Dikjur Ilham
-
Upload
edhy-jun-adhy -
Category
Documents
-
view
173 -
download
9
description
Transcript of Dikjur Ilham
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, yang mana telah
memberikan hidayahnya berupa kesempatan dan kesehatan pada saya, sehingga
dapat menyelesaikan tugas penelitian ini dengan dengan waktu yang telah
ditentukan.
Penelitian ini berisikan sebuah laporan yang belum pernah kami ketahui.
Penulisan Laporan Penomoran dengan judul “Pemetaan jalur selatan pendakian
gunung Gamalama Ternate. Acapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan laporan ini, yaitu :
1. Sabarudin ST. MM, sebagai kordinator KARFAPALA Universitas
Khairun.
2. Zulkarnain K. Misbah, ST. MM, sebagai pembina teknis KARFAPALA
Universitas Khairun.
3. Samsudin, sebagai ketua umum KARFAPALA Universitas Khairun.
4. Zulfikar Hanafi, sebagai pembimbing penulisan laporan Dikjur.
5. Suhantri Sango, sebagai pembimbing di lapagan.
6. Para Senior A.P., A.I., dan A.II., yang turut memberi suport dan smangat.
Saya ucapkan terima kasih, namun saya menyadari bahwa dalam laporan ini
mungkin masih terdapat kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki dan
kiranya dapat dimaklumi. saya berharap kritik dan saran demi kesempurnaan
laporan ini. Akhir kata, semoga hasil laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Ternate,....desember 2013
Ilham R Gafur
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................ v
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................
1.3. Batasan Masalah.........................................................................
1.4. Tujuan Kegiatan.........................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ruang Lingkup Konservasi Alam..............................................
2.2. Ruang Lingkup Panjat Tebing ( Rock Climbing).......................
2.3. Ruang Lingkup Survival..............................................................
2.4. Ruang Lingkup Manajemen Perjalanan ....................................
2.5. Ruang Lingkup Hutan Gunung (Mountenering).........................
2
2.6. Ruang Lingkup Navigasi.............................................................
BAB III. METODOLOGI KEGIATAN
3.1. Waktu dan Tempat......................................................................
3.2. Alat dan Bahan...........................................................................
3.3. Metode Kegiatan Penomoran......................................................
3.4. Tahapan Kegiatan Penomoran....................................................
3.5. Analisis Data...............................................................................
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil............................................................................................
4.2. Pembahasan................................................................................
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan.................................................................................
5.2. Saran...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIOGRAFI PENULIS
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
Pada bulan mei tahun 2010 Unifersitas Khirun Ternate mengadakan rapat
senat dalam hal pembahasan pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
yang ruanglingkup Se’unifersitas Khairun. Dalam pembahasannya bapak
Sabarudin, ST MM, selaku pembantu dekan tiga Fakultas Teknik yang di
percayakan menjadi Koordinator pembentukan UKM Mapala Unkhair. Pada
tanggal 23 juli 2010 di keluarkan Surat Keputusan (SK) yang di tannda tangani
oleh Rektor UNKHAIR Bapak Dr. Gufran Ali Ibrahim. MSI, tentang
pembentukan sekaligus stuktur badan Pengurus UKM Mapala UNKHAIR
(MPAU) dengan No. 316/H44/KM/2010.
Dengan adanya SK ini tepatnya pada tanggal 20 Agustus 2010 di lakukan
pelantikan stuktur badan pengurus yang di Ketuai oleh Sfrul B. Yamani salah satu
mahasiswa Fakultas Teknik pada priode 2010-2011, kemudian pada priode 2011-
1012 di ketuai oleh M. Kaedati salah satu mahasiswa Fakultas Teknik, dan pada
priode 2012-2013 di ketuai oleh Samsudin salah satu mahasiswa Fakultas
Pertanian sampai sekarang. Pada prode ke dua tepatnya dalam Musyawah Besar
UKM Mahasiswa Pecinta Alam (MPAU) yang ke tiga ini di usulkan perubahan
sebuah nama dari awalnya MPAU menjadi KARFAPALA UNKHAIR (Keluarga
4
Besar Arfat Pencinta Alam) tepatnya pada hari Minggu, tanggal 30
Desember 2012, yang bertempat di pantai tahua tidore kepulawan. KARFAPALA
UNKHAIR adalah organisasi intra kampus yang mempunyai ruang lingkup
Unifersitas yang mempunyai tujuan menjaga dan melestarikan alam sesuai dengan
kode etik MAPALA
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) merupakan jenis program yang
diterapkan di Universitas Khairun Ternate, salah satunya adalah KARFAPALA
UNKHAIR TERNATE. Dalam beberapa kalangan organisasi, yang orientasinya
lebih memprioritaskan pada lingkungan dan alam sekitar. Tak heran jika dalam
sebuah wadah ini peran kreatif mahasiswa dapat terealisasikan, yang turut serta
dalam melestarikan lingkungan dan alam sekitar. Selain itu, untuk menjadi
anggota KARFAPALA UNKHAIR seutuhnya, harus melalui dengan beberapa
tahapan yang telah menjadi prasyarat paten, diantaranya yaitu : Diklat dasar
(Diksar), Diklat jurusan (Dikjur), dan pengabdian terhadap oragnisasi.
