GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

41
GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI PUSKESMAS JOHAN PAHLAWANKABUPATEN ACEH BARATTAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ANITA NIM : 06C10104260 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2012

Transcript of GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

Page 1: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI PUSKESMAS JOHAN PAHLAWANKABUPATEN

ACEH BARATTAHUN 2012

SKRIPSI

OLEH:

ANITA

NIM : 06C10104260

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT

2012

Page 2: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI PUSKESMAS JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN

ACEH BARAT TAHUN 2012

SKRIPSI

OLEH:

ANITA

NIM : 06C10104260

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan

Masyarakat pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar

Meulaboh

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT

2012

Page 3: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG

MEMPUNYAI BALITA TENTANG MANFAAT

POSYANDU DI DESA KUBANG GAJAH

KECAMATAN KUALA PESISIR

KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

OLEH :

CUT ELVIDA KHARISMA DEWI

NIM : 06C10104173

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH - ACEH BARAT

TAHUN 2013

Page 4: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Posyandu merupakan pos terdepan dalam mendeteksi gangguan kesehatan

masyarakat sebagai perpanjangan tangan puskesmas dalam memberikan

pelayanan secara terpadu. Sebagai wadah peran serta masyarakat, posyandu

menyelenggarakan sistem kegiatan pelayanan dasar, peningkatan kualitas

manusia, pemerataan pelayanan bidang kesehatan melalui kegiatan pelayanan

imunisasi, pendidikan gizi masyarakat serta pelayanan kesehatan ibu dan anak

(DepKes RI, 2011).

Pos pelayanan terpadu atau posyandu merupakan bagian dari pembangunan

kesehatan yang dipogramkan oleh pemerintah dimana sasarannya adalah

pembangunan kesehatan untuk mencapai keluarga kecil, bahagia dan sejahtera

yang dilaksanakan oleh keluarga, bersama masyarakat dengan bimbingan dari

petugas kesehatan setempat (Nugraha, 2012).

Menurut DepKes RI (2011), posyandu bertujuan memberdayakan

masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap

individu, keluarga serta lingkungannya secara mandiri dengan mengembangkan

Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM). Posyandu merupakan salah

satu UKBM yang sudah sangat luas dikenal di masyarakat dan telah masuk dalam

bagian keseharian kehidupan sosial di pedesaan maupun perkotaan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat yaitu faktor

predisposisi yang mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai,

umur, dan jenis kelamin, faktor pendukung yaitu sumber daya kesehatan,

Page 5: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

2

keterjangkauan, komitmen, dan faktor penguat yang mencakup sikap dan perilaku.

Ketiga faktor tersebut berhubungan dengan ibu- ibu yang membawa balita ke

posyandu secara teratur, hal ini sangat penting untuk mendapatkan pelayanan gizi

dan kesehatan (Notoatmodjo, 2007).

Posyandu merupakan salah satu pelayanan kesehatan di desa untuk

memudahkan masyarakat untuk mengetahui atau memeriksakan kesehatan

terutama untuk ibu hamil dan anak balita. Keaktifan keluarga pada setiap kegiatan

posyandu tentu akan berpengaruh pada keadaan sta tus gizi anak balitanya, karena

salah satunya tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status gizi

masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil. Kegiatan di posyandu merupakan

kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan

kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang

dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapat pendidikan dan

pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar (Adisasmito,

2009).

Sasaran posyandu yang terutama adalah ibu yang mempunyai anak balita

dengan tujuan memperkenalkan inovasi kesehatan dan teknologi kesehatan. Oleh

karena masih banyaknya jumlah penduduk yang tinggal dipedesaan, komunikasi

dengan masyarakat desa lebih diutamakan karena komunikasi dengan masyarakat

desa merupakan bagian dari komunikasi dengan masyarakat Indonesia seluruhnya

(DepKes RI , 2011).

Di era desentralisasi atau otonomi daerah, kualitas Sistem Informasi

Kesehatan (SIK) sangat ditentukan oleh kualitas sistem informasi kesehatan di

Kabupaten /Kota, termasuk didalamnya produk informasi kesehatan yaitu profil

Page 6: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

3

kesehatan. Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya. Dalam

kerangka tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan

berkesinambungan mulai dari tingkat pusat sampai ke Kabupaten/Kota, untuk itu

ditetapkan visi pembangunan kesehatan Indonesia. Di Provinsi Aceh saat ini

terdapat 5.715 posyandu yang dalam keadan aktif dan dapat melayani masyarakat

pedesaan (Hadi, 2006).

Kabupaten Nagan Raya memiliki 256 posyandu dalam keadaan aktif dan

dapat melayani masyarakat yang akan berkunjung untuk memeriksakan

kesehatannya, akan tetapi ada sebahagian dari ibu yang mempunyai anak balita

yang belum mengerti tentang manfaat posyandu (Dinkes Nagan Raya, 2012).

