Fred Pu Makalah Baja

62
MAKALAH BAJA PROFIL TEKBAN I MAHASISWA: FREDIK MASSE N I M : 1106091030 UNIVERSITAS NUSA CENDANA FAKULTAS SAINS & TEKNIK JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 1

Transcript of Fred Pu Makalah Baja

Page 1: Fred Pu Makalah Baja

MAKALAHBAJA PROFIL

TEKBAN I

MAHASISWA: FREDIK MASSEN I M

: 1106091030

UNIVERSITAS NUSA CENDANAFAKULTAS SAINS & TEKNIK

JURUSANTEKNIK ARSITEKTUR

1

Page 2: Fred Pu Makalah Baja

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada TYME atas rahmat dan karunia-Nya pada penyusun sehingga penyusunan makalah ini dapat selesai dengan baik.

pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati saya mengucapkan terima kasih pada dosen yang telah meluangkan waktunya untuk mengarahkan dalam penyusunan makalah ini.

Dan semua pihak yang t e l ah memban tu penyusun baik langsung maupun tidak langsung semoga TYME selalu memberi rahmat dan karunia-Nya.

PENULISFREDIC IMANUEL MASSE

2

Page 3: Fred Pu Makalah Baja

D A FT AR I S I

KATA PENGANTAR……………………………......……………...2

DAFTAR ISI ……………………….…………………………...…..3

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ………………………………………………..4B. Tujuan dan Manfaat .………..………………………………….4C. Sistematika Penulisan .................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………..……………………....5A. Pengertian Baja…………………………………………...

………..5 B. Mutu Baja…………………..………………....…………….

…….. 7C. Macam-macam Profil Baja

1.baja L……………………………………………...…...………92.baja C………………………………………………………….143.baja I……………………………………………………..……184.baja Z……………………………………………..........………21

BAB III BAJA RINGAN a. Pengertian Baja

Ringan…………………………………………..22b. Kelebihan Dan Kekurangan Baja

Ringan………………………...23c. Bahan Pembentuk Baja

Ringan…………………………………..27d. Macam – Macam Profil Baja Ringan c…………………………..30

BAB IV SISTEM SAMBUNGAN BAJAa. Macam-macam alat sambung baja

1. Sambungan paku keeling………………………………362. Sambungan baut………………………………………..363. Sambungan las…………………………………………..41

3

Page 4: Fred Pu Makalah Baja

BAB V PENUTUPKesimpulan …………………………………………………...…….44Saran ……………………………………………………………...... 44DAFTAR PUSTAKA........................................................................55

4

Page 5: Fred Pu Makalah Baja

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan zaman membuat teknologipun dikembangkan sesuai dengan kebutuhan zaman akan teknologi.

Begitu pula dengan kebutuhan bahan bangunan , khususnya untuk konstruksi bangunan kini menggunakan baja karena bahan dasar kayu yang makin menipis .

Perbedaan besi dan baja terletak pada kandungan paduan karbon (C) yang akan menentukan sifat-sifat lain dari besi dan baja tersebut. Paduan baja yang mengandung lebih banyak karbon dari

nilai komersialnya dapat dinamakan besi. Kandungan karbon pada beberapa jenis baja mencapai 0,04 persen sampai 2,0 persen. Besi tuang, besi tuang maleable, pig iron mengandung jumlah karbon sekiar 2-4 persen. Tetapi ada juga besi yang tidak mengandung karbon yaitu white-heart malleable iron.

B. TUJUAN DAN MANFAATAdapun beberapa tujuan dan mafaat dari penulisan makalah baja profil ini yaitu :

1. Mahasiswa mampu memahami pengertian dari masing-masing profil baja

2. Mahasiswa mampu mengerti dan mengenal karakteristik baja3. Mahasiswa mampu mngetahui keuntungan maupun kerugian dari

baja itu sendiri

C. SISTEMATIKA PENULISANSistematika penulisan makalah ini meliputi :BAB I PENDAHULUANPada bab ini saya membahas mengenai latar belakang, tujuan dan manfaat .BAB II TINJAUAN PUSTAKAPada bab ini saya membahas mengenai pengertian baja,macam-macam baja dalam konstruksi,mutu baja, pembahasan macam-macam baja profil.BAB III SISTEM SAMBUNGAN Bab ini membahas mengenai sistem sambungan pada konstruksi baja.

5

Page 6: Fred Pu Makalah Baja

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Baja

Baja adalah logam pa duan dengan besi se bagai unsur dasar dan karbon s ebagai unsur paduan utamanya. Baja terbuat dari besi murni (ferum = fe) dicampur dengan zat mangan , fosfos dan belerang. Besi murni bersifat tima warnanya putih agak kebiru- biruan. Besi murni didapat dari bahan tambang yang berbentuk butir- butir besi/ biji – biji besi yang baik adalah yang beerkadar 60 %. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah d i s l okasi bergeser pada kisi kristal (crys t al l a tt i c e ) atom besi. Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah mangan

(m a nga n es e ), krom (chro m i um), van a d i um, dan t ungs t e n . Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (har d ness) dan kekuatan tariknya (t en s il e s t reng t h ), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (b r i tt le ) serta menurunkan keuletannya (duc ti li t y). Sedangkan baja profil itu sendiri adalah baja yang telah mengalami proses pembentukan menjadi suatu bentuk profil-profil tertentu sesuai dengan kebutuhan. Bentuk elemen baja sangat dipengaruhi oleh proses yang digunakan untuk membentuk baja tersebut. Sebagian besar baja dibentuk oleh proses hot-rolling (penggilingan dengan pemanasan) atau

cold-forming (pembentukan dengan pendinginan).

