GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

52
i GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH (TTD) PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 3 WONGGEDUKU KABUPATEN KONAWE Tugas Akhir Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan D-III Gizi OLEH : AGUSTIN P00331018099 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN GIZI 2019

Transcript of GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

Page 1: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

i

GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN KEPATUHAN

KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH (TTD) PADA REMAJA

PUTRI DI SMPN 3 WONGGEDUKU KABUPATEN KONAWE

Tugas Akhir

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan D-III Gizi

OLEH :

AGUSTIN

P00331018099

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN GIZI

2019

Page 2: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN KEPATUHAN

KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH (TTD) PADA REMAJA

PUTRI DI SMPN 3 WONGGEDUKU KABUPATEN KONAWE

Yang diajukan oleh :

AGUSTIN

P00331018099

Telah disetujui oleh :

Pembimbing Utama,

Purnomo Leksono, DCN, M.Kes Tanggal :…………………….......

NIP. 195903141987031002

Pembimbing Pendamping,

Evi Kusumawati, SST, M.Si Med Tanggal :………………………...

NIP. 197903272007012024

Page 3: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

iii

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI UJIAN AKHIR PROGRAM

TUGAS AKHIR

GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN KEPATUHAN

KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH (TTD) PADA REMAJA

PUTRI DI SMPN 3 WONGGEDUKU KABUPATEN KONAWE

OLEH:

AGUSTIN

P00331018099

Telah Diuji Dan Disetujui Pada Tanggal 12 Agustus 2019

TIM DEWAN PENGUJI

Purnomo Leksono, DCN, M.Kes Ketua Dewan Penguji (… ....................... )

Evi Kusumawati, SST, M.Si Med Sekretaris Penguji (… ....................... )

Rita Irma, SST, MPH Anggota Penguji (… ....................... )

Sri Yunanci, V.G, SST, MPH Anggota Penguji (… ....................... )

I Made Rai Sudarsono, S.Gz, MPH Anggota Penguji (… ....................... )

Mengetahui:

Ketua Jurusan Gizi Poltekes Kendari

Sri Yunanci, V. Gobel, SST, MPH

NIP. 196910061992032002

Page 4: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

iv

GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN KEPATUHAN

KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH (TTD) PADA REMAJA

PUTRI DI SMPN 3 WONGGEDUKU KABUPATEN KONAWE

RINGKASAN

Agustin

di bawah bimbingan Purnomo Leksono dan Evi Kusumawati

Latar Belakang : Cakupan pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di

Indonesia menurut Riskesdas (2018) sebesar 76.2% sedangkan yang tidak mendapatkan

23.8%, sedangkan remaja putri yang mendapat TTD disekolah sebesar 80.9% dan dan

yang tidak mendapatkan sebesar 19.1%, angka tersebut jauh melebihi dari target

nasional. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pengetahuan dan dukungan

guru serta kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri di

SMPN 3 Wonggeduku Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe

Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan survey. Penelitian ini

dilakukan pada bulan Juli 2019, dengan jumlah sampel 61 siswi, diambil dengan

metode total sampling, pengambilan data dilakukan dengan wawancara menggunakan

kueioner.

Hasil: Pengetahuan remaja putri tentang anemia dan tablet tambah darah sebagian besar

(78,7%) dalam kategori baik, Dukungan guru dalam mengonsumsi tablet tambah darah

sebagian besar sampel (78,7%) dalam kategori kurang, serta kepatuhan remaja putri

dalam mengonsumsi tablet tambah darah sebagian besar (63,9%) dalam kategori tidak

patuh.

Kesimpulan: Pengetahuan remaja putri sebagian besar (78,7%) baik, Dukungan guru

sebagian besar (78,7%) kurang, dan kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi tablet

tambah darah sebagian besar (63,9%) tidak patuh.

Penelitian ini menyarankan kepada pihak sekolah perlu adanya kebijakan oleh pihak

sekolah untuk menyediakan waktu secara bersama untuk mengkonsumsi tablet tambah

darah.

Kata Kunci : Pengetahuan, Dukungan Guru, Kepatuhan, Tablet Tambah Darah

Daftar Bacaan : 28 (2003-2018)

Page 5: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

v

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat

serta karunia-Nya, Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir berjudul: Gambaran

Pengetahuan, Dukungan Guru dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah pada

Remaja Putri di SMPN 3 Wonggeduku Kabupaten Konawe.

Penulis menyadari dalam penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna,

dan banyak kekurangan baik dalam metode penulisan maupun dalam pembahasan

materi. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan Penulis. Sehingga Penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun mudah-mudahan dikemudian

hari dapat memperbaiki segala kekuranganya.

Dalam penulisan tugas akhir ini, Penulis selalu mendapatkan bimbingan,

dorongan, serta semangat dari banyak pihak. Oleh karena itu Penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pembimbing yang terhormat,

yakni Bapak Purnomo Leksono DCN, M,Kes dan Ibu Evi Kusumawati, SST, M.Si

Med, yang telah meluangkan waktunya, tenaga dan pikirannya untuk membimbing

Penulis dalam penulisan tugas akhir ini, selain pembimbing Penulis juga ingin

mengucapkan banyak rasa terima kasih kepada :

1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari

2. Ibu Sri Yunanci, SST, MPH selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes

Kendari

3. Ibu Risma, SP, MPH selaku sekretaris jurusan gizi Poltekkes Kemenkes Kendari

4. Ibu Euis Nurlaela, S.Gz, M.Kes selaku ketua Prodi DIII Jurusan Gizi

5. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kendari.

6. Kedua orang tua, suami dan anak-anakku yang telah memberikan dorongan dan

doasen hingga Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Buat rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Program Rekognisi Pembelajaran

Lampau (RPL) angkatan 2018 pada khususnya yang selalu memberikan dukungan

bantuan baik moril maupun materi, penulis ucapkan banyak-banyak terima kasih.

Page 6: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

vi

Akhirnya, Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu, dengan harapan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat

Kendari. Agustus 2019

Penulis

Page 7: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... ii

RINGKASAN ............................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ v

DAFTAR TABEL...................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar belakang 1

B. Rumusan masalah.............................................................................................. 5

C. Tujuan penelitian ............................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 7

A. Telaah Pustaka 7

1. Anemia ........................................................................................................ 7

2. Kepatuhan ................................................................................................... 9

3. Tablet Tambah Darah (TTD) .................................................................... 12

4. Remaja ........................................................... 15

B. Kerangka teori dan kerangka konsep .............................................................. 17

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 18

A. Jenis penelitian ................................................................................................ 18

B. Waktu dan tempat penelitian ........................................................................... 18

C. Populasi dan Sampel ....................................................................................... 18

D. Jenis dan cara pengumpulan data .................................................................... 18

E. Pengolahan data .............................................................................................. 19

F. Penyajian data ................................................................................................. 19

G. Definisi Oprasional ......................................................................................... 20

Page 8: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 21

A. Hasil 21

B. Pembahasan 26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 31

A. Kesimpulan 31

B. Saran 31

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 32

LAMPIRAN

Page 9: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Sampel berdasarkan Umur ........................................................... 22

Tabel 2. Distribusi Sampel berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ................................... 22

Tabel 3. Distribusi Sampel berdasarkan Pendidikan Orang Tua ................................ 23

Tabel 4. Distribusi Sampel berdasarkan Pengetahuan ................................................ 23

Tabel 5. Pengetahuan dengN kepatuhan dalam Mengonsumsi TTD .......................... 24

Tabel 6. Distribusi Sampel berdasarkan Dukungan Guru ........................................... 24

Tabel 7. Distribusi Kuesioner Dukungan Guru dalam Konsumsi TTD ...................... 25

Tabel 8. Distribusi Sampel berdasarkan Kepatuhan Konsumsi TTD ......................... 25

Page 10: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangak Teori Penelitian ......................................................................... 17

Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian ..................................................................... 18

Page 11: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Penelitian

2. Master Tabel Penelitian

3. Dokumentasi Penelitian

4. Surat Keterangan Selesai Penelitian

5. Surat Pengantar Penelitian dari Balitbang Prov. Sultra

Page 12: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja (adolescence) dikenal sebagai periode transisi perkembangan

antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada masa remaja terjadi berbagai

perubahan diantaranya, perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional.

Perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional yang dialami remaja dapat

berkisar mulai dari perkembangan fungsi seksual, proses berpikir abstrak hingga

kemandirian (Santrock, 2007).

Pada perkembangannya masa remaja merupakan periode dimana terjadinya

kematangan fisik yang berlangsung pesat, yang melibatkan perubahan hormonal dan

tubuh yang dikenal dengan masa pubertas (Santrock, 2007). Mulai berfungsinya

organ reproduksi ditandai dengan munculnya karakteristik seks primer serta seks

sekunder (Wong, 2009).

