FUNGSI TUTURAN LANGSUNG DALAM NOVEL I FEEL BAD … · characteristic, such as peraturan di sekolah...
Transcript of FUNGSI TUTURAN LANGSUNG DALAM NOVEL I FEEL BAD … · characteristic, such as peraturan di sekolah...
FUNGSI TUTURAN LANGSUNG
DALAM NOVEL I FEEL BAD ABOUT MY NECK
KARYA NORA EPHRON
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia
Program Studi Sastra Indonesia
Oleh
Fransisca Vindy Pudhi Ardani
NIM: 044114002
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
i
FUNGSI TUTURAN LANGSUNG
DALAM NOVEL I FEEL BAD ABOUT MY NECK
KARYA NORA EPHRON
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia
Program Studi Sastra Indonesia
Oleh
Fransisca Vindy Pudhi Ardani
NIM: 044114002
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
ii
iii
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan
kepada
kedua orang tua yang sangat aku cintai dan sayangi, aku haturkan
terima kasih atas segala cinta, kasih sayang, perhatian, dan pengorbanan selama ini
v
MOTTO
Mungkin banyak jalan menuju kegagalan.
Sementara untuk sukses, hanya ada satu jalan.
Tentu saja tak ada resep sukses, kecuali
menerima hidup tanpa syarat berikut apa yang
diberikanNya
(Arthur Rubinstein)
Sukses saya tercapai berkat kesediaan
mendengar nasihat-nasihat terbaik dan
menjalankan secara berlawanan
(G.K. Chesterton)
Persahabatan bertumbuh subur di mata air
pengampunan
(William A. Ward)
Kebahagiaan adalah doa,kebahagiaan adalah kekuatan,
kebahagiaan adalah cinta
kebahagiaan adalah jaring cinta
yang bisa Anda gunakan untuk menyentuh jiwa
(Bunda Teresa)
vi
ABSTRAK
FUNGSI TUTURAN LANGSUNG
DALAM NOVEL I FEEL BAD ABOUT MY NECK
KARYA NORA EPHRON
Fransisca Vindy Pudhi Ardani
Universitas Sanata Dharma
2009
Skripsi ini membahas fungsi tuturan langsung dalam novel I Feel Bad
about My Neck karya Nora Ephron. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
“Apa saja fungsi tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck
berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday. Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan fungsi tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck
karya Nora Ephron berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday.
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (i) tahap pengumpulan
data, (ii) tahap analisis data, dan (iii) tahap penyajian hasil analisis data. Metode
yang digunakan dalam tahap pengumpulan data adalah metode simak, yaitu
menyimak tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck karya Nora
Ephron. Teknik yang digunakan dalam tahap ini adalah teknik sadap sebagai
teknik dasarnya, yaitu menyadap tuturan langsung berdasarkan fungsi bahasa
menurut M.A.K. Halliday. Teknik lanjutan yang digunakan dalam pengumpulan
data adalah teknik catat, yaitu mencatat tuturan langsung dalam novel I Feel Bad
about My Neck. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode agih dan
metode padan, khususnya metode padan referensial dan metode padan pragmatis.
Metode agih digunakan dengan teknik baca markah. Metode agih, yaitu metode
penelitian yang menggunakan bahasa itu sendiri sebagai alat penentunya. Teknik
yang digunakan adalah teknik baca markah, yaitu membaca tanda-tanda sebagai
vii
pemarkah fungsi bahasa berdasarkan fungsi tuturan langsung. Metode padan
referensial, yaitu metode padan yang alat penentunya berupa referen bahasa atau
apa yang dibicarakan. Metode padan pragmatis adalah metode padan yang alat
penentunya lawan atau mitra bicara. Metode padan referensial dalam analisis data
digunakan untuk menentukan informasi yang terkandung dalam fungsi tuturan
langsung yang terdapat pada novel I Feel Bad about My Neck. Metode padan
pragmatis digunakan untuk menentukan maksud yang terkandung dalam fungsi
tuturan yang terdapat pada novel I Feel Bad about My Neck. Hasil analisis
tersebut disajikan dengan metode penyajian informal, yaitu perumusan atau
penyajian hasil analisis data menggunakan kata-kata biasa dan metode formal,
yaitu perumusan atau penyajian hasil analisis data dengan tanda dan lambang.
Dasar pengelompokkan atau pembentukan tuturan langsung dalam novel
I Feel Bad About My Neck karya Nora Ephron adalah fungsi bahasa menurut
M.A.K Halliday. Tipe-tipe tuturan langsung itu ada tujuh tipe, yaitu (1) tuturan
langsung yang berfungsi instrumental, (2) tuturan langsung yang berfungsi
regulatif, (3) tuturan langsung yang berfungsi interaksional, (4) tuturan langsung
yang berfungsi personal, (5) tuturan langsung yang berfungsi heuristik, (6) tuturan
langsung yang berfungsi imajinatif, dan (7) tuturan langsung yang berfungsi
representasional.
Tuturan langsung yang berfungsi instrumental dikelompokkan menjadi
dua kategori, yaitu (i) tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’
yang dipakai manusia untuk mengekspresikan sesuatu keinginan dan menciptakan
kondisi (keadaan) tertentu, seperti menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu
hal. Tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’ ditandai oleh
verba perintah, misalnya Menurut Jane, ucapan pria itu ketika ia melangkah keluar
adalah: “Ambil satu buku itu saat kau keluar,” dan (ii) tuturan langsung yang
berfungsi instrumental ‘melarang’ yang dipakai manusia untuk tidak melakukan
sesuatu hal. Tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘melarang’ ditandai
dengan kata jangan, misalnya “Apa pun yang kau lakukan,” ujar ibu temanku itu,
“jangan pernah memasak untuk lelaki itu.” Tuturan langsung yang berfungsi
viii
regulatif digunakan untuk mengontrol dan mengendalikan perilaku, sikap, serta
kebiasaan orang lain. Seringkali disebut fungsi pengaturan yang mengatur
seseorang dalam bertingkah laku, misalnya Mr. Simms melihat karya kami dan
kemudian melemparkan semaunya ke tong sampah. Ia berkata, “Tajuk beritanya
adalah: ‘Sekolah libur pada hari Kamis’.” Tuturan langsung yang berfungsi
interaksional digunakan untuk memulai interaksi dengan orang lain, seperti
menyapa, menyampaikan atau memberikan salam, dan membuat suatu respon
kepada orang lain. Contoh tuturan langsung yang berfungsi interaksional,
misalnya Ia selalu memanggilku, “Hai, manis,” “Hai, cantik,” “Halo’ Sayang.”
Aku rasa ia tidak pernah memanggilku, atau orang lain yang ia kenal, dengan
nama asli. Tuturan langsung yang berfungsi personal dipakai untuk
mengungkapkan perasaan pribadi (seperti kebencian, keluhan, rasa heran, dan rasa
gembira), misalnya “Aku benci tasku.” Tuturan langsung yang berfungsi heuristik
digunakan untuk mencari suatu informasi tentang pengetahuan, lingkungan sekitar
berupa pertanyaan yang menuntut jawaban, misalnya “Apa itu tas Kelly?”
tanyaku. Tuturan langsung yang berfungsi heuristik ditandai oleh kata tanya apa,
bagaimana, di mana, dan sebagainya. Tuturan langsung yang berfungsi imajinatif
dipakai untuk mengekspresikan imajinasi, kreativitas, dan daya khayal seseorang
dalam menciptakan ide-ide (seperti membuat cerita, lelucon, novel, dan ungkapan
sistem khayalan), misalnya Bertahun-tahun yang lalu, ketika aku menjalani terapi,
terapisku berkata, “Cinta adalah rasa rindu rumah.” Tuturan langsung yang
berfungsi representasional dipakai untuk memberikan informasi yang belum
diketahui oleh orang lain. Informasi yang disampaikan berupa pernyataan-
pernyataan atau gambaran, misalnya Oleh penemuan beberapa kemasan krim
pemutih Jolen yang berukuran terlalu besar yang hampir tidak pernah digunakan
yang ternyata ada di sana, dibawah wastafel, ditempat di mana sebelumnya aku
mencarinya –aku bersumpah, “Aku telah mencarinya di sana namun tidak
melihatnya.”
ix
ABSTRACT
THE FUNCTION OF DIRECT SPEECHES
IN NORA EPHRON’S NOVEL I FEEL BAD ABOUT MY NECK
Fransisca Vindy Pudhi Ardani
Sanata Dharma University
2009
This discusses on the function of direct speeches in Nora Ephron’s novel
I Feel Bad about My Neck based on linguistic function according to M.A.K.
Halliday. The purpose of this writing was to describe the types of direct speeches
in Nora Ephron’s novel I Feel Bad about My Neck based on linguistic function
according to M.A.K. Halliday.
This research was conducted through three steps, i.e. (i) step of data
collection, (ii) step of data analysis, and (iii) step of representation of the result of
data analysis. Method used in step of data collection was review method, i.e.
reviewing direct speeches in Nora Ephron’s novel I Feel Bad about My Neck.
Technique used in this step was tapping technique as basic technique, i.e. tapping
direct speeches based on the types of linguistic function according to M.A.K.
Halliday. As continual technique used in data collection was recording technique,
i.e. recording direct speeches in novel I Feel Bad about My Neck. The data
analysis is carried out through the evenly distribution and equality method,
specifically the equal referential method and pragmatic method. In the evenly
distribution method, it is used the technique of markah reading. Method used in
data analysis was distributing method, i.e. research method that uses its certain
language as determining tool. The technigue used was mark reading technique, i.e.
reading sign as marker of linguistic function based on the types of direct speeches.
Method used in representing the result of data analysis was informal method and
x
formal method. i.e. informal method formulation or representation of the result of
data analysis by using common words.
The basic of classification and arrangement of direct speeches in Nora
Ephron’s novel I Feel Bad about My Neck was linguistic function according to
M.A.K. Halliday. The types of direct speeches were seven kinds, i.e. (1) direct
speeches having instrumental function, (2) direct speeches having regulative
function, (3) direct speeches having interactional function, (4) direct speeches
having personal function, (5) direct speeches having heuristic function, (6) direct
speeches having imaginative function, and (7) direct speeches having
representational function.
First, direct speeches having instrumental function was classified into
two categories, i.e. (i) direct speeches having instrumental function ‘through’
meanings that is signed by command verb, example “Ambil satu buku itu saat kau
keluar.” and (ii) direct speeches having instrumental function ‘prohibiting’
meanings that is signed by the word jangan, example “Apa pun yang kau
lakukan,” ujar ibu temanku itu, “jangan pernah memasak untuk lelaki itu.”
Second, direct speeches having regulating function is often mentioned as
regulative function that use for regulate the other’s behavior that has binding
characteristic, such as peraturan di sekolah (pengumuman), example “Tajuk
beritanya adalah: ‘Sekolah libur pada hari Kamis’.” . Third, direct speeches
having interactional function was used to initiate interaction to other person, likes
accosting, greeting, calling name, and giving reaction or response to other person.
Direct speeches having interactional function is used to convey or give greets that
is signed by the word hai and helo, example Ia selalu memanggilku, “Hai,
manis,” “Hai, cantik,” “Halo’ Sayang.” Fourth, direct speeches having personal
function is used for conveying private feelings, such as animosity, complain,
curiosity, and happiness. Direct speeches having personal function is signed by
the word benci ,lega, bosan, etc. Example, “Aku benci tasku.” Fifth, direct
speeches having heuristic function is used to look for information or finding
something. Direct speeches having heuristic function often take the form of
xi
question of which is signed by asking words, likes apa, kapan, bagaimana, etc.
Example, “Apa itu tas Kelly?” tanyaku. Sixth, direct speeches having imaginative
function is used to express someone imaginations, creativity, and visionability in
creating ideas, such as writing a story, jokes, novel, and expression of imaginative
system. Direct speeches having imaginative function is signed by the words cinta,
persahabatan, and restorant as someone expressions of visionability toward
something. Example, “Cinta adalah rasa rindu rumah.” Seventh, direct speeches
having representational function is used to provide information unknown by other
persons. Such information takes the shape of statements and descriptions. The
words tidak bisa mengetik and tidak punya resep are samples of direct speeches
marker having representational function. Example, “Aku sama sekali tidak punya
resep.”
xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
berkat, kasih, serta anugerah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi yang berjudul
“Fungsi Tuturan Langsung dalam Novel I Feel Bad about My Neck Karya Nora
Ephron” ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Sastra pada Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya motivasi, bimbingan, dan bantuan
dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh
sebab itu, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. I. Praptomo Baryadi, M. Hum., selaku pembimbing I sekaligus dosen yang
telah membagi pengetahuan dan dengan kesabaran telah memberikan
bimbingan, saran, kritik, dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.
2. Susilawati Endah Peni Adji, S.S., M. Hum., selaku pembimbing II, dosen, dan
pembimbing akademik angkatan 2004 yang telah membagi pengetahuan serta
memberikan bimbingan, saran, kritik, dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.
3. Drs. B. Rahmanto, M. Hum., Drs. P. Ari Subagyo, M. Hum., Drs. Yoseph
Yapi Taum, M. Hum., Drs. F.X. Santosa, M.S., Drs. Hery Antono, M. Hum.,
Dra. Fr. Tjandrasih Adji, M. Hum., dosen Sastra Indonesia yang telah
memberikan ilmunya selama proses perkuliahan.
xiii
4. Staf Sekretariat Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma atas pelayanan
dan kesabarannya membantu kelancaran penulis mengurus segala keperluan
akademik.
5. Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah menyediakan
berbagai buku yang diperlukan selama perkuliahan.
6. Orang tuaku, Bapak Fransiscus Xaverius Suyitno dan Ibu Elisabeth Kusyantini
Lestari serta kakakku, Jovita Vina yang selalu memberikan kasih sayang,
mendoakan, dan mendukungku dengan penuh kesabaran.
7. Buntara Adi Purwanto (Sastra Inggris 2005), thanks for the beautiful and the
greatest life that u’ve all gave to me, for’d love, care, spirit, and everything.
You’re miracle.
8. Fransiscus Xaverius Berti Kurniawan (PBSID 2006) yang selalu memberikan
dukungan, semangat, dan nasihat tentang pelajaran yang berharga akan
pengalaman kehidupan (motivasi dan semangat hidupku), memberikan
goresan lembaran yang sangat bermakna, serta mendoakan penulis dalam
penyusunan skripsi ini. “Kedamaian hatimu adalah kedamaian dalam seluruh
hidupku, Pasha.”
9. Herka (PBSID 2006) yang selalu memberikan semangat untuk cepat
menyelesaikan skripsi.
10. Athalia Wika Ningtyas (Sastra Indonesia 2005), sahabat yang selalu
memberikan dukungan dan semangat untuk cepat menyelesaikan skripsi ini.
Persahabatan kita akan selalu abadi.
xiv
11. Semua teman-teman yang telah membantu dan mendukung yang tidak sempat
saya sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini dan masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi
penyempurnaan skripsi ini. Seluruh kesalahan dalam skripsi ini sepenuhnya
merupakan tanggung jawab penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi
ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta,
Penulis
Fransisca Vindy Pudhi A
xv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Fransisca Vindy Pudhi Ardani
NIM : 044114002
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Fungsi Tuturan
Langsung dalam Novel I Feel Bad about My Neck Karya Nora Ephron” beserta
perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk perangkat data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta.
Pada tanggal
Yang menyatakan,
(Fransisca Vindy Pudhi Ardani)
xvi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,
Penulis
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’……….. 30
Tabel 2. Tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘melarang’………… 32
Tabel 3. Tuturan langsung yang berfungsi regulatif ………………………... 33
Tabel 4. Tuturan langsung yang berfungsi interaksional …………………… 35
Tabel 5. Tuturan langsung yang berfungsi personal……………………….... 38
Tabel 6. Tuturan langsung yang berfungsi heuristik ……………………….. 47
Tabel 7. Tuturan langsung yang berfungsi imajinatif ……………………… 52
Tabel 8. Tuturan langsung yang berfungsi representasional ………………. 59
xviii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING…………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI…………………………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………… iv
MOTTO……………………………………………………………. v
ABSTRAK…………………………………………………………. vi
ABSTRACT…………………………………………………………. ix
KATA PENGANTAR……………………………………………… xii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………………. xv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………… xvi
DAFTAR TABEL………………………………………………….. xvii
DAFTAR ISI……………………………………………………….. xviii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………….. 5
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………… 5
1.4 Manfaat Hasil Penelitian…………………………… 5
1.5 Tinjauan Pustaka…………………………………… 6
1.6 Landasan Teori…………………………………….. 7
xix
1.6.1 Pengertian Pragmatik………………………. 8
1.6.2 Pengertian Konteks……………………….. 9
1.6.3 Pengertian Tuturan………………………… 10
1.6.4 Jenis Tuturan………………………………. 10
1.6.5 Pengertian Tuturan Langsung……………... 11
1.6.6 Penanda Tuturan Langsung……………….. 12
1.6.7 Fungsi Bahasa…………………………….. 12
1.7 Metode Penelitian…………………………………. 15
1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data…… 15
1.7.2 Metode Analisis Data………………………. 16
1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data……… 23
1.8 Sistematika Penyajian……………………………….. 23
BAB II FUNGSI TUTURAN LANGSUNG DALAM NOVEL
I FEEL BAD ABOUT MY NECK BERDASARKAN
FUNGSI BAHASA MENURUT M.A.K. HALLIDAY…. 24
2.1 Pengantar……………………………………………… 24
2.2 Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental……… 24
2.2.1 Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental
‘Menyuruh’……………………………………. 25
2.2.2 Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental
‘Melarang’.......................................................... 31
xx
2.3 Tuturan Langsung yang Berfungsi Regulatif…….......... 32
2.4 Tuturan Langsung yang Berfungsi Interaksional………. 34
2.5 Tuturan Langsung yang Berfungsi Personal…………… 35
2.6 Tuturan Langsung yang Berfungsi Heuristik…………… 38
2.7 Tuturan Langsung yang Berfungsi Imajinatif………….. 49
2.8 Tuturan Langsung yang Berfungsi Representasional…… 53
BAB III PENUTUP……………………………………………………. 61
3.1 Kesimpulan……………………………………………… 61
3.2 Saran……………………………………………………. 62
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… 64
LAMPIRAN……………………………………………………… 66
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam skripsi ini dibahas tentang fungsi tuturan langsung dalam novel
I Feel Bad about My Neck karya Nora Ephron berdasarkan fungsi bahasa menurut
M.A.K. Halliday. Tuturan langsung adalah tuturan baik berupa kalimat deklaratif,
kalimat interogatif, maupun kalimat imperatif yang menirukan apa yang diujarkan
orang (Kridalaksana, 2001 : 93).
Menurut Kridalaksana (1993 : 231) tuturan langsung adalah tuturan
yang dibatasi oleh intonasi atau pungtuasi. Pungtuasi adalah tanda baca. Pungtuasi
yang digunakan dalam tuturan langsung tidak menggunakan tanda baca titik koma
(;) tetapi menggunakan tanda baca koma (,) yang terletak di depan ucapan atau
tuturan langsung dan tanda kutip (“…”) yang diletakkan sebelum dan sesudah
ucapan yang sejajar di bagian atas.
Berikut ini contoh fungsi tuturan langsung dalam novel I Feel Bad
about My Neck karya Nora Ephron:
(1) a. Jane pernah tidur dengan sejumlah jurnalis, editor, dan novelis sukses. b. Yang paling terkenal dari semua pria itu, pada malam terakhir mereka bersama, memberi Jane sebuah buku hasil karyanya, teronggok di sebuah kotak yang diletakkan tepat di samping pintu depan rumahnya. c. Menurut Jane, ucapan pria itu ketika ia melangkah keluar adalah: “Ambil satu buku itu saat kau keluar.” (Nora Ephron 2007 : 37)
(2) a. Salah seorang temanku tinggal bersama seorang pria yang ia cintai. b. Ibunya merasa putus asa dan memperingatkannya bahwa pria itu tidak akan pernah menikahinya karena mereka berdua sudah tidur bersama. c. “Apa pun yang kau lakukan,” ujar ibu temanku itu, “jangan pernah memasak untuk lelaki itu.” d. Tapi
2
semuanya sudah terlambat. e. Temanku itu memasak untuk pacarnya. f. Dan pria itu pun menikahinya. (Nora Ephron 2007 : 39)
(3) a. Kami menyerahkan tajuk berita yang sudah kami buat. b. Kami merasa sangat bangga. c. Mr. Simms melihat karya kami dan kemudian melemparkan semaunya ke tong sampah. d. Ia berkata, “Tajuk beritanya adalah: ‘Sekolah libur pada hari Kamis’.” (Nora Ephron 2007 : 169)
(4) a. Di atas perapian itu ada poster burung camar yang ia hadiahkan padaku dua tahun lalu. b. Sekarang bulan Juni; biasanya di bulan ini salah seorang dari kami membuat puding roti jagung, resep konyol yang sama-sama kami sukai, yang berupa campuran roti jagung dan krim jagung kalengan. c. Ia membuatnya dengan susu asam, sementara aku tidak. d. Ia selalu memanggilku, “Hai, manis,” “Hai, cantik,” “Halo’ Sayang.” e. Aku rasa ia tidak pernah memanggilku, atau orang lain yang ia kenal, dengan nama asli. (Nora Ephron 2007 : 222)
(5) a. “Aku benci tasku.” b. Benar-benar benci. c. Jika kau termasuk wanita yang berpikiran bahwa ada hal-hal menyenangkan mengenai tas, maka jangan pernah membaca bab ini karena tidak akan ada gunanya bagimu. d. Bab ini diperuntukkan bagi para wanita yang membenci tas-tas mereka, yang merasa tidak senang pada tas, yang mengerti bahwa tas mereka adalah cermin dari kesembronoan dalam mengatur rumah, kekacauan yang sangat parah dalam mengorganisasikan sesuatu, ketidakmampuan kronis untuk membuang barang-barang yang tidak berguna, dan kegagalan sinambung dalam memilih aksesori yang pas (misalnya, tas harus serasi dengan busana yang kita kenakan). (Nora Ephron 2007 : 21).
