GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas...

162
i GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN BENZENA PADA PEKERJA OPERATOR SPBU DI WILAYAH CIPUTAT TIMUR 2017 SKRIPSI Oleh: Nizar Fathul Khoir 1112101000017 PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438/2017 M

Transcript of GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas...

Page 1: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

i

GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN

BENZENA PADA PEKERJA OPERATOR SPBU DI WILAYAH

CIPUTAT TIMUR

2017

SKRIPSI

Oleh:

Nizar Fathul Khoir

1112101000017

PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438/2017 M

Page 2: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini sudah saya

cantumkan sesuai yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Juni 2017

Nizar Fathul Khoir

Page 3: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi

Gambaran Praktek Kerja Aman Terhadap Paparan Benzena Pada

Pekerja Operator SPBU Di wilayah Ciputat Timur

2017

Disusun Oleh:

NIZAR FATHUL KHOIR

1112101000017

Telah disetujui, diperiksa, dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 20 Juli 2017

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Iting Shofwati, S.T, M.KKK

NIP. 19760808 200604 2 001

Izzatu Millah, S.K.M, MKKK

Page 4: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

iii

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU K ESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

JAKARTA, 20 Juli 2017

Penguji I

Febrianti, SP., M.Si

NIP. 19710221 200501 2 004

Penguji II

Siti Rahmah Hidayatullah Lubis, S,KM, M.KKK

Penguji III

Ir. Rullyenzi Rasyid, M.KKK

Page 5: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

iv

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Skripsi, 20 Juni 2017

Nizar Fathul Khoir, NIM: 1112101000017

Gambaran praktek kerja aman terhadap paparan benzen pada pekerja operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

( xviii + 103 halaman, 41 tabel, 8 gambar, 5 lampiran)

ABSTRAK

Praktek kerja aman adalah prilaku yang dilakukan pekerja dalam bekerja untuk

mencegah terpajan zat kimia. Operator SPBU merupakan sektor pekerjaan yang memiliki

resiko terpajan benzena yang berasal dari BBM.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional untuk

mengetahui gambaran praktek kerja aman yang meliputi pengunaan APD, personal

hygiene, faktor lingkungan, lama kerja, jenis kelamin, dan usia. Penelitian ini dilakukan

pada bulan Desember 2016 sampai dengan Juni 2017. Sampel penelitian sebanyak 8

SPBU tepatnya sebanyak 73 orang pekerja.

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 11 pekerja (15.1%) pekerja yang bekerja

dengan praktek kerja yang baik, sebanyak 2 pekerja (2.7%) pekerja yang bekerja dengan

APD yang baik, sebanyak 9 pekerja (12,3%) pekerja yang bekerja dengan personel

hygeien yang baik, dan sebanyak 6 pekerja (8.2%) pekerja yang memiliki faktor

lingkungan yang baik.

Untuk meningkatkan praktek kerja aman dalam rangka mengurangi pajanan benzena

sebaiknya perusahaan membuat SOP tentang APD, perlu pengadaan APD, manajemen

perlu membuat poster tentang cara cuci tangan yang baik, dan perlunya pengadaan alat-

alat.

Daftar Bancaan : 100 ( 1970-2016)

Kata Kunci : praktek kerja aman, operator, dan benzena.

Page 6: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

v

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Skripsi, 20 Jun e 2017

Nizar Fathul Khoir, NIM: 1112101000017

A description of safe working practices against benzene exposure in gasoline station

operators in East Ciputat by 2017

(Xviii + 103 pages, 41 tables, 8 images, 5 attachments)

ABSTRAK

Safe work practices are behaviors that workers do in working to prevent exposure to

chemicals. Gas station operators are job sectors that are at risk of being exposed to

benzene from BBM.

This research is a quantitative research with cross sectional design to know the

description of safe working practices which include the use of PPE, personal hygiene,

environmental factors, duration of work, gender, and age. This research was conducted in

December 2016 until June 2017. The sample of research is 8 SPBU exactly as many as 73

workers.

The results of the study showed that 11 workers (15.1%) of the workers who work

with good practice, as many as 2 workers (2.7%) workers who work with good PPE, as

many as 9 workers (12.3%) workers who work with hygeien personnel Good, and as

many as 6 workers (8.2%) workers with good environmental factors.

To improve safe work practices in order to reduce benzene exposure should companies

make SOPs on PPE, need to supply PPE, management needs to make posters on how to

wash hands properly, and the need for equipment procurement.

Banner List : 100 (1970-2016)

Keywords : safe working practices, operators, and benzene

Page 7: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Nizar Fathul Khoir

Tempat/Tanggal Lahir : Lampung, 18 Mei 1993

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamt : Wisma Sakinah Jl. SD inpres kelurahan cireundeu Rt 02/

Rw 09 Tangrang Selatan 15419

Telp : 082311018997

Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

1999 – 2000 : TK Ibnu Sina Lampung Timur

2000 – 2006 : MI Miftahul Ulum Lampung Timur

2006 – 2007 : SMP Daer el-Falah Pandeglang

2007 – 2009 : SMP Terpadu Al-hasan Ciamis

2009 – 2012 : MAN 1 Kota Serang

2012 – Sekarang : Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

ORGANISASI

Anggota Pramuka MI Miftahul Ulum Lampung Timur: Tahun 2005 – 2006

Page 8: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

vii

Anggota Pramuka SMP Daer el-Falah Pandeglang: 2006 – 2007

Ketua Dewan Pertimbangan Siswa SMP Terpadu Al-hasan Ciamis: 2008 – 2009

Anggota PMR SMP Terpadu Al-hasan Ciamis: 2008

Anggota Pramuka SMP Terpadu Al-hasan Ciamis: 2008

Anggota Ikatan Remaja Masjid MAN 1 Kota Serang: 2009

Anggota Futsal Kesehatan Masyarakat: 2012 – Sekarang

Anggota Bidang Olahraga dan Seni Badan Eksekutif Mahasiswa Kesehatan

Masyarakat: Periode 2012-2013 dan Periode 2013 – 2014

Kepala Bidang Perlengkapan Futsal Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan :

2013 – Sekarang

Anggota Bidang Public Relations LSO Forum Studi Kesehatan dan Keselamatan

Kerja: Periode 2013 – 2014

Anggota Bidang Finance LSO Forum Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja:

2014 – 2015

KEPANITIAAN

Komisi Disiplin Oriantase Peserta Didik (Opak) Mahasiswa Baru Angkatan 2013

Komisi Disiplin LKTM tahun 2013

Divisi Acara Oriantase Peserta Didik (Opak) Mahasiswa Baru Angkatan 2014

Komisi Disiplin LKTM tahun 2014

Divisi Perlengkapan IKALKES 2014

Ketua Lomba Seni dan Olahraga Tingkat Jabodetabek 2014

Page 9: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

viii

Seksi Lomba Lomba Kewirausahaan dan Seminar Kewirausahaan Tingkat

Nasional: 2014

Ketua Kunjungan Industri Pocari Sweat, Yakult, Indocemen, dan ANTAM

Pongkor: 2014

Divisi Perlengkapan Pelatiahan TRAINING SMK3 Based on OHSAS 18001 &

PP No. 50 Tahun 2012

Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015

Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek online): 2015

Divisi Perlengkapan Silaturahmi FSK3 UIN Jakarta: 2015

PELATIHAN dan SEMINAR

Seminar K3 “Gambaran Budaya K3 di Rumah SAKIT tahun 2013

Seminar Profesi Kesehatan “be smart and healthy with social media networking”:

2013

Seminar K3 “Budayakan keselamatan berkendara untuk kurangi fatalitas

kecelakaan lalu lintas munuju masyarakat industry yang selamat, sehat, dan

Produktif” :2014

TRAINING SMK3 Based on OHSAS 18001 & PP No. 50 Tahun 2012 : 2014

Seminar 4 Pilar NEGARA: 2014

Workshop “Safety In The Process Industries”: 2014

Workshop “Ergonomics In The Work Place”: 2014

Seminar gizi kesehatan masyarakat “are you selective eater ? be careful to obesity

!: 2015

Page 10: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

ix

Seminar kesehatan lingkungan “combat the neglected tropical disease towards a

filariasis-free country by 2020” : 2015

Pelatihan keselamatan kontruksi (lifting crane): 2015

Workshop “Management Of Fire Safety”: 2015

Workshop “RISK ASSESSMENT IN THE WORK PLACE”: 2015

Page 11: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Alhamdulillah,

karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “Gambaran praktek kerja aman terhadap paparan

benzen pada pekerja operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun

2017”. Shalawat beserta salam yang teriring do’a semoga selalu tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa atas izin Allah SWT

mengajarkan umatnya untuk terus memperoleh ilmu pengetahuan yang kelak

bermanfaat bagi sesamanya.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) pada Program Studi Kesehatan

Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Di dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Keluarga tercinta, yaitu orang tua dan kakak saya karena atas do’a

dan dukungan yang tidak ada hentinya sehingga penulis mampu

Page 12: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

xi

memperoleh dan menjalani pendidikan hingga saat ini di jenjang

universitas.

2. Ibu Iting Shofwati, S.T, M.KKK selaku pembimbing satu dan dosen

peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang senantiasa

memberikan arahan dan motivasi dalam menyusun, pelaksanaan dan

penyelesaian skripsi ini.

3. Ibu Izzatu Millah, S.K.M, M.KKK,. selaku pembimbing dua yang

senantiasa memberikan masukan, arahan dan semangat kepada saya

dalam menyusun dan penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Fajar Ariyanti, Ph.D selaku ketua program studi Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan para dosen Kesehatan Masyarakat atas

semua ilmu yang telah diajarkan.

5. Yaumi khairi azhari dan Agus Dwi Saputra yang telah membantu

dalam turun lapangan untuk mencari data primer dan menganaisis

data primer.

6. Teman-teman peminatan K3, teman-teman cibeng dan Kesehatan

Masyarakat 2012 lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu

oleh penulis.

Page 13: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

xii

Demikian yang dapat penulis sampaikan, dengan do’a dan harapan bahwa

segala kebaikan yang mereka berikan dapat bermanfaat bagi penulis. Penulis

menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun agar kelak dapat menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat dalam perkembangan ilmu Keselamatan dan Kesehatan

Kerja dan bermanfaat bagi seluruh pembacanya. Aamiin. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Juni 2017

Nizar Fathul Khoir

Page 14: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN.................................................................................. i

PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

ABSTRAK .......................................................................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xxi

DAFTAR ISTILAH ......................................................................................... xxii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 6

1.3 Pertanyaan Penelitian ............................................................................ 7

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 7

1.4.1 Tujuan Umum ................................................................................ 7

1.4.2 Tujuan Khusus ............................................................................... 8

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 8

1.6 Ruang Lingkup ...................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 10

2.1 Benzena ............................................................................................... 10

2.1.1 Sumber pejanan benzena ............................................................. 11

2.1.2 Sifat fisika dan kimia ................................................................... 12

Page 15: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

xiv

2.1.3 Dampak Pejanan Benzena ........................................................... 13

2.1.4 Jalur Pajanan Benzena ................................................................. 15

2.1.5 Mekanisme toksisitas benzena dalam tubuh ................................ 19

2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Benzena dalam Tubuh ..... 23

2.2.1 Umur. ........................................................................................... 23

2.2.2 Jenis kelamin ............................................................................... 25

2.2.3 Kebiasaan merokok ..................................................................... 25

2.2.4 Durasi pejanan ............................................................................. 27

2.2.5 Praktek Kerja aman dengan Zat Benzena .................................... 29

2.2.6 Faktor Lingkungan....................................................................... 38

2.3 Kerangka Teori ................................................................................... 39

BAB III KERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI OPERASIONAL ............. 41

3.1 Kerangka Konsep ................................................................................ 41

3.2 Definisi Operasional ........................................................................... 42

BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 45

4.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 45

4.2 Lokasi dan waktu penelitian ............................................................... 45

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 45

4.3.1 Populasi ....................................................................................... 45

4.3.2 Sampel ......................................................................................... 45

4.3.3 Teknik Sampling .......................................................................... 46

4.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 47

4.4.1 Sumber Data ................................................................................ 47

Page 16: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

xv

4.4.2 Instrumen Penelitian .................................................................... 47

4.5 Pengolahan Data ................................................................................. 48

4.5.1 Pemasukan data ........................................................................... 49

4.5.2 Pengkodean .................................................................................. 49

4.5.3 Pengeditan data ............................................................................ 52

4.5.4 Pembersihan data ......................................................................... 52

4.6 Analisis Data ....................................................................................... 53

BAB V HASIL .................................................................................................. 54

5.1 Gambaran SPBU di Kecamatan Ciputat Timur .................................. 54

5.2 Karakteristik Individu responden ........................................................ 57

5.2.1 Gambaran umur dan lama kerja operator SPBU ......................... 57

5.2.2 Gambaran jenis kelamin operator SPBU ..................................... 57

5.3 Gambaran Praktek Kerja Aman .......................................................... 58

5.3.1 Gambaran penggunaan APD ....................................................... 59

5.3.2 Gambaran Personal Hygiene ....................................................... 65

5.3.3 Gambaran Faktor Lingkungan di area SPBU .............................. 85

5.4 Keluhan pekerja operator SPBU ......................................................... 93

BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................. 94

6.1 Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 94

6.2 Gambaran Praktek Kerja Aman .......................................................... 94

6.2.1 Gambaran pengunaan APD pada operator SPBU di wilayah

Ciputat Timur ............................................................................................. 96

Page 17: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

xvi

6.2.2 Gambaran Personal Hygiene pada operator SPBU di wilayah

Ciputat Timur ........................................................................................... 102

6.2.3 Gambaran faktor lingkungan pada operator SPBU di wilayah

Ciputat Timur ........................................................................................... 106

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 109

7.1 Kesimpulan ....................................................................................... 109

7.2 Saran ................................................................................................. 110

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 112

LAMPIRAN ........................................................................................................ 0

Page 18: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sifat Fisik dan Sifat Kimia Benzena.................................................. 13

Tabel 2.2 Pengunaan APD untuk Mengurangi Resiko Pajanan Benzen

Berdasarkan Jalur Masuknya ............................................................................. 34

Tabel 2.3 Personal Hygiene dalam Rangka Mengurangi Resiko Pajanan Benzen

Berdasarkan Jalur Masuknya ............................................................................. 37

Tabel 2.4 Faktor Lingkungan yang dapat Mengurangi Kadar Benzen

Berdasarkan Jalur Masuknya ............................................................................. 38

Tabel 3.1 Definisi Operasional .......................................................................... 42

Tabel 5.1 Gambaran profil SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 ........ 55

Tabel 5.2 Karakteristik usia dan lama kerja pada operator SPBU di wilayah

Ciputat Timur tahun 2017 .................................................................................. 57

Tabel 5.3 Gambaran jenis kelamin operator SPBU pada operator SPBU di

wilayah Ciputat Timur tahun 2017 .................................................................... 57

Tabel 5.4 Praktek Kerja Aman pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

tahun 2017 ......................................................................................................... 58

Tabel 5.5 Penggunaan APD pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

tahun 2017 ......................................................................................................... 59

Tabel 5.6 Alasan tidak menggunakan alat pelindung pernapasan pada operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 ........... 61

Tabel 5.7 Alasan tidak menggunakan APD kacamata pada operator SPBU pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 ...................................... 61

Tabel 5.8 Alasan menggunakan dan tidak menggunakan APD sepatu pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 ...................................... 62

Tabel 5.9 Alasan tidak menggunakan APD sarung tangan pada operator SPBU

di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 ................................................................ 63

Tabel 5.10 Alasan menggunakan dan tidak menggunakan pakaian kerja pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 ...................................... 63

Page 19: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

xix

Tabel 5.11 Alasan menggunakan atau tidak menggunakan APD pada operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 ..................................................... 64

Tabel 5.12 Personal hygiene pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

tahun 2017 ......................................................................................................... 66

Tabel 5.13 Alasan melakukan dan tidak melakukan makan dan minum saat

bekerja pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 ................. 68

Tabel 5.14 Alasan mencuci tangan dan tidak mencuci tangan saat akan makan

dan minum pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 ........... 69

Tabel 5.15 Alasan melakukan dan tidak melakukan cuci tangan dengan air

mengalir pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 ............... 70

Tabel 5.16 Alasan melakukan dan tidak melakukan cuci tangan menggunakan

sabun di tempat kerja pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun

2017 ................................................................................................................... 71

Tabel 5.17 Alasan melakukan dan tidak melakukan cuci tangan sebelum

meninggalkan tempat kerja pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

tahun 2017 ......................................................................................................... 72

Tabel 5.18 Alasan mencuci muka dan tidak mencuci muka sebelum makan dan

minum di tempat kerja pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun

2017 ................................................................................................................... 73

Tabel 5.19 Alasan melakukan dan tidak melakukan mandi setelah bekerja

menggunakan sabun pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

........................................................................................................................... 74

Tabel 5.20 alasan mandi dengan shampo setelah bekerja pada operator SPBU di

wilayah Ciputat Timur tahun 2017 .................................................................... 75

Tabel 5.21 Alasan merokok dan tidak merokok dalam kehidupan sehari-hari

pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 .............................. 76

Tabel 5.22 Alasan merokok dan tidak merokok dalam bekerja pada operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 ..................................................... 77

Page 20: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

xx

Tabel 5.23 Alasan mencuci pakaian kerja yang terkena tumpahan pada operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 ..................................................... 78

Tabel 5.24 Alasan mengganti dan tidak mengganti pakaian kerja setiap hari

pada operator SPBU di wilayah Ciputat timur tahun 2017 ............................... 79

Tabel 5.25 Faktor alasan Cuci tangan sebelum makan dan minum pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 ...................................... 80

Tabel 5.26 Alasan yang mendasari operator merokok atau tidak merokok baik

dalam keseharian atau dalam pekerjaan pada operator SPBU di wilayah Ciputat

Timur tahun 2017 .............................................................................................. 82

Tabel 5.27 Alasan yang mendasari menjaga kebersihan badan pada operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 ..................................................... 83

Tabel 5.28 Alasan yang mendasari mencuci atau mengganti pakaian kerja pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 ...................................... 84

Tabel 5.29 faktor lingkungan pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

tahun 2017 ......................................................................................................... 85

Tabel 5.30 Alasan membersihkan dan tidak membersihkan tumpahan dengan

benar pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 .................... 87

Tabel 5.31 Alasan membersihkan dan tidak membersihkan tumpahan dengan

cepat pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017..................... 88

Tabel 5.32 Alasan menjaga dan tidak menjaga lingkungan di area SPBU pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur 2017 ................................................ 89

Tabel 5.33 Alasan menjaga wadah tempat penampungan BBM agar tertutup

pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 .............................. 90

Tabel 5.34 Alasan menggunakan air tanah sekitar SPBU untuk minum pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017 ...................................... 91

Tabel 5.35 Alasan faktor lingkungan yang baik pada operator SPBU di wilayah

Ciputat Timur tahun 2017 .................................................................................. 91

Tabel 5.36 Keluhan yang di alami operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

tahun 2017 ......................................................................................................... 93

Page 21: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Struktur Benzena ........................................................................................ 10

Gambar 2.2 Kerangka Teori ......................................................................................... 40

Gambar 3.1Kerangka Konsep ....................................................................................... 41

Gambar 5.1 Peta wilayah Ciputat Timur ...................................................................... 56

Gambar 5.2 Frekuensi pengunaan APD pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

tahun 2017 .................................................................................................................... 60

Gambar 5.3 Personal hygiene pada pekerja operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

tahun 2017 .................................................................................................................... 67

Gambar 5.4 faktor lingkungan secara meyeluruh pada operator SPBU di wilayah

Ciputat Timur 2017....................................................................................................... 86

Page 22: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

xxii

DAFTAR ISTILAH

APD : Alat Pelindung Diri

Hb : Hemoglobin

PAHs : Polycyclic Aromatic Hydrocarbon

SPBU : Stasiun Pengisian Bahan Bakar

TPH : Total petroleum hydrocarbon

Page 23: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

1

1. BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Benzena adalah senyawa hidrokarbon aromatik yang dapat ditemukan di

udara, air, tanah. Salah satu kegiatan yang beresiko terpajan benzena adalah

industri BBM, dengan produk utama yang disalurkan berupa premium,

pertamax, pertamax plus, kerosene dan solar. Dari produk‐produk tersebut

untuk produk kelompok Gasoline (premium, pertamax dan pertamax plus)

mempunyai kadar benzena sekitar 1% ‐ 5% berat ( WHO 2000).Menurut

Agency for Toxic Substances and Diesease Register (ATSDR, 2007), bahan

kimia berbahaya dan beracun yang terdapat di dalam kandungan minyak

yaitu benzene, toluene, xylene, ethylene, Total Petroleum Hydrocarbon

(TPH), dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAHs) (WHO 1996).

Karyawan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khususnya

operator pengisian BBM merupakan salah satu populasi pekerja yang

memiliki tingkat resiko pajanan benzena yang tinggi (Pudyoko, 2010).

Pajanan singkat dengan konsentrasi yang tinggi dapat terjadi saat pengisian

BBM kendaraan (WHO - Europe, 2000). terutama melalui jalur inhalasi

dalam waktu pajanan yang terus-menerus (Pudyoko, 2010).

Jalur paparan benzena dapat melalui kulit, saluran pencernaan, dan

saluran pernapasan. Inhalasi dan kulit menjadi jalur paparan utama di

Page 24: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

2

lingkungan dan tempat kerja (Putri, 2011). Jalur absorpsi lain yang tidak

kalah penting adalah jalur dermal yaitu penyerapan senyawa benzena

melalui kulit. Absorbsi melalui kulit terjadi bila ada kontak langsung

dengan kulit dan benzena akan terserap melalui jaringan lemak kulit karena

sifatnya yang lipolik (WHO, 1996). Benzena dalam bensin merupakan

bahan kimia yang dapat menembus kulit dengan lebih mudah daripada

bahan kimia lainnya (WHO, 1996). Absorbsi benzena di tubuh dapat

melalui pernapasan sebanyak 70 % dari keseluruhan jumlah benzena yang

masuk ke dalam tubuh dan melalui mulut benzena akan masuk sebanyak

20-25 %, dan melalui kulit 5 % benzena terserap kedalam tubuh (ASTDR

2015).

Benzena telah lama dikenal sebagai karsinogen dan sebagai penyebab

penyakit akibat kerja. Paparan benzena di lingkungan kerja berdampak

sangat serius bagi kesehatan. (WHO 1996). Menurut KEPRES RI Nomor

22 Tahun 1993, benzena merupakan penyebab timbulnya penyakit akibat

hubungan kerja.

Eksposur dengan dosis tinggi dalam waktu yang singkat dapat

menyebabkan gangguan pada sistem syaraf misalnya cepat lelah,

mengantuk, pusing, mual sedangkan dalam konsentrasi yang rendah

dengan waktu yang panjang dapat menyebabkan gangguan terhadap

pembentukan sel-sel darah seperti menurunnya sel darah merah, darah

Page 25: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

3

putih, trombosit, dan sifat karsinogenik menyebabkan kanker darah

(leukemia) (Suyono, 1986 dan Brautbar, 1992). Benzena apabila

terinhalasi, dapat menyebabkan anemia aplastic dan leukemia. Hasil

penelitian yang dilakukan Xing, dkk (2010) di Eropa, Amerika, dan

Meksiko telah menunjukkan adanya hubungan yang nyata antara

peningkatan kadar benzena di udara dengan peningkatan kasus kanker dan

leukemia penduduk setempat.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) untuk

kawasan Asia Tenggara, Indonesia merupakan negara yang menduduki

posisi teratas terkait angka kematian akibat leukemia yang disebabkan oleh

bawaan dampak pekerjaan dengan benzena sebesar 9,6/1000 penduduk

yang kemudian diikuti oleh Filipina (2,4/1000 penduduk), Thailand

(2,3/1000 penduduk), Malaysia (0,9/1000 penduduk), Singapura (0,1/1000

penduduk), dan Brunei Darussalam (0/1000 penduduk) pada tahun 2002

(Azhari 2010).

