Fungsi Throttle Position Sensor

28
1. Throttle Position Sensor Throttle adalah bagian dari mesin injeksi yang mengatur masuknya udara ke mesin pembakaran. Fungsi Throttle Position Sensor (TPS) atau Sensor Posisi Throttle adalah untuk memantau posisi throttle apakah terbuka sebagian, terbukap penuh atau tertutup/ mendeteksi sudut pembukaan throttle valve .Sensor ini biasanya terletak pada poros kupu-kupu sehingga dapat langsung memantau posisi throttle. ECU (Engine Control Unit) dapat mengontrol posisi throttle. 1

description

file

Transcript of Fungsi Throttle Position Sensor

1. Throttle Position Sensor

Throttle adalah bagian dari mesin injeksi yang mengatur masuknya udara ke mesin pembakaran. Fungsi Throttle Position Sensor (TPS) atau Sensor Posisi Throttle adalah untuk memantau posisi throttle apakah terbuka sebagian, terbukap penuh atau tertutup/ mendeteksi sudut pembukaan throttle valve .Sensor ini biasanya terletak pada poros kupu-kupu sehingga dapat langsung memantau posisi throttle. ECU (Engine Control Unit) dapat mengontrol posisi throttle. Cara kerja:Ketika pedal gas diinjak,Plat throttle akan membuka dan TP sensor mengukur berapa banyak udara yang masuk dan mengukur sudut bukaan throttle dan mengirimkannya ke PCM/ECU.PCM akan menyemprotkan bahan bakar lebih banyak.Saat anda melepaskan injakan pedal gas,Plat throttle akan menutup dan TP sensor akan mengukur berapa banyak udara yang masih masuk dan mengukur sudut saat plat throttle menutup dan mengirimkannya ke PCM/ECUPCM akan menyemprotkan bahan bakar lebih sedikitDeskripsi Rangkaia Throttle Position Sensor

3 Kabel yang terdapat pada sensor TP : 1. Kabel yang bertuliskan angka 1Kabel yang menyediakan ground (massa) ke sensor TP. Ground (massa) disediakan oleh PCM/ECU2. Kabel yang bertuliskan angka 2Kabel yang menyediakan tegangan sinyal sudut throttle ke PCM/ECU. Sinyal Sudut throttle bervariasi tergantung dari jumlah pembukaan plat throttle.3. Kabel yang bertuluskan angka 3Kabel yang menyediakan listrik atau arus B+ ke sensor TP. Listrik langsung berasal dari PCM/ECUKet: Sensor TP adalah potensiometer. Perubahan resistensi dalam menanggapi perubahan sudut plat throttle 1. Dengan throttle ditutup, tegangan yang dibuat kecil - Pada saat throttle tertutup, sensor TP output sekitar 0.5 Volt DC2. Dengan throttle dibuka posisi plat throttle terbuka lebar, tegangan yang dibuat lebih besar dan dikirimkePCM/ECU.- Pada saat throttle terbuka lebar, output sensor TP sekitar 4,5 Volt DC Cara Pemeriksaan:Periksa tegangan sinyal TP sensor dengan multimeter, hubungkan LEAD multimeter dengan kabel sensor yang letaknya ditengah, buka dan tutup plat throttle secara manual dan lihat apakah sensormenghasilkan sinyal tegangan DC yang bervariasi. - Jika multimeter mencatatkan kenaikan tegangan halus dan penurunan tanpa celah, ini adalah hasil yangbenar. sinyal TP sensor normal - Jika multimeter tidak mencatatkan kenaikan yang halus dan penurunan tegangan, ini adalah hasil yangburuk, sensor TPsudah rusak, ganti sensor TP - Jika multimeter tidak menampilkan tegangan apapun, jangan langsung memvonis TP Sensor anda yangrusak dulu, kemungkinan arus listrik atau ground (massa) yang ke TP sensor tidak sampai.

2. Manifold Absolute Pressure (MAP) Manipold Absolute Pressure ( MAP ) adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui kondisi kevacuuman intake manipold. Sensor ini akan mengeluarkan pulsa tegangan besar jika kevacuman intake manipold berkurang ( pedal gas diinjak ) atau sebaliknya.

