Gangguan keamanan dalam negeri

26
Gangguan Keamanan Dalam Negeri

Transcript of Gangguan keamanan dalam negeri

Page 1: Gangguan keamanan dalam negeri

Gangguan Keamanan Dalam Negeri

Page 2: Gangguan keamanan dalam negeri
Page 3: Gangguan keamanan dalam negeri

PEMBERONTAKAN APRA ( Angkatan Perang Ratu Adil) Dipimpin Raymond Westerling (tentara Belanda

bekas KNIL) Menganggap dirinya “Ratu Adil” Bekas tentara KNIL menuntut dimasukkan dalam

APRIS, sementara RIS menolak Tujuan Pemberontakan : Mempertahankan negara

bagian / Federal, khususnya Federal Pasundan

Dengan 800 pasukan melakukan Penyerbuan kota Bandung dan mnembaki markas tentara Siliwangi

Berencana menculik menteri keamanan Sultan HB IX

Page 4: Gangguan keamanan dalam negeri

PASUKAN KNIL

Page 5: Gangguan keamanan dalam negeri
Page 6: Gangguan keamanan dalam negeri
Page 7: Gangguan keamanan dalam negeri

Penanganan dengan Operasi militer oleh pasukan SiliwangiWesterling melarikan diri ke Belanda

Page 8: Gangguan keamanan dalam negeri

PEMBERONTAKAN ANDI AZIZDipimpin Oleh Andi Aziz mantan perwira

KNIL - di Sulawesi SelatanPada 5 April 1950, pasukan Andi Aziz

menyerang markas TNI di Makassar dan menawan Letkol Mokoginta.

Tujuan mempertahan Negara federal NITTindakan Pemerintah : memberikan

ultimatum dan memanggil Andi Aziz menghadap ke Jakarta, Tetapi Andi Aziz terlambat melapor sehingga ia ditangkap dan diadili

Page 9: Gangguan keamanan dalam negeri

PEMBERONTAKAN RMS

• Dipimpin Dr. Soumokil, seorang bekas Jaksa Agung negara Indonesia Timur.

• tanggal 25 April 1950 membentuk Republik Maluku Selatan (RMS)

• Mula-mula pemerintah ingin menyelesaikan masalah ini secara damai, tetapi ditolak.

• Maka dikirimkanlah pasukan dipimpin Letkol Slamet Riyadi

• Tahun 1963 dibulan Desember Soumokil tertangkap. Diajukan ke Mahkamah Militer dan dijatuhi hukuman mati.

• Letkol Slamet Riyadi Gugur dalam tugas

Page 10: Gangguan keamanan dalam negeri

PEMBERONTAKAN DIDALANGI DARI DALAM

NEGERI SENDIRI

Page 11: Gangguan keamanan dalam negeri

Pemberontakan PKI di Madiun 1948

Latar Belakang

Pemberontakan

Penumpasan

Page 12: Gangguan keamanan dalam negeri
Page 13: Gangguan keamanan dalam negeri
Page 14: Gangguan keamanan dalam negeri
Page 15: Gangguan keamanan dalam negeri

DI/TII (Darul Islam / Tentara Islam Indonesia Dipimpin oleh S.M. Kartosuwirjo – Jawa Barat Tujuan :Mendirikan Negara Islam Indonesia (NII)

(7 Agustus 1949) Daerah pemberontakan menyebar ke daerah lain

(Jawa Tengah, Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan)

Penumpasan : Di Jawa Barat : Operasi militer Pagar Betis dan

Baratayudha 4 Juni 1962 Behasil menengkap SM Kartosuwijo di

gunung Geber- Jawa Barat Di Jawa Tengah Operasi Militer Guntur dengan

pasukan diberi nama Banteng Raider

Page 16: Gangguan keamanan dalam negeri
Page 17: Gangguan keamanan dalam negeri
Page 18: Gangguan keamanan dalam negeri
Page 19: Gangguan keamanan dalam negeri
Page 20: Gangguan keamanan dalam negeri

Slamet Riyadi - KOLONEL ALEX EVERT KAWILARANG – Andi Aziz

Page 21: Gangguan keamanan dalam negeri

PemberontakanPRRI dan PERMESTA

Page 22: Gangguan keamanan dalam negeri

Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan rakyat

semesta (PRRI/permesta)

Kronologi

Latar Belakang

Pemimpin

Penumpasan

Page 23: Gangguan keamanan dalam negeri

Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan rakyat

semesta (PRRI/permesta)

Hubungan yang tidak harmonis antara pemerintah pusat dengan

beberapa daerah

Karena ketidakpuasan beberapa daerah di Sumatra dan Sulawesi

terhadap alokasi biaya pembangunan dari pemerintah

pusat

Keadaan itu disebabkan

Kronologi

Latar Belakang

Pemimpin

Penumpasan

Page 24: Gangguan keamanan dalam negeri

Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan rakyat

semesta (PRRI/permesta)

Kronologi

Latar Belakang

Pemimpin

Penumpasan

15 Februari 1958Achmad Hussein memproklamasikan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Sebagai perdana menterinya adalah Mr. Syafruddin Prawiranegara.

10 Februari 1958Ahmad Husein menuntut agar Kabinet Djuanda mengundurkan diri dalam waktu 5 x 24 jam, dan menyerahkan mandatnya kepada presiden.

Tuntutan ditolak pemerintah pusat.

Page 25: Gangguan keamanan dalam negeri

Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan rakyat

semesta (PRRI/permesta)

Kronologi

Latar Belakang

Pemimpin

Penumpasan

02 Maret 1957Panglima tentara dan teritorium VII letnan Kolonel

Ventje Sumual memproklamasikan berdirinya Piagam Perjuangan Semesta (Permesta).

Page 26: Gangguan keamanan dalam negeri

Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan rakyat

semesta (PRRI/permesta)

KSAD melaksanakan Operasi militer Gabungan (Operasi 17

Agustus)

April 1958Pemerintah melancarkan Operasi Sapta

Marga

Untuk menghadapi permesta

Agustus 1958Gerakan PERMESTA

baru dapat dilumpuhkan

walaupun sisa-sisanya masih ada sampai tahun 1961.

Kronologi

Latar Belakang

Pemimpin

Penumpasan