GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK...

65
GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK USIA 13-15 TAHUN DI CIPUTAT Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Disusun oleh: Safira Indriakasia NIM: 1112103000058 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTRAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/ 2015 M

Transcript of GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK...

Page 1: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK

ANAK USIA 13-15 TAHUN DI CIPUTAT

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Disusun oleh:

Safira Indriakasia

NIM: 1112103000058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTRAN DAN ILMU

KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/ 2015 M

Page 2: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

ii

ii

Page 3: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

iii

iii

Page 4: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

iv

iv

Page 5: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

v

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah, dan karunia

yang senantiasa tercurahkan kepada penulis. Segala kemudahan, kesehatan, dan

kesemangatan senantiasa dilimpahkan oleh-Nya kepada penulis sehingga mampu

menyelesaikan penelitian ini. Tidak lupa, shalawat serta salam penulis haturkan ke

jungjungan Nabi Besar Muhammad SAW serta keluarga dan para sahabatnya

yang telah menjadi suri tauladan bagi penulis. Dalam penelitian ini, penulis

menyadari bahwa banyak sekali pihak yang turut memberikan bantuan serta

dukungan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Arif Sumantri SKM Mkes selaku dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. dr. Sardjana, SpOG (K), SH, Maftuhah,

M.Kep, Ph.D, dan Fase Badriah, SKM, Mkes, Ph.D selaku pembantu

dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. dr. Achmad Zaki, SpOT, M.Epid selaku Kepala Program Studi Pendidikan

Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. dr. Yanti Susanti, Sp.A (K) selaku pembimbing 1 yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan motivasi dan

semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

4. dr. Achmad Luthfi, Sp.B-KBD selaku pembimbing 2 yang telah

meluangkan waktunya untuk memberi saran dan kritik dalam membantu

penulis menyelesaikan penelitian ini.

5. dr. Nouval Shahab, Sp.U, FICS FACS dan dr. Flori Ratna Sari, PhD

selaku penanggung jawab riset PSPD 2012 yang telah memfasilitasi

penulis untuk melakukan penelitian ini.

6. Mami dan papi atas doa, dukungan, motivasi, saran yang tidak pernah

berhenti diberikan untuk penulis baik untuk penelitian ini maupun segala

studi yang sedang penulis jalani.

7. Zaya, Piki, dan Peo yang selalu membuat semangat kembali ketika penulis

sedang mengalami fase jenuh terhadap penelitian ini.

Page 6: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

vi

vi

8. Teman-teman sekelompok, Ica dan Fajr, yang mulai dari perancangan

judul, mengolah data hingga sidang selalu bersama-sama, semoga selalu

saling menolong hingga sukses nanti.

9. Orang-orang tersayang yang selalu menanyakan kemajuan penelitian ini

dan selalu memberikan dukungannya.

10. Seluruh teman sejawat PSPD 2012 yang tidak pernah berhenti

memberikan semangat untuk selalu berjuang belajar disini. Semoga

setelah tiga tahun bersama membuat kekompakan ini semakin erat hingga

menjadi dokter nanti.

Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis berharap mendapatkan saran

dan kritik demi kebaikan di kemudian hari. Demikian laporan penelitian ini

penulis susun, semoga dapat memberikan manfaat di dunia dan akhirat.

Ciputat, 27 September 2015

Safira Indriakasia

Page 7: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

vii

vii

ABSTRAK

Safira Indriakasia. Program Studi Pendidikan Dokter. Gambaran

Status Gizi dan Asupan Lemak Anak Usia 13-15 Tahun di

Ciputat. Latar belakang: Status gizi seseorang merupakan gambaran kesehatan sebagai

refleksi dari konsumsi pangan. Menurut Riskesdas, prevalensi status gizi kurang

pada anak remaja dari tahun 2010 sampai 2013 mengalami kenaikan. Masalah

status gizi dari bentuk zatnya dapat disebabkan oleh zat gizi makro, salah satunya

yaitu lemak yang mempunyai fungsi sebagai penghasil kalori terbesar. Tujuan

dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran status gizi serta asupan lemak pada

anak.

Metode: Desain potong lintang dengan metode simple random sampling pada

anak usia 13-15 tahun di Madrasah Pembangunan Tsanawiyah, Ciputat tahun

2015. Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

antropometri dan wawancara konsumsi makanan dengan Food Frequency

Questioner (FFQ). Analisis data menggunakan SPSS 21.

Hasil: Prevalensi status gizi paling tinggi adalah gizi normal yaitu 24 subyek

(44.4%) menurut IMT/U. Asupan lemak lebih dimiliki oleh 47 subyek (87%) dan

7 subyek (13%) memiliki asupan lemak normal.

Kesimpulan: Status gizi tertinggi adalah gizi normal dan asupan lemak tertinggi

adalah asupan berlebih.

Kata kunci: status gizi, lemak

ABSTRACT

Safira Indriakasia. Physician Education Courses. Description of

Fat Intake and Nutritional Status of Children Aged 13-15 Years in

Ciputat.

Background: Nutritional status is a picture of a person's health as a reflection of

food consumption. According to Riskesdas, the prevalence of malnutrition status

in adolescents from 2010 to 2013 has increased. Nutrition status of a substance

can be caused by a form of macro nutrients, one of which is fat that has a function

as the largest producer of calories. The purpose of this study is to describe the

status of nutrition and fat intake in children.

Methods: Cross sectional design with simple random sampling method was used

in children aged 13-15 years in Madrasah Pembangunan Tsanawiyah, Ciputat

2015. Data used using primary data and the results of anthropometric

measurements and food consumption interviews with the Food Frequency

Questionnaire (FFQ) and was analyzed by SPSS 21.

Results: The highest prevalence of nutritional status is normal nutrition which

was 24 subjects (44.4%) according to BMI / A. Fat intake was owned by 47

subjects (87%) and 7 subjects (13%) had a normal fat intake.

Conclusion: The highest nutritional status was normal nutrition and high fat

intake is excessive intake.

Keywords: nutrition, fat

Page 8: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

viii

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang ........................................................................................... 1

1.2. Rumusan masalah ...................................................................................... 3

1.3. Tujuan penelitian ....................................................................................... 3

1.4. Manfaat penelitian ..................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Lemak ........................................................................................................ 5

2.1.1 Klasifikasi ......................................................................................... 5

2.1.2 Fungsi ............................................................................................... 6

2.1.3 Komponen penyusun ........................................................................ 8

2.1.4 Sifat ................................................................................................... 10

2.1.5 Pencernaan dan penyerapan .............................................................. 10

2.1.6 Metabolisme ..................................................................................... 12

2.2. Status gizi................................................................................................... 14

2.2.1 Definisi ............................................................................................. 14

2.2.2 Penilaian ........................................................................................... 15

2.2.3 Klasifikasi ......................................................................................... 16

2.2.4 Faktor yang mempengaruhi .............................................................. 17

2.3. Kerangka Teori dan Konsep ...................................................................... 19

2.4. Definisi Operasional .................................................................................. 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian ....................................................................................... 21

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 21

3.2.1. Lokasi .............................................................................................. 21

3.2.2. Waktu Penelitian .............................................................................. 21

3.3. Sumber data ............................................................................................... 21

3.4. Populasi dan Sampel .................................................................................. 21

3.5. Kriteria inklusi dan eksklusi ...................................................................... 22

3.5.1. Kriteria inklusi ................................................................................. 22

3.5.2. Kriteria eksklusi ............................................................................... 22

Page 9: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

ix

ix

3.6. Cara Kerja Penelitian ................................................................................. 23

3.6.1. Pengumpulan data ............................................................................ 23

3.6.2. Pengolahan dan analisis data ........................................................... 24

3.6.3. Penyajian data .................................................................................. 25

3.6.3. Pelaporan data .................................................................................. 25

3.7. Identifikasi variabel ................................................................................... 25

3.8. Etika Penelitian .......................................................................................... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sebaran karakteristik subyek ..................................................................... 27

4.2. Gambaran status gizi.................................................................................. 29

4.3. Gambaran asupan lemak ............................................................................ 29

4.4. Pembahasan ............................................................................................... 30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ................................................................................................ 33

5.2. Saran .......................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 34

LAMPIRAN ....................................................................................................... 37

Page 10: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh asam lemak jenuh ................................................................ 5

Tabel 2.2 Contoh asam lemak tak jenuh ........................................................... 5

Tabel 2.3 Klasifikasi lemak dan minyak berdasarkan sumber ......................... 6

Tabel 2.4 Fungsi asam lemak esensial .............................................................. 7

Tabel 2.5 Asam lemak jenuh ............................................................................ 9

Tabel 2.6 Klasifikasi status gizi ....................................................................... 17

Tabel 2.7 Definisi operasional.......................................................................... 20

Tabel 4.1 Sebaran karakteristik subyek ............................................................ 28

Tabel 4.2 Sebaran berat badan menurut jenis kelamin ..................................... 28

Tabel 4.3 Sebaran tinggi badan menurut jenis kelamin ................................... 28

Tabel 4.4 Klasifikasi subyek berdasarkan indikator status gizi ....................... 29

Tabel 4.5 Sebaran subyek menurut tingkat asupan lemak ............................... 29

Page 11: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

xi

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Reaksi dehidrasi gliserol ................................................................. 8

Gambar 2.2 Hasil oksidasi gliserol ..................................................................... 8

Gambar 2.3 Penyerapan lemak di sel mukosa usus ............................................ 11

Gambar 2.4 Metabolisme triasilgliserol .............................................................. 13

Page 12: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

xii

DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Kerangka Teori ................................................................................. 19

Bagan 2.2 Kerangka Konsep ............................................................................. 19

Page 13: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

xiii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kode Etik ........................................................................................37

Lampiran 2 Lampiran hasil .................................................................................38

Lampiran 3 Lembar Informed Concent ...............................................................41

Lampiran 4 Food Frequency Quesionnaire ........................................................43

Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup ......................................................................49