Diklat dasar (Diksar) adalah tahapan penggodokan calon mahasiswa pecinta
alam (MAPALA) UNKHAIR dengan mengikuti materi ruangan dan materi
lapangan. Sebagai penanda untuk dapat diakui sebagai seorang mahasiswa pecinta
alam (MAPALA) UNKHAIR, maka harus dan sudah mengikuti Diklat dasar
(Diksar) dan memiliki slayer/skrav berwarna biru. Status dalam keanggotaanya
adalah sebagai anggota biasa, anggota yang telah lulus Diklat Dasar diharuskan
5
mengabdi selama 3 bulan dan kemudian melakukan penomoran untuk dapat
berpindah status keanggotaannya ke anggota muda.
Diklat jurusan (Dikjur), yang merupakan tahapan ke-2 bagi seorang
mahasiswa pecinta alam (MAPALA) UNKHAIR yang juga disebut Penomoran.
Diklat jurusan (Dikjur) bisa dilakukan dengan sebuah ekpedisi/pengembaraan.
Yang dimaksud dengan ekspedisi adalah suatu sistem pengaturan, perencanaan
dalam pelaksanaan pendakian dan mengefaluasinya dalam sebuah bentuk
penelitian karya ilmiah dengan jenis kegiatan ekspedisi. Hal ini menyebabkan
timbul niatan untuk melakukan ekspedisi/pemgembaran tepatnya di gunung
Gamalama Kota Ternate.
Gunung gamalama merupakan salah satu gunung berapi yang ada di
Propinsi Maluku Utara. Gunung Gamalam juga kerap di sebut sebagai puncak
Ternate, yang merupakan Stratovolkano, yakini gunung berapi yang tinggi dan
mengerucut, yang terdiri atas lava dan abu fulkanik yang mengeras. Gunung yang
berdiameter 11 km ini, memiliki danau kawah dan kawah ganda, gunung
gamalama juga merupakan salah satu gunung api indonesia yang masih aktif.
Sejak tahun 1538 M hingga saat ini, gunung gamalama telah menyemburkan
laharnya lebih dari 73 kali, 7 diantaranya menyebabkan bencana alam, yakini pada
tahun, 1771-1772 yang menewaskan sekitar 30 orang, sektar 1,300 orang yang
tewas akibat gelombang badai yang disebabkan letusan di tahun 1775, dan letusan
di tahun 1962 yang memakan korban sebanyak 5 orang. Pada tahun 2003 juga
meletus namun hanya mengeluarkan dubu fulkanik. Dan yang terahir pada tahun
6
2011 terjadi letusan yang memakan korban akibat dari tumpahan lahar dingin
yang keluar dari perut bumi gunung gamalama.
Berdasarkan latar belakang dia atas maka, timbul niatan untuk melakukan
ekspedisi/pemgembaran tepatnya di gunung Gamalama Ternate dengan jenis
kegiatan penomoran untuk dapat berpindah status keanggotaannya ke anggota
muda, angkatan III KARFAPALA UNKHAIR Ternate.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan dalam
laporan ini, yaitu:
1. Pembuatan peta pendakian gunung Gamalam melalui jalur pendakian
kelurahan fora madiahi kepulauan Ternate selatan ?
1.3. Batasan Masalah
Dalam pembuatan laporan ini pembahasannya hanya menyangkut dengan
langkah-langkah pemetaan yang di lakukan dijalur pendakian kelurahan fora
madiahi kepulauan ternate selatan.
7
1.4. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan penomoran ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu persyaratan penomoran untuk dapat beralih status
darianggota biasa menjadi anggota muda KARFAPALA UNKHAIR.
2. Untuk melakukan pemetaan jalur pendakian kelurahan fora madiahi
kepulauan ternate selatan.
3. Untuk menambah wawasan sebagai proses pembelajaran.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ruang Lingkup Hutan Gunung (Mountenering)
Mountenering adalah suatu olahraga keras yang membutuhkan
keterampilan, kekompakan, menejmen, dan kekuatan serata daya juang yang
tinggi. Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah untuk menguji
kemampuan diri dan untuk bisa menyatu dengan alam. Keberhasilan suatu
pendakian yang sukar, berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan
terhadap perjuangan melawan diri sendiri.
2.2. Ruang Lingkup Navigasi
Navigasi adalah pengetahuan teknik untuk mengetahui atau menentukan
keadaan medan suatu tempat dan arah lintasan perjalanan yang akan di hadapi
secara tepat dan tepat, posisi kita di alam bebas dan menetukan arah serta tujuan
perjalanan di alam bebas, sedangkan orang yang melakukannya disebut
navigator. Pengetahuan tentang navigasi merupakan bekal yang sangat penting
bagi kita untuk bergauldengan alam bebas. Navigasi sebagai penetu posisi arah
dan jalan baik di medan sebenarnya maupun di peta. Fungsinya untuk
memudahkan perjalanan jauh yang belum di kenal dan penyelamatan korban
kecelakaan di hutan atau di gunung.
9
2.3. Ruang Lingkup Konservasi Alam
Rudi Hendriyanto dan Arijal Idris Talib :
Konservasi alam adalah suatu manajmen terhadap alam dan lingkungan
secara bijaksana untuk melindungi tanaman dan binatang. Namun dewasa ini
kegiatan manusia dan pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan
bahaya kerusakan alam, antara lain: mengeringkan rawa, membendung sungai
untuk kegiatan perkebunan, pertanian dan industri. Kegiatan-kegiatan secara
serius telah merusak habitat tumbuhan dan binatang liar secara luas sehingga
beberapa spesies jumlahnya berkurang secara drastis. Bahkan spesies tertentu
telah punah sekarang. Untuk itu konservasi sangat penting bagi manusia. Jika
manusia tidak melakukan konservasi alam maka berbagai spesies tumbuhan dan
binatang liar yang terancam puanah akan segera menjadi punah. Spesies-speseis
lainnya pun menjadi terancam kepunahan. Jika hal ini terjadi maka manusia akan
mengalami kerugian yang sangat luar biasa karena kepunahan tersebut tidak dapat
dimunculkan lagi.
