Gambar Panel
-
Upload
danz-saragih -
Category
Documents
-
view
532 -
download
9
Transcript of Gambar Panel
SELASA, 22 MEI 2012
5 Fungsi Dan Komponen Panel Listrik
Panel Listrik – Electrical switchboard atau lebih kita kenal dgn panel listrik terbentuk berdasarkan susunan komponen listrik yg sengaja disusun dalam sebuah papan control, sehingga dapat memudahkan penggunaanya.
Tuk lebih mengenal fungsi dari panel listrik kita telebih dahulu mengenal komponen- komponen panel listrik dan harus memahami fungsi dari bagian-bagaian listrik itu sendiriBerikut beberapa komponen panel listrik beserta fungsinya yang perlu anda ketahui:
MCB, yg singkatan dari ( Miniature Circuit Board) merupakan komponen panel listrik yang berfungsi sebagai switch pembatas arus akibat dari kenaikan daya /tegangan yg melebihi batas dan atau hubung singkat. Komponen panel listrik ini biasanya terbatas pada arus nominal kecil sampai dgn kurang dari 100 Ampere. Bentuknya ada yg satu pole (satu input dan satu output), ada yg dua pole, tiga pole hingga empat pole.
MCCB, MCCB singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker. Circuit Breaker pembatas arus apabila terdapat arus beban yg melebihi batas-batasnya. MCCB ini dipakai hampir sama dgn MCB tetapi dgn batas arus beban yg lebih besar dari 100 Ampere sampai dgn 1600 Ampere.
GFCI/ RCCB/ ELCB, Ground Foult Circuit Interruption ialah semacam Circuit Breaker yg bereaksi lebih cepat dari MCB. Komponen panel listrik
ini akan memantau listrik lebih rinci dan jika terdapat short atau kabel terkelupas dan mengenai manusia, tidak mengakibatkan kematian.
Grounding, Grounding pada instalasi dan komponen panel listrik ini berfungsi sebagai pengaman listrik. Pengaman listrik akibat dari kabel -kabel yg terkelupas dan mengenai body part peralatan elektonik atau peralatan listrik yg selanjutnya mengenai orang. Dgn adanya komponen panel listrik ini maka aliran arus listrik yg liar atau yg tak berfungsi akan dibumikan
Warna kabel. Warna kabel instalasi listrik sudah ditetapkan diberbagai negara. Tuk Indonesia, warna kabel listrik ditentukan menurut standard SNI atau standatd IEC:a. warna merah, kuning, hitam berfungsi untuk faseb. warna biru muda (biru laut) berfungsi untuk netralc. warna kuning -hijau berfungsi untuk ground
CT, CT merupakan suatu komponen panel listrik dari bahan baja / metal dalam bentuk lingkaran (ring) atau gelang persegi dan tengahnya berlubang. Fungsi dari komponen panel listrik ini yaitu sebagai penurun arus dan atau tegangan pada box panel .
Surge Arrest, peralatan atau komponen panel listrik ini sebagai pengaman listrik dari kejutan listrik yg berlebihan. Contohnya apabila ada kejadian tiba-tiba aliran listrik menjadi lebih tinggi akibat dari penambahan energi potensial
Standart operasional prosedur perawatan dan perbaikan panel listrik dan switch gear
Standart operasional prosedur perawatan dan perbaikan panel listrik dan switch gear
Prosedur yang harus ditempuh sebelum melaksanakan pemeliharaan panel distribusi
daya dan panel kontrol adalah:
1) Lapor ke instansi terkait, PLN bagian distribusi.
2) Menginformasikan pada pimpinan Industri dan pada konsumen yang
bersangkutan
3) Siapkan tulisan/petunjuk/informasi umum yang diperlukan
4) Siapkan peralatan yang diperlukan
5) Fahami langkah kerja dan K3 yang berkaitan dengan panel
Sop panel listrik
Overhole (perawatan)
Dari pengaman yang kapasitasnya terkecil ke pengaman yang kapasitasnya terbesar yakni: SSDP
(Sub-Sub Distribution Panel) ® SDP (Sub Distribution Panel) ® panel APP (Alat Pelindung dan
Peukur) ® panel induk.