Fungsi MAP sensor adalah untuk mengetahui tekanan udara yang masuk dan mengetahui kerusakan pada Katalik konventer dan sebagai system closed loop A/F Rasio. Jenis: 1.Pengukur tekanan udara 2.Pengukur jumlah udara, 3.Pengukur massa udara Cara kerja MAP:

MAP sensor(sensor tekanan manifold) menggunakan kevakuman didalam vacuum chamber. Kevakuman di dalam vacuum chamber ini mendekati vakum yang sempurna dan tidak terpengaruh oleh perubahan tekanan atmosfir yang terjadi karena perubahan ketinggian. Sensor tekanan vakum ini membandingkan tekanan intake manifold dengan vakum ini, dan mengeluarkan sinyal PIM yang tidak terpengaruh oleh perubahannya tekanan. Hal ini memungkinkan ECU(Engine Control Unit) dapat menjaga perbandingan udara dan bahan bakar pada tingkat yang optimal meskipun pada tempat yang tinggi.Silicon chip yang digabung dengan vacuum chamber dipasang didalam unit sensor. Satu sisi chip dihadapkan dengan tekanan intake manifold dan sisi lainnya berhubungan dengan vacuum chamber.Perubahan tekanan intake manifold menyebabkan bentuk silicon chip berubah, dan nilai tahanan chip akan berubah sesuai dengan tingkat perubahannya.Fluktuasi ini dalam nilai tahanan dirubah menjadi sinyal teganganoleh IC yang ada didalam sensor.dan sinyal ini selanjutnya dikirim dari terminal PIM ke Engine ECU sebagai sinyal tekanan intake manifold.terminal VC Engine mensuplai tegangan konstan 5V sebagai sumber daya untuk IC.dibawah ini sirkuit kelistrikannya.terminal E1 adalah negatif ECU dan didalam ECU, E1 berhubungan dengan terminal E2.

Cara pemeriksaan:Tabel pemeriksaan MAP sensor:TERMINALKONDISI SOKETKONDISI KUNCI KONTAK NILAI YANG DIREKOMENDASIKANCATATAN

E2 &VCDILEPASIGNITION ON5 VoltA

E2 & PIMDIPASANGIGNITION ON Vakum 0,13bar0,3-0,5 VoltB-C

E2 & PIMDiPASANGIGNITION ON Vakum 0,27bar0,7-0,9 VoltB-C

E2 & PIMDIPASANGIGNITION ON Vakum 0,40bar1,1-1,3 VoltB-C

E2 & PIMDIPASANGIGNITION ON Vakum 0,54bar1,5-1,7 VoltB-C

E2 & PIMDIPASANGIGNITION ON Vakum 0,67bar1,9-2,1 VoltB-C

a. Periksa supply tegangan, Tes pada soket/terminal MAPb. Pengerjaan pemeriksaan, Tes pada soket/terminalc. Hubungkan pompa vakum pada MAP sensor, cek sinyal tegangan pada kevakuman tertentuJika pada pemeriksaan diatas sudah dilakukan dan sesuai dengan prosedur, namun cek engine masih memberi peringatan, MAP harus diganti. Tetapi jika terjadi kerusakan yang bisa diperbaiki, maka setelah memperbaiki, memori yang tersimpan pada ECU harus di hapus. Cara penghapusan memori bisa menggunakan scantool atau mencabut salah satu fuse yang diperintahkan selama 30 detik. Namun disarankan membaca terlebih dahulu buku petunjuk / manual booknya, sebab setiap kendaraan mempunyai cara sendiri-sendiri, meskipun tujuannya sama.3. Air Flow Sensor ( AFS )