Hasil penelitian pada 46 pekerja instalasi BBM di Semarang yang diuji

kadar benzena pada tubuh, didapatkan bahwa sebagian besar pekerja

memiliki ketidaknormal pada sistem hematopoetik seperti 68,03% pekerja

jumlah netrofil yang dimiliki tidaknormalan, adanya ketidaknormalan

jumlah limfosit pada 45,65% pekerja, 73,91% pekerja mengalami

ketidaknormalan pada monositnya, 34,78% pekerja laju endapan darah

Page 26: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

4

dalam 1 jam dan 52,17% laju endapan darah dua jam tidak normal. Hal ini

menjelaskan bahwa pajanan benzena berpengaruh terhadap kenormalan

sistem hematopoietik tubuh (Pudyoko 2010).

Besarnya senyawa benzena yang masuk dalam tubuh yang terabsorsi

tidak terlepas dari praktek kerja aman antara lain penggunaan alat

perlindung diri, personal hygiene, dan kebersihan lingkungan. Praktik kerja

aman saat bekerja merupakan faktor pemicu yang mempengaruhi

konsentrasi benzena dalam tubuh pekerja selain faktor lama pajanan, durasi

pajanan, dan kebisaan merokok.

APD menjadi faktor pemicu terhadap jumlah pajanan benzena karena

APD merupakan salah satu pengendalian personal untuk melindungi dan

mengurangi bahaya pajanan benzena saat bekerja (Yuniati 2016).

Penggunaan alat perlindungan tidaklah secara sempurna dapat melindungi

tubuhnya tetapi dapat mengurangi tingkat keparahan yang mungkin terjadi

(Budiono, 2003).

Selain APD, praktek personal hygiene pekerja merupakan salah satu

praktek kerja aman yang harus diperhatikan ketika bekerja dengan pajanan

benzena. Perilaku higiene perorangan merupakan tindakan untuk segera

menghilangkan kontaminan dari bagian tubuh yang terjadi kontak

dengannya. Personal higiene antara lain membersihkan bahan kimia yang

Page 27: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

5

mungkin melekat pada tubuh sebelum makan dan sebelum meninggalkan

tempat kerja (Scott, 1989).

Kebiasaan cuci tangan merupakan salah satu praktek personal hygiene

yang menjadi faktor pemicu tingginya kadar benzena dalam tubuh,

(Astrianda 2012 dan Nurzakky M 2012). Kebanyakan kasus dimana suatu

zat kimia terjatuh pada kulit, segera dicuci dengan sungguh-sungguh

menggunakan sabun dan air adalah suatu tindakan pertama yang paling

baik (Putra, 2003).

Jumlah SPBU yang ada di wilayah Ciputat timur berjumlah 9 SPBU,

yang tersebar di beberapa Kelurahan Cempaka Putih, Kelurahan Rengas,

Kelurahan Ciputat, dan Kelurahan Cirendeu. Berdasarkan hasil studi

pendahuluan yang telah dilakukan pada dua SPBU di wilayah kecamatan

Ciputat timur, didapati adanya penderita anemia dengan rata-rata Hb pada

pekerja operator SPBU memiliki kadar Hb sebesar 10 gr/dl atau sebesar

83% pekerja memiliki Hb yang kurang, kadar Hb yang rendah dicurigai

menjadi salah satu faktor akibat paparan benzena. Selain itu para operator

juga merasa lemah, letih, lesu, sakit kepala dan pusing dalam satu tahun

terakhir dan rata-rata para pekerja operator SPBU tidak menggunakan APD

secara lengkap pada saat bekerja. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang gambaran praktek kerja aman terhadap

paparan benzena pada pekerja operator SPBU di wilayah Ciputat Timur.

Page 28: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

6

1.2 Rumusan Masalah

Tingginya eksposur benzena pada pekerja operator SPBU

mengharuskan pekerja operator SPBU bekerja secara aman. Namun,

berdasarkan hasil studi pendahuluan sebanyak 6 orang pekerja operator

SPBU. Diketahui sebagian besar responden memiliki kadar Hb yang rendah

atau sebesar 5 orang dari 6 pekerja (85%) operator memiliki kadar Hb

dibawah normal, kadar Hb adalah salah satu indikator yang menunjukan

adanya kadar benzena dalam tubuh, selain itu para operator juga merasa

lemah, letih,lesu, sakit kepala, dan pusing dalam satu tahun terakhir.

Para pekerja operator SPBU dalam praktek kerja tidak menggunakan

cara kerja yang aman berupa tidak menggunakan alat pelindung pernapasan,

tidak menggunakan kacamata, dan tidak menggunakan sarung tangan saat

bekerja. Jika dilihat dari personal hygiene para pekerja operator masih

kurang baik, berupa melakukan kegiatan makan dan minum di saat bekerja,

tidak melakukan cuci tangan sebelum makan dan minum, tidak melakukan

cuci tangan dengan sabun, setelah bekerja tidak langsung mandi, dan suka

mengantuk pakaian kerja bercampur dengan pakaian sehari. Praktek kerja

yang kurang aman dapat memperparah absorbsi benzena dalam tubuh

pekerja operator SPBU, selain itu para pekerja banyak yang bermukim

(mes) di area SPBU sehingga hampir setiap waktu terpapar oleh bahan

bakar. Banyak pekerja yang membuat mie dengan menggunakan air keran

Page 29: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

7

SPBU, air tanah yang berada dilingkungan SPBU dikhawatirkan tercemar

paparan benzena oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang

praktek kerja aman terhadap paparan benzena pada pekerja operator SPBU.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran praktek kerja aman pada operator SPBU di

wilayah Ciputat Timur tahun 2017?

2. Bagaimana gambaran dan alasan penggunaan Alat Pelindung Diri

(APD) pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017?

3. Bagaimana gambaran dan alasan personal hygiene pada operator SPBU

di wilayah Ciputat Timur tahun 2017?

4. Bagaimana gambaran dan alasan faktor lingkungan pada operator SPBU

di wilayah Ciputat Timur tahun 2017?

5. Bagaimana gambaran karakteristik individu (jenis kelamin,lama kerja,

dan usia) pekerja operator SPBU di wilayahCiputat Timur tahun 2017?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan

tujuan khusus. Berikut adalah tujuan dilakukannya penelitian ini :

1.4.1 Tujuan Umum

Gambaran praktek kerja aman terhadap paparan benzena pada

pekerja operator SPBU di wilayah Ciputat Timur 2017

Page 30: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

8

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya gambaran praktek kerja aman pada diri pekerja

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

2. Diketahuinya gambaran dan alasan penggunaan Alat Pelindung

Diri (APD) pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun

2017

3. Diketahuinya gambaran dan alasan personal hygiene pada operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

4. Diketahuinya gambaran faktor lingkungan pada operator SPBU di

wilayah Ciputat Timur tahun 2017

5. Diketahuinya gambaran karakteristik individu (jenis kelamin, lama

kerja, dan usia,) pekerja wanita SPBU di wilayah Ciputat Timur

tahun 2017

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Manfaat bagi perusahaan

Dapat dijadikan sebagai tambahan informasi tentang gambaran

praktek kerja aman dan alasan pada operator SPBU di wilayah

Ciputat Timur tahun 2017.

Page 31: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

9

2. Manfaat bagi peneliti

Dapat dijadikan sebagai dasar atau acuan dalam melaksanakan

penelitian selanjutnya.

1.6 Ruang Lingkup

Penelitian ini adalah penelitian dengan desain cross sectional untuk

mengetahui gambaran praktek kerja aman yang meliputi penggunaan APD,

personal hygiene, faktor lingkungan, dan karakteristik individu (jenis

kelamin, lama kerja, dan usia). Penelitian ini dilakukan di 8 SPBU yang

berada di wilayah Ciputat Timur dengan jumlah sampel 73 responden dan

dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai dengan Juni 2017. Analisis

yang dilakukan adalah univariat.

Page 32: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

10

2. BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Benzena

Agency for Toxic Subtances and Disease registry (ATSDR)(2007)

menyebutkan bahwa benzena merupakan senyawa hidrokarbonaromatik

rantai tertutup tidak jenuh. Benzena mempunyai nama lain Benzol,

Cyclohexatrene, Phenyl Hydride, atau coal naphta. Benzena merupakan

cairan tidak berwarna dengan bau yang manis. Benzena menguap ke udara

sangat cepat dan sedikit larut dalam air. Adapun rumus struktur benzena

adalah sebagai berikut,

Gambar 2.1Struktur Benzena

Benzena bersifat lipofilik, sehingga benzena merupakan pelarut yang

sangat baik. Benzena memiliki aroma yang menyenangkan dan dapat

terdeteksi pada konsentrasi 1,5-4,7 ppm (ATSDR,2006).

Page 33: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

11

2.1.1 Sumber pejanan benzena

Benzena dapat ditemukan di lingkungan sekitar dalam

konsentrasi rendah, biasanya benzena muncul dari minyak mentah

dalam industri minyak, benzena juga dapat terbentuk akibat proses

pembakaran bensin, batubara dan kayu (Ramon, 2007). Sumber

paparan lain dapat berasal dari uap atau gas produk-produk yang

mengandung benzena, seperti lem, cat, lilin pelapis peralatan rumah

tangga dan sabun deterjen (Rendy, 2012).

Di Amerika Serikat sumber paparan benzena setengahnya

berasal dari asap rokok. Jumlah asupan rata-rata benzena yang

terserap oleh perokok (± 32 batang per hari) adalah sekitar 1,8 mg

perhari. Jumlah tersebut 10 kali lipat lebih besar dibandingkan

dengan asupan rata-rata benzena perhari dari orang yang tidak

merokok (Rendy, 2012).

Menurut ATSDR (2007) Benzena ditemukan di udara, air,

dan tanah. Benzena berasal dari sumber industri dan alam.

a. Sumber Alami

Secara alami benzena juga dapat terbentuk dari peristiwa alam

seperti letusan gunung merapi dan kebakaran hutan (Zuliyawan,

2010).

Page 34: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

12

Sumber alami dari benzena, yang meliputi emisi gas dari gunung

berapi dan kebakaran hutan, juga berkontribusi terhadap

keberadaan benzena dilingkungan. Benzena juga hadir dalam

minyak mentah dan bensin dan asap rokok(ATSDR 2007).

b. Sumber Antropogenik

Sumber benzena terutama berasal dari penguapan bensin sebesar

1-5% benzena, selain itu dapat juga berasal dari pembuatan mesin

otomobil, rokok, dan asap dari pembakaran. Kadar benzena di

udara luar ruangan ada pada kisaran 0,02 - 34 ppb (1 ppb= 1000

kali lebih kecil dari 1 ppm). Orang yang tinggal di perkotaan

kemungkinan terpapar benzena dengan kadar yang lebih tinggi

karena umumnya di wilayah perkotaan lebih banyak terdapat

tempat pembuangan limbah hasil proses industri, pabrik

petrokimia, asap kendaraan yang lebih banyak, dan juga stasiun

pengisian bahan bakar umum (Ramon, 2007).

2.1.2 Sifat fisika dan kimia

Benzena adalah senyawa hidrokarbon aromatik, dalam suhu

ruangan, benzena adalah cairan tidak berwarna, mudah menguap

dengan bau aromatik yang khas. Sedikit larut dalam air tetapi sangat

mudah larut dengan pelarut organik, benzena akan mengapung di

permukaan air. Mendidih pada suhu 80,1°C dan sangat mudah

Page 35: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

13

terbakar serta dapat menyebar ke sumber api. Uapnya sangat mudah

meledak, memiliki titik leleh 5,5°C dan spontan terbakar pada suhu

498°C(ATSDR, 2007). Adapun sifat fisik dan kimia dari benzena

dapat dilihat di tabel

Tabel 2.1

Sifat Fisik dan Sifat Kimia Benzena

No Sifat Fisik dan Kimia Informasi

1 Rumus kimia C6H6

2 Berat molekul 78, 11 gr/mol

3 Titik nyala -11,1°C

4 Titik leleh 5,5°C

5 Titik didih 80,1°C

6 Berat jenis suhu 15°C 0,8787 gr/L

7 Kelarutan dalam air pada 25°C 0,188% (w/w) atau 1.8 gr/L

8 Kelarutan dalam pelarut Alkohol, Kloroform, eter, karbon

sulfide,

aseton, minyak, karbon

tetraklorida, asam

asetat glacial

Sumber : MSDS Benzena, USA.

2.1.3 Dampak Pejanan Benzena

Benzena dilepaskan ke udara dari berbagai sumber termasuk

knalpot mobil, bensin, asap dari tembakau dan kebakaran hutan dan

dari industri. Hal ini sangat bebas dalam tanah dan larut (dapat larut)

dalam air. Orang yang merokok terkena sekitar 10 kali lebih benzena

per-tahun dari rata-rata non-perokok. Efek pada kesehatan manusia

Page 36: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

14

tergantung pada konsentrasi benzena dan tingkat eksposur (SA

Health, 2008).

a. Dampak akut

Individu yang tidak sengaja menelan atau menghirup

benzena untuk jangka waktu singkat cenderung tidak mengalami

risiko kesehatan. Namun demikian, efek samping tertentu masih

terjadi dan meliputi peningkatan denyut jantung, sesak napas,

sakit kepala, pingsan, dan kerusakan sistem saraf. (SA Health,

2008).

Adapun efek akut dari paparan benzena menurut WHO

(2010) adalah dapat menyebabkan narkosis: sakit kepala, pusing,

mengantuk, kebingungan, tremor dan kehilangan kesadaran, dan

pada pengguna alkohol dapat meningkatkan efek toksik.

Benzena juga merupakan iritan yang dapat menyebabkan iritasi

pada mata dan kulit.

b. Dampak kronis

Depresi sumsum tulang dengan efek lambat, pada

beberapa kasus, sampai beberapa tahun. Gejala dan tanda yang

pertama sangat samar, namun kemudian kelelahan dan

pendarahan spontan yang akan mengakibatkan anemia, selain itu

terjadi penurunan jumlah berbagai sel darah di sirkulasi darah

Page 37: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

15

dan berkurangnya keeping trombosit dalam darah. Anemia

aplastik, leukemia mieloblastik akut daneritroleukimia akut

merupakan efek yang paling ditakutkan pada pemajan kronik.

Efek kronis dari paparan benzena adalah menyebabkan

kanker pada manusia. Badan Internasional untuk Penelitian

Kanker (IARC) telah mengklasifikasikan benzena sebagai

karsinogenik pada manusia (Kelompok 1). EPA memperkirakan

bahwa pajanan benzena seumur hidup pada konsentrasi 4ppb di

udara akan menghasilkan 1 tambahan kasus leukemia dalam

10.000 orang yang terpajan. EPA juga memperkirakan bahwa

pajanan benzena seumur hidup pada konsentrasi 100 ppb dalam

air minum akan menambah 1 kasus kanker tambahan dalam

10.000 orang yang terpajan (ATSDR, 2006).

2.1.4 Jalur Pajanan Benzena

Jalur pajanan menunjukkan perbedaan jalan masuk

bahan/materi ke dalam tubuh, dapat melalui kulit, saluran pencernaan

dan saluran pernapasan (IPCS, 2000).

a. Inhalasi

Inhalasi adalah jalur pajanan yang dominan. Konsentrasi ambang

bau benzena (1,5-5 ppm) umumnya memberikan peringatan yang

cukup tentang bahaya akut. Uap benzena lebih berat dari pada

Page 38: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

16

udara dan dapat menyebabkan sesak napas di ruang tertutup,

berventilasi buruk atau di dataran rendah. Jalur pajanan inhalasi

menyebabkan terjadinya asupan harian sebesar 99% dari seluruh

jalur pajanan. Laporan kasus pada pajanan inhalasi akut telah ada

sejak awal tahun 1900. Kejadian kematian tiba-tiba terjadi setelah

beberapa jam pajanan. Tidak diketahui berapa konsentrasi

benzena yang ditemukan pada korban. Namun diperkirakan

bahwa pajanan sebesar 20.000 ppm selama 5-10 menit akan

mengakibatkan hal kejadian yang fatal (ATSDR, 2007).

Benzena mudah diabsorpsi melalui pernapasan, ketahanan paru-

paru mengabsorpsi benzena mencapai lebih kurang 50% untuk

beberapa jam pada paparan di antara 2-100 cm3/m3 (Brautbar,

1992).

b. Ingesti

Kontaminasi benzena dapat masuk melalui minuman dan

makanan (WHO, 2010). Benzena dapat terabsorbsi dengan efektif

melalui saluran pencernaan dan dapat mengakibatkan intoksikasi

akut, walaupun data kuantitatif pada manusia masih kurang

(Sungkyoon dkk, 2006). Laporan kasus kematian pada paparan

benzena secara ingesti juga telah ada sejak awal tahun 1900-an,

namun konsentrasi benzena yang ditemukan pada korban tidak

diketahui (Sungkyoon dkk, 2006). Diperkirakan bahwa paparan

Page 39: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

17

benzena sebesar 10 ml adalah dosis yang dapat mematikan bagi

manusia (Zuliyawan,2010). Absorpsi benzena yang efektif

melalui pencernaan dapat mengakibatkan intoksikasi akut,

walaupun data kuantitatif pada manusia masih kurang

(WHO,1996). Tidak ada informasi tentang absorpsi oral dari

benzena pada larutan encer, diasumsikan bahwa absorpsi oral dari

air adalah hampir 100% (Ramon, 2007).

Pudyoko (2011) juga disebutkan bahwa absorbsi benzena melalui

saluran pencernaan dapat mengakibatkan efek akut yang

membahayakan. Efek akut yang terjadi antara lain:

i. Muntah-muntah yang disebabkan oleh iritasi pada saluran

pencernaan.

ii. Kejang, tremor, iritasi, depresi, kehilangan keseimbangan

dan koordinasi, pening, sakit kepala, pucat karena

benzena bersifat mempengaruhi sistem saraf pusat.

iii. Gangguan pada sistem kardiovaskuler ditandai dengan

denyut nadi yang melemah atau sebaliknya denyut nadi

yang semakin kencang.

iv. Gangguan pada sistem hematopoietik.

Absorpsi benzena yang efektif melalui pencernaan dapat

mengakibatkan intoksikasi akut, walaupun data kuantitatif pada

Page 40: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

18

manusia masih kurang. Walaupun tidak ada informasi tentang

absorpsi oral dari benzena pada larutan encer, diasumsikan

bahwa absorpsi oral dari air adalah hampir 100% (Ramon, 2007).

c. Dermal

Apabila benzena memercikkan pada mata dapat mengakibatkan

rasa sakit dan cedera pada kornea. ATSDR (2007) menemukan 3

kasus kematian dari 338 pekerja laki-laki. Kematian ini di

sebabnya oleh leukemia, dimana sebelumnya pekerja tersebut

biasanya menggunakan cairan BBM untuk membersihkan

peralatan dengan tangan terbuka dan bahkan juga untuk mencuci

tangan mereka. Berdasarkan penelitian ini vitro yang dilakukan

pada kulit manusia, diperkirakan bahwa absorbsi benzena

melalui kulit, lebih kecil jika dibandingkan dengan total absorbsi

(Ramon, 2007, Pudyoko, 2011).

Diperkirakan dari studi in vitro yang dilakukan pada kulit

manusia, bahwa absorpsi gas benzena melalui kulit, lebih kecil

dibandingkan dengan total absorbsi, tetapi absorpsi dari gas

benzena dapat merupakan rute paparan yang signifikan. Ada

penemuan yang menyatakan bahwa kontak melalui kulit

merupakan rute utama absorpsi benzena pada pekerja yang

terpapar bensin cair (Ramon, 2007).

Page 41: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

19

2.1.5 Mekanisme toksisitas benzena dalam tubuh

Pemantauan biologis pekerja pajanan benzena termasuk

pemeriksaan kadar hemoglobin, hitung jenis sel darah lengkap dan

sediaan hapusan darah perifer. Kadar fenol urin pada akhir giliran

kerja berguna untuk memperkirakan kadar pajanan terhadap benzena

bila kadar lingkungan di atas 5 ppm. Untuk pajanan dibawah 5 ppm,

trans,trans - muconic acid (t,t-MA) dalam urin merupakan biomarker

yang lebih baik (Jeyaratman, 2010).

ATSDR (2007) menjelaskan mekanisme toksisitas benzena

dalam tubuh dengan proses absorpsi, distribusi, metabolisme,

eliminasi dan ekskresi. Adapun penjelasan dari tahapan prosesnya

adalah sebagai berikut

A. Absorpsi

Benzena dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui tiga jalur

yaitu inhalasi, ingesti dan absorbsi kulit. Jalur pajanan utama

benzena ke dalam tubuh adalah melalui inhalasi dalam bentuk

uap lalu akan diabsorbsi melalui paru-paru. Ketika seseorang

menghirup benzena maka sekitar 40-50% dari keseluruhan

jumlah benzena yang terhirup akan masuk ke dalam saluran

pernapasan kemudian masuk ke dalam aliran darah (ATSDR,

2000).

Page 42: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

20

Namun apabila benzena yang terhirup tidak segera dikeluarkan

melalui ekspirasi maka benzena akan diabsorbsi ke dalam darah.

Benzena akan larut dalam cairan tubuh dalam konsentrasi sangat

rendah sehingga akan cepat terakumulasi dalam jaringan lemak

karena kelarutannya yang tinggi dalam lemak. Uap benzena

mudah diabsorbsi oleh darah dimana sebelumnya diabsorbsi

dengan baik oleh jaringan lemak (ATSDR, 2000).

Setengah dari benzena yang terhirup dalam konsentrasi tinggi

akan masuk ke dalam saluran pernapasan yang kemudian masuk

ke dalam aliran darah (Jorrun dkk, 2008). Hal yang sama akan

terjadi jika terpapar benzena melalui makanan dan minuman,

sebagian besar akan masuk ke dalam jaringan gastrointestinal,

kemudian akan diserap oleh pembuluh darah yang terdapat pada

jaringan gastrointestinal (Zuliyawan, 2010; Rendy, 2012).

Setelah masuk ke dalam aliran darah, benzena akan beredar ke

seluruh tubuh dan disimpan sementara di dalam jaringan lemak

dan sumsum tulang (Karen, 1994), kemudian akan dikonversi

menjadi metabolik di dalam hati dan sumsum tulang (Martinez,

2006). Setelah kurang lebih 48 jam paparan, sebagian besar hasil

metabolisme akan keluar melalui urin (Zuliyawan, 2010).

Page 43: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

21

B. Distribusi

Benzena yang telah masuk ke dalam jaringan darah akan beredar

ke seluruh tubuh dan disimpan sementara dalam sumsum tulang

dan lemak kemudian akan dikonversi menjadi produk

metabolisme di dalam hati dan sumsum tulang. Benzena

memiliki sifat lipofilik maka distribusi terbesar benzena adalah

dijaringan lemak. Jaringan lemak, sumsum tulang, dan urin

mengandung benzena kira-kira 20 lebih banyak dari yang

terdapat dalam darah. Kadar benzena dalam otot dan organ 1-3

kali lebih banyak dibandingkan dalam darah. Sel darah merah

mengandung benzena dua kali lebih banyak dari dalam plasma

(ATSDR, 2000). Sebagian besar hasil metabolisme akan keluar

melalui urin dalam waktu 48 jam setelah terpajan.

C. Metabolisme

Metabolisme benzena sebenarnya terjadi di hampir seluruh

jaringan, namun tempat penyimpanan metabolik benzena yang

utama ialah pada hati. Metabolik yang dihasilkan di hati

selanjutnya dibawa ke sumsum tulang. Tiap metabolik fenolik

dari benzena (katekol, hidrokuinon, 1,2,4-benzenatriol, dan

fenol) dapat mengalami konjugasi sulfonat ataupun glukuronat.

Hasil konjugat dari fenol dan hidrokuinon merupakan metabolik

yang paling banyak ditemukan di urine. Asam trans-

Page 44: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

22

transmukonat, fenol, katekol, hidrokuinon, dan benzokuinon

dapat merangsang enzimsitokrom p-450 pada sistem sel darah

manusia. Enzim ini mengkatalisis reaksi metabolisme benzena

pada sumsum tulang, karena itu benzena dapat menyebabkan

efek toksisitas pada sel darah (hematotoxicity).

D. Eliminasi dan Ekskresi

Benzena yang diserap diekskresikan melalui metabolisme

menjadi asam fenol dan muconic diikuti oleh ekskresi derivatif

terkonjugasi (sulfat danglucuronides). Enam relawan pria dan

wanita terkena benzena 52-62 ppm selama 4 jam, ekskresi

pernapasan (jumlah benzena diserap diekskresikan melalui paru-

paru) adalah sekitar 17%. Hasil studi dari 23 orang yang

menghirup 47-110 ppm benzena selama 2-3 jam menunjukkan

bahwa 16,4-41,6% dari benzena 19 ditahan diekskresikan

dengan paru-paru dalam hitungan jam 5-7 (ATSDR 2007).

