sc Infeksi Perdarahan Perlukaan jalan lahir

Page 24: Gangguan Volume Cairan Amnion

KOMPLIKASI PADA JANIN

Deformitas janin Leher telalu menekuk miring Bentuk tulang kepala janin tidak bulat Deformitas ekstremitas Talipes kaki terpelintir keluar  Kompresi tali pusat langsung sehingga dapat menimbulkan fetal

distress. Fetal distres menyebabkan makin terangsangnya nervus vagus

dengan  dikeluarkannya mekonium semakin mengentalkan air ketuban.

Oligohidramnion makin menekan dada sehingga saat lahir terjadi kesulitan bernafas, karena paru mengalami hipoplasia sampai atelektase paru.

Sirkulus yang sulit diatasi ini akhirnya menyebabkan kematian janin intrauteri.

Amniotic band

  

Page 25: Gangguan Volume Cairan Amnion

USG ibu (menunjukkan oligohidramnion serta tidak adanya ginjal janin atau ginjal yangsangat abnormal)

Bila terjadi pada permulaan kehamilan maka janin akan menderita cacat bawaan dan pertumbuhan janin dapat terganggu

Dapat terjadi foetus papyreceous. Bisa juga terjadi abortus dan partus prematurus. Bila terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut akan terjadi cacat

bawaan seperti clubfoot Lethery appereance Jika terjadi pada saat menjelang persalinan, akan

meningkatkan resiko terjadinya komplikasi selama kelahiran, seperti tidak efektifnya kontraksi rahim akibat tekanan di dalam rahim yang tidak seragam kesegala arah, sehingga proses persalinan akan melemah atau berhenti.

Page 26: Gangguan Volume Cairan Amnion

PENGOBATAN

1. Tirah baring / istirahat yang cukup.2. Rehidrasi.3. Perbaikan nutrisi.4. Pemantauan kesejahteraan janin (hitung

pergerakan janin, NST, Bpp).5. Pemeriksaan USG yang umum dari volume

cairan amnion.6. Amnion infusion.7. Induksi dan kelahiran. 

Page 27: Gangguan Volume Cairan Amnion

TERIMA KASIH