GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No....

145
GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) TERHADAP KELUHAN SUBYEKTIF GANGGUAN PERNAPASAN PADA PEDAGANG TETAP DI KAWASAN TERMINAL BUS KAMPUNG RAMBUTAN JAKARTA TIMUR TAHUN 2017 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) OLEH : PUTRI DEWI RIANI 1112101000077 PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2017 M

Transcript of GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No....

Page 1: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP)

TERHADAP KELUHAN SUBYEKTIF GANGGUAN PERNAPASAN

PADA PEDAGANG TETAP DI KAWASAN TERMINAL BUS

KAMPUNG RAMBUTAN JAKARTA TIMUR TAHUN 2017

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

OLEH :

PUTRI DEWI RIANI

1112101000077

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/ 2017 M

Page 2: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

i

Page 3: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

ii

Page 4: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

iii

Page 5: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

iv

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKLUTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Skripsi, Maret 2017

Nama : Putri Dewi Riani Nim : 1112101000077

Gambaran Kualitas Udara Ambien (SO2,NO2,TSP) Terhadap Keluhan

Subyektif Gangguan Pernapasan Pada Pedagang Tetap di Kawasan

Terminal Bus Kampung Rambutan Jakarta Timur Tahun 2017

( xxii + 106 halaman, 4 gambar, 10 tabel, 3 bagan, 16 lampiran)

ABSTRAK

Keluhan subyektif gangguan pernapasan merupakan salah satu gejala yang

dirasakan oleh seseorang salah satunya diakibatkan oleh pencemaran udara dari

paparan polutan di udara ambien terutama di kota-kota besar seperti DKI Jakarta.

Seperti disampaikan dalam Profil Kesehatan DKI Jakarta tahun 2012 yang

menunjukkan, sekitar 46% penyakit masyarakat bersumber dari pencemaran udara

,antara lain: gejala pernapasan (43%), iritasi mata (1,7%) dan asma (1,4%). Oleh

karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kualitas udara ambien

(SO2,NO2,TSP) terhadap keluhan subyektif gangguan pernapasan pada pedagang

tetap di kawasan Terminal Bus Kampung Rambutan yang dilaksanakan pada

bulan Desember-Januari tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif dengan desain cross sectional study. Sampel penelitian ini adalah

pedagang tetap dan kualitas udara ambien di kawasan Terminal Kampung

Rambutan. Selain itu, dilakukan pula pengukuran faktor meteorologi di area

terminal. Sampel pedagang tetap sebesar 72 responden dan sampel udara ambien

dilakukan di 4 titik area di kawasan terminal selama 1 jam pengukuran untuk gas

SO2, NO2 ,dan TSP. Analisis data menggunakan analisis univariat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 61 (84,7%) pedagang tetap

mengalami keluhan subyektif gangguan pernapasan dengan keluhan terbesar

adalah bersin (68,1%). Pengukuran kualitas udara ambien tertinggi berada di titik

area X2 yaitu jalur keluar terminal antar kota dengan nilai rata-rata konsentrasi

SO2, NO2 ,dan TSP adalah 45,72 µg/m3, 168,97 µg/m

3, dan 133,3 µg/m

3.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 551 tahun 2001,

hasil pengukuran polutan TSP melampaui baku mutu yang ditetapkan yaitu

sebesar 90 µg/m3

selama 1 jam pengukuran.Selanjutnya, nilai rata-rata

pengukuran faktor meteorologi seperti kelembaban udara, suhu udara, dan

kecepatan angin adalah 51%, 34,4 oC, dan 0,92 meter/detik. Kejadian keluhan

subyektif gangguan pernapasan terbesar berdasarkan kualitas udara ambien terjadi

pada pedagang tetap di titik area jalur keluar terminal antar kota sebesar 97%

Page 6: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

v

dimana berbanding lurus dengan rata-rata konsentrasi SO2, NO2, dan TSP yang

tinggi.

Pengendalian pencemaran udara ambien di kawasan Terminal Kampung

Rambutan sebaiknya dengan melakukan pemantaun rutin dan berkala kualitas

udara ambien di kawasan terminal. Selanjutnya, bagi pedagang tetap dapat

melakukan proteksi untuk meminimalisir polutan yang terhirup saat berdagang

menggunakan masker.

Kata Kunci : Gangguan Pernapasan, Kualitas Udara Ambien, SO2, NO2, TSP,

Faktor Meteorologi, Pedagang Tetap

Daftar Bacaan : 71 (1995-2016)

Page 7: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

vi

SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM

ENVIRONMENTAL HEALTH MAJOR

Undergraduate Thesis, March 2017

Name: Putri Dewi Riani NIM: 111210100077

OVERVIEW OF AMBIENT AIR QUALITY (SO2,NO2,TSP) TO

SUBJECTIVE COMPLAINT RESPIRATORY DISORDERS AT

PERMANENT MERCHANT IN KAMPUNG RAMBUTAN BUS

TERMINAL EAST JAKARTA 2017

(xxii + 106 pages, 4 pictures, 10 tables, 3 draft, 16 attachments)

ABSTRACT

Subjective complaints of respiratory disorders are one of the symptoms

that occured to someone caused by air pollution from exposure of pollutants in

ambient air, especially in big cities like DKI Jakarta. As presented in the Health

Profile of Jakarta in 2012 which showed that about 46% of disease community

originate from air pollution, such as: respiratory symptoms (43%), eye irritation

(1.7%) and asthma (1.4%). Therefore, this study aims to see an overview of

ambient air quality (SO2, NO2, TSP) to the subjective complaints of respiratory

problems on permanent merchant in Kampung Rambutan Bus Terminal that was

conducted in December-January 2017. This study is a quantitative research and

using cross-sectional design study. The samples of this research are permanent

merchants and the ambient air quality in the area of terminal. Furthermore, also

conducted measurements of meteorological factors in the terminal area. There are

72 respondents from the permanent merchants and ambient air samples conducted

at four points in the terminal area for 1 hour measurement for gas SO2, NO2, and

TSP. The analysis of data is using univariate analysis.

The results showed that 61 (84.7%) permanent merchants have subjective

complaint respiratory disorders with the biggest complaint was sneezing (68.1%).

The highest ambient air quality measurements at X2 area which is an exit area for

inter-city terminal by the average value of the concentration of SO2, NO2 and TSP

respectively amounted to 45.72 ug/m3, 168.97 ug/m

3, and 133.3 ug/m

3. Based on

Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results

exceeded the quality standards established at about 90 ug/m3 for 1 hour

measurement. Then, the average value measurements of meteorological factors

such as air humidity, air temperature, and wind speed are 51%, 34,4 oC, and 0.92

meters/second. The cases of subjective complaints respiratory disorders based on

the ambient air quality measurement occur on permanent merchant at exit area

intercity terminal amount 97% which is proportional with high average

concentration of SO2, NO2 and TSP.

Page 8: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

vii

Ambient air pollution in the area of Kampung Rambutan Terminal can be

controlled with routine and periodic monitoring of ambient air quality.

Furthermore, the permanent merchant can make protection to minimize inhaled

pollutants by using mask when working.

Keywords : Respitory Disorders, Ambient Air Quality, SO2, NO2, TSP,

Meteorological Factors, Permanent Merchant

Reference : 71 (1995-2016)

Page 9: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap : Putri Dewi Riani

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 05Maret 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Golongan Darah : A

No. Hp : 085711774295

Alamt : Jl. HOS Cokroaminoto, Gg. Delima Putih RT 004/001 Larangan

Utara, Ciledug Tangerang

Alamat Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

2012-sekarang : Peminatan Kesehatan Lingkungan, Program Studi Kesehatan

Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2009-2012 : SMA N 90 Jakarta

2006-2009 : SMP N 161 Jakarta

2000-2006 : SDN Kreo 04 Tangerang

Page 10: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT, Pemelihara Alam Semesta yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini yang berjudul “Gambaran Kualitas Udara (SO2, NO2,

TSP) Terhadap Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan Pada Pedagang Tetap

di Kawasan Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur Tahun 2017”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang,

sehingga tujuan penulisan skripsi ini akan tercapai.

Adapun dalam penulisan, penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan

laporan skripsi ini, khususnya kepada:

1. Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syahid Jakarta Prof.

Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes

2. Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syahid Jakarta Ibu Fajar Ariyanti, SKM, M.Kes., P.hD

3. Ibu Dewi Utami Iriani, M.Kes, PhD selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan bimbingan selama proses penyusunan skripsi ini.

4. dr. Yuli Prapanca Satar, MARS selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam proses penyusunan proposal

skripsi ini.

5. Para dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat dan dosen Peminatan

Kesehatan Lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan pengajaran dan ilmu yang bermanfaat.

6. Keluarga penulis yaitu Bapak dan Ibu Penulis serta saudara penulis Putra

Kurnia Sandi, Roy Dwi Stiawan, dan Rio Sugiantoro yang selalu

Page 11: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

x

mendoakan, memotivasi dan mendukung penulis dalam penyelesaian

skripsi ini.

7. Teman-teman seperjuangan Kesehatan Lingkungan angkatan 2012: Sarah

Apriliya, Nurmarani, Anisa Apriliyani,Bella Kurnia, Annisa Dwi Lestari,

Sri Widiastuti, Yolanda Mutiara, Yufa Zuriya, Tyas Indah Permatasari,

Isnaeni Putri, Juwita Wijayanti, Ukhty Rahmah Sari Manap, Azizah,

Hanifatunnisa At-thoriqoh, Nadira Khairani, Ainia Nurul Aqida, Destinia

Putri, Yola Dwi Putri, Hanun Haffiya, Putri Ayuni, Syifa Azkiya, Abd

Rohim, Ivanullah Angriawan Wibisono, dan Agus Dwi Putra.

8. Sahabat Saya dari awal perkuliahan “LIMA”: Nurmarani, Anisa

Apriliyani, Nuni Puspa Syahidah, dan Sekar Wigati Suprapto yang selalu

memberikan semangat, motivasi, dan dukungan kepada penulis selama

proses penyusunan skripsi ini hingga selesai.

9. Sahabat Tersayang saya: Efrinda, Noviandira, Sabrina, Kurnia, Irsalina,

dan Tri yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca maupun saya

penulis secara pribadi. Akhir kata, penulis mohon maaf apabila terdapat kata-kata

yang kurang berkenan di hati pembaca.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Page 12: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

xi

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA SIDANG............................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN............................................................................................... iii

ABSTRAK.......................................................................................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR........................................................................................................ ix

DAFTAR ISI...................................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.............................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................... xv

DAFTAR BAGAN............................................................................................................. xvi

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................ 1

A. Latar Belakang.............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah......................................................................................... 6

C. Pertanyaan Penelitian.................................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 8

1. Tujuan Umum........................................................................................ 8

2. Tujuan Khusus....................................................................................... 8

E. Manfaat Penelitian........................................................................................ 9

1. Bagi Terminal Bus Kampung Rambutan............................................... 9

2. Bagi Peneliti........................................................................................... 9

3. Bagi Pedagang Tetap............................................................................. 10

F. Ruang Lingkup Penelitian............................................................................. 10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 12

A. Gangguan Pernapasan................................................................................... 12

1. Anatomi Sistem Pernapasan Manusia.................................................... 12

2. Definisi Gangguan Pernapasan.............................................................. 16

3. Gejala Gangguan Pernapasan................................................................ 16

4. Penyebab Gangguan Pernapasan........................................................... 19

Page 13: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

xii

B. Faktor Individu yang Mempengaruhi Keluhan Gangguan Pernapasan......... 20

C. Jenis-Jenis Udara............................................................................................ 22

1. Udara Ambien......................................................................................... 22

2. Udara Emisi............................................................................................. 22

D. Pencemaran Udara.......................................................................................... 23

1. Definisi Pencemaran Udara..................................................................... 23

2. Sumber Pencemaran Udara..................................................................... 24

3. Dampak Kesehatan Akibat Pencemaran Udara...................................... 25

4. Pengaruh Unsur Meteorologi Terhadap Pencemaran Udara................... 25

E. Baku Mutu Kualitas Udara Ambien Nasional................................................ 28

F. Sulfur Dioksida (SO2).................................................................................... 29

1. Definisi dan Karakteristik....................................................................... 29

2. Sumber............................................................................ ....................... 30

3. Dampak SO2............................................................................................ 31

a. Terhadap Kesehatan......................................................................... 31

b. Terhadap Lingkungan...................................................................... 31

4. Populasi Rentan Terhadap SO2............................................................... 32

5. Toksikologi SO2..................................................................................... 32

6. Baku Mutu SO2....................................................................................... 33

G. Nitrogen Dioksida (NO2)............................................................................... 33

1. Definisi dan Karakteristik....................................................................... 33

2. Sumber.............................................................................. ..................... 33

3. Dampak NO2........................................................................................... 34

a. Terhadap Kesehatan......................................................................... 34

b. Terhadap Lingkungan....................................................................... 34

4. Populasi Rentan Terhadap NO2............................................................... 35

5. Toksikologi NO2...................................................................................... 35

6. Baku Mutu NO2....................................................................................... 35

H. Total Suspended Particulate (TSP)................................................................ 36

1. Definisi dan Karakteristik....................................................................... 36

2. Sumber............................................................................... .................... 37

3. Dampak TSP............................................................................................ 38

Page 14: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

xiii

a. Terhadap Kesehatan......................................................................... 38

b. Terhadap Lingkungan....................................................................... 39

4. Populasi Rentan Terhadap TSP............................................................... 39

5. Toksikologi TSP...................................................................................... 40

6. Baku Mutu TSP....................................................................................... 40

I. Kerangka Teori............................................................................................... 40

BAB III. KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL.......................... 43

A. Kerangka Konsep........................................................................................... 43

B. Definisi Operasional....................................................................................... 46

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN........................................................................ 48

A. Desain Penelitian............................................................................................ 48

B. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................................... 48

C. Populasi............................................................................................ .............. 49

D. Sampel.............................................................................................. ............. 49

E. Pengambilan Sampel...................................................................................... 50

1. Sampel Responden.................................................................................. 50

2. Sampel Udara Ambien............................................................................. 54

F. Sumber Data.................................................................................................... 56

G. Cara Pengumpulan Data.................................................................................. 56

1. Pengukuran Konsentrasi Udara Ambien.................................................. 56

a. Pengukuran SO2 Udara Ambien....................................................... 56

b. Pengukuran NO2 Udara Ambien....................................................... 58

c. Pengukuran TSP Udara Ambien....................................................... 60

2. Pengukuran Faktor Meteorologi.............................................................. 63

3. Lembar Kuisoner..................................................................................... 63

H. Pengolahan Data............................................................................................. 64

I. Analisis Data.................................................................................................. 65

1. Analisis Univariat.................................................................................... 65

BAB V. HASIL PENELITIAN......................................................................................... 67

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................................................... 67

B. Gambaran Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan, Karakteristik

Individu, Kualitas Udara Ambien, dan Faktor Meteorologi...........................

68

Page 15: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

xiv

1. Gambaran Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan................................ 69

2. Gambaran Jenis Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan....................... 69

3. Gambaran Karakteristik Pedagang Tetap................................................... 70

4. Gambaran Kualitas Udara Ambien (SO2,NO2,TSP).................................. 73

5. Gambaran Faktor Meteorologi.................................................................. 74

6. Distribusi Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan Berdasarkan

Karakteristik Pedagang Tetap....................................................................

76

7. Distribusi Kualitas Udara Ambien (SO2,NO2,TSP) Berdasarkan Faktor

Meteorologi................................................................................................

78

8. Distribusi Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan Berdasarkan

Kualitas Udara Ambien (SO2,NO2,TSP)....................................................

80

BAB VI. PEMBAHASAN.................................................................................................. 82

A. Keterbatasan Penelitian..................................................................................... 82

B. Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan.........................................................

C. Kualitas Udara Ambien (SO2,NO2,TSP)...........................................................

D. Faktor Meteorologi............................................................................................

E. Kualitas Udara Ambien (SO2,NO2,TSP) Berdasarkan Faktor

Meteorologi.......................................................................................................

F. Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan Berdasarkan Kualitas Udara

Ambien..............................................................................................................

82

88

92

94

97

BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 102

A. Simpulan................................................................................................ ........... 102

B. Saran....................................................................................................... ........... 105

1. Bagi Terminal Bus Kampung Rambutan.................................................... 105

2. Bagi Peneliti Selanjutnya............................................................................ 105

3. Bagi Pedagang Tetap................................................................................... 106

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ xvii

LAMPIRAN

Page 16: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

xv

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Baku Mutu Udara Ambien Nasional 28

Tabel 3.1 Definisi Operasional 46

Tabel 5.1 Gambaran Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan pada

Pedagang Tetap di Terminal Kampung Rambutan Jakarta

Timur Tahun 2017

69

Tabel 5.2 Gambaran Jenis Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan

pada Pedagang Tetap di Terminal Kampung Rambutan

Jakarta Timur Tahun 2017

70

Tabel 5.3 Gambaran Karakteristik Pedagang Tetap di Terminal

Kampung Rambutan Jakarta Timur Tahun 2017

71

Tabel 5.4 Gambaran Kualitas Udara Ambien (SO2, NO2, TSP) di

Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur Tahun 2017

73

Tabel 5.5 Gambaran Faktor Meteorologi di Terminal Kampung

Rambutan Jakarta Timur Tahun 2017

75

Tabel 5.6 Distribusi Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan

Berdasarkan Karakteristik Pedagang Tetap di Terminal

Kampung Rambutan Jakarta Timur Tahun 2017

76

Tabel 5.7 Distribusi Faktor Meteorologi Terhadap Kualitas Udara

Ambien dan Dampaknya dengan Jenis Keluhan Subyektif

Gangguan Pernapasan pada Pedagang Tetap di Terminal

Kampung Rambutan Jakarta Timur Tahun 2017

79

Tabel 5.8 Distribusi Kualitas Udara Ambien Terhadap Keluhan

Subyektif Gangguan Pernapasan pada Pedagang Tetap

di Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur Tahun 2017

80

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Sistem Pernapasan Manusia 12

Page 17: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

xvi

Gambar 4.1 Denah Pengukuran Sampel Udara Ambien Terminal

Kampung Rambutan

54

Gambar 4.2 Titik Koordinat Peletakkaan Alat Pengukuran Udara Ambien

Terminal Kampung Rambutan

55

Gambar 5.1 Denah Terminal Bus Kampung Rambutan Jakarta Timur

67

Daftar Bagan

Bagan 2.1 Kerangka Teori 42

Bagan 3.1 Kerangka Konsep 45

Bagan 4.1 Alur Pengambilan Sampel 52

Page 18: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit gangguan pernapasan seperti ISPA, asma, dan bronkitis

menjadi penyebab morbiditas terbanyak yang dilaporkan oleh pusat

pelayanan kesehatan, puskesmas, klinik, dan rumah sakit di Indonesia

terutama di kota besar seperti DKI Jakarta (Mulia, 2005). Seperti

dikemukakan dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013

menunjukkan, prevalensi ISPA, Pneumonia, dan TB Paru di Indonesia

tahun 2013 tidak berbeda jauh dengan prevalensi ketiga penyakit tersebut

pada tahun 2007 dan DKI Jakarta termasuk ke dalam 10 provinsi yang

memiliki angka kasus yang tinggi. Gangguan pernapasan akan

mengakibatkan beberapa reaksi atau gejala yang muncul sebagai bentuk

pertahanan tubuh seperti: batuk, bersin, nyeri tenggorokan, nyeri dada ,dan

sesak napas (Fitria, 2009). Gangguan pernapasan tersebut dialami oleh

berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga lansia.

Salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya angka kasus

gangguan pernapasan adalah tingginya pencemaran udara di kota besar.

Hal ini dibuktikan dengan Profil Kesehatan DKI Jakarta tahun 2012 yang

menunjukkan, sekitar 46% penyakit masyarakat bersumber dari

pencemaran udara antara lain: gejala pernapasan (43%), iritasi mata

(1,7%) dan asma (1,4%). Tidak berbeda dengan hasil studi pendahuluan

yang dilakukan peneliti sebelumnya, menunjukkan dari 10 orang pedagang

tetap di kawasan Terminal Kampung Rambutan yang di wawancarai

Page 19: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

2

secara subyektif mengakui sebesar tujuh pedagang mengalami keluhan

gangguan pernapasan dalam dua minggu terakhir dengan gejala yang

timbul, diantaranya: tujuh pedagang mengeluh batuk, sembilan pedagang

mengeluh bersin, lima pedagang mengeluh nyeri tenggorokan, tiga

pedagang mengeluh sesak napas, dan satu pedagang mengeluh nyeri dada.

Pedagang menjadi populasi berisiko mengingat mereka beraktivitas di luar

ruangan di kawasan terminal bus yang padat pergerakan aktivitas jasa

transportasi dan tingkat polusinya.

DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah yang tinggi tingkat

pencemaran udara ambiennya. Udara ambien merupakan udara bebas di

permukaan bumi pada bagian troposfir yang mempengaruhi kesehatan

manusia, makhluk hidup ,dan unsur lingkungan hidup lainnya (Permen LH

No 12 Tahun 2010). Hal tersebut berbanding lurus dengan data Badan

Pusat Stastistik (BPS) yang menunjukkan pertumbuhan kendaraan

bermotor di DKI Jakarta selama lima tahun terakhir mencapai 9,93% per

tahun dan pada tahun 2014 mencapai 17.523.967 unit kendaraan. Adapun

jenis-jenis zat pencemar udara di lingkungan yang berdampak negatif

terhadap kesehatan ,seperti: CO, NOx, SOx, O3, HC, Particulate Matter,

CO2, H2, H2S, dan Cl2 (Simanjuntak, 2007). Data Badan Pusat Statistik

(BPS) tahun 2004, di beberapa provinsi terutama di kota-kota besar seperti

Medan, Surabaya dan Jakarta, emisi kendaraan bermotor merupakan

kontribusi terbesar terhadap konsentrasi NO2, CO, TSP ,dan O3 di udara

yang jumlahnya lebih dari 50% (Simanjuntak,2007).

Page 20: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

3

Diketahui pula penyebaran dan akumulasi bahan pencemar di

udara dipengaruhi oleh keadaan meteorologi seperti suhu, kelembaban

udara, dan kecepatan angin (Syech dkk, 2012). Parameter meteorologi

berpengaruh besar pada dispersi dan penyisihan pencemar udara secara

alami. Dengan demikian, informasi meteorologi merupakan hal penting

dalam menentukan langkah-langkah pengendalian pencemaran udara dari

berbagai sumber pencemar baik industri maupun sistem transportasi

(Istikharotun dkk, 2016).

Polutan di udara ambien yang berpotensi tinggi menyebabkan

gangguan pernapasan pada manusia adalah NO2, SO2 dan Total Suspended

Particulate (TSP) karena bersifat iritan pada saluran pernapasan manusia.

Seperti dampak gas NO2 yang menyebabkan gejala mata perih dan berair

pada konsentrasi rendah, paparan jangka panjang akan meningkatkan

penyakit pernapasan seperti bronkitis kronik, pembengkakan paru-paru

sehingga mengakibatkan sulit bernafas dan berujung pada kematian

(Akdemir, 2014; Sugiarti, 2009). Paparan gas SO2 menimbulkan efek

kesehatan seperti: timbulnya iritasi tenggorokan pada konsentrasi 8-12

ppm, menyebabkan iritasi mata pada konsentrasi 20 ppm, dan terjadi

pembengkakan membran mukosa serta pembentukan mukus,

memperburuk seseorang dengan kondisi asma, PPOK dan bronkitis

(Depkes, 2007; Tugaswati, 2007). Sedangkan, efek kesehatan akibat TSP

yang masuk ke dalam saluran pernapasan akan menyebabkan timbulnya

reaksi mekanisme pertahanan tubuh non spesifik berupa batuk, bersin,

Page 21: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

4

gangguan transpor mukosiliar, dan fagositosis oleh makrofag (Setiawan,

2002).

