Dukungan najernen - kemkes.go.idperpustakaan.kemkes.go.id/inlislite3_kemkes/uploaded...Untuk...
Transcript of Dukungan najernen - kemkes.go.idperpustakaan.kemkes.go.id/inlislite3_kemkes/uploaded...Untuk...
~51.778 4 ,d
Dukungan
najernen
\1!Lr:: FL;.~l - .
PEDOMANPENGELOLAAN OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHAT AN
DI PUSKESMAS PEMBANTU / POLINDES
Penggunaan
........ .....
)...---...., ..
Distribusi
Peren-
Dukungan Manajemen
-------- ". ". " .
' . ..... --~/
Penyimpanan
Pengadaan
DEPARTEMEN KESEHATAN R.I DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
DIREKTORAT BIN A OBAT PUBLli< DAN PERBEKALAN KESEHATAN JAKARTA 2005
SAM BUTAN OIREKTUR JENOERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT
OEPARTEMEN KESEHATAN R.I
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat hidayah dan karunia-Nya, Pedoman Pengelolaan Dbat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas Pembantu/Polindes telah dapat diselesaikan.
Dengan telah disusunnya Pedoman ini, diharapkan pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di Puskesmas Pembantu menjadi lebih terarah dan dapat dijadikan dasar untuk menyamakan gerak dan langkah dalam memberdayakan Institusi Pengelola Dbat di Pustu dan Polindes, sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang bermutu di Unit Pelayanan Kesehatan Dasar.
Kami berharap dengan diterbitkannya Buku Pedoman Pengelolaan Dbat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas Pembantu ini, maka komitmen semua pihak akan dapat terus meningkatkan Pengelolaan Dbat di Unit Pelayanan Kesehatan Dasar dalam menghadapi berbagai kendala dimasa penerapan Dtonomi Daerah.
Akhirnya kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan perhatian yang telah diberikan dalam rangka penyusunan Pedoman Pengelolaan Dbat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas Pembantu/Polindes ini.
Jakarta, Nopember 2005
. na Kesehatan Masyarakat
./ ;J Dr. Sri Astuti. S. Soeparmanto. M.Sc (Ph) 'F NIP. 140061 067
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-Nya, buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas Pembantu/Polindes telah dapat diselesaikan.
Buku Pedoman ini dapat dijadikan sebagai buku. panduan dalam melengkapi pelaksanaan pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di unit pelayanan kesehatan dasar. Dimana rangkaian kegiatan utamanya menyangkut upaya pelayanan kefarmasian yang dirancang secara sistematis untuk memberi pemahaman kepada petugas pelaksana di Puskesmas Pembantul Poliklinik Desa dalam aspek pelayanan kefarmasian di unit pelayanan kes~hatan dasar.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penyusunan buku ini.
Jakarta, November 2005
Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Drs. H. M. Krisna Tirtawidjaya, Apt NIP. 140 073 794
11
TIM PENYUSUN PEDOMAN PENGELOLAAN OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN
DI PUSKESMAS PEMBANT"U I POLINDES
Daftar Kontributor
1. Drs. Tri M Sartono, Apt, DSc Dinkes Kab. Rejang Lebong 2. Vyani Kamba, S.Si, Apt Dinkes Kab. Bone Bolango 3. Dra. Hj. Fitriyah, Apt Dinkes Kab. Pasuruan 4. Ni Made Astiniasih, S.Si, Apt Dinkes Kab. Bangli
5. Junaedi, S.Si, Apt Dinkes Kab. Sumbawa 6. Drs. Supriyadi, Apt Dinkes Kab. Kutai Kertanegara
7. drg. Putu Sri Andari Puskesmas Kab. Bangli 8. dr. A Okto Rudi Djayusman Puskesmas Kab. Lebong
9. Farida Hanum Hutabarat Puskesmas Kota Medan
10. Yuniar Puskesmas Kota Palembang
11. Siti Nurul Aini Puskesmas Kab. Pasuruan
12. Elviana Puskesmas Kota Banda Aceh
13. Yayuk WS Puskesmas Kota Malang
14. dr. Sutedjo, RN Ditjen Bina Kesmas Depkes RI
15. dr. Priharum Marlina Ditjen Yanmed Depkes RI
16. Dra. Ema Viaza, Apt Ditjen Yanfar & Alkes Depkes RI
17. Drs. Bahron Arifin, Apt Dit. Bina Oblik & Bekkes Depkes RI
18. Drs. Zaenal Komar, MA, Apt Dit. Bina Oblik & Bekkes Depkes RI
19. Dra. R. Dettie Yuliati, Apt, M.Si Dit. Bina Oblik & Bekkes Depkes RI
20. Drs. Riza Sultoni, Apt, MM Dit. Bina Oblik & Bekkes Oepkes RI
21. Ora. Hidayati Mas'ud, Apt Dit. Bina Oblik & Bekkes Oepkes RI
22. Ora. Nurlaili Isnaini, Apt Dit. Bina Oblik & Bekkes Oepkes RI
23. Drs. Rahbudi Helmi, Apt Dit. Bina Oblik & Bekkes Oepkes RI
24. Drs. M. Taufik. 5, Apt Dit. Bina Oblik & Bekkes Oepkes RI
25. Rustian, S.Si, Apt Dit. Bina Oblik & Bekkes Depkes RI
26. Dita Novianti, S.Si, Apt, MM Dit. Bina Oblik & Bekkes Oepkes RI
27. Ni Nyoman Lastini PKM I Denpasar Timur
111
28. I Gusti Ayu Made Sudiati Dinkes Kota Denpasar 29. I Gusti Lanang Oka PKM II Denpasar Barat 30. Ning Ketut Ning Ati PKM I Denpasar Selatan 31. Siluh Komang Rai A Dinkes Kab. Badung 32. I Wayan Ladera 5 PKM Mengwi I - Kab. Badung 33. I Nyoman Suana PKM Abiansemal I - Kab. Badung 34. Ni Wayan Werni PKM Petang II - Kab. Badung 35. Anak Agung Rai Sunari PKM Gianyar I - Kab. Gianyar 36. Kadek Dwi Adnyani, S.Si, Apt Dinkes Kab. Gianyar 37. Ni Ketut Budiani PKM Blahbatuh I - Kab. Gianyar 38. Nelly Herlina Hutabarat PKM Baturiti II - Kab. Tabanan 39. Siluh Komang Suka Astuti PKM Tabanan II - Kab. Tabanan 40. Ni Wayan Balik AA, S.Si, Apt Dinkes Kab. Tabanan 41. Ni Putu Hermawati PKM Busungbiu I - Kab. Buleleng 42. Gusti Ayu Herdiana, S.Farm, Apt Dinkes Kab. Buleleng 43. Ni Putu Sukma Dewi PKM Sawan I - Kab. Buleleng
