GAMBARAN SIKAP IBU BALITA (0 – 5 TAHUN) TENTANG CARA PEMIJATAN BAYI DI POLINDES DESA KALIWATES...
-
Upload
coong-noer -
Category
Documents
-
view
334 -
download
3
Embed Size (px)
Transcript of GAMBARAN SIKAP IBU BALITA (0 – 5 TAHUN) TENTANG CARA PEMIJATAN BAYI DI POLINDES DESA KALIWATES...

GAMBARAN SIKAP IBU BALITA (0 – 5 TAHUN) TENTANGCARA PEMIJATAN BAYI DI POLINDES
DESA KALIWATES KECAMATAN KEMBANGBAU LAMONGAN
Oleh :
M U J I A T INIM : 03001067
POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHITPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
MOJOKERTO200
1

GAMBARAN SIKAP IBU BALITA (0 – 5 TAHUN) TENTANGCARA PEMIJATAN BAYI DI POLINDES
DESA KALIWATES KECAMATAN KEMBANGBAU LAMONGAN
Karya Tulis Ilmiah ini Diajukan Kepada Politeknik Kesehatan Majapahit Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam
Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
Oleh :
M U J I A T INIM : 03001067
POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHITPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
MOJOKERTO2006
2

iii
MOTTO
Seseorang selalu mempunyai keinginan
dalam segala aspek kehidupan serta dapat
menggunakan berbagai cara untuk mewujudkan
keinginan tersebut.
Tapi ingatlah cara yang terbaik dan terhormat
adalah dengan berikhitiar dan berdo’a kepada
Allah SWT. Jangan takut kehilanggan apa yang kita
punya saat ini karena jika kita ingin mendapatkan
sesuatu kita harus menggorbankan apa yang kita
punya.
Kegagalan merupakan keberhasilan yang
tertunda, oleh karena itu jangan mudah menyerah
terhadap sesuatu kegagalan.
3

PERSEMBAHAN
Kuparsembahkan untuk :
Kedua orang tuaku, saudara-
saudara, seseorang yang
berarti dihatiku, teman-
temanku, kerabat -
kerabatku. dosen-dosenku,
yang banyak memberi
dukungan dan bimbingan
selama penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini.
4

ABSTRAK
Pemijatan bayi adalah sentuhan yang ringan dan langsung atau gabungan antara sentuhan yang keras dan lembut pada bayi, sehingga dapat membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak. Namun kenyatannya dari studi pendahuluan di Polindes Ny. Hartatik Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbau Kabupaten Lamongan didapatkan 65% ibu balita yang mempercayakan pemijatan balita pada dukun. Sebanyak 35% ibu balita yang tidak mempercayakan pemijatan balita pada dukun.. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang sikap ibu Balita ( 0 – 5 tahun ) tentang pemijatan bayi.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. sampel pada penelitian ini terdiri dari 30 ibu balita 0 – 5 tahun dengan non probability sampling secara Purposive Sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah sikap ibu balita usia 0 – 5 tahun tentang pemijatan bayi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner kemudian data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu balita 0 – 5 tahun di Polindes ny. Hartatik Ds. Kaliwates Kec. Kembangbau Kabupaten Lamongan memiliki sikap mendukung pemijatan bayi sebanyak 63,33%.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagian besar ibu Balita 0-5 tahun di Polindes Ny. Hartatik Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbau Kabupaten Lamongan memiliki sikap mendukung tentang pemijatan bayi. Oleh karena itu diharapkan petugas kesehatan lebih meningkatkan promosi kesehatan, terutama masalah pemijatan bayi. Sehingga ibu balita mempunyai informasi yang akurat tentang pemijatan bayi.
Kata kunci : Ibu Balita , Sikap, Pemijatan Bayi
5
iv

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................i
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................ii
HALAMAN MOTTO....................................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................v
KATA PENGANTAR .................................................................................vi
ABSTRAK.....................................................................................................vii
DAFTAR ISI ................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..........................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG................................................xi
BAB I. PENDAHULUAN .........................................................................1
a. Latar Belakang ...........................................................................1
b. Identifikasi Masalah ..................................................................3
c. Rumusan Masalah .....................................................................3
d. Tujuan Penelitian .......................................................................3
e. Manfaat Penelitian ....................................................................4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................5
a. Konsep Dasar Sikap ...................................................................5
b. Konsep Dasar Pijat Bayi ...........................................................8
6
v

BAB III.METODE PENELITIAN .............................................................21
a. Jenis dan Rancang Bangun Penelitian ........................................21
b. Frame Work ..............................................................................21
c. Variabel ......................................................................................23
d. Populasi ......................................................................................24
e. Sampel ........................................................................................24
f. Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................25
g. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...............................25
h. Teknik Analisa Data .................................................................26
i. Etika Penelitian ...........................................................................27
BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................29
a. Hasil Penelitian............................................................................29
b. Pembahasan.................................................................................32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................35
a. Kesimpulan.................................................................................35
b. Saran...........................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
viii

DAFTAR TABEL
NO JUDUL TABEL
HALAMAN
1 Definisi Operasional
23
2 Distribusi frekuensi berdasarkan umur responden
29
8

x
3 Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan responden.
30
4 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan responden.
30
5 Distribusi frekuensi berdasarkan sumber informasi responden.
31
6 Distribusi frekuensi berdasarkan sikap ibu balita.
31
DAFTAR GAMBAR
NO JUDUL GAMBAR HALAMAN
1 Kerangka konsep 21
2 Kerangka kerja (frame work) 22
9

xi
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
DAFTAR SINGKATAN
SD = Sekolah Dasar
SMP = Sekolah Menengah Pertama
SMA = Sekolah Menengan Atas
D1 = Dliploma 1
S1 = Strata 1
PNS = Pgawe negri Sipil
10

EEG = Elektro encephalogram
DAFTAR LAMBANG
< : Kurang dari
> : Lebih dari
% : Prosentase
/ : Atau
: Mempengaruhi
: Tidak Diteliti
: Diteliti
11

