Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama :...

60

Transcript of Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama :...

Page 1: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,
Page 2: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,
Page 3: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Al-Fateha Riska

NIM : 14520129

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Analisi Pendapatan Pajak Hotel

Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Yogyakarta

Tahun 2015-2017” adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, dan

seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Yogyakarta, 17 Oktober 2018

Yang Membuat Pernyataan

Al-Fateha Riska

13520129

Page 4: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,
Page 5: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

v

MOTTO

Allah not always say yes but always give the best.

(Unknow)

Working hard is important but there is something that matters even more

“Beleving in your self”.

(Harry Potter)

If you don’t take risk, you can’t create a future.

(Monkey D Luffy “One Piece”)

Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan). Kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain.

(QS. Al-Insyirah : 7 )

Keluarga adalah mereka yang menunggu mu pulang dengan tangan terbuka dan

tersenyum hangat, bukan cuma mereka yang kebetulan bertalian darah dengan

mu.

(Unknow)

Page 6: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

SKRIPSI INI PENULIS PERSEMBAHKAN UNTUK:

ORANG TUA TERCINTA

“ AYAHANDA SELAMADDIN DAN IBUNDA SITI RAMADHAN”

SEMOGA KARYA INI DAPAT MEMBUSUNGKAN DADA KALIAN YANG

TELAH LAMA MEMBUNGKUK KARENA BERJUANG UNTUK

KESUKSESAN ANAK MU INI.

DAN UNTUK KEDUA ADIK KU

FATIHA RISMA DAN ALI MAHMUDA “RASEK”

TERIMAKASIH UNTUK DOA DAN MOTIVASI SERTA BANTUAN YANG

KALIAN BERIKAN DAN TENTUNYA UNTUK HARI-HARI YANG PENUH

DENGAN DRAMA PERTENGKARAN, MARI KITA BERTEGKAR LAGI DI

MASA DEPAN DAN TETAP BERBAIKAN SEPERTI SEKARANG SERUMIT

DAN SEPELIK APAPUN SITUSINYA.

Page 7: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

vii

KATA PENGANTAR

Alamdulillah hi robbil alamin, Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah

Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa atas Rahmat dan Karunianya penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisi Pendapatan Pajak Hotel

Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Yogyakarta. Penulisan

skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

pada program studi Ilmu Pemerintahan di Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan

dukungan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebasar-besarnya kepada:

1. Bapak Habib Muhsin, S.sos, M.si selaku ketua Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta

2. Bapak Gregorius Sahdan, S.IP, M,A selaku ketua prodi ilmu pemerintahan

STPMD “APMD” Yogyakarta

3. Ibu Dra. Safitri Endah Winarti, M.si selaku dosen pembimbing yang selama

ini membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu dosn program studi ilmu pemerintahan STPMD “APMD”

Yogyakarta

5. Terimakasih yang tak terhingga untuk kedua orang tua ibunda dan ayahanda

tercinta. Terimaksih untuk segala pengerbanan panjang kalian baik doa,

motivasi, materi, nasehat dan kerja keras kalian untuk kesuksesan saya. Semua

Page 8: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

viii

itu tidak dapat saya balaskan semoga Allah selalu melindungi dan

memberikan kalian kesehatan serta kebahagian.

6. Untuk kedua adik ku Fatiha Risma dan Ali Mahmuda “Rasek” terimaksih

untuk motivasi, doa dan bantuan kalian mari tetap berjuang untuk masa depan

kita dan masa tua kedua orang tua kita.

7. Terimaksih untuk Zain Zavadd Malik (Zayn Malik), Jelena Naura Hadid (Gigi

Hadi) dan Taylor Alison Swift (Taylor Swift) terimakasih untuk dukungan

kalian berikan, mari bertemu dan bekerja sama dimasa depan. See you soon

guys !

8. Terimakasih untuk KAZE REBORN. Nurmalasari, Aminah Ratnawati, Meily

Ika Kurniawati, Ade Randa, Gode Fridus Yohanes Doru, Sastra Fadilman

Lahagu, David Darmanto, Ed Thomas Sangu, Irfanov Alil, Vio Olymvia

Beka, terimakasih untuk 4 tahun yang luar biasa,terimakasih telah mengisi

masa kuliah ini dengan hal-hal yang yang keren, terimakasih telah menjadi

teman dan keluarga saya selama 4 tahun di DIY yang bikin nyaman ini. I will

miss you guys,See you on top and let’s meet again in the old.

9. Untuk Megawati S.G. Tarek dan kakak aku yang keren Doro Tea terimakasih

untuk segala motivasi dan cerita indah selama ngekost di Hibrida.

10. Untuk teman-teman dan saudara saya yang berasa di Aceh khusunya yang

berada Gayo Lues, skripsi ini kupersembahkan untuk kalian semua yang telah

memberikan dukungan dan motivasi sehingga saya bias melangkah sejauh ini.

Page 9: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

ix

11. Untuk UKM Musik Ganesha STPMD “APMD” Terimakasih untuk semua

kebersamaan yang teman-teman berikan mulai belajar berorganisasi sampai

main bareng, kalian merupakan rumah bagi saya, We Totally Proud !

12. Untuk Ikatan Mahasiswa Gayo Lues (IMAGAYO) yang beradaYogyakarta,

terimakasih untuk semua motivasi dan dorongan yang kalian berikan.

13. Untuk teman-teman KKN kelompok 12 Ben, Ani, Yogy, suster Zita dan Fiery,

Ibu Minar selaku DPL dan Masyarakat Pedukuhan Sarigono Desa Pager

Harjo.

14. Untuk Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, Badan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Kota Yogyakarta, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Bagian

P3ADK Kota Yogyakarta.

Penulis, September 2018

Al-Fateha Riska

Page 10: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

SINOPSIS ...................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH ........................................ 1

B. RUMUSAN MASALAH ....................................................... 9

C. TUJUAN PENELITIAN ........................................................ 9

D. MANFAAT PENELITIAN ................................................... 9

E. KERANGKA KONSEPTUAL ............................................... 10

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ...................................... 10

2. Pajak Daerah .................................................................. 12

3. Pengelompokan Pajak Daerah ........................................ 14

4. Pajak Hotel ..................................................................... 20

F. RUANG LINGKUP .............................................................. 24

G. METODE PENELITIAN ...................................................... 24

1. Jenis Penelitian ............................................................. 24

2. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 26

3. Teknik Analisis Data .................................................... 28

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Wilayah Kota Yogyakarta

1. Sejarah Kota Yogyakarta ............................................. 30

2. Batas Wilayah .............................................................. 31

3. Keadaan Alam ............................................................. 32

4. Luas Wilayah .............................................................. 32

5. Penggunaan Lahan ..................................................... 34

Page 11: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

xi

6. Tanaman Pangan ......................................................... 34

7. Demografi .................................................................... 35

B. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota

Yogyakarta ........................................................................

1. Kedudukan dan Tugas Pokok ...................................... 43

2. Sumber Daya Manusia ................................................ 43

3. Sarana dan Sarana Pendukung .................................... 43

4. Pelayanan .................................................................. 44

5. Struktur Organisasi ..................................................... 45

6. Laporan Realisasi Pajak Daerah yang dikelola

Oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kota Yogyakarta ......................................................... 46

BAB III ANALISIS DATA

A. Deskripsi Informan ........................................................... 52

B. Pertumbuhan Hotel ........................................................... 53

C. Pendapatan Pajak Hotel Priode Tahun 2015-2017 .............. 65

D. Kontribusi Pajak Hotel Terhadap Pajak Daerah ................. 76

E. Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah

82

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN ................................................................. 86

B. SARAN ............................................................................ 89

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Page 12: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

xii

DAFTAR TABEL

Bab I

Tabel 1.1 Pendapatan Daerah Kota Yogyakarta Tahun Anggaran 2015-2017 .. 4

Tabel 1.2 Jumlah Pengunjung Wisata Kota Yogyakarta 2015-2016 ................. 5

Tabel 1.3 Data Hotel di Kota Yogyakarta 2012-2017 ...................................... 7

Bab II

Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah RW dan RT Kecamatan dan Kelurahan

Dikota Yogyakarta 2016 ................................................................................. 33

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan jenis kelamin

di Kota Yogyakarta 2016 ................................................................................ 36

Tabel 2.3 Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin

di Kota Yogyakarta 2016 ................................................................................ 37

Tabel 2.4 Jumlah menurut pendidikan dan kelompok umur

di Kota Yogyakarta 2016 ................................................................................ 38

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian .................................... 39

Tabel 2.6 Sumberdaya Manusia BPKAD ........................................................ 44

Tabel 2.7 Realisasi PAD Kota Yogyakarta tahun 2015-2017 ........................... 46

Bab III

Tabel 3.1 Deskripsi Informan .......................................................................... 52

Tabel 3.2 Jumlah Pengunjung Wisata Menurut Pengunjung Kota

Yogyakarta 2015-2017 .................................................................................... 54

Tabel 3.3 Data Jumlah hotel di Kota Yogyakarta tahun 2012-2013 ................ 59

Tabel 3.4 Jumlah Akomodasi hotel di kota Yogyakarta tahun 2012-2013

Page 13: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

xiii

sebelum kebijakan moratorium pembangunan hotel ........................................ 60

Tabel 3.5 Realisasi PAD Kota Yogyakarta Tahun Anggaran 2015-2017 ......... 66

Tabel 3.6 Realisasi Laporan Pendapatan Pajak Hotel Terhadap

Peningkatan Pajak Berbintang dan Tidak Bernintang tahun 2015-2017 ........... 67

Tabel 3.7 Kontribusi Pendapatan Pajak Hotel terhadap Peningkatan

PAD Tahun 2015-2017 ................................................................................... 77

Tabel 3.8 Kontribusi Pendapatan Pajak Hotel Terhadap Peningkatan

Pajak Daerah tahun 2015 ................................................................................ 79

Tabel 3.9 Kontribusi Pendapatan Pajak Hotel Terhadap Peningkatan

Pajak Daerah tahun 2016 ................................................................................ 80

