GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan...

134
II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro merupakan Kabupaten Otonom baru, yang secara yuridis formal pembentukannya berdasarkan Undang- undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2007 tanggal 2 Januari 2007 tentang pembentukan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro di Provinsi Sulawesi Utara. Luas wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 3.066,95 Km 2 yang terdiri dari, luas daratan 275,95 Km 2 (9%) dan luas lautan 2.791 Km 2 (91%). Tabel 2.1 Luas Wilayah Per Kecamatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro No. Kecamatan Luas Wilayah (Km 2 ) (%) 1. Biaro 20,85 7,56 2. Tagulandang Selatan 21,63 7,84 3. Tagulandang Utara 55,53 20,12 4. Tagulandang 17,92 6,49 5. Siau Barat Selatan 15,10 5,47 6. Siau Timur Selatan 24,06 8,72 7. Siau Barat 34,92 12,65 8. Siau Tengah 11,80 4,28 9. Siau Timur 55,94 20,27 10. Siau Barat Utara 18,20 6,60 Kep. Siau Tagulandang Biaro 275,95 100,00 Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2018 Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut. Di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Di sebelah Timur berbatasan dengan Laut Maluku. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Utara. Di sebelah Barat berbatasan dengan Laut Sulawesi.

Transcript of GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan...

Page 1: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-1

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Aspek Geografis dan Demografi

2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah

2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro merupakan Kabupaten

Otonom baru, yang secara yuridis formal pembentukannya berdasarkan Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2007 tanggal 2 Januari 2007 tentang

pembentukan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro di Provinsi Sulawesi

Utara. Luas wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 3.066,95 Km2

yang terdiri dari, luas daratan 275,95 Km2 (9%) dan luas lautan 2.791 Km2 (91%).

Tabel 2.1

Luas Wilayah Per Kecamatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro

No. Kecamatan Luas Wilayah

(Km2) (%)

1. Biaro 20,85 7,56

2. Tagulandang Selatan 21,63 7,84

3. Tagulandang Utara 55,53 20,12

4. Tagulandang 17,92 6,49

5. Siau Barat Selatan 15,10 5,47

6. Siau Timur Selatan 24,06 8,72

7. Siau Barat 34,92 12,65

8. Siau Tengah 11,80 4,28

9. Siau Timur 55,94 20,27

10. Siau Barat Utara 18,20 6,60

Kep. Siau Tagulandang Biaro 275,95 100,00

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2018

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mempunyai batas-batas

wilayah sebagai berikut.

Di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Di sebelah Timur berbatasan dengan Laut Maluku.

Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Utara.

Di sebelah Barat berbatasan dengan Laut Sulawesi.

Page 2: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-2

2.1.1.2 Letak dan Kondisi Geografis

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro merupakan salah satu daerah

kepulauan yang berada pada bagian utara dari Semenanjung Pulau Sulawesi, yang

secara astronomi terletak di antara 2007’48”–204’36” LU dan 125009’36”–125029’24”

BT.

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terangkai dari tiga gugusan

pulau besar dan beberapa gugusan pulau kecil, yang dikelompokkan dalam lima

klaster pengembangan yaitu, Klaster Siau, Klaster Tagulandang, Klaster Biaro,

Klaster Pahepa dan Klaster Makalehi, yang merupakan salah satu pulau terluar

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang termuat dalam Peraturan Presiden

Nomor 78 Tahun 2005.

2.1.1.3 Topografi

Kondisi topografi Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang dan Biaro pada

umumnya memiliki bentuk wilayah yag berbukit dan bergunung serta memiliki

kemiringan lereng yang curam. Meskipun curam, wilayah ini masih dimanfaatkan

penduduk untuk ditanami dengan tanaman perkebunan seperti pala, kelapa, dan

cengkih. Sedangkan daerah dataran relatif sempit dan umumnya hanya terdapat di

pesisir pantai yang dijadikan tempat pemukiman penduduk. Luas dan penyebaran

dari kemiringan lereng Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang dan Biaro dapat

dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Luas dan Penyebaran Kemiringan Lereng

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

No Kemiringan Lereng Luas

Ha (%)

1. 0 – 80 5.693 26,06

2. 8 – 150 831 3,80

3. 15 – 250 2.412 10,58

4. 25 – 400 4.181 20,13

5. > 400 8.614 39,43

Jumlah 21.849 100,00

Sumber: RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2034

Ketinggian tempat di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

bervariasi antara 0 sampai 1.784m dpl, yang merupakan puncak Gunung

Karangetang, sedankan Kota Ondong sebagai ibu kota kabupaten terletak pada

ketinggian +25m dpl.

Page 3: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-3

2.1.1.4 Hidrologi dan Sumber Daya Air

Pada umumnya drainase di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

berpola radial. Ini disebabkan karena hampir semua pulau yang ada di wilayah

kabupaten tersebut merupakan kerucut vulkan yang terbentuk akibat kegiatan

vulkanik. Kondisi hidrologi sangat dipengaruhi oleh adanya air permukaan seperti

aliran sungai dan danau. Alur sungai sebagian besar kering dan hanya berair pada

saat hujan. Sungai dan danau dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai

sumber air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Selain itu, sumber air bersih

masyarakat berasal dari sumur artesis.

Di Pulau Siau terdapat Sumber Air, yang berasal dari danau Kapeta dan

sumber mata air Akelabo. Kedua sumber air ini dijadikan sebagai sumber air bersih

utama bagi penduduk di sekitarnyaserta terdapat tiga mata air lainnya yang

potensial yang dijadikan sumber air bersih bagi kebutuhan penduduk, yakni mata

air Tumbio, Biau, dan Tumbule. Ketiga mata air tersebut terletak di lereng Gunung

Karangetang dan Gunung Tamata.

Di Pulau Tagulandang terdapat Sungai Minanga dan Sungai Ake Kuta yang

juga dimanfaatkan sebagai sumber air bersih. Selanjutnya, di Pulau Biaro tidak

terdapat alur sungai yang berair sepanjang tahun yang dapat dimanfaatkan sebagai

sumber air bersih. Sampai dengan akhir tahun 2018 di Pulau Biaro telah dibangun

6 (enam) sumur artesis yang tersebar di 5 (lima) Kampung.

2.1.1.5 Klimatologi

Berdasarkan pendekatan tipe iklim Oldeman untuk data 9 tahun terakhir

(2005-2013) Siau Tagulandang Biaro dan sekitarnya termasuk dalam tipe iklim B2

(7 bulan basah berturut-turut dan 2 bulan lembab berturut-turut). Bulan basah

adalah bulan yang memiliki curah hujan >200 mm, bulan kering adalah bulan yang

memiliki curah hujan <100 mm, bulan lembab adalah bulan yang memiliki curah

hujan antara 100 mm dan 200 mm. Rata-rata curah hujan bulanan yang dicatat

oleh Stasiun Tagulandang pada umumnya tertinggi terdapat di bulan Januari.

Bulan basah berlangsung selama 5 bulan, terjadi pada bulan November hingga

Maret. Bulan kering terjadi sekitar bulan September.

2.1.1.6 Penggunaan Lahan

Luas lahan menurut penggunaannya di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro dijelaskan pada Tabel 2.3. Berdasarkan data statistik tahun

2014, total luas lahan pertanian 79,28%, sedangkan di tahun 2015-2017 luas

lahan pertanian menurun menjadi sebesar 70,56% atau berkurang sebesar 8,68%

yang dialihfungsikan menjadi lahan nonpertanian.

Page 4: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-4

Tabel 2.3

Luas Lahan Menurut Penggunaannya

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Penggunaan Lahan Luas%

2014 2015 2016 2017

1. Lahan Pertanian: 79,28 70,56 70,56 70,56

a. Lahan Sawah 0,00 0,00 0,00 0,00

b. Lahan Bukan

Sawah 79,28 70,56 70,56 70,56

2. Lahan Non

Pertanian 20,72 29,44 29,44 29,44

TOTAL 100 100 100 100

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2015-2018

Beberapa faktor penting yang menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yakni sebagai berikut.

1. Faktor eksternal merupakan faktor Adanya dinamika pertumbuhan daerah

baik demografi maupun ekonomi.

a. Pembangunan kawasan perumahan baik di Pulau Biaro, Pulau

Tagulandang, dan Pulau Siau.

b. Pembangunan infrastuktur publik antara lain pembangunan bandar

udara Pihise, jalan lingkar Pulau Biaro, Pulau Siau dan Pulau

Tagulandang, serta berbagai fasilitas publik lainnya.

2. Faktor internal dimana faktor ini jauh lebih melihat sisi yang disebabkan oleh

kondisi sosial-ekonomi rumah tangga pertanian pengguna lahan.

3. Faktor kebijakan merupakan aspek regulasi yang dikeluarkan oleh

pemerintah pusat maupun daerah yang berkaitan dengan perubahan fungsi

lahan pertanian. Kelemahan pada aspek regulasi atau peraturan itu sendiri

terutama terkait dengan masalah kekuatan hukum, sanksi pelanggaran dan

akurasi objek lahan yang dilarang konservasi.

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

2.1.2.1 Kawasan Pertanian

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro merupakan salah satu daerah

penghasil pala dengan kualitas nomor 1 (satu) dunia dan telah mendapatkan

Sertifikat Indikasi Geografis dari Kementrian Hukum dan HAM, sehingga

memberikan implikasi pada perekonomian daerah.

Page 5: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-5

Luas lahan garapan pertanian dan perkebunan Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro 11.920,43Ha dengan lahan pertanian pala mencapai

5.370,74Ha atau sebesar 45,05% (Sitaro Dalam Angka Tahun 2017). Selain pala,

pemanfaatan lahan pertanian dan perkebunan oleh masyarakat juga didominasi

dengan cengkih, kelapa, dan tanaman hortikultura lainnya yang dijadikan

komoditas pendukung perekonomian masyarakat Kabupaten Kepuluan Siau

Tagulandang Biaro Pemetaan wilayah pemanfaatan lahan pertanian dapat dilihat

pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4

Pemetaan Wilayah Pemanfaatan Lahan Pertanian

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

NO. KAWASAN

PERUNTUKAN

SPESIFIKASI JENIS

PENGEMBANGAN WILAYAH PENGEMBANGAN

1 Tanaman Pangan Padi Ladang Kec. Siau Timur Selatan dan

Kec. Siau Tengah

2

Hortikultura

- Buah Salak

- Buah Pisang

- Buah Durian

- Buah Nangka

- Buah Kedondong

- Buah Kenari

- Palawija

Kec. Tagulandang dan Kecamatan Tagulandang Utara

Kec. Biaro, Kec. Tagulandang dan Kec. Siau Barat

Pulau Siau dan Pulau Tagulandang

Pulau Siau dan Pulau

Tagulandang Pulau Siau

Seluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro Pulau Siau, Pulau

Tagulandang dan Pulau Biaro

3 Perkebunan

- Pala

- Cengkih

- Kelapa

Pulau Siau dan Pulau

Tagulandang Seluruh wilayah kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Seluruh wilayah kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro

4 Peternakan

- Unggas

- Sapi

- Babi

Pulau Siau, Pulau

Tagulandang dan Pulau Biaro Pulau Siau, Pulau

Tagulandang dan Pulau Biaro Pulau Siau, Pulau

Tagulandang dan Pulau Biaro Sumber: RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2034

2.1.2.2 Kawasan Perikanan

Luas wilayah perairan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro adalah

3.066,95 Km2 dengan sisa luas daratan sekitar 275,95 Km², maka dari itu

optimalisasi potensi kelautan dan kebaharian menjadi skala prioritas untuk

Page 6: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-6

dikembangkan dan dipandang akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi

dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Searah dengan kebijakan pemerintah pusat yang tengah berupaya

mengeksplorasi potensi kelautan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI) serta sejumlah regulasi yang dibuat untuk mendukung percepatan

pembangunan kawasan pesisir dan terluar dari NKRI maka hal tersebut menjadi

suatu peluang yang kemudian dianalisis serta dilakukan perumusan program dan

kegiatan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaroagar arah

pengembangan sumber daya alam laut tidak hanya menjadi sumber ekonomi

alternatif melainkan menjadi penggerak utama roda ekonomi dikabupaten ini.

Pemetaan potensi perikanan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro,baik perikanan tangkap, perikanan air laut, perikanan air tawar, pengolahan

perikanan, pemasaran perikanan hingga pada pengelolaan ruang wilayah laut

sesuai dengan RTRW 2014-2023 dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5

Pemetaan Kawasan Strategis Perikanan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

NO. KAWASAN PERUNTUKAN WILAYAH PENGEMBANGAN

1 Perikanan Tangkap Ulu Siau - Kec. Siau Timur, Sawang -

Kec. Siau Timur Selatan, Talawid - Kec.

Siau Barat Selatan, Makalehi - Kec. Siau Barat, Mohongsawang - Kec.

Tagulandang, Kisihang - Kec. Tagulandang Selatan,

Buang - Kec. Biaro

2 Perikanan Budidaya

- Budidaya Laut

- Budidaya air tawar

Pulau Biaro, Pulau Buhias, Pulau

Tagulandang dan Pulau Pasige Danau Makalehi di Pulau Makalehi -

Kec. Siau Barat dan Danau Kapeta - Kec. Siau Barat Selatan

3 Pengolahan perikanan Seluruh klaster pengembangan

4 Pemasaran Perikanan Klaster Siau, Klaster Tagulandang

5 Pengeleloaan ruang wilayah laut Penetapan Zonasi Wilayah Pesisir dan

pulau-pulau kecil Sumber: RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2034

2.1.2.3 Pariwisata

Pariwisata Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro didominasi oleh

objek wisata bahari karena posisi geografis kabupaten ini sebagian besar dikelilingi

dengan lautan. Destinasi wisata pantai menjadi daya tarik bagi para wisatawan

yang datang berkunjung ke daerah ini. Kondisi pesisir pantai di daerah Kabupaten

Page 7: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-7

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro masih sangat alami dan memberi kesan

eksotik.

Selain wisata pantai, terdapat pula banyak diving point yang sangat menarik

untuk dijadikan referensi penyelaman bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi

laut dan terumbu karang yang ada di daerah ini. Kabupaten ini juga menawarkan

objek wisata vulkanologi berupa pendakian ke Gunung Api Karangetang yang

hingga saat ini menjadi salah satu gunung api teraktif di dunia. Berbagai potensi

pariwisata Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dapat dilihat pada Tabel

2.6.

Tabel 2.6

Potensi Pariwisata dan Wilayah Pengembangannya

NO. KAWASAN

PERUNTUKAN

SPESIFIKASI JENIS

PENGEMBANGAN WILAYAH PENGEMBANGAN

1 Pariwisata Budaya

Kawasan Budaya dan Purbakala

- Bukit tengkorak Pulau Makalehi

- Bukit tengkorak Birarikei

- Bukit Tengkorak Tanganga

Kec. Siau Barat

Kec. Tagulandang Selatan

Kec. Siau Barat Selatan

Kawasan wisata budaya dan

Sejarah

- Makam raja-raja Siau

- Makam panglima Hengkeng

U Naung

- Makam Pendeta Paul Kelling - Makam pendeta F. Kelling

- Makam raja H. P. H. Jacobs

- Ake Sio

Kec. Siau Barat dan Kec. Siau Timur

Kec. Siau Barat Utara

Kec. Siau Timur

Kec. Tagulandang

Kec. Tagulandang Kec. Siau Tengah

2 Pariwisata Alam

Ekowisata

- Danau Makalehi

- Danau Kapeta

Kec. Siau Barat

Kec. Siau Barat Selatan

Agrowisata

- Perkebunan Pala

- Perkebunan Salak

Pulau Siau

Pulau Tagulandang

Wisata Pantai Gugusan Pantai

Wilayah Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Wisata Hutan

Mangrove Hutan Mangrove

Pulau Tagulandang, Pulau Pasighe, Pulau Biaro dan

Pihise - Kec. Siau Barat

Selatan

Pemandian Air

Panas

- Air Panas Lehi

- Air Panas Bulangan

Lehi - Kec. Siau Barat Bulangang - Kec. Tagulandang

Utara

Geowisata - Pegunungan Karangetang

- Gunung Ruang

Kec. Siau Timur

Kec. Tagulandang

3 Pariwisata Bahari Wisata Diving, snorkling, surfing

Pulau Mahoro, Pulau Ruang,

Pulau Tagulandang, Pulau

Salangka, Pulau Biaro, Pantai Kiawang dan seluruh wilayah

kabupaten yang memiliki

potensi wisata bahari

4 Pariwisata Buatan Kearifan Lokal/ Kampung

Wisata

disesuaikan dengan potensi kabupaten

Sumber: RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2034

Page 8: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-8

2.1.2.4 Permukiman

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro melalui Peraturan

Daerah Nomor 4 Tahun2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro menetapkan zonasi permukiman. Zona

pemukiman tersebut mencakup Permukiman Perkotaan dan Permukiman

Kampung.

Permukiman perkotaan secara umum dipahami sebagai wilayah permukiman

yang merupakan lokasi pusat aktivitas pemerintahan, perdagangan dan

pendidikan, sedangkan permukiman perkampungan merupakan lokasi tinggal

sebagian besar penduduk yang wilayahnya berada di sekitar permukiman

perkotaan yang juga memiliki peran sebagai pendukung permukiman perkotaan itu

sendiri.Sebaran permukiman di daerah ini digambarkan melalui Tabel 2.7.

Tabel 2.7

Potensi Sebaran Pemukiman dan Wilayah Pengembangan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

NO. KAWASAN

PERUNTUKAN SPESIFIKASI JENIS PENGEMBANGAN

WILAYAH PENGEMBANGAN

Permukiman

Permukiman Perkotaan

Kawasan Perkotaan Ulu,

Kawasan Perkotaan Ondong

dan Kawasan Perkotaan Buhias

Permukiman Perkampungan

Tersebar diseluruh wilayah

kepulauan Siau

Tagulandang Biaro

Sumber: RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2034

2.1.2.5 Industri

Industri di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro masih sangat

terbatas pada kegiatan industri rumahan atau home industry dengan jumlah

Industri Kecil Mikro (IKM) berkisar pada 190 IKM dengan jenis usaha pengolahan

turunan pala. Industri pengolahan non polutan ini diolah tanpa menggunakan alat-

alat industri pabrikan namun masih menggunakan cara-cara konvensional atau

handmade. Untuk sebaran industri tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.8.

Tabel 2.8

Sebaran Industri dan Wilayah Pengembangan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

NO. KAWASAN

PERUNTUKAN

SPESIFIKASI JENIS

PENGEMBANGAN

WILAYAH PENGEMBANGAN

1

Industri Pengolahan Non

Polutan

Pengolahan Pala Kec. Siau Barat, Kec. Siau Barat Utara, Kec. Siau Timur dan Kec.

Siau Tengah

Page 9: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-9

NO. KAWASAN PERUNTUKAN

SPESIFIKASI

JENIS PENGEMBANGAN

WILAYAH PENGEMBANGAN

2

Industri

Pengolahan Non

Polutan

Pengolahan Kelapa

Kec. Siau Barat, Kec. Siau Barat

Utara, Kec. Siau Timur, Kec. Siau

Tengah dan Kec. Tagulandang

3 Industri Pengolahan Non

Polutan

Pengolahan Salak Kec. Tagulandang Utara dan Kec.

Tagulandang

4

Industri

Pengolahan Non

Polutan

Pengolahan ikan

(Ikan Beku, Ikan Kayu, Ikan Kaleng

dan Tepung Ikan)

Klaster Siau, Makalehi, Pahepa dan Klaster Biaro

Sumber: RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2034

2.1.2.6 Pertambangan

Pertambangan di daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

sebagian besar merupakan tambang pasir dan batu belah. Erupsi dua gunung api

aktif yakni Gunung Api Karangetang di Pulau Siau dan Gunung Api Ruang di Pulau

Ruang berbarengan dengan keluarnya material vulkanik seperti pasir dan batu

banyak dijumpai beberapa wilayah yang sempat menjadi jalur aliran lava.

Masyarakat sekitar jalur aliran lava banyak yang menekuni profesi sebagai

penambang batu belah. Hal tersebut didukung dengan banyaknya permintaan batu

dan pasir sebagai material bangunan seiring dengan gencarnya pembangunan

infrastruktur di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.

Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro memiliki, Wilayah

sebaran pertambangan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dapat

dilihat di Tabel 2.9.

Tabel 2.9

Sebaran Wilayah Pengembangan Pertambangan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

NO. KAWASAN

PERUNTUKAN SPESIFIKASI JENIS PENGEMBANGAN

WILAYAH PENGEMBANGAN

1

Pertambangan

Mineral Logam

- Biji besi

- Pasir Besi Titan

- Mineral Logam

Kanang - Kec. Siau Timur

Kec. Tagulandang Kec. Biaro

2 Pertambangan Mineral bukan

Logam

- Besalt

- Batu setengah permata

- Batu Belah

- Pasir Hasil Endapan Gunung Api Karangetang

- Pasir Hasil Endapan Gunung Api Ruang

- Batuan Koalin

Bebali - Kec. Siau Timur Pulau Tagulandang

Bebali - Kec. Siau Timur dan

Pulau Ruang Kec. Tagulandang

Bebali - Kec. Siau Timur Pulau Ruang - Kec.

Tagulandang Kec. Siau Timur Selatan

Sumber: RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2034

Page 10: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-10

2.1.2.7 Kawasan Peruntukan Lainnya

Kawasan peruntukkan lain sebagaimana dijelaskan pada Perda RTRW

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro tahun 2014-2034 adalah kawasan

peruntukan pertahanan dan keamanan. Rencana pengembangan kawasan

peruntukan pertahanan dan keamanan meliputi: Pembangunan Kantor Kepolisian

Resort (POLRES) di Ondong Kecamatan Siau Barat, Pembangunan Kantor Komando

Distrik Militer (KODIM) di Ondong Kecamatan Siau Barat dan Pembangunan Pos

Pengamanan Wilayah Laut di Makalehi Kecamatan Siau Barat.

2.1.2.8 Kawasan Strategis

Suatu kawasan strategis adalah suatu kawasan ekonomi yang secara

potensial memiliki efek ganda (multiplier effect) yang signifikan dan mampu

menggerakkan secara efektif perkembangan ekonomi sektor-sektor lainnya,

perkembangan wilayah di sekitarnya serta kemampuan menggerakkan ekonomi

masyarakat secara luas, dalam arti tidak terbatas ekonomi masyarakat kelas-kelas

tertentu saja. Kawasan strategis tersebut antara lain:

1. kawasan strategis nasional;

2. kawasan strategis provinsi; dan

3. kawasan strategis kabupaten

Sebaran kawasan strategis di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

dapat dilihat di Tabel 2.10.

Tabel 2.10

Sebaran Wilayah Pengembangan Kawasan Strategis

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

NO. KAWASAN PERUNTUKAN WILAYAH PENGEMBANGAN

1 Kawasan Strategis Nasional Makalehi - Kec. Siau Barat

2 Kawasan Strategis Provinsi Kawasan Pengembangan Ekonomi Sangihe termasuk Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro didalamnya, yang

merupakan kawasan strategis dari sudut kepentingan pengembangan ekonomi.

3 Kawasan Strategis Kabupaten

a. Kawasan Startegis Dari Sudut Kepentingan Ekonomi

Kawasan Pusat Perdagangan dan

Jasa

Kawasan Perkotaan Ulu Siau Kecamatan Siau

Timur dan Buhias Kecamatan Tagulandang

Kawasan Perkebunan Komoditi

Pala Pulau Siau dan Pulau Tagulandang

Kawasan Perkebunan Komoditi

Salak

Kecamatan Tagulandang Utara dan

Kecamatan Tagulandang

Kawasan Sentra Perikanan

Tangkap

Semua Klaster Pengembangan Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Kawasan Budidaya Laut

Pulau Biaro Kecamatan Biaro, Pulau Buhias

Kecamatan Siau Timur Selatan dan Pulau

Pasighe Kecamatan Tagulandang

Page 11: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-11

NO. KAWASAN PERUNTUKAN WILAYAH PENGEMBANGAN

Kawasan Minapolitan

Pulau Makalehi Kecamatan Siau Barat, Ulu Kecamatan Siau Timur, Buhias Kecamatan

Siau Barat dan Kecamatan Biaro

Kawasan Pelabuhan Perikanan

(PPI)

Ulu Kecamatan Siau Timur, Humbia Kecamatan Tagulandang Selatan, Pulau

Makalehi Kecamatan Siau Barat, dan

Dalinsaheng Kecamatan Biaro

Kawasan Wisata Bahari

Pulau Biaro, Pulau Salangka, Pulau Ruang,

Pulau Tagulandang, Pulau Makalehi, dan Pulau Mahoro

Kawasan Reklamasi

Pantai Ulu Kecamatan Siau Timur, Pantai Ondong di Kecamatan Siau Barat, Pantai

Pihise di Kecamatan Siau Barat Selatan dan

Pantai Buhias di Kecamatan Tagulandang.

Kawasan Agropolitan

Agropolitan Pala di Pulau Siau dan Kawasan Agropolitan Salak di Pulau Tagulandang.

b Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Sosial Budaya

Kawasan Perkantoran Pusat

Pemerintahan Kabupaten Ondong Kecamatan Siau Barat

Kawasan Bukit Tengkorak

Pulau Makalehi Kecamatan Siau Barat, Birarikei Kecamatan Tagulandang Selatan,

Tanganga Kecamatan Siau Barat Selatan

Kawasan Makam Raja dan

Pendeta

Makam Raja Lokongbanua Kecamatan Siau

Barat, Kawasan Makam Panglima

Hengkengnaung Kecamatan Siau Barat Utara, Kawasan Makam Raja Siau lainnya di

Kecamatan Siau Barat dan Siau Timur,

Kawasan Makam Pendeta F. Kelling di Kecamatan Siau Timur

Kawasan Makam Raja H.P.H Jacobs, Ratu

Lohoraung, dan Makam Panglima Walandungo di Kecamatan Tagulandang.

Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup

Kawasan Hutan Lindung 1. Kawasan Hutan Lindung Bulude Tamata ±

1.006 ha terletak di Kecamatan Siau Barat

Selatan, Kecamatan Siau Timur Selatan, Kecamatan Siau Barat, Kecamatan Siau

Tengah dan Kecamatan Siau Timur

2. Kawasan Hutan Lindung Gunung

Begambalo dengan luas ±735 ha terletak di Kecamatan Siau Timur Selatan dan

Kecamatan Siau Barat Selatan

3. Kawasan Hutan Lindung Pulau Tagulandang dengan luas ± 337 ha terletak

di Pulau Tagulandang

4. Kawasan Hutan Lindung Pulau Tagulandang Lokasi 2 (dua) dengan luas ±

419 ha terletak di Pulau Tagulandang

5. Kawasan Hutan Lindung Gunung Ruang dengan luas ± 622 ha terletak di Kecamatan

Tagulandang

6. Kawasan Resapan Air Puncak Gunung

Karangetang, Bulude Kalai, Bulude Tamata, Bulude Begangbalo, Bulude Tontonbulo,

Bulude Baliang, Bulude Masio, Bulude

Papalamang terletak di Pulau Siau. 7. Kawasan Resapan air Wulure Balinge,

Wuluru Kaloko, Wuluru Panentean, Wuluru

Wangkulang, Wuluru Kalongan, Wuluru Siwohi, Wuluru Hinginte, Huluru

Walangake, Wuluru Bongkongkaka, Wuluru

Timbang terletak di pulau Tagulandang

Page 12: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-12

65284

6568265827

65976

64800

65000

65200

65400

65600

65800

66000

66200

2014 2015 2016 2017

NO. KAWASAN PERUNTUKAN WILAYAH PENGEMBANGAN

8. Kawasan Resapan Air Wuluru Bukide, Bukiri Himbang, Bukiri Bulo, terletak di

Pulau Biaro.

9. Kawasan Pantai Berhutan Bakau,

berterumbu karang dan berpadang lamun di Tanaki dan Kapeta Kecamatan Siau Barat

Selatan, Pulau Biaro dan hutan bakau

Pulau Pasighe, Pulau Tagulandang, Pulau Pahepa.

Sumber: RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2034

2.1.3 Demografi

2.1.3.1 Jumlah Penduduk

Tahun 2017 jumlah penduduk mencapai 65.976 jiwa, dengan jumlah

terbesar di Kecamatan Siau Timur yaitu sebesar 17.209 jiwa dan kecamatan Siau

Tengah dengan jumlah paling sedikit yaitu 1.967 jiwa. Peningkatan jumlah

penduduk dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2015-2018

Gambar 2.1

Perkembangan Jumlah Penduduk Kab. Kep. Sitaro

2.1.3.2 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)

Jumlah penduduk di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro pada

tahun 2017 yang berjenis kelamin perempuan adalah sebanyak 33.400 jiwa dan

laki-laki sebanyak 32.576 jiwa. Secara keseluruhan sex ratio per kecamatan berada

dibawah angkah 100 yang berarti pada setiap kecamatan di Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan

jumlah penduduk laki-laki sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.11.

Page 13: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-13

Tabel 2.11

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio per Kecamatan Tahun

2014-2017 di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2014-2018

2.1.3.3 Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun

2017 mencapai 239,09 jiwa/Km2. Angka ini mengalami kenaikan sejak tahun

2014 dan berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk. Jumlah

penduduk dan kepadatan berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.12.

Tabel 2.12

Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2014-2017

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Kecamatan

2014 2015 2016 2017

L P Sex

Ratio L P

Sex Ratio

L P Sex

Ratio L P

Sex Ratio

Biaro 1,506 1,528 98.56 1,481 1,500 98.73 1,450 1,477 98.00 1,424 1,442 98,75

Tagulandang Selatan

2,079 2,203 94,37 2,092 2,213 94.53 2,094 2,229 94.00 2,106 2,230 94,44

Tagulandang 5,656 5,888 96.06 5,650 5,867 96.30 5,615 5,865 96.00 5,602 5,824 96.19

Tagulandang Utara

1,920 2,023 94.91 1,909 2,008 95.07 1,899 1,999 94.00 1,877 1,977 95.94

Siau Timur 8,255 8,423 98.01 8,363 8,512 98.25 8,429 8,631 98.00 8,530 8,691 98,15

Siau Timur

Selatan 3,768 3,821 98.61 4,072 4,075 99.93 4,082 4,110 99.00 3,860 3,908 98,77

Siau Barat 4,041 4,055 99.65 1,934 1,981 97.63 1,928 1,985 97.00 4,107 4,117 99,76

Siau Tengah 953 979 97.34 963 987 97.57 969 998 97.00 978 1,003 97,51

Siau Barat Selatan

2,100 2,173 96.64 2,126 2,192 96.99 2,140 2,219 96.00 2,162 2,233 96,82

Siau Barat Utara

1,931 1,982 97.43 3,807 3,850 98.88 3,826 3,892 98.00 1,930 1,975 97,72

JUMLAH 32,209 33,075 97.38 32,397 33,185 97.63 32,422 33,405 97.00 32,576 33,400 97,53

Kecamatan Luas

Jml Penduduk

Kepadatan

Jml Penduduk

Kepadatan

Jml Penduduk

Kepadatan

Jml Penduduk

Kepadatan

2014 2015 2016 2017

Biaro 20.85 3,034 145.52 2,981 142.97 2,927 140.38 2,866 137.46

Tagulandang

Selatan 21.63 4,282 197.97 4,305 199.03 4,323 199.86 4,336 200.46

Tagulandang 55.53 11,544 207.89 11,517 207.40 11,480 206.74 11,426 205.76

Tagulandang

Utara 17.92 3,943 220.03 3,917 218.58 3,888 216.96 3,854 215.07

Siau Timur 55.94 16,678 298.14 16,875 301.66 17, 060 304.97 17,221 307.85

Siau Timur

Selatan 24.06 7,589 315.42 8,147 338.61 8,192 340.48 7,768 322,86

Siau Barat 34.92 8,096 231.84 3,915 112.11 3,913 112.06 8,224 235,51

Page 14: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-14

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2010-2018

2.1.3.4 Angka Beban Ketergantungan (ABK)

Pada tahun 2017, komposisi penduduk menurut umur di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro didominasi oleh penduduk usia produktif.

Penduduk usia produktif ini mengalami peningkatan dari tahun 2014-2017. Angka

beban ketergantungan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahum

2014 adalah sebesar 46,65%, dan terus mengalami penurunan sampai dengan

tahun 2017 menjadi sebesar 46,43%.

Tabel 2.13

Penduduk Menurut Usia dan Angka Beban Ketergantungan (ABK)

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

Penduduk 2014 2015 2016 2017

Usia Tidak Produktif (Jiwa) 20.767 20.851 20.875 20.971

Usia Produktif (Jiwa) 44.517 44.831 44,952 45.169

ABK 46,65 46,51 46,44 46,43

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2015-2018

2.1.4 Pemerintahan

Sejak tahun 2012, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro memiliki

10 kecamatan, 83 desa, dan 10 kelurahan. Pada Tabel 2.14 dan 2.15 diperlihatkan

tentang kecamatan, desa, dan kelurahan di kabupaten ini.

Tabel 2.14

Jumlah Kecamatan, Kampung/Kelurahan dan Ibu Kota

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

No. Kecamatan Jumlah

Ibu Kota Kelurahan Kampung

1. Biaro - 5 Lamanggo

2. Tagulandang 2 13 Buhias

3. Tagulandang Utara - 6 Bawoleu

4. Tagulandang Selatan - 6 Kisihang

5. Siau Timur 5 12 Ulu

6. Siau Timur Selatan - 14 Sawang

7. Siau Tengah - 4 Beong

8. Siau Barat 3 9 Ondong

9. Siau Barat Utara - 7 Hiung

Siau Tengah 11.8 1,932 163.73 1,950 165.25 1,967 166.69 1,981 167.88

Siau Barat

Selatan 15.1 4,273 282.98 4,318 285.96 4,359 288.68 4,395 291,06

Siau Barat Utara

18.2 3,913 215.00 7,657 420.71 7,718 424.07 3,905 214,56

Jumlah 275.95 65.284 236.58 65,682 238.02 65,827 238.55 65,976 239.09

Page 15: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-15

No. Kecamatan Jumlah

Ibu Kota Kelurahan Kampung

10. Siau Barat Selatan - 7 Talawid

Jumlah 10 83 93

Sumber : Sitaro Dalam Angka 2018

Tabel 2.15

Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

No Kecamatan Desa / Kelurahan

1. Biaro Buang

Lamanggo

Dalinsaheng

Karungo

Tope

2. Tagulandang Selatan Humbia

Kisihang

Birakiama

Buha

Batumawira

Birarikei

3. Tagulandang Laingpatehi

Pumpete

Bahoi

Mahangiang

Tulusan

Haasi

Boto

Balehumara

Lesah

Mulengen

Mohonsawang

Apengsala

Lesah Rende

Barangkaa Pehe

Pahiama

4. Tagulandang Utara Bulangan

Minanga

Wo

Karungo

Lumbo

Bawo

5. Siau Barat Selatan Tanaki

Kapeta

Talawid

Makoa/Mekar Sari

Laghaeng

Batusenggo

Mahuneni

6. Siau Timur Selatan Tapile

Buhias

Balirangen

Biau

Page 16: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-16

No Kecamatan Desa / Kelurahan

Bandil

Sawang

Pangirolong

Mala

Binalu

Kalihiang

Lahopang

Pahepa

Matole

Biau Seha

7. Siau Barat Pelingsawang

Peling

Paseng

Paniki

Ondong

Kanawong

Lehi

Makalehi

Bumbiha

Pehe

Makalehi Timur

Makalehi Utara

8. Siau Tengah Lai

Salili

Beong

Dompas

9. Siau Timur Bahu

Akesimbeka

Bebali

Tarorane

Tatehadeng

Dame

Karalung

Buise

Kanang

Lia

Deahe

Apelawo

Bukide

Dame 1

Karalung 1

Lia 1

10. Siau Barat Utara Kinali

Hiung

Kiawang

Kawahang

Batubulan

Nameng

Mini

Winangun

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2018

Page 17: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-17

2.1.5 Karakteristik Utama Wilayah

2.1.5.1 Kawasan Rawan Bencana

Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro merupakan kawasan yang sering berpotensi mengalami bencana alam yang

meliputi.

