GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG ...eprints.ums.ac.id/71874/12/NASKAH PUBLIKASI ILHAM...

12
GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG FASE II PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI POLIKLINIK JANTUNG RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: ILHAM RAMADHAN J210140079 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG ...eprints.ums.ac.id/71874/12/NASKAH PUBLIKASI ILHAM...

Page 1: GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG ...eprints.ums.ac.id/71874/12/NASKAH PUBLIKASI ILHAM r.pdfmaka peneliti tertarik ingin meneliti untuk mengetahui “Gambaran aktivitas

GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG FASE II PADA

PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI POLIKLINIK JANTUNG

RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

ILHAM RAMADHAN

J210140079

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG ...eprints.ums.ac.id/71874/12/NASKAH PUBLIKASI ILHAM r.pdfmaka peneliti tertarik ingin meneliti untuk mengetahui “Gambaran aktivitas

i

HALAMAN PERSETUJUAN

GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG FASE II PADA

PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI POLIKLINIK JANTUNG

RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

ILHAM RAMADHAN

J21.01.400.79

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen

Pembimbing

Arief Wahyudi Jadmiko, S.Kep., Ns., M.Kep.,

NIK.123

Page 3: GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG ...eprints.ums.ac.id/71874/12/NASKAH PUBLIKASI ILHAM r.pdfmaka peneliti tertarik ingin meneliti untuk mengetahui “Gambaran aktivitas

ii

HALAMAN PENGESAHAN

GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG FASE II PADA

PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI POLIKLINIK JANTUNG

RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

OLEH

ILHAM RAMADHAN

J21.01.400.79

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari ……., .............. 2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Arief Wahyudi Jadmiko, S.Kep., Ns., M.Kep., (................)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dian Hudiyawati, M.Kep (................)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Okti Sri Purwanti, S.Kep., Ns., M.Kep., Ns. Sp.Kep.M.B. (................)

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Dr. Mutalazimah, SKM., M.Kes.,

NIK. 786

Page 4: GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG ...eprints.ums.ac.id/71874/12/NASKAH PUBLIKASI ILHAM r.pdfmaka peneliti tertarik ingin meneliti untuk mengetahui “Gambaran aktivitas

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang

lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya

pertanggungjawabkan sepenuhnya.

.

Surakarta, 25 Oktober 2017

Penulis

ILHAM RAMADHAN

J21.01.400.79

Page 5: GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG ...eprints.ums.ac.id/71874/12/NASKAH PUBLIKASI ILHAM r.pdfmaka peneliti tertarik ingin meneliti untuk mengetahui “Gambaran aktivitas

1

GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG FASE II PADA PASIEN

CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI POLIKLINIK JANTUNG

RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Abstrak

CHF atau Congestive Heart Failure merupakan salah satu penyakit jantung yang terus meningkat

prevelensinya setiap tahun, berkisar antara 5-10% per tahun resiko kematian akibat penyakit CHF

ringan dan sekitar 30-40% mengalami peningkatan pada penyakit CHF berat. Program rehabilitasi

jantung adalah program intervensi yang terordinasi, multidisiplin yang digunakan untuk penderita

penyakit kardiovaskular dalam meningkatkan fungsi fisik, psikologis dan sosial, sekaligus

menstabilkan, memperlambat, bahkan menghentikan proses aterosklerosis. Tujuan dari penelitian ini

untuk mengetahui gambaran umum tentang aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase II pada pasien

CHF di RSUD Dr.Moewardi Surakarta. Desain penelitian menggunakan metode cross sectional

dengan melakukan observasi atau pengukuran variabel. Pengambilan sampel dengan cara total

sampling, sejumlah 82 responden. Hasil analisis univariat didapatkan bahwa rata-rata usia responden

pasien CHF adalah 60 tahun, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 47

responden (57,3%), responden frekuensi tingkat aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase II pada pasien

CHF di RSUD Dr.Moewardi adalah low sebanyak 52 responden (63,4%), moderat sebanyak 28

responden (34,1%) dan high sebanyak 2 responden (2,4%). Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat

aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase II pada pasien CHF di RSUD Dr.Moewardi Surakarta

mayoritas low. Diharapkan pada pasien CHF (Congestive Heart Failure) dapat mengikuti rehabilitasi

jantung fase II sesuai jadwal dan advice dokter.