44. Drs. I Nyoman Murtika Dinkes Kab. Klungkung
45. Ni Ketut Suabdi PKM Dawan I - Kab. Klungkung 46. Desak Made Padmawati PKM Banjarangkan I - Kab.
Klungkung 47. Luh Nyornan Artini Dinkes Kab. Karangasem
48. Ni Nengah Widiasih T PKM Manggis I - Kab. Karangasem
49. Ni Ketut Sudiasih PKM Kubu II - Kab. Karangasem
50. Drs. I Gusti Komang Adi N,Apt Dinkes Kab. Jembrana
51. Ni Komang Indriasih PKM Dangin Tukadaya - Kab. Jembrana
52. Niluh Putu Purbaniti PKM Kaliakah - Kab. Jembrana
53. Ida Bagus Suryadana, S.Sos PKM Susut I - Kab. Bangli
54. Ni Made Nurani Dinkes Kab. Bangli
55. Ni Nyoman Suarmini PKM Bangli - Kab. Bangli
56. Drs. Cok Rai Bagus, Apt, MM Dinkes Pravinsi Bali
57. Dra. C. Diah Tresnati M, Apt Dinkes Provinsi Bali
58. I \Vayan Sukada Dinkes Provinsi Bali
iv
Sekretariat
1. Syahidah, S.Si, Apt Dit. Bina Oblik & Bekkes Depkes RI
2. Myta Suzana, S.Si, Apt Dit. Bina Oblik & Bekkes Depkes RI
3. Erni Herdiyani, AMF Dit. Bina Oblik & Bekkes Depkes RI
4. Ellyda Djalaludin Dit. Bina Oblik & Bekkes Depkes RI
5. Murniati Dit. Bina Oblik & Bekkes Depkes RI
6. O.R. Pamuncak P. Pasaribu Dit. Bina Oblik & Bekkes Depkes RI
v
DAFTAR lSI
Halaman SAM BUTAN
KATA PENGANTAR ii
TIM PENYUSUN iii DAFTAR lSI vi BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1
C. RUANG LINGKUP 2
BAB II PENGELOLAAN 3
A. PERENCANAAN KEBUTUHAN 4
B. PERMINTAAN DAN PENERIMAAN 6
C. PENYIMPANAN 7
D. PENGGUNAAN 8
D.l Penyerahan Obat 8
D.2 Informasi 8
0.3 Etika Pelayanan 11
E. PENCATATAN PELAPORAN 12
BABIII PENUTUP 14
OAFTAR PUSTAKA 15
OAFTAR SINGKATAN 16
OAFTAR LAMPIRAN 17
VI
A. Latar belakang
BABI PENDAHULUAN
Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan dasar dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Pada umumnya Puskesmas di Indonesia dilengkapi dengan unit pelayanan baik yang berada secara fisik di dalam puskesmas maupun yang berada di luar gedung puskesmas. Unit yang berada di dalam gedung Puskesmas antara lain : Ruang KIAlGizi, Ruang Rawat Inap, Ruang Pelayanan Gigi, Ruang Periksa (Rawat Jalan), dan lain-lain. Sedangkan unit yang berada di luar puskesmas antara lain Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Polindes.
Puskesmas Pembantu adalah unit fungsional yang merupakan bagian integral dari Puskesmas dan menunjang pelaksanaan kegiatan Puskesmas pada sebagian wilayah kerja Puskesmas. Untuk itu Puskesmas Pembantu (Pustu) umumnya di lengkapi dengan sumber daya manusia (perawat, dokter), peralatan maupun obat dan perbekalan kesehatan untuk menunjang aktivitasnya. Oi beberapa daerah di NTB, Jawa Barat bagian selatan, Kalimantan, Papua, Sulawesi, Sumatera dan sebagainya. Pustu mempunyai peran sangat strategis dalam hal melayani kesehatan masyarakat, karena merupakan upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satu pendukung operasional pustu adalah obat :dan perbekalan kesehatan, untuk itu diperlukan adanya pedoman, dimana hal tersebut belum tersedia.
B. Tujuan Pedoman ini bertujuan untuk memberi pedoman dalam pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di Pustu. Oengan adanya pedoman ini diharapkan kualitas pelayanan kefarmasian di Pustu akan lebih meningkat.
1
c. Ruang Lingkup Pedoman ini mencakup . 1. Perencanaan Kebutuhan 2. Permintaan dan Penerimaan 3. Penyimpanan 4. Penggunaan 5. Pencatatan dan pelaporan
2
BAB II
PENGELOLAAN
Secara umum tenaga yang bertugas di Pustu berbeda dengan tenaga di Puskesmas, maka daftar obat di Pustu juga di bedakan. Hal ini berkaitan dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga bersangkutan dan jenis serta kompleksitas pelayanan kesehatan dasar yang diberikan. Saat ini obat yang digunakan di Pustu sama dengan Daftar Cbat Pelayanan Kesehatan Dasar yang tersedia di Puskesmas, yaitu Daftar Cbat Esensial Nasional (DC EN). Cbat di Pustu yang meliputi hampir seluruh kelas terapi yang tersedia di pelayanan kesehatan dasar, terutama dalam bentuk formulasi, oral dibatasi, karena terbatasnya SDM maka dihindari bentuk formulasi parenteral (Iihat pada lampiran 1).
Kriteria jenis obat yang disediakan di Pustu: 1. Cbat untuk penanggulangan 10 penyakit terbanyak 2. Cbat untuk Penyelamat Jiwal Pertolongan Pertamal
Emergensil Kedaruratan Medik 3. Cbat untuk pelayanan kesehatan dasar tanpa pemeriksaan
penunjangllaboratorium 4. Cbat untuk pelayanan kesehatan gigi dasar bila ada tenaga
dokter gigil perawat gigi di Pustu 5. Cbat yang digunakan secara terapi berkesinambungan dari
penanganan rujukan sebelumnya (dari Puskesmas InduklRS) 6. Cbat-obat Program Kesehatan, yang disesuaikan dengan
kondisi wilayah setempat 7. Penggunaan Narkotika dan Psikotropika hanya dalam kondisi
bila ada dokter yang bertugas pada Pustu dan dilaporkan secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku.