Tabel 3.10 Kontribusi Pendapatan Pajak Hotel Terhadap Peningkatan

Pajak Daerah tahun 2017 ................................................................................ 81

Tabel 3.11 Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Peningkatan PAD 2015-2017 .. 84

Page 14: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kelurahan Rejowinangun .............................. 46

Page 15: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

xv

SINOPSIS

Sebagai Kota yang dikenal dengan pariwisatanya, membuat Kota ini

menjadi salah satu tujuan wisatawan sehingga takheran jika setiap tahunya jumlah

wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta begitu ramai. Dengan banyaknya

wisatawan yang datang mendorong jumlah kebutuhan hotel sebagai sarana

peristirahatan dan penginapan turut meningkat. Meningkatnya jumlah hotel yang

memberikan keuntungan tersendiri bagi pemerintahan kota Yogyakarta denga

meningkatnya jumlah akomodasi hotel maka meningkat pula jumlah pajak hotel

yang diterima oleh pemerintah sehingga diharapkan mampu menigkatkan

pendapatan asli daerah guna untuk mendukung program pemrintah dalam

pembangunan yang terus meningkat setiap tahunnya dan membiayayai belanja

daerah.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif

kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan

dokumentasi. Obyek yang diteliti adalah Analisis Pendapatan Pajak Hotel

Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2015-

2017. Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan tekinik snowball. Jumlah

informan dalam penelitian ini adalah 7 orang. Yang terdiri dari 3 informan dari

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Yogyakarta, 1 informan dari

Perekonomian Pengembangan Pendapatan Asli Daerah dan kerjasama Kota

Yogyakarta, 2 informan dari Dinas Pariwisata dan 1 informan dari Dinas

perizinan dan Penanaman modal.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisi dapat disimpulkan bahwa

pertumbuhan hotel di kota Yogyakarta terus mengalami kenaikan dari tahun 2015-

2017 jenis hotel yang paling banyak dibangun pada tahun 2015-2017 adalah hotel

berbintang, meskipun pada tahun 2013 dikeluarkannya peraturan walikota Nomor

77 Tahun 2013 tentang pengendalian pembangunan hotel, hotel yang berdiri pada

tahun tersebut izinnya sudah lama diproses sebelum tahun 2013. Pertumbuhan

hotel di Kota Yogyakarta tidak lepas dari predikat Kota Yogyakarta sebagai Kota

Wisata, Kota Budaya dan Kota Pendidikan yang menambah minat wisatawan

nusantara dan mancanegara untuk mengunjungi Kota Yogyakarta. Dari 10 pajak

daerah Pajak hotel merupakan pajak yang paling banyak memberikan kontribusi

terhadap pajak daerah pajak hotel juga memberikan banyak kontribusi terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2015-2017. Pada tahun 2015 pajak

hotel memberikan kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah 18,30%, pada tahun

2016 sebasar 21,14% dan pada tahun 2017 pajak hotel memberikan kontribusi

sebesar sebanyak 19,84 % terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Yogyakarta.

Meskipun pada tahun 2017 mengalami penurunan angka akan tetapi jumlah pajak

Hotel tetap memberikan kontribusi yang banyak kepada PAD menurunnya jumlah

angka pada tahun 2017 ini disebabkan oleh naiknya jumlah pendapatan Asli

daerah, namun jika dibandingkan jumlah angka pendapatan Pajak Hotel dari

tahun sebelumnya, pendapatan Pajak hotel mengalami peningkatan dari tahun

2015-2017. dengan demikian pajak hotel merupakan pajak yang memberikan

kontribusi yang besar kepada Pendapatan Asli Daerah meskipun dilihat dari

persentasenya mengalami sedikit penurunan pada tahun 2017.

Kata Kunci : Analisis, Kontribusi Pajak Hotel, Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Page 16: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Reformasi merupakan babak baru bagi pemerintahan Indonesia. Hal ini di

tandai dengan terjadinya “eforia” otonomi di seluruh daerah di Indonesia.

Otonomi bagaikan angin segar bagi seluruh daerah di Indonesia karena selama

orde baru daerah dibatasi dalam mengelola rumah tangganya sendiri.

Denganadanya otonomi daerah, daerah dituntut untuk mampu mengembangkan

kemampuan dan kemandirian daerah secara optimal dan sesuai dengan potensi

daerah masing-masing.

Berdasarkan pada UU No. 9 Tahun 2015 Perubahaan kedua atas UU No.

23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang

perimbangan keuangan antara pusat dan daerah, pada perinsipnya dalam

penyelenggaraan Pemerintah Daerah lebih mengutamakan asas desentralisasi.

Pemerintahan daerah mempunyai keleluasaan untuk menyelenggarakan

kewenangan pemerintah di bidang tertentu dan diperlukan serta tumbuh hidup dan

berkembang di daerah.

Dengan penyelenggaraan otonomi daerah yang bertanggung jawab,

perwujudan sebagai konsekuensi pemberian hak dan kewenangan kepada daerah,

baik wujud tugas maupun kewajiban harus merupakan tanggung jawab daerah

untuk tercapainya tujuan pemberian otonomi. Tujuannya berupa peningkatan

pelayanan dan kesejahtran, keadilan dan pemerataan serta pemeliharaan hubungan

yang serasi antara pusat dan daerah (Thomas, 2015:1)

Page 17: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

2

Dalam pelaksanaan otonomi daerah, banyak persoalan di daerah yang

memerlukan pembenahan, terutama masalah keuangan daerah. Masalah keuangan

daerah tidak hanya terbatas pada bagaimana daerah mampu mengelola

keuangannya dengan baik, namun juga bagaimana daerah mampu meningkatkan

keuangan daerahnya dengan mengembangkan dan menggali sumber-sumber

keuangan sehinga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Peningkatan PAD sangat tergantung dari keinginan daerah untuk

mengembangkan dan menggali segala sumber keuangan tersebut. Berbagai upaya

harus dilakukan oleh pemerintah daerah itu sendiri. Peningkatan keuangan daerah

memiliki arti penting dalam penyelenggaraan otonomi daerah yang akan

menentukan corak, bentuk dan kegiatannya. Untuk meningkatkan pembangunan

daerah, PAD memegang kontribusi yang besar agar Pemerintahan Daerah dapat

melaksanakan pembangunan dengan baik. Kontribusi PAD dapat membiayai

pembangunan daerah dan adanya bantuan subsidi dari pusat.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber pendapatan daerah

yang dapat digunakan oleh masing-masing daerah untuk menyelenggarakan

pemerintahaan dan pembangunan daerah sesuai dengan kepentingannya, untuk

mengurangi ketergantungan kepada pemerintah pusat. Pemerintah daerah perlu

berupaya meningkatkan PAD yang salah satunya dengan penggalian potensi

daerah dengan tujuan agar dapat menangung sebagian beban belanja yang

diperlukan untuk penyelenggaraan pemerintahaan dan kegiatan pembangunan

yang setiap tahunnya meningkat sehingga kemandirian otonomi daerah yang luas,

nyata dan bertangung jawab dapat dilaksanakan.

Page 18: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

3

Dari sumber-sumber PAD tersebut, sektor yang paling dominan dalam

memberikan kontribusi dalam struktur PAD kota Yogyakarta adalah pendapatan

yang berasal dari hasil pajak daerah. Pajak memberikan kontribusi yang sangat

besar terhadap PAD. Pajak daerah merupakan sumber pendapatan daerah yang

penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan

daerah (Dorotea 2017 : 155 ).

Perkembangan perekonomian Kota Yogyakarta khususnya dan DIY

secara lebih umum telah membaik, aktifitas perkonomian yang didorong oleh

lokomotif pariwisata dan pendidikan yang mengakibatkan sektor-sektor

perekonomian lainnya seperti jasa, perdagangan,hotel dan restoran terus

meningkat. Peningkatan tersebut tentu dapat memberikan kontribusi bagi

Pendapatan Asli Daerah.

Page 19: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

4

Tabel 1.1.

Pendapatan Daerah Kota Yogyakarta TA 2015 dan 2016

No URAIAN ANGGARAN (Rp)

2015 2016

I PENDAPATAN DAERAH 1.463.656.372.183. 1.631.765.404.767

1 Pendapatan Asli Daerah 467.161.504.974. 503.488.602.271

1.1 Pajak Daerah 284.240.000.000. 314.421.000.000

1.2 Retribusi Daerah 39.322.357.910. 38.200.198.078

1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg dipisahkan 12.938.168.113. 14.989.732.029

1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yg

sah 139.660.978.951. 135.877.672.164

2 Dana Perimbangan 675.936.408.000 967.286.298.780

2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 51.228.357.000 55.713.758.000

2.2 Dana Alokasi Umum 622.365.351.000 670.278.830.000

2.3 Dana Alokasi Khusus 2.342.700.00 241.293.710.780

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yg

sah 311.558.459.209 160.990.503.716

3.1 Hibah - -

3.2 Dana Darurat - -

3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Prov.

dan Pemda lainnya 111.691.710.209 108.860.439.716

3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi

Khusus 188.613.999.000 40.424.864.000

3.5 Bantuan Keuangan dari Prov. atau

Pemda lainnya 11.252.750.000 11.705.200.000

Sumber :kota Yogyakarta dalam angka 2016

Menurut pasal 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak

dan Retribusi Daerah disebutkan bahwa jenis pajak Kabupaten/Kota terdiri dari

pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan,

pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang

burung walet, pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan dan bea

perolehan hakatas tanah dan bangunan.

Yogyakarta merupakan daerah pariwisata yang banyak dikunjungi

wisatawan setiap tahunnya baik wisatawan dalam negeri maupun wisatawan luar

negeri. Selain dikenal sebagai kota budaya dan kota wisata Yogyakarta juga

dikenal dengan kota pelajar yang menambah daya tariknya untuk dikunjungi

Page 20: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

5

wisatawan. Berikut merupakan table pengunjung wisatawan asing dan domestik

tahun 2016:

Tabel. 1.2.