1. Kawasan rawan bencana gunung berapi

a. Rawan bencana Gunung berapi Gunung Karangetang di Kecamatan Siau

Barat, Siau Tengah, Siau Timur dan Siau Barat Utara.

b. Rawan bencana gunung berapi Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang.

Rencana pengelolaan kawasan rawan gunung berapi di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro adalah berupa:

- peruntukan ruang sebagai kawasan lindung;

- kegiatan non fisik dengan pendekatan konsep penyesuaian lingkungan;

- kegiatan budidaya yang berdampak tinggi pada fungsi lindung; dan

- meningkatkan pemahaman masyarakat melalui penyuluhan baik secara

langsung maupun melalui media massa.

2. Kawasan rawan gelombang laut dan tsunami adalah kawasan yang berada di

pesisir seluruh pulau di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, dengan

rencana pengelolaan kawasan rawan gelombang laut dan tsunami adalah:

a. membangun infrastruktur penahan ombak dan revitalisasi hutan bakau;

b. penatagunaan lahan dengan intensitas pemanfaatan lahan, jumlah

bangunan dan penggunaannya dan fungsi ruang terbuka pada daerah

potensi gelombang pasang/tsunami tinggi;

c. dalam sejarah penempatan permukiman pada ketinggian tertentu yang

wilayah tersebut tidak pernah terlanda gelombang pasang;

d. menyediakan jalur-jalur evakuasi bencana;

e. menyiapkan lokasi evakuasi bencana; dan

f. meningkatkan pemahaman masyarakat melalui penyuluhan baik secara

langsung maupun melalui media massa.

4. Kawasan rawan tanah longsor tersebar di seluruh wilayah kabupaten,dengan

rencana pengelolaan berupa:

a. peruntukan ruang sebagai kawasan lindung;

b. kegiatan non fisik dengan pendekatan konsep penyesuaian lingkungan;

c. kegiatan budidaya yang berdampak tinggi pada fungsi lindung;

Page 18: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-18

d. kegiatan-kegiatan pertanian/perkebunan, hutan kota, dan hutan rakyat,

dapat dilaksanakan dengan beberapa persyaratan seperti pemilihan vegetasi

dan pola tanam yang tepat, sistem terasering dan drainase lereng yang tepat,

rencana jalan untuk kendaraan roda empat yang ringan hingga sedang;

e. tutupan vegetasi yang tinggi dari perkebunan kelapa, cengkih dan pala yang

ada di kawasan ini harus tetap dipertahankan untuk melindungi tanah

terhadap erosi dan longsor;

f. meningkatkan pemahaman masyarakat melalui penyuluhan baik secara

langsung maupun melalui media massa.

5. Kawasan rawan banjir tersebar di seluruh wilayah kabupaten dengan rencana

meliputi:

a. menegaskan peruntukan ruang sebagai kawasan lindung;

b. beberapa kegiatan terutama non fisik diarahkan pendekatan konsep

penyesuaian lingkungan;

c. meningkatkan pemahaman masyarakat lewat penyuluhan baik secara

langsung maupun melalui media massa;

d. kegiatan budidaya yang berdampak tinggi pada fungsi lindung;

e. kegiatan–kegiatan pertanian/perkebunan, hutan kota dan hutan rakyat,

dilaksanakan dengan beberapa persyaratan seperti pemilihan vegetasi, pola

tanam tepat, sistem terasering drainase lereng yang tepat, rencana jalan

kendaraan roda empat; dan

f. tutupan vegetasi yang tinggi dari perkebunan kelapa, cengkih dan pala yang

ada di kawasan ini harus tetap dipertahankan untuk melindungi tanah

terhadap erosi dan tanah longsor.

6. Kawasan rawan gempa bumi tektonik dan vulkanik di Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro tersebar di seluruh wilayah kabupaten karena

dipengaruhi dua lempeng besar yaitu Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik

serta dua lempeng kecil yaitu Lempeng Sangihe dan Lempeng Laut Maluku serta

Gunung Api Karangetang dan Gunung Api Ruang dengan rencana pengelolaan

meliputi:

a. perencanaan yang efektif dalam mengurangi resiko gempa bumi;

b. pengorganisasian dan pemanfaat ruang untuk kawasan budidaya mengacu

pada fungsi ruang yang fleksibel;

c. mempelajari perilaku bangunan dalam menerima beban gempa; dan

d. meningkatkan pemahaman masyarakat lewat penyuluhan baik

secaralangsung maupun melalui media massa.

Page 19: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-19

2.1.5.2 Sebagai Daerah/Kawasan Terluar

Posisi geografis Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang sangat

strategis dalam jalur perdagangan, pariwisata, bahkan geopoliti ketahanan regional

di kawasan Pasifik yang semakin pesat perkembangan perekonomiannya dewasa

ini. Oleh sebab itu, sangat memungkinkan daerah ini untuk melakukan berbagai

terobosan dibidang ekonomi dan pembangunan pada umumnya yang bersifat

outward looking, mengingat di bagian utara dan barat terdapat beberapa negara

yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia seperti: Jepang,

Korea, Cina, Taiwan, Malaysia, Brunai, dan Singapura, tanpa mengesampingkan

keberadaan negara tetangga Philipina serta aktivitas inward looking (regional dan

nasional).

Namun harus diakui bahwa sebagai daerah terluar, daerah ini juga

diperhadapkan pada berbagai tantangan yang tidak bisa diabaikan, seperti isu-isu

negatif yang sangat merugikan kepentingan nasional dan daerah, antara lain:

menjadi wilayah transit terorisme internasional, praktik penyelundupan barang-

barang terlarang, pelanggaran imigrasi dan bea cukai, serta pengrusakan

lingkungan/eksploitasi potensi sumber daya laut (perikanan) berupa illegal fishing

oleh warga negara asing yang telah berlangsung sejak puluhan tahun lamanya.

2.1.5.3 Sebagai Daerah/Kawasan Kepulauan

Karakteristik wilayah kabupaten ini memberi petunjuk dan konsekuensi

sebagai berikut.

1. Keterpisahan secara geografis yang dikategorikan sebagai Daerah Maritim.

2. Tingkat kesulitan yang tinggi disertai kebutuhan biaya operasional yang

besar.

3. Eksploitasi kekayaan alam laut terutama sumber daya ikan dalam jumlah

yang sangat besar dan tidak bertanggung jawab oleh pihak-pihak tertentu

(nelayan asing).

4. Arus pergerakan dan distribusi barang produksi dan konsumsi dari dan ke

tiap-tiap pulau (konsumen) serta mobilitas manusia di dalam wilayah maupun

keluar masuk wilayah Kabupaten ini sangat lemah.

5. Aktivitas perekonomian lebih berorientasi bahkan terserap ke pusat-pusat

perekonomian/perdagangan seperti Kota Manado dan Bitung.

2.1.5.4 Sebagai Daerah Berpotensi Maju

Pada Tahun 2014 Kementerian Daerah Tertinggal menetapkan Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro melalui Surat Keputusan Menteri

Pembangunan Daerah Tertinggal, sebagai Daerah berpotensi maju namun masih

Page 20: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-20

akan dilakukan pendapingan dari pemerintah pusat untuk pembangunan beberapa

sektor, seperti: prasarana dan sarana transportasi, telekomunikasi, lembaga

perekonomian, serta fasilitas umum pelayanan masyarakat yang belum memadai.

Hal ini tentu saja untuk mendorong pemerintah daerah dalam memaksimalkan

pengelolaan segenap potensi unggulan daerah.

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

2.2.1.1 Pertumbuhan PDRB

Untuk perhitungan PDRB-ADHK dan ADHB Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro menggunakan tahun dasar baru yakni Tahun Dasar 2010 yang

sebelumnya menggunakan tahun dasar 2000. Perkembangan PDRB-ADHK dan

PDRB-ADHB dapat dilihat pada Tabel 2.16. Rincian PDRB-ADHK berdasarkan

lapangan usaha dapat dilihat pada Tabel 2.17. Sementara pertumbuhan ekonomi

dapat dilihat pada Tabel 2.18. Selanjutnya rincian PDRB-ADHB berdasarkan

lapangan usaha diperlihatkan pada Tabel 2.19.

Tabel 2.16

Perkembangan PDRB ADHB Dan ADHK Tahun 2014-2017

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

TAHUN ADHB

(Dalam Juta Rp)

Pertumbuhan

(%)

ADHK (Dalam Juta

Rp)

Pertumbuhan

(%)

2014 1.380.749,80 13,16 1.143.055,30 7,56

2015 1.572.345,50 14,28 1.223.203.30 7,01

2016 1.765.051,30 12,26 1.309.022.00 7,02

2017 1.950.875,80* 10.48* 1.400.572.29* 6,99 Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2015-2018

Tabel 2.17

PDRB Seri 2010 Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

Kate

gori Uraian 2014 2015 2016 2017*

A Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 418.988,3 434.742,8 457.984 489.911

B Pertambangan dan Penggalian 35.626,6 38.197,1 40.935,7 43.764,3

C Industri Pengolahan 10.405,0 10.791,0 11.053,5 11.546,2

D Pengadaan Listrik dan Gas 785,8 863,7 926,1 997,1

E Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah Daur Ulang 1.002,0 1.060,7 1.121,7 1.135,6

F Konstruksi 113.987,3 123.927,6 134.297,9 146.001,4

G

Perdagangan Besar dan Eceran

Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor

167.612,1 179.967,5 194.024,7 208.675,6

H Transportasi dan Pergudangan 100,430.9 107.742,4 116.066,3 124.351,5

I Penyediaan Akomodasi dan 8.059,9 8.740,5 9.575,9 10.263,4

Page 21: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-21

Kate

gori Uraian 2014 2015 2016 2017*

Makan Minum

J Informasi dan Komunikasi 7.127,2 7.693,3 8.426,0 8.947,5

K Jasa Keuangan dan Asuransi 14.790,1 15.058,6 17.405,4 18.794,5

L Real Estate 48.424,1 52.665,0 57.304,3 61.734,9

MN Jasa Perusahaan 306,6 333,0 359,0 381,9

0

Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib

140.111,7 159.651,3 170.664,6 182,699.5

P Jasa Pendidikan 9.625,1 10.333,3 11.087,7 11.775,1

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 64.409,6 70.018,4 76.256,7 82.959,6

RSTU Jasa Lainnya 1.314,8 1.416,5 1.528,4 1.638,2

PDRB 1.143.055,2 1.223.203,0 1.309.022,00 1.400.572,40

PDRB TANPA MIGAS 1.143.055,2 1.223.203,0 1.309.022,00 1.400.572,40

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2014-2017

Ket: * Angka Sementara Badan Pusat Statistik Kab. Kep Sitaro 2018

Tabel 2.18

Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2014-2017 Menurut Lapangan Usaha

Kategori

Uraian 2014

% 2015

% 2016

% 2017*

%

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,72 3,75 5,35 5,88

B Pertambangan dan Penggalian 4,76 7,22 7,17 6,91

C Industri Pengolahan 7,34 3,71 2,43 4,45

D Pengadaan Listrik dan Gas 9,45 7,93 7,22 7,67

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah

Daur Ulang 5,82 5,85 5,75 1,16

F Konstruksi 5,65 8,72 8,37 8,71

G Perdagangan Besar dan Eceran Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor 11,32 7,37 7,81 7,55

H Transportasi dan Pergudangan 10,36 7,28 7,73 7,14

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 8,67 8,44 9,56 7,17

J Informasi dan Komunikasi 8,17 7,94 9,52 6,19

K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,7 1,82 15,58 7,96

L Real Estate 10,61 8,76 8,81 7,73

M.N Jasa Perusahaan 9,07 8,61 7,80 6,38

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 9,21 13,95 6,90 7,05

P Jasa Pendidikan 3,94 7,36 7,30 6,20

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,73 8,71 8,91 8,79

RSTU Jasa Lainnya 5,91 7,73 7,90 7,19

PDRB 7,56 7,01 7,02 6,99

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2014-2017

Tabel 2.19

PDRB-ADHB Menurut Lapangan Usaha

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017 (Dalam Juta Rupiah)

Kategori

Uraian 2014 2015 2016 2017*

A Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 455.170,90 487.133,00 549.163,5 610.546,0

B Pertambangan dan Penggalian 45.786,50 51.157,00 57.214,8 60.889,0

Page 22: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-22

Kate

gori Uraian 2014 2015 2016 2017*

C Industri Pengolahan 11.980,70 13.213,20 14.193,5 15.624,0

D Pengadaan Listrik dan Gas 630,5 795,0 853,4 1.039

E Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah Daur Ulang 1.249,60 1.426,20 1.597,8 1,660,0

F Konstruksi 139.781,20 165.614,70 184.304,4 206,718,0

G Perdagangan Besar dan Eceran Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor

194.713,50 224.623,40 252.168,9 282,567,0

H Transportasi dan Pergudangan 135.509,50 164.853,20 186.650,9 202,325,0

I Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 9.452,90 11.053,50 12.661,8 13.771,0

J Informasi dan Komunikasi 7.279,10 8.243,30 9.309,1 10.324,0

K Jasa Keuangan dan Asuransi 17.801,40 18.999,30 22.717,8 25.829,0

L Real Estate 64.752,30 73.370,80 80.743,3 87.964,0

M.N Jasa Perusahaan 384,6 447,3 515,4 581,0

O

Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

206.918,30 248.866,60 277.535,3 304.369,0

P Jasa Pendidikan 13.011,60 14.788,40 16.377,6 17,603,0

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 74.715,20 85.948,60 96.990,7 106.746,0

RSTU Jasa Lainnya 1.602,90 1.862,30 2.102,5 2,320,0

PDRB 1.380.740,6 1.572.478,8 1.765.100,8 1.950.876,0

PDRB PERKAPITA 21,15 23,98 26.81 29,57

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2014-2017

Ket: * Angka Sementara Badan Pusat Statistik Kab. Kep Sitaro 2018

2.2.1.2 Struktur Ekonomi

Struktur ekonomi di dalam suatu wilayah dapat dilihat dari besaran

kontribusi sektor-sektor ekonomi atau setiap kategori lapangan usaha terhadap

pembentukan PDRB ADHB di wilayah tersebut. Sektor yang paling besar

menyumbang pembentukan nilai perekonomian (PDRB) merupakan sektor terbesar

dalam wujud struktur ekonomi di wilayah tersebut atau menunjukkan lapangan

usaha yang menjadi penggerak ekonomi dan selanjutnya akan menjadi primadona

perekonomian di wilayah tersebut. Pemusatan pengembangan lapangan usaha

tersebut tentu akan dengan mudah meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara

keseluruhan. Struktur ekonomi Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

diperlihatkan pada Tabel 2.20.

Tabel 2.20

Struktur Ekonomi (%) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

Kategori

Uraian 2014 2015 2016 2017*

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 32,97 30,98 31,11 31,30

B Pertambangan dan Penggalian 3,32 3,25 3,24 3,12

C Industri Pengolahan 0,87 0,84 0,80 0,80

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,05 0,05 0,05 0,05

Page 23: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-23

Kateg

ori Uraian 2014 2015 2016 2017*

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah

Daur Ulang 0,09 0,09 0,09 0,09

F Konstruksi 10,12 10,53 10,44 10,60

G Perdagangan Besar dan Eceran Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 14,10 14,29 14,29 14,48

H Transportasi dan Pergudangan 9,81 10,48 10,57 10,37

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,68 0,70 0,72 0,71

J Informasi dan Komunikasi 0,53 0,52 0,53 0,53

K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,29 1,21 1,29 1,32

L Real Estate 4,69 4,67 4,57 4,51

M.N Jasa Perusahaan 0,03 0,03 0,03 0,03

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

14,99 15,83 15,72 15,60

P Jasa Pendidikan 0,94 0,94 0,93 0,90

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5,41 5,47 5,49 5,47

RSTU Jasa Lainnya 0,12 0,12 0,12 0,12

PDRB 100 100 100 100

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2014-2017 Ket: * Angka Sementara Badan Pusat Statistik Kab. Kep Sitaro 2018

Berdasarkan data pada Tabel 2.20 di atas, secara umum struktur ekonomi

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai dengan tahun 2017 masih

didominasi oleh Sektor Pertanian. Kendati selama beberapa tahun sebelumnya

memiliki tren yang cenderung melemah, namun pada tahun 2017 sedikit menguat

dengan kontribusi sebesar 31,30% dari total nilai perekonomian Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.

Sebaliknya Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan jaminan

sosial wajib sedikit mengalami penurunan hingga 15,60%, sedangkan di posisi

ketiga, kategori Perdagangan Besar, Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

sedikit menguat di 14,48%. Sektor Konstruksi memiliki kontribusi sebesar 10,60%,

Transportasi dan Pergudangan memberikan kontribusi sebesar 10,37%. Sektor

yang paling kecil kontribusinya adalah Sektor Jasa Perusahaan yang hanya

menyumbang sebesar 0,03% terhadap perekonomian kabupaten ini.

2.2.1.3 PDRB Perkapita

Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran Gross National Product (GNP)

maupun Gross Domestic Product (GDP) yang dalam ukuran daerah adalah PDRB,

merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang telah lama digunakan untuk

mengukur pertumbuhan ekonomi. Dalam perspektif makro ekonomi, indikator ini

juga dapat menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan

merupakan bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur. Berdasarkan data

pada Gambar 2.2, PDRB perkapita Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Page 24: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-24

2115000023980000

2681000029570000

0

5000000

10000000

15000000

20000000

25000000

30000000

35000000

2014 2015 2016 2017

11.0810.93

10.5810.33

9.87

9

9.5

10

10.5

11

11.5

2014 2015 2016 2017 2018

terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017 telah mencapai angka Rp

29,57 juta rupiah.

Sumber : Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2015-2018

Gambar 2.2

Perkembangan PDRB Perkapita ADHB Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

2.2.1.4 Inflasi

Data inflasi di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro bukan

berdasarkan kondisi riil kabupaten ini, melainkan menggunakan inflasi Kota

Manado sesuai metode BPS. Pada tahun 2014, tingkat inflasi Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar 9,67% dan cenderung menurun pada

beberapa tahun terakhir dimana pada tahun 2018 sebesar 3,83%.

2.2.1.5 Kemiskinan

Data Kemiskinan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro tahun 2018

dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap kemiskinan.

Gambar 2.3 dan 2.4 memperlihatkan tingkat kemiskinan dan jumlah penduduk

miskin di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro periode 2014-2018.

Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015-2018,

Berita Resmi Statistik Kab. Kep. Sitaro Tahun 2018

Gambar 2.3

Tingkat Kemiskinan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2018

Page 25: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-25

7.21 7.15

6.966.81

6.31

5.8

6

6.2

6.4

6.6

6.8

7

7.2

7.4

2014 2015 2016 2017 2018

Tahun 2018, tingkat kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro adalah sebesar 9,87% dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 6.310

orang. Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,46% dibandingkan dengan tahun

2017 yaitu sebesar 10,33% dengan jumlah penduduk miskin 6.810 orang. Dilihat

untuk lima tahun terakhir, angka kemiskinan ini cenderung menurun, dimana

pada tahun 2014 tingkat kemiskinan daerah ini sebesar 11,08% dan terus turun

hingga di akhir tahun 2018 menjadi sebesar 9,87%.

Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015-2018,

Berita Resmi Statistik Kab. Kep. Sitaro Tahun 2018

Gambar 2.4

Jumlah Penduduk Kemiskinan (Ribu Jiwa)

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2018

Selanjutnya indeks kedalaman kemiskinan (poverty gap indeks) untuk

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro tahun 2018 menunjukan angka

indeks sebesar 1.38 yang artinya bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin di

daerah ini semakin mendekat kea rah garis kemiskinan. Kemudian indeks

keparahan kemiskinan (poverty severity indeks) daerah ini pada tahun 2018

menunjukan angka indeks 0.29 yang artinya bahwa tingkat keparahan kemiskinan

dalam hal kesenjangan pengeluaran di antara penduduk miskin di daerah ini

semakin kecil sehingga dalam penanganan pengentasan kemiskinan sedikit lebih

mudah. Untuk jelasnya mengenai perkembangan indeks kedalaman kemiskinan

dan indeks keparahan kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro dapat diperhatikan pada gambar 2.5 dan 2.6.

Garis kemiskinan masyarakat miskin di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro pada tahun 2018 sebesar Rp 280.000 per kapita/bulan. Ini

artinya pada tahun 2018 setiap penduduk miskin yang ada di daerah ini

pengeluaran dalam sebulan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya baik makanan

dan non makanan tidak melebihi nilai sebesar Rp 280.000. Dengan kata lain bahwa

Page 26: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-26

1.5

1.171.44

1.581.38

0

0.5

1

1.5

2

2014 2015 2016 2017 2018

0.260.22

0.310.35

0.29

0

0.1

0.2

0.3

0.4

2014 2015 2016 2017 2018

setiap penduduk yang tingkat pengeluaran konsumsi untuk memenuhi kebutuhan

pokoknya di bawah nilai tersebut berkategori penduduk miskin.

Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015-2018,

Berita Resmi Statistik Kab. Kep. Sitaro Tahun 2018

Gambar 2.5

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2018

Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015-2018,

Berita Resmi Statistik Kab. Kep. Sitaro Tahun 2018

Gambar 2.6

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2018

Dibandingkan tahun sebelumnya nilai garis kemiskinan ini mengalami

peningkatan sebesar 1,16% dari tahun 2017. Kenaikan tersebut menunjukkan

terjdinya inflasi atau kenaikan harga dari barang konsumsi kebutuhan pokok

penduduk miskin baik bahan makanan maupun non makanan. Ini artinya jika

nilai konsumsi masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya ataupun hanya

meningkat sedikit saja maka persentase penduduk miskin di Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro akan semakin besar berkurangnya. Untuk itu

pengendalian inflasi di daerah ini khususnya untuk bahan-bahan kebutuhan

pokok mutlak dilakukan. Untuk jelasnya mengenai perkembangan garis

kemiskinan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dari Tahun 2014-2018

dapat diperhatikan pada Gambar 2.7.

Page 27: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-27

234.440245.388

264.632

276.800 280.000

200000

220000

240000

260000

280000

300000

2014 2015 2016 2017 2018

0.3

0.32

0.35 0.35 0.35

0.26

0.28

0.3

0.32

0.34

0.36

2014 2015 2016 2017 2018

Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015-2018,

Berita Resmi Statistik Kab. Kep. Sitaro Tahun 2018

Gambar 2.7

Garis Kemiskinan (Rupiah)

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2018

2.2.1.6 Indeks Gini

Manfaat Koefisien Gini adalah untuk mengukur tingkat ketimpangan

pendapatan secara menyeluruh. Standar penilaian ketimpangan Koefisien Gini

ditentukan dengan menggunakan kriteria < 0,35 kategori rendah; 0,35-0,5, kategori

sedang; dan > 0,5 kategori tinggi. Perkembangan Koefisien Gini Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro pada tahun 2010-2017 dapat dilihat pada

Gambar 2.8.

Sumber : Sulawesi Utara Dalam Angka Tahun 2015-2018

Gambar 2.8

Perkembangan Indeks Gini Tahun 2014-2018

Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro

Gambar 2.8 memperlihatkan bahwa pada periode 2014-2016, Koefisien Gini

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro berada pada angka 0,30-0,35.

Artinya selama kurun waktu tersebut, tingkat ketimpangan distribusi pendapatan

masyarakat berada pada Kategori Rendah. Sedangkan tahun 2017-2018 Indeks

Gini masih sama dengan angka tahun 2016 yaitu 0,35. Hal ini harus menjadi

perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro ke

depan dikarenakan percuma jika pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi tidak merata

Page 28: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-28

atau hanya dinikmati segelintir orang saja sehingga kurang berdampak pada

kesejahteraan masyarakat.

2.2.1.7 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Komponen Penyusun IPM yaitu.

1. Angka Harapan Hidup (AHH)

2. Harapan Lama Sekolah (EYS)

3. Rata-Rata Lama Sekolah (MYS)

4. Rata-Rata Pengeluaran Perkapita.

Angka Harapan Hidup Tahun 2018 yakni sebesar 69,85 artinya bayi yang

lahir mempunyai peluang hidup hingga 69,85 tahun jika dibandingkan tahun

sebelumnya angka ini meningkat sebesar 0,13 tahun

Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah penduduk Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro mencapai 8,71 tahun pada tahun 2018. Ini memberikan

gambaran bahwa rata-rata masyarakat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro bersekolah sampai kelas 3 SMP. Peluang penduduk mengenyam pendidikan

dapat dilihat pada Harapan Lama Sekolah. Pada tahun 2018, Harapan Lama

Sekolah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar 11,32 tahun. Ini

bermakna bahwa masyarakat memiliki peluang untuk dapat meneruskan studi

selama 11,32 tahun ke depan dari posisi studi saat ini.

Memperhatikan perkembangan data pada Tabel 2.21 terlihat bahwa IPM di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2018 terus mengalami

peningkatan sampai berada pada angka 66,03. Meski demikian, capaian ini masih

berada pada kategori sedang, yaitu dalam kisaran 60 hingga kurang dari 70.

Tabel 2.21

Indeks Pembangunan Manusia

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2018

Komponen 2014 2015 2016 2017 2018

AHH 69,29 69,59 69,72 69.85 69.85

Harapan Lama Sekolah 10,89 11,06 11,24 11.32 11.32

Rata-Rata Lama Sekolah 8,18 8,26 8,45 8.56 8,71

Pengeluaran Riil Perkapita 7.442 7.537 7.742 7.812 7.812

IPM 64,35 65,00 65,66 66.03 66.03

Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2017dan Berita Resmi

Statistik Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018

Page 29: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-29

99.64

99.37 99.40

99.45

99.2

99.3

99.4

99.5

99.6

99.7

2014 2015 2016 2017

2.2.1.8 Angka Melek Huruf

Angka melek huruf adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang

dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya. Angka melek huruf di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro tahun 2014-2017 dapat disajikan

pada Gambar 2.9.

Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015-2018 dan Dinas Pendidikan Tahun 2018

Gambar 2.9

Angka Melek Huruf

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014 - 2017

Pada Tahun 2015, Angka Melek Huruf Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro mencapai angka 99.37%. Nilai ini sedikit menurun jika

dibandingkan dengan tahun 2014 yang berada pada angka 99,64%. Namun angka

ini kembali mengalami kenaikan pada tahun 2016, yakni sebesar 99,40% dan

kembali meningkat ditahun 2017 menjadi 99,45%. Hal ini menunjukan bahwa

hampir seluruh penduduk usia 15 tahun ke atas telah mampu membaca dan

menulis latin dan/atau huruf lainnya hanya sekitar 0,55% yang belum bisa

membaca dan menulis.

2.2.1.9 Angka Rata-Rata Lama Sekolah

Angka Rata-rata lama sekolah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

dalam kurun waktu lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Hal ini

menunjukan bahwa minat penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh

jenjang pendidikan yang lebih tinggi semakin meningkat.

Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.21 memperlihatkan pada tahun 2014

adalah sebesar 8,18 tahun dan terus mengalami peningkatan sampai dengan tahun

2018 sebesar 8,71 tahun atau meningkat sebesar 0,54 tahun.

Page 30: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-30

2.2.1.10 Angka Harapan Lama Sekolah (HLS)

Harapan Lama Sekolah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro pada

tahun 2018 adalah sebesar 11,32 tahun. Artinya bahwa lamanya sekolah yang

diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu (7 tahun ke atas) di

masa mendatang adalah selama 11,32 tahun atau setara dengan mengenyam

pendidikan sampai dengan SLTA (tepatnya kelas 2). Berdasarkan Tabel 2.25

sebelumnya dapat diketahui bahwa HLS di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro periode tahun 2014–2018 menunjukkan adanya peningkatan

sebesar 0,43 tahun.

2.2.1.11 Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) adalah perkiraan rata-rata usia yang dapat

dicapai oleh seseorang selama hidup. Indikator ini sering digunakan untuk evaluasi

kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk.AHH dihitung

menggunakan pendekatan tidak langsung. Ada 2 (dua) jenis data, yaitu anak lahir

hidup dan anak masih hidup. Besarnya nilai maksimum dan nilai minimum untuk

masing-masing komponen ini merupakan nilai besaran yang telah disepakati oleh

semua negara (195 negara). Pada komponen ini untuk AHH tertinggi batas atas

untuk perhitungan indeks dipakai 85 tahun dan terendah 25 tahun.

Mengacu pada Tabel 2.25 sebelumnya, Usia Harapan Hidup di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro selalu mengalami peningkatan. AHH tahun

2014 sebesar 69,29 tahun meningkat pada tahun 2015 menjadi 69,59 tahun. Pada

tahun 2016 kembali meningkat dan berada pada angka 69,72 tahun dan

meningkat lagi di tahun 2017 dan konstan sampai dengan tahun 2018 pada angka

69,85 tahun.

2.2.1.12 Desa Siaga Aktif

Desa Siaga Aktif merupakan pengembangan dari Desa Siaga, yaitu Desa atau

Kelurahan yang penduduk yang mudah mengakses pelayanan kesehatan dasar

setiap hari melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yang

ada di wilayah tersebut, seperti Pusat Kesehatan Pembantu (Pustu), Pusat

Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), atau sarana kesehatan lainnya. Pada tahun

2016 jumlah desa yang termasuk kategori Desa Siaga Aktif di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebanyak 27 desa atau sebesar 32.26%, dan

meningkat menjadi 43 desa atau sebesar 51.80% pada tahun 2017 dan meningkat

menjadi 53 desa atau sebesar 56,99% ditahun 2018.

Page 31: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-31

57.11 56.756.65

65.99

4.21 6.25 2.86 30

10

20

30

40

50

60

70

2014 2015 2017 2018

Sum of sitaro

Sum of sulut

2.2.1.13 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Pengangguran

Pada periode 2013-2017, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro cenderung menurun. Angka

tertinggi TPAK Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mencapai 62.67%

pada tahun 2012, dan terus mengalami penurunan hingga tahun 2017 menyentuh

angka 56.65%.

Selama beberapa tahun terakhir Berdasarkan data dari BPS Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

cenderung menurun. Angka tertinggi TPAK Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro mencapai 62.67 Pada tahun 2012, dan terus mengalami

penurunan hingga tahun 2017 menyentuh angka 56.65.

Sementara itu tingkat pengangguran terbuka cenderung mengalami

penurunan dengan angka tertinggi terjadi pada tahun 2015 dengan 6.21%, namun

pada akhir tahun 2017 tingkat pengangguran berada pada kisaran angka 2.86.

Penurunan angka pengangguran terbuka di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro sangat dipengaruhi oleh adanya proyek padat karya di setiap

desa sebagai implikasi dari pengelolaan Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa

yang pada setiap tahun terus mengalami peningkatan pengalokasian anggaran.

Hasil evaluasi angka pengangguran terbuka memperlihatkan tingkat

pengangguran sangat dipengaruhi oleh proyek padat karya. Oleh sebab itu,

operasionalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) sangat diperlukan untuk menciptakan

tenaga kerja terampil yang siap bersaing. Ini untuk menghindarkan

ketergantungan para pencari kerja pada kegiatan-kegiatan padat karya yang hanya

bersifat sementara. Gambaran tentang TPAK dan Tingkat Pengangguran Terbuka

diperlihatkan pada Gambar 2.10.

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2015-2018 dan Berita Resmi Statistik 2018

Gambar 2.10

TPAK Dan Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2014-2018

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dan Prov. Sulut

Page 32: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-32

2.2.2 Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Tabel 2.22

Kontribusi Komponen PAD

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

Tahun Pajak Daerah

(%)

Retribusi

Daerah (%)

Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan (%)

Lain-lain PAD yang

Sah

2014 14.00 19.26 3,09 63,66

2015 18.25 21.44 1,46 58,85

2016 22,52 23.45 1,63 52,40

2017 21.11 29,30 2,09 47,50

Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah, 2017 (Diolah)

Tabel 2.23

Kontribusi PAD Terhadap Pendapatan 2014-2017

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Tahun Realisasi Pendapatan (Rp) Realisasi PAD (Rp) Kontribusi

(%)

2014 465.875.029.279 20.681.159.632 4.44

2015 545.356.276.599 20.818.151.553 3.82

2016 654.269.725.412 19.538.293.862 2.99

2017 637.364.725.788 20.140.815.196 3.16

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah, 2017 (Diolah)

Dari Tabel 2.22 dan 2.23 di atas dapat dijelaskan bahwa porsi PAD

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terhadap total anggaran

pendapatan dari tahun 2014-2017 masih dibawah 5% yang artinya tingkat

kemandirian fiskal Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

masih rendah atau masih sangat tergantung pada dana transfer Pemerintah Pusat.

2.2.3 Opini Badan Pemeriksa Keuangan Terhadap Laporan Keuangan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dalam hal penyampaian

Laporan Pengelolaan Keuangan Daerah selang 5 (lima) tahun atau sejak tahun

anggaran 2013 hingga pengelolaan keuangan daerah pada tahun anggaran 2017

telah mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan hasil audit

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI).

Page 33: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-33

2.2.4 Indeks Kepuasan Masyarakat

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang

tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara

kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan

dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara

harapan dan kebutuhannya.

Pada tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik melalui surat kesepakatan bersama

nomor 07.a/MOU/X-2017/P.933a/BPS/7108.92820/10/2017 melaksanakan

survei Indeks Kepuasan Masyarakat unit penyelenggaraan pelayanan publik pada 4

perangkat daerah di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dengan hasil

dapat diperhatikan pada Tabel 2.24.

Tabel. 2.24

Hasil Survei IKM pada Empat Perangkat Daerah

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017

No Instansi/Lembaga Nilai IKM Kategori

1 Dinas Dukcapil 71,29 Baik

2 DPMPTSP 67.11 Baik

3 UPTD RS Sawang 70.31 Baik

4 UPTD RS Tagulandang 71.12 Baik

Sumber: BPS Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2018

2.2.5 Kontribusi Sektor-sektor Terhadap PDRB

Dengan proporsi hampir sepertiga dari total PDRB, kategori pertanian,

perkebunan, kehutanan dan perikanan menjadi kontributor terbesar dalam

pembentukan nilai tambah. Pada tahun 2017, kontribusinya atas dasar harga

berlaku mencapai 31,30%. Kontribusi Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

terhadap PDRB Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro jika dikaji secara

tren dari tahun ke tahun, cenderung menurun sebagaimana diperlihatkan pada

Tabel 2.25. Pada tahun 2014, sektor ini masih memberikan kontribusi sebesar

39,97%, namun pada tahun 2017 hanya sebesar 31,30%.