Page 14: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

xiv

DAFTAR SINGKATAN

SDM Sumber Daya Manusia

Riskesdas Riset Kesehatan Dasar

PUFA Poly Unsaturated Fatty Acid

VLDL Very Low Density Lipoprotein

LPL Lipoprotein Lipase

WHO World Health Organization

NCHS National Center for Health Statistic

CDC

BB

TB

BB/U

TB/U

IMT/U

Centers for Disease Control and Prevention

Berat Badan

Tinggi Badan

Berat Badan menurut Umur

Tinggi Badan menurut Umur

Indeks Masa Tubuh terhadap Umur

Page 15: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara yang masih berkembang menghadapi tantangan

untuk membuat sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat bersaing saat

memasuki era globalisasi. Usia anak-anak merupakan salah satu aset Sumber

Daya Manusia (SDM) dan merupakan generasi penerus bangsa. Kelangsungan

hidup negara Indonesia memiliki keterkaitan pada kualitas anak-anak yang

merupakan generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas SDM dapat

dilakukan dengan memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko

terjadinya penyakit, serta pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan perhatian

utama pada proses tumbuh kembang anak. Kecukupan asupan gizi sangat

berpengaruh pada kecerdasan dan produktivitas kerja manusia.1-3

Kelompok usia sekolah merupakan golongan penduduk yang memiliki

masa pertumbuhan yang cepat dan aktif serta harus mendapatkan asupan gizi yang

memiliki kualitas dan kuantitas yang baik. Pada masa usia sekolah, anak anak

melakukan lebih banyak aktifitas, baik di lingkungan sekolah maupun di luar,

sehingga anak-anak membutuhkan energi yang lebih banyak. Status gizi anak

yang merupakan tolak ukur kecukupan gizi, sangat penting untuk menilai keadaan

pertumbuhan dan staus kesehatannya.2,3,5

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diketahui prevalensi

nasional anak usia sekolah usia 6-14 tahun yang status gizi kurus (laki-laki)

adalah 13,3%, sedangkan prevalensi nasional status gizi anak usia sekolah kurus

(perempuan) adalah 10,9%. Prevalensi Nasional anak usia sekolah gemuk (laki-

laki) adalah 9,5%, sedangkan prevalensi Nasional anak usia sekolah gemuk

(perempuan) adalah 6,4%.3,5

Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang yang

diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan, dan penggunaan zat gizi makanan. Status

gizi merupakan tanda tanda atau penampilan seseorang akibat keseimbangan

antara asupan dan pengeluaran zat gizi yang berasal dari pangan yang dikonsumsi.

Status gizi seseorang pada dasarnya merupakan gambaran kesehatan sebagai

Page 16: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

2

refleksi dari konsumsi pangan dan penggunaannya oleh tubuh.1,3,4

Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi

baik atau status gizi optimal dapat diperoleh apabila tubuh mendapatkan zat gizi

yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan fisik, perkembangan otak,

kemampuan kerja, serta kesehatan dan daya tahan tubuh. Status gizi kurang terjadi

bila tubuh mengalami kekurangan zat gizi esensial. Status gizi lebih, dapat terjadi

apabila konsumsi zat gizi memiliki jumlah yang berlebihan yang dapat

menimbulkan efek toksisitas dan membahayakan tubuh. Asupan gizi yang

seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh akan membantu pertumbuhan dan

perkembangan yang optimal. Ketidakseimbangan antara kebutuhan tubuh dengan

asupan makanan dapat menimbulkan masalah gizi.3-5

Masalah gizi dari sudut bentuk zatnya dapat berupa masalah gizi makro

dan masalah gizi mikro. Hasil kajian menunjukkan kisaran distribusi energi gizi

makro dari pola konsumsi penduduk Indonesia berdasarkan analisis data

Riskesdas 2010 adalah 9-14% energi protein, 24-36% energi lemak, dan 54-63%

energi karbohidrat. Nilai yang diharapkan untuk memenuhi distribusi energi, yaitu

5-15% energi protein, 25-55% energi lemak, dan 40-60% energi karbohidrat

tergantung usia atau tahap tumbuh kembang. 3,5

Tersedianya lemak dalam tubuh memiliki banyak fungsinya, salah satu

fungsi lemak yang penting adalah sebagai penghasil energi tubuh terbesar dari

makro nutrien lain karena setiap gram lemak menghasilkan sekitar 9 kalori.

Lemak yang berlebih dalam tubuh disimpan dalam jaringan adiposa sebagai

energi potensial. Apabila tubuh kekurangan lemak, ketersediaan energi dalam

tubuh berkurang. Energi yang harus tetap terpenuhi akan menimbulkan terjadinya

katabolisme protein dan cadangan lemak dalam tubuh juga akan semakin

berkurang.2,4,5

Hal ini dapat berpengaruh pada kondisi berat badan berupa penurunan

berat badan. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2010, asupan zat gizi makro yaitu

lemak pada anak usia sekolah masih belum memenuhi harapan distribusi energi.

Perlu diketahui status gizi serta asupan lemak anak sekolah usia 13-15 tahun di

Madrasah Pembangunan Tsanawiyah, Ciputat pada tahun 2015. Penelitian ini

Page 17: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

3

diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam pencegahan dan penanganan

masalah gizi serta asupan lemak.

1.2. Rumusan Masalah

Uraian ringkas latar belakang masalah di atas memberikan dasar bagi

peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana status gizi anak usia 13-15 tahun di Madrasah Pembangunan

Tsanawiyah, Ciputat tahun 2015?

2. Bagaimana asupan lemak dari makanan yang diperoleh anak usia 13-15

tahun di Madrasah Pembangunan Tsanawiyah , Ciputat tahun 2015?

1.3. Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum Penelitian

Mengetahui status gizi anak sekolah usia 13-15 tahun dan asupan lemak

dari makanan sebagai salah satu upaya pencegahan penanganan masalah gizi.

1.4.2 Tujuan Khusus Penelitian

1. Mengetahui sebaran karakteristik anak sekolah usia 13-15 tahun berdasarkan

usia dan jenis kelamin di Ciputat tahun 2015.

2. Mengetahui sebaran status gizi anak usia 13-15 tahun berdasarkan indikator

BB/U, TB/U, dan IMT/U di Ciputat tahun 2015.

3. Mengetahui sebaran asupan lemak dari makanan pada anak usia 13-15 tahun

di Ciputat tahun 2015.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat antara lain:

1.5.1 Manfaat bagi masyarakat

1. Menghasilkan data mengenai status gizi dan asupan lemak yang membantu

dalam memahami masalah gizi pada anak usia 13-15 tahun.

Page 18: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

4

2. Memberi masukan dalam bidang pelayanan kesehatan mengenai status gizi

dan asupan lemak anak usia 13-15 tahun.

3. Memberi masukan positif bagi pihak tempat terkait di Ciputat dalam evaluasi

status gizi.

1.5.2 Manfaat bagi peneliti

1. Sebagai pemenuhan tugas kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Negri Jakarta.

2. Sebagai sarana pelatihan dan pembelajaran melakukan suatu penelitian dalam

bidang kesehatan

3. Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu gizi, ilmu kesehatan anak dan ilmu

kedokteran komunitas untuk mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat.

4. Meningkatkan kemampuan berfikir analitis dan sistematis dalam

mengidentifikasi masalah kesehatan di masyarakat.

5. Melatih kerjasama dalam kelompok peneliti.

Page 19: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lipid

Lemak adalah senyawa ester organik pada organisme hidup yang tidak

larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar seperti benzena, kloroform,

dietil eter, dan karbon tetraklorida. Golongan lipid sederhana seperti lemak

merupakan sumber energi yang efisien, pelarut vitamin yang tidak larut air, serta

sumber asam lemak esensial. Lemak dan minyak dapat larut dalam pelarut non

polar karena mempunyai polaritas yang sama dengan pelarutnya. 6,7

2.1.1 Klasifikasi Lemak dan Minyak

Lemak dan minyak dapat dibedakan berdasarkan beberapa penggolongan

yaitu:

1. Berdasarkan kejenuhannya (ikatan rangkap):

a. Asam lemak jenuh

Tabel 2.1 Contoh asam lemak jenuh

Nama asam Struktur Sumber

Butirat CH3(CH2)2CO2H lemak susu

Palmitat CH3(CH2)14CO2H lemak hewani dan nabati

Stearat CH3(CH2)16CO2H lemak hewani dan nabati (Sumber : Organic Chemistry, 2003)

8

b. Asam lemak tak jenuh

Tabel 2.2 Contoh asam lemak tak jenuh

Nama asam Struktur Sumber

Palmitoleat CH3(CH2)5CH= CH(CH2)7CO2H Lemak hewani

dan nabati

Oleat CH3(CH2)7CH= CH(CH2)7CO2H Lemak hewani

dan nabati

Linoleat CH3(CH2)4CH= CHCH2CH= CH(CH2)7CO2H Minyak nabati

Linolenat CH3CH2CH= CHCH2CH=CHCH2=

CH(CH2)7CO2H

Minyak biji

rami (Sumber : Organic Chemistry, 2003)

8

Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan

tunggal pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai yang

cocok dengan satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi yang

Page 20: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

6

biasanya berwujud padat. Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang

mengandung satu ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak yang

memiliki lebih dari satu ikatan dua tidak lazim, terutama pada minyak nabati

disebut trigliserida tak jenuh ganda yang cenderung berbentuk minyak.6-8

2. Berdasarkan sumbernya

Tabel 2.3 Klasifikasi lemak dan minyak berdasarkan sumber

Sumber Keterangan

Berasal dari tanaman

(minyak nabati) Biji-biji palawija

minyak jagung dan biji kapas

Kulit buah tanaman

minyak zaitun dan minyak kelapa sawit

Biji tanaman

kelapa, coklat, dan inti sawit

Berasal dari hewan (lemak

hewani) Lemak susu sapi

Lemak sapi dan oleosterin

Minyak ikan sarden dan minyak ikan paus (Sumber : Pengantar Kimia, 2009)

6

2.1.2 Fungsi lemak

1. Penghasil energi

Sebagai sumber energi yang pekat, 1 gram lemak memberikan 9 kalori (2

1/4 x energi yang dibebaskan dari 1 gram protein maupun 1 gram karbohidrat).