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pijat adalah terapi sentuh yang paling tua dan populer yang dikenal
manusia dan di praktekan sejak berabad-abad. Bahkan diperkirakan ilmu ini
telah dikenal sejak awal kehidupan manusia. Sensasi sentuh dan raba ini
merupakan indera yang aktif berfungsi sejak dini karena bayi telah merasakan
sejak masa janin. (Roesli,2001)
Sebenarnya terapi pijat bayi ini dipraktekan hampir diseluruh dunia
termasuk Indonesia. Salah satu terapi pijat yang ditemukan adalah terapi pijat
pada bayi. Tetapi pijat pada bayi sekarang masih banyak dilakukan oleh dukun
12

pijat terutama dipedesaan. Ada anggapan pada masyarakat pedesaan jika bayi
belum dipijat rasanya ada yang kurang, baik dalam kondisi sehat ataupun
sakitmereka sering memberikan terapi pijat ini kepada bayinya. Tentu saja
pemikiran ini tidak dilandasi oleh bukti ilmiah yang menguatkan bahwa terapi
pijat dapat menyembuhkan penyakit atau menambah kesehatan bagi bayinya.
(Roesli, 2001)
Dewasa ini para pakar telah dapat membuktikan secara ilmiah bahwa
terapi sentuh pada bayi memang ada manfaatnya baik secara biokimia maupun
fisik. Pemijatan terbukti dapat menghasilkan perubahan fisiologik yang
menguntungkan dan dapat diukur secara ilmiah antara lain: melalui
pengukuran untuk mengukur gelombang otak dengan elektro encephalogram
(EEG). (Roesli, 2001). Dengan pemijatan akan meningkatkan Tonus Nervus
Vogus (saraf otak ke-10) yang menyebabkan kadar enzim makanan akan
menjadi lebih baik dan sesuai dengan umur bayi, serta meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan (Roesli, 2001). Pemijatan yang baik adalah
pemijatan yang dilakukan oleh ibu bayi sendiri karena fisik dari ibu bayi
sendiri adalah sama besar nilainya dengan lingkungan fisik dan kehangatan
ketika bayi masih berada dalam rahim ibu (Kartono, 2002).
Pemijatan yang dilakukan oleh dukun pijat yang tingkat pendidikanya
rendah dan tidak mengerti dengan benar anatomi fisiologi tubuh manusia, ada
kemungkinan terjadi kesalahan dalam pemijatan. Dampak pemijatan yang
salah, dapat mengakibatkan cacat, pemijatan bayi oleh ibunya sendiri dapat
dilakukan sejak dini. Bayi baru lahir sebaiknya mengawali tahap pemijatan
13
1

dengan tubuh secara berkelanjutan dapat memberikan rasa aman pada
(Roesli, 2001).
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan peneliti tanggal 23
Mei 2006 sebanyak 20 ibu balita (0-5 tahun) di Polindes Ny. Hartatik Ds.
Kaliwates Kec. Kembangbau Lamongan terdapat 13 (65%) ibu balita yang
mempercayakan pemijatan pada dukun, sebanyak 7 (35%) ibu balita yang
tidak mempercayakan pada dukun. Untuk itu maka perlu dilakukan upaya
penyuluhan dan demonstrasi kepada ibu balita (0-5 tahun) tentang cara
pemijatan bayi. Guna mempertinggi sikap positif ibu tentang pemijatan bayi.
B. Identifikasi Masalah
Dari studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Polindes Desa
Kaliwates Kecamatan Kembang Bau Kabupaten Lamongan pada tanggal 23
Mei 2006 terdapat 20 ibu yang mempunyai balita (usia 0-5 tahum) dari jumlah
tersebut terdapat 13 (65%) ibu balita yang mempercayakan pemijatan balita
pada dukun. Sebanyak 7 (35%) ibu balita yang tidak mempercayakan
pemijatan balita pada dukun. Mengingat latar belakang permasalahan tersebut
diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “
Gambaran sikap ibu tentang cara pemijatan pada balita (0-5 tahun) di Polindes
Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbau Kabupaten Lamongan” .
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut : “Bagaimana gambaran sikap ibu balita
14

(0-5 tahun) tentang cara pemijatan bayi di Polindes Ny. Hartatik Ds.
Kaliwates Kec. Kembangbau Lamongan”.
D. Tujuan Penelitian
Mengetahui gambaran sikap ibu terhadap pemijatan bayi di Polindes
Ny. Hartatik Ds. Kaliwates Kec. Kembangbau Lamongan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Mengetahui sikap ibu tentang pemijatan bayi yang benar serta dapat
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peneliti dalam mendapatkan
ilmu yang didapat selama perkuliahan.
2. Bagi Ibu Bayi
Menambah wawasan tentang cara pemijatan bayi.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Digunakan sebagai bahan masukan atau informasi untuk bahan penelitian
selanjutnya.
4. Bagi Institusi Kesehatan
Digunakan sebagai bahan masukan data tentang sikap ibu balita
(0-5 tahun) tentang pemijatan bayi.
15

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Sikap
1. Pengertian Sikap
Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau objek ( Notoadmodjo,2003). Sikap
dirumuskan sebagai kecendrungan untuk responden secara positif atau
negatif terhadap orang, objek atau situasi tertentu ( Alimul, 2003 )
2. Komponen sikap
a. Kepercayaan ( keyakinan ) ide dan konsep suatu objek
b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
c. Kecendrungan untuk bertindak
16

Ketiga komponen secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh.
Dalam pembentukan sikap yang utuh ini pengetahuan, berpikir,
keyakinan dari emosi memegang peranan penting.
3. Pembentukan Sikap
a. Pengalaman Pribadi
Tanggapan akan terjadi salah satu dasar terbentuknya sikap
b. Pengaruh Orang Lain
Tanggapan akan menjadi satu dasar terbentuknya sikap
c. Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari mempunyai pengaruh
terhadap pembentukan sikap kita. Tanpa kita sadari kebudayaan telah
menanamkan pengaruh terhadap sikap kita dalam menghadapi
barbagai masalah
d. Media Massa
Media massa mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini
dan kepercayaan orang. Pesan subyektif yang dibawa oleh informasi
tersebut, apabila cukup kuat akan memberi dasar efektif dalam menilai
suatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
Contoh : media massa, seperti televisi, radio, surat kabar, majalah
e. Pendidikan Lembaga Agama
17
5

Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem
mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan
keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri
individu
4. Berbagai Tingkatan Emosional
Menurut Notoadmodjo, 2003 seperti halnya pengetahuan sikap ini terdiri
dari berbagai tingkatan :
a. Menerima ( receifing )
orang atau sbuyek mau dan memperhatikan stimulus yang diperhatikan
( objek )
b. Merespon ( responding )
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan
tugas yang diberikan adalah indikasi dari sikap
c. Menghargai ( Valving )
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendistribusikan dengan
orang lain terhadap suatu masalah
d. Bertanggung Jawab ( responsible )
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan
segala resiko, sedangkan faktor pendorong yang tidak kalahnya dalam
mempengaruhi prilaku ibu adalah petugas kesehatan dan keluarga
( Notoadmodjo, 2002 )
5. Struktur Sikap
18