Penggilingan dengan pemanasan (hot-rolling) adalah proses pembentukan utama di mana bongkahan baja yang merah menyala secara besar-besaran digelindingkan di antara beberapa kelompok penggiling. Penampang melintang dari bongkahan yang ash biasanya dicetak dari baja yang baru dibuat dan biasanya berukuran sekitar 0,5 m x 0,5 m persegi, yang akibat

Page 7: Fred Pu Makalah Baja

proses penggilingan ukuran penampang melintang dikurangi menjadi lebih kecil dan menjadi bentuk yang tepat dan khusus.

Batasan bentuk penampang melintang yang dihasilkan sangat besar dan masing- masing bentuk memerlukan penggilingan akhir tersendiri. Bentuk penampang melintang I dan H biasanya digunakan untuk elemen-elemen besar yang membentuk balok dan kolom pada rangka struktur.

Bentuk kanal dan siku cocok untuk elemen-elemen kecil seperti lapisan tumpuan sekunder dan sub-elemen pada rangka segitiga. Bentuk penampang persegi, bulat, dan persegi empat yang berlubang dihasilkan dalam batasan ukuran yang luas dan digunakan seperti halnya pelat datar dan batang solid dengan berbagai ketebalan. Perincian ukuran dan geometri yang dimiliki seluruh penampang standar didaftarkan dalam tabel penampang yang dibuat oleh pabrik baja.

Baja dalam teknik konstruksi bangunan gedung terdapat dalam bermacam-macam bentuk sebagai berikut :

1) Baja Pelat

Yaitu baja berupa pelat baik pelat lembaran maupun pelat strip dengan tebal antara 3 mm s.d 60 mm. Baja Pelat Lembaran terdapat dengan lebar antara 150 mm s.d 4300 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter. Sedangakan Baja Pelat Strip biasanya dengan lebar 600 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter.Permukaan baja pelat ada yang polos dan ada yang bermotif dalam berbagai bentuk motif. Namun

untuk keperluan konstruksi padaumumnya digunakan baja pelat yang polos rata dengan lebar dapat dipotong sendiri sesuai dengan kebutuhan.

2) Baja Profil

Yaitu baja berupa batangan (lonjoran) dengan penampang berprofil dengan bentuk tertentu dengan panjang pada umumnya 6 meter ( namun dapat dipesan di pabrik dengan panjang sampai 15 meter. Adapun bentuk-bentuk profil penampang baja dapat dilihat/dipelajari dalam buku

Page 8: Fred Pu Makalah Baja

Daftar-Daftar Untuk Konstruksi Baja ( daftar baja lama ) dan Tabel Profil Konstruksi Baja ( daftar baja yang baru ).Dalam daftar baja lama terdapat profil INP, Kanal, DIN, DiE, DiR, DiL, ½INP, ½DIN, Profil T, Profil L ( baja siku sama kaki dan tidak sama kaki ),batang profil segi empat sama sisi, dan batang profil bulat, juga daftar paku keling, baut, dan las. Sedangkan daftar baja yang baru profil INP, DIN, DiE, DiR, DiL, ½INP, ½DIN, batang profil segi empat sama sisi, batang profil bulat, daftar paku keling, baut, dan las tidak ada, yang ada adalah : profil WF, Light Beam and Joists, H Bearing Piles, Structural Tees, Profil Kanal, Profil Siku ( sama kaki dan tidak sama kaki ), Daftar Faktor Tekuk (), Light Lip Channels, Light Channel, Hollow Structural Tubings ( profil tabung segiempat ), Circular Hollow Sections ( profil tabung bulat ), serta tabel-tabel pelengkap lainnya.

3) Baja Beton

Yaitu baja yang digunakan untuk penulangan / pembesian beton ( untuk konstruksi beton ). Pada umumnya berbentuk batangan / lonjoran dengan berbagai macam ukuran diameter, panjang 12 meter. Terdapat baja tulangan berpenampang bulat polos, juga baja tulangan yang diprofilkan

B. Mutu Baja

Material baja ringan (Light Steel) , mempunyai spesifikasi kekuatan lebih tinggi dari pada baja biasa.Spesifikasi minimum baja ringan yang dipakai (G550) adalah:1. Kekuatan Leleh Minimum : 550 MPa2. Tegangan Maksimum : 550 MPa3. Modulus Geser : 50.000 MPa4. Modulus Elastisitas : 20.000 MPa

Karena ketebalan profil baja ringan sangat tipis (yang beredar di Indonesia berkisar 0,5 sampai 1 mm), bahan baja yang harus dipakai adalah baja mutu tinggi atau biasa disebut High Tension

Page 9: Fred Pu Makalah Baja

Steel, umumnya (standar) G550, artinya Yield Strength maupun Tension Strength dari baja tersebut minimal 550 MPa. (“minimal” tidak sama dengan “rata-rata” dengan kata lain sewaktu diuji tarik di laboratorium, tension strength-nya tidak boleh kurang dari550 MPa) Lapisan Anti Karat Di Indonesia lapisan anti karat yang umumnya dipakai adalah lapisan Z (Zinc) yang sering disebut Galvanis atau lapisan AZ (Aluminum dan Zinc). Masing-masing lapisan punya kelebihan maupun kekurangan sendiri.

