Gangguan Pada Proses Replikasi

download Gangguan Pada Proses Replikasi

of 15

Transcript of Gangguan Pada Proses Replikasi

  • 8/18/2019 Gangguan Pada Proses Replikasi

    1/15

    Gangguan pada Proses Replikasi, Transkripsi dan Translasi Bakteri

    Pada proses Replikasi, Transkripsi dan Translasi bakteri bisa terjadi gangguan-gangguan

    tertentu yang mengakibatkan proses-proses di atas tidak berjalan dengan baik. Gangguan ini bisa

    disebabkan oleh banyak hal, namun dalam hal ini kami menitikberatkan pada gangguan yang

    disebabkan oleh karena suatu interaksi antara bakteri dengan jenis obat-obatan tertentu. Hal ini

    diharapkan dapat menambah pengetahuan kami dalam hal mekanisme kerja obat untuk 

    memnghentikan pertumbuhan dan bahkan mematikan bakteri dengan melakukan interferensi

    (gangguan) pada proses replikasi, transkripsi dan translasi. dapun jenis obat-obatan tersebut

    antaralain!

    ". #hlorampheni$ol, suatu antimi$roba bakteriostatik (menghentikan pertumbuhan bakteri).

    %erfungsi dengan menghambat aktifitas peptydil transferase dari ribosom bakteri,

    mengikatkan antara residu &'" dan &'& ke dalam &* rR+ dari subunit ribosom *

    sehingga men$egah terbentuknya ikatan peptide #hlorampheni$ol bekerja dengan sintesis

     protein kuman. bat ini terika tpada ribosom subunit * dan menghambat enim peptidil

    transferase sehingga ikatan peptidan tidak terbentuk pada proses sintesis protein kuman.

    (*etiabudy, Rianto. &/).

    &. 0anamy$in, bekerja dengan mempengaruhi subunit ribosom * dan menyebabkan suatu

    1frameshift mutation2 atau men$egah terjadinya translasi R+. 3isalnya, pada penggantian

    $odon #T ( missal terdapat pada sekuen #TG), sebuah $odon TG diba$a oleh 1aminoa$yl

    tR+2 (aa-tR+). kibatnya, minoa$yl tR+ memba4a asam amino yang berbeda karena

    anti$odon pada aa-tR+ berbeda. Protein yang dibutuhkan tidak bisa disintesis, tapi hal ini

     bergantung pada tempat dan tingkat keka$auan dari 1frameshift2. %isa juga protein yangdinginkan terbentuk, tapi pada proses 1folding2 akan terajdi kesalahan sehingga bakteri

    tersebut akan mati karena tidak bisa memproduksi protein se$ara benar.

    . 3a$rolides, menghambat proses biosintesis protein bakteri dengan mengikatkan melekulnya

    se$ara ire5ersibel pada subunit ribosom * bakteri, hal ini menghambat translokasi

    1peptidyl tR+2. *ifat obat ini bakteriostatik, tetapi bisa menjadi bakterisidal pada

     penggunaan dengan konsentrasi tinggi

    '. Puromy$in, suatu antibiotik aminonukleosid yang menyebabkan terminasi rantai premature

    selama proses translasi di ribosom. %agian dari molekul ini menyerupai ujung 2 dariaminoa$ylated tR+. 3olekul ini masuk ke sisi dan berpindah ke rantai yang sedang

    tumbuh, menyebabakan pelepasan rantai yang premature.

    . *treptomy$in, menghentikan pertumbuhan bakteri dengan merusak membrane sel dan

    menghambat sinntesis protein. *e$ara spesifik, molekul ini menempel ke sisi "6* rR+

  • 8/18/2019 Gangguan Pada Proses Replikasi

    2/15

    ribosom bakteri, mengganggu perikatan dri formyl-methionyl-tR+ ke subunit *. hal ni

    men$egah terjadinya inisiasi dari sintesis protein.

    6. Tetra$y$line, menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat proses translasi.

    3olekul ini terikat ke bagian "6* dari subunit ribosom * dan men$egah amino-a$yl tR+

    terikat ke sisi ribosom. Perikatan ini bersifat re5ersible bila terjadi se$ara alami.

    Golongan tetra$y$line menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya. Paling sedikit

    terjadi & proses dalam masuknya antibioti$ ini ke dalam ribosom. Pertama, se$ara difusi pasif 

    melalui kanal hidrofilik dan kedua melalui system transport aktif. *etelah masuk antibioti$

     berikatan se$ara re5ersible dengan ribosom * men$egah ikatan tR+-amioasil pada

    kompleks mR+ ribosom. Hal ini men$egah perpanjangan ranta polipeptida yang sedang

    tumbuh dan berakibat terhentinya sintesis protein. (*etiabudy, Rianto. &/).

    /. Tobramy$in, bekerja dengan mengikatkan molekulnya ke sisi * dan * ribosom,en$egah

     pembentukan kompleks /* sehingga mR+ tidak bisa ditranslasi menjadi protein.