Untuk Polindes, penyediaan dan penggunaan obat sesuai dengan program KB/KIA, yaitu : a. Alat kontrasepsi b. Supplemen I Vitamin (Program Gizi) c. Dbat untuk kebidanan dan kandungan d. Dbat pendukung MTBS (Manajemen Terpadu Balita
Sakit)
3
Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di Pustu, meliputi: A. Perencanaan Kebutuhan
Petugas Pustu bertanggung jawab dalam merencanakan kebutuhan obat yang sesuai dengan kriteria di atas sehingga obat cukup tersedia, baik dalam jenis dan jumlahnya. Perhitungan kebutuhan obat berdasarkan metode konsumsi dengan terlebih dahulu menetapkan stok optimum setiap jenis obat.
STOK OPTIMUM = Pemakaian per periode distribusi + Stok pengaman
+ Waktu tunggu
Kebutuhan obat = Stok Optimum-Sisa Stok
Stok Pengaman: Persediaan Obat untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kunjungan, keterlambatan kedatangan obat, dan pemakaian.
Waktu Tunggu Waktu tunggu, dihitung dari permintaan obat oleh Pustu sampai dengan penerimaan obat di Pustu
Contoh Perhitungan: Pemakaian Antalgin di Puskesmas Pembantu Melati pada bulan Agustus 2004 sebanyak 1000 tablet. Sisa stok per 31 Agustus 2004 adalah 100 tablet. Permintaan obat ke puskesmas induk dilakukan setiap bulan. a. Pemakaian Per bulan = 1000 tablet b. Pemakaian rata-rata per hari = 1000/25 = 40 tablet c. Stok pengaman pada umumnya berkisar antara 10%
-
20% (termasuk untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan kunjungan). Misalkan berdasarkan evaluasi data diperkirakan 10 % = 10 % X 1000 tablet = 100 tablet.
4
d. Pada umumnya waktu tunggu berkisar antara 2 - 3 hari. Misalkan waktu tunggu diperkirakan 3 hari = 3 x 40 tablet = 120 tablet.
e. Kebutuhan Antalgin untuk bulan September 2004 adalah : ( a + c + d ) - Sisa Stok = ( 1000 + 100 + 120 ) - 100 = 1120 tablet
Pengajuan obat dari Pustu ke Puskesmas menggunakan formulir LPLPO sub unit.
Gambar.1 Skema permintaan pengiriman laporan obat
Gk .. maSP.mba~ A
LPLPO sub unit _. --I 1 ___ • LPLPO sub unit
LPLPO -.-- LPLPO a _...... Jalur perminlaan
- -.. Jalur penyerahan
B. Permintaan dan Penerimaan Pustu akan menerima obat dalam jumlah tertentu sesuai dengan kebutuhan. Pendekatan yang dapat dilakukan untuk metoda distribusi obat ke Pustu adalah dengan sistem Impress melalui pendekatan perhitungan dengan metoda konsumsi. Sistem Impress merupakan sistem pengendalian persediaan dengan cara menyediakan persediaan di dua tempat penyimpanan (ruang simpan ganda) dimana masing-rnasing tempat penyimpanan mempunyai jumlah persediaan yang sarna dan senantiasa dijaga agar selalu sarna. Persediaan Impress adalah persediaan yang digunakan untuk mengisi kembali persediaan agar senantiasa persediaan kedua ruang
5
simpan selalu dalam jumlah yang sarna. Pustu rnenerirna obat hanya dari Puskesrnas.
Pustu tidak diperkenankan meminta obat secara langsung ke Unit Pengelola Obat Publik dan Perbekalan. Kesehatan (UPOPPK) Kabupaten/Kota.
Pada waktu penerirnaan obat dari Puskesrnas, petugas Pustu diwajibkan rnelakukan pemeriksaan fisik, administrasi dan mutu obat yang meliputi: ./ Jenis obat ./ Jurnlah obat ./ Kernasan ./ Kadaluarsa . ./ Kesesuaian dengan dokurnen
Untuk rnenunjang operasional Pustu, maka penerirnaan obat harus di tetapkan. Dengan periode penerirnaan ini akan dapat rnenjamin :
periode adanya
./ Ketersediaan obat
./ Kepastian Pustu untuk melayani pasien
./ Perencanaan kebutuhan lebih terarah
c. Penyimpanan Pada dasarnya kebijakan penyimpanan obat di Pustu sarna dengan di Puskesmas. Dbat harus disimpan ditempat yang aman, disusun berdasarkan jenisnya yang tersusun secara alfabetis. Penyimpanan menerapkan prinsip FIFO dan FEFO. Hanya yang mempunyai wewenang yang boleh mengakses ruang penyimpanan obat.
6
Tabel1 8eberapa kondisi yang dapat mempengaruhi mutu obat
Kelembaban
Sinar matahari
Suhu (Panas)
Kerusakan Fisik
Kontaminasi bakteri
Pengotoran
Tablet
Tablet Salut
Kapsul
Salep
Cairan
Injeksi
Udara lembab dapat menimbulkan kerusakan pad a tablet salut gula, kapsul, oralit
Sinar Matahari langsung dapat merusak injeksi, sirup
Suhu yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kerusakan: salep, suppositoria
Disebabkan menumpuk terlalu tinggi
Dus berdempetan dengan benda tajam
Wadah obat yang rusak atau terbuka akan mudah tercemar oleh bakteri
Ruang yang kotor dapat adanya inseklroden.
Tabel2 Identifikasi obat pustu
menyebabkan
Perubahan warna, bau, rasa, bintik, pecah, retak, benda asing, wadah rusak
Salutnya pecah, basah, lengket satu sama lain, wadah rusak
Kapsul terbuka, lengket satu sarna lain, wadah rusak
Warna berubah, berbintik-bintik, wadah rusak
Warna berubah, endapan/keruh, perubahan kekentalan, wadah rusak
Warna berubah, endapan/keruh, benda asing kekentalan, wadah rusak
7
Obat yang diterima oleh Pustu harus di simpan dengan baik pada tempat tertentu dan disimpan di tempat yang terkunci. Peralatan Meliputi lemari beserta kuncinya.
Pengamanan Lemari harus terkunci
Penanggungjawab Kepala Pustu atau petugas yang ditunjuk
o. Penggunaan Penggunaan obat di Pustu berpedoman pada penggunaan obat rasional dengan mengacu pada Pedoman Pengobatan Puskesmas (Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional, tahun 2003), dengan prinsip antara lain: ./ Mengurangi penggunaan injeksi ./ Menghindari peresepan obat yang berlebihan
(polifarmasi) ./ Menghindari penggunaan antibiotik untuk kasus ISPA
non pneumonia dan diare non spesifik ./ Memberikan informasi kepada pasien mengenai cara
penggunaan obat dan penyimpanannya di rumah
0.1. Penyerahan obat 1. Sebelum obat diserahkan, lakukan pengecekan
terakhir tentang nama pasien, jenis obat, jumlah obat, aturan pakai obat, kemasan, dan sebagainya
2. Obat diberikan melalui loket. 3. Penerima obat dipastikan pasien atau
keluarga pasien.