Tingkat ekskresi benzena adalah yang terbesar selama satu jam

pertama.benzena terutama dieksresikan di dalam urin sebagai

metabolik khususnya konjugasi phenol, glucuronic dan

sulphuricacid, dan dihembuskan ke udara dalam bentuk yang

tidak berubah. Diperkirakan sesudah terpajan benzena di tempat

kerja pada tingkat 100 cm3/m3, sejumlah 13,2% fenol, 10,2%

quinol, 1,9 % t,t-MA, 1,6% kathekol, dan 0,5% 1,2,4,-

Page 45: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

23

benzenatriol dari jumlah yang diabsorbsi, diekskresikan lewat

urin sesudah jam kerja (ATSDR 2006).

2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Benzena dalam Tubuh

Ketika menginterpretasikan data monitoring biologi, harus

dipertimbangkan kontribusi dari variasi individu dalam merespon paparan.

Hal ini karena ada perbedaan antar individu dalam hal fungsi penyerapan di

paru, komposisi tubuh, efikasi dari organ ekskresi, aktivitas sistem enzim

yang berperan dalam metabolisme bahan kimia. Faktor lain yang perlu

dipertimbangkan adalah faktor personal (umur, jenis kelamin, kehamilan,

status kesehatan), gaya hidup (merokok, penggunaan obat, kebiasaan

makan, dan personal higiene) serta paparan di luar lingkungan kerja (Scott,

1989).

2.2.1 Umur.

Usia atau umur seseorang akan mempengaruhi daya tahan

tubuh terhadap paparan zat toksik/bahan kimia. Menurut ILO, tenaga

kerja yang berumur kurang dari 18 tahun sebaiknya tidak bekerja di

lingkungan yang terpapar benzena, sebab pada umur tersebut

ketahanan sumsum tulang terhadap efek toksik benzena masih

rendah. Semakin tua umur tenaga kerja maka semakin tinggi risiko

keracunan benzena (Mahawati, 2006).

Page 46: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

24

Usia dapat mempengaruhi kadar benzena dalam darah, ini

dikaitkan dengan semakin bertambah usia akan menurunkan status

kesehatan seseorang. Penurunan status kesehatan dikaitkan dengan

penuaan yang menyebabkan penurunan berbagai fungsi organ tubuh

termasuk fungsi paru (Boss dan Edwin, 1981). Murray (1986) dan

Krumpe dkk (1985) menyebutkan paru-paru manusia mengalami

perkembangan pada usia 10-20 tahun, alveolus berkembang

maksimal pada usia 10-12 tahun. Setelah itu sistem pernapasan akan

mengalami perkembangan sampai pada fungsi yang maksimal, yaitu

pada usia 20 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki

(Janssens dkk, 1999).

Paru-paru pada orang dengan usia antara 30-40 tahun akan

mengalami penurunan fungsi sistem pernapasan. Penurunan ini

ditunjukkan dari melambatnya sistem penyaringan udara oleh silia

yang terdapat di trakea dan bronkus (Boss dan Edwin, 1981).

Melambatnya sistem penyaringan udara mempermudah polutan

termasuk benzena untuk masuk melalui sistem pernapasan. Salah

satu bagian dari sistem pernapasan yang juga mengalami penurunan

fungsi adalah alveolus (Janssens dkk, 1999). Pada usia 20 tahun ke

atas alveolus akan membesar hingga usia 50 tahun. Setelah usia 50

tahun serat elastis pada bronkiolus dan alveolus menjadi tidak elastis

bahkan akan pecah dan bergulung (Janssens dkk, 1999).

Page 47: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

25

2.2.2 Jenis kelamin

Berkaitan dengan perbedaan gender dalam kerentanan

terhadap toksisitas benzena telah diamati pada hewan. Banyak

penelitian menunjukkan hasil konsisten bahwa peningkatan

metabolisme dan genotoxicity tinggi terhadap jantan dibandingkan

pada betina (ATSDR, 2007). Menurut Sato dkk (1975)

dibandingkan kinetik eliminasi benzena pada pria dan perempuan

sama usia. Laki-laki menunjukkan kinetika eliminasi yang kurang

dibanding perempuan. Hal ini dikarenakan lemak dalam perempuan

lebih banyak dibanding pada laki-laki.

Efek toksik dari benzena pada laki-laki berbeda dengan

perempuan. Perempuan lebih rentan daripada laki-laki karena

perbedaan faktor ukuran tubuh (fisiologi), keseimbangan hormonal

dan perbedaan metabolisme (Saito dkk, 2006).

2.2.3 Kebiasaan merokok

Menurut Rizkiawati (2012) merokok dapat menyebabkan

rusaknya sel silia pada saluran pernapasan yang menyaring zat-zat

yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Merokok dapat merusak

mekanisme tersebut dan menyebabkan aliran udara terhambat,

alveoli rusak dan kapasitas paruparu menurun, merokok dapat

mengiritasi sel mukus dan menyebabkan peningkatan mukus.

Page 48: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

26

Mukus yang berkumpul menyebabkan infeksi dan kerusakan pada

paru.

Sebagian besar pajanan benzena bersumber dari asap rokok,

pembakaran kendaraan bermotor, bengkel, dan emisi dari industri.

Di alam jika ada senyawa yang kaya karbon yang mengalami

pembakaran secara tidak sempurna akan menghasilkan benzena

tetapi dalam jumlah kecil dan biasanya diperoleh dari letusan

gunung berapi dan kebakaran hutan. Kejadian alam yang dialami

kedua contoh ini juga menghasilkan salah satu komponen yang

terkandung pada asap rokok. Kebiasaan merokok di kalangan

mekanik sepeda motor dilakukan setiap hari dan sering ditemukan

saat jam istirahat berlangsung ( Pudyoko S, 2010).

Rokok merupakan hasil dari pengolahan tembakau yang di

bungkus dan dibentuk seperti cerutu. Satu batang rokok yang

dibakar, akan mengeluarkan 4000 bahan kimia. Rokok

menghasilkan suatu pembakaran yang tidak sempurna yang dapat

diendapkan dalam tubuh ketika dihisap. Komponen rokok secara

umum dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu komponen partikel

atau padat (8 %) dan komponen gas (92%) (Suryo S 2007).

Page 49: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

27

Gas asap rokok terdiri dari karbondioksida, karbon

monoksida, hidrogen sianida, oksida dari nitrogen, amoniak, dan

senyawa hidrokarbon. Partikel rokok terdiri dari tar, benzana,

nikotin, fenol, benzopiren, cadmium, karbozol, indol, dan kresol.

Zat-zat tersebut mengiritasi, sangat beracun, dan bersifat

karsinogen (Peraturan Pemerintah RI No 109 tahun 2012).

Penelitian dari Amerika Serikat didapatkan hasil dimana

asap rokok dianggap sebagai penyumbang setengah dari sumber

paparan benzena, karena didapatkan rata-rata jumlah benzena yang

terserap oleh pekerja dengan predikat perokok aktif (32 batang per

hari) yaitu sekitar 1,8 mg per hari. Hasil itu menunjukkan bahwa

rata-rata asupan benzena pada seorang perokok aktif lebih besar 10

kali lipat dibandingkan pekerja yang tidak merokok (Egeghy V

2000). Hasil olah data dengan uji Rank Spearman kebiasaan

merokok menunjukan hasil p= 0,000 atau p < 0,05 yang artinya ada

hubungan kebiasaan merokok dengan konsentrasi benzena dalam

urin pekerja mekanik bengkel ( Yuniati 2016).

2.2.4 Durasi pejanan

Durasi pajanan adalah lamanya seseorang terpajan bahan

kimia berbahaya (benzena) di bengkel dalam satuan tahun. Durasi

pajanan ditentukan berdasarkan lama kerja dari pekerja bengkel baik

Page 50: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

28

di bengkel ia bekerja sekarang maupun di pekerjaan yang

sebelumnya pernah ia tekuni, sehingga pengalaman kerja dari pekerja

akan mempengaruhi besar kecilnya pajanan benzena yang diterima

pekerja tersebut (Irmayanti H 2013).

Penelitian di Semarang tahun 2010 terhadap paparan benzena

dengan durasi sedang dan kronis menunjukkan bahwa rata-rata

benzena yang teridentifikasi pada tubuh pekerja diperoleh dari

pekerja yang telah bekerja lebih dari 1 tahun, selain itu juga

penelitian ini menyatakan hasil dimana benzena dapat menyebabkan

penurunan tingkat sirkulasi leukosit pada pekerja yang terpapar

benzena kadar rendah (30 ppm) dan menurunkan tingkat sirkulasi

sistem antibodi pada pekerja yang terpapar benzena dengan

konsentrasi 3-7 ppm sehingga hal ini menunjukkan semakin besar

kemungkinan pekerja terpajan benzena berdasarkan durasi pajanan (

Pundyoko S, 2010).

ATSDR (2015) menyebutkan durasi pajanan zat kimia

berbahaya yang diperbolehkan pada seorang pekerja adalah 3 tahun

dan jika telah melebihi angka yang telah ditetapkan maka harus

dilakukan rolling pekerja atau pemberhentian pekerja.

Page 51: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

29

2.2.5 Praktek Kerja aman dengan Zat Benzena

Besarnya senyawa benzena yang masuk melalui kontak dengan

kulit tidak terlepas dari praktik saat bekerja. Praktik kerja disini terkait

faktor penggunaan alat pelindung diri (APD), faktor lingkungan dan

personal higiene yang mempengaruhi banyaknya pajanan benzena

didalam tubuh operator SPBU (Maywati 2012).

Salah satu metabolik benzena adalah fenol dalam urin yang

jumlahnya tergantung pada proses pemajanan yang secara umum

terjadi melalui jalur absorbsi inhalasi uap benzena. Jalur absobsi lain

yang tidak kalah penting adalah jalur dermal yaitu penyerapan senyawa

benzena melalui kulit. Absorbsi melalui kulit terjadi bila ada kontak

langsung dengan kulit dan benzena akan terserap melalui jaringan

lemak kulit karena sifatnya yang lipofilik (WHO, 1996).

Besarnya senyawa benzena yang masuk melalui kontak dengan

kulit tidak terlepas dari perilaku saat bekerja antara lain menggunakan

alat perlindung diri dan perilaku kebersihan pribadi. Penggunaan alat

perlindung diri tidaklah secara sempurna dapat melindungi tubuhnya

tetapi dapat mengurangi tingkat keparahan yang mungkin terjadi

(Budiono dkk., 2003). Sedangkan menurut Kamal, Atif dan Audil

Rashid (2014) cara praktek kerja aman membagi menjadi

Page 52: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

30

penggunaan alat pelindung diri (APD), personal hygiene, dan faktor

lingkungan.

2.2.5.1. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Alat pelindung diri (APD) atau sering disebut juga

dengan Personal Protective equipment (PPE) adalah peralatan

yang digunakan untuk melindungi pengguna terhadap risiko

kesehatan ataupun keselamatan yang belum dapat dikendalikan

di tempat kerja (Tanwaka, 2008). Alat pelindung diri sebisa

mungkin harus nyaman saat digunakan dan memberikan

perlindungan secara efektif terhadap bahaya serta tidak

mengganggu proses pekerjaan (Ridley 2008).

Alat pelindung diri (APD) untuk pekerja perbengkelan

merupakan suatu kewajiban dan merupakan suatu kebutuhan

kerja karena APD adalah upaya terakhir ketika usaha rekayasa

(engineering), administratif dan cara kerja aman tidak dapat

dilakukan secara baik atau sudah dilakukan secara maksimum

sehingga bisa tetap melindungi dan mengurangi tingkat

kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja yang mungkin

biasa terjadi. Pada saat bekerja para pekerja sering kontak

langsung dengan banyak hazard yang dapat menimbulkan efek

kesehatan bagi pekerja. Penggunaan secara disiplin alat

Page 53: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

31

pelindung diri saat bekerja akan mengurangi risiko kesehatan

tersebut (Irmayanti 2012).

Alat pelindung diri yang digunakan oleh pekerja untuk

mengurangi pajanan benzena di lingkungan kerja seperti masker

dan sarung tangan. Menggunakan masker, pajanan benzena dari

lingkungan kerja yang masuk melalui saluran pernapasan akan

berkurang. Masker akan menyaring udara yang dihirup dan

benzena dalam udara akan tersaring meskipun tidak seluruhnya

tersaring (WHO, 1977). Berdasarkan penelitian yang dilakukan

Yuniati (2016) menyebutkan bahwa hubungan penggunaan APD

dengan konsentrasi benzena dalam urin pekerja mekanik

bengkel.

Berdasarkan Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi RI No PER.08/MEN/VII/2010 tentang alat

pelindung diri, bermacam-macam antara lain alat pelindung

pernapasan, alat pelindung tangan, alat pelindung kaki, alat

pelindung mata, dan alat pelindung muka. Sementara alat

pelindung diri (APD) yang cocok untuk pekerja operator SPBU

sesuai dengan Tabel 2.2

Page 54: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

32

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 109 tahun 2012

tentang alat pelindung diri yang biasanya digunakan diarea

SPBU adalah

A. Alat pelindung pernapasan

Alat pelindung pernapasan berguna untuk melindungi

sistem pernapasan dari pengaruh gas, uap, debu, atau udara

yan terkontaminasi di tempat kerja. Alat pelindung

pernapasan antara lain:

a. Air-purifyng respirators

Respirator ini berfungsi melindungi pemakainya dari

paparan (inhalasi) debu, gas, uap, mist, fumes, asap,

dan fog. Alat ini dipakai terutama apabila toksisitas

zat kimia yang terpapar dan kadarnya dalam udara

tempat kerja rendah. Respirator tipe ini

membersihkan udara yang terkontaminasi dengan

cara filtrasi, adsorsi, dan absorsi. Macam-macam

Air-purifyng respirators:

1) Chemical respirator (catridge respirator dan

canister as mask)

Berupa full face mask, half mask, atau

mouthpiece respirator. Alat ini mampu

membersihkan kontaminan zat kimia di udara

dengan cara adsorsi dan absorbsi.

2) Canister gas mask (canister respirator)

Cara kerjanya sama seperti chemical

respirator tetapi tidak boleh digunakan di

tempat kerja dengan kadar toksik tinggi

Page 55: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

33

(immedietly dangerous to life). Alat ini dapat

melindungi dari paparan partikel-partikel

karena dilengkapi filter.

3) Mechanical filter respirator

Digunakan untuk melindungi dari paparan

aerosol zat padat (debu, asap, fume) dan

aerosol cair (mist, fog) melalui berbagai

proses filtrasi. Efisiensi alat ini ditentukan

oleh ukuran aerosol dan jenis filter. Semakin

kecil diameter pori-pori filternya semakin

besar tahanan (resistence) terhadap aliran

udara. Filter dapat dibedakan menurut

fungsinya menjadi 3 macam, yaitu:

dust and mist filters

fume filter

high efficiency filter

b.Air-supplied respirators/breathing apparatus

Alat ini tidak dilengkapi dengan filter dan absorbent.

Alat ini melindngi pemakainya dari paparan zat-zat

kimia sangat toksik dan atau bahaya dari kekurangan

oksigen (oxygen deficiency).

B. Alat pelindung tangan (sarung tangan).

Alat pelindung tangan atau sarung tangan berfungsi

untuk melindungi kulit tangan dari paparan bahan

berbahaya, untuk memilih sarung tangan yang tepat perlu

dipertimbangkan faktor-faktor dibawah ini.

a. Bentuk bahan berbahaya, apakah berbentuk bahan

kimia korosif, benda panas/dingin, dan tajam/kasar

Page 56: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

34

b. Daya tahan terhadap bahan-bahan kimia

c. Kepekaan yang diperlukan dalam melakukan suatu

pekerjaan

d. Bagian tangan yang dilindungi.

Menurut bentuknya sarung tangan dapat dibedakan

menjadi:

a. Gloves, adalah sarung tangan biasa

b. Gauntlets, adalah sarung tangan yang dilapisi plat

logam

c. Mitts, adalah sarung tangan dimana keempat jari

pemakai dibungkus menjadi satu kecuali ibu jari

(seperti sarung tangan tinju)

C. Alat pelindung kaki

Alat-alat yang digunakan untuk melindungi kaki dari

benda-benda jatuh, dan benda ceceran minyak pelumas agar

tidak menempel dikulit kaki.

D. Alat pelindung mata dan muka; digunakan untuk melindungi

mata ataupun muka dari gas uap.

Tabel 2.2 Pengunaan APD untuk Mengurangi Resiko Pajanan Benzena

Berdasarkan Jalur Masuknya

No Jenis Pencegahan Inhalasi Ingesti Dermal Referensi

1 Menggunakan

kacamata (Safety

googles)

X Government

of Alberta,

2010

2 Menggunakan masker

jenis Air-purifyng

respirators

X Government

of Alberta,

2010

3 safety shoes yang

berbahan PVC

X Suncor

energy 2015

4 Sarung tangan jenis

chemical resistant

X X Suncor

energy 2015

Page 57: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

35

No Jenis Pencegahan Inhalasi Ingesti Dermal Referensi

5 Menggunakan

peralatan pelindung

pakaian yang sesuai

X Government

of Alberta,

2010

2.2.5.2. Personal Hygiene

Kebiasaan cuci tangan merupakan bagian dari menjaga

kebersihan diri. Kebiasaan mencuci tangan sangat penting dilakukan

karena tangan merupakan bagaian dari tubuh yang paling sering

berkontak langsung dengan bahan maupun alat yang berbahaya dan

yang paling sering digunakan untuk bekerja (SNI 2005). Personal

hygiene dapat digambarkan dari kebiasaan cuci tangan, kebiasaan

mencuci tangan adalah salah satu bagian dari aktualisasi menjaga

kebersihan, keadaan kulit yang kotor dan adanya timbunan subtansi

dari bahan-bahan iritan dan elergen menjadi alasan utama dari

pentingnya mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang

mengalir (Maywati, 2012).

Personal higiene antara lain membersihkan bahan kimia

yang mungkin melekat pada tubuh sebelum makan dan sebelum

meninggalkan tempat kerja (Scott, 1989). Tangan merupakan salah

satu anggota tubuh terpenting untuk bekerja, akan tetapi sering

mengalami kontak dengan bahan kimia dan kulit adalah salah satu

organ tubuh yang sangat berperan penting untuk melindungi dari

Page 58: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

36

sinar matahari, bahan kimia, panas, dingin, trauma fisik, dehidrasi

dan mikroorganisme sehingga diperlukan penjagaan terhadap kedua

anggota tubuh ini untuk menunjang produktivitas kita dalam bekerja

(yuniati 2016). Kebanyakan kasus dimana suatu zat kimia terjatuh

pada kulit, segera dicuci dengan sungguh-sungguh menggunakan

sabun dan air adalah suatu tindakan pertama yang paling baik (Putra,

2003).

Berdasarkan penelitian Yuniati (2016) hubungan kebiasaan

cuci tangan dengan kosentrasi benzena diketahui bahwa pekerja

yang memiliki kebiasaan cuci tangan kurang baik dan mengalami

keracunan sebanyak 18 pekerja (78,3%) sedangkan pekerja yang

memiliki kebiasaan cuci tangan baik dan mengalami keracunan

sebanyak 2 pekerja ( 16,7%) mengalami keracunan. Penelitian

kajian faktor individu terhadap kadar fenol urin pekerja bagian

pengeleman sandal menunjukan ada hubungan signifikan antara

hygiene personal dengan kadar fenol urin (Maywati 2012).

Sebagian besar pajanan benzena bersumber dari asap rokok,

pembakaran kendaraan bermotor, bengkel, dan emisi dari industri.

Di alam jika ada senyawa yang kaya karbon yang mengalami

pembakaran secara tidak sempurna akan menghasilkan benzena

tetapi dalam jumlah kecil dan biasanya diperoleh dari letusan

gunung berapi dan kebakaran hutan. Kejadian alam yang dialami

Page 59: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

37

kedua contoh ini juga menghasilkan salah satu komponen yang

terkandung pada asap rokok. Kebiasaaan merokok di kalangan

mekanik sepeda motor dilakukan setiap hari dan sering ditemukan

saat jam istirahat berlangsung (Pudyoko S, 2010).

Tabel 2.3 Personal Hygiene dalam Rangka Mengurangi Resiko Pajanan

Benzena Berdasarkan Jalur Masuknya

No Jenis Pencegahan Inhalasi Ingesti Dermal Referensi

1 Tidak melakukan kegiatan

makan/minum sambil

bekerja

X Government

of Alberta,

2010

2 Melakukan cuci tangan

sebelum makan saat

ditempat kerja

X X Maywati,

2012

3 Melakukan cuci tangan

sebelum meninggalkan

tempat kerja

X X Maywati,

2012

4 Melakukan cuci tangan

dengan air yang mengalir

X X Maywati,

2012

5 Melakukan cuci tangan

menggunakan sabun

X X Benzene

awareness,

2015

6 Melakukan mandi setelah

bekerja menggunakan

shampoo

X Benzene

awareness,

2015

7 Melakukan mandi setelah

bekerja menggunakan

sabun

X Benzene

awareness,

2015

8 Mencuci muka sebelum

makan dan minum

X X Government

of Alberta,

2010

9 Mencuci pakaian kerja X X Benzene

Page 60: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

38

No Jenis Pencegahan Inhalasi Ingesti Dermal Referensi

yang terkena tumpahan

bahan bakar munyak

awareness,

2015

10 Pengantian pakaian setiap

hari

X X Kamal, Atif

dan Audil

Rashid

2014

2.2.6 Faktor Lingkungan

Kebersihan lingkungan hendaknya tidak terpisahkan dari

setiap manusia, lingkungan yang bersih akan memberikan manfaat

yang besar kepada manusia dan sebaliknya lingkungan yang kotor

akan memberikan masalah yang besar kepada manusia (Government

of Alberta, 2010), sementara faktor lingkungan yang cocok

digunakan yang cocok untuk pekerjaan di area SPBU sesuai dengan

Tabel 2.4

Tabel 2.4 Faktor Lingkungan yang dapat Mengurangi Kadar Benzena

berdasarkan Jalur Masuknya

No Jenis Pencegahan Inhalasi Ingesti Dermal Referensi

1 Membersihkan tumpahan

cepat dan benar

X X Kamal, Atif

dan Audil

Rashid 2014

2 Menggunakan air tanah

sekitar SPBU untuk minum

X American

Petroleum

Institute,

2016

3 Menjaga kebersihan

lingkungan

X X Kamal, Atif

dan Audil

Page 61: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

39

No Jenis Pencegahan Inhalasi Ingesti Dermal Referensi

Rashid

2014

4 Menjaga wadah selalu

tertutup

X Government

of Alberta,

2010

2.3 Kerangka Teori

Kerangka teori pada penelitian ini berdasarkan pada, ATSDR 2007, IPCS

2000. Menurut Scott (1989) menyebutkan bahwa benzena dipengaruhi oleh

umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, penggunaan APD, durasi

pajanan..

Menurut ATSDR (2007) benzena berasal dari alami seperti letusan gunung

dan kebakaran hutan, dan buatan seperti industry dan trasportasi. Sedangkan

jalur pajanan benzena berasal dari inhalasi, ingesti, dan dermal (IPCS

2000).

Page 62: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

40

Gambar 2.2 Kerangka Teori

Sumber: ATSDR 2007, IPCS 2000, Scott 1989, Maywati 2012

Letusan

gunung

Kebakaran

hutan

Udara

Makan dan

Minuman

Industri

Inhalasi

Ingesti

Kadar

Benzena

dalam

tubuh

Air

Alami

Benzenaa

Buatan Dermal

Trasportsi

Kebiasaanmerok

ok

Jenis kelamin

Umur

Lama kerja

Praktek kerja

aman:

1. Pengunaaan

APD

2. Persona

hygienel

Hygiene

personal

Page 63: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

41

3. BAB III

KERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Penelitian ini bertujuan hanya untuk mengetahui gambaran praktek

kerja aman terhadap paparan benzena pada pekerja operator SPBU di

wilayah Ciputat Timur tahun 2017. Praktek kerja ini meliputi penggunaan

APD, personal hygiene, faktor lingkungan, jenis kelamin, lama kerja, dan

usia. Dalam penelitian ini merokok tidak di jadikan satu variabel melainkan

dikelompokkan atau dijadikan satu dengan variabel personal hygiene.

