Fungsi dan Peran PR.doc
Transcript of Fungsi dan Peran PR.doc
UNIVERSITAS MERCU BUANAFAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI
PUBLIC RELATIONPROGRAM KELAS KARYAWAN
Dosen : Ervan Ismail, M.Si
Modul 5. Fungsi, Tugas dan peranan Utama PR
Tujuan :
Fungsi PR
Tugas PR
Peranan PR (Managerial vs Teknis)
Model Komunikasi PR
TUJUAN, FUNGSI DAN PERANAN PR
Public relations adalah fungsi manajemen yang termasuk baru. Tetapi, public relations
telah diakui sejak semula sebagai salah satu unsur penting dalam mencapai
keberhasilan perusahaan yang bergerak di bidang komersial maupun non profit. Pada
abad sekarang ini, public relations telah menjadi bagian yang amat vital dari proses
komunikasi, yang kehadirannya sangat diperlukan bagi tugas-tugas lembaga-lembaga
ekonomi, social dan pemerintah.
Staf public relations bertanggung jawab terhadap perencanaan aktivitas-aktivitas public relations, menetapkan media komunikasi, dan membantu serta menasehati eksekutif lini (line executives) dalam melaksanakan tanggungjawab public relations, mengkoordinasikan dan mempersatukan fungsi-fungsi, menghilangkan duplikasi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ervan Ismail S.Sos.M.Si
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS 1
aktivitas-aktivitas, menjamin suatu program yang seimbang, dan menyajikan keterampilan khusus yang essensial dalam memproduksi materi komunikasi.
1.TUJUAN PR
Menurut Charles S. Steinberg:
Menciptakan opini public yang favorable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan.
Menurut Frank Jefkins
Meningkatkan favorable image yang baik dan mengurangi atau bahkan mengikis habis sama sekali unfavorable image yang buruk.
Menurut Dimock Marshall cs
Secara positif:
Berusaha untuk mendapatkan dan menambah penilaian dan goodwill suatu organisasi.
Secara defensif:
Berusaha untuk membela diri terhadap pendapat masyarakat yang bernada negatif, padahal organisasi tidak bersalah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan PR secara universal adalah untuk menciptakan, memelihara, meningkatkan, memperbaiki citra organisasi di mata publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi daripada publik yang bersangkutan.
2.FUNGSI PR
PR DALAM ORGANISASI, FUNGSI DAN TUGASNYA
PR tidak mungkin memanifestasikan diri sebagai bagian khusus yang juga
termasuk dalam suatu organisasi. PR ditunjang dengan keyakinan bahwa sepak
terjang setiap organisasi itu ditentukan oleh relation dependency dari semua
kelompok social pada umunya.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ervan Ismail S.Sos.M.Si
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS 2
Jika suatu manajemen menyadari bahwa semua fungsi dalam organisasi diresapi
oleh keterikatan relasi atau oleh hakekat relasi-relasi yang menentukan
pencapaian tujuan-tujuan organisasi, maka PR itu memang merupakan
kebijaksanaan yang mengandung suatu visi yang ikut menentukan suatu
kebijaksanaan. Hendaknya kita lihat organisasi-organisasi itu.
a. Dalam organisasi-organisasi kecil dengan sejumlah kecil personalia, PR
dalam kaitannya dengan fungsi manajemen dilaksanakan oleh top manajer
sendiri atau oleh salah seorang pembantunya secara langsung. Yang
mencolok adalah bahwa dalam organisasi-organisasi kecil ini batasan-
batasan antara PR, reklame, promosi, dan marketing dalam praktek
komunikasi sehari-hari ternyata dapat berjalan lancar .
b. Dalam organisasi-organisasi besar, PR bisa menimbulkan ketegangan-
ketegangan dan hal ini harus diperhitungkan oleh pimpinan. PR sangat
luas lingkup geraknya sehingga bisa menimbulakan kesan berlebihan dan
di luar batas. Jika pimpinan tidak memberikan job decription yang jelas,
maka akan muncullah konflik personal di dalam organisasi.
Fungsi menurut Ralph Currier Davis dan Allan C Filly dalam bukunya
Principles of Management:
Fungsi menunjukkan suatu tahap pekerjaan yang jelas dan dapat dibedakan bahkan
kalau perlu dipisahkan dari pekerjaan lain.