Desa Kubang Gajah Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya memiliki jumlah

penduduk sebanyak 673 jiwa yang terdiri dari 272 KK, Desa Kubang Gajah

mengadakan layanan posyandu setiap satu bulan sekali pada tanggal 17, rata - rata

yang berkunjung ke posyandu terhitung dari bulan mei sampai dengan bulan

agustus pada tahun 2012 berjumlah 61 orang dari jumlah balita sebanyak 70 orang

yang ada di Desa Kubang Gajah (Puskesmas Kubang Gajah, 2012).

Ibu – ibu yang mempunyai anak balita di Desa Kubang Gajah Kecamatan

Kuala Pesisir, hingga saat ini masih kurang berpartisipasi didalam kegiatan

posyandu, masih banyak ibu yang enggan membawa anak balitanya untuk berobat

dan memeriksakan kesehatan serta perkembangan anaknya ke posyandu, hal ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah faktor motivasi, sikap dan

pekerjaan ibu.

Page 7: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

4

Berdasarkan permasalahan di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Anak

Balita Tentang Manfaat Posyandu Di Desa Kubang Gajah Kecamatan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka perumusan masalah sebagai berikut:

apakah ada hubungan antara motivasi, sikap, dan pekerjaan ibu dengan manfaat

posyandu?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Anak

Balita Tentang Manfaat Posyandu Di Desa Kubang Gajah Kecamatan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan manfaat posyandu.

2. Untuk mengetahui hubungan antara sikap dengan manfaat posyandu.

3. Untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan dengan manfaat posyandu.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai

pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang manfaat pelayanan

posyandu.

2. Untuk memperdalam ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah.

Page 8: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

5

1.4.2 Manfaat Aplikatif

1. Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat bagi ibu-

ibu untuk lebih meningkatkan pengetahuannya terhadap manfaat

posyandu.

2. Bagi Posyandu hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan sebagai

fasilitator Posyandu dalam meningkatkan mutu pelayanan Posyandu

terutama dalam memotivasi kunjungan Ibu.

Page 9: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

malalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga, yang merupakan domain untuk terbentuknya tindakan seseorang. Prilaku

yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak

didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan merupakan penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang

terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata,hidung, telinga dan lain

sebagainya), (Taufik, 2007).

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang mencakup didalam tingkatan domain kognitif mempunyai

6 tingkatan (Notoatmodjo, 2007) yaitu:

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik, dan seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini

adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja

untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara

Page 10: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

7

lain: menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan

sebagainya.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek

atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramaikan dan sebagainya terhadap objek yang telah

dipelajari. Misalnya, dapat menjelaskan mengapa harus dapat

menghindari pergaulan bebas.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang rill (sebenarnya).

Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,

rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang

lainnya. Misalnya, dapat menggunakan rumus statistik dalam

perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-

prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) didalam

pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lainnya. Kemampuan

analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja : dapat

Page 11: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

8

menggambarkan (membuat bagan) membedakan, memisahkan,

mengelompokkan dan sebagainya.

5. Sintesis (Syntesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuanuntuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi- formulasi yang ada. Misalnya, dapat

menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan

dan sebagainya.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada.

2.1.3 Cara memperoleh pengetahuan

Pengetahuan memungkinkan seseorang memecahkan masalah yang

dihadapinya. Menurut Notoatmodjo (2007) cara yang digunakan untuk

memperoleh pengetahuan dapat dilakukan dengan cara tradisional dan cara

modern (ilmiah).

a) Cara tradisional

Cara tradisional dapat diperoleh melalui cara coba salah (trial and error)

dimana cara ini telah banyak dipakai orang sebelum adanya kebudayaan

bahkan mungkkin sebelum adanya peradaban, cara kekuasaan atau

otoritas yaitu cara memperoleh pengetahuan dari kehidupan sehari-hari

Page 12: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

9

cara memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman masa laluuntuk

memecahkan suatu masalah, dan cara memperoleh pengetahuan melalui

jalan pikiran dimana cara ini sejalan dengan perkembangan kebudayaan

manusia.

b) Cara modern

Cara modern yaitu cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis, dan alamiah. Cara ini disebut metode

penulisan atau lebih populer disebut metodologi penulisan.

Menurut Notoatmodjo (2007) sebelum seseorang mengadopsi prilaku baru,

akan terjadi proses yang berurutan yakni :

1. Awarenes (Kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

2. Interst (Merasa Tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut.

Dimanasikap subjek tersebut sudah dimulai.

3. Evaluation (Menimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya.

4. Trial dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan

apa yang dikehendaki oleh stimulus.

5. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

Apabila penerimaan perilaku atau adopsi prilaku melalui proses seperti ini,

dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka prilaku

tersebut akan bersifat langgeng. Sebaliknya apabila prilaku itu tidak didasari oleh

pengetahuan dan kesadaran akan tidak berlangsung lama. Jadi, pentingnya

Page 13: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

10

pengetahuan disini adalah dapat menjadi dasar dalam merubah prilaku sehingga

prilaku itu langgeng.

2.2 Motivasi

2.2.1 Definisi Motivasi

Motivasi merupakan faktor penggerak maupun dorongan yang dapat

memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku manusia

atau individu untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri. Istilah

motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang

terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau

berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan

dalam tingkah lakunya yang dapat berupa rangsangan dorongan, atau pembangkit

tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu (Sardiman, 2013).