Emisi gas mobil dan pembangkit listrik dinyatakan sebagai sumber

dari gas NO2 di udara ambien dimana menjadi pencetus terjadinya kabut

fotokimia pada area perkotaan dan industri. Begitupula dengan gas SO2

dan Total Suspended Particulate (TSP) yang banyak dihasilkan dari hasil

kegiatan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, bensin, batubara) pada

sektor industri dan transportasi. Badan kesehatan dunia (WHO)

menyatakan bahwa tahun 1997-2003 jumlah SO2 di udara telah mencapai

ambang batas (Simanjuntak, 2007). Sedangkan, pengukuran yang

dilakukan pada tahun 2003 di wilayah Jakarta, Bekasi, Bogor dan

Tangerang menunjukkan konsentrasi TSP di Jakarta jauh melebihi baku

mutu yaitu sebesar 310,38 µg/Nm3 (Gindo, 2007 dalam Yulaekah, 2007).

Menurut Environmental Protection Agency (EPA), standar SO2 dan

NO2 udara ambien pada satu tahun pengukuran masing-masing adalah 0,03

ppm dan 0,053 ppm. Sedangkan, baku mutu SO2, NO2, dan TSP udara

ambien di Indonesia pada 1 jam pengukuran masing-masing adalah 900

µg/Nm3

,400 µg/Nm3

dan 90 µg/Nm3

(PP RI No 41 Tahun 1999 dan

KepGub DKI Jakarta Nomor 551 Tahun 2001).

Terminal bus menjadi salah satu lokasi yang tinggi tingkat

pencemaran udaranya karena menjadi pusat kegiatan jasa transportasi.

Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur merupakan terminal terbesar

ke dua di Provinsi DKI Jakarta dengan luas area sebesar 141.000 m2 yang

telah beroperasi sejak tahun 1992. Terminal Bus Kampung Rambutan

Page 22: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

5

merupakan terminal berjenis penumpang tipe A yang berfungsi melayani

kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar provinsi dan angkutan

kota serta pedesaan. Berdasarkan data bulanan armada angkutan umum

Terminal Kampung Rambutan tahun 2016, pada bulan juli terdapat 34.221

unit kendaraan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) (2015),

menjelaskan bahwa masih banyak dari armada bus yang tercatat di dinas

terkait sudah tidak layak beroperasi sehingga berpotensi menimbulkan

pencemaran udara.

Padatnya aktivitas di terminal membuka peluang usaha bagi para

pedagang sehingga banyak pedagang menetap dan berjualan di area

tersebut. Pedagang tetap adalah orang yang berdagang secara menetap di

suatu lokasi dalam kurun waktu tertentu dan memiliki tempat yang tetap

seperti: kios, lapak, ruko, atau warung (Syamsiah dkk, 2008). Pedagang

tetap tersebut menjadi salah satu populasi berisiko terhadap paparan

polutan udara ambien di kawasan Terminal Kampung Rambutan karena

mereka berjualan atau beraktivitas di luar ruangan (outdoor) yang tinggi

tingkat pencemarannya dalam jangka waktu yang cukup lama dalam

sehari. Oleh karena itu, para pedagang tersebut berpotensi besar

mengalami keluhan gangguan pernapasan. Pada penelitian ini, penulis

tertarik untuk melihat lebih jauh prevalensi keluhan subyektif gangguan

pernapasan pada pedagang tetap secara keseluruhan dan melihat gambaran

kualitas udara ambien (SO2, NO2, dan TSP) di kawasan Terminal

Kampung Rambutan, Jakarta Timur Tahun 2017.

Page 23: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

6

B. Rumusan Masalah

Keluhan gangguan pernapasan timbul dengan gejala seperti: bersin,

batuk, nyeri tenggorokan, nyeri dada, sesak napas dapat menjadi indikator

yang menunjukkan adanya konsentrasi polutan yang besar di lingkungan.

Adapun jenis polutan udara yang dapat menyebabkan kondisi tersebut

adalah gas SO2, NO2 dan TSP. Selain itu, keberadaan polutan SO2, NO2

dan TSP di udara ambien sangat dipengaruhi oleh unsur meteorologi

seperti: kelembaban, suhu ,dan kecepatan angin.

Diketahui dampak kesehatan akibat ketiga polutan tesebut adalah

inflamasi terhadap saluran napas manusia dengan beberapa gejala timbul

seperti: nyeri tenggorokan, sesak napas, nyeri dada, dan sebagainya

(Depkes, 2007; Akdemir, 2014; Yulaekah, 2007). Hasil studi pendahuluan

di lokasi menunjukkan dari 10 orang pedagang tetap di kawasan Terminal

Kampung Rambutan yang di wawancarai 7 diantaranya mengakui

mengalami keluhan gangguan pernapasan seperti: 7 pedagang mengeluh

batuk, 9 pedagang mengeluh bersin, 5 pedagang mengeluh nyeri

tenggorokan, 3 pedagang mengeluh sesak napas, dan 1 pedagang

mengeluh nyeri dada. Hal tersebut terjadi karena adanya potensi

konsentrasi gas polutan SO2, NO2 ,dan TSP yang cukup tinggi di kawasan

tersebut.

Terminal Kampung Rambutan berlokasi di wilayah Jakarta Timur

sangat berpeluang tinggi untuk tercemar ketiga polutan tersebut. Salah satu

populasi rentan di terminal yang dapat terkena dampak adalah pedagang

tetap karena pedagang tetap beraktivitas di luar ruangan dan terpapar

Page 24: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

7

langsung oleh polutan di udara ambien dalam jangka waktu yang lama.

Oleh karena itu, para pedagang rentan mengalami gangguan pernapasan

akibat polutan di udara ambien.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran jenis keluhan subyektif gangguan pernapasan

pada pedagang tetap di kawasan Terminal Kampung Rambutan,

Jakarta Timur tahun 2017?

2. Bagaimana gambaran karakteristik individu pedagang tetap di kawasan

Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur tahun 2017?

3. Bagaimana gambaran kualitas udara ambien (SO2,NO2,dan TSP) di

kawasan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur tahun 2017?

4. Bagaimana gambaran faktor meteorologi (kelembaban udara, suhu

udara dan kecepatan angin) di kawasan Terminal Kampung Rambutan,

Jakarta Timur tahun 2017?

5. Bagaimana distribusi keluhan subyektif gangguan pernapasan

berdasarkan karakteristik individu pedagang tetap di kawasan

Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur tahun 2017?

6. Bagaimana distribusi faktor meteorologi terhadap kualitas udara

ambien (SO2,NO2,dan TSP) dan dampaknya dengan jenis keluhan

subyektif gangguan pernapasan di kawasan Terminal Kampung

Rambutan, Jakarta Timur tahun 2017?

Page 25: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

8

7. Bagaimana distribusi keluhan subyektif gangguan pernapasan pada

pedagang tetap berdasarkan kualitas udara ambien (SO2,NO2,dan TSP)

di kawasan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur tahun 2017?

D. Tujuan Penelitian

Berikut ini tujuan dilakukannya penelitian, antara lain:

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran kualitas udara ambien (SO2,NO2,dan TSP)

terhadap keluhan subyektif gangguan pernapasan pada pedagang tetap

di kawasan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur tahun 2017.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran jenis keluhan subyektif gangguan

pernapasan pada pedagang tetap di kawasan Terminal Kampung

Rambutan, Jakarta Timur tahun 2017.

b. Mengetahui gambaran karakteristik individu pedagang tetap di

kawasan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur tahun 2017.

c. Mengetahui gambaran kualitas udara ambien (SO2,NO2,dan TSP)

di kawasan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur tahun

2017.

d. Mengetahui gambaran faktor meteorologi (kelembaban, suhu dan

kecepatan angin) di kawasan Terminal Kampung Rambutan,

Jakarta Timur tahun 2017.

Page 26: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

9

e. Mengetahui distribusi keluhan subyektif gangguan pernapasan

berdasarkan karakteristik individu pada pedagang tetap di kawasan

Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur tahun 2017.

f. Mengetahui distribusi faktor meteorologi terhadap kualitas udara

ambien (SO2,NO2,dan TSP) dan dampaknya dengan jenis keluhan

subyektif gangguan pernapasan di kawasan Terminal Kampung

Rambutan, Jakarta Timur tahun 2017.

g. Mengetahui distribusi keluhan subyektif gangguan pernapasan

pada pedagang tetap berdasarkan kualitas udara ambien

(SO2,NO2,dan TSP) di kawasan Terminal Kampung Rambutan,

Jakarta Timur tahun 2017.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Terminal Kampung Rambutan

Memberikan informasi gambaran kualitas udara ambien SO2, NO2, dan

TSP di Terminal Kampung Rambutan sebagai area publik, agar

kedepannya dapat melakukan pemantauan rutin dan membuat

kebijakan untuk meminimalisir konsentrasi gas polutan yang

berpotensial tinggi terhadap kesehatan.

2. Bagi Peneliti

Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menambah pengetahuan

dan pengalaman dalam melakukan pengaplikasian keilmuan kesehatan

lingkungan yang telah diberikan di bangku perkuliahan.

Page 27: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

10

3. Bagi Pedagang Tetap

Memberikan informasi dan masukan kepada pedagang di kawasan

Terminal Kampung Rambutan dengan mengetahui risiko kesehatan

akibat paparan SO2, NO2 ,dan TSP.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berjudul “Gambaran Kualitas Udara Ambien

(SO2,NO2, dan TSP) Terhadap Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan

Pada Pedagang Tetap di Kawasan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta

Timur Tahun 2017”. Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa semester IX

Peminatan Kesehatan Lingkungan, Program Studi Kesehatan Masyarakat,

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain

studi Cross Sectional yang akan dilaksanakan pada bulan Desember-

Januari tahun 2017. Responden penelitian adalah pedagang tetap di

kawasan Terminal Kampung Rambutan dengan jumlah sebesar 72

pedagang yang dibagi kedalam empat titik area. Pengambilan sampel

responden menggunakan metode total sample dan pengambilan data

responden dilakukan dengan metode wawancara untuk mengetahui

distribusi keluhan subyektif gangguan pernapasan serta jenis gejala yang

timbul. Kemudian, untuk mengetahui konsentrasi ketiga polutan tesebut di

udara ambien akan dilakukan pengambilan sampel udara pada empat titik

yang mewakili kawasan terminal dan dilakukan pengambilan sampel udara

sebanyak satu kali pengukuran selama satu jam untuk gas SO2, NO2 dan

Page 28: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

11

TSP. Adapun pengukuran polutan gas SO2 dilakukan dengan acuan SNI

19-7119.7-2005 mengenai uji kadar sulfur dioksida dengan metode

Pararosanilin. Selanjutnya, polutan gas NO2 dengan acuan SNI 19-

7119.2-2005 mengenai cara uji kadar nitrogen dioksida dengan metode

Griess Saltzman dan pengukuran TSP udara ambien dilakukan dengan

acuan SNI 19-7119.3-2005 menggunakan peralatan High Volume Air

Sampler (HVAS) dengan metode gravimetri.

Page 29: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gangguan Pernapasan

1. Anatomi Sistem Pernapasan Manusia

Sistem pernapasan berfungsi sebagai pendistribusi udara dan

penukar gas sehingga oksigen dapat disuplai dan karbon dioksida

dapat dikeluarkan dari sel-sel tubuh. Selain sebagai pendistribusi dan

pertukaran gas, sistem pernapasan secara efektif menyaring,

menghangatkan, dan melembabkan udara yang kita hirup selama

bernapas. Organ pernapasan juga mempengaruhi pembentukan suara,

termasuk berbicara yang kita gunakan dalam komunikasi verbal

(Soemantri,2008). Saluran pernapasan manusia dibagi menjadi saluran

pernapasan atas dan bawah. Organ saluran pernapasan atas terletak di

luar toraks atau rongga dada, sementara saluran pernapasan bawah

terletak hampir seluruhnya di dalam rongga dada. Berikut pembagian

saluran pernapasan manusia, yaitu:

Gambar 2.1 Sistem Pernapasan Manusia

Page 30: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

13

a. Saluran pernapasan atas

Berikut bagian-bagian dalam tubuh manusia yang membentuk

sistem saluran pernapasan atas pada manusia, antara lain:

Hidung

Hidung merupakan pintu masuk pertama udara yang kita

hirup. Udara masuk dan keluar sistem pernapasan melalui

hidung yang terbentuk dari dua tulang hidung dan beberapa

kartilago. Lapisan mukosa hidung adalah sel epitel bersilia

dengan sel goblet yang menghasilkan lendir. Udara yang

melewati rongga hidung dihangatkan dan dilembabkan. Bakteri

dan partikel polusi udara yang terjebak dalam lendir oleh silia

pada lapisan mukosa secara kontinyu menyapu lendir ke arah

faring (Asih dan Cristantie, 2004).

Faring

Faring atau tenggorok adalah pipa berotot berbentuk

cerobong yang letaknya bermula dari dasar tengkorak sampai

persambungannya dengan esofagus pada ketinggian tulang

rawan krikoid. Faring digunakan pada saat menelan (digestion)

dan bernapas. Faring memiliki beberapa bagian seperti:

nasofaring, orofaring, dan laringo faring (Soemantri, 2008).

Laring

Laring atau kotak suara merupakan bagian sistem

pernapasan yang dibentuk oleh struktur epitalium yang

berhubungan dengan faring dan trakea. Fungsi utama laring

Page 31: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

14

yaitu untuk pembentukan suara, sebagai proteksi jalan napas

bawah dari benda asing dan untuk memfasilitasi proses

terjadinya batuk (Soemantri, 2008).

b. Saluran pernapasan bawah

Berikut bagian-bagian dalam tubuh manusia yang

membentuk sistem saluran pernapasan bawah pada manusia, antara

lain:

Trakea

Trakea merupakan perpanjangan dari laring yang bercabang

menjadi dua bronkus. Trakea bersifat fleksibel, berotot, dan

memiliki panjang 12 cm dengan cincin kartilago berbentuk

huruf C. Pada cincin tersebut terdapat epitel bersilia tegak yang

mengandung banyak sel goblet yang mensekresikan lendir

(Soemantri, 2008).

Bronkus dan Bronkiolus

Ujung distal trakea membagi menjadi bronkus primer

kanan dan kiri yang terletak di dalam rongga dada. Segmen dan

subsegmen bronkus bercabang lagi berbentuk seperti ranting

masuk ke setiap paru-paru disebut dengan brinkiolus. Bronkus

disusun oleh jaringan kartilago sedangkan, bronkiolus yang

berakhir di alveoli tidak mengandung kartilago. Saluran

pernapasan mulai dari trakea sampai bronkus terminalis tidak

mengalami pertukaran gas dan merupakan area yang dinamakan

Anatomical Dead Space (Soemantri, 2008).

Page 32: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

15

Alveoli

Alveoli merupakan kantong udara yang berukuran sangat

kecil, dan merupakan akhir dari bronkiolus respiratorius

sehingga memungkinkan pertukaran gas O2 dan CO2. Fungsi

utama dari unit alveolus adalah pertukaran gas O2 dan CO2 di

antara kapiler pulmoner dan alveoli (Soemantri, 2008).

Paru-Paru

Paru-paru terletak di rongga dada, berbentuk kerucut yang

ujungnya berada di atas tulang iga pertama. Paru-paru kanan

mempunyai tiga lobus sedangkan paru-paru kiri mempunyai dua

lobus. Bagian kanan dan kiri paru tediri atas percabangan

saluran yang membentuk pohon bronkial, jutaaan alveoli dan

jaring-jaring kapilernya, dan jaringan ikat. Sebagai organ, fungsi

paru-paru adalah tempat terjadinya pertukaran gas antara udara

atmosfir dan udara dalam aliran darah (Asih dan Cristantie,

2004).

Toraks

Toraks atau rongga dada terdiri atas rongga pleura kanan

dan kiri. Pada bagian tengah disebut mediastinum. Toraks

memiliki peranan penting dalam pernapasan karena bentuk elips

dari tulang rusuk dan sudut perlekatannya ke tulang belakang

membuat toraks menjadi lebih besar ketika dada dibusungkan

dan menjadi lebih kecil ketika dikempiskan. Perubahan dalam

Page 33: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

16

ukuran toraks inilah yang memungkinkan proses inspirasi dan

ekspirasi (Asih dan Cristantie, 2004).

2. Definisi Gangguan Pernapasan

Pada kondisi normal, saluran pernapasan manusia dalam keadaan

sehat mampu mengatasi polutan yang masuk bersama udara

pernapasan tanpa menyebabkan gangguan yang berarti ataupun

dampak jangka panjang. Sedangkan, pada individu yang sensitif, atau

pada saat terjadi polusi yang cukup tinggi, polutan dapat berkontribusi

terhadap terjadinya peningkatan gejala gangguan pernapasan atau

penyakit pernapasan (Fitria, 2009). Menurut Alsagaff dan Mukty

(2005), gangguan pernapasan adalah adanya keluhan pada saluran

pernapasan akibat terpapar polutan udara, dimana semakin lama

individu terpapar polutan udara maka kemungkinan adanya keluhan

pernapasan semakin besar

3. Gejala Gangguan Pernapasan

Polutan yang masuk ke saluran pernapasan bersama udara saat

bernapas akan mengakibatkan sejumlah reaksi pertahanan tubuh

dengan beberapa keluhan atau gejala antara lain: batuk, bersin,

aktivitas mukosilier, spasme laring, bronkokonstriksi, atau takipneu

(Fitria, 2009). Berikut ini penjelasan mengenai keluhan atau gejala

yang timbul pada individu yang mengalami gangguan pernapasan,

yaitu:

Page 34: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

17

a. Batuk

Batuk merupakan refleks protektif yang disebabkan oleh

iritasi pada percabangan trakeobronkial. Batuk juga merupakan

gejala paling umum dari penyakit pernapasan. Menghirup asal,

debu, atau benda asing merupakan penyebab batuk yang paling

umum. Bronkitis kronik, asma, tuberkulosis, dan pneumonia secara

khas menunjukkan batuk sebagai gejala yang paling menonjol.

Batuk dapat dideskripsikan berdasarkan waktu (kronis, akut, dan

paroksismal [episode batuk hebat yang sulit dikontrol],

berdasarkan kualitas (produktif-nonproduktif, kering-basah, batuk

keras mengonggong, serak dan batuk pendek) (Asih dan Cristantie,

2004).

b. Bersin

Bersin sama terjadinya pada proses refleks batuk. Bersin

terjadi di saluran hidung akibat adanya iritasi pada saluran hidung,

impuls aferennya berjalan di dalam saraf maksilaris ke tulang

belakang (Muluk,2009).

c. Iritasi Tenggorokan

Iritasi tenggorokan atau faringitis adalah peradangan dari

faring (bagian belakang tenggorokan antara amandel dan laring).

Hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk virus (seperti

yang menyebabkan pilek dan mononucleosis), ragi, dan bakteri

(seperti yang menyebabkan radang tenggorokan). Hal-hal lain yang

dapat menyebabkan sakit tenggorokan termasuk merokok,

Page 35: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

18

menghirup udara tercemar, minum alkohol, demam, atau alergi

hewan peliharaan ketombe, serbuk sari, dan cetakan. Virus adalah

penyebab paling umum dari faringitis (sakit tenggorokan) (CFCP,

2012). Rasa sakit radang tenggorokan timbul dengan gejala gatal,

perih, bahkan sakit saat menelan air liur (UMHS, 2012).

Sedangkan, menurut CFCP (2012), Gejala dari sakit atau iritasi

tenggorokan seperti tenggorokan merah, demam, sakit kepala,

muntah (pada anak yang mengalami strep throat), sakit saat

menelan, dan tonsil bengkak.

d. Dispnea

Dispnea merupakan suatu persepsi kesulitan bernapas atau

sesak napas dan merupakan perasaan subjektif individu yang

mencakup komponen fisiologis dan kognitif. Dispnea sering

menjadi salah satu manisfestasi klinis yang dialami klien dengan

gangguan pulmonal dan jantung (Asih dan Cristantie, 2004).

Menurut Rab (1996), dispnea yaitu kesulitan bernapas yang

disebabkan karena suplai oksigen ke dalam jaringan tubuh tidak

sebanding dengan oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Adapun

penyebab kurangnya oksigen karena tekanan oksigen saat inspirasi

yang rendah misalnya pada tempat yang tinggi dan juga akibat gas-

gas polutan yang berbahaya.

e. Nyeri Dada

Nyeri dada berkaitan dengan masalah pulmonal dan

jantung. Batuk dan infeksi pleuritis dapat menyebabkan nyeri dada.

Page 36: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

19

Nyeri dada pleuritik umumnya nyeri dada terasa tajam menusuk

dengan awitan mendadak tetapi dapat juga bertahap. Nyeri dada

jenis ini terjadi pada tempat inflamasi dan biasanya terlokalisasi

dengan baik, nyeri meningkat dengan gerakan dinding dada seperti

saat batuk atau bersin dan napas dalam (Asih dan Cristantie, 2004).

4. Penyebab Gangguan Pernapasan

Permukaan paru-paru sangat luas dimana luas permukaannya

sekitar 70-80 m2. Permukaan total paru-paru yang luas ini hanya

dipisahkan oleh membran tipis dari sistem sirkulasi, secara teoritis

akan mengakibatkan seseorang mudah terserang oleh masuknya

benda asing seperti: debu, bakteri, dan virus yang masuk bersama

dengan udara inspirasi (Muluk, 2009). Diantara banyak penyebab

gangguan pernapasan yang terjadi, polutan udara yang buruk saat

ini menjadi peluang besar terjadinya banyak gangguan pernapasan

yang di alami oleh masyarakat. Polutan di udara seperti: PM10,

NO2, SO2, dan O3 merupakan polutan berbahaya bagi saluran

pernapasan manusia. Beberapa penelitian membuktikan bahwa

PM10, NO2, dan O3 merupakan polutan udara yang bersifat reaktif

dan dapat memicu kerusakan jaringan dalam saluran pernapasan

melalui mekanisme stres oksidatif dan inflamasi saluran napas,

baik pada penderita asma maupun individu yang sehat

(Fitria,2009). Lebih lanjut lagi dalam Sandra (2013), menjelaskan

polutan udara yang dapat mengakibatkan gangguan pada saluran

pernapasan adalah gas NO2, SO2 , formaldehida, ozon dan partikel

Page 37: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

20

debu. Polutan tersebut bersifat mengiritasi saluran pernapasan yang

dapat mengakibatkan gangguan fungsi paru. Hal ini dibuktikan

dengan hasil penelitian Sandra (2013) mengenai keluhan gangguan

pernapasan pada Polantas Surabaya menunjukkan, mengalami

keluhan batuk kering (85,7%), keluhan batuk berdahak (57,1%),

dan keluhan sesak napas disertai batuk (46,6%).

B. Faktor Individu Yang Mempengaruhi Keluhan Gangguan

Pernapasan

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya gangguan

pernapasan pada manusia, antara lain:

1. Jenis Kelamin

Menurut Noor (2008), menjelaskan jenis kelamin menjadi salah

satu variabel deskriptif yang dapat memberikan perbedaan angka/rate

kejadian pada pria dan wanita. Perbedaan insiden penyakit menurut

jenis kelamin dapat timbul karena bentuk anatomis, fisiologis dan

sistem hormonal yang berbeda. Pria merupakan risiko untuk asma

pada anak-anak. Sebelum usia 14 tahun, prevalensi asma pada anak

laki-laki adalah 1,5-2 kali dibanding dengan anak perempuan (Oemiati

dkk, 2010). Selain itu, studi epidemiologi mengenai faktor risiko

untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis baik secara retrospektif

maupun prospektif didapatkan hasil bahwa laki-laki memiliki risiko

lebih besar daripada wanita. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa

Page 38: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

21

faktor seperti perbedaan genetik, jumlah rokok yang dihisap, atau

adanya pencemaran di tempat kerja (Mukono, 2008).

