FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini...

18
i FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA WUDI KECAMATAN CIBAL KABUPATEN MANGGARAI NTT Disusun oleh : VIANI SAFITRA GEONG 0901605021 PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Transcript of FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini...

Page 1: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

i

FUNGSI UPACARA TAE MATA

BAGI MASYARAKAT DESA WUDI KECAMATAN CIBAL

KABUPATEN MANGGARAI NTT

Disusun oleh :

VIANI SAFITRA GEONG

0901605021

PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI

FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 2: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

ii

FUNGSI UPACARA TAE MATA

BAGI MASYARAKAT DESA WUDI KECAMATAN CIBAL

KABUPATEN MANGGARAI NTT

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Antropologi pada

Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Disusun oleh :

VIANI SAFITRA GEONG

0901605021

PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI

FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 3: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

iii

Pernyataan Keaslian

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Viani Safitra Geong

NIM : 0901605021

Judul Skripsi : Fungsi Upacara Tae Mata Bagi Masyarakat Desa Wudi

Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai NTT

Program Studi : Antropologi

Fakultas : Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bebas dari peniruan terhadap hasil karya orang lain. Kutipan pendapat dan

tulisan orang lain dirujukan sesuai dengan etika keilmuan dan teknik penuliasan karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa dalam skripsi ini

terkandung ciri-ciri plagiat dan bentuk-bentuk peniruan lain yang dianggap melanggar

peraturan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan peratutan

yang berlaku.

Denpasar , Desember 2015

Saya yang membuat pernyataan,

Viani Safitra Geong

iii

Page 4: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

iv

Page 5: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

v

Page 6: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

vi

Abstrak

Bagi masyarakat Desa Wudi upacara kematian bukan akhir dari segalahnya tapi

merupakan awal kehidupan baru bagi seseorang. Namun masyarakat Desa Wudi percaya

bahwa orang yang mati, meskipun raganya sudah tidak bergerak, tetapi rohnya masih tetap

hidup, untuk itu sebagai penghormatan terakhir, para kerabat melakukan sebuah upacara

yaitu upacara Tae Mata (upacara kematian). Upacara Tae Mata diyakini masyarakat Desa

Wudi memiliki fungsi dan juga makna yang penting untuk kelangsungan hidup masyarakat

dan generasi berikutnya. Seiring berkembangnya jaman ada beberapa bagian prosesi upacara

Tae Mata yang mengalami perubahan, namun tidak membawa pengaruh yang besar pada

fungsi dan makna upacara tersebut.

Berdasarkan uraian diatas maka muncul permasalahan yang perlu dibahas dalam

tulisan ini, antara lain (1) Bagaimana prosesi dan perubahan upacara Tae Mata di Desa Wudi

Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai NTT? (2) Apakah fungsi dan makna upacara Tae

Mata?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah, untuk mengetahui prosesi dan perubahan

dalam upacara Tae Mata, serta untuk mengungkapkan fungsi dan makna upacara Tae Mata.

Dalam mengkaji masalah penelitian ini dioperasionalkan teori – teori sebagai berikut :

(1) Teori fungsional dari B. Malinowski, (2) Teori religi dari E. Durkheim dan, (3) Teori

kematian dari R. Hertz. Adapun beberapa konsep yang digunakan yaitu: fungsi, makna,

perubahan, upacara Tae Mata, prosesi, dan masyarakat desa.

Keterangan lengkap mengenai data yang diperlukan diperoleh dari tua – tua adat,

serta penduduk setempat dengan menggunakan metode observasi partisipasi, wawancara,

serta menggunakan pengumpulan data primer dan data sekunder, juga ditunjang dengan

kajian kepustakaan. Data yang dikumpulkan bersifat kualitatif, dan dalam penulisannya

digunakan analisis deskriptif.

Dari penelitian di lapangan diketahui prosesi upacara tae terdiri dari prosesi haeng nai

(penghembusan nafas terakhir), tekong mbakung (jaga mayat), po,e woja agu latung

(menahan padi dan jagung), ici mu,u (isi mulut), dea ceki (beras janji), acem peti (penutupan

peti jenasah), boak (penguburan), lonto walu (berkabung), saung ta,a (pelepasan masa duka),

empat puluh malam, kelas (kenduri) , dan ela panga (babi penyangga). Adapun yang

mengalami perubahan dalam upacara tae mata yaitu samo lime (cuci tangan) wero (berita

duka), saung ta,a, (pelepasan masa duka), boak (penguburan), hewan kurban, dan empat

puluh malam, faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan adalah faktor internal yaitu

karena faktor ekonomi, pengaruh pola pikir masyarakat, dan faktor eksternal yaitu karena

pengaruh teknologi dan pengaruh agama. Upacara Tae Mata mempunyai fungsi yaitu

merupakan bagian dari siklus hidup, pengormatan keluarga yang masih hidup kepada orang

yang meninggal, untuk menjaga keselamatan keluarga yang masih hidup, dan juga makna

antara lain makna religius, makna kekerabatan, makna solidaritas, dan makna psikologis.

Kata Kunci : Fungsi, Upacara, Tae Mata

Page 7: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkatrahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Fungsi

Upacara Tae Mata Bagi Masyarakat DesaWudi Kecamatan Cibal NTT”. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi syarat – syarat memperoleh gelar sarjana (S1) pada Prodi

Antropologi, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Udayana, di Denpasar.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari

berbagai pihak, baik untuk bantuan material maupun moral. Sehubungan dengan itu, tidaklah

berlebihan melalui kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang

sedalam – dalamnya antara lain kepada pihak – pihak berikut ini :

1. Bapak Dr. Purwadi, M.Hum., selaku pembimbing I yang dengan sabar memberikan

arahan, saran, bimbingan, masukan – masukan, serta pemberian literatur yang sangat

berguna bagi penulis sampai penulisan skripsi ini selesai.

2. Ibu Dra. A. A. Ayu Murniasih, M.Si., selaku pembimbing II, yang telah dengan tekun

dan sabar membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini selesai.

3. Ketua Prodi Antropologi, Bapak Drs. I Nyoman Suarsana, M.Si

4. Dekan Fakultas Sastra dan budaya, Bapak Prof. Dr. I Wayan Cika, M.S, beserta staf.

5. Bapak Prof. Dr. A. A. Ngr. Anom Kumbara., MA, selakuPembimbing Akademik

yang telah membantu penulis selama mengikuti studi.

6. Semua staf pengajar di Prodi Antropologi atas petunjuk yang telah diberikan berupa

kulia – kulia yang bermanfaat.

7. Bapak Paulus Sot, selaku Kepala Desa Wudi beserta stafnya, dan juga Bapak

Robertus Lanar, Bapak Gaspar Sandar, dan Bapak Sipri Bayang, selaku tua – tua adat

Desa Wudi, keluarga besar gendang lanur, keluarga besar gendang wajang, yang

dengan tulus dan sabar, untuk membantu penulis dalam pengambilan data, serta

memberikan informasi di lapangan.

8. Tokoh – tokoh masyarakat Desa Wudi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

serta seluruh masyarakat Desa wudi yang telah membantu penulis selama

mengadakan penelitian.

Page 8: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

viii

9. Kedua orang Tua Penulis, Bapak Ambrosius Geong, Ibu Dortea Iwang, yang sangat

berjasa, selalu memberikan motivasi, doa, dan selalu bekerja keras demi kehidupan

keluarga, serta selalu berusaha memenuhi kebutuhan anak-anaknya.Adik-adik tercinta

Efen, Aldhy, Efrem, Apro, Efra, Alfred, dan Evan, terimakasih atas semua bantuan,

doa dan dukungannya kepada penulis.

10. Hendrianto Putra yang selalu membantu penulis selama penulisan skripsi, terimakasih

telah menjadi motivator bagi penulis, dan telah menemani penulis kelokasi penelitian.

11. Para kerabat Antropologi Universitas Udayana Wandhy, Nesa, Aldu, Heni, Keke,

Ayu, Hida, Aik, gek Diya, Yansen, Chun, Alfred, Anom, Izal, Hadi, Wira, Budarse,

Pasek, Angga, Raka, Aris, Charles, dan teman-teman yang lain. Terimaksih atas

kebersamaan selama penulis menempuh kuliah di Universitas Udayana.

12. Om Romo Ino Sutam, Bapak Beni Palma, Om andyk Bole, Kakak Ryan Soe, yang

telah meminjamkan buku kepada penulis, dalam penyusunan skripsi.

13. Para keluarga dan sahabat yang telah memberikan motivasi kepada penulis, Bapak

Gaspar, Kakak Hila, Om Huber, Asty Solo, Abdon, Edwin, Valon, Yanti, Yuyun,

Rista, Hilde, Afry, Asry, Romi, Fandy, Addy, Boby, Ento, Kakak Engel, Kakak Didi,

Dony Irja, jesi ngkus, Kakak Gio, Kakak Rinus, Kakak Ryan, Kakak Nuno,Kakak

Yohan, Kakak Sandro, Om vicky, Mba Tari. Terimakasih atas bantuannya, canda

maupun gurauan, selama penulis berada di Bali.

Penulis menyadari betapa besar bantuan mereka, akan tetapi karena keterbatasan

penulis, jasa baik mereka tidak mungkin terbalas. Namun penulis berharap semoga amal budi

mereka yang tulus memperoleh balasan yang setimpal dari-Nya.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini sangat sederhana dan masih banyak

kekurangan, karena masih ada berbagai keterbatasan, terutama mengenai wawasan dan

pengetahuan. Meskipun demikian dengan penuh tanggung jawab, skripsi ini tetap di

persembahkan kepada penguji dengan harapan dapat di terima sebagai syarat yang telah

ditetapkan. Disamping itu, penulis berharap semoga skripsi ini ada manfaatnya.

Denpasar, Agustus 2015

Penulis

Page 9: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Judul……………………………………………………………….…….….i

Persyaratan Gelar………………………………………………………..…. ii

Pernyataan Keaslian ………………………………………………….…. .. iii

Lembaran Pengesahan…………………………………………………....... iv

Panitia Penguji………………………………………………………….…... v

Abstrak………………………………………………………………….…..vi

KATA PENGANTAR…………………………………………………..... vii

DAFTAR ISI……………………………………………………………..... x

GLOSARIUM…………………………………………………………...... xiii

DAFTAR TABEL………………………………………………………… xvi

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….…. xvii

BAB IPENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 8

1.3.1 TujuanPenelitian .............................................................................. 8

1.3.2 Manfaat Penelitian ............................................................................ 8

1.4 Konsep dan Kerangka Teori ................................................................... 9

1.4.1 Konsep .............................................................................................. 9

1.4.2 Kerangka Teori ................................................................................. 11

1.5 Model Penelitian ..................................................................................... 15

1.6 Metode Penelitian ................................................................................... 16

1.6.1 Lokasi Penelitian ............................................................................... 16

Page 10: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

x

1.6.2 Penentuan Informan .......................................................................... 16

1.6.3 Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 17

1.6.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 18

1.6.5 Teknik Analisis Data ........................................................................ 20

BAB II Gambaran Umum Masyarakat DesaWudi.............................. 22

2.1 Keadaan Geografis Desa Wudi ........................................................ 22

2.2 Sejarah Perkembangan Penduduk .................................................... 23

2.3 Demografi ......................................................................................... 27

2.4 Pendidikan ........................................................................................ 38

2.5 SistemReligi ..................................................................................... 29

2.6 Sistem Mata Pencaharian .................................................................. 35

2.7 Sistem Organisasi Sosial Masyarakat ............................................... 37

BAB III PROSESI DAN PERUBAHAN UPACARA TAE MATA DI DESA

WUDI KECAMATAN CIBAL KABUPATEN MANGGARAI.................. 41

3.1 Prosesi Upacara Tae Mata ................................................................ 41

3.1.1 Tempat Upacara ................................................................................ 42

3.1.2 Saat-saat Upacara ............................................................................. 42

3.1.3 Benda-Benda Upacara ..................................................................... 43

3.1.4 Orang-Orang yang Melakukan Upacara .......................................... 45

3.1.5 Rangkaian Prosesi Upacara Tae Mata............................................. 46

3.2 Perubahan Prosesi Upacara Tae Mata .............................................. 71

3.3 Penyebab Terjadinya Perubahan Upacara Tae Mata........................ 77

BAB IV FUNGSI DAN MAKNA UPACARA TAE MATA.................. 84

4.1 Fungsi Upacara Tae Mata................................................................. 84

4.1.1 Upacara Tae Mata merupakan bagian dari siklus kehidupan ........... 84

Page 11: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

xi

4.1.2 Penghormatan keluarga yang masih hidup kepada orang yang

sudah meninggal ............................................................................... 86

4.1.3 Untuk menjaga keselamatan bagi keluarga yang masih hidup ......... 88

4.2 Makna Upacara Tae Mata ................................................................ 90

4.2.1 Makna Religius ................................................................................. 90

4.2.2 Makna Kekerabatan .......................................................................... 93

4.2.3 Makna Solidaritas............................................................................. 95

4.2.4 Makna Psikologi ............................................................................... 97

4.2.5 Makna Pendidikan ............................................................................ 99

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 101

5.1 Simpulan ........................................................................................... 101

5.2 Saran ................................................................................................. 102

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 104

Page 12: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

xii

GLOSARIUM

Ase : Panggilan untuk adik kandung atau sepupu, atau panggilan untuk orang

yang umurnya lebihmuda.

Ata Mbeko : Seseorang yang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan orang lain

(dukun).Ata mbeko dibagi kedalam dua jenis yaitu ata mbeko di,a (dukun yang

baik), dan ata mbeko da,at (dukun yang menggunakan magis hitam).

Bokong : Bekal yang diberikan oarng tua kepada anaknya pada saat anaknya ingin

pergi kesuatu tempat, bekal ini bisa berupa makanan, uang, atau sesuatu yang

dibutuhkan anaknya pada saat berpergian.

Boa : Tempat penguburan jenasah, boa dipercayai masyarakat Manggarai sebagai

rumah terakhir di dunia bagi manusia, karena itu pada saat memasuki daerah

boa harus bersikap sopan selayaknya bertamu kerumah orang.

Berkak : Berkat yang didapat oleh orang yang rajin berdoa,serta menjalankan ritual

dengan baik, berkak yang didapat biasanya berupa keberhasilan, kehidupan

yang lebih baik, dan juga kesehatan.

Cepa : Daun sirih, daun ini biasanya dimakan oleh nenek moyang masyarakat

Manggarai kalau sedang bersantai, sehingga sampai sekarangcepa masih

dikonsumsi oleh para ibu – ibu di Manggarai. Cepa biasanya dikonsumsi

dengan raci (pinang), dan tahang(kapur), karena cepa (daun sirih) merupakan

makanan yang selalu dikonsumsi nenek moyang masyarakat Manggarai maka

pada setiap upacara adat cepa selalu digunakan sebagai salah satu

persembahan yang disuguhkan kepada roh leluhur.

Compang : Tempat persembahan yang terletak di tengah-tengah kampung, compang

terbuat dari batu yang disusun rapi. Pada saat upacara besar,masyarakat

Manggarai termasuk masyarakat Desa Wudi berkumpul untuk memberikan

persembahan kepada para leluhur, dan meletakan persembahan diatas

compang.

Darat : Mahkluk halus yang disebut bidadari atau peri. Menurut kepercayaan

masyarakat setempat darat biasanya mendiami tempat tertentu seperti di mata

air, sungai yang besar dengan kedalaman yang sangat tinggi. Darat kerap kali

dilihat oleh warga setempat dan orang tertentu pada saat jam 12 siang.

Dodo : mengerjakan pekerjaan secara bersama-sama. Dodo biasanya dilakukan pada

saat panen, membersihkan kebun, dan juga pada saat upacara adat. Pada saat

Page 13: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

xiii

panen masyarakat Mangggarai tidak membayar upah berupa uang kepada

orang yang bekerja, melainkan pekerjaan dilakukan secara gratis, tetapi

dengan persayaratan jika tiba waktu panen dari kebun salah satu dari mereka,

maka yang juga harus ikut membantu.

Ela : Babi merupakan hewan yang dipelihara oleh masyarakat Manggarai pada

umumnya, dagingnya dapat dikonsumsi dan dijual untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari. Babi biasanya digunakan sebagai salah satu hewan persembahan

pada upacara adat.

Ende : Panggilan untuk ibu kandung dan adik perempuan dari ibu kandung, tetapi

sekarang ende bisa untuk memanggil wanita yang usianya sudah tua.

Ema : Panggilan untuk ayah kandung dan adik laki-laki kandung dari ayah,

sekarang laki-laki yang usianya sangat tua bisa juga dipanggil ema.

Inang : Panggilan untuk saudari dari ayah, sedangkan saudara dari ayah dipanggil

amang (om).

Manuk : Ayam. Ayam biasanya digunakan masyarakat manggarai sebagai salah satu

hewan untuk persembahan, ayam yang bulunya putih biasanya digunakan

untuk upacara syukuran, sedangkan ayam yang buluhnya hitam jarang

digunakan dalam upacara adat karena diyakini warna hitam melambangkan

kegelapan.

Mata : Keadaan dimana seseorang tidak bernyawa lagi. Ketika seseorang sudah

dinyatakan mata (meninggal) maka para kerabat akan mengabarkan berita

duka kepada kerabat lainnya, dan melakukan sebuah upacara yaitu upacaratae

mata (upacara kematian).

Mori : Sosok yang menciptakan seluruh isi bumi dan alam semesta, masyarakat

Manggarai biasanya menyebutnya dengan sebutan mori kraeng atau mori jarri

dedek (tuhan mahakuasa atau tuhan maha pencipta). Selain percaya kepada

roh para leluhur masyarakat Manggarai termasuk masyarakat desa Wudi

percaya kepada Mori, karena itu setiap upacara adat masyarakat Manggarai

juga tidak lupa menyebut nama Mori (Tuhan) pada doa yang dipanjatkan.

Poti : Mahkluk halus yang jahat atau setan. Jika manusia berpapasan langsung

dengan poti akan mengalami sakit, untuk menghidari hal yang lebih besar dari

itu orang yang telah berpapasan dengan poti akan dibawah kepada ata pecing

atau ata mbeko (dukun) untuk disembuhkan.

Page 14: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

xiv

Teing hang : Memberikan makanan atau persembahan kepada leluhur atau orang yang

sudah meninggal. Bahan yang digunakan untuk teing hang merupakan hasil

jeripayah dari masyarakat antaralain berupa ayam, babi, kerbau, sirih, pinang,

nasi, tuak, atau sesuatu yang biasa dikonsumsi oleh para leluhur selama masih

hidup.

Page 15: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keadaan Geografis Desa Wudi ............................................. 23

Tabel 2.2 Distribusi Penduduk Setiap Dusun di DesaWudi ................. 27

Tabel 2.3 Komposisi Penduduk Setiap Dusun Menurut Jenis

Kelamin ................................................................................. 28

Tabel 2.4 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa

Wudi..................................................................................... 29

Tabel 2.5 Persebaran Penduduk Desa Wudi Menurut Agama .............. 35

Tabel 2.6 Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa

Wudi ..................................................................................... 36

Tabel 2.7 Jumlah dan Jenis Perkebunan Desa Wudi ............................ 37

Page 16: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Compang (tempat persembahan) Desa Wudi ....................... 25

Gambar 2.2 Rumah Gendang Lanur ......................................................... 26

Gambar 2.3 Piring Lanur .......................................................................... 26

Gambar 2.4 Keris peninggalan Lanur ....................................................... 26

Gambar 3.1 Saat jenasah disemayamkan dirumah duka ...........................48

Gambar 3.2 Memotong hewan persembahan untuk melakukan upacara

Haeng Nai............................................................................. 51

Gambar 3.3 Memberikan sesajen kepada roh orang yang meninggal ...... 51

Gambar 3.4 Saat melakukan prosesi upacara takong mbakung ................ 52

Gambar 3.5 Padas aat prosesi upacara po’e woja agu latung ................... 53

Gambar 3.6 Ayam kurban saat prosesi po,e woja agu latung .................. 53

Gambar 3.7 Pada saat missa sebelum penutupan peti jenasah ................. 57

Gambar 3.8 Pastor melakukan pemberkatan jenasah ............................... 57

Gambar 3.9 Keluarga berbicara pesan terakhir pada jenasah ................... 58

Gambar 3.10 Ayam yang akan dipersembahkan ........................................ 58

Gambar 3.11 Sesajen yang akan dipersembahkan kepada roh orang

meninggal .............................................................................. 58

Gambar 3.12 Saat mengangkat peti jenasah ............................................... 59

Gambar 3.13 Lubang kubur yang akan di masukan mayat .........................60

Gambar 3.14 Saat pastor memberkati kubur .............................................. 61

Gambar 3.15 Memasukan peti jenasah ke liang kubur............................... 62

Gambar 3.16 Saat keluarga memotong babi sebagai hewanp ersembahan

Pada prosesi upacara kelas .................................................... 68

Page 17: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

xvii

Gambar 3.17 Uang diberikan anak rona kepada anak wina....................... 68

Gambar 3.18 Rokok dibawah anak wina kepada anak rona..................... 68

Gambar 3.19 Kain diberikan anak wina kepada anak rona....................... 69

Gambar 3.20 Bir yang dibawah anak wina kepada anak rona................... 69

Gambar 3.21 Beras yang diberikan oleh anak wina kepada anak rona ..... 69

Gambar 3.22 Saat melakukan torok pada prosesi upacara kelas................ 70

Gambar 3.23 Saat melakukan samo lime didepan rumah duka .................. 72

Page 18: FUNGSI UPACARA TAE MATA BAGI MASYARAKAT DESA … halaman... · KABUPATEN MANGGARAI NTT Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

xviii