Gangguan Pigmentasi MAMO
-
Upload
ismo-yuwono -
Category
Documents
-
view
120 -
download
15
Transcript of Gangguan Pigmentasi MAMO
GANGGUAN PIGMENTASI
Ismo Yuwono(20070310050)
Bagian kulit & kelaminFKUMY – RSUD Salatiga
GANGGUAN PIGMENTASIGANGGUAN PIGMENTASI
“Melanosis”
SINONIM
DEFINISI
Kelainan warna kulit akibat berkurang atau bertambahnya pembentukan pigmen melanin pada kulit.
Karotenmelanin Oksihemoglobin (paling berperan) Hemoglobin bentuk reduksi
PENENTU WARNA KULIT
GANGGUAN PIGMENTASIGANGGUAN PIGMENTASI
* Hipermelanosis (melanoderma) bila produksi pigmen melanin bertambah.** Hipomelanosis (leukoderma) bila produksi pigmen melanin berkurang.
Melasma Inkontinensia
pigmentiosis/Bloch-Sulzberger Lentiginosis Lentigo Senilis Freckles/Efelid Melanosis Riehl Perubahan warna karena logam
KLASIFIKASI
Hipermelanosit * Hipomelanosit **
Vitiligo Albinisme
HIPERMELANOSISMELASMA
SINONIM
DEFINISI
ETIOLOGI
Hipermelanosis yang didapat yang umumnya simestri berupa makula yang tidak merata berwarna coklat muda sampai coklat tua, mengenai area yang terpanjan sinar ultraviolet dengan tempat predileksi pada pipi, dahi, daerah atas bibir, hidung, dan dagu.
EPIDEMIOLOGI
“Kloasma”
Belum diketahui pasti Faktor kausatif yang berperan :
• Sinar ultra violet• Hormon• Obat• Genetik, 20-70%• Ras• Kosmetika• Idiopatik
Mengenai semua ras Wanita > pria Mengenai wanita hamil, pemakai
pil kontrasepsi, pemakai kosmetik dan pemakai obat.
Terbanyak pada usia 30-44 tahun
HIPERMELANOSISMELASMA
KLASIFIKASI
Pemeriksaan Sinar Wood
Gambaran Klinis
Bentuk sentrofasial : meliputi daerah dahi, hidung, pipi bag.medial, bawah hidung, serta dagu (63%)
Bentuk malar : meliputi hidung dan pipi bagian lateral (21%) Bentuk mandibular : meliputi daerah mandibula (16%)
Tipe epidermal, melasma tampak lebih jelas dengan sinar Wood dibandingkan dengan sinar biasa.
Tipe dermal, dengan sinar Wood tak tampak warna kontras dibanding dengan sinar biasa.
Tipe campuran, tampak beberapa lokasi lebih jelas sedang lainnya tidak jelas.
Tipe sukar dinilai karena warna kulit yang gelap, dengan sinar Wood lesi menjadi tidak jelas, sedangkan sinar biasa jelas terlihat.
HIPERMELANOSISMELASMA
KLASIFIKASI
PATOGENESIS
Melasma tipe epidermal (coklat, melanin pada lap. Basal&suprabasal, kadang-kadang diseluruh st.korneum&st.spinosum).
Melasma tipe dermal (coklat kebiruan, terdapat makrofag bermelanin disekitar pembuluh darah didermis bag.atas&bawah, pada dermis bag.atas terdapat fokus-fokus infiltrat).
↑ produksi melanosom karena hormon maupun sinar UV. ↑ melanosom ini juga dapat disebabkan karena bahan farmakologik
seperti perak dan psoralen. Penghambatan dalam Malphigian cell turn over, keadaan ini dapat terjadi
karena obat sitostatik
Histopatologi
HIPERMELANOSISMELASMA
SIMPTOMATOLOGI
PENATALAKSANAAN
Lesi makula coklat muda/coklat tua berbatas tegas dengan tepi tidak
teratur pola malar : pipi, hidung pola sentrofasial : pelipis, dahi, alis,
dan bibir atas lesi keabu-abuan atau kebiru-biruan
terutama pada tipe dermal.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan klinis Pemeriksaan sinar wood Pemeriksaan Hsitopatologi
Pencegahan terhadap timbulnya /bertambah berat serta kambuhnya melasma (perlindungan terhadap sinar matahari) Tabir sury
Hilangkan faktor penyebab. Pengobatan Topikal
Hidrokinon 2-5% krimAsam retinoat 0,1% digunakan malam karena fotodegradasiAsam azeleat 20%
HIPERMELANOSISMELASMA
CONT. . .
