Milling Laporan Ilham
-
Upload
prasetyo-ilham -
Category
Documents
-
view
238 -
download
18
Transcript of Milling Laporan Ilham
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Mesin Milling
A. Pengertian Dasar Milling
Mesin milling adalah mesin perkakas pembuat suatu permukaan benda kerja
menjadi rata baik horizontal maupun vertikal serta permukaan sudut atau
permukaan miring. Mesin ini juga dapat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan khusus
seperti : membuat roda gigi, spiral, uril dan masih banyak lagi.
Salah satu contoh dari mesin milling yaitu mesin milling vertikal (tegak).
Pada mesin milling vertikal (tegak) kepala mesin dapat diputar ke arah kanan, kiri,
depan dan belakang dimana spindel mesin terpasang tegak terhadap kepala mesin.
Mesin jenis ini menggunakan cutter yang tegak lurus.
1
B. Pengertian Dasar Milling
Proses cutting conventional dengan menggunakan mesin milling,
dihasilkan suatu permukaan yang rata atau bentuk –bentuk lain yang spesifik
( profil, radius, silindris, dan lain – lain ) dengan ukuran dan kualitas tertentu dan
menyisakan chip.
Prinsip pengerjaannya yaitu proses pemotongan benda kerja yang diam
dengan meja yang bergerak menuju alat potong yang berputar. Tujuannya yaitu
menghasilan benda kerja dengan permukaan yang rata atau bentuk – bentuk lain
yang spesifik ( profil, radius, silindris, dan lain – lain ) dengan ukuran dan kualitas
tertentu.
B. Gerakan mesin milling dan arah pemakanan
Seperti yang telah dielaskan pada prinsip kerja, pada mesin milling alat
potong bergerak berputar pada sumbunya. Gerakan-gerakannya ada tiga macam,
yaitu:
1. B. Gerakan – Gerakan Pada Mesin Milling ( Frais )Ada 3 ( Tiga ) gerakan yang terdapat pada milling ( frais ) yaitu :1. Gerakan utamaGerakan berputarnya alat potong pada spindle utama. Satuan yang digunakan adalah rpm ( rotasi per menit ) dan simbolnya n.2. Gerakan pemakanan ( Feeding )Gerakan benda kerja pada waktu proses pemotongan. Satuan yang digunakan adalah mm / menit dan simbolnya s.3. Gerakan setting ( Depth of Cut )Gerakan mendekatkan benda kerja pada alat potong. Satuan yang digunakan adalah mm dan simbolnya a / t.
2. C. Prinsip Pemotongan Pada Mesin Milling ( Frais )
3. 1. Pemotongan Face CuttingPemotongan benda kerja dengan menggunakan sisi potong bagian depan ( Face ) dari alat potong ( Cutter ).
4. 2. Pemotongan Side CuttingPemotongan dengan menggunakan sisi potong bagian samping ( Side ) dari alat potong ( Cutter ). Pemotongan ini juga dibedakan menjadi :
2
5. a. Pemotongan climbingPemotongan benda kerja dengan arah putaran alat potong ( Cutter ) searah dengan arah gerakan pemakanan benda kerja ( Feeding ).
6. .
7. .
8. .
9. b. Pemotongan conventionalPemotongan benda kerja dengan arah putaran alat potong ( Cutter ) berlawanan arah dengan arah geraka pemakanan benda kerja ( Feeding ).
A. Bentukan yang bisa dikerjakan
Membuat Spiral di Mesin Milling
A. Pengertian
Sama halnya pada mesin turning, pada mesin milling juga dapat digunakan untuk mengerjakan bentuk – bentuk ulir yang sering dinamakan bentukan spiral, seperti worm shaft, ulir dengan dua awalan, tiga awalan dan lain sebagainya.
Untuk membuat bentukan tersebut diperlukan dividing head, dividing head akan dihubungkan dengan pergerakan meja pada mesin milling dengan menggunakan transmisi roda – roda gigi ( gear box ), sehingga dapat digunakan untuk pembuatan spiral tersebut.
3
Alat potong yang digunakan ada beberapa macam, tergantung dari bentuk alur yang diinginkan, misalnya single lip, prisma cutter, modul cutter dll.