Tabel. 2.25

Kontribusi Sektor-sektor Terhadap PDRB

No Sektor TAHUN

2014 2015 2016 2017

1. pertanian, perkebunan,

kehutanan dan

perikanan

32,97 30,98 31,11 31,30

2. Perdagangan 14,10 14,29 14,29 14,48

3. Industri Pengolahan 0,87 0,84 0,80 0,80

4. Pertambangan dan

Penggalian 3,32 3,25 3,24 3,12

Page 34: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-34

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017

2.3. Aspek Pelayanan Umum

2.3.1. Layanan Urusan Wajib Dasar

2.3.1.1. Pendidikan

Menurut Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 bahwa, urusan

pemerintahan terdiri dari 3 urusan, yakni urusan pemerintahan absolut, urusan

pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum. Terkait urusan

konkuren, pemerintah pusat dan pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota)

dibagi berdasarkan pada prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan eksternalitas, serta

kepentingan strategis nasional. Sub Urusan pemerintahan bidang pendidikan

terdiri dari manajemen pendidikan, kurikulum, akreditasi, pendidik, tenaga

pendidikan, perizinan pendidikan, serta bahasa dan sastra.

2.3.1.1.1. Angka Partisipasi Murni

Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro untuk jenjang pendidikan untuk SD atau usia 7-12 tahun pada tahun 2017

sudah berada pada angka 98,86% artinya hanya ada sekitar 1.14% anak usia

sekolah tersebut tidak bersekolah tepat waktu. Untuk usia 13-15 tahun atau

SMP/MTs/Paket B pada tahun 2017 sebesar 80,00% dan selanjutnya untuk usia

16-18 tahun atau SMA/MA/Paket C Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

berada pada angka 70.53%. Lihat Tabel 2.26.

Tabel 2.26 Angka Partisipasi Murni

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

Tahun

APM

SD/MI Paket A (%)

7-12 Tahun

SMP/Mts Paket B

13 – 15 Tahun

SMA/MA Paket C

16 – 18 Tahun

2014 96,93 62,86 68,39

2015 96,02 74,38 63,36

2016 94,96 79,97 68,50

2017 96,86 80,00 70,53

Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015-2018 dan Statistik Kesejahteraan Rakyat 2017

2.3.1.1.2 Angka Partisipasi Sekolah (APS)

APS pendidikan dasar di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

dalam kurun waktu 2014-2017 khususnya SD/MI terus mengalami peningkatan

bahkan pada tahun 2017 sudah mencapai angka 100%. Selanjutnya, APS SMP/Mts

dan SMU/MA masih perlu mendapatkan perhatian lebih karena pada tahun 2017

5. Pengadaan Listrik dan

Gas 0,05 0,05 0,05 0,05

Page 35: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-35

APS SMP/Mts masih berada pada angka 96,03 sedangkan APS SMU/MA berada

pada angka 71,49. Data selengkapnya diperlihatkan pada Tabel 2.27.

Tabel 2.27

Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Kabupaten KepulauanSiau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017

Jenjang Pendidikan 2014 2015 2016 2017

SD/MI (7-12 Tahun) 100 100 100 100

SMP/MTs (13-15 Tahun) 95,29 96,21 94,58 96,03

SMU/MA (16-18 Tahun) 70,75 69,36 72,62 71.49

Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015-2018 dan Statistik Kesejahteraan Rakyat Tahun 2017

2.3.1.1.3 Angka Putus Sekolah

Angka Putus Sekolah (APS) adalah proporsi anak menurut kelompok usia

sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu

jenjang pendidikan tertentu. Adapun kelompok umur yang dimaksud adalah

kelompok umur 7-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-18 tahun. APS Kabupaten

Kepulauan Siau Taguladang Biaro diperlihatkan pada Tabel 2.28.

Tabel 2.28 Perkembangan Angka Putus Sekolah

Kabupaten KepulauanSiau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017

No Jenjang Pendidikan Target

2014 2015 2016 2017

1 SD/MI 0,04 0,03 0,02 0,00

2 SMP/MTs 0,66 0,60 0,59 0,55

3 SMA/SMK 1,21 1,20 1,11 -

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2015-2018 dan Statistik Kesejahteraan Rakyat 2017

2.3.1.1.4 Angka Partisipasi Kasar

Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah rasio jumlah siswa, berapapun usianya,

yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk

kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Perkembangan

APK di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro diperlihatkan pada Tabel

2.29.

Tabel 2.29 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017

No Jenjang Pendidikan Realisasi

2014 2015 2016 2017

1 PAUD 80.91 82.25 85.18 89.28

2 SD/MI 101.82 105.52 110.77 107.54

3 SMP/MTs 97.06 90.29 93.35 85.72

4 SMA/SMK 86.15 79.22 82.60 94.92

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2015-2017, Statistik Kesejahteraan Rakyat 2017 dan Kemedikbud dan Kemenag Sulawesi Utara. www. Apkapm.kemdikbud.go.id 2015-2017

Page 36: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-36

2.3.1.1.5 Angka Kelulusan

Tabel 2.30 memperlihatkan perkembangan angka kelulusan Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dalam berbagai jenjang pendidikan baik

pendidikan dasar hingga pendidikan menengah dalam delapan tahun terakhir telah

mencapai 100% sehingga hal tersebut akan terus dipertahankan sambil terus

meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan.

Tabel 2.30

Perkembangan Angka Kelulusan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017

No Jenjang Pendidikan Target

2014 2015 2016 2017

1 SD/MI 100 100 100 100

2 SMP/MTs 100 100 100 100

3 SMA/SMK 100 100 100 100

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2015-2018 dan Dinas Pendidikan 2018

2.3.1.1.6 Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terdiri

dari TK, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas,

baik yang berupa sekolah yang berstatus sebagai sekolah negeri ataupun swasta

disajikan pada Tabel 2.31.

Berdasarkan data pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa hampir seluruh

Kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sudah

memiliki sarana pendidikan baik TK, SD dan SMP, namun untuk SMU/SMK dari

10 Kecamatan yang ada, masih ada 2 Kecamatan yang belum memiliki sarana

tersebut yakni Kecamatan Siau Tengah dan Kecamatan Siau Barat Utara.

A. Persentase Bangunan Sekolah Dalam Kondisi Baik

Persentase bangunan sekolah (SD, SMP dan SMU/SMK) dalam kondisi baik

berdasarkan data dari Dinas Pendidikan sampai dengan tahun 2017 sudah

mencapai angka 94,10% dari total bangunan. Ini berarti masih terdapat 5,90%

atau sebanyak 16 bangunan sekolah dalam kondisi kurang baik. Sedangkan

persentase sekolah yang sudah memiliki laboratorium IPA dll (SD, SMP, SMU/SMK)

sebesar 96% yang artinya masih terdapat 4% sekolah yang belum memiliki

laboratorium.

B. Akreditasi Sekolah

Tabel 2.32 memperlihatkan bahwa jumlah sekolah TK yang terakreditasi A

pada Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai dengan tahun 2017

Page 37: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-37

berjumlah 6 sekolah atau hanya sebesar 4.76% dari total 126 TK yang ada. Untuk

SD sebanyak 32 sekolah atau sebesar 31.37% dari total 102 SD yang ada. SMP

sebanyak 15 sekolah atau sebesar 60% dari total 25 SMP yang ada. Untuk

SMA/SMK sebanyak 5 sekolah atau sebesar 45.45% dari total 11 SMA/SMK yang

ada.

Jumlah sekolah yang berstandar nasional di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro sampai dengan tahun 2017 untuk tingkat pendidikan SD/MI

sebanyak 2 sekolah atau sebesar 1.96% dari total SD yang ada. Untuk SMP/MTs

terdapat 2 sekolah atau sebesar 8% dari jumlah SMP/MTs yang ada, dan

SMA/SMK sebanyak 2 sekolah atau sebesar 18.18% dari total SMA/SMK yang ada.

Untuk jelasnya mengenai perkembangan sekolah di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro yang berstandar nasional dapat dilihat pada Tabel 2.56.

2.3.1.1.7 Rasio Murid Guru

2.3.1.1.7.1 Rasio Murid Guru TK

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014

tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah mengatur beberapa hal

penting, antara lain standar pengelolaan PAUD. Permendikbud tersebut

mencantumkan rasio ideal antara jumlah guru dan anak didik. Untuk lembaga

PAUD dengan anak didik berusia hingga 2 tahun, yakni Taman Penitipan Anak

(TPA), Rasio Guru:Anak yang harus dipenuhi adalah 1:4, artinya satu orang guru

melayani maksimal empat orang anak didik.

Tabel 2.31

Jumlah Sarana Pendidikan (Sekolah) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017

Kecamatan TK SD/MI SMP/MTS SMA/SMK/MA JUMLAH

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta TK SD SMP SMA

Biaro 0 4 3 3 2 0 1 0 4 7 2 1

Tagulandang

Selatan 0 9 4 2 2 0 1 0 9 5 2 1

Tagulandang 1 18 9 6 4 0 1 0 19 15 4 1

Tagulandang

Utara 0 10 3 4 1 1 1 0 10 7 2 1

Siau Barat

Selatan 1 9 4 4 2 0 1 0 10 8 2 1

Siau Timur

Selatan 1 15 1 12 2 0 1 0 16 13 2 1

Siau Barat 1 18 5 8 3 0 2 0 19 13 3 2

Siau Tengah 1 4 1 3 1 0 0 0 5 4 1 0

Siau Timur 1 24 10 11 4 1 3 0 25 21 5 3

Siau Barat

Utara 1 8 2 7 2 0 0 0 9 9 2 0

Page 38: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-38

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2015-2018 dan Dinas Pendidikan 2018

Tabel 2.32

Perkembangan Akreditasi Sekolah

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2015-2018 dan Dinas Pendidikan 2018

Tabel 2.33

Perkembangan Jumlah Sekolah Berstandar Nasional

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017

No Jenjang Pendidikan Realisasi

2014 2015 2016 2017

1 SD/MI 0 1 2 2

2 SMP/MTs 0 1 2 2

3 SMA/SMK 0 1 2 2

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2015-2018 dan Dinas Pendidikan 2018

Untuk PAUD dengan anak didik usia 2-4 tahun rasio Guru:Anak maksimal 1:

8.Sementara untuk PAUD dengan anak didik berusia 4-6 Tahun, yakni untuk

jenjang Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK), rasio Guru terhadap

Anak maksimal 1:15. Artinya, satu orang guru KB ataupun TK sebaiknya tidak

melayani lebih dari 15 orang anak didik.

Berdasarkan data pada Tabel 2.34 dapat dilihat bahwa pada tahun 2016,

untuk TK, rata-rata seorang guru mengajar sebanyak 12 murid. Beban ini

berkurang bila dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 12-13 siswa bagi

seorang pengajar. Apabila dibandingkan dengan rasio Guru:Anak maksiman 1:15,

maka rasio TK di kabupaten ini sudah mendekati maksimal. Pemerintah

Kabupaten, khususnya Dinas Pendidikan harus mampu mengantisipasi adanya

kenaikan dengan menambah jumlah guru agar ratio ini tidak melampaui batas

maksimal yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah melalui Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Pendidikan

Anak Usia Dini (PAUD).

Jumlah 7 119 42 60 23 2 11 0 126 102 25 11

No Jenjang Pendidikan Realisasi

2014 2015 2016 2017

1 TK 6 6 6 6

2 SD/MI 20 25 29 32

3 SMP/MTs 6 8 9 15

4 SMA/SMK 2 3 4 5

Page 39: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-39

Tabel 2.34

Perkembangan Rasio Murid Terhadap Guru Taman Kanak-Kanak

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017

No Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio

1 Biaro 5 67 7 9,57

2 Tagulandang Selatan 6 104 7 14,86

3 Tagulandang 14 232 22 10,55

4 Tagulandang Utara 7 102 11 9,27

5 Siau Barat Selatan 8 120 8 15,00

6 Siau Timur Selatan 9 118 14 8,43

7 Siau Barat 8 141 9 15,67

8 Siau Tengah 4 89 5 17,80

9 Siau Timur 21 283 22 12,86

10 Siau Barat Utara 7 89 7 12,71

2017 89 1.345 112 12,01

2016 89 1.984 161 12.42

2015 126 1.984 161 12.42

2014 N.a 1.228 133 9,23

Sumber: Sitaro Dalam Angka, 2015-2017 dan Dinas Pendidikan 2018

2.3.1.1.7.2 Rasio Murid Guru SD/SMP

Pada Tabel 2.35 terlihat bahwa di tahun 2017, untuk SD, rata-rata seorang

guru mengajar 12 murid. Beban ini meningkat bila dibandingkan tahun

sebelumnya yang mencapai 9-11 per pengajar. Hal ini disebabkan terjadinya

penurunan jumlah guru karena sudah memasuki masa pensiun. Dengan angka

rasio murid-guru yang tidak melampaui batas rasio minimal, menandakan bahwa

proses belajar-mengajar jenjang SD di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro seharusnya sudah cukup efektif.

Tabel 2.35

Perkembangan Rasio Murid Terhadap Guru Sekolah Dasar

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017

Kecamatan Sekolah

Murid Guru Rasio Murid-

Guru Negeri Swasta

1. Biaro 3 3 300 30 10,00

2. Tagulandang

Selatan 4 2 411 43 9,56

3. Tagulandang 9 6 1142 100 11,42

4. Tagulandang Utara 3 4 338 42 8,05

5. Siau Barat Selatan 4 4 352 38 9,26

6. Siau Timur Selatan 1 12 725 52 13,94

7. Siau Barat 3 10 682 68 10,03

8. Siau Tengah 1 3 197 20 9,85

9. Siau Timur 10 11 1.461 123 11,88

10. Siau Barat Utara 2 7 340 34 10,00

2017 42 60 5.948 550 10,81

2016 40 62 5.861 500 11,72

2015 41 61 6.423 690 9,31

2014 41 61 7.029 579 12,13

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2015-2017 dan Dinas Pendidikan 2018

Page 40: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-40

Berdasarkan data pada Tabel 2.36 dapat dilihat bahwa pada tahun 2016,

untuk jenjang pendidikan SMP, rata-rata seorang guru mengajar sebanyak 9-10

murid kemudian meningkat menjadi 12 murid pada tahun 2017. Terjadinya

peningkatan ini dikarenakan adanya penurunan jumlah guru karena sudah

memasuki masa pensiun. Dengan angka rasio Murid:Guru yang tidak melampaui

batas rasio maksimal pada jenjang SMP dan MTs yang maksimal 20 dan 15 per

satu murid, menandakan bahwa proses belajar-mengajar jenjang SMP di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro seharusnya sudah cukup efektif

dan efesien.

Tabel 2.36

Perkembangan Rasio Murid Terhadap Guru Sekolah Menengah Pertama

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017

Kecamatan Sekolah

Murid Guru Rasio Murid-

Guru Negeri Swasta

1. Biaro 2 - 146 20 7,30

2. Tagulandang Selatan 2 - 139 21 6,62

3. Tagulandang 4 - 661 61 10,84

4. Tagulandang Utara 1 1 213 20 10,65

5. Siau Barat Selatan 2 - 197 17 11,59

6. Siau Timur Selatan 2 - 305 27 11,30

7. Siau Barat 3 - 418 46 9,09

8. Siau Tengah 1 - 83 10 8,30

9. Siau Timur 4 1 901 74 12,18

10. Siau Barat Utara 2 - 169 19 8,89

2017 23 2 3.232 315 10,26

2016 23 2 2.698 285 9,47

2015 23 2 3.398 357 9,52

2014 23 2 3.231 286 11,30

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2010-2017

2.3.1.1.7.3 Rasio Murid Guru SMA

Rasio murid guru jenjang pendidikan SMA di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro diperlihatkan pada Tabel 2.37. Tabel tersebut memperlihatkan

bahwa rasio Murid:Guru SMA di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

masih sangat ideal dimana pada tahun 2016 sebesar 11,79:1. Angka ini masih di

bawah angka maksimal yang diizinkan untuk SMA, yaitu 20 siswa per guru.

Berdasarkan rasio murid-guru yang ada sebenarnya kabupaten ini memiliki tidak

masalah dengan jumlah guru melainkan penyebarannya yang tidak merata.

Tabel 2.37

Perkembangan Rasio Murid Terhadap Guru

Sekolah Menengah Umum Kabupaten KepulauanSiau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017

Kecamatan Sekolah

Murid Guru Rasio Murid-

Guru Negeri Swasta

1. Biaro 0 0 0 0 0.00

2. Tagulandang Selatan 0 0 0 0 0.00

3. Tagulandang 1 0 528 42 12,57

Page 41: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-41

Kecamatan Sekolah

Murid Guru Rasio Murid-

Guru Negeri Swasta

4. Tagulandang Utara 0 0 0 0 0.00

5. Siau Barat Selatan 0 0 0 0 0.00

6. Siau Timur Selatan 0 0 0 0 0.00

7. Siau Barat 2 0 487 43 11,33

8. Siau Tengah 0 0 0 0 0.00

9. Siau Timur 2 0 606 52 11.65

10. Siau Barat Utara 0 0 0 0 0.00

2017 5 0 1.621 137 11.83

2016 5 0 1604 136 11.79

2015 5 0 1604 136 11.79

2014 5 0 1.540 125 12,32

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2015-2017 dan Dinas Pendidikan 2018

2.3.1.1.7.4 Rasio Murid Guru SMK

Rasio Murid:Guru untuk jenjang pendidikan SMK di Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro diperlihatkan pada Tabel 2.38. Tabel tersebut

memperlihatkan bahwa rasio Murid:Guru di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro masih sangat ideal, yaitu di bawah angka maksimal 15:1.

Berdasarkan rasio murid-guru yang ada sebenarnya kabupaten ini memiliki tidak

masalah dengan jumlah guru melainkan penyebarannya yang tidak merata.

Tabel 2.38

Perkembangan Rasio Murid Terhadap Guru

Sekolah Menengah Kejuruan

Kabupaten KepulauanSiau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017

Kecamatan Sekolah

Murid Guru Rasio Murid-

Guru Negeri Swasta

1. Biaro 1 0 104 8 13,00

2. Tagulandang Selatan 1 0 191 17 11,24

3. Tagulandang 0 0 0 0 0

4. Tagulandang Utara 1 0 187 15 12,47

5. Siau Barat Selatan 1 0 96 19 5,05

6. Siau Timur Selatan 1 0 49 9 5,44

7. Siau Barat 0 0 0 0 0

8. Siau Tengah 0 0 0 0 0

9. Siau Timur 1 0 598 42 14,24

10. Siau Barat Utara 0 0 0 0 0

2017 6 0 1225 110 11,14

2016 6 0 1.100 108 10.19

2015 6 0 1.100 108 10.19

2014 6 0 1.201 103 11,66

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2015-2017

2.3.1.1.8 Perkembangan Pencapaian Kinerja SPM Urusan Pendidikan

SPM merupakan tolok ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar, sekaligus

sebagai acuan dalam perencanaan program dan penganggaran pencapaian target

masing-masing daerah kabupaten/kota. SPM urusan pendidikan di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro diperlihatkan pada Tabel 2.39.

Page 42: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-42

Tabel 2.39 Hasil Pelaksanaan Standarisasi Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pendidikan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017

NO Indikator Kinerja TARGET

(%)

CAPAIAN

2017 (%)

1 Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu 3 km untuk

sd/mi dan 6 km untuk SMP/MTS

100 100

2

Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan

belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. untuk

setiap rombongan belajar tersedia 1 ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup

untuk peserta didik dan guru serta papan tulis

100 100

3

Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium

ipa yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal 1 set

peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik.

100 88.5

4

Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang

guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru kepala sekolah dan staf

kependidikan lainnya: dan di setiap SMP/MTs

tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru.

100 100

5

Di setiap SD/MI tersedia 1 orang guru untuk setiap

32 peserta didik dan 6 orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4

orang guru setiap satuan pendidikan

100 71.84

6

Di setiap SMP /MTs tersedia 1 orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus

tersedia 1 orang guru untuk setiap rumpun mata

pelajaran

100 84,61

7

Di setiap SD/MI tersedia 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan

2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

100 77.67

8

Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan

kualifikasi akademik S-1 atau D-1V sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35%) dari keseluruhan

guru) telah memiliki sertifikat pendidik, untuk

daerah khusus masing masing 40% dan 20%

100 80.77

9

Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah

memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA,

Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris dan PKN

100 92.41

10 Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/MI

berkualifikasi akademik S-1 dan D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik

100 66.99

11 Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SMP/MTs

berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik

100 100

12

Di setiap Kabupaten/Kota semua pengawas

sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki

sertifikat pendidik

100 89.47

Page 43: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-43

3

5

9

4

0

2

4

6

8

10

2014 2015 2016 2017

NO Indikator Kinerja TARGET

(%)

CAPAIAN

2017 (%)

13

Pemerintah Kab/Kota memiliki rencana dan

melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan

pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif

100 90

14

Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan

dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk

melakukan supervise dan pembinaan

100 100

Sumber: Dinas Pendidikan 2018

2.3.1.2 Kesehatan

2.3.1.2.1 Mortalitas

Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada pada kurun waktu dan

tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu.

2.3.1.2.1.1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Pada Gambar 2.11 diperlihatkan bahwa di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro pada tahun 2015 Infant Mortality Rate atau Angka Kematian

Bayi (AKB) yakni sebanyak 5 kasus dibanding 3 kasus pada tahun 2014. Pada

tahun 2016 angka kematian balita menjadi 9 kasus, namun pada tahun 2017

mengalami penurunan menjadi 4 kasus.

.

Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2018

Gambar 2.11

Perkembangan Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup

Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2009-2017

2.3.1.2.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA)

AKABA adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan

meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000

kelahiran hidup.Nilai normatif AKABA> 140 sangat tinggi, antara 71-140 tinggi, 20-

70 sedang dan < 20 rendah. AKABA menggambarkan peluang terjadinya kematian

pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Berdasarkan data dari

Dinas Kesehatan, untuk tahun 2017 terdapat 1 (satu) kematian balita sedangkan

tahun 2016 terdapat 2 kematian balita. Gambaran perkembangan AKABA

Page 44: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-44

0

3

2

1

0

1

2

3

4

2014 2015 2016 2017

2

4

3

2

0

1

2

3

4

5

2014 2015 2016 2017

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, pada tahun 2014-2017 disajikan

pada Gambar 2.12.

Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2018

Gambar 2.12

Perkembangan Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran Hidup

Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

2.3.1.2.1.3 Angka Kematian Ibu (AKI)

Gambar 2.13 terlihat bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro pada tahun 2015 meningkat, yakni terdapat 4

kasus kematian yang terjadi di Puskesmas Sawang, Talawid, Ulu dan Kisihang.

Pada tahun 2016 terjadi penurunan kasus yakni sebanyak 3 kasus. Dan pada

tahun 2017 angka ini kembali menurun menjadi 2 kasus, itupun penyebab

kematiannya karena penyakit penyerta. Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro terus berupaya agar kematian ibu dapat ditekan sampai

angka nol (0).

Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2017

Gambar 2.13

Perkembangan Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup

Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

2.3.1.2.2 Angka Kematian Neonatal

Data pada Gambar 2.14 memperlihatkan bahwa angka kematian neonatal di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, masih relatif rendah. Pada tahun

2014 sebanyak 11 kasus, kemudian menurun di tahun 2015 menjadi 2 kasus dan

Page 45: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-45

11

2

10

6

0

2

4

6

8

10

12

2014 2015 2016 2017

2014 2015 2016 2017

pada tahun 2016 naik menjadi 10 kasus. Walaupun masih tergolong rendah,

namun persoalan kematian neonatal perlu menjadi perhatian terutama memberi

fokus pada ibu yang sedang mengandung.

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2014-2016

Gambar 2.14

Angka Kematian Neonatal

Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

2.3.1.2.3 Fasilitas Kesehatan

Data fasilitas kesehatan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Tahun 2017 menunjukan bahwa Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

masih tetap memiliki 2 unit rumah sakit, apabila dibandingkan dengan jumlah

penduduk di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro maka setiap rumah

sakit yang ada mampu melayani 36.536 penduduk.

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro juga terdapat 13 unit

puskesmas inti. Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro maka setiap puskesmas inti dapat melayani

5.621 penduduk.

Selain puskesmas inti juga ada Puskesmas Pembantu (Pustu), keberadaan

Pustu sangat membantu pelayanan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro. Unit Pustu pada tahun 2017 adalah sebanyak 23 unit sehingga

jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada, maka setiap Pustu dapat

melayani 3.177 penduduk. Data selengkapnya mengenai fasilitas kesehatan di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro diperlihatkan pada Tabel 2.40.

Page 46: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-46

Tabel 2.40

Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017

Kecamatan Rumah

Sakit

Rumah Bersa-

lin

Puskes

mas

Pos-

yandu Klinik

Polind

es

Puskes

mas

pem-

bantu

1. Biaro 0 0 1 5 0 0 1

2. Tagulandang

Selatan 0 0 1 8 0 0 1

3. Tagulandang 1 0 1 19 0 0 4

4. Tagulandang Utara 0 0 1 6 0 0 1

5. Siau Barat Selatan 0 0 1 10 0 0 2

6. Siau Timur Selatan 1 0 2 20 0 0 4

7. Siau Barat 0 0 2 13 0 0 2

8. Siau Tengah 0 0 1 5 0 0 1

9. Siau Timur 0 0 2 17 1 0 4

10. Siau Barat Utara 0 0 1 8 0 0 3

2017 2 0 13 111 1 0 23

2016 2 0 13 115 0 0 23

2015 2 13 23

2014 2 13 28 23

Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2017, Dinas Kesehatan 2017

2.3.1.2.4 Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk

Sarana pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit yang ada di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terdiri dari 2 Unit, dimana kedua rumah sakit

tersebut adalah Rumah Sakit Daerah yakni Rumah Sakit Daerah Lapangan Sawang

dan Rumah Sakit Daerah Tagulandang. Rasio rumah sakit per satuan penduduk

sebagimana diperlihatkan pada Tabel 2.41 adalah jumlah rumah sakit per 1.000

penduduk. Rasio ini mengukur ketersediaan fasilitas rumah sakit berdasarkan

jumlah penduduk. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk dari tahun 2009

sampai dengan 2017 cenderung tidak berubah yang disebabkan oleh pertumbuhan

penduduk yang sangat rendah dan juga jumlah rumah sakit tidak bertambah.

Tabel 2.41

Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017

No Uraian 2014 2015 2016 2017

1 Jumlah Rumah Sakit 2 2 2 2

2 Jumlah Penduduk 65.284 65.682 65.827 65.976

Rasio 0,03 0,03 0,03 0,03

1:32642 1:32841 1:32913 1:32988

Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Kesehatan

Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2017

Page 47: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-47

2.3.1.2.5 Rasio Dokter per satuan penduduk

Jumlah Dokter yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

pada tahun 2017 berjumlah 49 dokter yang terdiri dari 37 dokter umum, 12 dokter

ahli/spesialis dengan rasio sebesar 0,74% atau 1 dokter di Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro melayani sebanyak 1.346 penduduk. Rasio ini masih ideal

karena rasio dokter ideal menurut WHO, yakni 1 dokter maksimal untuk 2.400

penduduk. Tabel 2.42 memperlihatkan rasio Dokter per Penduduk di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro tahun 2014-2017.

Tabel 2.42

Jumlah Dokter Tahun 2014-2017

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

No Uraian 2014 2015 2016 2017

1 Jumlah Dokter 34 51 45 49

2 Jumlah Penduduk 65.284 65.682 65.827 65.976

3 Rasio 0,52 0,78 0,68 0,74

1:1920 1:1287 1:1371 1:1346

Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Kesehatan

Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2017

2.3.1.2.6 Rasio Tenaga Medis per Satuan Penduduk

Berdasarkan Tabel 2.43 diketahui bahwa mulai tahun 2014 rasio tenaga

medis per satuan penduduk semakin baik, namun pemerataan tenaga medis masih

dibutukan mengingat kabupaten ini merupakan kabupaten kepulauan. Pentingnya

pemerataan tenaga medis sesuai dengan jumlah penduduk supaya tidak ada

kesenjangan pelayanan kesehatan.

Tabel 2.43

Rasio Tenaga Kesehatan Tahun 2014-2017

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

No Uraian 2014 2015 2016 2017

1 Jumlah Tenaga Kesehatan 392 392 393 391

2 Jumlah Penduduk 65.284 65.682 65.827 65.976

Rasio 1:166 1:167 1:167 1:168

Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2017

2.3.1.2.7 Desa Universal Child Immunization (UCI)

Berdasarkan Gambar 2.15 dapat dilihat bahwa desa di Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro yang mencapai Universal Child Imunization pada tahun

Page 48: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-48

95.7

76

91.495.7

0

20

40

60

80

100

120

2014 2015 2016 2017

0

2

1

00

0.5

1

1.5

2

2.5

2014 2015 2016 2017

2017 sebesar 95,7% yang mengalami kenaikan yang signifikan dalam dua tahun

terakhir.

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

Gambar 2.15

Desa Universal Child Immunization

Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

2.2.1.2.8 Balita Gizi Buruk

Status gizi buruk yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro tahun 2016 sebanyak 1 kasus yang terdapat di wilayah Tagulandang. Namun

di tahun 2017, tidak ditemukan kasus gizi buruk. Untuk jelasnya gambaran gizi

buruk di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro tahun 2014-2017 pada

Gambar 2.16.

Cakupan balita gizi buruk di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2017 yang mendapat perawatan mencapai

target 100 %. Meski berhasil menekan angka balita gizi buruk, namun diakui

masih banyak terdapat kasus angka kematian ibu yang terjadi pada tahun 2017,

sebesar 2 kasus. Sementara angka kematian bayi sebesar 4 kasus.

Sumber : Dinas Kesehatan, 2009-2018

Gambar 2.16

Perkembangan Balita Gizi Buruk

Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

2.3.1.2.9 Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan

Page 49: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-49

100 100 100100

0

20

40

60

80

100

120

2014 2015 2016 2017

100 100 100100

0

20

40

60

80

100

120

2014 2015 2016 2017

Cakupan balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dari tahun 2014-2017 telah mencapai angka

100% artinya setiap kasus balita gizi buruk yang ditemukan langsung ditangani

atau langsung mendapat perawatan melalui 2 pendekatan seperti yang telah

diuraikan di atas. Untuk melihat perkembangan cakupan balita gizi buruk yang

mendapat perawatan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dari tahun

2014-2017 dapat diperhatikan pada Gambar 2.17.

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2015-2017

Gambar 2.17

Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan

Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

2.3.1.2.10 Cakupan Kecamatan Bebas Rawan Gizi

Kecamatan bebas rawan gizi adalah kecamatan dengan prevalensi gizi kurang

dan gizi buruk pada balita sama dengan 15 pada kurun waktu tertentu.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, dari total 10 kecamatan yang ada di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro semuanya dikategorikan bebas

rawan gizi artinya tidak ada satupun kecamatan yang prevalensi gizi kurang dan

gizi buruk pada balita sama dengan 15. Selengkapnya lihat Gambar 2.18.

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2015-2017

Gambar 2.18

Cakupan Kecamatan Bebas Rawan Gizi

Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

Page 50: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-50

2.3.1.2.11 Baduta Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM)

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan pada tahun 2016 jumlah balita 0-23

bulan dengan berat badan di bawah garis merah sebanyak 2,30% dari total baduta

yang ditimbang 1.773 atau sebanyak 36 baduta. Angka ini terus menurun jika

dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya dimana pada tahun 2015 sebanyak

43 baduta atau sebesar 2.6% dari total baduta yang ditimbang 1.686. Pada tahun

2017 angka ini terus menurun dimana berdasarkan data terakhir dari profil

kesehatan jumlah baduta di bawah garis merah hanya sebesar 1,0% atau sebanyak

16 baduta dari total 1.260 baduta yang ditimbang. Untuk jelasnya mengenai

perkembangan baduta dengan berat badan di bawah garis merah dapat dilihat

pada Tabel 2.44.

Tabel 2.44

Baduta (0-23 Bulan) Dengan Berat Badan di Bawah Garis Merah

Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

Tahun Jumlah Baduta

Ditimbang

Jumlah Baduta Dengan Berat Badan di

Bawah Garis Merah %

2014 1.195 12 1,0

2015 1.686 43 2,6

2016 1.559 36 2,30

2017 1.260 16 1,0

Sumber : Dinas Kesehatan, Profil Kesehatan 2014-2016

2.3.1.2.12 Balita Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM)

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan pada tahun 2017 jumlah balita

dengan berat badan di bawah garis merah sebanyak 0,84% dari total balita 3.690

atau sebanyak 31 balita. Angka ini terus menurun jika dibandingkan dengan tahun

tahun sebelumnya dimana pada tahun 2015 sebanyak 72 balita atau sebesar 1,8%

dari total baduta 4.662. untuk jelasnya mengenai perkembangan balita dengan

berat badan di bawah garis merah dapat dilihat pada Tabel 2.45.

Tabel 2.45 Persentase Balita Dengan Berat Badan di Bawah Garis Merah

Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

Tahun Jumlah Balita Dilaporkan Jumlah Balita Dengan Berat

Badan di Bawah Garis Merah

%

2014 3.713 23 0,6

2015 4.089 72 1,8

2016 3.845 55 1,4

2017 3.690 31 0,84

Sumber : Dinas Kesehatan, Profil Kesehatan 2014-2017

Page 51: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-51

2.3.1.2.13 Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif

Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif

berdasarkan data dari dinas kesehatan dalam buku profil kesehatan yakni 21,8 %

dari total 975 bayi 0-6 pada tahun 2016 kemudian meningkat sedikit menjadi

sebesar 23,74 % atau sebanyak 232 bayi dari total 977 bayi pada tahun 2017.

Angka ini terus mengalami penurunan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun

dimana pada tahun 2014 sebesar 97,1% dari total 725 bayi kemudian menurun

menjadi 59,4% dari total 725 bayi pada tahun 2015. Untuk jelasnya mengenai

perkembangan persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan yang Mendapat ASI

Eksklusif dapat diperhatikan pada Tabel 2.46.

Tabel 2.46

Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif Kab. Kep. Siau

Tagulandang Biaro 2014-2017

Tahun Jumlah bayi 0-6

bulan Dilaporkan

Jumlah Bayi Usia <6 Bulan Yang

Mendapat ASI Eksklusif

%

2014 725 704 97.1

2015 725 431 59.4

2016 975 213 21.8

2017 977 232 23,74

Sumber : Dinas Kesehatan, Profil Kesehatan 2014-2017

2.3.1.2.14 Proporsi Penduduk Dengan Asupan Kalori Minimum di Bawah 2.100

kkal/kapita/hari

Proporsi penduduk Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dengan

asupan kalori Minimum di Bawah 1.400 kkal/kapita/hari dari tahun ke tahun

terus mengalami penurunan Tahun 2017, proporsi penduduk di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dengan asupan kalori Minimum di Bawah

1.400 kkal/kapita/hari adalah sebesar 10,33% dengan jumlah penduduk sebanyak

6.810 orang. Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,25 poin dibandingkan

dengan tahun 2016 sebesar 10,58% dengan jumlah penduduk dengan asupan

kalori Minimum di Bawah 2.100kkal/kapita/hari 6.960 orang. Untuk tujuh tahun

terakhir, angka kemiskinan ini cenderung menurun, dimana pada tahun 2009

sebesar 12,21% danterus turun hingga di akhir tahun 2017 sebesar 10,33%.