0.2. Informasi Sebab utama mengapa penderita tidak menggunakan obat dengan tepat, adalah karena penderita tidak mendapatkan penjelasan yang cukup dari yang memberikan pengobatan atau yang menyerahkan obat.
8
Oleh karena itu sangatlah penting menyediakan waktu untuk memberikan penyuluhan kepada penderita tentang cbat yang diberikan.
Infcrmasi yang perlu diberikan kepada pasien adalah: 1). Kapan obat digunakan dan berapa banyak
Beberapa pasien berpendapat bahwa makin banyak cbat diminum, semakin cepat sembuh. Pendapat ini tentu saja tidak benar dan sangat berbahaya. Oleh karena itu perlu dijelaskan : a. pemakaian cbat ~
J.. tiga kali sehari J.. dua kali sehari
b. waktu pemakaian cbat J.. pagi, siang, malam
c. jumlah sekali pakai
2). Lama pemakaian obat yang dianjurkan Beberapa pasien hanya menggunakan cbat sampai badan terasa nyaman. Hal ini tidak menjadi masalah apabila penyakit yang dicbati ringan misalnya alergi atau sa kit kepala. Masalah serius akan timbul apabila penyakit yang dicbati misalnya infeksi. Oleh karena itu beritahukan kepada pasien berapa hari/minggu cbat harus digunakan. Misalnya antibictik, harus diminum sampai cbat yang diberikan habis sesuai dengan aturan pakai.
3). Cara penggunaan obat Obat dapat dimakan/diminum dengan bantuan air putih biasa, teh manis, pisang, susu dan lain-lain. Namun demikian ada beberapa jenis cbat mempunyai aturan pakai yang khusus, misalnya : a. Tetracyclin tidak bcleh diminum bersama
sarna dengan susu, karena khasiat Tetracyclin akan berkurang dengan adanya susu dalam lambung.
9
- ----_ . . " I UK P SRI'USTAKAA'.
I
_ DBP: K.BSEHATAN I b. Antasida (campuran magnesium trisilikat)
bekerja dengan baik apabila dimakan satu atau dua jam sebelum makan dan waktu tidur. Obat baru bekerja dengan maksimal bila lambung dalam keadaan kosong (1 jam sebelum makan).
c. Tablet asetosal dan besi dapat menyebabkan iritasi lam bung oleh karena itu harus digunakan setelah makan terlebih dahulu.
d. Krim atau salep kulit digunakan dengan cara mengoleskan obat berkali-kali pada kulit yang sakit.
e. Cara memasukkan supositoria yang termudah adalah dalam posisi jongkok.
4). Ciri-ciri tertentu setelah pemakaian obat A Berkeringat pada penderita demam panas
setelah memakan obat penurun panas A Perubahan warna tinja dan air seni setelah
minum Tetracyclin, Vitamin B Komplek, Rifampicin
A Rasa mengantuk, oleh karena itu khusus untuk obat antihistamin, seperti CTM dianjurkan kepada pasien yang memlnum obat ini untuk tidak menjalankan kendaraan atau mengoperasikan mesin.
5). Efek Sam ping Obat Bila diketahui bahwa obat yang diberikan pada pasien mempunyai efek samping, beritahu pasien gejala sampingan apa yang dapat ditimbulkan oleh obat terse but. Sebagai contoh menggunakan salep Penisilin atau salep 2-4, jika mengalami keadaan seperti gatal dan timbul merah disekitar ku lit karena alergi, dianjurkan untuk menghentikan pemakaian. Selanjutnya paslen dirujuk ke puskesmas.
10
6). Obat-obatan yang berinteraksi dengan kontrasepsi oral Beberapa obat dapat mempengaruhi kerja kontrasepsi oral menjadi tidak efektif, sebagai contoh antibiotik. Oleh karena itu tanyakan pada pasien wanita apakah sedang menggunakan pH KB. Beritahukan pada pasien, agar berhati-hati kemungkinan KB-nya gagal. Contoh : Rifamfisin dapat mempengaruhi efektifitas pH KB.
7). Cara Menyimpan Obat Sarankan agar obat disimpan di tempat yang sejuk, tidak terkena matahari langsung dan aman serta tidak mudah dijangkau anak-anak.
0.3. Etika pelayanan Petugas harus memperhatikan etika pelayanan kesehatan, terutama pada saat penyerahan obat dan pemberian informasi, karena disamping perlu sopan santun dan kesabaran dalam melayani pasien, juga karena pasien sebagai penderita penyakit biasanya dalam keadaan tidak sehat atau kurang stabil emosinya.
Petugas perlu menyadari bahwa pasien dan keluarganya perlu ditolong tanpa membedakan status sosial, golongan, agama atau kepercayaannya. Pasien memerlukan bantuan agar tidak mengalami bahaya karena ketidaktahuannya tentang penggunaan obat.
Penyerahan obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan cara yang baik dan sopan dengan menggunakan Bahasa Indonesia atau kalau diperlukan Bahasa Daerah setempat sehingga pasien akan mengerti dengan jelas informasi yang disampaikan. Petugas yang ramah dan sopan akan memberikan dorongan semangat pada pasien, sehingga akan membantu penyembuhan secara psikologis.
11
Petugas perlu menyadari bahwa pasien berhak menerima informasi yang baik dan benar. Begitu juga tentang penyampaian informasi yang menyangkut efek samping serta keadaan atau tingkat keparahan penyakit pasien hendaklah disampaikan secara hati-hati dan agar kerahasiaan penyakitnya dapat dijaga dengan sebaik-baiknya.
Prinsip Rasional dan dilakukan pemberian informasi obat.
