IV. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Cirebon 4.1. Kondisi ... · Gambaran Umum Wilayah Kabupaten...
-
Upload
truongkhanh -
Category
Documents
-
view
242 -
download
0
Transcript of IV. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Cirebon 4.1. Kondisi ... · Gambaran Umum Wilayah Kabupaten...
42
IV. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Cirebon
4.1. Kondisi Wilayah Kabupaten Cirebon
Kabupaten Cirebon secara geografis terletak di bagian timur wilayah
Provinsi Jawa Barat dan merupakan batas, sekaligus sebagai pintu gerbang
Provinsi Jawa Tengah. Wilayah ini berada pada posisi 108°40' BT - 108°48' BT
dan 6°30` LS - 7°00` LS dengan batas- batas wilayah administrasi sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Indramayu
Sebelah Barat Laut : Kabupaten Majalengka
Sebelah Selatan : Kabupaten Kuningan
SebelahTimur : Kota Cirebon dan Kabupaten Brebes
Luas wilayah keseluruhan 990.36 km2 dengan ketinggian sebesar 0-130 m
dari permukaan laut. Letak daratannya memanjang dari Barat Laut ke Tenggara.
Kabupaten Cirebon merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang
terletak di bagian timur dan merupakan batas, sekaligus sebagai pintu gerbang
Provinsi Jawa Tengah. Dalam sektor pertanian Kabupaten Cirebon merupakan
salah satu daerah produsen beras yang terletak di jalur pantura.
Jika dilihat dari permukaan daratannya dapat digolongkan menjadi dua
bagian yaitu, dataran rendah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa
dan dataran tinggi. Jumlah wilayah administrasi di Kabupaten Cirebon pada tahun
2010 terdiri dari 40 kecamatan, 412 desa, 12 kelurahan, jumlah RT sebanyak
9.188 dan RW sebanyak 2.607. Wilayah setiap kecamatannya terletak di bagian
utara yaitu sepanjang jalur pantura termasuk pada dataran rendah yang memiliki
43
letak ketinggian antara 0-10 m dari permukaan air laut, sedangkan wilayah
kecamatan bagian selatan memiliki letak ketinggian 11-130 m dari permukaan
laut.
Faktor iklim dan curah hujan di Kabupaten Cirebon dipengaruhi oleh
keadaan alamnya yang sebagian besar terdiri dari daerah pantai dan perbukitan
terutama daerah bagian utara, timur, dan barat, sedangkan daerah bagian selatan
merupakan daerah perbukitan. Berbagai macam karakteristik terbentuk karena
letak wilayah Kabupaten Cirebon itu sendiri. Semua itu merupakan suatu modal
untuk kemajuan daerah. Di sini pengaruh pembangunan modernisasi berdampak
jelas terhadap perubahan kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, serta
pertahanan dan keamanan, apalagi Kabupaten Cirebon merupakan pintu gerbang
memasuki wilayah Provinsi Jawa Tengah.
4.2. Kependudukan
Jumlah penduduk di Kabupaten Cirebon dari tahun 2005 hingga tahun
2010 belum merata. Data terbaru yang didapat yaitu jumlah penduduk Kabupaten
Cirebon pada tahun 2010 mencapai 2.067.196 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk
Kabupaten Cirebon dari tahun 2000 sampai dengan 2010 yaitu sebesar 0,70
persen. Dengan luas wilayah 990,36 Km2, maka rata-rata setiap Km2 ditempati
penduduk sebanyak 2.087 orang pada tahun 2010. Secara umum jumlah penduduk
laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Hal ini
ditunjukkan oleh sex ratio yang nilainya lebih besar dari 100. Pada tahun 2010,
sex ratio sebesar 105,13 yang berarti untuk setiap 100 penduduk perempuan
terdapat 105 penduduk laki-laki. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.