Selengkapnya lihat Gambar 2.19.

Page 52: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-52

11.0310.93

10.58

10.33

9.8

10

10.2

10.4

10.6

10.8

11

11.2

2014 2015 2016 2017

Gambar

2.19

Perkembangan Proporsi Penduduk dengan asupan kalori Minimum di Bawah 2.100

kkal/kapita/hari,

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

2.3.1.2.15 Morbiditas

Berdasarkan data dari BPS pada tahun 2017 ada 10 besar penyakit yang

menonjol di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang didominasi oleh

penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas) sebanyak 7.031 kasus

dan diikuti oleh Hypertensi sebesar 3.407 kasus. Hal tersebut, mungkin

dipengaruhi oleh lingkungan dan musim yang berubah-ubah, pola hidup dan pola

makan yang masih kurang baik serta debu vulkanik Gunung Karangetang yang

masih aktif.

Satu penyakit yang harus mendapat perhatian lebih dari Pemerintah

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yakni penyakit Diabetes Melitus

dimana pada tahun 2016 terdapat 243 kasus kemudian meningkat tajam pada

tahun 2017 menjadi 421 kasus. Hal ini diakibatkan karena pola konsumsi

masyarakat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang tidak teratur.

Data mengenai jumlah kasus penyakit terbanyak di Di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro diperlihatkan pada Tabel 2.47.

Tabel 2.47

Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2015-2017

No Jenis Penyakit Jumlah Kasus

2015

Jumlah Kasus

2016

Jumlah Kasus

2017

1 Infeksi Akut pada saluran

pernapasan bagian atas 5.200 3.332 7.031

2 Hypertensi 3.411 2002 3.407

3 Gastristis 1.857 1223 1.713

4

Penyakit pada sistem otot

dan jaringan pengikat

(Tulang belakang, radang

sendi, termasuk rematik)

1.387 696 1.492

5 Tonsilitis 1.091 474 603

6 Kecelakaan dan Rudapaksa 589 500 322

7 Penyakit kulit alergi 521 721 1.091

Page 53: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-53

No Jenis Penyakit Jumlah Kasus

2015 Jumlah Kasus

2016

Jumlah

Kasus

2017

8 Bronchitis 467 716 475

9 Penyakit kulit infeksi 297 -

10 Karies Gigi - 136 -

11 DM 243 287 421

Total 15.063 10.067 16.555

Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2017

2.3.1.2.15.1 Penyakit Menular

Sebagai daerah tropis dengan musim panas dan hujan, aliran air pada

selokan ataupun drainase jalan yang relatif banyak, maka Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro menghadapi permasalahan penyakit menular diantaranya

Tuberkulosis (TB), Malaria dan sebagainya.Tabel 2.48 memperlihatkan bahwa

penyakit yang menular yang paling sering diderita oleh masyarakat Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yaitu Diare sebanyak 1499 kasus, TBC

sebanyak 131 kasus, malaria 205 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan bahwa dari 72 penderita penyakit

TBC yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, tercatat 75%

adalah mereka yang berusia produktif secara ekonomi (15-54 Tahun), serta pada

kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah. Hal tersebut berdampak pada

sumber daya secara ekonomi berkurang, tingkat produktivitas ekonomi menurun

sehingga terjadi penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat. Di samping hal

tersebut di atas pada tahun 2017 berdasarkan data dari dinas kesehatan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, sudah terdeteksi 2 kasus HIV

AIDS.

Tabel 2.48 Jumlah Kasus Penyakit Menular HIV/AIDS, IMS, DBD, Diare, TB, dan Malaria

Menurut Kecamatan

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

Kecamatan HIV/A

IDS IMS DBD DIARE TB MALARIA KUSTA

1. Biaro 0 0 0 75 5 0

26

2. Tagulandang

Selatan 0 0 3 102 2 39

3. Tagulandang 0 0 1 265 25 132

4. Tagulandang

Utara 0 0 0 88 13 5

5. Siau Barat

Selatan 0 0

3

96 3 1

Page 54: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-54

14.26

33.69

86.81 93.94

0

20

40

60

80

100

2014 2015 2016 2017

Kecamatan HIV/A

IDS IMS DBD DIARE TB MALARIA KUSTA

6. Siau Timur

Selatan 0 0 5 178 22 13

7. Siau Barat 0 0 8 203 23 3

8. Siau Tengah 0 0 0 43 5 0

9. Siau Timur 0 0 1 357 21 10

10. Siau Barat

Utara 0 0 0 92 12 2

Jumlah 0 0 21 1499 131 205 26

2017 0 0 0 436 93 20 54

2015 0 0 37 319 77 61 26

2014 0 - - 486 97 117 20

Sumber: Sitaro Dalam Angka 2015-2017, Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2018

2.3.1.2.15.1.1 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC

dan Basil Tahan Asam (BTA)

Pada tahun 2014 cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

TBC dan BTA di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar 14.26%

kemudian meningkat pada tahun 2015 menjadi sebesar 33.69% dan terus

meningkat menjadi 86.81% pada tahun 2016 dan pada tahun 2017 terus

mengalami peningkatan menjadi sebesar 93.94%.

S

sumber : Dinas Kesehatan, Profil Kesehatan 2014-2017

Gambar 2.20

Perkembangan Cakupan Penemuan dan Penanganan

Penderita Penyakit TBC BTA

Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

2.3.1.2.15.1.2 Tingkat Kematian Karena Tuberkulosis (per 100.000 penduduk)

Angka kematian akibat Tuberkulosis Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun dimana pada

tahun 2014 terdapat 4 orang/100.000 meningkat menjadi 6/100.000 pada tahun

2015 kemudian kondisi ini sedikit menurun menjadi 3/100.000 pada tahun 2016

dan tahun 2017. Untuk jelasnya menegenai perkembangan tingkat kematian akibat

tuberculosis di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dapat diperhatikan

pada Gambar 2.21.

Page 55: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-55

4

6

3 3

0

2

4

6

8

2014 2015 2016 2017

90.79

98.77 96.00

93.06

85

90

95

100

2014 2015 2016 2017

Sumber : Dinas Kesehatan, Profil Kesehatan 2014-2017

Gambar 2.21

Perkembangan Tingkat Kematian Karena Tuberkulosis

Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

2.3.1.2.15.1.3 Proporsi Kasus Tuberkulosis yang Diobati dan Sembuh Dalam

Program DOTS (Angka Keberhasilan Pengobatan)

Angka keberhasilan pengobatan adalah angka yang menunjukan persentase

pasien baru TB paru terkonfirmasi bakteriologis yang menyelesaikan pengobatan

(baik yang sembuh maupun pengobatan lengkap) di antara pasien baru TB paru

terkonfirmasi bakteriologis tercatat. Dengan demikian angka ini merupakan

penjumlahan dari angka kesembuhan dan angka pengobatan lengkap. Gambar

2.22 memperlihatkan angka keberhasilan pengobatan di Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro dari tahun 2014-2017 sudah mencapai angka di atas 90%

artinya capaian ini telah melampaui target yang ditetapkan oleh WHO (85%).

Sumber : Dinas Kesehatan, Profil Kesehatan 2014-2017

Gambar 2.22 Perkembangan Proporsi Kasus Tuberkulosis yang Diobati dan Sembuh Dalam

Program DOTS (Angka Keberhasilan Pengobatan) Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

2.3.1.2.15.1.4 Prevalensi HIV/AIDS (%) dari Total Populasi

Sampai dengan tahun 2017 di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro berdasarkan data baik dari Dinas Kesehatan maupun BPS belum ditemukan

satupun penderita HIV/AIDS hal ini tentunya merupakan suatu keberhasilan bagi

Pemerintah dan masyarakat dalam mengupayakan pencegahan penyakit menular

Page 56: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-56

67.7 67.7

75.34

78.2

60

65

70

75

80

2014 2015 2016 2017

tersebut. Namun seiring dengan perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini

Pemerintah Daerah harus terus berupaya mempertahankan kondisi ini dengan

terus melakukan berbagai sosialisasi dan pembinaan pada seluruh masyarakat

khususnya pada generasi muda tentang penyakit HIV/AIDS.

2.3.1.2.16 Persentase Rumah Tangga Berprilaku Hidup Bersih dan Sehat

Persentase rumah tangga berprilaku hidup bersih dan sehat di Kabupaten

Kepulauan Biaro sampai dengan tahun 2017 sudah mencapai 78.2% angka ini

terus meningkat dari tahun ke tahun dimana pada tahun 2014 sebesar 67.7

kemudian meningkat menjadi sebesar 75,34% pada tahun 2016 dan menjadi

sebesar 78.2% pada tahun 2017. Perkembangan indikator ini dari tahun 2014

sampai tahun 2017 diperhatikan pada Gambar 2.23.

Sumber : Dinas Kesehatan, Profil Kesehatan 2014-2017

Gambar 2.23

Perkembangan Persentase Rumah Tangga Berprilaku Hidup Bersih dan Sehat

Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

2.3.1.2.17 Pelayanan Jamkesda

Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) adalah program jaminan bantuan

pembayaran biaya pelayanan kesehatan yang diberikan Pemerintah Daerah

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro kepada masyarakat. Sasaran

Program Jamkesda adalah seluruh masyarakat miskin Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro yang belum memiliki jaminan kesehatan berupa Jamkesmas,

BPJS Mandiri, dan asuransi kesehatan lainnya.

Berdasarkan data dari dinas sosial, hingga tahun 2017, jumlah masyarakat

miskin yang layak untuk menerima bantuan Jamkesda, yakni sebanyak 8.961.

Realisasi pelayanan Jamkesda yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai dengan tahun 2018 sebanyak 8.297

atau melebihi jumlah masyarakat miskin.

Page 57: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-57

2.3.1.2.18 Perkembangan Pencapaian Kinerja SPM Urusan Kesehatan

Pencapaian hasil pelaksanaan SPM bidang kesehatan Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro Tahun 2013-2016 dapat dilihat pada Tabel 2.49.

Sementara target dan capaian untuk 2017 diperlihatkan pada Tabel 2.50.

Tabel 2.49 Hasil Pelaksanaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan Minimal (SPM) Bidang

Kesehatan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2013-2016

NO Indikator Kinerja CAPAIAN

2013 2014 2015 2016

1 Cakupan Ibu Hamil K4 88.1 88.1 93 75

2 Cakupan Kompilasi Kebidanan Yang

Ditangani 100 100 100 95

3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes

Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 83.3 83.3 90 81

4 Cakupan Pelayanan Nifas 83.3 83.3 99 83

5 Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang

Ditangani 89.4 89.4 82 21

6 Cakupan Kunjungan Bayi 87.3 87.3 92 65

7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

95.7 95.7 76 91

8 Cakupan Pelayanan Anak Balita 64.9 64.9 72 64

9 Cakupan Pemberian MP-ASI Pada Anak Usia

6-24 Bulan Keluarga Miskin 86.0 86.0 89 72

10 Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat

Perawatan 100 100 100 100

11 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

57.9 57.9 100 100

12 Cakupan Peserta KB Aktif 77.0 77.0 65 56

13 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit

a AFP Rate per 100.000 Penduduk <15 Tahun

Tidak

Ada

Kasus

Tidak

Ada

Kasus

Tidak

Ada

Kasus

Tidak

Ada

Kasus

b Penemuan Penderita Pneumonia Balita Tidak Ada

Kasus

Tidak Ada

Kasus

Tidak Ada

Kasus

Tidak Ada

Kasus

c Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 79.0 79.0 54 62

d Penderita DBD yang Ditangani 100 100 100 63

e Penemuan Penderita Diare 12.0 16.0 5 18

14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin

100 100 100 100

1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan

Pasien Masyarakat Miskin 100 100 100 100

2 Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan RS

Kab/Kota

100 100 100 100

Penyelidikan Epidemologi dan Penanggulangan KLB

1 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemologi <

24 Jam

100 Tidak Ada

Kasus

Tidak Ada

Kasus

Tidak Ada

Kasus

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1 Cakupan Desa Siaga Aktif 100 100 100 100

Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2017

Page 58: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-58

Tabel 2.50 Hasil Pelaksanaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan Minimal (SPM) Bidang

Kesehatan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017

NO NAMA INDIKATOR HASIL TARGET %

1

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

Jumlah semua ibu Hamil diwilayah Kab/Kota

tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang sama 1.055 1.032 102,2

2

Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

Jumlah semua Ibu Bersalin yang asa diwilayah

Kab/Kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun 925 985 93,9

3

Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir

Jumlah semua bayi baru lahir diwilayah Kab/Kota

tersebut dalam kurun waktu satu tahun 924 885 104,4

4

Pelayanan Kesehatan Balita

Jumlah Balita 0-59 bulan yang ada diwilayah kerja

dalam kurun waktu satu tahun yang sama 3.562 3.888 91,6

5

Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar

Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1

dan 7 yang ada diwilayah kerja diwilayah Kab/Kota teersebut dalam kurun waktu satu tahun ajaran

1.630 1.778 91,7

6

Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif

Jumlah warga negara usia 15-59 tahun yang ada

diwilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang

sama

7

Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut

Jumlah semua penduduk berusia usia 60 tahu

keatas yang ada diwilayah Kab/Kota tersebut dalam

kurun waktu satu tahun perhitungan

11.834 12.873 91,9

8

Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi

Jumlah estimasi penderita hipertensi berdasarkan

angka prevalensi Kab/Kota dalam kurun waktu satu

tahun pada tahun yang sama

2.126 2.126 100,0

9

Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)

Jumlah penyandang DM berdasarkan angka

prevalensi DM Nasional diwilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama

358 358 100,0

10

Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Jumlah ODGJ berat(Psikotik) yang ada diwilayah kerja Kab/Kota dalam kurun waktu satu tahun yang

sama

24 24 100,0

11

Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Tuberkulosis (TB)

Jumlah orang dengan TB yang ada diwilayah kerja

pada kurun waktu satu tahun yang sama 111 98 113,3

12

Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Resiko Terinfeksi HIV

Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun

yang sama

2 3 66,7

Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2018

2.3.1.3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Urusan pekerjaan umum dilaksanakan untuk menyediakan dan memenuhi

pelayanan yang mendasar dan mutlak yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam

kehidupan sosial, ekonomi, dan pemerintahan seperti sumberdaya air, jalan, air

minum, dan sanitasi lingkungan yang berhak diperoleh setiap warga secara

minimal.

Page 59: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-59

2.3.1.3.1. Jaringan Jalan Kabupaten dan Provinsi

Jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai peran penting

dalam bidang ekonomi, budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan

keamanan. Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasa merupakan urat

nadi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Pada Tabel 2.51 diperlihatkan

bahwa panjang jaringan jalan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biarodalam kondisi Mantap pada tahun 2017 adalah sepanjang198,37 Km atau

sebesar 76,50% dari total 259.29 Km panjang jalan kabupaten.

Sementara, panjang jalan kabupaten dalam kondisi Baik adalah19,27 Km,

Rusak Ringan sepanjang 11,29 Km, serta Rusak Berat sepanjang 30,37 Km. Lebih

lanjut, pada tahun yang sama, panjang Jalan Provinsi yang sudah tergangun di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sepanjang 21,80 Km meningkat

sebesar 11,80 Km dari tahun 2012. Namun ke depan yang harus menjadi perhatian

khusus bagi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yakni

sampai dengan tahun 2017 belum ada ruas jalan baik jalan provinsi maupun jalan

Kabupaten yang beralih status menjadi jalan Nasional.

Tabel 2.51

Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Tahun 2011-2017

Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

No Kondisi Jalan Panjang Jalan (Km)

2014 2015 2016 2017

1 Kondisi Mantap 152,05 184,05 213,8 198,37

2 Kondisi Baik 41,15 30,07 20,77 19,27

3 Kondisi Rusak Ringan< 30% 36,77 22,82 9,13 11,29

4 Kondisi Rusak Berat> 30% 46,90 39,30 33,17 30,37

Total Jalan Kabupaten 276,87 276,87 276,87 259,299

Jalan Provinsi 21,80 21,80 21,80 21,80

Jalan Nasional - - - -

Sumber: Sitaro Dalam Angka 2010-2012, Dinas Pekerjaan Umum Sitaro, 2013-2018.

2.3.1.3.2 Infrastruktur Jembatan

Dalam kurun waktu 2008-2014 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan

Kawasan Permukiman telah membangun sebanyak 30 buah jembatan atau

sepanjang 264 meter dengan jembatan yang masih memerlukan perbaikan karena

kondisi rusak masih ada sebanyak 25 buah atau sepanjang 220 meter. Sampai

Page 60: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-60

3035

4650

0

10

20

30

40

50

60

2014 2015 2016 2017

dengan tahun 2017 secara akumulasi jembatan yang terbangun di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebanyak 50 buah. Data selengkapnya dapat

dilihat pada Gambar 2.24.

Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Pekerjaan Umum Sitaro, 2018.

Gambar 2.24

Jumlah Jembatan Tahun 2014 – 2017

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

2.3.1.3.3 Drainase, Talud/Turap/Bronjong, Normalisasi Sungai, Pemecah

Ombak

Pada periode 2014-2017, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro telah dapat membangun drainase sepanjang 7.753 Meter,

talud/turap/bronjong sepanjang 4.932,01 Meter, dan normalisasi sungai yang

telah berhasil dilakukan sepanjang 9.892,48 Meter. Selanjutnya, sampai dengan

tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro telah

berhasil membangun pemecah ombak sepanjang 10.368,94 Meter. Data

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.52.

Tabel 2.52

Panjang Drainase, Talud/Turap/Bronjong, Normalisasi Sungai,

Pemecah Ombak Tahun 2014-2017

Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

No Uraian 2014 2015 2016 2017

1 Panjang Drainase (m) 4.428 5.926 7.065 7.753

2 Panjang

Talud/Turap/Bronjong (m) 2.831 3.725 4.228 4.932.01

3 Normalisasi Sungai (m) 4.901 6.051 8.519 9.892.38

4 Pemecah Ombak/Penahan

Pantai (m) 7.841 8.938 9.770 10.368.94

Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2017

2.3.1.3.4 Akses Air Bersih Layak

Untuk menjamin keberhasilan pencapaian target Universal Access 2019,

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bersama seluruh pemangku kepentingan

Page 61: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-61

menganggarkan pembiayaan pembangunan air minum dan sanitasi tiga kali lipat

dari total anggaran 2010-2014.

Persentase penduduk dengan akses air bersih layak Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan

Ruang Pemukiman dan Kawasan Permukiman, tahun 2014 sebesar 65.74 %

meningkat menjadi 86.99 % pada tahun 2015 kemudian pada tahun 2017 sudah

berada pada angka 87.46 % atau meningkat 0.47 % dari tahun 2015. Hal ini

tentunya menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah dan sudah diangkat menjadi

prioritas daerah ini sangat penting dikarenakan akses terhadap air minum dan

sanitasi akan sangat berpengaruh langsung pada Indeks Pembangunan Manusia

(IPM), terutama terkait angka harapan hidup. IPM merupakan indikator penting

untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia

dan daya saing daerah. Oleh karena itu, kontribusi dari masyarakat khususnya

masyarakat desa melalui Pemerintah Desa serta pihak swasta sangat diperlukan

dalam sistem penyediaan air minum serta sanitasi. Dalam hal ini, seperti

pembangunan sambungan rumah air dari jaringan distribusi air minum.

2.3.1.3.5 Akses Sanitasi Layak

Target Nasional untuk akses air minum dan sanitasi pada tahun 2019 yakni

100% (Universal Access). Selain itu, Pemerintah Pusat menargetkan dalam 5 tahun

kedepan akan ada peningkatan sebesar 40% di bidang sanitasi layak dan 30%

akses air minum aman. Akses sanitasi layak Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang

Pemukiman dan Kawasan Permukiman,sampai dengan tahun 2017 baru mencapai

65.2% capaian ini menurun dari tahun 2016 sebesar 85.5 %. Kedepanya

Pemerintah Daerah akan fokus pada pendataan kembali terhadap capaian

indikator ini agar nantinya dalam perumusan arah kebijakan maupun program dan

kegiatan akan tepat sasaran.

Perkembangan penduduk dengan akses sanitasi layak di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biarodari tahun 2014-2017 ditampilkan pada Tabel

2.53.

Tabel 2.53

Penduduk Dengan Akses Terhadap Sanitasi Layak Tahun 2014-2017

Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

No Kecamatan Penduduk

Penduduk dengan

akses sanitasi layak

%

1 Siau Barat (Ondong) 6.944 3.643 52.5

2 Siau Barat (Makalehi) 1.389 6.00 43.2

3 Siau Barat Utara (Hiung) 4.317 3.605 83.5

Page 62: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-62

No Kecamatan Penduduk

Penduduk dengan

akses sanitasi

layak

%

4 Siau Barat Selatan (Talawid) 4.495 3.890 86.5

5 Siau Tengah (Salili) 2.024 1.855 91.7

6 Siau Timur (Ulu) 13.538 11.737 86.7

7 Siau Timur (Lia) 2.958 2.858 96.6

8 Siau Timur Selatan (Sawang) 6.013 6.013 100

9 Siau Timur Selatan (Buhias) 2.291 1.067 46.6

10 Tagulandang (Tagulandang) 12.390 1.779 14.4

`11 Tagulandang Selatan (Kisihang) 4.413 694 15.7

12 Tagulandang Utara (Minanga) 4.115 4.115 100.0

13 Biaro (Lamanggo) 3.517 2.754 78.3

Jumlah 68.404 44.610 65.2

2016 67.149 57.410 85.5

2015 67.972 57.026 83.9

2014 61.107 28.670 46.9

Sumber: Dinas PUPR Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017.

2.3.1.3.6 Penataan Ruang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan dokumen perencanaan

pembangunan daerah yang berkekuatan hukum serta berfungsi utama sebagai

arahan investasi pemerintah, swasta, dan masyarakat. Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro sudah memiliki Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2014 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Tahun 2014-2034.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

telah menetapkan pembagian kawasan strategis sehingga pada Perubahan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro, kawasan tersebut tetap menjadi acuan dalam pengembangan kewilayahan

daerah menurut peruntukan sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan

Daerah Tentang RTRW diperlihatkan pada Tabel 2.54.

Tabel 2.54 Kawasan Strategis

Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro

Jenis Kawasan Spesifikasi/Nilai Strategis

Kawasan Detail Wilayah

Kawasan strategis

Ekonomi

Pusat Perdagangan dan

Jasa

Perkotaan Ulu Siau-Kec. Siau Timur,

Buhias-Kec. Tagulandang

Perkebunan Komoditi Pala Pulau Siau dan Pulau Tagulandang

Perkebunan Komoditi Salak Kec. Tagulandang Utara, Kec.

Tagulandang

Sentra Perikanan Tangkap Di semua klaster pengembangan

Kab. Ke. Siau Tagulandang Biaro

Budidaya Laut

Pulau Biaro-Kec. Biaro, Pulau

Buhias-Kec. Siau Timur Selatan, Pulau Pasighe-Kec. Tagulandang.

Page 63: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-63

Jenis Kawasan Spesifikasi/Nilai Strategis

Kawasan Detail Wilayah

Minapolitan Pulau Makalehi-Kec. Siau Barat, Ulu-Kec. Siau Timur, Buhias-

Kec.Tagulandang dan Pulau Biaro

Pelabuhan Perikanan

Ulu-Kec. Siau Timur, Humbia-Kec.

Tagulandang Selatan, Pulau

Makalehi-Kec. Siau Barat, Dalingsaheng-Kec. Biaro

Wisata Bahari Pulau Biaro, Pulau Salangka, Pulau Ruang, Pulau Tagulandang, Pulau

Makalehi, Pulau Mahoro

Reklamasi

Pantai Ulu-Kec. Siau Timur, Pantai

Ondong-Kec. Siau Barat, Pantai Pihise-Kec. Siau Barat Selatan,

Pantai Buhias-Kec. Tagulandang

Agropolitan Pala Pulau Siau

Agropolitan Salak Pulau Tagulandang

Kawasan Strategis Sosial Budaya

Perkantoran Ondong-kec. Siau Barat

Bukit Tengkorak

Pulau Makalehi-Kec. Siau Barat,

Birarikei-Kec. Tagulandang Selatan, Tanganga-Kec. Siau Barat Selatan

Makam Raja Lokong Banua Kec. Siau Barat

Makam Panglima Hengkeng u Naung

Kec. Siau Barat Utara

Makam Raja Siau Lainnya Kec. Siau Barat dan Kec. Siau Timur

Makam Pendeta Paul Kelling Kec. Siau Timur

Makam Pendeta F. Kelling

dan Makam Raja H. P. H. Jacobs

Kec. Tagulandang

Kawasan Makam Raja Tagulandang lainnya,

Makam Ratu Lohoraung dan

Makam Panglima Walandungo

Kec. Tagulandang

Kawasan Strategis

fungsi dan Daya

Dukung

Lingkungan Hidup

Hutan Lindung Bulude-

Tamata

Kec. Siau Barat Selatan, Kec. Siau

Timur Selatan, Kec. Siau Barat, Kec.

Siau Tengah dan Kec. Siau Timur

Hutan Lindung Gunung

Begambalo

Kec. Siau Timur Selatan dan Kec.

Siau Barat Selatan

Hutan Lindung Pulau

Tagulandang Pulau Tagulandang

Hutan Lindung Gunung

Ruang Kec. Tagulandang

Resapan Air Puncak Gunung Karangetang,

Bulude Kalai, Bulude

Tamata, Bulude Bengangbalo, Bulude

Tontonbulo, Bulude Baliang,

Bulude Masio, Bulude

Papalamang

Pulau Siau

Resapan Air Wuluru Balinge,Wuluru kaloko,

Wuluru Panentean, Wuluru

Wangkulang, Wuluru

Kalongan, Wuluru Siwohi, Wuluru Hinginte, Wuluru

Walangke, Wuluru

Bongkongkaka, Wuluru Timbang

Pulau Tagulandang

Resapan Air Wuluri Bukide,

Bukiri Himbang, Bukiri Bulo Pulau Biaro

Page 64: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-64

Jenis Kawasan Spesifikasi/Nilai Strategis

Kawasan Detail Wilayah

Pantai Berhutan Bakau,

Berterumbu karang dan Berpadang Lamun

Tanaki dan Kapeta - Kec. Siau Barat

Selatan, Pulau Biaro, Pulau Pasighe,

Pulau Tagulandang dan Pulau

Pahepa

Sumber : RTRW Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2014-2034

2.3.1.4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Besarnya jumlah penduduk Indonesia perlu didukung dengan ketersediaan

perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasar utama. Kesenjangan antara

kebutuhan dan ketersediaan tempat tinggal (backlog) di Indonesia pada tahun

2014 diperkirakan mencapai sekitar 17,2 juta unit. Angka ini diproyeksikan dari

angka 13,6 juta unit pada tahun 2010 dan 4,3 juta unit pada tahun 2000

(berdasarkan sensus BPS yang diadakan setiap 10 tahun sekali). Kebutuhan ini

setiap tahunnya terus mengalami penambahan. Rata-rata pertumbuhan kebutuhan

akan rumah sebesar 930 unit setiap tahunnya. Untuk mengatasi permasalahan

tersebut, pemerintah memasukkan pembangunan perumahan menjadi salah satu

skala prioritas pembangunan. Langkah awal yang diambil pemerintah adalah

menetapkan target pembangunan perumahan. Target pembangunan tersebut

tertuang dalam RPJMN 2015-2019.

Berdasarkan RPJMN 2015-2019, target hunian yang akan dibangun oleh

pemerintah adalah sebesar 2,2 juta hunian dalam jangka waktu 5 tahun. Namun

target pembangunan rumah rakyat pada tahun 2015 direvisi karena dinilai terlalu

lambat untuk dapat menutupi kebutuhan rakyat akan perumahan. Target semula

ditetapkan sebesar 172.650 rumah di tahun 2015, kini disesuaikan menjadi 1 juta

unit perumahan pertahunnya.

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Permukiman

dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sampai

dengan tahun 2017 persentase rumah layak huni Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biarosudah mencapai 97% dari total rumah 20.110 jumlah rumah

yang ada atau sebanyak 19.507 yang masuk pada kategori layak huni. Sedangkan

sisanya sekitar 3% atau sejumlah 603 rumah di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro yang nantinya akan menjadi target kinerja Pemerintah Daerah

baik Jangka Panjang, menengah dan jangka pendek. Perkembangan persentase

rumah layak huni di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dari tahun

2009-2017 dapat diperhatikan pada Gambar 2.25.

Page 65: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-65

90.9

93.34

95.22

97

86

88

90

92

94

96

98

2014 2015 2016 2017

Dinas PUPR Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2009-2018

Gambar 2.25

Perkembangan Persentase Rumah Layak Huni

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

2.3.1.5 Capaian Standar Pelayanan Minimal Perumahan Rakyat

Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Perumahan Rakyat yang

berkaitan dengan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

pada tahun 2017 diperlihatkan pada Tabel 2.55. Berdasarkan data pada tabel

tersebut, kabupaten ini belum menjadi target tahun 2017. Faktor penyebab utama

belum tercapainya target tersebut adalah kendala anggaran yang kecil. Namun

demikian, pada tahun 2018, Pemerintah Pusat telah menetapkan untuk

merenovasi 150 rumah di kabupaten ini untuk menjadi Rumah Tinggal Layak

Huni dan akan ditambah pada tahun-tahun berikutnya. Demikian harapan ke

depan bisa mencapai SPM Perumahan Rakyat yang terkait kesehatan sebesar

100%.

Tabel 2.55 Hasil Pelaksanaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan Minimal (SPM) Urusan

Perumahan Rakyat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017

NO Indikator Kinerja TARGET (%) CAPAIAN

2017 (%)

1 Cakupan Ketersediaan Rumah

Layak Huni 100 97

2 Cakupan Layanan Rumah

Layak Huni Yang Terjangkau 70

70% (Melalui BSPS Bantuan RTLH, Rumah Nelayan dan Rumah

Khusus)

3 Cakupan Lingkungan Yang

Sehat dan Aman dari PSU 100 -

Dinas PUPR Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2009-2018

2.3.1.6 Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro berdasarkan data dari Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik serta Dinas Satuan Polisi Pamong Praja menunjukkan

bahwa kondisi ketentraman dan ketertiban umum relatif aman.

Page 66: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-66

Sementara itu untuk cakupan pelayanan bencana kebakaran sampai dengan

tahun 2017 di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro baru memiliki 1

mobil pemadam kebakaran yang khusus melayani Pulau Siau disamping itu juga

Pemerintah Daerah belum memiliki petugas pemadam kebakaran yang terlatih.

Hal ini tentunya akan menjadi perhatian khusus Pemerintah Daerah kedepan

dikarenakan masalah pelayanan bencana kebakaran merupakan pelayanan dasar

bagi masyarakat luas. Data mengenai hasil pelaksanaan SPM urusan Ketentraman,

Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat diperlihatkan pada Tabel 2.56.

Tabel 2.56

Hasil Pelaksanaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan Minimal (SPM) Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017

NO Indikator Kinerja TARGET (%) CAPAIAN

2017 (%)

1 Cakupan penegakan Peraturan

Daerah dan Peraturan Kepala Daerah di Kab/Kota

100 Belum Tersedianya Perda

Terkait Keamanan dan Ketertiban.

2 Cakupan Patroli Siaga Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat

3x Patroli

Sehari 1x Patroli

3 Cakupan Rasio Petugas

Perlindungan Masyarakat di Kab. Kota

1 Org/RT -

4 Tingkat Waktu Tanggap (Responsife Time Rate) daerah

layanan Wilayah Manajemen

Kebakaran (WMK)

Maksimal 15

Menit 0

5 Persentase Aparatur Pemadam

Kebakaran Yang Memenuhi Standar Kualifikasi

80% 0

6 Jumlah Mobil Pemadam Kebakaran di Atas 3000-5000

Liter pada WMK

10/Kecamatan 1 Buah (10%)

Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2018

2.3.1.7 Sosial

Tabel 2.57 dan 2.58 menjelaskan perkembangan data penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS) di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

tahun 2013-2017 serta hasil pelaksanaan SPM urusan sosial tahun 2009-2017.

Tabel 2.57 Perkembangan Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2013-2017

No Jenis PMKS TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017

1 Balita Terlantar 8 7 6 7 7

2 Anak Terlantar 38 36 36 35 17

3 Anak Yang Berhadapan Dengan

Hukum

0 0 0 0 0

4 Anak Jalanan 0 0 0 0 0

Page 67: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-67

No Jenis PMKS TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017

5 Anak Dengan Kedisabilitasan (ADK)

42 40 40 40 47

6 Anak Yang Menjadi Korban Tindak

Kekerasan

0 0 0 0 0

7

Anak Yang

Memerlukan Perlindungan Khusus

0 0 1 1 0

8 Lanjut Usia Terlantar 495 465 460 463 561

9 Penyandang

disabilitas 370 360 355 292 356

10 Tuna Susila 0 0 0 0 0

11 Gelandangan 0 0 0 0 0

12 Pengemis 0 0 0 0 0

13 Pemulung 0 0 0 0 0

14 Kelompok Minoritas 0 0 0 0 0

15

Bekas Warga Binaan Lembaga

Permasyarakatan

(BWLP)

16 16 15 15 15

16 Orang Dengan

HIV/AIDS 0 0 0 0 0

17

Korban

Penyalagunaan NAPZA

0 0 0 0 0

18 Korban Trafficking 0 0 0 0 0

19 Korban Tindak Kekerasan

4 3 2 2 0

20

Pekerja Migran

Bermasalah Sosial

(PMBS)

0 0 0 0 0

21 Korban Bencana Alam 45 37 36 35 4

22 Korban Bencana

Sosial 4 2 1 1 0

23 Perempuan Rawan

Sosial Ekonomi 55 50 48 46 50

24 Fakir Miskin (000) 7.4 7.2 7.15 6.96 6.81

25 Keluarga Bermasalah

Sosial Psikologis 5 4 3 3 0

26 Komunitas Adat

Terpencil 0 0 0 0 0

Dinas Sosial Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2013-2018

Tabel 2.58

Hasil Pelaksanaan Standarisasi Pelayanan

Kesehatan Minimal (SPM) Urusan Sosial

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2010-2017

NO Indikator Kinerja

CAPAIAN

2009-

2010

2011-

2015 2016 2017

1 Persentase PMKS yang memperoleh

Bantuan Sosial 50.03 61.18 66.15 71.14

2 Persentase PMKS yang Tertangani 25.50 37.09 41.32 45.9

3

Persentase PMKS skala yang

memperoleh bantuan sosial untuk

pemenuhan kebutuhan dasar

1.51 2.09 2.7 4.50

4

Persentase panti sosial yang

menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok usaha

bersama (KUBe) atau kelompok sosial

ekonomi sejenis lainnya

20.50 30.71 34.59 37.35

Page 68: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-68

NO Indikator Kinerja

CAPAIAN

2009-

2010

2011-

2015 2016 2017

5

Persentase penyandang cacat fisik

dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima

jaminan social

15.70 21.80 42.34 58.62

6

Persentase Korban Bencana yang

menerima bantuan sosial selama

masa tanggap darurat

59.69 78.39 80.56 81.03

Dinas Sosial Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2018

2.3.2. Layanan Urusan Wajib Non Dasar

2.3.2.1 Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, Pengangguran, TPAK, TPT

Tabel 2.59 memperlihatkan perkembangan jumlah penduduk di atas 15

tahun di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Pada tabel tersebut

terlihatbahwa jumlah angkatan kerja di kabupaten kepulauan Siau Tagulandang

Biaro pada tahun 2017 meningkat menjadi 28.120 dibandingkan pada tahun 2016

sebesar 28.572. Jumlah angkatan kerja tersebut terus meningkat seiring dengan

pertambahan jumlah penduduk. Semakin besar jumlah penduduk maka angkatan

kerja jadi semakin besar. Hal itu dapat menjadi beban tersendiri bagi

perekonomian, Jika meningkatnya angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan

bertambahnya lapangan kerja akan menyebabkan masalah pengangguran.