Kata Kunci: Congestive Heart Failure, Aktivitas Fisik, Rehabilitasi Jantung Fase II.

Abstract

CHF or Congestive Heart Failure is a heart disease that continues to increase in prevalence every

year, ranging from 5-10% per year the risk of death due to mild CHF and around 30-40% has

increased in severe CHF. The heart rehabilitation program is a coordinated, multidisciplinary

intervention program that is used for patients with cardiovascular disease in improving physical,

psychological and social function, while stabilizing, slowing, and even stopping the atherosclerosis

process. The purpose of this study was to find out the general description of the physical activity of

phase II cardiac rehabilitation in CHF patients in Dr.Moewardi Hospital Surakarta. The research

design uses cross sectional method by observing or measuring variables. Sampling by total sampling,

a total of 82 respondents. The results of univariate analysis showed that the average age of CHF

patients was 60 years old, the majority of respondents were 47 respondents (57.3%), the frequency

respondents of phase II physical activity at cardiac rehabilitation in CHF patients in Dr.Moewardi

Hospital were low as many as 52 respondents (63.4%), moderate as many as 28 respondents (34.1%)

and high as many as 2 respondents (2.4%). The conclusion of this study is the level of physical

activity of phase II cardiac rehabilitation in CHF patients in Dr.Moewardi Surakarta Hospital, the

majority is low. It is expected that CHF (Congestive Heart Failure) patients can participate in phase II

cardiac rehabilitation according to schedule and doctor's advice.

Keywords: Congestive Heart Failure, Physical Activity, Cardiac Rehabilitation Phase II.

1. PENDAHULUAN

Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2014 diperkirakan lebih dari 17,5 juta orang

meninggal dunia karena serangan jantung pada tahun 2012 dan diperkirakan tahun 2030 lebih dari

Page 6: GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG ...eprints.ums.ac.id/71874/12/NASKAH PUBLIKASI ILHAM r.pdfmaka peneliti tertarik ingin meneliti untuk mengetahui “Gambaran aktivitas

2

23,3 juta orang yang meninggal. CHF atau Congestive Heart Failure merupakan salah satu penyakit

jantung yang terus meningkat prevelensinya setiap tahun, berkisar antara 5-10% per tahun resiko

kematian akibat penyakit CHF ringan dan sekitar 30-40% mengalami peningkatan pada penyakit

CHF berat. Menurut American Health Association atau disingkat AHA (2012), prevelensi penyakit

CHF pada tahun 2010 di Amerika sekitar 6,6 juta jiwa angka tersebut diperkirakan pada tahun 2030

akan terus meningkat dan bertambah banyak sekitar 3,3 juta jiwa. Untuk benua Asia sendiri

menempati penyebab kematian tertingi akibat penyakit jantung sekitar 712.000 orang. Di Asia

tenggara sendiri angka kemtian akibat jantung tertinggi terdapat pada negara Philipina, sedangkan

Indonesia sendiri menempati urutan ke dua. Di Indonesia sendiri penyakit jantung menempati nomer

1 penyebab kematian dan memiliki angka yang cukup tinggi berdasarkan data yang dilakukan oleh

kemenkes (2014) prevelensi penyakit gagal jantung sendiri diperkirakan sekitar 229.696 atau sebesar

0,13% dan sekitar 0,3 atau 530.068 orang dengan gejala atau diagnosis tersebut oleh dokter pada

tahun 2013.