Sedangkan menurut Gray dalam Winardi (2011) motivasi merupakan

sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu yang

menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam hal

melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu. Motivasi mewakili proses-proses

psikologikal yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya dan terjadinya persistensi

kegiatan-kegiatan sukarela yang diarahkan ke tujuan tertentu.

Menurut Manslow (2010) motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah

perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki

motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat

untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang

sekarang.

Page 14: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

11

2.2.2 Sumber Motivasi

Motivasi memiliki fungsi bagi seseorang karena motivasi dapat menjadikan

seseorang mengalami perubahan kearah yang lebih baik. Menurut Widayatun

(2009) ada beberapa sumber motivasi yang dapat mempengaruhi seseorang

sehingga mengalami perubahan kearah yang lebih baik dan dapat membangun

semangat yang terdiri dari :

1. Motivasi Instrinsik

Yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, motivasi

instrinsik adalah perasaan nyaman pada ibu nifas ketika dia berada di

rumah bersalin.

2. Motivasi Ekstrinsik

Yaitu motivasi yang datangnya dari luar individu, misalnya saja

dukungan verbal dan non verbal yang diberikan oleh teman dekat atau

keakraban sosial.

3. Motivasi terdesak

Yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit dan munculnya

serentak serta menghentak dan cepat sekali.

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Soemanto (2011) motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh dua

faktor yaitu :

a. Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu, yang

terdiri atas:

1. Persepsi individu mengenai diri sendiri, seseorang termotivasi atau

tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif

Page 15: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

12

berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan

mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak.

2. Harga diri dan prestasi, faktor ini mendorong atau mengarahkan

individu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang

mandiri, kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status

tertentu dalam lingkungan masyarakat serta dapat mendorong individu

untuk berprestasi.

3. Harapan, adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini

merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi

sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan

dari perilaku.

4. Kebutuhan, manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan

dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih

potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan

seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan dan

memberi respon terhadap tekanan yang dialaminya.

5. Kepuasan kerja, lebih merupakan suatu dorongan efektif yang muncul

dalam diri individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari

perilaku.

b. Faktor Eksternal, faktor yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas:

1. Jenis dan sifat pekerjaan, dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat

pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan

mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan

Page 16: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

13

yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengartuhi oleh sejauh

mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud;

2. Kelompok kerja dimana individu bergabung, kelompok kerja atau

organisasi tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau

mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku

tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat membantu

individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran,

kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu

sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.

3. Situasi lingkungan pada umumnya, setiap individu terdorong untuk

berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi

secara efektif dengan lingkungannya;

4. Sistem imbalan yang diterima, imbalan merupakan karakteristik atau

kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang

dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku

dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih

besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk

berperilaku dalam mencapai tujuan. Perilaku dipandang sebagai tujuan

sehingga ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.

2.3 Sikap

2.3.3 Pengertian Sikap

Menurut Notoatmodjo (2007) sikap merupakan reaksi atau respon yang

masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek sikap secara

nyata menunjukkan kondisi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu

Page 17: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

14

yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional

terhadap stimulus sosial.

New Comb salah seorang ahli psikologis, menyatakan bahwa sikap

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu (Notoatmodjo, 2007).

Sikap dikatakan sebagai suatu respon evaluatif. Respon hanya akan timbul

apabila individu dihadapakan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya

reaksi individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan

sebagai sikap itu timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang

memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk dalam nilai baik buruk,

positif negatif, menyenangkan tidak menyenangkan, yang kemudian mengkristal

sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap (Azwar, 2009).

Secara sederhana, sikap adalah cara mengkomunikasikan suasana hati

(mood) dalam diri sendiri kepada orang lain. Bila merasa optimistik dan

memperkirakan akan mengalami pertemuan yang berhasil, hal ini memancarkan

sikap positif dan orang-orang biasanya menanggapinya dengan baik. Bila merasa

pesimistik dan menduga hal-hal yang buruk, sikap dalam hal ini sering kali

negatif, dan orang-orang cenderung menjauhi kita, sikap merupakan cerminan

jiwa. Sikap adalah cara melihat sesuatu secara mental (Chapman, 2008).

2.3.4 Ciri-ciri Sikap

Sikap bukan dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari

sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya. Sifat ini

membedakan dengan sifat motivatif biogenetis seperti lapar, haus, kebutuhan akan

istirahat. Sikap dapat berubah-ubah, karena itu sikap dapat dipelajari dan oleh

Page 18: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

15

karena itu sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan

dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang lain. Sikap tidak

berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu

objek. Dengan kata lain, sikap itu terbentuk, dipelajari atau berubah senant iasa

berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas,

(Maramis, 2009).

2.3.3 Komponen Sikap

Dalam bagian lain Allport dalam Notoadmodjo (2007) menjelaskan bahwa

sikap itu mempunyai 3 komponen pokok, yaitu :

1. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.