(6) a. Dan kemudian pada suatu hari, aku berada di Paris dengan seorang teman yang mengumumkan tujuannya minggu ini adalah membeli sebuah tas Kelly. b. Mungkin kau tahu apa tas Kelly itu. c. Aku sama sekali tidak tahu. d. Aku tidak pernah mendengar ada tas semacam itu. e. “Apa itu tas Kelly?” tanyaku. f. Temanku memandangiku seolah-olah aku baru saja menghabiskan waktu satu abad dengan tidur di dalam gua. g. Kemudian ia menjelaskan: Tas Kelly adalah tas Hermes yang dibuat pertama kali pada tahun 1950-an dan dipopulerkan oleh Grace Kelly; karena itulah tas itu dijuluki sebagai tas Kelly. h. Tas Kelly adalah tas klasik. (Nora Ephron 2007 : 27).
3
(7) a. Kalimat yang luar biasa. b. Aku berharap akulah yang mengatakannya. c. “Beginilah orang yang berumur empat puluh tahun” pasti mengarah pada pernyataan turunannya, d. “Usia empat puluh adalah bentuk baru usia tiga puluh,” yang sudah pasti mengarah pada pernyataan-pernyataan turunannya, “Usia lima puluh adalah bentuk baru usia empat puluh,” dan bahkan “Restoran adalah bentuk baru teater,” “Focaccia (roti Italia) adalah bentuk baru quiche (sejenis pai),” dan lain-lain. (Nora Ephron 2007 : 63).
(8) a. Tunanganku datang mengunjungiku di Washington, dan aku mengajaknya jalan-jalan berkeliling Gedung Putih. b. Aku memang punya izin untuk menjelajahi tempat itu dengan bebas. c. Aku mengajaknya melihat Ruang Merah –tempat istri presiden menerima tamu. d. Kemudian Ruang Biru –tempat presiden menerima tamu. e. Aku menunjukkan padanya lukisan foto Grace Coolidge yang cantik. f. Aku mengajaknya melihat Taman Mawar. g. Di akhir acara tur itu, ia berkata, “Istriku nanti tidak akan pernah bekerja di tempat seperti ini.” (Nora Ephron 2007 : 171)
Contoh (1c), (2a), (3d), (4d), (5a), (6e), (7d), dan (8g) merupakan tuturan
langsung. Berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday tampak bahwa
tuturan langsung (1c), (2a), (3d), (4d), (5a), (6e), (7d), dan (8g) memiliki fungsi
yang berbeda-beda. Tuturan langsung (1c) berfungsi instrumental yang ditandai
oleh verba perintah ambil. Contoh tuturannya, Menurut Jane, ucapan pria itu
ketika ia melangkah keluar adalah: “Ambil satu buku itu saat kau keluar.”
Tuturan langsung (2a) berfungsi instrumental yang ditandai oleh kata jangan.
Contoh tuturannya, “Apa pun yang kau lakukan,” ujar ibu temanku itu, “jangan
pernah memasak untuk lelaki itu.” Tuturan langsung (3d) berfungsi regulatif yang
ditandai dengan sekolah libur pada hari Kamis. Contoh tuturannya, Ia berkata,
“Tajuk beritanya adalah: ‘Sekolah libur pada hari Kamis’.” Tuturan langsung
(4d) berfungsi interaksional yang ditandai oleh pemberian atau penyampaian
4
salam hai dan halo. Contoh tuturannya, Ia selalu memanggilku, “Hai, manis,”
“Hai, cantik,” “Halo’ Sayang.” Tuturan langsung (5a) berfungsi personal yang
ditandai oleh kata benci. Contoh tuturannya, “Aku benci tasku.” Tuturan
langsung (6e) berfungsi heuristik yang ditandai oleh kata tanya apa. Contoh
tuturannya, “Apa itu tas Kelly?” tanyaku. Tuturan langsung (7d) berfungsi
imajinatif yang ditandai oleh kata usia, restoran, dan roti. Contoh tuturannya,
“Usia empat puluh adalah bentuk baru usia tiga puluh,” yang sudah pasti
mengarah pada pernyataan-pernyataan turunannya, “Usia lima puluh adalah
bentuk baru usia empat puluh,” dan bahkan “Restoran adalah bentuk baru
teater,” “Focaccia (roti Italia) adalah bentuk baru quiche (sejenis pai),” dan
lain-lain. Tuturan langsung (8g) berfungsi representasional yang ditandai oleh
kata tidak akan pernah. Contoh tuturannya, Di akhir acara tur itu, ia berkata,
“Istriku nanti tidak akan pernah bekerja di tempat seperti ini.”
Dari contoh-contoh tersebut, terlihat bahwa berdasarkan fungsi bahasa
menurut M.A.K. Halliday, tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My
Neck terdiri dari berbagai tipe. Hal ini menimbulkan pertanyaan, “Apa saja fungsi
tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck?”
Di samping karena permasalahan di atas, tuturan langsung dalam
novel I Feel Bad about My Neck dijadikan objek penelitian ini karena alasan-
alasan berikut. Pertama, belum ada peneliti yang membahasnya. Kedua, belum
ada peneliti yang menguak fungsi tuturan langsung, padahal setiap tuturan
langsung memiliki fungsi tertentu. Ketiga, hasil penelitian ini bermanfaat bagi
pengembangan kajian bahasa, terutama bidang pragmatik.
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam
penelitian ini adalah “Apa saja fungsi tuturan langsung dalam novel I Feel Bad
about My Neck berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday?”
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan fungsi tuturan langsung
dalam novel I Feel Bad about My Neck karya Nora Ephron.
1.4 Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini berupa deskripsi fungsi tuturan langsung dalam
novel I Feel Bad about My Neck berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K.
Halliday. Deskripsi ini memberikan sumbangan teoretis dalam bidang pragmatik.
Sumbangan teoretis itu berupa temuan tentang perwujudan fungsi tuturan
langsung. Dalam deskripsi tersebut dapat diketahui ciri-ciri tuturan yang
mencerminkan fungsi tertentu dan menjelaskan konteks yang mempengaruhi
setiap tuturan. Hasil penelitian ini juga memberikan sumbangan praktis bagi
pembaca karya sastra, khususnya novel I Feel Bad about My Neck selain itu juga
digunakan untuk penulisan karya sastra yang menggunakan novel. Penelitian ini
diharapkan dapat membantu pembaca novel I Feel Bad about My Neck untuk
menjelaskan maksud yang terdapat dalam setiap tuturan.
6
1.5 Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang fungsi tuturan dengan judul “Fungsi Tuturan
Langsung dalam Novel I Feel Bad about My Neck Karya Nora Ephron,” belum
ada yang meneliti. Penelitian tentang fungsi tuturan langsung tidak akan terlepas
pada tuturan langsung dan fungsi bahasa.
Indra (2008 : 43) dalam skripsinya yang berjudul “Jenis-jenis Kalimat
dalam Tuturan Langsung Cerita Pendek Lebih Hitam dari Hitam Karya Iwan
Simatupang,” menyimpulkan bahwa tuturan yang terdapat dalam novel dapat
berupa tuturan langsung dan tuturan tidak langsung. Tuturan langsung yang
diujarkan berbentuk kalimat deklaratif, kalimat imperatif, dan kalimat interogatif.
Kalimat deklaratif merupakan kalimat berita yang dipakai untuk membuat suatu
pernyataan secara jelas dan ringkas. Kalimat imperatif merupakan kalimat
perintah yang dipakai untuk menyatakan larangan atau keharusan melaksanakan
perbuatan. Kalimat interogatif merupakan kalimat tanya yang dipakai untuk
mengungkapkan pertanyaan.
Sumarlam (2005:1) dalam makalahnya yang berjudul “Pemahaman
dan Kajian Pragmatik” menjelaskan fungsi bahasa yang dipakai dalam tuturan
langsung seorang guru kepada muridnya. Fungsi bahasa yang paling utama adalah
sebagai sarana komunikasi. Di dalam komunikasi, satu maksud atau satu fungsi
dapat dituturkan dengan berbagai bentuk tuturan, seperti maksud ‘menyuruh’
dipakai seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang diungkapkan
menggunakan kalimat imperatif sedangkan kalimat berita (kalimat deklaratif) dan
kalimat tanya (kalimat interogatif) yang berfungsi untuk memberitakan dan
7
menanyakan sesuatu. Jadi, penutur dapat mengungkapkan dengan kalimat
imperatif, kalimat deklaratif, maupun kalimat interogatif.
Fardani (2003 : 10) dalam makalahnya yang mengambil topik tentang
Learning and The Language Art menjelaskan tujuh fungsi bahasa yang dipakai
dalam sistem pembelajaran anak-anak. Menurut Fardani, tujuh fungsi bahasa itu
terdiri dari (i) fungsi instrumental, (ii) fungsi regulatoris, (iii) fungsi interaksional,
(iv) fungsi personal, (v) fungsi heuristik, (vi) fungsi imajinatif, dan (vii) fungsi
representasional. Dalam fungsi instrumental, tuturannya diorientasikan pada mitra
tutur. Fungsi instrumental dipakai dalam ungkapan bahasa anak untuk meminta
sesuatu. Fungsi regulatoris dipakai untuk mengendalikan perilaku orang lain.
Fungsi interaksional dipakai untuk menciptakan hubungan antarpribadi. Fungsi
personal adalah bahasa yang dipakai untuk mengekspresikan opini pribadi. Fungsi
heuristik digunakan untuk mencari informasi atau menemukan sesuatu. Fungsi
imajinatif mengungkapkan sistem khayalan dan gagasan. Fungsi representasional
dipakai untuk memberi informasi kepada orang lain yang dikembangkan di
sekolah.
1.6 Landasan Teori
Untuk keperluan penelitian ini, perlu dikemukakan beberapa konsep
teoretis, yaitu tentang (i) pengertian pragmatik, (ii) pengertian konteks, (iii)
pengertian tuturan, (iv) jenis tuturan, (v) pengertian tuturan langsung, (vi) penanda
tuturan langsung, dan (vii) fungsi bahasa.
8
1.6.1 Pengertian Pragmatik
Menurut Yule (1996 : 3) menyebutkan empat definisi pragmatik, yaitu
(1) bidang yang mengkaji makna pembicara, (2) bidang yang mengkaji makna
konteksnya, (3) bidang yang melebihi kajian tentang makna yang diujarkan,
mengkaji makna yang dikomunikasikan atau terkomunikasikan oleh pembicara,
dan (4) bidang yang mengkaji bentuk ekspresi menurut jarak sosial yang
membatasi partisipan yang terlibat dalam percakapan tertentu.
Thomas (1995 : 2) menyimpulkan bahwa pragmatik terbagi menjadi
dua bagian, yaitu (i) dengan menggunakan sudut pandang sosial, menghubungkan
pragmatik dengan makna pembicara (speaker meaning), dan (ii) dengan
menggunakan sudut pandang kognitif, menghubungkan pragmatik dengan
interpretasi ujaran (utterance interpretation).
Pragmatik mengandaikan bahwa pemaknaan merupakan proses
dinamis yang melibatkan negoisasi antara pembicara dan pendengar serta antara
konteks ujaran (fisik, sosial, dan linguistik) dan makna potensial yang mungkin
dari sebuah ujaran. Mendefinisikan pragmatik sebagai bidang yang mengkaji
makna dalam interaksi (meaning in interaction) (Thomas, 1995 : 22)
Leech dalam Gunarwan (2004 : 2) menjelaskan pragmatik sebagai
bidang kajian dalam linguistik yang mempunyai kaitan dengan semantik.
Keterkaitan ini ia sebut semantisme, yaitu melihat pragmatik sebagai bagian dari
semantik sedangkan pragmatisme, yaitu melihat semantik sebagai bagian dari
pragmatik dan komplementarisme atau melihat semantik dan pragmatik sebagai
dua bidang yang saling melengkapi.
9
Pragmatik diartikan sebagai kajian mengenai hubungan antara bahasa
dengan konteks yang menjadi dasar dari penjelasan tentang pemahaman bahasa.
Pragmatik dipakai untuk berkomunikasi, terutama hubungan antara kalimat
dengan konteks dan situasi (Levinson, 1987 : 1-53)
1.6.2 Pengertian Konteks
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007 : 591), konteks
diartikan sebagai bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau
menambah kejelasan makna, yaitu makna referensial. Makna referensial adalah
makna unsur bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia di luar bahasa
(objek atau gagasan) dan dapat dijelaskan oleh analisis komponen, makna
denotasi.
Sudaryanto (1995 : 38) menyimpulkan bahwa konteks yang paling
mendasar hanyalah tiga jenis, yaitu pembicara (speaker/ addresser/ writer), isi
bicara (topic/ information), dan mitra bicara (listener/ hearer/ reader/ addresse)
karena ketiga jenis konteks inilah yang menjadi pilar pembentuk bahasa.
Konteks adalah satu situasi yang terbentuk karena terdapat setting,
kegiatan, dan relasi. Setting meliputi waktu dan tempat situasi itu terjadi. Kegiatan
merupakan semua tingkah laku yang terjadi dalam interaksi bahasa. Relasi
merupakan hubungan antara peserta bicara dan peserta tutur. Hubungan itu dapat
ditentukan oleh jenis kelamin, umur, kedudukan (status, peran, dan prestasi),
hubungan kekeluargaan,dan hubungan kedinasan. Konteks terjadi jika ada
interaksi antara tiga komponen tersebut (Parera, 2004 : 227-229).
10
1.6.3 Pengertian Tuturan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007 : 1231), tuturan
diartikan sebagai ucapan; kata; perkataan (yang diucapkan), sesuatu yang
dituturkan, ucapan, ujaran (cerita).
Dalam tuturan, ada tiga aspek yang menentukan suatu tuturan, yaitu
penutur, mitra tutur, dan topik. Penutur mempunyai arti orang yang melakukan
tuturan. Biasanya, penutur berposisi sebagai pembicara (penulis). Mitra tutur
sering disebut lawan tutur atau mitra yang diajak berbicara. Mitra tutur berposisi
sebagai pendengar (pembaca). Dan yang terakhir adalah topik. Topik adalah
sesuatu yang menjadi bahan atau dasar dari sebuah tuturan dalam suatu
percakapan. Berdasarkan uraikan di atas, tuturan dalam novel I Feel Bad about
My Neck merupakan serangkaian tuturan yang diucapkan oleh penutur yang dapat
terjadi dalam waktu dan keadaan tertentu.
1.6.4 Jenis Tuturan
Menurut langsung tidaknya cara pengungkapannya, tuturan dapat
dikategorikan menjadi dua, yaitu tuturan langsung (direct speech) dan tuturan
tidak langsung (indirect speech). Tuturan langsung (direct speech) adalah ujaran
atau ucapan yang dituturkan penutur kepada mitra tutur secara langsung tanpa ada
perubahan. Tuturan tidak langsung (indirect speech) adalah ujaran yang
diungkapkan kembali tanpa mengutip kata-kata yang dipakai oleh pembicara
dengan mempergunakan konstruksi gramatikal atau kata tertentu, antara lain
dengan klausa subordinatif.
11
1.6.5 Pengertian Tuturan Langsung
Tuturan langsung adalah tuturan berupa kalimat deklaratif, kalimat
interogatif, maupun kalimat imperatif yang dapat berfungsi sebagai subyek (S),
predikat (P), atau obyek (O) dan secara cermat menirukan apa yang diujarkan
orang. Tuturan langsung adalah ucapan yang dituturkan oleh pembicara secara
langsung tanpa mengutip pembicaraan orang lain (Kridalaksana, 2001 : 93).
Dalam bahasa Indonesia kalimat yang dikutip dari pembicaraan secara
langsung disebut kalimat langsung. Kalimat langsung adalah kalimat yang dikutip
dari pembicaraan seseorang secara langsung. Kalimat tersebut ditirukan begitu
saja tanpa perubahan (Kridalaksana, 1980 : 117). Keraf (1975 : 156) mengatakan
bahwa dalam menyampaikan suatu pernyataan, seseorang dapat menyampaikan
secara langsung, yakni mengucapkan tutur orang lain atau secara tidak langsung
dengan kata-kata penulis sendiri.
Kalimat yang mengandung pernyataan atau kalimat berita dapat
bersifat ucapan langsung dan tidak langsung. Ucapan langsung dan ucapan tidak
langsung dalam bahasa Indonesia disebut kalimat langsung (tuturan langsung) dan
kalimat tidak langsung (tuturan tidak langsung) (Keraf, 1991 : 203).
1.6.6 Penanda Tuturan Langsung
Keraf (1991 : 221) dalam bukunya Tata Bahasa Rujukan Bahasa
Indonesia mengatakan ciri-ciri kalimat langsung (tuturan langsung) adalah (i)
pemakaian tanda petik pada awal dan akhir tuturan langsung, yaitu kedua pasang
tanda petik ditulis sama tinggi di sebelah atas baris, (ii) huruf pertama pada
12
petikan langsung didahului dengan huruf besar, dan (iii) pemakaian tanda koma
untuk memisahkan petikan langsung dari bagian kalimat yang lain.
Berdasarkan uraian di atas, secara ortografis tuturan langsung diapit
oleh tanda petik. Kata-kata di luar tanda petik (seperti tanyanya, katanya, dan
sebagainya) tersebut merupakan suatu tanda yang berfungsi untuk memperjelas
maksud yang diinginkan penulis. Kata-kata tersebut digunakan sebagai tanda
bahwa tuturan yang berada di depan atau di belakang adalah tuturan langsung.
Oleh karena itu, kata-kata di luar tuturan langsung yang memperjelas maksud
(memperjelas situasi komunikasi) penulis disebut penanda tuturan langsung.
1.6.7 Fungsi Bahasa
Halliday (1973 : 19 – 20) dalam bukunya Explorations in The
Functions of Language menemukan tujuh fungsi bahasa yang dipakai dalam
berkomunikasi antara sesama individu. Ketujuh fungsi bahasa tersebut, yaitu (1)
fungsi instrumental, (2) fungsi regulatif, (3) fungsi interaksional, (4) fungsi
personal, (5) fungsi heuristik, (6) fungsi imajinatif, dan (7) fungsi
representasional. Menurut Halliday, tujuh fungsi bahasa di atas, dikelompokkan
menjadi dua kategori berdasarkan fungsinya, seperti (i) fungsi instrumental, fungsi
regulatif, fungsi interaksional, dan fungsi personal, serta (ii) fungsi heuristik,
fungsi imajinatif, dan fungsi representasional.
Fungsi instrumental adalah penggunaan bahasa untuk
mengekspresikan sesuatu keinginan dan menciptakan kondisi (keadaan) tertentu.
Menurut Halliday, fungsi instrumental juga dipakai untuk ‘menyuruh’ orang lain
13
melakukan sesuatu hal. Contoh fungsi instrumental, antara lain (a) “Pergi
sekarang juga.”, (b) “Masuklah ke gedung itu dan naiklah ke lantai 14.”, (c)
“Buatkan saya segelas jus.”
Fungsi regulatif adalah penggunaan bahasa untuk mengontrol dan
mengendalikan perilaku, sikap, serta kebiasaan orang lain. Fungsi regulatif
seringkali mengikat tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh orang lain
sehingga menimbulkan peraturan yang sifatnya mengikat. Contoh fungsi regulatif,
antara lain (a) “Jika kau tidak mengerjakan tugas ini maka kau akan diberi
sangsi.”, (b) “Anda sebaiknya tidak bersikap gegabah seperti itu.”, (c) “Hari Sabtu
adalah hari libur bagi semua karyawan PT Exelcomindo.”
Fungsi interaksional adalah penggunaan bahasa untuk membuat
kontak (berinteraksi) dengan banyak orang (hubungan sosial). Fungsi
interaksional seringkali dipakai oleh manusia untuk memulai suatu komunikasi
dan membuat komunikasi lebih akrab, seperti memanggil nama, mengucapkan
atau menyampaikan salam, menyapa, memberi reaksi atau respon terhadap orang
lain, dan sebagainya. Contoh fungsi interaksional, antara lain (a) “Selamat pagi,
pak.”, (b) “Perkenalkan saya Reihan, karyawan PT Luxindo akan
memperkenalkan perusahaan kami.”, (c) “Ini hadiah untuk kamu, kak.”
Fungsi personal adalah penggunaan bahasa untuk mengekspresikan
perasaan yang ada dalam jiwa atau pribadi setiap individu. Fungsi personal
seringkali untuk mengungkapkan pendapat (opini) pribadi, seperti rasa sedih,
perasaan gembira, keluhan, dan lain-lain. Fungsi personal yang terjadi pada setiap
individu akan berbeda dengan individu yang lain. Hal ini dikarenakan dan
14
disesuaikan oleh keadaan masing-masing individu. Contoh fungsi personal, antara
lain (a) “Saya bahagia hari ini.”, (b) “Saya benci dengan dia.”, (c) “Saya rasa ia
adalah seorang gadis yang baik hati.”