Terjadinya menstruasi pada remaja perempuan tiap bulannya menyebabkan

remaja perempuan kehilangan zat besi ± 1,3 mg per harinya sehingga kebutuhan

akan zat besi lebih banyak dibandingkan laki-laki (Poltekkes Depkes Jakarta 1, 2010

dalam Deviani, 2017). Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan akan zat

besi pada remaja perempuan menyebabkan remaja perempuan memiliki risiko untuk

mengalami anemia.

Anemia adalah keadaan seseorang yang memiliki kadar hemoglobin di

bawah nomal yaitu pada wanita kurang dari 12 g/dl (Lee, 2013). Secara keseluruhan

prevalensi anemia pada wanita di negara berkembang mencapai 45% sedangkan di

negara maju mencapai 13% (Departemen gizi dan Kesmas, 2014). World Health

Page 13: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

2

Organization (WHO) menyebutkan 30% penduduk di dunia mengalami anemia dan

banyak diderita oleh Ibu hamil dan remaja putri. Cakupan anemia di kalangan

remaja masih cukup tinggi yaitu sebesar 29% (WHO, 2015). Data Riskesdas 2013

menyebutkan prevalensi anemia di Indonesia secara nasional mencapai 21,7%,

dengan penderita anemia pada usia 5-14 tahun sebesar 26,4% dan 18,4% penderita

pada usia 15-24 tahun. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin didapatkan bahwa

proporsi anemia pada perempuan lebih tinggi (22,7%) dibandingkan pada laki-laki

(12,4%). Anemia menjadi masalah kesehatan karena prevalensinya >20%

(Kemenkes, 2013).

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah telah melakukan upaya untuk

mencegah dan mengatasi masalah gizi tersebut dalam Kementerian Kesehatan telah

menyusun Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015-2019, di dalamnya tercantum

bahwa sasaran program Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak antara lain meningkatnya

ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh

masyarakat. Indikator pembinaan perbaikan gizi masyarakat salah satunya adalah

Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) atau Tablet Besi bagi remaja putri dengan

target sebesar 30% pada tahun 2019.

Program pemberian suplementasi zat besi atau TTD pada remaja putri

diharapkan dapat berkontribusi memutus lingkaran malnutrisi antargenerasi (WHO

2005). Pemerintah Indonesia sejak tahun 1997 telah menjalankan program

pencegahan dan penanggulangan anemia gizi pada Wanita Usia Subur (WUS)

dengan mengintervensi WUS lebih dini lagi, yaitu sejak usia remaja. Program ini

bertujuan untuk mendukung upaya penurunan angka kematian ibu dengan

Page 14: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

3

menurunkan risiko terjadinya perdarahan akibat anemia pada ibu hamil (Depkes

2003).

Berdasarkan peraturan Kementrian Kesehatan RI 2016, TTD atau Tablet

Besi bagi remaja putri diberikan dengan dosis 1 tablet seminggu sekali dengan

jumlah pemberian tablet adalah 4 tablet dalam 1 paket untuk jangka waktu 1 bulan.

Cakupan pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di Indonesia menurut

Riskesdas (2018) sebesar 76.2% sedangkan yang tidak mendapatkan 23.8%,

sedangkan remaja putri yang mendapat TTD disekolah sebesar 80.9% dan dan yang

tidak mendapatkan sebesar 19.1%, angka tersebut jauh melebihi dari target nasional,

namun data tersebut masih sebatas mendapatkan belum tentu mengkonsumsi TTD.

Program suplementasi zat besi telah diatur dalam buku Pedoman

Penanggulangan Anemia Gizi untuk Remaja Putri dan WUS dari Departemen

Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2006. Meskipun sudah cukup jelas,

program tersebut masih mengalami banyak kendala terutama dalam hal kepatuhan

(Depkes, 2006). Kepatuhan merupakan salah satu faktor yang dianggap paling

berpengaruh dalam keberhasilan program suplementasi besi (Maryani, 2006).

Kepatuhan mengonsumsi TTD diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi

dan frekuensi mengonsumsi tablet.

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Green dalam Fitri (2018), terdapat

faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang. Faktor-faktor tersebut terdiri

dari faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong. Pada perilaku

remaja putri dalam mengkonsumsi Tablet Tambah Darah, faktor predisposisi

meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan remaja putri dalam mengkonsumsi Tablet

Page 15: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

4

Tambah Darah, kemudian faktor pendukung meliputi daya terima, dan faktor

pendorong meliputi dukungan sekolah.

Kesadaran konsumsi tablet Fe saat tidak lepas dari informasi dan

pengetahuan, hal ini dikarena pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumsi seseorang. Kesadaran remaja dalam upaya pencegahan anemia

melalui konsumsi tablet Fe saat khususnya pada saat menstruasi masih rendah

(Lestari, 2015). Hasil penelitian Fitri (2018) menyatakan bahwa terdapat hubungan

antara pengetahuan dengan perilaku konsumsi tablet tambah darah pada siswi.

sebagian besar siswi tidak mengetahui pentingnya mengkonsumsi tablet tambah

darah sebagai upaya mencegah anemia pada remaja putri di SMA Pertiwi 1 Padang.

Selain itu, Nuradhiani (2017) mengemukakan salah satu penyebab masih rendahnya

kepatuhan remaja putri mengonsumsi TTD adalah kurangnya kesadaran remaja

putri untuk mengonsumsi TTD, diakibatkan oleh kurangnya dukungan dari pihak

luar untuk mengingatkan konsumsi TTD,. Menurut Tambayong (2002), kepatuhan

akan terjadi bila aturan dalam mengonsumsi obat diikuti dengan benar.

Selain itu kepatuhan sangat membutuhkan dukungan supaya menjadi terbiasa.

Salah faktor luar yang mempengaruhi kepatuhan konsumsi tablet fe pada

remaja putri adalah dukungan dari guru. Hasil penelitian Nuradhiani (2017)

menyatakan bahwa terdapat hubungan dukungan guru terhadap kepatuhan konsumsi

tablet fe pada remaja putri di kota bogor. Anderman (2009) menyatakan bahwa anak

sekolah lebih dapat menerima informasi dan mengikuti contoh yang disampaikan

oleh guru dibandingkan pihak lain. Hal ini karena guru dianggap sebagai tokoh

penting bagi anak sekolah.

Page 16: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

5

Berdasarkan survey awal pada bulan Desember Tahun 2018, SMPN 3

Wonggeduku merupakan salah satu sekolah yang mendapatkan program pemberian

Tablet Tambah Darah dari Puskesmas, pada bulan Desember tahun 2018, sebanyak

120 remaja putri yang mengonsumsi tablet tambah darah hanya 103 orang (85,83%),

sedangkan sisanya (14,17%) tidak mau mengonsumsi dengan alasan takut, tidak

suka terhadap baunya serta tidak ada kegunaannya. Oleh karena itu berdasarkan

masalah tersebut penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Gambaran

Pengetahuan dan Dukungan Guru serta Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah

pada Remaja Putri di SMPN 3 Wonggeduku Kecamatan Wonggeduku Kabupaten

Konawe”.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran pengetahuan dan dukungan guru serta kepatuhan

konsumsi Tablet Tambah Darah pada remaja putri di SMPN 3 Wonggeduku

Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan dan dukungan guru serta kepatuhan

konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri di SMPN 3

Wonggeduku Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran pengetahuan tentang anemia dan Tablet Tambah

Darah (TTD) pada remaja putri di SMPN 3 Wonggeduku Kecamatan

Wonggeduku Kabupaten Konawe

Page 17: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

6

b. Mengetahui gambaran dukungan guru dalam mengonsumsi Tablet Tambah

Darah (TTD) pada remaja putri di SMPN 3 Wonggeduku Kecamatan

Wonggeduku Kabupaten Konawe

c. Mengetahui gambaran kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah pada

remaja putri di SMPN 3 Wonggeduku Kecamatan Wonggeduku Kabupaten

Konawe.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Instansi Kesehatan

Berkontribusi sebagai salah satu referensi tentang faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi kepatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi Tabet

Tambah Darah (TTD), sehingga dapat dijadikan sebagai pertimbangan oleh

petugas kesehatan dalam upaya peningkatan kepatuhan konsumsi TTD pada

remaja putri penerima program.

2. Bagi diri Pribadi

Menambah wawasan dan pengetahuan khsusnya dapat menjadi sumber

informasi mengenai gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang anemia

dan TTD serta dukungan guru sekolah terhadap kepatuhan remaj putrid dalam

mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD).