Struktur sikap terdiri atas komponen yang saling memanjang yaitu :
a. Komponen Kognitif ( Komponen Perseptual ) yaitu komponen yang
berkaitan dengan pengetahun, pandangan, yaitu hal-hal yang
berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsikan terhadap
objek
b. Komponen Efektif ( Komponen Emosional ) yaitu komponen yang
berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap suatu
objek, sikap rasa senang merupakan hal positif. Sedangkan rasa yang
tidak senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan
arah sikap yaitu positif dan negatif ( Azwar, 2003 ).
6. Pengukuran Sikap
Pengetahuan sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Secara langsung dengan menanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan
responden terhadap suatu objek. Dan secara tidak langsung dilakukan melalui
hipotesis yang dianjurkan pada responden
7. Skala Likert
Skala likert adalah skala yang menetapkan penderajatan penilaian sikap: setuju
sekali, agak setuju, blangko ( ragu-ragu ), tidak setuju, tidak setuju sama
sekali. dengan item-item yang harus dijelaskan oleh orang menurut kategori
lima penderajatan tersebut. Maka dapatlah diketahui sikap yang menyeluruh
bulat yang mencerminkan beberapa bidang.
B. Konsep Pijat Bayi
19

1. Pengertian
Pijatan adalah komunikasi pada tingkat terdalam, tanpa batasan kata-
kata dan merupakan pesan yang mengandung kehangatan dan cinta
bagi bayi ( Roma, 2001)
Pijat adalah : terapi sentuh ( Roesli, 2001 )
Pijat adalah : sentuhan yang ringan dan langsung atau keras dan
lembut gabungan keras dan lembut ( Harmoni, 2002 )
2. Manfaat Pemijatan Bayi
a. Meningkatkan berat badan
Penelitian yang dilakukan oleh T. Field dan Scafidi
(1986 dan 1990) pada bayi cukup bulan yang berusia 1–3 bulan
dipijat 12 menit 2 kali seminggu selama 6 minggu didapatkan
kenaikan berat badan yang lebih dari bayi kontrol
b. Meningkatkan Pertumbuhan
c. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon
adremain ( hormon stress ) penurunan pada hormon stress ini akan
meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG
d. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap
e. Pijatan dapat mengubah gelombang otak
Pijatan bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan
kesiagaan ( olleriness ) atau konsentrasi. Hal ini disebabkan pijatan
mengubah gelombang otak, perubahan ini terjadi dengan cara
20

menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang
alpha, serta etha yang dapat dibuktikan dengan penggunaan Electro
Encephalogram ( EEG )
f. Membina ikatan kasih orang tua dan anak
g. Memicu sistem sirkulasi bayi dan denyut jantung, pernafasan
pencernaan dan sistem kekebalan tubuh
h. Mendorong pertumbuhan susunan otot dan kelenturan dimana akan
membantuk kemampuan-kemampuan fisik bayi.
3. Petunjuk Memijat Bayi
a. Kapan pijat bayi dimulai
Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai
keinginan orang tua. Dengan lebuh cepat mengawali pemijatan,
bayi akan mendapat keuntungan yang lebih besar. Apabila jika
pemijatan dapat dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran.
b. Waktu yang terbaik memijat bayi
1. Pagi hari, saat orang tua dan anak siap memulai hidup baru
2. Malam hari sebelum tidur, ini sangat baik untuk membantu
bayi tidur lebih nyenyak
3. Antara 2 waktu makan saat bayi tidak terlalu kenyang namun
juga tidak terlalu lapar
21

c. Persiapan alat
1. Kain tebel untuk alas bayi atau selimut bayi
2. Handuk
3. Mangkuk kecil untuk tempat baby oil
4. Baby oil
5. Bila bayi terbiasa diberi susu botol, pastikan susu sudah
dipersiapkan sebelumnya
6. Baskom isi air hangat untuk memandikan bayi setelah
pemijatan terakhir
7. Baju ganti bayi
8. Bila ada tape atau radio yang terdapat lagu-lagu yang tenang
d. Persiapan sebelum memijat
1. Tangan bersih dan hangat
2. Hindari agar kuku atau perhiasan tidak mengakibatkan goresan
pada kulit bayi
3. Ruang untu memijat diupayakan hangat dan tidak pengab
4. Bayi sudah selesai makan atau tidak sedang lapar.
5. Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak di ganggu
minimum selama 15 menit guna melakukan seluruh tahapan
pemijatan
6. Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang
7. Baringkanlah bayi diatas permukaan kain rata, lembut dan
bersih
22

8. Siapkan handuk , popok, baju ganti dan minyak bayi.
9. Mintalah ijin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan
cara membelai kepala dan wajah sambil mengajaknya bicara
10. Selama melakukan pemijatan dianjurkan untuk selalu
melakukan hal – hal berikut :
a. Memandang mata bayi disertai pancara kasih sayang
selama pemijatan berlangsung
b. Bernyanyilah atau putarkan lagu-lagu yang tenang dan
lembut selama pemijatan.
c. Awalilah pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan
kemudian secara bertahap tambahkanlah tekanan pada
sentuhan yang dilakukan. Khususnya apabila anda sudah
merasa yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan
yang sedang dilakukan
d. Sebelum melakukan pemijatan olesi dengan baby oil
e. Sebaiknya pemijatan dimuali dari kaki bayi
f. Tanggapilah terhadap isyarat yang diberikan oleh bayi anda
g. Mandikan bayi setelah pemijatan terakhir
h. Hindari mata bayi dari baby oil
11. Tidak dianjurkan untuk melakukan hal – hal berikut :
a. Memijat bayi langsung setelah selesai makan
23

b. Membangunkan bayi khusus untuk memijat
c. Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat
d. Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat
e. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi
( Roesli, 2001 )
4. Pijatan untuk bayi usia 0-1 bulan
Pemijatan bagi bayi lahir sampai usia 1 bulan geraknya mendapat
usapan-usapan halus, sebelum tali pusar lepas sebaliknya tidak
dilakukan pemijatan di daerah perut.
Urutan pijat bayi usia 0-1 bulan :
a. Memberikan rangsangan raba selam 5 menit
Dalam memberikan rangsangan raba , bayi dalam posisi tengkurap,
tiap gerakan dilakukan dalam waktu 2 x 5 detik, gerakan diulang 6
kali dan dikerjakan selama 5 menit.
Urutan dalam memberikan rangsangan raba sebagai berikut :
1. Kepada : dengan menggunakan kedua telapak tangan, usap
kepala dari puncak kepala sampai leher, kemudian kembali lagi
ke puncak kepala
2. Bahu : dengan dua jari tangan kanan dan kiri usap kedua belah
bahu bayi dari pertengahan panggung kepangkal lengan
kemudian kembali ke pergelangan
24

