G1A109013-ARTIKEL 2

12
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TERHADAP PERILAKU KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI Wedelia Sadina Putri 1 , Azwar Djauhari 2 , Yulinda Fetritura 3 1 Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi 2 Dinas Kesehatan Provinsi Jambi 3 Dinas Kesehatan Kota Jambi Latar Belakang : Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim didunia. Salah satu upaya untuk menurunkannya dengan melaksanakan program pemberian tablet zat besi pada ibu hamil yang telah dilakukan oleh pemerintah. Namun, cakupan pemberian tablet zat besi pada ibu hamil masih rendah. Data profil kesehatan RI tahun 2010 mengenai cakupan pemberian tablet zat besi pada ibu hamil menunjukkan penurunan dari 66,03% (tahun 2007) menjadi 48,14% (tahun 2008). Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke rumah ibu nifas yang terletak di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Kopi Kota Jambi. Populasi penelitian adalah seluruh ibu nifas yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Kopi berdasarkan data kohor pemeriksaan kehamilan pada saat penelitian sebanyak 40 orang. Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan, responden yang memiliki perilaku kepatuhan tidak patuh mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 55,0%, pengetahuan tidak baik sebanyak 70,0%, dan sebanyak 52,5% responden memiliki 1

description

gg

Transcript of G1A109013-ARTIKEL 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TERHADAP PERILAKU KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TERHADAP PERILAKU KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI Wedelia Sadina Putri1, Azwar Djauhari2, Yulinda Fetritura31Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi2Dinas Kesehatan Provinsi Jambi3Dinas Kesehatan Kota Jambi Latar Belakang : Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim didunia. Salah satu upaya untuk menurunkannya dengan melaksanakan program pemberian tablet zat besi pada ibu hamil yang telah dilakukan oleh pemerintah. Namun, cakupan pemberian tablet zat besi pada ibu hamil masih rendah. Data profil kesehatan RI tahun 2010 mengenai cakupan pemberian tablet zat besi pada ibu hamil menunjukkan penurunan dari 66,03% (tahun 2007) menjadi 48,14% (tahun 2008).

Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke rumah ibu nifas yang terletak di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Kopi Kota Jambi. Populasi penelitian adalah seluruh ibu nifas yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Kopi berdasarkan data kohor pemeriksaan kehamilan pada saat penelitian sebanyak 40 orang. Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan, responden yang memiliki perilaku kepatuhan tidak patuh mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 55,0%, pengetahuan tidak baik sebanyak 70,0%, dan sebanyak 52,5% responden memiliki sikap yang tidak baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu nifas terhadap perilaku kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi (P= 0,032, PR=2,714); dan sikap ibu nifas terhadap perilaku kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi (P=0,012, PR=2,412).Kesimpulan : Hal ini menyebabkan bidang pelayanan kesehatan harus lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dengan memberikan penyuluhan yang berkesinambungan mengenai tablet zat besi dan manfaatnya selama kehamilan, serta diharapkan adanya kerja sama lintas sektoral dengan Dinas Kesehatan dalam upaya penanggulangan masalah rendahnya cakupan konsumsi tablet zat besi khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Kopi Kota Jambi.Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, Sikap Ibu, Perilaku Kepatuhan, Konsumsi Tablet Zat Besi