3. Bagi peneliti lain

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan

untuk mengembangkan penelitian lain yang memiliki jangkauan lebih luas dan

mendalam terkait hubungan pengetahuan remaja putrid, dan dukungan guru

dengan tingkat kepatuhan dalam mengkonsumsi TTD .

Page 18: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Anemia

a. Pengertian Anemia

Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb)

dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin adalah salah satu

komponen dalam sel darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk mengikat

oksigen dan mengantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh. Oksigen

diperlukan oleh jaringan tubuh untuk melakukan fungsinya. Kekurangan

oksigen dalam jaringan otak dan otot akan menyebabkan gejala antara lain

kurangnya konsentrasi dan kurang bugar dalam melakukan aktivitas.

Hemoglobin dibentuk dari gabungan protein dan zat besi dan membentuk sel

darah merah/eritrosit (Kemenkes RI, 2016).

b. Diagnosis Anemia

World Health Organization menuliskan bahwa penegakkan diagnosis

anemia dilakukan dengan pemeriksaaan laboratorium kadar hemoglobin/Hb

dalam darah dengan menggunakan metode Cyanmethemoglobin (Kemenkes

RI, 2016). Hal ini sesuai dengan Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat. Rematri dan

WUS menderita anemia bila kadar hemoglobin darah menunjukkan nilai

kurang dari 12 g/dL.

Page 19: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

8

c. Penyebab anemia

Anemia terjadi karena berbagai sebab, seperti defisiensi besi,

defisiensi asam folat, vitamin B12 dan protein. Secara langsung anemia

terutama disebabkan karena produksi/kualitas sel darah merah yang kurang

dan kehilangan darah baik secara akut atau menahun. Ada 3 penyebab

anemia, yaitu:

1) Defisiensi zat gizi

2) Perdarahan (Loss of blood volume)

3) Hemolitik

d. Gejala dan dampak anemia

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016) dalam Buku

Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri dan

Wanita Usia Subur (WUS) menuliskan bahwa gejala yang sering ditemui

pada penderita anemia adalah Lesu, Letih, Lemah, Lelah dan Lalai atau

disebut dengan 5 L yang disertai sakit kepala dan pusing, mata berkunang-

kunang, mudah mengantuk, cepat lelah serta sulit berkonsentrasi.

Secara klinis, penderita anemia ditandai dengan pucat pada bagian

wajah seperti kelopak mata, bibir, kulit, kuku dan telapak tangan. Anemia

dapat menyebabkan berbagai dampak buruk pada Remaja Putri (Rematri)

dan Wanita Usia Subur (WUS), diantaranya adalah menurunkan daya tahan

tubuh sehingga penderita anemia mudah terkena penyakit infeksi ,

menurunnya kebugaran dan ketangkasan berpikir karena kurangnya oksigen

ke sel otot dan sel otak serta menurunnya prestasi belajar dan produktivitas

kerja.

Page 20: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

9

2. Kepatuhan

a. Pengertian Kepatuhan

Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan secara umum

bahwa kepatuhan adalah sifat taat dalam menjalankan perintah atau sebuah

aturan. Slamet tahun 2007 menambahkan bahwa kepatuhan yaitu perilaku

yang sesuai dengan perintah agar sesuai dengan peraturan. Kepatuhan adalah

sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh

profesional kesehatan (Arifin, 2016)

b. Pengukuran kepatuhan

Kepatuhan sulit dianalisa, karena sulit untuk didefinisikan, sulit

untuk diukur dan tergantung pada banyak faktor. Kebanyakan studi berkaitan

dengan ketidakpatuhan minum obat sebagai cara pengobatan, misalnya tidak

minum cukup obat, minum obat terlalu banyak, minum obat tambahan tanpa

resep dokter dan sebagainya. Tingkat ketidakpatuhan terbukti cukup tinggi

dalam seluruh populasi medis yang kronis. Secara umum, ketidak patuhan

meningkatkan risiko berkembangnya masalah kesehatan serta

memperpanjang atau memperburuk kesakitan yang diderita. Metode-metode

untuk mengukur sejauh mana para pasien mematuhi nasehat dokter dengan

baik meliputi laporan pasien, laporan dokter, perhitungan pil dan botol, tes

darah dan urine, alat-alat mekanis, observasi langsung dan hasil pengobatan

(Putri, 2015).

Penelitian yang dilakukan oleh Nuradhiani (2017) menuliskan

bahwa, pengumpulan data tingkat kepatuhan konsumsi TTD dilakukan

dengan cara menghitung jumlah tablet yang dikonsumsi. Subjek dinyatakan

Page 21: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

10

patuh jika mengkonsumsi tablet = 75% dari total tablet yang diberikan dan

dinyatakan tidak patuh jika mengkonsumsi < 75% dari total tablet yang

diberikan.

Berdasarkan peraturan Kementrian Kesehatan RI 2016, Tablet

Tambah Darah (TTD) atau Tablet Besi bagi remaja putri diberikan dengan

dosis 1 tablet seminggu sekali dengan jumlah pemberian tablet adalah 4

tablet dalam 1 paket untuk jangka waktu 1 bulan.

c. Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan

Penelitian terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kepatuhan telah banyak dilakukan diantaranya:

1) Tingkat pengetahuan

Penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2015) menemukan

bahwa responden yang memiliki pengetahuan rendah lebih cenderung

untuk memiliki tingkat kepatuhan rendah. Widiyanto dalam Boyoh

(2015) menuliskan bahwa kepatuhan seseorang terhadap suatu standar

atau peraturan dipengaruhi juga oleh pengetahuan dan pendidikan

individu tersebut. Semakin tinggi tingkat pengetahuan, maka semakin

mempengaruhi ketaatan seseorang terhadap peraturan atau standar yang

berlaku.

2) Persepsi

Persepsi mengenai suatu penyakit atau pengobatan berpengaruh

pada perilaku kepatuhan. Seseorang dengan persepsi positif cenderung

patuh dalam menjalani pengobatan dibandingkan dengan yang memiliki

persepsi negatif (Pasek, 2013). Arifin (2016) menuliskan bahwa Persepsi

Page 22: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

11

dan pengharapan pasien terhadap penyakit yang dideritanya

mempengaruhi kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan. Teori

Health Belief Model (HBM) mengatakan bahwa kepatuhan sebagai

fungsi dari keyakinan-keyakinan tentang kesehatan, ancaman yang

dirasakan, persepsi, kekebalan, pertimbangan mengenai hambatan atau

kerugian dan keuntungan. Seseorang akan cenderung patuh jika ancaman

yang dirasakan begitu serius, sedangkan seseorang akan cenderung

mengabaikan kesehatannya jika keyakinan akan pentingnya kesehatan

yang harus dijaga rendah.

3) Motivasi

Responden dengan motivasi rendah lebih kurang patuh berobat

dibandingkan dengan responden dengan motivasi tinggi (Pratama, 2015).

Motivasi atau sikap yang paling kuat adalah dalam diri individu sendiri.

Motivasi individu ingin tetap mempertahankan kesehatannya sangat

berpengaruh terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku

penderita dalam control penyakitnya (Beauty, 2016).

4) Dukungan sosial

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, responden yang mendapat

dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan cenderung memiliki

kepatuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak mendapat

dukungan (Pratama, 2015). Dukungan keluarga diartikan sebagai

informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan nyata atau tingkah laku

yang diberikan oleh orang yang akrab dengan subjek di dalam

lingkungannya atau yang berupa kehadiran dan hal -hal yang dapat

Page 23: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

12

memberi keuntungan emosional dan berpengaruh pada tingkah laku

penerimanya.

Dukungan petugas kesehatan merupakan faktor lain yang dapat

mempengaruhi perilaku kepatuhan. Dukungan mereka terutama berguna

saat pasien menghadapi bahwa perilaku sehat yang baru tersebut

merupakan hal penting. Begitu juga mereka dapat mempengaruhi

perilaku pasien dengan cara menyampaikan antusias mereka terhadap

tindakan tertentu dari pasien, dan secara terus menerus memberikan

penghargaan yang positif bagi pasien yang telah mampu beradaptasi

dengan program pengobatannya (Beauty, 2016).

3. Tablet Tambah Darah (TTD)

a. Suplementasi TTD

Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) pada Rematri dan WUS

merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk memenuhi asupan

zat besi. Pemberian TTD dengan dosis yang tepat, dapat mencegah anemia

dan meningkatkan cadangan zat besi di dalam tubuh. Penelitian yang

dilakukan pada siswi SMA di Tasikmalaya menunjukkan bahwa pemberian

TTD 1 kali seminggu dibandingkan dengan pemberian TTD 1 kali seminggu

ditambah setiap hari selama 10 hari saat menstruasi, dapat meningkatkan

kadar Hb, tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok

tersebut. Di beberapa negara lain seperti India, Bangladesh, dan Vietnam,

pemberian TTD dilakukan 1 kali seminggu dan hal ini berhasil menurunkan

prevalensi anemia di negara tersebut (Kemenkes RI, 2016).