2.4. Ruang Lingkup Panjat Tebing (Rock Climbing)
Zulkarnai K. Misbah dan Farid Ramang :
Panjat Tebing atau (Rock Climbing) merupakan salah satu dari sekian
banyak olah raga alam bebas dan merupakan salah salah satu bagian dari mendaki
gunung yang tidak bisa dilakukan dengan cara berjalan kaki melainkan harus
10
menggunakan peralatan dan tekni-teknik tertentu untuk bisa melewatinya. Pada
umumnya panjat tebing dilakukan pada daerah berkontur batuan tebing dengan
sudut kemiringan mencapai lebih dari 40 derajat dan mempunyai tingkat kesulitan
tertentu. Rock climbing adalah suatu kegiatan yang di lakukan untuk menaiki
papan climbing atau menaiki tebing sebenarnya.
Rock climbing merupakan sesuatu kegiatan yang beresiko tinggi (high risk),
oleh karena itu di butuhkan suatu pengamanan untuk mengurangi atau
meminimalisir resiko yang akan timbul. Pada dasarnya pengamanan (ancor)
dalam rock climbing di kelompokkan menjadi tiga yaitu :
1.Pengaman tubuh
2.Pengaman alam (natural ancor)
3.Pengaman batuan (artivicial ancor)
2.5. Ruang Lingkup Survival
Gunawan Hatari dan Zulkarnain K. Misbah :
Survival adalah salah satu cara bertahan hidup khususnya di alam bebas.
Tujuannya untuk melindungi diri dari keadaan alam (panas dan dingin), mahlik
hidup (binatang buas dan binatang beracun), dan diri sendiri (rasa takut dan
mental turun). Ada berbagai versi dalam arti survival, menurut versi pecinta alam
yaitu : S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
11
V : Vitalitas Tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun dan slamet
Dalam kegiatan pendakian apabila tersesat atau mengalami musibah, untuk dapat
membantu menemukan jalan keluarnya ingatlah istilah “STOP” yang artinya :
S : Stop dan seating / berhenti dan duduklah
T : Tingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
Dalam survival terdapat jenis-jenis selter, yaitu :
a. Selter asli alam
Gua : Bukan tempat persembunyian binatang
Tidak ada gas beracun
Tidak mudah longsor
b. Bivouac alam adalah tempat perlindungan yang bahan-bahannya sudah
tersedia dari alam.
c. Bivouac buatan adalah tempat perlindungan yang bahan-bahannya
sengaja dibawa dari rumah.
12
2.5. Ruang Lingkup Manajemen Perjalanan
Safrul B. Yamin ( NRA.MPAU.AP.10.01) :
Manajemen perjalanan berasal dari dua kata yang terpisah yaitu manajemen
dan perjalanan. Manajemen adalah suatu proses pperencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian kegiatan organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi agar dapat mencapai tujuan. Atau lebih ringkasnya yaitu suatu proses
untuk mencapai tujuan yang dilakukan melalui atau dengan orang lain. Sedangkan
perjalanan adalah suatu kegiatan berpetualangan dialam bebas yang memiliki
tujuan untuk menggali atau menemukan potensi sumber daya alam yang masih
tersimpan.
Jadi, manajemen perjalanan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
proses merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan
suatu kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan dialam bebas.
Petualangan alam bebas adalah kegiatan yang termasuk dalam kegiatan beresiko
tinggi (High Risk Activity), sehingga untuk menghindari kejadian-kejadian yang
tidak diinginkan maka sebuah kegiatan alam bebas harus dipersiapkan secara
matang oleh para pelakunya.
13
BAB III
METODE KEGIATAN
3.1. Waktu dan Tempat
Kegiatan ini berlokasi di kota Ternate dengan target pembuatan peta di jalur
pendakian ke puncak Gamalama. Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu 28
September 2013 sampai Senin, 30 september 2013.
3.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan Dikjur ini adalah sebagai
berikut :
1. Perlengkapan Kelompok
Adapun peralatan kelompok yang dibawa pada saat keberangkatan menuju
puncak Gamalama sebagai berikut :
1.1 buah tenda
2.2 buah careal
3.3 buah matras
4.3 buah gas elpiji
5.1 buah kompor gas elpiji
6.1 pasang nesting
7.3 buah sleeping bed
8.1 buah pisau dapur
9.1 buah jerigen
14
2. Perlengkapan Pribadi
Adapun perlengkapan pribadi yang dibawa pada saat pendakian menuju
puncak Gamalama sebagai berikut :
1. 3 pasang pakaian
2. Sandal
3. Ringkot
4. Alat makan
5. Kaos kaki
6. Alat tulis
7. 1 Buah Kompas
8. 1 buah korek api
9. Logistik
Adapun logistik yang dibawa pada saat pendakian menuju puncak
Kiematubu sebagai berikut :
1.13 bungkus mie soto kuah
2.4 bungkus biskuit
3.1 kg gula pasir
4.1 gandeng sagu
5.3 saset daun teh
6.4 botol air aqua
7.1 balak roti
8.1 kg beras
15
3.3. Metode Kegiatan Penomoran
Metode yang digunakan dalam penomoran ini adalah metode Treacking
Basecame 1, dilanjutkan Top Basecam Puncak, dengan melakukan pemetaan
secara manual di jalur pendakian selatan Gunung Gamalama Kota Ternate.