3. Punggung : dengan dua jari kedua tangan usaplah leher ke
pantat lalu kembali ke leher
4. Kaki : dengan dua jari kedua tangan usaplah
a. Kedua kaki secara bersamaan
b. Dari pangkal bahu ke pergelangan tangan kemudian ke
pangkal bahu
b. Memberikan rangsangan kinestik ( kinesthetic stimuli ) selama
5 menit.
Dalam memberikan rangsangan kinestik sebaiknya bayi dalam
keadaan diterlentangkan, tiap gerakan diulang 6 kali dan dikerjakan
selama 5 menit.
Urutan dalam pemberian rangsangan kinestik sebagai berikut :
1. Lengan : 6 gerakan pada tiap lengan
a. Dikerjakan satu persatu
b. Pegang lengan pada pergelangan tangan kemudian kanan
dan kiri
2. Kaki : 6 gerakan tiap kaki
a. Dikerjakan satu persatu
b. Pegang daerah pergelangan kaki kemudian tekuk di daerah
lutut
3. Kaki : 6 gerakan
a. Dikerjakan pada kedua kaki secara bersamaan
25

b. Pegang daerah pergelangan kaki kemudian tekuk didaerah
lutut.
c. Tekan kedua kaki kearah perut
d. Memberikan rangsangan sama ( tactic stimuli ) selama 5
menit.
e. Tengkurapkan kembali bayi dan ulang bagian i
( Roesli, 2001 )
5. Cara pemijatan bayi yang berusia 0-3 bulan
a. Sentuhan Relaksasi ( touch relaxation )
Gerakan relaksasi ini dapat berupa goyangan-goyangan ringan,
tepukan – tepukan halus atau ayunan – ayunan lembut.
Tehnik sentuhan relaksasi mudah dan sederhana. Dapat dikerjakan
bersama-sama pijat bayi atau secara tersendiri
Misalnya : waktu ibu mulai mijat kaki, ternyata kakinya kaku,
maka untuk mengatasinya gunakan sentuhan relaksasi dan suara
ibu agat kaki bayi menjadi rileks dan lemas. Sentuhan relaksasi ini
juga dapat dipakai untuk memulai gerakan pada setiap bagian
tubuh bayi.
b. Gerakan peregangan lembut
Gerakan – gerakan sederhana yang meregangkan tangan dan kaki
bayi dapat berupa sentuhan pada perut bayi dan panggul serta
gerakan yang bertujuan meluruskan tulang belakang. Peregangan
26

lembut ini dilakukan pada akhir pemijatan atau diantara pemijatan.
Setiap gerakan peregangan dapat dilakukan sebanyak 4-5 kali
c. Ragam gerakan peregangan
1. Menyilangkan tangan
Pegang kedua pergelangan bayi dan silangkan keduanya didada
setelah itu luruskan kembali kedua tangan bayi ke samping
2. Membentuk diagonal tangan dan kaki
(a) Pertemukan ujung kaki kanan dan ujung tangan kiri bayi
diatas tubuh sehingga membentuk garis diagonal. Selanjutnya
tarik kembali kaki kanan dan tangan kiri ke posisi semula.
(b) Pertemukan ujung kaki kiri dan ujung tangan kanan diatas
lagi. Selanjutnya tarik kembali kaki kanan dan tangan kiri
bayi ke posisi semula.
3. Menyilangkan Kaki
(a) Pegang pergelangan kaki kanan dan dan kaki kiri bayi , lalu
disilangkan keatas. Buatlah silangan sehingga mata kaki luar
bertemu mata kaki dalam. Setelah itu kembalikan posisi kaki
pada posisi semula.
(b) Pegang kedua pergelangan kaki bayi dan silangkan kedua
kakinya keatas sehingga mata kaki dalam bertemu mata kaki
luar. Setelah itu kembalikan pada posisi semula.
27

4. Menekuk kaki bergantian
(a) Pegang pergelangan kaki bayi dalam posisi kaki lurus, lalu
tekuk lutut kaki perlahan menuju kearah perut.
(b) Pegang kaki kiri bayi dalam posisi kaki lurus, lalu tekuk kaki
perlahan kearah perut.
5. Menekuk kaki bersamaan
Gerakan seperti menekuk kaki tetapi dengan mempergunakan kaki
secara bersamaan.(Utami Roesli, 2001)
6. Pijatan peralihan untuk usia 1-3 bulan
Pijatan bagi bayi berusia sekitar 1-3 bulan dinamakan pijat bayi
peralihan, perubahan dari gerakan pemijatan bagi bayi cukup
bulan yang berusia dibawah 1 bulan digerakan pemijatan bayi usia
lebih dari 3 bulan yang lengkap, harus secara bertahap disesuaikan
dengan kemampuan dan kehendak bayi dan ibu. Salah satu contoh
dari pijat bayi peralihanadalah sebagai berikut :
a. Bayi tetap dapat dibalut dan hanya bagian yang dipijat yang
dibuka bila udara dingin.
b. Mulai dengan pijat relaksasi. Caranya pegang pantat bayi
dengan kedua tangan, lalu lambung- lambungkan secara halus
disertai goyangan- goyangan ringan.
c. Teknik pemijatan
1) Kaki
a) Perahan India
28

Peganglah bagian pangkal paha bayi seperti memegang
pemukul softball. Kemudian gerakan tangan kearah
peregangan kaki secara bergantian seperti memerah
susu.
b) Gerakan peras dan putar
Dengan arah yang sama seperi perahan india gunakan
kedua tangan secara bersamaan untuk gerakan seperti
memeras, memijat dan memutar kedua kaki bayi secara
lembut.
2) Perut ( hanya untuk bayi yang telah lepas tali pusarnya)
a) Gerakan matahari
Buat lingkaran dengan ujung jari tangan kanan mulai
bagian perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu)
sesuai dengan arah jarum jam. Kemudian kembali
kedaerah kanan bawah (seperti bentuk bulan sabit).
b) Gerakan I love you
1. “I” pijatan perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke
bawah dengan menggerakan jar i- jari tangan seolah
membentuk huruf “I”.
29