Page 24: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

13

Hasil Penelitian di Indonesia dan di beberapa negara lain yang telah

dilakukan sebelumnya menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk

menetapkan kebijakan program pemberian TTD pada Rematri dan WUS

yang sebelumnya 1 tablet per minggu dan pada masa haid 1 tablet per hari

selama 10 hari sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI

Nomor HK.03.03/V/0595/2016 menjadi 1 tablet dilakukan setiap 1 kali

seminggu. Pemberian TTD untuk Rematri diberikan secara blanket approach

atau dalam Bahasa Indonesia berarti pendekatan selimut, yaitu berusaha

mencakup seluruh sasaran program dalam hal ini, seluruh Rematri

diharuskan minum TTD untuk mencegah anemia dan meningkatkan

cadangan zat besi dalam tubuh tanpa dilakukan skrining awal pada kelompok

sasaran (Kemenkes RI, 2016).

Pemberian TTD pada Rematri dan WUS dilakukan melalui

suplementasi yang mengandung sekurangnya 60 mg elemental besi dan 400

mcg asam folat. Pemberian suplement ini dilakukan di beberapa tatanan

yaitu fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes), institusi pendidikan, tempat

kerja dan Kantor Urusan Agama (KUA) atau tempat ibadah lainnya

(Kemenkes RI, 2016).

b. Cara mengkonsumsi TTD

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016) menuliskan

bahwa upaya meningkatkan penyerapan zat besi dapat dilakukan dengan

cara mengkonsumsi TTD bersama dengan makanan kaya sumber vitamin C

seperti jeruk dan jambu serta makanan sumber protein hewani, seperti hati,

ikan, unggas dan daging. Hindari konsumsi makanan yang banyak

Page 25: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

14

mengandung zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi dalam usus

dalam jangka panjang dan pendek seperti tanin, kalsium, fosfor, serat dan

fitat (biji-bijian). Beberapa makanan yang harus dihindari adalah:

1) Teh dan kopi karena mengandung senyawa fitat dan tanin yang dapat

mengikat zat besi menjadi senyawa yang kompleks sehingga tidak dapat

diserap.

2) Tablet kalsium (kalk) dosis yang tinggi, dapat menghambat penyerapan

zat besi. Susu hewani umumnya mengandung kalsium dalam jumlah

yang tinggi sehingga dapat menurunkan penyerapan zat besi di mukosa

usus.

3) Obat sakit maag yang berfungsi melapisi permukaan lambung sehingga

penyerapan zat besi terhambat. Penyerapan zat besi akan semakin

terhambat jika menggunakan obat maag yang mengandung kalsium.

Apabila ingin mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapat

menghambat penyerapan zat besi, sebaiknya dilakukan dua jam sebelum atau

sesudah mengonsumsi TTD.

Konsumsi zat besi secara terus menerus tidak akan menyebabkan

keracunan karena tubuh mempunyai sifat autoregulasi zat besi. Bila tubuh

kekurangan zat besi, maka absorpsi zat besi yang dikonsumsi akan banyak,

sebaliknya bila tubuh tidak mengalami kekurangan zat besi maka absorpsi

besi hanya sedikit, oleh karena itu TTD aman untuk dikonsumsi namun,

terkadang konsumsi TTD dapat menimbulkan efek samping. Konsumsi TTD

secara terus menerus perlu mendapat perhatian pada sekelompok populasi

yang mempunyai penyakit darah seperti talasemia dan hemosiderosis

Page 26: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

15

sehingga, TTD tidak diberikan pada Rematri yang menderita penyakit,

seperti talasemia, hemosiderosis, atau atas indikasi dokter lainnya

(Kemenkes RI, 2016).

c. Efek samping TTD

Konsumsi TTD kadang menimbulkan efek samping seperti nyeri atau

perih di ulu hati, mual dan muntah serta tinja berwarna hitam. Gejala

tersebut tidak berbahaya. Untuk mengurangi gejala di atas, sangat dianjurkan

mengkonsumsi TTD setelah makan (perut tidak kosong) atau malam

sebelum tidur. Bagi Rematri dan WUS yang mempunyai gangguan lambung

dianjurkan konsultasi kepada dokter (Kemenkes RI, 2016). Tinjauan

program suplementasi IFA (Iron and Folic Acid) Program Pencegahan

Anemia Nutrisi NasionalPemerintah India telah melaporkan efek samping,

seperti mual, muntah, dan pusing pasca konsumsi IFA atau takut efek

samping ini, kurangnya kesadaran tentang manfaat IFA dan kegagalan untuk

mengingat asupan rutin tablet sebagai alasan umum untuk kepatuhan rendah

ke IFA (Chakma, 2012).

4. Remaja

World Health Organization (WHO) menuliskan, remaja merupakan

penduduk dengan rentang usia 10-19 tahun. Berdasarkan Peraturan Menteri

Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang

usia 10-18 tahun sedangkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

(BKKBN) mengatakan rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum

menikah (Kemenkes RI, 2016). Pieter tahun 2013 menuliskan, seseorang disebut

remaja apabila sudah ditandai dengan kematangan seksual dan memantapkan

Page 27: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

16

identitasnya sebagai individu, terpisah dari ketergantungan keluarga,

mempersiapkan diri menghadapi tugas-tugas perkembangannya, mampu

menentukan masa depannya, dan mencapai usia matang secara hukum negara.

Pertumbuhan dan perkembangan remaja meliputi karakteristik fisik, psikologis

dan sosial (Sarwono, 2011). Pieter (2013) memaparkan bahwa karakteristik

masa remaja dari aspek psikologis dan sosial terdiri atas Disebut sebagai masa

peralihan Disebut sebagai masa mencari identitas diri

a. Disebut sebagai masa yang menakutkan dan fase unrealistic

b. Disebut sebagai fase gelisah dan meningginya emosi

c. Disebut sebagai fase yang banyak masalah

B. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep Penelitian

1. Kerangka Teori

Pengetahuan

Persepsi

Kepatuhan konsumsi

TTD Motivasi

Dukungan Sosial

Gambar 1. Kerangka Teori Penelitian

(Sumber : Riana, 2018)

Page 28: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

17

2. Kerangka Konsep

Pengetahuan

Kepatuhan konsumsi

TTD

Dukungan Guru

Keterangan :

= Hubungan yang tidak diteliti

Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian

Page 29: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan survey

yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, dukungan guru serta

kepatuhan konsumsi TTD Pada Remaja Putri Di SMPN 3 Wonggeduku Kabupaten

Konawe.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 8 Juli s/d 5 Agustus 2019 di

SMPN 3 Wonggeduku Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah siswi yang berada DI SMPN 3

Wonggeduku, Kabupaten Konawe yang tercatat sebagai siswi yang yaitu kelas

VIII dan IX berjumlah 61 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Total

sampling. Yaitu semua jumlah populasi dijadikan sebagai sampel berjumlah 61

remaja putri.

D. Jenis dan Cara Pengumpalan Data

1. Data Primer

a. Data identitas sampel dikumpulkan dengan wawancara menggunakan

kuesioner

Page 30: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

19

b. Data pengetahuan tentang anemia dan Tablet Tambah Darah (TTD)

dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner.

b. Data dukung guru terhadap konsumsi TTD dikumpulkan dengan cara

wawancara menggunakan kuesioner

c. Data kepatuhan konsumsi TTD dikumpulkan dengan cara wawancara

menggunakan kuesioner

b. Data Sekunder

Data diperoleh dari kantor SMPN 3 Wonggeduku, Kecamatan

Wonggeduku Kabupaten Konawe.

E. Pengolahan Data

a. Data tentang pengetahuan tentang anemia dan TTD diolah dengan cara

menjumlahkan semua skor kemudian dibagi dengan total skor dikali dengan

100, hasil presentase tersebut di bandingkan dengan kriteria obejktif.

b. Data tentang dukungan guru diolah dengan cara menjumlah skor kemudian

dibagi dengan total skor dikalikan dengan 100%, lalu di bandingkan dengan

kriteria objektif.

c. Data tentang kepatuhan mengonsumsi Tablet Tambah Darah diolah dengan cara

melihat jumlah konsumsi Tablet TTD yang kemudian dikategorikan patuh dan

tidak patuh

F. Penyajian Data

Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel/grafik yang

kemudian dinarasikan.