Berfungsi atau tidaknya Humas, adalah dengan melihat apakah kegiatannya ada
atau tidak. Ciri-ciri dari kegiatan Humas adalah:
Adanya kegiatan komunikasi dalam organisasi yang berlangsung dua arah
secara timbal balik
Adanya usaha-usaha untuk memenuhi rasa tanggungjawab sosial seiring
dengan upaya menunjang pencapaian tujuan organisasi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ervan Ismail S.Sos.M.Si
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS 3
Adanya upaya untuk memproyeksikan hal yang berkaitan dengan perusahaan
masa lalu, sekarang dan yang datang kepada publik internal dan eksternal
Adanya kegiatan penelitian yang berkaitan dengan sikap publik terhadap
perusahaan/organisasi
Menyampaikan informasi berdasarkan fakta kepada publik
Menggunakan opini publik dan hasil penelitian lainnya sebagai input bagi
perusahaan/organisasi.
Konsep Fungsional Humas menurut Scott M. Cutlip dan Allen Center dalam
bukunya Effective Public Relations:
Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari publik suatu
organisasi, sehingga kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi dapat
dipelihara keserasiannya dengan ragam kebutuhan dan pandangan publik
tersebut
Menasehati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan dan
operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh publik
Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat menimbulkan
penafsiran yang menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan operasionalisasi
organisasi.
Perumusan Fungsi Humas menurut Cutlip dan Center:
Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi
Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik intern
maupun publik ekstern
Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi
dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi
Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.
Bertrand R. Canfield dalam bukunya Public Relations: Principles and Problems
Fungsi humas adalah:
Mengabdi kepada kepentingan umum
Memelihara komunikasi yang baik
Menitikberatkan moral dan prilaku yang baik
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ervan Ismail S.Sos.M.Si
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS 4
Menurut F. Rachmadi dalam bukunya Public Relations dalam Teori dan
Praktek:
Fungsi utama Public Relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan publiknya, intern mapun ekstern, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga/organisasi.
Selanjutnya dikatakan Public Relations mempunyai fungsi timbal balik ke luar
dan ke dalam:
Ke luar ia harus mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran (image)
masyarakat yang positif terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi
atau lembaganya. Ke dalam, ia berusaha mengenali, mengidentifikasikan hal-hal
yang dapat menimbulkan sikap dan gambaran yang negatif (kurang
menguntungkan) dalam masyarakat sebelum sesuatu tindakan atau kebijakan itu
dijalankan.
Irving Smith Kogan dalam Modern Business Alexander Hamilton Institute, 1965:
Fungsi pokok Public Relations antara lain adalah fungsi manajemen sebagai peneliti dan penilai selera dan sikap masyarakat, menyelaraskan kebijakan organisasi dengan kepentingan umum, serta merumuskan dan melaksanakan suatu program kerja untuk mendapat dukungan dan kepercayaan masyarakat.
Melihat fungsi Public Relations (Humas) sebagaimana disebutkan di atas maka ada
4 persyaratan dasar yang harus dipenuhi saat Humas menjalankan tugasnya.
Persyaratan tersebut adalah:
Kemampuan mengamati dan menganalisis persoalan
Kemampuan menarik perhatian
Kemampuan mempengaruhi pendapat
Kemampuan menjalin hubungan dan suasana saling percaya
Agar dapat menjalankan tugas-tugas di atas, PR harus memiliki pemahaman tentang
fungsi dan pekerjaan seperti:
Menulis, keahlian PR yang sangat mendasar mulai news release, pidato, brosur,
hingga periklanan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ervan Ismail S.Sos.M.Si
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS 5
Media relations, fungsi terdepan lainnya.
Merencanakan, fungsi manajemen seperti merencanakan special events, media
events, dll.
Konseling, dalam hubungan dengan manajemen dan interaksinya dengan publik.
Penelitian, tindakan dan opini yang mempengaruhi perilaku dan kepercayaan.
Publisitas, fungsi yang berhubungan dengan pemasaran yang seringkali
disalahartikan sebagai ’satu-satunya’ fungsi PR, yaitu menggerakkan publisitas
positif bagi klien atau pimpinan,
Komunikasi pemasaran, fungsi lain yang berhubungan dengan pemasaran,
seperti merancang konsep brosur literatur penjualan dan promosi-promosi (IMC).
Community relations, secara positif mengedepankan pesan-pesan citra
organisasi dalam komunitas sekitar.
Consumer relations, hubungan dengan konsumen melalui komunikasi verbal.
