Gabungan Kuliah Sinus Dan Tonsil
description
Transcript of Gabungan Kuliah Sinus Dan Tonsil
Tumor Hidung Tumor Hidung dan Sinus dan Sinus
ParanasalisParanasalis
Tumor jinak dan tumor ganas hidung Tumor jinak dan tumor ganas hidung & sinus paranasal jarang tjd, tetapi & sinus paranasal jarang tjd, tetapi perlu diketahui utk:perlu diketahui utk:
Membedakan tumor jinak atau ganasMembedakan tumor jinak atau ganas Mengenali gejala dini tumor ganas Mengenali gejala dini tumor ganas
dirujuk ke dokter THTdirujuk ke dokter THT
Tumor jinak pada hidung & sinus Tumor jinak pada hidung & sinus paranasalparanasal
Osteoma Osteoma Ossifying fibroma (fibrous dysplasia)Ossifying fibroma (fibrous dysplasia) PapillomaPapilloma HemangiomaHemangioma
Tumor ganas pada bagian luar Tumor ganas pada bagian luar hidung:hidung:
Basal cell carcinoma (Rodent ulcer)Basal cell carcinoma (Rodent ulcer) Keratinizing Squamous Cell CarcinomaKeratinizing Squamous Cell Carcinoma Melanoma malignaMelanoma maligna
Tumor ganas pada hidung & sinus Tumor ganas pada hidung & sinus paranasalparanasal Dari Dari EpitelEpitel::
Squamous Cell Carcinoma Squamous Cell Carcinoma Adeno CarcinomaAdeno Carcinoma Adeno Cystic CarcinomaAdeno Cystic Carcinoma Undifferentiated CarcinomaUndifferentiated Carcinoma
Dari Dari MesenkhimMesenkhim:: Osteo SarcomaOsteo Sarcoma Chondro SarcomaChondro Sarcoma Lymphoma MalignaLymphoma Maligna
57%18%
10%
OsteomaOsteoma Proliferasi tulang padat pada sinus Frontalis Proliferasi tulang padat pada sinus Frontalis
dan sinus Ethmoidalisdan sinus Ethmoidalis Sefalgia, sinusitis berulang, rasa tertekan pada Sefalgia, sinusitis berulang, rasa tertekan pada
orbitaorbita Dx: X-fotoDx: X-foto Tx: observasi - operasiTx: observasi - operasi
Ossifying FibromaOssifying Fibroma Penonjolan unilateral tulang wajahPenonjolan unilateral tulang wajah Berasal dari periosteum atau periodontal Berasal dari periosteum atau periodontal
membranmembran Anak atau dewasa (usia 20-40 th)Anak atau dewasa (usia 20-40 th) Wanita > priaWanita > pria Mandibula > maksilaMandibula > maksila Dx: X-fotoDx: X-foto Tx: operasi untuk kosmetikTx: operasi untuk kosmetik
Fibrous dysplasiaFibrous dysplasia Mrp defek perkembangan atau metaplasia Mrp defek perkembangan atau metaplasia
fibro-oseusfibro-oseus Banyak pd dekade IBanyak pd dekade I Perempuan > Laki-lakiPerempuan > Laki-laki Maksila > mandibulaMaksila > mandibula Dx: X-fotoDx: X-foto Tx: operasiTx: operasi
Kista dentigerus/folikulerKista dentigerus/folikuler Kista otontogenikKista otontogenik Unilokuler, mahkota tempat asal kelainan Unilokuler, mahkota tempat asal kelainan
yg belum mengalami erupsi menghadap ke yg belum mengalami erupsi menghadap ke kistakista
Sebab: akumulasi cairan diantara reduksi Sebab: akumulasi cairan diantara reduksi enamel epitel dan enamel permukaan gigienamel epitel dan enamel permukaan gigi
Klinis: benjolan pd mandibula/maksilaKlinis: benjolan pd mandibula/maksila Dx: X-foto (AP/lat, panoramik, Eisler, Dx: X-foto (AP/lat, panoramik, Eisler,
Water’s)Water’s) Tx: operasi (ekskokleasi)Tx: operasi (ekskokleasi)
Kista RadikulerKista Radikuler Kista odontogenik Kista odontogenik berasal dari inflamasi berasal dari inflamasi
yang disebabkan berasal dari karies akibat yang disebabkan berasal dari karies akibat rangsangan kronik, terbentuk granuloma di rangsangan kronik, terbentuk granuloma di tulang rahang sekitar akar gigi yg kmd tulang rahang sekitar akar gigi yg kmd mengalami nekrosis di bag sentral mengalami nekrosis di bag sentral shg tjd shg tjd kista infeksi unilokulerkista infeksi unilokuler
Kista menghadap ke akar gigi (srg di Kista menghadap ke akar gigi (srg di premolar & molar)premolar & molar)
Dx: X-fotoDx: X-foto Tx: operasiTx: operasi
PapillomaPapilloma Inverted papillomaInverted papilloma Orang tuaOrang tua Sering residif ganas (squamous cell Sering residif ganas (squamous cell
carcinoma)carcinoma) Mirip polip nasiMirip polip nasi Dx: biopsiDx: biopsi Tx: operasiTx: operasi
HemangiomaHemangioma KongenitalKongenital Epistaksis, buntu hidungEpistaksis, buntu hidung Dx: biopsiDx: biopsi Tx: operasiTx: operasi
Basal cell carcinoma (Rodent Ulcer)Basal cell carcinoma (Rodent Ulcer) Usia 60-70 thUsia 60-70 th Mula-mula nodul lunak, retraksi di tengah, Mula-mula nodul lunak, retraksi di tengah,
tumbuh lambat kmd meluas ke sekitarnya tumbuh lambat kmd meluas ke sekitarnya dan infiltrasi ke jar di bawahnyadan infiltrasi ke jar di bawahnya
Tidak metastaseTidak metastase Dx: biopsiDx: biopsi Tx: operasiTx: operasi
Keratinizing squamous cell Keratinizing squamous cell carcinomacarcinoma
Mula-mula nodul lunak utk waktu yg lama, Mula-mula nodul lunak utk waktu yg lama, mendesak, tumbuh cepat, terjadi ulserasimendesak, tumbuh cepat, terjadi ulserasi
Cepat tjd metastase ke limfonodiCepat tjd metastase ke limfonodi Dx: biopsiDx: biopsi Tx: operasiTx: operasi
Melanoma malignaMelanoma maligna Kanker kulit yg paling seringKanker kulit yg paling sering Usia 20-60 thUsia 20-60 th Seperti tahi lalat bertambah luas dg cepat, Seperti tahi lalat bertambah luas dg cepat,
berbentuk benjol, dapat membentuk satelit berbentuk benjol, dapat membentuk satelit di sekitarnyadi sekitarnya