2. “Love” bentuklah huruf “L” terbalik, dengan
melakukan pemijatan dari kanan atas perut bayi ke
kiri atas kemudian dari kiri atas ke kanan bawah.
3. “You” bentuklah huruf U terbalik dengan di mulai
dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas,
kemudian ke kiri, ke bawah dan berakhir di perut
kiri bawah.
3) Dada
(a) Satu tangan dilatakan di dada.
(b) Tangan yang lain membuat gerakan dengan tekanan
yang lembut dari bahu kearah iga.
(c) Ganti posisi tangan dan ulangi gerakan yang sama
pada sisi yang berbeda.
4) Tangan
(a) Perahan India
Peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan
mulai dari pundak seperti pemukul softball.
Gerakan tangan kanan dan kiri ke bawah secara
bergantian dan berulang- ulang seolah memerah
susu sapi.
(b) Gerakan peras dan putar
Dengan kedua tangan lakukan gerakan memeras,
memijat dan memutar secara lembut pada lengan.
30

5) Kepala / Muka
Dengan dua jari bulat gerakan melingkar mulai dari dahi
turun ke tepi muka bayi di depan telinga dan berakhir
pada pipi bayi.
6) Punggung
(a) Letakan kedua telapak tangan pada punggung bayi.
(b) Diamkan untuk beberapa saat.
(c) Dengan sedikit tekanan, gerakan tangan dari bahu
ke bawah sampai di pantat.
(d) Buat lingkaran - lingkaran kecil di sisi tulang
belakang. ( Roesli, 2001)
Kerangka Konsep
31
Ibu dengan balita
Pemijatan balita Sikap
Mendukung
Pembentukan sikap :- Pengalaman pribadi- Pengaruh orang lain- Pengaruh
kebudayaan- Media massa- Pendidikan- Pengaruh emosional

Sumber : Modifikasi (Utami Roesli, Notoatmodjo)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancang Bangun Penelitian
Desain penelitian adalah seluruh dari perencanaan untuk menjawab
pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin
timbul selama penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian ini menggunakan desain
diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk membuat gambaran tentang sikap ibu balita ( 0 –5 tahun )
32
Gambar II.1 Kerangka Konsep gambaran sikap ibu terhadap pemijatan bayi
Tidak mendukung
Parameter :- Pengertian- Manfaat- Teknik- Waktu- Akibat- Pemijat- Alat- Persiapan
sebelum memijat- Hal yang tidak
diperbolehkan saat memijat
1. Menerima 2. Merespon 3. Menghargai4. Menghormati5. Bertanggung
jawab

B. ( Frame Work )
Kerangka kerja merupakan bagian kerja terhadap rancangaan kegiatan
penelitian yang akan dilakukan yang meliputi siapa yang akan diteliti (subjek
penelitian) variabel yang akan diteliti dan variabel yang akan mempengaruhi
dalam penelitian (Alimul,2003)
33
Populasi(Ibu Balita 0-5 tahun sebanyak 78)
Sampel (Ibu Balita 0-5 tahun sebanyak 30)
Menentukan instrument (kuesioner )
Analisa data (editing, Coding, Sorting., Entry Data, Cleaning, Mengeluarkan
Informasi Yang Diinginkan
21

C. Variabel
Variabel adalah suatu ukuran atau ciri yang memilih oleh suatu
anggota kelompok (orang, benda, situasi ) yang berbeda dengan yang dimiliki
oleh kelompok tersebut, (Nursalam, 2001) dalam penelitian ini menggunakan
variabel tunggal yaitu sikap ibu balita usia 0 –5 tahun tentang pemijatan bayi.
III.2.1. Difinisi Operasional Variabel
Difinisi Operasional adalah difinisi berdasarkan karakteristik
yang diamati dari sesuatu yang didifinisikan tersebut (Nursalam, 2001)
Difinisi operasional dari tiap-tiap penelitian ini akan diuraikan dalam
tabel berikut :
34
Hasil
Gambar II.2 Kerangka kerja ( Frame Work ) subjek penelitian

Tabel 1. Difinisi Operasional
VariabelDifinisi
OperasionalParameter Skala Alat Ukur Skor
Sikap ibu balita tentang cara pemijatan bayi
Komponen yang berkaitan dengan pengetahuan pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mepersepsikan terhadap objek
Sikap ibu balita usia 0-5 tahun tentang :- Pengertian - Manfaat - Teknik - Waktu - Akibat - Pemijat - Alat - Persiapan
sebelum memijat
- Hal yang tidak diperbolehkan saat memijat
Nominal Kuesioner SS = 4S = 3R = 2TS = 1STS = 0Dengan kriteria Positif / mendukung = > 50Negatif / Tidak mendukung = < 50
(Modifikasi Azwar, 2005
Arikunto , 2003 )
D. Populasi
Populasi adalah seluruh dari suatu variabel yang menyangkut masalah
yang diteliti (Nursalam, 2001).
Variabel tersebut dapat berupa orang, kejadian perilaku atau sesuatu
lain yang akan dilakukan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu
balita usia 0-5 tahun di Polindes Ny. Hartatik Desa Kaliwates Kecamatan
Kembangbau Kabupaten Lamongan, terdapat 78 ibu balita pada bulan Mei
2006
E. Sampel
35

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling
tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam dan Parianti,,
2001)
Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 ibu balita 0-5 tahun. Dalam
penelitian ini harus memenuhi :
1. Kriteria inklusi
Adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau layak
untuk diteliti. (Nursalam, 2001 ).Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :
a. Ibu yang memiliki balita 0 – 5 tahun.
b. Ibu yang bersedia menjadi responden.
c. Ibu yang tidak menderita gangguan jiwa.
2. Kriteria eklusi
Adalah karakteristik sampel yang tidak layak menjadi rersponden
(Nursalam, 2001). Criteria eksklusi pada penelitian ini adalah :
a. Ibu yang tidak emmiliki balita 0-5 tahun.
b. Ibu yang tidak bersedia menjadi responden
c. Ibu yang memiliki gangguan jiwa.
F. Teknik Sampling
36

Sampling pada penelitian ini adalah Non Probability, secara Purposive
Sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan
tertentu yang buat oleh peneliti sendiri. (Notoatmodjo, 2002).
G. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbau
Kabupaten Lamongan.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan bulan Agustus 2006 sampai dengan bulan
September 2006
H. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dengan adalah
Kuesioner meliputi data sikap ibu balita (0-5 tahun) tentang pijat bayi. Dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan tertutup artinya semua jawaban yang
sesuai atau benar
Kuesioner dalam Self Report Informasi From yang disesuaikan untuk
mendapatkan informasi yang diharapkan dari responden sesuai dengan
pertanyaan (Nursalam,2001)
I. Teknik Analisa Data
Setelah data terkumpul kemudian dilakukan pengelolahan data dengan
tahap-tahap sebagai berikut :
1. Editing
37