Banyak orang salah mengerti bahwa bahan Aluminum Zinc lebih baik daripada Zinc (Galvanis), padahal yang menentukan adalah ketebalan lapisan yang dipakai, bukan jenisnya. Untuk mencapai taraf ketahanan yang relatif setara, ketebalan lapisan Zinc yang dipakai harus lebih tebal daripada Aluminum Zinc. Standar umum untuk bahan struktural (menanggung beban), ketebalan lapisan Aluminum Zinc tidak boleh kurang dari 150 gram/m2 (AZ 150) sedangkan untuk lapisan Zinc (Galvanis) tidak kurang dari 200 gram/m2 (Z 200). Sistem Pengaku / Bracing dan Murplat (Top Plate) Rangka atap baja ringan dibuat dari baja tipis, meskipun telah dibuat menjadi bentuk profil yang kokoh, kekuatannya tinggi tetapi kekakuannya lemah (dibanding balok kayu misalnya). Dengan kekakuan yang lemah, struktur rangka atap baja ringan harus dilengkapi dengan batang pengaku / bracing yang cukup. Banyak kasus rangka atap baja ringan yang roboh akibat kurangnya batang pengaku/bracing ini. Batang pengaku / bracing yang harus dipasang terdiri dari: - Bottom Chord Bracing, pengaku pada batang bawah - Lateral Tie, pengaku batang (web) tekan - Diagonal Web Bracing (ikatan angin), untuk meneruskan gaya dari lateral tie - Top Chord Bracing, pengaku batang atas, biasanya berupa reng - Strapbrace®, hanya dipasang untuk atap dengan bentang besar atau bangunan yang panjang Peraturan bangunan (building code) baik di Jepang, Amerika, Australia bahkan Malaysia pun mewajibkan pemasangan bracing secara lengkap. Kita juga memerlukan top plate (murplat) untuk menjamin kesatuan rangka atap dan yang diikat dengan dynabolt ke ring balok tumpuan

Page 10: Fred Pu Makalah Baja

C. MACAM-MACAM PROFIL BAJA

1.Baja Profil L Atau Baja Siku

Baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P Siku sama kaki)

profil berpenampang L yang dihasilkan dari proses canai panas (hot rolling mill)

Bj P siku sama kaki memiliki bentuk sebagai berikut:− Lebar kedua kakinya sama (A)− Tebal kedua kaki sama (t)

Page 11: Fred Pu Makalah Baja

KelurusanPenyimpangan kelurusan atau kelengkungan yang diizinkan pada Gambar 3 adalah q dan besarnya maks 0,3% dari panjang nominal L.

Keterangan gambar:A adalah lebar kaki;q adalah penyimpangan kelurusan.

Gambar 3 Penyimpangan kelurusanSifat tampak

No. Lebar Kaki (A)

Toleransi Kesikuan (“T”)

1.

2.

3.

4.

5.

25 s/d 50

60 s/d 75

80 s/d 100

120 s/d 150

151 s/d 200

1

1,8

2,3

3,3

5

Page 12: Fred Pu Makalah Baja

TABEL BAJA L

Permukaan Bj P siku sama kaki tidak boleh ada lipatan, gelombang, cerna yang dalam danhanya boleh berkarat ringan atau cacat lainnya yang tidak merugikan pada penggunaanakhir.

Page 13: Fred Pu Makalah Baja

Dimensi dan toleransi

a. Panjang

Ukuran panjang nominal adalah 6 m, 9 m dan 12 m adapun toleransinya seperti Tabel 2.

Tabel 2 Ukuran panjang dan toleransiNo. Ukuran Panjang Toleransi

1.

2.

s/d 6 m

diatas 6 m

+40 mm

Setiap pertambahan panjang 1 m maka dari nilai toleransi positif tersebut di tambah 5

mm.

b. Berat

Toleransi berat per kelompok Bj P siku sama kaki seperti Tabel 3.

Tabel 3 Toleransi berat perkelompokNo. Tebal Kaki “t”

(mm) Toleransi Berat (%)

1.

2.

s/d 10

diatas 10

±5

±4

CATATANa. Kelompok harus terdiri dari ukuran yang sama.b. Jumlah batang dalam tiap kelompok minimum 10.c. Berat tiap kelompok minimum 1 (satu) ton.Penampang

Page 14: Fred Pu Makalah Baja

a. Standar ukuran penampang Ukuran nominal luas penampang, berat permeter panjang batang dan karakteristik penampang Bj P siku sama kaki pada Gambar 4 ditetapkan adalah seperti pada Tabel 3.b. Toleransi Toleransi ukuran penampang berdasarkan pada Gambar 4 adalah seperti Tabel 4.