44
Tabel 4.1. Indikator Kependudukan Kabupaten Cirebon
Uraian Tahun 2010
Jumlah Penduduk (jiwa) 2.067.196
Laju Pertumbuhan Penduduk 2000-2010 (%) 0,70
Kepadatan Penduduk (jiwa/Km2) 2.087
Rasio Jenis Kelamin 105,13
Jumlah Rumahtangga 547.786
Rata-rata ART per Rumahtangga 3,77
Sumber : BPS Kabupaten Cirebon, 2010
Persebaran penduduk Kabupaten Cirebon per kecamatan hingga pada
tahun 2010 masih menunjukkan kondisi kurang merata seperti tahun-tahun
sebelumnya. Penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Sumber yaitu sebanyak
80.950 jiwa dengan sebaran penduduknya sebesar 3,29 persen dan yang terkecil
adalah Kecamatan Pasaleman dengan jumlah penduduk hanya 24.968 jiwa dengan
sebaran penduduk sebesar 1,21 persen.
4.3. Ketenagakerjaan
Salah satu modal penting dalam proses meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan menyukseskan program pembangunan adalah tenaga kerja. Jumlah
tenaga kerja di suatu daerah harus diimbangi dengan ketersediaan lapangan
pekerjaan. Selain itu banyaknya jumlah penduduk pun harus diimbangi dengan
pertumbuhan angkatan kerja agar tidak memunculkan pengangguran.
Tenaga kerja di Kabupaten Cirebon pada tahun 2005 hingga tahun 2010
dari tahun ke tahunnya cenderung menurun. Sehingga pada tahun 2009
pemerintah Kabupaten Cirebon melaksanakan padat karya agar dapat menyerap
lebih banyak tenaga kerja. Di Kabupaten Cirebon lapangan pekerjaan yang
banyak digeluti masyarakatnya adalah sektor primer (pertanian dalam arti luas
45
termasuk perikanan dan peternakan), diikuti sektor sekunder (industri pengolahan,
listrik,gas dan air bersih dan konstruksi) sisanya kedalam sektor tersier ( jasa
transportasi, keuangan, dan lain sebagainya).
4.4. Pendidikan
Pendidikan sangat erat kaitannya dengan ketersediaan fasilitas pendidikan.
Fasilitas-fasilitas pendidikan dari tahun 2005 hingga tahun 2010 selalu
ditingkatkan agar tercapainya standar pendidikan yang lebih baik pula. Data
terbaru didapat yaitu pada jenjang pendidikan SD di Kabupaten Cirebon tahun
ajaran 2010/2011 seorang guru SD rata-rata mengajar 30 murid SD. Semakin
tinggi jenjang pendidikan maka beban seorang guru semakin sedikit dimana untuk
jenjang pendidikan SLTP rata-rata seorang guru mengajar 19 murid dan di jenjang
SLTA beban seorang guru hanya mengajar 14 murid saja.
Untuk jenjang pendidikan SLTA baik negeri maupun swasta di
Kabupaten Cirebon pada tahun 2010 tetapi pada jenjang pendidikan Sekolah
Menengah Umum terjadi penurunan dari sebanyak 19.008 murid pada tahun 2009
menjadi 16.788 murid pada tahun 2010. Pada tahun 2009 persentase penduduk
laki-laki berumur 10 tahun ke atas yang masih bersekolah lebih tinggi dari
penduduk perempuan yaitu sebesar 18,38 persen, sedangkan penduduk perempuan
berumur 10 tahun ke atas yang masih bersekolah sebesar 16,99 persen. (Suseda
2009).
46
Gambar 4.1. Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Ijazah Tertinggi Yang Dimiliki
Tabel 4.2. Indikator Pendidikan Kabupaten Cirebon Tahun 2010
Uraian 2010
Angka melek Huruf 92,33
Rata-rata Lama Sekolah 6,85
Sumber : Dinas Pendidikan kabupaten Cirebon, 2011
Indikator pendidikan diatas, dapat terlihat bahwa pada tahun 2010 masih
ada sebanyak 7,67 persen penduduk di Kabupaten Cirebon yang masih buta huruf.
Maka dari itu perlu diadakannya upaya-upaya untuk mendukung peningkatan
dalam bidang pendidikan tersebut.