PENDAHULUANAngka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) per 100.000 kelahiran hidup. AKI merupakan salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan disuatu negara. 1,2Menurut World Health Organization (WHO) prevalensi anemia di seluruh dunia tertinggi terjadi pada anak yang belum sekolah yaitu 47,4%, kemudian pada ibu hamil 41,8% dan wanita tidak hamil 30,2%. Prevalensi anemia pada ibu hamil di daerah Asia Tenggara sebanyak 48,2%. Di Indonesia, berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) AKI pada tahun 2007 adalah 228 per 100.000 KH sedangkan target AKI menurut MDGs tahun 2015 adalah 102 per 100.000 KH. Salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan AKI adalah dengan meningkatkan kesehatan ibu hamil salah satunya dengan mengkonsumsi tablet zat besi dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan.3,4Berdasarkan profil kesehatan tahun 2010 didapatkan data cakupan pemberian tablet zat besi kepada ibu hamil menurun dari 66,03% (tahun 2007) menjadi 48,14% (tahun 2008). Kekurangan zat besi ini akan memiliki dampak pada ibu hamil, seperti anemia yang meningkatkan resiko kematian ibu. Menurut definisi anemia adalah berkurangnya jumlah sel darah merah dibawah normal, kuantitas hemoglobin, dan volume packed red blood cells (hematokrit) per 100 ml darah. Anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan faktor morfologik dan etiologinya. Untuk menentukan jenis anemia, baik pertimbangan morfologi dan etiologi harus digabungkan. Anemia defisiensi besi merupakan penyebab utama anemia di dunia dan sering dijumpai pada perempuan usia subur, di sebabkan oleh kehilangan darah waktu menstruasi dan peningkatan kebutuhan besi selama kehamilan.5Tidak banyak wanita hamil di negara berkembang seperti di Indonesia yang dapat memenuhi kebutuhan zat besi selama kehamilan melalui makanan sehari-hari, karena sumber utama zat besi yang mudah diserap oleh tubuh yaitu protein hewani seperti ikan dan daging relatif mahal harganya dan belum sepenuhnya terjangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu program pemberian suplementasi tablet zat besi selama kehamilan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi anemia defisiensi besi pada ibu hamil.6Berdasarkan survey awal tanggal 5-6 Februari 2013 yang dilakukan di Puskesmas Kebun Kopi. Diambil 10 responden dan dilakukan wawancara langsung untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas terhadap perilaku kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi didapatkan ibu yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 7 responden dan pengetahuan kurang baik sebanyak 3 responden. Ibu yang memiliki sikap baik sebanyak 5 responden dan sikap kurang baik sebanyak 5 responden.Dari uraian diatas, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas terhadap perilaku kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Kopi Kelurahan Thehok Tahun 2013.METODOLOGI PENELITIANPenelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian ini populasi adalah seluruh ibu nifas yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Kopi berdasarkan data kohor pemeriksaan kehamilan pada saat penelitian.Besar sampel penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Kopi yang memenuhi kriteria inklusi dan di lihat dari data kohor ibu di Puskesmas Kebun Kopi terdapat 40 ibu nifas yang menjadi sampel penelitian.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan total sampling. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel yaitu seluruh ibu nifas yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Kopi pada saat penelitian. Dengan cara melihat buku kohor ibu di Puskesmas Kebun Kopi dan di catat jumlah ibu nifas (42 hari post partum) kemudian dikunjungi ke rumahnya untuk menyebarkan kuesioner penelitian.HASIL DAN PEMBAHASANPenelitian ini dilakukan pada tanggal 7 Mei 2013 sampai dengan 10 Juni 2013 di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Kopi. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi PerilakuKepatuhan RespondenPerilaku KepatuhanFrekuensiPersen (%)

Tidak patuh2255,0

Patuh1845,0

Total40100,0

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan RespondenPengetahuanFrekuensiPersen (%)

Tidak Baik2870,0

Baik1230,0

Total40100

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Sikap RespondenSikapFrekuensiPersen (%)

Tidak Baik2152,5

Baik1947,5

Total40100

Tabel 4.4 Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas terhadap Perilaku Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat BesiPengetahuanPerilaku KepatuhanTotalP-valuePR

Tidak PatuhPatuh

n%N%N%

Tidak baik1967,9932,1281000,0322,714

Baik325975,012100

Total2255184540100

Tabel 4.5 Hubungan Sikap Ibu Nifas terhadap Perilaku Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat BesiSikapPerilaku KepatuhanTotalP-valuePR

