Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

17
Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kita tengah memasuki abad XXI. Abad ini juga merupakan milenium III perhitungan Masehi. Perubahan abad dan perubahan milenium ini diramalkan akan membawa perubahan pula terhadap struktur ekonomi, struktur kekuasaan, dan struktur kebudayaan dunia. Fenomena paling menonjol yang tengah terjadi pada kurun waktu ini adalah terjadinya proses globalisasi. Proses perubahan inilah yang disebut Alvin Toffler sebagai gelombang ketiga, setelah berlangsung gelombang pertama (agrikultiur) dan gelombang kedua (industri). Perubahan yang demikian menyebabkan terjadinya pula pergeseran kekuasaan dari pusat kekuasaan yang bersumber pada tanah, kemudian kepada kapital atau modal, selanjutnya (dalam gelombang ketiga) kepada penguasaan terhadap informasi (ilmu pengetahuan dan tekhnologi). Proses globalisasi ini lebih banyak ditakuti daripada dipahami untuk kemudian diantisipasi dengan arif dan cermat. Oleh rasa takut dan cemas yang berlebihan itu, antisipasi yang dilakukan cenderung bersifat defensif membangun benteng-benteng pertahanan dan merasa diri sebagai objek daripada subjek di dalam proses perubahan. B. BATASAN MASALAH Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah : 1. Gambaran bahasa Indonesia dalam era globalisasi. 2. Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia 3. Eksistensi bahasa indonesia 4. Menyikapi Bahasa Indonesia

description

hgvjhbljkb.knb

Transcript of Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

Page 1: Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Kita tengah memasuki abad XXI. Abad ini juga merupakan milenium III

perhitungan Masehi. Perubahan abad dan perubahan milenium ini

diramalkan akan membawa perubahan pula terhadap struktur ekonomi,

struktur kekuasaan, dan struktur kebudayaan dunia.

Fenomena paling menonjol yang tengah terjadi pada kurun waktu ini adalah

terjadinya proses globalisasi. Proses perubahan inilah yang disebut Alvin

Toffler sebagai gelombang ketiga, setelah berlangsung gelombang pertama

(agrikultiur) dan gelombang kedua (industri). Perubahan yang demikian

menyebabkan terjadinya pula pergeseran kekuasaan dari pusat kekuasaan

yang bersumber pada tanah, kemudian kepada kapital atau modal,

selanjutnya (dalam gelombang ketiga) kepada penguasaan terhadap

informasi (ilmu pengetahuan dan tekhnologi).

Proses globalisasi ini lebih banyak ditakuti daripada dipahami untuk

kemudian diantisipasi dengan arif dan cermat. Oleh rasa takut dan cemas

yang berlebihan itu, antisipasi yang dilakukan cenderung bersifat defensif

membangun benteng-benteng pertahanan dan merasa diri sebagai objek

daripada subjek di dalam proses perubahan.

B.     BATASAN MASALAH

Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang

dibahas dibatasi pada masalah :

1.      Gambaran bahasa Indonesia dalam era globalisasi.

2.      Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia

3.    Eksistensi bahasa indonesia

4.      Menyikapi Bahasa Indonesia

5.      Tantangan Dan Peluang Pada Era Globalisasi

Page 2: Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

BAB II

PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM ERA

GLOBALISASI

A.    POTRET BAHASA INDONESIA DALAM ERA GLOBALISASI

Era globalisasi akan menyentuh semua aspek kehidupan, termasuk bahasa.

Bahasa yang semakin global dipakai oleh semua bangsa di dunia ialah

bahasa Inggris, yang pemakainya lebih dari satu miliar. Akan tetapi, sama

hanya denga bidang-bidang kehidupan laian, sebagaimana dikemukakan

oleh Naisbii (1991) dalam bukunya Global Paradox, akan terjadi paradoks-

paradoks dalam berbagai komponen kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa

Inggris, misalnya, walaupun pemakainya semakin besar sebagai bahasa

kedua, masyarakat suatu negara akan semakin kuat juga

memempertahankan bahasa ibunya. Di Islandia, sebuah negara kecil di

Erpa, yang jumlah penduduknya sekitar 250.000 orang, walaupun mereka

dalam berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Inggris seabagai

bahasa kedua, negara ini masih mempertahankan kemurnian bahasa

pertamanya dari pengaruh bahasa Inggris. Di Kubekistan (Guebec), yang

salama ini peraturan di negara bagian ini mewajibkan penggunaan bahasa

Perancis untuk semua papan nama, sekarang diganti dengan bahasa

sendiri. Demikian juga negara-negara pecahan Rusia seperti Ukraina,

Lithuania, Estonia (yang memisahkan diri dari Rusia) telah menggantikan

semua papan nama di negara tersebut yang selama itu menggunakan

bahasa Rusia.