Jumlah pengunjung wisata menurut jenis pengunjung di kota Yogyakarta tahun

2015-2016

No

Bulan

Pengunjung 2015

(orang)

Jumlah

(orang)

Pengunjung 2016

(orang)

Jumlah

(orang) Asing Domestik Asing Domestik

1 Januari 13.443 405.611 419.054 14.417 499.740 514.211

2 Februari 13.199 249.631 262.830 16.201 349.941 366.142

3 Maret 12.779 353.231 366.010 15.030 424.384 439.414

4 April 13.532 352.393 365.925 14.390 382.966 397.356

5 Mei 20.536 621.871 642.497 18.654 710.728 729.382

6 Juni 17.757 593.038 610.795 16.265 196.995 212.251

7 Juli 27.445 809.874 837.319 31.803 571.615 603.421

8 Agustus 37.977 503.713 541.690 40.740 283.318 324.059

9 September 23.723 215.844 239.567 26.375 289.133 315.508

10 Oktober 19.194 338.492 357.686 23.021 369.596 392.617

11 November 13.604 300.910 314.514 14.858 359.213 374.071

12 Desember 17.690 643.744 661.434 18.651 833.839 852.520

Jumlah 230.879 5.388.352 5.619.231 249.81 5.271.471 5.520.952

Sumber: Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta 2017

Jumlah pengunjung wisata pada tahun 2015 sebanyak 5.619.231 pengunjung,

dengan pengunjung domestic sebanyak 5.388.352 pengunjung domestic dan pengunjung

asing sebanyak 230.879 pengunjung asing. Jumlah pengunjung wisata pada tahun

2016 sebanyak 5.520.952 pengunjung, dengan pengunjung domestik terbanyak

yakni sebanyak 5.271.471 pengunjung domestik dan pengunjung asing sejumah

249.481 pengunjung asing. Dengan potensi wisata yang dimiliki oleh DIY tidak

heran jumlah pengunjung wisata yang datang ke Kota Yogyakarta begitu banyak

setiap bulannya.

Jumlah pengunjung wisata domestik pada bulan Mei sampai bulan Juli

mengalami kenaikan selain bulan tersebut bulan Desember juga mengalami

kenaikan jumlah pegunjung wisata dari pengunjung domestik. Sedangkan

Page 21: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

6

pengunjung asing meningkat jumlah pengunjung pada bulan juli dan puncak

kenaikannya pada bulan Agustus

Namun meskipun demikian ada penurunan jumlah pengunjung wisata pada

tahun 2016 dari tahun sebelumnya, meskipun penurunannya tidak begitu

signifikan ini perlu menjadi bahan perhatian dan pertimbangan bagi dinas

pariwisata kota Yogyakarta.

Jumlah pengunjung wisata domestik pada bulan Mei naik dari bulan

sebelumnya, April berjumlah 382.966 menjadi 710.728 hal ini disebabkan karena

pada bulan Mei adalah waktu liburan sekolah sehingga kenaikan jumlah

pengunjung domestik begitu signifikan dari bulan-bulan sebelum bulan Mei.

Selain bulan Mei kenaikan jumlah pengunjung domestik juga terjadi pada bulan

Desember yakni 833.839 pengunjung, pengunjung meledak untuk melakukan

liburan akhir tahun bersama keluarga dan sanak family.

Sedangkan jumlah pengunjung asing melunjak pada bulan Juli dan

Agustus yakni sekitar 31.803 dan 40.740 pengunjung asing. Dengan tingginya

jumlah pengunung wisatawan di kota Yogyakarya baik pengunjung asing maupun

pengunjung domestik maka kebutuhan untuk tempat menginap dan istirahat akan

bertambah, maka hotel merupakan tempat peristirahatan bagi pelancong yang

datang untuk berwisata ke Kota Yogyakarta, baik hotel berbintang maupun hotel

tidak berbintang (melati) dengan demikian hotel mendapatkan pemasukan yang

banyak dari para pelancong yang datang dari berbagai daerah dan manca negara

dan daerah mendapatkan masukan uang dari pajak penghasilan hotel untuk

meningkatkan pendapatan asli daerah guna untuk membiayai daerah.

Page 22: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

7

Dengan banyaknya jumlah pengunjung yang datang ke Kota Yogyakarta

hal ini berdampak pada pertumbuhan hotel di Kota Yogyakarta, karena hotel

merupakan tempat persinggahan sementara yang dibutuhkan wisatawan jika

berkunjung kesuatu tempat wisata. DIY merupakan kota wisata, kota budaya dan

sekaligus kota pendidikan, potensi ini dilihat dengan baik oleh para investor dan

dimanfaatkan dengan baik oleh Kota Yogyakarta. Para investor menanamkan

modalnya di Kota Yogyakarta dengan cara membangun hotel, dan pemerintah

kota Yogyakarta mendapatkan keuntungan dimana pajak hotel dapat

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), agar dapat menanggung sebagian

beban belanja yang diperlukan untuk penyelenggaraan pemerintahaan dan

kegiatan pembangunan yang setiap tahunnya meningkat.

Predikat kota Yogyakarta sebagai kota wisata menjadi magnet sangat besar

untuk menarik pengunjung dari berbagai nusantara dan mancanegara. Sehingga

pelaksanaan pembangunan pariwisata dilakukan dengan membangun tempat-

tempat penginapan. Hotel merupakan salah satu akomodasi yang dibutuhkan

wisatawan untuk kebutuhan tempat menginap atau tempat tinggal sementara.

Berikut merupakan daftar Hotel di Kota Yogyakarta.

Tabel 1.3.

Data Hotel di Kota Yogyakarta Th.2012-2017

Sumber: Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta 2017

No Tahun Hotel Bintang

Hotel

Non Bintang Jumlah

1 2012 31 344 375

2 2013 38 351 389

3 2014 38 385 423

4 2015 59 354 413

5 2016 41 399 440

6 2017 82 336 418

Page 23: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

8

Dari data di atas menunjukan bahwa jumlah hotel di Kota Yogyakarta

terus meningkat setiap tahunnya meskipun pada tahun 2017 mengalami penurunan

dimana pada tahun 2016 jumlah hotel 440 dan pada tahun 2017 menjadi 418

hotel. Jumlah hotel didominasi oleh hotel non bintang, data di atas belum

termasuk dengan jumlah hotel yang masih dalam tahap pembagunan saat ini.

Pada tahun 2015 jumlah hotel berbintang berjumlah 59 sedangkan hotel

berbintang pada tahun 2016 sejumlah 41 yang berarti jumlah hotel berkurang

sebanyak 18 hotel, berkurangnya hotel ini disebabkan oleh jumlah hotel yang

sangat banyak di Kota Yogyakarta sehingga beberapa hotel mengalami

kebangkrutan dan telah ditutup sedangkan Jumlah hotel berbintang dari tahun

2016 ke tahun 2017 naik dari 41 ke 82 kenaikan jumlah hotel berbintang ini

disebabkan oleh izin IMB yang masuk pada tahun 2013 telah selasai dibangun

pada tahun 2017 sehingga jumlahnya hotel berbintang naik dengan jumlah yang

Ssangat signifikan.

Penurunan hotel yang tidak berbintang atau hotel kelas melati disebabkan

oleh beberapa hotel dialih fungsikan menjadi kost-kostan dan sebagiannya lagi

sudah tidak beroprasilagi (Tarek, 2018).

Dengan kenaikan jumlah hotel baik yang berbintang maupun hotel yang

tidak berbintang tentu memberikan dampak yang positif bagi keuangan daerah

Kota Yogyakarta yakni dengan naiknya jumlah pajak dari hotel yang ada.

Semakin banyak hotel yang berdiri maka semakin naik pula jumlah uang yang

masuk kedalam kas daaerah kota Yogyakarta.

Untuk menjaga keberhasilan pembangunan yang telah direncanakan,

tentunya pemerintahan daerah Kota Yogyakarta membuat anggaran sebagai

Page 24: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

9

intrumen untuk melancarkan dan tercapainya tujuan pembangunan daerah Kota

Yogyakarta. Untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan kota Yogyakarta

seperti yang sudah direncanakan maka kota Yogyakarta perlu meningkatkan PAD

untuk keberhasilan pembangunan.

Melihat situasi kota Yogyakarta menghadapi permasalahan mengenai

peningkatan pendapatan daerah untuk menanggung sebagian beban belanja yang

diperlukan untuk penyelenggaraan pemerintahaan dan kegiatan pembangunan

yang setiap tahunnya meningkat. Peneliti ingin menganalisis kontribusi pajak

hotel terhadap peningkatan pajak dan peningkatan Pendapan Asli Daerah (PAD),

maka peneliti tertarik membuat sebuah karya ilmiah berbentuk skripsi dengan

judul “Analisis Pendapatan Pajak Hotel Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kota Yogyakarta Tahun 2015-2017.”

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Hasil Analisis

Pajak Hotel Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)”

C. TUJUAN DAN MANFAAT PNELITIAN

C.1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalis dan mendeskripsikan

pendapatan yang diterima oleh Pemerintahan Daerah Kota Yogyakarta dari

Pajak Hotel dalam meningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Yogyakarta.

Page 25: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

10

C.2. Manfaat penelitian

1. Manfaat bagi penulis

Manfaat bagi penulis adalah sebagai sarana untuk memperluas

pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh sehingga dapat menambah

wawasan dalam berfikir dan dapat menganalisis pendapatan pajak hotel

di kota Yogyakarta dalam meningkatkan PAD (Pendapatan Asli

Daerah) kota Yogyakarta.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai tambahan informasi

dan wawasan masyarakat pada umumnya serta kepada pemerintah

daerah khusunya.

3. Manfaat Akademis

Manfaat akademis dalam penelitian ini adalah memberikan masukan

dan pemikiran yang bermanfaat bagi pengembangan Ilmu

Pemerintahaan.

D. KERANGKA KONSEP

D.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) berdasarkan undang-undang Nomor

33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah

pasal 1 angka 18 bahwa “pendapatan asli daerah, yang selanjutnya disebut

PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan

peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan”.