Tjd metastaseTjd metastase Pd bagian luar hidung, septum nasiPd bagian luar hidung, septum nasi EpistaksisEpistaksis Konsultasi dg ahli penyakit kulitKonsultasi dg ahli penyakit kulit Hindari biopsiHindari biopsi Operasi radikal secepat mungkin, Operasi radikal secepat mungkin,
dilanjutkan kemoterapidilanjutkan kemoterapi
Tumor ganas Tumor ganas sinonasalsinonasal
Semua jenis tumor ganas penanganannya Semua jenis tumor ganas penanganannya samasama
3% tumor ganas daerah kepala & leher3% tumor ganas daerah kepala & leher Peringkat no. 2/3 di bidang THTPeringkat no. 2/3 di bidang THT Letak tumor & kemungkinan Letak tumor & kemungkinan
perluasannya:perluasannya: Sinus maksilarisSinus maksilaris : 60%: 60% Rongga hidungRongga hidung : 20%: 20% Sinus etmoidalisSinus etmoidalis : 15%: 15% Vestibulum nasiVestibulum nasi : 4%: 4% Sinus frontalis & sfenoid Sinus frontalis & sfenoid : 1%: 1%
Laki-laki : wanita = 2 : 1Laki-laki : wanita = 2 : 1
Etiologi:Etiologi: Pasti ???Pasti ??? Kelainan/kerusakan konstitusi genetikKelainan/kerusakan konstitusi genetik
Tumor ganas sinus maksilaris Tumor ganas sinus maksilaris byk pd org Jepang byk pd org Jepang Karsinogenik kimiawiKarsinogenik kimiawi
Kerusakan gen yg mengatur pertumbuhan & diferensiasi Kerusakan gen yg mengatur pertumbuhan & diferensiasi selsel
(proto-onkogen (proto-onkogen onkogen) onkogen)1.1. Langsung (direct acting carcinogen) Langsung (direct acting carcinogen)
Gas mustardGas mustard
2.2. Tak langsung (pro carcinogen)Tak langsung (pro carcinogen) Ion radium, isopropil alkoholIon radium, isopropil alkohol
Lingkungan hidupLingkungan hidup(85% kanker (85% kanker ok/ pengaruh lingkungan hidup) ok/ pengaruh lingkungan hidup) Terutama pd industri/pabrik: kayu, nikel (debu nikel), Terutama pd industri/pabrik: kayu, nikel (debu nikel),
krom, sepatu, arloji, batere, pemutih, gelas, bahan krom, sepatu, arloji, batere, pemutih, gelas, bahan penyamak kulitpenyamak kulit
Letak tumor & prognosisnyaLetak tumor & prognosisnya
Sebileau’s Three Planes
Level I ke level II prognosis makin jelek
Infrastruktur
Mesostruktur
Suprastruktur
Ohngren’s PlaneAnterior prognosisnya baik
Posterior prognosisnya jelek
Gejala tumor ganas pd hidung & sinus Gejala tumor ganas pd hidung & sinus paranasalparanasal
Untuk waktu agak lama tanpa keluhan sehingga Untuk waktu agak lama tanpa keluhan sehingga diagnosis diagnosis
dini sulitdini sulit
Gejala awal yg perlu diperhatikanGejala awal yg perlu diperhatikan Usia lanjutUsia lanjut Obstruksi nasi unilateralObstruksi nasi unilateral Rinore unilateralRinore unilateral Epistaksis unilateralEpistaksis unilateral Foetor nasiFoetor nasi Hipoestesi cabang N. TrigeminusHipoestesi cabang N. Trigeminus Rasa tertekan wajah & kepalaRasa tertekan wajah & kepala
Gejala perluasan tumor ke jaringan Gejala perluasan tumor ke jaringan sekitarnyasekitarnya
Sefalgi Sefalgi perluasan ke intra kranial perluasan ke intra kranial Gangguan gerakan bola mataGangguan gerakan bola mata Pendesakan bola mataPendesakan bola mata Pembengkakan daerah medial canthus, Pembengkakan daerah medial canthus,
palpebra, pipi, palatum dan alveolarpalpebra, pipi, palatum dan alveolar Gigi rahang atas goyangGigi rahang atas goyang Pembesaran limfonodi regionalPembesaran limfonodi regional
DiagnosisDiagnosis AnamnesisAnamnesis Pemeriksaan THTPemeriksaan THT EndoskopiEndoskopi Biopsi Biopsi diagnosis pasti diagnosis pasti X-foto (Water’s, skull lateral, Rheeze), CT X-foto (Water’s, skull lateral, Rheeze), CT
scan, MRIscan, MRI Konsultasi dg ahli penyakit mata dan sarafKonsultasi dg ahli penyakit mata dan saraf Dicari metastasis jauhDicari metastasis jauh Sistem TNMSistem TNM
Klasifikasi TNMKlasifikasi TNMT1 : tumor pada sinus maksilaris (antrum)T1 : tumor pada sinus maksilaris (antrum)
T2 : infrastruktur, palatum durum, hidungT2 : infrastruktur, palatum durum, hidung
T3 : etmoid, dinding posterior sinus T3 : etmoid, dinding posterior sinus maksilaris, dasar maksilaris, dasar
orbita, pipi (bukal)orbita, pipi (bukal)
T4 : rongga orbita & struktur lain di T4 : rongga orbita & struktur lain di sekitarnyasekitarnya
Stadium TNMStadium TNM
Stadium Stadium 00
TisTis NN00 MM00
Stadium IStadium I TT11 NN00 MM00
Stadium Stadium IIII
TT22 NN00 MM00
Stadium Stadium IIIIII
TT33 NN00 MM00
TT1,2,31,2,3 NN11 MM00
Stadium Stadium IVIV
TT44 NN0,10,1 MM00
Any TAny T NN2,32,3 MM00
Any TAny T Any NAny N MM11
Diagnosis bandingDiagnosis banding Infeksi sinus paranasalis dan komplikasinyaInfeksi sinus paranasalis dan komplikasinya Tumor jinak rongga hidung dan sinus paranasalTumor jinak rongga hidung dan sinus paranasal
Terapi Terapi (tergantung (tergantung jenis, lokalisasi & perluasan) jenis, lokalisasi & perluasan)
1.1. Operasi Operasi Rinotomi lateralRinotomi lateral Maksilektomi parsialMaksilektomi parsial Maksilektomi totalMaksilektomi total Maksilektomi total + eksenterasi bulbiMaksilektomi total + eksenterasi bulbi
2.2. RadiasiRadiasi Post operasi 6000 RadPost operasi 6000 Rad Sebagai paliatifSebagai paliatif
3.3. Kemoterapi Kemoterapi Dengan terapi yg tepat 5 ysr Dengan terapi yg tepat 5 ysr 30-40% 30-40%
KARSINOMA NASOFARINGKARSINOMA NASOFARING
Penderita KNF
Tumor koli
KNF perlu diketahui oleh Dokter Umum, KNF perlu diketahui oleh Dokter Umum, O.K.:O.K.:
