Milling Laporan Ilham

38
BAB II PENDAHULUAN 2.1 Mesin Milling A. Pengertian Dasar Milling Mesin milling adalah mesin perkakas pembuat suatu permukaan benda kerja menjadi rata baik horizontal maupun vertikal serta permukaan sudut atau permukaan miring. Mesin ini juga dapat mengerjakan pekerjaan- pekerjaan khusus seperti : membuat roda gigi, spiral, uril dan masih banyak lagi. Salah satu contoh dari mesin milling yaitu mesin milling vertikal (tegak). Pada mesin milling vertikal (tegak) kepala mesin dapat diputar ke arah kanan, kiri, depan dan belakang dimana spindel mesin terpasang tegak terhadap kepala mesin. Mesin jenis ini menggunakan cutter yang tegak lurus. 1

Transcript of Milling Laporan Ilham

Page 1: Milling Laporan Ilham

BAB II

PENDAHULUAN

2.1 Mesin Milling

A. Pengertian Dasar Milling

Mesin milling adalah mesin perkakas pembuat suatu permukaan benda kerja

menjadi rata baik horizontal maupun vertikal serta permukaan sudut atau

permukaan miring. Mesin ini juga dapat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan khusus

seperti : membuat roda gigi, spiral, uril dan masih banyak lagi.

Salah satu contoh dari mesin milling yaitu mesin milling vertikal (tegak).

Pada mesin milling vertikal (tegak) kepala mesin dapat diputar ke arah kanan, kiri,

depan dan belakang dimana spindel mesin terpasang tegak terhadap kepala mesin.

Mesin jenis ini menggunakan cutter yang tegak lurus.

1

Page 2: Milling Laporan Ilham

B. Pengertian Dasar Milling

Proses cutting conventional dengan menggunakan mesin milling,

dihasilkan suatu permukaan yang rata atau bentuk –bentuk lain yang spesifik

( profil, radius, silindris, dan lain – lain ) dengan ukuran dan kualitas tertentu dan

menyisakan chip.

Prinsip pengerjaannya yaitu proses pemotongan benda kerja yang diam

dengan meja yang bergerak menuju alat potong yang berputar. Tujuannya yaitu

menghasilan benda kerja dengan permukaan yang rata atau bentuk – bentuk lain

yang spesifik ( profil, radius, silindris, dan lain – lain ) dengan ukuran dan kualitas

tertentu.

B. Gerakan mesin milling dan arah pemakanan

Seperti yang telah dielaskan pada prinsip kerja, pada mesin milling alat

potong bergerak berputar pada sumbunya. Gerakan-gerakannya ada tiga macam,

yaitu:

1. B. Gerakan – Gerakan Pada Mesin Milling ( Frais )Ada 3 ( Tiga ) gerakan yang terdapat pada milling ( frais ) yaitu :1. Gerakan utamaGerakan berputarnya alat potong pada spindle utama. Satuan yang digunakan adalah rpm ( rotasi per menit ) dan simbolnya n.2. Gerakan pemakanan ( Feeding )Gerakan benda kerja pada waktu proses pemotongan. Satuan yang digunakan adalah mm / menit dan simbolnya s.3. Gerakan setting ( Depth of Cut )Gerakan mendekatkan benda kerja pada alat potong. Satuan yang digunakan adalah mm dan simbolnya a / t.

2. C. Prinsip Pemotongan Pada Mesin Milling ( Frais )

3. 1. Pemotongan Face CuttingPemotongan benda kerja dengan menggunakan sisi potong bagian depan ( Face ) dari alat potong ( Cutter ).

4. 2. Pemotongan Side CuttingPemotongan dengan menggunakan sisi potong bagian samping ( Side ) dari alat potong ( Cutter ). Pemotongan ini juga dibedakan menjadi :

2

Page 3: Milling Laporan Ilham

5. a. Pemotongan climbingPemotongan benda kerja dengan arah putaran alat potong ( Cutter ) searah dengan arah gerakan pemakanan benda kerja ( Feeding ).