B.     KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti

tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda yang berbunyi Kami Putra

dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan , bahasa Indonesia. Ini

berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai  bahasa nasional ;

kedudukannya berada diatas bahasa – bahasa daerah. Selain itu , didalam

undang – undang dasar 1945 tercantum pasal khusus ( BAB XV , pasal 36 )

mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa

Negara ialah bahasa Indonesia. Pertama, bahsa Indonesia berkedudukan

sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda 1928; kedua,

bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Negara sesuai dengan

undang – undang dasar 1945.

Page 3: Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula

pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung

pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut

berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi,

maupun komunikasi.  Konsep-konsep dan istilah baru di dalam

pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)

secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan

demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai

dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

itu, termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai

prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan

iptek itu.

Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa

Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa

Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi,

dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus

berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa

serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang.

Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa

sebagai prasarana berfikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam

menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa

merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia

berfungsi sebagai (1) Lambang kebanggaan kebangsaan, (2) lambang

identitas nasional, (3) alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan

antar budaya,dan (4) alat yang memungkinkan penyatuan berbagai – bagai

suku bangsa dengan latar belakang social budaya dan bahasanya masing –

masing kedalam kesatuan kebangsaan Indonesia.

Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia kita junjung

disamping bendera dan lambang Negara kita. Di dalam melaksanakan

fungsi ini bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri

pula sehingga ia serasi dengan lambang kebangsaan kita yang lain. Bahasa

Page 4: Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

Indonesia dapat memiliki identitasnya hanya apabila masyarakat

pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga

bersih dari unsure – unsure bahasa lain.

Fungsi bahasa Indonesia yang ketiga – sebagai bahasa nasional – adalah

sebagai alat perhubungan antar warga , antar daerah, dan antar suku

bangsa. Berkat adanya bahasa nasional kita dapat berhubungan satu

dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalah pahaman sebagai

akibat perbedaan latar belakang social budaya dan bahasa tidak perlu

dikhawatirkan.kita dapat bepergian dari pelosok yang satu ke pelosok yang

lain di tanah air kita dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai

satu-satunya alat komunikasi.

Fungsi bahasa Indonesia yang keempat dalam kedudukannya sebagai

bahasa nasional, adalah sebagai alat yang memungkinkan terlaksananya

penyatuan berbagai – bagai suku bangsa yang memiliki latar belakang

social budaya dan bahasa yang berbeda-beda kedalam satu kesatuan

kebangsaan yang bulat. Didalam hubungan ini bahasa Indonesia

memungkinkan berbagai bagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup

sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas

kesukuan dan kesetiaan kepada nilai – nilai social budaya serta latar

belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu, dengan bahasa

nasional itu kita dapat meletakkan kepentingan nasional jauh diatas

kepentingan daerah atau golongan.

Didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi

sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan , (2) bahasa pengantar didalm dunia

pendidikan, (3) alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan (4) alat pengembangan

kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebagai bahasa resmi kenegaraan , bahasa Indonesia dipakai didalam

segala upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraanbaik dalam bentuk lisan

maupun dalam bentuk tulisan. Termasuk kedalam kegiatan – kegiatan itu

adalah penulisan dokumen – dokumen dan putusan – putusan serta surat –

surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan – badan kenegaraan

lainnya, serta pidato-pidato kenegaraan.

Page 5: Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

Sebagai fungsinya yang kedua didalam kedudukannya sebagai bahasa

Negara , bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di lembaga –

lembaga pendidikan mulai taman kanak – kanak sampai dengan perguruan

tinggi diseluruh Indonesia , kecuali di daerah – daerah, seperti daerah aceh,

batak , sunda , jawa , Madura , bali , dan Makassar yang menggunakan

bahasa daerahnya sebagai bahasa pengantar sampai dengan tahun ketiga

pendidikan dasar.

Sebagai fungsinya yang ketiga didalam kedudukannya sebagai bahasa

Negara, bahasa Indonesia adalah alat perhubungan pada tingkat nasional

untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional

dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintah . didalam hubungan

dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat

komunikasi timbal – balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan

bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar suku ,

melainkan juga sebagai alat perhubungan didalam masyarakat yang sama

latar belakang social budaya dan bahasanya.