Sering dijumpai di IndonesiaSering dijumpai di Indonesia Tumor ganas terbanyak di bidang THTTumor ganas terbanyak di bidang THT Sebagian besar awalnya datang pd Sebagian besar awalnya datang pd
dokter umumdokter umum Sebagian besar datang sdh dlm kondisi Sebagian besar datang sdh dlm kondisi
stadium lanjut (95%)stadium lanjut (95%)
Dr perlu ceramah KNF ke masyarakat (pedesaan)
AnatomiAnatomi Nasofaring = rinofaring = epifaringNasofaring = rinofaring = epifaring Ruang yg terletak langsung di bwh tengkorak, Ruang yg terletak langsung di bwh tengkorak,
di belakang kavum nasi, di atas palatumdi belakang kavum nasi, di atas palatum
anterioranterior : koane / nares posterior: koane / nares posteriorposteriorposterior : setinggi kolumna vertebra C1-2: setinggi kolumna vertebra C1-2inferiorinferior : dinding atas palatum mole: dinding atas palatum molesuperiorsuperior : basis kranii (os occipital & sfenoid): basis kranii (os occipital & sfenoid)laterallateral : fossa Rosenmülleri kanan & kiri: fossa Rosenmülleri kanan & kiri
AnatomiAnatomi
AnatomiAnatomi
fosa Rossenmfosa Rossenmülleri – resesus faringealisülleri – resesus faringealis epitel peralihanepitel peralihan foramen laserumforamen laserum aliran limfe tdk mengindahkan garis aliran limfe tdk mengindahkan garis
tengah tubuh tengah tubuh metastasis ke leher metastasis ke leher kontralateralkontralateral
Tumor ganas nasofaring (TGN) adalah keganasan yang berasal dari epitel mukosa, jaringan penyangga / lunak atau kelenjar yang terdapat pada nasofaring
♂ : ♀ = 2 : 1Umur rata-rata = 30 – 50 th
EtiologiEtiologi
Virus Epstein Barr (EBV)Virus Epstein Barr (EBV) Bahan karsinogenik (nitrosamin, dll)Bahan karsinogenik (nitrosamin, dll) Genetik (ras Genetik (ras HLA) HLA) Lain2 : Iritasi menahunLain2 : Iritasi menahun
- asap- asap
- panas, pedas- panas, pedas
- radang kronis - radang kronis (nasofaringitis kr)(nasofaringitis kr)
Sosial-ekonomiSosial-ekonomi
LokalisasiLokalisasi
fosa Rosenmfosa Rosenmülleri (>>>)ülleri (>>>) sekitar tuba Eustachiussekitar tuba Eustachius dinding belakang nasofaringdinding belakang nasofaring atap nasofaringatap nasofaring
Klasifikasi KNF (WHO, Klasifikasi KNF (WHO, 1097)1097)
Karsinoma sel skuamosa dg pembentukan Karsinoma sel skuamosa dg pembentukan bahan tanduk bahan tanduk
= WHO tipe 1= WHO tipe 1 (diferensiasi baik, sedang dan jelek)(diferensiasi baik, sedang dan jelek)
Karsinoma sel skuamosa tanpa pembentukan Karsinoma sel skuamosa tanpa pembentukan bahan tanduk bahan tanduk = WHO tipe 2= WHO tipe 2
Karsinoma tanpa diferensiasiKarsinoma tanpa diferensiasi ((undifferentiated Caundifferentiated Ca) )
= WHO tipe 3= WHO tipe 3 (karsinoma sel transisional & (karsinoma sel transisional &
limfoepitelial)limfoepitelial)
Ada 3 tipe :
Berdasarkan Patologi AnatomiBerdasarkan Patologi Anatomi
keganasan di nasofaring dapat berupa : keganasan di nasofaring dapat berupa :
Karsinoma nasofaringKarsinoma nasofaring AdenosarkomaAdenosarkoma Karsinoma adenokistik (= silindroma)Karsinoma adenokistik (= silindroma) Jenis yang lain :Jenis yang lain :
- melanoma maligna- melanoma maligna- limfoma maligna- limfoma maligna
Bentuk & cara tumbuh:Bentuk & cara tumbuh: endofitik (>>), ulseratif, eksofitik endofitik (>>), ulseratif, eksofitik
Anamnesis & Gejala KlinikAnamnesis & Gejala Klinik
Gejala dini:Gejala dini: TelingaTelinga : mendenging/grebek2 (tinitus), : mendenging/grebek2 (tinitus),
pendengaran menurun, pendengaran menurun, otalgiotalgi
HidungHidung : pilek lama, ingus/dahak : pilek lama, ingus/dahak campur campur darah, buntu hidung darah, buntu hidung
Gejala lanjut:Gejala lanjut: Ekspansif:Ekspansif:
ke depan ke depan menutup koane menutup koane buntu buntu hidunghidung ke bawah ke bawah mendesak palatum mendesak palatum
“ “bombans” palatum bombans” palatum molemole
Infiltratif:Infiltratif:
ke atas ke atas melalui foramen laserum melalui foramen laserum ke ke
endokranium endokranium sindroma sindroma petrosfenoidal, gejala :petrosfenoidal, gejala :
sakit kepalasakit kepala paresis N. VI (m. rektus lateralis)paresis N. VI (m. rektus lateralis) → → strabismus, diplopistrabismus, diplopi paresis N. V & cabang2nyaparesis N. V & cabang2nya → → trigeminal neuralgitrigeminal neuralgi paresis N. III, IVparesis N. III, IV → → ptosis & oftalmoplegiptosis & oftalmoplegi
ke samping ke samping lewat foramen jugulare, lewat foramen jugulare, atau spatium parafaring atau spatium parafaring sindroma sindroma parotidean, gejala :parotidean, gejala :
parese N. IX, Xparese N. IX, X → → sulit menelan, regurgitasi, bindengsulit menelan, regurgitasi, bindeng- Paresis N.XIParesis N.XI kelemahan otot bahu/leherkelemahan otot bahu/leher paresis N. XIIparesis N. XII → → deviasi lidah, ggn menelandeviasi lidah, ggn menelan
Perlu pem. neurologisPerlu pem. neurologis
untuk menentukan adanya paresis / paralisisuntuk menentukan adanya paresis / paralisis
N. I – XIIN. I – XII
(kanan, kiri, atau keduanya)(kanan, kiri, atau keduanya)
gejala intrakranial
Pem.lokal nasofaringPem.lokal nasofaring
R.A.R.A.
R.P.R.P. Nasofaringoskopi (+ biopsi)Nasofaringoskopi (+ biopsi)
Pem. Leher Pem. Leher m metastasis ke kel. GB leher ? etastasis ke kel. GB leher ?