B. Perhitungan
Untuk membuat alur yang berbentuk spiral, maka ada kalanya cutter milling harus dipasang menyudut (α) terhadap benda kerja
Dari gambar diatas dapat diambil rumus untuk mencari sudut kemiringan cutter (α)tan α = P2/( π x d )
Sedangkan besar sudut spiral (&betha;) adalah :β = 90 – αα = Sudut kemiringan Cutter ( o )β = Sudut spiral ( o )P2 = Pitch benda kerja yang dikerjakan ( mm )d = Diameter benda kerja yang dikerjakan ( mm )
4
Menentukan Ratio Roda Gigi Ganti
Gambar diatas menunjukkan bagaimana benda kerja memperoleh dua jenis gerakan :
1. Gerak lurus : diperoleh dari feeding meja.2. Gerak rotasi : diperoleh dari putaran dividing head.
Sumber gerakan dari proses ini adalah Lead Screw mesin, bukan dari dividing head
Rumus untuk menentukan besarnya ratio roda gigi ganti adalah :RRG = (P1/P2) x i
P1 = Pitch Lead Screw ( 4 )P2 = Pitch benda kerja yang dikerjakani = Ratio roda gigi cacing ( 40 : 1 )
Contoh Soal :Sebuah Spiral dengan pitch 800 mm pada benda kerja diameter 80 mm akan dibuat dengan mesin milling yang memiliki pitch lead screw 4 mm dan menggunakan kepala pembagi dengan ratio roda gigi cacing 40 : 1, hitunglah besar :
1. Sudut kemiringan cutter2. Sudut Spiral3. Rangkaian roda gigi ganti yang digunakan
5
Jawab :
Roda gigi ganti yang digunakan :RA : 40RB : 32RC : 100RD : 64
Bagian ,illing dan fungsinya
BAGIAN UTAMA MESIN MILLING
Bagian – Bagian Utama Mesin Milling ( Frais )
1. Spindle utamaMerupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Vertical spindle
b. Horizontal spindle
6
c. Universal spindle
2. Meja / tableMerupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda kerja. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Fixed table
b. Swivel table
c. Compound table
3. Motor driveMerupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian mesin yang lain seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin ( cooling ). Pada mesin milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :
a. Motor spindle utama
b. Motor gerakan pemakanan ( feeding )
c. Motor pendingin ( cooling )
4. TranmisiMerupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan yang digerakkan. Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Transmisi spindle utama
b. Transmisi feeding
Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Transmisi gear box
b. Transmisi v – blet
5. KneeMerupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada bagian ini terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).
6. Column / tiangMerupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin yang lain.
7
7. Base / dasarMerupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan / tiang. Tempat cairan pendingin.
8. ControlMerupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem kontrol yaitu :
a. Mekanik
b. Electric
Dibagi menjadi 2 bagian :
1. Sederhana
2. Komplek ( CNC )
JENIS-JENIS MESIN MILLING
Berdasarkan posisi spindle utama ada 3 jenis, antara lain :
1. Mesin milling vertikal
8
Mesin milling yang kedudukan spindelnya terpasang tegak pada kepaa mesin. Spindel ini dapat diputar ke kanan dan ke kiri serta dapat digerakkan naik turun secara otomatis maupun diputar.2. Mesin milling horisontal
Mesin milling yamg kedudukan spindelnya terpasang mendatar pada kepala mesin. Mesin ini cocok untuk semua pekerjaan milling dan mempunyai banyak
9
jenis spindel yang dipasang mendatarTiang mesin menopang : Spindel yang mendatar, gerak pamakanan. Dan gerakan utama.3. Mesin milling universal
3. Mesin miling Universal.Mesin miling yang kedudukan spindelnya dapat diatur atau diubah-ubah mendatar atau tegak pada kepala yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
Berdasarkan fungsi penggunaannya, antara lain :
1. Mesin milling copy
10
Merupakan mesin milling yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang rumit. Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat bentukan yang sama.Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai berikut :
a. Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.
b. Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan masternya.
Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan sistem hidrolik. Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai berikut :
a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah master adalah 1 arah.
b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari master.
2. Mesin milling hobbing
11
Merupakan mesin milling yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear dan sejenisnya ( sprocket dll ). Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk profil roda gigi ( Evolvente ) dengan ukuran yang presisi.