2. Usia

Usia menjadi salah satu karakteristik individu yang dapat

memberikan gambaran tentang faktor penyebab penyakit ataupun

faktor sekunder yang harus diperhitungkan untuk meneliti perbedaan

frekuensi penyakit dengan variabel lainnya (Halim, 2000). Seiring

bertambahnya usia, maka seseorang lebih berisiko dan rentan terhadap

penyakit atau gangguan saluran pernapasan karena, degenerasi otot-

otot pernapasan dan elastisitas jaringan yang menurun. Seperti hasil

Riskesdas tahun 2007 dalam Oemiati dkk (2010), menjelaskan

prevalensi asma meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

Kelompok usia ≥75 tahun memiliki risiko 4,3 kali terkena asma

dibandingkan dengan kelompok ≤14 tahun. Hal ini pun sejalan dengan

penelitian Yulaekah (2007), didapatkan bahwa ada hubungan

bermakna antara paparan debu terhirup dengan gangguan fungsi paru

pada kelompok umur 31-40 tahun. Sedangkan, pada kelompok umur

20-30 tahun tidak ada hubungan antara paparan debu terhirup dengan

gangguan fungsi paru.

3. Masa Kerja

Semakin lama manusia terpapar debu di tempat kerja yang bisa

dilihat dari lama bekerja maka debu kemungkinan akan tertimbun di

paru-paru. Lama bekerja bertahun-tahun dapat memperparah kondisi

Page 39: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

22

kesehatan pekerja karena frekuensi pajanan yang sering (Suma’mur,

2009).

4. Lama Pajanan

Lama pajanan polutan di udara ambien mempengaruhi keparahan

gangguan pernapasan yang diderita oleh seseorang. Menurut

Kusnoputranto (2000), menjelaskan durasi dan frekuensi pemajanan

tunggal atau multiple akan menghasilkan efek pemajanan baik akut

maupun kronis, sehingga lama seseorang mendapatkan pemajanan dan

seberapa kerap pemajanan mengenai subjek dampaknya pun semakin

bervariasi.

5. Perilaku Merokok

Perilaku merokok dapat memperberat kinerja paru-paru untuk

mendapatkan udara bersih, sehingga rentan terhadap penyakit

pernapasan. Menurut Tarlo dkk (2010), merokok pada orang dewasa

dapat menimbulkan berbagai gangguan sistem pernapasan seperti

kanker paru, gejala iritan akut, asma, gejala pernapasan kronik,

penyakit obstruktif paru kronik, dan infeksi pernapasan.

C. Jenis-Jenis Udara

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 tentang

Pengendalian Pencemaran Udara, udara dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Udara Ambien

Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan

troposfir yang berada di dalam wilayah yuridiksi Republik Indonesia

Page 40: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

23

yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk

hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya. Jadi dapat dikatakan, udara

ambien berada di sekitar manusia yang berpengaruh terhadap

kesehatan masyarakat.

2. Udara Emisi

Udara emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang

dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk dan/atau dimasukkan ke

dalam udara ambien yang mempunyai dan/atau tidak mempunyai

potensi sebagai unsur pencemar.

D. Pencemaran Udara

1. Definisi Pencemaran Udara

Pencemaran udara saat ini menunjukkan kondisi yang cukup

memprihatinkan. Adapun sumber pencemaran udara yang terjadi

akibat dari berbagai aktivitas manusia seperti: industri, transportasi,

perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatan tersebut memberikan

kontribusi yang besar sebagai pencemar udara. Dampak dari

pencemaran udara tersebut menyebabkan terjadinya penurunan

kualitas udara, yang berdampak negatif terhadap kesehatan manusia

(Depkes, 2011). Dalam Peraturan Menteri Lingkungana Hidup No. 12

Tahun 2010 tentang pelaksaan pengendalian pencemaran udara di

daerah yang dimaksud pencemaran udara adalah masuknya atau

dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara

ambien oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu udara

Page 41: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

24

yang telah ditetapkan. Pada tingkat konsentrasi tertentu zat-zat

pencemar udara dapat berakibat langsung terhadap kesehatan manusia,

baik secara mendadak atau akut, menahun atau kronis/sub klinis dan

dengan gejala-gejala yang samar. Gangguan kesehatan yang

disebabkan oleh pencemaran udara dengan sendirinya akan

mempengaruhi daya kerja seseorang, yang berakibat turunnya nilai

produktivitas serta mengakibatkan kerugian ekonomis pada jangka

panjang dan timbulnya permasalahan sosial ekonomi keluarga dan

masyarakat (Budiyono, 2001). Komponen paling besar dalam polusi

udara di perkotaan adalah NO2, O3 dan particulate matter.

2. Sumber Pencemaran Udara

Pencemaran udara yang terjadi di lingkungan disebabkan oleh

berbagai sumber baik secara alami maupun akibat aktivitas manusia.

Menurut Sugiarti (2009), pencemaran udara yang diakibatkan oleh

sumber alamiah, seperti letusan gunung berapi dan yang diakibatkan

oleh aktivitas manusia seperti: emisi transportasi ,dan emisi pabrik atau

industri. Pencemaran udara pun dapat terjadi baik dalam ruangan

tertutup (indoor) maupun luar ruangan (outdoor). Adapun sumber

pencemaran udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber bergerak

seperti: aktivitas lalu lintas, kendaraan bermotor, dan transportasi laut.

Sedangkan, sumber tidak bergerak seperti pembangkit listrik, industri,

dan rumah tangga.

Page 42: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

25

3. Dampak Kesehatan Akibat Pencemaran Udara

Menurut Budiyono (2001), zat pencemar di udara pada konsentrasi

tertentu dapat berakibat langsung terhadap kesehatan manusia baik

secara mendadak atau akut, menahun atau kronis dengan gejala yang

samar. Dimulai dari iritasi saluran pernapasan, iritasi mata, dan alergi

kulit sampai dengan timbulnya kanker paru. Gangguan kesehatan yang

disebabkan oleh pencemaran udara dengan sendirinya akan

mempengaruhi daya kerja seseorang, yang berakibat turunnya nilai

produktivitas serta mengakibatkan kerugian ekonomis pada jangka

panjang dan timbulnya permasalahan sosial ekonomi keluarga dan

masyarakat. Adapun akibat yang timbul pada tubuh manusia karena

bahan pencemar udara dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: jenis

bahan pencemar, toksisitas dan ukuran partikelnya. Bahan oksidan

seperti gas O3 dapat mengiritasi mukosa saluran pernapasan yang

berakibat pada peningkatan insiden penyakit saluran pernapasan

kronik yang nonspesifik ,seperti asma dan bronkitis. Sedangkan, bahan

organik seperti partikel debu dapat menyebabkan pneumokoniosis dan

penyakit lainnya. Lain halnya dengan gas CO yang masuk ke dalam

sirkulasi darah dalam tubuh manusia yang bersifat neurotoksik.

4. Pengaruh Unsur Meteorologi Terhadap Pencemaran Udara

Unsur meteorologi berpengaruh besar pada dispersi dan

penyisihan pencemar udara secara alami. Dengan demikian, informasi

meteorologi merupakan hal penting dalam menentukan langkah-

langkah pengendalian pencemaran udara dari berbagai sumber

Page 43: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

26

pencemar baik industri maupun sistem transportasi (Istikharotun dkk,

2016). Berikut ini beberapa unsur meteorologi yang mempengaruhi

konsentrasi polutan di udara, yaitu:

Kelembaban Udara

Kelembaban udara adalah jumlah kandungan uap air di

udara atau tekanan uap yang teramati terhadap tekanan uap jenuh

untuk suhu yang diamati dan dinyatakan dalam persen (Neiburger,

1995). Sedangkan, menurut Tjasyono (2004), yang dimaksud

kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung

dalam massa udara pada waktu dan tempat tertentu. Secara singkat,

pengukuran kelembaban di udara dilakukan dengan pengukuran

kelemababan relatif. Kelembaban relatif adalah perbandingan

antara tekanan uap air yang terukur dengan tekanan uap air pada

kondisi jenuh yang dinyatakan dalam persen. Kelembaban relatif

dapat diukur menggunakan higrometer atau psikometer.

Kelembaban relatif akan berubah sesuai dengan tempat dan waktu.

Menjelang tengah hari maka kelembaban akan relatif berangsur-

angsur turun kemudian bertambah besar pada sore hari hingga

menjelang pagi.

Hubungan kelembaban udara dengan konsentrasi pencemar

di udara ambien yaitu jika kelembaban udara tinggi dapat

menyebabkan dispersi udara menjadi lambat karena banyaknya uap

air di udara akan memperlambat aliran udara baik secara horizontal

maupun vertikal sehingga konsentrasi polutan menjadi tinggi.

Page 44: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

27

Sedangkan, kelembaban udara rendah mengartikan bahwa udara

memiliki kandungan uap air yang jumlahnya sedikit. Pada saat itu

dispersi udara akan terjadi lebih cepat karena udara dapat bergerak

tanpa terhambat oleh uap air sehingga konsentrasi polutan di udara

menjadi rendah (Syech dkk, 2012).

Suhu Udara

Suhu udara merupakan unsur iklim di atmosfer yang sangat

penting karena berubah sesuai tempat dan waktu. Suhu udara akan

berfluktuasi dengan nyata setiap periode 24 jam. Fluktuasi suhu

akan terganggu apabila turbulensi udara atau pergerakkan massa

udara menjadi sangat aktif, misalnya pada kondisi kecepatan angin

tinggi (Tjasyono, 2004).

Menurut Okrofoar (2014) dalam Istikharotun dkk (2016),

menjelaskan bahwa perbedaan temperatur mempengaruhi

konsentrasi polutan di udara ambien dan konsentrasi pencemar

akan cenderung menurun seiring dengan meningkatnya temperatur.

Kecepatan Angin

Angin adalah gerak udara yang sejajar dengan permukaan

bumi dimana bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke

daerah bertekanan udara rendah. Angin diberi nama sesuai dengan

dari air mana angin datang. Kecepatan angin berubah dengan jarak

diatas permukaan tanah dan perubahannya cepat pada paras

(elevasi) rendah (Tjasyono, 2004). Kecepatan angin adalah rata-

rata laju pergerakan angin yang merupakan gerakan horizontal

Page 45: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

28

udara terhadap permukaan bumi suatu waktu yang diperoleh dari

hasil pengukuran harian. Kecepatan angin dapat diukur dengan

suatu alat yang dinamakan anemometer (Neiburger, 1995).

Menurut Tasic dkk (2013) dalam Isirokhatun dkk (2016)

menjelaskan, semakin tinggi kecepatan angin, maka konsentrasi

polutan di udara akan semakin kecil karena polutan tersebut

terbawa angin menjauhi lokasi pengukuran. Semakin tinggi

kecepatan angin, maka pencemar akan terdilusi melalui dispersi

sehingga peningkatan kecepatan angin akan mempercepat

terjadinya dispersi dan dilusi pencemar udara sehingga konsentrasi

pencemar rendah.

E. Baku Mutu Kualitas Udara Ambien Nasional

Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas atau kadar zat,

energi, dan/atau komponen yang ada atau yang seharusnya ada dan/atau

unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam udara ambien (PP

RI No.41 Tahun 1999). Berikut ini, tabel baku mutu kualitas udara ambien

secara nasional.

Tabel 2.1 Baku Mutu Udara Ambien Nasional

No. Parameter Waktu

Pengukuran

Baku Mutu Metode Analisis Peralatan

1 SO2

(Sulfur

Dioksida)

1 Jam

24 Jam

1 Thn

900 ug/Nm3

365 ug/Nm3

60 ug/Nm3

Pararosanilin Spektrofotometer

2 CO

(Karbon

1 Jam

24 Jam

30.000 ug/Nm3

10.000 ug/Nm3

NDIR NDIR Analyzer

Page 46: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

29

Monoksida) 1 Thn

3 NO2

(Nitrogen

Dioksida)

1 Jam

24 Jam

1 Thn

400 ug/Nm3

150 ug/Nm3

100 ug/Nm3

Saltzman Spektrofotometer

4 O3

(Oksidan)

1 Jam

1 Thn

235 ug/Nm3

50 ug/Nm3

Chemiluminescent Spektrofotometer

5 HC

(Hidro

Karbon)

3 Jam 160 ug/Nm3 Flame Ionization Gas

Chromatografi

6 PM10

(Partikel <

10 um)

24 Jam 150 ug/Nm3 Gravimetric Hi – Vol

PM 2.5* 24 Jam

1 Jam

65 ug/Nm3

15 ug/Nm3

Gravimetric

Gravimetric

Hi – Vol

Hi – Vol

7 TSP

(Debu)

24 Jam

1 Jam

230 ug/Nm3

90 ug/Nm3

Gravimetric Hi – Vol

8 Pb(Timah

Hitam)

24 Jam

1 Jam

2 ug/Nm3

1 ug/Nm3

Gravimetric

Ekstraktif

Pengabuan

Hi – Vol

AAS

9 Dustfall

(Debu

Jatuh)

30 Hari 10

Ton/Km2/Bulan

(Pemukiman)

20

Ton/Km2/Bulan

(Industri)

Gravinetric Cannister

10 Total

Fluorides

(as F)

24 Jam

90 Hari

3 ug/Nm3

0,5 ug/Nm3

Spesific ion

Electrode

Impinger atau

Continous

Analyzer

11 Fluor

Indeks

30 Hari 40 ug/100 cm2

dari kertas

limed filter

Colourimetric Limed Filter

Paper

12 Klorin dan

Klorin

Dioksida

24 Jam 150 ug/Nm3 Spesific ion

Electrode

Impinger atau

Continous

Analyzer

13 Sulfat

Indeks

30 Hari 1 mg SO3/100

cm3 Dari Lead

Peroxide

Colourimetric Lead Peroxida

Candle

Page 47: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

30

F. Sulfur Dioksida (SO2)

1. Definisi dan Karakteristik

Gas SO2 merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang tajam.

Berbentuk cair dalam tekanan rendah dan sangat mudah larut dalam

air. Gas ini dihasilkan oleh aktivitas yang berhubungan dengan

pembakaran bahan bakar fosil (batubara, minyak). Di alam, SO2

berada di udara akibat erupsi gunung berapi. Saat SO2 masuk di

lingkungan dan berada di udara maka dapat membentuk asam sulfit,

sulfur trioksida, dan sulfat. Gas SO2 dapat larut di dalam air dan

membentuk asam sulfur bahkan tanah pun dapat menyerap SO2

(ATSDR, 1998).

2. Sumber

Sumber gas SO2 di udara dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik,

pembakaran, pertambangan dan pengolahan logam, sumber daerah

(pemanasan domestik dan distrik), dan sumber bergerak (mesin diesel).

Lokasi yang berdekatan dengan industri, maupun lokasi yang memiliki

lalu lintas tinggi akan memiliki konsentrasi SO2 yang lebih tinggi

dibandingkan dengan lokasi yang letaknya jauh dari industri dan

memiliki lalu lintas rendah (BPLHD, 2015). Sedangkan, menurut

Mulia (2005), sumber pencemaran SO2 di udara berasal dari sumber

alamiah dan buatan. Sumber alamiah gas SO2 seperti: gunung berapi,

pembusukan bahan organik oleh mikroba, dan reduksi sulfat secara

biologis. Kemudian, sumber buatan berasal dari pembakaran bahan

Page 48: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

31

bakar minyak, gas, dan terutama batubara yang mengandung sulfur

tinggi.

3. Dampak SO2

a. Terhadap Kesehatan

Dampak gas SO2 terhadap kesehatan manusia adalah

terganggunya saluran pernapasan dan iritasi mata. Pada konsentrasi

yang sangat tinggi dapat menimbulkan kematian. Konsentrasi gas

SO2 sampai 38 ppm pernah terjadi di Belgia mengakibatkan 60

orang tewas serta ratusan sapi dan ternak lainnya mati

(Manik,2007). Hal ini sejalan dengan Depkes (2007), bahwa gas

SO2 dapat menyebabkan timbulnya keluhan kesehatan iritasi

tenggorokan jika kadar pencemar tersebut mencapai 8-12 ppm. Gas

ini sangat berbahaya bagi manusia terutama pada konsentrasi di

atas 0,4 ppm. Gas SO2 mudah menjadi asam dan menyerang

selaput lendir pada hidung, tenggorokan sampai pada paru-paru.

Pada konsentrasi 1-2 ppm, bagi orang yang sensitif serangan gas

ini menyebabkan iritasi pada bagian tubuh yang terkena langsung

namun, orang yang cukup kebal akan terasa teriritasi pada

konsentrasi 6 ppm dengan pemaparan singkat. Pemaparan gas SO2

lebih lama dapat menyebabkan peradangan yang lebih hebat pada

selaput lendir yang diikuti oleh kelumpuhan sistem pernapasan,

kerusakan dinding epithalium dan kematian (Sugiarti, 2009).

Page 49: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

32

b. Terhadap Lingkungan

Gas SO2 bereaksi di atmosfir membentuk hujan asam. Zat-

zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk

membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga

jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan

meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang

terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman (BPLHD,

2015).

4. Populasi Rentan Terhadap SO2

Anak-anak dan orang dewasa yang tinggal di sekitar industri atau

padat lalu lintas dapat terkontaminasi SO2 di udara karena gas ini

bersifat iritan terhadap saluran pernafasan dan menyebabkan

pembengkakan membran mukosa serta pembentukan mukus yang

dapat meningkatkan hambatan aliran udara pada saluran pernafasan

(ATSDR, 1998). Kondisi ini akan menjadi lebih parah bagi kelompok

yang peka seperti penderita penyakit jantung atau paru-paru serta pada

kelompok lanjut usia (Tugaswati, 2007).

5. Toksikologi SO2

Gas SO2 masuk ke dalam tubuh saat bernapas melalui hidung

hingga ke paru-paru. Gas ini sangat mudah dan cepat masuk ke aliran

darah melalui paru-paru. Saat masuk ke tubuh, SO2 berubah menjadi

sulfat dan keluar bersama dengan urin (ATSDR, 1998).

Page 50: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

33

6. Baku Mutu SO2

Environmental Protection Agency (EPA) merekomendasikan untuk

jangka waktu lama dalam kurun satu tahun pengukuran rata-rata

konsentrasi SO2 yang diperbolehkan tidak melebihi 0,03 ppm.

Sedangkan, baku mutu dalam waktu 24 jam rata-rata konsentrasi SO2

tidak melebihi 0,14 ppm (ATSDR, 1998). Di DKI Jakarta nilai baku

mutu SO2 udara ambien berdasarkan SK Gubernur Nomor 551 Tahun

2001 selama 1 jam pengukuran adalah 900 µg/Nm3

(0,34 ppm) dan 260

µg/Nm3 (0,2 ppm) pada pengukuran 24 jam.

G. Nitrogen Dioksida (NO2)

1. Definisi dan Karakteristik

Gas NO2 merupakan gas yang dapat larut dalam air, berwarna

merah kecoklatan dan bersifat oksidator kuat. Saat larut dalam air

membentuk asam nitrit (HNO3) dan ketika bereaksi dengan sinar

matahari (UV) serta VOC akan membentuk polutan sekunder yaitu O3.

Gas NO2 memiliki masa hidup lebih panjang dan sangat mampu

berpindah-pindah tempat (EPA, 1999). Menurut Martono (2004), gas

NO2 menimbulkan bau, berwarna kuning pucat. Oleh karena itu, gas

ini menganggu jarak pandang dan dapat menimbulkan iritasi pada

saluran napas pada konsentrasi 1,5-2,0 ppm (Martono, 2004).

2. Sumber

Dalam skala global, umumnya keberadaan NO2 di alam bersumber

dari aktivitas manusia. Secara alami, sumber NO2 berasal dari

Page 51: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

34

perpindahan gas NO di stratosfer, aktivitas vulkanik, aktivitas bakteri

dan kilat namun keberadaanya dalam konsentrasi yang sangat rendah.

Dalam jumlah besar gas NO2 dihasilkan dari pembakaran bahan bakar

fosil dan emisi mesin kendaraan bermotor. Di udara ambien, gas nitrit

dioksida berubah menjadi nitrogen dioksida di atmosfer (WHO, 2000).

3. Dampak NO2

a. Terhadap Kesehatan

Gas NO2 lebih bersifat toksik dibandingkan gas NO. Organ

tubuh yang paling peka terhadap gas NO2 adalah paru-paru. Gas

polutan ini dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan paru-

paru sehingga mengakibatkan sulit bernafas dan berujung pada

kematian. Diketahui pula, dalam konsentrasi rendah gas NO2

menyebabkan iritasi pada mata dengan gejala mata perih dan berair

(Sugiarti, 2009). Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh

Akdemir (2014), bahwa NO2 bersifat iritan pada organ pernapasan,

dan paparan jangka panjang akan meningkatkan kelainan atau

penyakit pernapasan seperti bronkitis kronik.

b. Terhadap Lingkungan

Sama halnya dengan gas SO2, gas NO2 pun menyebabkan

terbentuknya hujan asam di atmosfir. Seperti diketahui, hujan asam

akan menyebabkan kerusakan ekosistem lingkungan, kematian

baik pada flora maupun fauna serta kerusakan fisik pada bangunan

(BPLHD, 2015).

Page 52: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

35

4. Populasi Rentan Terhadap NO2

Kelompok populasi yang memiliki riwayat penyakit pernapasan

lebih rentan terhadap gas NO2 seperti orang yang memiliki PPOK akan

sensitif pada konsentrasi 0,3 ppm. Selain itu, orang beriwayat penyakit

asma pun lebih sensitif dengan NO2 dalam konsentrasi 0,2-0,3 ppm

dalam jangka waktu 30 menit. Anak-anak juga lebih rentan terhadap

polutan ini, karena mereka lebih aktif dan dalam masa perkembangan

yang banyak membutuhkan udara untuk paru-paru (WHO, 2000).

5. Toksikologi NO2

Gas NO2 masuk ke dalam tubuh manusia melalui proses

pernapasan. Sebesar 70-90% dapat terabsorpsi ke dalam saluran

pernafasan manusia, dan latihan fisik ataupun olahraga dapat

memperbesar jumlah NO2 yang terabsorpsi ke dalam tubuh. Hasil

beberapa studi menunjukkan, bahwa gas NO2 terdeposit di jaringan

saluran pernapasan bawah baik pada manusia, dan hewan percobaan

(mencit, kelinci). Orang yang terpapar NO2 dapat diketahui melalui

pengujian darah dan urin dengan melihat kandungan nitrit serta asam

nitrat (WHO, 2000).

6. Baku Mutu NO2

Berdasarkan EPA, nilai standar konsentrasi NO2 udara ambien

dalam satu tahun pengukuran sebesar 0,053 ppm. Di Indonesia,

menurut baku mutu udara ambien nasional dalam PP No 41 Tahun

1999 tercantum bahwa baku mutu udara ambien NO2 adalah 150

µg/Nm3

untuk pengukuran waktu 24 jam dan 400 ug/Nm3

untuk

Page 53: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

36

pengukuran waktu 1 jam. Sedangkan, baku mutu NO2 di Provinsi DKI

Jakarta berdasarkan SK Gubernur 551 Tahun 2001 yaitu 400 µg/M3

(0,2 ppm) untuk 1 jam pengukuran dan 92,6 µg/Nm3

(0,05 ppm) untuk

24 jam pengukuran.

H. Total Suspended Particulate (TSP)

1. Definisi dan Karakteristik

Total Suspended Particulate (TSP) mengacu kepada seluruh

partikulat yang ada di atmosfer seperti debu. Partikulat merupakan

istilah yang digunakan untuk menggambarkan partikel yang

tersuspensi di udara, dapat berupa padatan maupun cairan, dan

merupakan salah satu bentuk polusi yang paling nyata karena tampil

dalam bentuk kabut yang menyelimuti kota atau wilayah. Partikulat

memiliki rentang ukuran yang cukup besar. Ukuran tersebut dikenal

sebagai diameter aerodinamik yang mengacu pada unit kepadatan dari

bentuk partikel dengan sifat aerodinamik yang sama, misalnya

kecepatan jatuh. Partikulat yang penting bagi kesehatan masyarakat

adalah PM10 dan PM2,5. Polusi oleh partikel merupakan campuran dari

padatan yang berukuran mikroskopik dan droplet cairan yang

tersuspensi di udara, yang tersusun dari sejumlah komponen kimia

termasuk zat asam seperti nitrat dan sulfat, bahan kimiawi organik,

logam, partikel debu, dan zat yang bersifat alergen (Fitria, 2009).