Kegunaan Baja Siku Dalam Konstruksi

Baja L sering di gunakan untuk SPANT , yaitu untuk memikul baja profil C (Gording). Selain itu biasanya baja ini digunakan untuk;

Baja siku biasanya digunakan sebaga penopang suatu struktur, membentuk rangka utama ataupun sekunder. Kalau di rumah, biasanya dipakai sebagai pembatas atap. jarang sekali digunakan dalam pembuatan rumah, biasanya dipakai dalam membuat struktur penyimpanan yang portable maupun semi portable. Bisa juga dipakai sebagai bahan pembuat rangka mesin berukuran besar.

Page 15: Fred Pu Makalah Baja

2. Baja C

Penggunaan UNP hampir sama dengan WF, kecuali untuk kolom jarang digunakan karena relatif lebih mudah mengalami tekuk.

Istilah lain: Kanal U, U-channel, Profil U

Page 16: Fred Pu Makalah Baja

DETAIL KONSTRUKSI BAJA C

Baja profil c adalah salah satu komponen rangka atap baja pada bangunan, yang di gunakan sebagai pengganti kayu, kokoh,dan penggunaannya sebagai alternatif konstruksi kayu telah terbukti dan lebih presisi dan tidak berubah bentuk.sehingga konstruksinya lebih kuat dan tahan lama. Baja terbuat dari besi murni ( ferum = fe ) dicampur dengan zat mangan , fosfos dan belerang. Besi murni

Page 17: Fred Pu Makalah Baja

bersifat tima warnanya putih agak kebiru- biruan. Besi murni didapat dari bahan tambang yang berbentuk butir- butir besi/ biji – biji besi yang baik adalah yang beerkadar 60 %. besi kasar didapat dari pengolahan dapur tinggi pabrik. Dari besi kasar diperlukan pemebersihan selanjutnya sehingga menjadi baja konstruksi .

Baja pada dasarnya ialah besi (Fe) dengan tambahan unsur Karbon ( C ) sampai dengan 1.67% (maksimal). Bila kadar unsur karbon ( C) lebih dari 1.67%, maka material tersebut biasanya disebut sebagai besi cor (Cast Iron).

 Makin tinggi kadar karbon dalam baja, maka akan mengakibatkan hal- hal sbb:

Kuat leleh dan kuat tarik baja kan naik, Keliatan / elongasi baja berkurang, Semaki n sukar dilas.

Oleh karena itu adalah penting agar kita dapat menekan kandungan karbon pada kadar serendah mungkin untuk dapat mengantisipasi berkurangnya keliatan dan sifat sulit dilas diatas, tetapi sifat kuat leleh dan kuat tariknya tetap tinggi.  Penambahan unsur – unsusr ini dikombinasikan dengan proses heat treatment akan menghasilkan kuat tekan yang lebih tinggi, tetapi keuletan dan keliatan, dan kemampuan khusus lainnya tetap baik. Unsur – unsur tersebut antara lain: Mangaan (Mn), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Nikel (Ni) dan tembaga (Cu). Tetapi proporsional pertambahan kekuatannya tidak sebesar karbon. Pertambahan kekuatannya semata –mata karena unsur tersebut memperbaiki struktur mikro baja.

Profil C ini adalah profil yang umum ada di pasaran. Bentuknya yang simple menjadikan profil C ini memudahkan para aplikator untuk memasang di lapangan dan mudah untuk memodifikasinya.

Profil C yang beredar di pasaran ada beraneka macam mulai dari ketebalan 0,65 mm, 0.75 mm dan 1 mm. dengan panjang antara 6 meter sampai 9 meter.Koneksi pada profil C ini biasanya menggunakan self drilling screw yang bisa langsung mengunci tanpa harus menggunakan mur.

kelebihan dan kekurangan profil c kelebihan Dengan perbandingan penampang melintang 75 mm x 40 mm

maka si Profil C ini memanfaatkan Inertia nya untuk

Page 18: Fred Pu Makalah Baja

menahan momen lentur karena gaya dari atas (dengan syarat bagian tingginya berdiri).

Memiliki banyak profil-an / tekukan sehingga memiliki kekakuan yang tinggi

Fleksible dalam pemasangan ( dari bentuknya yang cenderung persegi sehingga mudah untuk disambung, baik back to back maupun system box).

Menggunakan sambungan joint yang memakai self drilling screw sehingga mudah dalam pemasangannya.

Kekurangan Butuh banyak self drilling screw untuk membentuk kuda-

kuda. Sambungan antar frame kuda-kuda dengan web

pengisinya menggunakan system back to back sehingga arah garis kerja gaya tidak satu sumbu ( menimbulkan momen puntir ).