Pada tahun 2015 angka pengangguran terbuka Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro sebanyak 1.774 orang kemudian menurun menjadi 824 pada

tahun 2017. Pada tahun 2015 angka pengangguran terbuka seebesar 1.774 ini

disebabkan adanya kemarau panjang sebagai efek dari El Nino yang mengganggu

perkebunan di kabupaten ini.

Tabel 2.59

Perkembangan Jumlah Penduduk 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan

Selama Seminggu yang Lalu

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2013-2017

Uraian Banyaknya Penduduk Usia 15 Tahun Keatas

2013 2014 2015 2017

ANGKATAN KERJA 28.645 26.805 28.572 28.947

1. Bekerja/Employed 28.156 25.676 26.798 28.120

2. Pengangguran Terbuka 1.203 1.129 1.774 827

3. Pengangguran (%) 4,2 4,21 6,21 2.86

BUKAN ANGKATAN KERJA 20.990 23.139 21.816 22.153

1. Sekolah 3.000 3.965 3.549 3.526

2. Mengurus Rumah Tangga 15.404 16.163 14.485 15.728

3. Lainnya 2.486 3.011 3.782 2.899

Jumlah 49.635 49.944 50.388 51.100

Sumber: Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2014-2018

Page 69: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-69

2.3.2.2 Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)

Tingkat kesempatan kerja adalah persentase penduduk berumur 15 tahun ke

atas yang bekerja terhadap angkatan kerja. Angka Tingkat Kesempatan Kerja di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, berdasarkan data BPS, pada tahun

2017 adalah sebesar 97.14 dimana jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang

bekerja sebanyak 28.120 sedangkan jumlah angkatan kerja sebanyak 28.947

artinya masih ada sebanyak 827 yang belum bekerja.

2.3.2.3 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Pembangunan gender juga ditunjukkan dengan indikator Gender

Empowerment Measurement (GEM) atau Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) yang

diukur melalui partisipasi perempuan dalam bidang ekonomi, politik dan

pengambilan keputusan. Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, jumlah

pekerja perempuan di lembaga pemerintah pada tahun 2017 sebanyak 3.182 orang

dari jumlah keseluruhan pekerja perempuan sebanyak 9.310 orang, dengan

Persentase pekerja perempuan di lembaga pemerintah sebesar 34,17%.

Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.60 dan 2.61.

Tabel 2.60

Perkembangan Persentase Pekerja Perempuan di Lembaga Pemerintah,

di Kabupaten KepulauanSiau Tagulandang Biaro, 2014-2016

TAHUN

Jumlah Pekerja

Perempuan di Lembaga Pemerintah

Jumlah Pekerja

Perempuan

Persentase Pekerja

Perempuan di Lembaga Pemerintah

2014 1.659 6.584 25,20

2015 1.659 7.300 22,73

2016 1.659 7.866 21,09

2017 3.182 9.310 34.17

Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas PPPAPPKBKab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2017

Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPRD Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro berdasarkan hasil pemilu 2009 dan 2014 terus mengalami

perkembangan dimana pada tahun 2009-2013, dari 20 kursi yang ada 5 kursi

diduduki perempuan atau sebesar 25% meningkat menjadi 7 kursi atau sebesar

35% pada tahun 2014-2017.

Tabel 2.61

Banyaknya Anggota DPRD Berdasarkan Hasil Pemilu 2011 dan 2014

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

No Fraksi Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Fraksi PDI-P 5 2 7

2 Fraksi Golkar 3 1 4

Page 70: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-70

87.22 87.75 88.25

72.3379.00 81.00

60

70

80

90

100

2014 2015 2016

Indeks Pembangunan Gender Indeks Pemberdayaan Gender

No Fraksi Laki-Laki Perempuan Jumlah

3 Fraksi PAN 1 3 4

4 Fraksi Gardenas 4 1 5

2014 13 7 20

2013 15 5 20

2012 15 5 20

2011 15 5 20

Sumber: Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2010-2018

Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

terus mengalami kenaikan, tahun 2014 IPG berada pada angka 87,22 dan

menyentuh angka 88,25 pada akhir tahun 2016. Untuk Indeks Pemberdayaan

Gender pada tahun 2014 berada pada angka 72,43 dan mengalami kenaikan

hingga angka 81,00 pada tahun 2016. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar

2.43 dan Tabel 2.85.

Dalam hal perlindungan anak, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro tengah berupaya menyediakan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA)

untuk menciptakan lingkungan sosial yang mendukung perkembangan mental

spiritual anak. Selain itu Pemerintah Daerah juga mengupayakan

pembangunan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan

Anak (P2TP2A) untuk melindungi hak-hak perempuan dan anak dan sebagai

tempat rehabilitasi terhadap perempuan dan anak yang mengalami tindak

kekerasan.

Sumber: Sitaro Dalam Angka 2015-2017

Gambar 2.26

Perkembangan Indeks Pemberdayaan Gender & Indeks

Pembangunan Gender

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

2.3.2.4 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan di Kabupaten Siau

Tagulandang Biaro dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dimana pada

tahun 2013 berdasarkan data dari BPS adalah sebesar 31.91 % pada tahun 2015

Page 71: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-71

menjadi 32.72 % kemudian kembali meningkat menjadi sebesar 36.94 pada tahun

2017. Hal ini mengindikasikan peran perempuan untuk memproduksi barang dan

jasa dalam perekonomian Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro semakin

besar. Untuk jelasnya mengenai perkembangan TPAK Perempuan dari tahun 2013-

2017 dapat diperhatikan pada Tabel 2.62.

Tabel 2.62

Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2011-2017

DAERAH TAHUN

2013 2014 2015 2017

Perkotaan 60.94 53.90 61.97 65.54

Perdesaan 56.81 53.61 54.82 53.15

JUMLAH 57.71 53.67 56.70 56.65

JENIS KELAMIN

Laki-Laki 84.67 80.75 81.76 77.24

Perempuan 31.91 27.84 32.72 36.94

JUMLAH 57.71 53.67 56.70 56.65

Sumber: BPS Sakernas 2012-2018

2.3.2.5. Pangan

Tanaman pangan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai

dengan tahun 2017mengalami penurunan produksi yang cukup signifikan dari

tahun-tahun sebelumnya. Produksi tanaman jagung pada tahun 2012-2013

sebesar 204 ton dengan tingkat produktivitas sebesar 6 ton/ha menurun menjadi

sebesar 200 ton pada tahun 2016 kemudian pada tahun 2017, produksi dari

komoditi ini hanya mencapai sebesar 4 ton. Begitu juga yang terjadi dengan

tanaman umbi-umbian dimana pada tahun 2012-2013 produksi dari komoditi ini

sebesar 1.420-2.010 ton, pada tahun 2017 menurun drastis menjadi hanya sebesar

150 ton.

Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas, Pemerintah Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro telah mengantisipasi dengan membangun lumbung-

lumbung pangan dimana sampai dengan tahun 2017, Pemerintah Daerah melalui

Dinas Pangan dan Pertanian telah membangun sebanyak 5 lumbung pangan yang

bertujuan untuk menghadapi musim panceklik karena ketersediaan pangan

berkurang serta perubahan iklim yang tidak menentuyang bisa menyebabkan

distribusi kebutuhan pangan utama pada seluruh masyarakat terputus.

Data Luas Panen, Produktivitas Tanaman Pangan di Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro dari tahun 2009-2017 dapat dilihat di Tabel 2.63.

Page 72: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-72

Tabel 2.63

Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2009 - 2017

N

o Komoditas

2014 2015 2016 2017

Luas

Pa-

nen

(Ha)

Prod

uksi

(Ton)

Produktiv

itas

(Ton

/Ha)

Luas

Pa-

nen

(Ha)

Prod

uksi

(Ton)

Prod

ukti

vitas

(Ton

/ Ha)

Luas

Pa-

nen

(Ha)

Prod

uksi

(Ton)

Prod

ukti

vi-

tas

(Ton/Ha)

Luas

Panen

(Ha)

Prod

uksi

(Ton)

Prod

ukti

vitas

(Ton

/ Ha)

1 Padi Sawah - - - - - - - - -

2 Padi Ladang 5 6 1,2 5 6 1,2 - - - 2 4 2

3 Jagung 12 150 12.4 12 175 14.5 6,9 200 28.9 1 4 4

4 Kacang

Tanah 13 9,1 0,7 13 9,1 0,7 - - - - - -

5 Umbi-umbian

13 75 5.7 13 120 9.2 51.6 150 2.9 51.6 150 2.9

Sumber: Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2010-2017

2.3.2.6 Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan hal yang penting dan menjadi

prioritas pembangunan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, dengan

terciptanya lingkungan yang bersih akan membawa masyarakat hidup sehat dan

dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro.

2.3.2.6.1 Persentase Sampah yang Tertangani

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah sarana fisik untuk

berlangsungnya kegiatan pembuangan akhir sampah. TPA merupakan mata rantai

terakhir dari pengolahan sampah perkotaan sebagai sarana lahan untuk

menimbun atau mengolah sampah. Jumlah TPA di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro yakni sebanyak 2 buah,dimana 1 buah di Pulau Siau yang

terletak di kampung Tanaki Kecamatan Siau Barat Selatan dan 1 Buah di Pulau

Tagulandang baru sebatas pematangan lahan sedangkan untuk pulau Biaro belum

memiliki TPA.

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, ditargetkan

persentasi jumlah sampah yang tertangani di wilayah perkotaan Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro akan mencapai 92% pada akhir tahun 2020

dan diproyeksi akan meningkat pada tahun 2025 mencapai 95% dibarengi dengan

peningkatan fasilitas pengelolaan persampahan dan peningkatan jumlah unit

kendaraan pengangkut sampah wilayah perkotaan.

Page 73: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-73

2.3.2.6.2 Pengelolaan Limbah B3

Sampai dengan tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan terus

melakukan pengawasan terhadap perseorangan atau badan usaha, baik yang

berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang menghasilkan limbah

B3 wajib melakukan pengelolaan terhadap limbah tersebut. Hal ini sesuai dengan

Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan

Lingkungan Hidup.

Adapun berbagai jenis limbah B3 yang dihasilkan oleh perseorangan atau

badan usaha di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro antara lain aki

bekas, olie bekas, lampu TL bekas, cartridge/ kemasan bekas tinta dan Kemasan

B3. Aki dan olie bekas (minyak pelumas bekas) biasanya bersumber dari

penggunaan kendaraan bermotor, seperti sepeda motor dan mobil atau truk, yang

lazim digunakan untuk transportasi dan distribusi atau kendaraan dinas

pemerintah.

2.3.2.6.3 Pengelolaan Sampah Terpadu (Reduce, Reuse, and Recycle)

Pengelolaan sampah terpadu 3R merupakan salah satu solusi untuk

mengatasi permasalahan sampah perkotaan. Program 3R ini dapat membantu

masyarakat dan pemerintah dalam usaha mengurangi volume sampah perkotaan

sehingga timbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir dapat terkurangi. Bukan

hanya itu, program 3R bertujuan untuk mewujudkan upaya pemberdayaan

masyarakat dan mengembangkan kewirausahaan masyarakat lokal melalui produk

hasil daur ulang sampah non organik yang dapat diolah menjadi berbagai macam

produk yang mempunyai nilai ekonomis. Sampai dengan tahun 2017 di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, belum dibangun tempat pengelolaan sampah

terpadu produksi sampah masyarakat masih di angkut ke TPA.

2.3.2.6.4 Emisi Gas Rumah Kaca

Setiap tahun, volume kendaraan yang beroperasi di Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro semakin bertambah khususnya wilayah Pulau Siau dan

Tagulandang yang menyebabkan emisi gas rumah kaca berupa CO2, CH4 dan N2O

dalam bahan bakar solar dan premium pastinya akan meningkat. Sementara

sampai dengan tahun 2017, upaya untuk mengestimasi udara baik studi maupun

pemantauan rutin belum dilakukan serta alat untuk mengevaluasi dampak negatif

akibat operasional angkutan juga belum diadakan. Oleh karena itu Pemerintah

Page 74: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-74

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro ke depannya memandang penting

untuk mengkaji emisi udara didalam area yang padat akan aktivitas kendaraan.

2.3.2.6.5 Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati

Sampai dengan tahun 2017 Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

belum menyusun dokumen rencana pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai

tindak lanjut dari UU Nomor 5 tahun 1994. Hal ini tentunya akan menjadi

perhatian Pemerintah Daerah ke depan mengingat pentingnya dokumen ini yang

nantinya akan dijadikan acuan dalam pengelolaan kehati di Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro.

2.3.2.6.6 Persentase Penyelesaian Tindak Pidana Lingkungan

Mengacu pada Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa suatu perbuatan dapat

dikatakan sebagai tindak pidana di lingkungan hidup apabila memenuhi unsur-

unsur sebagai berikut.

1. Setiap orang, orang perorangan atau badan hukum

2. Melawan hukum di bidang lingkungan hidup:

a. Dengan sengaja melakukan perbuatan yang dapat. menyebabkan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan

b. Karena kealpaannya dapat menyebabkan pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan

c. Melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sengaja

membuang zat, energi dan/atau komponen lain yang berbahaya atau

beracun masuk datas atau kedalam tanah, kedalam udara atau kedalm

air permukaan, melakukan impor, ekspor, memperdagangkan,

menganggkut, menyimpann barang tersebut, menjalankan instalasi yang

berbahaya, padahal mengetahui atau sangat beralasan unuk menduga

bahwa perbuatan tersebut dapat menimbulkan pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan atu membahayakan kesehatan umum dan orang.

Unsur-unsur tindak pidana lingkungan hidup juga dijelaskan dalam pasal 69

ayat (1) bahwa setiap orang dilarang:

a. melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan

lingkungan hidup;

b. memasukkan B3 yang dilarang menurut peraturan perundang-undangan ke

dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Page 75: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-75

c. memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia ke media lingkungan hidup Negara Kesatuan Republik

Indonesia;

d. memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia;

e. membuang limbah ke media lingkungan hidup;

f. membuang B3 dan limbah B3 ke media lingkungan hidup;

g. melepaskan produk rekayasa genetic ke media lingkungan hidup yang

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau izin lingkungan;

h. melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar;

i. menyusun amdal tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun mdal;

dan/atau

j. memberikan informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan informasi,

merusak informasi, atau memberikan keterangan yang tidak benar.

Seiring itu pula Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

terus melakukan upaya pengawasan dan penegakan hukum bagi para perusak

atau pelaku pelanggaran kehutanan, maupun lingkungan hidup secara

keseluruhan. Sampai dengan tahun 2017 berdasarkan data dari Dinas Lingkungan

Hidup, ada 1 buah laporan pengrusakan lingkungan hidup, namun hal tersebut

dapat diselesaikan tanpa ada kasus tindak pidana lingkungan hidup sampai

dengan P21.

2.3.2.6.7 Persentase Penyelesaian Tindak Pidana Lingkungan Luas Lahan

Kritis

Lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif. Meskipun dikelola,

produktivitas lahan kritis sangat rendah, bahkan dapat terjadi hasil produksi yang

diterima jauh lebih sedikit daripada biaya produksinya. Lahan kritis bersifat

tandus, gundul, dan tidak dapat digunakan untuk usaha pertanian, karena tingkat

kesuburannya sangat rendah.

Masyarakat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro masih banyak

yang menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian, perkebunan dan

perikanan. Keberlangsungan ketiga sektor tersebut sangat bergantung pada kondisi

hutan sebagai penyedia air dan penyangga kehidupan dalam mencegah bencana di

masa depan. Isu kehutanan yang masih dihadapi saat ini adalah masih luasnya

lahan kritis dalam kawasan maupun di luar kawasan, pemanfaatan lahan untuk

kepentingan non kehutanan secara illegal dalam kawasan hutan, perambahan dan

pencurian kayu (illegal logging), alih fungsi kawasan hutan terkait tataruang serta

Page 76: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-76

isu perubahan iklim terkait hutan. Luas lahan kritis (agak kritis sampai dengan

sangat kritis) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro saat ini adalah

18.281,14 ha. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.64.

Tabel 2.64

Kekritisan Lahan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2017

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2017

2.3.2.7 Administrasi Kependudukan Dan Pencatatan Sipil

2.3.2.7.1 Database Kependudukan

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) adalah suatu sistem

informasi yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan berbasis teknologi

informasi dan komunikasi yang bertujuan untuk menata sistem administrasi

kependudukan di Indonesia, sistem ini meliputi pendataan penduduk dan

pencacatan sipil. Data kependudukan antara lain : Nomor Induk Kependudukan

(NIK), Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akta Kelahiran, Akta

Kematian, Akta Nikah, dan sebagainya.Pendataan kependudukan dan catatan sipil

yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi pada mulanya dikenal

dengan istilah SIMDUK (Sistem Informasi Manajemen Kependudukan) pada tahun

1996. Namun pada pelaksanaannya dilapangan, sistem ini memiliki banyak

kelemahan sebagai sebuah sistem yang mengelola data kependudukan.

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap SIMDUK, maka Pemerintah Indonesia

membuat SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) sebagai sistem yang

mengolah data kependudukan dan catatan sipil di Indonesia. Kelebihan dari SIAK

selain untuk mendata pendudukan secara akurat tetapi juga dapat memberikan

NIK yang secara otomatis dan tetap untuk satu penduduk, sehingga dapat

mengeliminasi terjadinya kepemilikan identitas ganda.

Pada Tahun 2015 sampai dengan sekarang Pemerintah Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil telah

menerapkan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dimana pada

tahun-tahun sebelumnya telah didahului dengan pemutahiran data serta

pemberian NIK.

KRITERIA Besaran

Ha %

Tidak Kritis 288.42 1.38

Potensial Kritis 2,387.40 11.39

Agak Kritis 6,335.74 30.23

Kritis 10,731.39 51.21

Sangat Kritis 1,214.01 5.79

Total 20,956.96 100

Page 77: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-77

2.3.2.7.2 Cakupan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP)

Kesadaran masyarakat dalam mengurus kepemilikan dokumen

kependudukan terutama Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk pada

umumnya sudah ada peningkatan akan tetapi perlu pengawasan secara berkala

dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro agar masyarakat tetap sadar akan pentingnya kepemilikan

dokumen kependudukan.

Data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro, memperlihatkan bahwa sampai dengan akhir tahun 2017

penerbitan KTP berjumlah 52.952 dari 56.534 penduduk yang wajib memiliki KTP

atau sebesar 93.94%. Perkembangan jumlah penerbitan KTP ber NIK di kabupaten

ini diperlihatkan pada Gambar 2.27.

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2015-2018

Gambar 2.27

Cakupan Penerbitan KTP Ber NIK

di Kabupaten KepulauanSiau Tagulandang Biaro, 2015-2017

Dari Gambar 2.27 di atas dapat dilihat bahwa data yang tersaji baru dari

tahun 2015 hal ini dikarenakan penerbitan KTP berbasis NIK baru dimulai pada

tahun tersebut. Sementara untuk tahun 2012-2014 Pemerintah Daerah masih

dalam tahapan pemutahiran data. cakupan penerbitan KTP ber NIK di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terus mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun dimana pada tahun 2015 sebesar 5.36% kemudian meningkat menjadi

84.23% pada tahun 2016 dan menjadi sebesar 93.94% pada akhir tahun 2017

artinya masih terdapat 3.582 penduduk wajib KTP yang belum memiliki KTP ber

NIK. Hal ini tentunya tetap menjadi fokus perhatian Pemerintah Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mengingat pentingnya data base

kependudukan seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya.

5.36

84.23 93.94

0

50

100

2015 2016 2017

Page 78: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-78

2.3.2.7.3 Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran

Pemerintah pusat mempunyai target jika 2018 ini daerah bisa mencakup

82% pembuatan akta lahir. Namun bagi Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro bukanlah sebuah hal yang sulit, sebab 2017 lalu cakupan akta lahir

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sudah mencapai 85.38%.

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dalam

buku statistik kesejahteraan rakyat tahun 2015-2017, jumlah penduduk berumur

0-17 tahun yang memiliki akte kelahiran dari tahun ke tahun terus mengalami

peningkatan dimana pada akhir tahun 2017 sudah sebesar 85,38% dan masih

terdapat sebanyak 14,62% atau masih ada sekitar 2.896 dari total 19.812

penduduk umur 0-17 tahun yang belum memiliki akte kelahiran. Adapun alasan

utama belum memiliki akte kelahiran berdasarkan hasil kajian BPS kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dapat diuraikan:

1. tidak mempunyai biaya;

2. tempat pengurusan akte jauh;

3. tidak tahu kelahiran harus dicatat/tidak tahu cara mengurusnya;

4. tidak merasa perlu/malas/tidak mau; dan

5. lainnya.

Untuk jelasnya mengenai perkembangan cakupan penerbitan akte kelahiran

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dari tahun 2011-2017 dapat

diperhatikan pada gambar Tabel 2.65.

Tabel 2.65 Persentase Penduduk Berumur 0-17 Tahun

Menurut Status Kepemilikan Akte Kelahiran Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2015-2017

Kepemilikan Akte Kelahiran dari

Kantor Catatan Sipil 2015 2016 2017

Ya Dapat Ditunjukan 74,33 72,18 85,38

Ya Tidak Dapat Ditunjukkan 9,48 13,18

Tidak Memiliki 15,69 14,63 14,62

Tidak Tahu 0,51 0,00 0

Jumlah 100 100 100

Sumber : Statistik Kesejahteraan Masyarakat BPS, 2015-2017

Cakupan penerbitan untuk Kartu Keluarga pada tahun 2017 yakni sebanyak

28,415 penerbitan sedangkan untuk akta kelahiran sampai dengan tahun 2017

sudah sebanyak 18.492 penerbitan.

Page 79: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-79

2.3.2.8. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pada Tabel 2.66 dapat dilihat bahwa capaian kinerja Pemerintah Daerah

untuk urusan pemberdayaan masyarakat desa dapat diukur dari 9 indikator yang

diwajibkan oleh Permendagri 86 Tahun 2017. Untuk Aparatur Pemerintahan Desa

yang Terlatih sudah mencapai 100% di tahun 2016. Juga seluruh desa yang ada di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sudah menetapkan RPJMDes. Ini

berarti perencanaan yang disusun oleh seluruh desa sudah sesuai dengan aturan

perundang-undangan yang berlaku.

Tabel 2.66

Capaian Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

NO INDIKITOR KINERJA PEMBANGUNAN

TAHUN

2014 2015 2016 2017

1 Aparatur Pemerintahan

Desa yang Terlatih (%) 78,12% 86,57% 100% 100%

2 Kelompok Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM) yang

mendapatkan

Pemberdayaan (%)

10,09% 19,68% 34,91% 37,62%

3 Desa yang menetapkan

RPJMDes dan RKPDes (%) 46,34% 72,05% 100% 100%

4

Cakupan Sarana dan

Prasarana Perkantoran Pemerintahan Desa yang

Baik

- 60.24% 78.26% 80.72%

5

Rata-Rata Jumlah

Kelompok Binaan Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

- 7.05% 9.76% 10.65%

6 Persentase LPM berprestasi - - - -

7 Persentase PKK Aktif 100% 100% 100% 100%

8 Persentase Posyandu Aktif 77.97% 100% 47.83% (dari

115 posyandu)

Data Belum

Dirilis

Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa 2018 (Diolah)

2.3.2.9 Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas

Sampai dengan tahun 2017 jumlah Organisasi Masyarakat yang ada di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro berjumlah 20 unit diantaranya

Aliansi Kekeluargaan Mahasiswa Sitaro (AKM-SITARO), Himpunan Nelayan Seluruh

Indonesia (HNSI) Kabupaten Sitaro, dan sebagainya. Selanjutnya, LSM berjumlah

17 meningkat dari tahun 2016 yang hanya sebanyak 4 LSM. LSM tersebut

diantaranya Suara Masyarakat Karangetang (SUMAKA) Kabupaten Sitaro, Lembaga

Pemantau Pemberantasan Korupsi (LP2K) Kabupaten Sitaro, Lembaga Independen

Pemantau Pemilu (KIPP) Kabupaten Sitaro, dan lain-lain.

Page 80: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-80

2.3.2.10 Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana

2.3.2.10.1 Pertumbuhan Penduduk

Tabel 2.67 memperlihatkan bahwa dalam kurun waktu 2010-2017, laju

pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro adalah 0,43%. Jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan

penduduk rata-rata per tahun pada kurun waktu sebelumnya, yaitu 2010-2016

yang besarnya 0.47% berarti terjadi penurunan laju pertumbuhan penduduk

0,04%. Angka ini jauh dibawah laju pertumbuhan penduduk nasional dimana

berdasarkan hasil SUPAS 2015 laju pertumbuhan penduduk Nasional adalah

sebesar 1,4% dan target perumbuhan penduduk nasional sampai dengan tahun

2020 menurun menjadi 1.2. hal ini mengindikasikan bahwa laju pertumbuhan

penduduk Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro masih sangat rendah.

Tabel 2.67

Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2000-2017

NO Kecamatan Pertumbuhan Penduduk/Population Growth

2000-2015

1 Biaro -1,61

2 Tagulandang Selatan 0,69

3 Tagulandang -0,07

4 Tagulandang Utara -0,48

5 Siau Timur 1,35

6 Siau Timur Selatan 1,06

7 Siau Barat 0,80

8 Siau Tengah 1,10

9 Siau Barat Selatan 1,22

10 Siau Barat Utara 0,20

0,53

2010-2016 0.47

2010-2017 0.43

Sumber: Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2010-2017 dan SUPAS 2015

2.3.2.10.2 Age Specific Fertility Rate (ASFR)

ASFR Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro berdasarkan data

SUPAS 2015 adalah 56 artinya terdapat 56 kelahiran dari 1.000 penduduk wanita.

Angka ini masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan ASFR Nasional yang hanya

sebesar 28.

2.3.2.10.3 Persentase Pengguna Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

Persentase MKJP di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

berdasarkan data hasil SUPAS 2015 sebesar 15,5% angka ini masih berada jauh

dari target nasional yang sebesar 25,3%.

Page 81: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-81

2.3.2.10.4 Cakupan PUS yang Ingin Ber-KB Tidak Terpenuhi (Unmet Need)

Unmet need dapat didefinisikan sebagai kelompok yang belum terpenuhi

kebutuhan kontrasepsinya, mencakup semua pria atau wanita usia subur yang

sudah menikah atau hidup bersama dan dianggap aktif secara seksual yang tidak

menggunakan metode kontrasepsi, baik yang tidak ingin punya anak lagi ataupun

menunda kelahiran berikutnya. Hasil Supas 2015 menunjukkan bahwa angka

unmet need kontrasepsi di Indonesia sebesar 9,45%, sedangkan Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar 9,41% masih berada di bawah angka

Nasional.

2.3.2.10.5 Usia Kawin Pertama (UKP)

Usia Kawin Pertama di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

berdasarkan hasil SUPAS 2015 yakni 20 tahun. Rata-rata usia kawin pertama di

Daerah ini masih dibawah target nasional yakni 21 tahun.

2.3.2.10.6 Cakupan Peserta KB Aktif

Peserta KB aktif pada tahun dua tahun terakhir mengalami penurunan

dimana pada tahun 2014 adalah 10.206 menurun pada tahun 2015 menjadi

sebesar 7.176 dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2016 yakni sebesar

6.145. Untuk jelasnya dapat diperhatikan pada Tabel 2.68.

Tabel 2.68 Perkembangan Pencapaian Peserta KB Aktif

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

No Kecamatan 2014 2015 2016 2017

1 Biaro 542 350 387 563

2 Tagulandang Selatan 675 498 446 810

3 Tagulandang 1.781 1.208 1.198 2.025

4 Tagulandang Utara 687 493 211 700

5 Siau Barat Selatan 551 391 224 748

6 Siau Timur Selatan 1.191 978 866 1.285

7 Siau Barat 1.592 865 705 1.278

8 Siau Tengah 222 198 106 315

9 Siau Timur 2.317 1.733 1.677 2.902

10 Siau Barat Utara 548 462 325 720

Jumlah/Total 10.206 7.176 6.145 11.346

Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2017

Page 82: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-82

0

10

20

2016

2017

6.02 13.25

2.3.2.10.7 Kampung Keluarga Berencana (KB)

Sejak dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 januari tahun

2016 Kampung KB di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terus

mengalami pertumbuhan dimana berdasarkan data dari Badan Pemberdayaan

Perempuan, Keluarga Berencana dan Pengendalian Penduduk, pada tahun 2016

jumlah kampung KB yang dibentuk sebanyak 5 kampung dari 83 desa yang ada

atau sebesar 6.02 % dan terus meningkat menjadi sebanyak 10 kampung atau

sebesar 13,25%. Perkembangan Kampung KB di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro diperlihatkan pada Gambar 2.28.

Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana dan Pengendalian Penduduk Tahun 2017-2018.

Gambar 2.28

Perkembangan Pembentukan Kampung KB,

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2016-2017

2.3.2.11 Perhubungan

2.3.2.11.1 Perhubungan Darat

Jumlah kendaraan angkutan perdesaan dan perkotaan menurut trayek di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai dengan tahun 2017

berdasarkan data dari Dinas Perhubungan sebanyak 198 angkutan perdesaan dan

101 angkutan perkotaan. Mereka melayani berbagai trayek, dimana masih terdapat

54 angkutan perdesaan yang masih belum mengurus surat ijin trayek atau sebesar

37,5% dan 68 angkutan perkotaan atau sebesar 32,67%. Untuk jelasnya mengenai

jumlah kendaraan angkutan perdesaan dan perkotaan di Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro diperlihatkan Tabel 2.69 dan 2.70.

Tabel 2.69

Jumlah Kendaraan Angkutan Perdesaan Menurut Trayek

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Tahun 2017

No Trayek Jumlah Angkutan Yang Mengurus

Ijin Keterangan

1 Ulu-Sawang-Biau 24 17 70,83%

2 Ulu-Kanang 14 5 35,71%

3 Ulu-Lia 5 5 100,00%

Page 83: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-83

No Trayek Jumlah Angkutan Yang Mengurus

Ijin Keterangan

4 Ulu-Kalihiang-Balirangen 4 4 100,00%

5 Ulu-Pangilorong 4 4 100,00% 6 Ulu-Makoa 1 0 0,00%

7 Ulu-Lai 3 3 100,00% 8 Ulu-Ondong-Peling 41 27 65,85%

9 Ulu-Ondong-Laghaeng 5 5 100,00%

10 Ulu-Ondong-Dompase 3 1 33,33%

11 Ulu-Ondong-Tanaki 11 11 100,00%

12 Ulu-Ondong-Hiung 20 13 65,00%

13 Ulu-Talawid-Ondong 0 0 100,00%

14 Buhias-Birarikei 2 2 100,00%

15 Buhias-Bulangan-

Minanga 18 14 77,78%

16 Buhias-Kisihang 12 9 75,00%

17 Buhias-Buha 11 8 72,73%

18 Buhias-Mohonsawang 4 2 50,00%

19 Buhias-Bulangan 9 8 88,89%

20 Buhias-Mulengen 4 4 100,00%

21 Buhias-Lesah 3 2 66,67%

TOTAL 198 144 72,73%

Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Perhubungan, 2017

Dari data pada Tabel 2.69 dan 2.70 dapat dilihat bahwa masih terdapat

beberapa desa khususnya di wilayah pulau Siau yang belum bisa dilalui oleh

kendaraan angkutan perdesaan dan perkotaan, khususnya desa-desa di wilayah

Kecamatan Siau Timur bagian Utara dan Kecamatan Siau Barat Utara (Nameng,

Bukide, Batu Bulan dan Apelawo). Sedangkan untuk wilayah Pulau Biaro belum

ada Angkutan Perdesaan yang melayani aktivitas masyarakat.

Tabel 2.70

Jumlah Kendaraan Angkutan Perkotaan Menurut Trayek

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Tahun 2017

No. Trayek Pelayanan Jumlah

Angkutan

Yang Mengurus

Ijin Keterangan

1 Pusat Kota Ulu-Bahu 14 10 71,43%

2 Pusat Kota Ulu-Buao 2 1 50,00%

3 Pusat Kota Ulu-Bebali 10 7 70,00%

4 Pusat Kota Ulu-Dame 55 41 74,55%

5 Pusat Kota Ulu-Lansi 1 0 0,00%

6 Pusat Kota Ulu-Tampuna 4 2 50,00%

7 Pusat Kota Ondong-Paseng 11 6 54,55%

8 Pusat Kota Ondong-Pehe 3 1 33,33%

9 Pusat Kota Ondong-Kanawong 1 0 0,00%

Jumlah 101 68 67,33%

Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Perhubungan, 2018

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai dengan tahun

2017belum memiliki terminal tipe C yang ada masih sebatas sebagai pelataran

yang terdapat di Ulu Siau dan Tagulandang. Sementara untuk ibu kota Kabupaten

Page 84: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-84

yakni Kelurahan Ondong Kecamatan Siau Barat, sampai dengan saat ini juga

belum memiliki terminal/pelataran.

Tabel 2.71

Jumlah Kendaraan Wajib Uji Menurut, Jenis Kendaraan dan Kecamatan di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2016

No Kendaraan Jenis Kendaraan Jumlah

Total Bus Pick Up Truck

1 Biaro 0 0 0 0

2 Tagulandang Selatan 15 2 0 17

3 Tagulandang 26 8 11 45

4 Tagulandang Utara 13 3 5 21

5 Siau Barat Selatan 22 3 0 25

6 Siau Timur Selatan 37 3 8 48

7 Siau Barat 7 0 0 7

8 Siau Tengah 7 0 0 7

9 Siau Timur 107 23 13 143

10 Siau Barat Utara 19 3 2 24

Jumlah/Total 300 48 44 392

Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Perhubungan , 2017

2.3.2.11.2 Fasilitas Perlengkapan Jalan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai dengan tahun

2017terus berusaha melengkapi berbagai perlengkapan jalan yang diharuskan oleh

UU No 22, adapun perkembangan kelengkapan jalan dapat dilihat pada Tabel 2.72.