    7. Ripamfisin, terutama aktif pada sela yang sedang tumbuh, menghambat 8+ dependent

    R+ polymerase dari mikrobakteria dan mikroorganisme lain dengan menekan mula

    terbentuknya (bukan pemanjangan) rantai dalam sintesis R+. (9stiantoro, :anti H dan

    *etiabudy, Rianto. &/)

    ;. Peni$illin, menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding

    sel mikroba. Tahapan kerjanya adalah sebagai berikut ! pertama, obat bergabung dengan

    Peni$ilin-binding protein (P%Ps) pada kuman sehingga terjadi hambatan sintesis dinding sel

    kuman karena proses transpeptidasi antar rantai peptidoglikan terganggu. 0emudian terjadiakti5asi enim proteolitik pada dinding sel. (9stiantoro, :anti H dan Gan,

  • 8/18/2019 Gangguan Pada Proses Replikasi

    3/15

    "". =ritromisin, menghambat sintesis protein bakteri dengan jalan berikatan se$ara re5ersible

    dengan ribosom subunit *. (*etiabudy, Rianto. &/)

    "&. ntrasiklin, berinterkalasi dengan 8+, sehingga fungsi 8+ sebagai template dan

     pertukaran sister $hromatid terganggu dan untai 8+ putus. ntrasiklin juga bereaksi

    dengan sitokrom P' reduktase yang dengan adanya 38PH membentuk at perantara,

    yang kemudian bereaksi dengan oksigen menghasilkan radikal bebas yang menghan$urkan

    sel. Pembentukan radikal bebas ini dirangsang oleh adanya >e. (+afrialdi dan Gan, sulistia.

    &/)

    ". ktinomisin, menghambat polymerase R+ dependen terhadap 8+, karena terbentuknya

    kompleks antara obat dengan 8+. *elain itu aktinomisin juga menyebabkan putusnya

    rantai tunggal 8+ mungkin berdasarkan terbentuknya radikal bebas atau akibat kerja

    topoisomerase 99. (+afrialdi dan Gan, sulistia. &/)

    "'. %leomisin, bersifat sitotoksik berdasar kemampuannya meme$ahkan 8+. 9n 5itro,

     bleomisin menyebabkan akumulasi sel pada fase G& dan banyak sel memperlihatkan aberasi

    kromosom termasuk fragmentasi dan translokasi kro

    R+F3P++NN3 G/N/R+K 

    Rifampisin

    N3 K+3+

    Rifampin

    TR4KT4R K+3+

    #'H7+'"&

    K/T/RNGNRifampisin adalah turunan semisintetik dari Rifamisin %, suatu antibiotika yang diturunkan dari

    *treptomy$es meditarranei.

    +FT F++K5K+3+

    Rifampisin merupakan serbuk kristal merah-$oklat dan sangat sedikit larut dalam air dan sedikit

    larut dalam alkohol. bat ini mempunyai p0a /,;?@arut dalam kloroform, 83*, etil asetat,

    metanol, tetrahidrofuran.?8alam perdagangan, rifampisin tersedia dalam bentuk serbuk steril

  • 8/18/2019 Gangguan Pada Proses Replikasi

    4/15

    untuk injeksi mengandung +atrium formaldehid, sulfoksilat, natrium hidroksida yang

    ditambahkan untuk mengatur pH.?8alam perdagangan sediaan oral rifampin tersedia sebagai

    obat tunggal, dalam bentuk kombinasi tetap dengan isoniaid, serta dalam kombinasi tetapdengan isoniasid dan pirainamid.

    4B K/6 T/RP+nti 9nfeksi

    FR3K565G+

    8urasi ! A &' jam?bsorbsi ! ral ! diabsorpsi dengan baik? makanan dapat mengakibatkan

     penundaan absorpsi (delay) atau sedikit menurunkan kadar pun$ak ?8istribusi ! sangat lipofilik ,

    dapat menembus sa4ar darah otak (bood-brain barrier) dengan baik ?8ifusi relatif dari darah kedalam $airan serebrospinal ! adekuat dengan atau tanpa inflamasi ?#*> ! inflamasi meninges !

    &B?3etabolisme ! Hepatik? melalui resirkulasi enterohepatik ?9katan protein ! 7B ?T� eliminasi ! -' jam? 4aktu tersebut akan memanjang pada gagal hepar? gagal ginjal terminal !

    ",7-"" jam.?Caktu untuk men$apai kadar pun$ak, serum! oral ! &-' jam?=kskresi ! >eses (6B -

    6B) dan urin (D B) sebagai obat yang tidak berubah

    TB+6+T P/N+3PNN

    *erbuk rifampisin ber4arna merah ke$oklatan.?9? untuk injeksi larutkan dalam sejumlah 5olume yg tepat dengan $airan yang kompatibel

    ($ontoh ! " ml 8C).?