Sambungan (joint) cenderung berkelakuan kaku karena setiap joint menggunakan lebih dari.

screw, dimana untuk rangka atap ringan perilaku dari joint dianggap tidak terjadi momen yang akan timbul bila sambungan pada joint ternyata sambungan kaku

Karakteristik baja profil c

Anti karat

Kuat dan tahan lama

Menghasilkan beban yang berat dalam sebuah sko(struktur dan konstruksi)

Bentuk fisik dari baja ini menyerupai abjad c. Sehingga di sebut baja profil c

Keuntungan dan Kerugian

Lebih kuat dan tahan lama.

Tahan terhadap kebakaran.

Harganya mahal.

Mudah menghantarkan panas.

Page 19: Fred Pu Makalah Baja

Susah di dapat.

3. Wide Flange (WF) Atau Baja I

WF biasa digunakan untuk : balok, kolom, tiang pancang, top & bottom chord member pada truss, composite beam atau column,

kantilever kanopi, dll.

Istilah lain: IWF, WF, H-Beam, UB, UC, balok H, balok I, balok W.

Page 20: Fred Pu Makalah Baja

GAMBAR KONSTRUKSI BAJA I

Sistem sambungan baut baja I .

Page 21: Fred Pu Makalah Baja

4. Profil Z:

Keterangan untuk profil Z ini

hampir sama dengan profil S,tapi di

sini joint dari web dengan frame

menggunakan Selfdrilling screw. Dan

bahan pembentuknya umunya berupa

galvanize. Dan pada profile Z ini masih muncul momen puntir

karenadari garis kerja gaya yang tidak tepat pada sumbu berat

profile Z.

BAB III BAJA RINGAN

Pengertian Baja Ringan

Berbeda dengan baja konvensional, baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara baja konvensional. Baja ringan ini termasuk jenis baja yang dibentuk setelah dingin (cold form steel).Rangka atap baja ringan adalah rangka untuk atap rumah atau disebut kuda kuda yang terbuat dari baja sebagai pengganti rangka atap konvensional yang terbuat dari kayu. Sudah bukan menjadi rahasia lagi apabila akhir akhir ini material kayu semakin sulit didapat, dan kualitasnya pun sudah semakin buruk.Rangka atap baja ringan untuk rumah mulai mencuat akhir akhir ini. Baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara dengan baja konvensional. Rangka atap baja ringan dibuat untuk memudahkan perakitan dan konstruksi. Meskipun tipis baja ringan mempunyai derajat kekuatan tarik 550 mpa, sementara baja biasa / konvensional sekitar 300 mpa.Kekuatan tarik dan tegangan ini untuk penggantian bentuknya yang tipis.

Page 22: Fred Pu Makalah Baja

Di Indonesia ketebalan baja ringan berkisar dari 0,4 – 1 mm. Baja ringan adalah komponen struktur yang terbuat dari beberapa unsur metal dan memiliki berat yang relatif ringan bila dibandingkan dengan baja konvensional. Maka disebutlah sebagai baja ringan. Meskipun ringan tapi kuat, lihat saja yang dibanderol dengan lumayan jika dibandingkan dengan baja konvensional yang memiliki Fy = 550 Mpa & Modulus geser: 80.000 MpaFy antara 250 Mpa – 400 Mpa.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN RANGKA BAJA RINGAN

a. Kelebihannya :

1. Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban

yangharus ditanggung oleh struktur dibawahnya lebih rendah.

2. Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-combustible).

3. Konsumen tidak perlu khawatir baja ringan dimakan rayap.

4. Karena sifat materialnya ringan dan mudah dirakit, bila

dibandingkanrangka kayu pada luasan yang sama, pemasangan

kerangka atap bajaringan dilapangan relative lebih cepat.

5. Baja ringan nyaris tidak mempunyai nilai muai susut.

b. Kekurangannya :

Page 23: Fred Pu Makalah Baja

1. Rangka baja ringan tidak dapat di ekspos seperti kayu, system

rangkanya yang berbentuk seperti jarring kurang menarikbila tanpa

penutup/plafon.

2. Karena strukturnya yang seperti jarring ini maka bila ada salah

satubagian struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya.

3. Baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dandibentuk

berbagai profil. Pada konstruksi atap yang berbentuk bundarakan lebih

mudah bila konstruksinya menggunakan rangka kayu.

4. Anti rayap – Jangka panjang. Hal yang paling mencolok dari sifat

material baja ringan ini yang antirayap,sesuatu yang acapkali dikeluhkan

pengguna material kayu, apalagi bilamanakayu yang digunakan hanyalah

kayu kualitas kelas II. Bila kayu terayapiberpotensi untuk kerpos dan

mengurangi kekuatan menopang atap diatasnya.

5. Tahan cuaca dan api. Selain antirayap, material baja ringan

memiliki ketahanan yang lebihterhadap air hujan maupun terpaan terik

matahari. Seringkali, material kayu lebihmudah rusak karena sering terkena

air meski hanya sekadar tempias ataukarena terpaan panas matahari. Kalau

sudah demikian, kekuatan kayu punrontok, lapuk, atau malah membusuk.