6. .

7. .

8. .

9. b. Pemotongan conventionalPemotongan benda kerja dengan arah putaran alat potong ( Cutter ) berlawanan arah dengan arah geraka pemakanan benda kerja ( Feeding ).

A. Bentukan yang bisa dikerjakan

Membuat Spiral di Mesin   Milling

A. Pengertian

Sama halnya pada mesin turning, pada mesin milling juga dapat digunakan untuk mengerjakan bentuk – bentuk ulir yang sering dinamakan bentukan spiral, seperti worm shaft, ulir dengan dua awalan, tiga awalan dan lain sebagainya.

Untuk membuat bentukan tersebut diperlukan dividing head, dividing head akan dihubungkan dengan pergerakan meja pada mesin milling dengan menggunakan transmisi roda – roda gigi ( gear box ), sehingga dapat digunakan untuk pembuatan spiral tersebut.

3

Page 4: Milling Laporan Ilham

Alat potong yang digunakan ada beberapa macam, tergantung dari bentuk alur yang diinginkan, misalnya single lip, prisma cutter, modul cutter dll.

B. Perhitungan

Untuk membuat alur yang berbentuk spiral, maka ada kalanya cutter milling harus dipasang menyudut (α) terhadap benda kerja

Dari gambar diatas dapat diambil rumus untuk mencari sudut kemiringan cutter (α)tan α = P2/( π x d )

Sedangkan besar sudut spiral (&betha;) adalah :β = 90 – αα = Sudut kemiringan Cutter ( o )β = Sudut spiral ( o )P2 = Pitch benda kerja yang dikerjakan ( mm )d = Diameter benda kerja yang dikerjakan ( mm )

4

Page 5: Milling Laporan Ilham

Menentukan Ratio Roda Gigi Ganti

Gambar diatas menunjukkan bagaimana benda kerja memperoleh dua jenis gerakan :

1. Gerak lurus : diperoleh dari feeding meja.2. Gerak rotasi : diperoleh dari putaran dividing head.

Sumber gerakan dari proses ini adalah Lead Screw mesin, bukan dari dividing head

Rumus untuk menentukan besarnya ratio roda gigi ganti adalah :RRG = (P1/P2) x i

P1 = Pitch Lead Screw ( 4 )P2 = Pitch benda kerja yang dikerjakani = Ratio roda gigi cacing ( 40 : 1 )

Contoh Soal :Sebuah Spiral dengan pitch 800 mm pada benda kerja diameter 80 mm akan dibuat dengan mesin milling yang memiliki pitch lead screw 4 mm dan menggunakan kepala pembagi dengan ratio roda gigi cacing 40 : 1, hitunglah besar :

1. Sudut kemiringan cutter2. Sudut Spiral3. Rangkaian roda gigi ganti yang digunakan

5

Page 6: Milling Laporan Ilham

Jawab :

Roda gigi ganti yang digunakan :RA : 40RB : 32RC : 100RD : 64

Bagian ,illing dan fungsinya

BAGIAN UTAMA MESIN   MILLING

Bagian – Bagian Utama Mesin Milling ( Frais )

1. Spindle utamaMerupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :

a. Vertical spindle

b. Horizontal spindle

6

Page 7: Milling Laporan Ilham

c. Universal spindle

2. Meja / tableMerupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda kerja. Di bagi menjadi 3 jenis :

a. Fixed table

b. Swivel table

c. Compound table

3. Motor driveMerupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian mesin yang lain seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin ( cooling ). Pada mesin milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :

a. Motor spindle utama

b. Motor gerakan pemakanan ( feeding )

c. Motor pendingin ( cooling )

4. TranmisiMerupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan yang digerakkan. Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

a. Transmisi spindle utama

b. Transmisi feeding

Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

a. Transmisi gear box

b. Transmisi v – blet

5. KneeMerupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada bagian ini terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).