3.4. Tahapan Kegiatan Penomoran
Pelaksanaan kegiatan penomoran ini mencakup hal – hal sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan Penomoran
Kegiatan ini meliputi pelaporan diri ke pengurus KARFAPALA UNKHAIR
tentang kesediaan melaksanakan kegiatan penomoran, kemudian persiapan
perlengkapan dan logistik baik untuk tim maupun pribadi.
2. Tahap Pelaksanaan Penomoran Dilapangan
Kegiatan penomoran dengan cara melaksanakan perjalanan ( penjelajahan )
berawal dari basecamp utama KARFAPALA UNKHAIR Kampus II Unkhair
Gambesi menuju ke kelurahan fora madiahi dan melakukan pendakian ke puncak
gunung Gamalama. Sebelum pendakian dimulai kami melakukan perijinan di
lurah setempat dikampung terakhir yang tepatnya di kaki gunung Gamalama.
Setelah melakukan perijinan kemudian tim melanjutkan perjalanan menuju ke
puncak Gamalama., dalam perjalanan pendakian kami melewati pois-pos
pendakian yang terdiri dari 4 pos pendakian. Pos yang ke 2 dimana lokasinya
yang strategis sehingga kami memutuskan untuk beristirahat semalam karena
16
keadaan kami yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan disanalah
kami membuat basecamp ke satu untuk tempat beristirahat selama satu malam.
Keesokan harinya sebelum kami melanjutkan perjalanan ke puncak, kami
memulihkan tenaga dengan sarapan pagi dengan roti dan makan nasi dan setelah
selesai kami melakukan pembersihan sampah di lingkungan sekitar kemudian
perjalanan dilanjutkan kembali hingga tiba di lokasi basecamp tempat
peristirahatan sebelum menuju ke puncak Gamalama karena kondisi gunung tidak
memungkinkan untuk melakukan pendakian jadi kami memutuskan beristirahat
dan memulihkan tenaga kembali untuk melanjutkan pendakian pada keesokan
harinya, pada pagi harinya kami melanjutkan pendakian menuju titik tertinggi di
puncak Gunung Gamlama. Setelah itu kami turun kembali dan malakukan sarapan
dangan logistik yang tersisa kemudian sebelum kami melakukan perjalanan
pulang dari puncak menuju basecamp awal, kami melakukan pembersihan sampah
kembali di lingkungan sekitaran puncak gunung Gamalama dan kemudian sampah
yang ditemukan langsung dibawa turun dan perjalanan dilanjutkan kembali
hingga tiba dibasecamp awal.
Pada saat kegiatan penomoran berjalan selama pendakian saya’pun
melakukan pendataan baik managemen selama perjalanan dan melakukan
pendataan koordinat untuk mambuat pata jalur pendakian selatan Gunung
Gamalama selama perjalanan pendakian ke puncak Gamalama.
17
3.5 Analisis Data
Analisis data atau pengolahan data merupakan salah satu langkah yang
paling penting dalam kegiatan penomoran. Analisis data yang dilakukan meliputi
pengolahan data managemen perjalanan dan kemudian pendataan koordinat untuk
mambuat pata jalur pendakian selatan Gunung Gamalama di kota Ternate pulau.
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pemetaan Secara Manual
Hasil yang diperoleh dari penelitian pemetaan secara manual di jalur
pendakian Gunung Gamalama kelurahan foramadiahi ini dibuat dalam bentuk
tabel sebagai berikut.
Tebel Hasil Pemataan Manual menggunakan kompas bidik
No POINT TARGET KORDINAT JARAK KETERANGAN
1 p0 p1 200 7 mTitik awal pemetaan tepat di jung jalan setapak.