Salah satu sifat baja ringan adalah tahanapi. Artinya, material ini tidak akan

merambatkan api tatkala terjadi kebakaran.Memang salah satu sifat baja

adalah kekuatannya baja akan berkurangapabila terkena panas yang

berlebihan. Namun, dalam baja ringan terdapatsistem proteksi khusus yang

disebut fire resistance yakni rakitan sistem strukturuntuk membatasi

Page 24: Fred Pu Makalah Baja

penyebaran api pada suatu daerah atau kemampuan untuksecara menerus

berperan menahan struktur ketika terpapar api.

6. Garansi. Perlu di pahami bahwa rangka atap baja ringan

memiliki garansidesain, material ataupun pemasangan. Karena hal-hal

tersebut yang menjadiacuan baik atau tidaknya kualitas rangka tersebut

selama berjalannya waktu.Karena itu pastikan aplikator rangka atap baja

ringan tersebut memiliki komitmenakan hal tersebut, misalnya bagaimana

profil perusahaan yang mumpuni untukjangka waktu garansi yang

diberikan.

7. Investasi jangka panjang. Rumah anda bisa dikatakan adalah

investasi bagi anda dan keluarga,sehingga anda harus bisa waspada terhadap

hal-hal yang membuat investasianda terjaga. Dengan potensi kerugian yang

mungkin di alami dari kegagalanstruktur rangka atap anda maka sudah

semestinya anda memberi perhatianterhadap hal ini. Dengan menggunakan

rangka atap baja ringan yang benarmaka anda bisa menjaga berjalannya

investasi rumah anda tersebut.Rumah yang menggunakan material baja

ringan juga memiliki strukturyang lebih kuat dan ringan, sehingga secara

struktur lebih memberi rasa aman. Bobotnya yang ringan dibandingkan

dengan kayu, membuat beban yang harusditanggung oleh struktur di

bawahnya pun menjadi lebih rendah.Selain itu, bajaringan juga tidak

memiliki nilai muai susut sebagaimana material kayu.Dengan keunggulan

tersebut, baja ringan yang semula dianggap lebihmahal pada kenyataannya

lebih efisien dan ekonomis. Biaya pemeliharaan lebihkecil dan memiliki

daya tahan lebih lama karena tidak terkena rayap dan tidaklapuk sehingga

masa waktu manfaatnya menjadi lebih lama.

Page 25: Fred Pu Makalah Baja

Fungsi struktur merupakan faktor utama dalam penentuan konfigurasi

struktur. Berdasarkan konfigurasi struktur dan beban rencana, setiap elemen

atau komponen dipilih untuk menyangga dan menyalurkan beban pada

keseluruhan struktur dengan baik. Batang baja dipilih sesuai standar yang

ditentukan oleh AmericanInstituteof Steel Construction (AISC) juga

diberikan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM).

Pengelasan memungkinkan penggabungan plat dan/atau profil lain untuk

mendapatkan suatu profil yang dibutuhkanoleh perencana atau arsitek.

Penampang yang dibuat dengan penggilingan panas, seperti

diperlihatkan pada Gambar 6.4. Penampang yang paling banyak dipakai

ialah profil sayap lebar (wide-flange) [Gambar6.4(a)] yang dibentuk

dengan penggilingan panas dalam pabrik baja. Ukuran profil sayap lebar

ditunjukkan oleh tinggi nominal dan berat per kaki(ft), sepertiW18X97

mempunyai tinggi 18 in (menurut AISC Manual tinggi sesungguhnya =

18,59in) dan berat 97 pon perkaki. (Dalam satuan SI, penampang W18 X

97 disebut sebagai W 460x142 yang tingginya 460 mm dan massanya 142

kg/m).

Balok Standar Amerika [Gambar6.4(b)] yang biasanya disebut balokI

memiliki sayap (flange) yang pendek dan meruncing, serta badan yang

tebal dibanding dengan profil sayap lebar. Balok I jarang dipakai dewasa ini

karena bahan yang berlebihan pada badannya dan kekakuan lateralnya

relative kecil (akibat sayap yang pendek). Kanal [Gambar 6.4(c)]dan siku

[Gambar6.4(d)] sering dipakai baik secara tersendiri atau digabungkan

dengan penampang lain. Kanal misalnya ditunjukkan dengan

C12X20,7 ,yang berarti tingginya1.2in dan beratnya20,7ponperkaki. Siku

di identifikasi oleh panjang kaki (yang panjang ditulis lebih dahulu) dan

tebalnya, seperti ,L6X4 X 3Profil T structural [Gambar6.4(e)] dibuat

Page 26: Fred Pu Makalah Baja

dengan membelah dua profil sayap lebar atau balok I dan biasanya

digunakan sebagai batang pada rangka batang (truss) . Profil T misaInya

diidentifikasi sebagai WT5X44 dengan 5 adalah tinggi nominal dan 44

adalah berat perkaki ; profil T ini didapat dari W10X88, Penampangpipa

[Gambar6.4(f)] dibedakan atas “standar”, “sangatkuat” , dan “dua kali

sangat kuat” sesuaidengan tebalnya dan juga dibedakan

atas diameternya; misalnya, diameter 10in- dua kali sangat kuat

menunjukkan. Ukuran pipa tertentu. Boksstruktural [Gambar6.4(g)]

dipakai bila dibutuhkan penampilan arsitektur yang menarik dengan baja

ekspos.Boks ditunjukkan dengan dimensi luar dan tebalnya, seperti boks

struktural8 X 6 X 1/4.