Sasaran Pasien yang berkunjung ke Pustu atau pasien yang dikunjungi oleh petugas Pustu dalam rangka kunjungan
Peralatan Untuk mempermudah proses pelayanan obat di pustu, maka harus tersedia peralatan minimal seperti : a) Kotak I wadah obat b) Mortir dan stamper (Alu dan lumpang untuk meracik
. obat) c) Plastik atau kertas perkamen untuk obat yang akan
diserahkan kepada pasien d) Air bersih untuk meracik sirup kering e) Etiket untuk obat luar dan dalam
E. Pencatatan pelaporan Pencatatan yang perlu dilakukan di Pustu antara lain meliputi: 1. Kartu Stok:
Kartu ini diperlukan untuk memonitor transaksi obat yang terjadi di Pustu (lihat pada lampiran 3). Kartu stok ini dapat dipergunakan untuk : a) Mengetahui obat kosong atau berlebih b) Mengetahui trend penggunaan obat c) Alat untuk membuat laporan di LPLPO Pustu
2. Catatan Harian pemakaian/pengeluaran Obat 3. LPLPO sub unit (Iihat pada lampiran 2) 4. Serita acara pengembalian obat rusak dan kadaluarsa
ke Puskesmas Induk (lihat pada lampiran 4)
12
Pustu, Polindes, Puskesling dan Puskesmas Satelit juga berkewajiban melaporkan penggunaan obat kepada Puskesmas setiap bulan dengan menggunakan LPLPO sub Unit. Format pelaporan penggunaan obat dan laporan permintaan obat dari Pustu adalah LPLPO Sub unit terdiri dari 2 rangkap yang bermanfaat sebagai : a) Dokumen resmi penerimaan obat. b) Alat monitoring penggunaan obat c) Alat Bantu untuk merencanakan kebutuhan obat baik di
Pustu maupun Puskesmas.
13
BAB III
PENUTUP
Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Pustu/Polindes ini diharapkan dapat bermanfaat dan membantu dalam pengelolaan obat di Pustu/Polindes, yang meliputi aspek permintaan kebutuhan, permintaan dan penerimaan, penyimpanan, penggunaan, dan pencatatan pelaporan obat. Walaupun ada keterbatasan tenaga, dana, sarana dan prasarana pendukungnya, bila pengelolaan obat di Pustu/Polindes dilakukan secara baik diharapkan. tujuan pembangunan di bidang kesehatan khususnya dibidang obat, meliputi terjaminnya ketersediaan obat dengan jenis dan jumlah yang tepat sesuai kebutuhan dengan mu~u: yang terjamin dan tersebar secara merata, berkesinamburigan dan teratur, sehingga mudah diperoleh pada tempat dan. ~aktu yang tepat dapat tercapai. '
Penyediaan buku pedoman ini merupakan salah satu sumbangsih Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Ditjen Binfar dan Alkes untuk meningkatkan kualitas pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di Pustu/Polindes.
Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Pustu/Polindes ini tentu masih memerlukan perbaikanperbaikan untuk penyempurnaannya, karena itu masukanmasukan dari instansi pengguna buku ini sangat diharapkan.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Management Sciences for Health, Managing Drug Supply, New York, Kumarin Press, 1998
2. Departeman Kesehatan R.I, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Pedoman Penge/olaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, 2002
3. Departeman Kesehatan R.I, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Pedoman Penge/o/aan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas, 2004
4. Departemen Kesehatan R.I, SK Menkes No. 128 I Menkes / SK / II / 2004, tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
15
UPOPPK
LPLPO
MTBS
PUSTU
POLINDES
DAFTAR SINGKATAN
Unit Pengelala Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Laparan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
Manajemen T erpadu Balita Sakit
Puskesmas Pembantu
Pas Bersalin Desa
16
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Obat di Pustu/ Polindes
2. LPLPO sub unit
3. Kartu Stok
4. Surat Pengembalian Obat Rusak dan Kadaluarsa
17
Lampiran-1
Daftar Obat di Puskesmas Pembantu/ Poliklinik Desa NO NAMA OBAT KEMASAN ALASAN PENGGUNAAN
1 Alopurinol tablet 100 mg 100 tabletlstriplblister • kotak Pemberian hanya berdasarkan pelayanan lanjutan dari puskesmas induklRumah Sakit
2 Aminofilin tablet 200 mg 100 tablet I bolol 3 Aminofilina injeksi 24 rng/ml - 10 ml 30 ampul I kolak Digunakan bila ada dokter 4 Amoksisilin kapsul 250 mg 120 kapsullstriplblister. kotak
Amoksisilin kaplet 500 rng 100 kapletlbolollstrip. kotak 5 Amoksisilin sirup kering 125 rng/5ml Botol 60 ml 6 Antalgin (Metampiron) tablet 500 rng 1000 tablet! botol 7 Antasida DO EN tab,kombinasi: Mg- 1000 tablet I botol
Hidroksida 200mg+AI. Hidroksida. 200 mg 8 Anti Bakteri DOEN salep kombinasi: 25 tube @ 5 9 I kotak
Basitrasin 500 IU/g + Polimiksin 10.000 IU/g
9 Anti Hemoroid DOEN Kombinasi 10 supp I kotak Disesuaikan dengan sarana penyimpanan pada suhu di bawah250C
10 Antifungi DOEN Kombinasi: Asam Benzoat 24 pot @ 30 9 I kotak 6% + Asam Salisilat 3%
11 Asam Askorbat (Vit C) tablet 50 mg 1000 tablet I botol 12 Asetosal tablet 100 mg 100 tabletlstriplblister , kotak Sbg anti platelet. hanya
berdasarkan pelayanan lanjutan dari puskesmas indukIRumah Sakit
13 Atropin Sulfat inieksi 0,25 mg/ml- 1 ml 30 ampul I kotak Sebagai Antidotum
14 Betarnetason krim 0.1 % 25 tube @ 5 9 I kotak
15 Deksametason tablet 0,5 mg 1000 tablet I botol
16 Dekstrometorfan sirup 10 rng/5 ml Botol60 ml
17 Dekstrometorfan tablet 15 mg 1000 tablet I bolol
18 Efedrin HCI tablet 25 rng 1000 tablet I botol
19 Ekstrak Belladon tablet 10 mg 1000 tablet I botol