Akhirnya , didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara , bahasa

Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional , ilmu

pengetahuan , dan teknologi . didalam hubungan ini bahasa Indonesia

adalah satu – satunya alat yang memungkinkan kita membina dan

mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia

memikili cirri – ciri dan identitasnya sendiri , yang membedakannya dari

kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama , bahasa Indonesia kita

pergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai – nilai social budaya

nasional kita.

Disamping itu, sekarang ini fungsi bahasa Indonesia telah pula bertambah

besar. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media massa . media

massa cetak dan elektronik, baik visual, audio, maupun audio visual harus

memakai bahasa Indonesia. Media massa menjadi tumpuan kita dalam

menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

Di dalam kedudukannya sebagai sumber pemerkaya bahasa daerah , bahasa

Indonesia berperanana sangat penting. Beberapa kosakata bahasa

Indonesia ternyata dapat memperkaya khasanah bahasa daerah, dalam hal

bahasa daerah tidak memiliki kata untuk sebuah konsep.

Page 6: Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

Bahasa Indonesia sebagai alat menyebarluaskan sastra Indonesia dapat

dipakai. Sastra Indonesia merupakan wahana pemakaian bahasa Indonesia

dari segi estetis bahasa sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa yang

penting dalam dunia internasional.

Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara

anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap

manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa

bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka

menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi

dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. 

Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya.

Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan

bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.

Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat

yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun

bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa

Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari

bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa,

orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan

yang tidak disadari.

Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita

tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan

menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur.

Pada saat dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah

dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara

terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa

nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam

uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita

selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu.

Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa.

Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan

tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-

fungsi bahasa.

Page 7: Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

a.      Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri

Kita memilih cara berbahasa yang berbeda kepada orang yang kita hormati

dibandingkan dengan cara berbahasa kita kepada teman kita. Pada saat

menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, si pemakai

bahasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang

menjadi pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya. Ia

menggunakan bahasa hanya untuk kepentingannya pribadi. Fungsi ini

berbeda dari fungsi berikutnya, yakni bahasa sebagai alat untuk

berkomunikasi.

Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara

terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-

kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita. Unsur-unsur yang

mendorong ekspresi diri antara lain :

§  agar menarik perhatian orang  lain terhadap kita,

§  keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi

Pada taraf  permulaan, bahasa pada anak-anak sebagian berkembang 

sebagai alat untuk menyatakan dirinya sendiri.

b.      Bahasa sebagai Alat Komunikasi

Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.

Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau

dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan

mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita, serta apa

yang dicapai oleh orang-orang yang sezaman dengan kita.

Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud

kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja

sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas

kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita.

Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah

memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin

menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin

membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin

Page 8: Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli

hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau

khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa

dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.

c.        Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial

Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan

pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari

dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar

berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat  hanya

dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat

komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya

terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan

semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin

bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya.

Ia memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu

dengan masyarakatnya (Gorys Keraf, 1997 : 5).

d.      Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial

Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat

diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai

penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa.

Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh

penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.

Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa

sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik

merupakan alat kontrol sosial.

Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk

show) di televisi dan radio. klan layanan masyarakat atau layanan sosial

merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial.

Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita

cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan

yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan

pandangan orang lain mengenai suatu hal.

Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita

terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan

Page 9: Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.

Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk tulisan.

Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan

kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang.

C.    EKSISTENSI BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

Eksistensi Bahasa Indonesia Pada era globalisasi sekarang ini, jati diri

bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga

negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa

arus oleh pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa dan

budaya bangsa Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih

harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia,

termasuk jati diri bahasa Indonesia. Ini semua menyangkut tentang

kedisiplinan berbahasa nasional,pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin

adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau

aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan

kondisinya. Disiplin berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia

untuk mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif asing atas

kepribadiannya sendiri.

Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus

dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Seirama dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di

sekolah perlu terus dilakukan.

Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bahasa Indonesia justru

dihadang banyak masalah. Pertanyaan bernada pesimis justru bermunculan.

Mampukah bahasa Indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa Iptek yang

berwibawa dan punya prestise tersendiri di tengah-tengah dahsyatnya arus

globalisasi? Mampukah bahasa Indonesia bersikap luwes dan terbuka dalam

mengikuti derap peradaban yang terus gencar menawarkan perubahan dan

dinamika? Masih setia dan banggakah para penuturnya dalam

menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi yang efektif di

tengah-tengah perubahan dan dinamika itu?