Pendapatan asli daerah merupakan pendapatan daerah yang

bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan

Page 26: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

11

kekayaan daerah yang dipisahkan dan bertujuan untuk memberikan

keleluasaan kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan

otonomi daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi (Darlis, 2007:38).

Pendapatan asli daerah sebagai sumber penerimaan daerah sendiri

perlu terus ditingkatkan agar dapat menanggung sebagian beban belanja yang

diperlukan untuk penyelenggaraan pemerintahaan dan kegiatan pembangunan

yang setiap tahun meningkat sehingga kemandirian otonomi daerah yang

luas, nyata, dan bertanggung jawab dapat dilaksanakan. Sebagaimana diatur

dalam pasal 6 Undang-undang Nomer 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara pusat dan daerah, sumber-sumber pandapatan asli daerah

(PAD) terdiri dari:

a. Pajak

b. Retribusi daerah

c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan

d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

Dalam upaya memperbesar peran pemerintah daerah dalam

pembangunan, pemerintah daerah dituntut untuk lebih mandiri dalam

membiayai kegiatan operasional rumah tangganya. Berdasarkan hal tersebut

dapat dilihat bahwa pendapatan daerah tidak dapat dipisahkan dengan belanja

daerah, karena adanya saling terkait dan merupakan satu alokasi anggaran

yang disusun dan dibuat untuk melancarkan roda pemerintahan daerah

(Rozali Abdullah, 2002 yang dimuat dalam Nurlan Darise, 2007).

Sebagaimana halnya dengan negara, maka daerah dimana masing-

masing pemerintahan daerah mempunyai fungsi dan tanggung jawab untuk

Page 27: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

12

meningkatkan kehidupan dan kesejahtraan rakyat dengan jalan melaksanakan

pembangunan disegala bidang sebagaimana yang tercantum dalam Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerahbahwa

“pemerintahan daerah berhak dan berwewenang menjalankan otonomi,

seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan”

Berdasarkan ketentuan dan definisi tersebut di atas, maka PAD dapat

disimpulkan sebagai berikut :

a) PAD merupakan sumber pendapatan dengan mengelola dan

memanfaatkan potensi daerahnya

b) Dalam mengelola, mengolah dan memanfaatkan potensi daerah, PAD

dapat berupa pemungutan pajak, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan

alam yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

D.2. Pajak Daerah

Menurut Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2011 pasal 1

ayat 5 tentang Pajak Daerah, Pajak adalah kontribusi wajib kepada daerah yang

terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tidak mendapatkan imbalan

secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah sebagian sebesar

kemakmuran rakyat

Page 28: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

13

Pajak adalah harta kekayaan rakyat (swasta) yang berdasarkan undang-

undang sebagiannya wajib diberikan oleh rakyat kepada negara tanpa

mendapatkan kontraprestasi yang diterima oleh rakyat secara individual dan

langsung dari negara, serta bukan merupakan pinalti yang berfungsi sebagai dana

untuk penyelenggaraan negara, dan sisanya, jika ada, digunakan untuk

pembangunan, serta berfungsi sebagai instrument untuk mengatur kehidupan

sosial masyarakat (Muda Markud dan Lalu Hendry Yujana 2004:1).

Menurut Smeet, sebagaimana dikutip oleh Mustaqiem, pajak adalah

prestasi-prestasi kepada pemerintah yang terhutang melalui norma-norma umum

yang diterapkan, dapat dipaksakan tanpa daya kontra prestasiterhadapnya, dapat

ditunjukan dalam hal yang khusus pribadi dan dimaksudkan untuk menutup

pengeluaran-pengeluaran negara.

Sedangkan pengertian pajak menurut Rochmat Sumitropajak adalah iuran

rakyat pada negara berdasarkan undang-undang (yang dipaksakan) dengan tiada

mendapat jasa timbal balik (kontra prestasi) langsung yang dapat ditunjukan dan

yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Darise, 2009:48).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-unsur

sebgai berikut :

a. Iuran dari rakyat kepada Negara. Yang berhak memungut pajak

hanyalah negara, iuran tersebut berupa uang (bukan barang)

b. Berdasarkan undang-undang. Pajak dipungut berdasarkan atau dengan

ketentuan serta aturan pelaksanaannya.

Page 29: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

14

c. Tanpa jasa timbal balik atau kontraprestasi dari negara yang secara

langsung dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat

ditunjukkan adanya kontraprestasi individual dari pemerintah.

d. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni : pengeluaran

untuk penyelenggaraan negara dan pembangunan (bermanfaat bagi

masyarat).

Dari beberapa definisi pengertian pajak dapat disimpulkan, pajak adalah

iuran dari rakyat kepada negara yang bersifat memaksa atau wajib yang berupa

uang yang diatur berdasarkan Undang-Unang yang digunakan untuk

penyelenggaraan urusan negara dan pembangunan dan kepada wajib pajak tidak

ada jasa balik secara langsung. Pajak merupakan penerimaan yang stategis untuk

membiayai pengeluaran-pengeluaran daerah.

D.3. Pengelompokan Pajak

Dalam literature perpajakan, berbagai jenis pajak itu dikelompokan berdasarka

kriteria. Ada yang membagi pajak menjadi:

1. Pajak pusat dan pajak daerah

Kreterianya adalah jika pemerintahaan pusat yang berwenang

memajakinya, maka pajak tersebut dikelompokan kedalam pajak pusat,

sedangkan jika pemerintah daerah yang berwewenang memajakinya, maka

diadikelompokan atau dinamakan pajak daerah. Pajak pusat sering disebut

pajak negara atau pajak umum.

Page 30: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

15

2. Pajak langsung dan pajak tidak langsung

Kreteriannya adalah jika pemajakannya dilakukan secara periodik

dan secara yuridis beban pajaknya harus dipikul oleh subjek yang

ditentukan oleh peraturan perundang-undangan, tidak boleh dialihkan

kepada pihak lain, maka pajak itu dikelompokan ke dalam kelompok pajak

langsung. Sedangkan jika pemajakannya dilakukan secara insidentil dan

secara yuridis beban pajaknya bisa dialihkan kepada pihak lain, maka

iadikelompokan kedalam pajak tidak langsung. Contoh pajak langsung

adalah pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan

bermotor, dan lain-lain. Contoh pajak tidak langsung adalah pajak

penjualan atas barang mewah, pajak pertambahan nilai barang dan jasa,

Bea Materai, Bea Masuk, Cukai, Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak

Restoran dan lain-lain.

4. Pajak subjektif dan objektif

Kreterianya adalah jika dalam pengenaannya (perhitungannya)

yang pertama-tama diperhatikan (dianalisis) adalah subjek panyaknya baru

objeknya, maka pajak itu dikelompokan kedalam pajak subjektif.

Sedangkan jika dalam pengenaanya yang pertama-tama dianalisis adalah

objek pajaknya baru subjeknya, maka dikelompokan ke dalam pajak

objektif. Contoh pajak subjektif adalah pajak penghasilan dan contoh

pajak objektf adalah pajak pajak penambahan nilai barang dan jasa, pajak

penjualan atas barang mewah, pajak bumi dan bangunan, pajak hiburan

dan lain-lain.

Page 31: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

16

D.4. Fungsi Pajak

Dilihat dari aspek pemungutan pajak mempunyai dua fungsi sebagaimana

ditulis oleh Nurlan Darise yaitu :

1. Fungsi budgeter

Fungsi terletak dari dan lazim dilakukan pada sector public dan pajak

disini merupakan suatu alat yang dapat dipergunakan untuk memasukan

uang kedalam kas negara / daerah sesuai dengan waktunya dalam

rangka membiayai pengeluaran pemerintahan pusat / daerah.

2. Fungsi pengaturan

Fungsi yang dipergunakan oleh pemerintahan pusat / daerah untuk

mencapai tujuan tertentu yang brada diluar sektor keuangan negara /

daerah, konsep ini paling sering dipergunakan pada sektor swasta.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1987 tentang Pajak dan

Retribusi Daerah, yang telah dirubah dengan Undang-Undang Nomer 34 Tahun

2000 dan disempurnakan kembali dengan Undang-Undang 28 Tahun 2009, jenis-

jenis pajak kabupaten/kota adalah sebagai berikut :

1. Pajak Hotel;

2. Pajak Restoran;

3. Pajak Hiburan;

4. Pajak Reklame;

5. Pajak penerangan jalan;

6. Pajak Mineral Bukan Logan dan Batuan;

7. Pajak parker;

8. Pajak air tanah;

Page 32: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

17

9. Pajak sarang burung wallet;

10. Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan;

11. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

Dalam konteks kota Yogyakarta, peraturan perundang-undangan yang

mengatur tentang pajak daerah adalah peraturan daerah Nomor 1 Tahun 2011

tentang Pajak Daerah. Peraturan daerah ini mengatur tentang sumber-sumber

penerimaan daerah. Jenis penerimaan pajak menurut peraturan daerah nomir 1

tahun 2011 tentang pajak daerah adalah sebagai berikut :

a) Pajak hotel

Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel.

Hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapan/peristirahatan termasuk

jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga

motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan,

rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kost dengan jumlah

kamar lebih dari 10 (sepuluh). Tarif pajak hotel sebesar 10% (sepuluh

persen).

b) Pajak restoran

Pajak restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh

restoran, restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman

dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria,

kantin, warung, bar, dan sejenisnya. Tarif yang ditetapkan sebesar 10%

(sepuluh persen).

Page 33: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

18

c) Pajak hiburan

Pajak hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan. Hiburan

adalah semua jenis tontonan, pertunjukan, permainan dan/atau

keramaian yang dinikmati dengan dipungut bayaran.