4.5. Kesehatan
Kesehatan termasuk salah satu faktor penting dalam pembangunan suatu
daerah. Pemerintah Kabupaten Cirebon selalu mengupayakan dan meningkatkan
fasilitas-fasilitas kesehatan. Dapat dilihat peningkatan fasilitas-fasilitas kesehatan
27%
37%
15%
12%
5% 4%
Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Ijazah tertinggi Yang Dimiliki
Tidak Punya
SD/MI
SLTP/MTs Sederajat
SLTA Sederajat
SM Kejuruan
Perguruan Tinggi
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Daerah, 2009
47
Kabupaten Cirebon dari tahun 2005 hingga tahun 2010 cukup baik walaupun
belum terlalu signifikan. Data terbaru yang didapat yaitu fasilitas kesehatan yang
ada di Kabupaten Cirebon pada tahun 2010 yaitu terdapat sebanyak 7 Rumah
Sakit Umum, 283 Puskesmas yang terdiri dari 56 Puskesmas Umum, 56
Puskesmas Pembantu, dan 171 Puskesmas Keliling.
Tabel 4.3. Statistik Fasilitas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2010
Uraian Perkembangan Fasilitas Kesehatan
2005 2006 2007 2008 2009 2010
RSU 6 6 6 6 6 7
Puskesmas
Umum 53 58 53 53 53 56
Pembantu 63 64 66 67 65 56
Keliling 44 58 63 58 208 171
Balai Pengobatan 137 171 110 55 77 53
Klinik Bersalin 7 5 5 33 26 6
BKIA - 53 - 35 51 -
BP gigi 31 31 - 44 15 -
Apotik 71 74 79 76 68 103
Sumber : Dinas kesehatan Kabupaten Cirebon, 2011
Sebagai rujukan masyarakat untuk berobat jalan di Kabupaten Cirebon
fasilitas kesehatan tertinggi adalah puskesmas. Hal ini mengindikasikan bahwa
fasilitas tersebut paling banyak dipilih karena cukup mudah dijangkau oleh
penduduk dan biaya berobat yang dikeluarkan relatif murah. Selain itu juga
terdapat fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya seperti balai pengobatan, klinik
bersalin, dan apotik yang masing-masing berjumlah 53, 6, dan 103 apotik. Di
Kabupaten Cirebon hanya 6 kecamatan dari 40 kecamatan yang terdapat fasilitas
Rumah Sakit Umum.
48
Banyaknya bayi yang ada di Kabupaten Cirebon selama tahun 2010 adalah
sebanyak 50.150 bayi. Dari jumlah tersebut yang mendapatkan imunisasi selama
tahun 2010 untuk jenis imunisasi BCG, DPT1+HB1, DPT3+HB3, Polio 1, Polio
3, Campak, dan HB0 masing masing sebanyak 33.906 ; 46.659 ; 46.113 ; 44.877 ;
43.225 ; 44.527 ; dan 42.509 (Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, 2010).
4.6. Keadaan Perekonomian Daerah
Perekonomian suatu daerah tidak terlepas dari letak geografis yang
strategis dan karakteristik sumber daya alamnya. Karakteristik ekonomi
Kabupaten Cirebon didominasi oleh sektor-sektor sebagai berikut : sektor
perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan, sektor komunikasi, jasa
serta industri pengolahan. Kabupaten Cirebon merupakan daerah yang tergolong
cukup cepat dalam bertransformasi dari tatanan ekonomi yang secara tradisional
bertumpu pada sektor yang mengandalkan nilai tambah sumber daya.