Pengobatan sistemik• Asam askorbat
• Efek merubah melanin bentuk oksidase menjadi melanin bentuk reduksi dan mencegah pembentukan melanin
• Glutation• Menghambat pembentukan melanin
Tindakan khusus• Pengelupasan kimiawi
• Dengan asam glikoat 50-70%• Bedah laser
HIPERMELANOSISINKONTINENSIA PIGMENTOSIS
SINONIM
“Penyakit Bloch-Sulzberger”
ETIOLOGI
DEFINISI
Penyakit kulit yang ditandai dengan bintik hitam yang menyebar pada tubuh, sebelumnya didahului oleh urtika, vesikula, peradangan verukosa pada bayi wanita yang baru lahir
Kelainan kongenital yang diturunkan secara autosomal dominan Umur : beberapa minggu sesudah lahir Jenis kelamin : umumnya wanita
HIPERMELANOSISINKONTINENSIA PIGMENTOSIS
SIMPTOMATOLOGI
PREDILEKSI
Lesi urtika atau vesikula bercak-bercak hitam menyerupai laba-laba, tepi tak teratur
Beberapa bulan/tahun, bercak-bercak hitam menghilang Kemudian berubah menjadi daerah hipopigmentasi & atrofi.
KELAINAN PENYERTA : • Onikodistrofi• Hiperlipidiosis palmaris&plantaris• retardasi mental• katarak, atrofi saraf mata• Sindaktili• kerdil, pemendekan tungkai&lengan.
Batang tubuh dan ekstremitas
HIPERMELANOSISINKONTINENSIA PIGMENTOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
Histopatologi : Epidermis : vesikel, spongiosis, akantosis, hiperkeratosis,
papilomatosis, sebukan sel radang eosinofil disetai vakuola pada sel-sel stratum basalis.
Dermis : pigmen melanin dalam sel-sel makrofag dan sebukan sel-sel infiltrat terutama eosinofil.
Laboratorium : Dapat ditemukan antibodi antisitoplasmik dalam darah penderita
dan ibunya, ↑ IgE
Epidermolisis bulosa pada bayi
Pemphigoid bulosa pada bayi
PENATALAKSANAAN
Belum ada pengobatan yang efektif
PROGNOSIS :Kurang baik, stadium akhir umumnya
berakhir dengan kematian pada usia 2 tahun atau menjelang remaja.
HIPERMELANOSISLENTIGINOSIS
SINONIM
DEFINISI
ETIOLOGI
“Lentigo”
Makula coklat atau coklat kehitaman berbentuk bulat atau polisiklik. Lentiginosis adalah keadaan timbulnya lentigo dalam jumlah yang banyak atau dengan distribusi tertentu.
Disebabkan karena bertambanya jumlah melanosit pada taut dermo-epidermal tanpa adanya proliferasi fokal
HIPERMELANOSISLENTIGINOSIS
KLASIFIKASI
Lentigo Generalisata
LENTIGO GENERALISATA• Lentiginosis supuratif• Syndrome Lentiginosis Multipel
LENTIGO SENTROFACIAL LENTIGO PEUTZ-JEGHER
Lesi lentigo umumnya multiple, timbul satu demi satu atau dalam kelompok kecil sejak masa anak-anak.
Patogenesisnya tidak diketahui dan tidak dibuktikan adanya faktor genetik.
Lentiginosis Supuratif
Lentigo timbul sangat banyak & dalam waktu singkat.
Lesi mula-mula berupa telangiektasis yang dengan cepat mengalami pigmentasi dan lambat laun berubah jadi melanositik seluler.
HIPERMELANOSISLENTIGINOSIS
Lentigo Generalisata Sindrom Lentiginosis Multipel
Diturunkan autosomal dominan.
lentigo timbul pada waktu lahir & bertambah sampai pubertas
pada daerah leher & badan bag.atas, dapat juga seluruh tubuh.
* Dikenal sindrom LEOPARD
LentigenesECG abnormalitiesOccular hypertelorismPulmonary stenosisAbnormality of the genitaliaRetardation of growth Deaffness
HIPERMELANOSISLENTIGINOSIS
Lentiginosis sentrofasial
Autosomal dominan. Lesi makula kecil berwarna coklat atau hitam, tahun pertama
kehidupan dan bertambah jumlahnya pada umur 8-10 tahun. Distribusi garis horisontal melalui sentral muka tanpa membran
mukosa Tanda defek lain : retardasi mental dan epilepsi, arcus palatum
yang tinggi, bersatunya alis, gigi seri atas tidak ada, hipertrikosis sakral, spina bifida, dan skoliasis.