  • 8/18/2019 Gangguan Pada Proses Replikasi

    5/15

    +NT/RK+ 5BT

    =fek #yto$hrome P' ! substrat #:P&6, ;, ' (major) ? 9nduksi #:P"& (kuat) ,&6

    (kuat), &%6 (kuat), & #7;(kuat), "; (kuat), ' (kuat).?3eningkatkan efektoksisitas !Rifampisin dapat meningkatkan efek terapeutik $lopidogrel, penggunaan bersama dengan

    isoniaid pyrainamide?atau protease inhibitor (amprena5ir saFuina5irritona5ir) dapat

    meningkatkan resiko hepatotoksisitas? antibiotika makrolida dapat meningkatkan kadartoksisitasrifampin.?3enurunkan efek ! Rifampisin dapat menurunkan efekkadar obat-obat berikut!

    asetaminofen, alfentanil, amiodaron,angiotensin 99 re$eptor blo$ker (irbesartan dan losartan), -

    HT antagonis, antifungi imidaol,?aprepitant, barbiturat, benodiaepin (dimetabolisme melaluioksidasi), beta blo$ker, buspiron, $alsium $hannel blo$ker, kloramfenikol, kortikosteroid,

    siklosporin? substrat #:P"&, &6, &%6, ;, "; 8+ ' ?($ontoh ! aminofilin,

    amiodaron, bupropion, fluoksetin, flu5oksamin, ifosfamid, methsuksimid, mirtaapin, nateglinid, pioglitaon, promethain, inhibitor pompa proton, ropinirol, rosiglitaon, selegilin, sertralin,

    teofilin, 5enlafaEin dan afirlukast? ?dapson, disopiramid, kontrasepsi estrogen dan progestin,

    feksofenadin, flukonaol, asam fusidat, H3G-#o redu$tase inhibitor, metadon, morfin,

    fenitoin, propafenon, inhibitor protease, Fuinidin, repaglinid, ?inhibitor re5erse transkriptase

    (non-nu$leoside), sulfonilurea, takrolimus, tamoksifen, terbinafin, to$ainide, antidepresantrisiklik, 4arfarin,aleplon, ido5udin, olpidem. =fek rifampisin diturunkan oleh indu$er

    #:P&6, ;, ?dan ' (seperti ! aminoglutethimide, barbiturat, karbamaepin, naf$illin,ne5irapin dan fenitoin)

    P/NGR4) )+6 6B

    9nteraksi rifampi$in dengan tes laboratorium ! reaksi #oombs positif, rifampi$in mengganggu

     pemeriksaan standar serum folat dan 5itamin %"&, meningkatkan @>Ts dan menurunkan ekskresi billiari dari $ontrast media

    P/NGR4) K/)3+6N

    Penggunaan obat pada trimester " (pertama)! ?Produsen menyatakan studi pada binatangmenunjukkan adanya teratogenik pada dosis tinggi.?Penggunaan obat pada trimester (tiga)!?Resiko terjadinya perdarahan pada neonatal dapat meningkat?>aktor risiko ! #

    P/NGR4) 3/N44+

    Hanya sejumlah ke$il saja berada pada air susu.?3asuk dalam air susu ibu tidak

    direkomendasikan (P rates �$ompatible�)

    PR3/T/R 35N+T5R+NG

    >ungsi hati (*T, @T, bilirubin), #%#, hepati$ status dan mental status, kultur sputum, E-ray

    dada

    B/NT4K /D+N

    0apsul, 0aptab, *irup

    P/R+NGTN

    0erusakan hati ( periksa tes fungsi hati dan pemeriksaan darah pada gangguan hati,

    ketergantungan alkohol, dan pada terapi dalam jangka 4aktu yang lama)? kerusakan ginjal (jika

    digunakan dosis di atas 6 mg sehari)? kehamilan dan menyusui? ?porfiria? Penting ! pasien yang

  • 8/18/2019 Gangguan Pada Proses Replikasi

    6/15

    menggunakan hormon kontrasepsi disarankan untuk menggantinya dengan alternatif kontrasepsi

    lain seperti 9I8, karena efek obat kontrasepsi menjadi tidak efektif akibat adanya interaksi obat.

    +NF5R3+ P+/N

    umlah dan frekuensi penggunaan obat tergantung dari beberapa faktor, seperti kondisi pasien,

    umur dan berat badan. %ila anda mempunyai pertanyaan yang berkaitan dengan jumlah danfrek4ensi pemakaian obat tanyakan pada dokter atau apoteker ?bat ini menyebabkan 4arnamerah pada urin, keringat, sali5a dan air mata.?bat ini juga dapat menimbulkan noda permanen

     pada lensa kontak.?3empengaruhi efektifitas kontrasepsi oral, gunakan metoda 0% yang

    lain?Rifampisin harus digunakan pada saat lambung kosong, gunakan " jam sebelum atau & jam

    sesudah makan dengan segelas air.?Gunakan obat ini sedikitnya " jam sebelum menggunakanantasida.?*egera memeriksakan diri ke dokter bila timbul demam, hilang nafsu makan, tidak

    enak badan, mual, muntah, urin ber4arna gelap, perubahan 4arna kulit dan mata menjadi

    kekuningan atau nyeri atau bengkak pada persendian.?Pasien harus menggunakan obat hinggahabis. angan sampai terdapat dosis yang terle4at. ?angan menghentikan pemakaian obat ini

    tanpa berkonsultasi dengan dokter. ?angan menggunakan obat melebihi jumlah yang telah

    diresepkan, ke$uali atas anjuran dokter.?angan menggunakan T# atau obat resep yang laintanpa memberitahu dokter yang mera4at.?ika pasien lupa minum obat, segera mungkin minum

    obat setelah ingat. ika terle4at beberapa jam dan telah mendekati 4aktu minum obat berikutnya

     jangan minum obat dengan dosis ganda, ke$uali atas saran dari tenaga kesehatan .?ika lebih dari

    satu kali dosis terle4at, mintalah nasehat dokter atau apoteker?bat ini hanya digunakan oleh pasien yang mendapat resep. angan diberikan pada orang lain.