2 p2 p3 450 21 mTitik bidikan pada pohon kelapa
3 p3 p4 10010 32 mTitik bidikan pada pohon kelapa
4 p4 p5 200 35 mTitik bidikan pada pohon durian
5 p5 p6 230 72 mTitik bidikan pada pohon durian
6 p6 p7 710 43 mTitik bidikan pada pohon durian
7 p7 p8 250 15 mTitik bidikan pada pohon cengkih
8 p8 p9 100 16 mTitik bidikan pada pohon pala
9 p9 p10 100 48 mTitik bidikan pada pohon palem/pinang
10 p10 p11 00 36 mTitik bidikan pada pohon pala
19
11 p11 p12 140 33 mTitik bidikan pada pohon pala
12 p12 p13 3350 32 mTitik bidikan pada pohon pala
13 p13 p14 530 26 mTitik bidikan pada pohon kenari
14 p14 p15 850 13 mTitik bidikan pada pohon kenari
15 p15 p16 450 27 mTitik bidikan pada pohon pala, lokasi panorama
16 p16 p17 450 12 mTitik bidikan pada pohon palem
17 p17 p18 390 43 mTitik bidikan pada pohon cengkih
18 p18 p19 340 30 mTitik bidikan pada pohon cengkih
19 p19 p20 340 28 mTitik bidikan pada pohon cengkih
20 p20 p21 260 28 mTitik bidikan pada pohon cengkih
21 p21 p22 250 22 mTitik bidikan pada pohon cengkih
22 p22 p23 110 11 mTitik bidikan pada tumbuhan tebu
23 p23 p24 350 20 mTitik bidikan pada pohon pisang
24 p24 p25 3500 26 mTitik bidikan pada pohon kelapa
25 p25 p26 120 6 m
Titik bidikan pada pohon cengkih
20
26 p26 p27 160 43 mTitik bidikan pada pohon pala
27 p27 p28 140 48 mTitik bidikan pada pohon cengkih
28 p28 p29 00 15 mTitik bidikan pada pohon cengkih
29 p29 p30 3500 62 mTitik bidikan pada pohon cengkih
30 p30 p31 400 2 mTitik bidikan pada pohon cengkih
31 p31 p32 250 14 m Titik bidikan pada pohon
32 p32 p33 230 13 m Titik bidikan pada pohon
33 p33 p34 550 4 m Titik bidikan pada pohon
34 p34 p35 500 10 m Titik bidikan pada pohon
35 p35 p36 50 11 m Titik bidikan pada pohon
36 p36 p37 20 18 m Titik bidikan pada pohon
37 p37 p38 3420 20 m Titik bidikan pada pohon
38 p38 p39 3610 32 m Titik bidikan pada pohon
39 p39 p40 350 68 m Titik bidikan pada pohon
40 p40 p41 250 26 m Titik bidikan pada pohon
41 p41 p42 100 27 m Titik bidikan pada pohon
42 p42 p43 250 21 m Titik bidikan pada pohon
43 p43 p44 260 31 m Titik bidikan pada pohon
44 p44 p45 100 16 m Titik bidikan pada pohon
45 p45 p46 250 19 m Titik bidikan pada pohon
46 p46 p47 150 20 m Titik bidikan pada pohon
47 p47 p48 230 22 m Titik bidikan pada pohon
48 p48 p49 140 27 m Titik bidikan pada pohon
49 p49 p50 490 27 m Titik bidikan pada pohon
21
50 p50 p51 110 43 m Titik bidikan pada pohon
51 p51 p52 70 16 m Titik bidikan pada pohon
52 p52 p53 40 16 m Titik bidikan pada pohon
53 p53 p54 400 24 m Titik bidikan pada pohon
54 p54 p55 140 9 m Titik bidikan pada pohon
55 p55 p56 210 26 m Titik bidikan pada pohon
56 p56 p57 3450 20 m Titik bidikan pada pohon
57 p57 p58 3430 23 m Titik bidikan pada pohon
58 p58 p59 3310 21 m Titik bidikan pada pohon
59 p59 p60 230 18 m Titik bidikan pada pohon
60 p60 p61 430 22 m Titik bidikan pada pohon
61 p61 p62 430 7 m Titik bidikan pada pohon
62 p62 p63 250 13 m Titik bidikan pada pohon
63 p63 p64 110 32 m Titik bidikan pada pohon
64 p64 p65 370 16 mTitik bidikan pada pohon, letak pos (1) 977 MDPL
65 p65 p66 210 38 m Titik bidikan pada pohon
66 p66 p67 180 41 m Titik bidikan pada pohon
67 p67 p68 360 37 m Titik bidikan pada pohon
68 p68 p69 00 31 m Titik bidikan pada pohon
69 p69 p70 3400 18 m Titik bidikan pada pohon
70 p70 p71 3210 43 m Titik bidikan pada pohon
71 p71 p72 240 23 m Titik bidikan pada pohon
72 p72 p73 260 16 m Titik bidikan pada pohon
73 p73 p74 210 23 m Titik bidikan pada pohon
74 p74 p75 30 12 m Titik bidikan pada pohon
22
75 p75 p76 3320 8 m Titik bidikan pada pohon
76 p76 p77 00 6 m Titik bidikan pada pohon
77 p77 p78 3410 25 m Titik bidikan pada pohon
78 p78 p79 3170 6 m Titik bidikan pada pohon
79 p79 p80 250 40 m Titik bidikan pada pohon
80 p80 p81 250 16 m Titik bidikan pada pohon
81 p81 p82 170 16 m Titik bidikan pada pohon
82 p82 p83 150 6 m Titik bidikan pada pohon
83 p83 p84 3430 46 m Titik bidikan pada pohon
84 p84 p85 3440 6 mTitik bidikan pada pohon, letak pos (2)
85 p85 p86 350 6 m Titik bidikan pada pohon
86 p86 p87 340 32 m Titik bidikan pada pohon
87 p87 p88 290 25 m Titik bidikan pada pohon
88 p88 p89 350 24 m Titik bidikan pada pohon
89 p89 p90 260 42 m Titik bidikan pada pohon
90 p90 p91 3340 29 m Titik bidikan pada pohon
91 p91 p92 3010 45 m Titik bidikan pada pohon
92 p92 p93 3070 26 m Titik bidikan pada pohon
93 p93 p94 3410 23 m Titik bidikan pada pohon
94 p94 p95 3210 14 m Titik bidikan pada pohon
95 p95 p96 3460 32 m Titik bidikan pada pohon
96 p96 p97 00 47 m Titik bidikan pada pohon
97 p97 p98 3500 44 m Titik bidikan pada pohon
98 p98 p99 560 16 m Titik bidikan pada pohon
99 p99 p100 200 18 m Titik bidikan pada pohon
23
100 p100 p101 190 18 m Titik bidikan pada pohon
101
p101 p102 00 18 mTitik bidikan pada pohon
102
p102 p103 230 31 mTitik bidikan pada pohon
103
p103 p104 200 16 mTitik bidikan pada pohon
104
p104 p105 00 24 mTitik bidikan pada pohon
105
p105 p106 220 16 mTitik bidikan pada pohon
106
p106 p107 420 6 mTitik bidikan pada pohon letak pos (3) 1220 MDPL