HIPERMELANOSISLENTIGINOSIS
Sindrom Peutz-Jehger
“Lentiginosis Periorificiale Et Poliposis Viserale”Pada laki-laki, autosomal dominanGejala klinis :
• lesi makula hiperpigmentasi, timbul sejak lahir sampai masa anak-anak. Makula mengenai selaput lendir mulut berbentuk bulat, oval, atau tidak teratur, coklat kehitaman ukuran 1-5mm.
Letaknya: • mukosa bukal, gusi, palatum durum, bibir.
Bercak dimuka tampak ebih kecil & lebih gelap terutama disekitar hidung&mulut, pada tangan & kaki bercak tampak lebih besar.
Gejala lain :• polip di usus (melena)ganaskematian
karena metastasis dari karsinoma tersebut.
HIPERMELANOSISLENTIGINOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING PENATALAKSANAAN
Histopatologik :•Melanosit bertambah dilapisan sel basal&makrofag berisi pigmen didermis bagian atas•Epidermis terdapat banyak granula melanin•Polip diseluruh traktus intestinal, terutama usus kecil (hamartoma adenomatosa jinak)
Freckles ( pada orang kulit putih, di pengaruhi sinar matahari dan tidak mengenai membran mukosa ).
Terapi pembedahan untuk mengurangi gejala.
Polip yang meluas & jinak kontraindikasi untuk tindakan radikal kecuali apabila lambung, duodenum, kolon terkena, maka reseksi profilaksis dapat dianjurkan
HIPERMELANOSISLENTIGO SENILIS (Liver Spot)
DEFINISI
• Makula hiperpigmentasi pada kulit daerah yang terbuka, biasanya pada orangtua.
• Sering bersama makula depigmentasi, ekimosis senilis, dan degenerasi aktinik kronik.
Histopatologik : •Terpisahnya geligi epidermal dan lapisan basal berbentuk seperti pemukul baseball.•Hiperpigmentasi adanya ↑ melanosit.
DIAGNOSIS
HIPERMELANOSISFRECKLES
SINONIM
DEFINISI
ETIOLOGI
“Efelid”
Makula hiperpigmentasi berwarna coklat terang yang timbul pada kulit yang sering terkena sinar matahari.
Insidensi lebih sering pada orang berkulit putih.
Diturunkan secara autosomal dominan
Timbul pada umur 5 tahun, berupa makula hiperpigmentasi pada daerah kulit yang sering terkena sinar matahari.
Musim panas, jumlahnya bertambah, lebih besar, dan lebih gelap.
Penderita cenderung mendapat melanocytic naevi
SIMPTOMATOLOGI
HIPERMELANOSISFRECKLES
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
Histopatologi :•Melanosit tidak bertambah tetapi melanosom panjang dan berbentuk bintang seperti pada orang kulit hitam•Jumlah melanin di epidermis bertambah
Xeroderma pigmentosum Lentiginosis
• Obat pemutih atau dikelupas dengan fenol 40% kemudian dinetralkan dengan alkohol
• Sunscreen diberikan untuk pencegahan
HIPERMELANOSISMELANOSIS RIEHL
DEFINISI
ETIOLOGI
SIMPTOMATOLOGI
Kelainan dinyatakan oleh Riehl sebagai dermatitis akibat fotosensitivitas.
Dimulai dengan pruritus, eritema & pigmentasi yang meluas secara perlahan. Didapati pada wanita dewasa.
Belum diketahui pasti Nutrisi, derivat ter, bahan pewangi & kosmetika diduga merupakan
penyebab karena memberikan hasil (+) pada uji tempel Dianggap serupa dengan melanodermatoksika yang merupakan
melanosis karena pekerjaan yang kontak dengan bahan aspal, pitch kreosot &minyak mineral
Pigmentasi bercak coklat muda coklat tua pada dahi, malar, belakang telinga, sisi leher & tempat-tempat yang sering terkena sinar matahari.