6. Column / tiangMerupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin yang lain.

7

Page 8: Milling Laporan Ilham

7. Base / dasarMerupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan / tiang. Tempat cairan pendingin.

8. ControlMerupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem kontrol yaitu :

a. Mekanik

b. Electric

Dibagi menjadi 2 bagian :

1. Sederhana

2. Komplek ( CNC )

JENIS-JENIS MESIN   MILLING

Berdasarkan posisi spindle utama ada 3 jenis, antara lain :

1. Mesin milling vertikal

8

Page 9: Milling Laporan Ilham

Mesin milling yang kedudukan spindelnya terpasang tegak pada kepaa mesin. Spindel ini dapat diputar ke kanan dan ke kiri serta dapat digerakkan naik turun secara otomatis maupun diputar.2. Mesin milling horisontal

Mesin milling yamg kedudukan spindelnya terpasang mendatar pada kepala mesin. Mesin ini cocok untuk semua pekerjaan milling dan mempunyai banyak

9

Page 10: Milling Laporan Ilham

jenis spindel yang dipasang mendatarTiang mesin menopang : Spindel yang mendatar, gerak pamakanan. Dan gerakan utama.3. Mesin milling universal

3. Mesin miling Universal.Mesin miling yang kedudukan spindelnya dapat diatur atau diubah-ubah mendatar atau tegak pada kepala yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan.

Berdasarkan fungsi penggunaannya, antara lain :

1. Mesin milling copy

10

Page 11: Milling Laporan Ilham

Merupakan mesin milling yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang rumit. Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat bentukan yang sama.Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai berikut :

a. Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.

b. Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan masternya.

Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan sistem hidrolik. Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai berikut :

a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah master adalah 1 arah.

b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari master.

2. Mesin milling hobbing

11

Page 12: Milling Laporan Ilham

Merupakan mesin milling yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear dan sejenisnya ( sprocket dll ). Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk profil roda gigi ( Evolvente ) dengan ukuran yang presisi.

3. Mesin milling gravier

Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan dengan ukuran yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu.

4. Mesin milling planer

12

Page 13: Milling Laporan Ilham

Merupakan mesin yang digunakan untuk memotong permukkan ( face cutting ) dengan benda kerja yang besar dan berat.

5. Mesin milling CNC

Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan bentukan – bentukan yang lebih komplek. Meruapakan penggangi mesin milling copy dan gravier. Semua control menggunakan sistem electronic yang komplek ( rumit ). Dibutuhkan operator yang ahli dalam menjalankan mesin ini. Harga mesin CNC ini sangat mahal.

A. Alat Potong Cutter

1. Berdasarkan fungsi dan bentuknya 1. Cutter face cutting

1. End Mill Cutter

Merupakan cutter dengan sisi potong pada ujung muka dan pada sisi

13

Page 14: Milling Laporan Ilham

spiralnya, End Mill dibuat dari diameter 0.5 – 50 mm dengan tipe tangkai yang bermacam – macam, ada yang bertangkai lurus dan ada yang konus.

2. Shell End Mill Cutter Cutter type ini memiliki lubang berpasak pada bagian tengah cutter yang berfungsi untuk pemasangan pada arbor, dibuat dengan diameter antara 30 – 200 mm. Pada cutter ini terdapat sisi potong pada ujung muka dan pada sisi spiralnya.

2. Cutter side cutting 1. Plain Mill Cutter

Cutter ini digunakan untuk pengefraisan horisontal dari permukaan yang datar. Memiliki bentuk hampir sama dengan SEMC tetapi cutter ini hanya memiliki sisi potong spiral pada bagian meingkarnya, dan memiliki lubang berpasak untuk pemasangan pada arbor.

14

Page 15: Milling Laporan Ilham

2. Disk CutterCutter ini memiliki bentuk pipih dan dapat digunakan pada pembuatan slot maupun slitting, sisi potong dari cutter jenis ini ada yang rata, dan ada juga yang zig-zag.