Gambar 3.1Kerangka Konsep

Sumber: Scott 1989, Maywati 2012

.

Penggunaan APD

Personal hygiene

Faktor lingkungan

Jenis kelamin

Lama kerja

Usia

Praktek kerja

aman

Page 64: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

42

3.2 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasiolal

Cara ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1 Praktek

kerja

aman

Penilaian hasil

wawancara

secara

keseluruhan yan

meliputi

pengunaan

APD, personal

hygiene, dan

faktor

lingkungan

wawancara Kuesioner dan

lembar observasi

1. Sangat buruk apabila total

skor berada pada Q1 (24-

57)

2. Buruk apabila total skor

berada pada Q2 (58-66)

3. Cukup apabila total skor

berada pada Q3 (67-72)

4. Baik apabila total skor

berada pada Q4 (73-78)

Ordinal

2 Penguna

an APD

Frekuensi

pemakaian APD

yang terdiri dari

masker, sarung

tangan, pakaian

pelindung,

safety shoes, dan

kacamata

Wawancara Kuesioner dan

lembar observasi

1. Sangat buruk apabila total

skor berada pada Q1 (3-5)

2. Buruk apabila total skor

berada pada Q2 (6-8)

3. Cukup apabila total skor

berada pada Q3 (9-11)

4. Baik apabila total skor

berada pada Q4 (11-14)

Ordinal

3 Personal

hygiene

Kebiasaan

menjaga

kebersihan

badan pekerja

Wawancara Kuesioner

kuisiner dan

lembar observasi

1. Sangat buruk apabila total

skor berada pada Q1 (25-

35)

2. Buruk apabila total skor

berada pada Q2 (36-42)

Ordinal

Page 65: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

43

No Variabel Definisi

Operasiolal

Cara ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

3. Cukup apabila total skor

berada pada Q3 (43-48)

4. Baik apabila total skor

berada pada Q4 (49-53)

4 Faktor

lingkung

an

Kebiasaan yang

sering dilakukan

diarea SPBU

untuk

membersihkan

lingkungan

Wawancara Kuesioner dan

lembar observasi

1. Sangat buruk apabila total

skor berada pada Q1 (25-

35)

2. Buruk apabila total skor

berada pada Q2 (36-42)

3. Cukup apabila total skor

berada pada Q3 (43-48)

4. Baik apabila total skor

berada pada Q4 (49-53)

Ordinal

5 Usia lama

waktu hidup

seseorang sejak

dilahirkan

sampai dengan

dilakukan

pengukuran

Wawancara Kuesioner Tahun Rasio

6 Lama

kerja

Waktu yang

dihitung

dalam bulan

yang telah

digunakan

responden

untuk bekerja di

Wawancara Kuesioner Bulan

Rasio

Page 66: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

44

No Variabel Definisi

Operasiolal

Cara ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

bagian

pengisian

7 Jenis

kelamin

Perbedaan

gender yang

dilihat dari laki-

laki atau

perempuat

wawancara kuisioner 1. Perempuan

2. Laki-laki

ordinal

Page 67: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

45

4. BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode

cross sectional karena pada penelitian ini variabel akan diamati pada waktu

yang sama.

4.2 Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan di SPBU yang ada di Ciputat timur dan waktu

penelitian akan dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Juni 2017.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan

bagian operator SPBU yang berada di wilayah kecamatan Ciputat timur

4.3.2 Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus uji

estimasi beda satu proporsi. Adapun hasil perhitungannya sebagai

berikut:

Page 68: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

46

Keterangan :

n = Besar sampel

Z1-α/2 = Nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada 1-α = 95%

P = Proporsi (0.23) (Neghab, 2015)

d = Presisi absolut (10%=0,1)

Besar sampel minimum yang di gunakan pada penelitian ini

adalah 69 orang, untuk mencegah adanya sampel drop out maka total

sampel di tambah, sehingga total sampel dalam penelitian ini adalah 73

orang.

4.3.3 Teknik Sampling

Pemilihan sampel dalam penelitian ini diambil dengan

menggunakan systematic random sampling. Alasan menggunakan

systematic random sampling karena populasi mempunyai kesempatan

yang sama untuk dijadikan responden penelitian, selain itu pasti

perusahaan memiliki daftar nama setiap pengawai.

Page 69: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

47

4.4 Metode Pengumpulan Data

4.4.1 Sumber Data

Sumber data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah

data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan pada

penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada

responden untuk mengetahui variabel karakteristik individu. Data

sekunder berisi daftar nama pekerja yang bekerja di bagian pengisian

disetiap SPBU di kawasan Ciputat timur.

4.4.2 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

dan observasi.

A. Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk mengukur variabel karakteristik

individu (usia, lama kerja, dan kebiasaan merokok) dan praktek kerja

aman (jalur masuknya melalui inhalasi, ingesti, dan dermal). Pengisian

kuesioner dilakukan sendiri oleh responden (self administration).

Adapun pengkodifikasian dalam kuisioner penelitian ini adalah:

1) Identitas responden diberi kode IR1-IR4

Page 70: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

48

2) Varibel praktek kerja aman diberi kode C1-C10, D1-D30,

dan E1-E10.

3) Variabel penggunaan APD diberi kode C1-C10

4) Variabel personal hygiene di beri kode D1-D30

5) Variabel faktor lingkungan diberi kode E1-E10.

6) Variabel umur diberi kode IR2

7) Variabel jenis kelamin diberi kode A1

8) Variabel lama kerja diberi kode B1-B3

B. Observasi

Observasi pada penelitian ini dilakukan satu kali pada setiap

pekerja dan dilakukan pada saat mereka bertugas. Observasi pada

penelitian ini dengan tujuan untuk mendukung hasil dari kuesioner,

lembar observasi yang akan digunakan berupa data checklist yang

sebelumnya sudah disiapkan oleh peneliti. Nilai hasil observasi

dijadikan acuan untuk menadah kebenaran data yang di peroleh dari

hasil wawancara. Apabila hasil jawaban kuesioner dengan temuan

observasi tidak sesuai, maka hasil observasi yang dijadikan sebagai

rujukan penilaian variabel penelitian terutama untuk variable

penggunaan APD.

4.5 Pengolahan Data

Page 71: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

49

Data-data yang ada diproses dari awal penelitian hingga akhir penelitian

sehingga terdiri dari beberapa tahapan pengolahan data yaitu:

4.5.1 Pemasukan data

Pemasukan ke dalam program yang digunakan, pada tahap ini

data dimasukkan kedalam komputer dan diperiksa dengan menggunakan

program komputer.

4.5.2 Pengkodean

Pengkodean dilakukan dengan memberikan kode pada setiap

jawaban dari responden dan dari setiap variabel yang mengacu standar

untuk mempermudah dalam pengolahan data. Adapun pengkodean

dalam kuesioner penelitian ini adalah:

a. Variabel praktek kerja aman

Pada variabel ini, pengkodean diberi kode C1-C10, D1-D30,D1-

D10 dan skoring yang dilakukan adalah selalu (skor : 4), sering,

(skor : 3), kadang-kadang (skor : 2), tidak pernah (skor : 1).

Hasil ukur praktek kerja aman pada operator SPBU adalah:

1. Sangat buruk apabila total skor berada pada Q1 (41-58)

2. Buruk apabila total skor berada pada Q2 (59-64)

3. Cukup apabila total skor berada pada Q3 (65-72)

4. Baik apabila total skor berada pada Q4 (73-79)

Page 72: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

50

b. Variabel pengunaan APD

Pada variabel ini, pengkodean diberi kode C1-C10, dan skoring

yang dilakukan adalah selalu (skor : 4), sering, (skor : 3),

kadang-kadang (skor : 2), tidak pernah (skor : 1). Hasil ukur

pengunaan APD pada operator SPBU adalah:

1. Sangat buruk apabila total skor berada pada Q1 (5-6)

2. Buruk apabila total skor berada pada Q2 (7-8)

3. Cukup apabila total skor berada pada Q3 (9-11)

4. Baik apabila total skor berada pada Q4 (12)

c. Variabel Personal Hygiene

Pada variabel ini, pengkodean diberi kode D1-D30, dan skoring

yang dilakukan adalah selalu (skor : 4), sering, (skor : 3),

kadang-kadang (skor : 2), tidak pernah (skor : 1). Hasil ukur

personal hygiene pada operator SPBU adalah:

1. Sangat buruk apabila total skor berada pada Q1 (25-35)

2. Buruk apabila total skor berada pada Q2 (36-42)

3. Cukup apabila total skor berada pada Q3 (43-48)

4. Baik apabila total skor berada pada Q4 (49-53)

Page 73: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

51

d. Variabel faktor lingkungan

Pada variabel ini, pengkodean diberi kode E1-E1 0dan skoring

yang dilakukan adalah selalu (skor : 4), sering, (skor : 3),

kadang-kadang (skor : 2), tidak pernah (skor : 1). Hasil ukur

faktor lingkungan pada operator SPBU adalah:

1. Sangat buruk apabila total skor berada pada Q1 (25-35)

2. Buruk apabila total skor berada pada Q2 (36-42)

3. Cukup apabila total skor berada pada Q3 (43-48)

4. Baik apabila total skor berada pada Q4 (49-53)

e. Variabel Jenis Kelamin

Pengkodean diberi kode A1, pada variabel jenis kelamin,

dilakukan pengisian kuesioner dilakukan dengan

mengidentifikasi penampilan fisik dan identitas biologis. Hasil

ukur variabel jenis kelamin adalah:

1. Perempuan

2. Laki-laki

f. Variabel lama kerja

Pengkodean diberi kode B1-B3, pada variabel lama kerja

dilakukan pengisian kuesioner dilakukan dengan menghitung

dari mulai bekerja sebagai operator SPBU atau pertama bekerja

sampai dengan penelitian ini dilakukan.

Page 74: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

52

g. Variabel Umur

Pengkodean diberi kode IR2, pada variabel umur dilakukan

pengisian kuisioner, dilakukan dengan menghitung dari

semenjak dia lahir sampai dengan penelitian ini dilakukan.

4.5.3 Pengeditan data

Pengeditan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan data

yang telah dikumpulkan dengan cara menjumlahkan serta

menghubungkan (mengkorelasikan). Yang dimaksud dengan

menjumlahkan adalah menghitung banyaknya lembar daftar

kuesioner yang telah diisi untuk mengetahui apakah sudah sesuai

dengan jumlah yang telah ditentukan. Sedangkan yang dimaksud

dengan korelasi adalah proses membenarkan atau menyelesaikan

apabila terdapat hal-hal yang salah atau tidak jelas dalam pengisian

kuesioner.

4.5.4 Pembersihan data

Pembersihan data merupakan proses terakhir dalam

pengolahan data. Pada proses ini dilakukan koreksi terhadap

kesalahan yang kemungkinan masih terjadi pada saat data entry.

Page 75: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

53

4.6 Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat digunakan untuk

mendapatkan distribusi frekuensi dari setiap variabel. Pada penelitian ini

variabel yang dilakukan analisis dengan univariat menyebutkan praktek

kerja aman meliputi penggunaan APD, personal hygiene, faktor lingkungan,

dan karakteristik individu meliputi jenis kelamin, lama kerja, dan usia.

Page 76: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

54

5. BAB V

HASIL

5.1 Gambaran SPBU di Kecamatan Ciputat Timur

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan

prasarana umum yang disediakan oleh PT Pertamina (Persero) untuk

masyarakat Indonesia secara luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar.

Pada umumnya SPBU menjual bahan bakar berjenis premium, pertalite,

deklex, solar, pertamax, dan pertamax plus. Setiap SPBU memiliki struktur

organisasi mulai dari manajer, supervisor, operator, satuan pengaman

(SATPAM), dan petugas kebersihan. Selain itu, SPBU juga terdapat

berbagai fasilitas untuk umum diantaranya toilet, mushola, dan tempat

pengisian angin ban kendaraan. Hal ini untuk memberikan pelayanan bagi

masyarakat, agar terpenuhi kenyamanan yang diharapkan.

Penelitian ini dilakukan di seluruh wilayah SPBU Kecamatan

Ciputat Timur tahun 2017. Lokasi SPBU di Kecamatan Ciputat Timur

semua terletak tepat berada dipingir jalan raya utama. Posisi yang berada di

pinggir jalan raya memudahkan pengendara untuk melakukan pengisian

Bahan Bakar Minyak (BBM). Disamping memudahkan pengendara dalam

melakukan pengisian BBM, ada hal lain yang dapat merugikan yaitu

paparan debu dan karbon dioksida (CO2) akibat aktifitas dari kendaraan di

sepanjang hari.

Page 77: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

55

Hasil pengamatan langsung yang dilakukan di lingkungan kerja

operator SPBU dapat terlihat jelas banyaknya kendaraan melintas di area

SPBU untuk melakukan pengisian BBM. Namun jumlah kendaraan yang

melintas di lingkungan kerja operator SPBU berbeda-beda pada bagi hari

dan sore menjelang malam jumlah kendaraan meningkat secara signifikan

di area SPBU untuk melakukan pengisian BBM. Hal ini sesuai dengan

aktifitas pengendara pada saat berangkat kerja di pagi hari dan pulang

bekerja pada sore ataupun malam hari.

Berikut ini gambaran obeservasi mengenai jumlah operator SPBU

yang dilakukan pada SPBU di wilayah kecamatan Ciputat Timur dapat

dijelaskan pada tabel

Tabel 5.1

Gambaran profil SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No SPBU Lokasi Jumlah

operator

1 31.15402 jl. Jakarta-Bogor 11 orang

2 31.15405 Jl. Jakarta –Bogor Tidak dapat izin

3 34.15414 Jl. Cireundeu raya 12 orang

4 34.15402 Jl. Cireundeu raya 12 orang

5 34.15404 Jl. Cireundeu raya 13 orang

6 34.15401 Jl. Pondok cabe 13 orang

7 34.15416 Jl. W R Supratman 13 orang

8 34.15410 Jl. W R Supratman 11 orang

9 34.15209 Jl. Bintaro utama 13 orang

Page 78: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

56

Berikut ini adalah peta jalan SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun

2017 yang digunakan sebagai objek penelitian tentang praktek kerja aman

pada operator SPBU

Gambar 5.1

Peta wilayah Ciputat Timur

Page 79: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

57

5.2 Karakteristik Individu responden

5.2.1 Gambaran umur dan lama kerja operator SPBU

Gambaran umur dan lama kerja operator SPBU di wilayah

Ciputat Timur dapat dilihat pada tabel 5.2 sebagai berikut:

Tabel 5.2

Karakteristik usia dan lama kerja pada operator SPBU di wilayah

Ciputat Timur tahun 2017

No Variable Mean Min-max SD

1 Umur (tahun) 24.97 18-47 6.710

2 Lama kerja (bulan) 27.74 1-90 24.983

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan nilai rata-rata umur adalah

24.97 dengan standar deviasi 6.210, sedangkan nilai rata-rata lama

kerja 27,74 dengan standar devisiasi sebesar 24.983.

5.2.2 Gambaran jenis kelamin operator SPBU

Gambaran lama jenis kelamin operator SPBU di wilayah

Ciputat Timur dapat dilihat pada tabel 5.3 sebagai berikut:

Tabel 5.3

Gambaran jenis kelamin operator SPBU pada operator SPBU di

wilayah Ciputat Timur tahun 2017

Jenis kelamin frekuensi Persentase

Perempuan

Laki-laki

30

43

41.1

58.9

Total 73 100%

Page 80: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

58

Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan bahwa jumlah persentase

pekerja perempuan sebesar 41.1% (30 orang), sedangkan persentase

pekerja laki-laki sebesar 58.9% (43 orang).

5.3 Gambaran Praktek Kerja Aman

Cara kerja yang dilakukan operator untuk meminimalisir masuknya

masuknya benzena kedalam tubuh. Gambaran praktek kerja aman pada

operator SPBU ini merupakan gabungan penilaian dari pengunaan APD,

personal hygiene, dan faktor lingkungan. Gambaran praktek kerja aman pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur dapat di lihat pada tabel 5.4

Tabel 5.4

Praktek Kerja Aman pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

tahun 2017

No Praktek kerja aman Frekuensi Persentase

1 Sangat buruk 10 13,7

2 Buruk 29 39,7

3 cukup 23 31,5

4 Baik 11 15,1

Total 73 100%

Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan bahwa sebanyak 10 orang (13,7%)

operator SPBU melakukan praktek kerja sangat buruk. Sebanyak 29 orang

(39,7%) operator melakukan praktek kerja buruk. Sebanyak 23 orang

(31,5%) operator SPBU malakukan praktek kerja cukup. Sebanyak 11 orang

(15,1%) operator SPBU melakukan praktek kerja baik.

Page 81: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

59

5.3.1 Gambaran penggunaan APD

APD yang sesuai dengan jenis pekerjaan operator SPBU adalah

APD masker, APD kacamata, APD sepatu, sarung tangan, dan pakaian

kerja. Secara keseluruhan pengunaan APD dapat dilihat pada tabel 5.5

Tabel 5.5

Penggunaan APD pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

tahun 2017

No Penggunaan APD Frekuensi Persentase

1 Sangat buruk 2 2,7

2 Buruk 35 47,9

3 Cukup 34 46,6

4 Baik 2 2,7

Total 73 100%

Berdasarkan tabel 5.5 didapatkan bahwa sebanyak 2 orang

(2,7%) operator SPBU menggunakan APD sangat buruk. Sebanyak 35

orang (47,9%) operator SPBU menggunakan APD buruk. Sebanyak 34

orang (46,6%) operator SPBU menggunakan APD cukup. Sebanyak 2

orang (2,7%) operator SPBU menggunakan APD baik.

Seharusnya operator SPBU selalu menggunakan APD untuk

mencegah terjadinya bahaya akibat paparan benzena atau bahaya yang

terdapat di SPBU, untuk melihat gambaran persentase pengunaan APD

pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur dapat dilihat pada

gambar 5.2

Page 82: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

60

Gambar 5.2

Frekuensi pengunaan APD pada operator SPBU di wilayah Ciputat

Timur tahun 2017

Berdasarkan gambar 5.2 secara umum penggunaan APD

masker, APD kacamata, dan sarung tangan banyak yang tidak

menggunakan dengan persentase 100%. Sementara penggunaan APD

sepatu dan APD pakaian yang selalu menggunakan dengan persentase

secara berturut-turut 12% dan 84%.

Berikut ini alasan operator SPBU di wilayah Ciputat Timur baik

yang menggunakan atau tidak menggunakan APD saat bekerja, sebagai

berikut:

100% 100%

88%

100% 100%

0% 0%

0%

0% 0%0% 0%

0%

0% 0%0% 0%

12%

0% 0%

M A S K E R K A C A M A T A S E P A T U S A R U N G T A N G A N

P A K A I A N

tidak pernah kadang-kadang sering selalu

Page 83: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

61

a. Alasan tidak menggunakan alat pelindung pernapasan pada operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.6

Alasan tidak menggunakan alat pelindung pernapasan pada operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur di wilayah Ciputat Timur tahun

2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Tidak betah 9 12%

2 Hasilnya sama aja masih

nembus

3 4%

3 Susah nafas 26 36%

4 Tidak bisa 5S 9 12%

5 Tidak ada di peraturan 15 21%

6 Untuk kesehatan 6 8%

7 Supaya debu tidak masuk 5 7%

Total 62 100%

Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa alasan tertinggi

operator tidak menggunakan alat pelindung pernapasan karena

susah nafas (36%) dan alasan terendah adalah hasilnya sama saja

masih nembus (4%).

b. Alasan tidak menggunakan APD kacamata pada operator SPBU

pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.7

Alasan tidak menggunakan APD kacamata pada operator SPBU

pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No Alasan Frekuensi persentase

1 Matanya sudah minus 6 8%

Page 84: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

62

No Alasan Frekuensi persentase

2 Memang tidak menggunakan 1 2%

3 Matanya masih normal 63 86%

4 Tidak punya kacamata 1 1%

5 Mengganggu dalam bekerja 2 3%

Total 67 100

Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa alasan tertinggi

operator tidak menggunakan APD kacamata karena matanya masih

normal (86%) dan yang terendah operator beralasan bahwa tidak

punya kacamata (1%).

c. Alasan menggunakan dan tidak menggunakan APD sepatu pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.8

Alasan menggunakan dan tidak menggunakan APD sepatu pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Karena SOP 57 81%

2 Keamanan 12 18%

3 Biar kelihatan sopan 1 1%

Total 70 100%

Berdasarkan tabel 5.8 alasan tertinggi operator

menggunakan atau tidak menggunakan APD sepatu karena SOP

karyawan (81%) sedangkan alasan operator terendah adalah biar

kelihatan sopan (1%).

Page 85: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

63

d. Alasan tidak menggunakan APD sarung tangan pada operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.9

Alasan tidak menggunakan APD sarung tangan pada operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Tidak disediakan kantor 4 6%

2 Tidak ada di SOP 12 16%

3 Licin ketika memegang

nozle

43 59%

4 Mengganggu saat kerja 14 19%

Total 73 100%

Berdasarkan tabel 5.9 alasan tertinggi oporator tidak

menggunakan APD sarung tangan karena licin ketika memegang

nozle (59%) dan yang terendah operator beralasan bahwa tidak

disediakan kantor (6%).

e. Alasan menggunakan dan tidak menggunakan baju kerja pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.10

Alasan menggunakan dan tidak menggunakan pakaian kerja pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 menggunakan a. Sudah ada baju

seragam

52 82%

b. Sudah peraturan 10 16

c. Untuk keamanan 1 2

Total 63 100%

2 Tidak

menggunakan

a. Karena masih

baru (belum dapat

seragam)

7 10

Page 86: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

64

No Alasan Frekuensi Persentase

b. Menggunakan

rompi

3 4

Total 10 100%

Berdasarkan tabel 5.10 alasan tertinggi operator

menggunakan alat pelindung pakaian karena sudah ada baju

seragam/baju merah (82%) dan terendah operator beralasan untuk

keamanan (2%). Sedangkan alasan operator tidak menggunakan

pakaian sepatu karena tidak ada di peraturan (70%) dan

menggunakan rompi (30%).

Bila dilihat secara keseluruhan alasan operator

menggunakan dan tidak menggunakan APD dapat digolongkan

menjadi SOP, pengetahuan, persepsi, dan ketersedian APD. Untuk

melihat alasan pengunaan APD pada operator SPBU di wilayah

Ciputat Timur tahun 2017 dapat di lihat pada tabel 5.11 sebagai

berikut:

Tabel 5.11

Alasan menggunakan atau tidak menggunakan APD pada operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No

APD

Alasan menggunakan APD

SOP Pengetahuan Persepsi Ketersedia

n APD

1 Masker − + − −

2 Kacamata − −

3 Sepatu + + − −

4 Sarung

tangan

− − −

Page 87: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

65

No

APD

Alasan menggunakan APD

SOP Pengetahuan Persepsi Ketersedia

n APD

5 Pakaian + − + + −

Keterangan :(+) alasan menggunakan APD

(-) alasan tidak menggunakan APD

Berdasarkan tabel 5.11 diketahui bahwa alasan operator

menggunakan APD masker karena pengetahuan sedangkan, alasan

operator tidak menggunakan APD masker karena SOP, pengetahuan,

dan persepsi. Alasan operator tidak menggunakan APD kacamata

karena pengetahuan dan persepsi. Alasan operator menggunakan APD

sepatu karena SOP, pengetahuan sedangkan alasan operator tidak

menggunakan APD karena pengetahuan dan persepsi. Alasan operator

tidak menggunakan APD sarung tangan karena SOP, persepsi, dan

ketersedian. Alasan operator menggunakan APD pakaian karena SOP,

pengetahuan, dan ketersedian APD sedangkan alasan operator tidak

menggunakan APD karena SOP dan ketersedian APD.

5.3.2 Gambaran Personal Hygiene

Personal hygiene untuk operator SPBU mencakup kebiasaan

mencuci tangan, tidak merokok, dan pengantian pakaian kerja, untuk

melihat gambaran personal hygiene operator SPBU di wilayah Ciputat

Timur dapat dilihat pada tabel 5.12 sebagai berikut

Page 88: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

66

Tabel 5.12

Personal hygiene pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No Personal Hygiene Frekuensi Persentase

1 Sangat buruk 12 16.4

2 Buruk 28 38.4

3 Cukup 24 32.9

4 Baik 9 12.3

Total 73 1000%

Berdasarkan tabel 5.12 didapatkan bahwa sebanyak 12 orang

(16.4%) operator SPBU melakukan personal hygiene sangat buruk.