3. Mesin milling gravier
Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan dengan ukuran yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu.
4. Mesin milling planer
12
Merupakan mesin yang digunakan untuk memotong permukkan ( face cutting ) dengan benda kerja yang besar dan berat.
5. Mesin milling CNC
Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan bentukan – bentukan yang lebih komplek. Meruapakan penggangi mesin milling copy dan gravier. Semua control menggunakan sistem electronic yang komplek ( rumit ). Dibutuhkan operator yang ahli dalam menjalankan mesin ini. Harga mesin CNC ini sangat mahal.
A. Alat Potong Cutter
1. Berdasarkan fungsi dan bentuknya 1. Cutter face cutting
1. End Mill Cutter
Merupakan cutter dengan sisi potong pada ujung muka dan pada sisi
13
spiralnya, End Mill dibuat dari diameter 0.5 – 50 mm dengan tipe tangkai yang bermacam – macam, ada yang bertangkai lurus dan ada yang konus.
2. Shell End Mill Cutter Cutter type ini memiliki lubang berpasak pada bagian tengah cutter yang berfungsi untuk pemasangan pada arbor, dibuat dengan diameter antara 30 – 200 mm. Pada cutter ini terdapat sisi potong pada ujung muka dan pada sisi spiralnya.
2. Cutter side cutting 1. Plain Mill Cutter
Cutter ini digunakan untuk pengefraisan horisontal dari permukaan yang datar. Memiliki bentuk hampir sama dengan SEMC tetapi cutter ini hanya memiliki sisi potong spiral pada bagian meingkarnya, dan memiliki lubang berpasak untuk pemasangan pada arbor.
14
2. Disk CutterCutter ini memiliki bentuk pipih dan dapat digunakan pada pembuatan slot maupun slitting, sisi potong dari cutter jenis ini ada yang rata, dan ada juga yang zig-zag.
3. Cutter profil 1. Dove Tail Cutter
Dove Tail Cutter digunakan untuk menghasilkan profil dove tail (ekor burung) pada benda kerja. Sisi potongnya berbentuk sudut 45o,60o atau 90o
15
2. T-slot CutterT-slot Cutter digunakan untuk membuat alur berbentuk T. memiliki sisi potong di bagian yang melingkar, dengan sudut helix yang saling berlawanan. T-slot Cutter ada 2 jenis, yaitu T-slot dengan shank rata dan T-slot dengan shank berulir.
3. Prisma Cutter Cutter yang digunakan untuk menghasilkan profil V pada benda kerja, dengan sudut potong 45o, 600 dan 90o
16
4. Hobbing Cutter Cutter yang digunakan pada mesin milling hobbing, untuk menghasilkan profil berbentuk roda gigi (gear)
5. Modul CutterCutter ini digunakan untuk membuat roda gigi dengan modul tertentu, dan menggunakan mesin milling konvensional dalam pengerjaannya, bentuknya hampir sama dengan cutter hobbing tetapi pipih.
2. Berdasarkan fungsi pengerjaannya 1. Cutter roughing
Cutter yang digunakan untuk proses roughing pada benda kerja, dimana proses pengerjaan dilakukan dengan depth of cut yang besar.
17
2. Cutter finishing
Cutter yang digunakan untuk proses finishing, dengan depth of cut yang lebih sedikit dibandingkan proses roughing, dan biasanya menghasilkan permukaan yang lebih halus
3. Berdasarkan arah putarannya 1. Cutter putaran kiriApabila putaran cutter berlawanan arah dengan
arah putaran jarum jam.2. Cutter putaran kananApabila putaran cutter searah dengan arah
putaran jarum jam.4. Berdasarkan material benda kerja
1. Cutter type N ( normal ) 1. Digunakan untuk material yang normal sampai 70 (
kg/mm2),2. Sudut potong ( β ) tidak begitu besar ± 73o,3. Sudut spiral ( γ ) tidak begitu besar ± 30o,4. Kisarnya tidak begitu besar sehingga mempunyai jumlah
gigi yang tidak begitu banyak,5. Pemakan untuk tiap gigi tidak begitu besar.