Paling sering metastasis Paling sering metastasis ke ke kel GB servikalis profunda laterokranialis
Lokasi : Lokasi :
kaudal dari ujung mastoidkaudal dari ujung mastoid
dorsal dari angulus mandibula dorsal dari angulus mandibula
medial dari m. sternokleidomastoideusmedial dari m. sternokleidomastoideus
Tumor leherTumor leher (65-85%) (65-85%) keluhan tersering pdrt datang berobat ke keluhan tersering pdrt datang berobat ke
dokter dokter
Sign & symptoms of NPCSign & symptoms of NPC
Waspada TGN bila dijumpai Waspada TGN bila dijumpai TRIAS TRIAS GEJALAGEJALA
Tumor leherGejala telingaGejala hidung
Gejala intrakranialGejala telingaGejala hidung
Tumor leherGejala intrakranialGejala hidung
Pemeriksaan radiologisPemeriksaan radiologis
Tujuan Tujuan menentukan: menentukan: Lokasi, besar / luas tumor primerLokasi, besar / luas tumor primer invasi tumor ke organ sekitarinvasi tumor ke organ sekitar adanya destruksi tulang dasar adanya destruksi tulang dasar
tengkoraktengkorak metastasis ke KB lehermetastasis ke KB leher metastasis jauhmetastasis jauh stadium tumorstadium tumor
Pem. radiologiPem. radiologi yaitu :yaitu :
foto tengkorak (AP, lateral, dasar tengkorak, foto tengkorak (AP, lateral, dasar tengkorak, Water’s)Water’s)
CT scan / MRI CT scan / MRI foto torak (PA) foto torak (PA) metastasis ke paru? metastasis ke paru? USG abdomen USG abdomen metastasis ke hepar? metastasis ke hepar? bone scintigraphy bone scintigraphy metastasis ke tulang? metastasis ke tulang?
CT Scan
Tumor nasofaring
DiagnosisDiagnosis
A. Diagnosis klinik A. Diagnosis klinik
1. umur (biasanya usia tua > 40 th)1. umur (biasanya usia tua > 40 th)2. gejala klinis 2. gejala klinis dini / lanjut dini / lanjut3. pemeriksaan lokal 3. pemeriksaan lokal tumor di tumor di nasofaringnasofaring
4. radiologis 4. radiologis mass di nasofaring mass di nasofaring
B. Diagnosis histopatologis (Dx pasti)B. Diagnosis histopatologis (Dx pasti) - biopsi nasofaring - biopsi nasofaring sel ganas + sel ganas + (WHO tipe 1,2 / 3)(WHO tipe 1,2 / 3)C. Diagnosis serologis : IgA anti VCA, IgA C. Diagnosis serologis : IgA anti VCA, IgA
anti EA anti EA
Diagnosis bandingDiagnosis banding
angiofibroma nasofaring juvenilisangiofibroma nasofaring juvenilis angiofibroma nasofaringangiofibroma nasofaring adenoid persistenadenoid persisten TBC nasofaringTBC nasofaring
TerapiTerapi RadioterapiRadioterapi
dosis : 6600 – 7000 raddosis : 6600 – 7000 rad Sitostatika Sitostatika
(neoajuvan, konkuren, ajuvan (neoajuvan, konkuren, ajuvan kemoterapi)kemoterapi)
mis.: cisplatin, carboplatin, 5 – FU, mis.: cisplatin, carboplatin, 5 – FU,
bleomisin, paclitaxel, docetaxelbleomisin, paclitaxel, docetaxel
Prognosis Stadium dini Stadium dini 5 ysr: 70 – 80 % 5 ysr: 70 – 80 % Stadium lanjut Stadium lanjut 5 ysr : 15-25% 5 ysr : 15-25%
Angiofibroma Angiofibroma Nasofaring JuvenilisNasofaring Juvenilis
Angiofibroma Nasofaring Angiofibroma Nasofaring Juvenilis (ANJ)Juvenilis (ANJ)
Tumor jinak yg berasal dari Tumor jinak yg berasal dari dinding nasofaring dinding nasofaring
Tumor tumbuh ekspansif ke Tumor tumbuh ekspansif ke sekitarnya, progresif, mudah sekitarnya, progresif, mudah berdarah berdarah perdarahan hebat perdarahan hebat dari hidung dan mulut dari hidung dan mulut
klinis ganasklinis ganas
ANJANJ
ANJ cenderung tumbuh & ANJ cenderung tumbuh & ekspansi keluar nasofaringekspansi keluar nasofaring
Anterior Anterior ke rongga ke rongga hidung, sinus maksila & hidung, sinus maksila & etmoid, rongga orbitaetmoid, rongga orbita
Inferior Inferior tumor menekan tumor menekan palatum mole (“bombans’), palatum mole (“bombans’), ke meso/orofaring (ke meso/orofaring ( obstruksi jln napas atas)obstruksi jln napas atas)
Superior Superior ke intra kranial yaitu: ke intra kranial yaitu:
- ke sinus sfenoid, lalu ke fosa - ke sinus sfenoid, lalu ke fosa
pituitari, menekan sinus pituitari, menekan sinus kavernosuskavernosus
- ke fosa kranii anterior (melalui - ke fosa kranii anterior (melalui
lamina lamina kribrosa) kribrosa)
Lateral Lateral ke fosa infra temporalis ke fosa infra temporalis
Vaskularisasi tumor terut. dr Vaskularisasi tumor terut. dr cab a. maksilaris interna cab a. maksilaris interna
& a. faringealis asenden & a. faringealis asenden
MakroskopisMakroskopisTumor berbentuk oval/bulat, Tumor berbentuk oval/bulat, berlobus-lobus, kadang bertangkaiberlobus-lobus, kadang bertangkai
Konsistensi padat kenyal, diliputi Konsistensi padat kenyal, diliputi mukosamukosa
Warna kemerahan, atau merah-Warna kemerahan, atau merah-ungu ungu
Berbatas jelasBerbatas jelas
Histopatologi Histopatologi tumor t.d. stroma dgn sel2 tumor t.d. stroma dgn sel2
fibroblas & sejumlah seratfibroblas & sejumlah serat22 kolagen, ditemukan banyak kolagen, ditemukan banyak pembuluh darah seperti kapiler pembuluh darah seperti kapiler berukuran besar berukuran besar tanpa tunika tanpa tunika muskularismuskularis
Gejala utama Gejala utama epistaksis profus epistaksis profus
Laki >>> wanitaLaki >>> wanita usia 10 -17 th (pubertas, usia 10 -17 th (pubertas,
dekade 2)dekade 2)
jarang > 25 thjarang > 25 th- bertambahnya usia (> 20-25 th) bertambahnya usia (> 20-25 th) tumor tumor
mengecil (teoritis) mengecil (teoritis)
0,05% dari tumor Kepala Leher0,05% dari tumor Kepala Leher Angka kejadian 1:5.000 s.d 1:50.000Angka kejadian 1:5.000 s.d 1:50.000