3. Cutter profil 1. Dove Tail Cutter

Dove Tail Cutter digunakan untuk menghasilkan profil dove tail (ekor burung) pada benda kerja. Sisi potongnya berbentuk sudut 45o,60o atau 90o

15

Page 16: Milling Laporan Ilham

2. T-slot CutterT-slot Cutter digunakan untuk membuat alur berbentuk T. memiliki sisi potong di bagian yang melingkar, dengan sudut helix yang saling berlawanan. T-slot Cutter ada 2 jenis, yaitu T-slot dengan shank rata dan T-slot dengan shank berulir.

3. Prisma Cutter Cutter yang digunakan untuk menghasilkan profil V pada benda kerja, dengan sudut potong 45o, 600 dan 90o

16

Page 17: Milling Laporan Ilham

4. Hobbing Cutter Cutter yang digunakan pada mesin milling hobbing, untuk menghasilkan profil berbentuk roda gigi (gear)

5. Modul CutterCutter ini digunakan untuk membuat roda gigi dengan modul tertentu, dan menggunakan mesin milling konvensional dalam pengerjaannya, bentuknya hampir sama dengan cutter hobbing tetapi pipih.

2. Berdasarkan fungsi pengerjaannya 1. Cutter roughing

Cutter yang digunakan untuk proses roughing pada benda kerja, dimana proses pengerjaan dilakukan dengan depth of cut yang besar.

17

Page 18: Milling Laporan Ilham

2. Cutter finishing

Cutter yang digunakan untuk proses finishing, dengan depth of cut yang lebih sedikit dibandingkan proses roughing, dan biasanya menghasilkan permukaan yang lebih halus

3. Berdasarkan arah putarannya 1. Cutter putaran kiriApabila putaran cutter berlawanan arah dengan

arah putaran jarum jam.2. Cutter putaran kananApabila putaran cutter searah dengan arah

putaran jarum jam.4. Berdasarkan material benda kerja

1. Cutter type N ( normal ) 1. Digunakan untuk material yang normal sampai 70 (

kg/mm2),2. Sudut potong ( β ) tidak begitu besar ± 73o,3. Sudut spiral ( γ ) tidak begitu besar ± 30o,4. Kisarnya tidak begitu besar sehingga mempunyai jumlah

gigi yang tidak begitu banyak,5. Pemakan untuk tiap gigi tidak begitu besar.

2. Cutter type H ( keras ) 1. Digunakan untuk material yang ulet dan keras ( baja

panduan, baja tuang, Spk ) sampai 100 ( kg/mm2),2. Sudut potong ( β ) besar ± 81o,3. Sudut spiral ( γ ) kecil ± 25o,4. Kisarnya kecil sehingga mempunyai jumlah gigi yang

banyak,5. Pemakan untuk tiap gigi kecil.

3. Cutter type W ( lunak ) 1. Digunakan untuk material lunak,2. Sudut potong ( β ) kecil ± 57o,3. Sudut spiral ( γ ) besar ± 35o,

18

Page 19: Milling Laporan Ilham

4. Kisarnya besar sehingga mempunyai jumlah gigi sedikit,5. Pemakan untuk tiap gigi besar.

B. Alat Potong Selain Cutter

1. Alat potong twist drill

Alat potong yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja, tangkainya ada yang silindris dan ada yang konus.

2. Alat potong reamer

Alat potong yang digunakan untuk memperbesar sebuah lubang, dan biasanya lubang yang dihasilkan berukuran presisi (ISO).

3. Alat potong thread ( Tap / Sney )

Alat potong yang digunakan untuk membuat ulir dalam / luar pada benda kerja. Ukurannya ada yang metric (mm) ada yang Whitworth (inchi)

4. Alat potong boring

Alat potong yang digunakan untuk memperbesar lubang, atau membuat

19

Page 20: Milling Laporan Ilham

lubang khusus yang tidak bisa dikerjakan dengan Twist Drill ataupun Reamer.