Pigmentasi tempat tertutup : ketiak dan umbilikus
HIPERMELANOSISMELANOSIS RIEHL
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
• Ditegakkan atas dasar riwayat & uji tempel dengan sinar• Histopatologi
• Sel basal : degenerasi perkejuan• Dermis : melanofag, infiltrasi sel limfosit&histiosit pada pars papilaris
• Untuk menghilangkan pigmentasi dipakai hidrokinon
HIPERMELANOSISPERUBAHAN WARNA KARENA LOGAM
DEFINISI
KLASIFIKASI
• Perubahan warna karena logam berupa pigmentasi akibat adanya deposit partikel logam yang dibawa aliran darah atau akibat aplikasi topikal.
ARGIRIA• keadaan yang terlihat berupa keabuan karena perak pada daerah
yang terkena sinar matahari, yaitu muka dan tangan, mukosa mulut dan sklera
• Dulu karena pemakaian perak nitrat secara sistemik (argirol, protargol dan neosilvol)
HIPERMELANOSISPERUBAHAN WARNA KARENA LOGAM
KLASIFIKASI
BISMUTH• Bila bismut dimakan akan terjadi pewarnaan pada gusi (garis
bismut) dan disertai stomatitis• Krim pemutih yang mengandung bismut dan merkuri dapat
menyebabkan pigmentasi abu-abu kecoklatan pada kelopal mata, lipatan nasolabial, dagu dan pipi
EMAS• Kiriasis dapat disebabkan pemberian emas berlebihan• Ada pigmentasi abu-abu atau nila pada kelopak mata dan muka
MERKURI• Penggunaan krim yang mengandung merkuri klorida, merkuri
presipitatus albus atau merkuri oksida akan menyebabkan warna coklat pada muka dan leher
HIPOMELANOSISVITILIGO
SINONIM
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
“Shwetakustha, Suitra, Bedak dan Beras”
• Hipomelanosis idiopatik didapat ditandai dengan adanya makula putih yang dapat meluas. Dapat mengenai seluruh bagian tubuh yang mengandung sel melanosit
• Insiden 0,1-8,8%• Dapat mengenai semua ras & kelamin• Ada pengaruh genetik, penderita
vitiligo→ 5% anak vitiligo
HIPOMELANOSISVITILIGO
PATOGENESIS
HIPOTESIS AUTOIMUN• Hubungan vitiligo dengan tiroiditis Hashimoto, anemia pernisiosa &
hipoparatiroid melanosit dijumpai pada serum 80% penderita vitiligo HIPOTESIS NEUROHUMORAL
• Melanosit terbentuk dari neuralcrset, maka diduga faktor neural berpengaruh. • Tirosin adalah substrat untuk pembentukan melanin dan katekol. Kemungkinan
adanya produk intermediate yang terbentuk selama sintesis katekol yang mempunyai efek merusak melanosit.
• Pada beberapa lesi ada gangguan keringat dan pembuluh darah terhadap respons transmiter saraf, misalnya asetilkolin
AUTOSITOTOKSIK• Sel melanosit melanin oksidasi(tirosin) DOPA dopakinon oksidasi
indol & radikal bebas.• Melanosit pada lesi vitiligo dirusak oleh penumpukan prekursor melanin
(sitotoksik terhadap melanosit:tirosin, dopa, dopakrom) PAJANAN TERHADAP BAHAN KIMIAWI • Depigmentasi kulit dapat terjadi terhadap pajanan Mono Benzil Eter
Hidrokinon dalam sarung tangan/detergen yang mengandung fenol
HIPOMELANOSISVITILIGO
SIMPTOMATOLOGI
• Makula putih dengan diameter mm-cm, bulat/lonjong dengan batas tegas, tanpa perubahan epidermis.
• Repigmentasi perifolikuler : makula (pigmentasi normal/hiperpigmentasi) • Inflamatoar : kadang -kadang ditemukan tepi lesi yang meninggi, eritema
& gatal• Lesi bilateral, simetris/asimetris. Mukosa jarang terkena, kadang
mengenai genital eksterna, puting susu, bibir & ginggiva.
PREDILEKSI
• Ekstensor tulang terutama diatas jari• Periorifisial sekitar mata• Mulut dan hidung• Tibialis anterior• Pergelangan tangan bagian fleksor
HIPOMELANOSISVITILIGO
KLASIFIKASI
Lokalisata Generalisata
• Fokal : satu atau lebih makula pada satu area, tetapi tidak segmental
• Segmental : satu atau lebih makula pada satu area, dengan distribusi menurut dermatom, misalnya satu tungkai
• Mukosal : hanya terdapat pada membran mukosa
*Jarang penderita vitiligo lokalisata yang berubah menjadi generalisata.
