Functional theory

5
FUNCTIONAL THEORY PENGERTIAN TEORI Functional Theory ini menjelaskan tentang mengapa beberapa kelompok (groups) membuat keputusan yang benar (good decisions) dan mengapa kelompok lain membuat keputusan yang salah (bad decisions). Teori ini dirumuskan oleh Randy Hirokawa dan Dennis Gouran serta beberapa kolega mereka. Menurut para ahli tersebut, inti dari sebuah komunikasi adalah merupakan dasar dari semua pertanyaan tentang masalah di atas. Teori ini mengatakan bahwa, “proses komunikasi dalam kelompok memegang peranan penting dalam menentukan apakah sebuah kelompok akan tiba pada keputusan dengan kualitas rendah, atau keputusan dengan kualitas tinggi.” “group communication processes play a vital role in determining wheter a group will arrive at a low- or high-quality decision”. Dalam perkembangannya, teori ini mencoba untuk menjawab pertanyaan kunci tentang mengapa dan bagaimana komunikasi membuat perbedaan dalam pengambilan keputusan dalam sebuah kelompok. BENTUK PENGARUH dari FUNCTIONAL THEORY 1. Pengaruh pertama berdasarkan buku Robert F. Bales, Interaction Process Analys (1950). Bales berpendapat bahwa sebuah kelompok kecil (small group) dihadapkan oleh empat masalah fungsional. a. Adaptation. Yaitu, suatu kelompok kecil harus bisa beradaptasi dengan peraturan-peraturan (adjustments) yang berlaku pada lingkungan sosial di luar dari keolompok tersebut. Artinya, sebuah kelompok tidak bisa hanya memandang tinggi kelompoknya sendiri dan berlaku seenaknya pada kelompok lain. Hal itu disebabkan karena sebuah kelompok kecil (misal kelompok A), hidup di tengah-tengah lingkungan masyarakat di mana banyak kelompok lain (misal kelompok B) yang juga hidup di lingkungan yang sama dengan peraturan yang mungkin berbeda dengan peraturan kelompok A tersebut. Ini mengharuskan kelompok A tadi beradaptasi dengan lingkungannya dan juga beradaptasi dengan peraturan- peraturan yang dianut oleh kelompok lain yang ada di lingkungan tersebut. b. Instrumental control. Yaitu membuang atau me-manage segala bentuk barriers (tembok penghalang, rintangan,

Transcript of Functional theory

Page 1: Functional theory

FUNCTIONAL THEORY

PENGERTIAN TEORIFunctional Theory ini menjelaskan tentang mengapa beberapa kelompok (groups)

membuat keputusan yang benar (good decisions) dan mengapa kelompok lain membuat keputusan yang salah (bad decisions). Teori ini dirumuskan oleh Randy Hirokawa dan Dennis Gouran serta beberapa kolega mereka. Menurut para ahli tersebut, inti dari sebuah komunikasi adalah merupakan dasar dari semua pertanyaan tentang masalah di atas. Teori ini mengatakan bahwa, “proses komunikasi dalam kelompok memegang peranan penting dalam menentukan apakah sebuah kelompok akan tiba pada keputusan dengan kualitas rendah, atau keputusan dengan kualitas tinggi.” “group communication processes play a vital role in determining wheter a group will arrive at a low- or high-quality decision”. Dalam perkembangannya, teori ini mencoba untuk menjawab pertanyaan kunci tentang mengapa dan bagaimana komunikasi membuat perbedaan dalam pengambilan keputusan dalam sebuah kelompok.

BENTUK PENGARUH dari FUNCTIONAL THEORY1. Pengaruh pertama berdasarkan buku Robert F. Bales, Interaction Process Analys (1950).

Bales berpendapat bahwa sebuah kelompok kecil (small group) dihadapkan oleh empat masalah fungsional.a. Adaptation. Yaitu, suatu kelompok kecil harus bisa beradaptasi dengan peraturan-

peraturan (adjustments) yang berlaku pada lingkungan sosial di luar dari keolompok tersebut. Artinya, sebuah kelompok tidak bisa hanya memandang tinggi kelompoknya sendiri dan berlaku seenaknya pada kelompok lain. Hal itu disebabkan karena sebuah kelompok kecil (misal kelompok A), hidup di tengah-tengah lingkungan masyarakat di mana banyak kelompok lain (misal kelompok B) yang juga hidup di lingkungan yang sama dengan peraturan yang mungkin berbeda dengan peraturan kelompok A tersebut. Ini mengharuskan kelompok A tadi beradaptasi dengan lingkungannya dan juga beradaptasi dengan peraturan-peraturan yang dianut oleh kelompok lain yang ada di lingkungan tersebut.