EtiologiEtiologi Belum pastiBelum pasti Teori:Teori:
Teori jaringan tempat asal tumor Teori jaringan tempat asal tumor Pertumbuhan abnormal jar. Pertumbuhan abnormal jar. paraganglionik di sktr bag. paraganglionik di sktr bag. akhir a. maksilaris interna akhir a. maksilaris interna (nutrisi utama)(nutrisi utama)
Pertumbuhan jar. fibrokartilago Pertumbuhan jar. fibrokartilago embrionik & korpus sfenoid yg embrionik & korpus sfenoid yg tjd sblm wkt osifikasi tlg kepalatjd sblm wkt osifikasi tlg kepala
Periostium ventral ddg Periostium ventral ddg posterior nasofaring tdk bisa posterior nasofaring tdk bisa mjd tlg yg semestinya mjd tlg yg semestinya tjd tjd hipertrofi jaringan akibat hipertrofi jaringan akibat peningkatan hormon peningkatan hormon pertumbuhanpertumbuhan
Pertumbuhan fasia basalis yg Pertumbuhan fasia basalis yg terbentuk dr pertemuan terbentuk dr pertemuan aponeurosis faringeal & fasia aponeurosis faringeal & fasia bukofaringeal dekat dasar tlg bukofaringeal dekat dasar tlg kepalakepala
Teori HormonalTeori HormonalGangguan keseimbangan Gangguan keseimbangan hormon androgen & estrogenhormon androgen & estrogen
Pemberian estrogen Pemberian estrogen menurunkan ukuran tumor & menurunkan ukuran tumor & mengurangi kecenderungan mengurangi kecenderungan perdarahanperdarahan
Pemberian testosteron Pemberian testosteron meningkatkan ukuran tumormeningkatkan ukuran tumor
sistem pituitari androgenitalsistem pituitari androgenital
LokasiLokasi
atap nasofaring (plg atap nasofaring (plg sering),sering),
dinding lateral nasofaring dinding lateral nasofaring
Tumor tumbuh relatif cepat Tumor tumbuh relatif cepat memenuhi nasofaring memenuhi nasofaring ke struktur sekitarke struktur sekitar
AnamnesisAnamnesis o Hidung buntu (uni/bilateral)Hidung buntu (uni/bilateral)o Epistaksis berulang, profus Epistaksis berulang, profus
(bisa sampai anemi) (bisa sampai anemi) o Sakit kepala (o.k. blokade sinus Sakit kepala (o.k. blokade sinus
paranasalis paranasalis vacum sinus vacum sinus headache)headache)
o Hidung / wajah membengkak Hidung / wajah membengkak
10-18%10-18%
• NasofaringoskopNasofaringoskop
ii
Pemeriksaan KlinisPemeriksaan Klinis
R.A. R.A. massa kemerahan / ungu di hidung massa kemerahan / ungu di hidung RP RP massa di nasofaring massa di nasofaring Tumor ekspansi ke sekitarnya :Tumor ekspansi ke sekitarnya : - mesofaring - mesofaring massa di mesofaring, massa di mesofaring, palatum mole “bombans”palatum mole “bombans” - rongga orbita - rongga orbita protopsis (10-15%) protopsis (10-15%) - sinus maksila - sinus maksila maksila membengkak maksila membengkak - fosa pterigopalatina - fosa pterigopalatina mass di pipi mass di pipi (infratemporal)(infratemporal) - intra kranial - intra kranial (sefalgi) (sefalgi)
RadiologiRadiologi
Foto plain : Waters, skull AP/Lat, basis kranii
Arteriografi
CT Scan / MRI
DiagnosiDiagnosiss Laki2, usia pubertas Laki2, usia pubertas Ax : hidung buntu, epistaksis berulang & Ax : hidung buntu, epistaksis berulang &
profusprofus Pem. klinis : Pem. klinis : tumor nasofaring dgn tumor nasofaring dgn
permukaan licin, warna kemerahan / ungupermukaan licin, warna kemerahan / ungu Radiologis (CT Scan / MRI) Radiologis (CT Scan / MRI) massa tumor massa tumor
di nasofaring (ekstensi ke sekitarnya)di nasofaring (ekstensi ke sekitarnya)
Staging ANJStaging ANJ Menurut Session (1981), di revisi Menurut Session (1981), di revisi
Radkowski (1996) :Radkowski (1996) : Std I : tumor terbatas di nasofaringStd I : tumor terbatas di nasofaring Std II: tumor meluas ke rongga hidungStd II: tumor meluas ke rongga hidung
&/ sinus sfenoid&/ sinus sfenoid Std III: tumor meluas ke sinus Std III: tumor meluas ke sinus
maksila, etmoid, fosa pterigomaksila, maksila, etmoid, fosa pterigomaksila, fosa infratemporal, orbitafosa infratemporal, orbita
Std IV : tumor meluas ke intrakranialStd IV : tumor meluas ke intrakranial
Staging ANJStaging ANJ Menurut Fish (1983), direvisi oleh Andrews Menurut Fish (1983), direvisi oleh Andrews
(1989):(1989): Std Ia : tumor terbatas di nasofaring &/Std Ia : tumor terbatas di nasofaring &/ kavum nasikavum nasi Std Ib : perluasan kedalam satu/lbh sinus Std Ib : perluasan kedalam satu/lbh sinus paranasalparanasal Std IIa: perluasan minimal kedalam fosa Std IIa: perluasan minimal kedalam fosa pterigomaksilapterigomaksila Std IIb: ke fosa pterigomaksila disertai Std IIb: ke fosa pterigomaksila disertai
penekanan ke depan dinding posterior penekanan ke depan dinding posterior antrum sinus maksila, ekstensi ke atas antrum sinus maksila, ekstensi ke atas erosi tlg orbitaerosi tlg orbita
Std IIc: perluasan ke fosa pterigomaksila Std IIc: perluasan ke fosa pterigomaksila Std III: perluasan ke intrakranialStd III: perluasan ke intrakranial
TERAPI TERAPI 1.1. Operasi Operasi (treatment of choice)(treatment of choice)
- Std Ia : transpalatal- Std Ia : transpalatal
- Std Ib, IIa : transpalatal ± RL- Std Ib, IIa : transpalatal ± RL
- Std IIb: RL diperluas dg membelah bibir atas- Std IIb: RL diperluas dg membelah bibir atas
- Std IIc: RL diperluas membelah bibir atas + - Std IIc: RL diperluas membelah bibir atas +
maksilektomi posterior & medialmaksilektomi posterior & medial
± embolisasi / ligasi A.Karotis ekst. pra ± embolisasi / ligasi A.Karotis ekst. pra bedahbedah