Tidak PatuhPatuh

n%N%N%

Tidak baik1676,2523,8211000,0122,413

Baik631,61368,419100

Total2255,01845,040100

Berdasarkan hasil penelitian gambaran perilaku kepatuhan didapatkan bahwa responden yang patuh sebanyak 18 responden (45,0%) dan yang tidak patuh mengkonsumsi tablet zat besi lebih banyak yaitu 22 responden (55,0%). Rendahnya perilaku kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet zat besi disebabkan karena efek yang dialami selama minum tablet zat besi seperti konstipasi, mual, perubahan warna tinja menjadi hitam dan adanya keluhan lemah dan pusing yang masih terjadi pada responden.Faktor lain karena ibu tidak merasa dirinya sakit, ketidaktahuan akan gejala atau tanda-tanda dan dampak yang ditimbulkan, kelalaian ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi setiap hari dalam kurun waktu yang cukup lama, kurang diterimanya rasa dan aroma tablet zat besi tersebut.Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet zat besi adalah mengetahui tentang tablet zat besi dan dampak yang ditimbulkan. Berdasarkan literatur kegagalan untuk mengikuti program pengobatan jangka panjang, yang bukan dalam kondisi akut memiliki derajat ketidakpatuhannya rata-rata 50% dan derajat tersebut bertambah buruk sesuai waktu. Dimana dalam hal mengkonsumsi tablet zat besi membutuhkan waktu yang lama yaitu 1 tablet zat besi berturut-turut selama 90 hari masa kehamilan.7,8Penelitian yang sejalan dilakukan oleh Mangihut Silalahi tahun 2006 di Kabupaten Dairi. Didapatkan bahwa ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsi tablet besi masih tinggi yaitu sebesar 62,3% sedangkan yang patuh adalah sebesar 37,1%.9Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Lilis Suryani pada tahun 2009 di Kabupaten Aceh Besar. Dari 100 responden didapatkan bahwa ibu hamil yang patuh sebanyak 6 responden (6,0%) sedangkan yang tidak patuh sebanyak 94 responden (94%). 10Rendahnya perilaku kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi ini dapat diupayakan dengan cara melakukan pengenalan tablet zat besi secara lebih dalam di masyarakat dan dilakukan monitoring terhadap distribusi tablet zat besi dilapangan. Berdasarkan data gambaran pengetahuan responden yang rendah disebabkan karena kurangnya transformasi informasi selama kehamilan. Dimana jika mengkonsumsi zat besi bersamaan dengan makanan atau minuman yang mengandung vitamin C akan meningkatkan absorbsi dari tablet tersebut dan sebaliknya jika dikonsumsi bersamaan dengan susu yang mengandung kalsium (Ca2+) akan menghambat penyerapan tablet zat besi. Selain itu, rendahnya pengetahuan disebabkan karena kurangnya kemampuan ibu untuk memahami informasi yang diberikan petugas kesehatan.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Zulfadli di Puskesmas Alue Ie Mirah Kecamatan Indra Makmu Kabupaten Aceh Timur tahun 2009 yaitu ibu dengan pengetahuan sedang sebanyak 42 responden (61,8%), pengetahuan baik sebanyak 22 responden (32,4%), dan kurang sebanyak 4 responden (5,9%).11Pengetahuan ibu mengenai tablet zat besi dapat ditingkatkan dengan cara melakukan penyuluhan mengenai tablet zat besi. Berdasarkan gambaran sikap responden penelitian didapatkan sikap baik sebanyak 19 responden (47,5%) dan yang memiliki sikap tidak baik lebih banyak yaitu 21 responden (52,5%). Hal ini disebabkan karena kurangnya kepercayaan terhadap manfaat mengkonsumsi tablet zat besi. Selain itu, sebagian besar ibu menganggap bahwa semakin tua usia kehamilan maka tablet zat besi yang dikonsumsi semakin berkurang. Ini dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh ibu mengenai tablet zat besi.Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan pengetahuan tidak baik dan tidak patuh mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 19 responden (67,9%), untuk pengetahuan yang baik dan patuh mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 9 responden (75,0%) dan P-value 0,032 (p