g

4
1. Sistem Hukum pada Masa Kolonial Di Hindia Belanda diterapkan 2 jenis hukum, yaitu: 1. Hukum Pidana dan acara pidana 2. Hukum Perdata dan acara perdata Hukum Pidana (Strafrecht) Seluruh penduduk Hindia Belanda mesti tunduk pada hukum pidana seperti termuat dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (Wetboek van Strafrecht). Kitab Undang-undang Hukum Pidana memuat semua fakta yang dapat dikenakan pidana. Tindak Pidana mencakup kejahatan dan pelanggaran. Hukum Acara Pidana (Strafprocesrecht) Mengatur : a. Bagaimana atau apa yang harus diperbuat polisi yang bertugas menyidik dan menerangkan kejahatan. b. Kepala hakim mana terdakwa dihadapkan c. Bagaimana berlangsungnya acara pidana d. Bagaimana keputusan pengadilan harus dilaksanakan Hukum Perdata Kitab Undang-undang Hukum Perdata memuat hukum kekayaan, harta benda dan perjanjian. Pada masa kolonial dibuat disebabkan karena kegiatan perdagangan sebagian besar dilakukan dengan perantaraan

description

g

Transcript of g

Page 1: g

1. Sistem Hukum pada Masa Kolonial

Di Hindia Belanda diterapkan 2 jenis hukum, yaitu:

1. Hukum Pidana dan acara pidana

2. Hukum Perdata dan acara perdata

Hukum Pidana (Strafrecht)

Seluruh penduduk Hindia Belanda mesti tunduk pada hukum pidana seperti termuat dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (Wetboek van Strafrecht).

Kitab Undang-undang Hukum Pidana memuat semua fakta yang dapat dikenakan pidana.

Tindak Pidana mencakup kejahatan dan pelanggaran.

Hukum Acara Pidana (Strafprocesrecht)

Mengatur :

a. Bagaimana atau apa yang harus diperbuat polisi yang bertugas menyidik dan menerangkan kejahatan.

b. Kepala hakim mana terdakwa dihadapkan

c. Bagaimana berlangsungnya acara pidana

d. Bagaimana keputusan pengadilan harus dilaksanakan

Hukum Perdata

Kitab Undang-undang Hukum Perdata memuat hukum kekayaan, harta benda dan perjanjian. Pada masa kolonial dibuat disebabkan karena kegiatan perdagangan sebagian besar dilakukan dengan perantaraan orang-orang Cina.

Tujuan dibuat Kitab Undang-undang Hukum Perdata pada masa kolonial adalah untuk:

1. Mempermudah pembuatan kontrak

2. Menjamin kepastian hukum bagi perdagangan orang-orang Belanda

3. Menundudukkan orang Cina terhadap hukum Eropa.

Page 2: g

Selain KUH Perdata terdapat pula Kitab Undang-undang Hukum Dagang (yang dibuat khusus untuk orang-orang Cina)

Untuk orang Indonesia awalnya berlaku Hukum Adat setempat tetapi setelah terjadi kontak dengan Belanda melalui perkebunan-perkebunan Belanda maka dibuat Kitab Undang-undang Hukum untuk orang pribumi tanpa memperhatikan hukum adat yang berlaku di masyarakat.

Tujuan di buat Undang-undang tersebut adalah:

a. Menundukkan orang-orang Indonesia kepada hukum Eropa.

b. Membuat kitab Undang-undang tersendiri untuk orang Indonesia.

Untuk selanjutnya ketika pemerintah kolonial Belanda membentuk kitab undang-undang untuk orang Indonesia maka hukum adat selalu menjadi bahan pertibangan dalam mengambil sebuah keputusan.

Pada perkembangannya berdiri sekolah-sekolah sebagai berikut:

· Sekolah Hakim (Rechtsschool) tahun 1908 di Jakarta

· Sekolah Tinggi Hukum (Rechtsshoge School) tahun 1924 di Jakarta.

D. Sistem Peradilan pada masa Kolonial

Peradilan dibedakan antara:

1. Pengadilan Gubernemen :

a. Pengadilan Eropa, dilaksanakan oleh Pengadilan Karisidenan, Dewan Yustisi, Hakim Polisi dan Pengadilan Tinggi.

b. Pengadilan Pribumi, dilaksanakan oleh Landraad (pengadilan negeri)

c. Pengadilan untuk segala bangsa dilaksanakan oleh landgerecht

2. Pengadilan Eropa :

a. Pengadilan Karisidenan, terdapat di kota yang ada Pengadilan Negeri (Landraad)

Page 3: g

b. Raad van Justitie hanya ada 6 buah (Jakarta, Semarang, Surabaya, Makasar, Medan dan Padang).

c. Hakim Polisi (Politierecht) dibentuk dibeberapa tempat dan merupakan pengganti Raad van Justitie.

d. Pengadilan Tinggi (Hoogsgerechtshof ) hanya ada di Jakarta.

3. Pengadilan Pribumi

Pengadilan pribumi (landraad) terdapat di kota atau kota yang agak besar, misalnya di ibu kota kabupaten.

4. Pengadilan untuk semua bangsa (Landgerecht)

Pengadilan ini dimaksudkan untuk menangani perkara bangsa Eropa, pribumi maupun orang Timur Asing.