Tabel 2.72

Perkembangan Fasilitas Perlengkapan Jalan

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2015-2017

No Nama Perlengkapan Target Realisasi %

2015 2016 2017

1 Pengadaan Cermin

Tikungan 93 bh 10 bh - 20 bh 21,51

2 Pengadaan Deliniator

(plastic) 979 bh 100 bh - 100 bh 10,21

3 Pengadaan Gurdraill 20.989 M 540 M 668 M 1.128 M 5,37

4 Pengadaan Rambu Lalu

Lintas 575 bh 75 bh - 107 bh 18,61

5 Pengadaan Marka Jalan 89.900 - 9.360 M 19.460 M 21.65

6 Pengadaan Paku Jalan

Wilayah Siau - - 140 bh 140 bh -

7 Pengadaan ZOSS (zebra

cross) 1.375 - - - -

Dinas Perhubungan, 2018

2.3.2.11.3 Perhubungan Laut

Jumlah armada kapal penumpang maupun kapal barang yang melayani rute

Manado↔Biaro↔Tagulandang↔Siau sampai dengan tahun 2017 berdasarkan data

dari Dinas Perhubungan yakni sebanyak 9 armada. Untuk menunjang aktivitas

Page 85: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-85

transportasi laut di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mempunyai 9

pelabuhan yang tersebar pada 3 pulau besar yakni 3 di Pulau Siau, 1 di Pulau

Makalehi, 2 di Pulau Tagulandang dan 2 Pelabuhan di Pulau Biaro serta 1 di Pulau

Gunatin.

2.3.2.11.4 Perhubungan Udara

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sejak tahun 2012 telah

melakukan sejumlah tahapan dalam rangka pembangunan Bandar Udara.

Pembangunan Bandara tersebut teralokasi pada APBN dan didukung oleh APBD.

Luas Bandar Udara Pihise diperkirakan sekitar 65 hektar (650.000m²) dan

ditargetkan pekerjaan pembangunan ini akan tuntas pada tahun 2018 serta akan

beroperasi pada tahun 2019.

2.3.2.12 Komunikasi dan Informatika

2.3.2.12.1 Cakupan Layanan Telekomunikasi

Jumlah jaringan komunikasi di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro sampai dengan tahun 2017 tercatat ada 22 tower yang tersebar untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal komunikasi dan informatika yang

disediakan PT Daya Mitra Telekomunikasi. Sementara itu yang perlu mendapat

perhatian serius dari Pemerintah Daerah khususnya Dinas Komunikasi dan

Informatika yakni masih terdapat 28 lokasi atau masih sebesar 31.11 % dari total

desa/kelurahan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang belum

terjangkau jaringan telekomunikasi. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.73.

Tabel 2.73

Data Wilayah Pulau, Kecamatan dan Desa/Kampung Yang Belum Terjangkau

Jaringan Telekomunikasi Seluler

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

NO Wilayah Pulau Blank Spot Area (Kecamatan/Kampung)

1. Pulau Tagulandang Kec. Tagulandang Selatan

1. Kampung Kisihang

2. Kampung Bira Kiama

3. Kampung Buha

2. Pulau Siau A. Kec. Siau Barat Utara

1. Kampung Mini

2. Kampung Kinali

3. Kampung Hiung

4. Kampung Kiawang

5. Kampung Kawahang

6. Kampung Batu Bulan

7. Kampung Nameng

B. Kec. Siau Barat

Page 86: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-86

NO Wilayah Pulau Blank Spot Area (Kecamatan/Kampung)

1. Kampung Pehe

2. Kampug Kanawong

3. Kampung Lehi

A. Kec. Siau Timur

1. Kampung Apelawo

2. Kampung Bukide

3. Kampung Deahe

B. Kec. Siau Tengah

1. Kampung Beong

2. Kampung Salili

3. Kampung Dompase

4. Kampung Lai

Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2018

Sementara itu untuk jumlah pemanfaatan sub domain sitarokab.go.id sampai

dengan tahun 2017 berdasarkan data dari Dinas Komunikasi dan Informatika baru

dimanfaatkan oleh 10 SKPD atau sebesar 21,27%, untuk sub domain desa.go.id

belum dimanfaatkan sama sekali.

Sementara itu untuk persentase penduduk Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro berumur 5 tahun ke atas yang mengakses internet berdasarkan

data dari BPS, terus mengalami peningkatan dimana pada tahun 2015 sebanyak

11,28% kemudian meningkat menjadi 16,49% pada tahun 2016 dan menjadi

17,99% pada tahun 2017. Untuk jelasnya mengenai perkembangan persentase

penduduk berumur 5 tahun ke atas yang dapat mengakses internet dapat

diperhatikan pada Tabel 2.74.

Tabel 2.74

Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun Ke Atas Yang Mengakses Internet Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015-2017

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Jenis Kelamin 2015 (%) 2016 (%) 2017 (%)

Laki-Laki 10,98 16,32 17,03

Perempuan 11,58 16,65 18,92

Laki-Laki + Perempuan 11,28 16,49 17,99

Statistik Kesejahteraan Rakyat 2015-2017

2.3.2.12.2 Cakupan Layanan Informasi

Sampai dengan akhir tahun 2017, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)

yang terbentuk di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro baru 1 kelompok

Kecamatan dari total 10 Kecamatan, 10 Kelurahan dan 83 Desa.

2.3.2.10.3 Jaringan Tulang Punggung Serat Optik

Palapa Ring adalah suatu proyek pembangunan jaringan serat optik nasional

yang akan menjangkau sebanyak 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh

Page 87: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-87

Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, dan kabel di

daratan adalah sejauh 21.807 kilometer.Pada tahun 2018 serat optik sudah

mencapai wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang nantinya

akan di fungsikan pada tahun 2019 sesuai dengan apa yang ditargetkan pada

RPJMN 2015-2019.

2.3.2.12.4 Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

PPID adalah kepanjangan dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi,

dimana PPID berfungsi sebagai pengelola dan penyampai dokumen yang dimiliki

oleh badan publik sesuai dengan amanat UU 14/2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik. Dengan keberadaan PPID maka masyarakat yang akan

menyampaikan permohonan informasi lebih mudah dan tidak berbelit karena

dilayani lewat satu pintu.Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)

adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan,

pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di badang publik.

2.3.2.13 Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terus berupaya

melakukan pembinaan terhadap koperasi-koperasi tersebut agar dalam

prakteknya tetap mengacu pada prinsip-prinsip dasar koperasi sehingga koperasi-

koperasi yang ada tidak menyimpang dari tujuan utamanya yakni mensejahterakan

anggota. Di samping itu juga Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro melakukan Revitalisasi Koperasi dalam mengupayakan agar Koperasi yang

Tidak Aktif dapat menjadi Koperasi aktif, dan Koperasi Aktif menjadi Koperasi yang

lebih besar.

Pada tahun 2017 jumlah koperasi yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro sebanyak 33 Koperasi dengan klasifikasi koperasi aktif sehat

berjumlah 9 koperasi sedangkan koperasi aktif tidak sehat berjumlah 15 koperasi,

dan koperasi tidak aktif sebanyak 9 Koperasi. Selengkapnya diperlihatkan pada

Tabel 2.75.

Tabel 2.75

Gambaran Koperasi

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017

No Tahun Jumlah Koperasi

Keadaan Koperasi

Aktif/Sehat Aktif/Tidak

Sehat Tidak Aktif

1 2016 55 29 - 26

2 2017 33 9 15 9

Sumber: Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kab. Kep. Sitaro, 2018

Page 88: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-88

Sampai dengan tahun 2017 berbagai upaya pembinaan telah dilakukan

terhadap kegiatan Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) sehingga setiap tahunnya mengalami peningkatan. IKM maupun UMKM

telah diikut sertakan pada berbagai kegiatan pelatihan, baikdi tingkat kabupaten,

provinsi maupun nasional dan juga berbagai kegiatan promosi seperti pameran

baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional. Data tentang perkembangan IKM dan

UMKM di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro ditampilkan pada Tabel

2.76.

Tabel 2.76

Perkembangan IKM dan UMKM

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

No IKM/UMKM 2014 2015 2016 2017

1 IKM 106 156 190 190

2 UMKM 1.398 1.403 1.489 1.240 Sumber: Dinas Perindagnaker Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2017

2.3.2.14 Penanaman Modal

Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, sub sektor industri

pengolahan masih belum berkembang dengan maksimal. Sedangkan sektor

pertanian terutama perkebunan pala dan cengkih masih sangat dominan menjadi

andalan masyarakat.

Pada tahun 2011 terdapat 118 perusahaan dengan penyerapan tenaga kerja

248 pekerja dengan nilai investasi sebesar Rp 1.726.650.000.Tiga tahun berselang,

jumlah perusahaan telah jauh lebih banyak. Tercatat ada peningkatan hampir

21,19%, tepatnya menjadi 143 perusahaan. Seiring dengan penambahan tersebut,

banyaknya pekerja yang menekuni bidang industri pun turut berkembang, dan kini

sudah berjumlah 329 orang atau meningkat sekitar 32,66%. Namun demikian,

meski jumlah perusahaan dan serapan tenaga kerja meningkat, besarnya investasi

di sektor ini relatif kecil, yaitu Rp 1,73 miliar di tahun 2011, dan semakin menurun

dari tahun ke tahun dan hanya tersisa tidak lebih dari Rp 1,64 miliar pada tahun

2014. Kemudian pada tahun 2017 nilai investasi meningkat tajam yakni sebesar Rp

51.414.756.000 dengan jumlah perusahaan sebanyak 174 dengan penyerapan

tenaga kerja sebanyak 806 orang.

Angka tersebut bisa saja kurang akurat karena OPD penanggung jawab

kurang melakukan pendataan di lapangan serta investor, terutama investor lokal

tidak terbuka dalam memberikan informasi. Data tentang hal ini disajikan pada

Tabel 2.77.

Page 89: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-89

Tabel 2.77

Banyaknya Perusahaan, Tenaga Kerja, dan Nilai Investasi Perusahaan Industri

Formal Menurut Kecamatan

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2011-2017

No Kecamatan Perusahaan Tenaga Kerja Investasi

(000)

1 Tagulandang 35 170 15.768.636

2 Biaro 5 24 3.939.500

3 Tagulandang Utara 4 21 3.691.080

4 Tagulandang Selatan 3 20 5.400.000

5 Siau Timur 63 242 14.790.490

6 Siau Timur Selatan 13 61 2.871.850

7 Siau Barat 36 177 2.075.400

8 Siau Barat Selatan 12 55 1.035.800

9 Siau Barat Utara 2 15 292.500

10 Siau Tengah 1 21 1.549.500

2017 174 806 51.414.756

2014 143 329 1.634.459

2013 - - -

2012 - - -

2011 118 248 1.726.650 Sumber: Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2012-2018

Untuk Menunjang investasi di Daerah, maka Pemerintah Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro telah memilki Master Plan Penanaman Modal

dan akan pula ditindaklnjuti dengan penyusunan Rencana Umum Penanaman

Modal Daerah yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019 yang akan

ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

2.3.2.14.1 Pembentukan Modal Total Bruto

Untuk mengatasi permasalahan data dari OPD penanggung jawab, maka

perhitungan investasi didekati dengan menggunakan data Pembentukan Modal

Tetap Bruto (PMTB) dari BPS. Perkembangan investasi di Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro dapat dilihat dari PMTB pada Tahun 2017 sebesar Rp

582.687Miliar, meningkat dari Rp 289,477 Miliar pada Tahun 2010. Data PMTB

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.78.

Tabel 2.78

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Menurut

pengeluaran

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017 (juta rupiah)

No Komponen

Pengeluaran 2014 2015 2016 2017

1 Pengeluaran Konsumsi

Rumah Tangga 885.364 1.011.211 1.102.466 1.220,02

Page 90: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-90

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT

91.455 99.255 113.459 127,32

3 Pengeluaran Konsumsi

Pemerintah 592.894 696.534 783.694 866,26

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto

417.351 494.207 529.699 582,69

a. Bangunan 369.627 442.367 472.897 521.432

b. Non-Bangunan 47.724 51.740 56.801 61.255

5 Perubahan Inventori 275 210 233 -21

6 Ekspor 326.390 364.386 451.737 506,882

7 Impor 932.979 1.093.458 1.216.285 1.352,284

PDRB 1.380.750 1.572.445 1.765.101 1.950,876

Sumber: Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2018

2.3.2.14.2 Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro telah menyelenggarakan

pelayanan perizinan terpadu satu pintu sejak tahun 2011. Sejak saat itu pula,

seluruh pelayanan perizinan dilaksanakan oleh kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu dan pasca perubahan perangkat daerah. Saat ini pelayanan terkait hal

tersebut telah menjadi tugas dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.

2.3.2.15 Kebudayaan

Kebudayaan adalah salah satu urusan wajib yang didesentralisasikan kepada

Pemerintah Kabupaten/Kota, termasuk didalamnya Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro. Pembangunan kesenian dan kebudayaan dilaksanakan melalui

upaya perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan seni-budaya untuk

kesejahteraan masyarakat. Capaian kinerja urusan wajib kebudayaan Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dari tahun 2009-2017 dapat diperhatikan pada

tabel 2.79.

Tabel 2.79

Capaian Kinerja Urusan Wajib Kebudayaan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

No Indikator

Kondisi

Kinerja Kebudayaan

pada awal

perioade

RPJMD

Capaian Kinerja

2009-2012 2013 2014 2015 2016 2017

1

Jumlah

Penyelenggaraan Festival Seni Budaya

16 24 24 30 32 34

2 Jumlah Benda Cagar 1 5 5 15 27 41

Page 91: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-91

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Kebudayaan pada awal

perioade

RPJMD

Capaian Kinerja

2009-2012 2013 2014 2015 2016 2017

Budaya, situs budaya

dan/atau peninggalan arkeologi yang

dilestarikan

3

Jumlah jenis adat

budaya, tradisi, dan

warisan kearifan local yang Dilestarikan dan

Dikembangkan

1 1 2 2 2 2

4

Jumlah Kekayaan

Seni Musik

Tradisional yang Dilestarikan

2 2 2 3 4 5

5 Jumlah Kekayaan Seni Tari Tradisional

Yang Dilestarikan

5 5 5 9 12 13

6

Jumlah Benda Koleksi

Museum yang

dilestarikan

0 0 10 20 30 40

7

Jumlah perkembangan

Sanggar-sanggar Seni

local

25 25 27 28 29 135

8

Jumlah

perkembangan seniman, budayawan,

pentua adat

30 30 31 42 45 48

9 Group Kesenian Aktif 62 62 55 57 59 60

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Periwisata Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2018

2.3.2.16 Kepemudaan dan Olahraga

2.3.2.16.1 Jumlah Organisasi Pemuda

Organisasi pemuda adalah sekelompok pemuda yang bekerjasama dengan

suatu perencanaan kerja dan peraturan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Jumlah organisasi pemuda dihitung dari jumlah organisasi pemuda yang aktif

sampai dengan tahun pengukuran. Berdasarkan data Badan Kesbangpol organisasi

kepemudaan yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai

dengan tahun 2016 berjumlah 18 organisasi. Organisasi kepemudaan tersebut,

diantaranya Ikatan Putra-Putri Indonesi (IPPI) Sitaro, Komite Nasional Pemuda

Indonesia (KNPI) Kabupaten Kepulauan Sitaro, dan lain sebagainya.

2.3.2.16.2 Jumlah Organisasi Olahraga dan Gedung Olahraga

Organisasi Olahraga adalah Organisasi formal yang dibentuk oleh

sekelompok masyarakat olahraga yang bekerjasama dengan suatu perencanaan

Page 92: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-92

kerja dan peraturan, untuk mencapai suatu tujuan pembangunan dunia olahraga.

Jumlah organisasi olahraga dihitung dari jumlah organisasi olahraga yang aktif

sampai dengan tahun pengukuran. Untuk jumlah organisasi olahraga yang ada di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai dengan tahun 2017

berdasarkan data dari Dinas Pendidikan tahun 2017 berjumlah 46 organisasi.

Sedangkan gedung olahraga yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro, baik yang dibangun oleh Pemerintah Daerah maupun pihak swasta sampai

dengan tahun 2017 berjumlah 1 Gedung di Pulau Tagulandang.

2.3.2.17 Statistik

Indikator untuk pelayanan urusan statistik yakni ketersediaan buku daerah

dalam angka maupun buku PDRB Kabupaten. Pemerintah Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro dari tahun 2011-2017 melalui Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik maupun pihak

akademisi telah menyediakan buku-buku tersebut. Berdasarkan data dari

Bappeda, tercatat sudah menerbitkan 9 Buku Daerah Dalam Angka dan 30 Buku

Kecamatan Dalam Angka, serta 9 Buku PDRB Kabupaten dimana mulai tahun

2015 sudah bisa di download melalui website Badan Pusat Statistik (BPS) dengan

alamat website https://sitarokab.bps.go.id/. Bahkan pada tahun 2016 Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah sudah menyediakan aplikasi e-information dan

website resmi yang bisa diakses oleh seluruh SKPD dan masyarakat Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro untuk memperoleh informasi tentang data-data

statistik baik tingkat Kabupaten, Provinsi maupun nasional serta dokumen-

dokumen hasil kajian, dengan alamat website bappeda.sitarokab.go.id. Disamping

itu, di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro telah ada website resmi

Badan Pusat Statistik yang terus mengeluarkan buku-buku maupun dokumen-

dokumen data dan informasi daerah yang bisa langsung diakses oleh seluruh

masyarakat dengan alamat website www.sitarokab.bps.go.id.

2.3.2.18 Perpustakaan

Jumlah perpustakaan yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro, baik perpustakaan desa maupun perpustakaan sekolah setiap tahun terus

mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 berjumlah 163 unit yang terdiri dari 44

perpustakaan kampung dan 118 perpustakaan sekolah dan 1 perpustakaan

daerah. Selanjutnya pada tahun 2015, 2016 dan 2017 kembali meningkat menjadi

164 Unit yang terdiri dari 45 perpustakaan kampung, 118 perpustakaan sekolah

dan 1 perpustakaan daerah. diperlihatkan pada Tabel 2.80.

Page 93: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-93

Tabel 2.80

Perkembangan Jumlah Perpustakaan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

No Jenis Perpustakaan 2014 2015 2016 2017

1 Perpustakaan Desa 44 45 45 45

2 Perpustakaan Sekolah 118 118 118 118

3 Perpustakaan Umum Kabupaten 1 1 1 1

Total/Jumlah 163 164 165 165

Sumber : Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2018.

Di samping itu, berdasarkan data dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

jumlah pengunjung perpustakaan terus mengalami peningkatan dari tahun 2014

sampai dengan tahun 2017 dimana pada tahun 2014 total pengunjung sebanyak

12.486 kemudian menjadi 16.896 pada tahun 2017. Untuk jelasnya mengenai

perkembangan capaian indikator kinerja perpustakaan dari tahun 2014-2017

diperlihatkan pada Tabel 2.81.

Tabel 2.81

Perkembangan Capaian Kinerja Urusan Perpustakaan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

No Jenis Perpustakaan 2014 2015 2016 2017

1 Jumlah Pengunjung Perpustakaan Per Tahun

22.71 22.81 26.81 30.53

2 Koleksi Buku Yang Tersedia Dia

Perpustakaan 0.25 3.074 0.71 0.2

3 Jumlah Rata-Rata Pengunjung

Perpustakaan Per Tahun 12.486 12.579 14.829 16.896

4 Jumlah Koleksi Judul Buku

Perpustakaan 9.136 12.210 14.072 14.337

5 Jumlah Pustakawan Teknis dan

Penilai Yang Memiliki Sertifikasi

-

-

-

-

Sumber : Daerah Dalam Angka. Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2014-2018.

2.3.2.19 Kearsipan

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro khususnya Dinas

Kearsipan dan Perpustakaan terus berupaya melakukan pembinaan dan penataan

terhadap pengelolaan arsip diseluruh perangkat daerah. Sampai dengan tahun

2017 Perangkat Daerah yang telah melakukan penataan arsip secara baku

sebanyak 39 Perangkat Daerah atau 85%. Adapun kendala dalam hal pengelolaan

arsip yang sesuai dengan standart yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang

Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan yakni belum tersedianya depo arsip dan

tenaga arsiparis yang bersertifikat ANRI. Perkembangan Perangkat Daerah yang

Page 94: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-94

60

8085

0

20

40

60

80

100

2010 2015 2017

Perangkat Daerah yang mengelola arsip secara baku

mengelola arsip secara baku Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2010-

2017 diperlihatkan pada Gambar 2.29.

Gambar 2.29

Perkembangan Perangkat Daerah yang mengelola arsip secara baku

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2010-2017

2.3.3 Urusan Pemerintahan Pilihan

2.3.3.1 Kelautan Dan Perikanan

2.3.3.1.1 Produksi Perikanan

Berdasarkan data dari BPS tahun 2016 (Sitaro Dalam Angka 2016), dan

data dari Perikanan tahun 2017, perkembangan hasil produksi kelautan dan

perikanan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terus mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 produksi perikanan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar 16.145.85 ton. (Dinas

Perikanan, 2015).

Produksi perikanan ini meningkat pada tahun 2015 menjadi 16.882 ton

atau meningkat sebesar 736.15 ton dari tahun 2014. Terjadi peningkatan produksi

perikanan kembali pada tahun 2016 dan 2017 masing-masing menjadi sebesar

17.727 ton dan 18.274 ton. Perkembangan produksi perikanan Tahun 2014-2017

dapat disajikan dalam bentuk Tabel 2.82 berikut.

Tabel 2.82 Perkembangan Jumlah Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Laut Menurut

Jenis Ikan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

NO Jenis Ikan

2014 2015 2016 2017

Produksi (Ton)

Nilai Produksi

(000)

Produksi (Ton)

Nilai Produksi (000)

Produksi (Ton)

Nilai Produksi

(000)

Produksi (Ton)

Nilai Produksi

(000)

1 2 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Kakatua 128,68 4.503.975 151,68 4.702.882 184 4.888.072 144.480

2 Biji Nangka 21,05 126.312 44,05 325.219 76 510.409 0

3 Lolosi 35,76 0 35,76 - 36 - 27.560

4 Kerapu 41,39 1.034.750 64,39 1.233.657 96 1.418.847 53.860

5 Maming 0 0 - -

- - 0

Page 95: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-95

NO Jenis Ikan

2014 2015 2016 2017

Produksi

(Ton)

Nilai Produksi

(000)

Produksi

(Ton)

Nilai Produksi

(000)

Produksi

(Ton)

Nilai Produksi

(000)

Produksi

(Ton)

Nilai Produksi

(000)

1 2 9 10 11 12 13 14 15 16

6 Kakap 176,57 4.944.100 199,57 5.143.007 232 5.328.197 72.640

7 Kurisi 21,05 126.312 44,05 325.219 76 510.409 12.380

8 Swangi 23,99 143.802 46,99 342.709 79 527.899 6.400

9 Hiu 0 0 - - - - 11.860

10 Cucut 0 0 - - - - 0

11 Pari 0 0 - - - - 582

12 Bawal hitam 15,38 444.540 38,38 643.447 70 828.637 4.560

13 Bawal putih 13,67 382.872 36,67 581.779 69 766.969

2.851

14 Layang 2.149,48 29.017.920 2.472,48 29.216.827 2.204 29.402.017

392

15 Selar 1.359,76 23.116.226 1.382,76 23.315.133 1.415 23.500.323

263.422

16 Kuwe 26,70 534.000 49,70 732.907 82 918.097

37.560

17 Daun bambu 0 0 - - -

-

0

18 Ikan terbang 275,39 1.652.446

298,39 1.851.253 330 2.036.443

20.132

19 Belanak 0,00 0 - - - -

1.360

20 Julung-julung

166,94 1.013.622 189,94 1.212.429 222 1.397.719

10.320

21 Teri 3,49 27.912 26,49 226.819 58 412.009 0

22 Japuh 0 0 - - - - 0

23 Tembang 212,71 1.276.254 235,71 1.475.161 268 1.660.351

8.740

24 Kembung 1.676,70 14.671.125 1.699,70 14.870.032 1.732 15.055.222

3.840

25 Tenggiri 127,11 5.084.320 150,11 5.283.227 182 5.468.417

8.740

26 Layar 118,20 2.415.152 141,20 2.414.059 173 2.699.249

0

27 Albacora 0 0 - - - -

0

28 Madidihang 1.660,81 41.520.200 1.683,81 41.719.107 1.716 41.904.297

2.520

29 Tuna sirip biru selatan

98,56 3.326.366 121,56 3.525.273 154 3.710.463

296.956

30 Mata besar 0 0 - - - - 0

31 Cakalang 3.389,14 49.820.490 3.412,14 50.019.397 3.544 50.204.587 611.592

32 Tongkol komo

2.744,54 15.428.850 2.767,54 15.627.757 2.875 15.812.947

4.044.200

33 Lamadang 125,49 1.079.257 148,49 1.278.164 180 1.463.354

23.320

34 Ikan boronang

35,17 40.996 58,17 239.903 90 425.093

45.820

35 Cumi-cumi 22,91 687.420 45,91 886.327 78 1.071.517

5.286

36 Gurita 15,33 306.700 38,33 505.607 70 690.797

15.160

37 Sotong 90,19 0

90,19 - 90 -

0

38 Penyu 0 0 - - - - 0

39 Binatang air lainnya

1.290,43 11.504.284 1.313,43 11.703.191 1.345 11.888.381

4.260

40 Kulit Pasir 0 0

- - -

0

41 Udang Lobster

0 0 -

- -

0

42 Rumput laut 0 0 - - -

0

Page 96: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-96

NO Jenis Ikan

2014 2015 2016 2017

Produksi

(Ton)

Nilai Produksi

(000)

Produksi

(Ton)

Nilai Produksi

(000)

Produksi

(Ton)

Nilai Produksi

(000)

Produksi

(Ton)

Nilai Produksi

(000)

1 2 9 10 11 12 13 14 15 16

-

16.145 214.130.103 16.882 219.500.603 17.727 224.502.738 18.274 5.776.613

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2018, Dinas Perikanan 2018

2.3.3.1.2 Rumah Tangga Perusahaan Perikanan

Pada tahun 2016-2017, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro sudah membangun Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang

bertempat di Ulu Siau dan membangun Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI).

Selanjutnya telah menetapkan kawasan seputaran pasar Ulu Siau sebagai kawasan

Minapolitan. Namun hal penting yang masih belum terealisasi sampai dengan

tahun 2017, yaitu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Khusus Nelayan.

Kelembagaan nelayan yang telah ada sebanyak 2 koperasi nelayan,

persoalan yang ada, yaitu belum terlayaninya seluruh nelayan dengan kartu

nelayan. Berdasarkan data dari Dinas Perikanan, dari total 4.092 nelayan sampai

dengan tahun 2017 masih 3.436 yang belum memiliki kartu nelayan atau baru

1004 nelayan yang memiliki kartu nelayan. Perkembangan rumah tangga

perusahaan perikanan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2013-

2017 diperlihatkan pada Tabel 2.83.

Tabel 2.83

Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Perusahaan Perikanan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

Tahun Jukung

Perahu Tanpa Motor

Motor

Tempel

Kapal

Motor Total

Perahu Papan

Kecil Sedang Besar

2014 70 405 66 15 2.880 23 3.459

2015 70 418 81 17 2.885 28 3.499

2016 70 499 100 14 2.920 43 3.646

2017 70 584 120 14 3.219 85 4.092

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2016, Dinas Perikanan 2018

2.3.3.1.3 Asuransi Nelayan

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro lewat Dinas

Perikanan mulai melaksanakan pemberian asuransi nelayan sejak tahun 2016

Page 97: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-97

dimana berdasarkan data dari dinas perikanan, pada tahun 2016 sudah sebanyak

400 nelayan dari total 4092 nelayan yang ada atau sebesar 9.77% yang menerima

asuransi nelayan. Untuk tahun 2017 pemerintah daerah telah menambah jumlah

nelayan yang terdaftar asuransi yakni sebanyak 604 jika diakumulasikan sudah

sebanyak 1.204 nelayan yang terdaftar atau sebesar 29.42%

2.3.3.2 Pariwisata

Sebagai wilayah kepulauan, objek wisata di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro didominasi oleh objek wisata alam seperti pantai, taman bawah

laut, pantai air panas, juga gunung. Selain itu, terdapat wisata budaya dan sejarah

seperti fosil dan makam-makam kuno. Pada Tabel 2.84 dapat dilihat berbagai objek

wisata baik wisata alam maupun wisata budaya yang ada di Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro.

Tabel 2.84

Objek Wisata Alam Menurut Kecamatan

Kabupaten KepulauanSiau Tagulandang Biaro

No Kecamatan Objek Wisata Alam

1 Biaro

a. Pantai Kalakuhi

b. Pantai Tumora c. Teluk Tope

d. Teluk Buang e. Diving Point Kawasan Bawah Laut Gugusan

Pulau Biaro

2 Tagulandang Selatan a. Pantai Kisihang b. Pantai Watu Tumipu

3. Tagulandang

a. Diving Point Kawasan Bawah Laut Pulau Ruang

b. Pulau Pasige c. Pulau Ruang (Gunung Ruang).

4 Tagulandang Utara Pantai Bulangan

5 Siau Barat Selatan

a. Nyare Pantai Pasir Putih Talawid

b. Pantai Pasir Putih Tanganga c. Pantai Bahu Tanaki

d. Danau Kapeta

6 Siau Timur Selatan

a. Nyare Pantai Pahepa

b. Pantai Kalihiang c. Diving Point Kawasan Bawah Laut Gugusan

Pulau Mahoro-Pahepa-Manumpitaeng

7 Siau Barat

a. Tanjung Senggelohe b. Diving Point Kawasan Bawah Laut Pulau

Makalehi

c. Pantai Lehi (Air Panas) d. Pantai Timboko

e. Hutan Lindung Gunung Tamata f. Danau Makalehi (Danau Cinta)

g. Air Terjun (Peling)

8 Siau Tengah Ake Sio (Tempat Pemandian)

Page 98: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-98

Objek yang menjadi daya tarik dari para wisatawan baik mancanegara

maupun lokal Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro adalah wisata alam

bawah laut. Pada tahun 2017 ada satu diving center yang melayani para wisatawan

untuk melakukan penyelaman di seluruh diving spot yang ada. Limanggu diving

center ini merupakan binaan dari dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang secara resmi didirikan pada tahun 2015.

Adapun diving point di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebanyak 18

titik (RIPPDA) disajikan melalui Tabel 2.85.

Tabel 2.85

Diving Spot (Titik-Titik Penyelaman)

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

No Nama Objek Wisata Lokasi Jenis Posisi Geografis

1 Kolokohi Pulau Biaro Selatan Bawah air 2º04’01 LU

(Underwater) 125º20’58 BT

2 Zaccharles Rock Pulau Biaro Selatan Bawah air 2º04’46 LU

(Underwater) 125º21’57 BT

3 Bomb Rock Pulau Biaro Selatan Bawah air 2º05’23 LU

(Underwater) 125º22’55 BT

4 Sweetlips city Pulau Biaro Timur Bawah air 2º06’28 LU

(Underwater) 125º24’42 BT

5 Labbyrinth Pulau Biaro Utara Bawah air 2º08’05 LU

(Underwater) 125º24’19 BT

6 Tope Pulau Biaro Barat Bawah air 2º06’31 LU

(Underwater) 125º20’29 BT

7 Old Lava flow Pulau Ruang Timur Bawah air 2º17’57 LU

(Underwater) 125º23’02 BT

8 New Lava flow Pulau Ruang Timur Bawah air 2º18’31 LU

(Underwater) 125º23’12 BT

9 Pasige Silva point

Pulau Pasige Selatan Bawah air 2º20’25 LU

(Underwater) 125º18’12 BT

10 Pahepa (paul) reef Pulau Pahepa

Selatan

Bawah air 2º38’24 LU

(Underwater) 125º27’47 BT

11 Batu Jendela Pulau

Pahepa/Mahoro

Bawah air

(Underwater)

2º39’49 LU

125º28’35 BT

12 Muka kampong Pulau Buhias Bawah air 2º40’25 LU

(Underwater) 125º27’11 BT

13 Pangkalan Pulau Siau Selatan Bawah air 2º37’58 LU

(Underwater) 125º23’49 BT

14 Batu lehi Pulau Siau Barat Bawah air 2º39’29 LU

(Underwater) 125º22’32 BT

15 Eddi’s point Pulau Siau Barat Bawah air 2º46’10 LU

(Underwater) 125º22’07 BT

16 Tanjung batu bulan Pulau Siau Barat Bawah air 2º47’14 LU

(Underwater) 125º22’09 BT

17 Lia point Pulau Siau Barat Bawah air 2º47’59 LU

(Underwater) 125º22’34 BT

18 Makalehi Pulau Makalehi Bawah air 2º43’25 LU

Selatan (Underwater) 125º10’21 BT

Sumber: RIPPIDA Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2017

Page 99: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-99

Wisata budaya adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan dengan

mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau

mempelajari daya tarik budaya dengan memanfaatkan potensi budaya dari tempat

yang dikunjungi tersebut. Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

disamping dikenal dengan wisata alamnya juga memiliki beberapa objek wisata

budaya yang sering dikunjungi oleh para wisatawan, baik lokal maupun

mancanegara. Objek-objek wisata budaya di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro tersebar di 10 Kecamatan yang ada. Rinci objek-objek wisata

budaya yang ada disajikan pada Tabel 2.86.

Tabel 2.86

Objek Wisata Budaya Menurut Kecamatan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017

No Kecamatan Objek Wisata Alam Keterangan

1 Biaro -

2 Tagulandang a. Tugu Lohoraung b. Makam Panglima Walandungo

Desa Tulusan Desa Tulusan

3. Tagulandang Makam misionaris Fredrick

Kelling Balehumara

4 Tagulandang Utara Monumen Salak dan Makam Pahlawan Salak E.B Mudeni

Bawoleu

5 Siau Barat Selatan - -

6 Siau Timur Selatan Patung Yesus Memberkati Balirangen

7 Siau Barat

a. Gua Tengkorak Misterius b. Monumen Kedaulatan NKRI

c. Monumen Adikarya d. Makam Raja Lokongbanua

e. Makam Raja Ismail Jacobus f. Makam Korban Pembantaian

Tentara Jepang

g. Monumen Merah Putih

Makalehi Makalehi

Makalehi Paseng

Ondong

Makalehi

Peling

8 Siau Tengah a. Batu Siau, Ake Sio Beong

9 Siau Timur

a. Monumen Sitaro b. Makam Raja Aling Janis

c. Makam Raja Anthony Jafet Kansil Bogar

d. Makam Raja Manalang Dulag Kansil

e. Makam Penginjil Paul Kelling

Ulu Siau Ulu Siau

Ulu Siau

Ulu Siau

Ulu Siau

10 Siau Barat Utara Makam Panglima Hengkeng U

Naung Kiawang

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2018

2.3.3.2.1 Jumlah Kunjungan Wisata

Selama tahun 2017 jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro sebanyak 3.238 orang yang terdiri dari 2.776 wisatawan

domestik dan 462 wisatawan mancanegara yang berasal dari beberapa negara

seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Perancis, Rusia, RRC, Jepang dll.