Employee relations, berkomunikasi dengan semua pihak internal yang bekerja
untuk perusahaan.
Government affair, berhubungan dengan pihak-pihat yang memiliki hubungan
pemerintahan dengan organisasi.
Investor relations, berkomunikasi dengan para pemegang saham dan semua
yang menjadi penasehat mereka.
Special PR, berhubungan dengan publik yang unik (suku, kebuadayaan, dll)
penting pada organisasi tertentu.
Public affairs dan manajemen issue, kebijakan publik dan dampaknya terhadap
organisasi serta mengidentifikasi dan menempatkan issue yang konsekwensinya
dapat mempengaruhi perusahaan.
Pengembangan website dan web interface, seringkali menciptakan apa yang
menjadi tampilan muka utama organisasi dengan publik, yaitu websitenya.
Memantau world wide web dengan menanggapi tantangan organisasional pada saat
yang tepat.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ervan Ismail S.Sos.M.Si
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS 6
FUNGSI
SEBAGAI
TUGAS
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ervan Ismail S.Sos.M.Si
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS 7
Untuk ini akan diberikan beberapa contoh karena ada bermacam-macam
pendapat tentang rumusan fungsi dan tugas PR.
Fungsi: membantu menentukan dan membantu perumusan kebijaksanaan
Tugas/kegiatan:
menilai organisasi dari segi kemasyarakatan, dan tujuan organisasi
dalam kehidupan budaya, dan ilmu pengetahuan bersama.
antisipasi terhadap reaksi-reaksi
Fungsi: PR memberikan masukan untuk penyelidikan terhadap opini dan
kebijaksanaan dan langkah–langkah interpestasinya bagaimana
selanjutnya.
memberi masukan untuk jangka pendek
PR memberi masukan dalam jangka panjang
Tugas/kegiatan:
memberi penilaian tentang pembagian tugas dan
budget
memberi bimbingan kepada yang bekerja sama
dengan pimpinan.
memberi saran-saran untuk perbaikan intern.
Fungsi: Mengetahui situasi organisasi dan Opini publik.
Tugas/kegiatan:
memelihara dan menyimpan dokumen
mengetahui perkembangan dalam kehidupan dan opini publik.
menanamkan dan menyimpan daftar inventaris
Fungsi: Menetapkan adanya kelompok-kelompok Publik
Tugas/kegiatan:
membuat pemandangan tentang kelompok
publik yang relevan dari organisasi.
mengumpulkan data tentang bagaimana penilaian kelompok-kelompok
publik yang relevan itu terhadap organisasi
menyusun dan menyimpan daftar alamat dan relasi
memberikan gambaran tentang karakteristik organisasi
PENERANGAN
Humas menjalankan fungsi dan tugas penerangan di dalam jajaran masing-masing.
Penerangan sebagai wahana komunikasi ke dalam maupun ke luar. Ke dalam
berusaha menjalankan ke dalam tubuh organisasi, ke luar memberikan informasi
kepada masyarakat dan lingkungan.
Penyelenggaraan ke dalam dan ke luar berfungsi menjaring (filterisasi),
mengelola dan menyajikan informasi yang diperlukan sehingga sesuai dengan
kebutuhan komunikasi dari kelompok sasaran yang dituju. (AW. Wijaya)
HUMAS SEBAGAI FUNGSI MANAJEMEN
Menganalisa interest publik dan menetapkan sikap publik
Menentukan dan menerjemahkan kebijaksanaan perusahaan/ organisasi
Merumuskan program aksi untuk menciptakan penerimaan dan goodwill
masyarakat terhadap perusahaan/organisasi.
FUNGSI HUMAS SEBAGAI KOMUNIKATOR, MEDIATOR DAN ORGANISATOR
Ketika humas menjalankan tugas operasionalnya (komunikator, mediator dan
organisator ) harus :
Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi
Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan
eksternal
Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi
Melayani publik dan ‘menasehati’ pimpinan untuk kepentinganumum
Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik untuk mencegah
hambatan psikologis baik yang ditimbulkan organisasi maupun dari pihak publik.
3.PERANAN PR
Peranan PR dalam organisasi menurut Penelitian Univ. Wisconsin dan Univ San Diego terdiri
dari 4 macam:
a. Communications Technician
b. Communications Manager: -Expert prescriber, - comm. Facilitator, - problem solving
process facilitator
c. The Media Relations Role
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ervan Ismail S.Sos.M.Si
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS 8
d. The Communications Liason Role
Ad. a. Comm Technician: tugas yang dikerjakan melakukan komunikasi dan keterampilan
jurnalistik serta melaksanakan keputusan yang telah dibuat oleh pimpinan. Ia tidak
melakukan pengambilan keputusan dan tidak melakukan penelitian untuk merencanakan dan
mengevaluasi pekerjaan mereka.