Memeriksa kembali semua data yang telah dikumpulkan melalui
pembagian kuesioner dengan tujuan mencetak kembali apakah hasilnya
sudah sesuai dengan rencana tujuan yang hendak dicapai
2. Coding
Merupakan kegiatan mengubah data dalam bentuk yang telah
diringkas dengan menggunakan kode-kode yang dirumuskan untuk
mempermudah dalam melakukan tabulasi dan analisa data.
3. Sorting
Memilih atau mengelompokkan data menurut jenis yang
dikehendaki (klasifikasi data) sesuai dengan variabel yang diteliti
4. Entry Data
Data yang diperoleh masing-masing responden melalui kuesioner
akan direkap dengan teliti, kemudian data tersebut disusun , diseleksi
kerangkanya dan dikelompokkan ( tabulasi data ). Adapun untuk
menganalisa data yang telah terkumpul digunakan perumusan sebagai
berikut :
Sangat Setuju : 4
Setuju : 3
Ragu-ragu : 2
Tidak setuju : 1
Sangat tidak Setuju : 0
(Alimul, 2003)
Dengan kriteria
38

Positif / mendukung = > 50
Negatif / Tidak mendukung = < 50
5. Cleaning
Pembersihan data dengan melihat variabel data salah benar atau belum
6. Mengeluarkan informasi yang diinginkan
(Effendi,1998)
J. Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan objek manusia maka tidak boleh bertentangan
dengan etika
1. Informed Cosent (Lembar Persetujuan)
Terlebih dahulu subyek yang diteliti mengetehui maksud dan tujuan dari
penelitian, setelah mengetahui diharapkan subjek akan mengerti dan
bersedia menjadi responden dengan menandatangani lembar persetujuan.
2. Anominity (Tanpa Nama)
Responden tidak perlu mencantumkan nama pada lembar responden untuk
mengetahui keikutsertaan peserta cukup memberikan nomor tertentu
(kode).
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi dijamin peneliti, hanya data tertentu yang akan
dipaparkan sebagai hasil penelitian.
39

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Data Umum
Data yang disajikan dalam data umum merupakan karakteristik
responden yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, dan sumber
informasi
Masing-masing dapat dilihat pada Tabel IV.1. sampai Tabel IV.4
40

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Tahun 2006
Sumber : Data Primer Hasil kuesioner
Interpretasi data :
Berdasarkan tabel 2. dapat diketahui bahwa dari 30 responden,
umur responden adalah mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak
26 ibu ( 86,67 %), dan sebagian kecil berumur lebih 35 tahun
sebanyak 1 ibu (3,33 %)
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Tahun 2006
No Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)
1.
2.
3.
4.
SD
SMP
SMA
D1-S1
9
12
7
2
30
40
23,33
6,67
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Hasil kuesioner
Interpretasi Data :
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 30 responden,
pendidikan terakhir responden adalah SMP 12 ibu (40 %) dan
sebagian kecil D 1 / S 1 sebanyak 2 ibu ( 6,67 %)
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pekerjaan Tahun 2006
No Usia Ibu Frekuensi (f) Persentase (o
/o )
1.
2.
3.
< 20 tahun
20-35 tahun
> 35 tahun
3
26
1
10
86,67
3,33
Jumlah 30 100
41
29

No Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)
1.
2.
3.
4.
Swasta (Tambak)
Buruh Pabrik
PNS
Tidak Bekerja
2
4
2
22
6,67
13,33
6,67
73,33
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Hasil kuesioner
Interpretasi Data :
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa dari 30 responden,
pekerjaan responden adalah mayoritas tidak bekerja sebanyak 22
ibu ( 73,33 %), dan sebagia kecil swasta / PNS 2 ibu (6,67 %)
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Informasi Tahun 2006
No Sumber Informasi Frekuensi (f) Persentase (%)
1.
2.
3.
4.
Orang Tua
Penyuluhan Nakes
Buku/Majalah
Media
Elektronik
18
8
2
2
60
26,66
6,67
6,67
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Hasil kuesioner
Interpretasi Data :
42

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa dari 30 responden
mayoritas responden mendapatkan informasi dari orang tua
sebanyak 18 ibu (60%) dan sebagian kecil responden mendapat
informasi dari buku (majalah atau media elektronik) 2 ibu (6,67 %)
2. Data Khusus
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Ibu Balita 0 – 5 Tahun Tentang Cara Pemijatan Bayi Tahun 2006
No
Sikap Ibu
0 – 5 Tahun
Frekuensi
(f)
Persentase
( %)
1.
2.
Mendukung
Tidak Mendukung
19
11
63,33
36,67
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Hasil kuesioner
Interpretasi Data :
Dari tabel 6 dapat diperoleh hasil ibu bayi 0-5 tahun yang
mempunyai sikap mendukung sebanyak 19 orang ( 63,33, %) ,
sedangkan ibu bayi 0-5 tahun yang mempunyai sikap tidak
mendukung sebanyak 11 orang 36,67 %)
43

B. Pembahasan
Berdasarkan Tabel 6 Distribusi frekuensi didapatkan bahwa
sebagian besar ibu balita 0-5 tahun di Polindes Ny Hartatik Desa
Kaliwates Kecamatan Kembangbau Kabupaten Lamongan
bersikap mendukung tentang pemijatan bayi sebanyak 19 ibu balita
(63,33%).
Hal ini mungkin disebabkan karena sebagian besar responden
berumur 20-35 tahun (tabel 2) sehingga responden kurang matang
dalam berfikir dan bertindak. Hal ini sesuai degan pendapat
Hurlock (1998) dalam Nursalam dan Pariani (2001). Bahwa
pengalaman dan kematangan jiwa seseorang disebabkan semakin
cukupnya umur dan kedewasaan dalam berfikir dan bekerja.
Begitu juga menurut Long (1996) dalam Nursalam dan
Pariani, (2001) bahwa maki tua umur seseorang maki konstruktif
dalam menggunakan koping terhadap masalah yang dihadapi
Menurut Markom (1991) dalam Nursalam dan Pariani 2001,
bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu,.
Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap
kehidupannya sehingga ibu tidak punya banyak waktu untuk
mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang pemijatan bayi.
Namun hasil penelitian pada tabel 4 menunjukkan bahwa
mayoritas responden seorang ibu rumah tangga (Tidak Bekerja)
sebanyak 22 responden (73,33%).
44