Fungsi heuristik adalah penggunaan bahasa untuk mencari dan
menemukan seluk beluk pengetahuan tentang lingkungan (keadaan sekitar).
Seringkali, fungsi heuristik berupa pertanyaan-pertanyaan yang mengharuskan
(menuntut) jawaban. Fungsi heuristik tampak seperti contoh (a) “Apa kegunaan
traktor?”, (b) “Di mana rumah Kevin?”, (c) “Bagaimana cara mengerjakan soal
ini?”, (d) “Mengapa undur-undur berjalan mundur?”
Fungsi imajinatif adalah penggunaan bahasa untuk mengekspresikan
daya imajinasi manusia dan menciptakan kreativitas seseorang. Manusia dapat
menciptakan dan mengekspresikan (menuangkan) ide-ide, gagasan, serta daya
khayalan yang ada dipikirannya (otak) untuk membuat suatu karya, seperti
membuat novel, membuat cerita, membuat lelucon (jokes), dan membuat khayalan
tentang lingkungan sekitar (sesuatu yang ada di sekitarnya dapat dijadikan objek
imajinasi). Contoh fungsi imajinatif, antara lain (a) “Ku lihat ada pelangi
dimatamu yang bersinar indah yang membuat hari-hariku cerah.”, (b) “Ketika aku
terbang ke angkasa, ku lihat bintang-bintang bersinar terang.”, (c) “Cintaku ini tak
akan lekang oleh waktu.”
Fungsi reprsentasional disebut juga fungsi informatif. Fungsi
representasional adalah penggunaan bahasa untuk memberitahu fakta-fakta dan
informasi yang belum diketahui orang lain. Fakta-fakta dan informasi tersebut,
seperti pernyataan-pernyataan dan gambaran. Seringkali, orang menjelaskan atau
15
melaporkan suatu kejadian (sesuatu yang dilihatnya). Contoh fungsi
representasional, antara lain (a) “Kakimu bisa terkilir jika tidak terbiasa dengan
gerakan ini.”, (b) “Hujan yang mengguyur kota Jakarta mengakibatkan hampir
seluruh kawasan di ibu kota terendam banjir.”, (c) “Aku sudah mencari buku itu
tetapi tidak ditemukan juga.”
1.7 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (i) tahap
pengumpulan data, (ii) tahap analisis data, dan (iii) tahap penyajian hasil analisis
data. Berikut diuraikan masing-masing tahap penelitian.
1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Data adalah bahan penelitian. Sudaryanto (1988 : 9 – 10) mengatakan
bahwa dari bahan penelitian itulah objek penelitian dapat dijabarkan dan
dijelaskan, sebab di dalam bahan tersebut terdapat objek penelitian yang akan
diteliti. Sumber data adalah tempat data diambil atau diperoleh. Objek penelitian
ini adalah tuturan langsung. Data yang dikumpulkan adalah paragraf berupa
tuturan langsung yang diambil dalam novel. Sumber data dalam penelitian ini
berupa karya sastra, yaitu novel I Feel Bad about My Neck karya Nora Ephron
yang diindonesiakan oleh Soemarni dan diterbitkan oleh Dastan Books, Jakarta,
tahun 2007.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak.
Metode simak atau penyimakan, yaitu menyimak penggunaan bahasa
16
(Sudaryanto, 1993 : 132). Dalam penelitian ini yang disimak adalah tuturan
langsung yang terdapat dalam novel I Feel Bad about My Neck karya Nora
Ephron.
Dalam tahap penyimakan ini digunakan dua teknik, yaitu teknik sadap
dilanjutkan dengan teknik catat. Dalam menyimak tuturan langsung dalam novel I
Feel Bad about My Neck, dilakukan teknik penyadapan. Penyadapan dilakukan
dengan cara mencermati tuturan langsung. Teknik lanjutan yang digunakan dalam
pengumpulan data ini adalah teknik catat, yaitu mencatat data yang diperoleh dari
novel I Feel Bad about My Neck. Setelah data terkumpul, data dikelompokkan
berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday.
1.7.2 Metode Analisis Data
Langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Metode yang
digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode agih dan
metode padan. Data yang sudah dikelompokkan dianalisis dengan menggunakan
metode agih. Metode agih adalah metode analisis data yang alat penentunya
terdapat dalam bahasa itu sendiri (Sudaryanto, 1993 : 15). Metode ini digunakan
untuk membagi atau mengelompokkan bagian-bagian fungsi tuturan langsung
menjadi tujuh fungsi bahasa. Teknik lanjutan yang digunakan dalam metode agih
ini adalah teknik baca markah. Teknik baca markah menurut Sudaryanto (1993 :
95) adalah teknik membaca peranan pemarkah (marker). Teknik ini digunakan
untuk melihat secara langsung fungsi tuturan langsung berdasarkan fungsi bahasa
menurut M.A.K. Halliday.
17
Metode padan disebut pula metode identitas. Metode padan disebut
pula metode identitas. Metode padan adalah metode analisis data yang alat
penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue)
(Sudaryanto, 1993 : 13). Berdasarkan atas macam-macam alat penentunya,
metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan
representasional dan metode padan pragmatis. Metode padan referensial adalah
metode padan yang alat penentunya berupa referen bahasa atau apa yang
dibicarakan. Metode padan pragmatis adalah metode padan yang alat penentunya
lawan atau mitra bicara (Sudaryanto, 1993 : 13). Metode padan referensial dalam
analisis data digunakan untuk menentukan referen atau penanda yang terdapat
dalam setiap tuturan. Metode padan pragmatis digunakan untuk menentukan
konteks yang terdapat dalam masing-masing tuturan. Data tuturan langsung yang
dianalisis menggunakan metode agih dengan teknik baca markah dan metode
padan referensial serta metode padan pragmatis, tuturan langsungnya terdapat
pada contoh (9) sampai dengan (26).
Pemarkah ambil, hentikan, masuk, buang, berhati-hatilah, masukkan,
keluarkan, dan perhatikan yang terdapat pada verba perintah dalam tuturan
langsung merupakan penanda fungsi instrumental ‘menyuruh’, seperti contoh
(9c), (10e), (11f), (12f), (13d), (14c), (14f), (14h), (15k), dan (16a). Fungsi
instrumental ‘menyuruh’ dipakai untuk mengungkapkan sesuatu keinginan dan
menciptakan kondisi tertentu.
(9) a. Jane pernah tidur dengan sejumlah jurnalis, editor, dan novelis sukses. b. Yang paling terkenal dari semua pria itu, pada malam terakhir mereka bersama, memberi Jane sebuah buku hasil karyanya, teronggok di sebuah kotak yang diletakkan tepat di
18
samping pintu depan rumahnya. c. Menurut Jane, ucapan pria itu ketika ia melangkah keluar adalah: “Ambil satu buku itu saat kau keluar.” (Ephron 2007 : 37)
(10) a. Seringkali, kalimat-kalimat yang tidak ingin kita utarakan
(karena orang tua kita mengatakan semua itu pada kita saat kita kecil) keluar dari bibir kita, kalimat-kalimat seperti: “Apa kau tahu berapa harganya itu?” b. Karena mama bilang tidak. c. Itu sebabnya. d. Mama bilang sekarang. e. “Hentikan itu sekarang juga.” f. “Masuk ke kamarmu.” (Ephron 2007 : 96)
(11) a. Aku pergi ke apartemen orang tuaku. b. Saat itu jam empat
pagi. c. Aku duduk sebentar dengan ayahku, kemudian kami memutuskan untuk tidur sejenak sebelum hari baru tiba. d. Ayahku merogoh saku jubah mandinya dan mengeluarkan sebotol pil tidur. e. “Dokter memberiku obat ini kalau-kalau aku sulit tidur,” ujarnya. f. “Buang semuanya ke dalam toilet.” (Ephron 2007 : 175)
(12) a. Lee tinggal di East Forties, satu lantai di bawah tanah, dan aku dengan jelas bisa mengingat rumahnya dengan tikar jerami di dinding yang mungkin berasal dari Azuma, dan rumahnya adalah tempat yang paling menakjubkan yang pernah aku lihat. b. Rumahnya sederhana, enak dipandang mata, dan nyaman, tapi tidak ada benda-benda mahal, tidak ada masalah seni yang bisa dijadikan bahan pembicaraan di sana, dan sama sekali tidak berwarna. c. Semua bagian rumahnya berwarna beige (warna antara abu-abu dan cokelat). d. Lee pernah berkata, “Berhati-hatilah dengan warna.” (Ephron 2007 : 46-47)
(13) a. “Kami punya masalah berat, rabi.” ujar pasangan tersebut. b. “Kami punya lima orang anak dan kami semua tinggal di rumah dengan hanya satu ruangan, dan ini membuat kami semua gila.” c. Sang rabi berkata, “Masukkan seekor domba ke rumah kalian.” d. Maka mereka pun memasukkan seekor domba ke rumah mereka. e. Seminggu kemudian mereka kembali menemui sang rabi dan berkata bahwa keadaan malah bertambah, ditambah lagi ada seekor domba. f. “Masukkan seekor sapi,” ujar sang rabi. g. Seminggu kemudian mereka kembali mengeluh, karena keadaan sekarang benar-benar bertambah buruk karena ada seekor sapi. h. “Masukkan seekor kuda,” ujar sang rabi. i. Seminggu kemudian mereka kembali menemui sang rabi dan mengatakan bahwa mereka tidak pernah merasakan kondisi yang lebih buruk daripada saat ini. j.“Kalian siap menerima solusinya,” ujar sang rabi. k. “Keluarkan semua binatang itu dari rumah kalian.” (Ephron 2007 : 106-107)
19
(14) a. Ketika ibuku dirawat di rumah sakit, dalam keadaan sakit parah
ia berujar padaku, “Kau seorang reporter, Nora. Perhatikan sekelilingmu.” b. Apa yang dikatakannya menurutku tidaklah sama dengan “Semuanya palsu.” (Ephron 2007 : 174)
Kata jangan merupakan pemarkah tuturan langsung yang berfungsi
instrumental ‘melarang’. Fungsi instrumental ‘melarang’ dipakai untuk
menciptakan kondisi dan keadaan tertentu untuk melarang seseorang dalam
melakukan sesuatu hal. Tuturan langsung bermarkah jangan tampak dalam contoh
(15c) dan (16b).
(15) a. Salah seorang temanku tinggal bersama seorang pria yang ia cintai. b. Ibunya merasa putus asa dan memperingatkannya bahwa pria itu tidak akan pernah menikahinya karena mereka berdua sudah tidur bersama. c. “Apa pun yang kau lakukan,” ujar ibu temanku itu, “jangan pernah memasak untuk lelaki itu.” d. Tapi semuanya sudah terlambat. e. Temanku itu memasak untuk pacarnya. f. Dan pria itu pun menikahinya. (Ephron 2007 : 39)
(16) a. Ibuku mengatakan ini setidaknya lima ratus kali sepanjang
masa aku tumbuh dewasa, “Semuanya palsu.” b. Ia juga berpesan, “Jangan pernah membeli mantel berwarna merah.” (Ephron 2007 : 167-168)
Pemarkah sekolah libur pada hari Kamis yang terdapat dalam tuturan
langsung merupakan penanda fungsi regulasi, seperti contoh (17d). Fungsi
regulatif dipakai untuk mengontrol tingkah laku serta kebiasaan orang lain.
(17) a. Kami menyerahkan tajuk berita yang sudah kami buat. b. Kami merasa sangat bangga. c. Mr. Simms melihat karya kami dan kemudian melemparkan semaunya ke tong sampah. d. Ia berkata, “Tajuk beritanya adalah: ‘Sekolah libur pada hari Kamis’.” (Ephron 2007 : 169)
20
Kata hai dan halo merupakan pemarkah tuturan langsung yang
berfungsi interaksional. Tuturan langsung bermarkah hai dan halo tampak dalam
contoh (18d). Fungsi interaksional dipakai untuk membuka suatu komunikasi dan
membuat komunikasi lebih akrab.
(18) a. Di atas perapian itu ada poster burung camar yang ia hadiahkan padaku dua tahun lalu. b. Sekarang bulan Juni; biasanya di bulan ini salah seorang dari kami membuat puding roti jagung, resep konyol yang sama-sama kami sukai, yang berupa campuran roti jagung dan krim jagung kalengan. c. Ia membuatnya dengan susu asam, sementara aku tidak. d. Ia selalu memanggilku, “Hai, manis,” “Hai, cantik,” “Halo’ Sayang.” e. Aku rasa ia tidak pernah memanggilku, atau orang lain yang ia kenal, dengan nama asli. (Ephron 2007 : 222)
Kata benci dan lega merupakan pemarkah tuturan langsung yang
berfungsi personal. Tuturan langsung bermarkah benci dan lega seperti tampak
dalam contoh (19a) dan (20c). Fungsi personal dipakai untuk mengekspresikan
perasaan yang ada dalam jiwa atau pribadi individu.
(19) a. “Aku benci tasku.” b. Benar-benar benci. c. Jika kau termasuk wanita yang berpikiran bahwa ada hal-hal menyenangkan mengenai tas, maka jangan pernah membaca bab ini karena tidak akan ada gunanya bagimu. d. Bab ini diperuntukkan bagi para wanita yang membenci tas-tas mereka, yang merasa tidak senang pada tas, yang mengerti bahwa tas mereka adalah cermin dari kesembronoan dalam mengatur rumah, kekacauan yang sangat parah dalam mengorganisasikan sesuatu, ketidakmampuan kronis untuk membuang barang-barang yang tidak berguna, dan kegagalan sinambung dalam memilih aksesori yang pas (misalnya, tas harus serasi dengan busana yang kita kenakan). (Ephron 2007 : 21).
(20) a. Marion (Mimi) Fahnestock, sekarang 60 tahun, akhirnya mengungkapkan apa yang ia sebut sebagai beban berat di pundaknya, yaitu hubungannya dengan presiden muda nan tampan itu yang terjadi empat dekade lalu. b. “Ini merupakan berkah bagiku, karena dengan demikian aku bisa mengungkapkan kepada dua anak perempuanku yang sudah menikah sebuah
21
rahasia yang telah kusimpan selama 41 tahun,” ujarnya. c. “Begitu lega rasanya. Dan sekarang aku tidak akan berkomentar apa-apa lagi mengenai masalah ini. Kuharap media menghormati privasiku dan juga privasi keluargaku.” (Ephron 2007 : 143-144).
Pemarkah apa dan bagaimana yang terdapat pada kata tanya dalam
tuturan langsung merupakan penanda fungsi heuristik, seperti contoh (21e), (22f),
dan (22i). Fungsi heuristik dipakai untuk mencari informasi berupa pertanyaan.
(21) a. Dan kemudian pada suatu hari, aku berada di Paris dengan seorang teman yang mengumumkan tujuannya minggu ini adalah membeli sebuah tas Kelly. b. Mungkin kau tahu apa tas Kelly itu. c. Aku sama sekali tidak tahu. d. Aku tidak pernah mendengar ada tas semacam itu. e. “Apa itu tas Kelly?” tanyaku. f. Temanku memandangiku seolah-olah aku baru saja menghabiskan waktu satu abad dengan tidur di dalam gua. g. Kemudian ia menjelaskan: Tas Kelly adalah tas Hermes yang dibuat pertama kali pada tahun 1950-an dan dipopulerkan oleh Grace Kelly; karena itulah tas itu dijuluki sebagai tas Kelly. h. Tas Kelly adalah tas klasik. (Ephron 2007 : 27).
(22) a. Lalu tiba-tiba, alih-alih keluar dari kediamannya, presiden malah keluar dari ruang kantornya dan melintas tepat di depanku menuju helikopter. b. Ia menengok. c. Ia melihatku. d. Ia mengenaliku. e. Suara helikopter memekakkan telinga tapi ia bicara padaku. f. Aku tidak bisa mendengar apa pun, tapi aku bisa membaca gerak bibirnya, dan aku sangat yakin bahwa yang ia katakan adalah, “Bagaimana kalau kau ikut?” g. Namun aku tidak yakin. h. Jadi aku menjawabnya sebaik yang aku bisa. i. “Apa?” ujarku. (Ephron 2007 : 147-148).
Kata cinta dan persahabatan merupakan pemarkah tuturan langsung
yang berfungsi imajinatif. Fungsi imajinatif dipakai untuk mengekspresikan daya
imajinasi dan menciptakan kreativitas seseorang. Tuturan langsung bermarkah
cinta dan persahabatan tampak dalam contoh (23a) dan (24a).
(23) a. Bertahun-tahun yang lalu, ketika aku menjalani terapi, terapisku berkata, “Cinta adalah rasa rindu rumah.” b. Yang ia
22
maksud adalah, kau cenderung jatuh cinta pada seseorang yang mengingatkanmu pada orang tuamu. (Ephron 2007 : 132).
(24) a. Kapan pun seseorang berkata, “Persahabatan kita lebih penting daripada ini,” maka berhati-hatilah, karena hal itu hampir mustahil. b. Tiada gunanya membuat kulit pai sendiri. c. Alasan kita terjaga di tengah malam adalah untuk meminum segelas anggur kedua. d. Saat kita memutuskan untuk bercerai, segera temui pengacara dan simpanlah surat-surat penting. (Ephron 2007 : 210).
Kata tidak punya resep dan tidak bisa mengetik merupakan pemarkah
tuturan langsung yang berfungsi representasional. Fungsi representasional dipakai
untuk membuat suatu pernyataan berdasarkan informasi dan fakta-fakta yang
belum diketahui oleh orang lain. Tuturan langsung bermarkah tidak punya resep
dan tidak bisa mengetik tampak dalam contoh (25a) dan (26b).
(25) a. Aku harus mengakui bahwa aku juga mengkhayalkan bahwa
sesudah datang makan malam ke rumahku, ia akan menulis sebuah artikel tentang diriku dan tentu saja juga menulis resep-resep masakanku; namun seperti yang sudah aku katakan, “Aku sama sekali tidak punya resep.” (Ephron 2007 : 43)
(26) a. Aku perhatikan, semua artikel menyangkut Mimi yang malang itu mengutip wanita lain yang juga bekerja di ruang media, yakni Barbara Gamarekian, yang menyatakan bahwa Fahnestock bekerja pada bagian arsip sejarah lisan di Perpustakaan Kennedy. b. Dengan tajam Gamarekian mengatakan, menurut apa yang tertulis di koran, “Mimi tidak bisa mengetik.” (Ephron 2007 : 144)
1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data
Setelah data dianalisis, tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil
analisis data. Hasi analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode
informal dan metode formal. Metode informal adalah metode penyajian atau
perumusan hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto,
23
1993 : 145). Metode formal adalah metode penyajian atau perumusan hasil
analisis data dengan tanda dan lambang-lambang (Sudaryanto, 1993 : 145).
Dengan demikian, hasil analisis data yang berupa fungsi tuturan langsung dalam
novel I Feel Bad about My Neck karya Nora Ephron berdasarkan fungsi bahasa
menurut M.A.K. Halliday disajikan dengan informal dan formal.
1.8 Sistematika Penyajian
Laporan hasil penelitian ini dipaparkan dalam tiga bab. Bab I adalah
bab pendahuluan. Pendahuluan berisi uraian tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II berisi
pembahasan fungsi tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck
berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday. Bab III berisi penutup yang
mencakup kesimpulan dan saran.
24
BAB II
FUNGSI TUTURAN LANGSUNG
DALAM NOVEL I FEEL BAD ABOUT MY NECK
BERDASARKAN FUNGSI BAHASA MENURUT M.A.K. HALLIDAY
2.1 Pengantar
Dalam bab ini dipaparkan fungsi tuturan langsung pada novel I Feel
Bad about My Neck berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday.
Ditemukan bahwa tuturan langsung pada novel I Feel Bad about My Neck
terdapat tujuh tipe, yaitu (1) tuturan langsung yang berfungsi instrumental, (2)
tuturan langsung yang berfungsi regulatif, (3) tuturan langsung yang berfungsi
interaksional, (4) tuturan langsung yang berfungsi personal, (5) tuturan langsung
yang berfungsi heuristik, (6) tuturan langsung yang berfungsi imajinatif, dan (7)
tuturan langsung yang berfungsi representasional
2.2 Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental
Berdasarkanfungsi tuturannya, tuturan langsung pada novel I Feel Bad
about My Neck yang berfungsi instrumental dapat dikelompokkan menjadi tuturan
langsung yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’ dan tuturan langsung yang
berfungsi instrumental ‘melarang’.