Gambar 4.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Cirebon Tahun 2008
Pertanian 14%
Pertambangan/penggalian
5% Industri
pengolahan 8%
Listrik dan air bersih 12% Konstruksi/bang
unan 16%
Perdagangan, hotel dan restoran
%
Pengangkutan dan komunikasi
3%
Keuangan, persewaan &
jasa persh 13%
Jasa-jasa 15%
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Cirebon tahun 2008
Sumber : BPS Kabupaten Cirebon, 2010
49
Adapun laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cirebon tahun 2009 yaitu
sebagai berikut :
Gambar 4.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Cirebon Tahun 2009
Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cirebon pada tahun
2005 hingga tahun 2010 selalu meningkat tetapi mengalami sedikit perlambatan
pada tahun 2008 dan 2010. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4. Pertumbuhan Perekonomian Kabupaten Cirebon pada tahun 2005-2010
Keterangan Pertumbuhan Perekonomian Kabupaten Cirebon
2005 2006 2007 2008 2009 2010
PE Kabupaten Cirebon
(%)
5,06 5,11 5,37 4,91 5,08 4,96
Sumber data: BPS dan BAPPEDA Kab.Cirebon, 2011
Pertanian 15% Pertambangan/p
enggalian 9% Industri
pengolahan 2%
Listrik dan air bersih 14%
Konstruksi/bangunan 13%
Perdagangan, hotel dan restoran
14%
Pengangkutan dan
komunikasi 10%
Keuangan, persewaan &
jasa persh 10%
Jasa-jasa 13%
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Cirebon tahun 2009
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2010
50
Secara letak geografis, Kabupaten Cirebon ini terletak di jalur perlintasan
antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Hal ini yang menjadikan daerah ini memiliki
kelebihan sendiri. Selain kota transit, kota ini dapat menjadi daerah tujuan yang
baik untuk berwisata maupun berbisnis. Kegiatan perdagangan ini juga
merupakan hal biasa bagi warganya, transaksi jual beli sangat berarti bagi denyut
perekonomian daerah ini. Industri pengolahan non migas justru tercatat sebagai
lapangan usaha dengan kontribusi yang paling dominan untuk penerimaan PAD
(Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Cirebon.
4.7. Perkembangan Ekonomi Sektoral
4.7.1. Sektor Pertanian
Kabupaten Cirebon dikenal sebagai salah satu daerah penghasil tanaman
pangan di Provinsi Jawa Barat khususnya padi. Sejak tahun 2005 hingga 2010
tanaman pangan ini semakin meningkat dari tahun ke tahunnya walaupun
mengalami sedikit penurunan pada tahun 2006 dan 2008. Hasil pertanian yang
unggul dilihat dari perkembangannya yaitu padi, bawang merah, dan mangga
gedong gincu (dapat dilihat dalam lampiran 3 sampai lampiran 8).
Data terbaru yang di dapat yaitu pada tahun 2010 berhasil memproduksi
padi baik padi ladang maupun padi sawah sebesar 627.767 ton. Hasil pertanian
palawija yang ada hampir semua komoditi mengalami kenaikan rata-rata produksi
di tahun 2010 dibanding tahun sebelumnya, yaitu pada komoditi jagung, ketela
rambat, ketela pohon, dan kacang kedelai. Secara keseluruhan, luas panen untuk
pertanian khususnya untuk padi selalu meningkat di setiap tahunnya. Hal ini dapat
dilihat dalam Tabel 4.5.
51
Tabel 4.5. Statistik Luas Panen Padi di Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2010
Tahun Luas Panen Padi (Ha)
2005 86.964
2006 73.358
2007 81.627
2008 76.688
2009 89.348
2010 92.109
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan Kabupaten
Cirebon, 2011
Produksi padi di Kabupaten Cirebon pun dapat dilihat peningkatan setiap
tahunnya yaitu sebagai berikut :
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan Kabupaten
Cirebon, 2011
Gambar 4.4. Statistik Produksi Padi (Ton) di Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2010
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
2005 2006 2007 2008 2009 2010
463197 383652
482398 450910 541039 544784
Produksi Padi (Ton) di Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2010
52
Selain dari hasil pertanian, Kabupaten Cirebon yang merupakan daerah
pantai tentunya menjadikan sektor perikanan termasuk kedalam sektor unggulan
terutama produksi udangnya. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Produksi Udang di Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2010
Kategori Produksi (Ton)
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Ikan darat
Udang tawar 4.4 3.4 10.0 - 2.90 -
Udang lainnya - 3.4 10.0 6.3 5.80 12.0
Ikan Tambak
Udang Windu 1032.0 1032 1142.6 334.10 254.90 818.30
Udang Vanane - - 400.0 420 1200.00 5223.66
Udang Api-api 443.2 416 320.9 - - -
Ikan Laut
Udang Putih 615.7 639.7 225.00 3865.8 552.1 513.2
Udang Windu - - - - 613.5 163.0
Udang Dogol 177.0 - 651.30 3422.3 486.7 731.9
Udang lain 540.7 453.9 146.80 287.1 65.4 411.6
JUMLAH 2813 2548.4 2906.6 8335.6 3181.3 7873.7
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, 2011
4.7.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sektor ini diklasifikasikan dalam 3 subsektor yaitu minyak dan gas bumi
(migas), pertambangan tanpa migas dan penggalian. Khususnya untuk wilayah
Kabupaten Cirebon kegiatan yang ada hanyalah subsektor penggalian. Subsektor
ini mencakup kegiatan penggalian dan pengambilan segala jenis barang galian,
misalnya batu kapur, pasir, tanah liat, batu-batuan dan sebagainya. Data produksi
dan harga diperoleh dari Dinas Pertambangan Wilayah IV Cirebon.