3. Kecendrungan untuk bertindak.

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh

(total anttitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran,

keyakinan dan emosi memegang peranan penting (Notoatmodjo, 2007).

2.3.5 Tingkatan Sikap

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari empat t ingkatan,

yakni sebagai berikut (Notoatmodjo, 2007) :

a. Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (objek).

Page 19: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

16

b. Merespon (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan

tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dan sikap.

c. Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

d. Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

2.4 Pekerjaan

2.4.1 Definisi Pekerjaan

Pekerjaan adalah aktifitas yang dilakukan sehari-hari, dimana seluruh

bidang pekerjaan umumnya di perlukan adanya hubungan sosial dan hubungan

dengan orang baik, setiap orang harus dapat bergaul dengan orang lain, setiap

orang harus bergaul dengan teman sejawat maupun berhubungan dengan atasan.

Pekerjaan dapat menggambarkan tingkat kehidupan seseorang karena dapat

mempengaruhi sebagian aspek kehidupan seseorang termasuk pemeliharaan

kesehatan. Dinyatakan bahwa jenis pekerjaan dapat berperan dalam pengetahuan

(Notoatmodjo, 2007).

2.4.2 Ibu Bekerja

Ibu yang bekerja adalah wanita dinamis yang mempunyai kelebihan dan

kemampuan untuk mengimbangi berbagai tanggung jawab (misalnya menjadi ibu,

isteri dan guru) dengan memberikan tumpuan tanggung jawab dengan cara yang

tersendiri (Samuelson, 2010). Banyak persoalan yang dialami oleh para ibu rumah

Page 20: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

17

tangga yang bekerja di luar rumah, seperti bagaimana mengatur waktu dengan

suami dan anak hingga mengurus tugas-tugas rumah tangga dengan baik.

Menurut Samuelson (2010) faktor- faktor yang menjadi sumber persoalan

bagi para ibu yang bekerja dapat dibedakan dalam beberapa faktor sebagai

berikut:

1. Faktor Internal

Yang dimaksud dengan faktor internal adalah persoalan yang timbul

dalam diri pribadi sang ibu tersebut. Ada di antara para ibu yang lebih

senang jika dirinya benar-benar hanya menjadi ibu rumah tangga, yang

sehari-hari berkerja di rumah dan mengatur rumah tangga. Namun,

keadaan menuntutnya untuk bekerja, untuk membantu keuangan

keluarga. Biasanya, para ibu yang mengalami masalah demikian,

cenderung merasa sangat lelah (terutama secara psikis), karena seharian

memaksakan diri untuk bertahan di tempat kerja.

2. Faktor Eksternal

a. Dukungan suami

Dukungan suami dapat diterjemahkan sebagai sikap-sikap penuh

pengertian yang ditunjukkan dalam bentuk kerja sama yang positif,

ikut membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, membantu

mengurus anak-anak serta memberikan dukungan moral dan

emosional terhadap karir atau pekerjaan istrinya.

b. Kehadiran anak

Masalah pengasuhan terhadap anak, biasanya dialami oleh para ibu

bekerja yang mempunyai anak kecil/balita/batita. Semakin kecil usia

Page 21: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

18

anak, maka semakin besar tingkat stress yang dirasakan. Rasa bersalah

karena meninggalkan anak untuk seharian bekerja, merupakan

persoalan yang sering dipendam oleh para ibu yang bekerja. Apalagi

jika pengasuh yang ada tidak dapat diandalkan/dipercaya, sementara

tidak ada family lain yang dapat membantu.

c. Masalah pekerjaan

Pekerjaan, bisa menjadi sumber ketegangan dan stress yang besar bagi

para ibu bekerja. Hal demikian akan membuat ibu menjadi amat lelah,

sementara kehadirannya masih sangat dinantikan oleh keluarga di

rumah. Kelelahan psikis dan fisik itu yang sering membuat mereka

sensitif dan emosional, baik terhadap anak-anak maupun terhadap

suami. Keadaan ini biasanya makin intens, disaat situasi di rumah

tidak mendukung dalam arti, suami (terutama) dan anak-anak (yang

sudah besar) kurang bisa bekerja sama untuk mau bergantian melayani

dan membantu sang ibu, atau sekedar meringankan pekerjaan rumah

tangga.

2.4.3 Ibu Tidak Bekerja

Menurut Fitriani (2010) ibu yang tidak bekerja merupakan ibu yang hanya

menjalankan fungsinya sebagai ibu rumah tangga dan banyak menghabiskan

waktunya dirumah tanpa terikat pekerjaan diluar rumah.

Sedangkan menurut Muhammad (2010) ibu yang tidak bekerja adalah ibu –

ibu yang tidak melakukan pekerjaan mencari penghasilan dan hanya menjalankan

fungsi sebagai ibu rumah tangga saja.

Page 22: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

19

2.5 Posyandu

2.5.1 Definisi Posyandu

Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah suatu wadah komunikasi alih

teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana (KB)

dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan

pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana

yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak

dini (Sembiring, 2011). Jadi, posyandu adalah suatu bentuk UKBM (Upaya

Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat) yang kegiatannya sepenuhnya dijalankan

oleh masyarakat (DepKes RI, 2011).