Air Flow Sensor ( AFS ), adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui banyak sedikitnya udara yang akan masuk ke dalam intake manipold. Biasanya sensor ini dipasang sesudah filter udara dan akan memberikan pulsa tegangan semakin besar jika udara yang melewatinya semakin banyak atau sebaliknya. Sensor ini ada yang meneybutnya AFM ( Air flow meter ) atau juga MAF ( Mass Air Flow ). Fungsi : mendeteksi jumlah udara yang masuk Jenis: a. Sensor Flap (impact pressure)Jenis ini terbuat dari tahanan geser (karbon arang). Cara kerjanya: pedal ditekan untuk membuka katup gas. Udara diisap oleh pengukur jumlah udara. Pengukur aliran udara memberikan informasi utama secara elektris ke unit pengontrol elektronika. b. Sensor Massa Udara (Kawat dan Film Panas) Jenis ini terbuat dari bahan kawat panas (platinum), Thermister, Metallic Film. Prinsip kerjanya: kawat panas dijaga pada temperature tetap dirangkai dengan termistor . Suatu aliran udara akan menyebabkan kawat panas menjadi dingin, rangkaian elektronik akan mempertahankan temperature pada kawat panas tetap. Pada waktu yang bersamaan, rangkaian elektronik mengukur arus yang mengalir ke kawat panas dan mengeluarkan sinyal tegangan sebanding dengan aliran arus. c. Karman Vortex Jenis Karman Vortex terbuat dari bahan Photo Coupler (LED dan Photo Transistor). Cara kerjanya: Udara yang masuk dibuat pusaran oleh pembentuk pusaran udara dan distabilkan oleh plat penstabil pusaran udara, kemudian diukur melalui pemancar dan penerima gelombang frekuensi tinggi. Dengan sebuah pengolah sinyal, gelombang frekuensi tinggi pada bagian penerima diubah bentuknya menjadi impul tegangnan yang diterima oleh computer.

4. Intake Air Temperature Sensor Intake Air Temperature Sensor ( IAT ), adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui suhu udara masuk ke intake manipold, semakin dingin suhu udara masuk maka akan semakin besar pulsa tegangan yang dikirimkan ke ECU, sehingga supllai bensin ke injector juga semakin besar.

Fungsi: untuk mendeteksi suhu udara yang masuk Cara Kerjanya:Sensor yang dihubungkan seri dengan tahanan dan diberi tegangan 5 V. Bila tegangan pada sensor berubah (karena temperature), maka tegangan yang ke ECU juga berubah. Tegangan kerja adalah 4,5 s/d 0,2 Volt, dari dingin ke panas2. Throttle Position Sensor (TPS). TPS berfungsi untuk mengetahui derajat pembukaan katup gas dan mengontrol jumlah udara yang masuk. Sensor ini terbuat dari bahan Karbon arang. Range kerjanya adalah dalam % pembukaan katup gas (0 % = 0,5 Volt ----- 100 % = 4,7 Volt). Cara kerjanya: Tegangan 5 Volt dari ECU sebagai sumber, bila katup gas dibuka akan membuat perbandingan tegangan yang berasal dari perbandingan tahanan, sehingga mengeluarkan sinyal tegangan 0,5 s/d 4,7 Volt. Cara Pemeriksaan:. Berikut cara pemeriksaan terbuka pada sensor suhu : putar kunci kontak pada posisi ON ( mesin dalam keadaan mati ) lepaskan socket pada terminal IAT periksa tegangan antara terminal 15 dan 46 pada socket. Jumper ( + ) Voltmeter pada terminal 15 dan jumper ( ) pada terminal 46. Bila tegangan menunjukan antara 4,2 45 Volt, maka kondisi rangkaian kelistrikan dan powertrain control modul ( PCM ) baik. Bila tegangan menunjukan kurang dari 4,2 maka kerusakan biasa terjadi pada rangkaian kelistrikan / pada PCMnya.

5. Idle Air Control ( IAC )Idle Air Control ( IAC ), adalah part yang mendeteksi/mengendalikan suplai udara ke intake manipold pada saat putaran idle ( langsam ). Sensor ini bisa beerupa solenoid, motor listrik atau bekerja sesuai dengan suhu air pendingin. Dibeberapa sistem kendaraan sering disebut Idle Speed Control ( ISC ) atau juga Idle Step Motor.