Untuk partikel yang lebih besar seperti partikel tanah, abu terbang, abu

kayu, dan jelaga mengandung mineral seperti silikon, alumunium,

Page 54: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

37

potasium, kalsium dan lainnya (Alias dkk, 2007). Menurut Wardhana

(2004), TSP memiliki berbagai bentuk diantaranya:

a. Aerosol yaitu partikel yang terhambur dan melayang di udara.

b. Kabut (fog) yaitu aerosol yang berupa butiran-butiran air di

udara.

c. Asap (smoke) yaitu aerosol campuran antara butiran padat dan

cairan yang terhambur di udara.

d. Debu (dust) yaitu aerosol berupa butiran padat yang terhambur

dan melayang di udara karena hembusan angin.

e. Mist yaitu butiran-butiran zat cair (bukan butiran air) yang

terhambur dan melayang di udara.

f. Fume yaitu aerosol yang berasal dari kondensasi uap panas

khususnya uap logam.

g. Plume yaitu asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri

atau pabrik.

h. Haze yaitu setiap bentuk aerosol yang menganggu pandangan di

udara.

i. Smog yaitu bentuk campuran dari asap dan kabut.

j. Smaze yaitu campuran antara smog dan haze.

2. Sumber

Sumber pencemaran TSP atau partikel berasal dari aktivitas

industri, pembakaran bahan bakar fosil kendaraan bermotor, badai

pasir, pembakaran hutan serta gunung berapi secara alami. Ukuran

diameter yang ada di udara berkisar antara 0,0005 - 500 dm dimana

Page 55: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

38

partikel terkecil akan hilang karena perpaduan gerak brown dan

partikel besar akan jatuh akibat pengaruh gravitasi (Siregar, 2005).

Sedangkan menurut Wardhana (2004), sumber TSP secara alami

berasal dari debu tanah kering yang terbawa angin, abu dan bahan-

bahan vulkanik yang terlempar ke udara akibat letusan gunung berapi,

dan semburan uap air panas di sekitar daerah sumber panas bumi.

Selain itu, sumber TSP di lingkungan akibat aktivitas manusia yaitu

sebagian besar berasal dari pembakaran batubara, proses industri,

kebakaran hutan, dan gas buangan alat transportasi. Adapun jenis

industri yang berpotensi besar sebagai sumber TSP adalah industri besi

dan baja, industri semen, industri petrokimia, industri kertas dan pulp,

pabrik tepung, pabrik tekstil, pabrik asbes, pabrik insektisida ,dan

pabrik elektronika.

3. Dampak Total Suspended Particulates (TSP)

a. Terhadap Kesehatan Manusia

TSP dilingkungan memiliki beragam jenis dan ukuran. Setiap

ukuran TSP di udara dapat mempengaruhi kesehatan manusia.

Partikulat yang berukuran dari 5 mikron akan mengiritasi saluran

pernapasan dan merangsang respon imun sehingga dapat memicu

timbulnya penyakit perpanasan seperti bronkitis. Kemudian,

penumpukan sejumlah partikulat yang menempel pada saluran

pernapasan secara kontinyu akan menyebabkan penebalan dinding

bronkus, menyebabkan batuk, dan meningkatkan kerentanan terhadap

infeksi pernapasan (Yulaekah, 2007). Sedangkan, ukuran partikel 3-5

Page 56: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

39

mikron akan tertahan dan tertimbun pada saluran napas tengah. Selain

itu, partikel debu dengan ukuran 1-3 mikron disebut dengan debu

respirabel merupakan yang paling berbahaya karena tertahan dan

tertimbun mulai dari bronkiolus sampai alveoli paru-paru (Sholihah

dkk, 2008). Hal ini didukung oleh penelitian Lestari (2000) dalam

Sholihah dkk (2008), menyatakan bahwa terdapat hubungan antara

konsentrasi debu tinggi dengan terjadinya kelainan faal pada paru.

Debu yang masuk ke saluran pernapasan menyebabkan reaksi

mekanisme pertahanan non-spesifik berupa batuk, bersin, produksi

lendir berlebih, dan gangguan fagostosis makrofag.

b. Terhadap Lingkungan

Efek TSP di lingkungan dapat mengurangi jarak pandang karena,

dapat mengakibatkan kabut yang menyelimuti suatu wilayah. Selain itu,

akibat adanya berbagai kandungan baik logam, komponen organik dan

lainnya di dalam TSP dapat berefek buruk baik hewan dan tanaman di

lingkungan (Fitria, 2009).

4. Populasi Rentan Terhadap Total Suspended Particulates (TSP)

Keberadaan TSP di lingkungan dalam konsentrasi rendah ataupun

tinggi dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Adapun populasi

yang rentan terhadap paparan TSP adalah orang yang memiliki riwayat

penyakit jantung ataupun penyakit paru, para lanjut usia, dan anak-

anak (Fitria, 2009).

Page 57: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

40

5. Toksikologi Total Suspended Particulates (TSP)

Manusia dapat terpapar polutan TSP melalui saluran pernapasan

saat mengirup udara bebas. Polutan TSP yang masuk kedalam saluran

pernapasan akan menyebabkan timbulnya reaksi mekanisme

pertahanan tubuh non spesifik berupa batuk, bersin, gangguan transpor

mukosiliar, dan fagositosis oleh makrofag. Otot polos di saluran

pernapasan akan terangsang sehingga menimbulkan penyempitan.

Keadaan ini biasanya terjadi jika konsentrasi partikulat melebihi

ambang batas. Sistem mukosiliar juga akan mengalami gangguan dan

menyebabkan jumlah lendir bertambah. Jika lendir semakin banyak

atau mekanisme pengeluarannya tidak sempurna maka akan terjadi

obstruksi saluran napas sehingga resistensi jalan napas meningkat

(Setiawan, 2002).

6. Baku Mutu Total Suspended Particulates (TSP)

Menurut PP No 41 Tahun 1999 dan Keputusan Gubernur DKI

Jakarta No 551 Tahun 2001, baku mutu udara ambien untuk partikel

debu tersuspensi (TSP) selama pengukuran 24 jam sebesar 230

µg/Nm3 dan pengukuran 1 jam sebesar 90 µg/Nm

3.

I. Kerangka Teori

Gangguan pernapasan merupakan efek negatif terhadap kesehatan

yang paling dominan terjadi akibat pencemaran udara. Gangguan

pernapasan yang terjadi dapat timbul dengan gejala yang ringan ataupun

berat. Dalam skala ringan, keluhan gangguan pernapasan dapat timbul

Page 58: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

41

dengan gejala seperti: bersin, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri dada, dan

sesak napas yang dapat menunjukkan adanya konsentrasi polutan yang

besar di lingkungan dalam paparan singkat (Depkes, 2007; Akdemir,

2014; Yualekah, 2007). Selain itu, hal yang mempengaruhi gangguan

pernapasan pada manusia seperti: jenis kelamin, usia, masa kerja, dan

perilaku merokok (Oemiati dkk, 2010; Tarlo dkk, 2010). Pencemaran

udara di lingkungan semakin tinggi karena, penggunaan bahan bakar fosil

oleh sektor industri dan transportasi sehingga menurunkan kualitas

lingkungan yang terjadi terutama di kota besar seperti DKI Jakarta (Astra,

2010). Polutan SO2, NO2 dan TSP merupakan jenis polutan paling

dominan yang dikeluarkan oleh emisi kendaraan. Diketahui pula

penyebaran dan akumulasi bahan pencemar di udara dipengaruhi oleh

keadaan meteorologi seperti suhu, kelembaban udara dan kecepatan angin

(Syech dkk, 2012).

Terminal bus menjadi salah satu lokasi yang tinggi tingkat

pencemaran udaranya karena padatnya aktivitas transportasi di wilayah

tersebut. Selanjutnya, pedagang tetap di kawasan terminal Kampung

Rambutan menjadi populasi yang berisiko terpapar polutan-polutan di

udara ambien karena beraktivitas di luar ruangan dengan waktu yang

cukup lama dalam sehari.

Page 59: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

42

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi dari Depkes (2007), Akdemir (2014), Yulaekah (2007),

Syech dkk (2012), Oemiati dkk (2010), Tarlo dkk (2010)

Sumber Cemaran :

- Transportasi

- Industri

Konsentrasi Kimia

Udara:

- SO2

- NO2

- TSP

Status Kesehatan

Faktor Meteorologi :

- Kelembaban Udara

- Suhu Udara

- Kecepatan Angin

Karakteristik

Individu:

- Jenis Kelamin

- Usia

- Masa Kerja

- Lama Kerja

- Perilaku Merokok

Page 60: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

43

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Terminal bus menjadi salah satu lokasi yang tinggi tingkat

pencemaran udaranya karena menjadi pusat kegiatan jasa transportasi.

Beberapa senyawa yang dinyatakan dapat membahayakan kesehatan

adalah berbagai oksida sulfur, oksida nitrogen, oksida karbon,

hidrokarbon, logam berat tertentu dan partikulat. Dibandingkan dengan

sumber stasioner seperti industri dan pusat tenaga listrik, jenis

pembakaran yang terjadi pada mesin kendaraan bermotor tidak

sesempurna di dalam industri dan menghasilkan bahan pencemar pada

kadar yang lebih tinggi, terutama berbagai senyawa organik dan oksida

nitrogen, sulfur dan karbon (Tugaswati, 2007). Data Badan Pusat Statistik

(BPS) tahun 2004 menunjukkan bahwa di beberapa provinsi terutama di

kota-kota besar seperti DKI Jakarta emisi kendaraan bermotor menjadi

kontribusi terbesar terhadap konsentrasi NO2, CO, TSP, dan O3 di udara

yang jumlahnya lebih dari 50% (Simanjuntak, 2007).

Penyebaran dan akumulasi bahan pencemar di udara sangat

dipengaruhi oleh keadaan meteorologi seperti suhu, kelembaban udara dan

kecepatan angin (Syech dkk, 2012). Pada penelitian ini variabel faktor

meteorologi seperti kelembaban, suhu udara, dan kecepatan angin hanya

menjadi variabel yang memperjelas besarnya konsentrasi polutan SO2,NO2

Page 61: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

44

dan TSP di udara ambien dan tidak dilakukan uji hubungan secara

statistik.

Diketahui jenis-jenis polutan seperti SO2, NO2, dan TSP

merupakan jenis polutan yang bersifat iritan terhadap saluran pernafasan

manusia. Pada paparan jangka pendek dan dalam konsentrasi rendah pun

dapat menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan terutama

menyebabkan gangguan pernapasan. Gangguan pernapasan tersebut akan

mengakibatkan beberapa reaksi atau gejala yang muncul sebagai bentuk

pertahanan tubuh seperti: batuk, bersin, nyeri tenggorokan, nyeri dada ,dan

sesak napas (Fitria, 2009). Pada penelitian ini, variabel keluhan subyektif

gangguan pernapasan diperjelas dengan variabel karakteristik individu

seperti jenis kelamin, usia, masa kerja, lama pajanan, dan perilaku

merokok. Selanjutnya, dilakukan tabulasi silang (crosstab) untuk melihat

proporsi keluhan subyektif gangguan pernapasan yang terjadi sesuai

dengan karakteristik individu pada pedagang tetap sebagai responden

namun, tidak dilihat kekuatan hubungan secara statistik antar variabel.

Berikut bagan 3.1 yang menampilkan kerangka konsep pada penelitian ini.

Page 62: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

45

.

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

Konsentrasi

(SO2, NO2, dan TSP)

udara ambien

Kelembaban Udara

Suhu Udara

Kecepatan Angin

Keluhan Subyektif

Gangguan

Jenis Kelamin

Usia

Masa Kerja

Lama Pajanan

Perilaku Merokok

Page 63: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

46

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Variabel Dependen

1. Keluhan Subyektif

Gangguan

Pernapasan

Suatu keluhan pada saluran

pernapasan yang dirasakan oleh

pedagang tetap dalam 2 minggu

terakhir pada saat berada di

kawasan Terminal Kampung

Rambutan yang ditandai dengan

beberapa gejala seperti: batuk,

bersin, iritasi tenggorokan, sesak

napas, dan nyeri dada.

Wawancara Kuisoner 1. Ya

2. Tidak

Ordinal

Variabel Independen

1. Konsentrasi Sulfur

Dioksida (SO2)

Rata-rata kandungan gas sulfur

dioksida yang terdapat dalam

Metode

pararosanilin

Midget Impinger

dengan analisis

µg/Nm3

Rasio

Page 64: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

47

satuan volume udara ambien pada

satu waktu pengukuran di

kawasan Terminal Kampung

Rambutan

spektrofotometer

2. Konsentrasi Nitrogen

Dioksida (NO2)

udara ambien

Rata-rata kandungan gas nitrogen

dioksida yang terdapat dalam

satuan volume udara ambien pada

satu waktu pengukuran di

kawasan Terminal Kampung

Rambutan

Metode griess

saltzman

fritted bubbler

dengan analisis

spektrofotometer

µg/Nm3

Rasio

3. Konsentrasi TSP

udara ambien

Rata-rata kandungan TSP yang

terdapat dalam satuan volume

udara ambien pada satu waktu

pengukuran di kawasan Terminal

Kampung Rambutan.

Metode

gravimetri

High Volume

Sampler

µg/Nm3

Rasio

4. Kelembaban Udara Jumlah kandungan uap air yang

ada dalam udara ambien di

kawasan Terminal Kampung

Rambutan

Pengukuran Thermohygrometer % Rasio

Page 65: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

48

5. Suhu Udara Keadaan panas dan dinginnya

udara ambien di kawasan

Terminal Kampung Rambutan

Pengukuran Thermohygrometer 0C Rasio

6. Kecepatan Angin Kecepatan aliran udara yang

bergerak pada udara ambien di

kawasan Terminal Kampung

Rambutan

Pengukuran Anenometer Meter/detik Rasio

7. Jenis Kelamin Jenis kelamin sesuai yang tercatat

di kartu tanda penduduk

responden.

Wawancara Kuisoner 1. Laki-Laki

2. Perempuan

Nominal

8. Usia Usia responden yang dihitung

dalam tahun sejak lahir sampai

pada saat penelitian dilakukan.

Wawancara Kuisoner Tahun Rasio

9. Masa Kerja Jangka waktu responden sejak

mulai berdagang di kawasan

terminal Kampung Rambutan

sampai tahun dilakukannya

pengumpulan data.

Wawancara Kuisoner Tahun Rasio

10 Lama Pajanan Jangka waktu responden Wawancara Kuisoner Jam Rasio

Page 66: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

49

berdagang dalam sehari di

kawasan terminal Kampung

Rambutan.

11. Perilaku Merokok Perilaku responden menghisap

rokok. Mengacu kepada indeks

Brinkman (IB) dengan klasifikasi,

sebagai berikut:

a. Perokok ringan (0-199)

b. Perokok sedang (200-599)

c. Perokok berat (>600)

Wawancara Kuisoner Indeks Brinkman Rasio

Page 67: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

48

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan survei yang bersifat deskriptif-kuantitatif

untuk mendeskripsikan konsentrasi SO2, NO2 dan TSP udara ambien,

faktor meteorologi terhadap polutan (kelembaban udara, suhu udara, dan

kecepatan angin), serta keluhan subyektif gangguan pernapasan yang

diderita oleh pedagang tetap di kawasan terminal Kampung Rambutan,

Jakarta Timur. Studi deskriptif dapat memberikan manfaat yaitu untuk

membuat penilaian terhadap kondisi di masa sekarang, untuk memberikan

rekomendasi perbaikan terkait masalah tersebut di masa yang akan datang

(Notoatmodjo, 2012).

Desain studi yang digunakan adalah cross sectional (potong

lintang) dimana pengumpulan data terkait variabel dependen dan variabel

independen dilakukan pada satu waktu yang bersamaan (Point Time

Approach) (Notoatmodjo, 2012). Studi cross sectional deskriptif bertujuan

untuk mengetahui angka prevalensi penyakit atau masalah kesehatan yang

di distribusikan menurut waktu, tempat dan orang (Lapau, 2013).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kawasan Terminal Bus Kampung

Rambutan yang berada di di Jalan TB. Simatupang, Jakarta Timur dengan

Page 68: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

49

luas area sebesar 141.000 m2.

Adapun waktu penelitian akan dilaksanakan

pada bulan Desember sampai dengan Januari tahun 2017.

C. Populasi

Populasi adalah keseluruhan unit di dalam pengamatan yang kita

lakukan (Hastono dan Sabri, 2011). Populasi pada penelitian ini adalah

pedagang tetap yang memiliki tempat berjualan (kios, lapak, warung) di

kawasan Terminal Kampung Rambutan. Berdasarkan observasi yang telah

dilakukan terdapat populasi pedagang tetap baik di kawasan terminal antar

kota dan dalam kota Terminal Kampung Rambutan dengan jumlah total

sebesar 199 pedagang.

D. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang nilai/karakteristiknya

kita ukur nantinya untuk menduga karakteristik dari populasi (Hastono dan

Sabri, 2011). Besar sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan

menggunakan perhitungan rumus berikut (Lemeshow et al,1997):

n =

Keterangan :

n : Besar sampel minimal yang dibutuhkan

Z21 –α/2 : 1,96 pada tingkat kepercayaan 95%

d : Derajat presisi yang diinginkan sebesar 10%

N : Besar populasi (199 pedagang tetap)

Page 69: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

50

P : Perkiraan proporsi 50% (0,5)

Maka didapatkan perhitungan sebagai berikut:

n =

n = 64,9978 65 Responden (Pedagang Tetap)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, didapatkan jumlah sampel

minimal sebesar 65 pedagang tetap di kawasan Terminal Kampung

Rambutan. Untuk meminimalisir terjadinya kehilangan sampel (dropout),

maka ditambahkan 10% dari jumlah sampel sehingga menjadi 72 sampel

pedagang tetap.

E. Pengambilan Sampel

1. Sampel Responden

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan

menggunakan total sample atau sampling jenuh. Adapun kriteria

ekslusi sampel penelitian sebagai berikut:

a. Kriteria Ekslusi

Pedagang memiliki riwayat penyakit atau faktor keturunan

yang berhubungan dengan penyakit saluran pernapasan atau

alergi sebelumnya.

Hasil observasi menunjukkan, sampel pedagang tetap

tersebar di empat area di kawasan Terminal Kampung Rambutan.

Berikut daftar ke empat titik responden tersebut.

Area ruang tunggu antar kota (X1) : 25 pedagang

Area jalur keluar antar kota (X2) : 95 pedagang

Page 70: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

51

Area ruang tunggu dalam kota (X3) : 25 pedagang

Area jalur keluar dalam kota (X4) : 54 pedagang

Berdasarkan data diatas diketahui jumlah populasi pedagang

tetap sebesar 199 pedagang. Selanjutnya, peneliti menentukan

pedagang yang dijadikan sampel pada masing-masing area dengan

melakukan perhitungan menggunakan rumus proporsi sampel

sebagai berikut.

ni =

x n

Keterangan:

ni : Jumlah sampel yang diinginkan setiap area

N : Jumlah seluruh populasi pedagang di kawasan terminal Kp.

Rambutan

Ni : Jumlah populasi pada setiap area

n : Jumlah sampel minimum yang dibutuhkan pada populasi

Berikut perhitungan sampel masing-masing area:

Area ruang tunggu antar kota (25 pedagang)

ni =

x 72 = 9 pedagang

Area jalur keluar antar kota (95 pedagang)

ni =

x 72 = 34 pedagang

Area ruang tunggu dalam kota (25 pedagang)

ni =

x 72 = 9 pedagang

Page 71: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

52

Area jalur keluar dalam kota (54 pedagang)

ni =

x 72 = 20 pedagang

Di bawah ini akan dijelaskan secara singkat alur

pengambilan sampel melalui bagan berikut ini.

Bagan 4.1 Alur Pengambilan Sampel

Terdeteksi Eligible Sample

n = 72

Analisis Univiariat

n = 72

X1 = 9

pedagang

X2 = 34

pedagang

X3 = 9

pedagang

X4 = 20

pedagang

Populasi

N= 199

Wawancara Terstruktur

n = 72

Page 72: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

53

Pada bagan 4.1 dijelaskan mengenai alur pengambilan

sampel yang dilakukan pada penelitian ini. Adapun populasi

penelitian ini adalah pedagang tetap yang berada di kawasan

Terminal Bus Kampung Rambutan baik di terminal antar kota

maupun terminal dalam kota yang berjumlah sebesar 199

pedagang. Selanjutnya dilakukan perhitungan sampel

menggunakan rumus Lemeshow (1997), dimana didapatkan besar

sampel pedagang tetap sebesar 72 responden yang dibagi ke dalam

empat titik area yang mewakili area Terminal Kampung Rambutan.

Kemudian 72 sampel tersebut dihitung menggunakan rumus

proporsi sampel untuk didistribusikan ke empat titik area tersebut.

Adapun persentase participation rate dalam populasi ini sebesar

36,2 % dari total populasi pedagang tetap.

Pembagian jumlah sampel di setiap titik area diantaranya:

X1 (area ruang tunggu terminal antar kota) sebesar 9 responden,

X2 (area jalur keluar terminal antar kota) sebesar 34 responden, X3

(area ruang tunggu terminal dalam kota) sebesar 9 responden, dan

X4 (area jalur keluar terminal dalam kota) sebesar 20 pedagang.

Variabel-variabel pada pedagang tetap yang diteliti dalam

penelitian ini adalah karakteristik individu dan keluhan subyektif

gangguan pernapasan yang dialami oleh pedagang tetap

menggunakan instrumen kuisioner dengan metode wawancara.

Selanjutnya, setiap variabel-variabel tersebut dilakukan analisis

secara univariat untuk melihat proporsi atau frekuensi dari

Page 73: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

54

karakteritik individu dan keluhan subyektif gangguan pernapasan

pada pedagang tetap tersebut.

2. Sampel Udara Ambien

Pengukuran sampel udara ambien didasarkan kepada SNI

19-7119.6-2005 mengenai penentuan lokasi pengambilan contoh

uji pemantauan kualitas udara ambien. Dimana kriteria yang

digunakan diantaranya: area dengan konsentrasi pencemar tinggi,

area dengan kepadatan penduduk tinggi, dan mewakili seluruh

wilayah studi. Adapun pengukuran SO2, NO2, dan TSP akan

dilakukan satu kali pengukuran pada siang hari berdasarkan

Peraturan Menteri LH No.12 Tahun 2010 pada rentang waktu siang

hari antara pukul 10.00 -14.00 wib.

Pengukuran polutan tersebut akan dilakukan selama satu

jam pada empat titik lokasi pengukuran untuk melihat

perbandingan konsentrasi polutan tersebut yang mewakili kawasan

terminal dengan gambaran sebagai berikut.

Gambar 4.1 Denah Pengukuran Sampel Udara Ambien Terminal

Kampung Rambutan

X3

X1

X2 X4

Page 74: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

55

Keterangan:

X1 = titik pengambilan sampel udara di kawasan terminal antar kota ruang

tunggu

X2 = titik pengambilan sampel udara di kawasan terminal antar kota jalur keluar

X3 = titik pengambilan sampel udara di kawasan terminal dalam kota ruang

tunggu

X4 = titik pengambilan sampel udara di kawasan terminal dalam kota jalur

keluar

Adapun waktu pengukuran akan dilakukan pada hari kerja

(weekdays) yaitu senin-jumat. Setelah dilakukan pengukuran maka

akan dilakukan pencatatan hasil, seperti: nilai pengukuran, mean,

lower dan upper data untuk ketiga polutan udara tersebut.

Titik koordinat peletakkan alat pengukuran udara ambien

berada di titik tengah (middle). Berikut peta koordinat peletakkan

alat saat pengukuran udara ambien di Terminal Kampung

Rambutan.

Gambar 4.2 Titik Koordinat Peletakkaan Alat Pengukuran Udara

Ambien Terminal Kampung Rambutan

X3

X1

X2

X4

Page 75: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

56

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dengan

melakukan pengukuran langsung. Data primer pada penelitian ini

adalah lembar kuisioner dan lembar pengujian konsentrasi SO2,

NO2, dan TSP, serta lembar pengukuran faktor meteorologi

(kelembaban udara, suhu udara, dan kecepatan angin) di udara

ambien kawasan Terminal Kampung Rambutan.