20 Epinefrina HCVBitartrat ( Epinefrina / 30 ampullkotak Untuk penatalaksanaan Adrenalina ) Injeksi 0,1 % - 1 ml anafilaktik syok
21 Etakridin (Rivanol) larutan 0,1% Botol300ml
22 Etanol70% Bolol1000 ml
23 Fenoksimetil Penisilina tablel 250 mg 100 tablel I botol
Fenoksimetil Penisilina tablet 500 mg 100 tablet I botol
24 Fenol Gliserol teles telinga 10% 24 btl @ 5 mil kotak
25 Filomenadion (Vit.K1) tablet salut gula 10 mg 100 tablet / botol
26 Furosemid tablet 40 mg 250 tablet I botol
27 Gameksan krim 1 % Botol30 ml
28 Garam Oralit untuk 200 ml air 100 kanlong I kotak
29 Gentian Violet larutan 1 % Bot0l10 ml
30 Glibenklamid tablet 5 mg 100 tablet / botol
31 Glisertl Guayakolat tablet 100 rng 1000 tablet I botol
32 Glukosa larutan infus 5 % steril (Produk Botol/ plastik 500 ml lokal)
I
33 Griseofulvin tablet 125 mg. micronized 100 tablet I botol 34 Hidroklorotiazid (HCT) tablet 25 mg 1000 tablet! botol 35 Hidrokortison krim 2.5 % 24 tube @ 5 9 I kotak 36 Ibuprofen tablet 200 mg 100 tablet I botol
Ibuprofen tablet 400 mg 100 tablet I botol 37 Kalium Permanganat serbuk 20 botoll 5 gram 38 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg 1000 tablet I botol 39 Kloramfenikol kapsul 250 mg 250 kapsull botol 40 Kloramfenikol tetes telinga 3 % 24 botol @ 5 mil kotak 41 Klorfeniramin Maleat (CTM) tablet 4 rng 1000 tablet! botol 42 Klorokuin tablet 150 mg 1000 tablet I botol 43 Kombinasi Pirimetamin 25 rng + Sulfadoxin 100 tablet I botol
500 mg 44 Kotrimoksazol Suspensi komb: botol 60 ml
Sulfametoksazol200 mg + Trimetoprim 40 mg/5ml
45 Kotrimoksazol tablet kombinasi: 100 tablet I botol Sulfametoksazol 400 mg + T rimetoprim 80 mg
Kotrimoksazol tablet pediatrik. kombinasi: 100 tablet I botol Sulfametoksazoll00 mg + T rimetoprim 20 mg
46 Kuinin (Kina) tablet 200 mg 60 tabletlstriplblister. kotak
47 Kuinin Dihidroklorida injeksi 25% - 2 ml 30 ampul I kotak
48 Lidokain komp. injeksi. Kombinasi: Lidokain 30 ampul I kotak HCI 2% + Epinefrin 1 :80.000 - 2 ml
49 Lisol. mengandung Kresol tersabun 50% Botoll000 ml
50 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 10 sase @ 30 gr I kotak
51 Mebendazol sirup 100 mg I 5 ml Botol30 ml
52 Mebendazol tablet 100 mg 30 tabletlstriplblister. kotak
53 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) 100 tabletlstriplblister. kotak tablet salut 0.125 mg
54 Metilergometrin Maleat inj 0.200 rng-l ml 30 ampul I kotak
55 MetJonidazol tablet 250 mg 100 tablet I botol
56 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 1000 tablet I botol
57 Natrium Tiosulfat injeksi 25% - 10 ml 10 ampul I kotak
58 Obat Batuk Hitam (D.B.H.) cairan Botoll00 ml
59 DksitetJasiklin HCI salep mata 1 % 25 tube @ 3.5 9 I kotak
60 Oksitosin injeksi 10 IU/ml - 1 ml 30 ampul/ kotak
61 Parasetamol sirup 120 rng/5 ml Botol Plastik 60 ml
62 Parasetamol tablet 100 m9 100 tablet I botol
63 Parasetamol tablet 500 mg 1000 tablet / botol
64 Pirantel tablet 125 mg 60 tabletlstriplblister. kotak
65 Piridoksin HCI (Vit.B6) tablet 10 mg 1000 tablet / botol
66 Povidon lodida 10 % Botol30 ml
Povidon lodida 10 % Botol300 ml
67 Prednison tablet 5 mg 1000 tablet I botol
68 Primakuin tablet 15 mg 1000 tablet / botol
69 Propiltiourasil tablet 100 mg 100 tablet I botol
70 Propranolol HCI tablet 40 mg 100 tablet I botol Pemberian hanya berdasarkan pelayanan lanjutan dari puskesmas indukiRumah Sakit
71 Ringer Laktat larutan infus steril (Produk Botoll plastik 500 ml lokal)
72 Salep 2-4 . Kombinasi: Asam Salisilat 2% + 24 pot @ 30 9 I kotak Belerang Endap 4%
73 Sa!isil Bedak 2 % 50 gram I kotak
74 Serum Anti Bisa Ular Po!ivalen injeksi 5 ml 10 viall kotak Penyimpanan dalam system (ABU I) rantai dingin (cold chain) Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml 1 viall kotak Khusus untuk Provinsi Papua dan (ABU II) l~a Barat
75 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IUlvial 10 viall kotak (A.D.S.)
76 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul 10 ampul' kotak (A.T.S.)
Serum Anti Tetanus lnjeksi 20.000 IUlvial 10 viall kotak (A.T.S.)
77 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % 24 bH @ 5 mil kotak 78 T etrasiklin HCI kapsul 250 mg 1000 kapsul 'botol
T etrasiklin HCI kapsul 500 mg 100 kapsullstriplblister. kotak 79 Tiamin HCII Mononitrat (Vit.Bl) tablet 50 mg 1000 tablet I botol 80 Vitamin B Kompleks tablet 1000 tablet I botol 81 Alat Kesehatan
Alat suntik sekali pakai 1 ml 100 set I kotak Pelayanan imunisasi
Alat suntik sekali pakai 2.5 ml 100 set I kotak Untuk pemberian suntikan penanganan anafilaksis syok
Catgut' Benang Bedah No. 210 - 3/0 24 x 70 em' kotak Penanganan luka/trauma
dengan jarum bedah Infusion set anak Set Ikantong Pemberian cairan rehidrasi
(infuse)
Infusion set dewasa Set Ikantong Pemberian cairan rehidrasi (infuse)
Kapas Pembalut' Absorben 250 gram Bungkus Penanganan lukaltrauma
Kasa Kompres 40/40 steril Bungkus Penanganan lukaltrauma
Kasa Pembalut 2 m x 80 em Rol Penanganan lukaltrauma
Kasa Pembalut Hidrofil4 m x 3 em elastic Rol Penanganan lukaltrauma
Kasa Pembalut Hidrofil 4 m x 15 em elastic Rol Penanganan lukaltrauma
Plester 5 yards x 2 inch Rol Penanganan lukaltrauma
Silk (Benang Bedah Sutera) No. 3/0 dengan 12 x 3 x 75 em' kotak Penanganan lukaltrauma . jarum bedah
PUSKESMAS SUB UNIT PELAPORAN BULAN/PERIODE NOMOR OOKUMEN