Gagasan posyandu pertama kali dicetuskan oleh Dr. Soyono Yahya, MPH

yang merupakan dirjen Binkesmas. Konsep awal berdirinya posyandu adalah

keterpaduan antara KB-Kesehatan. Selanjutnya, pada tahun 1985 dikeluarkan

instruksi bersama Mendagri, Menkes, dan Kepala BKKBN untuk pelaksanaan

posyandu (Zulkifli, 2012).

2.5.2 Tujuan Posyandu

Tujuan pokok dari Posyandu menurut Effendy (2009), antara lain untuk :

1. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan untuk menurunkan angka

kematian ibu dan anak

3. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera

4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan kegiatan–kegiatan lain yang menunjang

peningkatan kemampuan hidup sehat, pendekatan dan pemerataan

Page 23: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

20

pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan

cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan geografi

5. Meningkatkan dan pembinaaan peran serta masyarakat dalam rangka

alih tehnologi untuk swakelola usaha–usaha kesehatan masyarakat.

2.5.3 Tugas Utama Posyandu

Menurut Zulkifli (2012) tugas utama posyandu adalah untuk

menyelenggarakan lima jenis kegiatan yang dikenal dengan “Panca Krida

Posyandu”. Kegiatan tersebut antara lain:

1. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta

bayi, anak balita dan anak prasekolah

b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk

karena kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian

makanan tambahan vitamin dan mineral.

c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasinya

d. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan

program KIA.

2. KB (Keluarga Berencana)

a. Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan

perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena

melahirkan anakberkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi

b. Cara-cara penggunaan pil, kondom, dan sebagainya.

3. Imunisasi

Page 24: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

21

Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x, polio

3x, dan campak 1x pada bayi.

4. Peningkatan Gizi

a. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat

b. Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori

cukup kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang

menyusui

c. Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5

tahun.

5. Penanggulangan Diare

Penanggulangan diare dapat dilakukan dengan cara pembagian oralit.

Dalam perkembangannya kegiatan posyandu ini kemudian ditambahkan lagi

sehingga menjadi “Sapta Krida Posyandu.” Dua kegiatan tambahan ini di

antaranya adalah :

1. Sanitasi dasar yang meliputi cara-cara pengadaan air bersih, pembuangan

kotoran dan air limbah yang benar, pengolahan makanan dan minuman.

2. Penyediaan obat esensial.

2.6 Kerangka Teoritis

Adapun kerangka teoritis yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

hubungan tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang manfaat

posyandu yang mencakup motivasi, sikap dan pekerjaan semua isi kerangka

teoritis sesuai dengan tertera dalam daftar pustaka.

Page 25: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

22

Skema 2.1 Kerangka Teoritis

2.7 Kerangka Konsep Penelitian

Independen Dependen

Motivasi

Sikap

Pekerjaan

Skema 2.2 Kerangka Konsep

Manfaat Posyandu

Pengetahuan

- Notoatmodjo 2007

Motivasi

- Swabus 2006

- Mohibbin 2008

- Purwanto 2006

- Widayatun 2008

Sikap

- Natoatmodjo 2007

Pekerjaan

- Natoatmodjo 2007

Manfaat Posyandu

Page 26: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

23

2.8 Hipotesisi Penelitian

1) Ada hubungan Motivasi dengan manfaat posyandu

2) Ada hubungan sikap dengan manfaat posyandu

3) Ada hubungan Pekerjaan dengan manfaat posyandu

Page 27: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

24

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan Cross-sectional

dimana variabel bebas dan variabel terikat yang terjadi pada objek penelitian

diobservasi dan diukur dalam waktu bersamaan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi

Penelitian ini telah dilakukan di Desa Kubang Gajah Kecamatan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 17 september sampai dengan 30

september tahun 2013.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak balita yang

ada di Desa Kubang Gajah sebanyak 50 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan perwakilan dari populasi yang akan diteliti. Jumlah

sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumusan (Arikunto, 2006) yang

menjelaskan bahwa apabila pengambilan sampel pada subjek penelitian kurang

dari 100, maka dapat diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mengambil seluruh populasi

Page 28: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

25

menjadi sampel penelitian yaitu sebanyak 50 orang atau lebih dikenal dengan

metode totaly population.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian dengan

menggunakan kuesioner.

3.4.2 Data Sekunder

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya,

Puskesmas Padang Panyang serta buku-buku perpustakaan yang berhubungan

dengan permasalahan penelitian.

3.5 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Independen

1 Motifasi

Defenisi

Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur

Skala Ukur

Tindakan langsung ibu terhadap manfaat Posyandu.