Page 31: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

20

G. Definisi Operasional

1. Pengetahuan adalah segala yang diketahui tentang anemia dan Tablet Tambah

Darah (TTD) oleh remaja putri dengan kriteria objektif sebagai berikuti

(Arikunto, 2010)

Baik : ≥ 60%

Kurang : < 60%

2. Dukungan guru adalah dukungan atau sokongan yang diberikan oleh guru

mengenai tindakan/perhatian pada remaja putri untuk mengonsumsi tablet

tambah darah diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner, dengan

kriteria objektif

Mendukung : Jika ≥ 80 %

Tidak mendukung : Jika skor < 80%

3. Kepatuhan dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) adalah perilaku

remaja putri dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah baik yang diberikan

oleh petugas kesehatan maupun membeli sendiri sebanyak 1 tablet per minggu

secara berturut-turut selama 1 bulan terkahir, dengan kriteria:

Patuh : Apabila mengonsumsi Tablet Tambah Darah > 4 Tablet

dalam 1 bulan terakhir secara berturut-turut.

Tidak Patuh : Apabila mengonsumsi Tablet Tambah Darah < 4 Tablet dalam

1 bulan terakhir ataupun mengonsumsi tablet tambah darah

secara tidak berturut-turut (Kemenkes RI, 2016).

Page 32: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Letak Geografis

SMPN 3 Wonggeduku tertelat di jalan Beo Kelurahan Puuduria

Kecamatan Wonggeduku, berdiri diatas lahan seluas 14737 m2, berjarak ± 26

km dari ibu kota kabupaten Konawe dengan batas-batas sebagai berikut :

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Puskesmas Wonggeduku

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kantor Camat Wonggeduku

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Usaha Tani

4) Sebelah Barat berbatasan dengan Stadion Bangga Suka Desa

b. Jumlah Guru

Data guru di SMPN 3 Wonggeduku terdiri dari guru PNS sebanyak 11

orang, Guru Tidak Tetap (GTT) sebanyak 9 orang Tata Usaha (TU) sebanyak

2 orang, serta PHL sebanyak 1 orang.

c. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasana berupa bangunan ruang teori/kelas sebanyak 11,

laboratorium IPA 1 buah, perpustakaan sebanyak 1 buah, ruang kepala

sekolah 1 buah, ruang tata usaha 1 buah.

2. Gambaran Umum Responden

a. Umur

Distribusi responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

Page 33: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

22

Tabel 1.

Distribusi Sampel berdasarkan Umur

Umur n %

12-14 56 91,8

15-16 5 8,2

Total 61 100,0

Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa sebagian besar (91,8%) sampel

berumur 12-14 tahun.

b. Pekerjaan Orang Tua

Distribusi sampel berdasarkan pekerjaan orang tua dapat dilihat pada

tabel dibawah ini

Tabel 2

Distribusi Sampel berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

Pekerjaan Ayah Ibu

n % n %

Pedagang 1 1,6 3 4,9

Petani 49 80,3 4 6,6

Peternak 1 1,6 0 0,0

PNS 2 3,3 0 0,0

Swasta 2 3,3 0 0,0

Wiraswasta 6 9,8 0 0,0

IRT 0 0,0 53 86,9

PNS 0 0,0 1 1,6

Total 61 100,0 61 100,0

Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa sebagian besar (80,3%) ayah

sampel bekerja sebagai petani, sedangkan ibu sampel sebagian besar (86,9)

hanya sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT).

c. Pendidikan Orang Tua

Distribusi sampel berdasarkan pendidikan orang tua dapat dilihat pada

tabel dibawah ini

Page 34: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

23

Tabel 3

Distribusi Sampel berdasarkan Pendidikan Orang Tua

Pendidikan Ayah Ibu

n % n %

Tidak Sekolah 2 3, 1 1,6

SD 34 55,7 26 42,6

SMP 16 26,2 18 29,5

SMA 5 8,2 13 21,3

PT 4 6,6 2 3,3

Total 61 100,0 61 100,0

Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa sebagian besar (55,7%) ayah

memiliki pendidikan SD, serta sebagian besar (42,6%) ibu juga memiliki

pendidikan SD.

3. Gambaran Umum Pengetahuan, Dukungan Guru dan Kepatuhan

Konsumsi Tablet Tambah Darah

a. Pengetahuan

Distribusi sampel berdasarkan pengetahuan dapat dilihat pada pada

tabel dibawah ini

Tabel 4

Distribusi Sampel berdasarkan Pengetahuan Anemia dan

Tablet Tambah Darah

Pengetahuan n %

Baik 48 78,7

Kurang 13 21,3

Total 61 100,0

Berdasarkan tabel 4, diketahui bahwa sebagian besar sampel (78,7%)

memiliki pengetahuan dalam kategori baik.

Page 35: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

24

Tabel 5

Pengetahuan dengan Kepatuhan Sampel dalam Mengonsumsi

Tablet Tambah Darah

Pengetahuan

Kepatuhan Total

Patuh Tidak Patuh

n % n % n %

Baik 15 31,2 33 68,8 48 100,0

Kurang 7 53,8 6 46,2 13 100,0

Total 22 36,1 39 63,9 61 100,0

Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa sebagian besar sampel (68,8%)

yang mempunyai pengetahuan baik tidak patuh dalam mengonsumsi tablet

tambah darah, serta sebagian besar sampel (53,8%) yang memiliki

pengetahuan kurang justru patuh dalam mengonsumsi tablet tambah darah.

b. Dukungan Guru

Distribusi sampel berdasarkan dukungan guru dapat dilihat pada pada

tabel dibawah ini

Tabel 6

Distribusi Sampel berdasarkan Dukungan Guru

Dukungan Guru 4 %

Baik 13 21,3

Kurang 48 78,7

Total 61 100,0

Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa sebagian besar sampel (78,7%)

memiliki dukungan guru dalam kategori kurang.

Page 36: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

25

Tabel 7

Distribusi Kuesioner Dukungan Guru dalam Mengonsumsi

Tablet Tambah Darah

No

Dukungan Guru

Pernyataan

Ya Tidak

n % n %

1 Siswi diperbolehkan oleh guru untuk

mengkonsumsi tablet zat besi

58 95,1 3 4,9

2 Siswi pernah diberitahu oleh guru tentang

pentingnya tablet zat besi pada remaja putri seperti anda

52 85,2 9 14,8

3 Siswi mengonsumsi tablet tambah darah

jika diingatkan oleh guru

35 57,4 26 42,6

4 Guru berperan serta membantu Anda

dalam mengkonsumsi tablet zat besi.

24 39,3 37 60,7

5 Guru pernah menegur anda ketika lupa mengonsumsi tablet tambah darah

21 34,4 40 65,6

6 Guru pernah memberikan hadiah atau

pujian apabila anda mengonsumsi tablet

tambah darah

8 13,1 53 86,9

Berdasarkan tabel 7, sebagian besar sampel tidak diberi dukungan

dari guru seperti guru tidak berperan serta membantu dalam mengkonsumsi

tablet zat besi, guru tidak pernah menegur ketika lupa mengonsumsi tablet

tambah darah serta guru tidak pernah memberikan hadiah atau pujian apabila

anda mengonsumsi tablet tambah darah.

c. Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah

Distribusi sampel berdasarkan kepatuhan konsumsi tablet tambah

darah dapat dilihat pada pada tabel dibawah ini

Tabel 8

Distribusi Sampel berdasarkan Kepatuhan Konsumsi

Tablet Tambah Darah

Kepatuhan Konsumsi TTD n %

Patuh 22 36,1

Tidak patuh 39 63,9

Total 61 100,0

Page 37: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

26

Berdasarkan tabel 8, diketahui bahwa sebagian besar sampel (63,9%)

tidak patuh dalam mengonsumsi tablet tambah darah.

B. Pembahasan

1. Pengetahuan

Pengetahuan baik remaja perempuan yang diperoleh dalam penelitian ini

pun dapat dipengaruhi oleh faktor lain yaitu informasi/ media massa. Notoatmojo

(2007) mengemukakan bahwa informasi yang diperoleh baik dari pendidikan

formal maupun nonformal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediete

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.

Penelitian yang dilakukan Deviani (2017) menyatakan bahwa lebih dari setengah,

yaitu 39 remaja perempuan (56%) pernah mendapatkan informasi mengenai tablet

zat besi (Fe). Informasi yang diperoleh oleh remaja perempuan tersebut membuat

dirinya tahu mengenai tablet zat besi (Fe), sehingga diperoleh pengetahuan baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sampel (78,7%) memiliki

pengetahuan dalam kategori baik. hal ini kemungkinan disebabkan para petugas

kesehatan selalu melakukan sosialisasi serta mengingatkan akan pentingnya

konsumsi tablet tambah darah, terutama apabila para petugas kesehatan

melakukan pembagian tablet tambah darah di sekolah-sekolah mereka.