107
p107 p108 220 14 mTitik bidikan pada pohon
108
p108 p109 260 22 mTitik bidikan pada pohon
109
p109 p120 270 16 mTitik bidikan pada pohon
120
p120 p121 270 32 mTitik bidikan pada pohon
121
p121 p122 140 19 mTitik bidikan pada pohon
122
p122 p123 420 32 mTitik bidikan pada pohon
123
p123 p124 60 36 mTitik bidikan pada pohon
124
p124 p125 350 43 mTitik bidikan pada pohon
125
p125 p126 3500 43 mTitik bidikan pada pohon
12 p126 p127 3510 14 m Titik bidikan pada pohon
24
6
127
p127 p128 3440 27 mTitik bidikan pada pohon
128
p128 p129 3390 19 mTitik bidikan pada pohon
129
p129 p130 150 9 mTitik bidikan pada pohon
130
p130 p131 3430 33 mTitik bidikan pada pohon
131
p131 p132 20 21 mTitik bidikan pada pohon
132
p132 p133 20 32 mTitik bidikan pada pohon
133
p133 p134 3200 19 mTitik bidikan pada pohon
134
p134 p135 3340 18 mTitik bidikan pada pohon
135
p135 p136 2900 8 mTitik bidikan pada pohon, letak pos (3) 1492 MDPL
136
p136 p137 50 11 mTitik bidikan pada pohon
137
p137 p138 3350 13 mTitik bidikan pada pohon
138
p138 p139 3580 16 mTitik bidikan pada pohon
139
p139 p140 460 54 mTitik bidikan pada pohon, barangka
140
p140 p141 290 16 mTitik bidikan pada pohon
141
p141 p142 550 42 mTitik bidikan pada pohon
142
p142 p143 300 16 mTitik bidikan pada pohon
25
143
p143 p144 200 31 mTitik bidikan pada pohon
144
p144 p145 200 13 mTitik bidikan pada pohon
145
p145 p146 180 26 mTitik bidikan pada pohon
146
p146 p147 260 23 mTitik bidikan pada pohon
147
p147 p148 360 7 mTitik bidikan pada pohon
148
p148 p149 20 49 mTitik bidikan pada pohon
149
p149 p150 600 26 mTitik bidikan pada pohon
150
p150 p151 650 10 mTitik bidikan pada pohon
151
p151 p152 850 6 mTitik bidikan pada pohon
152
p152 p153 350 32 mTitik bidikan pada pohon
153
p153 p154 3350 11 mTitik bidikan pada pohon
154
p154 p155 380 27 mTitik bidikan pada pohon
155
p155 p156 3190 18 mTitik bidikan pada pohon
156
p156 p157 580 7 mTitik bidikan pada pohon, masuk di area kano-kano
157
p157 p158 50 15 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
158
p158 p159 3400 13 mTitik bidikan pada
pembimbing lapangan
26
159
p159 p160 670 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
160
p160 p161 180 8 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
161
p161 p162 320 8 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
162
p162 p163 380 8 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
163
p163 p164 180 13 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
164
p164 p165 190 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
165
p165 p166 150 24 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
166
p166 p167 270 13 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
167
p167 p168 250 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
168
p168 p169 520 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
169
p169 p170 430 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
170
p170 p171 300 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
171
p171 p172 140 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
172
p172 p173 450 9 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
173
p173 p174 400 9 m
Titik bidikan pada pembimbing lapangan
174
p174 p175 450 6 m Titik bidikan pada pembimbing lapangan
27
175
p175 p176 710 9 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
176
p176 p177 990 5 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
177
p177 p178 300 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
178
p178 p179 460 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
179
p179 p180 570 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
180
p180 p181 800 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
181
p181 p182 2400 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
182
p182 p183 400 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
183
p183 p184 850 14 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
184
p184 p185 150 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
185
p185 p186 350 11 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
186
p186 p187 100 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
187
p187 p189 2300 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
189
p189 p190 140 14 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
190
p190 p191 140 12 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
191
p191 p192 910 18 mTitik bidikan pada
28
pembimbing lapangan
192
p192 p193 250 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
193
p193 p194 3400 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
194
p p 610 12 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan
195
p p 920 526 mTitik bidikan pada batu. Lokasi arfatGamalama
196
p p 3170 402 mTitik bidikan pada batu. Lokasi ArfatGamalama
197
p p 640 126 mTitik bidikan pada batu puncak Arfat Gamalama Ternate
4.2. Manajemen Perjalanan
Dalam pelaksanaan Dikjur, kami melakukan perjalanan ke perkampungan
terahir di kaki gunug Gamalam, tepatnya di desa Fora madiahi ternate pulau.