Sebanyak 28 orang (38.4%) operator SPBU melakukan personal

hygiene buruk. Sebanyak 24 orang (32.9%) operator SPBU melakukan

personal hygiene cukup. Sebanyak 9 orang (12.3%) operator SPBU

melakukan personal hygiene baik.

Seharusnya operator SPBU memiliki personal hygiene yang baik

untuk melihat persentase personal hygiene pada pekerja operator SPBU

di wilayah Ciputat Timur dapat dilihat pada gambar 5.3

Page 89: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

67

Gambar 5.3

Personal hygiene pada pekerja operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

tahun 2017

Berdasarkan gambar 5.3 secara umum merokok saat bekerja,

merokok dalam kehidupan sehari-hari, cuci muka sebelum makan

meninggalkan tempat kerja lebih banyak yang tidak pernah dengan

persentase secara berturut-turut 90%, 57%, dan 31%. Sementara untuk

yang banyak dilakukan adalah cuci tangan saat akan makan dengan

persentase 63% tetapi masih ada yang tidak melakukan dengan

presentas 1%.

Berikut ini alasan jawaban para operator SPBU di wilayah

Ciputat Timur tentang personal hygiene saat bekerja, sebagai berikut:

19%1% 8% 11% 23% 31%

8% 4%

57%90%

18% 20%

67%

19% 10%

41%51% 45%

32% 37%

11%

7%

18%47%

10%

17% 20%

12%

7% 3%

12%25%

10%

0%

14%

25%

4%

63% 62%36%

19% 21%48% 34% 22%

3%

50%

8%

tidak pernah kadang-kadang sering selalu

Page 90: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

68

a. Alasan melakukan dan tidak melakuan makan dan minum saat

bekerja pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.13

Alasan melakukan dan tidak melakukan makan dan minum saat

bekerja pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Melakukan

makan dan

minum saat

kerja

a. Lapar saat jaga 19 30%

b. Haus 9 14%

c. Makan dan

minum saat

istirahat

10 16%

d. Ketika ada

tukang gorengan

lewat

2 3%

e. Lapar dan haus 13 21%

f. Ketika suntuk 5 8%

g. Untuk

menambah

tenaga

5 8%

Total 63 100%

2 Alasan

tidak makan

dan minum

saat bekerja

a. Tidak boleh

makan dan

minum saat

bekerja

7 67%

b. Takut dimarahin 3 33%

Total 10 100%

Berdasarkan tabel 5.13 alasan tertinggi operator yang

melakukan makan dan minum karena lapar saat jaga (30%) dan

yang terendah operator beralasan bahwa ketika ada tukang

gorengan lewat (3%). Sedangkan alasan operator tidak melakukan

makan dan minum dikarenakan tidak boleh makan dan minum saat

bekerja (67%) dan takut dimarahin (33%).

Page 91: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

69

b. Alasan mencuci tangan dan tidak mencuci tangan saat akan makan

dan minum pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.14

Alasan mencuci tangan dan tidak mencuci tangan saat akan

makan dan minum pada operator SPBU di wilayah Ciputat

Timur tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Alasan

mencuci

tangan saat

akan makan

dan minum

di tempat

kerja

a. Supaya bakteri

tidak ikut masuk

2 3%

b. Banyak kuman

yang menempel

12 18%

c. Biar bersih 28 41%

d. Biar terhindar

penyakit dan

untuk kesehatan

26 38%

Total 100%

2 Alasan

tidak

mencuci

tangan saat

akan makan

dan mimum

di tempat

kerja

a. Tergantung mau

makan apa

2 40%

b. Tanggung

cuman gemil

dan mimum

3 60%

Total 5 100%

Berdasarkan tabel 5.14 alasan tertinggi operator yang

melakukan cuci tangan karena biar bersih (41%) dan yang terendah

operator beralasan bahwa ketika supaya bakteri tidak ikut masuk

(3%). Sedangkan alasan operator tidak melakukan cuci tangan

sebelum makan dan minum karena tergantung mau makan apa

(33%) dan tanggung cuman gemil dan minum (67%).

Page 92: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

70

c. Alasan melakukan dan tidak melakukan cuci tangan dengan air

mengalir pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur.

Tabel 5.15

Alasan melakukan dan tidak melakukan cuci tangan dengan air

mengalir pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No Alasan Persentase Frekuensi

1 Melakukan

cuci tangan

dengan air

mengalir

a. Agar kotoran

atau bakteri

hilang

12 18%

b. Kebersihan

sebelum makan

53 82%

Total 65 100%

2 Tidak

melakukan

cuci tangan

dengan air

mengalir

a. Hemat air 4 50%

b. Tidak sempat

ketika jaga

4 50%

Total 8 100%

Berdasarkan tabel 5.15 alasan operator melakukan cuci

tangan dengan air mengalir pada operator adalah agar kotoran atau

bakteri hilang (18%) dan kebersihan sebelum makan (82%).

Sedangkan alasan operator SPBU tidak melakukan cuci tangan

dengan air mengalir adalah hemat air (50%) dan tidak sempat ketika

jaga (50%).

Page 93: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

71

d. Alasan melakukan dan tidak melakukan cuci tangan menggunakan

sabun di tempat kerja pada operator SPBU di wilayah Ciputat

Timur

Tabel 5.16

Alasan melakukan dan tidak melakukan cuci tangan menggunakan

sabun di tempat kerja pada operator SPBU di wilayah Ciputat

Timur tahun 2017

No Alasan Persentase Frekuensi

1 Melakukan

cuci tangan

menggunak

an sabun

a. Agar bersih dari

kotoran dari

bakteri

24 44%

b. Biar tidak ada

kuman saat

makan

32 56%

Total 56 100%

2 Tidak

melakukan

cuci tangan

menggunak

an sabun

a. Kalau ada sabun 5 31%

b. Kalau buru-buru

malas

11 69%

Total 16 100%

Berdasarkan tabel 5.16 alasan operator melakukan cuci

tangan dengan air mengalir adalah agar bersih dari kotoran dan

bakteri (44%) dan biar tidak ada kuman saat akan makan (56%).

Sedangkan alasan operator tidak melakukan cuci tangan dengan

sabun adalah kalau ada sabun (31%) dan kalau buru-buru malas

(69%).

Page 94: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

72

e. Alasan melakukan dan tidak melakukan cuci tangan sebelum

meninggalkan tempat kerja pada operator SPBU di wilayah Ciputat

Timur.

Tabel 5.17

Alasan melakukan dan tidak melakukan cuci tangan sebelum

meninggalkan tempat kerja pada operator SPBU di wilayah Ciputat

Timur tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Melakukan

cuci tangan

sebelum

meninggalk

an tempat

kerja

a. Biar bersih enak 10 23%

b. Tangannya bau

bensin

34 77%

Total 44 100%

2 Tidak

melakuakn

cuci tangan

sebelum

meninggalk

an tempat

kerja

a. Pengen buru-

buru pulang

7 24%

b. Tidak sempat 15 52%

c. Tanggung

sekalian bersih-

bersih pulang

7 24%

Total 29 100%

Berdasarkan tabel 5.17 diketahui alasan tidak melakukan cuci

tangan sebelum meninggalkan tempat kerja karena tidak sempat

(52%), pengen buru-buru pulang (24%), dan tanggung sekalian

pulang dan bersih-bersih (24%). Sedangkan alasan operator

melakukan cuci tanggan sebelum meninggalkan tempat kerja adalah

tangannya bau bensin (77%) dan biar bersih dan enak (23%).

Page 95: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

73

f. Alasan mencuci muka dan tidak mencuci muka sebelum makan dan

minum di tempat kerja pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.18

Alasan mencuci muka dan tidak mencuci muka sebelum makan dan

minum di tempat kerja pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Mencuci

muka

sebelum

makan dan

minum

a. Supaya segar

dan fresh

19 61%

b. Menghilangkan

kotoran dan

debu diwajah

12 39%

Total 31 100%

2 Tidak

melakukan

cuci muka

sebelum

makan dan

minum

a. Makan

mengunakan

tangan bukan

muka

19 45%

b. Kalau sempat 23 55%

Total 42 100%

Berdasarkan tabel 5.18 diketahui bahwa alasan operator

melakukan cuci muka sebelum makan dan minum ditempat kerja

karena supaya segar dan fresh (61%) dan menghilangkan kotoran

dan debu diwajah (39%).

Page 96: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

74

g. Alasan melakukan dan tidak melakukan mandi setelah bekerja

menggunakan sabun pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.19

Alasan melakukan dan tidak melakukan mandi setelah bekerja

menggunakan sabun pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Melakukan

mandi

setelah

bekerja

menggunak

an sabun

a. Supaya bersih 32 57%

b. Supaya segar 26 43%

Total 58 100%

2 Tidak

melakukan

mandi

setelah

bekerja

menggunak

an sabun

a. Sudah lelah

kerja langsung

tidur

10 67%

b. Sekalian beres-

beres dan mandi

5 33%

Total 15 100%

Berdasarkan tabel 5.19 alasan pertanyaan apakah melakukan

mandi setelah bekerja menggunakan sabun karena supaya bersih

(57%) dan supaya segar (43%). Sedangkan alasan operator tidak

langsung mandi dengan sabun setelah bekerja karena sudah lelah

kerja, pulang langsung tidur (67%) dan sekalian beres-beres dan

mandi (33%).

Page 97: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

75

h. Alasan mandi dengan shampo setelah bekerja pada operator SPBU

di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.20

alasan mandi dengan shampo setelah bekerja pada operator SPBU

di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Mandi

setelah

bekerja

dengan

shampo

a. Supaya rambut

bersih

21 40%

b. Setiap mandi

pasti keramas

31 60%

Total 52 100%

2 Tidak

mandi

setelah

bekerja

dengan

shampo

a. Tidak sempat 16 76%

b. Karena paginya

udah keramas

5 24%

Total 21 100%

Berdasarkan tabel 5.20 alasan operator mandi setelah bekerja

dengan shampo karena supaya rambutnya bersih (40%) dan setiap

mandi pasti keramas (60%). Sedangkan alasan operator tidak

keramas setelah bekerja karena tidak sempat (75%) dan paginya

sudah keramas (24%).

Page 98: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

76

i. Alasan merokok dan tidak merokok dalam kehidupan sehari-hari

pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.21

Alasan merokok dan tidak merokok dalam kehidupan sehari-hari

pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Merokok

dalam

kehidupan

sehari-hari

a. Sudah

kecanduan

20 83%

b. Ketika kumpul

bersama teman

3 13%

c. Menghilangkan

stres

1 4%

Total 24 100%

2 Tidak

merokok

dalam

kehidupan

sehari-hari

a. Terlalu banyak

merokok tidak

sehat

32 65%

b. Karena

perempuan

6 12%

c. Memang tidak

merokok

11 23%

Total 49 100%

Berdasarkan tabel 5.21 diketahui alasan operator merokok dalam

kehidupan sehari-hari adalah sudah kecanduan (83%), ketika kumpul

bersama teman (13%), dan menghilangkan stres (4%). Sedangkan

alasan operator tidak merokok dalam kehidupan sehari-hari karena

terlalu banyak merokok tidak sehat (65%), karena perempuan (12%),

dan memang tidak merokok (23%).

Page 99: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

77

j. Alasan merokok dan tidak merokok dalam bekerja pada operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.22

Alasan merokok dan tidak merokok dalam bekerja pada operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Alasan

merokok

dalam

tempat kerja

a. Biasanya

merokok dalam

kantor

3 60%

b. Kalau tidak

merokok gatal

2 40%

Total 5 100%

2 Alasan

tidak

merokok

dalam

tempat kerja

a. Tidak boleh

merokok di area

SPBU

14 21%

b. Tidak sopan 1 2%

c. Bisa meledak 12 17%

d. Bisa kebakaran 12 17%

e. Karena

berbahaya

9 13%

f. Memang tidak

merokok

20 30%

Total 68 100%

Berdasarkan tabel 5.22 diketahui bahwa alasan operator merokok

saat bekerja karena suka gatal kalau tidak merokok (60%) dan ada

kesempatan untuk merokok dalam kantor (40%). Sedangkan alasan

operator tertinggi yang tidak merokok dalam bekerja karena

memang tidak merokok (30%) dan yang terendah operator

beralasan bahwa tidak sopan (2%).

Page 100: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

78

k. Alasan mencuci pakaian kerja yang terkena tumpahan pada operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.23

Alasan mencuci pakaian kerja yang terkena tumpahan pada operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Mencuci

pakaian

kerja yang

terkena

tumpahan

a. Bau mesin 21 37%

b. Karena kotor 11 20%

c. Menjaga

kebersihan

24 43%

Total 56 100%

2 Tidak

mencuci

pakaian

kerja yang

terkena

tumpahan

a. Takut tidak

kering

7 41%

b. Jumlah

seragamnya

terbatas

9 53%

c. Didiamkan

kering sendiri

1 6%

Total 17 100%

Berdasarkan tabel 5.23 diketahui alasan operator mencuci pakaian

yang terkena tumpahan karena bau bensin (37%), karena kotor

(20%), dan menjaga kebersihan dan kerapian (43%). Sedangkan

alasan operator tidak mencuci pakaian yang terkena tumpahan

karena takut tidak kering (41%), jumlah seragamnya terbatas

(53%), dan didiemkan kering sendiri (6%).

Page 101: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

79

l. Alasan menganti dan tidak menganti pakaian kerja setiap hari pada

operator SPBU di wilayah Ciputat timur

Tabel 5.24

Alasan mengganti dan tidak mengganti pakaian kerja setiap hari

pada operator SPBU di wilayah Ciputat timur tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Menganti

pakaian

kerja setiap

hari

a. Agar selalu rapi

dan bersih

17 94%

b. Biar tidak bau 1 6%

Total 19 100%

2 Tidak

menganti

pakaian

kerja setiap

hari

a. Malas untuk

mencuci

2 4%

b. Karena tidak

kotor

6 11%

c. Takut tidak

kering

20 36%

d. Jumlah

seragamnya

terbatas

16 29%

e. Kalau sudah

kotor

8 15%

f. Tanggung dua

hari sekali

3 5%

Total 55 100%

Berdasarkan tabel 5.24 diketahui bahwa alasan operator SPBU

menganti pakaian kerja setiap hari dikarenakan agar selalu rapi dan

bersih (94%) dan biar tidak bau (6%). Sedangkan alasan operator

tidak menganti pakaian kerja setiap hari tertinggi karena takut tidak

kering (36%) dan terendah adalah malas untuk mencuci (4%).

Page 102: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

80

Personal hygiene dalam penelitian ini dikelompokan menjadi

beberapa bagian yaitu 1) cuci tangan saat akan makan dan minum, 2)

mandi dengan sabun dan shampo, 3) merokok, 4)mencuci pakaian.

Alasan operator memiliki persoanal hygiene yang baik bisa

digolongkan menjadi 4 kategori yaitu SOP, pengetahuan, persepsi, dan

ketersediaan alat. Alasan operator mimiliki atau tidak memiliki personal

hygiene yang baik bisa dilihat sebagai berikut::

a. Cuci tangan sebelum makan dan minum

Tabel 5.25

Faktor alasan Cuci tangan sebelum makan dan minum

pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No

Cuci tangan sebelum

makan dan minum

Alasan

SOP Pengeta

huan

Persepsi Ketersedi

aan

1 Tidak makan dan minum

saat kerja +/− −

2 Cuci tangan saat akan

makan dan minum

+ −

3 Cuci tangan dengan air

mengalir saat akan makan

dan minum

+/− −

4 Cuci tangan dengan sabun − + −

5 Cuci muka sebelum makan

dan minum

+/− +/−

Keterangan :(+) alasan yang melakukan

(-) alasan tidak melakukan

Berdasarkan tabel 5.25 diketahui alasan dasar

operator melakukan makan dan minum di tempat kerja

karena SOP, sedangkan yang menjadi alasan dasar operator

Page 103: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

81

tidak melakukan makan dan minum saat kerja karena SOP

dan persepsi. Alasan dasar operator melakukan cuci tangan

saat akan makan dan minum di tempat kerja karena

pengetahuan, sedangkan yang menjadi alasan dasar operator

tidak melakukan cuci tangan saat akan makan dan minum

karena persepsi. Alasan dasar operator melakukan cuci

tangan dengan air yang mengalir di tempat kerja karena

pengetahuan, sedangkan yang menjadi alasan dasar operator

tidak melakukan cuci tangan dengan air mengalir karena

pengetahuan dan persepsi. Alasan dasar operator melakukan

cuci tangan dengan sabun di tempat kerja karena

pengetahuan, sedangkan yang menjadi alasan dasar operator

tidak melakukan cuci tangan dengan sabun karena SOP dan

persepsi. Alasan dasar operator melakukan cuci muka

sebelum makan dan minum di tempat kerja karena

pengetahuan dan persepsi, sedangkan yang menjadi alasan

dasar operator tidak melakukan cuci muka sebelum makan

dan minum di tempat kerja karena pengetahuan dan persepsi.

Page 104: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

82

b. Alasan yang mendasari operator merokok atau tidak

merokok baik dalam keseharian atau dalam pekerjaan.

Tabel 5.26

Alasan yang mendasari operator merokok atau tidak merokok

baik dalam keseharian atau dalam pekerjaan pada operator

SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No

Alasan merokok

Alasan

SOP Pengeta

huan

Persepsi Ketersedi

aan

1 Tidak merokok dalam

kehidupan sehari-hari

+/− +/−

2 Tidak merokok saat bekerja +/−

Keterangan (+)tidak merokok

(-)merokok

Berdasarkan tabel 5.26 diketahui bahwa alasan dasar

operator merokok dalam kehidupan sehari-hari karena

pengetahuan dan persepsi, sedangkan alasan operator tidak

merokok dalam kehidupan sehari-hari karena pengetahuan

dan persepsi. Alasan dasar operator merokok saat bekerja

karena persepsi, sedangkan alasan operator tidak merokok

saat bekerja karena pengetahuan.

Page 105: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

83

c. Alasan yang mendasar menjaga kebersihan badan pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.27

Alasan yang mendasari menjaga kebersihan badan pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No

Menjaga kebersihan

badan

Alasan

SOP Pengeta

huan

Persepsi Ketersedi

aan

1 Cuci tangan sebelum

meninggalkan tempat kerja

+ +/−

2 Mandi setelah bekerja

dengan sabun

+/−

3 Mandi dengan shampo

setelah bekerja

+ −

Keterangan (+) yang melakukan

(-) yang tidak melakukan

Berdasarkan tabel 5.27 alasan operator mencuci

tangan sebelum meninggalkan tempat kerja karena

pengetahuan dan persepsi, sedangkan alasan operator tidak

melakukan cuci tanagan sebelum meninggalkan tempat kerja

karena persepsi. Alasan operator mandi setelah bekerja

dengan sabun karena pengetahuan, sedangkan alasan operator

tidak mandi setelah bekerja dengan sabun karena

pengetahuan. Alasan aperator mandi dengan shampo setelah

bekerja karena pengetahuan, sedangkan alasan operator tidak

mandi dengan shampo setelah bekerja karena persepsi.

Page 106: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

84

d. Alasan yang mendasari mencuci atau mengganti pakaian

kerja pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.28

Alasan yang mendasari mencuci atau mengganti pakaian kerja

pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No

Mencuci atau menganti

pakaian

Alasan

SOP Pengeta

huan

Persepsi Ketersedi

aan

1 Mencuci pakaian yang

terkena tumpahan bahan

bakar

+ +/− −

2 Mengganti pakaian setiap

hari

+/− − −

Keterangan (+) yang melakukan

(-) yang tidak melakukan

Berdasarkan tabel 5.28 diketahui bahwa alasan dasar

operator mencuci pakaian yang terkena tumpahan bahan bakar

karena pengetahuan dan persepsi, sedangkan alasan yang tidak

mencuci pakaian yang terkena tumpahan bahan bakar karena

persepsi dan ketersediaan. Alasan dasar operator mangganti

pakaian setiap hari karena pengetahuan, sedangkan alasan yang

tidak mengganti pakaian setiap hari karena pengetahuan,

persepsi dan ketersediaan.

Page 107: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

85

5.3.3 Gambaran Faktor Lingkungan di area SPBU

Gambaran faktor lingkungan diarea SPBU di wilayah Ciputat

Timur dapat lihat pada tabel 5.29 sebagai berikut

Tabel 5.29

faktor lingkungan pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun

2017

No Faktor lingkungan Frekuensi Persentase

1 Sangat buruk 7 9.6

2 Buruk 42 57.5

3 Cukup 18 24.7

4 Baik 6 8.2

Total 73 1000%

Berdasarkan tabel 5.29 didapatkan bahwa sebanyak 7 orang

(9.6%) operator SPBU memiliki faktor lingkungan sangat buruk.

Sebanyak 42 orang (57.5%) operator SPBU memiliki faktor lingkungan

buruk. Sebanyak 18 orang (24.7%) operator SPBU memiliki faktor

lingkungan cukup. Sebanyak 6 orang (8.2%) operator SPBU memiliki

faktor lingkungan baik

Faktor lingkungan untuk karyawan SPBU seharusnya mendapat

nilai yang bagus guna mencegah hal-hal yang buruk terjadi. Untuk

melihat persentase faktor lingkungan dapat dilihat pada gambar 5.4

Page 108: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

86

Gambar 5.4

faktor lingkungan secara meyeluruh pada operator SPBU di wilayah

Ciputat Timur 2017

Berdasarkan gambar 5.4 secara umum faktor lingkungan pada

operator SPBU sudah banyak yang melakukan menjaga kebersihan,

menutup tempat penampungan BBM, membersihkan dengan cepat, dan

membersihkann dengan benar lebih banyak yang melakukan dengan

persentase berturut-turut 67%, 62%, 52%, dan 44%. Tetapi masih ada

operator yang tidak melakukan dengan persentase berturut-turut 1%,

5%, 7%, dan 5%.

Berikut ini alasan jawaban para operator SPBU di wilayah

Ciputat Timur tentang faktor lingkungan saat bekerja, sebagai berikut:

5% 7% 1% 5%

88%

30% 20%10% 10%

4%

21%21%

22% 23%

1%

44% 52%67% 62%

7%

membersihkandengan benar

membersihkandengan cepat

menjagakebersihan

menutuptempat

penampunganBBM

air tanah untukminum

tidak pernah kadang-kadang sering selalu

Page 109: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

87

a. Alasan membersihkan dan tidak membersihkan tumpahan dengan

benar pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.30

Alasan membersihkan dan tidak membersihkan tumpahan dengan

benar pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

Membersihka

n tumpahan

dengan benar

a. Agar tidak

menggenang

5 9%

b. Karena berbahaya 13 25%

c. Tidak enak dengan

pelanggan

16 30%

d. Supaya bersih 19 36%

Total 53 100%

2 Tidak

membersihka

n tumpahan

dengan benar

a. Kain lapnya tidak ada 2 10%

b. Kalau mengantri tidak

sempat

9 45%

c. Kalau ada kain lapnya

langsung dilap

7 35%

d. Biasanya kering

sendiri

2 10

Total 20 100%

Berdasarkan gambar 5.30 diketahui alasan operator

membersihkan tumpahan dengan benar tertinggi adalah supaya

bersih (36%), sedangkan yang terendah adalah agar tidak

menggenang (6%). Sedangkan alasan operator SPBU tidak

membersihkan tumpahan dengan benar tertinggi adalah kalau

mengantri tidak sempat (45%), sedangkan yang terendah adalah

kain lapnya tidak ada (10%) dan biasanya kering sendiri (10%).