Pengetahuan siswi SMA 3 Wonggeduku tentang Anemia umumnya mereka

tahu, umumnya mereka sudah tahu tentang pengertian, penyebab, gejala anemia,

manfaat mengkonsumsi tablet tambah darah, jumlah TTD yang harusnya

dikonsumsi setiap bulan, namun sebagian besar siswi tidak mengetahui kadar HB

remaja putri yang seharusnya, disamping itu mereka juga umumnya tidak

mengetahui sumber makanan yang kaya akan zat besi.

Page 38: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

27

Sejalan dengan penelitian Deviani (2017) di SMA Negeri 10 Kota Bogor

menyatakan bahwa dari penelitian pengukuran pengetahuan mengenai konsumsi

tablet zat besi (Fe) yang telah dilakukan terhadap 70 remaja perempuan

menunjukan bahwa lebih dari setengahnya yaitu 39 remaja perempuan (56%)

memiliki pengetahuan cukup, kurang dari setengahnya yaitu 25 remaja

perempuan (36%) memiliki pengetahuan baik, dan sebagian kecil yaitu 6 remaja

perempuan (8%) memiliki pengetahuan kurang.

Sementara penelitian yang dilakukan oleh Riana (2018) di SMAN 1

Gianyar juga menunjukkan bahwa pengetahuan tentang Anemia menunjukkan

bahwa 56,2% responden memiliki pengetahuan baik sedangkan hasil analisis data

pengetahuan tentang Tablet Tambah Darah (TTD) menunjukkan bahwa 44,6%

responden berpengetahuan baik.

Meskipun sebagian besar siswi memiliki pengetahuan yang baik, tidak

serta diikuti dengan perilaku yang bai pula. Perilaku seseorang merupakan hasil

dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya

yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan praktek, Suatu sikap belum

otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt bahavior). Untuk terwujudnya

sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu

kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Selain itu diperlukan

pula faktor dukungan (support) dari pihak lain.

2. Dukungan Guru

Motivasi adalah faktor yang timbul karena ada-nya pengetahuan,

keyakinan (kepercayaan), sarana yang ada, dan kebutuhan yang dirasakan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswi (78,7%) memiliki dukungan

Page 39: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

28

guru dalam kategori kurang. Kurang dukungan tersebut dilihat dari kurang

perhatiannya atau peran serta guru dalam membantu sisi mengonsumsi TTD,

seperti menyediakan air minum ketika pemberian TTD, guru tidak pernah tidak

pernah mengingatkan ataupun menegur siswi yang tidak mengonsumsi TTD, serta

tidak adanya pujian ataupun hadia dari guru untuk siswi yang rajin konsumsi

TTD.

Sebagian besar dukungan guru di SMP 3 Wonggeduku dalam bentuk guru

memperbolehkan siswi untuk mengonsumsi tablet tambah darah serta guru

terkadang memberitahu siswi tentang pentingnya mengonsumsi tablet tambah

darah

Peran guru sangat penting untuk membuat remaja putri patuh mengosumsi

TTD karena waktu remaja putri lebih banyak dihabiskan di sekolah setiap harinya

daripada di rumah. Adanya dukungan guru di sekolah yang mengingatkan remaja

putri mengonsumsi TTD serta memberikan informasi mengenai TTD dapat

memberikan sikap positif dalam diri remaja putri yang akan mewujudkan perilaku

positif pula, yaitu patuh megonsumsi TTD sesuai anjuran (Listiana 2016).

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Nuradhiani (2017)

yang menyatakan bahwa mayoritas siswi (75,4%) mendapatkan dukungan guru

yang baik untuk mengonsumsi TTD, Salah satu upaya untuk meningkatkan

kepatuhan konsumsi TTD remaja putri dalam pelaksanaannya memerlukan

bantuan dari pihak luar, seperti guru.

3. Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa sebagian besar sampel

(63,9%) tidak patuh dalam mengonsumsi tablet tambah darah, meskipun siswi

Page 40: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

29

memiliki pengetahuan yang baik namun kurang patuh dalam mengonsumsi tablet

tambah darah, dukungan guru yang kurang kemungkinan menjadi salah satu satu

penyebab kurang patuhnya siswi dalam mengonsumsi TTD, namun hal yang

mendasari kurang patuhnya siswa adalah persepsi mereka yang menganggap TTD

adalah obat dan mereka berpikiran mereka tidak lagi sakit, selain itu rasa yang

tidak enak serta bau menjadi penyebab rendahnya konsumsi tablet tambah darah

di SMP N 3 Wonggeduku.

Kurang dapat diterimanya rasa TTD menjadi salah satu faktor yang

memengaruhi kepatuhan untuk mengonsumsi TTD. Penelitian lain yang

dilakukan Budiarni dan Subagio (2012), sebesar 48,2% subjek tidak

mengonsumsi TTD karena rasa yang tidak enak dan bau amis (Lestari, 2015).

Penelitian Susanti (2016) pada remaja putri di Kabupaten Tasikmalaya,

menyatakan alasan tertinggi suplemen tidak dikonsumsi adalah bosan atau malas.

Faktor lain yang menyebabkan remaja putri tidak patuh mengonsumsi TTD adalah

efek samping yang dirasakan setelah mengonsumsi TTD (Yuniarti et al. 2015).

Rendahnya tingkat kepatuhan subjek mengonsumsi TTD saat menstruasi

disebabkan oleh kurangnya minat mengonsumsi TTD yang didasari karena in-

dividu merasa tidak sakit dan tidak memerlukan TTD (Lestari, 2015)

Kurangnya dukungan guru juga dapat menyebabkan kurang patuhnya

siswi mengonsumsi tablet tambah darah, Anderman et al. (2009) menyatakan

bahwa anak sekolah lebih dapat menerima informasi dan mengikuti contoh yang

disampaikan. oleh guru dibandingkan pihak lain. Hal ini karena guru dianggap

sebagai tokoh penting bagi anak sekolah

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Lestari (2012) di SMAN 2

Banguntapan Kabupaten Bantul menyatakan bahwa responden yang melakukan

Page 41: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

30

konsumsi tablet Fe pada penelitian ini hanya berjumlah 8 siswi (12.5%) dari total

responden 64 siswi kelas XI. Selain itu penelitian oleh Riana (2018) di SMA N 1

Gianyar juga menyatakan siswi yang patuh mengkonsumsi TTD ditemukan

sebanyak 19,2% dari total 130 responden.

Page 42: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

31

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pengetahuan remaja putri tentang anemia dan tablet tambah darah sebagian besar

(78,7%) dalam kategori baik

2. Dukungan guru pada remaja putri dalam mengonsumsi tablet tambah darah

sebagian besar sampel (78,7%) dalam kategori kurang

3. Kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi tablet tambah darah sebagian besar

(63,9%) dalam kategori tidak patuh.

B. Saran

1. Kepada petugas kesehatan, selain meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang

pentingnya konsumsi tablet tambah darah hendaknya juga memberikan edukasi

kepada guru agar senantiasi memberikan dukungan kepada siswinya untuk rutin

dalam mengonsumsi tablet tambah darah.

2. Kepada pihak Puskesmas, perlunya evaluasi cakupan dan kepatuhan siswa dalam

mengonsumsi tablet tambah darah.

3. Kepada pihak puskesmas dan pihak sekolah perlu adanya kerjasama untuk

menyediakan waktu untuk mengkonsumsi tablet tambah darah secara bersama-sama.

Penyediaan waktu mengonsumsi tablet tambah darah secara bersama ini sebagai upaya

meningkatkan kepatuhan siswi meminum tablet tersebut

4. Kepada pemerintah, perlu adanya solusi berupa modifikasi bentuk dan rasa agar

tablet tambah darah dapat diterima oleh remaja putri.

5. Kepada peneliti selanjutnya, hendaknya melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kepatuhan siswi dalam mengonsumsi tablet tambah darah seperti sikap

dan persepsi.

Page 43: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

32

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. F.F. 2016. Hubungan Antara Persepsi Tentang Penyakit Dengan Kepatuhan

Minum Obat Hipoglikemik Oral (Oho) Di Puskesmas Srondol Kota Semarang.

Universitas Diponegoro. Semarang. Skripsi.

Anderman EM, Lane DR, Zimmerman R, Cupp PK, Phebus V. 2009. Comparing the

efficacy of permanent classroom teachers to temporary health educators for

pregnancy and HIV prevention instruction. Health Promot Pract 10(4):597-

605.

Beauty, A. L. 2016. Hubungan Antara Persepsi dan Dukungan Keluarga dengan

Kepatuhan Minum Obat Pasien Baru Tuberkolosis Paru. Jurusan Ilmu

Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Semarang. Skripsi

Boyoh, M. E., dkk. 2015. Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada

Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Prof. DR.