Wawancara Quesioner 1. Baik

2. Tidak Baik Ordinal

2 Sikap

Defenisi

Cara Ukur

Alat Ukur Hasil Ukur

Skala Ukur

Respon ibu terhadap pemberian ASI

Ekslusif. Wawancara

Quesioner 1. Setuju 2. Tidak Setuju

Ordinal

3 Variabel Pekerjaan

Defenisi

Cara Ukur Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala Ukur

Kegiatan atau aktifitas responden sehari- hari yang memperoleh penghasilan dalam

satu bulan. Wawancara Quesioner

1. Bekerja 2. Tidak Bekerja

Ordinal

Page 29: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

26

Variabel Depeden

4 Manfaat Posyandu

Definisi Cara Ukur

Alat Ukur Hasil Ukur

Skala Ukur

Pengetahuan dan manfaat yang dirasakan ibu saat berkunjung ke posyandu. wawancara

Kuesioner 1. Bermanfaat

2. Tidak bermanfaat Ordinal

3.6 Aspek Pengukuran Variabel

1. Motivasi

- Baik : Apabila menjawab pertanyaan dengan benar > 5

- Tidak Baik : Apabila menjawab pertanyaan dengan benar ≤ 5

2. Sikap

- Setuju : Apabila menjawab pertanyaan dengan benar > 5

- Tidak Setuju : Apabila menjawab pertanyaan dengan benar ≤ 5

3. Pekerjaan

- Bekerja : Apabila mempunyai kegiatan diluar rumah

- Tidak Bekerja : Apabila tidak mempunyai kegiatan diluar rumah

4. Manfaat Posyandu

- Bermanfaat : Apabila menjawab pertanyaan dengan benar > 2

- Tidak Bermanfaat: Apabila menjawab pertanyaan dengan benar ≤ 2

3.7. Teknik Analisa Data

3.7.1. Analisa Univariat

Analisa Univariat merupakan analisa yang digunakan untuk menjelaskan

karakteritik masing-masing variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini

analisa Univariat digunakan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan angka atau

nilai karakteristik responden berdasarkan motivasi, sikap dan pekerjaan tentang

manfaat posyandu.

Page 30: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

27

3.7.2 Analisa Bivariat

Analisis Bivariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-Square

(X2) untuk memperoleh apakah dua variabel saling berhubungan atau sebaliknya

dengan menggunakan rumus :

X2 = (O−E)2

𝐸

Dimana :

O : Frekuensi observal df : Degree of fredom (derajat kebebasan)

E : Frekuensi expected

Page 31: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

Desa Kubang Gajah merupakan salah Desa yang terletak di Kecamatan

Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Desa Kubang Gajah memiliki batasan-

batasan tertentu, yaitu di Sebelah utara berbatasan dengan Kuala Tuha, di Sebelah

Timur berbatasan dengan Desa Seunagan, di Sebelah barat berbatasan dengan

Samudra India dan di Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kuala Trang.

4.1.2 Hasil Analisa Univariat

4.1.2.1 Motivasi

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Responden di Desa Kubang Gajah

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

No Motivasi F %

1. Baik 35 70

2. Kurang Baik 15 30

Total 50 100

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas diketahui mayoritas motivasi responden

berada pada kategori tinggi dengan jumlah 35 orang (70%).

4.1.2.2 Sikap

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sikap Responden di Desa Kubang Gajah

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

No Sikap f %

1. Setuju 28 56

2. Tidak Setuju 22 44

Total 50 100

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas diketahui mayoritas sikap responden berada

pada kategori setuju dengan jumlah 28 orang (56%).

Page 32: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

29

4.1.2.3 Pekerjaan

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Desa Kubang Gajah

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

No Pekerjaan f %

1. Bekerja 32 64

2. Tidak Bekerja 18 36

Total 50 100

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas diketahui mayoritas pekerjaan responden

berada pada kategori tidak bekerja dengan jumlah 32 orang (64%).

4.1.2.4. Manfaat Posyandu

Tabel 4.4. Manfaat Posyandu Responden di Desa Kubang Gajah Kecamatan

Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

No Manfaat Posyandu f %

1. Bermanfaat 39 78

2. Tidak Bermanfaat 11 22

Total 50 100

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat diketahui mayoritas manfaat posyandu

responden berada pada kategori bermanfaat dengan jumlah 39 orang (78%).

4.1.3 Hasil Analisa Bivariat

4.1.3.1 Hubungan Motivasi dengan Manfaat Posyandu

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hubungan Motivasi dengan Manfaat

Posyandu di Desa Kubang Gajah Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

N

o Motivasi

Manfaat Posyandu

Jumlah

Uji Statistik

Bermanfaat Tidak

Bermanfaat P OR

f % F % f %

1. Baik 31 88,6 4 11,4 35 100

0,010 6,7 2. Tidak Baik 8 53,3 7 46,7 15 100

Jumlah 39 11 50

Dari tabel di atas dapat dilihat dari 35 orang yang bermotivasi baik ternyata

88,6% yang menyatakan bahwa posyandu bermanfaat dan dari 15 orang yang

Page 33: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

30

bermotivasi tidak baik ternyata 53,3% yang menyatakan bahwa posyandu

bermanfaat.

Setelah dilakukan Uji Statistik dengan menggunakan uji Chi-Square dengan

taraf kepercayaan 95% (α= 0,05), diperoleh nilai p-value = 0,010 < (0,05).