Page 100: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-100

Selang beberapa tahun terakhir jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan hal

tersebut menandakan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro semakin

dikenal, baik di skala nasional maupun internasional. Hal ini tidak lepas dari

usaha Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dalam

mempromosikan potensi kegiatan wisata yang ada, baik melalui website, media

sosial, maupun lewat even-even yang diselenggarakan di tingkat daerah provinsi

maupun nasional. Disamping itu juga perbaikan sarana dan prasarana serta iklim

keamanan yang kondusif menjadi faktor kunci dalam upaya meningkatkan sektor

pariwisata. Gambar 2.30 memperlihatkan jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara

dan Mancanegara Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2010-2017

Sumber : Sitaro Dalam Angka 2017 dan Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, 2018

Gambar 2.30

Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2010-2017

Peningkatan jumlah wisatawan harus diikuti juga dengan peningkatan

sarana dan prasarana yang memadai bagi wisatawan yang berkunjung. Salah satu

sarana penting untuk menunjang peningkatan jumlah wisatawan adalah

penginapan/hotel. Pada tahun 2017 terjadi penambahan. Jumlah

penginapan/hotel. Jumlah penginapan/hotel dari sebelumnya 9 unit menjadi 13

unit pada tahun 2017 sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2.87.

Tabel 2.87

Jumlah Hotel/Penginapan Menurut Kecamatan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017

NO Kecamatan Nama Hotel/Penginapan Jumlah

Kamar

Jumlah Tempat

Tidur

1 Biaro - 0 0

2 Tagulandang Selatan - 0 0

2880

685 787 791 846

1196 1268

2776

71 34 64 117 134 228 235462

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Nusantara Mancanegara

Page 101: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-101

NO Kecamatan Nama Hotel/Penginapan Jumlah Kamar

Jumlah

Tempat Tidur

3 Tagulandang

- Penginapan Berkat

- Penginapan Florensia

- Penginapan Claudy Inn

- Penginapan Anggrek

- Penginapan Berkat

- Penginapan Platinum inn

10

17 6

9 7

15

10

20 9

10 7

8

4 Tagulandang Utara - - -

5 Siau Barat Utara - - -

6 Siau Barat Selatan - - -

7 Siau Timur Selatan - 0 0

8 Siau Barat

- Penginapan Grenda

- Penginapan Tasumaro

- Penginapan Agra

- Penginapan Blesing

19

8 10

8

22

9 10

8

9 Siau Tengah - 0 0

10 Siau Timur

- Hotel Jakarta

- Penginapan Welgi

- Penginapan Bahari

- Penginapan Little House

23

18 14

31

22 17

Tahun 2017 13 92 111

Tahun 2016 13 92 111

Tahun 2015 9

Tahun 2014 9 Sumber : Sitaro Dalam Angka 2018 dan Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, 2018

2.3.3.2.2 Pulau Makalehi sebagai wilayah Perbatasan dan Potensi Pariwisata

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro memiliki salah satu pulau

terluar NKRI yakni pulau Makalehi yang ditetapkan dalam Peraturan Badan

Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Rencana Induk

Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2015–2019. Luas pulau makalehi sekitar

304 Ha dengan titik tertinggi kira-kira 180m diatas permukaan laut (dpl) yang

berada pada kawasan pulau bagian tenggara. Pulau Makalehi merupakan bagian

dari wilayah Kecamatan Siau Barat dan memiliki 3 (tiga) kampung, yakni:

Makalehi, Makalehi Utara dan Makalehi Timur.

Jumlah penduduk di pulau Makalehi sekitar 1.400 jiwa, yang terdiri atas 690

jiwa jumlah penduduk laki-laki dan 710 jiwa penduduk perempuan. Dengan

jumlah penduduk tersebut, maka kepadatan penduduk di wilayah Pulau Makalehi

adalah 4,61 jiwa/ha. Untuk jumlah rumah tangga di Pulau Makalehi sebanyak 401

kepala keluarga, maka secara umum angka rata-rata setiap rumah tangga terdiri

atas 3,5 jiwa per rumah tangga atau dengan kata lain banyak rumah tangga yang

ada hanya merupakan pasangan suami-isteri dengan memiliki anak satu atau

pasangan suami-isteri tanpa ada anggota keluarga yang lain.

Saat ini potensi pariwisata Pulau Makalehi terdiri dari ekowisata dan wisata

bahari serta Wisata Budaya. Wisata alam yang tersaji di Pulau Makalehi adalah

Page 102: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-102

adanya danau yang berada di tengah pulau yang pada perspektif tertentu danau

tersebut dipandang berbentuk hati. Kemudian pada sisi wisata bahari, Pulau

Makalehi yang dikelilingi lautan memiliki potensi pemandangan bawah laut yang

dijadikan diving spot karena terdapat terumbu karang hingga keberadaan beberapa

jenis ikan yang cukup langkah. Selain wisata alam dan bahari, pulau makalehi

menyajikan wisata Budaya dimana terdapat sebuah bukit yang memiliki goa dan

berisikan tengkorak. Rincian objek wisata di pulau makalehi dapat dilihat pada

Tabel 2.88.

Tabel 2.88

Potensi Pariwisata Pulau Makalehi

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2018

No Jenis Wisata Potensi Wisata Lokasi

1. Budaya dan

Purbakala

- Bukit tengkorak Pulau

Makalehi Makalehi utara

2. Ekowisata - Danau Makalehi Makalehi utara

3. Bahari - Diving point, snorkling Makalehi, Makalehi Timur

Sumber : Sitaro Dalam Angka 2018 dan Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, 2018

2.3.3.2.3 Potensi Wisata Pulau Mahoro

Pulau Mahoro merupakan salah satu gugusan pulau yang berada di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Gugusan Pulau Mahoro dan pulau-

pulau kecil diantaranya sering disebut dengan Cluster Buhias. Diantara gugusan

pulau-pulau kecil ada sebagian pulau yang tidak berpenghuni, termasuk Pulau

Mahoro dan berada di paling ujung gugusan Cluster buhias.

Pulau Mahoro merupakan bagian wilayah pemerintahan Kecamatan Siau

Timur Selatan. Pulau Mahoro berjarak ± 9,5 dari pelabuhan Ulu-Siau, dengan

waktu tempu sekitar 45 menit dengan menggunakan speedboat. Luas pulau

mahoro ± 7km² dengan panjang garis pantai ± 200m.

Selain pantai dengan pasir putih yang ada, pulau mahoro juga memiliki goa

burung walet yang menambah kesan eksotisme pada pulautersebut. Selain itu,

pantai pada pulau Mahoro masih relatif bersih disebabkan kunjungan wisatawan

asing maupun domestik yang masih kurang karena akses untuk menjangkau pulau

tersebut masih sangat terbatas.

Pengembangan potensi wisata pada pulau Mahoro selain sedang diupayakan

oleh pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, saat ini pulau

kecil tersebut telah masuk sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata

Provinsi Sulawesi Utara sehingga kedepannya pembangunan kepariwisataan di

Page 103: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-103

Pulau ini akan dapat secara simultan dilakukan baik oleh pemerintah daerah

maupun pemerintah provinsi.

Kawasan wisata pulau mahoro saat ini juga merupakan kawasan unggulan

pariwisata daerah yang belum banyak disentuh dengan pembangunan

infrastruktur karena adanya paradigma bahwa pembangunan fasilitas yang

berlebihan dapat menurunkan kesan eksotisme yang selama ini melekat pada

seluruh wisatawan yang datang di wilayah tersebut.

2.3.3.2.4 Potensi Pengembangan Kawasan Pariwisata

Pengembangan kawasan prioritas pariwisata Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata

(RIPPDA) yaitu penentuan kawasan prioritas dilakukan dengan pertimbangan

sebagai berikut.

1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pendanaan mengingat kawasan

pengembangan pariwisata sangat luas dan pembangunan secara bertahap

menjadi pilihan yang rasional untuk dilakukan.

2. Memanfaatkan kawasan dengan koridor yang telah terbuka bagi pariwisata

baik secara independen maupun terintegrasi dengan kawasan lainnya.

Berikut adalah arahan kawasan prioritas di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro.

2.3.3.3 Pertanian

2.3.3.3.1 Pala

Pala Siau merupakan pala dengan kualitas terbaik di dunia, seperti tingkat

produksinya yang tinggi (panen per-kuartal), rendemen minyak atsirinya yang

tinggi serta memiliki aroma khas sehingga sangat diminati pangsa pasar

internasional. Pada tahun 2015, pemerintah daerah menerima penghargaan dari

Kementerian RI Hukum dan HAM yaitu sertifikat Indikasi Geografis yang

mempatenkan merk “Pala Siau”.

Luas areal tanaman pala dari tahun 2014-2017 terus mengalami

peningkatan dimana luas areal tanaman pala pada tahun 2014 berdasarkan data

dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yakni

sebesar 5.370,74ha meningkat menjadi 4.587,66 ha atau meningkat 550,26 ha

(13,62%). Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.89.

Page 104: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-104

Tabel 2.89

Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Tanaman Pala

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014 – 2017

N

o Kecamatan

2014 2015 2016 2017

Luas

Areal

(ha)

Produk-

si

(ton)

Luas

Areal

(ha)

Produk=

si

(Ton)

Luas

Areal

(ha)

Produk-

si

(ton)

Luas

Areal

(ha)

Produk

si

(ton)

1 Biaro 51,83 52,55 51,83 8,43 44,49 8,43 44,49 8,43

2 Tagulandang Selatan

418,99 428,86 418,99 244,92 389,19 244,92 404,19 244,92

3 Tagulandang 496,89 503,85 496,89 268,76 445,32 268,76 525,32 268,76

4 Tagulandang Utara

309,06 313,39 309,06 174,45 246,06 174,45 311,06 174,45

5 Siau Barat Selatan

594,93 603,26 594,93 279,24 453,59 279,24 497,59 279,24

6 Siau Timur

Selatan 588,52 596,64 588,52 381,56 549,60 381,56 597,60 381,56

7 Siau Barat 635,18 644,07 635,18 360,63 509,73 360,63 607,73 360,63

8 Siau Tengah 428,42 434,42 428,42 243,39 344,89 243,39 425,89 243,39

9 Siau Timur 971,54 985,13 971,54 679,75 999,12 679,60 1.080,12 679,60

10 Siau Barat Utara

875,38 887,64 875,38 544,85 605,67 549,85 698,67 549,85

Jumlah 5.370,74 5.445,81 4.499,04 3.195,98 4.587,66 3.190,83 5.192,66 3.190,83

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2017, Dinas Pangan Pertanian dan Perkebunan, 2018

Produksi pala Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro pada tahun

2014 sebesar 5.445.81 ton. Namun pada tahun 2016 dan 2017 produksi pala di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mengalami penurunan yang sangat

signifikan, dimana pada tahun 2015 produksi pala menurun sebesar 2.249,83 ton

atau menjadi sebesar 3.195,98 dan pada tahun 2017 produksi pala kembali

menurun menjadi hanya sebesar 3.190,83 ton.

2.3.3.3.2 Kelapa

Luas lahan kelapa tahun 2014 meningkat sangat tajam yang mencapai

lebih dari 30% tepatnya 1.363,17 ha. Namun demikian, produksi kelapa justru

sedikit mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2013

produksi kelapa tercatat sebesar 3.324.,24 ton menjadi 3.248,93 ton pada tahun

2014. Pada tahun 2015 berdasarkan data dari Dinas Pangan Pertanian dan

Perkebunan produksi kelapa mengalami peningkatan sebesar 97,07 ton menjadi

3.346 ton namun pada tahun2016 produksi kelapa kembali mengalami penurunan

sebesar 15 ton dari tahun 2015. Namun pada tahun 2017 produksi tanaman

kelapa mengalami peningkatan sebesar 3.247,45 ton.Perkembangan produksi

tanaman kelapa dapat diperlihatkan pada Gambar 2.31.

Page 105: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-105

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2018, Dinas Pangan Pertanian dan Perkebunan, 2017

Gambar 2.31

Perkembangan Jumlah Produksi Kelapa

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2011-2017

Kecamatan Tagulandang merupakan kecamatan yang memiliki luas areal dan

jumlah produksi kelapa terbesar di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.

Luas areal tanaman kelapa Kecamatan Tagulandang yakni sebesar 857,901 dengan

produksi rata-rata per tahun sebesar 707,81 ton. Untuk jelasnya mengenai luas

areal dan produksi tanaman kelapa per Kecamatan disajikan pada Tabel 2.90.

Tabel. 2.90

Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Jenis Tanaman Kelapa

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

NO Kecamatan

2014 2015 2016 2017

Luas

Areal

(ha)

Produksi (ton)

Luas

Areal

(ha)

Produksi (Ton)

Luas

Areal

(ha)

Produksi (ton)

Luas

Areal

(ha)

Produksi (ton)

1 Biaro 265,78 128,29 265,78 137,954 265,78 136,5 203.10 123,83

2 Tagulandang

Selatan 930,35 621,49 930,35 631,154 930,35 629,7 711,98 609,15

3 Tagulandang 1.119,82 724,30 1.119,82 733,964 1.119,82 732,51 857,90 707,81

4 Tagulandang

Utara 646,40 421,31 646,40 430,974 646,40 429,52 485,69 392,49

5 Siau Barat Selatan

452,52 230,70 452,52 240,364 452,52 238,91 345,80 225,32

6 Siau Timur

Selatan 443,81 117,90 443,81 127,564 443,81 126,11 339,35 206,55

7 Siau Barat 461,191 210,63 461,191 220,294 461,191 218,84 354,10 203,86

8 Siau Tengah 296,08 151,21 296,08 160,874 296,08 159,42 225,80 147,58

9 Siau Timur 570,36 312,77 570,36 322,434 570,36 320,98 436,18 307,95

10 Siau Barat

Utara 621,27 330,33 621,27 339,994 621,27 338,54 475,15 322,91

JUMLAH 5.808,30 3.248,93 5.808,30 3.345,57 5.808,30 3331,03 4.435,05 3.247,45

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2016, Dinas Pangan Pertanian dan Perkebunan, 2017

0%

20%

40%

60%

80%

100%

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

3,418.74 3,324.13 3,324.24 3,248.93 3,345.57 3331.03 3247.45

Page 106: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-106

2.3.3.3.3 Cengkih

Pada tahun 2014 penambahan areal tanaman cengkih sebesar 180,21ha

(32,11%) dapat menambah produksi sekitar 18%. Namun pada tahun 2015 dan

2016, produksi tanaman ini mangalami penurunan produksi sama dengan tanaman

pala. Hal ini disebabkan karena adanya panas yang berkepanjangan sepanjang

tahun 2015 akibat dari pengaruh El Nino. Pada tahun 2017 produksi tanaman

cengkih mengalami peningkatan sebesar 350.75 ton.

Luas areal dan produksi terbesar untuk tanaman cengkih di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro adalah Kecamatan Siau Barat Utara dengan

luas areal 140,15 atau sebesar 18,90% dari total luas areal dengan produksi rata-

rata per tahun sebesar 68,59 ton. Untuk jelasnya mengenai luas areal dan produksi

tanaman cengkih per Kecamatan disajikan pada Tabel 2.91.

Tabel 2.91

Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Jenis Tanaman Cengkih

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

NO Kecamatan

2014 2015 2016 2017

Luas

Areal

(ha)

Produksi

(ton)

Luas

Areal

(ha)

Produksi

(Ton)

Luas

Areal

(ha)

Produksi

(ton)

Luas

Areal

(ha)

Produksi

(ton)

1 Biaro 39,62 5,37 39,62 3,709 39,62 2,957 68,94

2 Tagulandang

Selatan 75,49 49,87 75,49 48,209 75,49 47,457 58,08

3 Tagulandang 80,73 54,49 80,73 52,829 80,73 52,077 62,10

4 Tagulandang

Utara 59,25 37,80 59,25 36,139 59,25 35,387 43,33

5 Siau Barat

Selatan 29,73 17,43 29,73 15,769 29,73 15,017 22,87

6 Siau Timur

Selatan 57,91 33,55 57,91 31,889 57,91 31,137 39,60

7 Siau Barat 70,86 28,89 70,86 27,229 70,86 26,477 54,52

8 Siau Tengah 51,06 20,91 51,06 19,249 51,06 18,497 35,90

9 Siau Timur 136,59 46,62 136,59 44,959 136,59 44,207 51,97

10 Siau Barat

Utara 140,15 78,26 140,15 76,599 140,15 75,847 137,82

741,39 373,19 741,39 356,58 741,39 349,06 575,13 350.75

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2018, Dinas Pangan Pertanian dan Perkebunan, 2017

1.3.3.4 Perdagangan

2.3.3.4.1 Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB

Sebagai wilayah kepulauan, perdagangan menjadi salah satu penggerak

utama perekonomian Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.Hal ini

diakibatkan oleh posisi geografis yang terpisah dari pulau Sulawesi, serta

Page 107: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-107

14.1

14.29

14.29

14.48

13.9

14

14.1

14.2

14.3

14.4

14.5

14.6

2014 2015 2016 2017

rendahnya produksi barang-barang di sektor industri, sehingga pemenuhan

kebutuhan sehari-hari diperoleh melalui perantaraan perdagangan. Dibanding

tahun sebelumnya, pengumpulan nilai tambah di kategori ini telah meningkat 7, 55

% sedangkan rata-rata pertumbuhan selama 5 tahun terakhir, mencapai rata-rata

8,87%.

Sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi, kategori ini memiliki andil 1,12 %

dan berada di posisi kedua setelah kategori A (Pertanian). Hal ini menunjukan

bahwa masyarakat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro secara perlahan

mulai beralih dari sektor primer ke sektor tersier terutama disebabkan oleh

semakin terbukanya konektivitas di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

dalam beberapa tahun terakhir. Gambar 2.32 memperlihatkan Kontribusi Sektor

Perdagangan Terhadap PDRB Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro,

2010-2017

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2015-2018

Gambar 2.32

Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

2.3.3.4.2 Fasilitas Perdagangan

Jumlah fasilitas perdagangan di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro

didominasi oleh warung dengan pertumbuhan yang sangat tinggi pada periode

2014-2016. Pasar tradisional hanya bertambah 1 unit pada periode yang sama.

Selanjutnya jumlah ruko/toko berfluktuasi sedangkan pasar modern stagnan.

Namun demikian, jumlah mini market mengalami pertumbuhan walaupun lambat.

Selengkapnya lihat pada Tabel 2.92.

Tabel 2.92

Perkembangan Fasilits Perdagangan, 2014-2017

DiKabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Fasilitas Perdagangan Tahun

2014 2015 2016 2017

Jumlah Ruko/Toko 120 129 131 147

Jumlah Warung 482 501 906 906

Page 108: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-108

107.72

101.21

160.84150.55

0

50

100

150

200

2014 2015 2016 2017

Fasilitas Perdagangan Tahun

2014 2015 2016 2017

Pasar Tradisional 9 10 10 10

Pasar Modern 2 2 2 2

Mini Market 11 13 15 15

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2017

2.3.3.5 Energi dan Sumber Daya Mineral

2.3.3.5.1 Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik

Persentase Rumah Tangga pengguna Listrik di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro sampai dengan tahun 2017 sebesar 96.94%, persentase

tersebut terus mengalami penurunan sejak tahun 2015. hal ini disebabkan oleh

peningkatan jumlah kepala keluarga baru yang terus bertambah dan tidak

sebanding dengan peningkatan jumlah rumah tangga pelanggan listrik.

Tabel 2.93

Rumah Tangga yang Terlayani Listrik

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2015-2017

Sumber Penerangan Utama 2015 (%) 2016 (%) 2017 (%)

Listrik PLN 92,34 92,44 90,22

Listrik Non-PLN 5,50 6,28 6,72

Bukan Listrik 2,16 1,28 3,06

Jumlah 100,00 100,00 100,00

Sumber : Statistik Kesejahteraan Masyarakat BPS, 2015-2018

2.3.3.5.2 Rasio Ketersediaan Daya Listrik

Data dari Perusahaan Listrik Negara wilayah Siau, rasio elektrifikasi

Kabupaten Kepualauan Siau Tagulandang Biaro pada tahun 2017 sebesar 150.5%

artinya ketersediaan daya listrik surplus namun karena Kabupaten Kepulauan

Siau Tagulandang Biaro merupakan daerah kepulauan sehingga pembagian

ketersediaan daya listrik tidak merata, hal ini mengakibatkan pada beberapa

wilayah belum menikmati jaringan listrik secara maksimal.

Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2017

Gambar 2.33

Rasio Ketersediaan Listrik

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

Page 109: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-109

2.3.4 Urusan Penunjang

2.3.4.1 Perencanaan Pembangunan Daerah

Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro melalui

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah telah menyusun berbagai dokumen

perencanaan selang periode 2013-2017.

Pencapaian kinerja pelayanan bidang urusan perencanaan pembangunan di

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro diperlihatkan pada Tabel 2.94.

Tabel 2.94

Pencapaian Kinerja Pelayanan Bidang

Urusan Perencanaan Pembangunan

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2013-2017

NO Dokumen Perencanaan Realisasi S/D

2017

1 RPJPD 2008-2028 1 Dok

2 RTRW 2014-2034 1 Dok

3 RPJMD 2013-2018 1 Dok

4 RPJMD-P 2013-2018 1 Dok

5 RKPD dan RKPD Perubahan 6 Dok

6 Kebijakan Umum APBD dan Perubahan 6 Dok

7 Prioritas Plafon Anggaran Sementara dan Perubahan 6 Dok

8 Buku Profil Daerah dan Daerah Dalam Angka 7 Dok

9 Kajian Indikator Ekonomi Daerah 4 Dok

10 Kajian Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir 1 Dok

11 Perencanaan Pengembangan Pendapatan Ekonomi Masyarakat Kepulauan

1 Dok

12 Perencanaan Pengembangan Pendapatan Asli Daerah 1 Dok

13 Studi Kelayakan Jembatan Balirangen-Buhias-Buhias-Pahepa 1 Dok

14 Dokumen Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Minum (Rispam) Wil. Siau

1 Dok

15 Penyusunan Peta Wilayah Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 1 Dok

16 Strategi Sanitasi Kabupaten 1 Dok

17 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah

(LPPKD) 1 Dok

18 Masterplan Penanaman Modal 1 Dok

19 Master Plan Penanggulangan Kemiskinan 1 Dok

20 Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh Wilayah Pahepa dan Sekitarnya

1 Dok

21 RAD Pangan dan Gizi 1 Dok

22 Masterplan Reklamasi Pantai Ondong 1 Dok

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Beberapa dokumen perencanaan yang nantinya akan disusun oleh Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah, bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik

(BPS) menyangkut bidang urusan perencanaan yakni Analisis Gini Ratio Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Nilai Tukar Petani (NTP), Master Plan

Ketenagalistrikan, Master Plan Infrastruktur, Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh

Pulau Tagulandang, Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

Wilayah Tagulandang Biaro, serta penerapan aplikasi e-planning, e-data dan e-

Page 110: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-110

information (amanat Permendagri 86 tahun 2017) pada penyusunan berbagai

dokumen perencanaan.

2.3.4.2 Keuangan

2.3.4.2.1 Persentase SiLPA Terhadap APBD

Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya merupakan

penerimaan pembiayaan yangdigunakan untuk menutupi defisit anggaran berjalan

apabila realisasi pendapatan lebih kecil daripada realisasi belanja dan mendanai

pelaksanaan kegiatan lanjutan atas beban belanja langsung.

Perkembangan persentase SiLPA terhadap APBD Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro Tahun 2014-2016 dapat diperhatikan pada Tabel 2.95.

Tabel 2.95

Persentase SiLPA terhadap APBD

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

Tahun Total SiLPA (Rp) Total APBD (Rp) Persentase

2014 73.151.075.053,91 459.354.481.529,00 15,92

2015 53.534.621.669,91 562.441.333.202,00 9,52

2016 25.851.090.413,91 679.738.509.847,00 3,80

2017 13.365.484.725,91 672.030.172.305,91 1.99

Sumber: Badan Pengelolah Keuangan dan Aset Daerah, 2018

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 persentase SiLPA

terhadap APBD Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar 15,92%

kemudian menurun menjadi sebesar 9,52% pada tahun 2015. Terakhir pada tahun

2017 persentase SiLPA terhadap APBD menurun tajam menjadi hanya sebesar

1,99%.

2.3.4.2.2 Tax Ratio

Tax ratio Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dari tahun 2014-

2017 masih berada di bawah 1% dari total PDRB atau masuk dalam kategori

rendah.

Tabel 2.96

Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Total PDRB

di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017

Tahun Realisasi Pajak

Daerah (Rp) PDRB ADHB (Rp) Kontribusi (%)

2014 2,894,429,129.00 1,375,905,300,000.00 0.21

2015 3,798,668,673.00 1,572,378,800,000.00 0.24

2016 4.400.184.875,00 1,765,100,000,000.00 0.25

2017 4.251.434.814,00 1,950,195,000,000.00 0.22

Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah, 2018 (Diolah)

Page 111: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-111

2.3.4.3 Pengawasan

Perkembangan kinerja Inspektorat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro tahun 2014-2017 disajikan dalam Tabel 2.97

Tabel. 2.97

Capaian Kinerja Inspektorat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Tahun 2014 – 2017

No Indikator Kinerja Capaian

2010 2011-2015 2016-2017

1 Persentase tindak lanjut temuan 71.15% 77.91% 77.34%

2 Jumlah Temuan BPK 52 249 128

Sumber: Inspektorat Daerah 2018

2.3.4.3.1 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (SAKIP)

Skor SAKIP Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro hingga tahun 2016 berada pada nilai C dan meningkat menjadi CC pada

penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2017. Pemerintah daerah

menargetkan skor B pada Tahun 2018, dan mencapai BB pada tahun 2019-2025.

Ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro untuk terus memperbaiki nilai

SAKIP sesuai dengan arahan Kementerian PAN RB yaitu sebagai berikut.

1. Akuntabilitas yang meliputi proses perencanaan, pelaksanaan kegiatan,

hingga monitoring dan evaluasi.

2. Efisiensi penggunaan anggaran perlu diikuti dengan outcome atau hasil

yang baik dan mampu berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.

3. Komitmen yang kuat dari Pimpinan Daerah, Kepala Perangkat Daerah,

Kepala Bidang, Kepala Seksi dan seluruh staf

4. Manajemen kinerja.

2.3.4.3.2 Indeks Reformasi Birokrasi

Pelaksanaan reformasi birokrasi, terutama di kabupaten/kota memang masih

belum sesuai dengan harapan. Akan tetapi, dalam perkembangannya terlihat ada

peningkatan. Indeks reformasi birokrasi kabupaten/kota pada 2015 sebesar 42,97,

sementera itu tahun lalu capaiannya meningkat sebesar 13,26 poin menjadi 56,23.

Ada tiga sasaran reformasi birokrasi, seperti, mewujudkan birokrasi yang

bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien, serta birokrasi yang

memiliki pelayanan publik yang berkualitas.Sampai dengan tahun 2017 Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro merupakan daerah percontohan Reformasi

Birokrasi di samping itu juga Pemerintah Daerah telah membuat RAD Reformasi

Page 112: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-112

Birokrasi yang telah diinput dalam sistem Kementerian PAN RB tinggal menunggu

penilaian Indeks Reformasi Birokrasi jika semua kelengapan sudah terinput dalam

system yang secara otomatis akan dinilai oleh sistem sesuai dengan kriteria yang

sudah ditetapkan.

2.3.4.4 Sekretariat Dewan

2.3.4.4.1 Alat Kelengkapan DPR

Sekretaris DPRD secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada

kepala daerah melalui sekretaris daerah. Fungsi sekretariat DPRD adalah sebagai

berikut:

1. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD.

2. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD.

3. Penyelenggaraan rapat-rapat DPRD.

4. Penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD.

Alat kelengkapan tetap DPRD Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

terdiri dari:

1. Pimpinan DPR

2. Komisi dan Sub Komisi;

3. Badan Musyawarah (Bamus);

4. Badan Urusan Rumah Tangga (BURT);

5. Badan Legislasi;

6. Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP);

7. Panitia Anggaran.

Sedangkan alat kelengkapan yang bersifat sementara terdiri dari:

1. Dewan Kehormatan;

2. Panitia-panitia, seperti panitia kerja (Panja)

3. Panitia khusus (Pansus).

2.4. Aspek Daya Saing Daerah

2.4.1.Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita

Pengeluaran per kapita digunakan sebagai representasi dalam

menggambarkan dimensi Standar Hidup Layak (SHL) dalam perhitungan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM). Pada tahun 2017, pengeluaran ratarata per kapita

penduduk Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar Rp 797.312 per

bulan.

Page 113: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-113

Pola konsumsi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

masih didominasi oleh pengeluaran dari Kelompok Makanan. Pada tahun 2017,

pengeluaran rata-rata penduduk Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

untuk Kelompok Makanan adalah sebesar Rp 466.981 setiap bulan atau sebesar

58,57% dari total pengeluaran. Sebaliknya, pengeluaran rata-rata untuk Kelompok

Bukan Makanan adalah sebesar Rp 330.331 per bulan atau 41,43% dari total

pengeluaran.

Komoditas Kelompok Makanan yang paling mendominasi pengeluran

penduduk adalah kelompok makanan dan minuman jadi, yaitu sebesar 12,31%,

padi-padian sebesar 10,68%, sayur-sayuran 7,95%, ikan/udang 7,27%, dan rokok

sebesar 5,80%. Sementara itu, komoditi yang mendominasi pengeluaran di

Kelompok Bukan Makanan adalah komoditas perumahan dan fasilitas rumah

tangga sebesar 24,92% dan aneka barang dan jasa sebesar 9,01%. Distribusi

pengeluaran per kapita setiap komoditi dapat dilihat dalam Tabel 2.98 dan 2.99.

Tabel 2.98

Rata-Rata Pengeluaran (Rupiah) Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang dan

Kuintil Pengeluaran

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2017

No

Kuintil Pengeluaran

Kelompok Barang Kuintil

1 Kuintil

2 Kuintil

3 Kuintil

4 Kuintil 5

Rata-Rata

1 Padi-padian 54.011 64.669 83.539 98.791 124.530 85.129

2 Umbi-umbian 6.226 6.797 10.527 10.634 27.828 12.300

3 Ikan/Udang/Cumi/Kerang 27.414 37.644 49.302 65.603 109.723 57.955

4 Daging 643 1.536 2.131 13.825 42.288 12.102

5 Telur dan Susu 6.991 10.669 15.168 31.049 48.594 22.420

6 Sayur-Sayuran 28.888 44.243 51.798 74.167 117.593 63.361

7 Kacang-Kacangan 655 1.081 2.381 3.793 8.824 3.369

8 Buah-buahan 3.680 6.844 11.384 17.585 36.960 15.298

9 Minyak dan Kelapa 9.449 12.152 15.613 19.851 18.870 17.192

10 Bahan Minuman 10.732 14.144 17.979 24.972 32.809 20.137

11 Bumbu-bumbuan 3.215 4.089 5.697 7.349 14.051 6.882

12 Konsumsi Lainnya 1.807 2.473 4.132 7.370 15.175 6.177

13 Makanan dan minuman

Jadi 26.040 45.036 79.624 115.306 224.681 98.181

14 Rokok dan Tembakau 12.633 20.493 40.918 70.820 86.252 46.278

Jumlah Makanan 192.484 271.771 390.293 561.115 918.179 466.981

15 Perumahan dan fasilitas

rumah tangga 75.556 113.615 143.658 237.511 422.330 198.678

16 Aneka Barang dan jasa 26.467 30.109 46.663 74.449 181.391 71.854

17 Pakaian, Alas Kaki, dan

tutup kepala 5.225 7.216 11.778 21.590 54.199 20.015

18 Barang Tahan Lama 1.580 4.805 5.708 9.437 54.800 15.263

19 Pajak, Pungutan, dan

Asuransi 4.710 6.901 6.992 8.497 27.717 10.961

20 Keperluan Pesta dan

Upacara/Kenduri 4 1.633 1.288 5.199 59.696 13.561

Jumlah Bukan Makanan 113.542 164.278 216.087 356.683 800.233 330.331

Page 114: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-114

No

Kuintil Pengeluaran

Kelompok Barang Kuintil

1

Kuintil

2

Kuintil

3

Kuintil

4 Kuintil 5

Rata-

Rata

Jumlah 305.926 436.049 606.381 917.798 1.718.412 797.312

Sumber: BPS Kab. Kep. Sitaro, Statistik Kesejahteraan Masyarakat, 2018

Tabel 2.99

Distribusi Pengeluaran Per Kapita Menurut Kelompok Komoditas dan Golongan

Pengeluaran

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2017

NO

Kuintil Pengeluaran

Kelompok Barang Kuintil

1

Kuintil

2

Kuintil

3

Kuintil

4

Kuintil

5

Rata-

Rata

1 Padi-padian 17,65 14,83 13,78 10,76 7,25 10,68

2 Umbi-umbian 2,04 1,56 1,74 1,16 1,62 1,56

3 Ikan/Udang/Cumi/Kerang 8,96 8,63 8,13 7,15 6,39 7,27

4 Daging 0,21 0,35 0,35 1,51 2,46 1,52

5 Telur dan Susu 2,29 2,45 2,50 3,38 2,83 2,82

6 Sayur-Sayuran 9,44 10,15 8,54 8,08 6,84 7,95

7 Kacang-Kacangan 0,21 0,25 0,41 0,41 0,51 0,42

8 Buah-buahan 1,20 1,57 1,88 1,92 2,15 1,92

9 Minyak dan Kelapa 3,09 2,79 2,57 2,16 1,68 2,16

10 Bahan Minuman 3,51 3,24 2,96 2,72 1,91 2,53

11 Bumbu-bumbuan 1,05 0,94 0,94 0,80 0,82 0,86

12 Konsumsi Lainnya 0,59 0,54 0,68 0,80 0,88 0,77

13 Makanan dan minuman

Jadi 8,51 10,33 13,13 12,56 13,07 12,31

14 Rokok dan Tembakau 4,13 4,70 6,75 7,72 5,02 5,80

Jumlah Makanan 62,89 62,33 64,36 61,14 53,43 58,57

15 Perumahan dan fasilitas rumah tangga

24,70 26,06 23,69 25,88 24,58 24,92

16 Aneka Barang dan jasa 8,65 6,90 7,70 8,11 10,56 9,01

17 Pakaian, Alas Kaki, dan tutup kepala

1,71 1,65 1,94 2,35 3,15 2,51

18 Barang Tahan Lama 0,52 1,10 0,94 1,03 3,19 1,91

19 Pajak, Pungutan, dan

Asuransi 1,54 1,58 1,15 0,93 1,61 1,37

20 Keperluan Pesta dan Upacara/Kenduri

0,00 0,37 0,21 0,57 3,47 1,70

Jumlah Bukan Makanan 37,11 37,67 35,64 38,86 46,57 41,43

Jumlah 100 100 100 100 100 100

Sumber: BPS Kab. Kep. Sitaro, Statistik Kesejahteraan Masyarakat, 2018

Pada tahun 2017, rata-rata pengeluaran makanan untuk 20% penduduk

berpengeluaran terendah (kuantil 1) adalah 62,89%. Sementara nonmakanan 37,11

%. Angka pengeluaran ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan jika

dibandingkan dengan 20 % penduduk berpengeluaran tinggi (kuantil 5). Pada

penduduk di kuantil 5, persentase pengeluaran untuk makanan juga masih lebih

besardibandingkan dengan pengeluaran non makanan. Namun persentase

pengeluaran untuk makanan cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan

penduduk di kuantil 1. Jika dibandingkan antara penduduk di kuantil 1 dan

kuantil 5, maka terdapat perbedaan sekitar 9 % baik untuk kelompok pengeluaran

makanan maupun non makanan. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.34.