53
4.7.3. Sektor Industri Pengolahan
Sektor ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu Industri Migas yang terdiri
dari pengilangan minyak bumi dan gas alam cair, dan Industri tanpa migas. Untuk
wilayah Kabupaten Cirebon kegiatan industri yang ada adalah industri tanpa
migas. Kegiatan ini mencakup industri besar dan sedang, industri kecil dan
industri rumahtangga. Industri besar dan sedang mencakup perusahaan industri
yang mempunyai jumlah tenaga kerja 20 orang atau lebih. Sedangkan industri
kecil 5 sampai 19 orang, dan industri rumahtangga dengan jumlah tenaga kerja 1
sampai 4 orang. Di Kabupaten Cirebon terkenal dengan industri pengolahannya
yaitu lebih spesifikasinya industri pengolahan rotan atau industri rotan.
4.7.4. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
Sektor listrik merupakan sumber penerangan dan energi di berbagai sektor,
listrik memegang peranan yang sangat vital. Sejak tahun 2005 hingga 2010,
pelanggan listrik semakin meningkat tiap tahunnya. Data terbaru yang didapat
yaitu pelanggan listrik di Kabupaten Cirebon pada tahun 2010 sebanyak 320.697
pelanggan. Jika dilihat dari angka yang ada maka pelanggan dan daya terpasang di
Kabupaten Cirebon dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
Sejalan dengan peningkatan yang tajam dalam memenuhi kebutuhan listrik
bagi masyarakat, jumlah listrik yang didistribusikan atau daya yang terpasang juga
cenderung meningkat. Jumlah listrik yang didistribusikan pada tahun 2009 tercatat
sebesar 319.552,69 KVA. Angka ini meningkat menjadi sebesar 345.695,44 KVA
pada tahun 2010.
54
Jika dilihat dari data pelanggan listrik menurut golongannya, lebih dari 90
persen pelanggan listrik di Kabupaten Cirebon pada tahun 2010 adalah
rumahtangga. Adapun data pelanggan listrik menurut golongannya pada tahun
2010 dapat dilihat sebagai berikut :
Sumber : PT. PLN (Persero) Area Pelayanan & Jaringan Cirebon, 2011
Gambar 4.5. Statistik Pelanggan Listrik di Kabupaten Cirebon Menurut Golongan Pelanggan Tahun 2010
Secara keseluruhan pelanggan listrik di Kabupaten Cirebon sudah cukup
baik, yaitu dengan adanya peningkatan untuk setiap tahunnya. Peningkatan
tersebut selalu diupayakan setiap tahunnya oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Data statistik pelanggan listrik untuk Kabupaten Cirebon dapat dilihat pada Tabel
4.7.
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
6853
293404
7916 497 1163 10864
Statistik Pelanggan Listrik di Kabupaten Cirebon Tahun 2010 Menurut GolonganPelanggan
55
Tabel 4.7. Statistik Pelanggan Listrik di Kabupaten Cirebon Tahun 2007-2010
Tahun Pelanggan
2007 280.412
2008 292.288
2009 304.026
2010 320.697
Sumber : PT. PLN (Persero) Area Pelayanan & Jaringan Cirebon, 2011
Selain energi listrik, fasilitas penyediaan air minum juga penting bagi
masyarakat. Perubahan dari tahun ke tahun jumlah pelanggan air minum yang
dikelola PDAM Kabupaten Cirebon jumlahnya terus meningkat. Pada tahun 2009
sebanyak 25.833 pelanggan dan pada tahun 2010 terjadi penambahan pelanggan
PDAM sebanyak 1.104 pelanggan. Jumlah pelanggan PDAM 26.937 ebanyak
96,02 persen adalah pelanggan rumah tempat tinggal.