G. Cara Pengumpulan Data

1. Pengukuran konsentrasi udara ambien

a. Pengukuran SO2 udara ambien

Pengukuran gas SO2 udara ambien dilakukan berdasarkan acuan

SNI 19-7119.7-2005 dengan prosedur sebagai berikut:

Prinsip

Gas SO2 diserap dalam larutan penyerap tetrakloromerkurat

membentuk senyawa kompleks diklorosulfonatomerkurat.

Dengan menambahkan larutan pararosanilin dan formaldehida,

kedalam senyawa diklorosulfonatomerkurat maka terbentuk

senyawa pararosanilin metil sulfonat yang berwarna ungu.

Konsentrasi larutan di ukur pada panjang gelombang 550 nm.

Bahan

Larutan penyerap tetrakloromerkurat (TCM) 0,04 M,

larutan standar natrium metabisulfit (NA2S2O5), larutan Iod 0,01

N, larutan indikator kanji, larutan HCl 1M, Larutan natrium

tiosulfat (Na2S203) 0,01 N, larutan asam sulfamat (NH2SO3H)

Page 76: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

57

0,6%, larutan asam fosfat (H3PO4) 3M, larutan kerja

pararosanilin hidroklorida (C19H17N3.HCl) 0,2%, larutan

formaldehida (HCHO) 0,2%, dan larutan penyangga asetat 1M.

Peralatan

Penyerap midget impinger, labu ukur, pipet volumetrik,

gelas ukur, gelas piala, tabung uji, spektrofotometer UV-Vis,

timbangan analitik, buret, tabu erlenmeyer, oven, kaca arloji,

termometer, barometer, pengaduk dan botol reaksi.

Tata cara pengambilan contoh uji udara selama 1 jam

- Susun peralatan pengambilan contoh uji

- Masukkan larutan penyerap SO2 sebanyak 10 ml ke masing-

masing botol penyerap. Atur botol penyerap agar terlindung

dari hujan dan sinar matahari langsung

- Hidupkan pompa penghisap udara dan atur kecepatan alir 0,5

L/mnt sampai 1 L/mnt, setelah stabil catat laju alir awal F1

(L/mnt)

- Lakukan pengambilan contoh uji selama 1 jam dan catat

temperatur dan tekanan udara

- Setelah 1 jam, catat laju akhir F2 (L/mnt) dan kemudian

matikan pompa penghisap

- Diamkan selama 20 menit setelah pengambilan contoh uji

untuk menghilangkan penganggu.

Page 77: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

58

Tata cara pengujian contoh uji udara selama 1 jam

- Pindahkan larutan contoh uji ke dalam tabung uji 25 ml dan

tambahkan 5 ml air suling untuk membilas

- Baca serapan contoh uji kemudian hitung konsentrasi dengan

menggunakan kurva kalibrasi

- Lakukan langkah-langkah di atas untuk pengujian blanko

dengan menggunakan 10 ml larutan penyerap.

Perhitungan konsentrasi SO2 udara ambien

Konsentrasi SO2 dalam contoh uji untuk pengambilan

contoh uji selama 1 jam dihitung menggunakan rumus dengan

satuan µg/Nm3.

Keterangan:

C : Konsentrasi NO2 (µg/Nm3).

a :Jumlah SO2 dari contoh uji hasil perhitungan dari

kurva kalibrasi (µg).

V :Volum udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi

normal 250C, 760 mmHg (m

3).

b. Pengukuran NO2 udara ambien

Pengukuran gas NO2 udara ambien dilakukan berdasarkan

acuan SNI 19-7119.2-2005 dengan prosedur sebagai berikut:

Page 78: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

59

Prinsip

Gas NO2 dijerap dalam larutan Griess Saltzman sehingga

membentuk suati senyawa azo dye berwarna merah muda yang

stabil setelah 15 menit. Konsentrasi larutan ditentukan secara

spektrofotometri pada panjang gelombang 550 nm.

Bahan

Hablur asam sulfanilat (H2NC6H4SO3H), larutam asam

asetat glasial (CH3COOH pekat), air suling bebas nitrit, larutan

induk NEDA,C12H15CL2N2 ,aseton (C3H6O), larutan penyerap

griess saltzman, larutan standar nitrit (NO2).

Peralatan

Botol penyerap fritted bubbler, labu ukur, pipet mikro,

gelas ukur, gelas piala, tabung uji, spektrofotometer dilengkapi

kuvet, neraca analitik, oven, botol pyrex berwarna gelap,

desikator, alat destilasi, dan kaca arloji.

Tata cara pengambilan contoh uji udara selama 1 jam

- Susun peralatan contoh uji

- Masukkan larutan penyerap Griess Saltzman sebanyak

10 ml ke dalam botol penyerap. Atur botol penyerap agar

terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung

- Hidupkan pompa penghisap udara dan atur kecepatan alir

0,4 L/mnt, setelah stabil catat laju alir awal (F1)

- Setelah 1 jam catat laju alir akhir (F2) dan kemudian

matikan pompa penghisap

Page 79: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

60

- Analisis dilakukan di lapangan segera setelah

pengambilan contoh uji.

Tata cara pengujian contoh uji udara selama 1 jam

- Masukkan larutan contoh uji ke dalam kuvet pada alat

spektrofotometer, lalu ukur intensitas warna merah

muda yang terbentuk pada panjang gelombang 550 nm

- Baca serapan contoh uji kemudian hitung konsentrasi

dengan menggunakan kurva kalibrasi.

Perhitungan konsentrasi NO2 udara ambien

Konsentrasi gas NO2 dalam contoh uji dapat dihitung

dengan rumus berikut.

Keterangan:

C : Konsentrasi NO2 (µg/Nm3).

b :Jumlah NO2 dari contoh uji hasil perhitungan dari

kurva kalibrasi (µg).

V :Volum udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi

normal 250C, 760 mmHg.

c. Pengukuran TSP udara ambien

Pengukuran TSP udara ambien dilakukan berdasarkan

acuan SNI 19-7119.3-2005 dengan prosedur sebagai berikut:

Page 80: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

61

Prinsip

Udara dihisap melalui filter di dalam shelter dengan

menggunakan pompa vakum laku alir tinggi sehingga

partikel terkumpul di permukaan filter. Jumlah partikel

yang terakumulasi dalam filter selama periode waktu

tertentu dianalisa secara gravimetri. Hasil yang ditampilkan

dalam bentuk satuan massa partikulat yang terkumpul per

satuan volum udara contoh uji udara yang diambil sebagai

µg/m3.

Bahan

a. Filter serat kaca

b. Filter fiber silika

c. Filter selulosa

Peralatan

Peralatan HVAS dilengkapi skala/meter, timbangan

analitik dengan ketelitian 0,1 mg, barometer yang mampu

mengukur hingga 0,1 kPa (1 mmHg), manometer

diferensial yang mampu mengukur hingga 4 kPa (40

mmHg), pencatat waktu yang mampu membaca selama 24

jam ±2 menit, pencatat laju alir mampu membaca laju alir

dengan ketelitian 0,03 m3/menit, termometer ,dan desikator.

Tata cara pengambilan contoh uji udara selama 60 menit

- Tempatkan filter pada filter holder

Page 81: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

62

- Tempatkan alat uji di posisi dan lokasi pengukuran menurut

metoda penentuan lokasi titik ambien

- Nyalakan alat uju dan catat waktu serta tanggal, baca

indikator laju alir dan catat pula laju alurnya (Q1) untuk

diteruskan pembacaan hasil dan kalibrasinya. Catat pula

temperatur dan tekanan baromatik. Sambungkan pencatat

waktu ke motor untuk mendeteksi kehilangan waktu karena

gangguan listrik

- Lakukan pengambilan contoh uji selama 1 jam. Selama

periode pengambilan, baca laju alir, tekanan barometer

minimal 2 kali, dikumpulkan hingga seluruh data tekumpul

pada akhir pengukuran.

- Catat semua pembacaan seperti baca laju alir (Q2),

temperatur, dikumpulkan hingga seluruh data terkumpul

pada akhir pengukuran

- Pindahkan filter secara hati-hati, jaga agar tidak ada

partikel yang terlepas, lipat filter dengan partikulat

tertangkap di dalamnya. Tempatkan lipatan filter dalam

alumunium foil dan tandai untuk identifikasi.

Tata cara pengujian contoh uji udara selama 30-60 menit

Kondisikan filter pada desikator (kelembaban 50%)

atau diruangan ber-AC dan biarkan selama 1 jam dan

timbang filter sampai diperoleh berat tetap (W2).

Perhitungan konsentrasi TSP udara ambien

Page 82: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

63

- Konsentrasi TSP dalam contoh uji dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut.

Keterangan:

C : Konsentrasi massa partikel tersuspensi (µg/Nm3)

W1 : Berat filter awal (g)

W2 : Berat filter akhir (g)

V : Volum contoh uji udara (m3)

2. Pengukuran Faktor Meteorologi

Pengukuran faktor meteorologi seperti: kelembaban udara,

kecepatan angin,dan suhu udara dilakukan bersamaan saat pengukuran

kualitas udara ambien di empat titik area yang berbeda di kawasan

Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur. Adapun peralatan yang

digunakan untuk pengukuran suhu udara dan kelembaban

menggunakan Thermohygrometer. Sedangkan, pengukuran kecepatan

angin menggunakan alat Anemometer.

3. Lembar Kuisioner

Kuisioner dalam penelitian ini digunakan untuk melihat variabel

dependen berupa keluhan subyektif gangguan pernapasan pada

pedagang tetap di kawasan terminal Kampung Rambutan. Kemudian,

variabel independen yaitu: jenis kelamin, usia, masa kerja, lama

Page 83: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

64

pajanan dan perilaku merokok. Untuk perilaku merokok mengacu pada

indeks Brinkman dengan klasifikasi sebagai berikut:

a. Perokok ringan (0-199)

b. Perokok sedang (200-599)

c. Perokok berat (>600)

Adapun rumus yang digunakan dalam Indeks Brinkman.

H. Pengolahan Data

Untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan

kesimpulan yang baik, maka diperlukan pengolahan data. Pengolahan data

yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan yang dilakukan, antara lain:

1. Data Editing

Data yang didapatkan dari hasil pengamatan lapangan dan

kuisioner dilakukan penyuntingan terlebih dahulu. Proses editing ini

dilakukan dengan pengecekan dan melakukan perbaikan terhadap

hasil-hasil yang tidak lengkap atau kurang oleh peneliti agar dapat

ditelusuri kembali kepada responden/informan yang bersangkutan.

2. Data Coding

Pada proses ini dilkaukan pengklasifikasian data dan memberikan

kode untuk masing-masing kelas sesuai dengan tujuan

dikumpulkannya data penelitian. Peneliti membuat kode untuk setiap

jawaban yang terdapat pada kuisioner. Kegiatan koding ini sangat

berguna pada saat memasukkan data nantinya.

Jumlah rata-rata rokok yang dihisap (batang) x lama merokok (tahun)

Page 84: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

65

3. Data Sctructure

Pada proses data sctructure akan dikembangkan sesuai dengan

analisis yang akan dilakukan dan jenis perangkat lunak yang

dipergunakan.

4. Data Entry

Data entry merupakan kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan oleh peneliti ke dalam program pengolah data

diantaranya data konsentrasi polutan, faktor meteorologi, karakteristik

individu, dan keluhan subyektif gangguan pernapasan pada pedagang

tetap.

5. Data Cleaning

Semua data yang telah di input perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan kode,

ketidaklengkapan, dan sebagainya. Maka perlu dilakukan koreksi

dengan cara pembersihan data dengan melihat distribusi frekuensinya.

I. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Untuk data

numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median, standar deviasi,

dan nilai minimal maksimalnya. Pada umumnya dalam analisis ini

hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap

variabel (Notoatmodjo, 2012). Adapun variabel yang dilakukan

Page 85: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

66

analisis univariat pada penelitian ini yaitu: gambaran keluhan subyektif

gangguan pernapasan, karakteristik individu pedagang (jenis kelamin,

usia, masa kerja, lama pajanan, perilaku merokok), dan gambaran

konsentrasi SO2, NO2 dan TSP serta faktor meteorologi di udara

ambien kawasan terminal Kampung Rambutan dengan diketahui

hasilnya dalam bentuk mean, median, standar deviasi, distribusi dan

persentase masing-masing variabel. Selain itu, akan dilakukan tabulasi

silang (crosstab) untuk melihat proporsi keluhan subyektif gangguan

pernapasan (variabel dependen) pada pedagang tetap berdasarkan

karakteristik individu serta konsentrasi polutan SO2, NO2 dan TSP

(variabel independen) udara ambien pada empat titik pengukuran di

kawasan terminal.

Page 86: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

67

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Terminal Bus Kampung

Rambutan Jakarta Timur. Terminal Bus Kampung Rambutan merupakan

terminal berjenis penumpang tipe A yang berfungsi melayani kendaraan umum

untuk angkutan antar kota dan antar provinsi. Berikut ini gambar denah

Terminal Bus Kampung Rambutan.

Gambar 5.1 Denah Terminal Bus Kampung Rambutan Jakarta Timur

Sumber: Googlemaps

Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur merupakan terminal

terbesar ke dua di DKI Jakarta dengan luas area sebesar 141.000 m2 yang

telah beroperasi sejak tahun 1992. Terminal ini berlokasi di Jl. T.B.

Simatupang RT11/RW4 Kampung Rambutan Ciracas, Kota Jakarta Timur.

Lokasinya di sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Tol Jagorawi dan

Page 87: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

68

sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR).

Terminal Bus Kampung Rambutan terbagi menjadi dua bagian, yaitu

terminal bus Antar Kota dan terminal bus Dalam Kota (Laporan Tahunan

Terminal Bus Kampung Rambutan, 2016).

Terminal Bus Dalam Kota telah dibangun sejak 1 Oktober 1990 dan

diresmikan 1 Oktober 1992 dengan luas tanah sebesar 8,72 Ha. Terminal ini

berfungsi melayani angkutan umum di dalam kota yang terdiri dari bus

Mayasari Bakti, Kopaja, Metro Mini, Koantas Bima, KWK, Koasi ,dan

Angkut. Sedangkan, Terminal Bus Antar Kota telah dibangun sejak

November 1991 dan diresmikan 01 Oktober 1992 dengan luas tanah sebesar

15 Ha. Terminal ini berfungsi melayani angkutan umum antar kota atau

antar provinsi pada beberapa wilayah di pulau Jawa dan Sumatera (Laporan

Tahunan Terminal Bus Kampung Rambutan, 2016). Adapun fasilitas bagi

pengunjung dan penumpang di terminal ini cukup lengkap. Fasilitas yang

disediakan di Terminal Kampung Rambutan seperti: ruang tunggu, kios-

kios, mushola, toilet umum, klinik dan ruang laktasi bagi ibu menyusui.

B. Gambaran Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan, Karakteristik

Individu, Kualitas Udara Ambien, dan Faktor Meteorologi

Pada sub bab ini akan ditampilkan analisis univariat dari beberapa

variabel, yaitu: variabel dependen dan variabel independen. Adapun variabel

dependen penelitian ini adalah keluhan subyektif gangguan pernapasan dan

variabel independen nya adalah karakteristik individu, kualitas udara ambien,

Page 88: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

69

dan faktor meteorologi. Hasil dari penelitian ini akan ditampilkan pada tabel

5.1 sampai dengan tabel 5.8 sebagai berikut.

1. Gambaran Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan

Variabel dependen pada penelitian ini adalah keluhan subyektif

gangguan pernapasan yang dialami oleh pedagang tetap di kawasan

Terminal Bus Kampung Rambutan dalam dua minggu terakhir.

Tabel 5.1

Gambaran Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan pada

Pedagang Tetap di Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur

Tahun 2017

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Ya 61 84,7

Tidak 11 15,3

Total 72 100

Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan distribusi pedagang yang

mengalami keluhan gangguan pernapasan sebesar 61 (84,7%) pedagang

dari total 72 pedagang yang diwawancarai dan menunjukkan bahwa

sebagian besar pedagang tetap di kawasan Terminal mengalami keluhan

gangguan pernapasan.

2. Gambaran Jenis Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan

Gangguan pernapasan dapat diketahui dengan munculnya beberapa

gejala atau keluhan seperti: batuk, bersin, nyeri tenggorokan, sesak napas,

dan nyeri dada. Berikut ini tabel 5.2 yang akan menampilkan mengenai

Page 89: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

70

gambaran jenis keluhan subyektif gangguan pernapasan yang dialami oleh

pedagang tetap di kawasan Terminal bus Kampung Rambutan.

Tabel 5.2

Gambaran Jenis Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan pada

Pedagang Tetap di Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur

Tahun 2017 (n= 61)

No Jenis Keluhan N %

1. Batuk 31 50,8

2. Bersin 49 80,3

3. Nyeri Tenggorokan 33 54,1

4. Sesak Napas 14 22,9

5. Nyeri Dada 18 29,5

Berdasarkan hasil wawancara menggunakan kuisioner didapatkan

hasil pada tabel 5.2 yang menunjukkan keluhan batuk sebesar 31 (50,8%),

bersin sebesar 49 (80,3%), nyeri tenggorokan sebesar 33 (54,1%), sesak

napas sebesar 14 (22,9%), dan nyeri dada sebesar 18 (29,5%). Berdasarkan

data di atas diketahui jenis keluhan gangguan pernapasan yang paling

banyak timbul pada responden adalah bersin (80,3%) dan terendah sesak

napas (22,9%).

3. Gambaran Karakteristik Pedagang Tetap

Karakteristik Individu pada penelitian ini merupakan variabel

independen yang diketahui dapat mempengaruhi terjadinya keluhan

subyektif gangguan pernapasan pada pedagang tetap di kawasan Terminal

Bus Kampung Rambutan. Adapun karakteristik individu yang dilihat

Page 90: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

71

adalah jenis kelamin, usia, masa kerja, lama pajanan, dan perilaku

merokok. Berikut ini tabel 5.3 yang menampilkan gambaran dari

karakteristik pedagang tetap di Terminal Kampung Rambutan.

Tabel 5.3

Gambaran Karakteristik Pedagang Tetap di Terminal

Kampung Rambutan Jakarta Timur Tahun 2017

Variabel Mean Median SD Min-Maks Total

n %

Usia 39,74 41 11,523 16-65

Masa kerja 10,71 9,00 7,368 3-24

Lama Pajanan 13,90 14,00 5,044 2-24

Jenis Kelamin

Laki-laki 45 62,5

Perempuan 27 37,5

Perilaku

Merokok

Ya 46 63,9

Tidak 26 36,1

Kategori Indeks Brinkmann

Tidak Merokok 26 36,1

Ringan(1-99) 26 36,1

Sedang(200-599) 15 20,8

Berat(≥600) 5 6,9

a. Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel 5.3, dapat dilihat bahwa jumlah pedagang tetap

di Terminal Kampung Rambutan dari 72 responden yang

diwawancarai lebih banyak berjenis kelamin laki-laki sebesar 45

(62,5%).

Page 91: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

72

b. Usia

Berdasarkan tabel 5.3, dapat dilihat bahwa responden di kawasan

Terminal Kampung Rambutan rata-rata berusia 39 tahun. Adapun

umur tertinggi berusia 65 tahun dan terendah berusia 16 tahun.

c. Masa Kerja

Berdasarkan tabel 5.3, dapat dilihat bahwa rata-rata masa kerja

responden di kawasan Terminal Kampung Rambutan yaitu 10 tahun

dengan masa kerja tertinggi sebesar 24 tahun dan terendah sebesar tiga

tahun.

d. Lama Pajanan

Lama pajanan atau lama pedagang bekerja dalam sehari di kawasan

Terminal Kampung Rambutan berdasarkan tabel 5.3 memiliki rata-rata

sebesar 13 jam dengan nilai tertinggi sebesar 24 jam dan terendah

sebesar dua jam dalam sehari.

e. Perilaku Merokok

Perilaku merokok pada penelitian di diklasifikasikan berdasarkan

Indeks Brinkmann. Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa sebagian

besar pedagang yang memiliki perilaku merokok yaitu sebesar 46

(63,8%) responden. Berdasarkan klasifikasi Indeks Brinkmann dapat

dilihat bahwa responden yang memiliki kategori sebagai perokok

ringan sebesar 26 (36,1%) responden, kategori perokok sedang sebesar

15 (20,8%) responden, dan kategori perokok berat sebesar 5 (6,9%)

responden.

Page 92: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

73

4. Gambaran Kualitas Udara Ambien (SO2, NO2, TSP)

Kualitas udara ambien yang di ukur pada penelitian ini

diantaranya: polutan SO2, NO2, dan TSP. Ketiga jenis polutan tersebut

berpotensial menimbulkan gangguan kesehatan pada saluran

pernapasan manusia. Adapun pengukuran udara dalam penelitian ini

dilakukan di empat titik area yang berbeda di kawasan Terminal

Kampung Rambutan. Berikut ini tabel 5.4 yang menampilkan hasil

konsentrasi polutan SO2, NO2, dan TSP di empat titik area pengukuran

tersebut.

Tabel 5.4

Gambaran Kualitas Udara Ambien (SO2, NO2, TSP)

di Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur

Tahun 2017

Variabel

Konsentrasi

(µg/m3)

Mean Median Min-Maks Baku

Mutu

Udara (Kepgub

DKI

Jakarta No

551 th 2001)

X1 X2 X3 X4

Polutan

SO2

43,90 56,43 31,53 51,02 45,72 47,46 31,53 - 56,43 900

µg/m3

Polutan

NO2

146,49 205,49 136,85 185,46 168,57 165,97 136,85-205,49 400

µg/m3

Polutan

TSP

116,66 152,77 125,00 138,88 133,3 131,94 116,66-152,77 90

µg/m3

Keterangan:

X1 : Area Ruang Tunggu Terminal Antar Kota X3 : Area Ruang Tunggu Terminal Dalam

Kota

X2 : Area Jalur Keluar Terminal Antar Kota X4 : Area Jalur Keluar Terminal Dalam

Kota

Berdasarkan Grafik 5.4, diketahui untuk polutan SO2 dan NO2

konsentrasi tertinggi dan terendah berada pada titik pengukuran yang

Page 93: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

74

sama yaitu area jalur keluar terminal antar kota dengan konsentrasi

masing-masing 56,43 µg/m3

dan 205,49 µg/m3. Kemudian, konsentrasi

terendah berada di titik X3 atau area ruang tunggu terminal dalam kota

dengan konsentrasi masing-masing 31,53 µg/m3

dan 136,85 µg/m3.

Sedangkan, polutan TSP konsentrasi tertinggi berada pada titik

pengukuran area jalur keluar terminal antar kota dengan konsentrasi

152,77 µg/m3

dan terendah pada titik pengukuran area ruang tunggu

terminal antar kota dengan konsentrasi 116,66 µg/m3.

Berdasarkan hasil pengukuran polutan SO2 dan NO2 yang

dilakukan, dapat dilihat bahwa konsentrasi polutan di empat titik area

tersebut masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan oleh

Keputusan Gubernur DKI Jakarta No 551 Tahun 2001 yaitu untuk

polutan SO2 sebesar 900 µg/m3 dan polutan NO2 sebesar 400 µg/m

3

untuk satu jam pengukuran namun, untuk hasil pengukuran polutan

TSP di empat titik tersebut seluruhnya melampaui baku mutu udara

ambien yaitu untuk polutan TSP sebesar 90 µg/m3

dalam satu jam

pengukuran.

5. Gambaran Faktor Meteorologi

Konsentrasi polutan-polutan yang berasal dari emisi kendaraan

atau industri di udara ambien keberadaannya sangat dipengaruhi oleh

faktor-faktor meteorologi seperti: kelembaban udara, suhu udara, dan

kecepatan angin (Istikharotun dkk, 2016). Berikut ini tabel 5.5 yang

Page 94: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

75

menampilkan data faktor meteorologi yang diukur pada empat titik

area di kawasan Terminal Kampung Rambutan.