Fungsi: untuk menambah atau mengurangi jumlah udara yang masuk ke intake air chamber saat throttle valve tertutup pada kondisi temperature mesin masih dingin (fast idle) dan saat beban eletrik difungsikan (idle up). Jika beban listrik difungsikan (lampu-lampu, A/C,P/S) maka katup Idle Air Control akan membuka untuk menambah udara yang masuk ke intake air chamber. Dengan bertambahnya udara yang masuk, maka Engine Control Modul (ECM) akan mendeteksi dan menambah jumlah penginjeksian pada injector. Demikian sebaliknya, jika beban listrik tidak difungsikan maka katup Idle Air Control (IAC) akan menutup sehingga putaran mesin akan kembali ke idle.

Jenis: 1. Type rotary valve. 2. Stegging Motor. Cara Kerja:jika temperature mesin masih dingin (fast idle) dan saat beban eletrik difungsikan (idle up). Jika beban listrik difungsikan (lampu-lampu, A/C,P/S) maka katup Idle AirControl akan membuka untuk menambah udara yang masuk ke intake air chamber.Dengan bertambahnya udara yang masuk, maka Engine Control Modul (ECM) akanmendeteksi dan menambah jumlah penginjeksian pada injector. Demikiansebaliknya, jika beban listrik tidak difungsikan maka katup Idle Air Control (IAC)Cara Pemeriksaan:

6. Mass Air Flow (MAF) Sensor. Fungsi Mass Air Flow (MAF) adalah mendeteksi jumlah udara yang masuk ke intake air chamber.Jika ditinjau secara konstuksinya.

Jenis:1. Measuring Plat 2. Measuring Core Type H 3. Heat Resistor Type. Cara Kerja:

Heater menyerupai strika yang di set dengan panas tertentu, kemudian panas yang di hasilkan heater akan di tiup angin, besarnya angin yang masuk menentukan perpindahan panas dari heater ke thermistor. Thermistor akan menghasilkan sinyal berdasarkan banyaknya panas yang di terima dari heater melalui aliran udara, semakin panas thermistor, maka semakain tinggi output Voltage nya.

7. Injektor Injector, adalah perangkat electronic yang diperintah oleh ECU untuk membuka /menutup katup electronic sehingga bensin bisa menyemprot ke silinder.

Jenis: 1. Injector berlubang satu (Single hole)proses pengabutannya tekanan injektion pump yang tinggi. Demikian halnya dengan Injektor berlubang banyak (multi hole) pengabutannya sangat baik. Injector ini sangat tepat digunakan pada direct injection (injeksi langsung).2. Injektor dengan model pininjektor model pin ini model trotle maupun model pintle lebih tepat digunakan pada motor diesel dengan ruang bakar yang memiliki combustion chamber, kamar muka maupun kamar pusar (turbulen) dan Type Lanova. Cara Kerja: 1. Bahan bakar yang disuplai lewat pemindahan pada tekanan yang terbatas ke injektor, dihantarkan melewati injektor dan memasuki sistem saluran balik dengan lobang pengatur tekanan yang mengontrol tekanan bahan bakar.2. Rak atau batang pengontrol menghubungkan injektor ke governor3. Injektor unit menggunakan prinsip pengukur heliks lobang4. Injektor unit diaktuasi oleh perangkat lengan rocker.5. Injektor menginjeksi bahan bakar langsung memasuki ruang pembakaran tanpa segala pompa atau saluran bertekanan tinggi eksternal.6. Injektor yang biasanya disuplai pada setelan kalibrasi ditentukan lewat pengujian kompresor7. Injektor dapat disuplai dengan rentangan penghantaran bahan bakar yang berbeda agar sesuai dengan aplikasi yang berbeda.8. Penyesuaian sebaiknya dibuat setiap pengerjaan manual Cara Pemeriksaan: Lakukan pemeriksaan bentuk penyemprotan, kebocoran dan tekanan penyemprotan, sebelum pembongkaran dilakukan.Pasang injektor pada tester, lalu lakukan pembuangan udara yang ada pada saluran tester dengan menggerakan tuas. Tutup kran saluran tekan ke manometer, lakukan pengetesan bentuk penyemprotan dengan menggerakkan tuas dalam langkah penuh dengan kuat dan cepat.Sesudah itu lakukan pemeriksaan bentuk penyemprotan, Sudut penyemprotan yang baik adalah 40Kemudian lakukan tes kebocoran pada injektor:Buka kran saluran tekan ke manometer. Gerakan tuas tester sampai manometer menunjukkan tekanan 80 bar, pertahankan posisi tekanan ini selama 20 detik, lihat dan amati kebocoran pada ujung nosel. Amati dan rasakan ujung bodi nosel dengan jari anda, apakah ada tetesan atau ujung bodi nosel menjadi basah atau tidak.