No. Nama Obal
1 2 , Alopurinollablel'OO mg
2 Aminofihn lablet 200 mg
3 Aminofilina Inleksi 24 mg/ml- 10 ml
4 Amoksisilin kapsul 250 mg
AmoksiSlhn kaplel 500 mg
5 AmokSlsilin Sirup kenng '25 mgi5ml
6 "nlalgin (Melamplron) tablet 500 mg
i An!aslda DOEN lab.komblflasl
8 Anli Bak!en DOEN salep komb!nasi
9 Anti Hemoroid DOEN Kombinasl
Mg-Hldroksidc
BaSllrasin SOC
10 Antifungi DOEN Kombinasl: Asam Benzoat 6% + Asarr ,"
" Asam Askorbal (VII C) Iablel50 mg
'2 Asetosat lablel '00 mg
'3 Alropin Sulfal !nieks. 0.25 mg/ml -lml
14 Belametason knm 0 , %
15 Oeksamelason tablel 0.5 mg
16 Dekstrometotfan sirup 10 mg/5 ml
17 Dekslromelorfan tablet'5 mg
18 Efedrin HCllablel 25 mg
'9 Ekslrak Belladon lablet 10 mg
20 Epinefrina HCVBltartral ( Epinefrina I Adrenalina
2' Elakndln ( R,vanol ) larutan 0.1 %
22 Elano170%
23 Fenoksimetil Penlsllina tablet 250 mg
Fenoksimetil Penisibna lablel500 mg
LAPORAN PEMAKAlAN DAN LEMBAR PERMINTAAN OBAT (LPLPO) SUB UNIT
Slok Peneri- Perse- Pema- Slok Saluan Awal maan diaan kaian Akhir
3 4 5 6=4+5 7 8=6-7 100 labteVslriplblister kolak
100 labl'" botol
30 ampul I kolak
120 kapsul/slriplblisler. kolak
100 kapletiboloUstrip. kolak
Botol60ml
1000 tablel ! bolol
1000 lab Ie! I bolOI
25 lube @ 5 9 I kolak
10 supp I kolak
24 pol @ 30 9 I kolak
1000 lablell bolol
100 lableVslnplblister . kolak
30 ampul I kalak
25 lube @ 5 9 I kotak
1000 tablet I botol
Botol60 ml
'000 tablell botol
'000 lablell bolol
'000 lablet I botol
30 ampullkotak
Botol300 ml
Botol 1000 ml
100 tablet I bolol
'00 lablell botol
Lampiran-2
Slok Perm in- Pembe- Ket. Opt. taan rian
9 10 11 12
24 Fenol Ghserolletes tellnga 10% 2·: ~ a",,:~H'.
25 F'lomenad,on (VII Kl) lablet satut gula 10 mg 100 :able: ~'.:.)I
26 Furosemld tablel 40 mg 2!.>0 tablel .I botol
27 Gameksan kram I % 80tol30 m'
28 Garam Orallt untuk 200 ml air 100 kantor, kota;,
29 Gentian V,olel larutan 1 % Bote! 10 ml
30 Ghbenklam:d tablet 5 mg 100 tablet' botol
31 Ghsenl Guayakolat lablet 100 mg 1000 tablet I botol
32 Glukosa laMan IOfU5 5 % steril (Produk lokal) Bololl plasl:k 500 ml
33 Griseofulvin tablet 125 mg. micronized ~ 08 tdoletl botel
34 Hldroklorotiazid (Her) lablet 25 mg 1000 tablet I botel
35 Hldrokortlson knm 2.5 % 24 tube @ 5 9 / ~otak
36 Ibuprofen tablet 200 mg 100 tablet I botol
Ibup4'ofen tablet 400 mg 100 tablet I botol
37 Kahum Permanganat serbuk 20 botoll 5 gram
38 Kalsium Laktat (Kalk) tablelSOO mg 1 COO tablet I botol
39 Kloramfemkol kapsul 250 mg 250 kapsull bolol
40 Kloramfcnikol tetes lelinga 3 % 24 botol @ 5 mil kolak
41 Kioneniramin Maleal (CrM) tablet 4 O1g 1000 tablet I bolol
42 Klorol\uln tablet 150 mg 1000 tablet I botol
43 Kombinasl Pinmetam:n 25 mg + Sulfadoxin 500 mg 100 tablet I botol
44 Kotnmoksazol SuspenSi komb Sulfametoksazol 20( r.)toI60ml ?-
45 Kotnrnoksalol tablet kombmasr Sulfametoksazol 40< 100 tablet I bote I
Kotnmoksazol tablet pediatrik. kombinasr 100 tablet I botol
46 KUlmn (Kina) tablet 200 mg 60 tableVstnplblister. kolak
47 KUlnin Olhldroklonda inICksi 25% • 2 ml 30 ampul I kolak
48 Lrdoka,n komp inlCksi, Kombinasr Lidokain HCI 2% + 30 ampul I kolak
49 Lisol. mengandung Kresel tersabun 50% Boiol 1000 ml
50 MagneSium Sulfal serbuk 30 gram 10 sase @ 30 gr I kotak
51 Mebendazol Sirup 100 mg 15 mI BOIOI 30 011
52 Mebendazol tablet 100 mg 30 tableVstnplhhster kotak
53 Metllergometnn Maleat (Metllergomelnn) tablet salu 100 tableVstripibhster, kotak .~-
54 Metllergometnn Malea! Inl 0.200 mg· t ml 30 ~r:,~,) • ~ta~
55 Metronidazollablel 250 mg lG0L·: ,,: :
56 Nalrium Blkarbonal tablet SOO mg 1000 tablell bolol
57 Nalrium Kionda larutan inlus 0.9 % stenl (Produk Iokal) Botoll plastlk 500 ml
58 Natnum Trosulfat Inleksl 25% . 10 ml 10 ampullk
59 Cbat Batuk H,lam ( 0 B H. ) cairan BOlcll00ml
60 Oksitelrasikhn Hel salep mala 1 % 25 tube @ 3.5 g I kotak
61 Oksitosin in,ekSI 10 IUlml. 1 ml 30 ampul I kotak
62 Paraselamol SIrup 120 mg/5 ml Bctol PlaSbk 60 mi
63 Parasetamol tablet 100 mg 100 tablet! botol
Paraselamol tablet 500 mg 1000 tablet I botol
64 Piranlellablel125 mg 60 tableVstnplblister. kalak
65 Plndoksm Hel (VII B6)lablet 10 mg 1000 lablet I botol
66 Povidon lodida 10 % 8otol30ml
Povidon lad ida 10 % 8otol300ml
67 Prednison tablel 5 mg 1000 tablet I botol
68 Primakuin table I IS mg 1000 lablell botol
69 PropHttOuraSlI tablet 100 mg 100 tablet I bolol
70 Propranolol Hel tablet 40 mg 100 tablell bolol
71 Ringer Laklat larulan IIlfus stern (Produk Iokal) 8otoll plastik SOO ml
72 Salep 2-4 . Komblnasi Asam Sahsdat 2% + Beleratl!l 24 pot @ 30 g I kalak
73 Salisil Bedak 2 % 50 gram I kolak
74 Serum Anb Bisa Ular Pohvalen in/Clksi S ml (ABU I) 10 viall kalak
Serum Anlt Blsa Ular Polivalen In/ClkSI 50 mJ (ABU lij 1 Vlal I kalak
75 Serum Anlt OIlteri Injeksl 20 ()()() IUlVIal (AD.S) 10 viall kola~
76 Serum Anlt Telanus Injeksi 1.500 IU/ampul (AT.5.) 10 ampul I kOlak
Serum Anb Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (AlS) 10 viall kotak
77 Sulfaselamida Natrium tetes mala 15 % 24 b~ @ 5 mil kalak
78 Tetrasiklin Hel kapsul250 mg 1000 kapsul I botol
Tetrasiklin Hel kapsulSOO mg 100 kapsuUslriplblisler. kolak
79 Tiamin Hell Monontlrat (ViI B 1) lablet 50 mg 1000 tablell bolol
80 Vllamin B Kompleks lablel 1000 lablell botol
81 Alai Kesehalan
Alai sunbk sekah pakaJ 1 mI lJJ, ..