• Akrofasial : depigmentasi hanya terjadi dibagian distal ekstremitas&muka, merupakan stadium mula vitiligo yang generalisata
• Vulgaris : makula tanpa pola tertentu dibanyak tempat
• Campuran : depigmentasi terjadi menyeluruh atau hampir menyeluruh merupakan vitiligo total
HIPOMELANOSISVITILIGO
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
• Anamnesis (onset, RPD, RPK, faktor pencetus seperti stres, emosi, terbakar surya dan paparan bahan kimia)
• Histopatologi Dengan pewarnaan HE, tidak ditemukan melanosit, kadang ditemukan limfosit
pada tepi makula. Reaksi dopa untuk melanosit negatif pada daerah apigmentasi, tetapi meningkat
pada tepi yang hiperpigmentasi• Pemeriksaan biokimia
Pemeriksaan histokimia pada kulit yang diinkubasi dengan dopa menunjukkan tidak adanya tirosinase. Kadar tirosin plasma dan kulit normal
• Piebaldisme• Sindrom Wardenburg • Sindrom Woolf• Vitiligo segmental (nevus depigmentosus, tuberosklerosis, hipomelanositis)• Lesi tunggal/sedikit (tinea versikolor, pitiriasis alba, hipomelanosis gutata,
dan hipopigmentasi pasca-inflamasi)
HIPOMELANOSISVITILIGO
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan sistemik : trimetilpsoralen atau metoksi-psoralen dengan gabungan sinar matahari /sumber sinar yang mengandung ultraviolet gelombang panjang (ultraviolet A).
• Dosis psoralen adalah 0,6 mg/kg BB 2 jam sebelum penyinaran selama 6 bulan - 1 tahun.
• Psoralen topikal (5 menit sebelum penyinaran dermatitis kontak iritan)
• Kortikosteroid : betametason valerat 0,1% atau klobetasol propionat 0,05% efektif menimbulkan pigmen
• Usia < 18th : • Topikal, losio metoksalen 1% yang diencerkan 1:10 dengan spiritus
dilutus, diamkan 15 menit, dijemur 10 menit• Usia >18th :
• Kelainan kulit generalisata, pengobatannya digabung dengan kapsul metoksalen (10 mg). Dimakan 2 kapsul (20 mg) 2 jam sebelum dijemur, seminggu 3x
HIPOMELANOSISVITILIGO
PENATALAKSANAAN
• MBEH (monobenzylether of hidroquinon) 20% untuk vitiligo >50% permukaan kulit & tidak berhasil dengan psoralen, bila tidak ada dermatitis kontak, pengobatan dlanjutkan sampai 4 minggu untuk daerah yang normal
• Pembedahan dengan skin graft, baik pada seluruh epidermis&dermis, maupun hanya kultur sel melanosit
• Daerah ujung jari, bibir, siku, dan lutut umumnya memberi hasil pengobatan yang buruk, dicoba dilakukan repigmentasi dengan cara tato dengan bahan ferum oksida dalam gliserol atau alkohol
HIPOMELANOSISALBINISME
DEFINISI
INSIDENSI
KLASIFIKASI
• Suatu kelainan sintesis melanin yang diturunkan, sehingga timbul hipopigmentasi atau tidak ada pigmen dalam kulit, rambut, dan mata
• Terdapat pada semua ras dengan prevalensi berbeda
Albinisme okuler (X-LR) Albinisme kutaneus (AD) Albinisme okulokutaneus (AR)
HIPOMELANOSISALBINISME
SIMPTOMATOLOGIS
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
Adanya pengurangan pigmen yang nyata pd kulit, rambut dan mata. Penderita mengalami :
• Fotofobia• Ekspresi muka yang khas karena silau• Dapat timbul kerusakan karena sinar matahari (keratosis aktinika,
karsinoma sel skuamosa, dan melanoma)
• Tidak ada pengobatan yang diberikan kecuali preparat pelindung terhadap sinar (photo protective)
• Pemeriksaan teratur diperlukan untuk deteksi dini serta memberi terapi terhadap kelainan premaligna dan yang sudah menjadi maligna, terutama penderita yang tinggal didaerah tropis.
• Bila penderita tinggal didaerah tropis dapat terjadi kerusakan kulit karena sinar matahari, misalnya keratosis aktinika, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma.
Thank You
HOMESAFELYDRIVE