Energi yang berlebihan dalam tubuh akan disimpan dalam jaringan adiposa

sebagai energi potensial. Lemak adiposa tersimpan dalam jaringan di bawah kulit/

sub cutaneous tissue sebanyak 50%, sekeliling alat tubuh dalam rongga perut

sebanyak 45%, dan dalam jaringan bagian dalam otot/intra muscular tissues

sebanyak 5%.8,9

Secara alamiah, lemak yang tersimpan berbentuk lemak netral atau

trigliserida. Lemak cadangan ini tidak statis sifatnya tetapi selalu diperbarui dan

perubahannya dibantu oleh adanya enzim lipase dan koenzim dalam proses

metabolisme dan utilisasi lemak dalam tubuh. Apabila tubuh memiliki cadangan

lemak yang berlebihan (lebih dari 20% berat badan normal), maka individu

tersebut memiliki peluang mengalami kegemukan (obesitas) yang cenderung

mengalami gangguan kesehatan. 7,8

Page 21: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

7

2. Pembentuk struktur tubuh

Cadangan lemak normal yang berada di bawah kulit dan seluruh tubuh

berfungsi sebagai pelindung dan penunjang letak organ-organ tubuh. Lemak di

bawah kulit (subcutaneous fat) akan melindungi kehilangan panas tubuh melalui

kulit dan juga berfungsi untuk mengatur suhu tubuh. 8,9

3. Penghasil asam lemak esensial

Asam lemak esensial (essential fatty acid) adalah asam lemak yang tidak

dapat dibentuk tubuh dan tersedia dari luar tubuh yaitu berasal dari makanan.

Asam lemak esensial yang memegang peranan penting bagi tubuh adalah linoleat,

linolenat, dan arakhidonat. Ketiganya mengandung ikatan rangkap lebih dari satu

yang termasuk dalam kelompok asam lemak tak jenuh ganda poly unsaturated

fatty acid (PUFA). 6-8

Tabel 2.4 Fungsi asam lemak esensial

Asam lemak Struktur Peranan biologis Sumber

Linoleat 18 C

2 ikatan rangkap

Pertumbuhan ibu dan

mencegah terjadinya

peradangan kulit

Air susu

Linolenat 18 C

3 ikatan rangkap

Minyak sayur

dan biji-bijian

minyak

Arakhidonat 20 C

4 ikatan rangkap

Lemak hewan

(Sumber : Biokimia Kedokteran Dasar, 2000)7

4. Pembawa vitamin larut lemak

Vitamin A, D, E, dan K membutuhkan media yang mengandung lemak

untuk dapat dipergunakan tubuh. 7

5. Fungsi lemak lainnya7,8

:

a. Sebagai pelumas anatara persendian dan membantu pengeluaran sisa makanan.

b. Beberapa macam lemak seperti lesitin berfungsi sebagai pengemulsi yang akan

membantu mempermudah transpor substansi lemak melalui mebran sel.

c. Asam lemak berfungsi sebagai prekursor prostaglandin yang berperan dalam

pengaturan tekanan darah, denyut jantung, dan lipolisis.

d. Pencernaan lemak yang lambat dalam tubuh dapat berfungsi sebagai penghambat

rasa lapar.

Page 22: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

8

2.1.3 Komponen penyusun lemak

Komponen-komponen atau unit penyusun lemak adalah gliserol dan asam-

asam lemak.

1. Gliserol atau gliserin

Gliserol, gliserin, atau 1,2,3-propanatriol merupakan alkohol jenuh dan

alkohol primer / alkohol sekunder. Dalam suhu kamar, gliserol berupa zat cair

yang tidak berwarna, kental, netral terhadap lakmus, serta dalam keadaan murni

memiliki sifat higroskopis. Gliserol dapat bercampur dengan air tetapi tidak larut

dalam karbon tetraklorida, kloroform, dietil eter, karbon disulfida, dan

benzena.6,7,9

Gambar 2.1 Reaksi dehidrasi gliserol

(Sumber : Pengantar Kimia, 2009)6

Dehidrasi gliserol terjadi karena penambahan kalium hidrogen sulfat pada

suhu tinggi. Hasil dehidrasi berupa aldehida alifatik tak jenuh yang disebut

akroleina atau propenal yang sering digunakan untuk mengidentifikasi gliserol

walaupun tidak spesifik. Gliserol dapat mencegah terbentuknya endapan pada

reaksi antara tembaga sulfat encer dan natrium hidroksida encer yang disebabkan

oleh terbentuknya senyawa kompleks yang larut. Hasil oksidasi gliserol

tergantung pada kekuatan oksidator yang digunakan. Oksidator lemah akan

menghasilkan gliseraldehida, sedangkan oksidator kuat akan membentuk asam

gliserat. 6,7

Gambar 2.2 Hasil-hasil oksidasi gliserol

(Sumber : Pengantar Kimia, 2009)6

Page 23: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

9

Manfaat gliserol adalah sebagai bahan dasar untuk sintesis senyawa

organik, laksansia atau pencahar, antiseptik pada konsentrasi 25%, serta dapat

digunakan juga sebagai vaksin dan fermen.6,9

2. Asam lemak

Asam lemak atau asam monokarboksilat memiliki rantai karbon yang

tidak bercabang dan radikal karboksilnya berada di ujung rantai karbon genap.

Asam lemak dalam tubuh manusia mempunyai jumlah atom karbon genap. Asam

lemak dapt berupa asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Lipid sederhana

dan lipid majemuk mempunyai unit penyusun asam lemak.6,7,9

a. Asam lemak jenuh

Asam lemak jenuh (saturated fatty acids) tidak mempunyai ikatan rangkap

dalam struktur kimianya dan merupakan unit penyusun lemak pada manusia atau

hewan. Ada beberapa asam lemak jenuh yang larut dan tidak larut dalam air.

Kelarutanya dalam air semakin berkurang dengan bertambahnya jumlah atom

karbon penyusunnya. Asam lemak jenuh tidak larut dalam air. 6,7

Tabel 2.5 Asam lemak jenuh

(Sumber : Biokimia Kedokteran Dasar, 2000)7

b. Asam lemak tak jenuh

Rantai karbon asam-asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids)

mempunyai satu atau lenih ikatan rangkap dua. Mempunyai dua atau lebih ikatan

rangkap yang bersifat nonkonjugasi.6,8,9

Page 24: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

10

2.1.4 Sifat-sifat lemak

Lemak murni memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak

berasa. Lemak tumbuh-tumbuhan yang berwarna dapat disebabkan oleh adanya

pigmen asalnya, seperti karoten, xantofil, tokoferol, atau klorofil. Karoten dan

xantofil dapat memberikan warna kuning, tokoferol yang telah mengalami

oksidasi dapat menimbulkan warna coklat, sedangkan klorofil dapat menyebabkan

warna hijau. Ada beberapa pigmen yang memberikan warna pada lemak hewan

dan lemak yang terdapat pada telur, yaitu proses oksidasi atau proses hidrolisis

yang juga dapat menyebabkan rasa dan bau lemak menjadi tidak enak.6,7

Lemak-lemak netral yang memiliki asam lemak penyusunnya memiliki

rantai karbon yang panjang, tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut lemak.

Pelarut lemak yang baik seperti benzena, kloroform, dan dietil eter. Dalam

keadaan dingin, kelarutan lemak dalam etanol dan aseton sangat rendah, tetapi

dalam keasaan panas kelarutannya cukup besar. Semua lemak kecuali lemak yang

asam lemak penyusunnya mempunyai gugus hidroksil bebas, dapat larut dalam

petroleum eter. Lemak dengan bermolekul kecil, misalnya tributirin dapat larut

dalam air.7-9

Titik lebur (melting point) lemak rendah, tetapi lebih tinggi dari suhu saat

menjadi padat kembali (setting point). Tristearin yang murni dapat mencair pada

suhu 71,5oC dan padat kembali pada suhu 52,5

oC. Panjang dan pendeknya rantai

karbon asam-asam lemak penyusun juga mempengaruhi titik lebur lemak. Makin

panjang rantai karbon asam lemak penyusunnya, makin tinggi titik lebur lemak

tersebut. Titik lebur lemak juga dipengaruhi oleh jumalah ikatan rangkap asam

lemak penyusunnya. Makin banyak ikatan rangkapnya, makin rendah titik lebur

lemak tersebut. Titik lebur lemak juga dipengaruhi oleh keisomeran geometrik

asam lemak penyusunnya. Apabila asam lemak penyusunnya mempunyai bentuk

cis, titik leburnya akan lebih rendah dibandingkan dengan yang berbentuk trans.6,7

2.1.5 Pencernaan dan penyerapan lemak

Hampir semua lemak dalam makanan merupakan lemak netral atau

trigliserida yang ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan dan

tanaman. Terdapat kemungkinan akan ditemukan fosfolipid dan kolesterol atau

Page 25: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

11

ester-esternya dalam jumlah yang kecil. Dalam mulut tidak terjadi pencernaan

lemak karena tidak terdapat enzim lipase yang mengatalis proses hidrolisisnya.