Page 115: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-115

41.62

44.93

41.43

58.38

55.0758.57

0

20

40

60

80

100

120

2015 2016 2017

Non Makanan Makanan

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2018 Ket: *Angka Sementara BPS Sitaro 2018

Gambar 2.34

Persentase Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017

Data tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 menunjukkan bahwa belum

ada pergeseran yang berarti dalam pola konsumsi masyarakat di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Proporsi pengeluaran rata-rata penduduk

masih didominasi oleh kelompok makanan. Bahkan, kelompok pengeluaran ini

cenderung meningkat di tahun 2017. Pada tahun 2016, pengeluaran rata-rata

untuk kelompok makanan adalah 55,07% dari total pengeluaran, lebih kecil jika

dibandingkan dengan pengeluaran yang sama di tahun 2017. Sedangkan kelompok

bukan makanan adalah sebesar 44,93%, lebih besar dibandingkan dengan jenis

pengeluaran yang sama di tahun 2017. Persentase pengeluaran rata-rata penduduk

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dari tahun 2015-2017 disajikan

dalam Gambar 2.35.

Sumber: Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2018

Ket: *Angka Sementara BPS Sitaro 2018

Gambar 2.35

Persentase Rata-Rata Pengeluaran Rata-rata Penduduk Sebulan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2015-2017

54.43

61.14

64.36

62.33

62.89

46.57

38.86

35.64

37.67

37.11

0 10 20 30 40 50 60 70

Kuntil 5

Kuntil 4

Kuntil 3

Kuntil 2

Kuntil 1

Non Makanan Makanan

Page 116: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-116

7.4427.532

7.742

7.973

7

7.2

7.4

7.6

7.8

8

8.2

2014 2015 2016 2017

Pola pengeluaran masyarakat yang masih didominasi oleh pengeluaran dari

kelompok makanan, perlu dipahami secara hati-hati. Hal ini tidak dapat langsung

diartikan bahwa semua lapisan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro masih belum mapan atau belum makmur. Kondisi wilayah yang

secara ekonomi dan infrastruktur masih terbatas juga dapat mempengaruhi

kecenderungan pengeluaran masyarakat, seperti sangat terbatasnya tempat

hiburan, taman, tempat rekreasi, dan lain sebagainya. Tentu saja hal ini sedikit

banyak memiliki pengaruh negatif pada pengeluaran masyarakat di kelompok non

makanan. Perkembangan pengeluaran perkapita Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro periode 2014-2017 diperlihatkan pada Gambar 2.36.

Sumber: Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2018

Gambar 2.36

Pengeluaran Perkapita Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017

Dari Gambar 2.36 terlihat bahwa pengeluaran perkapita setiap tahun

mengalami kenaikan dimana pada tahun 2010 sebesar Rp 6,624 juta, dan terus

mengalami peningkatan dimana pada tahun 2017 menjadi Rp 7.973 juta. Namun

demikian masih lebih rendah dibanding rata-rata kabupaten/kota di Sulawesi

Utara.

2.4.2. Pertumbuhan Ekonomi

Secara umum pada periode 2010-2017, pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mengalami fluktuasi sebagaimana

diperlihatkan pada Tabel 2.91 tersebut. Pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar 7,22%. Pada tahun 2011

mengalami perlambatan namun meningkat kembali pada tahun 2012, yaitu

sebesar 8,19% yang merupakan pertumbuhan tertinggi pada kurun waktu tersebut.

Pada tahun 2015 dan 2016 terjadi perlambatan pertumbuhan yang cukup

signifikan yaitu menjadi 7,02%. Namun pada tahun 2017 kembali mengalami

penurunan menjadi 6,99%.

Page 117: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-117

Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada tahun 2015 dan 2016

disebabkan oleh terjadinya kemarau panjang di Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro yang menyebabkan kurangnya produksi sektor perkebunan,

khususnya produksi pala yang merupakan komoditas unggulan perekonomian

kabupaten ini.

2.4.3. Status Desa

Status desa terdiri dari, Desa Swadaya, Desa Swakarya, dan Desa

Swasembada yang masing-masing memiliki karakteristik masing-masing. Desa

yang termaju adalah Desa Swasembada. Perkembangan status desa di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro periode 2011-2016 diperlihatkan pada Tabel

2.100.

Tabel 2.100

Tipe Desa/Kelurahan, Status dan Jumlah dusun/Lindongan

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2016

No Desa Tipe Desa/

Kelurahan

Status Desa Jumlah

Dusun/ Lindongan Swadaya Swakarya Swasembada

1 Bawoleu Kampung √ 4

2 Minanga Kampung √ 2

3 Bulangan Kampung √ 2

4 Wo Kampung √ 2

5 Lumboi Kampung √ 2

6 Bawo Kampung √ 2

7 Humbia Desa √ 2

8 Kisihang Desa √ 4

9 Birakiama Desa √ 3

10 Buha Desa √ 3

11 Batumawirea Desa √ 2

12 Birarikei Desa √ 3

13 Laingpatehi Desa √ 3

14 Pumpete Desa √ 2

15 Bahoi Kelurahan √ 6

16 Mahangiang Desa √ 2

17 Tulusan Desa √ 3

18 Haasi Desa √ 3

19 Boto Desa √ 2

20 Balehumara Kelurahan √ 6

21 Lesah Desa √ 3

22 Mulengen Desa √ 2

23 Mohonsawang Desa √ 3

24 Apengsala Desa √ 2

25 Lesah Rende Desa √ 2

26 Barangkaa Pehe

Desa √ 3

27 Pahiama Desa √ 3

28 Tapile Kampung √ 4

29 Buhias Kampung √ 4

30 Balirangen Kampung √ 3

31 Biau Kampung √ 3

32 Bandil Kampung √ 3

33 Sawang Kampung √ 4

Page 118: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-118

No Desa Tipe Desa/ Kelurahan

Status Desa Jumlah

Dusun/

Lindongan Swadaya Swakarya Swasembada

34 Pangirolong Kampung √ 4

35 Mala Kampung √ 5

36 Binalu Kampung √ 3

37 Kalihiang Kampung √ 3

38 Lahopang Kampung √ 4

39 Pahepa Kampung √ 3

40 Matole Kampung √ 3

41 Biau Seha Kampung √ 3

42 Bahu Kelurahan √ 7

43 Akesimbeka Kelurahan √ 5

44 Bebali Kelurahan √ 8

45 Tarorane Kelurahan √ 5

46 Tatehadeng Kelurahan √ 6

47 Dame Kampung √ 5

48 Karalung Kampung √ 4

49 Buise Kampung √ 3

50 Kanang Kampung √ 5

51 Lia Kampung √ 4

52 Deahe Kampung √ 4

53 Apelawo Kampung √ 4

54 Bukide Kampung √ 4

55 Dame 1 Kampung √ 4

56 Karalung 1 Kampung √ 4

57 Lia 1 Kampung √ 4

58 Lai Desa √ 3

59 Salili Desa √ 3

60 Beong Desa √ 4

61 Dompas Desa √ 3

62 Kinali Desa √ 2

63 Hiung Desa √ 3

64 Kiawang Desa √ 3

65 Kawahang Desa √ 4

66 Batubulan Desa √ 3

67 Nameng Desa √ 3

68 Mini Desa √ 2

69 Winangun Desa √ 2

70 Tanaki Desa √ 3

71 Kapeta Desa √ 4

72 Talawid Desa √ 4

73 Mahuneni Desa √ 4

74 Batusenggo Desa √ 3

75 Laghaeng Desa √ 3

76 Makoa Desa √ 2

77 Pelingsawang Desa √ 4

78 Peling Desa √ 5

79 Bumbiha Desa √ 3

80 Paseng Kelurahan √ 3

81 Paniki Kelurahan √ 4

82 Ondong Kelurahan √ 2

83 Pehe Desa √ 2

84 Kanawong Desa √ 3

85 Lehi Desa √ 2

86 Makalehi Desa √ 3

87 Makalehi timur Desa √ 3

88 Makalehi utara Desa √ 3

89 Buang Desa √ 5

90 Lamanggo Desa √ 5

91 Dalinsaheng Desa √ 4

92 Karungo Desa √ 4

93 Tope Desa √ 3

Page 119: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-119

No Desa Tipe Desa/ Kelurahan

Status Desa Jumlah

Dusun/

Lindongan Swadaya Swakarya Swasembada

2016 31 26 36

311 2015 68 17 8

2014 68 17 8

2013 68 17 8

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2014-2017

2.4.4 Penanggulangan Bencana dan Mitigasi Iklim

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Siau

Tagulandang Biaro yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Nomor 7 Tahun 2010 memiliki tugas sebagai

penyelenggara penanggulangan bencana di daerah yang dilakukan secara terarah,

terkoordinasi dan terpadu mulai sejak penetapan kebijakan pembangunan yang

beresiko timbulnya bencana.

2.4.4.1 Desa Tangguh Bencana

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro,

sampai dengan tahun 2017 sudah terdapat 16 desa yang dibentuk menjadi desa

tangguh bencana dari total 61 desa yang merupakan daerah rawan bencana atau

desa yang berada pada zona merah.

2.4.4.2 Indeks Resiko Bencana

Berdasarkan hasil analisis tahun 2015 BNPB mengeluarkan data indeks

resiko multi ancaman untuk berbagai jenis bencana di masing-masing

Kabupaten/Kota. Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang memiliki 5

potensi bencana memiliki kerentanan beragam untuk setiap jenis potensi bencana.

Kerentanan bencana ditinjau dari komponen sosial budaya, fisik, ekonomi dan

lingkungan. Penghitungan kerentanan suatu kawasan bila terpapar oleh suatu

ancaman bencana terdiri dari 3 indeks kerentanan. Indeks tersebut adalah Indeks

Penduduk Terpapar (dalam satuan jiwa), Indeks Kerugian (dalam satuan Rupiah)

dan Indeks Kerusakan Lingkungan (dalam satuan hektar). Berdasarkan hasil

kajian diperoleh data bahwa indeks kerugian fisik dan ekonomi di Kabupaten

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro pada kategori skala tinggi, dan tingkat

ancaman multibencana pada kategori skala sedang, maka dapat ditentukan

tingkat kerugian dengan matriks penentuan tingkat kerugian sebagaimana pada

Tabel 2.101 s/d Tabel 2.102.

Page 120: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-120

Tabel 2.101

Matriks Resiko Bencana Multi Ancaman Gempa Bumi

Sulawesi Utara Tahun 2015

N

o.

Provinsi/

Kabupaten/

Kota

Sosial (Jiwa) Fisik (Rp. Juta) Ekonomi (Rp. Juta)

Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi

1. Kep. Talaud

778

-

86.759

- -

931.225

-

-

164.535

2. Kota Bitung

17.422

169.140

19.028

-

1.556.896

85.267

-

9.637

3

3. Kota

Kotamobagu

3.828

115.500

72

-

424.044

884

-

37.845

-

4. Kota Manado

35.265

372.520

17.722

-

4.071.852

84.098

-

94.785

19.308

5. Kota

Tomohon

17.487

82.751

88

-

217.542

341

-

7.010

-

6. Minahasa

79.366

239.268

10.058

-

931.924

72.281

-

108.899

92.679

7. Minahasa Selatan

49.686

148.006

7.100

-

844.892

50.829

-

180.441

1.868

8. Minahasa

Tenggara

16.808

81.655

5.915

-

271.210

34.641

-

88.241

9.292

9. Minahasa

Utara

28.026

167.873

2.046

-

873.271

12.441

-

140.120

3.892

10

.

Siau

Tagulandang

Biaro

38.728

24.389

1.376

-

109.173

18.672

-

8.004

1.528

Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana, IRBI 2015

Tabel 2.102

Matriks Resiko Bencana Multi Ancaman Tsunami

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015

No.

Provinsi/

Kabupaten/

Kota

Sosial (Jiwa) Fisik (Rp. Juta) Ekonomi (Rp. Juta)

Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi

1. Minahasa 778

-

86.759

- -

931.225

-

-

164.535

2. Minahasa Selatan

17.422

169.140

19.028 -

1.556.896

85.267

-

9.637

3

3. Minahasa

Tenggara 3.828

115.500

72

-

424.044

884

-

37.845

-

4. Minahasa

Utara 35.265

372.520

17.722

-

4.071.852

84.098

-

94.785

19.308

5.

Siau

Tagulandang

Biaro

17.487

82.751

88

-

217.542

341

-

7.010

-

6. Minahasa 79.366

239.268

10.058

-

931.924

72.281

-

108.899

92.679

7. Minahasa

Selatan 49.686

148.006

7.100

-

844.892

50.829

-

180.441

1.868

Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana, IRBI 2015

Page 121: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-121

Tabel 2.103

Matriks Resiko Bencana Multi Ancaman Gunung Berapi

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015

No. Provinsi/ Kabupaten/Kota Sosial (Jiwa) Fisik (Rp. Juta) Ekonomi (Rp. Juta) Lingkungan (Ha)

Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi

1. Sulawesi Utara

309.905

45.271

3.829 -

149.121 31.231 - 143 42 - 6.144 6.398

2. Bolaang Mongondow

6.815

110 - - 404 - - 1 - -

24 -

3. Bolaang Mongondow Timur

21.058

8.328 - -

17.208 - - 19 - -

283

549

4. Kep. Sangihe

10.239

18.827 - -

68.198 - - 70 - - 2.542 -

5. Kota Bitung

44.185

4.900

708 -

15.495 5.558 - 19 10 - 1.382

732

6. Kota Kotamobagu

5.290 -

- - -

- - - - - - -

7. Kota Manado

23.989 -

- - -

- - - - - - -

8. Kota Tomohon

89.838

8.509

136 -

22.516

888 - 8 4 -

142

309

9. Minahasa

62.848

48 - - 123 - - 5 - -

881

576

10. Minahasa Selatan

12.071

95 - - 345 - - 1 - -

378 1.432

11. Minahasa Tenggara

31.882

- - -

- - - 9 5 -

193 1.297

12. Siau Tagulandang Biaro

21.910

8.454

2.987 -

24.832 24.787 - 11 23 -

319 1.503

Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana, IRBI 2015

Page 122: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-122

Tabel 2.104

Matriks Resiko Bencana Multi Ancaman Banjir Bandang

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015

No. Provinsi/ Kabupaten/Kota Sosial (Jiwa) Fisik (Rp. Juta) Ekonomi (Rp. Juta) Lingkungan (Ha)

Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi

1. Sulawesi Utara 8.126 31.095 76.079 - 98.600 415.617 - 204.927 753.109 - 568 7.380

2. Bolaang Mongondow 1.210 4.960 11.462 - 18.110 72.792 - 192.391 690.663 - 103 1.741

3. Bolaang Mongondow Selatan 123 600 731 - 2.302 5.520 - 267 1.214 - 131 1.532

4. Bolaang Mongondow Timur 103 590 1.784 - 1.763 9.100 - 258 1.502 - 41 742

5. Bolaang Mongondow Utara 848 2.848 3.995 - 9.775 24.470 - 5.716 24.403 - 104 1.279

6. Kep. Sangihe 18 802 1.777 - 4.105 20.216 - 135 1.311 - 10 190

7. Kep. Talaud 44 479 717 - 1.424 4.201 - 393 2.098 - 56 468

8. Kota Kotamobagu 95 98 84 - 591 1.490 - 640 1.824 - - -

9. Kota Manado 3.325 8.455 21.430 - 21.159 85.836 - 1 - - - -

10. Kota Tomohon - 89 281 - 261 1.449 - - 8 - - -

11. Minahasa 80 1.463 4.903 - 5.023 29.121 - 640 5.453 - - 12

12. Minahasa Selatan 886 3.214 7.856 - 10.107 37.255 - 385 4.832 - 77 660

13. Minahasa Tenggara 674 3.104 5.024 - 11.017 29.289 - 2.597 12.864 - 8 37

14. Minahasa Utara 457 3.264 10.364 - 8.301 42.222 - 1.417 5.744 - 24 281

15. Siau Tagulandang Biaro 263 1.129 5.671 - 4.662 52.656 - 87 1.197 - 14 440

Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana, IRBI 2015

Page 123: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-123

Tabel 2.105

Matriks Resiko Bencana Multi Ancaman Longsor

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015

No. Provinsi/

Kabupaten/Kota

Sosial (Jiwa) Fisik (Rp. Juta) Ekonomi (Rp. Juta) Lingkungan (Ha)

Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi

1. Sulawesi Utara 486 151.189 115.175 - 583.480 770.704 - 439.296 591.572 - 96.927 334.390

2. Bolaang Mongondow - 9.883 6.751 - 46.407 55.058 - 184.433 294.311 - 22.026 117.768

3. Kep. Sangihe - 44.214 21.345 - 189.287 160.033 - 21.990 18.776 - 2.989 6.274

4. Kep. Talud - 6.415 913 - 33.146 5.736 - 21.173 6.126 - 10.943 4.992

5. Kota Bitung - 11.864 5.857 - 36.698 34.501 - 3.713 13.259 - 1.529 4.132

6. Kota Kotamobagu - - 3.158 - - 19.552 - 166 896 - - -

7. Kota Manado - 6.151 318 - 16.586 1.089 - 879 530 - 147 529

8. Kota Tomohon - 1.840 9.973 - 3.455 44.810 - 2.044 9.392 - 27 1.132

9. Minahasa 418 14.532 19.833 - 37.484 119.972 - 6.564 54.092 - 1.151 9.125

10. Minahasa Selatan 68 18.451 4.253 - 84.058 24.248 - 50.949 50.910 - 8.662 13.462

11. Minahasa Tenggara - 5.455 2.116 - 27.518 19.603 - 26.531 18.803 - 1.501 6.282

12. Minahasa Utara - 5.830 7.955 - 18.134 45.156 - 10.213 42.103 - 810 13.029

13. Siau Tagulandang Biaro - 9.753 28.729 - 43.914 211.613 - 3.163 13.544 - 287 3.596

14. Bolaang Mongondow Utara - 1.290 2.082 - 6.219 17.336 - 21.419 34.153 - 9.154 73.194

15. Siau Tagulandang Biaro - 9.241 1.188 - 34.581 4.616 - 35.961 21.684 - 28.380 57.778

16. Siau Tagulandang Biaro - 6.870 1.108 - 25.993 7.379 - 70.098 12.993 - 9.361 23.097

Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana, IRBI 2015

Page 124: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-124

2.4.4.3 Pencapaian Kinerja Penanggulangan Bencana

Sejumlah program dan kegiatan yang merupakan upaya konkrit yang

dilakukan pemerintah daerah diantaranya pemasangan rambu rawan bencana

mencakup jalur evakuasi terhadap bahaya gunung berapi dan tanah longsor pada

seluruh wilayah rawan bencana, peningkatan persentase penanganan dampak

bencana yang ditargetkan mencapai 80% pada akhir tahun 2020 dan 100% pada

tahun 2025, pembentukan Sekolah Tangguh Bencana di daerah lawan bencana

serta pembangunan shelter sebagai tempat pengungsian sementara terhadap

masyarakat yang terdampak langsung bencana.

Untuk jelasnya mengenai upaya dan pencapaian kinerja penanggulangan

bencana di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai dengan tahun

2017 dapat diperhatikan pada Tabel 2.106.

Tabel 2.106

Pencapaian Kinerja Penanggulangan Bencana

Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2017

No Indikator Realisasi s/d 2017

Target S/D 2025

Capaian (%)

1 Persentase Pembentukan Desa Tangguh

Di Daerah Rawan Bencana 16

61 (Desa Zona

Merah) 26.22%

2 Jalan/Jalur Evakuasi Bencana Gunung

Berapi (km) 4,2 8 52.5%

3

Persentase Kelompok Masyarakat yang

mendapat sosialisasi pengetahuan penanggulangan bencana

80 305 26.22%

4 Persentase Desa Zona Merah yang Mendapat Simulasi Berbasis Bencana

16 61 (Desa Zona

Merah) 26.22%

5 Persentase Daerah Rawan Bencana yang Terpetakan (Gunung Api)

61 61 100%

6 Ketersediaan Peta Resiko Bencana - 1 0

7 Pembentukan Sekolah Tangguh Bencana di Daerah Rawan Bencana

1 10 10%

8 Ketersediaan Dokumen Strategi Pengurangan Resiko Bencana

0 1 0%

9 Pengukuran Indikator Indeks Resiko

Bencana 0 Ada 0%

Sumber : BPBD Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2018

2.4.4.4 Bencana yang terjadi dan Penanggulangannya

Kejadian bencana di kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

ditunjukan pada Tabel 2.107.

Page 125: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-125

Tabel 2.107

Kejadian bencana di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

No Tanggal Jenis

Bencana/Kejadian

Lokasi Jenis Kerusakan

Korban

Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec

Data Kejadian Tahun 2014

1 13-Jan Gelombang Pasang Kel. Ondong Kec. Siau Barat

- - - - - 9 KK 20 Jiwa

Kampung Peling

Kec. Siau Barat - - - - - 8 KK 18 Jiwa

2 25-Jan Tanah Longsor Kampung Bukide,

Kec. Siau Timur

1 Rumah RS ; Jalan

Putus 250m ;

Jembatan Hanyut 50m ; 5 Perahu

- - - - -

Kampung Lia,

Kec. Siau Timur

1 Kantor Kampung RB ; Jalan Putus

100m ; Jembatan

Hanyut 720m

- - - - -

Kampung Lia 1, Kec. Siau Timur

1 Rumah RR ; 4

Rumah RS ; Jalan Putus 300m ; Talud

Pengaman 1080m

- - - - -

Kampung Ingge,

Kec. Siau Timur

1 Rumah RB ; 4

Rumah RR ; Jalan Putus 100m

- - - - -

Kampung Apelawo

Kec. Siau Timur

1 Rumah RS ; Jalan Putus 50m ;

Jembatan Hanyut

20m ; Talud 810m ; 18 Perahu Hilang ; 3

Speedboat Rusak

- - - - -

Kampung

Karalung Kec.

Siau Timur

1 Gedung Pala ; SAB 500 M

- - - - -

Page 126: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-126

No Tanggal Jenis

Bencana/Kejadian

Lokasi Jenis Kerusakan

Korban

Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec

Kampung Nameng

Kec. Siau Timur

1 Rumah RB ;

Jalanputus 300m ;

Jembatan Hilang 60m ; 3 Perahu

Hilang

- 11 Jiwa 3 Jiwa 29 Jiwa -

3 22-Mar Banjir Lahar Dingin Kel. Tatahadeng

Kec. Siau Timur

1 Unit Jembatan

Tertimbun - - - - -

4 16-Jun Tanah Longsor

Kampung Bira

Kec. Tagulandang Selatan

Drainase RR - - - - -

Kampung Balirangeng Kec.

Siau Timur

Selatan

1 Rumah RR - - - - -

Kampung Lia 1 Kec. Siau Timur

1 Rumah RB - - - - 1 KK 4 Jiwa

5 17-Jun Tanah Longsor

Kampung Batusenggo Kec.

Siau Barat

Selatan

1 Rumah RR ; Talud

Jalan 20 M - - - - -

6 13-Jul Kebakaran

Kampung

Kanawong Kec. Siau Tengah

1 Rumah RB - - - - 1 KK 3 Jiwa

7 3-Aug Banjir Lahar Dingin Kel. Tatahadeng Kec. Siau Timur

- - - - - -

Data Kejadian Tahun 2015

1 7-Jan Erupsi GAPI Karangetang Kel. Tatahadeng Kec. Siau Timur

- - - - - 70 KK 389

Jiwa

2 7-May Erupsi Dan Awan Panas

GAPI Karangetang

Kel. Bebali (Kola-Kola) Kec. Siau

Timur

54 Rumah RB - - - - 106 KK 388

Jiwa

3 18-Jun Banjir Lahar Dingin Kel. Bebali Kec. 4 Rumah RR - - - - 4 KK 15 Jiwa

Page 127: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-127

No Tanggal Jenis

Bencana/Kejadian

Lokasi Jenis Kerusakan

Korban

Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec

Siau Timur

4 3-Jul Kebakaran Hutan TPA Kampung Beong Kec. Siau

Tengah

- - - - - -

5 24-Jul Kebakaran Hutan

TPA Kampung

Beong Kec. Siau

Tengah

- - - - - -

6 30-Jul Kebakaran Hutan TPA Kampung Beong Kec. Siau

Tengah

- - - - - -

7 10-Aug Kebakaran Hutan

TPA Kampung

Beong Kec. Siau

Tengah

- - - - - -

8 10-Aug Kebakaran Hutan Pulau Ruang Kec.

Tagulandang - - - - - -

9 13-Aug Kebakaran Hutan TPA Kampung Beong Kec. Siau

Tengah

- - - - - -

10 22-Aug Kebakaran Hutan

TPA Kampung

Beong Kec. Siau

Tengah

- - - - - -

11 24-Aug Kebakaran Hutan

TPA Kampung

Beong Kec. Siau Tengah

- - - - - -

12 2-Sep Kebakaran Hutan Kampung Mini Kec. Siau Barat

Utara

- - - - - -

13 5-Sep Kebakaran Hutan

TPA Kampung

Beong Kec. Siau Tengah

- - - - - -

14 9-Sep Kebakaran Hutan TPA Kampung Beong Kec. Siau

Tengah

- - - - - -

Page 128: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-128

No Tanggal Jenis

Bencana/Kejadian

Lokasi Jenis Kerusakan

Korban

Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec

15 21-Sep Kebakaran Hutan Kampung Salili

Kec. Siau Tengah - - - - - -

16 29-Sep Kebakaran Hutan

TPA Kampung

Beong Kec. Siau Tengah

- - - - - -

17 30-Sep Kebakaran Hutan Kampung Kanawong Kec.

Siau Barat

- - - - - -

18 2-Oct Kebakaran Hutan Kel. Bebali Kec.

Siau Timur - - - - - -

19 5-Oct Kebakaran Hutan

Kampung

Mahuneni Kec. Siau Barat

Selatan

- - - - - -

20 9-Oct Kebakaran Hutan Kampung Lia Kec.

Siau Timur - - - - - -

21 21-Oct Kebakaran Hutan

Kampung Talawid

Kec. Siau Barat

Selatan

- - - - - -

22 1 Juli S/D

30 November Kekeringan

Kec. Siau Barat Utara : Kampung

Kinali, Kampung

Batubulan,

Kampung Hiung, Kampung

Kiawang,

Kampung Kawahang,

Kampung Mini

- - - - - -

Kec. Siau

Tengah :

Kampung Salili, Kampung Beong,

- - - - - -

Page 129: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-129

No Tanggal Jenis

Bencana/Kejadian

Lokasi Jenis Kerusakan

Korban

Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec

Kampung Lai,

Kampung

Dompase

Kec. Siau Timur : Kel. Tarorane,

Kel. Tatahadeng

- - - - - -

Kec. Siau Barat :

Kampung Lehi,

Kampung Kanawong

- - - - - -

Kec. Tagulandang :

Kampung

Mulengen, Kampung

Apengsala,

Kampung Mohongsawang,

Kampung

Pahiama, Kampung Lesah,

Kampung Lesah

Rende, Kampung

Botto, Kampung Laingpatehi,

Kampung

Pumpente

- - - - - -

Kec. Biaro : Kampung Buang,

Kampung

Karungo,

Kampung Lamanggo,

Kampung

- - - - - -

Page 130: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-130

No Tanggal Jenis

Bencana/Kejadian

Lokasi Jenis Kerusakan

Korban

Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec

Dalinsaeng,

Kampung Tope

Data Kejadian Tahun 2016

1 22-Feb Tanah Longsor Kampung Lehi

Kec. Siau Barat

Jalan Tertutup

Longsor - - - -

Kampung Tumbira Kec. Siau

Timur

Jalan Tertutup

Longsor - - - -

2 18-Apr Kebakaran Hutan Kel. Ondong Kec.

Siau Barat - - - - - -

3 21-Jun Gelombang Pasang Kampung Peling

Kec. Siau Barat - - - - - -

Kampung Paseng

Kec. Siau Barat 1 Rumah RR - - - - 1 KK 4 Jiwa

Kel. Balehumara

Kec. Tagulandang 2 Rumah RR - - - - 2 KK 11 Jiwa

Tanah Longsor Kampung Lehi Kec. Siau Barat

Jalan Tertutup Longsor

- - - - -

Kampung Biau Jalan Tertutup Longsor

- - - - -

Banjir Lahar Dingin Kampung Kinali Kec. Siau Barat

Utara

Jalan Tertutup

Longsor - - - -

13 KK 27

Jiwa

Kampung

Kiawang Kec. Siau

Barat Utara

Jembatan Putus - - - - -

Kel. Bebali Kec. Siau Timur

Jalan Tertutup Longsor

- - - - -

4 25-Nov Angin Kencang Kel. Tarorane Kec. Siau Timur

1 Rumah RB - - - - -

Page 131: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-131

No Tanggal Jenis

Bencana/Kejadian

Lokasi Jenis Kerusakan

Korban

Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec

5 6-Dec Tanah Longsor

Kampung

Mahuneni Kec.

Siau Barat Selatan

Jalan Tertutup

Longsor - - - - -

6 7-Dec Tanah Longsor

Kampung Kapeta

Kec. Siau Barat

Selatan

Jalan Tertutup Longsor

- - - - -

7 10-Dec Pohon Tumbang

Kampung

Pangilorong Kec. Siau Timur

Selatan

Jalan Tertutup Pohon

- - - - -

Data Kejadian 2017

1 4-Jan Tanah Longsor

Kampung

Mahuneni Kec.

Siau Barat Selatan

Jalan Tertutup

Longsor - - - -

2 5-Jan Tanah Longsor Kampung Buise Kec. Siau Timur

Jalan Tertutup Longsor

- - - - -

Kampung Lahopang Kec.

Siau Timur

Selatan

Jalan Dan Talud

Rusak - - - - -

3 6-Jan Tanah Longsor

Kampung Tanaki

Kec. Siau Barat Selatan

Jalan Tertutup

Longsor - - - - -

4 8-Jan Pohon Tumbang Kel. Akesimbeka

Kec. Siau Timur 1 Rumah RS - - - - -

Angin Putting Beliung Kel Bahoi Kec.

Tagulandang 5 Rumah RS - - - - 6 KK 23 Jiwa

Tanah Longsor Kampung Tope

Kec. Biaro

Jalan Tertutup

Longsor - - - - -

Page 132: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-132

No Tanggal Jenis

Bencana/Kejadian

Lokasi Jenis Kerusakan

Korban

Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec

5 9-Jan Tanah Longsor

Kampung Haasi

Kec. Tagulandang

Selatan

Jalan Tertutup

Longsor - - - - -

6 12-Jan Pohon Tumbang Kampung Kanawong Kec.

Siau Barart

Jalan Tertutup

Pohon - - - - -

7 13-Jan Pohon Tumbang Kampung Tulusan

Kec. Tagulandang 3 Rumah RB - - - - 4 KK 10 Jiwa

8 25-Jan Pohon Tumbang Kel. Bahu Kec.

Siau Timur 1 Rumah RR - - - - 1 KK 4 Jiwa

Kel. Tarorane Kec.

Siau Timur 1 Rumah RR - - - - -

Tanah Longsor Kampung Lia,

Kec. Siau Timur 1 Rumah RS - - - - 1 KK 3 Jiwa

Pohon Tumbang Kampung Beong

Kec. Siau Tengah

Jalan Tertutup

Pohon - - - - -

9 26-Jan Pohon Tumbang Kampung Beong

Kec. Siau Tengah

1 Rumah RB ; 1

Rumah RR - - - - 2 KK 10 Jiwa

10 26-Jan Banjir Lahar Hujan Kel. Bebali Kec.

Siau Timur

Jalan Tertutup

Banjir - - - - -

11 11-Feb Angin Putting Beliung Kel. Bebali Kec.

Siau Timur 1 Rumah RR - - - - -

12 12-Feb Gelombang Pasang

Kampung

Minanga Kec. Tagulandang

Utara

Dermaga Pelabuhan RS ; Talud Pantai

- - - - -

13 16-Feb Pohon Tumbang Kampung Beong

Kec. Siau Tengah 1 Rumah RS - - - - -

14 21-Feb Pohon Tumbang

Kampung

Pangilorong Kec. Siau Timur

Selatan

1 Rumah RB - - - - 1 KK 2 Jiwa

Page 133: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-133

No Tanggal Jenis

Bencana/Kejadian

Lokasi Jenis Kerusakan

Korban

Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec

15 9-Mar Pohon Tumbang

Kampung Binalu

Kec. Siau Timur

Selatan

1 Rumah RR - - - - -

16 15-Mar Pohon Tumbang Kampung Salili Kec. Siau Tengah

1 Rumah RR - - - - -

17 21-Mar Tanah Longsor Kampung Hiung Kec.Siau Barat

Utara

2 Unit Rumah RR - - - - -

18 10-Apr Pohon Tumbang Kampung Tulusan

Kec. Tagulandang 1 Rumah RR - - - - -

19 8-Jul Banjir Bandang Kel. Bahu Kec.

Siau Timur 11 Rumah RR - - - -

11 KK 32

Jiwa

Kel. Bebali Kec.

Siau Timur

Jembatan Tertutup

Material Banjir - - - - -

20 17-Jul Tanah Longsor Dan Banjir

Kampung Pehe Kec. Siau Barat

Jalan Tertutup Longsor

- - - - -

Kampung Laghaeng Kec.

Siau Barat

Selatan

3 Rumah RR - - - - 3 KK 16 Jiwa

21 18-Jul Tanah Longsor Dan

Banjir

Kel. Paniki Kec.

Siau Barat 1 Rumah RR - - - - -

22 20-Jul Tanah Longsor

Kampung Kinali

Kec. Siau Barat Utara

2 Rumah RR - - - - -

23 19-Aug Angin Putting Beliung

Kampung

Makalehi Kec.

Siau Barat

3 Rumah RR - - - - -

24 16-Oct Angin Putting Beliung Kampung Lia,

Kec. Siau Timur 1 Rumah RB - - - - 1 KK 3 Jiwa

Kampung

Karalung Kec. Siau Tmur

1 Rumah RR - - - - -

Page 134: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah

II-134

No Tanggal Jenis

Bencana/Kejadian

Lokasi Jenis Kerusakan

Korban

Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec

25 17-Oct Angin Putting Beliung Kel. Ondong Kec.

Siau Barat 1 Rumah RR - - - - -

Kel. Tatahadeng

Kec. Siau Timur 1 Rumah RR - - - - -

Kel. Bahu Kec.

Siau Timur 5 Rumah RR - - - - -

Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2014-2017