Page 10: Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

Akan tetapi, beberapa kaidah yang telah dikodifikasi dengan susah-payah

tampaknya belum banyak mendapatkan perhatian masyarakat luas.

Akibatnya bisa ditebak, pemakaian bahasa Indonesia bermutu rendah:

kalimatnya rancu dan kacau, kosakatanya payah, dan secara semantik sulit

dipahami maknanya. Anjuran untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan

baik dan benar seolah-olah hanya bersifat sloganistis, tanpa tindakan nyata

dari penuturnya (Sawali Tuhusetya, 2007).

Melihat persoalan di atas, tidak ada kata lain, kecuali menegaskan kembali

pentingnya pemakaian bahasa Indonesia dengan kaidah yang baik dan

benar. Hal ini –disamping dapat dimulai dari diri sendiri- juga perlu

didukung oleh pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.

Pembelajaran bahasa Indonesia tidak lepas dari belajar membaca, menulis,

menyimak, berbicara, dan kemampuan bersastra. Aktivitas membaca

merupakan awal dari setiap pembelajaran bahasa. Dengan membaca,

mahasiswa dilatih mengingat, memahami isi bacaan, meneliti kata-kata

istilah dan memaknainya. Selain itu, mahasiswa juga akan menemukan

informasi yang belum diketahuinya.

D.    MENYIKAPI BAHASA INDONESIA

Arus global tanpa kita sadari berimbas pula pada penggunaan dan

keberadaan bahasa Indonesia di masyarakat. Penggunaan bahasa di dunia

maya, facebook misalnya, memberi banyak perubahan bagi sturktur bahasa

Indonesia yang oleh beberapa pihak disinyalir merusak bahasa itu sendiri.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus disikapi bersama termasuk

dalam pengajarannya. Di era global dengan berbagai kemajuan teknologi

informasi dan komunikasi, seharusnya bisa kita manfaatkan dalam

pemertahanan bahasa Indonesia. Salah satunya dengan pembelajaran

bahasa Indonesia berbasis ICT (Information, Communication and

Technology).

Pemanfaatan ICT sudah menjadi keharusan yang tidak dapat ditunda-tunda

lagi misalnya dengan memanfaatkan ICT sebagai alat bantu pembelajaran

bahasa Indonesia. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk

pendidikan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk sesuai dengan

Page 11: Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

fungsinya dalam pendidikan. Menurut Indrajut (2004), fungsi teknologi

informasi dan komunikasi dalam pendidikan dapat dibagi menjadi tujuh

fungsi, yakni: (1) sebagai gudang ilmu, (2) sebagai alat bantu pembelajaran,

(3) sebagai fasilitas pendidikan, (4) sebagai standar kompetensi, (5) sebagai

penunjang administrasi, (6) sebagai alat bantu manajemen sekolah, dan (7)

sebagai infrastruktur pendidikan.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus disikapi bersama termasuk

dalam pengajarannya. Bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai alat

komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran

berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang

disampaikan. Berbagai fenomena yang berdampak buruk pada kebenaran

berbahasa yang disesuaikan dengan kaidahnya, dalam hal ini berbahasa

Indonesia dengan baik dan benar.

Globalisasi memang tidak dapat dihindari. Akulturasi bahasa nasional

dengan bahasa dunia pun menjadi lebih terasa perannya. Menguasai bahasa

dunia dinilai sangat penting agar dapat bertahan di era modern ini. Namun

sangat disayangkan jika masyarakat menelan mentah-mentah setiap istilah-

istilah asing yang masuk dalam bahasa Indonesia. Ada baiknya jika

dipikirkan dulu penggunaannya yang tepat dalam setiap konteks kalimat.

Sehingga penyusupan istilah-istilah tersebut tidak terlalu merusak tatanan

bahasa nasional.

E.     TANTANGAN DAN PELUANG PADA ERA GLOBALISASI

Era globalisasi yang ditandai dengan arus komunikasi yang begitu dahsyat

menuntut oara pengambil kebijakan di bidang bahasa bekerja lebih keras

untuk lebih menyempurnakan dan meningkatkan semua sektor yang

berhubungan dengan masalah pembinaan bahasa. Sebagaimana

dikemukakan oleh Featherston (dalam Lee, 1996), globalisasi menembus

batas-batas budaya melalui jangkauan luas perjalanan udara, semaki

luasnya komunikasi, dan meningkatnya turis (wisatawan) ke berbagai

negara.