Dalam lambung terdapat lipase lambung, tetapi enzim ini hanya mampu mencerna

lemak yang mempunyai rantai pendek, misalnya lemak mentega. Pencernaan

lemak secara enzimatik yang sebenarnya terjadi di dalam usus halus akibat

pengaruh enzim steapsin, yaitu enzim lipase yang berasal dari pankreas. Garam

garam empedu, seperti natrium taurokolat dan natrium glikokolat yang masuk ke

dalam usus dapat membantu proses emulsifikasi lemak.6-8

Lemak yang tidak larut dalam air, terdispersi menjadi butiran-butiran

lemak berukuran kecil sehingga mudah diserang oleh enzim lipase yang larut

dalam air. Akibat pengaruh lipase pankreas, butiran-butiran lemak tersebut akan

mengalami hidrolisis menjadi digliserida, monogliserida, gliserol, dan asam

lemak.6-8

Gambar 2.3 Langkah-langkah penyerapan lemak dalam sel-sel mukosa usus

(Sumber : Biokimia Kedokteran Dasar, 2000)7

Melalui membran mukosa intestinum, produk hidrolisis masuk ke dalam

sel-sel mukosa intestinum dan oleh pengaruh lipase yang ada di mukosa

intestinum, proses hidrolisis diterukan. Hasil hidrolisis lemak diubah kembali

menjadi lemak. Lemak hasil sintesis dibungkus oleh protein dan butiran

Page 26: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

12

lipoprotein yang disebut kilomikron. Kilomikron ditransfer ke aliran darah

melalui sistem limfa untuk di bawa ke hati dan jaringan adiposa.6,7,9

Lemak pada jaringan adiposa berperan untuk menyediakan energi,

melindungi organ vital terhadap gangguan mekanik, sebagai isolator sehingga

panas tubuh tidak banyak keluar dan sebagai bantalan bagi alat-alat tubuh, seperti

misalnya ginjal dan mata. Selain dari lemak makanan, lemak yang terdapat di hati

juga dapat diperoleh dari karbohidrat atau protein melalui reaksi biosintesis yang

rumit. Lemak hati dapat mengalami perubahan melalui jalan yang panjang

menjadi Asetil-KoA, kemudian masuk ke dalam siklus Krebs dan rantai

pernapasan sehingga diperoleh energi.7,9

2.1.6 Metabolisme lemak

Sebagian besar lemak yang terdapat di dalam tubuh akan masuk ke dalam

kategori asam lemak dan triasilgliserol, gliserofosfolipid, sfingolipid, eikosneoid,

kolesterol, garam empedu, dan hormon steroid, serta vitamin larut lemak. Lemak-

lemak ini memiliki fungsi dan struktur kimia yang sangat beragam namun

memiliki sifat yang sama yaitu relatif tidak larut dalam air.7,8

Asam lemak, yang disimpan sebagai triasilgliserol berfungsi sebagai

bahan bakar dan merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Gliserofosfolipid

dan sfingolipid yang mengandung asam-asam lemak ester, ditemukan pada

membran dan dalam lipoprotein darah di antara komponen lemak struktur-struktur

tersebut dengan air disekelilingnya. Lemak-lemak membran ini memberntuk

sawar hidrofobik di antara kompartemen-kompartemen subselular serta antara

konstituen-konstituen sel dan lingkungan ekstrasel. Asam lemak polyunsaturated

yang mengandung 20 karbon membentuk elkosanoid. Lipid seperti ini mengatur

banyak proses di dalam sel.7,9

Kolesterol berperan menstabilkan lapis ganda (bilayer) fosfolipid pada

membran. Kolesterol berfungsi sebagai prekursor garam-garam empedu, senyawa

mirip deterjen yang berfungsi dalam proses pencernaan dan penyerapan lemak.

Kolesterol juga berfungsi sebagai prekursor hormon steroid yang memiliki banyak

fungsi termasuk mengatur metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi.6,7

Page 27: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

13

Vitamin larut lemak adalah lemak yang berperan dalam aneka ragam

fungsi seperti penglihatan, pertumbuhan, dan diferensiasi (vitamin A), pembekuan

darah (vitamin K), pencegahan kerusakan oksidatif pada sel (vitamin E), dan

metabolisme kalsium (vitamin D). Triasilgliserol yang merupakan lemak utama

dalam makanan dicerna di dalam lumen usus. Produk-produk pencernaan tersebut

diubah kembali menjadi triasilgliserol di dalam sel epitel usus, lalu dikemas

dalam lipoprotein yang dikenal sebagai kilomikron dan disekresikan ke dalam

limfe. Akhirnya kilomikron masuk ke dalam darah dan berfungsi sebagai salah

satu lipoprotein utama dalam darah.7,9

Lipoprotein berdensitas sangat rendah/ Very Low Density Lipoprotein,

(VLDL) dibentuk di hati, terutama dari karbohidrat makanan. Lipogenesis

merupakan proses perubahan glukosa menjadi asam lemak, yang kemudian

mengalami esterifikasi ke gliserol untukk membentuk triasilgliserol yang

terkemas dalam VLDL dan disekresikan keluar hati.6-8

Triasilgliserol pada kilomikron dan VLDL dicerna oleh lipoprotein lipase

(LPL), suatu enzim yang melekat pada sel endotel kapiler. Asam-asam lemak

yang dibebaskan kemudian diserap oleh otot dan jaringan lain untuk dioksidasi

menjadi CO2 dan air untuk menghasilkan energi. Setelah makan, asam-asam

lemak ini diserap oleh jaringan adiposa dan disimpan sebagai triasilgliserol.7,9

Gambar 2.4 Metabolisme triasilgliserol dalam keadaan kenyang.

(Sumber : Biokimia Kedokteran Dasar, 2000)7

Page 28: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

14

2.2 Status gizi

2.2.1 Pengertian status gizi

Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk

anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga

didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara

kebutuhan dan masukan nutrien. Penelitian status gizi merupakan pengukuran

yang didasarkan pada data antropometri serta biokimia dan riwayat diet.10,12

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan

penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah

satu faktor risiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian. Status gizi yang baik

bagi seseorang akan berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap

kemampuan dalam proses pemulihan. Status gizi masyarakat dapat diketahui

melalui penilaian konsumsi pangannya berdasarkan data kuantitatif maupun

kualitatif.10-12

Menurut Depkes RI 2002, status gizi merupakan tanda-tanda penampilan

seseorang akibat keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi yang

berasal dari pangan yang dikonsumsi pada suatu saat berdasarkan pada kategori

dan indikator yang digunakan.11,13

Dalam menetukan klasifikasi status gizi harus ada ukuran baku yang

sering disebut reference. Baku antropometri yang sering digunakan di Indonesia

adalah World Health Organization – National Centre for Health Statistic (WHO-

NCHS). Berdasarkan baku WHO - NCHS status gizi dibagi menjadi empat :

Pertama, gizi lebih untuk over weight, termasuk kegemukan dan obesitas. Kedua,

gizi baik untuk well nourished. Ketiga, gizi kurang untuk under weight yang

mencakup mild dan moderat, kurang energi protein (KEP). Keempat, gizi buruk

untuk severe KEP, termasuk marasmus, marasmik-kwasiorkor, dan

kwasiorkor.12,14

Status gizi ditentukan oleh ketersediaan semua zat gizi dalam jumlah dan

kombinasi yang cukup serta waktu yang tepat. Dua hal yang penting adalah

terpenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh dan faktor-faktor yang

menentukan kebutuhan, penyerapan, dan penggunaan zat gizi tersebut.11,14

Page 29: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

15

2.2.2 Penilaian status Gizi

Menurut penelitian Supariasa tahun 2001, penilaian gizi secara langsung dapat

dibagi menjadi empat penelitian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik.

1. Antropometri

Antropometri adalah ukuran tubuh manusia, apabila ditinjau dari sudut

pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam

pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan

gizi. Penggunaan antropometri secara umum digunakan untuk melihat

ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan tersebut

terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak,

otot, dan jumlah air dalam tubuh. 11,12,14

Dalam program gizi masyarakat, pemantauan status gizi anak balita

menggunakan metode antropometri. Antropometri sebagai indikator status gizi

dapat mengukur beberapa parameter seperti umur, berat badan, tinggi badan,

lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar pinggul, dan tebal lemak di bawah kulit.

Indeks antropometri yang sering digunakan adalah berat badan menurut umur

(BB/U), tinggi badan menurut umur (TT/U) dan berat badan menurut tinggi badan

(BB/TB). Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran

masa tubuh. Masa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang

mendadak misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan

atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. Berat badan (BB) juga

merupakan parameter antropometri yang sangat labil dalam keadaan normal,

apabila kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi serta kebutuhan gizi

terjamin, maka berat badan akan berkembang mengikuti pertambahan umur.14,15

2. Klinis

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status

gizi karena didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi dihubungkan

dengan ketidakcukupan gizi. Hal tersebut dapat dilihat pada jaringan epitel

(superficial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut, mukosa oral, atau pada

organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. Metode

ini umumnya digunakan untuk survey klinis secara cepat (rapid clinical surveys)

dan dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari

Page 30: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

16

kekurangan zat gizi. Metode ini juga dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat

status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisis atau riwayat

penyakit.13,15

3. Biokimia

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji

secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh antara lain

darah, urin, feses, hati, dan otot. Metode ini juga dapat dijadikan sebuah

peringatan akan keadaan malnutrisi yang lebih buruk dan bagi gejala klinis yang

kurang spesifik dapat pula ditentukan kekurangan gizi yang spesifik dengan

menggunakan metode ini.13,15

4. Biofisik

Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi

dengan melihat kemampuan fungsi jaringan dan melihat perubahan struktur

jaringan. Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta

senja epidemik dengan menggunakan tes adaptasi gelap.12,13

Penilaian status gizi tidak langsung dapat dibagi menjadi tiga yaitu survey

konsumsi makanan dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi,

statistik vital dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan yang

berhubungan dengan gizi, dan faktor ekologi dengan melihat hasil interaksi

beberapa faktor fisik, biologis, dan lingkungan budaya.14,15

2.2.3 Klasifikasi status gizi

Penentuan status gizi dilakukan berdasarkan berat badan (BB) menurut panjang

badan (PB) atau tinggi badan (TB) (BB/TB), untuk mengetahui pertumbuhan

normal US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan the National

Center for Health Statistic (NCHS) membuat grafik pertumbuhan yang memiliki

klasifikasi berdasarkan berat dan tinggi berdasarkan umur dan jenis kelamin serta

indeks masa tubuh. 13,15,16

Grafik pertumbuhan memiliki 7 kurva dengan pola yang sama. Setiap kurva

tersebut mewakili persentil yang berbeda yaitu 5th, 10th, 25th, 50th, 75th, 90th,

dan 95th. Persentil 50th menunjukan rata-rata nilai pada umur tersebut. Selain itu

ada juga grafik dengan tambahan persentil 10th, 25th, 50th, 75th, 90th, dan 97th.