Page 110: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

88

b. Alasan membersihkan dan tidak membersihkan tumpahan dengan

cepat pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.31

Alasan membersihkan dan tidak membersihkan tumpahan dengan

cepat pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Membersihak

an tumpahan

dengan cepat

a. Agar tidak ada

percikan bila ada

kendaraan lain masuk

18 32%

b. Karena berbahaya 4 7%

c. Menghindari hal-hal

yang tidak diinginkan

7 12%

d. Kalau tidak

dibersihakan

berbahaya dan mudah

terbakar

20 36%

e. Di tempat kerja tidak

boleh basah

2 4%

f. Agar terlihat bersih 5 9%

Total 56 100%

2 Tidak

membersihka

n tumpahan

dengan cepat

a. kalau ada kain lap

langsung dibersihkan

7 41%

b. ketika tidak ada

antrian

10 59%

Total 17 100%

Berdasarkan tabel 5.31 diketahui alasan operator SPBU

membersihkan tumpahan dengan cepat tertinggi adalah kalau tidak

dibersihkan berbahaya dan mudah terbakar (36%) dan ditempat kerja

tidak boleh basah (4%). Sedangkan alasan operator tidak

membersihkan tumpahan dengan cepat adalah kalau ada kain lap

langsung dibersihkan (41%) dan ketika tidak ada antrian (59%).

Page 111: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

89

c. Alasan menjaga dan tidak menjaga lingkungan di area SPBU pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.32

Alasan menjaga dan tidak menjaga lingkungan di area SPBU pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Menjaga

lingkungan di

area SPBU

a. Agar lingkungan

bersih

25 37%

b. Kebersihan

merupakan cara hidup

yang sehat dan bersih

7 10%

c. Kebersihan sebagian

dari iman

6 9%

d. Karena ada auditor 5 7%

e. Untuk kenyaman

konsumen

8 12%

f. Wajib bersih 9 13%

g. Biar enak dilihat 8 12%

Total 68 100%

2 Tidak

menjaga

kebersihan

dilingkungan

SPBU

Sudah ada OB 5 100%

Total 5 100%

Berdasarkan tabel 5.32 alasan tertinggi operator menjaga

kebersihan lingkungan karena operator beralasan bahwa agar

lingkungan bersih (37%) dan yang terendah operator beralasan

karena ada auditor (7%). Sedangkan alasan operator tidak menjaga

lingkungan karena sudah ada OB (100%)

Page 112: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

90

d. Alasan menjaga wadah tempat penampungan BBM agar tertutup

pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.33

Alasan menjaga wadah tempat penampungan BBM agar tertutup pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Menjaga

wadah

penampunga

n BBM agar

tertutup

a. Emang wajib ditutup 6 9%

b. Takut terjadi

kebakaran kalau tidak

di tutup

28 39%

c. Takut kemasukan air 9 13%

d. Biar tidak berbahaya

karena uapnya sangat

kuat

28 39%

Total 71 100%

2 Tidak

manjaga

wadah

penampunga

n BBM agar

tertutup

Sudah ada petugasnya 2 100%

Berdasarkan tabel 5.33 alasan tertinggi operator menjaga

wadah tempat penampungan BBM karena takut terjadi kebakaran

bila tidak ditutup (39%) dan biar tidak berbahaya karena uapnya

sangan kuat (39%). Sedangkan operator yang tidak menjaga wadah

tertutup beralasan karena sudah ada petugasnya (100%).

Page 113: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

91

e. Alasan menggunakan air tanah sekitar SPBU untuk minum pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

Tabel 5.34

Alasan menggunakan air tanah sekitar SPBU untuk minum pada

operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No Alasan Frekuensi Persentase

1 Tidak

mengunakan

air tanah

untuk minum

a. Takut airnya sudah

tercemar BBM

1 2%

b. Air galon 55 75%

c. Air kemasan 17 23%

Total 73 100%

Berdasarkan tabel 5.34 alasan tertinggi operator SPBU tidak

menggunakan air tanah untuk minum karena menggunakan air

galon (75%) dan yang terendah operator beralasan bahwa takut

airnya sudah tercemar BBM (2%).

Alasan opertor memiliki faktor lingkungan baik dapat di

kategorikan menjadi SOP, pengetahuan, dan persepsi. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.35

Tabel 5.35

Alasan faktor lingkungan yang baik pada operator SPBU di wilayah

Ciputat Timur tahun 2017

No

Personal hygiene Alasan

SOP Pengetah

uan

Pesepsi Keterse

diaan

1 Membersihkan dengan cepat +/− −

2 Membersikan dengan benar + − −

3 Menjaga kebersihan + + −

Page 114: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

92

No

Personal hygiene Alasan

SOP Pengetah

uan

Pesepsi Keterse

diaan

4 Menutup tempat

penampungan BBM

+

5 Air tanah untuk minum − −

Berdasarkan tabel 5.35 diketahui bahwa alasan operator

membersihkan dengan cepat karena persepsi sedangkan alasan

operator tidak membersihkan dengan cepat karena persepsi dan

ketersediaan. Alasan operator membersihkan dengan benar karena

pengetahuan sedangkan alasan operator tidak membersihkan

dengan cepat karena persepsi dan ketersediaan. Alasan operator

menjaga kebersihan karena SOP dan pengetahuan sedangkan alasan

operator tidak menjaga kebersihan karena persepsi. Alasan operator

menutup tempat penampungan BBM karena pengetahuan. Alasan

operator tidak minum BBM karena pengetahuan dan ketersediaan

Page 115: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

93

5.4 Keluhan pekerja operator SPBU

Tabel 5.36 Keluhan yang di alami operator SPBU di wilayah Ciputat Timur tahun 2017

No Frekuensi Keluhan/gejala

Lemah Letih Lesu Mudah

lelah

Nafsu

makan

berkurang

Wajah

pucat

Mata

berkunang-

kunag

Pusing Muntah-

muntah

Denyut

nadi

kencang

Tidak

pernah

51% 18% 33% 46% 45% 68% 69% 41% 86% 86%

Kadang-

kadang

45% 70% 56% 47% 48% 28% 34% 44% 12% 10%

Sering 4% 9% 10% 7% 7% 5% 6% 15% 2% 3%

Selalu 0% 3% 1% 0% 0% 0% 1% 0% 0% 1%

Berdarsarkan tabel 5.36 keluhan yang tidak pernah dialami tertinggi terjadi pada keluhan muntah-muntah (86%) dan

keluhan denyut nadi kencang (86%) dan yang paling sedikit adalah letih (18%). Keluhan kadang-kadang yang paling

banyak terjadi dialami pada keluhan letih (70%) dan yang paling sedikit adalah denyut nadi kencang (10%). Keluhan yang

sering dialami paling banyak terjadi pada keluhan pusing (15%) dan yang paling sedikit adalah muntah-muntah (2%).

Keluhan yang selalu di alami paling namyak adalah letih (3%).

Page 116: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

94

6. BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada operator SPBU di Kecamatan

Ciputat Timur Tahun 2017, ada beberapa keterbatasan diantaranya sebagai berikut:

a. Dalam penelitian ini observasi dilakukan hanya satu kali yaitu saat .pengambilan data

saja, sehingga hasil observasi tidak bisa mengambarkan secara konsisten bagaimana

penggunaan APD, personal hygiene, dan faktor lingkungan.

b. Cara pengumpulan data yang dilakukan secara bersamaan memungkinkan bahwa

jawaban terpengaruh pada orang lain.

6.2 Gambaran Praktek Kerja Aman

Besarnya senyawa benzena yang masuk ke dalam tubuh pekerja tidak terlepas

dari praktek kerja aman, praktek kerja aman terkait faktor penggunaan alat pelindung

diri (APD) personal higiene dan faktor lingkungan yang mempengaruhi banyaknya

pajanan benzena didalam tubuh operator SPBU (Maywati 2012).

Salah satu metabolisme benzena adalah fenol dalam urin yang jumlahnya

tergantung pada proses pemajanan yang secara umum terjadi melalui jalur absorsi inhalasi

uap benzena. Jalur absorpsi lain yang tidak kalah penting adalah jalur dermal yaitu

penyerapan senyawa benzena melalui kulit. Absorpsi melalui kulit terjadi bila ada kontak

Page 117: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

95

langsung dengan kulit dan benzena akan terserap melalui jaringan lemak kulit karena

sifatnya yang lipofilik (WHO, 1996).

Besarnya senyawa benzena yang masuk melalui kontak dengan kulit tidak terlepas

dari perilaku saat bekerja antara lain penggunaan alat pelindung dan perilaku kebersihan

pribadi. Penggunaan alat pelindung tidaklah secara sempurna dapat melindungi tubuhnya

tetapi dapat mengurangi tingkat keparahan yang mungkin terjadi (Budiono dkk., 2003).

Sedangkan menurut Kamal, Atif dan Audil Rashid (2014) cara praktek kerja aman

meliputi penggunaan alat pelindung diri (APD), personal hygiene, dan faktor

lingkungan.

Gambaran praktek kerja pada petugas operator di wilayah Ciputat Timur

didapatkan sebanyak 10 orang (13,7%) operator SPBU melakukan praktek kerja sangat

buruk, sebanyak 29 orang (39,7%) operator melakukan praktek kerja buruk, sebanyak

23 orang (31,5%) operator SPBU melakukan praktek kerja cukup, dan sebanyak 11

orang (15,1%) operator SPBU melakukan praktek kerja baik.

Praktek kerja sangat buruk dan buruk dapat dimungkinkan berkaitan dengan

penggunaan APD yang jelek misalnya dalam penggunaan masker, kacamata, dan

sarung tangan yang masih banyak yang tidak menggunakannya, personal hygiene

misalnya masih banyak operator yang melakukan makan dan minum saat bekerja, dan

faktor lingkungan yang buruk misalnya dalam membersihkan tumpahan dengan benar

dan cepat. Masih adanya pekerja operator SPBU yang bekerja dengan kerja yang tidak

Page 118: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

96

sesuai dengan standar yang sesuai mengakibatkan ada beberapa pekerja yang suka

mengalami keluhan pusing dan lesu setelah bekerja.

Praktek kerja yang tidak aman pada pekerja operator SPBU terhadap paparan

benzena dapat mengakibatkan timbulnya beberapa penyakit diantaranya hepatitis akut,

disfungsi hepotoseluler kronik persisten, dan paroxysmal nocturnal hemoglobinuria

(PERMENAKERTRANS no 25 tahun 2008).

Banyak anggapan yang menyatakan bahwa kecelakaan kerja yang terjadi, baik

berupa luka ringan maupun sampai terjadinya kematian, berasal dari tindakan tidak

aman yang dilakukan oleh pekerja (Hinze, 1997), dengan kata lain, tindakan tidak

aman (human error) adalah penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja. Menurut

beberapa penelitian, 85-90% kecelakaan yang terjadi itu disebabkan oleh perilaku tidak

aman (Anizar, 2012). Ketika perilaku aman tenaga kerja meningkat maka akan

meningkatkan keselamatan kerja yang dapat meningkatkan produktivitas sebesar 12 %,

menurunkan kecelakaan kerja, dan mensejahterakan pekerja (Cooper, 2009).

6.2.1 Gambaran pengunaan APD pada operator SPBU di wilayah Ciputat

Timur

Alat pelindung diri (APD) atau sering disebut juga dengan Personal

Protective equipment (PPE) adalah peralatan yang digunakan untuk melindungi

pengguna terhadap risiko kesehatan ataupun keselamatan yang belum dapat

dikendalikan di tempat kerja (Tanwaka, 2008). Berdasarkan Peraturan Menteri

Page 119: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

97

Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat

Pelindung Diri, bermacam-macam antara lain alat pelindung pernapasan, alat

pelindung tangan, alat pelindung kaki, alat pelindung mata, dan alat pelindung

muka.

Berdasarkan hasil wawancara, penggunaan APD pada operator SPBU

sangat buruk dan buruk Penggunaan APD pada operator SPBU di wilayah Ciputat

Timur hanya mewajibkan operator menggunakan APD sepatu dan pelindung

pakaian (seragam kerja), dalam prakteknya penggunaan APD sepatu, masih banyak

yang belum sesuai dengan standar yang sesuai dengan praktek kerja pada bahan

kimia benzena.

Penggunaan APD yang sesuai dengan paparan benzena seharusnya

menggunakan APD sepatu yang terbuat dari bahan karet, alat pelindung pernapasan

jenis air-supplying respirator, alat pelindung mata jenis safety googles, alat

pelindung tangan yang terbuat dari bahan karet, dan pakaian yang dapat melindungi

semua bagian tubuh (Workplace Health and Safety 2010 dan Suncor energy. 2015)

Penggunaan APD seharusnya selalu diwajibkan untuk pekerja SPBU

khususnya operator SPBU yang dalam proses kerjanya selalu kontak langsung

dengan bahan bakar minyak. Hal ini penting karena penggunaan alat pelindung diri

berfungsi untuk memproteksi diri dalam mencegah terjadinya penyakit akibat kerja

dan kecelakaan akibat kerja pada tenaga operator SPBU saat sedang bekerja

(Sadryani, 2008).

Page 120: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

98

Berdasarkan hasil wawancara dengan operator diketahui bahwa alasan

operator tidak menggunakan APD secara lengkap dikarenakan 1)kurang atau tidak

tersedianya APD seperti APD sarung tangan, 2)kurangnya pengetahuan misalnya

ada anggapan kalau menggunakan masker tidak bisa 5S 3)persepsi yang salah

misalnya ada anggapan bahwa alasan tidak menggunakan masker karena hasilnya

sama aja dan masih nembus juga, 4) tidak adanya SOP tentang kewajiban

menggunakan APD. Sedangkan alasan operator menggunakan APD karena 1) sudah

adanya SOP, SOP yang ada di perusahaan hanya mewajibkan operator

menggunakan sepatu dan pakaian. 2) ada beberapa pengetahuan operator yang

sudah bagus tetapi hanya sedikit persentase misalnya tentang pentingnya

penggunaan masker beralasan agar debu tidak masuk, 3) tentang ketersediaan APD

tetapi hanya ada tentang pakaian kerja.

Akibat penggunaan APD yang yang tidak sesuai dengan standar dapat

mempengaruhi kadar benzena di dalam tubuh manusia. Penyakit yang dapat timbul

akibat tidak menggunakan APD diantaranya adalah penyakit disfungsi hepotoseluler

kronik persisten yang ditimbulkan karena ada kontak dengan agen

(PERMENAKERTRANS no 25 tahun 2008).

Dari segi ketersediaan banyak APD yang tidak disediakan oleh manajemen,

sehingga perlunya pengadaan APD yang sesuai dengan jenis bahaya yang

ditimbulkan akibat pekerjaan. Apabila manajemen tidak mau menyediakan berarti

sudah melanggar Undang-undang Republik Indonesia No 1 tahun 1970 tentang

Page 121: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

99

keselamatan kerja pasal 9 yang menyatakan bahwa pengurus wajib menyediakan

APD bagi setiap karyawan atau tenaga kerja.

Tenaga kerja merasa bahwa ketersediaan APD yang ada terkadang masih

belum mencukupi kebutuhan mereka dan hal ini dapat menghambat mereka untuk

berperilaku aman (Irlianti 2014). Setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh

perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, dan setiap perusahaan wajib

menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (Menurut UU no

13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan). Menurut permen 08 tahun 2010 tentang

alat pelindung diri, APD yang di berikan secara cuma-cuma berupa pelindung

kepala, pelindung mata dan muka, pelindung telinga, pelindung pernapasan beserta

perlengkapannya, pelindung tangan dan kaki. Pemilik SPBU seharusnya melakukan

identifikasi bahaya yang ada ditempat kerja setelah itu menentukan APD yang

cocok dan menyediakannya dengan cuma-cuma untuk operator.

Bila dilihat dari peraturan atau SOP tentang kewajiban penggunaan SPBU di

wilayah Ciputat Timur masih banyak yang tidak memiliki peraturan tentang

kewajiban penggunaan APD, misalnya ada pernyataan dari operator yang

mengatakan “alasan operator tidak menggunakan masker dan penggunaan sarung

tangan karena tidak ada dalam SOP” sehingga dari peryataan tersebut dapat

disimpulkan pentingnya SOP tentang APD yang akan mempengaruhi kepatuhan

pekerja dalam penggunaan APD misalnya dalam penggunaan APD pakaian karena

ada dalam SOP maka tingkat kepatuhan penggunaannya tinggi.

Page 122: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

100

Peraturan dan prosedur keselamatan kerja merupakan salah satu faktor yang

dapat meminimalkan kecelakaan yang diakibatkan adanya kondisi tidak aman

(Pipitsupaphol, 2003) karena dapat memberikan gambaran dan batasan yang jelas

terhadap penerapan program keselamatan kerja pada pekerja. Menurut Mohamed

(2002) mengungkapkan bahwa peraturan dan prosedur keselamatan kerja yang

diterapkan oleh perusahaan hendaknya mudah dipahami dan tidak sulit untuk

diterapkan, ada sanksi yang tegas bila peraturan dan prosedur keselamatan kerja

dilanggar, dan ada perbaikan secara berkala sesuai dengan kondisi..

Menurut Reason (1997), program keselamatan kerja hendaklah dimulai dari

awal, dalam hal ini dimulai dari tingkat teratas organisasi (top management)

perusahaan tersebut. Untuk memulai program keselamatan kerja, top management

dapat merumuskan suatu kebijakan yang menunjukkan komitmen terhadap masalah

keselamatan dan kesehatan kerja. Langkah awal ini selanjutnya akan menentukan

pengambilan kebijakan berikutnya dalam hal keselamatan kerja. Penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya (Cheyne dkk, 1998) menunjukkan bahwa faktor

komitmen merupakan salah satu faktor utama budaya keselamatan kerja, dimana

tanpa dukungan dari pihak manajemen sangatlah sulit untuk mencapai keberhasilan

dalam menjalankan program keselamatan kerja.

Setelah ketersediaan APD dan peraturan tentang penggunaan APD maka

perlunya dilakukan sosialisasi, karena dengan sosialisasi maka pengetahuan dan

persepsi operator akan meningkat, hal ini karena ada operator yang memiliki

Page 123: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

101

pengetahuan dan persepsi yang yang tidak sesuai, misalnya ada pernyataan dari

operator yang mengatakan “kalau hujan males soalnya suka becek dan basah

sepatunya” sehingga penting dan perlunya dilakukan pelatihan atau training tentang

pentingnya penggunaan APD pada operator SPBU.

Penelitian yang dilakukan oleh salawai (2009) menunjukkan bahwa

pengetahuan berhubungan dengan terjadinya kecelakaan kerja pada petugas

laboratorium patologi klinik rumah sakit dr. Zainal Abidin yang di sebabkan oleh

kurangnya pengetahuan tentang pentingnya penggunaan APD. Training merupakan

salah satu hal penting untuk diberikan kepada tenaga kerja sebagai upaya pemicu

perilaku aman karena tujuan dari training ialah untuk meningkatkan Knowlegde,

Skill, dan Attitude (KSA) tenaga kerja. Oleh karena itu training harus dirancang

secara spesifik sesuai dengan pekerjaan dan kebutuhan tenaga kerja (The Keil

Centre, 2002).

Training inilah yang meningkatkan pengetahuan tenaga kerja terhadap

pekerjaan atau tugasnya, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta perilaku aman.

Dari pengetahuan yang didapat ini akhirnya tenaga kerja dapat menilai bahwa

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan perilaku aman merupakan hal yang penting

saat bekerja dan merupakan faktor yang harus diutamakan (Irlianti, 2014).

Cheyne dkk (1998) dalam penelitiannya menemukan bahwa keterlibatan

pekerja pada program keselamatan kerja sangatlah penting sebagai bentuk

kesadaran pekerja terhadap program keselamatan kerja. Pekerja yang menyadari

Page 124: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

102

pentingnya program keselamatan kerja akan menerapkannya dengan sepenuh hati

dan tanpa paksaan, dan merasa bahwa program keselamatan kerja merupakan hak

pekerja bukan merupakan kewajiban dalam melakukan pekerjaannya (Harper,

Koehn, 1998).

6.2.2 Gambaran Personal Hygiene pada operator SPBU di wilayah Ciputat

Timur

Personal higiene antara lain membersihkan bahan kimia yang mungkin

melekat pada tubuh sebelum makan dan sebelum meninggalkan tempat kerja (Scott,

1989). Kebiasaan cuci tangan merupakan bagian dari menjaga kebersihan diri.

Kebiasaan mencuci tangan sangat penting dilakukan karena tangan merupakan

bagian dari tubuh yang paling sering kontak langsung dengan bahan maupun alat

yang berbahaya dan yang paling sering digunakan untuk bekerja (SNI, 2005)..

Para operator SPBU memiliki personal hygiene yang sangat buruk dan

buruk. Adapun operator SPBU yang memiliki personal hygiene yang sangat buruk

dan buruk adalah merokok dalam kehidupan sehari-hari, tidak mencuci muka

sebelum makan dan minum, dan tidak mencuci tangan sebelum meninggalkan

tempat kerja.

Operator yang memiliki pengetahuan tentang pentingnya cuci tangan

sebelum makan sudah baik akan tetapi persepsi operator tentang penting cuci tangan

yang masih kurang sehingga perlunya pemahaman tentang pentingnya cuci tangan.

Page 125: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

103

Persepsi yang salah tentang perlunya cuci tangan adalah mereka mau cuci tangan

tetapi tergantung jenis makanan apa yang mau dimakan, hemat air, dan melakukan

cuci tangan sebelum meninggalkan tempat kerja mereka mengganggap tanggung

kalau cuci tangan di tempat kerja. Pengetahuan sangat penting terhadap terjadinya

perilaku. Semakin tinggi atau semakin baik pengetahuan akan menimbulkan

persepsi yang selanjutnya membentuk sikap yang mendorong terhadap terjadinya

perilaku yang baik ( Widhaaprilandini, 2011).

Berdasarkan hasil wawancara alasan para operator yang memiliki personal

hygiene yang cukup baik dan baik adalah 1) alasan operator melakukan cuci tangan

saat akan makan dan minum adalah supaya bakteri tidak ikut masuk, banyak kuman

yang menempel, biar bersih, biar terhindar penyakit dan untuk kesehatan, dan

tergantung mau makan apa. 2) alasan tidak merokok saat bekerja karena tidak boleh

di area SPBU, tidak sopan, bisa meledak, bisa kebakaran, karena berbahaya, dan

memang tidak merokok. 3) alasan operator mandi dengan sabun karena supaya

bersih dan supaya segar. 4) alasan operator keramas setelah bekerja karena supaya

rambutnya bersih dan setiap mandi pasti keramas.

Kebiasaan mencuci tangan adalah salah satu bagian dari aktualisasi menjaga

kebersihan terutama bagi pekerja yang terpapar zat kimia benzena (Astrianda,

2012). Proses cuci tangan yang kurang sempurna atau salah pada pekerja, baik dari

segi intensitas, keadaan air maupun proses pengeringan dapat sangat berpengaruh

sehingga paparan benzena tetap masuk kedalam tubuh (Nurzakky, 2012). Proses

Page 126: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

104

kerja yang sering kontak dengan benzena dapat dipastikan adanya timbunan bahan-

bahan iritan dan elergen pada tubuh maupun pakaian yang dipakai pekerja maka

perlu menjaga personal hygiene yang baik dan benar (Irsro'in, 2012).

Toxic Substances (2015) mengatakan personal hygiene yang baik meliputi

pelatihan karyawan untuk selalu menjaga kebersihan, mencuci pakaian yang terkena

tumpahan, mandi setelah bekerja dengan menggunakan sabun dan shampo, dan

penggantian pakaian secara berkala. Personal Hygiene yang buruk maka

konsentrasi benzena dapat masuk ke dalam tubuh manusia (Diana, 2014).

Operator yang memiliki personal hygiene yang sangat buruk dan buruk

adalah 1) alasan merokok dalam kehidupan sehari-hari karena sudah kecanduan,

ketika kumpul bersama teman, dan untuk menghilangkan stres. 2) alasan operator

tidak melakukan cuci muka sebelum makan dan minum karena makan

menggunakan tangan bukan muka dan beralasan operator kalau sempat 3) alasan

operator tidak melakukan cuci tangan sebelum meninggalkan tempat kerja karena

ingin buru-buru pulang, tidak sempat, dan tanggung pulang dan bersih-bersih.

Penerapan personal higiene penting untuk segera menghilangkan

kontaminasi dari bagian tubuh yang terjadi kontak. Personal higiene antara lain

membersihkan bahan kimia sebelum makan dan sebelum meninggalkan tempat

kerja (Scott, 1989). Kebanyakan kasus dimana suatu zat kimia terjatuh pada kulit,

segera dicuci dengan sungguh-sungguh menggunakan sabun dan air adalah suatu

tindakan pertama yang paling baik (Putra, 2003). Bahan kimia yang melekat pada

Page 127: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

105

tangan seharusnya langsung dicuci karena apabila tidak langsung dibersihkan maka

akan terjadi kontak dengan kulit menjadi lebih panjang (Maywati, 2012).