Bentuk-bentuk pekerjaannya adalah membuat foto dokumentasi, membaca artikel yang
relevan untuk diberi resume, di kirimkan ke bagian-bagian yang terkait dan
mendokumentasikan; menulis press release, surat-surat undangan perss gathering, pers
conference; menulis artikel untuk majalah internal, dan menulis bentuk komunikasi lainnya
dan hal-hal teknis lainnya.
Ad. b. Comm Manager: tugasnya:
(1) merancang dan mengelola program-program Humas secara sistematis,
(2) memberi nasehat kepada manajemen dan membuat kebijaksanaan komunikasi,
(3) terlibat dalam semua proses pengambilan keputusan,
(4) memanfaatkan hasil penelitian untuk merancang dan mengevaluasi kerja
mereka.
Comm Manager berfugsi sebagai:
(1) Expert Prescriber: seorang yang ahli melakukan penelitian dan merumuskan
masalah-masalah organisasi yang berkaitan dengan bidang komunikasi serta
gangguan komunikasi dalam pencapaian tujuan organisasi, mencari upaya solusi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ervan Ismail S.Sos.M.Si
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS 9
permasalahan melalui program-program yang bermanfaat, dan bertanggungjawab
atas pelaksanaan program.
(2) Fasilitator Komunikasi: yang berperan sebagai perantara atau mediator yang
peka serta menjaga arus komunikasi dua arah berjalan dengan baik antara
organisasi dengan publiknya (sering juga disebut sebagai liaison,
interpreter/penerjemah atau sebagai mediator). Peranan fasilitator juga adalah
mengenali public di sekeliling organisasi dan membuat keputusan yang berkaitan
dengan kebijakan, prosedur serta aktivitas yang diminati oleh kedua pihak. ,
(3) Fasilitator Proses Pemecahan Masalah: tugasnya menolong organisasi dalam
memecahkan persoalan komunikasi yang ada . PR di sini menjadi bagian dari team
perencanaan strategic organisasi . Ia bekerjasama dan anggota team lainnya untuk
memberikan solusi permasalahan yang ada, mulai dari identifikasi permasalahan,
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi program pemecahan masalah .
Ad. c. Media Relations: menjalankan tugas sebagai berikut:
(1) menjadikan bagian-bagian dalam organisasi well-informed tentang apa yang
dikerjakan oleh media,
(2) menjalankan peran komunikasi yang timbal balik dengan media,
(3) bertugas memproduksi media dan menyebarluaskan pesan.
Ad.d. The Comm Liaison Role: tugasnya:
(1) melayani tugas-tugas Humas bagi manager kelas atas dengan mengatasnamakan
organisasi dalam setiap event dan pertemuan dengan pihak eksternal.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ervan Ismail S.Sos.M.Si
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS 10
(2) membuka kesempatan komunikasi secara dua arah antara manajer dengan
publiknya.
Cutlip, Center & Broom, membagi peranan PR dalam empat peranan:
a. Communication Technician, menyediakan layanan teknis komunikasi untuk organisasi.
Mis : protokoler, data, jurnalistik, teknologi informasi dsb. Keahlian yang diperlukan
adalah teknis komunikasi
b. Communication facilitator, Communications Facilitator, membantu manajemen dengan
menciptakan kesempatan2 untuk ‘mendengar’ apa kata public(s) dan menciptakan
peluang agar public penting mendengar apa yang diharapkan manajemen. Mis : mengatur
rapat, pertemuan, event dll. Keahlian yang diperlukan adalah lobbying, negosiator, dan
kemampuan persuasi lainnya
c. Problem – solving facilitator, Problem solving process facilitator, membantu kerja
manajemen melalui kerja sama dengan bagian lain dalam organisasi untuk menemukan
pemecahan masalah yang memuaskan bagi masalah public relations. Mis : menyediakan
rangkuman masalah dan alternatif solusinya dsb. Keahlian yang diperlukan adalah
pemahaman terhadap masalah2 dalam organisasi, fact finding.
d. Expert Prescriber, Expert prescriber. Membantu manajemen dengan pengalaman dan
keterampilan untuk menyelesaikan masalah public relationship yang dihadapi sebuah
organisasi. Mis : situasi krisis yang sedang dihadapi organisasi. Keahlian yang diperlukan
berupa pengalaman (track record), riset, strategi, evaluasi.