Banyak alat-alat yang digunakan pada permesinan mesin milling / frais

diantaranya adalah :

1. Pencekam

a. Pencekam benda kerja

Terdapat beberapa pencekam bend kerja pada mesin milling

tergantung bentuk dan jenis benda kerja, pencekaman tersebut antara lain :

Vise

Digunakan untuk mencekam benda kerja yang bentuknya

sederhana

Rotary Table

Untuk membuat profil radius atau memperbesar lubang

Fixture Chuck

Untuk mencekam benda kerja slindris atau segi banyak beraturan

Clamp, Bolt & Nut

Untuk mencekam benda kerja yang tidak dapat dicekam oleh alat

Bantu umum

Diving Head

Untuk pembagian secara melingkar pada proses pengerjaan milling

b. Pencekam alat potong

Untuk menggunakan alat potong pada mesin milling perlu

digunakan pencekam agar alat potong tersebut dapat digunakan dengan

baik. Pencekam alat potong itu biasa disebut dengan Arbor, macam-

macam pencekam diantaranya :

Side Lock Arbor

untuk mencekam alat potong bertangkai silindris dengan

menggunakan diameter tertentu

20

Page 21: Milling Laporan Ilham

Sleve Arbor

Untuk mencekam cutter yang bertangkai tirus dan biasanya

ketirusan telah distandarisasi

Shell Mill Arbor

untuk mencekam Shell endmill cutter

Collet Arbor

Untuk memegang atau mencekam cutter yang mempunyai tangkai

silindris dengan diameter tertentu, collet menyesuaikan ukuran alat

potong

Drill Chuck

digunakan hanya untuk mencekam Twist Drill yang bertangkai

silindris.

Boring Head Arbor

Untuk memperbesar lubang, dengan ukuran yang lebih presisi dan

kwalitas permukaan halus

2. Alat Potong

Agar dapat melakukan pemakanan mesin miling harus mempunyai alat

potong. Alat potong pada mesin milling disebut cutter. Sebagai alat potong,

cutter harus lebih kuat dari benda kerja. Dan harus mempunyai standart

kriteria tertentu, hal ini dikarenakan jenis benda kerja yang dikerjakan.

Material alat potong harus memiliki sifat-sifat tertentu.

a. Kriteria Alat Potong

Alat potong harus memiliki beberapa sifat yaitu :

Keras

Agar ujung sisi potong dapat menusuk benda kerja

Ulet

Agar pahat tahan terhadap hentakan atau getaran.

Tahan panas

21

Page 22: Milling Laporan Ilham

Untuk menjaga kekerasan pahat pada saat bergesekan dengan

benda kerja.

Tahan aus

Untuk mengurangi cepat ausnya pahat.

Alat potong yang digunakan juga memiliki beberapa macam bahan yaitu :

Carbon steel

Tahan panas sampai dengan 250° c dan biasa digunakan

untuk logam-logam lunak.

Carbon and Medium-Alloy Steels

Biasa disebut juga baja karbon paduan Sudah digunakan

sejak 1880 sebagai twist drill, tap, broaching dan reamer. Murah,

dan mudah dibentuk. Kekerasan terhadap panas rendah,tahan aus

rendah. Kecepatan potong rendah cocok untuk mengerjakan

material yang lunak.

High Speed Steel / HSS

Diproduksi pertamakali tahun 1900-an, dapat dikeraskan

dengan ketebalan yg bervariasi tahan aus dan keuletan cukup baik,

harga relatif murah. Tahan panas sampai dengan 600° c serta bias

digunakan untuk beben normal, berat dan sangat berat.

Carbide

Diperkenalkan pertamakali pada tahun 1930-an memiliki

kecepatan potong yang tinggi, kekerasan tinggi, tahan panas tinggi,

memiliki modulus elastis tinggi ,dan penghantar panas yang baik.

Tahan panas sampai dengan 900° c dan kebanyakan berwujud tip

atau potongan-potongan kecil.

