Gamma kamera

10
1

Transcript of Gamma kamera

Page 1: Gamma kamera

1

Page 2: Gamma kamera

2

GAMMA KAMERAMakassar, 5 Mei 2010

NAMA KELOMPOK

1.A.REZKY

2.AHYAR

3.KHAIDIR

Page 3: Gamma kamera

GAMMA KAMERA

1. SEJARAH GAMMA KAMERA Rancangan dasar dari kebanyakan kamera gamma

yang digunakan saat ini dikembangkan oleh Hal Anger, seorang fisikawan amerika pada tahun 1957. Dan oleh karena itu sering kali disebut dengan kamera gamma anger.(1). Sebelum itu sistem pencacahan konvensional mulai dikembangkan oleh Copeland dan Banjamin tahun 1949

3

Page 4: Gamma kamera

4

GAMMA KAMERA

2. DEFENISI GAMMA KAMERA

Peralatan Gamma Kamera merupakan alat diagnostik medik yang dapat menghasilkan citra anatomi dan fungsi organ dengan cara mendeteksi berkas radiasi dari radioisotop yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien

Page 5: Gamma kamera

5

3. Dasar – Dasar Gamma Kamera Kamera gamma dapat digolongkan sebagai

instrumentasi nuklir jenis yang pertama. Untuk kepentingan diagnosis, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu:

Foton (gelombang elektromagnetik) muncul dari electron energy tinggi dengan positron yang kemudian menimbulkan peristiwa annihilasi dan menghasilkan sinar gamma yang dapat dideteksi dengan alat dari luar. Pada radionuklida tertentu pancaran yang dideteksi adalah sinar X dalam energy antara 50 – 300 keV

Umur pahol bahan nuklida radioaktif yang digunakan berkisar antara beberapa menit hingga mingguan. Pada umumnya diinginkan untuk tinggal sebesar 5 rad pada organ target setelah proses diagnosis

Perangkat instrumentasi nuklir haruslah bisa melakukan diskriminasi dan memilih informasi yang hanya berasal dari radiasi gamma primer

GAMMA KAMERA

Page 6: Gamma kamera

GAMMA KAMERA

4. Blok Diagram Gamma Kamera

6

Page 7: Gamma kamera

GAMMA KAMERA

5. Prinsif Kerja Gamma Kamera Mula-mula pasien dilakukan penanganan klinis sesuai dengan kasus yang

dideritanya, kemudian pasien ditempatkan pada meja pasien, detektor diarahkan kebagian organ yang diperiksa. Detektor akan mendeteksi zarah radiasi yang dipancarkan oleh isotop yang terakumulasi dalam organ pasien. Pulsa-pulsa listrik yang dihasilkan oleh detektor akan dikuatkan oleh rangkaian penguat awal, oleh bagian pengolah sinyal pulsa tersebut dibobotkan kedalam bentuk sinyal posisi berdimensi X dan Y. Selain itu, pulsa keluaran detektor juga dicek kebenarannya sebagai bobot energi oleh penganalisis tinggi pulsa (Single Chanel Analyzer), sehingga pulsa yang sesuai dengan bobot energi isotop saja yang dilewatkan, oleh teknik logika pulsa ini dibentuk menjadi sinyal Z. Sinyal X, Y dan Z yang dihasilkan, diumpankan ke bagian masukan modul antarmuka pencitraan untuk diubah menjadi sinyal digital agar dapat dipahami oleh perangkat lunak akuisisi pada komputer. Hasil perekaman data akan dicitrakan oleh perangkat lunak akuisisi Medicview menjadi citra organ pasien, selanjutnya citra organ ini dilakukan analisis menggunakan studi pasien, pengolahan data citra, penyimpanan file, pelaporan dan pengiriman file kepada dokter maupun bagian lain untuk penanganan lebih lanjut

7

Page 8: Gamma kamera

GAMMA KAMERA

6. BENTUK FISIK GAMMA KAMERA

8

Page 9: Gamma kamera

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

9 TUGAS KELOMPOK

Page 10: Gamma kamera

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

9 TUGAS KELOMPOK