Sumber : PDAM Kabupaten Cirebon, 2011
Gambar 4.6. Statistik Pelanggan Air Minum PDAM di Kabupaten Cirebon
22338 22831 23475 25094 25833 26937
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Statistik Pelanggan Air Minum PDAM di Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2010
Statistik Pelanggan AirMinum PDAM diKabupaten Cirebon Tahun2005-2010
56
4.7.5. Sektor Konstruksi
Sektor ini mencakup kegiatan pembangunan fisik (konstruksi), baik yang
digunakan sebagai tempat tinggal atau saran lainnya yang dilakukan oleh
perusahaan konstruksi maupun yang dilakukan oleh perorangan. Pemerintah
Kabupaten Cirebon selalu mengupayakan usaha-usaha agar sektor konstruksi ini
dapat lebih berkembang dan meningkat setiap tahunnya.
4.7.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Tabel 4.8. Statistik Hotel di Kabupaten Cirebon,Tahun 2010
Uraian 2010
Akomodasi
Hotel Bintang 3
Hotel Non Bintang/Melati 10
Jumlah Kamar
Hotel bintang 142
Hotel Non Bintang/Melati 423
Jumlah Tempat Tidur
Hotel bintang 244
Hotel Non Bintang/Melati 325
Sumber : BPS Kabupaten Cirebon, 2011
Sektor perdagangan, hotel dan restoran masih merupakan sektor yang
terlihat meningkat dari tahun ke tahunnya walaupun belum terlihat signifikan.
Data terbaru yang didapat yaitu pada tahun 2010 di Kabupaten Cirebon terdapat
13 usaha akomodasi yang terbagi dalam 3 kategori hotel berbintang dan 10
akomodasi lainnya (hotel non bintang) dengan 565 kamar dan 569 tempat tidur.
Seluruh usaha akomodasi tersebut yaitu 142 kamar atau 25,13 persen tersedia di
57
hotel berbintang, sedangkan sekitar 423 kamar terdapat pada hotel
nonbintang/melati.
Berdasarkan statistik kunjungan tamu yang menginap di hotel masih di
didominasi tamu domestik, sedangkan tamu mancanegara hanya sebanyak 43
orang. Adapun beberapa objek wisata unggulan di Kabupaten Cirebon adalah
sebagai berikut : Taman Rekreasi Plangon, Kawasan Wisata Gunung Jati, Kura-
kura Belawa, Situ Patok, Situ Sedong, Banyu Panas Palimanan, Kawasan Wisata
Ciperna, Kawasan Wisata Cikalahang, dan Kawasan Bondet.
4.7.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Jalan sebagai sarana penunjang transportasi memiliki peran penting
khususnya transportasi darat. Sektor ini masih memiliki kontribusi yang besar dari
tahun 2005 hingga tahun 2010.
Sumber : Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon (dalam satuan Km), 2011
Gambar 4.7. Statistik Kondisi Jalan di Kabupaten Cirebon Tahun 2010
Baik, 268.5
Sedang, 219.73
Rusak, 85.23
Rusak Berat, 68.9
58
Data pada tahun 2010 yang didapat yaitu dari total panjang jalan yang ada
yaitu sepanjang 642,36 Km sebanyak 76,01 persen berkategori jalan baik dan
sedang, sementara hampir seperempatnya sisanya berkategori rusak.