Page 31: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

17

Besar atau rendahnya persentil tidak menunjukkan adanya masalah pada status

gizi.14-16

Grafik WHO 2006 adalah grafik pertumbuhan yang digunakan sebagai acuan

untuk anak kurang dari 5 tahun dan grafik CDC 2000 untuk anak lebih dari 5

tahun. Penentuan status gizi menggunakan cut off z score WHO 2006 untuk usia

0-5 tahun dan persentase berat badan ideal sesuai kriteria Waterlow untuk anak di

atas 5 tahun. Klasifikasi BB dan TB dapat digunakan kriteria Waterlow tetapi

untuk IMT hanya diklasifikasikan menurut persentil. 13,14

Table 2.6 Klasifikasi status gizi

Kategori (%) (persentil)

Obesitas >120 > P95

Gizi lebih >110 P85-P95

Normal 90-110 P5-P85

Gizi kurang 70-90 < P5

Gizi buruk <70

(Sumber : Nutrisi Pediatrik , 2011)14

Grafik WHO 2006 digunakan untuk usia 0-5 tahun karena mempunyai

keunggulan metodologi dibandingkan CDC 2000. Untuk usia di atas 5 tahun

hingga 18 tahun digunakan grafik CDC 2000 dengan pertimbangan grafik WHO

2007 tidak memiliki grafik BB/TB dan data dari WHO 2007 merupakan

smoothing NCHS 1981.13,14

2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi

Status gizi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi kondisi balita baik dari faktor internal maupun eksternal. Faktor-

faktor tersebut antara lain:

1. Tingkat pendidikan orang tua

Pengetahuan yang berhubungan dengan masalah kesehatan akan

mempengaruhi terjadinya gangguan kesehatan, sehingga kurangnya pengetahuan

tentang gizi akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan untuk menerapkan

informasi dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan salah satu penyebab

terjadinya gangguan gizi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Isnansyah

Page 32: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

18

(2006) melalui uji korelasi Spearman, menunjukkan adanya hubungan positif dan

sangat signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi balita. 12,14,15

2. Penyakit infeksi

Penyakit infeksi dapat memperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang

buruk dapat mempermudah terkena penyakit infeksi, sehingga penyakit infeksi

dengan keadaan gizi merupakan suatu hubungan timbal balik. Penyakit infeksi

dapat disebabkan oleh faktor agent (penyebab infeksi), host (induk semang), dan

route of transmission (jalannya penularan). Faktor agen penyebab penyakit infeksi

antara lain virus, bakteri, jamur, riketsia, dan protozoa. Berbagai agen infeksi

tersebut akan menyebabkan seseorang mengalami penyakit-penyakit infeksi

seperti influenza, cacar, thypus, disentri, malaria, dan penyakit kulit seperti panu.

Suatu penyakit infeksi juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang ada pada

induk semang itu sendiri, tergantung dari kekebalan atau resistensi orang yang

bersangkutan. Penyakit infeksi ini merupakan penyakit yang menular dan

penularan dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.16,17

3. Pendapatan keluarga

Pendapatan keluarga adalah penghasilan orang tua setiap bulan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Isnansyah (2006) melalui uji korelasi

Spearman menunjukkan adanya hubungan yang positif dan sangat signifikan

antara pendapatan keluarga dengan status gizi. Pendapatan yang rendah

berpengaruh terhadap asupan makanan yang dikonsumsi karena penghasilannya

terbatas. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan adanya korelasi yang signifikan

antara pendapatan keluarga dengan status gizi. Semakin besar pendapatan

keluarga maka semakin baik status gizi balita dan sebaliknya. Analisis Chi-square

menunjukkan bahwa status ekonomi secara bermakna merupakan faktor yang

berhubungan dengan status gizi kurang pada balita.16,17

Page 33: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

19

2.3 Kerangka Teori

Bagan 2.2 Kerangka konsep

2.4 Kerangka Konsep

Bagan 2.2 Kerangka konsep

2.5 Definisi operasional

Prekursor Prostaglandin

Asupan Makanan Pendapatan Keluarga

Penyakit Infeksi Tingkat Pendidikan

Protein Lemak Karbohidrat

Status Gizi

Nabati Hewani

Sumber

Transport vitamin Penghasil Energi

Fungsi

Obesitas Gizi lebih

Kurva CDC 2000

Kecukupan asupan (20-25% total kalori)

Lemak

Asupan Makanan

Status Gizi

Cukup Lebih Kurang Gizi normal Gizi kurang

Page 34: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

20

Tabel 2.7 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala

Ukur

Hasil Ukur

1 Status gizi Ukuran kecukupan

asupan gizi seseorang

yang diukur

berdasarkan persentil

berat badan terhadap

umur (BB/U), tinggi

badan terhadap umur

(TB/U), dan indeks

masa tubuh terhadap

umur (IMT/U)2

Kurva CDC

2000

Ordinal Gizi normal (90-110%/

P5-P85), status gizi

lebih (110-120%/ P85-

P95), obesitas (>120%/

>P95), status gizi

kurang (70-90%/ <P5),

dan status gizi buruk

(<70%).

2 Tinggi badan Rata-rata hasil dua kali

pengukuran dari

panjang badan subyek

yang diukur dari

puncak kepala sampai

mata kaki pada saat

dilakukan

pengumpulan data18

Timbangan

digital

SECA (GM-

TD 150)

Ordinal Hasilnya dinyatakan

dalam centimeter

(cm).

3 Berat Badan Rata-rata hasil dua kali

pengukuran dari massa

tubuh subyek yang

ditimbang saat

pengumpulan data18

Timbangan

digital

SECA (GM-

TD 150)

Ordinal Hasilnya dinyatakan

dalam kilogram (kg)

4 Usia Selisih dari tanggal

pengambilan data

primer dengan tanggal

lahir yang dinyatakan

dalam bentuk bulan

Kuesioner Ordinal Anak-anak berusia 13-

15 tahun dan sedang

menempuh pendidikan

formal di sekolah

5 Asupan

Lemak

Banyaknya kandungan

lemak pada pangan

yang dikonsumsi.

Angka

Kecukupan

Gizi (AKG)

Ordinal 20-25% dari total

kalori perhari19

Page 35: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah desain potong lintang

dengan menggunakan data primer untuk mengetahui status gizi anak sekolah usia

13-15 tahun serta asupan lemak dari makanan.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1. Waktu Penelitian

Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 13-16 April 2015

3.2.2. Tempat Penelitian

Pengolahan data dilakukan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Jl.

Kertamukti No. 05, Pisangan Ciputat 15419, Tangerang Selatan. Pengambilan

data dilakukan di Madrasah Pembangunan Tsanawiyah Jl. Kertamukti, Pisangan

Ciputat 15419, Tangerang Selatan.

3.3. Sumber data

Data yang digunakan adalah data primer dari hasil pengukuran

antropometri dan wawancara konsumsi makanan dengan menggunakan metode

Food Frequency Questioner (FFQ) pada subyek. FFQ yang digunakan sudah

tervalidasi dan sering digunakan oleh penelitian mengenai gizi.

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian

Pada penelitian ini, sampel yang digunakan oleh peneliti adalah anak-anak

usia 13-15 tahun yang sekolah di Madrasah Pembangunan Tsanawiyah,

Tangerang Selatan pada tahun 2015.

Cara pemilihan sampel menggunakan metode random sampling yaitu

diacak semua anak yang berusia 13-15 tahun yang bersekolah di Madrasah

Pembangunan Tsanawiyah, Tangerang Selatan pada tahun, lalu dipilih 7 orang

dari setiap kelas.

Page 36: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

22

Besar sampel (n) dapat ditentukan dengan rumus :

n = Zα2×p×q

d2

n = besar sampel

Za = 1,96 (deviat baku normal untuk a=0,05)

p = proporsi subyek yang memiliki status gizi kurang bernilai = 11,1%

q =1-p = 0, 889

d = ketetapan absolut yang dikehendaki = 8,5%

n = (1.96)2

x 0.111 x 0.889 = 52,46 ~ 52

(0.085)2

Jadi, sampel minimal yang dibutuhkan adalah sebanyak 52 anak-anak usia 13-15

tahun di Madrasah Pembangunan Tsanawiyah, Tangerang Selatan.

3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.5.1. Kriteria Inklusi

Kriteria subyek yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah

i. Anak usia 13-15 tahun laki laki dan perempuan

ii. Bersekolah di Madrasah Pembangunan Tsanawiyah,

Tanggerang Selatan tahun 2015

iii. Sampel bersedia mengikuti penelitian

iv. Orang tua memberikan izin mengikuti penelitian

3.5.2. Kriteria Eksklusi

Kriteria subyek eksklusi adalah setiap anak uasia 13-15 tahun adalah

i. Sakit saat pengambilan data

ii. Sedang menjalani ujian saat dilakukan pengambilan data

iii. Menderita penyakit berat seperti kanker, edema,

organomegali, dan hidrosefalus.

Page 37: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

23

iv. Menderita penyakit kelainan tulang sehingga tinggi badan

sulit diukur.

3.6. Cara Kerja

3.6.1. Pengumpulan data

3.6.1.1. Data umum

Pengumpulan data umum didapatkan dari data yang dimiliki oleh sekolah

yaitu meliputi usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, dan tingkatan kelas

anak sekolah usia 13-15 tahun di Madrasah Pembangunan Tsanawiyah,

Tangerang Selatan. Data tersebut diperoleh dengan mewawancarai sampel

sebelum penelitian dilakukan.