Tarif pajak hiburan ditetapkan sebagai berikut :

1) Tontonan film sebesar 10 % (sepuluh persen);

2) Pegelaran kesenian non tradisional, music, tari dan/atau busana

sebesar 15 % (lima belas persen);

3) Pegelaran kesenian tradisional sebesar 7,5 % (tujuh koma lima

persen);

4) Kontes kecantikan, binaraga, dan sejenisnya sebesar 30 % (tiga

puluh persen);

5) Pameran sebesar 10% (sepuluh persen);

6) Diskotik, karaoke dan klab malam dan sejenisnya sebesar 40%

(empat puluh persen);

7) Karaoke sebesar 30% (tiga puluh persen);

8) Sirkus, acrobat dan sulap sebesar 20 % (dua pulih persen);

9) Permainan bilyard. Golf, bowling sebesar 20% (dua puluh persen);

10) Pacuan kudan dan kendaraan bermotor sebesar 20% (dua puluh

persen);

11) Permainan ketangkasan sebesar 20% (dua puluh persen);

12) Panti pijat refleksi dan mandi uap/spa sebesar 20 % (dua puluh

persen);

13) Pertandingan olahraga sebesar 5% (lima persen);

Page 34: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

19

14) Pusat kebugaran (fitness center) sebesar 10% (sepuluh persen).

d) Pajak Reklame

Pajak reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame.

Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang bentuk dan

corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan,

menganjurkan, mempromosikan atau untuk menarik perhatian umum

terhadap barang, jasa, orang atau badan yang dapat dilihat, dibaca,

didengar, dirasakan dan/atau dinikmati oleh umum. Penetapan tariff

pajak reklame adalah 25% (dua puluh lima persen).

e) Pajak penerangan jalan

Pajak penerangan jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga

listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumber lain.

Tariff penerangan jalan ditetapkan sebesar 8% (delapan persen).

f) Pajak parkir

Pajak parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkiran di

luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha

maupun yang disediakan sebagai suatu usaha termasuk penyediaan

tempat penitipan kendaraan bermotor. ParkIr adalah keadaan tidak

bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara .besarnya tarif

yang di tetapkan sebesar 20% (dua puluh persen).

g) Pajak Air tanah;

Pajak Air dan tanah adalah pajak atas pengambilan dana tau

pemanfaatan air tanah. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan

Page 35: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

20

tanah atau batuan dibawah permukan tanah. Tarif yang ditetapkan

sebesar 20% (dua puluh persen).

h) Pajak sarang burung walet

Pajak sarang hurung walet adalah pajak atas kegiatan pengambilan

dan/atau pengusahaan sarang burung walet. Burung walet adalah satwa

yang termasuk marga collocalia yaitu collocalia fuchliap haga,

collocalia maxina, collocalia esculanta dan collocalia linchi (jenis

burung walet dalam Bahasa latin). Tarif yang ditetapkan sebesar 10%

(sepuluh persen).

Dalam penelitian ini peneliti fokus membahas pajak hotel. Dimana peneliti

membahas dan menganalisis pajak hotel terhadap peningkatan pajak dan

peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Yogyakarta.

D.5. Pajak Hotel

Pengertian hotel menurut Nurlan Darise adalah bangunan yang khusus

disediakan bagi orang untuk dapat menginap/istirahat, memperoleh pelayanan,

dan/atau fasilitas lainya dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainya yang

menyatu, dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali untuk pertokoan dan

perkantoran ( Darise, 2009:60).

Sedangkan pengertian Hotel menurut Peraturan Walikota Yogyakarta

Nomor 48 Tahun 2014 tentang pelaporan dan pembayaran Pajak Hotel dan Pajak

Restoran Melalui Online System bab 1 pasal 1 angka 13. Hotel adalah fasilitas

penyedia jasa penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan

dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma

Page 36: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

21

pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya termasuk rumah kos

yang memiliki lebih dari 10 (sepuluh) kamar.

Dari beberapa pengertian hotel yang telah diuraikan diatas dapat

disimpukan, hotel adalah penyedia fasilitas jasa penginapan/peristirahata yang

memperoleh pelayanan, dan fasilitas lainya dengan dipungut bayaran. Sedangkan

pajak hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel.

D.5.1. Subjek dan Objek Pajak Hotel

Subjek pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang melakukan

pembayaran kepada hotel. Objek pajak hotel adalah pelayanan yang disediakan

hotel dengan pembayaran, termasuk :

1. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek

2. Pelayanan penunjang sebagai kelengkapan fasilitas penginap atau

tinggal jangka pendek yang sifatnya memberikan kemudahan dan

kenyamanan

3. Fasilitas olah raga dan hiburan yang disediakan khusus untuk tamu

hotel, bukan untuk tamu umum

4. Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel.

Dalam pengertian rumah penginapan termasuk rumah kos dengan jumlah

kamar 10 (sepuluh) atau lebih yang menyediakan fasilitas seperti rumah

penginapan. Fasilitas penginapan/fasilitas tinggal jangka pendek, antara lain

gubuk pariwisata (cottage) motel, wisma pariwisata, pesanggrahan (hostel),

losmen dan rumah penginapan. Pelayan penunjang antara lain telepon faksimil,

teleks, fotokopi, pelayanan cuci, setrika, taksi dan pengankutan lainya yang

Page 37: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

22

disediakan atau dikelola hotel. Fasilitas olahraga dan hiburan dan hiburan antara

lain pusat kebugaran (fitness center), kolam renang, tenis, golf, karaoke, pub,

diskotik yang disediakan atau dikelola hotel. Wajib Pajak adalah pengusaha Hotel.

Tidak termasuk objek pajak adalah :

1. Penyewaan rumah atau kamar, apartemen dana tau fasilitas tempat

tinggal lainya yang tidak menyatu dengan hotel

2. Pelayana tinggal di asrama dan pondok pesantren

3. Fasilitas olahraga dan hiburan yang disediakan di hotel yang

dipergunakan oleh bukan tamu hotel dengan pembayaran

4. Pertokoan, perkantoran, perbankan, salon yang dipergunakan oleh

umum di hotel

5. Pelayanan perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh hotel dan dapat

dimanfaatkan oleh umum.

D.5.2. Dasar Pengenaan Pajak dan Tarif Hotel

Dasar pengenaan pajak hotel adalah jumlah pembayaran yang dilakukan

kepada hotel. Tarif pajak hotel paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen)

ditetapkan dengan peraturan daerah. Berdasarkan pokok pajak hotel yang terutang

dihitung dengan cara mengalikan tarif dasar dengan pengenaan pajak. Pajak hotel

yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat hotel berlokasi.

D.5.3. Fasilitas Hotel

Hotel merupakan bagian yang integrase dari usaha yang dapat dikatakan

sebagai suatu usah akomodasi yang dikomersialkan dengan menyediakan fasilitas

sebagai berikut :

Page 38: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

23

1) Kamar tidur (kamar tamu)

2) Makana dan minuman

3) Pelayanan penunjang lain:

a. Tempat rekreasi;

b. Sarana olahraga, dobi (laundry).

Hotel atau usaha akomodasi merupakan usaha jasa pelayana yang rumit

pengelolaannya (multicomplex) dan seluruh fasilitasnya kemungkinan disediakan

untuk umum selama 24 jam. Hotel atau usaha akomodasi tersebut adalah untuk

menunjang kegiatan pariwisata dalam mengunjungi daerah-daerah wisata. Dewasa

ini di Indonesia hotel-hotel tumbuh secara pesat dengan berbagai tipe dan kelas

yang menyebar diseluruh daerah tujuan wisata.

D.5.4. Klasifikasi Hotel

Untuk dapat memberikan informasi kepada para wisatawan/tamu yang

akan menginap di hotel tentang standar fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing

jenis dan tipe hotel, maka Departemen Pariwisata Pos dan telekomunikasi

(sekarang Departemen Kebudayaan dan Pariwisata) melalui Direktorat Jendral

Pariwisata mengeluarkan suatu peraturan tentang usaha dan klasifikasi hotel yang

didasarkan pada :

1) Besar/kecilnya hotel atau banyak/sedikitnya kamar tamu;

2) Lokasi hotel dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki;

3) Peralatan yang dimiliki;

4) Tingkat pendidikankaryawan dan lain sebagainya.

Page 39: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

24

Dengan peraturan tersebut maka terdapat klasifikasi hotel berbintang

(hotel buntang 1 s.d bintang 5) dan hotel tidak berbintang (disebut hotel melati).

Melihat arus wisatawan baik domestik maupun manca negara yang mengunjungi

daerah tujuan wisata cenderung terus meningkat setiap tahunnya, maka secara

kuantitas dan kualitas perlu kiranya usaha perhotelan terus ditingkatkan.(Agus:

2010: 6)

Pajak merupakan sumber penerimaan daerah, pajak hotel merupakan

menerimaan daerah dari pajak hotel yang dapat dipergunakan untuk memasukan

uang kedalam kas daerah agar dapat membelanjai belanja daerah sesuai dengan

yang telah direncanakan.

E. RUANG LINGKUP

Dari kerangka konsep diatas peneliti membatasi kajian yang akan diteliti

dalam penelitian ini, ruang lingkup dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pertumbuhan hotel.

2. Pendapatan pajak hotel periode tahun 2015-2017.

3. Kontribusi pajak hotel terhadap pajak daerah.

4. Kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

F. METODE PENELITIAN

F.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu suatu penelitian yang

bertujuan untuk menggambarkan realitas sosial yang kompleks sedemikian rupa,

sehingga relevan sisosiologis dan antropologis dapat tercapai. Artinya realitas

sosial yang akan diteliti ditempatkan kedalam konsep-konsep yang telah

dikembangkan sebelumnya oleh peneliti. Jadi dalam penelitian ini, akan

Page 40: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

25

digambarkan dan dijelaskan apa adanya mengenai keadaan yang sebenarnya.

Selain itu untuk mengetahui kebijakan pengelolaan pajak hotel dan restoran dalam

meningkatkan pendapatan asli daerah di kota Yogyakarta. Dengan didasarkan

pada data yang ada, penyusun berusaha menjelaskan, menganalisis, serta

mengambil suatu kesimpulan yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki.