2. Cutter type H ( keras ) 1. Digunakan untuk material yang ulet dan keras ( baja
panduan, baja tuang, Spk ) sampai 100 ( kg/mm2),2. Sudut potong ( β ) besar ± 81o,3. Sudut spiral ( γ ) kecil ± 25o,4. Kisarnya kecil sehingga mempunyai jumlah gigi yang
banyak,5. Pemakan untuk tiap gigi kecil.
3. Cutter type W ( lunak ) 1. Digunakan untuk material lunak,2. Sudut potong ( β ) kecil ± 57o,3. Sudut spiral ( γ ) besar ± 35o,
18
4. Kisarnya besar sehingga mempunyai jumlah gigi sedikit,5. Pemakan untuk tiap gigi besar.
B. Alat Potong Selain Cutter
1. Alat potong twist drill
Alat potong yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja, tangkainya ada yang silindris dan ada yang konus.
2. Alat potong reamer
Alat potong yang digunakan untuk memperbesar sebuah lubang, dan biasanya lubang yang dihasilkan berukuran presisi (ISO).
3. Alat potong thread ( Tap / Sney )
Alat potong yang digunakan untuk membuat ulir dalam / luar pada benda kerja. Ukurannya ada yang metric (mm) ada yang Whitworth (inchi)
4. Alat potong boring
Alat potong yang digunakan untuk memperbesar lubang, atau membuat
19
lubang khusus yang tidak bisa dikerjakan dengan Twist Drill ataupun Reamer.
Banyak alat-alat yang digunakan pada permesinan mesin milling / frais
diantaranya adalah :
1. Pencekam
a. Pencekam benda kerja
Terdapat beberapa pencekam bend kerja pada mesin milling
tergantung bentuk dan jenis benda kerja, pencekaman tersebut antara lain :
Vise
Digunakan untuk mencekam benda kerja yang bentuknya
sederhana
Rotary Table
Untuk membuat profil radius atau memperbesar lubang
Fixture Chuck
Untuk mencekam benda kerja slindris atau segi banyak beraturan
Clamp, Bolt & Nut
Untuk mencekam benda kerja yang tidak dapat dicekam oleh alat
Bantu umum
Diving Head
Untuk pembagian secara melingkar pada proses pengerjaan milling
b. Pencekam alat potong
Untuk menggunakan alat potong pada mesin milling perlu
digunakan pencekam agar alat potong tersebut dapat digunakan dengan
baik. Pencekam alat potong itu biasa disebut dengan Arbor, macam-
macam pencekam diantaranya :
Side Lock Arbor
untuk mencekam alat potong bertangkai silindris dengan
menggunakan diameter tertentu
20
Sleve Arbor
Untuk mencekam cutter yang bertangkai tirus dan biasanya
ketirusan telah distandarisasi
Shell Mill Arbor
untuk mencekam Shell endmill cutter
Collet Arbor
Untuk memegang atau mencekam cutter yang mempunyai tangkai
silindris dengan diameter tertentu, collet menyesuaikan ukuran alat
potong
Drill Chuck
digunakan hanya untuk mencekam Twist Drill yang bertangkai
silindris.
Boring Head Arbor
Untuk memperbesar lubang, dengan ukuran yang lebih presisi dan
kwalitas permukaan halus
2. Alat Potong
Agar dapat melakukan pemakanan mesin miling harus mempunyai alat
potong. Alat potong pada mesin milling disebut cutter. Sebagai alat potong,
cutter harus lebih kuat dari benda kerja. Dan harus mempunyai standart
kriteria tertentu, hal ini dikarenakan jenis benda kerja yang dikerjakan.
Material alat potong harus memiliki sifat-sifat tertentu.
a. Kriteria Alat Potong
Alat potong harus memiliki beberapa sifat yaitu :
Keras
Agar ujung sisi potong dapat menusuk benda kerja
Ulet
Agar pahat tahan terhadap hentakan atau getaran.
Tahan panas
21
Untuk menjaga kekerasan pahat pada saat bergesekan dengan
benda kerja.
Tahan aus
Untuk mengurangi cepat ausnya pahat.
Alat potong yang digunakan juga memiliki beberapa macam bahan yaitu :
Carbon steel
Tahan panas sampai dengan 250° c dan biasa digunakan
untuk logam-logam lunak.