3.6.1.2. Data Antropometri

a. Pengukuran Tinggi Badan

Pengukuran tinggi badan dilakukan sebanyak dua kali dengan alat GM-TD

150 yang ditempatkan di dinding yang rata pada ketinggian tertentu. Data berat

badan yang dimasukkan adalah rata-rata dari hasil dua kali pengukuran. Anak

diminta melepas sepatu lalu bersandar di dinding dengan kedua kaki dirapatkan.

Punggung, pantat, dan tumit kaki menempel pada dinding, dengan kepala dan

pandangan lurus ke depan dan badan tegak. Alat ditarik ke bawah hingga

menyentuh kepala/ubun anak. Lalu membaca angka pada alat dan catat. Meminta

anak turun dahulu untuk mengukur tinggi badan yang kedua lalu lakukan cara

yang sama kemudian dicatat.18,19

b. Pengukuran Berat Badan

Pengukuran berat badan dilakukan sebanyak dua kali dengan alat GM-TD

150. Data tinggi badan yang dimasukkan adalah rata-rata dari hasil dua kali

pengukuran. Anak diminta melepas sepatu serta pakaian yang memberatkan

kemudian berdiri di atas timbangan dan pandangan lurus ke depan. Anak naik ke

atas timbangan untuk beberapa saat lalu membaca angka yang muncul pada alat

kemudian turun dari timbangan lalu lakukan langkah yang sama untuk mencatat

berat badan yang kedua. 18,19

Page 38: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

24

3.6.1.3. Data wawancara Konsumsi Makanan

Wawancara konsumsi makanan dilakukan dengan metode Food

Frequency Questioner (FFQ) yang telah tervalidasi. Dari metode tersebut

didapatkan data mengenai pola dan jumlah asupan makanan selama periode

harian, mingguan, serta bulanan. Wawancara ini dibantu dengan food model untuk

memudahkan subyek memberikan gambaran mengenai besar asupan makanannya.

Wawancara berlangsung sekitar 20 – 30 menit untuk setiap anak.

3.6.2. Pengolahan dan Analisis Data

3.6.2.1. Pengolahan Data Antropometri

Data yang didapatkan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan

dimasukkan dan dianalisis ke dalam kurva CDC 2000 menurut umur. Selisih dari

tanggal lahir dan tanggal penelitian akan didapatkan data usia subyek dalam

hitungan bulan. Hasil interpretasi kurva CDC 2000 diperoleh persentil BB/U,

TB/U, dan IMT/U. Setelah itu dilakukan perhitungan persen menurut kriteria

Watelow untuk BB dan TB. Cara perhitungannya yaitu menggunakan rumus:

BB/TB subyek x 100%

BB/TB persentil 50

Klasifikasi IMT tidak menggunakan kriteria Waterlow karena grafik IMT

digunakan untuk menentukan adanya obesitas. Data persen dan persentil tersebut

dimasukkan ke dalam analisis statistik untuk menentukan status gizi subyek.

Status gizi dianggap baik jika berada pada rentang 90-110% dan P5-P85.14,15

3.6.2.2. Pengolahan Data Wawancara Konsumsi Makanan

Data yang didapatkan melalui Food Frequency Questioner (FFQ)

dimasukkan dan dianalisis menggunakan aplikasi Nutrisurvey yang akan

menghasilkan jumlah asupan lemak dan kalori dari makanan setiap harinya pada

subyek. Jumlah asupan lemak yang baik ditentukan berdasarkan tabel Angka

Kecukupan Lemak (AKL) mengenai asupan lemak anak laki-laki dan perempuan

usia 13-15 tahun berdasarkan anjuran proporsi lemak. Data jumlah asupan lemak

Page 39: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

25

per hari dari penelitian ini dikali 9, lalu dibagi dengan total asupan kalori dikali

100%. Hasil dimasukkan ke dalam analisis statistik dan ditentukan tingkat asupan

lemak berdasarkan persen AKL dari asupan total kalori. Asupan lemak dianggap

baik jika pada laki laki diperoleh lebih dari 83 gram dan pada perempuan lebih

dari 71 gram dan memenuhi 20-25% dari total asupan kalori perhari.17,20

3.6.2.3. Analisis Statistik

Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan SPSS 21.0. Analisis

data meliputi:

a. Analisis univariat

Analisis univariat meliputi penghitungan proporsi variabel dalam bentuk

persentase dan uji normalitas. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov

test dilakukan untuk sebaran umur, berat badan, tinggi badan, asupan lemak dan

status gizi (berdasarkan persentil BB/U, TB/U dan IMT/U). Apabila p > 0,05

maka data memiliki distribusi normal sehingga dituliskan dalam bentuk mean ±

SD. Sedangkan apabila p < 0,05 maka data memiliki distribusi tidak normal

sehingga dituliskan dalam bentuk median (min-max).

3.6.3. Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk tabel dan disertai dengan penjelasan

deskriptif dan dilaporkan sebagai skripsi.

3.6.4. Pelaporan Data

Data dan hasil analisis dilaporkan dalam bentuk makalah laporan

penelitian yang kemudian dipresentasikan di depan penguji dari modul riset.

3.7. Identifikasi variabel

Variabel pertama : asupan lemak

Variabel kedua : status gizi

Page 40: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

26

3.8. Etika penelitian

1. Penelitian ini telah mendapat izin etik dari pembimbing etik modul riset.

2. Responden sudah mendapat penjelasan singkat mengenai penelitian yang

akan dilakukan, setelah itu responden dimintai persetujuannya untuk

dilakukan pengambilan data. Hasil dari pengambilan data akan

dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian.

Responden berhak menolak untuk tidak mengikuti penelitian ini.

Page 41: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sebaran Karakteristik Subyek

Penelitian ini dilakukan dengan subyek penelitian sebanyak 54 anak usia

13-15 tahun yang mengikuti pendidikan formal di Madrasah Pembangunan

Tsanawiyah, Ciputat pada tahun 2015. Jumlah seluruh sampel yang diambil yaitu

sebanyak 56 anak seluruhnya diikutsertakan dalam pengolahan data, 2 sampel

pada penelitian tidak diikutsertakan melanjutkan penelitian karena usia kurang

dari 13 tahun. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan presisi sebesar 8,5%.

Peneliti tidak memakai nilai presisi sebesar 5% karena mengacu pada besar

sampel yang diinginkan dengan pertimbangan waktu menyangkut pada

pengambilan data sampel di lapangan.

Pada pengambilan data, subyek diwawancara dengan menggunakan FFQ

dengan menanyakan frekuensi asupan setiap bahan makanan perharinya dalam 1

bulan terakhir. Kekurangan pada penelititan ini adalah subyek tidak dapat

mengingat pasti berapa banyak jumlah asupan setiap makanan yang pernah

dikonsumsi.

Besarnya jumlah asupan makanan yang dikonsumsi di perkirakan menurut

food model yang disediakan. Subyek melihat food model dan memperkirakan

berapa besarnya asupan makanan yang dikonsumsi. Food model yang dipakai saat

pengambilan data kurang tepat dalam menggambarkan ukuran asupan makanan

sehari hari. Kekurangan food model yang dipakai, kami konsultasikan kepada ahli

gizi di puskesmas tangerang agar akurasinya tidak berbeda dengan besarnya

asupan yang sebenarnya.

Page 42: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

28

Tabel 4.1 Sebaran karakteristik subyek berdasarkan jenis kelamin dan usia (n=54)

Karakteristik Jumlah (n) Persentase (%)

Jenis Kelamin

Laki-laki 21 37,5

Perempuan 35 62,5

Usia

13 tahun 36 66,7

14 tahun 18 33,3

Dari tabel 4.1 diketahui bahwa pada penelitian ini jumlah subyek

perempuan lebih banyak dari laki-laki yaitu sebesar 35 subyek (62,5%) dari 54

sampel yang diteliti. Subyek yang memiliki umur 13 tahun adalah 36 subyek

(66,7%) yang jumlahnya lebih banyak daripada subyek yang memiliki umur 14

tahun yaitu sebesar 18 subyek (33,3%).

Tabel 4.2 Sebaran berat badan berdasarkan jenis kelamin

Berat badan (kg)

Laki-laki (median) 52,22(+33,4 - 121,8)

Perempuan (mean) 48,35 (+ 1,4)

Tabel 4.3 Sebaran tinggi badan badan berdasarkan jenis kelamin

Tinggi badan (cm)

Laki-laki (mean) 165,5 (+ 1,9)

Perempuan (mean) 154,82(+ 1,1)

Sebaran berat badan pada laki-laki memiliki distribusi tidak normal setelah

dilakukan uji normalitas Kolmogov-Smirnov, sehingga diperoleh nilai median

sebesar 52,22 dengan interquartile range 16,8 berbeda halnya dengan tinggi

badan yg memiliki distribusi normal dengan standar deviasi sehingga diperoleh

nilai rata rata 165,5 cm. Sedangkan distribusi berat badan dan tinggi badan pada

perempuan adalah normal sehingga diperoleh nilai rata-rata 48,35 kg dan 154,82

cm.

Page 43: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

29

4.2. Status Gizi

Tabel 4.4 Klasifikasi subyek berdasarkan indikator status gizi (n = 54)

Klasifikasi indikator status gizi Jumlah (n) Persentase (%)

Status gizi berdasarkan BB/U

Obesitas (>120%) 13 24,1

Gizi lebih (110-120%) 8 14,8

Gizi baik (90-110%) 21 38,9

Gizi kurang (70-90%) 11 20,4

Gizi buruk (<70%) 1 1,9

Status gizi berdasarkan TB/U

Tinggi (110-120%) 3 5,6

Normal (90-110%) 50 92,6

Pendek (70-90%) 1 1,9

Status gizi berdasarkan IMT/U

Obesitas (> P95) 7 13

Gizi lebih ( P85-P95) 5 9,3

Gizi baik (P5-P85) 41 75,9

Gizi kurang (< P5) 1 1,9

Hasil sebaran terbesar dari tabel 4.4 berdasarkan indikator status gizi

menurut BB/U adalah 21 subyek (38,9% dari total sampel) memiliki status gizi

baik yaitu berada dalam rentang 90-110%, status gizi menurut TB/U sebanyak 50

subyek (92,6% dari total sampel) memiliki tinggi badan normal, dan menurut

IMT/U sebanyak 41 subyek (75,9% dari total subyek) memiliki status gizi baik.