Secara keseluruhan kondisi jalan di Kabupaten Cirebon rata-rata selalu
mengalami peningkatan yaitu dengan dilakukannya perbaikan-perbaikan jalan
yang rusak. Data statistik kondisi jalan di Kabupaten Cirebon secara keseluruhan
dapat dilihat dalam Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Statistik Kondisi Jalan di Kabupaten Cirebon Tahun 2005- 2010
Kondisi Perkembangan Kondisi Jalan Kabupaten Cirebon
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Baik 553.40
250.00 247.26 455.40 154.11 268.50
Sedang 83.70 210.40 120.60 197.21 219.73
Rusak 72.20 180.00 139.30 68.16 202.61 85.23
Rusak Berat 15.40 127.46 46.20 - 88.43 68.90
JUMLAH 641.00 641.16 643.16 644.16 642.36 642.36
Sumber : Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon (dalam satuan Km), 2011
Angkutan, khususnya angkutan kereta api pada tahun 2010 di Kabupaten
Cirebon mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya terutama
peningkatan penumpang yang menggunakan jasa pelayanan kereta api, untuk
angkutan barang secara volume sedikit mengalami penurunan. Pada tahun 2010
PT. KAI Daop 3 Cirebon khususnya untuk Kabupaten Cirebon (Stasiun Ciledug,
Babakan, Arjawinangun, dan Cangkring) melayani penumpang atau meningkat
sebesar 3,02 persen dibanding tahun 2009. Sedangkan untuk pelayanan angkutan
barang mengalami penurunan sebesar 30,15 persen pada tahun 2010 jika
dibanding tahun sebelumnya.
59
4.7.8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Subsektor ini mencakup sektor keuangan yaitu Bank Sentral dan Bank
Komersial yang memberikan jasa keuangan pada pihak lain misalnya menerima
simpanan terutama dalam bentuk giro dan deposito, memberikan kredit atau
pinjaman, baik kredit jangka pendek, menengah dan panjang, mengirim uang,
membeli dan menjual surat-surat berharga, mendiskonto surat wesel atau kertas
dagang dan sejenisnya, menyewakan tempat dan menyimpan barang berharga dan
sejenisnya. Adapun lembaga keuangan lainnya seperti kegiatan asurasi, dana
pensiun, pegadaian, koperasi simpan pinjam, dan lembaga pembiayaan. Dalam
subsector ini juga mencakup kegiatan valuta asing, pasar modal, dan jasa
penunjangnnya misalnya pialang, penjamin emisi dan sebagainya.
Sedangkan sektor persewaan di Kabupaten Cirebon mencakup kegiatan
usaha persewaan bangunan dan tanah, baik yang menyangkut bangunan tempat
tinggal maupun bukan bangunan tempat tinggal seperti perkantoran, pertokoan,
apartemen dan lain sebagainya. Sektor jasa perusahaan di Kabupaten Cirebon
mencakup kegiatan pemberian jasa hukum (Advokat dan Notaris), jasa
pengolahan dan penyajian data, jasa bangunan atau arsitek dan teknik, jasa
periklanan dan riset pemasaran, serta jasa persewaan mesin dan peralatan.
4.7.9. Sektor Jasa-Jasa
Sektor Jasa-jasa terbagi menjadi 2 subsektor yaitu :
1. Subsektor Jasa Pemerintahan Umum
2. Subsektor Jasa Swasta
60
1. Jasa Pemerintahan Umum
Subsektor ini mencakup kegiatan jasa yang dilaksanakan oleh
pemerintah untuk kepentingan rumahtangga serta masyarakat umum. Sebagai
contoh, jasa pemerintahan umum, pertahanan dan keamanan dan sebagainya.
2. Jasa Swasta
Subsektor ini meliputi kegiatan jasa yang dilaksanakan pihak swasta,
misalnya jasa sosial dan kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi, serta
perorangan dan rumahtangga.
a. Jasa Sosial Kemasyarakatan
Subsektor ini mencakup kegiatan jasa pendidikan, kesehatan, riset
atau penelitian, palang merah, panti asuhan, panti wreda, yayasan
pemeliharaan anak cacat (YPAC), rumah ibadat dan sejenisnya, baik yang
dikelola oleh pemerintah maupun swasta yang ada di Kabupaten Cirebon.
b. Jasa Hiburan dan Rekreasi
Subsektor ini mencakup kegiatan jasa bioskop, taman hiburan, bar,
karaoke, diskotik, bilyard, kolam renang dan kegiatan hiburan lainnya
seperti berbagai kesenian khas Cirebon (grup tarling, wayang golek, tari
topeng dan sebagainya.)
c. Jasa Perseorangan dan Rumahtangga
Subsektor ini mencakup kegiatan yang pada umumnya melayani
perorangan dan rumahtangga misalnya jasa reparasi, pemangkas rambut
dan salon kecantikan, foto studio, tukang jahit, pembantu rumahtangga,
semir sepatu dan sejenisnya.