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara motivasi dengan manfaat posyandu. Besarnya hubungan dapat

dilihat dari nilai Odds Ratio (OR), yaitu 6,7 dimana pengetahuan responden

mempunyai peluang 6,7 kali dalam memanfaatkan posyandu.

4.1.3.2 Hubungan Sikap dengan Manfaat Posyandu

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hubungan Sikap dengan Manfaat Posyandu

di Desa Kubang Gajah Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten

Nagan Raya Tahun 2013

N

o Sikap

Manfaat Posyandu

Jumlah

Uji Statistik

Bermanfaat Tidak

Bermanfaat P OR

F % f % f %

1. Setuju 25 89,3 3 10,7 28 100 0,043

4,7 2. Tidak Setuju 14 63,6 8 36,4 22 100

Jumlah 39 11 50

Dari tabel di atas dapat dilihat dari 28 orang yang bersikap setuju ternyata

89,3% yang menyatakan posyandu bermanfaat dan dari 22 orang yang bersikap

tidak setuju ternyata 63,6% yang menyatakan posyandu bermanfaat.

Setelah dilakukan Uji Statistik dengan menggunakan uji Chi-Square

dengan taraf kepercayaan 95% (α= 0,05), diperoleh nilai P 0,043 < 0,05. Dengan

demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara sikap dengan manfaat posyandu. Besarnya hubungan dapat dilihat dari nilai

Odds Ratio (OR), yaitu 4,7 dimana responden yang bersikap setuju mempunyai

peluang 4,7 kali dalam memanfaatkan posyandu.

Page 34: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

31

4.1.3.3 Hubungan Pekerjaan Dengan Manfaat Posyandu

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hubungan Pekerjaan Dengan Manfaat

Posyandu di Desa Kubang Gajah Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

N

o Pekerjaan

Manfaat Posyandu

Jumlah

Uji Statistik

Bermanfaat Tidak

Bermanfaat P OR

f % f % f %

1. Bekerja 30 93,8 2 6,3 32 100

0,001

15 2. Tidak Bekerja 9 50 9 50 18 100

Jumlah 39 11 50

Dari tabel di atas dapat dilihat dari 32 orang yang status pekerjaannya

bekerja ternyata 93,8% yang menyatakan posyandu bermanfaat dan dari 18 orang

yang status pekerjaannya tidak bekerja ternyata 50% yang menyatakan posyandu

bermanfaat.

Setelah dilakukan Uji Statistik dengan menggunakan uji Chi-Square

dengan taraf kepercayaan 95% (α= 0,05), diperoleh nilai P 0,001 < 0,05. Dengan

demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara pekerjaan dengan manfaat posyandu. Besarnya hubungan dapat dilihat dari

nilai Odds Ratio (OR), yaitu 15 dimana responden yang status pekerjaannya

bekerja mempunyai peluang 15 kali dalam memanfaatkan posyandu.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Hubungan Motivasi dengan Manfaat Posyandu

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa motivasi memberi pengaruh

pada ibu dalam memanfaatkan posyandu. Dengan kata lain terdapat hubungan

antara motivasi dengan manfaat posyandu di Desa Kubang Gajah Kecamatan

Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

Page 35: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

32

Dari penjelasan di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa motivasi

merupakan faktor penggerak maupun dorongan yang dapat memicu timbulnya

rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku manusia atau individu

untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri. Istilah motivasi

berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam

diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif

tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah

lakunya yang dapat berupa rangsangan dorongan, atau pembangkit tenaga

munculnya suatu tingkah laku tertentu (Sardiman, 2013).

Menurut Manslow (2010) motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah

perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki

motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat

untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang

sekarang.

4.2.2 Hubungan Sikap Dengan Manfaat Posyandu

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara

sikap dengan manfaat posyandu di Desa Kubang Gajah Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya.

Dari penjelasan diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa sikap merupakan

reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau

objek, sikap secara nyata menunjukkan kondisi adanya kesesuaian reaksi terhadap

stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang

bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, 2007).

Page 36: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

33

Hal ini Sejalan dengan pendapat New Comb salah seorang ahli psikologis,

dalam Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau

kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.

Didalam memanfaatkan posyandu sikap ibu yang mempunyai anak balita

dapat dipengaruhi oleh motivasi dan pekerjaan. Oleh karena itu ibu harus lebih

meningkatkan partisipasi dalam memanfaatkan pos pelayanan terpadu atau yang

lebih sering disebut dengan posyandu demi pencapaian kesehatan anak khususnya

pada balita.

4.2.2 Hubungan Pekerjaan dengan Manfaat Posyandu

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pekerjaan memberi pengaruh

dalam memanfaatkan posyandu. Dengan kata lain terdapat hubungan antara

pekerjaan dengan manfaat posyandu di Desa Kubang Gajah Kecamatan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

Dari penjelasan diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa pekerjaan

adalah aktifitas yang dilakukan sehari-hari, dimana seluruh bidang pekerjaan

umumnya di perlukan adanya hubungan sosial dan hubungan dengan orang baik,

setiap orang harus dapat bergaul dengan orang la in, setiap orang harus bergaul

dengan teman sejawat maupun berhubungan dengan atasan. Pekerjaan dapat

menggambarkan tingkat kehidupan seseorang karena dapat mempengaruhi

sebagian aspek kehidupan seseorang termasuk pemeliharaan kesehatan.