Pada penderita gagal jantung menyebabkan masalah penurunan kardiak output yang rentan

terhadap ketidakmampuan jantung memompa darah keseluruh tubuh untuk melakukan metabolisme

(herdman, 2015). Menurut muttaqin (2009) dampak yang ditimbulkan pada CHF adalah nyeri dada,

edema pada ekstermitas, sesak nafas, penurunan output urin, sianosis, gelisah, lemas, asidosis

jaringan, dan dapat mengakibatkan kongesti pulmunal yang mengakibatkan edema paru. Biasanya

penderita CHF mengeluh adanya keterbatasan dalam melakukan aktifitas fisik sehingga penderita

CHF takut untuk melakukan aktifitas yang pada akhirnya memperberat kondisinya (Karyono, 2009).

Pasien CHF sering mengalami kekambuhan dan kembali dirawat di rumah sakit, hal ini disebabkan

karena pasien tidak mampu melaksanakan terapi pengobatan dengan tepat, melanggar pembatasan

diet, kurangnya kepatuhan tindak lanjut medis, berlebihan dalam melakukan aktivitas fisik dan gejala

kekambuhan yang tidak dapat di kenali (Smeltzer & Bare, 2010).

Menurut Perry (2010) perlu dilakukan pendidikan latihan rehabilitasi jantung yang

merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya rawat inap lagi. Pada pasien CHF (Congestive

Heart Failure) untuk menurunkan prevelensi dan menekan tinginya rehospitalis salah satunya dengan

merubah gaya hidup dan melakukan aktivitas fisik (rehabilitasi) yaitu dengan mobilisasi (Arovah,

2010). Di Indonesia sendiri pemerintah sudah membuat kebijakan tentang penyakit tidak menular

yang diantaranya terkait masalah jantung yaitu dengan diberlakukannya peraturan pemerintah nomor

36 tahun 2009 tentang kesehatan. Program rehabilitasi jantung merupakan penatalaksanaan medis

yang dianjurkan setelah penyakit jantung kondisi akut teratasi dan status hemodinamik stabil.

Pengertian dari program rehabilitasi jantung adalah program intervensi yang terordinasi,

multidisiplin yang digunakan untuk penderita penyakit kardiovaskular dalam meningkatkan fungsi

Page 7: GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG ...eprints.ums.ac.id/71874/12/NASKAH PUBLIKASI ILHAM r.pdfmaka peneliti tertarik ingin meneliti untuk mengetahui “Gambaran aktivitas

3

fisik, psikologis dan sosial, sekaligus menstabilkan, memperlambat ,bahkan menghentikan proses

aterosklerosis. Menurut Roveny (2017) program rehabilitasi jantung didalamnya terdiri dari proses

edukasi, latihan, modifikasi faktor resiko dan menjadi konseling. Program ini ditujukan untuk

meningkatkan kualitas hidup pasien, masalah psikologis pasien akan berkurang, fungsi jantung bisa

optimal (Arovah, 2012)

Kepatuhan pasien dalam melaksanakan program rehabilitasi jantung masih tergolong rendah

(Craciun, 2009). Diperkirakan sebanyak 24-50% pasien menarik diri dari program rehabilitasi

jantung (Scane, 2012 dalam Adawi, 2013) dan hanya 39% pasien yang patuh terhadap latihan

aktivitas fisik yang telah direkomendasikan (Van der Wal, 2006). Ketidakpatuhan pasien dapat

berakibat buruk pada penyakit, kematian, dan meningkatkan biaya pengobatan (Jimmy & Jose,

2011). Lee (2013) mengidentifikasi beberapa alasan utama pasien tidak melaksanakan program

rehabilitasi jantung yaitu hambatan fisik (kurangnya transportasi dan jarak yang terlalu jauh dari

pusat rehabilitasi jantung, dan biaya rehabilitasi yang tinggi), hambatan personal (malu

berpartisipasi, rendahnya pengetahuan mengenai tujuan program) dan kurangnya rekomendasi dari

tim kesehatan. Menurut Wartini (2011) dalam penelitiannya mengenai kepatuhan pasien dalam