b. Instrumental control. Yaitu membuang atau me-manage segala bentuk barriers (tembok penghalang, rintangan, hambatan) untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Misalnya: sebuah kelompok kecil harus mampu dalam mengatur segala rasa individualisme dalam diri mereka dan menjunjung tinggi rasa kebersamaan karena mereka hidup dalam satu kelompok. Seorang anggota kelompok tidak boleh memaksakan keinginannya kepada anggota kelompok lain atau kepada kelompok tersebut secara keseluruhan. Masing-masing anggota kelompok memiliki hak untuk bersuara tetapi keputusan yang nantinya akan diambil haruslah berupa keputusan bersama (musyawarah untuk mufakat) agar tidak terjadi ketimpangan pada keputusan yang diambil dan semua anggota bisa menerima keputusan bersama tersebut karena masing-masing pendapat mereka sudah dipertimbangkan. Selain itu, sebuah kelompok juga harus bisa memisahkan antara urusan pribadi mereka (diluar urusan kelompok) dengan urusan kelompok itu sendiri. Dengan tidak mencampuradukkan antara urusan pribadi dengan urusan kelompok, maka masalah-masalah yang timbul akibat masalah pribadi tersebut tidak akan terbawa dalam kelompok dan menjadi masalah kelompok.

c. Expression. Expression di sini menjelaskan tentang bagaimana melakukan manajemen ketegangan dan emosi dari grup itu sendiri, antara satu anggota dengan anggota lain. Misalnya, dalam menyatakan atau mengungkapkan rasa tidak setuju, seorang anggota kelompok tidak harus marah-marah atau berteriak agar pendapatnya

Ronzzy Kevin 007, 16/03/10,
KOREKSI PENJELASAN GUE
Ronzzy Kevin 007, 16/03/10,
KOREKSI PENJELASAN GUE
Ronzzy Kevin 007, 16/03/10,
KOREKSI PENJELASAN GUE
Page 2: Functional theory

di dengar dan jika hal tersebut seandainya terjadi, maka anggota kelompok lain juga tidak perlu membalas dengan marah-marah juga. Tetapi di sini ditekankan bagaimana sebuah kelompok menyelesaikan suatu permasalahan dan perbedaan pendapat dengan kepala dingin, tanpa ketegangan dan juga emosi.

d. Integration. Integration mengacu pada suatu susunan yang menyatukan sebuah kelompok. Sebuah kelompok tentunya memiliki kesamaan yang membuat mereka bersatu dalam sebuah kelompok. Kesamaan tersebut membuat anggota kelompok yang satu dan anggota kelompok yang lain dapat berintergrasi dan membentuk kelompok yang solin dan kuat. Kesamaan ini bisa dalam banyak hal baik secara langsung ataupun tidak langsung. Misalnya, dalam sebuah kelas, dosen membagi kelas yang berjumlah tiga puluh orang, yang seluruhnya adalah mahasiswa Komunikasi, menjadi sepuluh kelompok yang masing-masingnya terdiri dari tiga orang. Masing-masing dari ketiga orang tersebut mungkin sudah saling mengenal, mungkin juga tidak, mungkin memiliki kesamaan secara spesifik dalam satu hal, mungkin juga tidak. Tetapi di sini, secara umum mereka memiliki kesamaan yaitu sama-sama mahasiswa Komunikasi. Masalah apakah mereka akan menemukan kesamaan lain selain kesamaan tersebut adalah masalah yang akan diselesaikan sendiri oleh masing-masing kelompok tadi dan jika mereka dapat menemukan kesamaan yang lebih spesifik di antara anggota yang satu dengan anggota yang lain, berarti mereka sudah memasuki tahap awal instrumental control, yaitu menghancurkan pemisah di antara mereka (perbedaan atau ketidak-saling-kenalan antara satu sama lain)

Bales kemudian mengajukan suatu cara untuk memperkirakan besarnya jumlah kelompok mana yang berhasil mengatasi masalah-masalah ini dengan meneliti dan menkoding interaksi mereka. Dari hal-hal yang disebutkan di atas, terdapat dua hal penting yang berhubungan dengan teori fungsional ini: (1) hal-hal tersebut di atas menggaris-bawahi pengertian, ide dan pendapat dari fungsi bahwa sebuah kelompok harus terorganisasi dengan baik jika ingin mencapai tujuan mereka, (2) hal-hal tersebut di atas menekankan pada critical role of interaction berhubungan dengan tujuan-tujuan fungsional itu sendiri.2. Pengaruh kedua dari teori fungsional ini adalah karya Irving Janis, Groupthink (1972,

1982). Konsep ini terbentuk melalui analisis dari sejarah contoh-contoh keputusan dan pengalaman decision-making groups (kelompok pengambil keputusan), yang menunjuk pada “sebuah gaya berpikir yang mengikat orang-orang di mana mereka sangat terlibat dalam cohesive in-group, di mana para anggotanya berjuang untuk mencapai mufakat dengan mengesampingkan motivasi yang mereka miliki untuk mendapatkan jalan alternatif yang terbaik.””a mode of thinking that people engage in when they are deeply involved in a cohesive in-group, when the members’ striving for unanimity overrides theor motivation course of action”. Karena adanya keinginan besar untuk mencapai suatu kelompok yang kohesif, anggota kelompok akan segan untuk mengajukan sudut pandang lain yang berlawanan, dia akan mencoba untuk tetap mempertahankan “keadaan setuju” yang sedang terjadi dalam kelompok (dengan tidak mengajukan sudut pandang lain yang dimilikinya karena sudah nyaman dengan keadaan yang nyaman dan damai dalam kelompok) dan cenderung mempertahankan kepercayaan (yang biasanya adalah kepura-puraan) bahwa kelompok tersebut sudah mendapatkan sebuah persetujuan yang komplit dan tidak ada kesalahan. Para ahli yang mencetuskan teori fungsional ini melihat konsep dari groupthink dan ingin benar-beanr mengerti proses komunikasi melalui mana groupthink terjadi dan melalui mana groupthink mungkin dihindari. Itulah mengapa efek disfungsional dari groupthink membawa para ahli untuk mengajukan proses komunikasi yang lebih spesifik melalui mana pengambilan keputusan yang efektif dapat terjadi.