Melihat perkembangan bahasa Indonesia di dalam negeri yang cukup pesat,

perkembangan di luar negeri pun sangat menggembirakan. Data terakhir

Page 12: Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

menunjukkan setidaknya 52 negara asing telah membuka program bahasa

Indonesia (Indonesian Language Studies). Bahkan, perkembangan ini akan

semakin meingkat setelah terbentuk Badan Asosiasi Kelompok Bahasa

Indonesia Penutur Asing di Bandung tahun 1999. Walaupun perkembangan

bahasa Indonesia semakin pesat di satu sisi, di sisi lain peluang dan

tantangan terhadap bahasa Indonesia semakin besar pula. Berbagai

peluang bahasa Indonesia dalam era globalisasi ini antara lain adanya

dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk peran media massa.

Sementara itu, tantangannya dapat dikategorikan atas dua, yaitu tantangan

internal dan tantang eksternal. Tantang internal berupa pengaruh negatif

bahasa daerah berupa kosakata, pembentukan kata, dan struktur kalimat.

Tantangan eksternal datanga dari pengaruh negatif bahasa asing

(teruatama bahasa Inggria) berupa masuknya kosakata tanpa proses

pembenukan istilah dan penggunaan struktur kalimat bahasa Inggris.

                      1)  Berbagai Peluang bagi Pengembangan Bahasa

Indonesia

Pada masa-masa mendatang, terutama pada era global ini, sumber daya

manusia memegang peranan yang sangat menentukan kadar keberhasilan

sesuatu, termsuk keberhasilan pembinaan dan pengembangan bahas. Oleh

karena itu, para pemegang kebijakan dan pelaksana di lapangan harus

pandai-pandai memanfaatkan peluang sebaik-baiknya, sekecil apa pun

peluang itu. Di antara sekian peluang yang ada, peluang berikut kiranya

perlu dipertimbangkan.

a.       Adanya Dukungan Luas

Telah dikemukakan bahwa pembinaan bahasa Indonesia dari waktu ke

waktu memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan.Hal ini

disebabkan oleh adanya dukungan, terutama dari pemerintah. Dukungan

tersebut dapat kita lihat dengan terbitnya surat dan program berikut.

1)      Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor 20,

tanggal 28 Oktober 1991, tentang Pemsyarakatan Bahasa Indonesi dalam

Rangka Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Bangsa;

Page 13: Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

2)      Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,

Nomor I/U/1992, tanggal 10 April 1992, tentang Peningkatan Usaha

Pemasyarakatan Bahasa Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan

Kesatuan Bangsa;

3)      Surat Menteri Dalam Negeri kepada Gubernur, Bupati, dan Walikoa

seluruh Indonesia, Nomor 1021/SJ, tanggal 16 Maret 1995, tentang

Penertiban Pangginaan Bahasa Asing;

4)      Pencangan Disiplin Nasional oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20

Mei 1995 yang salah satu butirnya adalah penggunaan bahasa Indonesia

dengan baik dan benar; dan

5)      Kegiatan Bulan Bahasa yang dilakukan setiap bulan Oktober, yang

dipelopori oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

b.      Peran Serta Media Massa

Tidak dapat disangkal bahwa media massa memberikan andil bagi

pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia. Kata dan istilah baru,

baik yang bersumber dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, pada

umumnya lebih awal diakai oleh media massa, apakah di media surat kabar,

radio, atau televisi. Media massa memang memiliki kelebihan. Di samping

memiliki jumlah pembaca, pendengar, dan pemirsa yang banyak, media

mass mempunyai pengaruh yang besar di kalangan masyarakat. Oleh

karena itu, media massa merupakan salah satu mitra kerja yang penting

dalam pelancaran dan penyebaran informasi tentang bahasa. Seiring

dengan itu, pembinaan bahasa Indonesia di kalangan media massa mutlak

diperlukan guna menangkal informasi yang menggunakan kata dan istilah

yang menyalahi kaidah kebahasaan. Kalangan memdia massa harus

diyakinkan bahwa mereka juga pembinan bahasa seperti kita.

         2)      Berbagai Tantangan dan Upaya Penanggulangannya

Masalah pembinaan dan pengembangan bahasa selama ini telah

memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan. Hal ini tidak berarti

di seputar itu tidak ada hambatan atau tantangan yang memerlukan

Page 14: Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

penanganan yang serius. Pada masa-masa mendatang pembinaan dan

pengembangan bahasa dihadapkan kepada berbagai tantangan yang

apabila hal itu tidak ditangani dengan sungguh-sungguh akan menjadi

kerikil-kerikil tajam yang dapat menghambat usaha tersebut.