Alumina based ceramic

Diperkenalkan pada awal tahun 1950-an. Unsur utamanya

aluminum oxide, dapat ditambahkan unsur titanium carbide dan

22

Page 23: Milling Laporan Ilham

zirconium oxide untuk meningkatkan keuletan dan thermal

shock.Memiliki ketahanan abrasi dan panas yang tinggi, kecepatan

potong tinggi. Rentan terhadap beban kejut, vibrasi dan thermal

shock. Memiliki sifat kimiawi yang stabil. Sangat getas dan mahal.

Tahan panas hingga 1300 c lebih tahan aus daripada carbide dan

sangat sensitive dengan kejutan.

Diamond

Dikenal sebagai diamond indusri / sintetik. Merupakan

material paling keras, tahan aus, mampu menjaga ketajaman mata

potongnya, kecepatan potong tinggi dan kontinyu. Digunakan

untuk proses finishing dengan tuntutan kualitas permukaan

dan akurasi ukuran yang tinggi.

b. Macam-macam Alat Potong

Alat potong pada mesin milling memiliki beberapa jenis

diantaranya adalah :

Plain Mill Cutter

untuk pengerjaan rata pada permukaan yang lebar dan panjang

Shell End Mill Cutter

untuk pengerjaan rata pada permukaan dan rata pundak/ber-step

Side and Face Cutter

untuk pengerjaan alur/slot atau ber-step

Angular Cutter

untuk pengerjaan alur/slot miring, pada umumnya tersedia dalam

sudut 60°dan 55°

Double Angular Cutter

untuk pengerjaan alur/slot V

23

Page 24: Milling Laporan Ilham

Slot Drill Cutter

untuk pengerjaan alur/slot memanjang dengan kedalaman tanpa

awalan lubang

End Mill Cutter

untuk pengerjaan alur/slot, kontur, dan permukaan yang sempit

Tee Slot Cutter

untuk membuat alur slot T

Circular Saw Blade

untuk memotong benda kerja atau membuat alur yang tipis

Gear Cutter

untuk pembuatan profil roda gigi

Face Mill Cutter

untuk pengerjaan bidang permukaan yang lebar

Ball End Cutter

untuk pengerjaan alur radius dan smooth kontur

Ball Nose Cutter

untuk pengerjaan alur corner radius dan smooth kontur

Cutter Profil Radius

untukpengerjaan variasi alur radius

Hobbing Cutter

untuk membuat profil roda gigi Digunakan pada mesin hobbing

Singel Lip Cutter

untuk membuat alur profil khusus yang dikehendaki

Insert Tip Cutter

memiliki mata potong berupa tip-tip kecil yang dapat diganti

apabila tumpul

24

Page 25: Milling Laporan Ilham

BAB II

PROSES PENGGUNAAN MESIN MILLING

A. Work Preparation

Sebelum melakukan penkerjaan dengan menggunakan mesin milling ada

beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan untuk mendapatkan hasil

produk yang sesuai yang diinginkan dengan hasil yang maksimal dan juga untuk

menjaga mesin dari kerusakan. Langkah-langkah tersebut terdiri dari :

1. Inventaris

Inventaris adalah sebuah langkah untuk memperhatikan keberadaan

alat-alat pendukung yang dibutuhkan pada proses milling yaitu dengan cara

mengecek dan membuat laporan pengecekan pada kertas yang telah diberikan.

Alat-alat tersebut terdapat dalam lemari inventaris mesin. Tujuan inventaris

adalah untuk mendata alat-alat yang berada di lemari inventaris mesin sesudah

25

Page 26: Milling Laporan Ilham

dan sebelum proses milling dilakukan, agar jumlah dan keberadaan alat itu

sama sesudah dan sebelum proses milling dikerjakan.

2. SOP ( Standar Operational Production )

Setelah proses inventaris selesai maka harus dilakukan proses SOP

dari penggunaan mesin milling tersebut, SOP yang digunakan biasanya ditulis

dengan menggunakan tabel dan dipasang mesin di samping mesin dengan

menggunakan stand sendiri. Tabel SOP mesin milling yaitu sebagai berikut :

N

No

U

rutan kerja Standard Siklus

Keterangan

1

Bersihkan mesin dari olie, debu, dan chip.