melaksanakan program rehabilitasi jantung di RS Sangrah Bali menjelaskan bahwa ketidakpatuhan

pasien relatif tinggi yaitu 58%. Hal ini disebabkan karena pasien belum memahami tentang tahapan

aktivitas yang seharusnya dilakukan serta tujuan dilakukannya aktivitas tersebut. Penderita CHF

sangat memerlukan program rehabilitatif yang komprehensif untukmengembalikan kemampuan fisik

paska serangan serta mencegah terjadinya serangan ulang. Latihan fisik pada penderita CHF

bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas fisik tubuh, memberi penyuluhan pada pasien dan

keluarga dalam mencegah perburukan dan membantu pasien untuk kembali dapat beraktivitas fisik

seperti sebelum mengalami CHF (Arovah, 2010).

Program latihan fisik rehabilitatif pada penderita penyakit jantung dibagi menjadi tiga fase

utama yakni Fase I (Inpatient), Fase II (Outpatient) dan Fase III (Pemeliharaan) (Arovah, 2010).

Fase II yang disebut sebagai fase sub akut atau tahap pengondisian atau tahap rawat jalan awal dan

juga disebut sebagai fase transisi, yang dimulai segera setelah rawat inap dan biasanya berlangsung

dari 2 hingga 12 minggu. Fase II bertujuan meningkatkan kapasitas fungsional melalui program

latihan individual dan juga melatih pasien tentang modifikasi gaya hidup, serta memberikan

informasi mengenai obat-obatan (Renu et al, 2016). Program latihan fisik rehabilitatif fase II telah

ditetapkan sebagai sarana yang berdampak positif untuk mempengaruhi kematian akibat penyakit

jantung dan berbagai faktor risiko yang terkait dengan penyakit kardiovaskula (Jolly et al, 2011).

Berdasarkan hasil wawancara studi pendahuluan di RSUD Dr.MOEWARDI Surakarta di

dapatkan 10 orang yang belum patuh melaksanakan aktivitas fisik pada program rehabilitasi jantung

Page 8: GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG ...eprints.ums.ac.id/71874/12/NASKAH PUBLIKASI ILHAM r.pdfmaka peneliti tertarik ingin meneliti untuk mengetahui “Gambaran aktivitas

4

fase II. Berdasarkan uraian diatas fenomena kepada rehabilitasi jantung masih tergolong rendah,

maka peneliti tertarik ingin meneliti untuk mengetahui “Gambaran aktivitas fisik rehabilitasi jantung

fase II pada pasien CHF”.

Tujuan Penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran umum tentang aktivitas fisik

rehabilitasi jantung fase II pada pasien CHF di RSUD Dr.Moewardi Surakarta.

2. METODE

Penelitian ini menggunakan metode desain cross sectional dengan melakukan observasi atau

pengukuran variabel. Penelitian ini berlangsung di Poliklinik Jantung RSUD Dr.Moewardi Surakarta

pada bulan April 2018. Pengambilan sample pada penelitian ini dengan menggunakan teknik total

sampling sejumlah 82 responden.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut ini adalah data dari gambaran umum karakteristik responden dijelaskan menggunakan

distribusi frekuensi dengan ukuran prosentase. Hasil penelitian karakteristik responden adalah sebagai

berikut :

3.1 Karakteristik Responden

Tabel 1 Frekuensi Karakteristik Responden di RSUD Dr.Moewardi

(n = 82)

Karakteristik Penilaian

Mean Median SD Min Max

Usia 60,27 60 6,78 45 74

Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata usia pasien CHF adalah 60,27 tahun dengan

median 60 tahun, standar deviasi 6,78, usia pasien CHF termuda 45 tahun dan usia pasien CHF tertua

74 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa responden masuk dalam kategori usia lansia akhir. Menurut