2.2. Radiasi & / hormon Radiasi & / hormon untuk Std III, tumor untuk Std III, tumor sgt besar, tumor residif (kecil)sgt besar, tumor residif (kecil)
Hormon estrogen : Hormon estrogen : Dietil-stilbestrol (5 mg/hari, selama 2-3 bln)Dietil-stilbestrol (5 mg/hari, selama 2-3 bln) Folliculin (estrogen sintetis)Folliculin (estrogen sintetis)
Tujuan : mengecilkan tumorTujuan : mengecilkan tumor
Contoh kasus ANJ
CT scanCT scan
o IInsisi nsisi mukosa mukosa palatum bentuk Upalatum bentuk U
Operasi ekstraksi ANJ Operasi ekstraksi ANJ
dgn pendekatan transpalataldgn pendekatan transpalatal
o Memisahkan mukosaMemisahkan mukosa & & otot dari otot dari tulangtulang flap mukosa palatumflap mukosa palatum
o FFiksasi flap palatum iksasi flap palatum ke anteriorke anterior
Tulang palatum durum di potong dgn pahat tampak / teraba tumor
Tumor dipegang dgn tang khusus tumor di ekstraksi
ANJ
PrognosisPrognosis
Stadium diniStadium dini → baik→ baik Stadium lanjut (perluasan ke rongga Stadium lanjut (perluasan ke rongga
tengkorak) tengkorak) jelek jelek
Karsinoma TonsilKarsinoma Tonsil
Insidens Insidens
Barat: Barat: laki-laki:perempuan = 4:1laki-laki:perempuan = 4:1
Indonesia: Indonesia: laki-laki:perempuan hampir sama laki-laki:perempuan hampir sama
kebiasaan makan sirih bagi perempuankebiasaan makan sirih bagi perempuan
Usia tersering: Usia tersering: 50 – 70 th50 – 70 th
Etiologi Etiologi
?????? Faktor predisposisiFaktor predisposisi::
Perokok, peminum alkohol, pemakan sirihPerokok, peminum alkohol, pemakan sirih Iritasi lokal, suka minum panas, infeksiIritasi lokal, suka minum panas, infeksi Higiene mulut yg kurang baikHigiene mulut yg kurang baik Defisiensi nutrisi atau besiDefisiensi nutrisi atau besi
Histopatologi Histopatologi
Asal: Asal: struktur epitelial dan struktur struktur epitelial dan struktur limfoidlimfoid
Karsinoma sel skuamosa diferensiasi baikKarsinoma sel skuamosa diferensiasi baik Karsinoma anaplastik yg berdiferensiasi Karsinoma anaplastik yg berdiferensiasi
jelekjelek
Diagnosis Diagnosis
Stadium awal: tidak khasStadium awal: tidak khas Keluhan tergantung pdKeluhan tergantung pd::
Besarnya tumorBesarnya tumor Ada tidaknya ulserasiAda tidaknya ulserasi
Anamnesis Anamnesis
AwalAwal:: Gangguan menelanGangguan menelan
rasa tak enak/sakit/perasaan menusukrasa tak enak/sakit/perasaan menusuk waktu menelan makananwaktu menelan makanan
Kadang ada darah pada salivaKadang ada darah pada saliva Nyeri yang menjalar pd telingaNyeri yang menjalar pd telinga
LanjutLanjut:: TrismusTrismus HipersalivasiHipersalivasi Foetor ex oreFoetor ex ore
Pemeriksaan Pemeriksaan Tipe eksofitik Tipe eksofitik menyebar secara superfisial menyebar secara superfisial Tipe ulseratif Tipe ulseratif infiltrasi dalam infiltrasi dalam Pemx faring-tonsil rutinPemx faring-tonsil rutin::
Tumor tampakTumor tampak Biasanya pada 1 tonsil sajaBiasanya pada 1 tonsil saja
Pemx dg kaca laringPemx dg kaca laring:: Perluasan ke pangkal lidah, arkus anterior-posteriorPerluasan ke pangkal lidah, arkus anterior-posterior
Palpasi dg jari telunjukPalpasi dg jari telunjuk Ada tidaknya fiksasi palatum atau lidahAda tidaknya fiksasi palatum atau lidah
Pemx rinoskopi posteriorPemx rinoskopi posterior Ekstensi ke nasofaring, permukaan atas palatum moleEkstensi ke nasofaring, permukaan atas palatum mole
Tumor tumbuh secara eksofitikTumor tumbuh secara eksofitik Akan memenuhi seluruh orofaringAkan memenuhi seluruh orofaring Timbul sesak nafas Timbul sesak nafas trakeotomitrakeotomi
Stadium lanjutStadium lanjut:: Metastasis ke kelenjar limfe leherMetastasis ke kelenjar limfe leher
Metastasis jauhMetastasis jauh:: Paru, mediastinum, tulang dan heparParu, mediastinum, tulang dan hepar
Diagnosis pastiDiagnosis pasti: biopsi: biopsi
Penatalaksanaan terapiPenatalaksanaan terapi
DasarDasar: atas stadium tumor: atas stadium tumor Stadium I dan IIStadium I dan II: operasi ekstirpasi tumor : operasi ekstirpasi tumor
+ radiasi + radiasi Stadium III dan IVStadium III dan IV yang yang operableoperable::
operasi + kemoterapi + radiasioperasi + kemoterapi + radiasi OperasiOperasi::
Reseksi tumorReseksi tumor Kombinasi dg diseksi leher radikalKombinasi dg diseksi leher radikal
Karsinoma TonsilKarsinoma Tonsil AnamnesisAnamnesis::
Sakit menelan, ludah ada darahSakit menelan, ludah ada darah Usia > 50 thUsia > 50 th Perokok, peminum alkohol, pemakan sirihPerokok, peminum alkohol, pemakan sirih
PemeriksaanPemeriksaan:: Tumor pada tonsil unilateralTumor pada tonsil unilateral Palpasi leher, pangkal lidahPalpasi leher, pangkal lidah Biopsi Biopsi
TerapiTerapi:: OperasiOperasi RadioterapiRadioterapi Kemoterapi Kemoterapi
Karsinoma LaringKarsinoma Laring
Tumor ganas ke-3, setelah tumor ganas Tumor ganas ke-3, setelah tumor ganas nasofaring dan hidung/sinus paranasalisnasofaring dan hidung/sinus paranasalis
Sering terjadi pd penderita berusia > 40 Sering terjadi pd penderita berusia > 40 thth
Laki-laki > wanitaLaki-laki > wanita 76% dari korda vokalis76% dari korda vokalis
Gejala dini: suara parauGejala dini: suara parau Tapi sering datang pd stadium lanjutTapi sering datang pd stadium lanjut
Dengan penanganan tepat dan cepat, Dengan penanganan tepat dan cepat, keganasan pada traktus aero-digestivus keganasan pada traktus aero-digestivus yg paling:yg paling:
kurabelkurabel prognosis paling baikprognosis paling baik