Meja, handel, handwheel bersih

Saat pagi sebelum mulai kerja

Memakai kain lap / majun

2 Periksa ketinggian level olie. (2 tempat)

Diatas lower level (olie eretan)Diatas garis merah (olie head)

Saat pagi sebelum mulai kerja

Jenis olie: turafik 52

Jenis olie tonna 68 / tellus 46

3 Periksa ketinggian permukaan coolant

Diatas lower level Saat pagi sebelum

mulai kerja

Gunakan coolant yang tersedia

4 Gunakan clamping system yang baik

Memakai vice / pencekam yang sesuai dengan benda kerja

Sebelum mulai pengerjaan

Bila perlu memakai perarell block

5 Bersihkan vice, arbor, dan alat potong

Bersih dari debu atau chip

Sebelum mulai pengerjaan

Memakai kain lap dan rabaan jari

6 Periksa kondisi alat potong

Alat potong tajam dan bebas retakan

Sebelum dan sesudah dipasang arbor

Diperiksa secara visual

7 Periksa material benda kerja

Sesuai dengan tuntutan gambar kerja

Sebelum mulai pengerjaan

Check ukuran dan jenis material

8 Gunakan rpm dan federate yang benar

Sesuai dengan jenis material benda kerja dan alat potong

Pada saat pemotongan material

Dilihat pada table cs (kecepatan potong)

9 Pergantian rpm

Ubah kedudukan belt dengan mengendurkan belt disamping mesin sesuai table

Spindle harus berhenti

Bila perlu pada saat proses

Rpm I < 500Rpm II > 400

26

Page 27: Milling Laporan Ilham

Belt harus sejajar atas bawah

10

Perawatan alat dan kerapihan

Alat ukur harus bersih danterpisah dari benda lain

Setiapsaat

-Alat ukur tidak ditumpuk

-Pisahkan alat ukur & alat potong

11 U

kur hasil proses milling

Ukuran sesuai tuntutan

Selama proses milling Pengukuran dilakukan

pada saat mesin diam1

2 Ke

selamatan kerja

Terhindar dari kecelakaan kerja

Selama proses milling

Memakai kaca mata dan safety shoes

Jangan memegang benda kerja selama proses berlangsung

13

Cleaning mesin

Mesin MTC dan lingkungan bersih dari chip dan tumpahan benda lain (olie/coolant)

Sesudah selesai memakai mesin

-Gunakan kuas untuk membersihkan chip

-Bersihkan dengan lap / majun

-Berikan lapisan minak pada bagian yang tidak di cat

Berdasarkan SOP dari mesin milling yang penulis gunakan, sebelum

melakukan proses milling sebaiknya membersihkan areal kerja dari minyak,oli

dan scrub-scrub yang tersisa. Dan melakukan pengecekan oli, coolen apabila

sudah tidak memadai laporkan pada instruktur agar oli diisi lagi.

3. Kecepatan Putaran Potong ( Rpm )

Kecepatan Putaran Mesin atau Cutting Speed adalah hal penting yang

harus diperhatikan sebelum melakukan pengerjaan milling untuk menghindari

kerusakan alat potong dan belt pada mesin, putaran mesin juga berpengaruh

pada hasil benda kerja yang dikerjakan, jika putaran mesin yang digunakan

tepat maka benda kerja yang dikerjakan pun bisa memperoleh hasil yang

maksimal. Untuk itu perlu dilakukan penghitungan Rpm sesuai dengan bahan

benda kerja yang akan diproses pada pengerjaan milling. Rpm dapat dihitung

dengan rumus :

27

n = 1000 . CS .D

Page 28: Milling Laporan Ilham

Keterangan :

n : Kecepatan putaran (Rpm)

Cs : Cutting Speed atau kecepatan potong (m/mnt)

: Konstanta 3,14

D : Diameter dari alat potong yang digunakan

Tapi biasanya pada mesin milling sudah terdapat tabel yang

menunjukan Rpm dengan mengacu pada bahan benda kerja dan ukuran alat

potong yang digunakan.