R. D. Kandou Manado. Ejurnal keperawatan. Volume III, No. 3, Agustus 2015.

Chakma, T., Pinnamneni, V., Pradeep, K. 2012. Factors associated with high

compliance/feasibility during iron and folic acid supplementation in a tribal

area of Madhya Pradesh, India, 16(2). doi:10.1017/S1368980012002704. 377-

380.

Depkes RI. 2003. Pogram Penanggulangan Anemia Gizi pada Wanita Usia Subur (WUS).

Departemen Kesehatan. Jakarta

Depkes RI. 2006. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembang-an

Kesehatan Kementerian Kesehatan. Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. Jakarta:

Deviani, 2011. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Perempuan terhadap Konsumsi

Tablet Zat Besi (Fe) di SMA Negeri 10 Kota Bogor. Poltekkes Kemenkes

Bandung. Karya Tulis Ilmiah

Fitri. Y. 2018. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Konsumsi

Tablet Tambah Darah Pada Siswi Di Sma Pertiwi 1 Padang Tahun 2018.

Universitas Andalas. Padang. Skripsi.

Lestari. P. 2015. Hubungan Pengetahuan dan dengan Konsumsi Tablet Fe saat Menstruasi

pada remaja Putri di SMAN 2 Banguntapal Bantul.. Universitas Sebelas Maret.

Surakarta. Karya Tulis Ilmiah

Listiana A. 2016. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia gizi

besi pada remaja putri di SMKN 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah. J

Kesehatan 8(3):455-469.

Maryani, 2006. Sistem distribusi dan cakupan suplementasi tablet besi ibu hamil pasca

bencana tsunami 2004 di Kabupaten Aceh Besar Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam. JGKI 3(1):66-73.

Page 44: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

33

Nuradhiani, A. 2017. Dukungan Guru Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi Tablet

Tambah Darah Pada Remaja Putri Di Kota Bogor. Jurnal Gizi Pangan, Volume

12, Nomor 3, November 2017.

Pratama, G.W dan Ariastuti. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan

Pengobatan Hipertensi pada Lansia Binaan Puskesmas Klungkung 1. Program

Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Skripsi

Riskesdas. 2013. Laporan Riskesdas 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.

Kemenkes, 2016 Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri

dan Wanita Usia Subur (WUS). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia;

2016. Jakarta

Pasek, M.S., dkk. 2013. Hubungan Persepsi dan Tingkat Pengetahuan Penderita

Tuberkulosis dengan Kepatuhan Pengobatan di Wilayah Kerja Puskesmas

Buleleng 1, 1(1), pp. Jurnal Magister Kedokteran Keluarga.

Pieter, H.Z dan Lubis, N.L. 2013. Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Kencana

Prenada Media Group. Jakarta

Putri. J.A. 2015. Kepatuhan Minum Obat Antituberklosis Pasien TB. Paru. Jurnal.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/1478/1

317 (diakses tanggal 18 Januari 2019)

Riana, NWM. 2018. Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Anemia Dan Tablet

Tambah Darah (Ttd) Dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Ttd Di SMAN 1

Gianyar Tahun 2018. Poltekkes Kemenkes Denpasar. Bali. Skripsi.

Santrock, John W. (2007). Remaja Edisi Kesebelas. Erlangga. Jakarta

Sarwono, S. 2011. Psikologi Remaja. PT. Raja Grafindo. Jakarta

Susetyowati. 2016. Gizi Remaja. In: Hardiansyah, Supariasa, editor. Ilmu Gizi : Teori

& Aplikasi. EGC. Jakarta

Tambayong. 2002. Anatomi fisiologi untuk keperawatan. EGC. Jakarta

WHO. 2005. Worldwide Prevalence of Anemia 1993-2005. World Health.

WHO. 2015. The Global Prevalence Of Anaemia In 2011. World Health Organization,

Geneva

Wong, D. L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6. EGC. Jakarta

Yuniarti, Rusmilawaty, Tunggal T. 2015. Hubung-an antara kepatuhan minum tablet Fe

dengan kejadian anemia pada remaja putri di MA Darul Imad Kecamatan

Tatah Makmur Kabupaten Banjar. JPKMI 2(1):31-36.

Page 45: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU SERTA KEPATUHAN

KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 3

WONGGEDUKU KECAMATAN WONGGEDUKU

KABUPATEN KONAWE

A. Identitas Sampel

Nama :

Umur :

Kelas :

Pekerjaan ortu

a. Ayah :

b. Ibu :

Pendidikan ortu

a. Ayah :

b. Ibu :

B. Kepatuhan Konsumsu Tablet Tambah Darah

1. Apakah Anda mendapatkan tablet tambah tambah darah dalam 1 bulan terakhir?

a. Ya

b. Tidak (lanjut pertanyaan C “pengetahuan”)

2. Berapa jumlah tablet tambah darah yang dikonsumsi selama 1 bulan terkahir?

............ Tablet

Alasan tidak mengonsumsi Tablet Fe ............................................................................

........................................................................................................................................

C. Pengetahuan remaja putri (Total Skor 11)

1. Apakah anda mendangar tentang Anemia (kurang darah) ?

a. Pernah (1)

b. Tidak pernah (0)

2. Jika pernah, apakah yang dimaksud dengan Anemia ?

a. Kurang kadar Hb dalam darah (1)

b. Darah rendah dalam tubuh (0)

c. Tidak tahu (0)

3. Menurut anda, apa penyebab Anemia ?

a. Kurangnya asupan dan pendarahan (1)

b. Terlalu banyak makan makanan berlemak (0)

c. Terlalu banyak pikiran (0)

4. Apa saja gejala dari anemia (kurang darah) ?

a. Diare, kejang (0)

b. Lemah, lesu (1)

c. Pegal, kaki kram (0)

5. Menurut anda, siapa yang beresiko terkena Anemia ?

a. Wanita (1)

b. Laki-laki (0)

c. Laki-laki dan wanita (0)

6. Menurut anda, berapa kadar Hb remaja putri dikatan Anemia ?

a. Bila Hb 12-15 g / dl (0)

b. Bila Hb 15-20 g / dl (0)

c. Bila Hb < 12 g / dl (1)

7. Sumber makanan apa yang paling banyak mengandung zat besi (Fe) ?

a. Ikan, daging, telur, hati (1)

Page 46: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

b. Tahu, Tempe, kacang-kacangan (0)

c. Sayur dan Buah (0)

8. Faktor apa yang menyebabkan wanita kehilangan zat besi yang berlebihan dalam

tubuh ?

a. Menstruasi dan melahirkan (1)

b. Kurang komsumsi makanan bergizi (0)

c. Tidak tahu (0)

9. Jika seseorang menderita Anemia dapat diobati dengan apa ?

a. Obat generik (0)

b. Makan banyak (0)

c. Tablet besi (1)

10. Apa fungsi dari tablet tanda darah pada remaja seperti Anda?

a. Agar volume darah bertambah (0)

b. Agar dapat mencegah penyakit anemia dan memenuhi asupan zat besi (1)

c. Tidak tahu (0)

11. Menurut aturan Kementrian Kesehatan RI berapakah sebaiknya jumlah TTD yang

harus di konsumsi pada remaja putri?

a. 1 Tablet setiap minggu (1)

b. 2 Tablet setiap minggu (0)

c. 3 Tablet setiap minggu (0)

D. Dukungan Guru (Total Skor 6)

No Pertanyaan Ya (1) Tidak (0)

1. Apakah Anda diperbolehkan oleh guru untuk

mengkonsumsi tablet zat besi

2. Apakah Anda pernah diberitahu oleh guru tentang

pentingnya tablet zat besi pada remaja putri seperti anda?

3. Apakah Anda mengonsumsi tablet tambah darah jika

diingatkan oleh guru?