Alai sunllk sekali pakai 2.5 mI 100 sel I katak
Calgut I Benang Bedah No 2JO - 310 24 x 70 em I kalak
dengan ,arum bedah
InfUSIOn sel anak Sel Jl<anlong
Infusion sel dewasa Sel Ikanlong
Kapas Pembalul J Absolben 250 gram Bungkus
Kasa Kompres 40/40 sleril Bungkus
Kasa Pembalul 2 m x 80 em Ral
Kasa Pembalul Hidrofil 4 m x 3 em elasllc Rol
Kasa Pembalul Hidrofil 4 m x 15 em elasbe Rol
Plesler 5 yards x 2 inch
Silk (Benang Bedah Sutera) No
JUMLAH
KUNJUNGAN
RESEP
NIP:
KETERANGAN Lembar Pertama (Ash)
Lembar Kedua
Rol
310 dengan jarurr 12 x 3 x 75 em J kolak
SAYAR
Yang menyerahkan
Pengelola Obat Puskesmas
NIP:
: Puskesmas
: Arsip
UMUM
Mengetahui.
Ka. Puskesmas
NIP:
JUMLAH
Yang menerima
Petugas Sub Unit
Petunjuk pengisian LPLPO sub unit
1 . Nomor U rut
2. Nama Obat
3. Satuan
4. Stok Awal
5. Penerimaan
6. Persediaan
7. Pemakaian
: Cukup jelas
: Diisi sesuai dengan daftar obat/ perbekkes yang ada di pustul polindes
: Diisi dengan satuan kemasan masingmasing obat dan perbekkes
: Diisi dengan persediaan awal bulan masingmasing obat dan perbekkes
: Diisi dengan jumlah obat/ perbekkes yang diterima pada bulan tersebut
: Diisi dengan penjumlahan stok awal dengan penerimaan
: Diisi dengan pemakaian obat/ perbekkes pada bulan tersebut
8. Stok Akhir : Diisi dengan persediaan akhir bulan masing-masing obat dan perbekkes
9. Stok Optimum : Diisi dengan penjumlahan pemakaian dengan stok pengaman dan waktu tunggu
10. Permintaan : Diisi dengan jumlah permintaan masing-masing obat dan perbekkes setiap bulan
11. Pemberian : Diisi dengan jumlah obat dan perbekkes yang diberikan oleh puskesmas induk
12. Keterangan : Diisi dengan hal-hal yang perlu diinformasikan dalam laporan
Nama Obat Sediaan
Tgi Stok Awal
KARTU STOK
Penerimaan Penggunaan
Petunjuk pengisian kartu stok
Lampiran-3
Ex. Sisa Date
No.Batch Stok
1. Nama Obat Diisi dengan satu nama obat/ perbekkes yang akan di lakukan pencatatan stok
2. Sediaan Diisi dengan satuan kemasan nama obat/ perbekkes yang akan di lakukan pencatatan stok
3. Tanggal Diisi dengan tanggal-bulan-tahun pencatatan kartu stok
4. Stok Awal Diisi dengan persediaan awal atau sisa stok obat dan perbekkes sebelumnya
5. Penerimaan Diisi sesuai dengan jumlah obat/ perbekkes yang diterima
6. Penggunaan Diisi sesuai dengan jumlah obat/ perbekkes yang dipakai atau didistribusikan
7. Ex. Date Diisi dengan tanggal kadaluwarsa masingmasing obat/ perbekkes yang diterima maupun yang didistribusikan
8. No.Batch Diisi dengan nomor batch masing-masing obatl perbekkes yang diterima maupun yang didistribusikan
9. Sisa Stok Diisi dengan sisa persediaan masing-masing obat dan perbekkes (stok awal + penerimaan - penggunaan)
Lampiran-4
UNIT / PUSTU
ALAMAT
Nomor ......... , ............. 200 .... . Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Pengembalian Obat Rusak/ Kadaluwarsa
Kepada Yth : Bapak/Ibu ............ .. di
Tempat
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama NIP Jabatan : Pengelola obat di Pustu .........
Menyatakan akan mengembalikan obat-obatan yang rusak dan kadaluwarsa (daftar terlampir) di unit kerja kami.
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya, atas perhatian Bapak/ Ibu kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui : Pengelola obat Unit / Pustu
( .................................. ) NIP ........................... .
DAFTAR OBAT RUSAK/ KADALUWARSA
No Nama Obat Kemasan lumlah Keterangan
1. 2. 3. 4. 5.
I
Yang menyerahkan : Yang menerima : Pengelola obat Sub Unit / Pustu Kepala Puskesmas
( .................................. ) ( .................................. ) NIP ........................... . NIP ........................... .
-----. . -._---if<. PR"RJ'USTAKAAN
'HI': IU::Si:.HATAN I
Petunjuk pengisian daftar obat rusakl kadaluwarsa
1. Nomor
2. Nama Obat
3. Kemasan
4. Jumlah
5. Keterangan
Cukup jelas
Diisi dengan nama obatJ perbekkes yang
rusakl kadaluwarsa yang akan dikembalikan
Diisi dengan satuan kemasan nama obatJ
perbekkes yang rusakl kadaluwarsa yang akan
dikembalikan
Diisi dengan jumlah obat dan perbekkes yang
rusakl kadaluwarsa yang akan dikembalikan
Diisi dengan hal-hal yang perlu diinformasikan
dalam pelaporan
PERPUSTAKAAN ~ DEPARTEMEN KESEHATA~ ~~~ REPUBLIK INDONESIA
"", 111·11:' ~~ ~I I ~I ~11!iI1 ~Ii IIII I~ II 00 10 18 176