Comitioning ( pengoperasian )
Saat pengoperasian panel distribusi maka kita harus memulai dari pengaman yang kapasitasnya
terbesar menuju ke yang terkecil. Yakni: panel induk ® panel APP (Alat Pelindung dan Peukur) ® SDP
(Sub Distribution Panel) ® SSDP (Sub-Sub Distribution Panel)
Sop switch gear
Overhole pada sisi outgoing
1. CB (circuit breker dioffkan terlebih dahulu,karena bekerja dalam keadaan ada beban).
2. DS (disconnecting switch) dioffkan secara interlock ES akan on sehingga tegangan yang
tersisa akan terbuang ketanah.
3. Perbaikan dan perawatan dapat dilakukan.
Overhole pada sisi matering
1. Pada sisi outgoing harus dalam kondisi off kemudian
2. DS pada sisi matering di offkan
3. ES pada metering akan On
4. Perbaikan dan perawatan dapat dilakukan.
Overhole pada sisi incoming
1. Pada sisi outgoing dan matering harus dalam kondisi off kemudian
2. DS pada sisi matering di offkan
3. ES pada metering akan On
4. Perbaikan dan perawatan dapat dilakukan.
Prosedur k3
Dalam melakukan perawatan dan perbaikan pada panel listrik dan switch gear maka perlu
diperhatikan keselamatan dan kesehatan kerjanya yang meliputi:
1. Diri sendiri.
K3 diri sendiri berarti orang yang melaksanakan pekerjaan harus memperhatikan dan menggunakan
alat-alat pelindung diri.contohnya :
a. Memakai baju pengaman / baju kerja
b. Memakai Sarung tangan karet,dll
2. Orang lain.
Pada saat melakukan pekerjaan harus diperhatikan pula keselamatan orang lain salah satu
contohnya yaitu
a. Memberi tanda atau peringatan
b. Menempatkan barang-barang yang jauh dari jangkauan orang lain.
3. Peralatan kerja.
Peralatan yang digunakan harus sesuai dengan apa yang seharusnya menjadi tugas dari peralatan
tersebut.
4. Lingkungan .
kegiatan pemeliharaan
Ada empat jenis pemeliharaan yaitu:
a) Predective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredeksi kondisi suatu
peralatan listrik.
b) Preventive Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan
secara tiba-tiba dan untuk memeper-tahankan untuk kerja peralatan yang optmum sesuai umur
teknis peralatannya.
c) Corrective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada waktu-waktu
tertentu
d) Breakdown Maintenance adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan mendadak
yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.
Pemeliharaan cubicle 20 kv dapat dibedakan menjadi 4 macam,yaitu:
1. Pemeliharaan rutin
2. Pemeliharaan korektif
3. Pemeliharaan prediktif
4. Pemeliharaan darurat (emergency)
1) Pemeliharaan rutin
a. Harian (inpeksi)
Faktor berikut ini yang akan mempengaruhi keputusan kapan untuk inspeksi:
1). Skedul shutdown (turn around).
2). Emergency Shutdown
3). Kondisi tidak normal atau tidak biasa.
4). Terjadi gangguan pada penyulang atau bus.
5). Kondisi atmosfir yang ekstrim seperti: panas, dingin, heavy cold, rain, snow high wind, fog, smog, salt spray, high
humidity, perubahan temperatur yang tidak biasa dan lain-lain.
6). Persyaratan dan jadwal pemeliharaan.
Inspeksi sebagian mungkin saja dilakukan jika bagian lain tidak diperbolehkan untuk tidak beroperasi.
b. Mingguan yaitu Pemeliharaan berupa monitoring keadaan panel ataupun switch gear yang
dilakukan oleh petugas patroli setiap Mingguan serta dilaksanakan dalam keadaan operasi.
c. Bulanan (kondisi operasi)
d. Enam bulanan /semesteran ( kondisi padam )
e. Tahunan adalah pemeliharaan yang berupa Pengukuran dan pengujian untuk Kompnen
panel dan switch gear dan dilakukan oleh petugas Pemeliharaan setiap tahun dan
dilaksanakan dalam keadaan Padam
2) Pemeliharaan korektif
a. Pemeliharaan terminal
b. Mengatasi suara getaran akibat korona
c. Pengecekan partial discharge kabel daya
d. Mengganti minyak PMT
e. Penggantian/menambah gas SF6
f. Pengukuran keserempakan kontak PMT
3) Pemeliharaan prediktif
Pemeliharaan prediktif yang dilakukan antara lain:
a. Pengukuran partal discharge yaitu pengukuran tingkat kebocoran isolasi pada permukaan
terminasi pada kabel daya jika terlalu tinggi dapat mengakibatkan kerusakan isolasi.
b. Pengukuran titik panas dengan infra red thermovision , dimaksudkan untuk memonitor suhu
pada sambungan atau klem – klem peralatan jika terlalu tinggi (overheathing) akan merudak
peralatan.