Etiologi Etiologi
Pasti: ???Pasti: ??? Kelompok resiko tinggi:Kelompok resiko tinggi:
Perokok dan peminum alkoholPerokok dan peminum alkohol
Supra Glotis
Glotis
Sub Glotis
Diagnosis Diagnosis
AnamnesisAnamnesis::1.1. Suara parauSuara parau ok/ ok/
Tidak dapat merapatnya korda vokalisTidak dapat merapatnya korda vokalis Gangguan getaran pd waktu fonasiGangguan getaran pd waktu fonasi
Suara kasar Suara kasar afoni tergantung dari afoni tergantung dari beratnya beratnya
gangguangangguan Tumor korda vokalis Tumor korda vokalis suara parau suara parau
menetap menetap gejala dinigejala dini Tumor supra/subglotik Tumor supra/subglotik suara parau suara parau
gejala lanjutgejala lanjut atau tidak parau sama sekali atau tidak parau sama sekali
2.2. Sesak nafas & stridor inspirasiSesak nafas & stridor inspirasi
gejala std lanjut ok/gejala std lanjut ok/ Tumor >Tumor > Akumulasi debris & sekretAkumulasi debris & sekret Fiksasi korda vokalisFiksasi korda vokalis
sesak & stridor waktu bekerja sesak & stridor waktu bekerja waktu waktu istirahat istirahat kompensasikompensasi sesak setelah sesak setelah lumen lumen tertutup > 80%tertutup > 80%
3.3. Nyeri pd tenggorok dan disfagiaNyeri pd tenggorok dan disfagia tumor supra glotistumor supra glotis
4.4. Batuk + darahBatuk + darah ok/ ulserasi pd tumorok/ ulserasi pd tumor
5.5. Gejala umum: Gejala umum: berat badan berat badan
Pemeriksaan Pemeriksaan
1.1. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik LeherLeher: t.a.a, terutama pd fase dini: t.a.a, terutama pd fase dini
metastase ke kel. limfe leher metastase ke kel. limfe leher tumor kolitumor koli Tergantung letak tumorTergantung letak tumor::
Di Di glotisglotis kel. limfe sedikit kel. limfe sedikit
metastasis servikal metastasis servikal lambat / jaranglambat / jarang
Di Di supraglotis & subglotissupraglotis & subglotis kel. limfe +++ kel. limfe +++
metastasis > dinimetastasis > dini
Tumor Coli
2.2. Pemeriksaan laringPemeriksaan laringa.a. Pemeriksaan laring secara tidak langsungPemeriksaan laring secara tidak langsung
Kaca laring dan lampu kepalaKaca laring dan lampu kepala Gambar laring tampak pd kaca laringGambar laring tampak pd kaca laring
b.b. Pemeriksaan laring secara langsungPemeriksaan laring secara langsung Laringoskopi direktaLaringoskopi direkta::
Kaku (rigid)Kaku (rigid) Fleksibel (Fleksibel (fiber opticfiber optic))
MikrolaringoskopiMikrolaringoskopi (dg mikroskop) (dg mikroskop) Lokasi / besar / ekstensi tumorLokasi / besar / ekstensi tumor Gerakan korda vokalis / biopsiGerakan korda vokalis / biopsi
Laring Normal
(dg FOL) Ca Laring
(dg FOL)
Tumor
3.3. Pemeriksaan radiologisPemeriksaan radiologisa.a. Foto jaringan lunak leher dari AP / lateralFoto jaringan lunak leher dari AP / lateral
Paling sederhanaPaling sederhana
lihat lumen trakealihat lumen trakea
deteksi tumor trakea / laringdeteksi tumor trakea / laring
b.b. LaringografiLaringografi Dengan kontras Dengan kontras melapisi dinding laring dan melapisi dinding laring dan
hipofaring, informasi ttg permukaan laring dan hipofaring, informasi ttg permukaan laring dan perluasan tumorperluasan tumor
KerugianKerugian:: Alergi kontrasAlergi kontras Keamanan penderita dg problem ggn jalan nafasKeamanan penderita dg problem ggn jalan nafas
c.c. TomografiTomografi t.u proyeksi frontal t.u proyeksi frontalKorda vokalis, plika ventrikularis dan ventrikelKorda vokalis, plika ventrikularis dan ventrikel Waktu fonasi, resp. tenang & manuver ValsalvaWaktu fonasi, resp. tenang & manuver Valsalva Lesi di bawah korda vokalisLesi di bawah korda vokalis
d.d. CT scan dan Magnetic Resonance Imaging CT scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI)(MRI)
Lebih efektif dan akuratLebih efektif dan akurat Hub. anatomi tumor laring dg jaringan sekitarHub. anatomi tumor laring dg jaringan sekitar Perluasan tumorPerluasan tumor
Diagnosis pastiDiagnosis pasti:: BiopsiBiopsi PA: karsinoma sel skuamosa (sering)PA: karsinoma sel skuamosa (sering)
Diagnosis bandingDiagnosis banding:: Tuberkulosis laringTuberkulosis laring Tumor jinak laring (fibroma, papiloma)Tumor jinak laring (fibroma, papiloma)
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
1.1. TrakeotomiTrakeotomi, bila sesak, bila sesak
2.2. PembedahanPembedahan:: Laringektomi parsial (LP)Laringektomi parsial (LP) Laringektomi total (LT) dg:Laringektomi total (LT) dg:
Diseksi leher fungsional (DLF)Diseksi leher fungsional (DLF) Diseksi leher radikal (DLR)Diseksi leher radikal (DLR)
3.3. RadioterapiRadioterapi
4.4. KemoterapiKemoterapi
PenatalaksanaanPenatalaksanaan tergantung stadium tergantung stadium tumor dan Keadaan Umum penderita tumor dan Keadaan Umum penderita Std I Std I : radiasi, bila gagal LT/LP: radiasi, bila gagal LT/LP Std IIStd II : LT: LT Std IIIStd III : N1 : N1 LT LT
kelj >> kelj >> kombinasi dg kombinasi dg DLF/DLR + DLF/DLR + radioterapi radioterapi
Std IVStd IV : tanpa N/M : tanpa N/M LT + DSF + LT + DSF + radioterapiradioterapi
dg N/M dg N/M radioterapi + radioterapi + kemoterapikemoterapi
Stoma
Rehabilitasi suaraRehabilitasi suara:: Untuk memperbaiki kualitas hidup Untuk memperbaiki kualitas hidup
penderita:penderita: Dg alat bantu:Dg alat bantu:
vibrator vibrator di submandibula di submandibula Melatih suara dari esofagus (Melatih suara dari esofagus (esophageal esophageal