Sabtu, 28 September 2013
Pada pukul 06.42 WIT, saya dari anggota Dikjur bangun pagi dan
melakukan packing semua barang yang akan dibawa pada saat perjalanan menuju
puncak Gamalama. Setelah saya packing barang-barang kami sekitar pukul 07.27
kemudian mengontrol kembali barang” yang masih ketingalan dan setelah itu
kami melakukan persiapan kendaran roda dua/motor dan kamipun memulai
perjalanan menuju ke perkampungan yang letaknya di kaki gunung gamalama,
tepatnya di kelurahan fora madiahi, dalam perjalanan kami malakukan
29
persinggahan di toko-toko sekitar guna membeli logistik yang masih kurang dan
sekalian dengan cemilan-cemilan. Perjalanan di lanjutkan kembali, tepat pada
pukul 09.00 kami tiba di kelurahan fora madiahi yang letaknya di kaki gunung
Gamalama. Sebelum memilai pendakian saya melakukan pelaporan/perijinan
kepada kapala kelurahan di kelurahan fora madiahi dan masyarakat sekitar,
setelah dari itu kami melanjutkan perjalanan, memulai pendakian istrahat pertama
kami di ujung kampung kamiistrahat sejenak sekalian dengan sarapan cemilan-
cemilan, pendakian pun di lanjutkan kembali saya mulai melakukan pembidikan
pertama titik bidiknya tepat apda pohon kelapa dan pembina terus melanjutkan
perjalanan. sekitar pukul 12.23 kami sampai di lokasi panorama dari sini rasa
lelah dan lapar’pun sejenak terlupakan karna pesona alam dan indahnya kota
Ternate selatan yang terpapar di depan kami, kami memutuskan untuk istrahat
sejenak dan karna kemampuan fisik dan stamina kami yang sudah sedikit
menurun kami memutuskan untuk istirahat makan siang, setelah itu kami’pun
melanjutkan perjalanan pendakian, dalam perjalan kami sudah memasuki area
hutan ginung Gamalama jalur pendakian semakin menantang treking-treking yang
sangat ekstrim, namun kami tetap smangat melannjutkan perjalan. Kami tiba di
pos (1) jam 16.95 dengan ketinggian 977 MDPL kami beristirahat sejenak dan
kemudin melanjutkan perjalanan kembali dalam perjalanan kami malakukan
beberapa kali istirahat dan meniknati perjalanan kami kandisi dan stamina
kami’pun mulai menurun namun kami tetap melanjutkan perjalanan dan sampai
tiba di pos (2) tepat jam 18.00 kami memutuskan untuk beristirahat dan nginap
semalam di pos (2) dan akan melamjutkan perjalan pada keosokan harinya. Kami
30
membuat tenda dan menyiapakan makanan seteh selesi makan saya’pun di
evaluasi mengenai perjalanan seharian dari mulai star dari basecamp
KARFAPALA UNKHAIR sampai tiba di pos (2).
Minggu, 29 September 2013
Pada pukul 07.10 kami telah bangun pagi dan jalan-jalan pagi di sekeliling
tentda untuk memandang keindahan alam di pagi hari. setelah beberapa menit
kami mem buat sarapan dan setelah dari itu kami merapikan barang- dan peking
kemidin pada pukul 08.13 kami memilai perjalanan pendakian kami. Dalam
perjanan pada hari ke dua ini merasa agak lebuh mudah sediki karena jarak yang
kami tempuh medannya agak lebih mudah dan tidak terlalu sulit kemudin jarak
yang di tempuh juga semakin dekat karena posisinya kami bera di pos ((2) dalam
perjalanan menuju puncak kami menemukan beberapa tumbuhan yang indemik di
dan adapun tumbuhan yang dapat menyebabkan gatal-gatal ketika di setuh.
Biasanya di sebut dengan daun sosoro oleh masyarakat sekitar. Dalam perjalanan
kami menemukan jenis daun ini sangat banyank ditepi jalur pandakian bahakan
ada yang besarnya seperti daun ketapang, pada jalur pendakian dari pos (2)
menuju ke pos (3) banyak jenis-jenis burung yang dapat kita lihat yang lebih
dominanya burung luri dan burung baikole dll, perjanan kami’pun semakin dekat
dengan pos (3) kami singah dan istirahat sejenak di tempat yang berpotensi
sumber air yang lumayan cukup, dan kami memgambil air guna untuk memenuhi
ketersedian pasokan air kami nantinya ketika sampai di puncak nanti, setelah itu
kami melanjutkan perajalan kami dan pada jam 11.14 kami tiba di pos (3) dengan
ketingian 1220 MDPL kami ber istirahat sejenak setelah dari itu kami
31
memutuskan bahwa makan siangnya nanti di basecamp puncak saja kemudun
kami tidak buang buang waktu lagi kami malanjutkan perjalanan, menuju ke pos
(4) dalam perjalanan menuju ke pos (4) jalurnya sudah tidak terlalu treking namun
laumayan landai kami’pun menkmati perjalananya, dalam perjalanan kami
menemukan burung yang lebih banyak lagi sampai kami tiba di pos pengamatan
burung kami menikmati pesona burung yang ada di sekeliling dan kami
melanjutkan perjalanannya kembali sampai pada pukul 12.24 kami tiba di pos (4)
dengan ketinggian 1492 MDPL, kami sepak untuk makan cemilan dan makanan
ringan saja dan istirahat sejenak, berselang beberapa menit kami melanjutkan
perjalanan agar supaya tidak membuang buang waktu lagi dalam perjalanan kami
menemukan kubangan lumpur bekas dari hewan hutan yaitu babi yang mungkin
itu tempat atau area bermainnya hewan tersebut. Dan adapun janis burung baikole
