Gaga San

10
GAGASAN Kondisi Terkini di Masyarakat Terkait Masalah Virus Influenza Virus Influenza Influenza merupakan penyakit virus akut yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini endemi di seluruh dunia dan sering menjadi endemi di banyak negara. Penyebab influenza adalah virus influenza tipe A, B, dan C. Virus influenza tipe A dapat menular dari unggas ke mamalia dan manusia, sedangkan virus Influenza tipe B dan tipe C hanya terjadi pada manusia. Virus influenza termasuk family Orthomyxoviridae, berukuran 200 nm dan mempunyai selubung virion. Terdapat tiga tipe virus influenza, yaitu tipe A, B, dan C. Virus influenza tipe A terdiri dari 3 subtipe, yaitu H1N1, H2N2, dan H3N2. Tipe A sering menimbulkan epidemi dan pandemi yang luas, tipe B menyebabkan epidemi atau KLB regional dan tipe C umumnya hanya menimbulkan KLB yang kecil dan terlokalisir (Soedarto, 2010). Penyebaran Influenza Virus influenza tipe A sering menimbulkan epidemi yang berulang setiap 2-4 tahun. Pandemi influenza pernah terjadi pada tahun 1889, 1918, 1957 dan tahun 1968. World Health Organization (WHO) padda 3 Mei 2009 melaporkan telah terjadinya penyebaran virus baru influenza tipe A (H1N1) di 18 negara yang mulai terjadi di Mexico dan menimbulkan korban puluhan orang meninggal dunia. Negara- negara yang melaporkan penderita influenza baru adalah Amerika Serikat, Meksiko, Canada, Jepang, Spanyol dan Inggris, dan 74 orang diantaranya (tanggal 18 Mei 2009) meninggal dunia, sebagian besar di Meksiko (68 orang).

description

PKM gt gagal

Transcript of Gaga San

GAGASANKondisi Terkini di Masyarakat Terkait Masalah Virus InfluenzaVirus InfluenzaInfluenza merupakan penyakit virus akut yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini endemi di seluruh dunia dan sering menjadi endemi di banyak negara. Penyebab influenza adalah virus influenza tipe A, B, dan C. Virus influenza tipe A dapat menular dari unggas ke mamalia dan manusia, sedangkan virus Influenza tipe B dan tipe C hanya terjadi pada manusia. Virus influenza termasuk family Orthomyxoviridae, berukuran 200 nm dan mempunyai selubung virion. Terdapat tiga tipe virus influenza, yaitu tipe A, B, dan C. Virus influenza tipe A terdiri dari 3 subtipe, yaitu H1N1, H2N2, dan H3N2. Tipe A sering menimbulkan epidemi dan pandemi yang luas, tipe B menyebabkan epidemi atau KLB regional dan tipe C umumnya hanya menimbulkan KLB yang kecil dan terlokalisir (Soedarto, 2010). Penyebaran InfluenzaVirus influenza tipe A sering menimbulkan epidemi yang berulang setiap 2-4 tahun. Pandemi influenza pernah terjadi pada tahun 1889, 1918, 1957 dan tahun 1968. World Health Organization (WHO) padda 3 Mei 2009 melaporkan telah terjadinya penyebaran virus baru influenza tipe A (H1N1) di 18 negara yang mulai terjadi di Mexico dan menimbulkan korban puluhan orang meninggal dunia. Negara-negara yang melaporkan penderita influenza baru adalah Amerika Serikat, Meksiko, Canada, Jepang, Spanyol dan Inggris, dan 74 orang diantaranya (tanggal 18 Mei 2009) meninggal dunia, sebagian besar di Meksiko (68 orang). Korban influenza baru yang mengalami gejala klinis berat dan yang meninggal dunia umumnya berumur di bawah 60 tahun, yang sebelumnya sehat badannya. Meskipun demikian pada pandemic tahun 2009, infeksi influenza A baru (H1N1) umumnya hanya menimbulkan gejala klinis ringan dan sembuh dengan sendirinya, dan jarang menyebabkan kematian penderita. Berbeda dengan influenza baru yang terjadi di tahun 2009, pada influenza musiman (seasonal influenza) yang terjadi berkala setiap tahun jumlah penderita yang mengalami gejala klinis berat dan yang meninggal dunia umunya berumur di atas 65 tahun (Soedarto, 2010).Wabah influenza terutama disebabkan oleh virus influenza tipe A, sedangkan virus influenza tipe B dan C hanya menyebabkan epidemi sporadik di daerah tertentu saja. Infeksi oleh virus influenza subtipe antigen tertentu dapat terjadi pada berbagai jenis hewan, misalnya babi, kuda, dan unggas. Penularan antar spesies dengan virus influenza dilaporkan telah terjadi antara babi, manusia dan unnggas. Hal ini disebabkan oleh terjadinya penularan antar spesies dan pencampuran gen (gene reassortment) yang menyebabkan munculnya subtipe baru yang lebih virulen. Pandemi influenza tahun 1918, 1957 dan 1968 diduga disebabkan oleh virus influenza yang genetik ada hubungannya dengan virus influenza pada burung. Epidemi influenza terjadi secara tiba-tiba, menyebar dengan cepat dan mencapai puncaknya dalam waktu 3 bulan. Sesudah itu, epidemic akan berakhir dengan segera (Soedarto, 2010).Di daerah dengan 4 musim epidemic influenza umumnya terjadi di musim dingin, sedangkan di daerah tropis wabah sering terjadi di musim penghujan, meskipun KLB atau kasus sporadis dapat terjadi setiap bulan. Daerah dengan populasi padat penduduk terutama anak-anak merupakan predisposisi utama terjadinya epidemic influenza. Pada orang berusia lanjut, influenza sering diikuti infeksi sekunder, misalnya pneumonia bakteril (Soedarto, 2010).Deteksi Virus Influenza A dalam AerosolPada dasarnya terdapat 3 mode penularan virus influenza: transmisi melalui droplet berukuran besar, transmisi secara langsung antara tangan yang terkontaminasi dengan mukosa hidung, dan transmisi aerosol. Aerosol sendiri berarti partikel cair atau padat yang tersuspensi dalam udara atau gas dan berukuran cukup kecil sehingga dapat bertahan di udara karena memiliki laju pengendapan yang rendah (Antari, 2009).Partikel aerosol secara garis besar dapat dibagi menjadi droplet respirasi berukuran besar dan droplet nuklei. Droplet berukuran besar berdiameter >5-10 m dan terlibat dalam transmisi penyakit influenza jarak dekat. Droplet nuklei, yaitu droplet yang dapat terbentuk dari evaporasi droplet berukuran besar, berukuran