Tantangan-tantangan yang patut dipertimbangan itu antara lain sebagai

berikut:

a.       Sumber Daya Manusia (SDM)

Keberhasilan suatu program dan usaha sangat banyak ditentukan oleh

sumber daya manusianya. Keberhasilan pembinaan dan pengembangana

bahasa pu antara lain juga bergantung kepada manusia pelaksananya.

Sehubungan dengan itulah, sosok yang memegang kendali dalam

pembinaan dan pengembangan bahasa padamasa-masamendatang dituntut

lebih profesional lagi di bidangnya.

Kemajuan atau perkembangan dalam segala sektor kehidupan sebagai

dampak kemajuan ilmu dan teknologi menuntut fungsi optimal bahasa

Indonesia sebagai saranan komunikasi masyarakat Indoesia. Bahasa

Indonesia dituntut lebih efektif dan efisien dalam mewadahi berbagai

konsep yang diperlukan masyarakat Idonesia yang semakin terbuka dan

modern. Bahasa Indonesia juga harus bisa memenuhi keperluan masyarakat

pemakainya dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, pendidikan,

pengetahuan, teknologi, keamanan, dan kebudayaan (Moeliono, 1985).

Dengan kata lain, bahasa Indonesia harus bisa mewujudkan jati dirinya

sebagai bahasa modern, sebagaimana yang diamanatkan Garis-garis Besar

Haluan Negara (GBHN) (Lihat GBHN 1998).

b.      Bahasa Asing dan Gengsi Sosial

Salah satu butir tujuan pembinaan bahasa Indonesia ialah membina sikap

positif terhadap bahasa Indonesia. Hal ini memberikan isyarat bahwa

madsalah sikap merupakan faktor yang paling menentukan keberhasilab

pembinaan tersebut. Dari sikap positif inilah akan tumbuh kecintaan dan

kebanggan berbahasa Indonesia.

Sikap positif terhadap bahasa Indonesia akhit-akhir ini memang sudah

Page 15: Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi

menampak, walaupun belum seperti yang kita harapkan. Hal ini berarti

bahwa pembinaan bhasa Indonesia yang telah dilaksanakan oleh

pemerintah dalam berbagai bentuknya telah menmpakkan hasil yang cukup

menggembirakan. Bahasa Indonesia telah memperlihatkan peranannya

dalam kehidupan bangsa Indonesia, baik sebagai sarana komunikasi

maupun sebagai pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini perlu

dipertahankan bahkan ditingkatkan supaya bahasa Indonesia benar-benar

menjadi kebanggan kita sebagai bangsa Indonesia.

Jika kita berbicara tentang gengsi sosial dalam huungannya dengan bahasa

Indonesia secar jujur masih memerlukan penanganan yang serius, baik yang

menyangkut pembinaan maupun pengembangannya. Gengsi sosial bahasa

Indonesia masih kalah tinggi dengan gengsi sosial bahasa asing

(terutamabahasa Inggris) memang kita akui, dan ahal ini merupakan

tantangan. Namun, hal ini janganlah kita tinggal diam dan pesimis.

Sebaliknya, kita harus nelakukan upaya-upaya yang dapat mengangkat

gengsi sosial atau martabat bahasa Indonesia sehingga dapat sejajat

dengan bahasa-asinhg asing yang sudah maju,mempunyai nama (prestise),

dan berpengaruh besar di kalangan masyarakat.Salah satu cara yang bisa

dilakukan agar bahasa Indonesia mempunyai gengsi sosial yang tinggi di

kalangan masyatakat Indonesia adalah memberikan penghargaan yang

proporsional kepada anggota masyarakat yang mampu berbahasa Indonesia

(baik lisan maupun tulis) dengan baik dan benar, sebagai bagian dari

porestasi yang bersangkutan. Misalnya, sedbagai persyaratan

pengangkatan pegawai negeri atau karyawan, sebagai perssuaratan

promosi jabatan, pemberian royalti yang layak kepada penulis/pengarang di

bidang masing-masing dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik

dan benar.

LITERATUR

1.      http://angel.ngeblogs.com/2009/11/01/peran-dan-fungsi-bahasa-

indonesia/

2.      http://saifurublog.blogspot.com/2011/10/peranana-dan-fungsi-bahasa-

indonesia.html

3.      http://rahmat-aufklarung.blogspot.com/2011/04/eksistensi-bahasa-

indonesia-di-era.html