4) Pemeliharaan darurat (emergency)
Pemeliharaan ini hanya dilakukan pada saat terjadi suatu problem/masalah tertentu dan bersifat
mendadak saja.
Menerapkan data hasil survey dalam kegiatan di sekolah
Setelah melakukan survey kita dapat mempelajari dan menerapkanya dalam kegiatan pelajaran di
sekolah seperti:
Pada saat pengambilan data survey kita mengamati dan member kesimpulan tentang fungsi
kontaktor yang upnormal karena sudah sering dipakai sehingga kontaktor tersebut sudah berdebu
didalamnya sehingga kontak – kontak kontaktor tidak menghubungkan aliran arus listrik dengan
sempurna maka kita membongkar kontaktor tersebut dengan tujuan membersihkan bagian
dalamnya.
Pada kegiatan belajar disekolah kita menemukan kondisi kontaktor yang sama pada kondisi seperti
diatas maka kita sudah bisa menebak tempat permasalahan kontaktor tersebut.
Melakukan perawatan ringan panel tenaga
Melakukan perawatan ringan panel tenaga
Panel distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan berfungsi untuk mendistribusikan
energi listrik dari panel daya atau sumber listrik ke beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga
maupun untuk instalasi penerangan untuk itu dilakukan pemeliharaan dan perawatan panel listrik
dan switch gear. Fungsi pemeliharaan peralatan panel daya listrik adalah untuk menjamin
kontinyuitas penyaluran tenaga listrik dan keandalan.
Panel ditribusi listrik harus memperhatikan persyaratan sesuai dengan PUIL yaitu:
a) Semua penghantar/kabel harus disusun rapi
b) Semua komponen harus dipasang rapi
c) Semua bagian yang bertegangan harus terlindung
d) Semua komponen terpasang dengan kuat
e) Jika tejadi gangguan tidak akan meluas
f) Mudah diperluas/dikembangkan jika diperlukan
g) Mempunyai keandalan yang tinggi
Melakukan perawatan ringan panel tenaga berarti melakukan kegiatan untuk memelihara kondisi seluruh bagian dari panel
daya demi untuk menjaga fungsi dari panel tersebut tanpa melakukan kegiatan – kegiatan yang menuju untuk mengganti
atau melakukan perubahan. misalnya:
Membersihkan debu – debu yang ada pada panel tenaga.
Membersihkan kotoran – kotorn ataupun benda-benda yang mengganggu kerja dari komponen panel tenaga.
Melukan pengecekan
Setiap komponen harus memenuhi syarat – syarat di bawah ini;
(a) Jenis komponen harus sesuai dengan kegunaanya.
(b) Kemampuan harus sesuai dengan keperluannya,
dan lain – lain.
Kebutuhan alat dan bahan
Peralatan yang diperlukan saat pemeliharaan panel bertegangan adalah:
1. Alat ukur Volt meter
2. Sarung tangan karet,
3. Tespen,
4. Clear contac,
5. pengaman untuk melindungi badan dari sentuhan listrik,
6. bila saat panel dalam keadaan tidak bertegangan dengan alat pembersih panel, Obeng, meger ohm,
dan alat tangan lainnya
Melakukan perawatan sesuai sop
1. Buatlah jadwal perawatan rutin.
2. Pada saat melakukan yang mengharuskan mematikan panel maka ininlah urutanya:
Dari pengaman yang kapasitasnya terkecil ke pengaman yang kapasitasnya terbesar .
Buatlah catatan hasil perawatan setiap kali melakukan perawatan agar kita dapat mengetahui kondisi komponen dan kapan waktu kita untuk menggantinya
Melakukan perawatan ringan pada panel control
Melakukan perawatan ringan pada panel control
Melakukan perawatan ringan pada panel control berarti kita hanya melakukan usaha dimana usaha yang kita
lakukan hanya sebagian kecil saja yakni melakukan perawatan pada bagian luar panel ataupun komponen dalam panel
saja .misalnya:
Membersihkan debu – debu yang ada pada panel control.