25
2.2.1 Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental ‘Menyuruh’
Tuturan langsung pada novel I Feel Bad about My Neck yang
berfungsi instrumental ‘menyuruh’ terdapat pada data (27) sampai dengan (35)
berikut ini:
27) a. Jane pernah tidur dengan sejumlah jurnalis, editor, dan novelis sukses. b. Yang paling terkenal dari semua pria itu, pada malam terakhir mereka bersama, memberi Jane sebuah buku hasil karyanya, teronggok di sebuah kotak yang diletakkan tepat di samping pintu depan rumahnya. c. Menurut Jane, ucapan pria itu ketika ia melangkah keluar adalah: “Ambil satu buku itu saat kau keluar.” (Ephron 2007 : 37)
28) a. Seringkali, kalimat-kalimat yang tidak ingin kita utarakan
(karena orang tua kita mengatakan semua itu pada kita saat kita kecil) keluar dari bibir kita, kalimat-kalimat seperti: “Apa kau tahu berapa harganya itu?” b. Karena mama bilang tidak. c. Itu sebabnya. d. Mama bilang sekarang. e. “Hentikan itu sekarang juga.” f. “Masuk ke kamarmu.” (Ephron 2007 : 96)
29) a. Aku pergi ke apartemen orang tuaku. b. Saat itu jam empat
pagi. c. Aku duduk sebentar dengan ayahku, kemudian kami memutuskan untuk tidur sejenak sebelum hari baru tiba. d. Ayahku merogoh saku jubah mandinya dan mengeluarkan sebotol pil tidur. e. “Dokter memberiku obat ini kalau-kalau aku sulit tidur,” ujarnya. f. “Buang semuanya ke dalam toilet.” (Ephron 2007 : 175)
30) a. Lee tinggal di East Forties, satu lantai di bawah tanah, dan aku
dengan jelas bisa mengingat rumahnya dengan tikar jerami di dinding yang mungkin berasal dari Azuma, dan rumahnya adalah tempat yang paling menakjubkan yang pernah aku lihat. b. Rumahnya sederhana, enak dipandang mata, dan nyaman, tapi tidak ada benda-benda mahal, tidak ada masalah seni yang bisa dijadikan bahan pembicaraan di sana, dan sama sekali tidak berwarna. c. Semua bagian rumahnya berwarna beige (warna antara abu-abu dan cokelat). d. Lee pernah berkata, “Berhati-hatilah dengan warna.” (Ephron 2007 : 46-47)
26
31) a. Parenting menggunakan bahasa yang benar-benar berbeda dari
sekedar menjadi orang tua, bahasa yang tidak akan pernah kita tuliskan dengan huruf-huruf kapital berukuran besar guna memastikan bahwa kata-kata itu sudah diutarakan sesuai emosi atau dalam keadaan marah. b. Kurang lebih akan seperti ini jadinya: “Mama yakin kamu tidak bermaksud memecahkan vas antik mama, sayang.” c. Sebaiknya kita bahas hal ini. d. Mama tahu betapa frustasi dan marahnya kamu saat ini. e.“Cobalah kamu masuk ke kamarmu untuk menenangkan diri di sana, dan kembalilah jika perasaanmu sudah lebih baik.” f. Kalau kamu mau, mama akan telepon mamanya Jesica untuk menanyakan apa alasannya. g. Kalau kamu sudah menyelesaikan pekerjaan rumahmu, kita bisa bicara mengenai tiara itu. (Ephron 2007 : 101-102)
32) a. Anyway, aku bilang kepada redaktur itu bahwa ia salah, sangat
salah, ini bukan masa kita, ini masa mereka. b. Namun ia bergeming. c. Ia berkata kepadaku, “Kalau begitu, aku punya ide lain. Cobalah kau menulis tentang Malu Karena Usia.” d. Pun seandainya aku pernah mengalaminya, pastilah itu sudah lama berlalu. e. Bisa sampai di usiaku yang sekarang saja sudah membuatku bahagia. (Ephron 2007 : 219)
33) a. “Kami punya masalah berat, rabi.” ujar pasangan tersebut. b.
“Kami punya lima orang anak dan kami semua tinggal di rumah dengan hanya satu ruangan, dan ini membuat kami semua gila.” c. Sang rabi berkata, “Masukkan seekor domba ke rumah kalian.” d. Maka mereka pun memasukkan seekor domba ke rumah mereka. e. Seminggu kemudian mereka kembali menemui sang rabi dan berkata bahwa keadaan malah bertambah, ditambah lagi ada seekor domba. f. “Masukkan seekor sapi,” ujar sang rabi. g. Seminggu kemudian mereka kembali mengeluh, karena keadaan sekarang benar-benar bertambah buruk karena ada seekor sapi. h. “Masukkan seekor kuda,” ujar sang rabi. i. Seminggu kemudian mereka kembali menemui sang rabi dan mengatakan bahwa mereka tidak pernah merasakan kondisi yang lebih buruk daripada saat ini. j.“Kalian siap menerima solusinya,” ujar sang rabi. k. “Keluarkan semua binatang itu dari rumah kalian.” (Ephron 2007 : 106-107)
34) a. Sekarang tahun 1963. b. Aku menulis parodi tentang New York
Post pada saat terjadi aksi mogok panjang surat kabar. c. Para redaktur Post kesal dengan parodiku, namun penerbit Post justru terpikat. d. “Jika mereka bisa memarodikan Post, maka mereka juga bisa menulis untuk Post,” ujarnya. e. “Pekerjakan mereka.”
27
f. Ketika aksi mogok berakhir, aku diberi waktu satu minggu untuk uji coba di Post. (Ephron 2007 : 172-173)
35) a. Ketika ibuku dirawat di rumah sakit, dalam keadaan sakit parah
ia berujar padaku, “Kau seorang reporter, Nora. Perhatikan sekelilingmu.” b. Apa yang dikatakannya menurutku tidaklah sama dengan “Semuanya palsu.” (Ephron 2007 : 174)
Data (27) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (27a), (27b), dan
(27c). Data (27) mengandung satu tuturan langsung yang berfungsi instrumental
‘menyuruh’, yaitu (27c). Tuturan langsung yang berfungsi instrumental
‘menyuruh’ dipakai untuk mengekspresikan sesuatu keinginan dan menciptakan
kondisi (keadaan) tertentu, yaitu menyuruh untuk mengambil satu buku, seperti
Menurut Jane, ucapan pria itu ketika ia melangkah keluar adalah: “Ambil satu
buku itu saat kau keluar.” Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang pria kepada
Jane yang ditandai oleh verba perintah ambil.
Data (28) terdiri dari enam kalimat, yaitu kalimat (28a) sampai dengan
(28f). Data (28) mengandung dua tuturan langsung, yaitu kalimat (28e) dan (28f).
Tuturan langsung (28e) dan (28f) merupakan tuturan langsung yang berfungsi
instrumental ’menyuruh’. Tuturan langsung yang berfungsi instrumental
‘menyuruh’ dipakai untuk mengekspresikan sesuatu keinginan dan menciptakan
kondisi tertentu, seperti “Hentikan itu sekarang juga” dan “Masuk ke
kamarmu.” Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang ibu kepada anaknya berupa
suatu nasihat yang ditandai oleh kata kerja perintah hentikan dan masuk.
Data (29) terdiri dari enam kalimat,yaitu kalimat (29a) sampai dengan
(29f). Data (29) mengandung satu tuturan langsung, yaitu (29f). Tuturan langsung
(29f) berfungsi instrumental ‘menyuruh’ yang dipakai untuk menciptakan kondisi
28
tertentu atau mengekspresikan keadaan tertentu, seperti “Buang semuanya ke
dalam toilet.” Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang dokter kepada pasiennya
(ayahku) dengan menyuruhnya membuang semua obat yang ditandai oleh kata
kerja perintah buang.
Data (30) memiliki empat kalimat, yaitu (30a), (30b), (30c), dan
(30d). Data tersebut mengandung satu tuturan langsung, yaitu kalimat (30d).
Kalimat (30d) merupakan tuturan langsung berfungsi instrumental ‘menyuruh’.
Tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’ dipakai untuk
menciptakan kondisi tertentu atau mengekspresikan keadaan tertentu, seperti
“Berhati-hatilah dengan warna.” Tuturan tersebut diujarkan oleh Lee kepada aku
yang mempunyai maksud untuk berhati-hati terhadap warna yang ditandai oleh
verba perintah berhati-hatilah.
Contoh (31) terdiri dari tujuh kalimat, yaitu kalimat (31a), (31b),
(31c), (31d), (31e), (31f), dan (31g). Contoh (31) mengandung satu tuturan
langsung yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’, yaitu kalimat (31e). Tuturan
langsung yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’ dipakai untuk menciptakan
kondisi tertentu atau keadaan tertentu, seperti .“Cobalah kamu masuk ke kamarmu
untuk menenangkan diri di sana, dan kembalilah jika perasaanmu sudah lebih
baik.”Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang ibu kepada anaknya berupa saran
yang ditandai oleh verba menyuruh cobalah.
Contoh (32) mempunyai lima kalimat yang terdiri dari kalimat (32a),
(32b), (32c), (32d), dan (32e). Contoh (32) mengandung satu tuturan langsung,
yaitu tuturan (32c). Tuturan langsung (32c) merupakan tuturan langsung yang
29
berfungsi instrumental ‘menyuruh’ yang dipakai untuk menciptakan kondisi
tertentu atau mengekspresikan keadaan tertentu, seperti Ia berkata kepadaku,
“Kalau begitu, aku punya ide lain. Cobalah kau menulis tentang Malu Karena
Usia.” Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang direktur kepada aku dengan
maksud memberikan sebuah saran yang ditandai oleh verba menyuruh cobalah.
Data (33) terdiri dari sebelas kalimat, yaitu kalimat (33a) sampai
dengan (33k). Data (33) mengandung empat tuturan langsung, yaitu tuturan (33c),
(33f), (33h), dan (33k). Tuturan langsung (33c), (33f), (33h), dan (33k) yang
berfungsi instrumental ‘menyuruh’ yang dipakai untuk menciptakan kondisi
tertentu atau mengekspresikan keadaan tertentu, seperti “Masukkan seekor domba
ke rumah kalian.” “Masukkan seekor sapi,” ujar sang rabi. “Masukkan seekor
kuda,” ujar sang rabi. “Keluarkan semua binatang itu dari rumah kalian.”
Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang rabi kepada pasangan suami istri berupa
sebuah petunjuk yang ditandai oleh verba menyuruh masukkan dan keluarkan.
Data (34) terdiri dari enam kalimat, yaitu kalimat (34a), (34b), (34c),
(34d), (34e), dan (34f). Data (34) mengandung satu tuturan langsung yang
berfungsi instrumental ‘menyuruh’, yaitu tuturan (34e). Tuturan langsung (34e)
yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’ dipakai untuk menciptakan kondisi
tertentu atau keadaan tertentu, seperti “Pekerjakan mereka.” Tuturan tersebut
diujarkan oleh seorang penerbit Post kepada aku (wartawan) untuk menyuruh
melakukan sesuatu hal yang ditandai oleh verba perintah pekerjakan.
Data (35) terdiri dari dua kalimat, yaitu kalimat (35a) dan (35b). Data
(35) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (35a). Tuturan langsung
30
(35a) yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’ dipakai untuk menciptakan kondisi
atau keadaan tertentu, seperti ketika ibuku dirawat di rumah sakit, dalam keadaan
sakit parah ia berujar padaku, “Kau seorang reporter, Nora. Perhatikan
sekelilingmu.” Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang ibu kepada anaknya
berupa suruhan yang ditandai oleh verba perintah perhatikan.
No. Tuturan Langsung Penanda Fungsi Instrumental ‘Menyuruh’
1. “Ambil satu buku itu saat kau
keluar.”
kata kerja (verba) perintah ambil
2. “Hentikan itu sekarang juga,”
“Masuk ke kamarmu.”
kata kerja (verba) perintah hentikan
dan masuk
3. “Buang semuanya ke dalam toilet.” kata kerja (verba) perintah buang
4. “Berhati-hatilah dengan warna.” kata kerja (verba) perintah berhati-
hatilah
5. “Cobalah kamu masuk ke kamarmu
untuk menenangkan diri di sana,
dan kembalilah jika perasaanmu
sudah lebih baik.”
kata kerja (verba) perintah cobalah
6. “Kalau begitu, aku punya ide lain.
Cobalah kau menulis tentang Malu
Karena Usia.”
kata kerja (verba) perintah cobalah
7. “Masukkan seekor domba ke
rumah kalian.” “Masukkan seekor
sapi,” “Masukkan seekor kuda,”
“Keluarkan semua binatang itu
dari rumah kalian.”
kata kerja (verba) perintah masukkan
dan keluarkan
8. “Pekerjakan mereka.” kata kerja (verba) perintah
pekerjakan
31
9. “Kau seorang reporter, Nora.
Perhatikan sekelilingmu.”
kata kerja (verba) perintah
perhatikan
Tabel 1. Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental ‘Menyuruh’
2.2.2 Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental ‘Melarang’
Tuturan langsung yang terdapat pada novel I Feel Bad about My Neck
yang berfungsi instrumental tidak hanya bermakna ‘menyuruh’, tetapi juga
bermakna ‘melarang’. Tuturan tersebut terdapat pada data berikut:
36) a. Salah seorang temanku tinggal bersama seorang pria yang ia cintai. b. Ibunya merasa putus asa dan memperingatkannya bahwa pria itu tidak akan pernah menikahinya karena mereka berdua sudah tidur bersama. c. “Apa pun yang kau lakukan,” ujar ibu temanku itu, “jangan pernah memasak untuk lelaki itu.” d. Tapi semuanya sudah terlambat. e. Temanku itu memasak untuk pacarnya. f. Dan pria itu pun menikahinya. (Ephron 2007 : 39)
37) a. Ibuku mengatakan ini setidaknya lima ratus kali sepanjang masa aku tumbuh dewasa, “Semuanya palsu.” b. Ia juga berpesan, “Jangan pernah membeli mantel berwarna merah.” (Ephron 2007 : 167-168)
Data (36) terdiri dari enam kalimat, yaitu kalimat (36a) sampai dengan
(36f). Data (36) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (36c). Tuturan
langsung (36c) berfungsi instrumental ‘melarang’, seperti “Apa pun yang kau
lakukan,” ujar ibu temanku itu, “jangan pernah memasak untuk lelaki itu.”
Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang ibu kepada anaknya yang ditandai oleh
kata jangan.
Data (37) terdiri dari dua kalimat, kalimat (37a) dan (37b). Data (37)
mengandung satu tuturan langsung. Tuturan langsung yang terjadi pada kalimat
(37b) Ia juga berpesan, “Jangan pernah membeli mantel berwarna merah,”
32
merupakan tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘melarang’. Tuturan
tersebut diujarkan oleh seorang ibu kepada anaknya yang mempunyai maksud
memberi nasihat dalam bentuk larangan yang ditandai oleh kata jangan.
No. Tuturan Langsung Penanda Fungsi Instrumental ‘Melarang’
1. “Apa pun yang kau lakukan,”
“jangan pernah memasak untuk
lelaki itu.”
kata jangan
2. “Jangan pernah membeli mantel
berwarna merah.”
kata jangan
Tabel 2. Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental ‘Melarang’
2.3 Tuturan Langsung yang Berfungsi Regulatif
Tuturan langsung dalam novel I Feel Bad About My Neck memiliki
fungsi regulasi yang terdapat pada data (38) dan (39).
38) a. Kami menyerahkan tajuk berita yang sudah kami buat. b. Kami merasa sangat bangga. c. Mr. Simms melihat karya kami dan kemudian melemparkan semaunya ke tong sampah. d. Ia berkata, “Tajuk beritanya adalah: ‘Sekolah libur pada hari Kamis’.” (Ephron 2007 : 169)
39) a. Ibuku dirawat di rumah sakit. b. Setiap hari ayahku mengunjunginya dan berkata, “Inilah saatnya, ia akan pergi.” c. Tapi tidak ada yang pergi. d. Ibuku kembali pulang ke rumah. e. Beberapa hari berlalu. f. Suatu hari ayahku berkata, “ Malam ini ayah yang jaga ibumu menggantikan perawat.” g. Malam itu, ayah meneleponku dan memberitahukan bahwa ibuku meninggal dunia. h. Pengurus pemakaman sudah datang dan membawa pergi jasad ibuku. (Ephron 2007 : 175).
33
Data (38) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (38a), (38b), (38c),
dan (38d). Data (38) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (38d).
Tuturan langsung (38d) yang berfungsi regulatif dipakai untuk mengatur tingkah
laku atau perbuatan manusia., yaitu peraturan sekolah (pengumuman) yang
bertuliskan ‘Sekolah libur pada hari Kamis’. Tuturan tersebut diujarkan oleh Mr.
Simms kepada kami (karyawannya).
Data (39) terdiri dari delapan kalimat, yaitu kalimat (39a) sampai
dengan (39h). Data (39) mengandung satu tuturan langsung yang berfungsi
regulatif, yaitu tuturan (39f). Tuturan langsung yang berfungsi regulatif dipakai
untuk mengontrol dan mengendalikan tingkah laku atau perbuatan manusia,
seperti suatu hari ayahku berkata, “ Malam ini ayah yang jaga ibumu
menggantikan perawat.” Tuturan tersebut yang diujarkan oleh ayah kepada aku
mempunyai maksud untuk memberi tahu tentang keadaan ibu sehingga diperlukan
orang untuk menjaga.
No. Tuturan Langsung Penanda Fungsi Regulatif
1. “Tajuk beritanya adalah: ‘Sekolah
libur pada hari Kamis’.”
pengumuman sekolah yang
bertuliskan sekolah libur pada hari
Kamis
2. “ Malam ini ayah yang jaga ibumu
menggantikan perawat.”
peraturan atau kata jaga
Tabel 3. Tuturan Langsung yang Berfungsi Regulatif.
34
2.4 Tuturan Langsung yang Berfungsi Interaksional
Tuturan langsung yang memiliki fungsi interaksional yang terdapat
pada novel I Feel Bad about My Neck dapat dilihat pada data (40) dan (41) berikut
ini:
40) a. Asisten magang John F. Kennedy kemarin mengakui kepada Daily News bahwa: “Akulah Mimi.” (Ephron 2007 : 143)
41) a. Di atas perapian itu ada poster burung camar yang ia hadiahkan padaku dua tahun lalu. b. Sekarang bulan Juni; biasanya di bulan ini salah seorang dari kami membuat puding roti jagung, resep konyol yang sama-sama kami sukai, yang berupa campuran roti jagung dan krim jagung kalengan. c. Ia membuatnya dengan susu asam, sementara aku tidak. d. Ia selalu memanggilku, “Hai, manis,” “Hai, cantik,” “Halo, sayang.” e. Aku rasa ia tidak pernah memanggilku, atau orang lain yang ia kenal, dengan nama asli. (Ephron 2007 : 222)
Data (40) terdiri dari satu kalimat dan satu tuturan langsung, yaitu
(40a). Tuturan langsung (40a) berfungsi interaksional. Tuturan langsung yang
berfungsi interaksional dipakai untuk membuat kontak (berinteraksi) dengan
orang lain, seperti asisten magang John F. Kennedy kemarin mengakui kepada
Daily News bahwa: “Akulah Mimi.” Tuturan tersebut diujarkan oleh seseorang
yang mempunyai pekerjaan sebagai asisten John F. Kennedy untuk
menyampaikan identitas diri (nama) yang ditandai oleh salam pembuka berupa
perkenalan diri (petunjuk identitas) akulah Mimi.
Contoh (41) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (41a), (41b), (41c),
(41d), dan (41e). Contoh (41) mengandung satu tuturan langsung, yaitu (41d).
Tuturan langsung (41d) berfungsi interaksional yang dipakai untuk membuat
komunikasi lebih akrab, seperti ia selalu memanggilku, “Hai, manis,” “Hai,
35
cantik,” “Halo, sayang.” Tuturan tersebut diujarkan oleh dua orang yang
mempunyai hubungan (pasangan) ketika bulan Juni yang ditandai oleh pemberian
atau penyampaian kata salam hai dan halo.
No. Tuturan Langsung Penanda Fungsi Interaksional
1. “Akulah Mimi.” petunjuk identitas (nama) akulah
mimi
2. “Hai, manis,” “Hai, cantik,”
“Halo, sayang.”
kata salam hai dan halo
Tabel 4. Tuturan Langsung yang Berfungsi Interaksional
2.5 Tuturan Langsung yang Berfungsi Personal
Tuturan langsung yang berfungsi personal terdapat pada novel I Feel
Bad about My Neck, data tuturan langsung tersebut dapat dilihat pada data (42),
(43), (44), (45), dan (46).
42) a. “Aku benci tasku.” b. Benar-benar benci. c. Jika kau termasuk wanita yang berpikiran bahwa ada hal-hal menyenangkan mengenai tas, maka jangan pernah membaca bab ini karena tidak akan ada gunanya bagimu. d. Bab ini diperuntukkan bagi para wanita yang membenci tas-tas mereka, yang merasa tidak senang pada tas, yang mengerti bahwa tas mereka adalah cermin dari kesembronoan dalam mengatur rumah, kekacauan yang sangat parah dalam mengorganisasikan sesuatu, ketidakmampuan kronis untuk membuang barang-barang yang tidak berguna, dan kegagalan sinambung dalam memilih aksesori yang pas (misalnya, tas harus serasi dengan busana yang kita kenakan). (Ephron 2007 : 21).
43) a. Marion (Mimi) Fahnestock, sekarang 60 tahun, akhirnya mengungkapkan apa yang ia sebut sebagai beban berat di pundaknya, yaitu hubungannya dengan presiden muda nan tampan itu yang terjadi empat dekade lalu. b. “Ini merupakan berkah bagiku, karena dengan demikian aku bisa mengungkapkan kepada dua anak perempuanku yang sudah menikah sebuah
36
rahasia yang telah kusimpan selama 41 tahun,” ujarnya. c. “Begitu lega rasanya. Dan sekarang aku tidak akan berkomentar apa-apa lagi mengenai masalah ini. Kuharap media menghormati privasiku dan juga privasi keluargaku.” (Ephron 2007 : 143-144).