4.3. Asupan Lemak

Tabel 4.5 Sebaran subyek menurut tingkat asupan lemak (n = 54)

Tingkat asupan lemak Jumlah (n) Persentase (%)

Lebih (>25%) 47 87

Cukup (20-25%) 7 13

Kurang (<20%) 0 0

Page 44: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

30

Dari tabel 4.5 diketahui bahwa dari 54 subyek tidak ada satu pun yang

memiliki asupan lemak kurang, sedangkan sebaran terbanyak ada pada 47 subyek

(87% dari total sampel) yang memiliki asupan lemak lebih. Sama halnya dengan

penelitian yang dilakukan di Semarang tahun 2013 pada anak usia 13-15 tahun

sebanyak 94 subyek dengan desain potong lintang yang diperoleh dari food recall

24 jam, memberikan hasil bahwa anak di perkotaan dan pedesaan memiliki

prevalensi tertinggi pada asupan lemak lebih yaitu lebih dari 50% subyek. 25

4.4. Pembahasan

Penelitian lain yang dilakukan di Semarang tahun 2013, memiliki sebaran

jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebesar 39 subyek (79%) dan pada

usia 13 tahun sebesar 39 subyek (79,6%).

Berbeda dengan penelitian ini yang memiliki prevalensi obesitas dan gizi

lebih menurut IMT/U sebesar 13% dan 9,3%, penelitian lain yang telah dilakukan

di Amerika Serikat pada tahun 2012 memberikan hasil prevalensi overweight dan

obesitas yang tidak berbeda jauh yaitu sebesar 14,9% dan 16,9% dengan

menggunakan pengukuran IMT/U. Penelitian tersebut menggunakan sampel

sebanyak 3355 pada anak usia 2-19 tahun dengan mengkategorikan status gizi

berdasarkan persentil. Perbedaan yang terjadi dapat disebabkan karena jumlah

sampel pada penelitian ini yang lebih sedikit.21

Penelitian lain yang dilakukan secara potong lintang terhadap anak-anak

usia 2-19 tahun di AS tahun 2011-2012 dengan jumlah sampel 9120, menetapkan

IMT diatas persentil 95 berdasarkan jenis kelamin kurva CDC 2000 menurut

indikator IMT/U sebagai kategori obesitas. Hasil yang didapatkan adalah

prevalensi obesitas sebesar 16,9% pada anak 2-19 tahun dan 34,9% pada orang

dewasa usia lebih dari 20 tahun. Tidak terdapat perbedaan prevalensi yang

signifikan pada penelitian yang dilakukan di Amerika pada tahun 2003-2004

dengan tahun 2011-2012. Prevalensi obesitas pada penelitian ini adalah 13%

angka tersebut lebih kecil daripada penelitian yang dilakukan di Amerika

Serikat.22

Penelitian ini memiliki indikator status gizi yang hasilnya sama dengan

penelitian yang dilakukan oleh Rosmalina Y pada anak remaja SLTP. Sampel

Page 45: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

31

penelitian adalah murid SLTP usia 11-15 tahun sebanyak 300 subyek dengan

desain potong lintang. Pada penelitian tersebut didapatkan prevalensi status gizi

normal menurut indikator IMT/U sebesar 84,3% dan TB/U sebesar 65,7%. Sama

halnya dengan penelitian ini, menurut BB/U, TB/U, dan IMT/U prevalensi

tertinggi menurut penelitian Rosmalina Y adalah status gizi normal dan tinggi

badan normal, sedangkan prevalensi terendah adalah status gizi buruk dan tinggi

badan pendek.23

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Semarang pada tahun 2012,

status gizi disebabkan oleh beberapa faktor. Penelitian tersebut menjelaskan

bahwa status gizi dapat dipengaruhi oleh status ekonomi yang berhubungan

dengan pemenuhan bahan makanan setiap harinya yang dapat mempengaruhi

status gizi. Selain itu faktor lain yang berpengaruh adalah pengetahuan gizi

sehingga berdampak pada sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan yang

berujung pada status gizi individu. Penelitian ini dilakukan di Madrasah

Pembangunan yang memiliki latar belakang status ekonomi keluarga menengah

keatas sehingga pemenuhan dan perilaku dalam pemilihan konsumsi bahan

makanan setiap harinya baik oleh karena itu pada penelitian ini diperoleh

prevalensi tertinggi status gizi normal.24

Penelitan di Amerika tahun 2008 terhadap 314 anak ras Afrika usia 11-14

tahun. Penelitian tersebut memiliki hasil yang sama dengan penelitian ini yaitu

prevalensi terbesar berada pada asupan lemak berlebih sebesar 77% subyek.

Berbeda dengan penelitian ini, angka kecukupan gizi asupan lemak yang

digunakan pada penelitian tersebut sebesar 40-50% dari total kalori perharinya. 26

Penelitian lain yang dilakukan di Pakistan pada tahun 2014 terhadap

11.237 anak usia 6-16 tahun memiliki hasil yang berbeda. Penelitian tersebut

menggunakan desain potong lintang dengan multistage stratified sampling.

Asupan makanan sehari hari diperoleh dengan menggunakan food recall 24 hours.

Asupan lemak pada sampel yang diteliti menggunakan angka kecukupan gizi

lemak sebesar 18-32%. Bertolak belakang dengan penelitian ini, sebaran asupan

lemak pada sampel yang diteliti adalah rendah. 27

Penelitian yang dilakukan di Semarang tahun 2011 pada 31 anak obesitas

menjelaskan bahwa rata-rata besarnya asupan lemak terhadap kalori total

Page 46: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

32

perharinya sebanyak 43%. Sampel pada penelitian tersebut memiliki sebaran

asupan lemak yang berlebih. Pada penelitian tersebut diperlakukan intervensi

olahraga yang ternyata bepengaruh pada tingkat asupan total lemak pada tubuh

anak obesitas. Dijelaskan juga bahwa peningkatan asupan lemak total dapat

diperoleh pada anak yang tidak rutin berolahraga selain dari asupan makanan

sehari-harinya. Berdasarkan penelitian tersebut, asupan lemak dipengaruhi oleh

besarnya asupan makanan yang mengandung lemak seperti junk food. 28

Page 47: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

33

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Rata-rata anak sekolah berusia 13 tahun. Subyek perempuan lebih banyak dari

subyek laki-laki.

2. Status gizi berdasarkan persentil BB/U, TB/U, dan IMT/U memiliki prevalensi

terbanyak pada status gizi normal.

3. Tingkat asupan lemak terbanyak adalah asupan lebih.

5.2. Saran

1. Anak yang memiliki status gizi normal tetap diedukasi mengenai pola hidup sehat

karena ada anak yang memiliki status gizi normal tetapi asupan lemak lebih.

2. Anak yang memiliki status gizi berlebih diedukasi untuk melakukan aktivitas fisik

serta mengatur pola makan dan asupan makan sesuai dengan jumlah dan frekuensi

optimal bagi anak usia 13-15 tahun.

3. Anak yang memiliki status gizi kurang diedukasi mengenai pemenuhan asupan

makanan yang bergizi dan cukup serta bahaya dari gizi buruk.

4. Anak yang memiliki asupan lemak berlebih diedukasi untuk mengurangi asupan

tinggi lemak seperti junk food dan gorengan.

Page 48: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

34

DAFTAR PUSTAKA

1. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia; 2013. h. 209-23.

2. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia; 2010. h. 50.

3. Mitayani, Sartika W. Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta : PT.Trans Info Media;

2010. h.15-9.

4. Sunarti E. Mengasuh dengan Hati. Jakarta : Elex Media Komputindo;

2004. h. 61-3.

5. Sulistyoningsih, Hariyani. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak.

Yogyakarta: Graha Ilmu; 2011. h. 91-7.

6. Sumardjo D. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa

Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta: EGC ;

2009. h. 263-82.

7. Mark, Dawn B, Allan D. Mark, Collen M. Smith. Biokimia Kedokteran

Dasar. Jakarta: EGC; 2000. h. 478-86.

8. Harold H, Leslei E, Hart D. Organic Chemistry, A Short Course. Edisi 11.

United States : Houghton Mifflin Company ; 2003. h. 97-103.

9. Suhardjo. Prinsip-Prinsip Ilmu Gzi. Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Anggota IKAPI ; 2010. h. 44-6.

10. Beck M. Ilmu gizi diet. Jakarta : Yayasan Essentia Medica; 2000. h. 15-20.

11. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Umum ; 2004. h. 72-9.

12. Achadi E. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Edisi 1. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada ; 2007. h. 67-71.

13. Depkes RI. Pemantauan Pertumbuhan Anak. Jakarta : Direktorat Gizi

Masyarakat ; 2002. h. 11-9.

14. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik.

Jakarta: Badan Penerbit IDAI ; 2011. h. 5.

15. Arisman. Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2009. Chapter 1. h. 93.

Page 49: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

35

16. Notoatmodjo S. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineca

Cipta ; 2003. h.32-4.

17. Permana, W. E. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi

kurang pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Baturaden II [Skripsi].

Purwokerto : Universitas Jenderal Soedirman; 2011.

18. Bickley LS dan Szilagyi PG. Physical Examination and History Taking. 9th

Edition. USA: Lippincott Williams and Wilkins. 2007. Chapter 3. h. 59-93.

19. Samour P. Pediatric Nutrition. 4th

Edition. Canada : Jones and Bartlett

Learning Publishers inc ; 2013. h. 23-30.

20. Hardinsyah dan Tambunan, V. Kecukupan Energi, Protein, Lemak dan

Serat Makanan. Dalam Angka Kecukupan Gizi dan Acuan Label Gizi.