    3/KN+3/ K+

    3enghambat sintesis R+ bakteri dengan mengikat subunit beta dari 8+-dependent R+ polymerase, menghambat transkripsi R+

    35N+T5R+NGPeriodik (sebelum pengobatan dan tiap & � ' minggu selama terapi) monitoring fungsi hati(*T, @T, bilirubin), #%#? status fungsi hati dan mental , kultur sputum, E-ray dada & �  bulan pengobatan

    =ritromisin merupakan antibiotik golongan makrolid. ntibiotika golongan makrolida

    mempunyai persamaan yaitu terdapatnya $in$in lakton yang besar dalam rumus molekulnya.

    ". *@ 8+ 0939 =ritromisin dihasilkan oleh suatu strain *treptomy$es erythreus. Jat ini

     berupa kristal ber4arna kekuningan, larut dalam air sebanyak & mgml. =ritromisin larut lebih

     baik dalam etanol atau pelarut organik. ntibiotik ini tidak stabil dalam suasana asam, kurang

    stabil pada suhu kamar tetapi $ukup stabil pada suhu rendah. kti5itas in 5itro paling besar

    dalam suasana alkalis. @arutan netral eritromisin yang disimpan pada suhu kamar akan menurun

     potensinya dalam beberapa hari, tetapi bila disimpan pada suhu K biasanya tahan sampai

     beberapa minggu.

    &. 0T9

  • 8/18/2019 Gangguan Pada Proses Replikasi

    7/15

     bakterisid tergantung dari jenis kuman dan kadarnya. *pektrum antimikroba. 9n 5itro, efek

    terbesar eritromisin terhadap kokus gram positif, seperti *tr. Pyogenes dan *tr. Pneumoniae. *tr.

    =0 *3P9+G ".Gangguan epigastrik =fek samping ini paling sering dan dapat

    mengakibatkan ketidakpatuhan pasien terhadap eritromisin. &.9kterus 0olestatik =fek samping

    ini terjadi terutama pada eritromisin estolat. Reaksi ini timbul pada hari ke "-& setelah

    dimulainya terapi. Gejalanya berupa nyeri perut yang menyerupai nyeri pada kolestasis akut,

    mual, muntah, kemudian timbul ikterus, demam, leukositosis dan eosinofilia? transaminase

    serum dan kadar bilirubin meninggi? kolesitogram tidak menunjukkan kelainan. .totoksisitas

    0etulian sementara berkaitan dengan eritromisin terutama dalam dosis tinggi. '.Reaksi lergi

    Reaksi alergi mungkin timbul dalam bentuk demam, eosinofilia dan eksantem yang $epat hilang

     bila terapi dihentikan.

    6.9+T=R0*9 %T ".=ritromisin dengan obat asma (turunan teofilin) =fek obat asma dapat

    meningkat. bat asma digunakan untuk membuka jalan udara paru-paru dan untuk

    mempermudah pernapasan penderita asma. kibatnya ! terjadi efek samping merugikan karena

    terlalu banyak obat asma. Gejala yang dlaporkan ! mual, salit kepala, pusing, mudah terangsang,

    tremor, insomnia, aritmia jantung, takhikardia, dan kemungkinan kejang. &.=ritromisin dengan

  • 8/18/2019 Gangguan Pada Proses Replikasi

    8/15

    0arbamaepin =fek karbamaepin dapat meningkat. 0arbamaepin adalah antikon5ulsan yang

    digunakan untuk mengendalikan kejang pada gangguan seperti ayan. kibatnya ! terjadi efek

    samping merugikan yang disebabkan karena terlalu banyak karbamaepin. Gejala yang

    dilaporkan ! pusing, mual, nyeri perut, dan nanar. .=ritromisin dengan 8igoksin =fek digoksin

    meningkat. 8igoksin digunakan untuk layu jantung dan untuk menormalkan kembali denyut

     jantung yang tak teratur. kibatnya ! terjadi fek samping merugikan karena terlalu banyak

    digoksin. Gejala yang dilaporkan ! mual, kehilangan nafsu makan, aritmia jantung, takhikardia

    atau bradikardia. '.=rirtromisin dengan 0lindamisin atau @inkomisin =fek antibiotika

    klindamisin dan linkomisin dapat berkurang. kibatnya ! infeksi yang diobati mungkin tidak

    sembuh seperti yang diharapkan. .=rirtromisin dengan ntibiotika penisilin =fek masing-

    masing antibiotika dapat meningkat atau berkurang. 0arena akibatnya sulit diramalkan,

    sebaiknya kombinasi ini dihindari.