F.2. Unit Analisis

Obyek penelitian dalam penelitian ini dibatasi oleh obyek yang dikaji,

dimana obyek dalam penelitian ini adalah menganalisis pendapatan pajak hotel

terhadap peningkatan pendatan asli daerah tahun 2015-2017. Penelitian ini

dilakukan Kantor Badan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset Daerah Kota

Yogyakarta. Adapun objek yang akan diteliti adalah kepala BPKAD, dan anggota

lainnya yang berkaitan. Teknik yang digunakan untuk menetukan informan

dengan cara snowball Teknik sampling snowball adalah suatu metode untuk

mengidentifikasi, memilih dan mengambil sampel dalam suatu jaringan atau

rantai hubungan yang menerus (Nurdiani, hal 4 ) dengan kata lain teknik

pengumpulan informan dengan cara menanyakan informan kepada salah satu

pihak yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti dan menayakan kembali

kepada informan yang di teliti terdebut informan yang bisa diwawancarai

selanjutnya. Begitu siklus yang terus berlanjut sampai peneliti menemukan

informasi dan data yang penulis perlukan.

Page 41: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

26

Tabel 2.4

Deskripsi Informan

No Nama Informan Pekerjaan/Jabatan

1 Muhammad Rohmad

Romadhan

Kepala Seksi sub.bidang Keberatan dan

Penagihan

2 Bayu Suwitana Kepala Seksi Sub.bid Pendaftaran dan

Pendataan Pendapatan Daerah

3 R.Suroto Sub. Bid. Pembukuan dan Pelaporan

4 Antonius Suhardi Analis Pendapatan Daerah P3ADK

5 Nitya Raharjanta Kepala seksi pengembangan Promosi

PM

6 Krismono Adjie Kasie ekonomi kreatif Dinas Pariwisata

7 Dodid Andriando Analis Ekonomi Kretif Dinas

Pariwisata

Sumber: Data Primer

F.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan pembuatan

laporan penelitian, ada beberapa teknik, cara atau metode yang dilakukan oleh

peneliti dan disesuaikan dengan jenis penelitian kualitatif yaitu :

1. Wawancara

Wawancara dapat didefinisikan sebagai “interaksi Bahasa yang

berlangsung antara dua orang dalam situasi saling berhadapan dan salah

seorang melakukan wawancara meminta informasi atau ungkapan

kepada orang yang diteliti yang berputar disekitar pendapat dan

keyakinan (Hasan 1963) dalam (Emzir,2010:50)

Wawancara yang dilakukan guna untuk mendapatkan informsi terkait

dengan pertumbuhan hotel, prosedur pembayaran pajak hotel serta

kontribusi pajak hotel terhadap pajak daerah dan kontribusi pajak

daerah terhadap pendapatan asli daerah.

Page 42: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

27

2. Observasi

Pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan data dimana

peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang

mereka saksikan selama penelitian. (W. Gulo, 2007 : 116) Penyaksian

terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan,

merasakan, yang kemudian dicatat sesubjektif mungkin. Peran

pengamat dapat dibedakan berdasarkan hubungan partisipatif dengan

kelompok yang diamatinya.

Guba dan Lincoln (1991 dalam Idrus, 2009, hal. 101) menguraikan

beberapakeungulan dari teknik obsevasi sebagai berikut:

1) Teknik pengamatan ini didasarkan pada pengamatan langsung

2) Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati

sendiri. Kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana

yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya.

3) Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam

situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang diperoleh dari

data.

4) Sering terjadi keraguan pada peneliti, jangan-jangan yang

dijaringnya ada yang melenceng atau bias dan memerlukan

pengamatan ulang

5) Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mengerti situasi-situasi

rumit.

Page 43: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

28

6) Dalam kasus-kasus tertentu saat teknik komunikasi lainnya tidak

memungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat

bermanfaat.

3. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang

tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen nilai, praturan-praturan,

catatan harian, dan sebagainya (Arikanto, 2006: 231)Studi dokumen

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara. (Sugiyono, 2008) Studi dokumentasi dapat dilakukan

dengan menganalisa data mentah yang digunakan sebagai pendukung

penelitian.

Adapun data dokumentasi yang diperlukan adalah Struktur dan

Realisasi PAD dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018.

F.4. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

data secara kualitatif. Sebelum dianalisis oleh peneliti secara kualitatif, data akan

diklasifikasikan dan diinterpretasikan terlebih dahulu. Analisa deskriptif yang

disajikan dalam bentuk narasi.

Winarno Surakhmad mengatakan bahwa teknik analisis data dalam

penelitian meliputi: pengumpulan data, penafsiran data, dan penyimpulan data.

Berangkat dari pemikiran tersebut diatas, maka teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian dalam penelitian ini meliputi empat tahapan

(Surakhmad, 1989:137) (1). pengumpulan data, (2). penilaian data, (3).

Interpretasi data dan (4). Penarikan kesimpulan dan generalisasi.

Page 44: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

29

Pertama, seperti yang telah diuraikan diatas, pengumpulan data dilakukan

dengan teknik interview, observasi, dan dokumentasi. Ketiga teknik ini digunakan

untuk menyimpulkan data primer dan sekunder.

Kedua, problem utama menyangkut dalam penelitian kualitatif pada

umumnya menyangkut validitas data primer dan data sekunder. Maka untuk tahap

penelitian data, dilakukan kontrol atas data yang telah tersedia. Dalam melakukan

kontrol, penyusunan menggunakan cara bahwa data yang diperoleh baik data

primer maupun data sekunder saling mencocokkan. Disamping itu juga,

disesuaikan dengan kenyataan yang ada di lapangan. Kontrol ini diharapkan akan

memperoleh data yang relevan dengan penilaian yang dilakukan.

Ketiga, langkah ini pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan langkah

kedua (penilaian data), tetapi satu tingkat diatasnya. Langkah ketiga ini lebih

menekankan kecermatan yang harus dibekali seperangkat konseptual yang telah

disusun.

Keempat, dilakukan dengan penarikan kesimpulan yang menerangkan

secara ringkas apa yang sudah dibahas sebelumnya, sehingga menimbulkan

kejelasan akan apa yang menjadi masalah dan pemecahan serta jawaban atas

permasalahan yang diteliti.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis data diperoleh

dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui serangkaian konsep.

Page 45: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

30

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Wilayah Kota Yogyakarta

1. Sejarah Kota Yogyakarta

Nama Yogyakarta terambil dari dua kata,

yaitu Ayogya atau Ayodhya yang berarti "kedamaian" (atau tanpa perang, a

"tidak", yogya merujuk pada yodya atau yudha, yang berarti "perang"),

dan Karta yang berarti "baik". Ayodhya merupakan

kota yang bersejarah di India di mana wiracarita Ramayana terjadi. Tapak keraton

Yogyakarta sendiri menurut babad (misalnya Babad Giyanti) dan leluri (riwayat

oral) telah berupa sebuah dalem yang bernama Dalem Gerjiwati; lalu dinamakan

ulang oleh Sunan Pakubuwana II sebagai Dalem Ayogya.

Kota Yogyakarta didirikan pada tahun 1755, bersamaan dengan

dibangunnya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat oleh Sri Sultan Hamengku

Buwono I di Bekas Hutan Bering, suatu kawasan diantara Sungai Winongo dan

Sungai Code dimana lokasi tersebut Nampak strategis menurut segi pertahanan

keamanan pada waktu itu. Pemerintah Kotamadya Yogyakarta baru dibentuk

sejak tanggal 7 Juni 1947 dimana saat berdirinya disebut sebagai Kota Praja.

Berbeda dengan kota lainnya, dijaman penjajahan Belanda kota Yogyakarta

memang belum pernah menjadi kota otonom. Jadi kota Yogyakarta belum pernah

memiliki pemerintahan tersendiri. Kota Praja Yogyakarta lahir dengan

ditetapkannya Undang-undang Nomor 17 Tahun 1947 yang membentuk kota

Yogyakarta sebagai Haminte Kota atau Kota Otonom. Undang-undang tersebut

merupakan produk perundang-undangan di jaman kemerdekaan tertanggal 7 Juni

Page 46: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

31

1947. Kotamadya Yogyakarta yang dikenal sebagai kota perjuangan itu, bukan

dilahirkan oleh penjajahan, melainkan dilahirkan pada masa kemerdekaan, bahkan

lahir pada saat perjuangan nasional, ketika bangsa Indonesia sedang menegakkan

kedaulatan negara setelah Proklamasi 17 Agustus 1945.

2. Batas Wilayah

Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan

merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping 4 daerah

tingkat II lainnya yang berstatus Kabupaten.

Kota Yogyakarta terletak ditengah-tengah Propinsi DIY, dengan batas-

batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah utara : Kabupaten Sleman

Sebelah timur : Kabupaten Bantul & Sleman

Sebelah selatan : Kabupaten Bantul

Sebelah barat : Kabupaten Bantul & Sleman

Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110o 24

I 19

II sampai

110o 28

I 53

II Bujur Timur dan 7

o 15

I 24

IIsampai 7

o 49

I 26

II Lintang Selatan dengan

ketinggian rata-rata 114m diatas permukaan laut.

Page 47: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

32

3. Keadaan Alam

Secara garis besar Kota Yogyakarta merupakan dataran rendah dimana

dari barat ke timur relatif datar dan dari utara ke selatan memiliki kemiringan ± 1

derajat, serta terdapat 3 (tiga) sungai yang melintas Kota Yogyakarta, yaitu :

Sebelah timur adalah Sungai Gajah Wong

Bagian tengah adalah Sungai Code

Sebelah barat adalah Sungai Winongo

4. Luas Wilayah

Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah tersempit dibandingkan dengan

daerah tingkat II lainnya, yaitu 32,5 Km² yang berarti 1,02% dari luas wilayah

Propinsi DIY.

Dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45 Kelurahan,

614 RW, dan 2.523 RT. Berikut ini table perincian luas wilayah menurut

Kecamatan dan Kelurahan di Kota Yogyakarta.