Workplace Health and safety (2010) menyatakan bahwa untuk mencegah

bahaya dari zat kimia benzena dalam pekerjaan seharusnya pekerja tidak makan dan

minum saat bekerja, mencuci tangan dan wajah sebelum makan dan minum, dan

selalu menjaga kebersihan diri pada operator. Toxic Subtances Benzene (2015)

pekerja yang bekerja dengan benzena seharusnya mengidentifikasi paparan,

mencuci pakaian yang terkena, mandi setelah bekerja dengan menggunakan sabun,

dan pergantian pakaian secara berkala.

Bila dilihat dari alasan jarang mengganti dan mencuci pakaian pada operator

SPBU dikarenakan ketersediaan pakaian kerja yang kurang sesuai dengan peryataan

pekerja yang mengatakan bahwa “jumlah seragamnya terbatas mas kalau di cuci

takut tidak kering” padahal penting menjaga pakaian kerja yang bersih akan

berakibat pada kesehatan pekerja penelitian ini sejalan dengan penelitian Menurut

Daryanto (2007), pakaian kerja yang digunakan dapat mengurangi penyakit akibat

kerja. Kesehatan kulit tidak terlepas dari menjaga kebersihan pakaian selain itu

pemakaian pakaian kerja harus diperhatikan sehingga tujuan pemakaian pakaian

kerja tercapai yaitu keselamatan kerja.. Hal ini sesuai dengan penelitian Alfian

(2004) yang mengatakan bahwa kebiasaan ganti pakaian yang kategori tidak baik

dan menderita penyakit kulit sebesar 88%.

Page 128: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

106

Masih banyaknya kebiasaan merokok pada operator SPBU dapat menambah

jumlah asupan benzena ke dalam tubuh selain yang berasal dari proses kerja mereka

(Pudyoko, 2010). Hasil penelitian dari Amerika Serikat yang menyatakan bahwa

asap rokok merupakan penyumbang setengah dari sumber paparan benzena dan

hasil itu menunjukkan bahwa rata-rata asupan benzena pada seorang perokok aktif

lebih besar 10 kali lipat dibandingkan pekerja yang tidak merokok meskipun tidak

bisa dipungkiri pekerja yang tidak merokok juga tetap terpapar benzena dari asap

rokok pekerja yang merokok (Egeghy, 2000).

6.2.3 Gambaran faktor lingkungan pada operator SPBU di wilayah Ciputat

Timur

Kebersihan lingkungan hendaknya tidak terpisahkan dari setiap manusia,

lingkungan yang bersih akan memberikan manfaat yang besar kepada manusia dan

sebaliknya lingkungan yang kotor akan memberikan masalah yang besar kepada

manusia (Government of Alberta, 2010).

Operator SPBU dalam faktor lingkungan didominasi oleh faktor lingkungan

yang buruk. Faktor lingkungan dalam penelitian ini meliputi 1) membersihkan

dengan benar, 2) membersihkan dengan cepat, 3) menjaga kebersihan lingkungan

area SPBU, 4) menutup tempat penampungan BBM, 5) air tanah untuk minum.

Berdasarkan hasil kuesioner sebenarnya persentase operator dalam menjaga

lingkungan sudah baik tetapi masih ada beberapa yang masih jelek walau persentase

masih kecil.

Page 129: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

107

Alasan operator tidak membersihkan tumpahan dengan benar karena kain

lapnya tidak ada, tergantung jenis bahan bakarnya, kalau mengantri tidak sempat,

kalau ada kain lapnya langsung dilap, dan biasanya kering sendiri. Sedangkan

alasan operator membersihkan dengan benar adalah agar tidak mengenang,

langsung dilap karena berbahaya, tidak enak dengan pelanggan, dan supaya bersih.

Alasan operator membersihkan tumpahan dengan cepat karena agar tidak

ada percikan bila ada kendaraan lain masuk, karena berbahaya, menghindari hal-hal

yang tidak diinginkan, kalau tidak dibersihkan berbahaya dan mudah terbakar, di

tempat kerja tidak boleh basah, dan agar terlihat bersih. Sedangkan alasan operator

tidak membersihkan dengan cepat karena ada antrian yang panjang dan kain lapnya

tidak ada.

Bila dilihat dari ketersediaan kain lap diketahui bahwa banyak SPBU yang

tidak menyediakan kain lap, itu sesuai dengan alasan operator yang menyatakan

“tidak ada kain lap”. Sebagaimana yang di ungkapkan Natoadmojo (2003) dapat

disimpulkan bahwa kesulitan mendapatkan alat atau bahan menjadi salah satu

penyebab berperilaku tidak aman. Seharusnya manajemen menyediakan peralatan

kebersihan dengan cuma-cuma karena itu berkaitan dengan kebersihan yang ada di

lingkungan SPBU itu sesuai dengan Workplace Health and Safety (2010) bila

terjadi tumpahan yang mengandung zat kimia benzena harus segera dibersihkan

dengan cepat dan benar.

Page 130: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

108

Masih adanya operator yang memiliki pengetahuan yang kurang misalnya

tentang membersihkan tumpahan dengan cepat dan benar seperti peryataan operator

“bila terjadi tumpahan di biarkan saja karena bisa kering sendiri” padahal itu tidak

sesuai dengan teori Kemal, Atif, dan Audil Rashid (2014) yang menggatakan

seharusnya bila terjadi tumpahan harus segera di bersihkan.

Setelah manajemen komitmen tentang keselamatan dan kesehatan langkah

selanjutnya adalah meningkatkan pengetahuan pekerja, untuk menambah

pengetahuan operator tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan itu perlu

diadakan penyuluhan, penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

hermawan (2013) yang menyatakan bahwa tingkat pengetahuan tentang kesehatan

lingkungan meningkat setelah di berikan penyuluhan kesehatan lingkungan.

Kenyataan ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Widayatun (1999)

bahwa semakin luas pengetahuan seseorang maka semakin positif prilaku yang

dilakukan.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba. Sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2007)

Page 131: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

109

7. BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. Gambaran praktek kerja aman pada operator SPBU di wilayah Ciputat

Timur pada tahun 2017 di peroleh nilai sebanyak 11 orang (15,1%)

operator SPBU melakukan praktek kerja dengan baik.

2. Gambaran penggunaan APD operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

pada tahun 2017 diperoleh nilai sebanyak hanya 35 orang (47.9%)

operator SPBU menggunakan APD buruk dengan alasan mata masih

normal sehingga tidak perlu menggunakan alat pelindung kacamata.

3. Gambaran personal hygiene operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

pada tahun 2017 di peroleh nilai sebanyak hanya 28 orang (38.4%)

operator SPBU mempunyai personal hygiene yang buruk dengan alasan

melakukan makan dan minum karena lapar saat jaga.

4. Gambaran faktor lingkungan operator SPBU di wilayah Ciputat Timur

pada tahun 2017 di peroleh nilai sebanyak hanya 42 orang (57.5%)

operator SPBU memiliki faktor lingkungan yang buruk dengan alasan

tidak membersihkan tumpahan dengan cepat dan benar karena ada

antrian yang panjang sehingga tidak sempat.

5. Nilai gambaran usia pada operator SPBU di wilayah Ciputat Timur rata-

rata 24.97 tahun.

6. Nilai gambaran lama kerja pada operator SPBU di wilayah Ciputat

Timur rata-rata 27,74 bulan.

7. Nilai gambaran jenis kelamin pada operator SPBU di wilayah Ciputat

Timur tahun 2017 berjenis kelamin laki-laki berjumlah 42 orang

(57.5%), sedangkan yang berjenis perempuan berjumlah 31 orang

(41.1%)

Page 132: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

110

7.2 Saran

Untuk mengurangi risiko terpapar benzena pada operator SPBU maka perlunya

perbaikan baik dari pihak SPBU atau pihak pekerja yang harus dilakukan

sebagai berikut:

1. Bagi pihak SPBU

a) manajemen harus komitmen tentang kesehatan dan keselamatan

kerja.

b) Perlunya dibuat SOP tentang kewajiban menggunakan APD bagi

operator.

c) Manajemen perlu pengadaan kain lap di setiap stasiun

d) Perlunya pengadaan APD yang sesuai dengan bahaya yang ada di

SPBU.

e) Perlunya diadakan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan

pekerja tentang pentingnya praktek kerja aman.

f) Sosialisasi tentang pentingnya penggunaan APD bagi operator.

g) Manajemen perlu membuat poster tentang cuci tangan yang baik dan

bahaya merokok

2. Bagi Operator SPBU

a. Operator Wajib mentaati semua peraturan yang dibuat oleh

manajemen tentang kesehatan dan keselamatan kerja.

b. Operator wajib menjaga dan merawat APD yang telah di

diberikan kantor.

c. Operator sebaiknya memperbaiki personal hygiene tentang

barang-barang inventaris, mentaati peraturan tentang larangan

merokok, dan melakukan cuci tangan setelah bekerja.

d. Sebaiknya pakaian kerja jangan digantung atau dicampur dengan

pakaian sehari-hari.

Page 133: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

111

3. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sebaiknya UIN Syarif Hidayatullah selaku instansi akademik

terdekat dapat menjadikan ini sebagai tri darma perguruan tinggi dengan

melakukan pengabdian masyarakat berupa edukasi tentang pentingnya

bekerja secara aman terhadap suatu zat kimia..

Page 134: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

112

DAFTAR PUSTAKA

American Conferrence Governmental Industrial Hygienists (ACGIH). 1997.

Threshold Limit Value for Chemical Substances and Physical Agents

and Biological Exposurelindices. Cincinnati, Ohio,

USAhttps://www.acgih.org/forms/store/ProductFormPublic/search?actio

n=1&Product_productNumber=0100Doc

Almatsier, S, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Alfian, H, 2004. Manajemen Pemeliharaan Pabrik.e-USU Repository 2004,

Universitas Sumatera Utara.

Al-Malki, Abdulrahman L. 2009. Serum Heavy Metals and Hemoglobin

Related Compounds in Saudi Arabia Firefighters. Journal of

Occupational Medicineand Toxicology 2009, 4:18 halaman 1-6.

American Petroleum Institute. 2016. Voluntary Children’s Chemical Evaluation

Program (VCCEP) Tier 1 Pilot Submission for BENZENE. Benzene

VCCEP Submission

Anizar. 2012. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arisman, MB, 2004 . Gizi dalam daur kehidupan. EGC. Jakarta

Asif, Muhammad dkk. 2013. Effect Of Cigarette Smoking Based On

Hematological Parameters: Comparison Between Male Smokers And

Nonsmokers. Turkish Journal of Biochemistry 2013; 38 (1);75–80.

Astrianda. (2012). faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadia dermatitis

kontakpada pekerja bengekl wilayah kecamatan ciputat timur tahun

2012. Uin Jakarta.

Astriana dkk. 2013. Pengetahuan, Persepsi, Dan Praktik Perlindungan Diri

Terhadap Risiko Bahaya Kimia Pada Karyawan Percetakan Di Kota

Makassar. Jurnal FKM Unhas.

ATSDR. (2015). Addendum To The Toxicological Profile For

Benzena.http://www.atsdr.cdc.gov/toxprofiles/Benzena_Addendum.pdfdi

akses

Page 135: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

113

ATSDR. (2000). Benzena. 3 November 2010.

http://www.atsdr.cdc.gov/csem/benzena/docs/benzena.pdf

ATSDR. 2006. Case Studies in Environmental Medicine, Benzena Toxicity.

U.S. Department of Health and Human Service.

ATSDR. 2007. Toxicological Profile for Benzena. U.S. Department of Health

and Human Service

ATSDR. 2015. Addendum To The Toxicological Profile For Benzenae.

Azhari AN, Pramita E, Pratiwi N. 2010.Leukemia Sebagai Dampak

Penggantian Timbal Dengan High Octane Mogas Component Dalam

Bahan Bakar Minyak

DiIndonesia.https://www.uiuntukbangsa.files.wordpress.com

Benzene awareness. 2015. Monterey Mechanical Co. San Leandro Street

Biochemistry (14th ed.) Appliton & Lange, Stanford-Connecticut.

Boogaard, et al. 1995. Biological Monitoring Of Exposure To Benzena: A

Comparison Between S-Phenylmercapturic Acid, Trans,Trans-Muconic

Acid, And Phenol. ShellResearch BV. Netherland.

Boss, Gerry R dan Edwin Seegmiller. 1981. Age-Related Physiological

Changes and Their Clinical Significance. The Western Journal of

Medicine Vol.135(6): h. 434–440.

Brautbar, Nachman. 1992. Benzena and Diseases of the Blood:Revisited.

CWCE. From URL : (http://www. environmental disease, corn/)

Budiono, A.M.S, Jusuf, R.M.S., Pusparini, A. 2003.Bunga Rampai Hiperkes &

Keselamatan Kerja.Semarang: Penerbit UNDIP

Cooper, Dominic. 2009,Behavioral Safety A Framework For Success. USA:

Bsafe Management Solution, Inc

Cheyne, A., Sue, C., Oliver, A., and Tomas, J.M., 1998, “Modeling Safety

Climate in the Prediction of Levels of Safety Activity”, Work & Stress,

12, 3, 255-271.

Daryanto, 2007. Keselamatan Kerja Bengkel Otomotif. Bumi Aksara. Jakarta.

Page 136: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

114

Depkes RI. 2003. Program Penanggulangan Anemia Gizi untuk Remaja Putrid

an WUS. Depkes RI. Jakarta

Dharma, Stefanus Satria Adi. Pengaruh Paparan Uap Bensin Terhadap

Frekuensi Pembentukan Mikronukleus Mukosa Bukal Pada Penjual

Bensin Eceran. Undip

Diana U. (2014). Analisis Resiko Kesehatan Paparan Benzenae Pada Pekerja

Di pusat Pengepul Produksi (PPP) PT Pertamina EP Asset 2

Prabumulih Field Tahun 2014.

Egeghy V. 2000. Rapport Environment and Biological Monitoring of Benzena

during Self-Service Automobile Refueling, North Carolina, USA.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1240202/pdf/ehp0108-

001195.pdf.

Government of Alberta. 2010. Workplace Health and Safety. Bulletn Chemical

hazards

GPWSP. (2012). Pedoman Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif.

http://betterwork.org/indonesia/?page_id=5144&lang=id

Groff James L ,Gropper, sareen S, and Smith ,Jack L, 2005. Advanced Nutrition

and Human Metabolism, Fourth edition. Wadsworth,a division of

Thomson Learning,Inc. USA . 301-315

Gusnita, Dessy. 2012. Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) di Udara

danUpaya Penghapusan Bensin Bertimbal. Peneliti Bidang Komposisi

Atmosfer.LAPAN Berita Dirgantara Vol. 13 No. 3 September 2012:95-

101.

Harrianto R. 2010. Buku Aajar Kesehatan Kerja. Buku Kedokteran EGC.

Jakarta

Hendra. 2008. Peningkatan Pengetahuan Pengrajin Sepatu Informal tentang

Bahaya Kimia dan Cara Kerja Aman dengan Bahan Kimia. Departemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Universitas Indonesia (online).

http://staff.ui.ac.id/internal/132255817/publikasi/PeningkatanPengetahu

anPengrajinSepatuInformalMengenaiBahayaKimiadanCaraKerjaAmand

enganBahanKimia.pdf diakses 19 Desember 2012

Page 137: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

115

Hamill, T. 2010. Hemocue Classic Procedure. UCSF Medical Center Clinical

laboratories. Available from.

http://labmed.uscf.edu/labmanual/mftlngmtzn/dndl/poct

Harper, R.S., Koehn, E., 1998, “Managing Industrial Construction Safety in

Southeast Texas”, Journal of Construction Engineering and

Management, 124, 6, 452-457.

Irlianti, Ayu. Endang Dwiyanti. 2014. Analisis perilaku aman tenaga kerja

menggunakan model Perilaku abc ( antecedent behavior consequence).

The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, Vol. 3, No 1

Irmayanti H. 2013. Analisis Besaran Risiko Kesehatan Pajanan Benzena Pada

Petugas Operator SPBU Di Wilayah Ciputat Tahun 2012. Repository

Uin Syarif Hidayatullah. Jakarta

Jorunn, K., Trond. R., Bjorn. T.G., Bente. E.M., Magne. B., Oystein. B. 2008.

Effects Of Benzena on Human Hematopoiesis. The Open Hematologi

Journal. 2:87-102

Jeyaratnam, J. 2010. Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja. Jakarta : ECG.

Joko, Suyono. 1995. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja (World Health

Organization). Editor : Caroline Wijaya. Jakarta: EGC: Penerbit

BukuKedokteran

Junadi, P. 1995. Strategi Operasional Penanggulngan Anemia Gizi di

Indonesia. FKM UI. Depok

Karen, H.W., Frederic, Y.B., Joan, M.D., David, M.A., Robert, C.S. 1994.

Benzena toxicokinetics in humans: exposure of bone marrow to

metabolite. Occupational andEnvironmental Medicine. 51:414-420.

Kamal, Atif dan Audil Rashid .2014. Benzene Exposure Among Auto-Epair

Workers From Workplace Ambience: A Pioneer Study From Pakistan.

Journal of Occupational Medicine and Environmental Health.

Vol(5):830 – 839

Page 138: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

116

Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul

Akibat Hubungan Kerja

Khalid, khalisanni. 2012. Determination of Diffusion Coefficients and

Activation Energy of Selected Organic Liquids using Reversed-Flow

Gas Chromatographic Technique. Sains Malaysiana. Vol 41

Kusuma, Ayu Arnita dkk. 2006. Analisis Pemajanan Benzena terhadap Kadar

Fenol dalam Urin dan Status Anemia pada Pekerja Sektor Industri

Pengolahan Petroleum. Jurnal kesehatan lingkungan. Vol 5

Lauwerys, Robert R dan Perrine Hoet. 2001. Industrial Chemical Exposure

Guidelines for Biological Monitoring 3rd Ed. Amerika: CRC Press

LLC.

Martinez-Velazquez, M., Maldonado, V., Ortega, A., Melendez-Zajgla, J.,

Albores, A. 2006.Benzena metabolites induce apoptosis in lymphocytes.

Experimental and ToxicologicPathology. 58:65-70.

Maywati, Sri. 2012. Kajian Faktor Individu Terhadap Kadar Fenol Urin

Pekerja Bagian Pengeleman Sandal. Jurnal kesehatan masyarakat, vol.

(2). 137-143

Maywati S, Novianti S. 2012. Hubungan Faktor Pemajanan (Masa Kerja Dan

Ventilasi) Dengan Kadar fenol Urin Pekerja Bagian Pengeleman Pada

Industri Sandal KotaTasikmalaya. Kesmas : 137-143

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.2011.Peraturan Menteri Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER13/MEN/X/2011

tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat

Kerja. Jakarta,.

Muchtadi D, 1993. Metabolisme Zat Gizi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta,

151-159

Murray, RK., Granner, DK., Robert, KM., Peter, AM., Victor, WR. 1996.

Harper’s

Neghab, Masoud. Dkk. 2015. Early Liver and Kidney Dysfunction Associated

with Occupational Exposure to Sub-Threshold Limit Value Levels of

Benzene, Toluene, and Xylenes in Unleaded Petrol. Safety and Health

(6) hal 312-316

Page 139: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

117

NIOSH. 2007. Pocket Guide To Chemical Hazards.

Pittsburgh,http://www.cdc.gov/niosh/docs/2005-149/pdfs/2005-149.pdf

Noorkasiani. 2009. Sosiologi Keperawatan. Buku kedokteran EGC. Jakarta

Nurzakky M (2012). Pengaruh Kebiasaan Mencuci Tangan Terhadap Kejadian

Dermatitis Kontak Akibat Kerja Pada Tangan Pekerja Bengkel di

Surakarta. 2012. Semarang

Lestari, ED. 2005. Peran Perkembangan Ketrampilan Makan Terhadap Asupan

Zat Besi Anak, Makalah Simposium Clinical Role development,

Surakarta 18 Juni 2005.

Palar, Heryando. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat.

Jakarta:Rineka Cipta.

Patel, Kushang V. 2008. Variability and Heritability of Hemoglobin

Concentration : An Opportunity to Improve Understanding of Anemia in

Older Adults. haematologica | 2008; 93 (9) halaman 1281-1283.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER

25/MEN/XII/2008 tentang pedoman diagnosis dan penilaian cacat

karena kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Peraturan RI. Peraturan Menteri Tenag Kerja Dan Transmigrasi

RepublikIndonesia Nomor Per.13/Men/X/2011 Tentang Nilai Ambang

Batas Faktor Fisika Dan Faktor Kimia Di Tempat Kerja.

http://www.djpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn684-2011.pdf.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER.01/MEN/1981

tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja

Patel Pudyoko, S. 2010. Hubungan Pajanan Benzena dengan kadar Phenol

dalam Urin dan Gangguan Sistem Hematopoietik pada Pekerja

Instalasi BBM [Tesis]. Semarang:Magister Kesehatan Lingkungan

Universitas Diponegoro Semarang

Pudyoko S. 2010.Hubungan Pajanan Benzenae Dengan Kadar fenol Dalam

Urine Dan Gangguan Sistem Hematopoietic Pada Pekerja Instalasi

BBM 2010.https://core.ac.uk/download/pdf/11722839.pdf. Diakses pada

(1/7/17) pukul 23.58 WIB

Page 140: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

118

Putra., Eff endi, D.L. 2003. Keracunan Bahan Organikdan Gas di Lingkungan

Kerja, dan UpayaPencegahannya.

Putri. YRP . (2011).Benzena di (Mara Perkotaan. Departemen Kimia Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.UniversitasIndonesia, Depok.

Reason, J., 1997, “Managing the Risks of Organizational Accidents”, Ashgate

Publishing Limited, England

Raharjo, B. 2003. Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Anemia

Pada Pekerja Perempuan di Desa Jetis Kecamatan Sukoharjo

KabupatenSukoharjo. Universitas Diponegoro. Thesis.

Rahim, abdul. Suaniti, ni made. Analisis Fenol Dalam Urin Pekerja Salah Satu

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umumdi Kota Denpasar. Jurnal Kimia.

Vol 9 (105-108)

Ramakrishnan,U. 2001. Nutritional Anemias. CRC Press, Boca London, New

York Washingon,DC.

Ramon, A. 2007.Anlisis Paparan Benzena Terhadap Profil Darah pada

Pekerja Industri Pengolahan Minyak Bumi [Tesis]. Semarang: Magister

Kesehatan Lingkungan Universitas Diponegoro Semarang.

Rendi, N.S. 2012. Anlisis Resiko Kesehatan Pajanan Benzena pada karyawan

di SPBU „X‟ Pancormas Depok tahun 2011 [Skripsi]. Jakaarta:

Fakultas Kesehatan MasyarakatProgram Studi Kesehatan Masyarakat

Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaDepok.

Ridley J.2008. Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Erlangga.Jakarta.

Rizkiawati, Aulia. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kadar

Hemoblobin (Hb) dalam Darah pada Tukang Becak di Pasar Mranggen

Demak. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomor 2, Tahun

2012,Halaman 663 – 669.

SA Health. 2008. Department of Health, Government of South

Australiahttp://www.health.sa.gov.au/pehs/PDF-files/ph-factsheet-

benzena-health.pdf (25Juli 2012).

Sadryani S. 2008. Analisis Pengaruh Konsentrasi Benzena Ditempat Kerja

Terhadap Kadar Fenol Dalam Urin Tenaga Kerja Bengkel Rumbia Jaya

Page 141: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

119

Makasar. Universitas Hasanudin. Makasar.

http://repository.unhas.ac.id:4001/digilib/files/disk1/8/--srisadryan-378-

1-ps0387.pdf.

Salawati, Liza. 2009, Hubungan Perilaku, Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja di Laboratorium

Patologi Klinik Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

Satoto dkk. 2001.Standar Pelayanan Gizi Wanita Usia Subur Anemia Gizi.

Dinkes prop. Jateng, semarang, 94-127

Scott., Ronald, M. 1989. Chemical Hazard in the Workplace. Michigan: Lewis

Publip Inc

Sitorus, H. 2004. Kerusakan lingkungan oleh limbah industry adalah itikad, e-

USU repository 2004. Universitas Sumatera Utara.