    /.*=89+ 8+ P*@G9 Tabel Posologi eritromisin Preparat 0emasan Posologi $ara

     pemberian 0eterangan =ritromisin 0apsultablet & mg dan mg 8e4asa ! "-& ghari, dibagidalam ' dosis nak ! - mgkg berat badan sehari dibagi dalam ' dosis 8osis dapat

    ditingkatkan &E lipat pada infeksi berat bat diberikan sebelum makan =ritromisin stearat

    0apsul & mg dan tablet mg *uspensi oral mengandung & mg ml 8e4asa ! &- mg

    tiap 6 jam atau mg tiap "& jam nak ! - mgkg berat badn sehari dibagi dalam beberapa

    dosis 9dem =ritromisin etilsuksinat Tablet kunyah & mg *uspensi oral mengandung & mg

    ml dalam botol 6 ml Tetes oral mengandung " mg&, ml dalam botol ml 8e4asa ! '-

    7 mg tiap 6 jam atau 7 m tiap "& jam nak! - mgkg berat badan sehari dibagi dalam

     beberapa dosis bat tidak perlu diberikan sebelum makan

    7.P=+GGI++ 0@9+90 ".9nfeksi 3y$oplasma pneumoniae =ritromisin yang diberikan '

    kali mg sehari per oral memper$epat turunnya panas dan memper$epat penyembuhan sakit.

    &.Penyakit @egionnaire =ritromisin merupakan obat yang dianjurkan untuk pneumonia yang

    disebabakan oleh @egionella pneumophila. 8osis oral ialah ' kali ,-" g sehari atau se$ara

    intra5ena "-' g sehari. .9nfeksi 0lamidia =ritromisin merupakan alternatif tetrasiklin untuk

    infeksi klamidia tanpa komplikasi yang menyerang uretra, endoser5iks, rektum atau epididimis.

    8osisnya ialah ' kali sehari mg per oral yang diberikan selama / hari. =ritromisin

    merupakan obat terpilih untu 4anita hamil dan anak-anak dengan infeksi klamidia. '.8ifteri

    =ritromisin sangat efektif untuk membasmi kuman difteri baik pada infeksi akut maupun pada

    $arrier state. Perlu di$atat bah4a eritromisin maupun antibiotika lain tidak mempengaruhi

     perjalanan penyakit pada infeksi akut dan komplikasinya. 8alam hal ini yang penting antitoksin.

    .9nfeksi streptokokus >aringitis, s$arlet fe5er dan erisipelas oleh *tr. Pyogenes dapat diatasi

    dengan pemberian eritromisin per oral dengan dosis mgkg %%hari selama " hari.

    Pneumonia oleh pneumokokus juga dapat diobati se$ara memuaskan dengan dosis ' kali sehari

    &- mg. 6.9nfeksi stapilokokus =ritromisin merupakan alternatif penisilin untuk infeksi

    ringan oleh *. ureus (termasuk strain yang resisten terhadap penisilin). Tetapi mun$ulnya

  • 8/18/2019 Gangguan Pada Proses Replikasi

    9/15

    strain-strain yang resisten telah mengurangi manfaat obat ini. Intuk infeksi berat oleh

    stafilokokus yang resisten terhadap penisilin lebih efektif bila digunakan penisilin yang tahan

     penisilinase (misalnya dikloksasilin atau flkloksasilin) atau sefalosporin. 8osis eritromisin untuk

    infeksi stafilokokus pada kulit atau luka ialah ' kali mg sehar yang diberikan selama /-"

    hari per oral. /.9nfeksi #ampyloba$ter Gastroenteritis oleh #ampyloba$ter jejuni dapat diobati

    dengan eritromisin per oral ' kali & mg sehari. 8e4asa ini fluorokuinolon telah menggantikan

     peran eritromisin untuk infeksi ini. 7.Tetanus =ritromisin per oral ' kali mg sehari selama "

    hari dapat membasmi #l. tetani pada penderita tetanus yan alergi terhadap penisilin. ntitoksin,

    obat kejang dan pembersih luka merupakan tindakan lain yang sangat penting. ;.*ifilis Intuk

     penderita sifilis stadium diniyang alergi terhadap penisilin, dapat diberikan eritromisin per oral

    dengan dosis &-' g sehari selama "-" hari. ".Gonore =ritromisin mungkin bermanfaat untuk

    gonore diseminata pada 4anita hamil yang alergi tehadap penisilin. 8osis yang diberikan ialah '

    kali mg sehari yang diberika selama hari per oral. ngka relaps hampir men$apai & B

    "".Penggunaan profilaksis bat terbaik untuk men$egah kambuhnya demam reumatik ialah

     penisilin. *ulfonamid dan eritromisin dapat dipakai bila penderita alergi terhadap penisilin.=ritromisin juga dapat dipakai sebagai pengganti penisilin untuk penderita endokarditis bakterial

    yang akan di$abut giginya. 8osis eritromisin untuk keperluan ini ialah " g per oral yang

    diberikan " jam sebelum dilakukan tindakan, dilanjutkan dengan dosis tunggal mg yang

    diberikan 6 jam kemudian. "&.Pertusis %ila diberikan pada a4al infeksi, eritromisin dapat

    memper$epat penyembuhan.