8. Crankshaft Position sensor Crankshaft Position Sensor ( CKP ), sensor yang mendeteksi adanya putaran mesin. Jika sensor ini dipasang dekat dengan poros nok/katup, disebut Camshaft Position Sensor ( CMP ). Kedua sensor tersebut disamping berfungsi untuk mengetahui adanya putaran mesin juga berfungsi untuk mengendalikan sistem pengapian mesin tersebut.

Cara kerja sensor CKPSensor CKP pada mobil anda terdapat 3 kabel hall-effect. Karena sensor crankshaft adalah sensor jenishall- effect, menghasilkan sinyal tegangan on/off, dan dapat diukur dengan menggunakan : - Multimeter, Osiloscop dan Lampu LED.

Ketika anda memutar kunci kontak ke posisi "start", masing-masing dari 3 kabel yang terhubung ke sensor CKP memiliki peran kerja spesifik, yaitu :

a) Pin konektor nomor 1 bertugas menerima supply tegangan sebesar 5 - 8 Volt dari PCM/ECUb) Pin konektor nomor 2 bertugas menerima ground (arus listrik negatif), ground juga dikirim ke PCM/ECUc) Pin konektor nomor 3 bertugas memberikan sinyal posisi crankshaft kemudian dikirim ke PCM/ECU untuk dikalkulasid) PCM/ECU menggunakan sensor CKP untuk mengaktifkan rellay Auto Shut Down (ASD) atau sering disebut dengan rellay EFIe) Rellay EFI akan mengaktifkan : rellay pompa bahan bakar demikianm dengan fuel pump, injector, coil pengapian demikian pengapian untuk setiap silinder mesinf) Oleh karena itu, sensor CKP (sinyal) sangat penting untuk menghidupkan mesin

Harus diketahui, jika sensor CKP rusak, maka mobil anda hanya dapat dicrank, tetapi mesin mobil anda tidak dapat berputar (hidup) karena kurangnya pengapian dan suplai bahan bakar. Perawatan sensor ckpTest CKP 1 (Memeriksa sinyal)Jika anda ingin melihat letak posisi sensor CKP sebaiknya anda mendongkrak mobil untuk lebih nyaman melepas atau mengetes sensor CKP, dan hati-hati, utamakan keselamatan anda dalam melakukan setiap hal dalam pengetesan. Gunakan jack stand untuk menahan mobil, gunakan kaca mata keselamatan untuk melindungi mata anda dari puing-puing atau kotoran yang jatuh.Hal pertama yang anda lakukan dalam pengetesan sensor CKP adalah menverifikasi sinyal sensor CKP baik atau tidak, dengan menggunakan multimeter.Langkah-langkah pengetesan sensor CKP 1 sebagai berikut :