Ini sesuai dengan pendapat Hartono (2002), pemijatan yang
baik adalah pemijatan yang dilakukan oleh ibu bayi sendiri karena
fisik dari ibu bayi sendiri adalah sama besar nilainya dengan
lingkungan fisik dan kehangatan ketika bayi masih berada dalam
rahim ibu. Dengan pemijatan akan meningkatkan Tonus Nervus
Vogus (saraf otak ke-10) yang menyebabkan kadar enzim makanan
akan menjadi lebih baik dan sesuai dengan umur bayi, serta
meningkatkan pertumbuhan, perkembangan, meningkatkan daya
tahan tubuh, dan membina ikatan kasih sayang (Roesli, 2001).
Sikap positif yang terjadi pada ibu bayi 0-5 tahun pada
penelitian ini juga dipengaruhi oleh faktor pendorong yang tidak
kalahnya dalam mempengaruhi prilaku ibu adalah petugas
kesehatan dan keluarga (Notoadmodjo, 2002). Sebab pembentukan
sikap dipengaruhi antara lain oleh pengalaman pribadi, pengaruh
orang lain, pengaruh kebudayaan , media massa dan pendidikan
lembaga agama.
Sehingga ibu lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan
informasi tentang pemijatan bayi dibandingkan ibu yang bekerja.
Sedangkan sebagian dari responden bersikap tidak mendukung
sebanyak 11 ibu (36,67%). Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa
factor antara lain faktor umur, pendidikan,dan sumber informasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
45

.A. KesimpulanBerdasarkan tabel frekuensi menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
Balita 0-5 tahun (63,33 %) di Polindes Ny. Hartatik Desa Kaliwates
Kecamatan Kembangbau Kabupaten Lamongan memiliki sikap
mendukung tentang pemijatan bayi , sedangkan sebanyak 36,67 % ibu
Balita 0-5 tahun memiliki sikap tidak mendukung tentang pemijatan bayi.
B. Saran
1.bagi ibu responden
Agar mempertahankan dan meningkatkan cara terapi pijat saat ini
sesuai dengan informasi yang akurat tentang pemijatan bayi oleh tenaga
kesehatan
2. Bagi institusi pelayanan kesehatan masyarakat.
Lebih meningkatkan dalam hal promosi kesehatan khususnya
penyuluhan tentang cara pemijatan bayi untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
46
35

Alimul H. A Aziz, 2003, Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah, Jakarta : Salemba Medika
Depdiknas, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.
Suharsimi, Arikunto, 2003, Manajemen Penelitian Riset Keperawatan, : Jakarta ; PT Rhineka Cipta. Harmoni, 2002, Terapi Turnia, Tim Harmoni : Jakarta
Kartono, Kartini, 2002, Patologi Sosial 3, Jakarta ; CV. Rajawali Notoatmodjo, Soekidjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta ;
Rhineka Cipta
,2003, Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan, Jakarta ; Rhineka Cipta
Nursalam, dan Siti Pariani, 2001, Pendekatan Praktis Metodologi Riset
Keperawatan, CV. Sagung Seto : Jakarta Nursalam, 2001. Metodologi Riset Keperawatan, Jakarata ; Info Medika Roesli, Utami, 2001, Pedoman Pijat Bayi, Trubus Agri Widya : Jakarta
2001, Pedoman Pijat Bayi Prematur, Trubus Agri Widya : Jakarta
Roma, Turne, 2001, Seni Memijat Yang Menyejukan, Ladang Pustaka : Jakarta
Saifudin, Azwar, 2002, Sikap Manusia : Jakarta
Azwar, 2003, Sikap Manusia : Jakarta
Azwar, Tahun 2005, Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Yogakarta : Pustaka Pelajar Offset
47

Lampiran 1
LEMBAR PERMOHANANMENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Kepada
Yth. Ibu Balita
48

Di Polindes Ny. Hartatik Kaliwates
LAMONGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini mahasiswa Akademi Keperawatan
Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto.
NAMA : MUJIATI
NIM : 03001067
ALAMAT : Desa Sogo Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan
Bersama ini penulis mengajukan permohonan kepada ibu atas
berkenannya menjadi responden sebagai tugas akhir Ahli Madya Keperawatan
Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto yang berjudul “ Gambaran Sikap Ibu
Balita 0-5 Tahun Tentang Pemijatan Bayi Dipolindes Ny. Hartatik Kaliwates
Kecamatan Kembangbau Lamongan. Jawaban yang akan di kerjakan di jamin
kerahasiannya, oleh karena itu penulis mohon agar ibu memberikan jawaban yang
sesuai.
Atas kerja sama dan partisipasi responden, penulis ucapkan terima kasih.
Mojokerto, 2006
Hormat saya,
PenulisLampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN
49

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk ikut
berpartisipasi dalam pengambilan data penelitian dengan judul “Gambaran Sikap
Ibu Balita 0 – 5 Tahun Tentang Pemijatan Bayi Dipolindes Ny. Hartatik
Kaliwates Kecamatan Kembangbau Lamongan. Yang dilakukan oleh Mahasiswa
Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto.
NAMA : MUJIATI
NIM : 03001067
ALAMAT : Desa Sogo Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan
Saya mengetahui bahwa yang saya berikan ini sangat bermanfaat bagi
peningkatan dan pengembangan ilmu kesehatan dan saya yakin akan dijaga
kerahasiannya.
Mojokerto,
2006
Tanda Tangan Responden
50

Lampiran 3
LEMBAR KUESIONER
GAMBARAN SIKAP IBU BALITA (0 –5 TAHUN)
51

TENTANG CARA PEMIJATAN BAYI
A. Petunjuk Pengisian
1. Beri tanda (V) bila sesuai
2. Bila ada ketidakjelasan dapat ditanyakan pada penelitan petugass
kesehatan yang ada
B. Balita Umum
1. Inisial :
2. Pendidikan : SD SMP SMA D3 / S1
3. Umur : < 20 th 20-35 th > 35 th
4. Pekerjaan : Swasta / tambak Buruh Pabrik PNS
Tdk Bekerja
5. Sudah pernah mendapat informasi tentang pemijatan belum :
6. Umur anak :
7. Jenis kelamin :
Lampiran 4
C. Data khusus tentang sikap ibu balita tentang pemijatan
No. Kuesioner SS S RR TS STS1.
2.
Pijat adalah terapi sentuh
Pemijatan bayi dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
52