Dinyatakan bahwa jenis pekerjaan dapat berperan dalam pengetahuan

(Notoatmodjo, 2007).

Menurut pendapat Samuelson (2010) ibu yang bekerja adalah wanita

dinamis yang mempunyai kelebihan dan kemampuan untuk mengimbangi

Page 37: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

34

berbagai tanggung jawab (misalnya menjadi ibu, isteri dan guru) dengan

memberikan tumpuan tanggung jawab dengan cara yang tersendiri. Banyak

persoalan yang dialami oleh para ibu rumah tangga yang bekerja di luar rumah,

seperti bagaimana mengatur waktu dengan suami dan anak hingga mengurus

tugas-tugas rumah tangga dengan baik.

Oleh karena itu, diharapkan pada ibu- ibu yang mempunyai pekerjaan diluar

rumah agar lebih meningkatkan partisipasi di dalam setiap kegiatan yang di

adakan oleh posyandu di Desa setempat khususnya di Desa kubang Gajah.

Page 38: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

36

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara

motivasi dengan manfaat posyandu di Desa Kubang Gajah Kecamtan

Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya P 0,010 < 0,05.

2. Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara

sikap dengan manfaat posyandu di Desa Kubang Gajah Kecamtan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya P 0,043 < 0,05.

3. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan yang signifikan antara

pekerjaan dengan manfaat posyandu di Desa Kubang Gajah Kecamatan

Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya P 0,001 < 0,05.

5.2. Usulan Saran

1. Disarankan pada DINKES Kabupaten Nagan Raya untuk lebih

menggalakkan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang

pemanfaatan posyandu dalam rangka meningkatkan partisipasi ibu dalam

memanfaatkan posyandu.

2. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan

tentang pentingnya posyandu dan melakukan pendekatan dengan tokoh

masyarakat untuk menghimbau para ibu- ibu di Desa Kubang Gajah agar

dapat meningkatkan partisipasi didalam kegiatan posyandu.

Page 39: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

37

3. Diharapkan juga kepada aparatur Desa agar dapat berperan dalam

membantu petugas posyandu dalam memberikan sarana dan prasarana

demi kelancaran kegiatan yang dilakukan oleh petugas posyandu.

4. Dan diharapkan kepada masyarakat di Desa Kubang Gajah khususnya

ibu- ibu yang mempunyai balita agar lebih berperan aktif dalam posyandu

demi pencapaian kesehatan bagi anak.

Page 40: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, 2009 Keaktifan Keluarga Dalam Posyandu,

http://pustaka.unpad.ac.id (12 Oktober 2009)

Arikunto, 2006 Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta

Azwar, 2009 Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya, Yogyakarta : Pustaka

Pelajar

Chapman, 2008 Pengertian Dan Ciri Sikap, http://pustaka.unpad.ac.id (15 Mei

2012)

DepKes RI, 2011 Peran Bidan Desa Terhadap Pemanfaatan Posyandu, http://repository.usu.ac.id (10 November 2011)

DinKes Nagan Raya, 2012 Profil Kesehatan Tahun 2012

Effendi, 2009 Pengertian, Tujuan, Dan Kegiatan Posyandu, http:// indonesian-publichealth.com (21 Maret 2013)

Hadi, 2006 Beban Ganda Masalah Gizi Dan Implikasinya Terhadap Kebijakan

Pembangunan Kesehatan Nasional : Pidato Pengukuhan Jabatan Guru

Besar Pada Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, (5 Februari

2006)

Notoatmodjo, 2007 Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni, Jakarta : Rineka Cipta

Manslow, 2010 Motivasi, http://id.wikipedia.org (19 Maret 2010)

Maramis, 2009 Pengertian Dan Ciri Sikap, http://pustaka.unpad.ac.id (15 Mei

2012)

Puskesmas Padang Panyang, 2012 Profil Kesehatan Tahun 2012

Sardiman, 2013 Definisi Motivasi, http://wawasanpendidikan.com (23 Juli 2013)

Samuelson, 2010 Motivasi, http://id.wikipedia.org (19 Maret 2010)

Sembiring, 2011 Posyandu, http://linianisfatus.wordpress.com (11 Agustus 2012)

Soemanto, 2011 Faktor Motivasi, Psikkologi Pendidikan, Jakarta : PT Bina

Aksara

Taufik, 2007 Pengertian Pengetahuan, http://scirbd.co.id (16 Maret 2012)

Widayatun, 2009 Ilmu Perilaku M.A.104, Jakarta : CV Agung Seto

Page 41: GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI …

Winardi, 2011 Pengertian Motivasi, http://duniapsikologi.com (27 September

2011)

Zulkifli, 2012 Posyandu, http://linianisfatus.wordpress.com (11 Agustus 2012)