    ;.+3 8G+G 89P*R+ ".knemy$in &.rsitrosin .%annthro$in '.#etathro$in

    .#orsatro$in 6.8e$athro$in /.=rira 7.=ritrome$ ;.=rphatro$ine ".=rybioti$ "".=ry$oat forte

    "&.=ryderm ".=rymed "'.=rymed plus ".=ryprima "6.=rysanbe "/.=rythrin "7.=rythro$in

    ";.=rythro$in =.=.* &.Hoprin &".era$in &&.0emothro$in &.0onithro$in &'.3edoEin&.pithro$in &6.Pharothro$in &/.Rythron &7.Tamaret &;.Thro$idan .Tromilin ".Japphire

    STREPTOMISIN

    N3 G/N/R+K 

    *treptomisin

    N3 K+3+

    *inonim ! dihydrostreptomy$in sulfate ? *treptomy$in sulfate

    TR4KT4R K+3+

    #&"H'"+/"&

    K/T/RNGN

    *treptomisin adalah antibiotik aminoglikosida berasal dari kultur *treptomy$es griseus.

  • 8/18/2019 Gangguan Pada Proses Replikasi

    10/15

    +FT F++K5K+3+

    bat ini dalam perdagangan berada dalam bentuk garam sulfat. ?*treptomisin sulfat merupakan

    serbuk hygroskopis 4arna putih yang tidak berbau. bat ini larut dalam air dan sangat larut

    dalam alkohol.?9njeksi *teptomisin sulfat dalam perdagangan tersedia dalam bentuk serbuk steril

    liofilik tanpa penga4et atau dalam bentuk larutan steril

    4B K/6 T/RP+

    nti 9nfeksi

    FR3K565G+

    bsorbsi ! 93 ! diabsorbsi dengan baik ?8istribusi ! terdistribusi ke dalam $airan ekstraselular

    termasuk serum, abs$es, as$iti$, perikardial, pleural, sino5ial, limfatik, dan $airan peritoneal?

    menembus plasenta? dalam jumlah yang ke$il masuk dalam air susu ibu .?9katan protein !

    'B?T� eliminasi ! bayi baru lahir ! '-" jam? de4asa &-'./ jam, 4aktu bertambah panjang pada kerusakan ginjal.?Caktu untuk men$apai kadar pun$ak, serum! dalam " jam ?=kskresi ! urin

    ( ;B dalam bentuk obat yang tidak berubah)? feses,sali5a, keringat dan air mata (A "B)

    ?Rentang terapeutik ! 0adar pun$ak &- m$gml? ?ToEi$! kadar pun$ak ! L m$gm@

    TB+6+T P/N+3PNN

    Tergantung dari produsen obat, larutan yang telah di rekonstitusi tetap stabil selama & � 'minggu jika disimpan dalam refrigerator ? paparan sinar matahari menyebabkan 4arna larutan

    menjadi gelap tanpa kehilangan potensinya se$ara nyata.

    K5NTR +ND+K+

    Hipersensiti5itas terhadap streptomy$in atau komponen lain dalam sediaan? kehamilan.

    /F/K 3P+NG

    Reaksi hipersensiti5itas, paraesthesia pada mulut

    +NT/RK+ 5BT

    3eningkatkan efektoksisitas ? peningkatanperpanjangan efek dengan senya4a depolarisasi dan

    nondepolarisasi neuromus$ular blo$king. Penggunaan bersama dengan amfoterisin dan diureti$

    loop dapat meningkatkan nefrotoksisitas.

    P/NGR4) )+6 6B9nteraksi dengan tes laboratorium ! terjadi reaksi positif palsu pada pemeriksaan glukosa urin

    dengan #linitest� atau larutan %enedi$t�s.

    P/NGR4) K/)3+6N

    Pada trimester ke & dan ke , meningkatnya resiko kerusakan syaraf 5estibular dan

    auditori?>aktor risiko ! 8

  • 8/18/2019 Gangguan Pada Proses Replikasi

    11/15

    P/NGR4) 3/N44+

    *treptomisin terdistribusi ke dalam air susu ibu

    PR3/T/R 35N+T5R+NG

    Pendengaran (audiogram), %I+, kreatinin? konsentrasi obat dalam serum.

    B/NT4K /D+N

    *erbuk 9njeksi

    P/R+NGTN

    Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan ri4ayat 5ertigo,tinnitus, hilang pendengaran,

    gangguan neuromus$ular, atau kerusakan ginjal ? penyesuaian dosis pada pasien dengan

    kerusakan ginjal?aminoglikosida terkait se$ara signifikan dengan nefrotoksik ?atau ototoksik ?

    reaksi ototoksik proporsional dengan jumlah obat yang diberikan dan durasi pengobatan? tinitus

    atau merupakan tanda dari kerusakan 5estibular dan akan terjadi kerusakan irre5ersibel bilateral ?

    kerusakan ginjal biasanya re5ersibel.