4. APD ( Alat Pelindung Diri )

Alat Pelindung Diri adalah alat yang digunakan operator yang

mengunakan mesin. APD ini digunakan untuk mengurangi resiko berbahaya

bagi operator yang menggunakan mesin. APD yang harus digunakan pada

proses milling yaitu kacamata untuk melindungi mata dari chip, sepatu safety

untukmelindungi dari terjatuhnya benda berat ke kaki dan baju praktek untuk

melindungi tubuh.

B. Proses Pengerjaan

Setelah proses inventaris, SOP sebelum prngerjaan dan APD sudah

digunakan barulah operator boleh melakukan proses milling.

1. Kasus Praktek

Instruktur memberikan benda kerja berbentuk balok dengan bahan

HSS dan diminta untuk melakukan pekerjaan milling agar benda kerja

memiliki ukuran dengan panjang 110 mm, lebar 30 mm dan tinggi 15 mm.

2. Pembahasan Kasus

28

Page 29: Milling Laporan Ilham

Dalam hal pengerjaan mesin milling awalnya penulis melakukan

inventaris, cleanning mesin dan beberapa SOP sebelum pengerjaan dimulai,

setelah itu penulis mempersiapkan alat potong dengan ukuran Ø 18 dan

pemegangnya/arbor kemudian memasangnya pada spindel mesin. Penulis

menggunakan dua alat potong yaitu untuk roughing dan finishing, Penulis

juga menggunakan dua pencekam alat potong yaitu side lock arbor dan collet

arbor.

Hal yang penulis kerjakan selanjutnya adalah mengukur benda kerja

dan menendai setebal apa benda kerja harus dipotong untuk memperoleh hasil

yang sesuai dengan yang diinstruksikan, baru kemudian mencekam benda

kerja dengan menggunakan vise pada mesin.

Awalnya penulis memakan sisi muka benda kerja untuk mengurangi lebar dan

tinggi benda kerja baru kemudian memakan sisi samping dengan

menggunakan metode pemotongan konvensional atau up cut. Dalam

mengurangi material penulis langsung menggunakan dua alat potong yaitu

roughing dan finishing agar pekerjaan yang dilakukan lebih efisien.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Banyak kesimpulan yang dapat penulis ambil dari hasi praktek penulis

diantaranya adalah :

1. Inventaris adalah hal yang penting agar peralatan mesin dapat terjaga tetap

utuh

2. Mengikuti SOP merupakan langkah yang baik untuk menjaga dan

merawat mesin

3. APD juga sangat penting untuk digunakan pada pengerjaan milling karna

banyak bahaya yang bisa saja terjadi.

4. Menggunakan mesin milling merupakn pengalaman yang sangat berharga

karena kelak ilmu itu akan berguna.

29

Page 30: Milling Laporan Ilham

5. Dalam mengerjakan mesin milling juga harus memperhatikan Rpm yang

hendak dipakai karena ketepatan Rpm yang digunakan dapat mencegah

rusaknya alat potong.

B. Saran

Dari hasil pengamatan penulis ingin memberikan beberapa saran

diantaranya :

1. Agar para mahasiswa dibina sebaik-baiknya dalam melaksanakan kegiatan

praktek agar para mahasiswa benar-benar paham dan mengerti apa yang

mereka pelajari.

2. Mohon jika mesin yang digunakan dalam praktik rusak segera diperbaiki

agar kegiatan praktek tidak terganggu dan mendapat hasi kegiatan yang

maksimal.

3. Jadwal pada kegiatan praktek yang dilakukan mahasiswa pada semester ini

sedikit kurang teratur dan terarah mohon agar jadwal untuk para

mahasiswa yang melakukan kegiatan praktek lebih teratur lagi.

30