Tabel 5.5

Gambaran Faktor Meteorologi di Terminal

Kampung Rambutan Jakarta Timur Tahun 2017

Keterangan:

X1 : Area Ruang Tunggu Terminal Antar Kota X3 :Area Ruang Tunggu Terminal

Dalam Kota

X2 : Area Jalur Keluar Terminal Antar Kota X4 : Area Jalur Keluar Terminal Dalam

Kota

Dari hasil pengukuran di lapangan, ditunjukkan pada tabel 5.5

diketahui bahwa kelembaban udara tertinggi berada di titik area ruang

tunggu terminal antar kota dan terendah berada di titik area ruang tunggu

terminal dalam kota dengan masing-masing konsentrasi sebesar 57% dan

44% dengan nilai rata-rata sebesar 51%. Kemudian, suhu udara tertinggi

berada di titik area jalur keluar terminal antar kota dan area jalur keluar

terminal dalam kota dengan nilai yang sama yaitu sebesar 36,1 0C. Untuk

suhu udara terendah berada di titik area ruang tunggu terminal antar kota

sebesar 32,4 0C dan memiliki nilai rata-rata sebesar 34,4

0C. Selanjutnya,

hasil pengukuran kecepatan angin tertinggi berada di area titik area ruang

tunggu terminal antar kota sebesar 1,6 m/detik dan terendah berada di area

Variabel

Nilai Mean Median Min-

Maks X1 X2 X3 X4

Kelembaban

Udara

(%)

57,0 49,0 54,0 44,0 51,0 51,5 44,0 - 57,0

Suhu Udara

(0C)

32,4 36,1 33,3 36,1 34,4 34,7 32,4 – 36,1

Kecepatan

Angin

(m/det)

1,6 0,56 0,70 0,82 0,92 0,76 0,56 – 1,60

Page 95: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

76

titik area jalur keluar terminal antar kota sebesar 0,56 m/detik dengan nilai

rata-rata 0,92 meter/detik.

6. Distribusi Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan Berdasarkan

Karakteristik Pedagang Tetap

Pada penelitian ini, terjadinya keluhan subyektif gangguan pernapasan

yang dialami oleh pedagang tetap di kawasan Terminal Kampung

Rambutan dipengaruhi oleh karakteristik dari pedagang tersebut. Adapun

karakteristik yang diteliti seperti: jenis kelamin, usia, masa kerja, lama

pajanan, dan perilaku merokok. Berikut ini tabel 5.6 yang akan

menampilkan tabulasi silang antara keluhan subyektif gangguan

pernapasan terhadap karakteristik pedagang tetap.

Tabel 5.6

Distribusi Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan Berdasarkan

Karakteristik Pedagang Tetap di Terminal Kampung Rambutan

Jakarta Timur Tahun 2017

Variabel Kategori Keluhan Subyektif

Gangguan Pernapasan

N %

Jenis Kelamin Laki-Laki 37 60,7

Perempuan 24 39,3

Usia < 39 Tahun 26 42,6

≥ 39 Tahun 35 57,4

Masa Kerja < 10 Tahun 32 52,5

≥ 10 Tahun 29 47,5

Lama Pajanan < 13 Jam 26 42,6

≥ 13 Jam 35 57,4

Perilaku Merokok Ya 37 60,7

Tidak 24 39,3

Page 96: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

77

a. Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat bahwa distribusi keluhan

subyektif gangguan pernapasan menurut jenis kelamin pada pedagang

tetap lebih banyak dialami oleh laki-laki yaitu sebesar 37 (60,7%)

responden.

b. Usia

Berdasarkan tabel 5.6, dapat dilihat bahwa distribusi keluhan

subyektif gangguan pernapasan menurut usia pada pedagang tetap di

kawasan Terminal Kampung Rambutan lebih banyak dialami oleh

pedagang berusia ≥39 tahun yaitu sebesar 35 (57,4%) responden.

c. Masa Kerja

Berdasarkan tabel 5.6, distribusi keluhan subyektif gangguan

pernapasan berdasarkan masa kerja lebih banyak dialami oleh pedagang

tetap yang memiliki masa kerja <10 tahun sebesar 32 (52,5%) responden.

d. Lama Pajanan

Lama pajanan atau lama pedagang tersebut saat bekerja di

Terminal Kampung Rambutan dalam sehari. Berdasarkan tabel 5.6,

distribusi pedagang yang memiliki keluhan subyektif gangguan

pernapasan berdasarkan lama pajanan adalah pedagang yang bekerja ≥13

jam dalam sehari yaitu sebesar 35 (57,4%) responden.

e. Perilaku Merokok

Pedagang tetap yang memiliki keluhan subyektif gangguan

pernapasan berdasarkan perilaku merokok dalam tabel 5.6 dapat dilihat

bahwa pedagang yang mengalami keluhan gangguan pernapasan banyak

Page 97: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

78

terjadi pada pedagang yang memiliki perilaku merokok yaitu sebesar 37

(60,7%) responden.

7. Distribusi Faktor Meteorologi terhadap Kualitas Udara Ambien dan

Dampaknya dengan Jenis Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan

Parameter meteorologi seperti: kelembaban udara, suhu udara, dan

kecepatan angin berpengaruh besar pada dispersi dan penyisihan zat

pencemar udara secara alami yang berasal dari transportasi ataupun

industri (Istikharotun dkk, 2016). Pada selanjutnya konsentrasi zat

pencemar atau polutan di udara ambien akan memperanguhi status

kesehatan seseorang yang akan menimbulkan berbagai gejala gangguan

saluran pernapasan. Berikut ini tabel 5.7 yang menampilkan distribusi

faktor meteorologi terhadap kualitas udara ambien dan pengaruhnya

terhadap jenis keluhan gangguan pernapasan pada pedagang tetap di

Terminal Kampung Rambutan.

Pada tabel 5.7 dapat dilihat bahwa konsentrasi polutan SO2, NO2,

dan TSP tertinggi sama-sama berada di area jalur keluar terminal antar

kota dan dipengaruhi oleh faktor meteorologi yang serupa. Polutan di titik

area tersebut dipengaruhi oleh kelembaban udara yang rendah yaitu 49%,

suhu udara yang tinggi yaitu 36 ᵒC, dan kecepatan angin yang rendah yaitu

0,56 met/detik.

Page 98: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

79

Tabel 5.7

Distribusi Faktor Meteorologi Terhadap Kualitas Udara Ambien dan

Dampaknya dengan Jenis Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan

pada Pedagang Tetap di Terminal Kampung Rambutan Jakarta

Timur Tahun 2017

Area Faktor Meteorologi Konsentrasi Polutan

(µg/m3)

Jenis Keluhan

(%)

Kelembaban

Udara

(%)

Suhu

Udara

(ᵒC)

Kecepatan

Angin

(Met/det)

SO2

NO2

TSP

X1 57,0 32,4 1,6 43,9 146,49 116,66*

- Batuk (55,5)

- Bersin (44,5)

- Nyeri Tenggorokan

(33,3)

- Sesak Napas (33,3)

- Nyeri Dada (22,7)

X2 49,0 36,1 0,56 56,43 205,49 152,77*

- Batuk (61,8)

- Bersin (82,4)

- Nyeri Tenggorokan

(58,8)

- Sesak Napas (26,5)

- Nyeri Dada (35,3)

X3 54,0 33,3 0,70 31,53 136,85 125,00*

- Batuk (22,2)

- Bersin (55,5)

- Nyeri Tenggorokan

(33,3)

- Sesak Napas (22,2)

- Nyeri Dada (11,1)

X4 44,0 36,1 0,82 51,02 138,88 185,46*

- Batuk (15,0)

- Bersin (80,0)

- Nyeri Tenggorokan

(35,0)

- Sesak Napas (10,0)

- Nyeri Dada (15,0) Keterangan:

X1 : Area Ruang Tunggu Terminal Antar Kota X3 : Area Ruang Tunggu Terminal Dalam Kota

X2 : Area Jalur Keluar Terminal Antar Kota X4 : Area Jalur Keluar Terminal Dalam Kota

(*) Melebihi Baku Mutu Udara Ambien TSP 90 µg/m3 Sesuai Keputusan Gubernur DKI

Jakarta Nomor 551 Tahun 2001

Adapun jenis keluhan subyektif gangguan pernapasan terbesar

yang dirasakan oleh pedagang tetap yang berada di area jalur keluar

Page 99: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

80

terminal antar kota tersebut adalah bersin (82,4%) diikuti oleh batuk

(61,8%) serta nyeri tenggorokan (58,8%). Hampir diseluruh titik area

pengukuran, bersin menjadi peringkat pertama keluhan yang dirasakan

oleh pedagang tetap di area terminal.

8. Distribusi Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan Berdasarkan

Kualitas Udara Ambien (SO2, NO2, TSP)

Pada penelitian ini, keluhan gangguan pernapasan diketahui dapat

diakibatkan oleh polutan di udara ambien. Adapun polutan yang

berpotensial mempengaruhi kesehatan saluran pernapasan manusia adalah

gas SO2, NO2, dan TSP. Berikut ini tabel 5.8 yang akan menampilkan

distribusi keluhan subyektif gangguan pernapasan pada pedagang

berdasarkan kualitas udara ambien di Terminal Kampung Rambutan.

Tabel 5.8

Distribusi Kualitas Udara Ambien Terhadap Keluhan Subyektif

Gangguan Pernapasan pada Pedagang Tetap

di Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur Tahun 2017

Area Konsentrasi Polutan (µg/m³)

Keluhan Subyektif

Gangguan Pernapasan

(%)

SO2 NO2 TSP

X1 43,9 146,49 116,66*

66,6

X2 56,43 205,49 152,77*

97,0

X3 31,53 136,85 125,00*

55,5

X4 51,02 138,88 185,46*

85,0

Keterangan:

X1 : Area Ruang Tunggu Terminal Antar Kota X3 : Area Ruang Tunggu Terminal Dalam Kota X2 : Area Jalur Keluar Terminal Antar Kota X4 : Area Jalur Keluar Terminal Dalam Kota

(*) Melebihi Baku Mutu Udara Ambien TSP 90 µg/m3

dalam 1 Jam Pengukuran

Sesuai Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 551 Tahun 2001

Page 100: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

81

Pada tabel 5.8 dapat dilihat bahwa kejadian keluhan gangguan

pernapasan paling tinggi terjadi pedagang tetap di area jalur keluar

terminal antar kota dengan persentase sebesar 97% dimana hal tersebut

berbanding lurus dengan tingginya konsentrasi polutan SO2, NO2, dan TSP

di area tersebut dibandingkan ketiga titik area lainnya.

Page 101: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

82

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kawasan Terminal Kampung Rambutan

Jakarta Timur dengan subjek penelitian pedagang tetap untuk melihat

gambaran kualitas udara ambien (SO2,NO2,TSP) terhadap keluhan

subyektif gangguan pernapasan. Adapun keterbatasan penelitian ini ,yaitu:

1. Pada penelitian ini lembar kuisioner yang digunakan belum dilakukan

uji validitas dan reabilitas sehingga dapat terjadi kemungkinan bias

pada hasil penelitian.

2. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan data lingkungan

udara ambien secara agregate sehingga tidak dapat melihat besarnya

paparan polutan yang diterima per individu dan tidak dapat dibuktikan

adanya hubungan serta pengaruhnya antara kualitas udara ambien

dengan keluhan subyektif gangguan pernapasan secara statistik.

B. Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan

Keluhan pernapasan adalah gangguan yang terjadi pada saluran

pernapasan akibat selalu terpapar polutan udara. Semakin lama individu

terpapar polutan udara maka kemungkinan adanya keluhan pernapasan

semakin besar (Alsagaff dan Mukty, 2005). Hasil penelitian Purnamasari

(2014), menunjukkan bahwa 85% pedagang kaki lima di Jalan Margonda

Raya mengalami ISPA akibat paparan debu PM10. Sama hal nya dengan

Page 102: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

83

penelitian Sandra (2013), dimana Polantas Polwiltabes Surabaya sebagian

besar mengalami keluhan pernapasan yaitu sebesar 61,9% akibat paparan

gas SO2, NO2, dan debu dengan gejala batuk kering dan berdahak serta

sesak napas. Pada penelitian Djafri (2007), menjelaskan bahwa gangguan

saluran pernapasan pada murid sekolah dasar di DKI Jakarta dengan

pajanan polutan udara ambien memiliki hubungan yang signifikan dimana

empat gejala yang timbul seperti: nyeri tenggorokan, hidung berair, batuk

dan sesak napas memiliki angka kesakitan (incidence rate) yang tinggi

pada wilayah yang pajanannya tinggi pula.

Hasil pengumpulan data di lapangan menunjukkan, bahwa hampir

sebagian besar pedagang tetap di kawasan Terminal Kampung Rambutan

mengalami keluhan subyektif gangguan pernapasan selama dua minggu

terakhir yaitu sebesar 61 (84,7%) pedagang dari 72 pedagang tetap yang

diwawancarai. Berdasarkan penuturan para pedagang, mereka sudah

terbiasa dengan kondisi di lingkungan terminal yang cukup besar polusi

udaranya. Pada awal mulai berdagang di Terminal Kampung Rambutan,

mereka lebih sensitif dan sering sekali mengalami gangguan pernapasan

namun, semakin lama mereka berdagang selama bertahun-tahun, gejala

gangguan pernapasan yang timbul semakin berkurang. Hal tersebut

dimungkinkan akibat kesensitivan saluran pernapasan para pedagang tetap

sudah menurun sehingga tidak terlalu peka terhadap paparan polutan di

udara ambien terminal. Hal ini dapat terjadi apabila konsentrasi polutan

SO2, NO2, dan TSP di udara ambien masih beradi di bawah baku mutu.

Akan tetapi hal tersebut tidak berlaku kepada populasi yang sangat sensitif

Page 103: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

84

terhadap polutan dalam jumlah sangat kecil karena akan memperparah

kondisi mereka seperti seseorang yang memiliki riwayat penyakit

pernapasan dengan riwayat PPOK dan asma yang sudah kronis.

Adapun jenis keluhan subyektif gangguan pernapasan yang dialami

oleh pedagang ,diantaranya: batuk, bersin, nyeri tenggorokan, sesak napas,

dan nyeri dada. Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat diantara kelima

keluhan tersebut, bersin menjadi jenis keluhan terbesar dan paling umum

yang dirasakan oleh pedagang dengan persentase sebesar 80,3% dan

keluhan terendah adalah sesak napas dengan persentase sebesar 22,9%.

Apabila dilihat pada tabel 5.7, di empat titik pengukuran menjelaskan

bahwa bersin dan batuk menjadi keluhan terbesar yang dialami oleh

pedagang tetap selain nyeri tenggorokan, sesak napas, dan nyeri dada.

Bersin dan batuk menjadi salah satu gejala yang paling umum dirasakan

akibat keberadaan polutan di udara ambien sebagai bentuk pertahanan

tubuh nonspefisik apabila konsentrasi polutan terutama partikulat atau TSP

melebihi ambang batas (Setiawan, 2002).

Jika keluhan subyektif gangguan pernapasan dilihat berdasarkan

karakteristik individu pedagang seperti pada tabel 5.6 dapat dilihat bahwa

pedagang berjenis kelamin laki-laki lebih besar memiliki keluhan

subyektif gangguan pernapasan sebesar 60,7% dibandingkan dengan

perempuan yang hanya 39,3%. Hal ini sejalan dengan studi epidemiologi

mengenai faktor risiko untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

baik secara retrospektif maupun prospektif didapatkan hasil bahwa laki-

laki memiliki risiko lebih besar daripada wanita. Hal tersebut disebabkan

Page 104: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

85

oleh beberapa faktor salah satunya adalah perbedaan genetik (Mukono,

2008). Selain itu, perbedaan anatomi fisiologi antara laki-laki dan

perempuan juga mempengaruhi terjadinya gangguan pernapasan. Seperti

dikatakan oleh Guyton (1997), dimana perbedaan anatomi paru-paru

antara laki-laki dan perempuan yaitu untuk volume dan kapasitas seluruh

paru pada wanita kira-kira 20-25% lebih kecil daripada laki-laki. Kapasitas

rata-rata pria dewasa muda kira-kira 4,6 liter dan pada wanita dewasa

muda kira-kira 3,1 liter. Hal ini yang menyebabkan kejadian gangguan

pernapasan lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita karena pria

lebih banyak membutuhkan udara sehingga udara ambien yang berpolutan

lebih besar terhirup pada saluran pernapasan pria.

Berdasarkan usia, pedagang yang berusia ≥39 tahun memiliki

persentase keluhan subyektif gangguan pernapasan lebih tinggi sebesar

57,4% dibandingkan dengan pedagang yang berusia <39 tahun yang hanya

sebesar 42,6%. Hal tersebut menjelaskan bahwa peningkatan usia akan

mempengaruhi terjadinya gangguan pernapasan pada pedagang. Seperti

yang dikatakan dalam Winarti (1999), dimana pertambahan usia akan

mempengaruhi jaringan tubuh, fungsi elastisitas jaringan paru berkurang

dan kekuatan bernafas menjadi lemah dan volume udara pada saat

pernapasan akan menjadi lebih sedikit, serta menyebabkan fungsi paru

seseorang menurun. Hal tersebut sejalan pula dengan penelitian Sandra

(2013), dimana terdapat hubungan yang signifikan pada polantas berusia

lebih dari 40 tahun yang lebih banyak menderita gangguan pernapasan dan

Page 105: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

86

lebih berisiko 1,3 kali lebih besar akibat terpapar polutan udara ambien

dibandingkan polantas yang berusia kurang dari 40 tahun.

Jika berdasarkan masa kerja, bahwa lamanya masa kerja pedagang

tetap tidak berpengaruh terhadap terjadinya keluhan gangguan pernapasan.

Dimana pedagang yang memiliki masa kerja <10 tahun lebih besar

mengalami gangguan subyektif gangguan pernapasan yaitu sebesar 32

pedagang atau 52,5% dibandingkan dengan pedagang yang memiliki

masa kerja ≥10 tahun dimana jumlah pedagang yang mengalami keluhan

subyektif gangguan pernapasan sebesar 29 orang atau 47,5%. Hal ini dapat

terjadi karena pedagang yang memiliki masa kerja <10 tahun sebagian

besar berjenis kelamin laki-laki dan berusia ≥39 tahun sehingga, terjadinya

presentase keluhan subyektif gangguan pernapasan lebih tinggi. Hal

tersebut sejalan dengan penelitian Sandra (2013), dimana hasil uji regresi

logistik ganda diketahui masa kerja tidak mempengaruhi keluhan

pernapasan dan fungsi paru yang terjadi pada Polantas di Surabaya dengan

nilai pv >0,05. Diketahui dalam penelitian tersebut bahwa polantas yang

memiliki masa kerja kurang dari rata-rata sebagian besar telah berumur

>40 tahun sehingga dapat dilihat yang mengakibatkan masa kerja bernilai

tidak signifikan secara statistik karena adanya faktor lainnya yaitu usia.

Apabila berdasarkan lama pajanan maka pedagang yang memiliki

lama pajanan ≥13 jam perhari lebih besar mengalami keluhan subyektif

gangguan pernapasan sebesar 35 orang atau 57,4% dibandingkan dengan

pedagang yang memiliki lama pajanan <13 jam perhari yaitu sebesar 26

orang atau 42,6% yang mengalami keluhan subyektif gangguan

Page 106: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

87

pernapasan. Hal tersebut sejalan dengan Kusnoputranto (1995), yang

mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi gangguan pernapasan salah

satunya adalah intensitas dan lama keterpajanan dari zat pencemar. Sama

halnya dengan Mukono (2008) yang mengatakan, paparan kronis udara

yang tercemar akan meningkatkan morbiditas terutama timbulnya gejala

penyakit saluran pernapasan dan menurunnya fungsi paru-paru. Bagitupula

hasil penelitian Purnamasari (2014), yang menunjukkan hasil uji statistik

dengan nilai OR=12,4 dimana pedagang kaki lima di jalan Margonda yang

bekerja di atas 10 jam lebih berisiko 12 kali lipat untuk terkena ISPA

dibandingkan dengan pedagang yang bekerja di bawah 10 jam. Selain dari

lama pajanan, kemungkinan terjadinya gangguan pernapasan akan

semakin besar pula apabila dilihat dari masa kerja para pedagang tetap di

terminal yang beberapa di antaranya telah mencapai hingga dari 20 tahun.

Selanjutnya, keluhan subyektif gangguan pernapasan apabila

berdasarkan perilaku merokok diketahui bahwa pedagang yang memiliki

perilaku merokok lebih banyak mengalami keluhan subyektif gangguan

pernapasan sebesar 37 (60,7%) pedagang dibandingkan dengan pedagang

yang tidak memiliki perilaku merokok yang hanya sebesar 24 (39,3%).

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Wijayanto (2009),

yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan

merokok dengan kejadian ISPA karena rokok dapat meningkatkan

terjadinya kelainan fungsi paru-paru. Badan Kesehatan Dunia (WHO)

(2007), menjelaskan bahwa asap rokok dapat menyebabkan iritasi

persisten pada saluran pernapasan sehingga dapat menyebabkan

Page 107: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

88

kerentanan terhadap berbagai penyakit sistem pernapasan manusia.

Diketahui kebiasaan merokok di Indonesia telah menjadi bagian dari

kehidupan dan tradisi di beberapa daerah. Hal ini yang membuat kebiasaan

merokok sulit dilepaskan atau dihentikan sehingga membuat prevalensi

penyakit pernapasan di Indonesia semakin besar.

C. Kualitas Udara Ambien (SO2,NO2,TSP)

Hasil pengukuran kualitas udara di kawasan Terminal Kampung

Rambutan, menunjukkan untuk konsentrasi polutan SO2 di empat titik area

pengukuran masing-masing memiliki nilai sebesar 43,90 µg/m3, 56,43

µg/m3, 31,53 µg/m

3, dan 51,02 µg/m

3 dan memiliki nilai rata-rata 45,72

µg/m3. Dimana area jalur keluar terminal antar kota memiliki konsentrasi

tertinggi dan area ruang tunggu terminal dalam kota memiliki konsentrasi

terendah. Hal ini terjadi karena area jalur keluar antar kota merupakan area

outdoor tanpa adanya penutup dan berada langsung di jalan raya.

Sedangkan, area ruang tunggu dalam kota merupakan area indoor sebagai

ruang tunggu yang memiliki atap pelindung pada bangunannya.

Apabila ke-empat hasil pengukuran polutan SO2 tersebut

dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 dan

Keputusan Gubernur DKI Jakarta Tahun No 551 Tahun 2001 maka akan

menunjukkan hasil yang masih berada di bawah baku mutu udara ambien

yang ditetapkan sebesar 900 µg/m3

atau 0,34 ppm untuk satu jam

pengukuran. Meskipun, paparan masih berada di bawah baku mutu namun,

paparan yang terjadi secara terus-menerus dalam waktu lama akan

Page 108: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

89

meningkatkan potensi terjadinya keluhan saluran pernapasan. Adapun

potensi terjadinya keluhan saluran pernapasan pun akan bertambah besar

kepada populasi yang berisiko walaupun konsentrasi SO2 di udara ambien

kecil terutama pada orang yang memiliki penyakit paru-paru, asma, dan

lainnya (Tugaswati,2007).

Untuk hasil pengukuran polutan NO2 di empat titik area di

kawasan Terminal Bus Kampung Rambutan masing-masing memiliki nilai

konsentrasi sebesar 146,49 µg/m3, 205,49 µg/m

3, 136,85 µg/m

3, dan

185,46 µg/m3 yang memiliki nilai rata-rata sebesar 168,57 µg/m

3. Dimana

konsentrasi tertinggi dan terendah masing-masing berada di titik area jalur

keluar antar kota dan ruang tunggu dalam kota. Adapun ke-empat hasil

pengukuran tersebut jika dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 41 Tahun 1999 dan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Tahun No

551 Tahun 2001 maka hasilnya menunjukkan masih berada di bawah baku

mutu yang ditetapkan sebesar 400 µg/m3

atau 0,2 ppm untuk satu jam

pengukuran. Sama halnya dengan polutan SO2, meskipun hasil konsentrasi

NO2 masih berada di bawah baku mutu. Apabila paparan terus terjadi

dalam jangka waktu lama maka akan meningkatkan potensi terjadinya

gangguan pernapasan pada pedagang tetap di area tersebut.