speechspeech))
Diagnosis Karsinoma Diagnosis Karsinoma LaringLaring
AnamnesisAnamnesis:: Suara parau > 2 mingguSuara parau > 2 minggu Usia > 40 thUsia > 40 th DisfagiaDisfagia PerokokPerokok Peminum alkoholPeminum alkohol
PemeriksaanPemeriksaan:: Suara parauSuara parau Sesak nafas (std lanjut)Sesak nafas (std lanjut) Lihat laring dg:Lihat laring dg:
Laringoskopi indirekLaringoskopi indirek Laringoskopi direk / Laringoskopi direk / fiber opticfiber optic / mikrolaring / mikrolaring
Biopsi & membuat peta tumorBiopsi & membuat peta tumor
TerapiTerapi:: Trakeotomi, bila sesak nafasTrakeotomi, bila sesak nafas Operasi:Operasi:
Laringektomi parsialLaringektomi parsial Laringektomi totalLaringektomi total Diseksi leher fungsional / radikalDiseksi leher fungsional / radikal
RadioterapiRadioterapi kemoterapikemoterapi
DaerahDaerah Gejala Gejala DiagnosisDiagnosis Lnn.Lnn. Prognosis Prognosis
Supraglotis Supraglotis Sesak Sesak Lambat Lambat ++++ Jelek Jelek
Glotis Glotis Parau Parau Dini Dini -- Baik Baik
Subglotis Subglotis Sesak Sesak Lambat Lambat ++++ Jelek Jelek
Karsinoma Karsinoma EsofagusEsofagus
Paling panjang pd 1/3 bagian tengah Paling panjang pd 1/3 bagian tengah esofagusesofagus
Dapat juga pada 1/3 bagian distalDapat juga pada 1/3 bagian distal Sering terjadi pd usia dekade ketujuhSering terjadi pd usia dekade ketujuh Jarang pada usia < 40 thJarang pada usia < 40 th
Histologis Histologis
Karsinoma sel skuamosa (paling sering)Karsinoma sel skuamosa (paling sering) Adenokarsinoma (1/3 esofagus distal) Adenokarsinoma (1/3 esofagus distal)
penjalaran tumor primer lambungpenjalaran tumor primer lambung Leiomyosarkoma dan rhabdomyosarkoma Leiomyosarkoma dan rhabdomyosarkoma
(jarang)(jarang)
Etiologi Etiologi
Pasti: ???Pasti: ??? Faktor yg berhubungan eratFaktor yg berhubungan erat::
Makanan / minuman panas, pedas atau bersifat Makanan / minuman panas, pedas atau bersifat karsinogenik (zat nitrosamin)karsinogenik (zat nitrosamin)
MerokokMerokok Peminum alkoholPeminum alkohol
Faktor predisposisiFaktor predisposisi:: Akhalasia, hernia hiatus, striktur ok/ bahan kaustikAkhalasia, hernia hiatus, striktur ok/ bahan kaustik
Diagnosis Diagnosis
AnamnesisAnamnesis Gejala dini: Gejala dini: disfagiadisfagia pada daerah servikal pada daerah servikal
sering terlewatkan sering terlewatkan
dinding esofagus elastisdinding esofagus elastis Baru terpikirkan bila timbul Baru terpikirkan bila timbul obstruksi totalobstruksi total
berat badan menurunberat badan menurun Batuk-batukBatuk-batuk, ok:, ok:
Regurgitasi Regurgitasi aspirasi aspirasi Invasi tumor pd trakea atau bronkusInvasi tumor pd trakea atau bronkus
Pemeriksaan Pemeriksaan
1.1. Laringoskopia direktaLaringoskopia direkta Penumpukan sekret pd daerah hipofaringPenumpukan sekret pd daerah hipofaring
obstruksi esofagusobstruksi esofagus Paralisa pita suaraParalisa pita suara
penetrasi transmural pd n.rekurenspenetrasi transmural pd n.rekurens
2.2. EsofagoskopiaEsofagoskopia Mukosa tidak rataMukosa tidak rata Tumor dg permukaan tdk rata & mudah Tumor dg permukaan tdk rata & mudah
berdarah, lihat lokasi dan perluasan tumorberdarah, lihat lokasi dan perluasan tumor
3.3. BronkoskopiaBronkoskopia Bila curiga perluasan tumor pd trakea / Bila curiga perluasan tumor pd trakea /
bronkusbronkus
4.4. RadiologisRadiologis EsofagogramEsofagogram
Foto esofagus dg kontras BariumFoto esofagus dg kontras Barium
overflow ke trakea overflow ke trakea kontras yg dpt diserap kontras yg dpt diserap Tampak filling defectTampak filling defect
ulkus, penyempitan lumen atau gangguan ulkus, penyempitan lumen atau gangguan peristaltikperistaltik
CT scan dan MRICT scan dan MRI Diagnosis lebih tepatDiagnosis lebih tepat
Diagnosis pastiDiagnosis pasti: biopsi tumor: biopsi tumor
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
1.1. PembedahanPembedahan Tidak memuaskan ok/ biasanya pd std lanjutTidak memuaskan ok/ biasanya pd std lanjut Std Std dinidini: operasi : operasi enbloc esophagotomyenbloc esophagotomy Std Std lanjutlanjut: paliatif dg op : paliatif dg op end to end esophago end to end esophago
gastrostomygastrostomy
2.2. RadiasiRadiasi Diberikan pra bedah atau pasca bedahDiberikan pra bedah atau pasca bedah Sebagai terapi atau paliatifSebagai terapi atau paliatif
3.3. KemoterapiKemoterapi4.4. Perbaiki intake makananPerbaiki intake makanan::
Sonde lambungSonde lambung Pemasangan pipa Celestin dlm esofagusPemasangan pipa Celestin dlm esofagus gastrostomygastrostomy
Metastasis Metastasis
Ke kelenjar limfe regional dan supraklavi-Ke kelenjar limfe regional dan supraklavi-kularkular
Metastasis jauhMetastasis jauh: hati, paru dan tulang: hati, paru dan tulang
Karsinoma EsofagusKarsinoma Esofagus AnamnesisAnamnesis::
Disfagia pada usia > 40 thDisfagia pada usia > 40 th MuntahMuntah BB turunBB turun Batuk ok/ aspirasiBatuk ok/ aspirasi
PemeriksaanPemeriksaan:: KU: lemah, dehidrasiKU: lemah, dehidrasi LD: tumpukan sekret di hipofaringLD: tumpukan sekret di hipofaring Esofagoskopia: tumor/mukosa tak rataEsofagoskopia: tumor/mukosa tak rata Esofagogram: filling defect/lumen sempitEsofagogram: filling defect/lumen sempit
TerapiTerapi:: OperasiOperasi RadiasiRadiasi KemoterapiKemoterapi Pasang sonde lambung, pipa Celestin, gastrostomiPasang sonde lambung, pipa Celestin, gastrostomi