Ronzzy Kevin 007, 16/03/10,
TRANSLATE-AN NNYA NGENA’ NGGAK???
Ronzzy Kevin 007, 16/03/10,
KOREKSI PENJELASAN GUE
Page 3: Functional theory

ASUMSI FUNCTIONAL THEORYAsumsi-asumsi ini memberikan batasan untuk situasi di mana teori fungsional ini harus

memprediksi kualitas dari keputusan yang ambil oleh sebuah kelompok. Selain itu juga, ini memberikan ilustrasi bahwa teori fungsional ini membatasi prediksinya untuk kelompok decision-making dan kelompok problem-solving yang berusaha untuk bekerja di jalan yang rasional, memiliki banyak sumber dan kemampuan untuk memecahkan masalah dan termotivasi untuk membuat keputusan yang baik.

Batasan Kondisi dari Teori FunctionalThe Propositions of Functional Theory Should Hold When:

1. The members of a decision-making or problem-solving group are motivated to make an appropriate choice. Artinya, para anggota dari kelompok pengambil-keputusan (decision-making group) ataupun kelompok pemecah-masalah (problem-solving group) harus memiliki sebuah tujuan, di mana tujuan tersebut adalah mencari satu pilihan yang tepat, layak dan sesuai dari berbagai macam pilihan yang ada. Dan pilihan yang terpilih tersebut haruslah sesuai dengan keputusan semua anggota dari kelompok tersebut tanpa adanya kepentingan-kepentingan pribadi di dalamnya.

2. The choice confronted is nonobvious. Artinya, bahwa dalam setiap diskusi ataupun rapat yang dilakukan dalam sebuah group, tidak selalu terjadi peperangan/konfrontasi pilihan. Bisa saja terdapat banyak alternatif/pendapat untuk pemecahan dari sebuah masalah, tetapi banyaknya pendapat tersebut tidak selalu akan membuat ketegangan.

3. The collective resources of the group in respect to the particular task exceed those of individual members. Maksudnya, ??? (gue nggak ngerti bagian yang ini)

4. The requisites of the task are specifiable. Maksudnya, ??? (gue juga nggak ngerti yang bagian ini. gue miss di kata Task. Maksudnya task yang mana sii?? Task itu apa? Tolong yaa igness... hehehe)

5. Relevant information is available to the members or can be acquired. Maksudnya, dalam menyelesaikan suatu masalah yang sedang difokuskan dalam suatu kelompok, setiap anggota kelompok terbuka kesempatannya untuk mencari informasi yang relevan dan sesuai untuk menyelesaikan masalah tersebut dan dapat juga informasi tersebut digunakan untuk memperkuat argumen mereka mengenai suatu pilihan yang dapat diambil.

6. The task is within the intellectual capabilites of the members to perform. Artinya, ??? (ada kata Task lagi.. hehehe)

7. Communication is instrumental. Artinya, ???

Beberapa hal yang menjadi kunci agar dapat berhasil dalam membuat keputusan yang benar dan efektif:

1. Problem analysis. Kelompok harus membentuk sebuah pemahaman terhadap masalah secara mendalam, menyeluruh dan akurat agar masalah tersebut dapat terselesaikan.

2. Establishment of Evaluation Criteria. Kelompok seharusnya mencapai sebuah pemahaman yang sesuai dengan kebutuhan untuk mendapatkan sebuah keputusan yang dapat diterima.

3. Generation of Alternative Solutions. Kelompok harus dapat menghasilkan, atau waspada terhadap pilihan-pilihan keputusan yang dapat diterima yang bersifat relevan dan realistis yang mungkin akan muncul.

4. Evaluation of Positive Consequences of Solutions. Kelompok harus dengan sempurna dan akurat mempertimbangkan kebaikan dari semua alternatif yang ada.

Ronzzy Kevin 007, 16/03/10,
GIVE UP!!! -.-“
Ronzzy Kevin 007, 16/03/10,
KOREKSI 3
Ronzzy Kevin 007, 16/03/10,
KOREKSI 2
Ronzzy Kevin 007, 16/03/10,
KOREKSI 1
Page 4: Functional theory

5. Evaluation of Negative Consequences of Solutions. Kelompok harus dengan sempurna dan akurat mempertembingan keburukan dari semua alternatif yang ada.