Depkes (2009) masa lansia akhir berada pada rentang usia 56-65 tahun. Sejalan dengan hasil

penelitian Penelitian Widagdo (2015) menunjukkan bahwa distribusi penyakit CHF meningkat pada

usia 40 tahun ke atas. Heo et al (2009) juga mengatakan bahwa penuaan dapat mengakibatkan

penurunan elastisitas dan pelebaran aorta, penebalan dan kekakuan katup jantung, serta peningkatan

jaringan ikat yang mengakibatkan terjadinya gagal jantung pada manula. Penelitian yang dilakukan

oleh Banerjee et al (2013) pada 423 pasien yang mengalami gagal jantung membuktikan bahwa

faktor umur berpengaruh secara signifikan (p value = 0,001). Menurut Karavidas, et al (2010),

pertambahan umur dikarakteristikkan dengan disfungsi progresif dari organ tubuh dan berefek pada

kemampuan mempertahankan homeostasis.

Page 9: GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG ...eprints.ums.ac.id/71874/12/NASKAH PUBLIKASI ILHAM r.pdfmaka peneliti tertarik ingin meneliti untuk mengetahui “Gambaran aktivitas

5

3.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 2 Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUD Dr.Moewardi

(n = 82)

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

Laki-Laki Perempuan

35 47

42,7 % 57,3 %

Total 82 100

Hasil penelitian ini didapatkan mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 47 responden

(57,3%). Sejalan dengan hasil penelitian Fachrunnisa dkk (2015) didapatkan bahwa mayoritas

responden pasien CHF berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 17 responden (53,1%). Menurut

American Heart Association (2015) kejadian penyakit kardiovaskular didominasi pada jenis kelamin

perempuan. Perempuan dengan usia >60 pada umumnya mengalami menopause yang menyebabkan

kolesterol LDL meningkat sehingga perempuan lebih banyak menderita penyakit jantung (Nrmalasari,

2017)

3.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Aktivitas Fisik Rehabilitasi Jantung Fase II pada Pasien CHF

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Tingkat Aktivitas Fisik Rehabilitasi Jantung Fase II pada Pasien

CHF di RSUD Dr.Moewardi (n=82)

Tingkat Aktivitas Fisik Frekuensi Presentase

Low Moderat

High

52 28

2

63,4% 34,1%

2,4%

Total 82 100%

Hasil penelitian ini didapatkan aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase II pada pasien CHF low

sebanyak 52 responden (63,4%), moderat sebanyak 28 responden (34,1%) dan high sebanyak 2

responden (2,4%). Pada penelitian ini hanya 2 responden yang memiliki aktivitas fisik high hal

tersebut dikarenakan usia responden masih 45 tahun. Sejalan dengan hasil penelitian Triarso (2017)

mengaakan sebagian besar pasien CHF yang menjadi responden adalah pasien dengan dengan tingkat

aktifitas dengan kategori low yaitu sebesar 59,7%

Menurut Muttaqin (2009) dampak yang ditimbulkan pada CHF adalah nyeri dada, edema pada

ekstermitas, sesak nafas, penurunan output urin, sianosis, gelisah, lemas, asidosis jaringan, dan dapat

mengakibatkan kongesti pulmunal yang mengakibatkan edema paru. Keterbatasan dalam kegiatan

hidup sehari-hari disebabkan oleh sesak nafas yang merupakan temuan umum pada pasien dengan

CHF kelas III dan IV. Penilaian spesifik keterbatasan kegiatan aktivitas fisik bisa digunakan sebagai

parameter dari perkembangan penyakit dan respon terapi (Ywia, 2011). Pasien dibagi menjadi 3

kategori kesulitan dalam kegiatan aktivitas sehari -hari (tidak ada atau minimal, sedang dan berat) di

antara 1128 pasien (usia rata-rata 74,7 tahun dan 49,2% perempuan) mayoritas melaporkan kesulitan

satu atau lebih kegiatan aktivitas sehari –hari saat pendaftaran di Rumah Sakit (Rita & Ade, 2016)

Page 10: GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG ...eprints.ums.ac.id/71874/12/NASKAH PUBLIKASI ILHAM r.pdfmaka peneliti tertarik ingin meneliti untuk mengetahui “Gambaran aktivitas