44) a. “Aku tidak suka leherku.” b. Aku benar-benar tidak suka. c.
Jika kau melihat leherku, kau mungkin juga tidak akan suka, namun kau mungkin akan bersikap sopan dan tidak berterus terang. (Ephron 2007 : 11)
45) a. Jika aku berkata padamu tentang hal itu—seperti, ‘Aku benar-
benar tidak tahan dengan leherku ini’---pasti kau akan merespons dengan mengatakan sesuatu yang enak didengar seperti, “Aku tidak tahu apa maksudmu.” b. Tentu saja kau bohong, tapi aku akan memaafkannya. (Ephron 2007 : 11).
46) a. Aku bahkan belum memutuskan apakah aku nantinya mau dikubur atau dikremasi---ini lebih dikarenakan aku selalu takut kalau kremasi bisa mempersempit peluang kita untuk bereinkarnasi. (Itu jika reinkarnasi benar-benar nyata.) (Sebenarnya aku yakin itu tidak nyata.) (Tapi tetap saja…) b. “Aku tidak ingin mati,” ujar Judy. c. “Aku meyakini mukjizat,” katanya. d. “Aku mencintaimu,” ujarnya. e. “Kau percaya ini?” tanyanya. f. “Tidak, aku tidak percaya. Aku masih belum bisa mempercayai kematian.” g. Tapi, janganlah kita berpikir yang bukan-bukan. h. Mari kita pasang senyum di wajah kita. (Ephron 2007 :226-227).
Data (42) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (42a), (42b), (42c),
dan (42d). Data (42) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (42a).
Tuturan langsung (42a) berfungsi personal. Tuturan langsung yang berfungsi
personal dipakai untuk mengekspresikan perasaan atau emosi pribadi, seperti
“Aku benci tasku.” Tuturan langusng tersebut dimaksudkan untuk seorang wanita
yang ditandai oleh kata sifat benci (kebencian terhadap tas).
Contoh (43) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (43a), (43b), dan
(43c). Contoh (43) mengandung satu tuturan langsung, yaitu (43c). Tuturan
37
langsung (43c) berfungsi personal. Tuturan langsung yang berfungsi personal
dipakai untuk mengekspresikan perasaan atau emosi pribadi, seperti “Begitu lega
rasanya. Dan sekarang aku tidak akan berkomentar apa-apa lagi mengenai
masalah ini. Kuharap media menghormati privasiku dan juga privasi
keluargaku.” Tuturan tersebut diujarkan oleh Marion Fanestock kepada sebuah
media massa yang dimaksudkan untuk memberi tahu akan keadaan yang terjadi
pada dirinya yang ditandai oleh kata lega.
Contoh (44) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (44a), (44b), dan
(44c). Contoh (44) mengandung satu tuturan langsung yang terdapat pada kalimat
(44c). Tuturan langsung (44c) berfungsi personal. Fungsi personal pada tuturan itu
dipakai untuk mengekspresikan perasaan atau emosi pribadi, seperti “Aku tidak
suka leherku.” Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang wanita yang ingin
memberi tahu tentang lehernya yang ditandai oleh kata tidak suka.
Contoh (45) mempunyai tiga kalimat, yaitu kalimat (45a), (45b), dan
(45c). Contoh (45) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (45a).
Tuturan langsung (45a) merupakan tuturan langsung yang memiliki fungsi
personal. Fungsi personal dipakai untuk mengekspresikan perasaan atau emosi
pribadi, seperti “Aku benar-benar tidak tahan dengan leherku ini” Tuturan
tersebut diujarkan oleh seseorang yang tidak suka akan lehernya. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan ekspresi pribadi tidak tahan.
Contoh (46) terdiri dari dua kalimat, yaitu kalimat (46a) dan (46b).
Contoh (46) mengandung satu tuturan langsung, yaitu (46a). Tuturan langsung
(46a) memiliki fungsi personal sebagai ekspresi perasaan atau emosi pribadi,
38
seperti “Aku mencintaimu,” ujarnya. Tuturan tersebut diujarkan oleh seseorang
yang hidupnya tidak akan lama lagi sehingga ingin mengungkapkan yang ada
dalam hatinya (berupa perasaan) yang ditandai kata mencintaimu.
No. Tuturan Langsung Penanda Fungsi Personal
1. “Aku benci tasku.” kata sifat benci
2. “Begitu lega rasanya. Dan
sekarang aku tidak akan
berkomentar apa-apa lagi
mengenai masalah ini. Kuharap
media menghormati privasiku dan
juga privasi keluargaku.”
kata sifat lega
3. “Aku tidak suka leherku.” kata tidak suka
4. . ‘Aku benar-benar tidak tahan
dengan leherku ini’
kata tidak tahan
5. “Aku mencintaimu,” ujarnya. kata mencintaimu
Tabel 5. Tuturan Langsung yang Berfungsi Personal
2.6 Tuturan Langsung yang Berfungsi Heuristik
Tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck berfungsi
heuristik. Tuturan langsung yang memiliki fungsi heuristik dipaparkan pada data
(47) sampai dengan (64).
47) a. Dan kemudian pada suatu hari, aku berada di Paris dengan seorang teman yang mengumumkan tujuannya minggu ini adalah membeli sebuah tas Kelly. b. Mungkin kau tahu apa tas Kelly itu. c. Aku sama sekali tidak tahu. d. Aku tidak pernah mendengar ada tas semacam itu. e. “Apa itu tas Kelly?” tanyaku. f. Temanku memandangiku seolah-olah aku baru saja menghabiskan waktu satu abad dengan tidur di dalam gua. g. Kemudian ia menjelaskan: Tas Kelly adalah tas Hermes yang dibuat pertama
39
kali pada tahun 1950-an dan dipopulerkan oleh Grace Kelly; karena itulah tas itu dijuluki sebagai tas Kelly. h. Tas Kelly adalah tas klasik. (Ephron 2007 : 27).
48) a. Pasar loak itu hanya buka pada akhir pekan, jadi kami
menghabiskan beberapa hari dengan makan-makan, minum-minum, melihat-lihat, yang mana semuanya ini (bagi temanku itu) hanyalah pendahuluan dari acara utama. b. “Berapa harganya?” tanyaku. c. Aku sungguh merasa berada di dunia lain ketika ia menjawab: Sekitar tiga ribu dolar. (Ephron 2007 : 27-28).
49) a. Aku harus mengakui bahwa tas tersebut tidak bisa digunakan
pada semua kesempatan; pada beberapa kesempatan khusus aku terpaksa menggunakan tas kecil yang aku benci. b. Namun seringnya aku menggunakan tas bergambar MetroCard itu ke mana-mana. c. Dan ke mana pun aku pergi, orang-orang berkata kepadaku, “Aku suka tas itu. Di mana belinya?” d. Dan aku menjawab kalau aku membeli tas itu di Transit Museum di stasiun Grand Central, dan itu membuat stasiun bawah tanah kota New York terasa lebih baik dari yang sudah-sudah. (Ephron 2007 : 30-31).
50) a. Kau mungkin berpikir bahwa karena aku berteman dengan Lee
sungguhan, maka tindakanku menjadikannya sebagai teman khayalan adalah tidak berguna, tapi kau salah. b. Saat aku bicara dengan Lee khayalan---mengenai apa yang sebaiknya dihidangkan, atau apa hidangan keempat yang mampu menyempurnakan sajianku---tidak terpikir olehku untuk mengangkat telepon dan bertanya pada Lee sungguhan tentang hal itu. c. Lee orangnya terlalu santai; ia akan tertawa dan berkata, “Apa saja yang kau suka, Sayang?” (Ephron 2007 : 50-51).
51) a. “Apa kau membeli sampo akhir-akhir ini?” b. Maksudku,
semoga beruntung. c. Semoga kau beruntung menemukan sampo yang labelnya hanya bertuliskan: Sampo. d. Masalahnya, kini ada sampo untuk rambut kering atau berminyak, dan ada sampo untuk rambut kasar atau halus. e. Kemudian ada conditioner, pelurus rambut, serta penebal rambut. (Ephron 2007 : 60).
52) a. Aku punya satu pertanyaan: “Kapan dan mengapa kita benar-
benar perlu melakukan manikur (perawatan tangan dan kuku)?” b. Aku tidak mencari jawabannya. c. Aku ingin menggantung pertanyaan tersebut, membiarkannya mengambang di udara, sebagai pengingat kala kau berpikir kau benar-benar mengetahui apa saja yang harus kau lakukan untuk merawat diri, hal-hal lain
40
bisa muncul begitu saja entah dari mana dan menghabiskan sebagian besar umurmu. (Ephron 2007 : 68).
53) a. Kebetulan, ada sebuah lelucon kuno yang mungkin diciptakan
oleh seseorang yang memiliki anak remaja. b. Aku mengutarakan ini bukan karena aku mahir melucu. c. Bahkan sekalipun aku mahir, kau belum tentu paham betapa lucunya lelucon ini, karena untuk menceritakannya dibutuhkan waktu lumayan lama dan juga aksen Yahudi. d. Tapi sudahlah. e. Alkisah, sepasang suami-istri menemui seorang rabi (ulama Yahudi). f. “Ada yang bisa saya bantu?” ujar sang rabi. (Ephron 2007 : 106).
54) a. Oh, andai kau ada saat itu. b. Demikianlah, saat masalah
selesai, polisi itu menggelengkan kepala dan berdiri. c. “Kenapa sih kalian tidak bisa akur?” ujarnya sambil melangkah menuju pintu. d. “Aku bahkan rela membunuh demi bisa tinggal di gedung ini.” (Ephron 2007 : 125-126).
55) a. Lalu tiba-tiba, alih-alih keluar dari kediamannya, presiden
malah keluar dari ruang kantornya dan melintas tepat di depanku menuju helikopter. b. Ia menengok. c. Ia melihatku. d. Ia mengenaliku. e. Suara helikopter memekakkan telinga tapi ia bicara padaku. f. Aku tidak bisa mendengar apa pun, tapi aku bisa membaca gerak bibirnya, dan aku sangat yakin bahwa yang ia katakan adalah, “Bagaimana kalau kau ikut?” g. Namun aku tidak yakin. h. Jadi aku menjawabnya sebaik yang aku bisa. i. “Apa?” ujarku. (Ephron 2007 : 147-148).
56) a. Aku sudah lama ‘putus cinta’ dengan Bill Clinton. b. Selalu
sulit untuk mengingat cinta---tahun-tahun berlalu dan kau bertanya pada dirimu sendiri, c. “Apa aku benar-benar jatuh cinta, atau hanya berangan-angan?” d. “Apa aku benar-benar jatuh cinta, atau hanya berpura-pura telah menemukan pria impianku?” e. “Apa aku benar-benar jatuh cinta, atau hanya merasa putus asa?” f. Namun menyangkut Bill, aku sangat yakin. g. Aku dulu ‘mencintai’ pria itu. (Ephron 2007 : 153).
57) a. Hampir saja aku terlena dibuatnya. b. Tapi kemudian aku
kembali sadar. c. Aku ingin meneleponnya dan berkata, “Jika kau benar-benar meyakini ucapanmu, mengapa kau tidak berdiri dan menentang perang ini? Dasar munafik.” (Ephron 2007 : 157).
58) a. Usiaku lima tahun. b. Kami baru saja pindah dari New York ke
Los Angeles, dan aku berada di luar rumah, di sebuah taman bermain, di sekolah baruku di Doheny Drive, Beverly Hills. c. Sinar matahari bersinar melalui sela-sela pepohonan, dan
41
sekumpulan bocah pirang tertawa riang mengelilingiku. d. Aku hanya bisa berpikir, e. “Apa yang sedang aku lakukan di sini?” (Ephron 2007 : 167).
59) a. Keesokan harinya, ketika saudari-saudariku tiba, aku
menceritakan kepada mereka tentang pil tidur tersebut. b. Amy bertanya padaku, “Apa kau hitung jumlah pilnya?” c. “Tidak,” jawabku. d. “Ya ampun,” ujarnya kemudian. (Ephron 2007 : 175-176).
60) a. Suami pertamaku adalah seorang lelaki yang benar-benar baik,
meskipun ia terlalu terikat dengan kucing-kucingnya. b. Saat itu tahun 1972, puncak pergerakan perempuan, dan semua orang dalam proses perceraian, bahkan termasuk para wanita yang suaminya tidak terlalu terikat dengan kucing-kucingnya. c. Suamiku mengajakku bersafari ke Afrika, dan aku berkata padanya, “Aku tidak ikut.” d. “Kenapa?” ujarnya. e. “Karena biayanya terlalu mahal. Apalagi kemungkinan kita akan berpisah, dan aku akan merasa sangat bersalah kalau kau menghabiskan banyak uang untuk mengajakku ke Afrika.” f. “Jangan ngaco,” ujar suamiku. g. “Aku mencintaimu dan kau mencintaiku dan kita tidak akan bercerai. Bahkan seandainya nanti kita memang bercerai, kau adalah satu-satunya orang yang ingin aku ajak ke Afrika bersamaku. Kita berangkat.” (Ephron 2007 : 176).
61) a. Aku sedang hamil tujuh bulan mengandung anak keduaku, dan
aku baru saja mengetahui bahwa suami keduaku ada main dengan wanita lain. b. Wanita itu juga sudah menikah. c. Suaminya meneleponku. d. Ia adalah duta besar Inggris untuk Amerika Serikat. e. Aku tidak bercanda. f. Ia kebetulan adalah seseorang yang cenderung melihat hampir segala hal dari sudut pandang global. g. Ia mengajakku makan siang. h. Kami bertemu di luar sebuah restoran China di Connecticut Avenue. i. “Oh, Peter,” ujarku padanya, “ini sungguh keterlaluan.” j. “Ya, benar-benar keterlaluan,” timpalnya. k. “Apa yang terjadi dengan negara ini?” (Ephron 2007 : 178).
62) a. Seorang wanita redaktur majalah meneleponku kemarin. b. Ia
seumuran denganku, di atas enam puluh tahun. c. Majalahnya akan mengangkat tema Usia, dan ia ingin agar aku mengirim tulisan tentang hal itu. d. Kami pun mulai membicarakan tema tersebut, dan ia berkata, “Kau tahu apa yang membuatku gila? Mengapa para wanita seumuran kita selalu saja berkata, ‘Di masaku…?’ Padahal sekarang ini masa kita.” (Ephron 2007 : 218).
42
63) a. Sementara itu, teman-teman kita meninggal dunia, dan kita ditinggal bukan hanya dengan perasaan kehilangan, sedih, dan bersalah, namun juga tak berdaya. b. Tidak ada yang bisa kita lakukan. c. Semua orang pasti mati. d. “Apa jawabannya?” tanya Gertrude Stein yang tengah berada di ambang maut kepada Alice B. Toklas. e. Tiada jawaban. f. “Kalau begitu, apa pertanyaannya?” tanya Stein. g. Tepat sekali. (Ephron 2007 : 220-221).
64) a. Beberapa bulan sebelum tumor ditemukan di lidahnya, Judy
dan aku pergi makan siang untuk merayakan ulang tahun seorang teman kami. b. Tahun itu begitu menyedihkan: Setiap minggu ada saja berita buruk tentang kesehatan seseorang. c. Aku berujar saat makan siang, d. “Apa yang bisa kita lakukan? Haruskah kita membicarakannya? Inilah hidup kita sekarang. Kematian ada di mana-mana. Bagaimana kita menghadapinya?” e. Teman kami yang berulang tahun berkata, “Aduh, tolong dong, jangan bicara yang bukan-bukan.” (Ephron 2007 : 223).
Data (47) terdiri dari delapan kalimat, yaitu kalimat (47a) sampai
dengan (47h). Data (47) mengandung satu tuturan langsung, yaitu (47e). Tuturan
langsung (47e) berfungsi heuristik yang dipakai untuk mencari dan menemukan
suatu informasi berupa pertanyaan, seperti “Apa itu tas Kelly?” tanyaku. Tuturan
tersebut yang diujarkan oleh aku kepada temanku yang dimaksudkan untuk
menanyakan sesuatu benda yang ditandai oleh kata tanya apa.
Data (48) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (48a), (48b), dan
(48c). Data (48) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (48b). Tuturan
langsung yang berfungsi heuristik dipakai untuk mencari dan menemukan suatu
informasi berupa pertanyaan, seperti “Berapa harganya?” tanyaku. Tuturan
langsung (48b) diujarkan oleh aku yang mempunyai maksud untuk menanyakan
sesuatu hal yang belum diketahui yang ditandai oleh kata tanya berapa.
Data (49) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (49a), (49b), (49c),
dan (49d). Data (49) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (49c).
43
Tuturan langsung yang berfungsi heuristik yang terdapat pada kalimat (49c),
seperti “Aku suka tas itu. Di mana belinya?”, dimaksudkan untuk menanyakan
suatu informasi yang belum diketahui tentang tempat, yang ditandai oleh kata
tanya di mana.
Data (50) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (50a), (50b), dan
(50c). Data (50) mengandung satu tuturan langsung, yaitu (50c). Tuturan langsung
(50c) berfungsi heuristik. Fungsi heuristik dipakai untuk mencari suatu informasi
yang belum diketahui berupa pertanyaan, seperti “Apa saja yang kau suka,
Sayang?” Tuturan tersebut diujarkan Lee kepadaku dengan maksud untuk
menanyakan suatu hal yang ditandai oleh kata tanya apa.
Contoh (51) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (51a), (51b), (51c),
(51d), dan (51e). Contoh (51) mengandung satu tuturan langsung, yaitu (51a).
Tuturan langsung yang berfungsi heuristik yang terdapat pada (51a), seperti “Apa
kau membeli sampo akhir-akhir ini?” Fungsi heuristik dipakai untuk mencari
informasi yang belum diketahui oleh orang berupa pertanyaan. Tuturan tersebut
diujarkan oleh aku dengan maksud menanyakan suatu hal yang ditandai oleh kata
tanya apa.
Data (52) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (52a), (52b), dan
(52c). Data (52) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (52a). Tuturan
langsung (52a) memiliki fungsi heuristik. Fungsi heuristik dipakai untuk
menanyakan suatu informasi yang belum diketahui, seperti “Kapan dan mengapa
kita benar-benar perlu melakukan manikur (perawatan tangan dan kuku)?”
44
Tuturan tersebut diujarkan oleh aku dengan maksud untuk menanyakan suatu hal
tentang kebiasaan wanita yang ditandai oleh kata tanya kapan dan mengapa.
Data (53) terdiri dari enam kalimat, yaitu kalimat (53a) sampai dengan
(53f). Data (53) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (53f). Tuturan
langsung (53f) “Ada yang bisa saya bantu?” ujar sang rabi, merupakan tuturan
langsung yang berfungsi heuristik dipakai untuk menanyakan informasi yang
belum diketahui. Tuturan tersebut diujarkan oleh sang rabi kepada pasangan
dengan maksud meminta suatu saran yang ditandai oleh kata tanya adakah.
Data (54) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (54a), (54b), (54c),
dan (54d). Data (54) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (54c).
Tuturan langsung (54c) berfungsi heuristik yang dipakai untuk menanyakan suatu
informasi, seperti “Kenapa sih kalian tidak bisa akur?” Tuturan tersebut
diucapkan oleh seorang polisi untuk menanyakan keadaan yang terjadi yang
ditandai oleh kata tanya kenapa.
Data (55) terdiri dari sembilan kalimat, yaitu kalimat (55a) sampai
dengan (55i). Data (55) mengandung dua tuturan langsung, yaitu tuturan (55f) dan
(55i). Tuturan langsung (55f) dan (55i) merupakan tuturan langsung yang
memiliki fungsi heuristik yang dipakai untuk mencari informasi berupa
pertanyaan, seperti “Bagaimana kalau kau ikut?” dan “Apa?” Tuturan tersebut
diucapkan oleh seseorang kepada aku untuk menawarkan suatu ajakan yang
ditandai oleh kata tanya bagaimana dan apa.
Contoh (56) terdiri dari tujuh kalimat, yaitu kalimat (56a) sampai
dengan (56g). Contoh (56) mengandung tiga tuturan langsung, yaitu (56c), (56d),
45
dan (56e). Tuturan langsung (56c), (56d), dan (56e) merupakan tuturan langsung
yang berfungsi heuristik yang dipakai untuk mencari informasi berupa pertanyaan,
seperti “Apa aku benar-benar jatuh cinta, atau hanya berangan-angan?” “Apa
aku benar-benar jatuh cinta, atau hanya berpura-pura telah menemukan pria
impianku?” “Apa aku benar-benar jatuh cinta, atau hanya merasa putus asa?”
Tuturan tersebut diucapkan oleh aku untuk menanyakan sebuah keyakinan yang
terjadi pada dirinya tentang kehidupannya yang ditandai oleh kata tanya apa.
Contoh (57) terdiri dari tiga kalimat, kalimat (57a), (57b), dan (57c).