Carbon and Medium-Alloy Steels
Biasa disebut juga baja karbon paduan Sudah digunakan
sejak 1880 sebagai twist drill, tap, broaching dan reamer. Murah,
dan mudah dibentuk. Kekerasan terhadap panas rendah,tahan aus
rendah. Kecepatan potong rendah cocok untuk mengerjakan
material yang lunak.
High Speed Steel / HSS
Diproduksi pertamakali tahun 1900-an, dapat dikeraskan
dengan ketebalan yg bervariasi tahan aus dan keuletan cukup baik,
harga relatif murah. Tahan panas sampai dengan 600° c serta bias
digunakan untuk beben normal, berat dan sangat berat.
Carbide
Diperkenalkan pertamakali pada tahun 1930-an memiliki
kecepatan potong yang tinggi, kekerasan tinggi, tahan panas tinggi,
memiliki modulus elastis tinggi ,dan penghantar panas yang baik.
Tahan panas sampai dengan 900° c dan kebanyakan berwujud tip
atau potongan-potongan kecil.
Alumina based ceramic
Diperkenalkan pada awal tahun 1950-an. Unsur utamanya
aluminum oxide, dapat ditambahkan unsur titanium carbide dan
22
zirconium oxide untuk meningkatkan keuletan dan thermal
shock.Memiliki ketahanan abrasi dan panas yang tinggi, kecepatan
potong tinggi. Rentan terhadap beban kejut, vibrasi dan thermal
shock. Memiliki sifat kimiawi yang stabil. Sangat getas dan mahal.
Tahan panas hingga 1300 c lebih tahan aus daripada carbide dan
sangat sensitive dengan kejutan.
Diamond
Dikenal sebagai diamond indusri / sintetik. Merupakan
material paling keras, tahan aus, mampu menjaga ketajaman mata
potongnya, kecepatan potong tinggi dan kontinyu. Digunakan
untuk proses finishing dengan tuntutan kualitas permukaan
dan akurasi ukuran yang tinggi.
b. Macam-macam Alat Potong
Alat potong pada mesin milling memiliki beberapa jenis
diantaranya adalah :
Plain Mill Cutter
untuk pengerjaan rata pada permukaan yang lebar dan panjang
Shell End Mill Cutter
untuk pengerjaan rata pada permukaan dan rata pundak/ber-step
Side and Face Cutter
untuk pengerjaan alur/slot atau ber-step
Angular Cutter
untuk pengerjaan alur/slot miring, pada umumnya tersedia dalam
sudut 60°dan 55°
Double Angular Cutter
untuk pengerjaan alur/slot V
23
Slot Drill Cutter
untuk pengerjaan alur/slot memanjang dengan kedalaman tanpa
awalan lubang
End Mill Cutter
untuk pengerjaan alur/slot, kontur, dan permukaan yang sempit
Tee Slot Cutter
untuk membuat alur slot T
Circular Saw Blade
untuk memotong benda kerja atau membuat alur yang tipis
Gear Cutter
untuk pembuatan profil roda gigi
Face Mill Cutter
untuk pengerjaan bidang permukaan yang lebar
Ball End Cutter
untuk pengerjaan alur radius dan smooth kontur
Ball Nose Cutter
untuk pengerjaan alur corner radius dan smooth kontur
Cutter Profil Radius
untukpengerjaan variasi alur radius
Hobbing Cutter
untuk membuat profil roda gigi Digunakan pada mesin hobbing
Singel Lip Cutter
untuk membuat alur profil khusus yang dikehendaki
Insert Tip Cutter
memiliki mata potong berupa tip-tip kecil yang dapat diganti
apabila tumpul
24
BAB II
PROSES PENGGUNAAN MESIN MILLING
A. Work Preparation
Sebelum melakukan penkerjaan dengan menggunakan mesin milling ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan untuk mendapatkan hasil
produk yang sesuai yang diinginkan dengan hasil yang maksimal dan juga untuk
menjaga mesin dari kerusakan. Langkah-langkah tersebut terdiri dari :
1. Inventaris
Inventaris adalah sebuah langkah untuk memperhatikan keberadaan
alat-alat pendukung yang dibutuhkan pada proses milling yaitu dengan cara
mengecek dan membuat laporan pengecekan pada kertas yang telah diberikan.