Membersihkan kotoran atau benda-benda yang ada pada komponen panel control.agar tidak mengganggu fungsi komponen,
Melukan pengecekan kondisi komponen panel.
Setiap komponen harus memenuhi syarat – syarat di bawah ini;
(a) Jenis komponen harus sesuai dengan PENGGUNAANNYA
(b) Kemampuan harus sesuai dengan keperluannya,
dan lain – lain.
Peralatan – peralatan yang digunakan saat pemeliharaan panel listrik
Peralatan yang diperlukan saat pemeliharaan panel bertegangan adalah:
1. Alat ukur Volt meter
2. Sarung tangan karet,
3. Tespen,
4. Clear contac,
5. pengaman untuk melindungi badan dari sentuhan listrik,
6. bila saat panel dalam keadaan tidak bertegangan dengan alat pembersih panel, Obeng,
meger ohm, dan alat tangan lainnya
Melakukan perawatan sesuai sop
1. Buatlah jadwal perawatan rutin.
2. Pada saat melakukan yang mengharuskan mematikan panel maka ininlah urutanya:
Dari pengaman yang kapasitasnya terkecil ke pengaman yang kapasitasnya terbesar .
3. Buatlah catatan hasil perawatan setiap kali melakukan perawatan agar kita dapat mengetahui kondisi komponen
dan kapan waktu kita untuk menggantinya.
4. Setelah selesai melakukan pemeriksaan maka kita harus melaporkanya kepada pihak yang brwenang untuk
menindak lanjuti keadaan panel control tersebut.
panel listrik dan switch gear
Jenis – jenis panel listrik dan switch gear
Switchgear
panel distribusi yang mendistribusikan beban kepanel-panel yang lebih kecil kapasitasnya. Dalam
bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main
distribution Board) dan sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main Distribution
Board).
Pada pelaksanaannya banyak pelaku dilapangan menggunakan istilah yang berbeda-beda, kadang ada
yang menyebut Distribution Board, Switchgear, MCC, Panel dan sebagainya.
BAGIAN – BAGIAN SWITCHGEAR
Cubicle 20 kV adalah komponen peralatan-peralatan untuk memutuskan dan menghubungkan, pengukuran
tegangan, arus, maupun daya, peralatan proteksi, dan kontrol,Disebut cubcle karena peralatan-peralatan tersebut dikemas
plat blok berbentuk almari denga pintu di badian depan yang bisa di buka dan di tutup menurut standar Operasi yang
diminta,Cubicle 20 kV atau Swichgear 20 kV ini berisi peralatan-peralatan :
Bus bar
Circuit Breaker
Load Break Switch (. LBS )
Disconnecting Switch ( DS ) atau Switch ( S )
Earthing Switch ( ES )
Current Transformer (Trafo Arus ), ( CT )
Potential Transformer ( Trafo Tegangan ), ( PT' )
Peralatan Ukur ( Volt meter, ampere meter, dsb )
Rele proteksi
Interlocking ( kontrol )
Dikatakan cubicle 20 KV atau Switchgear 20 kV, karena peralatan-peralatan tersebut bekerja pada tegangan nominal
fasa-fasa 20 kV, vang termasuk kategori tegangan menengah ( > I KV hingga 35 kV )
Setelah melalui gardu induk PLN ,tegangan 20 KV tersebut memasuki Switch Gear Panel
.dimana didalam 20 KV Switch Gear Panel terdiri dari 3 macam bagian yaitu:
1. Incoming Switch Gear.
2. Matering Panel.
3. Load Break Switch
1. Incoming Switch Gear.
Didalam Incoming Switch Gear terdapat bagian –bagian tertentu yaitu:
GCB (Gas Circuit Breker).
Adalah breker utama yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus power supply yang masuk
dari PLN .GCB menggunakan media isolasi SF6,dimana sf6 adalah sebagai “media isolasi yang
berfungsi untuk meredam bunga api”yang terjadi pada saat Switching dan SF6 ini merupakan gas
yang tidak berbau dan tidak mudah terbakar.
ACB (Air Citcuit Breker).
Fungsi ACB ini merupakan saklar utama yang berfungsi sebagai pemutus dan penghubung power
supply yang masuk dari PLN .
Akan tetapi pada ACB ini menggunakan media isolasi dengan udara yang berfungsi meredam bunga
api.
Incoming Available Light.
Adalah lampu indikasi yang akan menyala jika ada power dari PLN (bertegangan).
DC Control Source Light.
Adalah sebuah lampu indikator yang berfungsi sebagai indikator power supply DC untuk control
MDP.
CB On Light.
Adalah lampu indikator yang menunjukan breker dalam posisi On.
CB Off Light.
Adalah lampu indikator yang menunjukan breker dalam posisi Off.
CB Trip Light.
Adalah lampu indikator yang menunjukan breker dalam posisi Trip atau terdapat gangguan.
CB Spring Changed Light.
Adalah lampu indikator untuk mengetahui Pompa Circuit Breker telah bekerja.
Emergency Stop Button.
Adalah sakelar tekan untuk memutuskan hubungan power supply apabila dalam keadaan Emergency
/ Darurat.
Alarm Reset Button.
Adalah sakelar tekan untuk mereset alarm.
2. Matering Panel
Didalam metering panel terdapat bagian-bagian yaitu:
Ampere Meter(R-Y-B).
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus yang mengalir melalui fasa (R-Y-B)
Power Factor Meter.
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur factor daya (cos j) dari PLN..
KWh Meter.
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya yang digunakan oleh PT.ETERIDO NUSA GRAHA
(ENG).
Frequensi Meter.
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur frekuensi tegangan dari PLN.
Watt Meter.
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya yang disupply dari PLN.
Alarm Stop Button.
Adalah tombol tekan yang digunakan untuk mematikan alarm saat terjadi gangguan.
Reset Button.
Adalah tombol tekan yang digunakan untuk mengembalikan posisi kontak-kontak sakelar otomatis
dalam kondisi normal.
Buzzer.
Adalah pengubah gelombang – gelombang listrik menjadi getaran suara yang digunakan sebagai
alarm (peringatan).
Earth Fault Relay.
Adalah sakelar otomatis yang akan trip jika adanya arus bocor ketanah.
Over Current Relay.
Adalah sakelar circuit breker yang akan trip jika kelebihan arus.
Current Test Terminal (CTT).
Adalah terminal yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya arus listrik di Matering
Panel.
Volt Test Terminal (VTT).
Adalah terminal yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya tegangan listrik di
Matering Panel.
3. Load Breker Switch Panel.
Didalam panel terdapat LBS (Load Breker Switch) yang digunakan sebagai pengaman LBS yang
terpasang ini mempunyai kemampuan menahan arus sampai sebesar 400A dan LBS ini mempunyai 3
lampu tanda yaitu:
LBS On Light.
Adalah lampu indikator yang menunjukan bahwa LBS dalam posisi On.
LBS Off Light.
Adalah lampu indikator yang menunjukan bahwa LBS dalam posisi Off.
LBS Trip Light.
Adalah lampu indikator yang menunjukan bahwa LBS dalam posisi Trip.
Setelah melewati 20 KV Switch Gear Panel power supply yang bertegangan 20 KV tersebut
dihubungkan dengan sisi primer atau sisi tegangan tinggi Transformator.
Transformator tersebut menurunkan tegangan (Step Down Transformer) dan mempunyai
kapasitas sebesar 4000 KVA,3 Fasa , 50 Hertz ,
Macam – macam panel listrik
1. panel tenaga .
panel ini digunakan untuk membagi tenaga atau daya listrik.
2. panel control ( pengendali ).
Panel kontrol listrik adalah peralatan yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan beban
listrik di bengkel listrik atau industri yang menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya. Setiap
beban motor listrik berdaya besar diindustri selalu dilengkapi dengan panel kontrol listrik. Guna
mengoperasikan motor listrik dimana motor listrik dapat dikendalikan dari dekat maupun jauh
diperlukan alat kontrol sebagai penghubung sekaligus sebagi pengatur. Agar motor dan alat
kontrolnya dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya, banyak faktor yang harus
dipertimbangkan baik mesin maupun alat kontrolnya. Dalam praktek penggunaan alat kontrol
disesuaikan kebutuhannya contohnya:
1. Pengontrolan permulaan jalan (start)
2. Pengontrolan berhenti (Stop)
3. Pengontrolan membalik arah putaran (Forward Reverse)
4.Pengontrolan pengaturan kecepatan (speed regulation)
Fungsi dan karakteristik Komponen pada panel kontrol listrik
1. Saklar magnet / Magnetic Contactor
Kontaktor magnet adalah suatu alat penghubung rangkaian listrik(saklar) yang bekerja atas dasar
magnet lstrik. Kontaktor itu ada dua jenis yaitu kontaktor magnet arus searah dan kontaktor dengan
arus bolak-balik. Kontaktor arus searah kumparannya tidak menggunakan kumparan hubung singkat,
sedang kontaktor arus bolak-balik inti magnet dipasang kumparan hubung singkat.
Kontaktor dibedakan menjadi 2 (dua) bagian:
a) Kontaktor utama
b) Kontaktor bantu
2. Pengaman motor ( Over Load )
Over Load/saklar termis selalu dipasang seri dengan beban yang berfungsi sebagai pengaman.
Apabila terjadi kelebihan beban, hubung singkat atau gangguan lainnya yang mengakibatkan naik
arus secara otomatis, saklar termis akan bekerja memutuskan arus listrik dengan beban sehingga
keamanan beban terjagaAdapun saklar termis bekerja atas dasar panas. Saklar termis ini dibuat dari
dua logam yang disatukan yang dikenal dengan bimetal yang masing-masing mempunyai koefisien
muai yang berbeda (yang satu mudah memuai dan yang lainya tidak mudah memuai). Dengan
demikian apabila kena panas akibat arus listrik melewati ketentuan, plat bimetal akan membengkok
menjauhi plat yang tidak mudah memuai akhirnya plat tidak sambung, dan apabila arus yang
mengalir normal atau panas normal maka plat tersebut akan ke posisi semula yang akhirnya arus
listrik akan mengalir lagi. Perhatikan gambar berikut:
3. MCB/miniatur circuit breaker
MCB atau pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan rangkaian apabila ada arus yamg mengalir
dalam rangkaian atau beban listrik melebihi dari kemampuanya. Misalnya adanya konsleting dan
lainnya. Pemutus tenaga ada yang untuk satu phase dan ada yang untuk 3 phase. Untuk 3 phase
terdiri dari tiga buah pemutus tenaga 1 phase yang disusun menjadi satu kesatuan. Pemutus tenaga
mempunyai posisi saat menghubungkan maka antara terminal masukan dan terminal keluaran MCB
akan kontak. Pada posisi saat ini MCB pada kedudukan 1 (ON), dan saat ada gangguan MCB dengan
sendirinya akan melepas rangkaian secara otomatis kedudukan saklarnya 0 (OFF), saat ini posisi
terminal masukan dan keluaran MCB tidak sambung.
4. Time Delay relay (TDR)
Relai penunda waktu digunakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diatus/sistel menurut
kebutuhan. Setelah distel ia tidak boleh dirubah sampai pada saat yang ditentukan, posisinya akan
berubah sendiri.Relai ini dapat digunakan untuk instalasi otomatis seperti:
1.Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatis pada motor
2.Mengubah arah putaran motor secara otomatis
3.Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya.
cara kerja
Apabila arus listrik mengalir pada terminal 2 dan 7(kumparan) dan waktu sudah diatus maka posisi
semula titik 3–1 dan 6–8 terbuka sedangkan titik 4–1 dan titik 5-8 tertutup. Setelah waktunya sudah
tercapai maka posisi sekarang menjadi: titik 3–1 dan 6-8 menutup dan titik 4–1 dan 5–8 membuka.
Posisi tersebut akan tidak berubah, kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali ke semula.
Coba perhatikan gambar konstruksi dari soket/kedudukan TDR dan TDR dibawah ini:
5. Tombol
Saklar tekan/tombol (push button), ada dua macam yaitu tombol tekan normally open (NO) dan
tombol tekan normallly close (NC). Konstruksinya tombol tekan ada beberapa jenis, yaitu jenis
tunggal ON dan OFF dibuat secara terpisah dan ada juga yang dibuat satu tempat. Jenis ini untuk
satu tombol dapat untuk ON dan OFF tergantung keinginan penggunaannya. Tombol tekan tunggal
terdiri dari dua terminal, sedang tombol tekan ganda terdiri dari empat terminal