Jakarta : LIPI, Deptan, Bappenas, BPOM, BPS, Menristek, PERGIZI

PANGAN, PERSAGI dan PDGMI; 2004.

21. Cheryl D, Margaret D, Carroll. Prevalence of Obesity Among Children and

Adolescent [script]. Amerika Serikat: Division of Health and Nutrition

Examination Survey United States; 2012.

22. Ogden L. Prevalence of Childhood and Adult Obesity in the United States.

JAMA. 2014; 311: 806-14

23. Yuniar R. Hubungan Status Gizi Mikro dengan Status Gizi pada Anak

Remaja SLTP. PGM 2010. 33: 14-22.

24. Susanti D. Perbedaan Asupan Energi, Protein dan Status Gizi pada

Remaja Panti Asuhan dan Pondok Pesantren [skripsi]. Semarang: Program

Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas

Diponegoro; 2012.

25. Dwiningsih. Perbedaan Asupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat dan

Status gizi pada Anak Remaja yang tinggal di Wilayah Perkotaan dan

Pedesaan [skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2013.

26. Jennifer N. Dietary Fat Intake among Urban in African American

Adolescents. Eat Behav. 2008 April: 9: 251-6.

27. Sina Aziz. Carbohydrate, Protein and Fat Intake of Healthy Pakistani

School Children in a 24 Hour Period. J Pak Med Assoc 2014:64;1255.

Page 50: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

36

28. Abdillah I. Perubahan Asupan Energi dan Nutrien Terhadap Indeks Massa

Tubuh dan Persen Lemak Tubuh pada Anak Obesitas Setelah Lepas

Intervensi [skripsi]. Semarang : Program Pendidikan Sarjana Kedokteran

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2011.

Page 51: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

37

Lampiran 1

Kode Etik

Page 52: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

38

Lampiran 2

Hasil analisis SPSS

Descriptives

Statistic Std. Error

BBL

Mean 60.8713 5.26964

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 49.8002

Upper Bound 71.9424

5% Trimmed Mean 59.0098

Median 52.2250

Variance 527.613

Std. Deviation 22.96983

Minimum 33.40

Maximum 121.85

Range 88.45

Interquartile Range 33.65

Skewness 1.257 .524

Kurtosis 1.257 1.014

TBL

Mean 165.0526 1.90934

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 161.0413

Upper Bound 169.0640

5% Trimmed Mean 165.1251

Median 164.7500

Variance 69.266

Std. Deviation 8.32262

Minimum 149.25

Maximum 179.55

Range 30.30

Interquartile Range 10.05

Skewness -.008 .524

Kurtosis -.408 1.014

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

BBL .227 19 .011 .878 19 .020

TBL .122 19 .200* .978 19 .914

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Page 53: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

39

Descriptives

Statistic Std. Error

bbp

Mean 48.3546 1.44541

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 45.4171

Upper Bound 51.2920

5% Trimmed Mean 47.8686

Median 46.5200

Variance 73.122

Std. Deviation 8.55116

Minimum 34.25

Maximum 74.70

Range 40.45

Interquartile Range 11.40

Skewness .975 .398

Kurtosis 1.332 .778

tbp

Mean 154.8243 1.10042

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 152.5880

Upper Bound 157.0606

5% Trimmed Mean 154.6437

Median 153.5000

Variance 42.382

Std. Deviation 6.51015

Minimum 140.95

Maximum 172.70

Range 31.75

Interquartile Range 10.50

Skewness .434 .398

Kurtosis .328 .778

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

bbp .122 35 .200* .945 35 .078

tbp .095 35 .200* .969 35 .405

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Page 54: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

40

AKGLEMAK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

2 7 13.0 13.0 13.0

3 47 87.0 87.0 100.0

Total 54 100.0 100.0

BBumur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1 1 1.9 1.9 1.9

2 11 20.4 20.4 22.2

3 21 38.9 38.9 61.1

4 8 14.8 14.8 75.9

5 13 24.1 24.1 100.0

Total 54 100.0 100.0

TBumur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

2 1 1.9 1.9 1.9

3 50 92.6 92.6 94.4

4 3 5.6 5.6 100.0

Total 54 100.0 100.0

IMTumur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

2 9 16.7 17.0 17.0

3 23 42.6 43.4 60.4

4 8 14.8 15.1 75.5

5 13 24.1 24.5 100.0

Total 53 98.1 100.0

Missing System 1 1.9

Total 54 100.0

Page 55: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

41

LAMPIRAN 3

LEMBAR INFORMED CONCENT

Yth

Orangtua / Wali Murid Tsanawiyah

di tempat

Ciputat, 6 April 2015

Assalamualaikum wr.wb.

Dalam dunia pendidikan tinggi, penelitian sangat dibutuhkan untuk

menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baru. Penelitian juga menjadi salah satu

syarat untuk lulus dari sebuah universitas.

Kami sebagai mahasiswa/i pendidikan tinggi di UIN akan melakukan

penelitian tentang hubungan asupan makanan terhadap status gizi anak.

Atas dasar tersebut, kami mahasiswa dan mahasiswi Program Studi

Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bersama surat ini meminta

izin kepada orangtua/wali murid Madrasah Pembangunan Tsanawiyah untuk

mengambil data putra/i Bapak/Ibu sebagai bahan untuk penelitian kami. Adapun

data yang akan diambil berupa berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas,

lingkar perut, status gizi, serta hasil wawancara tentang asupan makanan. Data

dari putra/i Bapak/Ibu tidak akan disebarluaskan ke publik dan nama putra/i

Bapak/Ibu akan dirahasiakan. Data tersebut hanya akan dipakai sebagai bahan

peneltian.

Demikian surat izin ini dibuat. Atas perizinan dan pengertiannya kami

ucapkan terimakasih.

Wass.wr.wb

Muhammad Zikri Safira Indriakasia Nuraisah Septiarini

1112103000050 1112103000058 1112103000059

Lulu Zakiah Fajr Muzzammil

1112103000069 11121030000100

Page 56: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

42

LEMBAR PERIZINAN PERSETUJUAN

Nama Orangtua : ........................................................................

Nama Murid : ........................................................................

Kelas : ........................................................................

Dengan ini menyetujui putra/i kami untuk diwawancarai dan

diambil datanya oleh mahasiswa/i Program Studi Pendidikan Kedokteran UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Data putra/i kami hanya dipakai sebagai bahan

penelitian dan nama putra/i kami tetap dirahasiakan.

Orangtua/Wali Murid Madrasah Pembangunan Tsanawiyah

............, .... April 2015

(__________________)

Page 57: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

43

LAMPIRAN 4

FORMULIR FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE

Nama peneliti : Tanggal: Nama Siswa : Kelas : Jenis Kelamin : L / P Tanggal lahir : Usia: ANTROPOMETRI

Bahan Makanan

Frekuensi Jumlah

Harian Mingguan Bulanan jarang/tdk URT Gram ket

KARBOHIDRAT

Nasi

Mie

bihun

NO PEMERIKSAAN I

II RATA-RATA

1 BERAT BADAN

2 TINGGI BADAN

3 LINGKAR LENGAN ATAS

4 IMT

Page 58: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

44

roti tawar

kentang

singkong

Ubi

Talas

jagung

ketan

tepung

PROTEIN HEWANI

daging sapi

daging ayam

daging kambing

Ikan segar

ikan asin

ikan kalengan

udang segar

hati sapi

hati ayam

hati kambing

Otak

telur ayam

telur bebek

telur puyuh

Page 59: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

45

PROTEIN NABATI

tempe

Tehu

kacang tanah

kacang hijau

kacang kedelai

kacang merah

oncom

selai kacang

LEMAK

margarin

mentega

santan

minyak kelapa sawit

minyak kelapa

minyak jagung

minyak zaitun

lemak sapi

SUSU DAN PRODUKNYA

susu formula

susu kental manis

susu pasteurisasi

Keju

Page 60: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

46

es krim

yogurt

susu segar

Milo

dancow

SAYURAN

bayam

kangkung

buncis

kacang panjang

daun singkong

sawi hijau

sawi putih

caisin

touge

Kol

kembang kol

brokoli

labu siam

wortel

tomat

seledri

daun bawang

Page 61: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

47

BUAH-BUAHAN

pisang

pepaya

jeruk

semangka

melon

Apel

mangga

Pir

jambu air

jambu biji

rambutan

Duku

nangka

kelengkeng

durian

anggur

manggis

buah naga

LAIN- LAIN

gula pasir

gula merah

madu

Selai

Page 62: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

48

Teh

Kopi

Sirup

kecap

saus tomat

saus sambel

agar-agar

permen

biskuit

JAJANAN

cimol

nutrijel

makaroni goreng

nyam nyam

nasi goreng

kentang ulir

kwetiau

tistick keju

burger

roti manis

ayam sabana

ayam katsu

mie ayam

Page 63: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

49

soto betawi

makaroni scotel

Sosis

bakso

Es

cincau

nougat

spaghetti

Oreo

somay

batagor

martabak telur

takoyaki

dimsum

bubur ayam

pizza sosis

pisang keju

kue bolu

sate donat

burger

baso malang

nasi bakar ayam

nasi bakar ati ampela

nasi bakar tongkol

soto lamongan

Page 64: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

50

sate lontong

gado gado lontong

ketoprak

ketupat sayur

Page 65: GAMBARAN STATUS GIZI DAN ASUPAN LEMAK ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29560/1/SAFIRA... · Data yang digunakan menggunakan data primer dan hasil pengukuran

49

LAMPIRAN 5

RIWAYAT HIDUP

Nama : Safira Indriakasia Naskar

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 13 November 1994

Agama : Islam

Alamat : Jl. Kebagusan raya, Jagakarsa Residence Blok

A2/14, Jakarta Selatan

No. Telepon : 081295119394

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. TK Pelita (1998-2000)

2. SDS Pelita (2000-2006)

3. SMP Al-Izhar Pondok Labu (2006-2009)

4. SMA Al-Izhar Pondok Labu (2009-2012)

5. Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012-Sekarang)