Page 48: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

33

Tabel 2.1

Luas wilayah,Jumlah RW dan RT menurut Kecamatan dan keluruhan

dikota Yogyakarta Tahun 2016

No Kecamatan Kelurahan Luas

(Km2)

RW RT

1 Tegalrejo Kricak

Karangwaru

Tegalrejo

Bener

0.82

0.70

0.82

0.57

2.91

13

14

12

7

46

61

56

46

25

188

2 Jetis Bumijo

Gowongan

Cokrodiningratan

0.58

0.46

0.66

1.70

13

13

11

37

56

52

60

168

3 Gondokusuman Demangan

Kotabaru

Klitren Baciro

Terban

0.74

0.71

0.68 1.03

0.80

3.97

12

4

16 21

12

65

44

20

63 87

59

273

4 Danurejan Suryatmajan

Tegalpanggung

Bausasran

0.28

0.35

0.47

1.10

15

16

12

43

45

66

49

160

5 Gedongtengen Sosromenduran

Pringgokusuman

0.50

0.46

0.96

14

23

37

54

89

143

6 Ngampilan Ngampilan

Notoprajan

0.45

0.37

0.82

13

8

21

70

50

120

7 Pakualaman Purwokinanti

Gunungketur

0.33

0.30

0.63

10

9

19

47

36

83

8 Wirobrajan Pakuncen Wirobrajan

Patangpuluhan

0.65 0.67

0.44

1.76

12 12

10

34

56 58

51

165

9 Mantrijeron Gedongkiwo

Suryodiningratan

Mantijeron

0.90

0.85

0.86

2.61

18

17

20

55

86

69

75

230

10 Kraton Patihan

Panembahan

Kadipaten

0.40

0.66

0.34

1.40

10

18

15

43

44

78

53

175

11 Gondokusuman Ngapusan

Prawirodirjan

0.45

0.67

1.12

13

18

31

49

61

110

12 Mergangsan Keparakan Wirogunan

Brotokusuman

0.53 0.85

0.93

2.21

13 24

23

60

57 76

83

216

13 Umbulharjo Semaki 0.66 10 34

Page 49: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

34

Muja-muja

Tahunan

Warungboto

Pandeyan

Sorosutan

Giwangan

1.53

0.78

0.83

1.38

1.68

1.26

8.12

12

11

9

12

16

13

83

55

48

38

49

63

42

329

14 Kotagede Rejowinangun

Prenggan

Purayan

45

1.25

0.99

0.83

3.07

32.50

13

13

14

40

614

49

57

58

164

2.524

Sumber:Buku Statistik Daerah Kota Yogyakarta Dalam Angka,2017

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 14 (empat belas)

kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta wilayah yang memiliki luas yang besar

berada di kecamatan umbulharjo dengan luas wilayah 2.103,27 Ha atau sebesar

24.98 % dari luas wilayah Kota Yogyakarta. Sedangkan wilayah yang paling

sempit adalah kecamata Pakualaman dengan luas wilayah 63.00 Ha atau sebesar

1.98% dari luas wilayah kota Yogyakarta.

5. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan dibedakan menjadi lahan sawah dan lahan bukan sawah.

Lahan bukan sawah meliputi lahan untuk pembangunan dan sekitarnya,

tegal/kebun lading/huma, tambak/kolam/tebat/empang, lahan sementara tidak

diusahakan. Pada tahun 2016 luas lahan di Kota Yogyakarta mencatat 3.250

hektar, terdiri dari 60 hektar lahan sawah dan 3.190 lahan bukan sawah menurun 2

hektar dibandingkan tahun sebelumnya.

6. Tanaman Pangan

Data tanaman pangan meliputi padi dan buah-buahan luas tanaman padi

sawah pada tahun 2016 mencapai 180 hektar dengan produksi 696 ton gabah

kering giling, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, produksi tersebut

Page 50: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

35

mengalami penurunan sebesar 8,6 %. Tanaman buah-buahan yang paling banyak

diproduksi di kota Yogyakarta tahun 2016 adalah manga. Populasi pohon manga

sebanyak 3.112 pohon dengan produksi 1.105 Kwintal.

7. Demografi

a. Jumlah Penduduk

Kondisi demografi Kota Yogayakarta mendasarkan pada dua data

kependudukan yaitu data yang berasal dari Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil untuk melihat jumlah penduduk secara ‘de jure’dan dari Badan Pusat

Statistik Kota Yogayakarta (BPS) secara ‘de facto’. Jumlah penduduk suatu

wilayah dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi/perpindahan

penduduk.

Perkembangan jumlah penduduk Kota Yogyakarta mengalami perubahan

setiap tahunnya. Berikut jumlah penduduk yang terdapat di setiap Kecamatan

yang ada di Kota Yogyakarta.

Page 51: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

36

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin

Di Kota Yogyakarta Th.2016

Sumber:Buku Statistik Daerah Kota Yogyakarta Dalam Angka,2017

Pertambahan penduduk Kota dari tahun ke tahun cukup tinggi, pada akhir

tahun 2016 jumlah penduduk Kota 417.744 jiwa, mayoritas perempuan tinggi

10.054jiwa dibandingkan laki-laki dengan tingkat kepadatan rata-rata 12.854

jiwa/km². Angka harapan hidup penduduk Kota Yogyakarta menurut jenis

kelamin, laki-laki usia 72,25 tahun dan perempuan usia 76,31 tahun

No Kecamatan Jenis Kelamin (Ribu)

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Mantrijeron 16.122 16.981 33.103

2 Kraton 8.394 9.170 17.564

3 Mergangsan 14.993 15.482 30.475

4 Umbulharjo 42.989 45.678 88.667

5 Kotagede 18.057 18.108 36.165

6 Gondokusuman 22.876 24.284 47.160

7 Danurejan 9.376 9.643 19.019

8 Pakualaman 4.541 4.800 9.341

9 Gondomanan 6.380 7.223 13.603

10 Ngampilan 7.906 9.026 16.932

11 Wirobrajan 13.105 12.726 25.831

12 Gedongtengen 8.690 9.526 18.216

13 Jetis 11.703 12.208 23.911

14 Tegalrejo 18.713 213.899 417.744

15 Kota Yogyakarta 203.845 213.899 417.744

Page 52: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

37

b. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Usia

Tabel 2.3

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota

Yogyakarta, 2016

No Kelompok Umur Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

13.931

13.744

13.493

17.474

25.287

21.033

15.649

14.039

13.154

13.342

12.245

10.140

6.686

4.027

5.516

3.842

13.280

12.994

12.776

19.389

27.000

18.889

15.309

14.437

14.264

14.813

13.688

11.529

7.073

5.295

6.329

6.557

27.211

26.738

26.269

36.863

52.287

39.922

30.958

28.476

27.418

28.155

25.933

21.669

13.759

9.322

11.845

10.399

Jumlah 203.845 213.899 417.744

Sumber:Buku Statistik Daerah Kota Yogyakarta Dalam Angka,2017

Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berdasarkan jenis

kelamin sebanyak 417.744 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak pada usisa 20-24

tahun yaitu 52.287 jiwa. Angka ini menunjukkan bahwa di kota Yogyakarta

jumlah penduduk dengan usia produktif dapat dikatakan tinggi.

Page 53: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

38

c. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 2.4

Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan dan Kelompok Umur di Kota

Yogyakarta,2016

Uraian

Persentase Penduduk Berdasarkan Usia

Laki-laki Perempuan Jumlah

2014 2015 2016

Lama Sekolah

EYS 15,97 16,32 16,81

MYS 11,39 11,41 11,42

Angka Partisipasi Sekolah

7-12 100,00 100,00 100,00

13-15 99,52 100,00 100,00

16-18 88,87

92,16 86,17

19-24 65,53 69,35 65,38

Sumber:Buku Statistik Daerah Kota Yogyakarta Dalam Angka,2017

Berdasarkan data di atas, Rata-rata Lama Sekolah (Mean Years of

Schooling - MYS) didefnisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh

penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Angka Harapan Lama Sekolah

(Expected Years of Schooling - EYS) didefnisikan lamanya sekolah (dalam tahun)

yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa

mendatang.EYS dapat digunakan untuk mengetahui kondisipembangunan sistem

pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya

pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.

Penduduk Yogyakarta secara rata-rata menyelesaikanjenjang pendidikan

hingga kelas 2 SLTA Rata-rata lama sekolah di kota Yogyakarta terlihat cukup

tinggi yaitu sekitar 11 tahun. Artinya, secara rata-rata penduduk Yogyakarta

menyelesaikan jenjang pendidikan paling tinggi sampai dengan kelas 2 SMA.

Page 54: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

39

d. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian (Pekerjaan)

Tabel 2.5

Penduduk Menurut Mata Pencarian/Pekerjaan

No Mata Pencarian Jumlah

(Jiwa)

Persentase (%)

1 Pertanian, Kehutanan, Pemburuan, dan

Perikanan

3.200 1,52

2 Pertambangan dan Penggalian 0 0

3 Industri Pengolahan 27.837 13,25

4 Listrik, Gas dan Air 0 0

5 Bangunan 4.968 2,37

6 Pedagang 88.639 42,20

7 Angkutan,Pergudangan, dan Komunikasi 13.905 6,62

8 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan

Perorangan

9.551 4,55

9 Keuangan,Asuransi, Usaha Persewaan

bangunan, dan Jasa Perusahaan

61.949 29,49

Jumlah 210.049 100,00

Sumber:Buku Statistik Daerah Kota Yogyakarta Dalam Angka,2016

Berdasarkan data diatas, diketahui jumlah mata pencarian (pedagang)

adalah terbesar di Kota Yogyakarta pada tahun 2016 jumlahnya adalah 88.839

jiwa atau 42,20 % dari mata pencarian lainnya.

e. Kehidupan sosial masyarakat Kota Yogyakarta

Kehidupan sosial masyarakat kota Yogyakarta sekarang ini sudah

bercampurbaur menjadi satu antara pribumi dengan masyarakat pendatang, antara

tradisional dengan modern, antara desa dengan kota, antara kaya dan miskin.

Nyaris hilang perbedan antara yang atas dan yang bawah, hal ini dapat di jumpai

pada masyarakat kepegawaian yang memeiliki struktur dan yang “berdarah biru”

atau berhubungan dengan kraton.