Contoh (57) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (57c). Tuturan (57c)
merupakan tuturan langsung yang memiliki fungsi heuristik. Fungsi heuristik
dipakai untuk mencari informasi yang belum diketahui berupa pertanyaan, seperti
“Jika kau benar-benar meyakini ucapanmu, mengapa kau tidak berdiri dan
menentang perang ini? Dasar munafik.” Tuturan tersebut dituturkan oleh aku
dengan maksud untuk menanyakan suatu kepastian yang ditandai oleh kata tanya
mengapa.
Data (58) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (58a), (58b), (58c),
(58d), dan (58e). Data (58) mengandung satu tuturan langsung, yaitu (58e).
Tuturan langsung (58e) yang berfungsi heuristik yang dipakai untuk mencari
informasi berupa pertanyaan, seperti “Apa yang sedang aku lakukan di sini?”
Tuturan tersebut diucapkan oleh aku dengan maksud menanyakan keadaan yang
sedang terjadi dan dialami saat ini yang ditandai dengan kata tanya apa.
Data (59) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (59a) sampai
dengan (59d). Data (59) mengandung satu tuturan langsung, yaitu (59b). Tuturan
46
langsung (59b) yang berfungsi heuristik dipakai untuk menanyakan informasi
yang belum diketahui, seperti “Apa kau hitung jumlah pilnya?” Tuturan tersebut
diucapkan oleh Amy kepada aku dengan maksud untuk menanyakan suatu hal
tentang obat tidur ditandai oleh kata tanya apa.
Data (60) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (60a), (60b), (60c),
dan (60d). Data (60) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (60a).
Tuturan langsung (60a) berfungsi heuristik. Fungsi heuristik dipakai untuk
menanyakan suatu informasi yang belum diketahui oleh orang lain, seperti
“Kenapa?” Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang laki-laki (suamiku) kepada
aku dengan maksud untuk menanyakan tentang kepastian bersafari (alasan tidak
ikut bersafari) yang ditandai dengan kata tanya kenapa.
Data (61) terdiri dari sebelas kalimat, yaitu kalimat (61a) sampai
dengan (61k). Data (61) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (61k).
Tuturan (61k) merupakan tuturan langsung yang berfungsi heuristik. Fungsi
heuristik dipakai untuk mencari informasi, seperti “Apa yang terjadi dengan
negara ini?” Tuturan tersebut diujarkan oleh aku kepada Peter dengan maksud
membicarakan keadaan yang sedang terjadi di Negara Amerika yang ditandai
oleh kata tanya apa.
Data (62) terdiri dari empat kalimat, yaitu (62a), (62b), (62c), dan
(62d). Data (62) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (62d). Tuturan
(62d) merupakan tuturan langsung yang berfungsi heuristik. Fungsi heuristik
dipakai untuk mencari informasi, seperti “Kau tahu apa yang membuatku gila?
Mengapa para wanita seumuran kita selalu saja berkata, ‘Di masaku…?’
47
Padahal sekarang ini masa kita.” Tuturan tersebut diucapkan oleh seorang wanita
yang bekerja menjadi redaktur majalah kepada karyawannya, yang akan
membicarakan tentang kegiatan seorang wanita. Tuturan langsung tersebut
ditandai oleh kata tanya apa dan mengapa.
Contoh (63) terdiri dari tujuh kalimat, yaitu kalimat (63a) sampai
dengan (63g). Data (63) mengandung dua tuturan langsung, yaitu tuturan (63d)
dan tuturan (63f). Tuturan (39d) dan tuturan (39f) merupakan tuturan langsung
yang berfungsi heuristik. Fungsi heuristik dipakai untuk mencari informasi,
seperti “Kalau begitu, apa pertanyaannya?” Tuturan tersebut diujarkan oleh
Gertrude Stein kepada Alice B. Toklas dengan maksud membicarakan tentang
kematian yang ditandai oleh kata tanya apa.
Data (64) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (64a), (64b), (64c),
(64d), dan (64e). Data (64) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan
(64d). Tuturan langsung (64d) berfungsi heuristik yang dipakai untuk mencari
informasi, seperti “Apa yang bisa kita lakukan? Haruskah kita
membicarakannya? Inilah hidup kita sekarang. Kematian ada di mana-mana.
Bagaimana kita menghadapinya?” Tuturan tersebut diujarkan oleh aku kepada
teman-temanku dengan maksud membicarakan tentang kematian saat pesta ulang
tahun. Tuturan langsung tersebut ditandai dengan kata tanya apa, haruskah, dan
bagaimana.
No. Tuturan Langsung Penanda Fungsi Heuristik
1. “Apa itu tas Kelly?” kata tanya apa
2. “Berapa harganya?” Kata tanya berapa
48
3. “Aku suka tas itu. Di mana
belinya?”
kata tanya di mana
4. “Apa saja yang kau suka,
Sayang?”
kata tanya apa
5. “Apa kau membeli sampo akhir-
akhir ini?”
kata tanya apa
6. “Kapan dan mengapa kita benar-
benar perlu melakukan manikur
(perawatan tangan dan kuku)?”
kata tanya kapan dan mengapa
7. “Ada yang bisa saya bantu?” kata ada sebagai ungkapan tanya
8. “Kenapa sih kalian tidak bisa
akur?”
kata tanya kenapa
9. “Bagaimana kalau kau ikut?” kata tanya bagaimana
10. “Apa aku benar-benar jatuh cinta,
atau hanya berangan-angan?” d.
“Apa aku benar-benar jatuh cinta,
atau hanya berpura-pura telah
menemukan pria impianku?” e.
“Apa aku benar-benar jatuh cinta,
atau hanya merasa putus asa?”
kata tanya apa
11. “Jika kau benar-benar meyakini
ucapanmu, mengapa kau tidak
berdiri dan menentang perang ini?
Dasar munafik.”
kata tanya mengapa
12. “Apa yang sedang aku lakukan di
sini?”
kata tanya apa
13. “Apa kau hitung jumlah pilnya?” kata tanya apa
14. “Kenapa?” kata tanya kenapa
15. “Apa yang terjadi dengan negara kata tanya apa
49
ini?”
16. “Kau tahu apa yang membuatku
gila? Mengapa para wanita
seumuran kita selalu saja berkata,
‘Di masaku…?’ Padahal sekarang
ini masa kita.”
kata tanya mengapa
17. “Apa jawabannya?” “Kalau
begitu, apa pertanyaannya?”
kata tanya apa
18. “Apa yang bisa kita lakukan?
Haruskah kita membicarakannya?
Inilah hidup kita sekarang.
Kematian ada di mana-mana.
Bagaimana kita menghadapinya?”
kata tanya apa, haruskah, dan
bagaimana
Tabel 6. Tuturan Langsung yang Berfungsi Heuristik
2.7 Tuturan Langsung yang Berfungsi Imajinatif
Tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck yang
memiliki fungsi imajinatif terdapat pada data (65), (66), (67), (68), (69), dan (70).
65) a. Janice selalu gemuk. b. Aku mencoba celana panjangnya. c. Terlalu kecil. d. Benar-benar kekecilan. e. Aku bahkan tidak bisa menutup resletingnya. f. Janice menertawakanku. g. Tepatnya inilah kata-kata yang diucapkan Janice: “Ha ha ha ha ha .” (Ephron 2007 : 170)
66) a. Kalimat yang luar biasa. b. Aku berharap akulah yang
mengatakannya. c. “Beginilah orang yang berumur empat puluh tahun” pasti mengarah pada pernyataan turunannya, d. “Usia empat puluh adalah bentuk baru usia tiga puluh,” yang sudah pasti mengarah pada pernyataan-pernyataan turunannya, “Usia lima puluh adalah bentuk baru usia empat puluh,” dan bahkan “Restoran adalah bentuk baru teater,” “Focaccia (roti Italia) adalah bentuk baru quiche (sejenis pai),” dan lain-lain. (Ephron 2007 : 63).
50
67) a. Bertahun-tahun yang lalu, ketika aku menjalani terapi,
terapisku berkata, “Cinta adalah rasa rindu rumah.” b. Yang ia maksud adalah, kau cenderung jatuh cinta pada seseorang yang mengingatkanmu pada orang tuamu. (Ephron 2007 : 132).
68) a. Kapan pun seseorang berkata, “Persahabatan kita lebih
penting daripada ini,” maka berhati-hatilah, karena hal itu hampir mustahil. b. Tiada gunanya membuat kulit pai sendiri. c. Alasan kita terjaga di tengah malam adalah untuk meminum segelas anggur kedua. d. Saat kita memutuskan untuk bercerai, segera temui pengacara dan simpanlah surat-surat penting. (Ephron 2007 : 210).
69) a. Bertahun-tahun kau mendedikasikan hidupmu untuk membuat
anak-anakmu merasa bahwa kau peduli pada setiap emosi yang mereka rasakan. b. Kau mengisi tiap detik kehidupan mereka dengan berbagai kegiatan positif. c. Kata-kata “Aku bosan” tidak pernah keluar dari mulut mereka, karena mereka tidak pernah punya waktu untuk merasa bosan. (Ephron 2007 : 103).
70) a. Di saat-saat lain, sebuah iklan Clairol lama---“Jika aku hanya hidup sekali, biarkan aku hidup dengan rambut pirang”---terngiang-ngiang di kepalaku meskipun versiku tidak ada hubungannya dengan warna rambut. b. Jika aku hanya hidup sekali, pikirku sambil mengasihani diri sendiri, mengapa aku tinggal di sini? c. Namun kemudian, tentu saja, aku ingat alasannya: Karena aku menikah, dan suamiku tinggal di Washington, dan jatuh cinta padanya, dan kami punya seorang bayi dan aku sedang hamil lagi. (Ephron 2007 : 116).
Data (65) terdiri dari tujuh kalimat, yaitu kalimat (65a) sampai dengan
(65g). Data (65) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (65g). Tuturan
(65g) merupakan tuturan langsung yang memiliki fungsi imajinatif. Fungsi
imajinatif untuk mengekspresikan imajinasi dan menciptakan kreativitas, seperti
sebuah lelucon (jokes) “Ha ha ha ha ha .” Tuturan tersebut diucapkan oleh
Janice yang mempunyai maksud mengejek yang ditandai oleh kata kiasan atau
perumpamaan orang tertawa ha ha ha ha ha.
51
Data (66) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (66a), (66b), (66c),
dan (66d). Data (66) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (66d).
Tuturan (66d) merupakan tuturan langsung yang memiliki fungsi imajinatif.
Fungsi imajinatif untuk mengekspresikan imajinasi dan menciptakan kreativitas
seseorang, seperti membuat perumpamaan “Usia empat puluh adalah bentuk
baru usia tiga puluh,” “Usia lima puluh adalah bentuk baru usia empat puluh,”
dan “Restoran adalah bentuk baru teater,” “Focaccia (roti Italia) adalah bentuk
baru quiche (sejenis pai),” Tuturan tersebut diucapkan oleh aku dengan maksud
membuat suatu perumpamaan tentang kehidupan yang ditandai oleh kata usia,
restoran, dan roti.
Contoh (67) terdiri dari dua kalimat, yaitu kalimat (67a) dan (67b).
Data (67) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (67a). Tuturan
langsung (67a) memiliki fungsi imajinatif yang dipakai untuk mengekspresikan
imajinasi dan menciptakan kreativitas seseorang, seperti “Cinta adalah rasa
rindu rumah.” Tuturan tersebut dituturkan oleh seorang terapis kepadaku dengan
maksud memberi tahu tentang perumpamaan perasaan terhadap seseorang yang
ditandai oleh kata cinta.
Contoh (68) terdiri dari empat kalimat, yaitu (68a), (68b), (68c), dan
(68d). Contoh (68) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (68a).
Tuturan (68a) merupakan tuturan langsung yang berfungsi imajinatif yang dipakai
untuk mengekspresikan imajinasi dan menciptakan daya kreativitas, seperti
“Persahabatan kita lebih penting daripada ini,” Tuturan tersebut diujarkan oleh
52
seseorang kepadaku dengan maksud memberi nasihat tentang perumpamaan
kehidupan dalam suatu perkawinan yang ditandai oleh kata persahabatan.
Data (69) terdiri dari dari tiga kalimat, yaitu kalimat (69a), (69b), dan
(69c). Data (69) mengandung satu tuturan langsung. Tuturan langsung (69c),
seperti “Aku bosan” merupakan tuturan langsung yang berfungsi imajinatif.
Fungsi imajinatif dipakai untuk mengekspresikan imajinasi dan menciptakan daya
kreativitas. Tuturan tersebut diucapkan oleh seseorang yang telah berkeluarga
dengan maksud ingin menceritakan tentang kehidupannya yang bahagia dan tidak
pernah merasa bosan.
Data (70) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (70a), (70b), dan
(70c). Data (70) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (70a). Tuturan
(70a) merupakan tuturan langsung yang berfungsi imajinatif. Fungsi imajinatif
dipakai untuk menciptakan daya kreativitas dan mengekspresikan imajinasi
seseorang, seperti “Jika aku hanya hidup sekali, biarkan aku hidup dengan
rambut pirang” Tuturan tersebut merupakan sebuah iklan yang dapat
mewakilkan perasaan seseorang terhadap kehidupannya.
No. Tuturan Langsung Penanda Fungsi Imajinatif
1. “Ha ha ha ha ha .” kata khayalan tertawa ha ha ha ha ha
2. “Usia empat puluh adalah bentuk
baru usia tiga puluh,” “Usia lima
puluh adalah bentuk baru usia
empat puluh,” “Restoran adalah
bentuk baru teater,” “Focaccia
(roti Italia) adalah bentuk baru
kata kiasan usia, restoran, dan roti
53
quiche (sejenis pai),”
3. “Cinta adalah rasa rindu rumah.” kata kiasan atau ungkapan cinta
4. “Persahabatan kita lebih penting
daripada ini,”
kata perumpamaan persahabatan
5. “Aku bosan” kata kiasan ungkapan bosan
6. “Jika aku hanya hidup sekali,
biarkan aku hidup dengan rambut
pirang
kata perumpamaan hidup
Tabel 7. Tuturan Langsung yang Berfungsi Imajinatif
2.8 Tuturan Langsung yang Berfungsi Representasional
Tuturan langsung pada novel I Feel Bad about My Neck yang
memiliki fungsi representasional terdapat pada data (71) sampai dengan (80)
berikut:
71) a. “Aku yakin kau sudah mafhum, olahraga adalah pendatang baru dalam sejarah peradaban manusia.” b. Sampai sekitar tahun 1910, orang-orang melakukan olahraga sepanjang waktu, namun mereka tidak menyadari bahwa apa yang sedang mereka lakukan itu adalah olahraga –mereka menganggapnya semata sebagai kehidupan. (Ephron 2007 : 77)
72) a. Aku harus mengakui bahwa aku juga mengkhayalkan bahwa
sesudah datang makan malam ke rumahku, ia akan menulis sebuah artikel tentang diriku dan tentu saja juga menulis resep-resep masakanku; namun seperti yang sudah aku katakan, “Aku sama sekali tidak punya resep.” (Ephron 2007 : 43)
73) a. Aku perhatikan, semua artikel menyangkut Mimi yang malang
itu mengutip wanita lain yang juga bekerja di ruang media, yakni Barbara Gamarekian, yang menyatakan bahwa Fahnestock bekerja pada bagian arsip sejarah lisan di Perpustakaan Kennedy. b. Dengan tajam Gamarekian mengatakan, menurut apa yang tertulis di koran, “Mimi tidak bisa mengetik.” (Ephron 2007 : 144)
54
74) a. Perjalanan ke toko obat ini biasanya diikuti, hampir seketika. b. Oleh penemuan beberapa kemasan krim pemutih Jolen yang berukuran terlalu besar yang hampir tidak pernah digunakan yang ternyata ada di sana, di bawah wastafel, di tempat di mana sebelumnya aku mencarinya –aku bersumpah, “Aku telah mencarinya di sana namun tidak melihatnya.” (Ephron 2007 : 71-72)
75) a. Tunanganku datang mengunjungiku di Washington, dan aku
mengajaknya jalan-jalan berkeliling Gedung Putih. b. Aku memang punya izin untuk menjelajahi tempat itu dengan bebas. c. Aku mengajaknya melihat Ruang Merah –tempat istri presiden menerima tamu. d. Kemudian Ruang Biru –tempat presiden menerima tamu. e. Aku menunjukkan padanya lukisan foto Grace Coolidge yang cantik. f. Aku mengajaknya melihat Taman Mawar. g. Di akhir acara tur itu, ia berkata, “Istriku nanti tidak akan pernah bekerja di tempat seperti ini.” (Ephron 2007 : 171)
76) a. Pewarnaan seperti ini memerlukan waktu yang lebih lama, dari
yang sulit ditahan sampai yang mustahil ditahan. b. Sementara aku duduk di kursi, menunggu highlight-ku meresap, aku merasa bosan seperti orang dungu. c. Jam demi jam berlalu. d. Aku tak bisa membayangkan, kok bisa-bisanya aku diperdayai sehingga setuju untuk melakukan percobaan gratis ini. e. Aku bersumpah, “Aku tidak akan pernah bahkan tidak akan memiliki keinginan untuk meng-highligt rambutku lagi, apalagi harus membayar untuk itu.” (Selain memakan waktu lama, highlight juga mahal sekali. Tentu saja.) (Ephron 2007 : 66-67).
77) a. Kemudian, pada minggu itu juga, ketika aku sedang membaca
berita mengenai konferensinya Bill, aku sampai pada sebuah kesimpulan yang membuatku berpikir sejenak bahwa Bill mungkin menginginkanku kembali. b. “Di usiaku sekarang, aku tidak lagi peduli pada apa yang bakal menimpaku,” ujarnya. c. “Aku hanya tidak ingin ada lagi orang yang mati sebelum waktunya.” (Ephron 2007 : 157).
78) a. Suami pertamaku adalah seorang lelaki yang benar-benar baik,
meskipun ia terlalu terikat dengan kucing-kucingnya. b. Saat itu tahun 1972, puncak pergerakan perempuan, dan semua orang dalam proses perceraian, bahkan termasuk para wanita yang suaminya tidak terlalu terikat dengan kucing-kucingnya. c. Suamiku mengajakku bersafari ke Afrika, dan aku berkata padanya, “Aku tidak ikut.” (Ephron 2007 : 176).
55
79) a. Aku masuk kuliah. b. Berat badanku 48 kg. c. Tiga bulan kemudian, saat pulang ke rumah, berat badanku 57 kg. d. Dulu tubuhku kurus dan tak terbentuk. e. Sekarang tubuhku gemuk, namun ironisnya: Tetap saja tak terbentuk. f. Pakaianku tidak ada yang muat lagi, kecuali rok wol Pendleton yang malah membuatku kelihatan lebih gemuk. g. Ini tragis. h. Ayahku menatapku saat aku turun dari pesawat dan berkata pada ibuku, “Mungkin nanti akan ada yang menikahinya karena kepribadiannya.” (Ephron 2007 : 169).
80) a. Kapan pun kita meninggalkan apartemen kita di New York dan
pindah ke kota lain, New York berubah menjadi versi terburuk dari dirinya. b. Kenalanku suatu kali dengan bijak mengatakan bahwa ungkapan ini, “Ini adalah tempat yang menarik untuk dikunjungi, tapi aku tidak akan mau tinggal di sini,” sepenuhnya salah jika menyangkut kota New York. c. New York adalah sebuah kota yang sangat bisa untuk dijadikan tempat tinggal. (Ephron 2007 : 117).
Data (71) terdiri dari dua kalimat, yaitu kalimat (71a) dan (71b). Data
(71) mengandung satu tuturan langsung. Tuturan langsung yang terjadi pada
kalimat (71a) “Aku yakin kau sudah mafhum, olahraga adalah pendatang baru
dalam sejarah peradaban manusia,” merupakan tuturan langsung yang berfungsi
representasional. Fungsi representasional dipakai untuk membuat suatu
pertanyaan berdasarkan informasi dan fakta-fakta yang belum diketahui oleh
orang lain. Tuturan langsung (71a) diucapkan oleh aku kepada banyak orang
dengan maksud ingin menyampaikan suatu informasi tentang pengetahuan
olahraga.
Data (72) terdiri dari satu kalimat dan satu tuturan langsung, yaitu
kalimat (72a). Kalimat (72a) merupakan tuturan langsung yang berfungsi
representasional. Fungsi representasional dipakai untuk membuat suatu
pernyataan berdasarkan informasi dan fakta-fakta yang belum diketahui oleh
56
orang lain, seperti “Aku sama sekali tidak punya resep.” Tuturan langsung
tersebut diucapkan oleh aku untuk menyatakan sebuah informasi berdasarkan
fakta bahwa aku tidak punya resep untuk memberi tahu seseorang yang akan
membuat suatu artikel tentang aku dan resep-resep masakanku.
Data (73) terdiri dari dua kalimat, yaitu kalimat (73a) dan (73b). Data
(73) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (73b). Tuturan (73b)
merupakan tuturan langsung yang memiliki fungsi representasional, seperti “Mimi
tidak bisa mengetik.” Fungsi representasional dipakai untuk membuat suatu
pernyataan berdasarkan suatu informasi dan fakta-fakta yang belum diketahui oleh
orang lain. Tuturan langsung (73b) dituturkan oleh Gamarekien kepada suatu surat
kabar tentang pernyataan dan informasi berdasarkan fakta untuk mengungkap
bahwa Mimi yang bekerja di salah satu bagian arsip sejarah lisan tidak bisa
mengetik.
Data (74) terdiri dari dua kalimat, yaitu kalimat (74a) dan (74b). Data
(74) mengandung satu tuturan langsung, yaitu (74b). Tuturan langsung (74b)
memiliki fungsi representasional. Fungsi representasional dipakai untuk membuat
suatu pernyataan berdasarkan suatu informasi dan fakta-fakta yang belum
diketahui oleh orang lain, seperti “Aku telah mencarinya di sana namun tidak
melihatnya.” Tuturan langsung tersebut dituturkan olehku untuk menyampaikan
suatu pernyataan tentang fakta yang terjadi di sebuah perjalanan ke toko untuk
mencari krim pemutih jolen yang diinginkan namun tetap tidak menemukannya.
Data (75) terdiri dari tujuh kalimat, yaitu kalimat (75a), (75b), (75c),
(75d), (75e), (75f), dan (75g). Data (75) mengandung satu tuturan langsung, yaitu
57
tuturan (75g). Tuturan langsung (75g) berfungsi representasional, seperti “Istriku
nanti tidak akan pernah bekerja di tempat seperti ini.” Fungsi representasional
dipakai untuk membuat suatu pernyataan berdasarkan informasi dan fakta-fakta
yang belum diketahui oleh orang lain. Tuturan langsung (75g) dituturkan oleh
sepasang kekasih ketika mengunjungi di Washington untuk melihat semua
ruangan yang ada di sana. Tuturan tersebut mempunyai maksud mengungkapkan
suatu pernyataan kebenaran tentang rencana tempat kerja yang ditandai dengan
kata tidak akan pernah bekerja di tempat seperti ini.
Data (76) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (76a) sampai dengan
(76e). Data (76) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (76e). Tuturan
langsung yang berfungsi representasional yang terdapat pada (76e), seperti “Aku
tidak akan pernah bahkan tidak akan memiliki keinginan untuk meng-highligt
rambutku lagi, apalagi harus membayar untuk itu.” Tuturan tersebut dituturkan
oleh aku untuk mengungkapkan yang terjadi pada diriku tentang kegiataan yang
tidak akan pernah aku lakukan yang akan menyita banyak waktu dan membuat
bosan, ditandai oleh kata tidak akan pernah dan tidak akan memiliki keinginan.
Data (77) terdiri dari tiga kalimat, yaitu (77a), (77b), dan (77c). Data
(77) mengandung satu tuturan langsung. Tuturan langsung (77c) “Aku hanya
tidak ingin ada lagi orang yang mati sebelum waktunya,” merupakan tuturan
langsung yang berfungsi representasional. Fungsi representasional dipakai untuk
membuat suatu pernyataan berdasarkan informasi dan fakta-fakta yang belum
diketahui oleh orang lain. Tuturan langsung tersebut diujarkan oleh aku ketika
58
membaca berita tentang konferensi Bill untuk mengungkapkan suatu keinginan
yang akan terjadi, yaitu tidak ingin ada lagi orang yang mati sebelum waktunya.
Data (78) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (78a), (78b), dan
(78c). Data (78) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (78c). Tuturan
langsung yang terdapat pada kalimat (78c) “Aku tidak ikut.” memiliki fungsi
representasional. Fungsi representasional dipakai untuk membuat suatu
pernyataan berdasarkan informasi dan fakta-fakta yang belum diketahui oleh
orang lain. Tuturan langsung (78c) dituturkan oleh aku kepada suamiku ketika
akan mengajakku bersafari ke Afrika untuk mengungkapkan suatu penolakan
yang ditandai dengan kata aku tidak ikut.
Data (79) terdiri dari delapan kalimat, yaitu kalimat (79a) sampai
dengan (79h). Data (79) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (79h).
Tuturan langsung (79h) berfungsi representasional, seperti “Mungkin nanti akan
ada yang menikahinya karena kepribadiannya.” Fungsi representasional dipakai
untuk membuat suatu pernyataan berdasarkan informasi dan fakta-fakta yang
belum diketahui oleh orang lain. Tuturan langsung (79h) dituturkan oleh ayahku
kepada ibuku ketika melihatku turun dari pesawat. Tuturan tersebut merupakan
suatu pernyataan yang terjadi pada diriku dan kehidupanku yang ditandai dengan
kata mungkin nanti.
Data (80) terdiri dari tiga kalimat, yaitu (80a), (80b), dan (80c). Data
(80) mengandung satu tuturan langsung, yaitu (80b). Tuturan (80b) merupakan
tuturan langsung yang berfungsi representasional. Fungsi representasional dipakai
untuk membuat suatu pernyataan berdasarkan informasi dan fakta-fakta yang
59
belum diketahui oleh orang lain, seperti “Ini adalah tempat yang menarik untuk
dikunjungi, tapi aku tidak akan mau tinggal di sini,” Tuturan tersebut dituturkan
oleh seseorang yang menjadi kenalanku yang ingin mengungkapkan informasi
tentang New York yang ditandai oleh kata adalah dan tidak akan mau.
No. Tuturan Langsung Penanda Fungsi Representasional 1. “Aku yakin kau sudah mafhum,
olahraga adalah pendatang baru
dalam sejarah peradaban
manusia.”
adalah
2. “Aku sama sekali tidak punya
resep.”
tidak punya
3. “Mimi tidak bisa mengetik.” tidak bisa mengetik
4. “Aku telah mencarinya di sana
namun tidak melihatnya.”
tidak melihatnya
5. “Istriku nanti tidak akan pernah
bekerja di tempat seperti ini.”
tidak akan pernah
6. “Aku tidak akan pernah bahkan
tidak akan memiliki keinginan
untuk meng-highligt rambutku lagi,
apalagi harus membayar untuk
itu.”
tidak akan pernah
7. “Aku hanya tidak ingin ada lagi
orang yang mati sebelum
waktunya.”
tidak ingin
8. “Aku tidak ikut.” tidak ikut
9. “Mungkin nanti akan ada yang
menikahinya karena
kepribadiannya.”
mungkin nanti
10. “Ini adalah tempat yang menarik ini dan tidak akan mau
60
untuk dikunjungi, tapi aku tidak
akan mau tinggal di sini,”
Tabel 8. Tuturan Langsung yang Berfungsi Representasional
61
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah diuraikan di bab II diperoleh kesimpulan
bahwa berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday, ada tujuh fungsi
tuturan langsung dalam novel I Fell Bad about My Neck karya Nora Ephron.
Tujuh tipe tuturan langsung tersebut adalah (1) tuturan langsung yang berfungsi
instrumental, (2) tuturan langsung yang berfungsi regulatif, (3) tuturan langsung
yang berfungsi interaksional, (4) tuturan langsung yang berfungsi personal, (5)
tuturan langsung yang berfungsi heuristik, (6) tuturan langsung yang berfungsi
imajinatif, dan (7) tuturan langsung yang berfungsi representasional.
Pertama, tuturan langsung yang berfungsi instrumental dikelompokkan
menjadi dua kategori, yaitu (tuturan langsung yang berfungsi instrumental
‘menyuruh’yang ditandai oleh verba perintah, seperti ambil, hentikan, masuk,
buang, berhati-hatilah, cobalah, masukkan, dan sebagainya. Contoh tuturannya,
Menurut Jane, ucapan pria itu ketika ia melangkah keluar adalah: “Ambil satu
buku itu saat kau keluar.” dan (ii) tuturan langsung yang berfungsi instrumental
‘melarang’ yang ditandai dengan kata jangan. Contoh tuturannya, “Apa pun yang
kau lakukan,” ujar ibu temanku itu, “jangan pernah memasak untuk lelaki itu.”
Kedua, tuturan langsung yang berfungsi regulatif digunakan untuk mengatur
tingkah laku orang lain yang sifatnya mengikat, seperti peraturan sekolah
(pengumuman). Contoh tuturannya, Ia berkata, “Tajuk beritanya adalah: ‘Sekolah
62
libur pada hari Kamis’.” Ketiga, tuturan langsung yang berfungsi interaksional
digunakan untuk memulai suatu interaksi dengan orang lain, seperti salam
pembuka berupa perkenalan diri (nama) akulah Mimi dan penyampaian kata
salam hai serta halo. Contoh tuturannya, Ia selalu memanggailku, “Hai, manis.”
“Hai cantik,” “Halo’ Sayang.” Keempat, tuturan langsung yang berfungsi
personal dipakai untuk mengungkapkan perasaan pribadi, seperti benci, bosan,
lega, jika aku hanya hidup sekali, dan sebagainya. Contoh tuturannya, “Aku benci
tasku”. Kelima, tuturan langsung yang berfungsi heuristik digunakan untuk
mencari informasi berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditandai oleh kata
tanya, seperti apa, berapa, dimana, kapan, dan sebagainya. Contoh tuturannya,
“Apa itu tas Kelly?” tanyaku. Keenam, tuturan langsung yang berfungsi
imajinatif digunakan untuk mengekspresikan daya khayalan sesuai pikiran setiap
individu, seperti usia, cinta, persahabatan, dan sebagainya. Contoh tuturannya,
Kapan pun seseorang berkata, “Persahabatan kita lebih penting daripada ini,”
maka berhati-hatilah, karena hal itu hampir mustahil. Ketujuh, tuturan langsung
yang berfungsi representasional digunakan untuk memberikan informasi berupa
pernyataan dan gambaran, seperti tidak punya resep, tidak melihatnya, tidak bias
mengetik, dan sebagainya. Contoh tuturannya, Dengan tajam Gamarekian
mengatakan, menurut apa yang tertulis di Koran, “Mimi tidak bisa mengetik.”
3.2 Saran
Penelitian tentang “Fungsi Tuturan Langsung dalam Novel I Feel Bad
about My Neck Karya Nora Ephron” ini belum banyak dilakukan. Kesimpulan di
63
atas terbatas pada fungsi tuturan langsung berdasarkan fungsi bahasa menurut
M.A.K. Halliday. Oleh karena itu, masih terbuka luas bagi pengembangan
penelitian tentang tuturan langsung.
64
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Indra. 2008. “Jenis-jenis Kalimat dalam Tuturan Langsung Cerita Pendek Lebih Hitam Dari Hitam karya Iwan Simatupang” . Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.
Dimasmadang’s Blog. 2009. “Definisi Pragmatik.” http://en.Wikipedia.com. download April 2009. Ephron, Nora. 2007. I Feel Bad About My Neck. Terj. Soemarni. Jakarta: Dastan
Books. Fardani, Rani. 2003. “Learning and The Language Art.” http://en.wikipedia.com. download Februari 2009. Halliday, M.A.K. 1973. “Explorations in The Functions of Language.
http: / /en. wikipedia. org/ wiki/ Michael_Halliday. download Januari 2009.
Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah. -----------------1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. Kridalaksana, Harimurti. 1980. Fungsi dan Sikap Bahasa. Jakarta: Gramedia. ---------------- 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia. ---------------- 2001. Kamus Linguistik (Edisi Ketiga). Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama. Parera,Jos Daniel. 2004. Teori Semantik. Jakarta: Erlangga. Purwo, Bambang Kaswanti. 1990. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa.
Yogyakarta: Kanisius. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (ed. 3. – cet. 4.). Jakarta: Balai Pustaka.
65
Sudaryanto. 1988. Metode Linguistik: Metode dan Aneka Teknik Pengumpulan Data (Bagian Kedua). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
-------------- 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar
Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
-------------- 1995. Linguistik: Identitasnya, Cara Penanganan Objeknya, dan
Hasil Kajiannya. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sumarlam. 2005. “Linguistika Jawa: Pemahaman dan Kajian Pragmatik.” http://en.Wikipedia.com. download Februari 2009.
66
DATA TUTURAN LANGSUNG
NOVEL I FEEL BAD ABOUT MY NECK
KARYA NORA EPHRON
A. Tuturan Langsung yang Memiliki Fungsi Instrumental
a. Tuturan Langsung yang Bermakna Menyuruh
1) a. Jane pernah tidur dengan sejumlah jurnalis, editor, dan
novelis sukses. b. Yang paling terkenal dari semua pria itu,
pada malam terakhir mereka bersama, memberi Jane
sebuah buku hasil karyanya, teronggok di sebuah kotak
yang diletakkan tepat di samping pintu depan rumahnya. c.
Menurut Jane, ucapan pria itu ketika ia melangkah keluar
adalah: “Ambil satu buku itu saat kau keluar.” (Ephron
2007 : 37)
2) a. Seringkali, kalimat-kalimat yang tidak ingin kita
utarakan (karena orang tua kita mengatakan semua itu pada
kita saat kita kecil) keluar dari bibir kita, kalimat-kalimat
seperti: “Apa kau tahu berapa harganya itu?” b. Karena
mama bilang tidak. c. Itu sebabnya. d. Mama bilang
sekarang. e. “Hentikan itu sekarang juga.” f. “Masuk ke
kamarmu.” (Ephron 2007 : 96)
3) a. Aku pergi ke apartemen orang tuaku. b. Saat itu jam
empat pagi. c. Aku duduk sebentar dengan ayahku,
kemudian kami memutuskan untuk tidur sejenak sebelum
hari baru tiba. d. Ayahku merogoh saku jubah mandinya
dan mengeluarkan sebotol pil tidur. e. “Dokter memberiku
obat ini kalau-kalau aku sulit tidur,” ujarnya. f. “Buang
semuanya ke dalam toilet.” (Ephron 2007 : 175)
67
4) a. Lee tinggal di East Forties, satu lantai di bawah tanah,
dan aku dengan jelas bisa mengingat rumahnya dengan
tikar jerami di dinding yang mungkin berasal dari Azuma,
dan rumahnya adalah tempat yang paling menakjubkan
yang pernah aku lihat. b. Rumahnya sederhana, enak
dipandang mata, dan nyaman, tapi tidak ada benda-benda
mahal, tidak ada masalah seni yang bisa dijadikan bahan
pembicaraan di sana, dan sama sekali tidak berwarna. c.
Semua bagian rumahnya berwarna beige (warna antara abu-
abu dan cokelat). d. Lee pernah berkata, “Berhati-hatilah
dengan warna.” (Ephron 2007 : 46-47)
5) a. Parenting menggunakan bahasa yang benar-benar
berbeda dari sekedar menjadi orang tua, bahasa yang tidak
akan pernah kita tuliskan dengan huruf-huruf kapital
berukuran besar guna memastikan bahwa kata-kata itu
sudah diutarakan sesuai emosi atau dalam keadaan marah.
b. Kurang lebih akan seperti ini jadinya: “Mama yakin
kamu tidak bermaksud memecahkan vas antik mama,
sayang.” c. Sebaiknya kita bahas hal ini. d. Mama tahu
betapa frustasi dan marahnya kamu saat ini. e.“Cobalah
kamu masuk ke kamarmu untuk menenangkan diri di sana,
dan kembalilah jika perasaanmu sudah lebih baik.” f.
Kalau kamu mau, mama akan telepon mamanya Jesica
untuk menanyakan apa alasannya. g. Kalau kamu sudah
menyelesaikan pekerjaan rumahmu, kita bisa bicara
mengenai tiara itu. (Ephron 2007 : 101-102)
6) a. Anyway, aku bilang kepada redaktur itu bahwa ia salah,
sangat salah, ini bukan masa kita, ini masa mereka. b.
Namun ia bergeming. c. Ia berkata kepadaku, “Kalau
68
begitu, aku punya ide lain. Cobalah kau menulis tentang
Malu Karena Usia.” d. Pun seandainya aku pernah
mengalaminya, pastilah itu sudah lama berlalu. e. Bisa
sampai di usiaku yang sekarang saja sudah membuatku
bahagia. (Ephron 2007 : 219)
7) a. “Kami punya masalah berat, rabi.” ujar pasangan
tersebut. b. “Kami punya lima orang anak dan kami semua
tinggal di rumah dengan hanya satu ruangan, dan ini
membuat kami semua gila.” c. Sang rabi berkata,
“Masukkan seekor domba ke rumah kalian.” d. Maka
mereka pun memasukkan seekor domba ke rumah mereka.
e. Seminggu kemudian mereka kembali menemui sang rabi
dan berkata bahwa keadaan malah bertambah, ditambah
lagi ada seekor domba. f. “Masukkan seekor sapi,” ujar
sang rabi. g. Seminggu kemudian mereka kembali
mengeluh, karena keadaan sekarang benar-benar bertambah
buruk karena ada seekor sapi. h. “Masukkan seekor kuda,”
ujar sang rabi. i. Seminggu kemudian mereka kembali
menemui sang rabi dan mengatakan bahwa mereka tidak
pernah merasakan kondisi yang lebih buruk daripada saat
ini. j.“Kalian siap menerima solusinya,” ujar sang rabi. k.
“Keluarkan semua binatang itu dari rumah kalian.”
(Ephron 2007 : 106-107)
8) a. Sekarang tahun 1963. b. Aku menulis parodi tentang New
York Post pada saat terjadi aksi mogok panjang surat kabar.
c. Para redaktur Post kesal dengan parodiku, namun
penerbit Post justru terpikat. d. “Jika mereka bisa
memarodikan Post, maka mereka juga bisa menulis untuk
Post,” ujarnya. e. “Pekerjakan mereka.” f. Ketika aksi
69
mogok berakhir, aku diberi waktu satu minggu untuk uji
coba di Post. (Ephron 2007 : 172-173)
9) a. Ketika ibuku dirawat di rumah sakit, dalam keadaan sakit
parah ia berujar padaku, “Kau seorang reporter, Nora.
Perhatikan sekelilingmu.” b. Apa yang dikatakannya
menurutku tidaklah sama dengan “Semuanya palsu.”
(Ephron 2007 : 174)
b. Tuturan Langsung yang Bermakna Melarang
10) a. Salah seorang temanku tinggal bersama seorang pria
yang ia cintai. b. Ibunya merasa putus asa dan
memperingatkannya bahwa pria itu tidak akan pernah
menikahinya karena mereka berdua sudah tidur bersama. c.
“Apa pun yang kau lakukan,” ujar ibu temanku itu,
“jangan pernah memasak untuk lelaki itu.” d. Tapi
semuanya sudah terlambat. e. Temanku itu memasak untuk
pacarnya. f. Dan pria itu pun menikahinya. (Ephron 2007 :
39)
11) a. Ibuku mengatakan ini setidaknya lima ratus kali
sepanjang masa aku tumbuh dewasa, “Semuanya palsu.” b.
Ia juga berpesan, “Jangan pernah membeli mantel
berwarna merah.” (Ephron 2007 : 167-168)
B. Tuturan Langsung yang Memiliki Fungsi Regulasi
12) a. Kami menyerahkan tajuk berita yang sudah kami buat. b.
Kami merasa sangat bangga. c. Mr. Simms melihat karya
kami dan kemudian melemparkan semaunya ke tong
sampah. d. Ia berkata, “Tajuk beritanya adalah: ‘Sekolah
libur pada hari Kamis’.” (Ephron 2007 : 169)
70
C. Tuturan Langsung yang Memiliki Fungsi Interaksional
13) a. Asisten magang John F. Kennedy kemarin mengakui
kepada Daily News bahwa: “Akulah Mimi.” (Ephron 2007
: 143)
14) a. Di atas perapian itu ada poster burung camar yang ia
hadiahkan padaku dua tahun lalu. b. Sekarang bulan Juni;
biasanya di bulan ini salah seorang dari kami membuat
puding roti jagung, resep konyol yang sama-sama kami
sukai, yang berupa campuran roti jagung dan krim jagung
kalengan. c. Ia membuatnya dengan susu asam, sementara
aku tidak. d. Ia selalu memanggilku, “Hai, manis,” “Hai,
cantik,” “Halo’ Sayang.” e. Aku rasa ia tidak pernah
memanggilku, atau orang lain yang ia kenal, dengan nama
asli. (Ephron 2007 : 222)
D. Tuturan Langsung yang Memiliki Fungsi Personal
15) a. “Aku benci tasku.” b. Benar-benar benci. c. Jika kau
termasuk wanita yang berpikiran bahwa ada hal-hal
menyenangkan mengenai tas, maka jangan pernah
membaca bab ini karena tidak akan ada gunanya bagimu. d.
Bab ini diperuntukkan bagi para wanita yang membenci
tas-tas mereka, yang merasa tidak senang pada tas, yang
mengerti bahwa tas mereka adalah cermin dari
kesembronoan dalam mengatur rumah, kekacauan yang
sangat parah dalam mengorganisasikan sesuatu,
ketidakmampuan kronis untuk membuang barang-barang
yang tidak berguna, dan kegagalan sinambung dalam
memilih aksesori yang pas (misalnya, tas harus serasi
dengan busana yang kita kenakan). (Ephron 2007 : 21).
71
16) a. Bertahun-tahun kau mendedikasikan hidupmu untuk
membuat anak-anakmu merasa bahwa kau peduli pada
setiap emosi yang mereka rasakan. b. Kau mengisi tiap
detik kehidupan mereka dengan berbagai kegiatan positif. c.
Kata-kata “Aku bosan” tidak pernah keluar dari mulut
mereka, karena mereka tidak pernah punya waktu untuk
merasa bosan. (Ephron 2007 : 103).
17) a. Marion (Mimi) Fahnestock, sekarang 60 tahun, akhirnya
mengungkapkan apa yang ia sebut sebagai beban berat di
pundaknya, yaitu hubungannya dengan presiden muda nan
tampan itu yang terjadi empat dekade lalu. b. “Ini
merupakan berkah bagiku, karena dengan demikian aku
bisa mengungkapkan kepada dua anak perempuanku yang
sudah menikah sebuah rahasia yang telah kusimpan selama
41 tahun,” ujarnya. c. “Begitu lega rasanya. Dan sekarang
aku tidak akan berkomentar apa-apa lagi mengenai
masalah ini. Kuharap media menghormati privasiku dan
juga privasi keluargaku.” (Ephron 2007 : 143-144).
18) a. “Aku tidak suka leherku.” b. Aku benar-benar tidak suka.
c. Jika kau melihat leherku, kau mungkin juga tidak akan
suka, namun kau mungkin akan bersikap sopan dan tidak
berterus terang. (Ephron 2007 : 11)
19) a. Jika aku berkata padamu tentang hal itu—seperti, “Aku
benar-benar tidak tahan dengan leherku ini”---pasti kau
akan merespons dengan mengatakan sesuatu yang enak
didengar seperti, “Aku tidak tahu apa maksudmu.” b. Tentu
72
saja kau bohong, tapi aku akan memaafkannya. (Ephron
2007 : 11).
20) a. Di saat-saat lain, sebuah iklan Clairol lama---“Jika aku
hanya hidup sekali, biarkan aku hidup dengan rambut
pirang”---terngiang-ngiang di kepalaku meskipun versiku
tidak ada hubungannya dengan warna rambut. b. Jika aku
hanya hidup sekali, pikirku sambil mengasihani diri sendiri,
mengapa aku tinggal di sini? c. Namun kemudian, tentu
saja, aku ingat alasannya: Karena aku menikah, dan
suamiku tinggal di Washington, dan jatuh cinta padanya,
dan kami punya seorang bayi dan aku sedang hamil lagi.
(Ephron 2007 : 116).
21) a. Ibuku dirawat di rumah sakit. b. Setiap hari ayahku
mengunjunginya dan berkata, “Inilah saatnya, ia akan
pergi.” c. Tapi tidak ada yang pergi. d. Ibuku kembali
pulang ke rumah. e. Beberapa hari berlalu. f. Suatu hari
ayahku berkata, “ Malam ini ayah yang jaga ibumu
menggantikan perawat.” g. Malam itu, ayah meneleponku
dan memberitahukan bahwa ibuku meninggal dunia. h.
Pengurus pemakaman sudah datang dan membawa pergi
jasad ibuku. (Ephron 2007 : 175).
22) a. Aku bahkan belum memutuskan apakah aku nantinya
mau dikubur atau dikremasi---ini lebih dikarenakan aku
selalu takut kalau kremasi bisa mempersempit peluang kita
untuk bereinkarnasi. (Itu jika reinkarnasi benar-benar
nyata.) (Sebenarnya aku yakin itu tidak nyata.) (Tapi tetap
saja…) b. “Aku tidak ingin mati,” ujar Judy. c. “Aku
meyakini mukjizat,” katanya. d. “Aku mencintaimu,”
73
ujarnya. e. “Kau percaya ini?” tanyanya. f. “Tidak, aku
tidak percaya. Aku masih belum bisa mempercayai
kematian.” g. Tapi, janganlah kita berpikir yang bukan-
bukan. h. Mari kita pasang senyum di wajah kita. (Ephron
2007 :226-227).
E. Tuturan Langsung yang Memiliki Fungsi Heuristik
23) a. Dan kemudian pada suatu hari, aku berada di Paris
dengan seorang teman yang mengumumkan tujuannya
minggu ini adalah membeli sebuah tas Kelly. b. Mungkin
kau tahu apa tas Kelly itu. c. Aku sama sekali tidak tahu. d.
Aku tidak pernah mendengar ada tas semacam itu. e. “Apa
itu tas Kelly?” tanyaku. f. Temanku memandangiku seolah-
olah aku baru saja menghabiskan waktu satu abad dengan
tidur di dalam gua. g. Kemudian ia menjelaskan: Tas Kelly
adalah tas Hermes yang dibuat pertama kali pada tahun
1950-an dan dipopulerkan oleh Grace Kelly; karena itulah
tas itu dijuluki sebagai tas Kelly. h. Tas Kelly adalah tas
klasik. (Ephron 2007 : 27).
24) a. Pasar loak itu hanya buka pada akhir pekan, jadi kami
menghabiskan beberapa hari dengan makan-makan,
minum-minum, melihat-lihat, yang mana semuanya ini
(bagi temanku itu) hanyalah pendahuluan dari acara utama.
b. “Berapa harganya?” tanyaku. c. Aku sungguh merasa
berada di dunia lain ketika ia menjawab: Sekitar tiga ribu
dolar. (Ephron 2007 : 27-28).
25) a. Aku harus mengakui bahwa tas tersebut tidak bisa
digunakan pada semua kesempatan; pada beberapa
kesempatan khusus aku terpaksa menggunakan tas kecil
74
yang aku benci. b. Namun seringnya aku menggunakan tas
bergambar MetroCard itu ke mana-mana. c. Dan ke mana
pun aku pergi, orang-orang berkata kepadaku, “Aku suka
tas itu. Di mana belinya?” d. Dan aku menjawab kalau aku
membeli tas itu di Transit Museum di stasiun Grand
Central, dan itu membuat stasiun bawah tanah kota New
York terasa lebih baik dari yang sudah-sudah. (Ephron
2007 : 30-31).
26) a. Kau mungkin berpikir bahwa karena aku berteman
dengan Lee sungguhan, maka tindakanku menjadikannya
sebagai teman khayalan adalah tidak berguna, tapi kau
salah. b. Saat aku bicara dengan Lee khayalan---mengenai
apa yang sebaiknya dihidangkan, atau apa hidangan
keempat yang mampu menyempurnakan sajianku---tidak
terpikir olehku untuk mengangkat telepon dan bertanya
pada Lee sungguhan tentang hal itu. c. Lee orangnya terlalu
santai; ia akan tertawa dan berkata, “Apa saja yang kau
suka, Sayang?” (Ephron 2007 : 50-51).
27) a. “Apa kau membeli sampo akhir-akhir ini?” b.
Maksudku, semoga beruntung. c. Semoga kau beruntung
menemukan sampo yang labelnya hanya bertuliskan:
Sampo. d. Masalahnya, kini ada sampo untuk rambut
kering atau berminyak, dan ada sampo untuk rambut kasar
atau halus. e. Kemudian ada conditioner, pelurus rambut,
serta penebal rambut. (Ephron 2007 : 60).
28) a. Aku punya satu pertanyaan: “Kapan dan mengapa kita
benar-benar perlu melakukan manikur (perawatan tangan
dan kuku)?” b. Aku tidak mencari jawabannya. c. Aku
75
ingin menggantung pertanyaan tersebut, membiarkannya
mengambang di udara, sebagai pengingat kala kau berpikir
kau benar-benar mengetahui apa saja yang harus kau
lakukan untuk merawat diri, hal-hal lain bisa muncul begitu
saja entah dari mana dan menghabiskan sebagian besar
umurmu. (Ephron 2007 : 68).
29) a. Kebetulan, ada sebuah lelucon kuno yang mungkin
diciptakan oleh seseorang yang memiliki anak remaja. b.
Aku mengutarakan ini bukan karena aku mahir melucu. c.
Bahkan sekalipun aku mahir, kau belum tentu paham
betapa lucunya lelucon ini, karena untuk menceritakannya
dibutuhkan waktu lumayan lama dan juga aksen Yahudi. d.
Tapi sudahlah. e. Alkisah, sepasang suami-istri menemui
seorang rabi (ulama Yahudi). f. “Ada yang bisa saya
bantu?” ujar sang rabi. (Ephron 2007 : 106).
30) a. Oh, andai kau ada saat itu. b. Demikianlah, saat masalah
selesai, polisi itu menggelengkan kepala dan berdiri. c.
“Kenapa sih kalian tidak bisa akur?” ujarnya sambil
melangkah menuju pintu. d. “Aku bahkan rela membunuh
demi bisa tinggal di gedung ini.” (Ephron 2007 : 125-
126).
31) a. Lalu tiba-tiba, alih-alih keluar dari kediamannya,
presiden malah keluar dari ruang kantornya dan melintas
tepat di depanku menuju helikopter. b. Ia menengok. c. Ia
melihatku. d. Ia mengenaliku. e. Suara helikopter
memekakkan telinga tapi ia bicara padaku. f. Aku tidak bisa
mendengar apa pun, tapi aku bisa membaca gerak bibirnya,
dan aku sangat yakin bahwa yang ia katakan adalah,
76
“Bagaimana kalau kau ikut?” g. Namun aku tidak yakin. h.
Jadi aku menjawabnya sebaik yang aku bisa. i. “Apa?”
ujarku. (Ephron 2007 : 147-148).
32) a. Aku sudah lama ‘putus cinta’ dengan Bill Clinton. b.
Selalu sulit untuk mengingat cinta---tahun-tahun berlalu
dan kau bertanya pada dirimu sendiri, c. “Apa aku benar-
benar jatuh cinta, atau hanya berangan-angan?” d. “Apa
aku benar-benar jatuh cinta, atau hanya berpura-pura
telah menemukan pria impianku?” e. “Apa aku benar-
benar jatuh cinta, atau hanya merasa putus asa?” f.
Namun menyangkut Bill, aku sangat yakin. g. Aku dulu
‘mencintai’ pria itu. (Ephron 2007 : 153).
33) a. Hampir saja aku terlena dibuatnya. b. Tapi kemudian aku
kembali sadar. c. Aku ingin meneleponnya dan berkata,
“Jika kau benar-benar meyakini ucapanmu, mengapa kau
tidak berdiri dan menentang perang ini? Dasar munafik.”
(Ephron 2007 : 157).
34) a. Usiaku lima tahun. b. Kami baru saja pindah dari New
York ke Los Angeles, dan aku berada di luar rumah, di
sebuah taman bermain, di sekolah baruku di Doheny Drive,
Beverly Hills. c. Sinar matahari bersinar melalui sela-sela
pepohonan, dan sekumpulan bocah pirang tertawa riang
mengelilingiku. d. Aku hanya bisa berpikir, e. “Apa yang
sedang aku lakukan di sini?” (Ephron 2007 : 167).
35) a. Keesokan harinya, ketika saudari-saudariku tiba, aku
menceritakan kepada mereka tentang pil tidur tersebut. b.
Amy bertanya padaku, “Apa kau hitung jumlah pilnya?” c.
77
“Tidak,” jawabku. d. “Ya ampun,” ujarnya kemudian.
(Ephron 2007 : 175-176).
36) a. Suami pertamaku adalah seorang lelaki yang benar-benar
baik, meskipun ia terlalu terikat dengan kucing-kucingnya.
b. Saat itu tahun 1972, puncak pergerakan perempuan, dan
semua orang dalam proses perceraian, bahkan termasuk
para wanita yang suaminya tidak terlalu terikat dengan
kucing-kucingnya. c. Suamiku mengajakku bersafari ke
Afrika, dan aku berkata padanya, “Aku tidak ikut.” d.
“Kenapa?” ujarnya. e. “Karena biayanya terlalu mahal.
Apalagi kemungkinan kita akan berpisah, dan aku akan
merasa sangat bersalah kalau kau menghabiskan banyak
uang untuk mengajakku ke Afrika.” f. “Jangan ngaco,” ujar
suamiku. g. “Aku mencintaimu dan kau mencintaiku dan
kita tidak akan bercerai. Bahkan seandainya nanti kita
memang bercerai, kau adalah satu-satunya orang yang ingin
aku ajak ke Afrika bersamaku. Kita berangkat.” (Ephron
2007 : 176).
37) a. Aku sedang hamil tujuh bulan mengandung anak
keduaku, dan aku baru saja mengetahui bahwa suami
keduaku ada main dengan wanita lain. b. Wanita itu juga
sudah menikah. c. Suaminya meneleponku. d. Ia adalah
duta besar Inggris untuk Amerika Serikat. e. Aku tidak
bercanda. f. Ia kebetulan adalah seseorang yang cenderung
melihat hampir segala hal dari sudut pandang global. g. Ia
mengajakku makan siang. h. Kami bertemu di luar sebuah
restoran China di Connecticut Avenue. i. “Oh, Peter,”
ujarku padanya, “ini sungguh keterlaluan.” j. “Ya, benar-
78
benar keterlaluan,” timpalnya. k. “Apa yang terjadi dengan
negara ini?” (Ephron 2007 : 178).
38) a. Seorang wanita redaktur majalah meneleponku kemarin.
b. Ia seumuran denganku, di atas enam puluh tahun. c.
Majalahnya akan mengangkat tema Usia, dan ia ingin agar
aku mengirim tulisan tentang hal itu. d. Kami pun mulai
membicarakan tema tersebut, dan ia berkata, “Kau tahu
apa yang membuatku gila? Mengapa para wanita
seumuran kita selalu saja berkata, ‘Di masaku…?’ Padahal
sekarang ini masa kita.” (Ephron 2007 : 218).
39) a. Sementara itu, teman-teman kita meninggal dunia, dan
kita ditinggal bukan hanya dengan perasaan kehilangan,
sedih, dan bersalah, namun juga tak berdaya. b. Tidak ada
yang bisa kita lakukan. c. Semua orang pasti mati. d. “Apa
jawabannya?” tanya Gertrude Stein yang tengah berada di
ambang maut kepada Alice B. Toklas. e. Tiada jawaban. f.
“Kalau begitu, apa pertanyaannya?” tanya Stein. g. Tepat
sekali. (Ephron 2007 : 220-221).
40) a. Beberapa bulan sebelum tumor ditemukan di lidahnya,
Judy dan aku pergi makan siang untuk merayakan ulang
tahun seorang teman kami. b. Tahun itu begitu
menyedihkan: Setiap minggu ada saja berita buruk tentang
kesehatan seseorang. c. Aku berujar saat makan siang, d.
“Apa yang bisa kita lakukan? Haruskah kita
membicarakannya? Inilah hidup kita sekarang. Kematian
ada di mana-mana. Bagaimana kita menghadapinya?” e.
Teman kami yang berulang tahun berkata, “Aduh, tolong
79
dong, jangan bicara yang bukan-bukan.” (Ephron 2007 :
223).
F. Tuturan Langsung yang Memiliki Fungsi Imajinatif
41) a. Janice selalu gemuk. b. Aku mencoba celana panjangnya.
c. Terlalu kecil. d. Benar-benar kekecilan. e. Aku bahkan
tidak bisa menutup resletingnya. f. Janice menertawakanku.
g. Tepatnya inilah kata-kata yang diucapkan Janice: “Ha ha
ha ha ha .” (Ephron 2007 : 170)
42) a. Kalimat yang luar biasa. b. Aku berharap akulah yang
mengatakannya. c. “Beginilah orang yang berumur empat
puluh tahun” pasti mengarah pada pernyataan turunannya,
d. “Usia empat puluh adalah bentuk baru usia tiga puluh,”
yang sudah pasti mengarah pada pernyataan-pernyataan
turunannya, “Usia lima puluh adalah bentuk baru usia
empat puluh,” dan bahkan “Restoran adalah bentuk baru
teater,” “Focaccia (roti Italia) adalah bentuk baru quiche
(sejenis pai),” dan lain-lain. (Ephron 2007 : 63).
43) a. Bertahun-tahun yang lalu, ketika aku menjalani terapi,
terapisku berkata, “Cinta adalah rasa rindu rumah.” b.
Yang ia maksud adalah, kau cenderung jatuh cinta pada
seseorang yang mengingatkanmu pada orang tuamu.
(Ephron 2007 : 132).
44) a. Kapan pun seseorang berkata, “Persahabatan kita lebih
penting daripada ini,” maka berhati-hatilah, karena hal itu
hampir mustahil. b. Tiada gunanya membuat kulit pai
sendiri. c. Alasan kita terjaga di tengah malam adalah untuk
meminum segelas anggur kedua. d. Saat kita memutuskan
80
untuk bercerai, segera temui pengacara dan simpanlah
surat-surat penting. (Ephron 2007 : 210).
G. Tuturan Langsung yang Memiliki Fungsi Representasional
45) a. “Aku yakin kau sudah mafhum, olahraga adalah
pendatang baru dalam sejarah peradaban manusia.” b.
Sampai sekitar tahun 1910, orang-orang melakukan
olahraga sepanjang waktu, namun mereka tidak menyadari
bahwa apa yang sedang mereka lakukan itu adalah olahraga
–mereka menganggapnya semata sebagai kehidupan.
(Ephron 2007 : 77)
46) a. Aku harus mengakui bahwa aku juga mengkhayalkan
bahwa sesudah datang makan malam ke rumahku, ia akan
menulis sebuah artikel tentang diriku dan tentu saja juga
menulis resep-resep masakanku; namun seperti yang sudah
aku katakan, “Aku sama sekali tidak punya resep.”
(Ephron 2007 : 43)
47) a. Aku perhatikan, semua artikel menyangkut Mimi yang
malang itu mengutip wanita lain yang juga bekerja di ruang
media, yakni Barbara Gamarekian, yang menyatakan
bahwa Fahnestock bekerja pada bagian arsip sejarah lisan
di Perpustakaan Kennedy. b. Dengan tajam Gamarekian
mengatakan, menurut apa yang tertulis di koran, “Mimi
tidak bisa mengetik.” (Ephron 2007 : 144)
48) a. Perjalanan ke toko obat ini biasanya diikuti, hampir
seketika. b. Oleh penemuan beberapa kemasan krim
pemutih Jolen yang berukuran terlalu besar yang hampir
81
tidak pernah digunakan yang ternyata ada di sana, dibawah
wastafel, ditempat di mana sebelumnya aku mencarinya –
aku bersumpah, “Aku telah mencarinya di sana namun
tidak melihatnya.” (Ephron 2007 : 71-72)
49) a. Tunanganku datang mengunjungiku di Washington, dan
aku mengajaknya jalan-jalan berkeliling Gedung Putih. b.
Aku memang punya izin untuk menjelajahi tempat itu
dengan bebas. c. Aku mengajaknya melihat Ruang Merah –
tempat istri presiden menerima tamu. d. Kemudian Ruang
Biru –tempat presiden menerima tamu. e. Aku
menunjukkan padanya lukisan foto Grace Coolidge yang
cantik. f. Aku mengajaknya melihat Taman Mawar. g. Di
akhir acara tur itu, ia berkata, “Istriku nanti tidak akan
pernah bekerja di tempat seperti ini.” (Ephron 2007 : 171)
50) a. Pewarnaan seperti ini memerlukan waktu yang lebih
lama, dari yang sulit ditahan sampai yang mustahil ditahan.
b. Sementara aku duduk di kursi, menunggu highlight-ku
meresap, aku merasa bosan seperti orang dungu. c. Jam
demi jam berlalu. d. Aku tak bisa membayangkan, kok
bisa-bisanya aku diperdayai sehingga setuju untuk
melakukan percobaan gratis ini. e. Aku bersumpah, “Aku
tidak akan pernah bahkan tidak akan memiliki keinginan
untuk meng-highligt rambutku lagi, apalagi harus
membayar untuk itu.” (Selain memakan waktu lama,
highlight juga mahal sekali. Tentu saja.) (Ephron 2007 :
66-67).
82
51) a. Kemudian, pada minggu itu juga, ketika aku sedang
membaca berita mengenai konferensinya Bill, aku sampai
pada sebuah kesimpulan yang membuatku berpikir sejenak
bahwa Bill mungkin menginginkanku kembali. b. “Di
usiaku sekarang, aku tidak lagi peduli pada apa yang bakal
menimpaku,” ujarnya. c. “Aku hanya tidak ingin ada lagi
orang yang mati sebelum waktunya.” (Ephron 2007 :
157).
52) a. Suami pertamaku adalah seorang lelaki yang benar-benar
baik, meskipun ia terlalu terikat dengan kucing-kucingnya.
b. Saat itu tahun 1972, puncak pergerakan perempuan, dan
semua orang dalam proses perceraian, bahkan termasuk
para wanita yang suaminya tidak terlalu terikat dengan
kucing-kucingnya. c. Suamiku mengajakku bersafari ke
Afrika, dan aku berkata padanya, “Aku tidak ikut.”
(Ephron 2007 : 176).
53) a. Aku masuk kuliah. b. Berat badanku 48 kg. c. Tiga bulan
kemudian, saat pulang ke rumah, berat badanku 57 kg. d.
Dulu tubuhku kurus dan tak terbentuk. e. Sekarang tubuhku
gemuk, namun ironisnya: Tetap saja tak terbentuk. f.
Pakaianku tidak ada yang muat lagi, kecuali rok wol
Pendleton yang malah membuatku kelihatan lebih gemuk.
g. Ini tragis. h. Ayahku menatapku saat aku turun dari
pesawat dan berkata pada ibuku, “Mungkin nanti akan ada
yang menikahinya karena kepribadiannya.” (Ephron 2007
: 169).
54) a. Kapan pun kita meninggalkan apartemen kita di New
York dan pindah ke kota lain, New York berubah menjadi
versi terburuk dari dirinya. b. Kenalanku suatu kali dengan
83
bijak mengatakan bahwa ungkapan ini, “Ini adalah tempat
yang menarik untuk dikunjungi, tapi aku tidak akan mau
tinggal di sini,” sepenuhnya salah jika menyangkut kota
New York. c. New York adalah sebuah kota yang sangat
bisa untuk dijadikan tempat tinggal. (Ephron 2007 : 117).