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Dengan memijat bayi dapat membina ikatan kasih sayang
orang tua dan anak.
Memijat bayi pada malam hari membantu bayi tidur dengan
nyenyak
Pemijatan sebaiknya dimulai dari bagian tubuh yang
paling bawah yaitu kaki.
Pemijatan bayi dapat dilakukan sejak bayi baru lahir
semakin sering bayi di pijat maka akan mendapat
keuntungan yang lebih besar.
Pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk memijat bayi
Pemijatan yang salah akan mengakibatkan cacat pada tubuh
bayi
Ibu adalah salah satu orang yang tepat untuk melakukan
pemijatan pada bayinya
Sebelum pemijatan dilakukan hendaknya tubuh bayi
diolesi baby oil.
Pemijatan bayi dilakukan minimal 15 menit.
Pemijatan diawali dengan sentuhan ringan yang kemudian
secara bertahap menambahkan tekanan.
Sebelum memijat hendaknya tangan pemijat dalam
keadaan bersih dan hangat.
Pada saat memijat bayi sangat tidak dianjurkan
membangunkan bayi hanya untuk di pijat.
Pada saat bayi sakit hendaknya tidak dilakukan pemijatan.
Keterangan :SS : Sangat SetujuS : SetujuRR : Ragu-RaguTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju
lampiran 5
REKAPITULASI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGETAHUAN IBUBAYI USIA 0-6 BULAN TENTANG PEMIJATAN BAYI
DI POLINDES Ny. HARTATIK DESA KALIWATES KECAMATAN KEMBANGBAU KABUPATEN LAMONGAN
53

No. Resp.
Umur Pendidikan Pekerjaan Sumber informasi Sikap ibu
1 25 SLTP - Penyuluhan Tidak Mendukung
2 23 SLTA - Informasi Orang Tua Tidak Mendukung
3 34 SD - Penyuluhan Tidak Mendukung
4 20 SLTA - Media Elektronik Tidak Mendukung
5 19 SLTP Tambak Informasi Orang Tua Tidak Mendukung
6 26 SLTP - Penyuluhan Tidak Mendukung
7 24 SLTP - Informasi Orang Tua Tidak Mendukung
8 24 SLTP Tambak Informasi Orang Tua Tidak Mendukung
9 24 SD - Informasi Orang Tua Tidak Mendukung
10 32 SD - Informasi Orang Tua Tidak Mendukung
11 26 SLTP Buruh Pabrik Buku / Majalah Tidak Mendukung
12 23 S1 Guru Buku / Majalah Mendukung
13 21 SLTA - Informasi Orang Tua Mendukung
14 33 SD - Penyuluhan Mendukung
15 32 SLTA Buruh pabrik Informasi Orang Tua Mendukung
16 20 SLTP - Penyuluhan Mendukung
17 19 SLTP - Informasi Orang Tua Mendukung
18 22 SLTA - Penyuluhan Mendukung
19 20 SLTP Tambak Informasi Orang Tua Mendukung
20 27 SLTP - Informasi Orang Tua Mendukung
21 34 SD - Informasi Orang Tua Mendukung
22 19 SLTP - Informasi Orang Tua Mendukung
23 35 SD Buruh Pabrik Penyuluhan Mendukung
24 20 SLTP - Informasi Orang Tua Mendukung
25 32 SD - Penyuluhan Mendukung
26 24 S1 Guru Informasi Orang Tua Mendukung
27 22 SLTA - Informasi Orang Tua Mendukung
28 31 SD Buruh pabrik Informasi Orang Tua Mendukung
29 28 SLTA - Media Elektronik Mendukung
30 33 SD - Penyuluhan Mendukung
lampiran 6
REKAPITULASI JAWABAN KUESIONER GAMBARAN SIKAP IBU BALITA TENTANG PEMIJATAN BAYI
54

NO RESPNO SOAL
1 2 3 4 51 4 4 3 4 12 3 4 3 4 13 4 4 3 4 14 4 4 3 4 15 1 4 3 4 16 4 4 3 4 17 4 4 3 4 18 4 4 3 4 19 4 4 4 4 1
10 4 4 4 4 111 1 4 4 4 112 4 4 4 4 313 4 4 4 4 314 4 4 4 4 315 4 4 3 4 316 4 4 3 4 317 4 4 3 4 318 4 4 3 4 319 4 4 3 4 320 4 4 4 4 321 4 4 4 4 422 4 4 4 4 423 4 4 4 4 424 4 4 4 4 425 4 4 4 4 426 4 4 3 4 427 4 4 3 4 428 4 4 3 4 429 4 4 3 4 430 4 4 3 4 4
lampiran 7
REKAPITULASI JAWABAN KUESIONERGAMBARAN SIKAP IBU BALITA 0- 5 TAHUN TENTANG
PEMIJATAN BAYI
NO RESP NO SOAL
55

6 7 8 9 101 4 3 4 4 42 4 3 4 4 43 4 3 4 4 44 4 3 4 4 45 4 3 4 4 46 4 3 4 4 47 4 3 4 4 48 4 0 4 4 49 4 0 4 4 4
10 4 0 4 4 411 4 0 4 4 412 4 0 4 4 413 4 0 4 4 414 4 0 4 4 415 1 4 4 4 416 1 4 4 4 417 1 4 4 4 418 1 4 4 4 419 1 4 4 4 420 1 4 4 1 421 1 4 4 1 422 1 4 4 1 423 1 4 4 1 424 4 3 4 1 425 4 3 4 1 426 4 3 4 1 427 4 3 4 2 428 4 4 4 2 429 4 4 4 2 430 4 4 4 2 4
lampiran 8
REKAPITULASI JAWABAN KUESIONER GAMBARAN SIKAP IBU BALITA 0- 5 TAHUN TENTANG PEMIJATAN BAYI
NO RESPNO SOAL
TOTAL KRITERIA11 12 13 14 15
56

1 1 4 4 4 0 46 tidak mendukung
2 1 4 4 4 0 45 tidak mendukung
3 1 4 4 4 0 46 tidak mendukung
4 1 4 4 4 0 43 tidak mendukung
5 1 4 4 4 0 46 tidak mendukung
6 1 4 4 4 0 46 tidak mendukung
7 1 4 4 4 0 46 tidak mendukung
8 1 4 4 4 0 43 tidak mendukung
9 4 4 4 4 0 49 tidak mendukung
10 4 4 4 4 0 49 tidak mendukung
11 4 4 4 4 0 46 tidak mendukung
12 4 4 4 4 0 51 mendukung 13 4 4 4 4 3 54 mendukung
14 4 4 4 4 3 54 mendukung
15 4 4 4 4 3 54 mendukung
16 4 4 4 4 3 54 mendukung
17 4 4 4 4 3 54 mendukung
18 4 4 4 4 3 54 mendukung
19 3 4 4 4 4 54 mendukung
20 3 4 4 4 4 56 mendukung
21 3 4 4 4 4 53 mendukung
22 3 4 4 4 4 53 mendukung
23 3 4 4 4 4 53 mendukung
24 3 4 4 4 4 52 mendukung
25 3 4 4 4 4 52 mendukunG
26 4 4 4 4 4 55 mendukung
27 4 4 4 4 4 56 mendukung
28 4 4 4 4 4 57 mendukung
29 4 4 4 4 4 57 mendukung
30 4 4 4 4 4 57 mendukung
57