Jika ingin melihat perbedaan antara asli kota Yogyakarta dan bukan, bias

dilihat dari penggunaan bahasa Indonesia khas kota Yogyakarta (bahasa Indonesia

dialek jawa). Namun geberasi muda Yogyakarta kini cenderung sudah

meninggalkan dialek khas itu, namun masih banyak juga ditemukan remaja yang

Page 55: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

40

tergolong “anak gaul” tetap mempertahankan bahasa jawa sebagai bahasa yang

lebih gaul dari bahasa lain. Jika ingin melihat masyarakat yang tradisional, maka

lokasinya berada di pinggiran kota atau lebih banyak berada di daerah desa-desa

kabupaten. Kota Yogyakarta sekarang ini lebih didominasi oleh hal-hal yang

berbau modern, (seperti fenomena keberadaan pusat pembelanjaan modern =

Matahari mall, Ramayana mall, Jogja Elektronik, Galeria Mall, Ambarukmo

plaza, Hero supermarket, KFC Kentucky fried chicken, MC Donald, dan lain

sebagainya).

Dengan melihat adanya pusat belanjaan yang bertipe modern, dapat

dipastikan bahwa kaum pemodal kapitalis di Kota Yogyakarta sedang memainkan

peran nya dengan melihat pasar yang sangat mendukung. Sisi unik dari fenomena

ini adalah pasar tradisional yang masih bertahan yaitu Pasara Bringharjo, letaknya

disebelah timur malioboro yang berdiri megah berlantai tiga. Bukan hanya itu

saja, masih banyak pasar tradisional lain yang masih bertahan, seperti pasar

Tradisional Gejayan yang juga menjadi andalan masyarakat Kota Yogyakarta.

Perubahan yang terjadi di kota Yogyakarta saat ini, di akibatkan olek

konsekwensi beragam julukan yang disandang kota Yogyakarta itu sendiri,

misalnya kota Yogyakarta adalah kota pendidikan (dengan ratusan universitas),

maka ribuan calon mahasiswa memadati kota ini, Kota Yogyakrta adalah Kota

Pariwisata, maka ribuan pelancong tiap tahun berkunjung ke kota ini (perputaran

ekonomi meningkat), demikian juga dengan konsekuensi dengan adanya julukan

ini yang di sandang oleh Kota Yogyakarta. Namun yang menarik dari kota

Yogyakarta dan yang membedakannya dengan Provinsi yang lain adalah

meskipun semakin kuat arus dan tren Globalisasi, hal ini tidak membuat budaya

Page 56: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

41

asli yang ada di kota ini menjadi terkikis, walaupun di sekitar masyarakat terdapat

banyak budaya luar atau budaya asing.

Saat ini, Kota Yogyakarta khususnya diwilayah perkotaan terdapat

bebrbagai etnis penduduk dari seluruh Indonesia, walaupun penduduk asli masih

berada dalam komposisi teratas dan masih didomin dalam berbagai peran

masyarakat. Penduduk pendatang dari berbagai suku ini membentuk semacam

“miniature culture Indonesia” di Kota Yogyakarta. Mereka dating ke Kota

Yogyakarta dengan berbagai kepentingan. Bidang pendidikan menjadi tujuan

utama para pendatang ke Kota Yogyakarta, selanjutnya Pekerjaan, perdagangan

dan bidang-bidang lain termasuk sector informal.

Para pendatang ini sebagaian besar merupakan penduduk musiman di Kot

Yogyakarta, seperti mahasiswa, buruh kerja, dan perantau lainya. Secara

administrasif, banyak diantara mereka yang tidak terdata. Sehingga bias difahami

bahwa secara definitif masalah jumlah penduduk jauh lebih besar dari yang

tertuang dalam catatan statistik yang ada.

f. Sumber Ekonomi Masyarakat Kota Yogyakarta

Untuk menunjang perekonomian masyarakat di Kota Yogyakarta,

masyarakat Kota Yogyakarta memiliki pemasukan dari hasil cocok tanam

(bertani), berdagang, berdagang kerajinan ( seperti kerajinan wayang kulit,

kerajinan perak, kerajinan ukir, keris, kerajinan anyaman dan masih banyak yang

lain-lainya). Selain itu, pemasukan masyarakat kota Yogyakarta juga bersumber

dari pemaksimalan objek wisata rekreasi seperti wisata alam, wisata pantai, dan

wisata kota. Hal ini bukan hanya pemasukan bagi warga sekitar namun juga

Page 57: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

42

menjadi pemasukan bagi pemerintah daerah Kota Yogyakarta. Sedangkan

pemasukan yang bersifat jangka panjang diperoleh dari penanaman pohon jati.

Khusu untuk masyarakat kotamadya Yogyakarta dan sebagain warga

kabupaten Sleman sebelah selatan dan Kabupaten Bantul sebelah Utara, sebagian

besar dari tiga lokasi ini mendapatkan keuntungan atau pemasukan dari hasil

penyewaan rumah kontrakan dan rumah kost-kostan untuk mahasiswa yang dating

dari berbagai penjuru daerah Nusantara.

Kota Yogyakarta juga selain dikenal sebagai kota seni dan budaya, dan

kota pendidikan, Kota Yogyakarta juga dikenal dengan dengan sebutan kota

pariwisata dengan berbagai lokasi wisatnya. Jadi, kunjungan yang dilakukan oleh

para wisatawan domestic maupun mancanegara juga merupakan pemasukan

ekonomi tersendiri bagi masyarakat dan Pemerintahan Daerah Kota Yogyakarta.

g. Pemerintahan

Pemerintahan Daerah Kota Yogyakarta dipimpin oleh Wali Kota yang

dipilih langsung oleh masyarakat melalui pemilihan umum. Pimpinan daerah

bertanggungjawab sebagai eksekutif dan DPRD bertangungjawab sebagai

Legislatif. Dewan Perwakilan Daerah DPRD Kota Yogyakarta masa bakti 2014-

2019 terdiri dari 40 anggota berasal dari 6 fraksi yang terdiri dari P-DIP 40

PERSEN, PAN 12,5 Persen, Gerindra 12,5 persen, PKS 12,5 persen dan PPP 10

persen.

Kota Yogyakarta Pada tahun 2016 terdiri dari 14 kecamatan, 45 kelurahan,

616 RW dan 2.532 RT dengan luas wilayah 32,5 Km2

. penggunaan lahan paling

banyak diperuntukan bagi perumahan, yaitu sebesar 2.101,79 hektar, sedangkan

untuk pertanian hanya 101,10 hektar.

Page 58: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

43

Pegawai Negeri Sipil Pemerintahan Kota Yogyakarta tahun 2016

berjumlah 5.905 orang dimana 55,24 persen adalah pegawai perempuan. Pegawai

Negeri Sipil paling banyak tingkat kecamatan berada di Umbulharjo sebanyak 64

pegawai dan yang kedua diikuti Kecamatan Tegalrejo sebanyak 42 pegawai.

Untuk instasi vertical pegawai negeri sipil yang paling banyak adalah kantor

Kementerian Agama Kota Yogyakarta yang mencapai 358 pegawai.

B. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Yogyakarta

1. Kedudukan dan Tugas Pokok

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Yogyakarta adalah

merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah Kota Yogyakarta. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kota Yogyakarta dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada walikota melalui

Sekretaris daerah. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota

Yogyakarta mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di Bidang Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah.

2. Sumber Daya Manusia

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah memiliki Sumber daya

manusia yang cukup memadai untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang

dijalankan oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Yogyakarta.

Adapun gambaran menganai sumber daya manusia yang berada di Badan

Page 59: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

44

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Yogyakarta akan dibuat dalam table

dibawah:

Tabel 2.6

Sumber Daya Manusia Badan Pengelolaan Keuangan dan ASET Daerah

Kota Yogyakarta

No Golongan Pendidikan

SD SLTP SLTA D111 S-1 S2

1. I 1 - 1 - - - -

2. II 20 - 3 9 8 - -

3. III 94 - - 37 14 38 5

4. IV 6 - - - - 1 5

5. Tenaga

Bantuan

7 - - 4 3 - -

Jumlah 129 - 4 50 25 39 10

Sumber: Buku profil Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 2016

Dari 129 pegawai (Sumber Daya Manusia) yang ada di Badan Pengelolaan

Keuangan da Aset Daerah Kota Yogyakarta terdapat 4 (empat) pegawai lulusan

SLTP, 50 (lima Puluh) lulusan SLTA, 25 (Dua Puluh lima) lulusan D3/SM, 39

(Tiga Puluh Sembilan) lulusan S-1 dan Terdapat 30 (Tiga Puluh) pegawai lulusan

S-2. Dari jumlah tersebut, lulusan terbanyak yang menjadi anggota (Pegawai) di

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah lulusab SLTA.

3. Sarana dan Prasarana Pendukung

Dalam rangka mempelancar pelaksanaan tugas dibutuhkan dibutuhkan

sarana dan prasarana yang memadai di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah. Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di Badan Keuangan dan Aset

Daerah adalah :

a. Kebutuhan alat tulis kantor

b. Peralatan kantor

c. Peralatan mebelair

d. Peralatan elektronik dan

Page 60: Full page photo - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/581/1/SKRIPSI AL-FATEHA RISKA 2.pdf · Nama : Al-Fateha Riska NIM : 14520129 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Menyatakan ... Nurmalasari,

45

e. Kendaraan dinas operasional.

4. Pelayanan

Sesuai dengan misi pelayanan di Bidang Pengelolaan Keuangan Dan Aset

Daerah Kota Yogyakarta Ada dua macam pelyanan kepada SKPD yang terkait

dengan pengelolaan keuangan :

a. Bidang Anggaran

b. Bidang Perbendaharaan

c. Bidang Pelaporan

d. Bidan Pajak.

5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokan dan

dikoordinasikan secara formal. Struktur organisasi mempermudah untuk melihat

suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu

organisasi atau perusahaan dalam menjalankan dalam menjalankan kegiatan

operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan, berikut

susunan organisasi yang ada di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kota Yogyakarta: