Gambar Panel

20
SELASA, 22 MEI 2012 5 Fungsi Dan Komponen Panel Listrik

Transcript of Gambar Panel

Page 1: Gambar Panel

SELASA, 22 MEI 2012

5 Fungsi Dan Komponen Panel Listrik

Page 2: Gambar Panel

Panel Listrik – Electrical switchboard atau lebih kita kenal dgn panel listrik terbentuk berdasarkan susunan komponen listrik yg sengaja disusun dalam sebuah papan control, sehingga dapat memudahkan penggunaanya.

Tuk lebih mengenal fungsi dari panel listrik kita telebih dahulu mengenal komponen- komponen panel listrik dan harus memahami fungsi dari bagian-bagaian listrik itu sendiriBerikut beberapa komponen panel listrik beserta fungsinya yang perlu anda ketahui:

MCB, yg singkatan dari ( Miniature Circuit Board) merupakan komponen panel listrik yang berfungsi sebagai switch pembatas arus akibat dari kenaikan daya /tegangan yg melebihi batas dan atau hubung singkat. Komponen panel listrik ini biasanya terbatas pada arus nominal kecil sampai dgn kurang dari 100 Ampere. Bentuknya ada yg satu pole (satu input dan satu output), ada yg dua pole, tiga pole hingga empat pole.

MCCB, MCCB singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker. Circuit Breaker pembatas arus apabila terdapat arus beban yg melebihi batas-batasnya. MCCB ini dipakai hampir sama dgn MCB tetapi dgn batas arus beban yg lebih besar dari 100 Ampere sampai dgn 1600 Ampere.

GFCI/ RCCB/ ELCB, Ground Foult Circuit Interruption ialah semacam Circuit Breaker yg bereaksi lebih cepat dari MCB. Komponen panel listrik

Page 3: Gambar Panel

ini akan memantau listrik lebih rinci dan jika terdapat short atau kabel terkelupas dan mengenai manusia, tidak mengakibatkan kematian.

Grounding, Grounding pada instalasi dan komponen panel listrik ini berfungsi sebagai pengaman listrik. Pengaman listrik akibat dari kabel -kabel yg terkelupas dan mengenai body part peralatan elektonik atau peralatan listrik yg selanjutnya mengenai orang. Dgn adanya komponen panel listrik ini maka aliran arus listrik yg liar atau yg tak berfungsi akan dibumikan

Warna kabel. Warna kabel instalasi listrik sudah ditetapkan diberbagai negara. Tuk Indonesia, warna kabel listrik ditentukan menurut standard SNI atau standatd IEC:a. warna merah, kuning, hitam berfungsi untuk faseb. warna biru muda (biru laut) berfungsi untuk netralc. warna kuning -hijau berfungsi untuk ground

CT, CT merupakan suatu komponen panel listrik dari bahan baja / metal dalam bentuk lingkaran (ring) atau gelang persegi dan tengahnya berlubang. Fungsi dari komponen panel listrik ini yaitu sebagai penurun arus dan atau tegangan pada box panel .

Surge Arrest, peralatan atau komponen panel listrik ini sebagai pengaman listrik dari kejutan listrik yg berlebihan. Contohnya apabila ada kejadian tiba-tiba aliran listrik menjadi lebih tinggi akibat dari penambahan energi potensial

Standart operasional prosedur perawatan dan perbaikan panel listrik dan switch gear

Standart operasional prosedur perawatan dan perbaikan panel listrik dan switch gear

Prosedur yang harus ditempuh sebelum melaksanakan pemeliharaan panel distribusi

daya dan panel kontrol adalah:

1) Lapor ke instansi terkait, PLN bagian distribusi.

2) Menginformasikan pada pimpinan Industri dan pada konsumen yang

Page 4: Gambar Panel

bersangkutan

3) Siapkan tulisan/petunjuk/informasi umum yang diperlukan

4) Siapkan peralatan yang diperlukan

5) Fahami langkah kerja dan K3 yang berkaitan dengan panel

Sop panel listrik

Overhole (perawatan)

Dari pengaman yang kapasitasnya terkecil ke pengaman yang kapasitasnya terbesar yakni: SSDP

(Sub-Sub Distribution Panel) ® SDP (Sub Distribution Panel) ® panel APP (Alat Pelindung dan

Peukur) ® panel induk.

Comitioning ( pengoperasian )

Saat pengoperasian panel distribusi maka kita harus memulai dari pengaman yang kapasitasnya

terbesar menuju ke yang terkecil. Yakni: panel induk ® panel APP (Alat Pelindung dan Peukur) ® SDP

(Sub Distribution Panel) ® SSDP (Sub-Sub Distribution Panel)

Sop switch gear

Overhole pada sisi outgoing

1. CB (circuit breker dioffkan terlebih dahulu,karena bekerja dalam keadaan ada beban).

2. DS (disconnecting switch) dioffkan secara interlock ES akan on sehingga tegangan yang

tersisa akan terbuang ketanah.

3. Perbaikan dan perawatan dapat dilakukan.

Overhole pada sisi matering

1. Pada sisi outgoing harus dalam kondisi off kemudian

2. DS pada sisi matering di offkan

3. ES pada metering akan On

4. Perbaikan dan perawatan dapat dilakukan.

Overhole pada sisi incoming

1. Pada sisi outgoing dan matering harus dalam kondisi off kemudian

Page 5: Gambar Panel

2. DS pada sisi matering di offkan

3. ES pada metering akan On

4. Perbaikan dan perawatan dapat dilakukan.

Prosedur k3

Dalam melakukan perawatan dan perbaikan pada panel listrik dan switch gear maka perlu

diperhatikan keselamatan dan kesehatan kerjanya yang meliputi:

1. Diri sendiri.

K3 diri sendiri berarti orang yang melaksanakan pekerjaan harus memperhatikan dan menggunakan

alat-alat pelindung diri.contohnya :

a. Memakai baju pengaman / baju kerja

b. Memakai Sarung tangan karet,dll

2. Orang lain.

Pada saat melakukan pekerjaan harus diperhatikan pula keselamatan orang lain salah satu

contohnya yaitu

a. Memberi tanda atau peringatan

b. Menempatkan barang-barang yang jauh dari jangkauan orang lain.

3. Peralatan kerja.

Peralatan yang digunakan harus sesuai dengan apa yang seharusnya menjadi tugas dari peralatan

tersebut.

4. Lingkungan .

kegiatan pemeliharaan

Ada empat jenis pemeliharaan yaitu:

a) Predective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredeksi kondisi suatu

peralatan listrik.

Page 6: Gambar Panel

b) Preventive Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan

secara tiba-tiba dan untuk memeper-tahankan untuk kerja peralatan yang optmum sesuai umur

teknis peralatannya.

c) Corrective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada waktu-waktu

tertentu

d) Breakdown Maintenance adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan mendadak

yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.

Pemeliharaan cubicle 20 kv dapat dibedakan menjadi 4 macam,yaitu:

1. Pemeliharaan rutin

2. Pemeliharaan korektif

3. Pemeliharaan prediktif

4. Pemeliharaan darurat (emergency)

1) Pemeliharaan rutin

a. Harian (inpeksi)

Faktor berikut ini yang akan mempengaruhi keputusan kapan untuk inspeksi:

1). Skedul shutdown (turn around).

2). Emergency Shutdown

3). Kondisi tidak normal atau tidak biasa.

4). Terjadi gangguan pada penyulang atau bus.

5). Kondisi atmosfir yang ekstrim seperti: panas, dingin, heavy cold, rain, snow high wind, fog, smog, salt spray, high

humidity, perubahan temperatur yang tidak biasa dan lain-lain.

6). Persyaratan dan jadwal pemeliharaan.

Inspeksi sebagian mungkin saja dilakukan jika bagian lain tidak diperbolehkan untuk tidak beroperasi.

b. Mingguan yaitu Pemeliharaan berupa monitoring keadaan panel ataupun switch gear yang

dilakukan oleh petugas patroli setiap Mingguan serta dilaksanakan dalam keadaan operasi.

c. Bulanan (kondisi operasi)

d. Enam bulanan /semesteran ( kondisi padam )

e. Tahunan adalah pemeliharaan yang berupa Pengukuran dan pengujian untuk Kompnen

panel dan switch gear dan dilakukan oleh petugas Pemeliharaan setiap tahun dan

dilaksanakan dalam keadaan Padam

Page 7: Gambar Panel

2) Pemeliharaan korektif

a. Pemeliharaan terminal

b. Mengatasi suara getaran akibat korona

c. Pengecekan partial discharge kabel daya

d. Mengganti minyak PMT

e. Penggantian/menambah gas SF6

f. Pengukuran keserempakan kontak PMT

3) Pemeliharaan prediktif

Pemeliharaan prediktif yang dilakukan antara lain:

a. Pengukuran partal discharge yaitu pengukuran tingkat kebocoran isolasi pada permukaan

terminasi pada kabel daya jika terlalu tinggi dapat mengakibatkan kerusakan isolasi.

b. Pengukuran titik panas dengan infra red thermovision , dimaksudkan untuk memonitor suhu

pada sambungan atau klem – klem peralatan jika terlalu tinggi (overheathing) akan merudak

peralatan.

4) Pemeliharaan darurat (emergency)

Pemeliharaan ini hanya dilakukan pada saat terjadi suatu problem/masalah tertentu dan bersifat

mendadak saja.

Menerapkan data hasil survey dalam kegiatan di sekolah

Setelah melakukan survey kita dapat mempelajari dan menerapkanya dalam kegiatan pelajaran di

sekolah seperti:

Pada saat pengambilan data survey kita mengamati dan member kesimpulan tentang fungsi

kontaktor yang upnormal karena sudah sering dipakai sehingga kontaktor tersebut sudah berdebu

didalamnya sehingga kontak – kontak kontaktor tidak menghubungkan aliran arus listrik dengan

sempurna maka kita membongkar kontaktor tersebut dengan tujuan membersihkan bagian

dalamnya.

Pada kegiatan belajar disekolah kita menemukan kondisi kontaktor yang sama pada kondisi seperti

diatas maka kita sudah bisa menebak tempat permasalahan kontaktor tersebut.

Melakukan perawatan ringan panel tenaga

Page 8: Gambar Panel

Melakukan perawatan ringan panel tenaga

Panel distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan berfungsi untuk mendistribusikan

energi listrik dari panel daya atau sumber listrik ke beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga

maupun untuk instalasi penerangan untuk itu dilakukan pemeliharaan dan perawatan panel listrik

dan switch gear. Fungsi pemeliharaan peralatan panel daya listrik adalah untuk menjamin

kontinyuitas penyaluran tenaga listrik dan keandalan.

Panel ditribusi listrik harus memperhatikan persyaratan sesuai dengan PUIL yaitu:

a) Semua penghantar/kabel harus disusun rapi

b) Semua komponen harus dipasang rapi

c) Semua bagian yang bertegangan harus terlindung

d) Semua komponen terpasang dengan kuat

e) Jika tejadi gangguan tidak akan meluas

f) Mudah diperluas/dikembangkan jika diperlukan

g) Mempunyai keandalan yang tinggi

Melakukan perawatan ringan panel tenaga berarti melakukan kegiatan untuk memelihara kondisi seluruh bagian dari panel

daya demi untuk menjaga fungsi dari panel tersebut tanpa melakukan kegiatan – kegiatan yang menuju untuk mengganti

atau melakukan perubahan. misalnya:

Membersihkan debu – debu yang ada pada panel tenaga.

Membersihkan kotoran – kotorn ataupun benda-benda yang mengganggu kerja dari komponen panel tenaga.

Melukan pengecekan

Setiap komponen harus memenuhi syarat – syarat di bawah ini;

(a) Jenis komponen harus sesuai dengan kegunaanya.

(b) Kemampuan harus sesuai dengan keperluannya,

dan lain – lain.

Kebutuhan alat dan bahan

Peralatan yang diperlukan saat pemeliharaan panel bertegangan adalah:

1. Alat ukur Volt meter

Page 9: Gambar Panel

2. Sarung tangan karet,

3. Tespen,

4. Clear contac,

5. pengaman untuk melindungi badan dari sentuhan listrik,

6. bila saat panel dalam keadaan tidak bertegangan dengan alat pembersih panel, Obeng, meger ohm,

dan alat tangan lainnya

Melakukan perawatan sesuai sop

1. Buatlah jadwal perawatan rutin.

2. Pada saat melakukan yang mengharuskan mematikan panel maka ininlah urutanya:

Dari pengaman yang kapasitasnya terkecil ke pengaman yang kapasitasnya terbesar .

Buatlah catatan hasil perawatan setiap kali melakukan perawatan agar kita dapat mengetahui kondisi komponen dan kapan waktu kita untuk menggantinya

Melakukan perawatan ringan pada panel control

Melakukan perawatan ringan pada panel control

Melakukan perawatan ringan pada panel control berarti kita hanya melakukan usaha dimana usaha yang kita

lakukan hanya sebagian kecil saja yakni melakukan perawatan pada bagian luar panel ataupun komponen dalam panel

saja .misalnya:

Membersihkan debu – debu yang ada pada panel control.

Membersihkan kotoran atau benda-benda yang ada pada komponen panel control.agar tidak mengganggu fungsi komponen,

Melukan pengecekan kondisi komponen panel.

Setiap komponen harus memenuhi syarat – syarat di bawah ini;

(a) Jenis komponen harus sesuai dengan PENGGUNAANNYA

(b) Kemampuan harus sesuai dengan keperluannya,

dan lain – lain.

Peralatan – peralatan yang digunakan saat pemeliharaan panel listrik

Peralatan yang diperlukan saat pemeliharaan panel bertegangan adalah:

Page 10: Gambar Panel

1. Alat ukur Volt meter

2. Sarung tangan karet,

3. Tespen,

4. Clear contac,

5. pengaman untuk melindungi badan dari sentuhan listrik,

6. bila saat panel dalam keadaan tidak bertegangan dengan alat pembersih panel, Obeng,

meger ohm, dan alat tangan lainnya

Melakukan perawatan sesuai sop

1. Buatlah jadwal perawatan rutin.

2. Pada saat melakukan yang mengharuskan mematikan panel maka ininlah urutanya:

Dari pengaman yang kapasitasnya terkecil ke pengaman yang kapasitasnya terbesar .

3. Buatlah catatan hasil perawatan setiap kali melakukan perawatan agar kita dapat mengetahui kondisi komponen

dan kapan waktu kita untuk menggantinya.

4. Setelah selesai melakukan pemeriksaan maka kita harus melaporkanya kepada pihak yang brwenang untuk

menindak lanjuti keadaan panel control tersebut.

panel listrik dan switch gear

Jenis – jenis panel listrik dan switch gear

Switchgear

panel distribusi yang mendistribusikan beban kepanel-panel yang lebih kecil kapasitasnya. Dalam

bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main

distribution Board) dan sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main Distribution

Board).

Pada pelaksanaannya banyak pelaku dilapangan menggunakan istilah yang berbeda-beda, kadang ada

yang menyebut Distribution Board, Switchgear, MCC, Panel dan sebagainya.

BAGIAN – BAGIAN SWITCHGEAR

Cubicle 20 kV adalah komponen peralatan-peralatan untuk memutuskan dan menghubungkan, pengukuran

tegangan, arus, maupun daya, peralatan proteksi, dan kontrol,Disebut cubcle karena peralatan-peralatan tersebut dikemas

plat blok berbentuk almari denga pintu di badian depan yang bisa di buka dan di tutup menurut standar Operasi yang

diminta,Cubicle 20 kV atau Swichgear 20 kV ini berisi peralatan-peralatan :

Page 11: Gambar Panel

Bus bar

Circuit Breaker

Load Break Switch (. LBS )

Disconnecting Switch ( DS ) atau Switch ( S )

Earthing Switch ( ES )

Current Transformer (Trafo Arus ), ( CT )

Potential Transformer ( Trafo Tegangan ), ( PT' )

Peralatan Ukur ( Volt meter, ampere meter, dsb )

Rele proteksi

Interlocking ( kontrol )

Dikatakan cubicle 20 KV atau Switchgear 20 kV, karena peralatan-peralatan tersebut bekerja pada tegangan nominal

fasa-fasa 20 kV, vang termasuk kategori tegangan menengah ( > I KV hingga 35 kV )

Setelah melalui gardu induk PLN ,tegangan 20 KV tersebut memasuki Switch Gear Panel

.dimana didalam 20 KV Switch Gear Panel terdiri dari 3 macam bagian yaitu:

1. Incoming Switch Gear.

2. Matering Panel.

3. Load Break Switch

1. Incoming Switch Gear.

Didalam Incoming Switch Gear terdapat bagian –bagian tertentu yaitu:

GCB (Gas Circuit Breker).

Adalah breker utama yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus power supply yang masuk

dari PLN .GCB menggunakan media isolasi SF6,dimana sf6 adalah sebagai “media isolasi yang

berfungsi untuk meredam bunga api”yang terjadi pada saat Switching dan SF6 ini merupakan gas

yang tidak berbau dan tidak mudah terbakar.

ACB (Air Citcuit Breker).

Fungsi ACB ini merupakan saklar utama yang berfungsi sebagai pemutus dan penghubung power

supply yang masuk dari PLN .

Page 12: Gambar Panel

Akan tetapi pada ACB ini menggunakan media isolasi dengan udara yang berfungsi meredam bunga

api.

Incoming Available Light.

Adalah lampu indikasi yang akan menyala jika ada power dari PLN (bertegangan).

DC Control Source Light.

Adalah sebuah lampu indikator yang berfungsi sebagai indikator power supply DC untuk control

MDP.

CB On Light.

Adalah lampu indikator yang menunjukan breker dalam posisi On.

CB Off Light.

Adalah lampu indikator yang menunjukan breker dalam posisi Off.

CB Trip Light.

Adalah lampu indikator yang menunjukan breker dalam posisi Trip atau terdapat gangguan.

CB Spring Changed Light.

Adalah lampu indikator untuk mengetahui Pompa Circuit Breker telah bekerja.

Emergency Stop Button.

Adalah sakelar tekan untuk memutuskan hubungan power supply apabila dalam keadaan Emergency

/ Darurat.

Alarm Reset Button.

Adalah sakelar tekan untuk mereset alarm.

2. Matering Panel

Didalam metering panel terdapat bagian-bagian yaitu:

Ampere Meter(R-Y-B).

Adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus yang mengalir melalui fasa (R-Y-B)

Power Factor Meter.

Adalah alat yang digunakan untuk mengukur factor daya (cos j) dari PLN..

KWh Meter.

Adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya yang digunakan oleh PT.ETERIDO NUSA GRAHA

(ENG).

Frequensi Meter.

Adalah alat yang digunakan untuk mengukur frekuensi tegangan dari PLN.

Watt Meter.

Adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya yang disupply dari PLN.

Page 13: Gambar Panel

Alarm Stop Button.

Adalah tombol tekan yang digunakan untuk mematikan alarm saat terjadi gangguan.

Reset Button.

Adalah tombol tekan yang digunakan untuk mengembalikan posisi kontak-kontak sakelar otomatis

dalam kondisi normal.

Buzzer.

Adalah pengubah gelombang – gelombang listrik menjadi getaran suara yang digunakan sebagai

alarm (peringatan).

Earth Fault Relay.

Adalah sakelar otomatis yang akan trip jika adanya arus bocor ketanah.

Over Current Relay.

Adalah sakelar circuit breker yang akan trip jika kelebihan arus.

Current Test Terminal (CTT).

Adalah terminal yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya arus listrik di Matering

Panel.

Volt Test Terminal (VTT).

Adalah terminal yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya tegangan listrik di

Matering Panel.

3. Load Breker Switch Panel.

Didalam panel terdapat LBS (Load Breker Switch) yang digunakan sebagai pengaman LBS yang

terpasang ini mempunyai kemampuan menahan arus sampai sebesar 400A dan LBS ini mempunyai 3

lampu tanda yaitu:

LBS On Light.

Adalah lampu indikator yang menunjukan bahwa LBS dalam posisi On.

LBS Off Light.

Adalah lampu indikator yang menunjukan bahwa LBS dalam posisi Off.

LBS Trip Light.

Adalah lampu indikator yang menunjukan bahwa LBS dalam posisi Trip.

Setelah melewati 20 KV Switch Gear Panel power supply yang bertegangan 20 KV tersebut

dihubungkan dengan sisi primer atau sisi tegangan tinggi Transformator.

Page 14: Gambar Panel

Transformator tersebut menurunkan tegangan (Step Down Transformer) dan mempunyai

kapasitas sebesar 4000 KVA,3 Fasa , 50 Hertz ,

Macam – macam panel listrik

1. panel tenaga .

panel ini digunakan untuk membagi tenaga atau daya listrik.

2. panel control ( pengendali ).

Panel kontrol listrik adalah peralatan yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan beban

listrik di bengkel listrik atau industri yang menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya. Setiap

beban motor listrik berdaya besar diindustri selalu dilengkapi dengan panel kontrol listrik. Guna

mengoperasikan motor listrik dimana motor listrik dapat dikendalikan dari dekat maupun jauh

diperlukan alat kontrol sebagai penghubung sekaligus sebagi pengatur. Agar motor dan alat

kontrolnya dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya, banyak faktor yang harus

dipertimbangkan baik mesin maupun alat kontrolnya. Dalam praktek penggunaan alat kontrol

disesuaikan kebutuhannya contohnya:

1. Pengontrolan permulaan jalan (start)

2. Pengontrolan berhenti (Stop)

3. Pengontrolan membalik arah putaran (Forward Reverse)

4.Pengontrolan pengaturan kecepatan (speed regulation)

Fungsi dan karakteristik Komponen pada panel kontrol listrik

1. Saklar magnet / Magnetic Contactor

Kontaktor magnet adalah suatu alat penghubung rangkaian listrik(saklar) yang bekerja atas dasar

magnet lstrik. Kontaktor itu ada dua jenis yaitu kontaktor magnet arus searah dan kontaktor dengan

arus bolak-balik. Kontaktor arus searah kumparannya tidak menggunakan kumparan hubung singkat,

sedang kontaktor arus bolak-balik inti magnet dipasang kumparan hubung singkat.

Kontaktor dibedakan menjadi 2 (dua) bagian:

a) Kontaktor utama

b) Kontaktor bantu

Page 15: Gambar Panel

2. Pengaman motor ( Over Load )

Over Load/saklar termis selalu dipasang seri dengan beban yang berfungsi sebagai pengaman.

Apabila terjadi kelebihan beban, hubung singkat atau gangguan lainnya yang mengakibatkan naik

arus secara otomatis, saklar termis akan bekerja memutuskan arus listrik dengan beban sehingga

keamanan beban terjagaAdapun saklar termis bekerja atas dasar panas. Saklar termis ini dibuat dari

dua logam yang disatukan yang dikenal dengan bimetal yang masing-masing mempunyai koefisien

muai yang berbeda (yang satu mudah memuai dan yang lainya tidak mudah memuai). Dengan

demikian apabila kena panas akibat arus listrik melewati ketentuan, plat bimetal akan membengkok

menjauhi plat yang tidak mudah memuai akhirnya plat tidak sambung, dan apabila arus yang

mengalir normal atau panas normal maka plat tersebut akan ke posisi semula yang akhirnya arus

listrik akan mengalir lagi. Perhatikan gambar berikut:

3. MCB/miniatur circuit breaker

MCB atau pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan rangkaian apabila ada arus yamg mengalir

dalam rangkaian atau beban listrik melebihi dari kemampuanya. Misalnya adanya konsleting dan

lainnya. Pemutus tenaga ada yang untuk satu phase dan ada yang untuk 3 phase. Untuk 3 phase

terdiri dari tiga buah pemutus tenaga 1 phase yang disusun menjadi satu kesatuan. Pemutus tenaga

mempunyai posisi saat menghubungkan maka antara terminal masukan dan terminal keluaran MCB

akan kontak. Pada posisi saat ini MCB pada kedudukan 1 (ON), dan saat ada gangguan MCB dengan

sendirinya akan melepas rangkaian secara otomatis kedudukan saklarnya 0 (OFF), saat ini posisi

terminal masukan dan keluaran MCB tidak sambung.

4. Time Delay relay (TDR)

Relai penunda waktu digunakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diatus/sistel menurut

kebutuhan. Setelah distel ia tidak boleh dirubah sampai pada saat yang ditentukan, posisinya akan

berubah sendiri.Relai ini dapat digunakan untuk instalasi otomatis seperti:

1.Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatis pada motor

2.Mengubah arah putaran motor secara otomatis

3.Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya.

cara kerja

Page 16: Gambar Panel

Apabila arus listrik mengalir pada terminal 2 dan 7(kumparan) dan waktu sudah diatus maka posisi

semula titik 3–1 dan 6–8 terbuka sedangkan titik 4–1 dan titik 5-8 tertutup. Setelah waktunya sudah

tercapai maka posisi sekarang menjadi: titik 3–1 dan 6-8 menutup dan titik 4–1 dan 5–8 membuka.

Posisi tersebut akan tidak berubah, kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali ke semula.

Coba perhatikan gambar konstruksi dari soket/kedudukan TDR dan TDR dibawah ini:

5. Tombol

Saklar tekan/tombol (push button), ada dua macam yaitu tombol tekan normally open (NO) dan

tombol tekan normallly close (NC). Konstruksinya tombol tekan ada beberapa jenis, yaitu jenis

tunggal ON dan OFF dibuat secara terpisah dan ada juga yang dibuat satu tempat. Jenis ini untuk

satu tombol dapat untuk ON dan OFF tergantung keinginan penggunaannya. Tombol tekan tunggal

terdiri dari dua terminal, sedang tombol tekan ganda terdiri dari empat terminal