SNI.2005. SNI no. 19‐0232‐2005 tentang ambang batas zat kimia lingkunga

kerja. http://web.ipb.ac.id/~tml_atsp/test/SNI%2019-0232-2005.pdf

Soeripto M. 2008. Higiene Industri. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta

Sugiyono.2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Jakarta.

Alfabeta

Suharno D, 1993. Gizi Kerja Pada Masyarakat Kerja Informal dalam Upaya

Kesehatan Kerja Sektor Informal Di Indonesia, Departemen Kesehatan

RI, Jakarta, 66-157

Suncor energy. 2015. Designated Substance Control Program for Benzene.

EH&S Loss Management

Sungkyoon, K. 2006. Benzena Metabolism in Humans: Dose-dependent

Metabolism and Interindividual Variability [Dissertation]. Chapel Hill:

Departement of EnvironmentalScience and Engineering, School of

Public Health

Supariasa, IDN, Bakri B, Fajar. 2002. Penilaian Status Gizi. EGC. Jakarta

Page 142: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

120

Suriyaprom, Kanjana. dkk. Effects Of Tobacco Smoking On Alpha-2-

Macroglobulin And Some Biochemical Parameters In Thai Males.

SoutheastAsian J Trop Med Public Health Vol 38 No. 5 September 2007

Suryo S. 2007. Filosofi Rokok: Sehat Tanpa Berhenti Merokok. Pinus Book

Publisher. Yogyakarta

Suyono, Joko.1986. World Health Organization (WHO). Deteksi Dini PenyakH

Akibat Kerja. Cetakan II. Penerbit EGC. Jakarta: 125-135

Taha. 2000. Knowledge and Practice of Preventive Measures in Small

Industries in Al-Khobar. Saudi Medical Journal Volume 21 Nomor 8

Tahun 2000, hal: 740-745. (online).

http://www.smj.org.sa/PDFFiles/Aug00/Knowledge.pdf

Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk keperawatan. EGC. Jakarta

Tanwaka.2008.Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Manajemen dan

implementasi K3 di tempat kerja. Harapan Press. Surakarta

The Keil Centre. 2000.Behaviour Modification to Improve Safety: Literature

Review. Health and Safety Executive.

Undang-undang Republik Indonesia No 1 tahun 1970 tentang keselamatan

kerja.

Wijayanti. A,. 2005. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Balita Gizi Buruk

dengan Praktek Ibu dalam Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan

(PMT-P) Modisco di Kabupaten Semarang. Tesis. Program Ilmu Gizi.

Universitas Diponegoro.

Workplace Health and Safety. 2010. Benzen at the work site. Goverment of

Alberta.

World Health Organization (WHO). 1977. Environmental Health Criteria 3.

Lead.

Geneva.http://www.inchem.org/documents/ehc/ehc/ehc003.htmdiakses

pada 16 Desember 2016 pukul 04.30.

WHO. 1996. Biological Monitoring of Selected Solvent. Geneva

Page 143: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

121

World Health Organization, Blood Transfusion Safety. The Clinical Use of

Blood in Medicine, Obstetrics, Paediatrics, Surgery & Anaesthesia,

Trauma & Burn. Geneva: World Health Organization: 2002. Available

from: http://whqlibdoc.who.int/hq/2001/a72894.pdf

WHO. 2000. Regional Office for Europe.

WHO. 2001. Iron Deficiency, Assessment, Prevention,And Control: A guide for

programne managers, in: anamia Iron Deficiency,and Iron deficiency

Anemia, INACG, Washinton: 1-6

WHO.1996. Biological Monitoring of Chemical Exposure in the Work place

Guidelines,Volume 2. Geneva. WHO.

Winandar, Aris. Tika, Indiraswari. 2016. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap

Pekerja SPBU Dengan Penggunaan APD Masker Terhadap Paparan

Benzenaedikota langsa tahun 2014. Serambi Saintia Vol IV. 2016

Wirakusumah. 1999. Perencaanaan Menu Anemia Gizi Besi. Trubus

Agriwidya. Jakarta

Yuniati, ita. 2016. hubungan praktik kerja, pajanan benzena dankebiasaan

merokok dengan konsentrasi benzenae dalam urin. Skripsi Universitas

Muhamadiyah Yogyakarta.

Zuliyawan. 2010. Analisis Resiko Kesehatan Pajanan Benzena Melalui

Penentuan Level Trans, Trans-Muconic Acid Dalam Urin Pada

Karyawan di SPBU „X‟ Jakarta Utara 2010 [Skripsi]. Jakarta: Fakultas

Kesehatan Masyarakat Program Studi SarjanaKesehatan Masyarakat

Kesehatan Lingkungan Depok.

Page 144: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

0

LAMPIRAN

Page 145: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

1

KUESIONER PENELITIAN

Nama, saya Nizar Fathul Khoir (Mahasiswa Program Sarjana Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatulloh Jakarta), Gambaran Prilaku Aman Pekerja Dan Kadar Benzena Pada Pekerja

Operator Spbu Diwilayah Ciputat Timur 2017

Penelitian ini menghargai dan menjujung tinggi hak-hak responden dengan cara menjaga

kerahasian indentitas dari data yang diperoleh.

Penelitian sangat menghargai partisipasi bapak atau ibu dalam penelitian ini.

LEMBAR PERSETUJUAN

Setelah membaca penjelsaan diatas, saya memahami tujuan dan manfaat penelitian ini, saya

mengerti bahwa penelitian akan menghargai dan menjunjung tinggi hak-hak saya sebagai

responden dan saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berdampak negatif kepada saya.

Saya mengetahui bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian sangat besar manfaatnya bagi

mahasiswa Gambaran Prilaku Aman Pekerja Dan Kadar Benzena Pada Pekerja Operator Spbu

Diwilayah Ciputat Timur 2016.

Maka saya bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini

Jakarta, Februari 2017

Responden

Page 146: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

2

No. Reponden

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

Identitas Responden

IR1 Nama

IR2 Tempat tanggal lahir

IR3 No hendphone

IR4 No SPBU

A. Jenis Kelamin (lingkari jawaban yang anda pilih) Diisi oleh peneliti

A1 Jenis kelamin 0. Perempuan

1. Laki-laki

[ ] A1

B. Lama kerja (lingkari jawaban yang anda pilih) Diisi oleh peneliti

B1 Mulai kapan anda bekerja menjadi

operator SPBU ?

[ ] B1

B2 Apakah anda sebelumnya pernah

bekerja menjadi operator SPBU lain

sebelum bekerja di sini?

1. Ya

2. Tidak (lanjut

ke C1)

[ ] B2

B3 Apabila pernah mulai dari kapan dan

sampai kapan anda bekerja ?

[ ]B3

C. APD (Berilah tanda (√ ) pada kolom yang mewakili pendapat anda)

Page 147: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

3

No Pertanyaan Tidak

pernah

(1)

Kadang-

kadang

(2)

Sering

(3)

Selalu

(4)

(Diisi

oleh

peneliti)

C1 Apakah anda mengunakan

alat pelindung pernafasan saat

bekerja ?

1 2 3 4 [ ]C1

C2 Berikan alasan dari

pertanyaan C1 ?

[ ]C2

C3 Apakah anda mengunakan

kacamata sewaktu bekerja?

1 2 3 4 [ ]C3

C4 Berikan alasan dari

pertanyaan C3 ?

[ ]C4

C5 Apakah anda mengunakan

sepatu saat bekerja menjadi

operator SPBU?

1 2 3 4 [ ]C5

C6 Berikan alasan dari

pertanyaan C5 ?

[ ]C6

C7 Apakah anda mengunakan

sarung tangan saat bekerja?

1 2 3 4 [ ]C7

C8 Berikan alasan dari

pertanyaan C7 ?

[ ]C8

C9 Apakah anda mengunakan

peralatan pelindung pakaian

saat bekerja ?

1 2 3 4 [ ]C9

C10 Berikan alasan dari

pertanyaan C9 ?

[ ]C10

Page 148: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

4

C. APD (Berilah tanda (√ ) pada kolom yang mewakili pendapat anda)

No Pertanyaan Tidak

pernah

(1)

Kadang-

kadang

(2)

Sering

(3)

Selalu

(4)

(Diisi

oleh

peneliti)

D. Personal hygiene (Berilah tanda (√ ) pada kolom yang mewakili pendapat anda)

No Pertanyaan Tidak

pernah

(1)

Kadang-

kadang

(2)

Sering

(3)

Selalu

(4)

(Diisi oleh

peneliti)

D1 Apakah anda melakukan

kegiatan makan/minum pada

saat bekerja?

1 2 3 4 [ ]D1

D2 Apakah alasan anda

menjawab pertanyaan D1 ?

[ ] D2

D3 Apakah anda melakukan cuci

tangan saat akan

makan/minum ditempat

kerja?

1 2 3 4 [ ] D3

D4 Apakah alasan anda

menjawab pertanyaan D3 ?

[ ] D4

D5 Apakah anda melakukan cuci

tangan dengan air yang

mengalir?

1 2 3 4 [ ] D5

D6 Apakah alasan anda

menjawab pertanyaan D5 ?

[ ] D6

Page 149: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

5

D. Personal hygiene (Berilah tanda (√ ) pada kolom yang mewakili pendapat anda)

No Pertanyaan Tidak

pernah

(1)

Kadang-

kadang

(2)

Sering

(3)

Selalu

(4)

(Diisi oleh

peneliti)

D7 Apakah anda melakukan cuci

tangan mengunakan sabun di

tempat kerja?

1 2 3 4 [ ] D7

D8 Apakah alasan anda

menjawab pertanyaan D7 ?

[ ] D8

D9 Apakah anda melakukan cuci

tangan sebelum meningalkan

tempat kerja?

1 2 3 4 [ ]D9

D10 Apakah alasan anda

menjawab pertanyaan D10 ?

[ ] D10

D11 Apakah anda mencuci muka

sebelum makan dan minum

ditempat kerja?

1 2 3 4 [ ] D11

D12 Apakah alasan anda

menjawab pertanyaan D11 ?

[ ] D12

D13 Apakah anda melakukan

mandi setelah bekerja

mengunakan sabun?

1 2 3 4 [ ] D13

D14 Apakah alasan anda

menjawab pertanyaan D13 ?

[ ] D14

D15 Apakah anda melakukan

mandi setelah bekerja

mengunakan shampoo?

1 2 3 4 [ ] D15

Page 150: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

6

D. Personal hygiene (Berilah tanda (√ ) pada kolom yang mewakili pendapat anda)

No Pertanyaan Tidak

pernah

(1)

Kadang-

kadang

(2)

Sering

(3)

Selalu

(4)

(Diisi oleh

peneliti)

D16 Apakah alasan anda

menjawab pertanyaan D15 ?

[ ] D16

D17 Apakah anda merokok saat

kehidupan sehari?

1 2 3 4 [ ] D17

D18 Apakah alasan anda

menjawab pertanyaan D17 ?

[ ] D18

D19 Apakah anda merokok dalam

bekerja ?

1 2 3 4 [ ] D19

D20 Apakah alasan anda

menjawab pertanyaan D19 ?

[ ] D20

D21 Apakah anda mencuci pakian

kerja yang terkena tumpahan

bahan bakar minyak ?

1 2 3 4 [ ] D21

D22 Apakah alasan anda

menjawab pertanyaan D20 ?

[ ] D22

D23 Apakah anda menganti

pakaian kerja setiap hari?

1 2 3 4 [ ] D23

D24 Apakah alasan anda

menjawab pertanyaan D21 ?

[ ] D24

Berilah tanda (√ ) pada jawaban yang mewakili pendapat anda

Page 151: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

7

D. Personal hygiene (Berilah tanda (√ ) pada kolom yang mewakili pendapat anda)

No Pertanyaan Tidak

pernah

(1)

Kadang-

kadang

(2)

Sering

(3)

Selalu

(4)

(Diisi oleh

peneliti)

D15 Berapa kali anda menganti

pakaian kerja (jika

mengunakan) ?

1. Satu kali

2. Dua kali

3. Tiga kali

4. Lebih dari tiga kali

[ ] D15

D16 Berapa kali anda menganti

sarung tangan (jika

mengunakan) ?

1. Satu kali

2. Dua kali

3. Tiga kali

4. Lebih dari tiga kali

[ ] D16

D17 Berapa kali anda menganti

masker (jika mengunakan)?

1. Satu kali

2. Dua kali

3. Tiga kali

4. Lebih dari tiga kali

[ ] D17

D18 Berapa jumlah rokok yang

anda hisap dalam sehari?

[ ] D18

D19 Berapa kali anda mandi

mengunakan shampoo dalam

seminggu (jika mengunakan)

?

1. Satu kali

2. Dua kali

3. Tiga kali

4. Lebih dari tiga kali

[ ] D19

D20 Berapa kali anda mencuci

sepatu untuk kerja dalam satu

minggu (jika mengunakan) ?

1. Satu kali

2. Dua kali

3. Tiga kali

4. Lebih dari tiga kali

[ ] D20

E. Faktor Lingkungan (Berilah tanda (√ ) pada kolom yang mewakili pendapat anda)

Page 152: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

8

No Pertanyaan Tidak

pernah

(1)

Kadang-

kadang

(2)

Sering

(3)

Selalu

(4)

(Diisi oleh

peneliti)

E1 Apakah anda membersihkan

tumpahan benar (mengunakan

kain lab atau kain pel yang

bersih)?

1 2 3 4 [ ]E1

E2 Apakah alasan anda

menjawab pertanyaan E1 ?

[ ]E1

E3 Apakah anda membersihkan

tumpahan cepat (segera

setelah terjadi tumpahan) ?

1 2 3 4 [ ]E3

E4 Apakah alasan anda

menjawab pertanyaan E3 ?

[ ]E4

E5 Apakah anda selalu menjaga

kebersihan lingkungan diarea

SPBU?

1 2 3 4 [ ]E5

E6 Apakah alasan anda

menjawab pertanyaan E5 ?

[ ]E6

E7 apakah anda menjaga wadah

tempat penampungan BBM

agar tertutup ?

1 2 3 4 [ ] E7

E8 Berikan alasan dari

pertanyaan E7?

[ ]E8

E9 Apakah anda mengunakan air

tanah sekitar SPBU untuk

1 2 3 4 [ ] E9

Page 153: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

9

E. Faktor Lingkungan (Berilah tanda (√ ) pada kolom yang mewakili pendapat anda)

No Pertanyaan Tidak

pernah

(1)

Kadang-

kadang

(2)

Sering

(3)

Selalu

(4)

(Diisi oleh

peneliti)

minum ditempat kerja?

E10 Berikan alasan dari

pertanyaan E9 ?

[ ]E10

F. Keluhan (Berilah tanda (√ ) pada kolom yang mewakili pendapat anda)

No Pertanyaan Tidak

pernah

(1)

Kadang-

kadang

(2)

Sering

(3)

Selalu

(4)

(Diisi oleh

peneliti)

F1 Apakah anda mengalami

gejala Lemah ?

1 2 3 4 [ ]F1

F2 Apakah anda mengalami

gejala letih, ?

1 2 3 4 [ ]F2

F3 Apakah anda mengalami

gejala lesu ?

1 2 3 4 [ ]F3

F4 Apakah anda mengalami

gejala mudah lelah ?

1 2 3 4 [ ] F4

F5 Apakah anda mengalami

gejala nafsu maskan

berkurang dalam 1 bulan

terakhir?

1 2 3 4 [ ]F5

F6 Apakah anda mengalami

gejala wajah pucat dalam 1

bulan terakhir?

1 2 3 4 [ ]F6

F7 Apakah anda mengalami 1 2 3 4 [ ] F7

Page 154: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

10

F. Keluhan (Berilah tanda (√ ) pada kolom yang mewakili pendapat anda)

No Pertanyaan Tidak

pernah

(1)

Kadang-

kadang

(2)

Sering

(3)

Selalu

(4)

(Diisi oleh

peneliti)

gejala mata berkunang-

kunang dalam 1 bulan

terakhir?

F8 Apakah anda mengalami

gejala sakit kepala, pusing

dalam 1 bulan terakhir?

1 2 3 4 [ ] F8

F9 Apakah anda mengalami

muntah-muntah dalam 1 bulan

terakhir?

1 2 3 4 [ ]F9

F10 Apakah anda mengalami

denyut nadi yang kencang

dalam 1 bulan terakhir?

1 2 3 4 [ ]F10

G. Hasil pengukuran denyut nadi

G1 Denyut nadi pekerja

(Permenit)

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

Page 155: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

11

LEMBAR OBSERVASI

No Observasi Kelengkapan Keterangan

Ya Tidak

1 Mengunakan kacamata 1. Kaca mata biasa

2. Safety googles

2 Mengunakan masker jenis

Air-purifyng respirators

1. Masker Air-purifyng

respirators

2. Masker Air-supplied

respirators/breathing

apparatus

3. Masker biasa (medis)

3 Mengunakan safety shoes 1. Berbahan PVC

2. Bahan biasa

4 Mengunakan Sarung tangan 1. chemical resistant

2. Bahan kain

3. Bahan plastik

5 Mengunakan peralatan

pelingdung pakaian yang

sesuai

6 Air bersih (untuk cici tangan)

7 Ada sabun di area SPBU

9 Kebersihan lingkungan di area

SPBU

10 Air minum dari air tanah

Page 156: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

12

Lampiran 2 (uji valididitas san reabiltas kuesioner)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

C1 91.00 200.000 -1.000 .874

E1 88.50 180.500 .000 .854

E4 88.50 180.500 .000 .854

D3 88.50 180.500 .000 .854

D9 91.50 180.500 .000 .854

D10 91.50 180.500 .000 .854

D11 88.50 180.500 .000 .854

D12 90.50 180.500 .000 .854

B2 91.00 200.000 -1.000 .874

C2 91.50 180.500 .000 .854

C3 89.50 144.500 1.000 .825

C4 91.00 200.000 -1.000 .874

C5 88.50 180.500 .000 .854

D1 90.50 180.500 .000 .854

D2 88.50 180.500 .000 .854

D4 88.50 180.500 .000 .854

D5 89.50 144.500 1.000 .825

D6 91.50 180.500 .000 .854

D7 88.50 180.500 .000 .854

D8 90.00 128.000 1.000 .819

D13 90.00 162.000 1.000 .837

D14 90.50 220.500 -1.000 .895

D15 90.00 128.000 1.000 .819

D17 91.00 200.000 -1.000 .874

D18 88.50 180.500 .000 .854

E2 89.00 162.000 1.000 .837

E3 88.50 180.500 .000 .854

E5 91.50 180.500 .000 .854

F1 91.00 162.000 1.000 .837

F2 90.00 128.000 1.000 .819

F3 89.50 144.500 1.000 .825

F4 89.50 144.500 1.000 .825

F5 91.00 162.000 1.000 .837

F6 91.00 162.000 1.000 .837

F7 91.00 162.000 1.000 .837

Page 157: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

13

F8 90.50 144.500 1.000 .825

F9 91.50 180.500 .000 .854

F10 91.50 180.500 .000 .854

Page 158: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

14

Lampiran 3

Statistics

praktek_kerja_aman

N Valid 73

Missing 12

Mean 64,62

Median 65,00

Mode 65a

Percentiles

25 60,00

50 65,00

75 69,00

praktek_kerja_aman

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

41 1 1,2 1,4 1,4

46 1 1,2 1,4 2,7

49 1 1,2 1,4 4,1

51 1 1,2 1,4 5,5

54 1 1,2 1,4 6,8

56 1 1,2 1,4 8,2

58 4 4,7 5,5 13,7

59 5 5,9 6,8 20,5

60 5 5,9 6,8 27,4

61 4 4,7 5,5 32,9

62 4 4,7 5,5 38,4

63 4 4,7 5,5 43,8

64 2 2,4 2,7 46,6

65 6 7,1 8,2 54,8

66 4 4,7 5,5 60,3

67 5 5,9 6,8 67,1

68 4 4,7 5,5 72,6

69 3 3,5 4,1 76,7

71 5 5,9 6,8 83,6

72 1 1,2 1,4 84,9

74 6 7,1 8,2 93,2

Page 159: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

15

75 2 2,4 2,7 95,9

76 1 1,2 1,4 97,3

77 1 1,2 1,4 98,6

79 1 1,2 1,4 100,0

Total 73 85,9 100,0

Missing System 12 14,1

Total 85 100,0

kelompok praktek kerja aman revisian 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

sangat buruk 10 11,8 13,7 13,7

buruk 29 34,1 39,7 53,4

cukup 23 27,1 31,5 84,9

baik 11 12,9 15,1 100,0

Total 73 85,9 100,0

Missing System 12 14,1

Total 85 100,0

Statistics

apd

N Valid 73

Missing 12

Mean 8,74

Median 8,00

Mode 8

Percentiles

25 8,00

50 8,00

75 9,00

apd

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

5 1 1,2 1,4 1,4

6 1 1,2 1,4 2,7

7 3 3,5 4,1 6,8

8 32 37,6 43,8 50,7

9 19 22,4 26,0 76,7

Page 160: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

16

10 10 11,8 13,7 90,4

11 5 5,9 6,8 97,3

12 2 2,4 2,7 100,0

Total 73 85,9 100,0

Missing System 12 14,1

Total 85 100,0

kuartil apd revisian 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

sangat buruk 2 2,4 2,7 2,7

buruk 35 41,2 47,9 50,7

cukup 34 40,0 46,6 97,3

baik 2 2,4 2,7 100,0

Total 73 85,9 100,0

Missing System 12 14,1

Total 85 100,0

Statistics

personal_hygiene

N Valid 73

Missing 12

Mean 41,42

Median 42,00

Mode 45

Minimum 25

Maximum 53

Percentiles

25 37,00

50 42,00

75 45,00

personal_hygiene

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

25 1 1,2 1,4 1,4

30 2 2,4 2,7 4,1

31 1 1,2 1,4 5,5

33 3 3,5 4,1 9,6

34 3 3,5 4,1 13,7

35 2 2,4 2,7 16,4

Page 161: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

17

36 4 4,7 5,5 21,9

37 3 3,5 4,1 26,0

38 2 2,4 2,7 28,8

39 7 8,2 9,6 38,4

40 5 5,9 6,8 45,2

42 7 8,2 9,6 54,8

43 6 7,1 8,2 63,0

44 3 3,5 4,1 67,1

45 8 9,4 11,0 78,1

46 2 2,4 2,7 80,8

47 1 1,2 1,4 82,2

48 4 4,7 5,5 87,7

49 1 1,2 1,4 89,0

50 3 3,5 4,1 93,2

51 2 2,4 2,7 95,9

52 2 2,4 2,7 98,6

53 1 1,2 1,4 100,0

Total 73 85,9 100,0

Missing System 12 14,1

Total 85 100,0

kuartil personal hygiene

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

sangat buruk 12 14,1 16,4 16,4

buruk 28 32,9 38,4 54,8

cukup 24 28,2 32,9 87,7

baik 9 10,6 12,3 100,0

Total 73 85,9 100,0

Missing System 12 14,1

Total 85 100,0

Statistics

faktor_lingkungan

N Valid 73

Missing 12

Mean 14,45

Median 15,00

Page 162: GAMBARAN PRAKTEK KERJA AMAN TERHADAP PAPARAN … · Ketua Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Ciater Tangerang Selatan: 2015 Devisi Perlengkapan Seminar Profesi K3 (aku dan ojek

18

Mode 15

Minimum 7

Maximum 20

Percentiles

25 13,00

50 15,00

75 16,00

faktor_lingkungan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

7 1 1,2 1,4 1,4

8 1 1,2 1,4 2,7

10 2 2,4 2,7 5,5

11 3 3,5 4,1 9,6

12 8 9,4 11,0 20,5

13 12 14,1 16,4 37,0

14 6 7,1 8,2 45,2

15 16 18,8 21,9 67,1

16 7 8,2 9,6 76,7

17 11 12,9 15,1 91,8

18 4 4,7 5,5 97,3

20 2 2,4 2,7 100,0

Total 73 85,9 100,0

Missing System 12 14,1

Total 85 100,0

kuartil faktor lingkungan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

sangat buruk 7 8,2 9,6 9,6

buruk 42 49,4 57,5 67,1

cukup 18 21,2 24,7 91,8

baik 6 7,1 8,2 100,0

Total 73 85,9 100,0

Missing System 12 14,1

Total 85 100,0