di sekitar pepohonan yang jumlah lumayan banyak. Kami melakukan pemantauan
sejenak dan kami’pun melanjutkan perjalanan kembali setelah melewati area
berlumpur bekas hewan babi kami mulai kebungungan karena saya dang
pembimbing saya telah lupa jalur meniju ke puncak dan saya dan pembimbing
lainnya mencoba untuk mencari jalur pendakianya barselang beberapa menit kami
pun mendapatkan jalur pendakiannya dan kami’pun melanjutkan perjalanannya
pada jalur ini munkin ada yang pernah mendaki beberapa hari sebelum kami
mendaki dan mungkin itu adalah masyarakat sekutar kelurahan fora madiahi, dan
kami mengikuti jejak mereka dalam perjalana kami menemukan jenis tumbuhan
yang biasa di sebut daun sosoro kami’pun terheran karena daun ini mameliki
ukuran yang berbeda denga yang lainnya yang kami dapatkan di sini bentuk
32
daunnya lebih besar dari biasanya mungkin kerena habitatnya yang masih asli dan
silit untuk di jamak oleh manusia sehingga bentuknya yang berbeda dengan yang
lainnya, perjalanan’pun kami lanjutkan sampai kami tiba di rumput alang-alang
atau yang biasa di sebut dengan kano-kano adn pada area ini saya pun merasa
kesusahan untuk melakukan proses pembidikan sehingga saya di bantu oleh kedua
pembimbing saya dengan cara membidik pada pembimbing saya dan saya mulai
melakukannya sampai kami tiba di Arfat Gunung Gamalama. Di jalur kano-kano
saya marasa agak menantang karna jalur yang sangatekstrim membuat saya
sedikit drop dan juga pembimbing saya. Setelah tiba di Arfat Gunung Gamalam
titik bidikan saya di sudah tidak di bantu oleh pembina saya dan titik bidikanya
tapat pada bebatuan yang ada pada Arfat Gunung Gamalama sampai saya tiba di
basecamp puncak pada pukul 17.03 dan kami sempat menikmati seasana sore hari
di Arfat Gunung Gamalama sekaligus dengan sanset setelah dari itu kami
membuat tenda dan menyiapkan makanan untuk makan malam kami’pun
menghangatkan badan dengan minum teh dan cemilan dan makan karena sehirin
perjalanan kami belum makan siang. Pada malam hari kami menghangatkan
badan dan pembimbing saya mengefaluasi menejmen perjalanan saya dari awal
perjalanan dari puncak pos (2) sampai di besecam ke dua ini, setelah itu kami’pun
beristirahat guna menyimpan tenaga untuk besok harinya karena masih
melanjutkan perjalan ke puncak Arfat Gunung Gamalama Ternate.
33
Senin, 30 September 2013
Pada pukul 08.10 kami telah bangun pagi dan jalan-jalan pagi di untuk
memandang keindahan alam pada pagi hari di Arfat Gunung Gamalama. setelah
beberapa menit kami mem buat sarapan dan setelah dari itu kami melukan
pendakian menuju puncak Arfat Gunung Gamamlama pendakianpun di mulai
dalam pendakian pembimbing dan saya menyisikan waktu untuk
mendokumetasikan kegiatan penelitian saya ini dan kami’pun tiba di puncak Arfat
Gunung Gamalama Ternate Maluku Utara. Dalam posisi di puncak’pun kami
mendokumentasikan guna dapat mengabadikan kegiatan kami ini. Setelah dariitu
kami kembali turun dan menmbuat makanan untuk persiapan kondisi ketika kita
turun dari puncak nantinya. Setelah itu kami makan dan istrirahat sejenak dan
kami’pun melakukan pembokaran tendum dan peking semua barang-barang kami,
setelah dari itu kami melakukan pembersihan di area sekitar basecamp. Setelah
seuanya bersi kami’pun mempersiapkan diri untuk turun dari puncak Arfat Gnung
Gamalama dan kami berdoa bersama untuk keselamatan kelompok dalam
prjalanan turun dari puncak Arfat Gunung Gamalama ternate. Dalam perjanan
turun kami sempat beristirahat di lokasi panorama untuk makan siang dan istirahat
sejenak kemudian kami melanjutkan perjalanan kami sampai tiba di
perkampungan kelurahan fora madiahi saya melaporkan ke lurah setapat bahwa
kami telah selesai mlakukan kegiatan pendakian di Gunung Gamalama, dan kami
melajutkan perjalanan ke basecamp KARFAPALA UNKHAIR dan pada pukul
15.47 kami semua tiba di basecamp KARFAPALA UNKHAIR.
34
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dlam pembahasan data diatas dapat di simpulkan bahwa dalam melakuakan
pemetaan secara maual di jalur pendakian kita harus mengetahui cara penggunaan
kompas itu yang paling penting dan titik bidikan yang harus tepat pada sasaran
dalam hal ini titik bidikannya tapat pada pohon atau benda yang dapat di jangkau
dan walaupun jauh bisa dengan menggunakan bek ajimut. Dan tak luapa pula kita
harus mempersipkan fisik dan kondisi yang benar-benar fit karena medan yang di
lalui sangat sulit pada pemetaan secara manual di jalur pendakian. Dan waktu
yang di butuhkan adalah 2 hari selama perjalanan penelitian.
3.2 Saran
Ketika kita melakukan pemetaan kita harus dapat menggunakan kompas
bidik dan kita juga harus memyiapakan fisik dan mental kita karena melakukan
pemetaan tak selamanya medan yang di lalui selalu santai, kadang kita pasti
temukan medan yang ekstrim.
35
36