Berbeda dengan baja konvensional, baja ringan merupakan baja mutu

tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsisetara

baja konvensional.Bajaringan ini termasuk jenis baja yangdibentuk setelah

dingin (cold form steel).Meskipun tipis baja ringan mempunyai derajat

kekuatan tarik 550 mpa,sementara baja biasa / konvensional sekitar 300

mpa.Kekuatan tarik dantegangan ini untuk penggantian bentuknya yang

tipis.Di Indonesia ketebalan baja ringan berkisar dari 0,4 – 1 mm.Baja

ringan adalah komponen struktur yang terbuat dari beberapa unsure metal

dan memiliki berat yang relatif ringan bila dibandingkan dengan

bajakonvensional. Maka disebutlah sebagai baja ringan. Meskipun ringan

tapikuat, lihat saja yang dibanderol dengan lumayan jika

dibandingkandengan baja konvensional yang memiliki Fy = 550 Mpa &

Modulus geser: 80.000 MpaFy antara 250 Mpa – 400 Mpa.

BAHAN PEMBENTUK BAJA RINGAN

1. Zincalum :

Page 27: Fred Pu Makalah Baja

Plat baja yang dilapisi alloy antara Zinc 43.5%Alumunium 55% dan

alloy silicon 1.5%

Zincalum ini adalah lapisan anti karat yang tahan terhadap korosi air

garam

tetapi lemah terhadap semen.

- zincalumAZ 100 berarti baja ringan yang memiliki kadar lapisan 100

gr/m2

- zincalumAZ 150 cocok digunakan pada struktur kuda-kuda truss,

karena

tidak berhubungan langsung dengan udara luar.

- zincalumAZ 200 cocok digunakan sebagai bahan genteng metal yang

selalu berhubungan dengan panas dan hujan.

Catatan: Sebenarnya zincalum ini adalah paten punya bluescope

lysaght,

sedangkan yang produk local yang memiliki bahan penyusun sama

dengan

zincalum diberi nama galvalum.

2. Galvanize :

gslvanize plat baja yang dilapisi bahan Zinc/ seng biar ga seperti

shampoo anti

ketombe. Lapisan galvanize ini diklaim mampu melindungi baja dari

gerogotan

karat maupun air semen, tapi lemah terhadap air garam.

- Galvanize Z180 berarti kadar lapisan seng sebesar 180 gr/m2.

3.Magnesium

Yang ketiga ini agak kurang begitu kenal, tapi konon kabarnya dengan

campuran

Page 28: Fred Pu Makalah Baja

magnesium akan lebih tahan terhadap bahan 2 kimia

Material baja ringan (Light Steel) , mempunyai spesifikasi

kekuatan lebih tinggidari pada baja biasa.Spesifikasi minimum baja

ringan yang dipakai (G550) adalah:

1. Kekuatan Leleh Minimum : 550 MPa

2. Tegangan Maksimum : 550 MPa

3. Modulus Geser : 50.000 MPa

4. Modulus Elastisitas : 20.000 MPa

Karena ketebalan profil baja ringan sangat tipis (yang beredar

diIndonesia berkisar 0,5 sampai 1 mm), bahan baja yang harus dipakai

adalahbaja mutu tinggi atau biasa disebut High Tension Steel,

umumnya (standar)G550, artinya Yield Strength maupun Tension

Strength dari baja tersebutminimal 550 MPa. (“minimal” tidak sama

dengan “rata-rata” dengan kata lainsewaktu diuji tarik di laboratorium,

tension strength-nya tidak boleh kurang dari550 MPa) Lapisan Anti

Karat Di Indonesia lapisan anti karat yang umumnyadipakai adalah

lapisan Z (Zinc) yang sering disebut Galvanis atau lapisan

AZ(Aluminum dan Zinc).Masing-masing lapisan punya kelebihan

maupunkekurangan sendiri.Banyak orang salah mengerti bahwa bahan

Aluminum Zinc lebih baikdaripada Zinc (Galvanis), padahal yang

menentukan adalah ketebalan lapisanyang dipakai, bukan

jenisnya.Untuk mencapai taraf ketahanan yang relative setara,

ketebalan lapisan Zinc yang dipakai harus lebih tebal daripada

AluminumZinc. Standar umum untuk bahan struktural (menanggung

beban), ketebalanlapisan Aluminum Zinc tidak boleh kurang dari 150

gram/m2 (AZ 150) sedangkan

Page 29: Fred Pu Makalah Baja

untuk lapisan Zinc (Galvanis) tidak kurang dari 200 gram/m2 (Z 200).

SistemPengaku / Bracing dan Murplat (Top Plate) Rangka atap baja

ringan dibuat daribaja tipis, meskipun telah dibuat menjadi bentuk

profil yang kokoh, kekuatannyatinggi tetapi kekakuannya lemah

(dibanding balok kayu misalnya).Dengankekakuan yang lemah,

struktur rangka atap baja ringan harus dilengkapi denganbatang

pengaku / bracing yang cukup.Banyak kasus rangka atap baja

ringanyang roboh akibat kurangnya batang pengaku/bracing ini.