    +NF5R3+ P+/N

    umlah dan frekuensi penggunaan obat tergantung dari beberapa faktor, seperti kondisi pasien,

    umur dan berat badan. %ila anda mempunyai pertanyaan yang berkaitan dengan jumlah dan

    frekuensi pemakaian obat tanyakan pada apoteker?8okter atau apoteker harus memperhatikan

    apakah mun$ul tanda-tanda reaksi toksik (sakit kepala, mual, muntah) akibat penggunaan

    obat. ?@arutan injeksi harus diperiksa terhadap adanya partikel dan perubahan 4arna sebelum

    diberikan kepada pasien.?0ondisi medis a4al pasien harus di$eritakan pada petugas kesehatan

    sebelum menggunakan obat ini. ?angan menggunakan T# atau obat resep yang lain tanpamemberitahu dokter yang mera4at.?ika pasien lupa minum obat, segera mungkin minum obat

    setelah ingat. ika terle4at beberapa jam dan telah mendekati 4aktu minum obat berikutnya

     jangan minum obat dengan dosis ganda, ke$uali atas saran dari tenaga kesehatan .?ika lebih dari

    satu kali dosis terle4at, mintalah nasehat dokter atau apoteker ?ika anda mempunyai pertanyaan

    tentang obat ini, tanyakan pada apoteker.

    3/KN+3/ K+

    3enghambat sintesa protein dari bakteri melalui ikatan dengan subunit ribosomal *

    menyebabkan kesalahan urutan peptida dalam membentuk rantai protein

    35N+T5R+NG

    Pendengaran (audiogram), %I+, $reatinin? konsentrasi obat dalam serum harus dimonitor pada

    semua pasien? kerusakan saraf kranial ke 7 biasanya didahului dengan tinitus, rasa penuh pada

    telinga, gangguan pendengaran, dan dapat menetap ?hingga beberapa minggu setelah pengobatan

    dihentikan

  • 8/18/2019 Gangguan Pada Proses Replikasi

    12/15

    ← BROMHEXINE HCL 

    DEXTROMETHORPHAN → 

    Erythromycin3ar 7

    Posted by dr.Roi bdullah

    MERK DAGANG

    =rytromisin, lphathro$in, lthro$in, %annthro$in, #amitrosin, #amitrosin *yr, #etathro$in,

    #etathro$in *yr, #omthro$yn, #omthro$yn *yr, #orsatro$in, #orsatro$in *yr, 8e$athro$in,

    8eEythro$in, 8othro$yn, 8umotry$in, =-my$in, =balin, =ritrome$, =rphatro$in, =rybin,

    =rybioti$, =ryka, =rysanbe, =rysil, =rythrin, =rythro$in, =Epoti$in, 9katro$in, 0althro$in,

    0emothro$in, 0enthro$in, 0onithro$in, @eothro$in, @ide$in, 3edoEin, +arle$in, pithro$in,Pharothro$in, Phylo$in, Prima$ine, Primathro$in, Puri$in, Rythron, *$anthro$in

    KOMPOSISI :

    • Kapsul : Tiap kapsul me!a"u! E#i$#%misi

    • S$ea#a$ &a! se$a#a "e!a '() m! E#i$#%misi*

    • Kaple$ salu$ selapu$ : Tiap kaple$ salu$ selapu$ me!a"u! E#i$#%misi S$ea#a$ &a! se$a#a "e!a()) m! E#i$#%misi*

    •  Ta+le$ ku&a, : Tiap $a+le$ ku&a, me!a"u! E#i$#%misi E$ilsuksia$ &a! se$a#a "e!a ')) m!E#i$#%misi*

    • Si#%p ke#i! : Se$ela, peam+a,a ai# mium*$iap ( ml me!a"u! E#i$#%misi E$ilsuksia$ &a!se$a#a "e!a ')) m! E#i$#%misi*

    FARMAKOLOGI :

    =ritromisin bekerja dengan $ara menghambat sintesa protein tanpa mempengaruhi sintesa asam

    nukleat. Pada pemakaian per oral =ritromisin $epat diabsorpsi. terutama bila perut

    kosong,*etelah diabsorpsi, =ritromisin terdifusi ke dalam $airan tubuh dan akan di$apai kadar 

    terapi yang efektif dari =ritromisin dalam darah selama 6 jam.

    INDIKASI :

    • I-eksi salu#a pe#apasa +a!ia a$as #i!a sampai se"a! &a! "ise+a+ka %le, S$#ep$%.%..usp&%!ees /S$#ep$%.%..i p0Hem%li$ik 1#%up A23 S$#ep$%.%..us peum%lae /Dipl%.%..uspeum%iae23 Haem%p,ilus i4ue5ae*

    http://bukusakudokter.org/2013/03/08/bromhexine-hcl/http://bukusakudokter.org/2013/03/25/dextromethorphan/http://bukusakudokter.org/2013/03/08/erythromycin-2/http://bukusakudokter.org/author/roziabdullah/http://bukusakudokter.org/2013/03/25/dextromethorphan/http://bukusakudokter.org/2013/03/08/erythromycin-2/http://bukusakudokter.org/author/roziabdullah/http://bukusakudokter.org/2013/03/08/bromhexine-hcl/

  • 8/18/2019 Gangguan Pada Proses Replikasi

    13/15

    • I-eksi salu#a pe#apasa +a!ia +a6a, #i!a sampai a!ak +e#a$ &a! "ise+a+ka %le,S$#ep$%.%..us p&%!ees /S$#ep$%.%..i p0Hem%li$ik 1#%up A23 S$#ep$%.%..us peum%iae/*Dipl%.%..us peum%iae2*

    • I-eksi salu#a pe#apasa &a! "ise+a+ka %le, M&.%plasma peum%iae*

    • Pe#$usis &a! "ise+a+ka %le, B%#"e$ella pe#$ussis*

    • I-eksi kuli$ "% 7a#i!a luak #i!a sampai a!ak +e#a$ &a! "ise+a+ka %le, S$#ep$%.%..usp&%!ees3 S$ap,&l%.%..us au#eus*

    KONTRA-INDIKASI

    Hipersensitif terhadap =ritromisin.