Selanjutnya, untuk hasil pengukuran polutan Total Suspended

Particulate (TSP) di empat titik area menunjukkan nilai konsentrasi

masing-masing sebesar 116,66 µg/m3, 152,77 µg/m

3, 125,00 µg/m

3, dan

138,88 µg/m3

dengan nilai rata-rata sebesar 133,33 µg/m3. Dimana

konsentrasi tertinggi dan terendah masing-masing berada di titik area jalur

Page 109: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

90

keluar antar kota dan ruang tunggu antar kota. Apabila semua hasil

pengukuran tersebut dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor

41 Tahun 1999 dan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Tahun No 551

Tahun 2001 maka didapatkan bahwa ke empat konsentrasi TSP tersebut

telah melampaui baku mutu yang ditetapkan sebesar 90 µg/m3

untuk satu

jam pengukuran. Tingginya hasil pengukuran TSP di lapangan sejalan pula

dengan tingginya keluhan subyektif gangguan pernapasan yang paling

tinggi muncul yaitu bersin dan batuk. Seperti disampaikan oleh Yulaekah

(2007), dimana penumpukan sejumlah partikulat yang menempel pada

saluran pernapasan secara kontinyu akan menyebabkan penebalan dinding

bronkus, menyebabkan bersin dan batuk, serta meningkatkan kerentanan

terhadap infeksi pernapasan.

Selanjutnya, bervariasinya hasil pengukuran kualitas udara ambien

tersebut tidak terlepas dari pengaruh faktor meteorologis di area tersebut.

Adapun faktor meteorologi yang mempengaruhi seperti: kelembaban

udara, kecepatan angin, suhu udara, curah hujan dan lainnya (Istikharotun

dkk, 2016). Berdasarkan penuturan staf Dinas Perhubungan Terminal Bus

Kampung Rambutan menjelaskan, bahwa di kawasan Terminal belum

pernah dilakukan pemantauan kualitas udara ambien. Sebaiknya, upaya

pengendalian pencemaran udara harus dilakukan oleh pihak Terminal

Kampung Rambutan bekerjasama dengan intansi terkait seperti Badan

Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) provinsi DKI Jakarta

untuk melakukan pemantauan rutin dan berkala terhadap kualitas udara

ambien di kawasan Terminal Kampung Rambutan karena terminal

Page 110: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

91

merupakan area publik dimana banyak masyarakat yang menggunakan

jasa transportasi, berjualan dan bekerja di area ini. Hal ini sesuai dengan

Program Langit Biru (PLB) yang dicanangkan sejak tahun 1996 dimana,

program ini bertujuan untuk mengendalikan pencemaran udara khususnya

bersumber dari sektor transportasi dengan melakukan pemantauan kualitas

udara ambien dan pemantauan emisi gas buang kendaraan bermotor,

penggunaan bahan bakar bersih, serta melakukan pengembangan

manajemen transportasi (Fitria, 2009 dan Pergub DKI Jakarta No 92

Tahun 2007).

Pengendalian pencemaran udara lain yang dapat dilakukan di area

terminal oleh pihak Terminal Bus Kampung Rambutan yaitu melakukan

penanaman pohon dan tanaman yang memiliki fungsi sebagai penyerap

polutan diudara. Seperti hasil penelitian Nasrullah dkk (2000),

menunjukkan pohon yang memiliki serapan tinggi terhadap polutan seperti

NO2, dan debu hingga 100 µg/g selama 60 menit adalah pohon dadap

kuning, kaliandra, trembesi dan jambu biji. Selain itu, pohon kenanga,

mlinjo, flamboyan, kembang merak, asam kranji, kapuk, cempaka, dan

nangka juga dapat menyerap polutan dengan tinggi di udara. Hal lainnya,

melakukan penanaman tanaman seperti tanaman hias sansevieria atau

dikenal lidah mertua karena tanaman ini diketahui dapat menyerap gas-gas

berbahaya berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh NASA (National

Aeronautics and Space Administration) Amerika Serikat tahun 1999,

dimana sansevieria mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan

Page 111: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

92

berbahaya yang ada di udara seperti gas CO, CO2,SO2, benzene, dan

formaldehyde (Rosha dkk,2013).

D. Faktor Meteorologi

Konsentrasi polutan-polutan di udara ambien sangat dipengaruhi

oleh faktor meteorologi di wilayah tersebut. Pengukuran di lapangan

dilakukan siang hari pada bulan januari saat kawasan di Indonesia masuk

berada dimusim penghujan namun, saat pengukuran tidak terjadi hujan dan

cuaca di kawasan tersebut cenderung cerah dan panas. Berikut ini

pembahasan hasil pengukuran faktor meteorologi di kawasan Terminal

Bus Kampung Rambutan diantaranya.

Hasil pengukuran kelembaban udara di kawasan Terminal

menunjukkan, pada empat titik area pengukuran masing-masing memiliki

rentang nilai sebesar 44%-57% dengan rata-rata 51%. Dimana kelembaban

udara tertinggi dan terendah masing-masing berada di titik area ruang

tunggu antar kota dan jalur keluar antar dalam kota. Hal tersebut terjadi

karena area ruang tunggu antar kota merupakan area yang tertutupi oleh

atap bangunan sehingga kelembabannya lebih tinggi dibandingkan, dengan

area jalur keluar dalam kota yang merupakan area jalur keluar yang berada

di jalan raya tanpa tertutupi oleh atap bangunan. Kelembaban udara di

Terminal Kampung Rambutan tergolong rendah. Menurut Mukono (2008),

kelembaban udara <60% termasuk dalam kelembaban yang relatif rendah.

Hal tersebut akan mempengaruhi konsentrasi polutan di udara ambien.

Pada kelembaban yang relatif rendah maka konsentrasi SO2 akan rendah

Page 112: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

93

pula namun, hal ini berbanding terbalik dengan peningkatan konsentrasi

NO2 dan TSP apabila kelembaban udara dalam keadaan rendah.

Kemudian, hasil pengukuran suhu udara di kawasan Terminal

Kampung Rambutan memiliki rentang nilai 32,4-36,1 0C dengan nilai rata-

rata 34,7 0C. Dimana suhu udara tertinggi dan terendah masing-masing

berada di titik area jalur keluar antar kota, jalur keluar dalam kota dan area

ruang tunggu antar kota. Untuk area jalur keluar antar kota dan jalur keluar

dalam kota memiliki nilai suhu udara yang sama karena sama-sama berada

pada area jalur keluar terminal yang berada di jalan raya dan terkena sinar

matahari secara langsung tanpa atap atau bangunan pelindung. Sedangkan,

area ruang tunggu antar kota merupakan area yang terlindungi oleh atap

bangunan sehingga, tidak terkena paparan langsung sinar matahari. Oleh

karena itu, suhu udara di ruang tunggu antar kota lebih rendah

dibandingkan dengan area jalur keluar antar kota dan jalur keluar dalam

kota. Menurut Okrofoar (2014) dalam Istikharotun dkk (2016),

menjelaskan perbedaan temperatur mempengaruhi konsentrasi polutan di

udara ambien dan konsentrasi pencemar akan cenderung menurun seiring

dengan meningkatnya temperatur. Hal tersebut berlaku untuk polutan NO2,

dimana konsentrasinya akan meningkat seiring dengan penurunan suhu

udara. Berbeda dengan jenis polutan SO2 dan TSP dimana, konsentrasinya

akan semakin meningkat seiring dengan pertambahan suhu udara

(Instantinova dkk, 2012).

Selanjutnya, hasil kecepatan angin di kawasan Terminal Bus

Kampung Rambutan memiliki rentang nilai sebesar 0,56-1,60 meter/detik

Page 113: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

94

dengan rata-rata nilai 0,92 meter/detik dimana, area yang memiliki

kecepatan angin tertinggi dan terendah masing-masing berada pada titik

area rua tunggu dan jalur keluar terminal antar kota. Menurut Tasic dkk

(2013) dalam Istikharotun dkk (2016) menjelaskan, semakin tinggi

kecepatan angin, maka konsentrasi polutan di udara akan semakin kecil

karena polutan tersebut terbawa angin menjauhi lokasi pengukuran.

Semakin tinggi kecepatan angin, maka pencemar akan terdilusi melalui

dispersi sehingga peningkatan kecepatan angin akan mempercepat

terjadinya dispersi dan dilusi pencemar udara sehingga konsentrasi

pencemar rendah.

E. Kualitas Udara Ambien (SO2,NO2,TSP) Berdasarkan Faktor

Meteorologi

Peranan faktor meteorologi seperti: kelembaban udara, kecepatan

angin dan suhu udara sangat mempengaruhi konsentrasi polutan-polutan

yang berasal dari aktivitas transportasi maupun industri di udara ambien.

Seperti dikatakan oleh Istikharotun dkk (2016), unsur meteorologi

berpengaruh besar pada dispersi dan penyisihan pencemar udara secara

alami. Dengan demikian, informasi meteorologi merupakan hal penting

dalam menentukan langkah-langkah pengendalian pencemaran udara dari

berbagai sumber pencemar baik industri maupun sistem transportasi. Pada

tabel 5.7 digambarkan bahwa nilai konsentrasi polutan SO2, NO2, dan TSP

yang diukur pada beberapa titik di kawasan Terminal Kampung Rambutan

memiliki gambaran faktor meteorologi yang hampir serupa namun, nilai

Page 114: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

95

konsentrasi setiap polutan dipengaruhi oleh faktor meteorologi yang

berbeda-beda.

Hasil penelitian ini menunjukkan, ketiga jenis polutan yaitu SO2,

NO2, dan TSP yang mewakili kualitas udara ambien di Terminal Kampung

Rambutan konsentrasi tertingginya berada di titik area jalur keluar antar

kota yang memiliki kelembaban udara yang rendah yaitu 49%, suhu udara

yang tinggi yaitu 36,1 0C dan kecepatan angin yang rendah yaitu 0,56

meter/detik dibandingkan dengan ketiga titik area lainnya. Sementara itu,

rata-rata konsentrasi polutan terendah berada di titik area ruang tunggu

dalam kota yang memiliki kelembaban udara yang cukup tinggi sebesar

54%, suhu udara sebesar 33,30

C ,dan kecepatan angin sebesar 0,56

meter/detik.

Maka dapat dikatakan dari hasil penelitian di atas, bahwa jika

konsentrasi polutan di udara ambien tinggi maka faktor meteorologi

seperti: kelembaban udara akan rendah, suhu udara akan tinggi, dan

kecepatan angin akan rendah pula. Sebaliknya, jika konsentrasi polutan di

udara ambien rendah maka faktor meteorologi seperti kelembaban udara

akan tinggi, suhu udara akan rendah, dan kecepatan angin akan tinggi. Hal

ini sejalan dengan penelitian Syech dkk (2012), yang menunjukkan bahwa

polutan NO2 di udara ambien akan tinggi jika kelembaban udara rendah

yang menunjukkan bahwa udara memiliki kandungan uap air yang

jumlahnya sedikit. Pada saat itu dispersi udara akan terjadi lebih cepat

karena udara dapat bergerak tanpa terhambat oleh uap air sehingga

konsentrasi polutan NO2 menjadi tinggi. Begitupula dengan kecepatan

Page 115: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

96

angin, dimana kecepatan angin yang rendah menyebabkan udara tidak

menyebar dari stasiun, akibatnya reaksi antara polutan dan air terjadi dan

menyebabkan konsentrasi polutan NO2 tinggi. Hal ini berbeda pada hasil

penelitian untuk faktor suhu udara yang menunjukkan, suhu udara tinggi

berbanding lurus dengan peningkatan konsentrasi polutan NO2 di udara

namun, hal ini tidak sejalan dengan penelitian Syech dkk (2012), yang

menyatakan jika suhu udara tinggi membuat densitas udara di dekat

permukaan bumi menjadi lebih rendah daripada udara di atasnya

menyebabkan terjadinya aliran konveksi ke atas yang membawa polutan

sehingga konsentrasi polutan menjadi rendah. Penjelasan tersebut sejalan

dengan Okroafor (2014) dalam Istikharotun dkk (2016), yang menyatakan

perbedaan temperatur mempengaruhi konsentrasi polutan di udara ambien,

dimana konsentrasi pencemar menurun seiring dengan meningkatnya

temperatur khususnya untuk polutan NO2.

Sementara itu, untuk hasil penelitian polutan SO2 dilapangan

menunjukkan semakin tinggi konsentrasi polutan maka faktor meteorologi

seperti: suhu udara akan tinggi, kelembaban udara semakin rendah, dan

kecepatan angin semakin rendah. Hal ini sejalan dengan penelitian

Instantinova (2012), yang menunjukkan hubungan suhu terhadap

konsentrasi gas SO2 adalah berbanding lurus yaitu jika adanya

peningkatan suhu udara, maka konsentrasi gas SO2 juga akan semakin

meningkat. Hal tersebut dikarenakan suhu yang tinggi akan mempercepat

disosiasi gas SO2 menjadi S dan O2 sehingga jumlahnya di udara semakin

banyak. Sebaliknya, hubungan konsentrasi gas SO2 dengan kelembaban

Page 116: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

97

adalah berbanding terbalik yaitu jika konsentrasi kelembaban semakin

naik, maka konsentrasi SO2 akan semakin menurun.

Selanjutnya, hasil konsentrasi polutan TSP dilapangan

menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi TSP di udara ambien

maka faktor meteorologi seperti: kelembaban udara semakin rendah, suhu

udara semakin tinggi, dan kecepatan angin semakin rendah. Hal tersebut

sejalan dengan hasil penelitian Yahaya dan Ahmad (2006), yang

menunjukkan bahwa konsentrasi TSP dipengaruhi oleh kelembaban dan

memiliki korelasi yang bermakna sebesar 80,5% dimana jika kelembaban

udara meningkat maka akan menurunkan konsentrasi TSP serta sebaliknya

kelembaban yang rendah akan meningkatkan kadar TSP. Hal tersebut juga

berbanding lurus dengan suhu udara, dimana jika intensitas matahari

semakin tinggi maka akan meningkatkan suhu udara di sekitar area

pengukuran dan meningkatkan konsentrasi TSP karena dispersi partikulat

di udara akan berkurang. Untuk faktor kecepatan angin berlaku untuk

semua jenis polutan, dimana jika kecepatan angin rendah maka

meningkatkan konsentrasi polutan di udara. Sebaliknya, apabila kecepatan

angin tinggi maka konsentrasi polutan di udara akan semakin rendah.

F. Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan Berdasarkan Kualitas

Udara Ambien

Hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 5.8 menjelaskan,

bahwa konsentrasi terbesar polutan SO2, NO2, dan TSP di kawasan

Terminal Bus Kampung Rambutan berada di titik area jalur keluar

Page 117: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

98

terminal antar kota dibandingkan ketiga titik area lainnya. Adapun

konsentrasi masing-masing polutan sebesar 56,43 µg/m3, 205,49 µg/m

3,

dan 152,77 µg/m3

namun, dari ketiga polutan tersebut yang konsentrasinya

melampaui baku mutu udara ambien yang ditetapkan oleh Keputusan

Gubernur DKI Jakarta Tahun No 551 Tahun 2001 adalah polutan TSP

sebesar 90 µg/m3

dalam satu jam pengukuran. Sementara itu, polutan SO2

dan NO2 masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan.

Keluhan subyektif gangguan pernapasan yang terjadi pada

pedagang tetap di kawasan Terminal Bus Kampung Rambutan rata-rata

paling besar terjadi kepada pedagang yang bermukim dititik area jalur

keluar antar kota yaitu sebesar 97% dibandingkan dengan ketiga titik area

lainnya dengan keluhan terbesar bersin dan batuk seperti yang tercantum

pada tabel 5.7 pada bab 5. Hal tersebut menunjukkan, bahwa tingginya

konsentrasi polutan di udara ambien pada suatu titik area akan berbanding

lurus dengan peningkatan jumlah kasus keluhan subyektif gangguan

pernapasan yang dialami oleh pedagang di kawasan tersebut. Hal ini

seperti yang dijelaskan oleh Mukono (2008), yang mengatakan bahwa

pajanan NO2 akan menyebabkan terjadinya peradangan bronkus. Pemicu

terjadinya peradangan tersebut karena di dalam saluran pernapasan

manusia polutan NO2 akan terhidrolisis membentuk asam nitrit dan asam

nitrat yang bersifat korosif terhadap mukosa saluran napas kemudian

menyebabkan infeksi pada bronkus semakin meningkat. Infeksi pada

bronkus ini dapat menimbulkan keluhan gangguan pernapsan berupa rasa

nyeri pada dada. Adapun efek terjadinya keluhan gangguan pernapasan

Page 118: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

99

juga dikarenakan adanya paparan dari berbagai gas polutan sekaligus,

terutama gas-gas yang berkontribusi terhadap terjadinya keluhan gangguan

pernapasan seperti SO2 dan TSP.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Fitria (2009), yang

mengatakan bahwa beberapa penelitian membuktikan bahwa PM10, NO2,

dan SO2 merupakan polutan udara yang bersifat reaktif dan dapat memicu

kerusakan jaringan dalam saluran pernapasan melalui mekanisme stres

oksidatif dan inflamasi saluran napas, baik pada penderita asma maupun

individu yang sehat. Lebih lanjut lagi dalam Sandra (2013), menjelaskan

polutan udara yang dapat mengakibatkan gangguan pada saluran

pernapasan adalah gas NO2, SO2, formaldehida, ozon dan partikel debu.

Polutan tersebut bersifat mengiritasi saluran pernapasan yang dapat

mengakibatkan gangguan fungsi paru. Hal ini dibuktikan dengan hasil

penelitian Sandra (2013) yang menunjukkan, terdapat hubungan yang

bermakna dengan nilai p-value 0,002 dari hasil uji statistik linier pada

polantas Surabaya mengalami keluhan batuk kering (85,7%), keluhan

batuk berdahak (57,1%), keluhan sesak napas disertai batuk (46,6%)

akibat konsentrasi polutan SO2.

Proteksi yang dapat dilakukan oleh pedagang tetap di kawasan

Terminal Kampung Rambutan sebagai area yang cukup tinggi tingkat

pencemaran udaranya untuk meminimalisir masuknya polutan di udara ke

saluran napas yaitu dengan penggunaan masker saat bekerja. Pada saat

penelitian dilakukan, sebagian besar pedagang tetap tidak menggunakan

masker. Hanya terlihat satu sampai dua pedagang yang menggunakan

Page 119: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

100

masker di kawasan tersebut. Kaitannya dengan penggunaan masker seperti

hasil penelitian Purnamasari (2014), menunjukkan pedagang kaki lima di

sekitar Jalan Margonda Depok dengan kebiasaan tidak menggunakan alat

pelindung diri seperti masker memiliki risiko sebesar 36 kali lebih besar

terkena ISPA akibat paparan PM10 dibandingkan dengan pedagang kaki

lima dengan kebiasaan menggunakan alat pelindung diri. Menurut

Kusnoputranto (1995), penggunaan alat pelindung diri menjadi alternatif

untuk melindungi pekerja dari bahaya-bahaya kesehatan di tempat atau

lingkungan kerja.

Adapun jenis masker terbaik yang dapat digunakan saat terjadi

pencemaran udara yang tinggi adalah masker N95. Masker ini merupakan

jenis respirator ringan, sederhana, half-face, termasuk respirator air

purifying device dan sekali pakai dimana dapat memberikan proteksi 8-12

kali lipat lebih baik daripada masker bedah yang dapat mengahalangi 95%

partikel yang masuk terutama partikulat namun, keterbatasan masker ini

hanya dapat digunakan hingga delapan jam, tidak direkomendasikan bagi

orang yang memiliki gangguan pernapasan dan penyakit jantung, lanjut

usia serta hamil karena masker ini membuat sulit bernapas sehingga

kebutuhan oksigen tidak terpenuhi secara optimal (CDC, 2010). Selain itu,

proteksi sehari-hari yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi makanan

dan minum bergizi. Salah satunya adalah meminum susu karena susu

mengandung berbagai macam manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Kandungan di dalam susu seperti protein, vitamin, dan mineral sangat

dibutuhkan bagi tubuh. Manfaat mengonsumsi susu adalah dapat

Page 120: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

101

menetralisir racun yang diserap oleh tubuh, meningkatkan efisiensi kerja

otak, menyembuhkan luka dengan cepat, mencegah penuaan dini,

menambah kekuatan pada tulang, menambah kekebalan tubuh dan lainnya.

Oleh karena itu, disarankan untuk orang yang sering terpapar oleh zat

toksik untuk meminum susu segar. Terutama susu bersumber hewani

seperti susu sapi atau susu kambing karena kandungan nutrisinya lebih

baik dibanding susu bersumber nabati (Praja, 2014).

Page 121: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

102

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab

sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Sebagian besar pedagang memiliki keluhan subyektif gangguan

pernapasan sebesar 61 pedagang atau 84,7% dari total 72 responden

yang di wawancarai.

2. Jenis keluhan subyektif gangguan pernapasan yang paling besar

timbul pada pedagang tetap adalah bersin sebesar 49 (80,3%)

responden dan terendah sesak napas sebesar 14 (22,9%) responden.

3. Karakteristik individu pedagang yang diteliti adalah usia, jenis

kelamin, masa kerja, lama pajanan, dan perilaku merokok.

a. Jenis kelamin pedagang tetap di Terminal Kampung Rambutan

untuk laki-laki sebesar 62,5% dan perempuan sebesar 37,5%.

b. Usia pedagang tetap di Terminal Kampung Rambutan berkisar

antara 16-65 tahun dengan nilai rata-rata usia 39,74 tahun dan nilai

tengah 41 tahun.

c. Masa kerja pedagang tetap di Terminal Kampung Rambutan

berkisar antara 3-24 tahun dengan nilai rata-rata sebesar 10,71

tahun dan nilai tengah 9 tahun.

Page 122: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

103

d. Lama pajanan pedagang tetap di Terminal Kampung Rambutan

ketika berjualan berkisar antara 2-24 jam dengan nilai rata-rata

sebesar 13,90 jam dan nilai tengah 14 jam.

e. Pedagang tetap di Terminal Kampung Rambutan yang berperilaku

merokok sebesar 63,8%. Dimana sebesar 36,1% perokok ringan,

20,8% perokok sedang, dan 6,9% perokok berat.

4. Pengukuran kualitas udara ambien dilakukan untuk melihat

konsentrasi polutan SO2, NO2, dan TSP di kawasan Terminal

Kampung Rambutan Jakarta Timur di empat titik area yaitu ruang

tunggu terminal antar kota, jalur keluar terminal antar kota, ruang

tunggu terminal dalam kota, dan jalur keluar terminal dalam kota.

Nilai rata-rata konsentrasi SO2, NO2, dan TSP adalah 45,72 µg/m3,

168,97 µg/m3, dan 133,3 µg/m

3.

5. Nilai rata-rata pengukuran faktor meteorologi di empat titik area untuk

kelembaban udara, suhu udara, dan kecepatan angin adalah 51%,

34,4 0C, dan 0,92 meter/detik.

6. Keluhan subyektif gangguan pernapasan menurut karakteristik

individu pedagang tetap, antara lain:

a. Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki memiliki persentase tertinggi

keluhan subyektif gangguan pernapasan sebesar 60,7%

b. Berdasarkan usia, pedagang berusia ≥39 tahun memiliki

persentase tertinggi keluhan subyektif gangguan pernapasan

sebesar 57,4%.

Page 123: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

104

c. Berdasarkan masa kerja, persentase tertinggi keluhan subyektif

gangguan pernapasan pada pedagang dengan masa kerja <10 tahun

sebesar 52,5%.

d. Berdasarkan lama pajanan, persentase tertinggi keluhan subyektif

gangguan pernapasan pada pedagang dengan lama pajanan ≥13

jam sebesar 57,4%.

e. Berdasarkan perilaku merokok, persentase tertinggi keluhan

subyektif gangguan pernapasan pada pedagang yang berperilaku

merokok sebesar 60,7%.

7. Konsentrasi polutan di udara ambien di kawasan Terminal Kampung

Rambutan dipengaruhi oleh faktor meteorologi. Untuk polutan SO2

dan TSP konsentrasinya meningkat apabila kelembaban udara rendah,

suhu udara tinggi dan kecepatan angin rendah. Sedangkan, polutan

NO2 akan meningkat konsentrasinya apabila suhu udara rendah,

kelembaban udara rendah, dan kecepatan angin rendah.

8. Keluhan subyektif gangguan pernapasan pada pedagang tetap menurut

kualitas udara ambien. Berdasarkan hasil pengukuran konsentrasi

polutan SO2, NO2, dan TSP pada titik X2 atau jalur keluar terminal

antar kota memiliki konsentrasi tertinggi dibandingkan dengan tiga

titik pengukuran lainnya masing-masing yaitu 56,43 µg/m3, 205,49

µg/m3, dan 152,77 µg/m

3. Hal ini berbanding lurus dengan keluhan

subyektif gangguan pernapasan pada pedagang tetap dengan nilai

terbesar berada di area jalur keluar antar kota dengan persentase

sebesar 97%.

Page 124: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

105

B. Saran

1. Bagi Terminal Kampung Rambutan

a. Pihak Terminal Bus Kampung Rambutan sebaiknya bekerjasama

dengan BPLHD Provinsi Jakarta untuk melakukan pemantauan

rutin dan berkala kualitas udara ambien di area terminal sebagai

area publik.

b. Pihak Terminal Bus Kampung Rambutan sebaiknya bekerjasama

dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk melakukan

pemantauan emisi dan kelayakan kendaraan sesuai peraturan yang

berlaku bagi kendaraan umum yang beroperasi di area terminal

untuk meminimalisir polutan yang dihasilkan.

c. Sebaiknya melakukan penanaman pohon dan tanaman yang

berfungsi sebagai penyerap polutan udara di sekitar area terminal

seperti: pohon kenanga, cempaka, asam kranji, jambu biji, tanaman

lidah mertua dan lainnya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya sebaiknya mengambil data paparan polutan

yang diterima per individu agar dapat melihat pengaruh dan

hubungan antara polutan udara ambien dengan keluhan gangguan

pernapasan.

b. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan uji validitas dan

reabilitas pada instrumen penelitian seperti lembar kuisioner untuk

meminimalisir bias yang terjadi.

Page 125: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

106

3. Bagi Pedagang Tetap

a. Pedagang sebaiknya menggunakan masker saat berdagang di area

terminal untuk meminimalisir polutan-polutan berbahaya di udara

ambien yang dapat terhirup.

b. Untuk meningkatkan kekebalan dan menetralisir racun didalam

tubuh sebaiknya pedagang mengonsumsi susu murni setiap

harinya.

Page 126: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Akdemir, Andac. 2014. The Creation of Pollution Mapping and Measurement of

Ambient Concentration of Sulfur Dioxide and Nitrogen Dioxide with

Passive Sampler. Journal of Environmental Health Science and

Engineering 12:111

Alias, Masitah dkk. 2007. PM10 and Total Suspended Paticualates (TSP)

Measurements in Various Power Stations. The Malaysian Journal

Sciences Vol 11 (1) h:255-261

Alsagaff, H dan Mukty, H.A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya:

Airlangga University Press

Asih, Yasmin Niluh Gede dan Christantie Effendy. 2004. Keperawatan Medikal

Bedah : Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: EGC

Astra, I Made. 2010. Energi dan Dampaknya Terhadap Lingkungan. Jurnal

Meteorologi dan Geofisika Vol 11 (2) h: 131-139

ATSDR. 1998. Public Health Statement : Sulfur Dioxide

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Laporan Hasil Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta : Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Departemen RI

Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. Laporan Statistik Transportasi DKI

Jakarta Tahun 2015

Budiyono, Afif. 2001. Pencemaran Udara : Dampak Pencemaran Udara pada

Lingkungan. Jurnal Berita Dirgantara Vol.2 (1) h: 21-27

Buku Pedoman Depkes RI.2011. Parameter Pencemaran Udara dan Dampaknya

Terhadap Kesehatan. diunduh pada :

http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF (10 Februari 2017)

BPLHD DKI Jakarta .2015. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi

DKI Jakarta Tahun 2015

CDC. 2010. NIOSH- Approved N95 Particulate Filtering Facepiece Respirators

.(Online). diunduh pada: https://www.cdc.gov/niosh/npptl/topics

/respirators/disp_part/n95list1.html (20 Februari 2017)

CFCP. 2012. Sore Throat: Easing the pain of a sore throat. The College of

Family Physicians of Canada

Page 127: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

xviii

Djafri, Defriman. 2007. Survival Anaylisis Gangguan Pernapasan Dengan

Tingkat Pajanan Pencemaran Udara Di DKI Jakarta (Studi Cohort

Pada Murid Sekolah Dasar). Jurnal Kesehatan Masyarakat,

September Vol 2 (1) h: 124-132

Departemen Kesehatan RI. 2007. Parameter Pencemaran Udara. (Online).

Diunduh pada : http://www.depkes.go.id/downloads/udara.pdf(21

Januari 2017)

Departemen Kesehatan RI. 2012. Profil kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Diunduh

pada: http://www.depkes.go.id/dowloads/

PROFIL_KES_PROVINSI_2012/11%20Profil Kes.Prov. DKIJakarta

_2012.pdf (13 Desember 2016)

EPA. 1999. Technical Bulletin : Nitrogen Oxides (NOx), Why and How They Are

Controlled

Fitria, Laila. 2009. Program Langit Biru : Kontribusi Kebijakan Pengendalian

Pencemaran Udara Kota Terhadap Penurunan Penyakit Pernafasan

Pada Anak. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Col 4 (3) h: 109-

114

Guyton, A.C. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Halim, D. 2000. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: Hipokrates

Hastono, Sutanto Priyo dan Luknis Sabri. 2010. Stastistik Kesehatan. Jakarta : PT.

RajaGrafindo Persada

Istikharotun, Titik dkk. 2016. Kontribusi Parameter Meteorologi dan Kondisi

Lalu Lintas Terhadap Konsentrasi Pencemar NO2 di Kota Semarang.

Jurnal Presipitasi Vol 12 (2) h: 48-56

Istantinova, dkk. 2012. Pengaruh Kecepatan Angin. Kelembaban, dan Suhu

Udara terhadap Konsentrasi Gas Pencemar Sulfur Dioksida (SO2)

dalam Udara Ambien di Sekitar PT Inti General Yaha Steel

Semarang. (Online). Jurnal Tugas Akhir Fakultas Teknik Undip. Di

unduh pada http://eprints.undip.ac.id/40926/.pdf (30 Desember 2016)

Jakartapedia. 2015. Terminal Bus. (Online). Diunduh pada :

http://jakartapedia.bpadjakarta.net/index.php/Terminal_Bus (20 Mei

2016)

Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 551 Tahun 2001 Tentang Penetapan

Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan di Provinsi

DKI Jakarta

Page 128: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

xix

Kusnoputranto, Haryanto. 2000. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Badan Penerbit

Kesehatan Masyarakat FKM UI, Dirjen DIKTI, Depdikbud

Kusnoputranto, Haryoto. 1995. Toksikologi Lingkungan. Jakarta: Badan Penerbit

Kesehatan Masyarakat FKM UI, Dirjen DIKTI, Depdikbud.

Lapau, Buchari. 2013. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Yayasan Pustaka

Obor Indonesia

Lemeshow, Stanley, David W. Homsmer dkk. 1997. Besar Sampel dalam

Penelitian Kesehatan (terjemahan). Universitas Gadjah

Mada.Yogyakarta

Martono, Hendro dan Ninik Sulistiyani. 2004. Kondisi Pencemaran gas Nitrogen

Dioksida di Udara Jakarta Pada Titik Nol Meter dan 120 Meter dari

Jalan Raya. Buletin Penelitian Kesehatan Vol, 32 (1) h: 36-42

Manik. 2007. Pengelolaan Lingkungan Hidup, Edisi Revisi. Jakarta : Penerbit

Djambatan

McCafferty, G. 2005. Air Pollution Adversly Affecting 98% Residents. New

Release, Synovate Ltd

Mulia, R. 2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Muluk, Abdul. 2009. Pertahanan Saluran Pernapasan. Majalah Kedokteran

Nusantara Vol 42 (1) h: 55-58

Mukono, H.J. 2008. Pencemaran Udara dan Pengaruhnya Terhadap Gangguan

Saluran Pernapasan. Surabaya: Airlangga University Press

Nasrullah, Nizar dkk. 2000. Pengukuran Serapan Polutan Gas NO2 pada

Tanaman Tipe Pohon, Semak dan Penutup Tanah dengan

Menggunakan Gas NO2 bertanda 15

N. Jurnal Penelitian dan

Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi BATAN h:181-187

Neiburger. 1995. Memahami Lingkungan Sekitar Kita. Bandung: Penerbit ITB

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT.

Rineka Cipta

Noor, Nur Nasry. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta

Oemiati, Ratih dkk. 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penyakit

Asma di Indonesia. Jurnal Media Litbang Kesehatan Volume XX

Nomor 1 h: 41-49

Page 129: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

xx

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

pengendalian pencemaran udara di daerah

Peraturan Pemerintah RI No.41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran

Udara

Purnamasari, Santi Rahayu. 2014. Hubungan Infeksi Saluran Pernapasan Akut

Pada Pedagang di Sepanjang Jalan Margonda, Depok Dengan Kadar

PM10 di Udara Ambien Tahun 2014. SKRIPSI FKM Universitas

Indonesia

Praja, Denny Indra. 2014. Islamic Food Combining- Menu Sehat Nabi

Muhammad. Yogyakarta: Garudhawaca

Rab, T. 1996. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta : Penerbit Hipokrates

Rosha, Putri Tiara dkk. 2013. Pemanfaatan Sansevieria Tanaman Hias Penyerap

Polutan Sebagai Upaya Mengurangi Pencemaran Udara di Kota

Semarang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol 3 (1) h: 1-6

Sandra, Christyana. 2013. Pengaruh Penurunan Kualitas Udara Terhadap Fungsi

Paru dan Keluhan Pernapasan Pada Polisi Lalu Lintas Polwiltabes

Surabaya. Jurnal IKESMA Vol 9 (1) h: 1-8

Setiawan, Ady. 2002. Hubungan TSP dengan Fungsi Paru di Lingkungan Industri

Semen (Studi Pada Semen Cibinong Pabrik Cilacap). Tesis Program

Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang

Soemantri, Irman. 2008. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan

Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika

Siregar, Edy Batara Mulya. 2005. Pencemaran Udara, Respon Tanaman dan

Pengaruhnya pada Manusia. Jurnal e-USU Repository h : 1-18

Simanjuntak, Agus Gindo. 2007. Pencemaran Udara. Buletin Limbah Vol 11 (1)

h: 34-41

Sholihah, Qomariyatus dkk. 2008. Pajanan Debu Batubara dan Gangguan

Pernapasan Pada Pekerja Lapangan Tambang Batubara. Jurnal

Kesehatan Lingkungan Vol 4 (2) h:1-8

SNI 19-7119.6-2005 Tentang Penentuan Lokasi Pengambilan Contoh Uji

Pemantauan Kualitas Udara Ambien

SNI 19-7119.3-2005 Tentang Cara Uji Kadar TSP dengan High Volume Air

Sampler (HVAS) Menggunakan Gravimetri

Page 130: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

xxi

SNI 19-7119.2-2005 Tentang Cara Uji Nitrogen Dioksida dengan metode Griess

Saltzman Menggunakan Spektrofotometer

SNI 19-7119.7-2005 Tentang Cara Uji Sulfur Dioksida dengan metode

Pararosanilin Menggunakan Spektrofotometer

Suma’mur, P.K. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes).

Jakarta: CV Sagung Seto

Sugiarti. 2009. Gas Pencemar Udara dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Manusia.

Jurnal Chemical Vol. 10 (1) h: 50-58

Syech. Riad, Sugianto dan Anthika. 2012. Faktor-Faktor Fisis yang

Mempengaruhi Akumulasi Nitrogen Monoksida dan Nitrogen

Dioksida di Udara Pekanbaru

Syamsiah, Siti dkk.2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Jakarta: Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional

Tarlo, Susan M dkk. 2010. Occupational and Environmental Disease. UK. Wiley-

Balckwell Press

Tjasyono, Bayong. 2004. Klimatologi. Bandung : Penerbit ITB

Tugaswati, A.T. 2007. Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor dan Dampaknya

Terhadap Kesehatan.Jakarta

UMHS. 2012. Sore Throat. Patient Education Handout Associated with

University of Michigan Hospitals and Health Center Clinical Care

Guideline

WHO. 2000. Air Quality Guideline-Second Edition: Nitrogen Dioxide. WHO

Regional For Europe,Copenhagen Denmark

Wardhana, Wisnu Arya. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi Revisi).

Yogyakarta: Penerbit Andi

Winarti.1999. Hubungan Pencemaran Udara dengan Fungsi Paru Pedagang

Wonokromo Surabaya. Skripsi Universitas Airlangga Surabaya

WHO. 2007. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut

(ISPA) yang Cenderung Menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas

Pelayanan Kesehatan. WHO. Jenewa

Page 131: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

xxii

Wijayanto, A. 2009. Pajanan PM 10 dan Kejadian ISPA Pada Pekerja Pabrik

Pembuatan Batako di Kabupaten Banyuasih Tahun 2008. Tesis

Program Pasca Sarjana FKM, Universitas Indonesia

Yahaya, Noor Zaitun dan Ahmad Farhan Mohd Sadullah. 2006. The Analysis of

Total Suspended Particles (TSP) Emitted by The Motor Vehicle in A

Urban Areas: Kuala Terengganu Case Study. Proceedings of the 1st

International Conference Natural Resources Engineering &

Technology 24-25th July 2006 h:322-329

Yulaekah, Siti. 2007. Paparan Debu Terhirup dan Gangguan Fungsi Paru Pada

Pekerja Industri Batu Kapur (Studi Desa Mrisi Kecamatan

Tanggungharjo Kabupaten Grobogan). Tesis Program Pascasarjana

Universitas Diponegoro Semarang

Page 132: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 133: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saya Putri Dewi Riani, Mahasiswi Peminatan Kesehatan Lingkungan Program Studi

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sedang melakukan penelitian tentang “GAMBARAN KUALITAS UDARA

AMBIEN (SO2,NO2,TSP) TERHADAP KELUHAN SUBYEKTIF GANGGUAN

PERNAPASAN PADA PEDAGANG TETAP DI KAWASAN TERMINAL KAMPUNG

RAMBUTAN, JAKARTA TIMUR TAHUN 2017” untuk menyelesaikan tugas akhir pada

studi S1 saya.

Adapun manfaat penelitian ini untuk memberikan informasi kepada instansi terkait

seperti Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta, kepala

Terminal Kampung Rambutan dan tentunya pedagang tetap mengenai kualitas udara di

terminal serta potensi risiko kesehatan yang diakibatkan oleh polusi udara di kawasan

terminal. Agar kedepannya pihak terkait melakukan pemantauan rutin untuk meminimalisir

pencemaran udara yang ada di terminal untuk meningkatkan kesehatan pekerja, pengunjung,

pedagang dan masyarakat di kawasan terminal.

Untuk itu saya meminta kesukarelaan bapak/ibu untuk berpartisipasi dan memberikan

waktu untuk mengisi kuisoner penelitian ini. Karena, partisipasi bapak/ibu sangat diharapkan

dan dapat membantu kelancaran penelitian ini.

Demikian, mohon bantuan bapak/ibu sekalian.

Terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Contact Person

Putri (0857 1177 4295)

Page 134: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

KUISONER PENELITIAN

GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) TERHADAP

KELUHAN SUBYEKTIF GANGGUAN PERNAPASAN PADA PEDAGANG TETAP

DI KAWASAN TERMINAL KAMPUNG RAMBUTAN, JAKARTA TIMUR TAHUN

2017

LEMBAR KESEDIAAN RESPONDEN

Kami berharap Bapak/Ibu bersedia menjadi responden penelitian kami dengan

menjawab semua pertanyaan yang ada di kuisoner ini. Informasi yang anda berikan kami

akan jaga kerahasiannya. Jika anda bersedia di mohon untuk menandatangani lembar

persetujuan yang telah disediakan.

Data Responden

1. Area Responden : _______________

2. Nama Responden : _______________

3. Hari/Tanggal Wawancara : _______________

Responden

(.....................................)

A. Identitas Responden KODING

(Diisi

Peneliti)

A1 Nomor Responden [ ]

A2 Nama [ ]

A3 Nomor Hp/ Tlp [ ]

A4 Jenis Kelamin a. Laki-laki

b. Perempuan

[ ]

A5 Usia

__________ Tahun

[ ]

Page 135: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

B. Identifikasi Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan

Pilihlah jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling benar (a, b atau c) dengan

checklist/tanda silang/melingkari!

Apakah anda mengalami keluhan gangguan pernapasan seperti di bawah ini

saat berdagang di terminal dalam 2 minggu terakhir?

KODING

(Diisi

Peneliti)

B1 Mengalami batuk berdahak atau kering?

a. Ya

b. Tidak

[ ]

B3 Mengalami bersin?

a. Ya

b. Tidak

[ ]

B3 Mengalami nyeri tenggorokan (rasa perih,

rasa gatal)?

a. Ya

b. Tidak

[ ]

B5 Mengalami sesak atau sulit saat bernapas?

a. Ya

b. Tidak

[ ]

B6 Mengalami Nyeri pada dada (rasa

tertekan/terbakar)?

a. Ya

b. Tidak

[ ]

C. Identifikasi Karakteristik Responden

Pilihlah jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling benar (a, b atau c) dengan

checklist/tanda silang/melingkari!

KODING

(Diisi

Peneliti)

C1 Sudah berapa anda mulai berdagang di

kawasan terminal kampung rambutan?

____Tahun

[ ]

C2 Berapa lama anda bekerja dalam sehari?

____ Jam

[ ]

D. Identifikasi Perilaku Merokok

Pilihlah jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling benar (a, b atau c) dengan

checklist/tanda silang/melingkari!

KODING

(Diisi

Peneliti)

D1 Pernahkah anda menjadi seorang perokok

sebelumnya?

(Jika Tidak, pertanyaan berakhir di D1 dan

jika Ya, lanjutkan ke pertanyaan D2)

a. Ya

b. Tidak

[ ]

D2 Apakah anda merokok dalam 6 bln terakhir ?

a. Ya

b. Tidak

[ ]

Page 136: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

D3 Sejak umur berapa anda pertama kali

merokok?

____Tahun

[ ]

D4 Rata-rata berapa banyak rokok yang biasa

anda hisap per hari?

_____ Btg/hari

[ ]

D5 Berapa lama anda menjadi perokok aktif?

____ Tahun

Page 137: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

Titik area X1 Titik area X1

Titik area X3 Titik area X4

Page 138: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

1. Tabel Output Frekuensi Jenis dan Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan

B1_KelPernapasan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 61 84.7 84.7 84.7

Tidak 11 15.3 15.3 100.0

Total 72 100.0 100.0

B2_Batuk

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 31 50,8 50,8 50,8

Tidak 30 49,2 49,2 100.0

Total 61 100.0 100.0

B3_Bersin

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 49 80,3 80,3 80,3

Tidak 12 19,7 19,7 100.0

Total 61 100.0 100.0

B4_NyeriTenggorokan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 33 54,1 54,1 54,1

Tidak 28 45,9 45,9 100.0

Total 61 100.0 100.0

Page 139: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

B5_SesakNapas

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 14 22,9 22,9 22,9

Tidak 47 77,1 77,1 100.0

Total 61 100.0 100.0

B6_NyeriDada

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 18 29,5 29,5 29,5

Tidak 43 70,5 70,5 100.0

Total 61 100.0 100.0

2. Tabel Output Frekuensi Karakteristik Individu

A4_JenisKelamin

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-Laki 45 62.5 62.5 62.5

Perempuan 27 37.5 37.5 100.0

Total 72 100.0 100.0

D1_StatusMerokok

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 46 63.9 63.9 63.9

Tidak 26 36.1 36.1 100.0

Total 72 100.0 100.0

Page 140: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak

Merokok 26 36.1 36.1 36.1

Ringan 26 36.1 36.1 72.2

Sedang 15 20.8 20.8 93.1

Berat 5 6.9 6.9 100.0

Total 72 100.0 100.0

Descriptives

Statistic Std. Error

A5_Usia Mean 39.74 1.358

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 37.03

Upper Bound 42.44

5% Trimmed Mean 39.73

Median 41.00

Variance 132.789

Std. Deviation 11.523

Minimum 16

Maximum 65

Range 49

Interquartile Range 19

Skewness -.120 .283

Kurtosis -.495 .559

C1_TahunDagang Mean 10.71 .868

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 8.98

Upper Bound 12.44

5% Trimmed Mean 10.40

Median 9.00

Variance 54.294

Std. Deviation 7.368

Minimum 3

Maximum 24

Range 21

Interquartile Range 12

Page 141: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

Skewness .582 .283

Kurtosis

-1.012 .559

C3_LamaJamDagan

g

Mean 13.90 .594

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 12.72

Upper Bound 15.09

5% Trimmed Mean 13.82

Median 14.00

Variance 25.441

Std. Deviation 5.044

Minimum 2

Maximum 24

Range 22

Interquartile Range 6

Skewness .510 .283

Kurtosis .109 .559

3. Tabel Output Uji Normalitas Variabel Karakteristik Responden (Usia, Masa Kerja,

dan Lama Pajanan)

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

A5_Usia .079 72 .200* .982 72 .410

C1_MasaKerja .183 72 .000 .862 72 .000

C3_LamaPajanan .130 72 .004 .936 72 .001

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

4. Tabel Output Deskriptif Kualitas Udara Ambien

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

A1_SO2 4 31.53 56.43 45.7240 10.76217

Page 142: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

A2_NO2 4 136.85 205.49 1.6857E2 32.36275

A3_TSP 4 116.67 152.78 1.3333E2 15.87631

Valid N

(listwise) 4

5. Tabel Output Deskriptif Faktor Meteorologi

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

B1_Kelembaban 4 44.00 57.00 51.0000 5.71548

B2_Suhu 4 32.40 36.10 34.4750 1.91202

B3_KcpatanAngi

n 4 .56 1.60 .9200 .46562

Valid N

(listwise) 4

6. Tabel Output Crosstab Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan terhadap

Karakteristik Individu

A4_JenisKelamin * B1_KelPernapasan Crosstabulation

Count

B1_KelPernapasan

Total Ya Tidak

A4_JenisKelami

n

Laki-Laki 37 8 45

Perempuan 24 3 27

Total 61 11 72

E1_UsiaRata2 * B1_KelPernapasan Crosstabulation

Count

B1_KelPernapasan

Total Ya Tidak

E1_UsiaRata2 <39 Tahun 26 5 31

>39 Tahun 35 6 41

Total 61 11 72

Page 143: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established

E2_MasaKerjaRata2 * B1_KelPernapasan Crosstabulation

Count

B1_KelPernapasan

Total Ya Tidak

E2_MasaKerjaRata

2

<10 Tahun 32 5 37

>10 Tahun 29 6 35

Total 61 11 72

E3_LamaPajananRata2 * B1_KelPernapasan

Crosstabulation

Count

B1_KelPernapasan

Total Ya Tidak

E3_LamaPajananRata

2

<13 jam 26 5 31

>13 Jam 35 6 41

Total 61 11 72

D1_StatusMerokok * B1_KelPernapasan

Crosstabulation

Count

B1_KelPernapasan

Total Ya Tidak

D1_StatusMeroko

k

Ya 37 9 46

Tidak 24 2 26

Total 61 11 72

Page 144: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established
Page 145: GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2,NO2,TSP) … · 2017. 9. 28. · Jakarta Governor Decree No. 551 of 2001, TSP pollutant measurement results exceeded the quality standards established