Peranan PR tersebut di atas, akan sangat terkait dengan kebutuhan fungsi PR dalam
organisasi serta sifat jenis usaha organisasi. Cutlip, dan kawan-kawan menjelaskan dalam
bentuk table di bawah ini:
Lingkungan Organisasi & Peranan PR
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ervan Ismail S.Sos.M.Si
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS 11
Low Threat High Threat
Little Change Communication technician Problem-solving facilitator
Much Change Communication Facilitator Expert prescriber
(Cutlip: 2000: hal. 47)
Communication technician dibutuhkan untuk organisasi yang cenderung stabil dengan ancaman
lingkungan yang rendah. Artinya lingkungan organisasi yang sederhana serta tidak banyak
ancaman akan menjadikan organisasi lebih stabil, sehingga hanya membutuhkan peranan teknis
PR. Contohnya lembaga-lembaga non profit dan lembaga sosial (charity).
Sedangkan peranan communication Facilitator dijalankan dalam organisasi yang memiliki
lingkungan luas namun tidak mengancam atau ancamannya rendah/tidak banyak. Contohnya
adalah lembaga-lembaga pendidikan dan beberapa lembaga pemerintahan.
Organisasi dengan lingkungan yang sederhana namun penuh ancaman akan mengalami banyak
permasalahan. Oleh karena itu, dibutuhkan peranan problem solving facilitator. Contoh problem
yag seringkali dihadapi adalah konflik tenaga kerja,peraturan pemerintah yang menghambat,
persaingan yang tidak sehat . Contohnya adalah perusahaan marketing communication, lembaga
keuangan dan asuransi, biro konsultan Public relations dan lainnya.
Organisasi dengan public yang luas dan penuh dengan ancaman membutuhkan peranan expert prescriber. Organisasi ini seringkali menghadapi permasalahan atau krisis. Karena itu dibutuhkan PR yang mampu mendeteksi kemungkinan timbulnya krisis, membuat perencanaan program pencegahan/penyelesaian, melaksanakan dan mengevaluasi. Contohnya perusahaan penerbangan, perusahaan-perusahaan dengan produk/jasa strategis seperti penyedia listrik, gas, bahan bakar minyak
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ervan Ismail S.Sos.M.Si
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS 12
Model Komunikasi PR
Apabila dikaji dalam bentuk model komunikasinya, maka perkembangan model
komunikasi PR/ Humas adalah :
1. Model Komunikasi searah ( one way communication): bentuk propaganda
politik, komunikasi melalui media massa, komunikasi persuasive. Aktivitas
yang dikenal adalah Agen Media (Press Agentry dan Publisity)
2. Model Komunikasi dua arah (two ways communications): komunikasi dua
arah dari organisasi ke publik dan dari publik ke organisasi. Model ini terbagi
lagi dalam dua tipe yakni tipe asimetricmodel yaitu penyampaian informasi
dari perusahaan ke publik yang hanya untuk menyenangkan organisasi.
Umpan balik dari publik ke organisasi terjadi, namun tidak terlalu di
perhatikan. Tipe kedua adalah komunikasi simetrik yaitu arus komunikasi
antara perusahaan dengan publiknya lebih seimbang. Untuk memperoleh
umpan balik dengan riset serta melakukan pengedalian konflik melalui dialog,
sehingga tercipta hubungan yang baik antara organisasi dengan public. Apa
yang dilakukan organisasi juga lebih banyak untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan publiknya atau yang lebih dikenal sebagai pemenuhan
tanggungjawab organisasi kepada publiknya.
Gambar 1
Model-Two Way Asymmetrical Communication
Sumber: Rusadi Ruslan, 2003:103
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ervan Ismail S.Sos.M.Si
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS 13
Feedback from or Feedfoward About Receiver (public)One Way Communication
Two Way Comunication
Communication With
Persuasive AimSources(Organizatio
n)
Receiver(Public)
Referensi :
F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek, PT Gramedia, 1996Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi, Konsep dan Aplikasi, Rajawali Press, 2003Cutlip Center & Broom, Effective PR, Prenada Media, 2006
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ervan Ismail S.Sos.M.Si
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS 14