    EFEK SAMPING

    • 1a!!ua pa"a salu#a pe.e#aa sepe#$i mual* mu$a,3 "ia#e*

    • Reaksi0#eaksi kepekaa sepe#$i u#$ika#ia3 #uam kuli$3 #eaksi aa8laksis "apa$ $e#7a"i pa"a pe"e#i$a&a! ,ipe#0sesi$i9i$as*

    • Pe!%+a$a ""lam 7a!ka 6ak$u lama mu!ki me0im+ulka supe#l-eksi

    • Ka"a!0ka"a! $e#7a"i !a!!ua pe"e!a#a 7ika "i!uaka pa"a "%sis +esa#3 pe"e#i$a !a!al!i7al a$au pe"e#i$" la7u- usia*

    • Pe#a, "ilap%#ka $e#7a"i k%li$is pseu"%mem+#a*

    PERHATIAN :

    • E#i$#%misi ,a#us "i!uaka "e!a ,a$i0,a$i pa"a 6ai$a ,amil "a pe"e#i$a "e!a !a!!u"-u!si ,a$i*

    • Pe!!uaa 7a!ka pa7a! a$au +e#ula!0ula! "a0pa$ me&e+a+ka pe#$um+u,a &a!+e#le+i,a "a#i +ak$e#i &a! $i"ak peka a$au -u!i*

    • Bila $e#7a"i supe#i-eksi ,e$ika pe!!uaa "a !a8 "e!a pe!%+a$a &a! sesuai*

    • Ha$l0,a$i pem+e#ia pa"a i+u &a! me&usui ka#ea E#i$#%misi "ieksk#esika ke "alam ASI*

    • Ha$i0,a$i pem+e#ia pa"a pe"e#i$a !a!!ua !i7al*

    INTERAKSI OBAT :

    •  Te%8li: me!u#a!i +e#si,a "a mei!ka$0ka le9el se#um $e%8li3 $e#u$ama pa"a "%sis +esa#*

    • Ka#+ama5epi: mei!ka$ka $%ksisi$as ka#+a0ma5epi*

  • 8/18/2019 Gangguan Pada Proses Replikasi

    14/15

    • 6a#-a#ia$ik%a!ula %#al: "apa$ mempe#0pa7a! 6ak$u pem+e$uka p#%$#%m+i "a kemu!0kia pe#"a#a,a*

    • Di!%ksi: mei!ka$ka le9el se#um "i!%ksi*

    DOSIS :

    • Aak0aak sampai ') k! : ;)0() m!k! +e#a$ +a"a,a#i "i+a!i "alam 7umla, &a! sama $iap < 7am*

    • De6asa "a aak0aak "ia$as ') k! : = kapsul ER>?3'() $iap < 7am a$au = kaple$ ERITROMISIN@ ())$iap =' 7am /se+aik&a se+elum maka2*

    A+%u$ $,ese a"s 

    Streptomycin (Streptomisin)

    Sediaan:

    Vial 5 gram

    Cara Kerja Obat:

    Streptomycin adalah obat yang termasuk kelompok aminoglycoside. Streptomycin ini bekerjadengan cara mematikan bakteri sensitif, dengan menghentikan pemroduksian protein esensial

    yang dibutuhkan bakteri untuk bertahan hidup.

    Indikasi:

    Untuk mengobati tuberculosis (TB dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri tertentu.

    Kontraindikasi :

    !ipersensitif terhadap aminoglikosida lain.

    Dosis:

    "  Tuberkulosa # $5% mg sehari & kali'minggu atau ,5 gram ) kali'minggu.

    http://en.wordpress.com/about-these-ads/http://en.wordpress.com/about-these-ads/

  • 8/18/2019 Gangguan Pada Proses Replikasi

    15/15

    "  *nfeksi akut # ") gram'hari.

    Peringatan dan Perhatian :

    "  +erusakan ginjal dan hati.

    "  Usia lanjut, gii per oral maupun parenteral jelek.

    "  !amil dan menyusui.

    Efek Samping :

    "  -fek ototoic (bisa menyebabkan ototoicity yang tidak dapat diubah, berupa kehilangan

    pendengaran, kepeningan, /ertigo0

    "  -fek renal (nephrotoicity yang dapat diubah, gagal ginjal akut dilaporkan terjadi biasanya

    ketika obat nephrotoic lainnya juga diberikan0

    "  -fek neuromuskular (penghambatan neuromuskular yang menghasilkan depresi berturut"turut

    dan paralisis muskuler0 reaksi hipersensiti/itas.