Alat-alat tersebut terdapat dalam lemari inventaris mesin. Tujuan inventaris
adalah untuk mendata alat-alat yang berada di lemari inventaris mesin sesudah
25
dan sebelum proses milling dilakukan, agar jumlah dan keberadaan alat itu
sama sesudah dan sebelum proses milling dikerjakan.
2. SOP ( Standar Operational Production )
Setelah proses inventaris selesai maka harus dilakukan proses SOP
dari penggunaan mesin milling tersebut, SOP yang digunakan biasanya ditulis
dengan menggunakan tabel dan dipasang mesin di samping mesin dengan
menggunakan stand sendiri. Tabel SOP mesin milling yaitu sebagai berikut :
N
No
U
rutan kerja Standard Siklus
Keterangan
1
Bersihkan mesin dari olie, debu, dan chip.
Meja, handel, handwheel bersih
Saat pagi sebelum mulai kerja
Memakai kain lap / majun
2 Periksa ketinggian level olie. (2 tempat)
Diatas lower level (olie eretan)Diatas garis merah (olie head)
Saat pagi sebelum mulai kerja
Jenis olie: turafik 52
Jenis olie tonna 68 / tellus 46
3 Periksa ketinggian permukaan coolant
Diatas lower level Saat pagi sebelum
mulai kerja
Gunakan coolant yang tersedia
4 Gunakan clamping system yang baik
Memakai vice / pencekam yang sesuai dengan benda kerja
Sebelum mulai pengerjaan
Bila perlu memakai perarell block
5 Bersihkan vice, arbor, dan alat potong
Bersih dari debu atau chip
Sebelum mulai pengerjaan
Memakai kain lap dan rabaan jari
6 Periksa kondisi alat potong
Alat potong tajam dan bebas retakan
Sebelum dan sesudah dipasang arbor
Diperiksa secara visual
7 Periksa material benda kerja
Sesuai dengan tuntutan gambar kerja
Sebelum mulai pengerjaan
Check ukuran dan jenis material
8 Gunakan rpm dan federate yang benar
Sesuai dengan jenis material benda kerja dan alat potong
Pada saat pemotongan material
Dilihat pada table cs (kecepatan potong)
9 Pergantian rpm
Ubah kedudukan belt dengan mengendurkan belt disamping mesin sesuai table
Spindle harus berhenti
Bila perlu pada saat proses
Rpm I < 500Rpm II > 400
26
Belt harus sejajar atas bawah
10
Perawatan alat dan kerapihan
Alat ukur harus bersih danterpisah dari benda lain
Setiapsaat
-Alat ukur tidak ditumpuk
-Pisahkan alat ukur & alat potong
11 U
kur hasil proses milling
Ukuran sesuai tuntutan
Selama proses milling Pengukuran dilakukan
pada saat mesin diam1
2 Ke
selamatan kerja
Terhindar dari kecelakaan kerja
Selama proses milling
Memakai kaca mata dan safety shoes
Jangan memegang benda kerja selama proses berlangsung
13
Cleaning mesin
Mesin MTC dan lingkungan bersih dari chip dan tumpahan benda lain (olie/coolant)
Sesudah selesai memakai mesin
-Gunakan kuas untuk membersihkan chip
-Bersihkan dengan lap / majun
-Berikan lapisan minak pada bagian yang tidak di cat
Berdasarkan SOP dari mesin milling yang penulis gunakan, sebelum
melakukan proses milling sebaiknya membersihkan areal kerja dari minyak,oli
dan scrub-scrub yang tersisa. Dan melakukan pengecekan oli, coolen apabila
sudah tidak memadai laporkan pada instruktur agar oli diisi lagi.