1. Pastikan roda direm parkir dan ganjal roda belakang dengan balok, dongkrak mobil dan posisikan jack stand pada titik tumpuan jack stand2. Lepaskan konektor pada coil pengapian. Hal ini penting! Jangan melanjutakan pengetesan jika belum melepas konektor pada coil pengapian3. Cari letak sensor CKP pada mesin, keluarkan kabel yang ditutupi dengan plastik selongsong warna hitam atau solasi kabel hitam4. Jika kesulitan mengeluarkan kabel dari selongsong, saya sarankan melepas konektor sensor CKP terlebih dahulu. Apabila sudah kabel sudah terlepas dari plastik pelindung, pasang kembali konektor ke posisi semula. Sensor CKP harus terhubung dengan arus listrik untuk mengetes sensor bekerja atau tidak5. Posisikan multimeter ke mode tegangan DC, sobek atau tusuk kabel no 1 dengan peniti, dan tempelkan Lead multimeter yang berwarna merah ke kabel no 1 (yang mengirim sinyal ke CKP ke PCM)6. Pasangkan LEAD meltimeter hitam ke body mesin (Ground)7. Setelah itu putar pulley crankshaft searah jarum jam, amati layar multimeter. jangan sekali-kali mengenkol mesin dengan motor starter atau memutar kunci kontak ke posisi "START", karena hal ini meyebabkan hasil pengetesan tidak akurat8. Jika sensor CKP bekerja dengan benar, multimeter akan menunjukkan tegangan On sebesar 5 Volt, dan saat posisi off akan menghasilkan tegangan sebesar 0.5 Volt. Kunci utama untuk melihat perubahan tegangan adalah memutar pulley crankshaft secara perlahan dan stabil

. Test CKP 2 (Mememriksa tegangan) Dalam langkah ini, anda akan memverivikasi tegangan pada sensor CKP. PENTING : Anda harus sangat hati-hati dengan kabel ini, jangan sampai konslet atau menempel dengan ground. Karena jika terjadi konslet beresiko akan merusak PCM/ECU, dan jangan menggunakan teslampu, gunakanlah multimeter yang baik Langkah-langkah pengetesan sensor CKP 2 sebagai berikut :1. Posisikan multimeter pada mode DC, hubungkan kabel no 3 dengan LEAD berwarna merah pada multimeter. Jangan memeriksa tegangan kabel pada konektor sensor, tusuk kabel dengan alat yang tepat2. Tempelkan LEAD hitam pada multimeter ke body mesin (ground)3. Putar kunci kontak ke posisi ON4. Jika semua rangkaian bagus, multimeter akan menunjukkan 5 - 8 Volt

Test CKP 3 (Memeriksa Ground) Langkah-langkah pengetesan sensor CKP 3 sebagai berikut :1. Multimeter dalam posisi DC, hubungkan LEAD hitam pada multimeter ke kabel no 22. Tempelkan LEAD merah pada multimeter ke terminal baterai positif3. Putar kunci kontak ke posisi ON

9. Coolant temperatur Sensor Coolant Temperature Sensor ( CTS ) atau Water Temperature Sensor (WTS) adalah sensor untuk mengetahui kondisi suhu air pendingin. Semakin dingin suhu air pendingin maka semakin banyak bensin yang disemprotkan ke silinder.

Prinsip kerjaECT Sensor terbuat dari thermistor jenis NTC, yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh temperatur. Kerja ECT Sensor sama dengan IAT Sensor, hanya fungsi pendeteksiannya yang berbeda. ECT Sensor berfungsi mendeteksi temperatur air pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besarnya penginjeksian bensin pada injector. ECT Sensor juga berfungsi sebagai kontrol temperatur air pendingin mesin kepada pengemudi melalui temperature gauge pada instrument panel.

Gambar 2. Karakteristik nilai resistansi ECT

a. Circuit Diagram Engine Coolant Temperature Sensor

Gambar 3. Circuit diagram engine coolant temperature sensorb. Posisi Engine Coolant Temperature Sensor Pada Kendaraan

Gambar 4. Posisi ECT pada kendaraan

10. Vehicle Speed Sensor Vehicle Speed Sensor ( VSS), adalah sensor untuk mengetahui kecepatan kendaraan, biasanya dihubungkan dengan poros output transmisi. Jenis: Tipe MRE, SPD, ECU, ABS Prinsip KerjaSensor ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear poros output. Jenis VSS yang digunakan adalah type MRE (Magnetic Resistance Element). Signal yang dihasilkan oleh VSS berupa gelombang bolak balik, oleh komparator (yang terdapat di speed sensor pada panel instrument) gelombang bolak balik tersebut dirubah menjadi sinyal digital yang kemudian dikirim ke ECM.

Gambar 9. Circuit diagram vehicle speed sensor

6