6

Kapasitas fungsional dan aktivitas fisik merupakan komponen penting dalam menentukan

kualitas hidup penderita penyakit jantung (Pollentier et al , 2010). Penderita penyakit jantung yang

menghindari aktivitas fisik dan tidak dapat mengendalikan emosinya dalam jangka panjang dapat

mengakibatkan penurunan kualitas hidup (Indarti, 2014). Kualitas hidup dapat berdampak pada

kematian. Kematian meningkat dengan meningkatnya kesulitan kegiatan aktivitas fisik, kematian

terjadi 1,49 dan 2,26 bagi pasien CHF dengan kesulitan aktivitas fisik sedang dan berat. Selain itu

17,7% pasien melaporkan kesulitan dalam kegiatan aktivitas fisik dan kesulitan terus-menerus

semakin parah atau memburuk berada pada risiko tinggi kematian dan rawat inap (Dunlay et al, 2016).

Hasil penelitian Dunlay et al, (2012) menemukan bahwa kesulitan dalam kegiatan aktivitas fisik

sangat umum terjadi pada sebagian besar pasien gagal jantung yang dapat berkembang dari waktu ke

waktu sebagai penanda kuat dari prognosis buruk. Selain sesak nafas, fatigue dianggap sebagai faktor

yang melemahkan pada pasien CHF dan umumnya dapat menyebabkan hilangnya kemampuan sosial-

fisik dan mempengaruhi perilaku perawatan diri ke tingkat yang lebih tinggi (Nasiri et al, 2016).

Tergantung pada tingkat keparahan fatigue, terkadang pasien tidak dapat menjalankan aktivitas fisik

mereka seperti makan, mandi, berpakaian, buang air kecil, berpindah (berjalan), kontinuitas, atau

hanya bisa melakukannya pada tingkat yang lebih rendah (Gift & Pugh, 2010) sehingga terjadi

penurunan produktivitas (Smith et al, 2010)

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang gambaran umum tentang aktivitas fisik

rehabilitasi jantung fase II pada pasien CHF di RSUD Dr.Moewardi dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1) Hasil distribusi responden berdasarkan usia diketahui bahwa rata-rata usia pasien CHF adalah

60,27 tahun dengan median 60 tahun, standar deviasi 6,78, usia pasien CHF termuda 45 tahun dan

usia pasien CHF tertua 74 tahun, jenis kelamin diketahui bahwa mayoritas responden berjenis

perempuan sebanyak 47 responden (57,3%)

2) Tingkat aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase II pada pasien CHF low sebanyak 52 responden

(63,4%), moderat sebanyak 28 responden (34,1%) dan high sebanyak 2 responden (2,4%).

4.2 Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran, yaitu sebagai berikut:

1) Bagi Masyarakat

Masyarakat yang menderita penyakit CHF hendaknya menjaga aktivitas fisik dengan tetap

mengikuti program rehabilitasi jantung sesuai jadwal dan advice dokter.

Page 11: GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG ...eprints.ums.ac.id/71874/12/NASKAH PUBLIKASI ILHAM r.pdfmaka peneliti tertarik ingin meneliti untuk mengetahui “Gambaran aktivitas

7

2) Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan bacaan dan acuan

belajar tentang aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase II pada pasien CHF dapat diaplikasikan

dalam proses belajar mengajar

3) Bagi Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan, wawasan serta pemahaman bagi peneliti tentang

gambaran aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase II pada pasien CHF sehingga dapat

mengembangkan penelitian, serta dapat mempromosikan pentingannya rehabilitasi jantung

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association.(2015).Statisticfact sheet 2015 update women & cardiovascular disease.

http://ahajournal.org.com

Arovah N,I.(2010). Program latihan fisik rehabilitatif pada penderita penyakit jantung.Jurnal

Medikora.5, (I):11-22

Banerjee, T, Lee, K.S., Browning, S.R.,Hopenhayn, C., Westneat, S., et al.(2013). Limited

Association Between Perceived Control and Heald Related Quality of Life in Patient With

Heart Failure, Journal of Cardiovascular Nursing, pp.1-5.

Dunlay et al.(2012). Lifetime Costs of Medical Care after Heart Failure Diagnosis. Cardiovascular

Quality and Outcomes, 4(1), 68–75. http://doi.org/10.1161/CIRCOUTCOMES.110.957225

Dunlay. (2016). Activities of Daily Living andOutcomes in Heart Failure. Journal of The American

Heart Association. Figueroa.

Fachrunnisa, Sofiana Nurchayati, Arneliwati.(2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Kualitas Tidur Pada Pasien Congestive Heart Failure. Universitas Riau. JOM Vol 2 No

2,Oktober 2015

Gift A and Pugh L .(2010) Dyspnea and fatigue . Nurs . Clin . N Am . 2010 ; 28: 373-384.

Heo, S., Lennie, T. A., Okoli, C., & Moser, D. K. (2009). Quality of Life in Patients With Heart

Failure: Ask the Patients, Journal of Heart Lung, 38(2), pp.100– 108.

Jolly MA, Brennan DM, Cho L.(2011). Impact of exercise on heart rate recovery.Circulation

2011;124-152

Karavidas, et al. (2010).Aging and the cardiovaskular system.Hellenic Jou,56;527:415-22 journal of

Cardiology. 51-421-427

Muttaqin Arif., (2009). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dan

hematologi. Salemba Medika, Jakarta

Nasiri M, Rahimian B, Jahanshahi M, Fotoukian Z, Motamed Omran Chaboki A. et al. Study of

Fatigue and Associated Factors in Patients with Chronic Heart Failure, Crit Care Nurs J. 2016

;9(3):e8124. doi: 10.17795/ccn-8124

Nirmalasari Novita.(2017). Deep Breathing Exercise Dan Active Range Of Motion Efektif

Menurunkan Dyspnea Pada Pasien Congestive Heart Failure. NurseLine Journal. Vol. 2 No. 2

Nopember 2017 p-ISSN 2540-7937 e-ISSN 2541-464X

Pollentier et al.(2010). Examination of the Six Minute Walk Test to Determine Functional Capacity in

People with Chronic Heart Failure: A Systematic Review. Cardiopulmonary Physical Therapy

Page 12: GAMBARAN AKTIVITAS FISIK REHABILITASI JANTUNG ...eprints.ums.ac.id/71874/12/NASKAH PUBLIKASI ILHAM r.pdfmaka peneliti tertarik ingin meneliti untuk mengetahui “Gambaran aktivitas

8

Journal. Vol 2. No. 1. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2845244/pdf/cptj0021-

0013.pdf

Renu B. P, Radhika C, Saviola R.(2016). Phase II Cardiac Rehabilitation Program-Barriers To Follow

Up And Participation: A Cross-Sectional Study. International Journal of Physiotherapy and

Research.Int J Physiother Res 2016, Vol 4(3):1489-97

Rita Sekarsari & Ade Irma Suryani.(2016). Gambaran Aktivitas Sehari-Hari Pada Pasien Gagal

Jantung Kelas Ii Dan Iii Di Poli Jantung Rsu Kabupaten Tangerang. Universitas

Muhammadiyah Tangerang. JKFT, Edisi Nomor 2, Januari 2016

Triarso.(2017). Gambaran Aktivitas Fisik Pasien Congestive Heart Failure (CHF) Di Poliklinik

Jantung RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Universitas Muhammadiyah

Surakarta.Naskah Publikasi Online.

http://eprints.ums.ac.id/55462/12/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

Widagdo, Fatoni, Darwin Karim, Ririn Novayellinda. (2015). Faktor-Faktor yang berhubungan

dengan Kejadian Rawat Inap di Rumah Sakit pada Pasien CHF. [Online]. Available from: h t t

p: / /do w nl oa d. p or t a l gar u da .o r g/