3. Kecepatan Putaran Potong ( Rpm )
Kecepatan Putaran Mesin atau Cutting Speed adalah hal penting yang
harus diperhatikan sebelum melakukan pengerjaan milling untuk menghindari
kerusakan alat potong dan belt pada mesin, putaran mesin juga berpengaruh
pada hasil benda kerja yang dikerjakan, jika putaran mesin yang digunakan
tepat maka benda kerja yang dikerjakan pun bisa memperoleh hasil yang
maksimal. Untuk itu perlu dilakukan penghitungan Rpm sesuai dengan bahan
benda kerja yang akan diproses pada pengerjaan milling. Rpm dapat dihitung
dengan rumus :
27
n = 1000 . CS .D
Keterangan :
n : Kecepatan putaran (Rpm)
Cs : Cutting Speed atau kecepatan potong (m/mnt)
: Konstanta 3,14
D : Diameter dari alat potong yang digunakan
Tapi biasanya pada mesin milling sudah terdapat tabel yang
menunjukan Rpm dengan mengacu pada bahan benda kerja dan ukuran alat
potong yang digunakan.
4. APD ( Alat Pelindung Diri )
Alat Pelindung Diri adalah alat yang digunakan operator yang
mengunakan mesin. APD ini digunakan untuk mengurangi resiko berbahaya
bagi operator yang menggunakan mesin. APD yang harus digunakan pada
proses milling yaitu kacamata untuk melindungi mata dari chip, sepatu safety
untukmelindungi dari terjatuhnya benda berat ke kaki dan baju praktek untuk
melindungi tubuh.
B. Proses Pengerjaan
Setelah proses inventaris, SOP sebelum prngerjaan dan APD sudah
digunakan barulah operator boleh melakukan proses milling.
1. Kasus Praktek
Instruktur memberikan benda kerja berbentuk balok dengan bahan
HSS dan diminta untuk melakukan pekerjaan milling agar benda kerja
memiliki ukuran dengan panjang 110 mm, lebar 30 mm dan tinggi 15 mm.
2. Pembahasan Kasus
28
Dalam hal pengerjaan mesin milling awalnya penulis melakukan
inventaris, cleanning mesin dan beberapa SOP sebelum pengerjaan dimulai,
setelah itu penulis mempersiapkan alat potong dengan ukuran Ø 18 dan
pemegangnya/arbor kemudian memasangnya pada spindel mesin. Penulis
menggunakan dua alat potong yaitu untuk roughing dan finishing, Penulis
juga menggunakan dua pencekam alat potong yaitu side lock arbor dan collet
arbor.
Hal yang penulis kerjakan selanjutnya adalah mengukur benda kerja
dan menendai setebal apa benda kerja harus dipotong untuk memperoleh hasil
yang sesuai dengan yang diinstruksikan, baru kemudian mencekam benda
kerja dengan menggunakan vise pada mesin.
Awalnya penulis memakan sisi muka benda kerja untuk mengurangi lebar dan
tinggi benda kerja baru kemudian memakan sisi samping dengan
menggunakan metode pemotongan konvensional atau up cut. Dalam
mengurangi material penulis langsung menggunakan dua alat potong yaitu
roughing dan finishing agar pekerjaan yang dilakukan lebih efisien.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Banyak kesimpulan yang dapat penulis ambil dari hasi praktek penulis
diantaranya adalah :
1. Inventaris adalah hal yang penting agar peralatan mesin dapat terjaga tetap
utuh
2. Mengikuti SOP merupakan langkah yang baik untuk menjaga dan
merawat mesin
3. APD juga sangat penting untuk digunakan pada pengerjaan milling karna
banyak bahaya yang bisa saja terjadi.
4. Menggunakan mesin milling merupakn pengalaman yang sangat berharga
karena kelak ilmu itu akan berguna.
29
5. Dalam mengerjakan mesin milling juga harus memperhatikan Rpm yang
hendak dipakai karena ketepatan Rpm yang digunakan dapat mencegah
rusaknya alat potong.
B. Saran
Dari hasil pengamatan penulis ingin memberikan beberapa saran
diantaranya :
1. Agar para mahasiswa dibina sebaik-baiknya dalam melaksanakan kegiatan
praktek agar para mahasiswa benar-benar paham dan mengerti apa yang
mereka pelajari.
2. Mohon jika mesin yang digunakan dalam praktik rusak segera diperbaiki
agar kegiatan praktek tidak terganggu dan mendapat hasi kegiatan yang
maksimal.
3. Jadwal pada kegiatan praktek yang dilakukan mahasiswa pada semester ini
sedikit kurang teratur dan terarah mohon agar jadwal untuk para
mahasiswa yang melakukan kegiatan praktek lebih teratur lagi.
30