4. Apakah guru berperan serta membantu Anda dalam

mengkonsumsi tablet zat besi, misalkan apabila ada tenaga

kesehatan memberikan TTD disekolah guru menyediakan

air minum

5. Apakah guru pernah menegur anda ketika lupa

mengonsumsi tablet tambah darah

6. Apakah guru pernah memberikan hadiah atau pujian apabila anda mengonsumsi tablet tambah darah

Page 47: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

MASTER TABEL PENELITIAN

Gambaran Pengetahuan Dukungan Guru Dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)

pada Remaja Putri di SMPN 3 Wonggeduku Kabupaten Konawe

No nama umur

kelas (thn)

Kerja ortu Didik Ibu Kepatuhan TTD Pengetahuan Dukungan guru

ayah Ibu ayah ibu Jmlh Kateg. skor % Kateg skor % kateg

1 NH 13 VIII B PETANI IRT SMP SMP 4 Patuh 6 54,55 Kurang 4 66,67 Kurang

2 PA 12 VIIIC PETANI IRT TIDAK SEKOLAH SD 4 Patuh 8 72,73 Baik 3 50,00 Kurang

3 NM 13 VIII A PNS IRT PT SMP 4 Patuh 10 90,91 Baik 4 66,67 Kurang

4 RA 13 VIII C PETERNAK IRT TIDAK SEKOLAH DAK SEKOL 4 Patuh 10 90,91 Baik 4 66,67 Kurang

5 SS 14 VIII C PETANI IRT PT PT 0 Tidak patuh 8 72,73 Baik 3 50,00 Kurang

6 AR 13 VIII A PETANI IRT SD SMP 1 Tidak patuh 10 90,91 Baik 5 83,33 Baik

7 MK 13 VIII B PETANI IRT SMP SD 0 Tidak patuh 9 81,82 Baik 5 83,33 Baik

8 TW 13 VIII B PETANI IRT SD SD 4 Patuh 6 54,55 Kurang 4 66,67 Kurang

9 NI 13 VIII PETANI IRT SMP SMP 4 Patuh 7 63,64 Baik 3 50,00 Kurang

10 MD 13 VIII A PNS IRT PT SMA 0 Tidak patuh 9 81,82 Baik 6 100,00 Baik

11 SE 14 VIII C PETANI IRT SMP SD 0 Tidak patuh 6 54,55 Kurang 1 16,67 Kurang

12 SW 12 VIII C PETANI IRT SD SMP 1 Tidak patuh 9 81,82 Baik 5 83,33 Baik

13 CS 12 VIII C PETANI IRT SMA SMP 1 Tidak patuh 9 81,82 Baik 5 83,33 Baik

14 SR 12 VIII A IRASWAST IRT SMP SMA 1 Tidak patuh 8 72,73 Baik 3 50,00 Kurang

15 RR 13 VIII A PETANI IRT SD SMP 1 Tidak patuh 9 81,82 Baik 5 83,33 Baik

16 KE 12 VIII C IRASWAST IRT SD SMA 2 Tidak patuh 9 81,82 Baik 2 33,33 Kurang

17 DA 13 VIII A PETANI IRT SD SD 1 Tidak patuh 7 63,64 Baik 3 50,00 Kurang

18 RF 13 VIII C PETANI IRT SD SMP 4 Patuh 9 81,82 Baik 4 66,67 Kurang

19 PI 13 VIII B PETANI IRT SD SD 2 Tidak patuh 9 81,82 Baik 2 33,33 Kurang

20 SM 13 VIII C PETANI PETANI SD SMP 4 Patuh 9 81,82 Baik 3 50,00 Kurang

21 KE 13 VIII PETANI IRT SMP SD 0 Tidak patuh 8 72,73 Baik 4 66,67 Kurang

22 RA 13 VIII C PETANI IRT SD SD 2 Tidak patuh 9 81,82 Baik 2 33,33 Kurang

23 NA 13 VIII A PETANI IRT SD SD 1 Tidak patuh 9 81,82 Baik 5 83,33 Baik

24 MA 13 VIII A IRASWAST IRT SD SD 1 Tidak patuh 9 81,82 Baik 5 83,33 Baik

25 IP 13 VIII C PETANI IRT SMP SD 4 Patuh 6 54,55 Kurang 2 33,33 Kurang

26 AZ 13 VIII PEDAGANG PEDAGANG SMA SMP 0 Tidak patuh 10 90,91 Baik 2 33,33 Kurang

27 MA 13 VIII B PETANI IRT SMP SMA 4 Patuh 6 54,55 Kurang 3 50,00 Kurang

28 NA 13 VIII B PETANI IRT SD SD 0 Tidak patuh 9 81,82 Baik 3 50,00 Kurang

29 SNS 12 VIII B PETANI PEDAGANG SMA SMA 2 Tidak patuh 9 81,82 Baik 3 50,00 Kurang

30 LR 13 VIII B PETANI IRT SMP SMP 3 Tidak patuh 9 81,82 Baik 3 50,00 Kurang

Page 48: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

No nama umur

kelas (thn)

Kerja ortu Didik Ibu Kepatuhan TTD Pengetahuan Dukungan guru

ayah Ibu ayah ibu Jmlh Kateg. skor % Kateg skor % kateg

31 SN 13 VIII C PETANI IRT SMP SD 2 Tidak patuh 10 90,91 Baik 3 50,00 Kurang

32 NM 12 IX A PETANI IRT SD SMP 4 Patuh 9 81,82 Baik 1 16,67 Kurang

33 NH 12 IX B PETANI IRT SD SMP 0 Tidak patuh 6 54,55 Kurang 5 83,33 Baik

34 NR 14 IX B PETANI IRT SD SD 4 Patuh 8 72,73 Baik 4 66,67 Kurang

35 NS 13 IX C PETANI IRT SD SD 0 Tidak patuh 8 72,73 Baik 5 83,33 Baik

36 DR 14 IX A PETANI IRT SD SMA 0 Tidak patuh 8 72,73 Baik 3 50,00 Kurang

37 AD 14 IX A PETANI IRT SMP SMA 4 Patuh 7 63,64 Baik 4 66,67 Kurang

38 MU 15 IX A PETANI PEDAGANG SD SMP 0 Tidak patuh 6 54,55 Kurang 4 66,67 Kurang

39 AR 14 IX A PETANI IRT SD SD 0 Tidak patuh 7 63,64 Baik 3 50,00 Kurang

40 SW 14 IX A PETANI IRT SD SMP 0 Tidak patuh 8 72,73 Baik 3 50,00 Kurang

41 IY 14 IX PETANI IRT SD SD 0 Tidak patuh 7 63,64 Baik 3 50,00 Kurang

42 KH 13 IX PETANI IRT SD SD 0 Tidak patuh 6 54,55 Kurang 3 50,00 Kurang

43 AR 13 IX C SWASTA IRT SD SMP 4 Patuh 7 63,64 Baik 3 50,00 Kurang

44 EY 12 IX C PETANI IRT SD SD 4 Patuh 6 54,55 Kurang 3 50,00 Kurang

45 MI 14 IX C PETANI IRT SD SMA 4 Patuh 8 72,73 Baik 6 100,00 Baik

46 JD 14 IX SWASTA IRT SMA SMA 2 Tidak patuh 6 54,55 Kurang 2 33,33 Kurang

47 NK 14 IX B PETANI IRT SMP SMP 0 Tidak patuh 7 63,64 Baik 1 16,67 Kurang

48 AF 13 IX IRASWAST IRT SD SMA 0 Tidak patuh 4 36,36 Kurang 5 83,33 Baik

49 RW 13 IX B PETANI IRT SD SD 3 Tidak patuh 8 72,73 Baik 3 50,00 Kurang

50 AR 14 IX B PETANI IRT SMA SMA 4 Tidak patuh 6 54,55 Kurang 2 33,33 Kurang

51 KY 14 IX PETANI PETANI SD SD 0 Tidak patuh 8 72,73 Baik 1 16,67 Kurang

52 HI 14 IX C IRASWAST IRT SD SD 0 Tidak patuh 8 72,73 Baik 1 16,67 Kurang

53 AE 14 IX A PETANI PETANI SMP SMP 0 Tidak patuh 8 72,73 Baik 1 16,67 Kurang

54 NDP 13 IX IRASWAST IRT PT SMA 0 Tidak patuh 9 81,82 Baik 1 16,67 Kurang

55 NS 12 IX A PETANI PNS SMP PT 1 Tidak patuh 7 63,64 Baik 4 66,67 Kurang

56 SR 14 IX PETANI IRT SD SD 0 Tidak patuh 8 72,73 Baik 1 16,67 Kurang

57 PW 15 IX PETANI IRT SD SD 4 Patuh 7 63,64 Baik 2 33,33 Kurang

58 RU 15 IX B PETANI PETANI SMP SMA 4 Patuh 6 54,55 Kurang 3 50,00 Kurang

59 KS 15 IX B PETANI IRT SD SD 4 Patuh 7 63,64 Baik 3 50,00 Kurang

60 RW 12 IX C PETANI IRT SD SMP 4 Patuh 7 63,64 Baik 3 50,00 Kurang

61 NH 16 IX C PETANI IRT SMP SD 4 Patuh 8 72,73 Baik 6 100,00 Baik

Page 49: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …

DOKUMENTASI PENELITIAN

Meminta Izin Kepada Guru Sekolah Siswi SMPN 3 Wonggeduku

Wawancara dengan siswi Wawancara dengan siswi

Page 50: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …
Page 51: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …
Page 52: GAMBARAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN GURU DAN …