Batang pengaku /bracing yang harus dipasang terdiri dari: - Bottom

Chord Bracing, pengaku pada

batang bawah - Lateral Tie, pengaku batang (web) tekan - Diagonal

Web Bracing(ikatan angin), untuk meneruskan gaya dari lateral tie -

Top Chord Bracing,pengaku batang atas, biasanya berupa reng -

StrapbraceR, hanya dipasanguntuk atap dengan bentang besar atau

bangunan yang panjang Peraturanbangunan (building code) baik di

Jepang, Amerika, Australia bahkan Malaysiapun mewajibkan

pemasangan bracing secara lengkap. Kita juga memerlukan topplate

(murplat) untuk menjamin kesatuan rangka atap dan yang diikat

dengandynabolt ke ring balok tumpuan.Alat Sambung Self Drilling

Screw dan Pemasangannya Salah satu bagianterpenting dari struktur

rangka atap baja ringan adalah alat sambung, yangbiasanya berupa

Self Drilling Screw (SDS), atau sekrup dengan ujung penembusbaja

tanpa mur. Untuk baja tipis, SDS yang dipakai harus jenis khusus

dengan

alur yang kasar, dan adanya ruang di bawah kepala baut. Alur yang

kasar akanmembuat baja tipis tersusun di antara alur (bukan dirusak

oleh alur), sehinggaSDS mampu memikul beban yang besar di

Page 30: Fred Pu Makalah Baja

sambungan.Hal lain yang juga penting adalah bahwa pemasangan

SDS harus

memakai alat khusus berupa screw driver yang dilengkapi dengan

kontrol torsi.Tanpa adanya kontrol torsi, SDS beresiko kehilangan

fungsinya karena aus(overtighten), di mana keadaan ini amat

berbahaya. Pada rangka atap kayu,kalau satu kuda-kuda mengalami

‘kegagalan’, hanya kuda-kuda tersebut yangroboh, sedangkan rangka

atap baja ringan mempunyai tendensi untuk robohsecara keseluruhan

mengingat bahan baja tidak mudah patah / putus sepertikayu.

Referensi: a. Australian Standard 1397:2001 Table 2.2

“MechanicalProperty Requirements for Structural Grades” b.

Japanaese Industrial StandardG 3302 Table 7.8 “Yield Point, Tensile

Strength, Elongation and Non-Aging (coldrolledbase metal used)” c.

American Society for Testing and Materials – ASTMStandard

A1003 / A1003M-05 Table 1 “Coating Weight [Mass]

Requirements(Metallic Coatings)” d. JKR-Malaysia 20600-0022-2001

“Specification for Pre-Fabricated Cold-Formed Steel Roof Trusses”

Page 31: Fred Pu Makalah Baja

Macam-macam baja ringan profil c

1. Sakura Truss Kanal C

Keterangan Singkat: 

Sakura Truss Kanal C berfungsi sebagai salah satu komponen rangka atap rumah baja ringan. Dengan lapisan zincalume tinted blue, profil baja ringan ini terlihat lebih menarik. SakuraTruss Kanal C tersedia dengan 2 pilihan ketebalan profil baja: 1 mm dan 0,75 mm.

Karang Pilang Truss Profil C - 65 mm

Page 32: Fred Pu Makalah Baja

2. Keterangan Singkat: 

Karang Pilang Truss Profil C - 65 mm ringan dan sangat kokoh, penggunaan baja ringan sebagai alternatif konstruksi kayu telah terbukti lebih presisi dan tidak berubah bentuk. Sehingga biaya konstruksi lebih hemat dan bebas biaya pemeliharaan.

3. SteelTruss Profil C-71

Keterangan Singkat:  SteelTruss Profil C-71 adalah sistem rangka atap kuda-kuda baja ringan produksi Alsun Indonesia yang terbukti kuat dan tahan lama. perancangan dan analisis beban struktur lebih terperinci dengan dukungan engineering software - FrameCADPro. Hasilnya: gambar struktur rangka atap yang detail, laporan penggunaan material yang tepat, dan gambar kerja cara pemasangan yang terperinci.

Page 33: Fred Pu Makalah Baja

4. Karang Pilang Truss Profil C - 75 mm

Keterangan Singkat: 

Karang Pilang Truss Profil C - 75 mm memiliki kekuatan tensile yang lebih kuat dibandingkan dengan baja ringan lainn sehingga lebih kuat. Pemasangan rangka atap baja ringan karang pilang truss dapat digunakan untuk full truss maupun dengan kombinasi kuda-kuda dan gording dari bahan lain, misalnya baja, beton cor, kayu, dll.

Konstruksi Baja Ringan Profil C

Page 34: Fred Pu Makalah Baja

5. Profil v baja ringan

Profil kanal V ini adalah profil pendukung pada kosntruksi kuda-kuda baja ringan,ia diperlukan tambahan sebagai tempat kedudukan atap nantinya, profil atau penampangnya berbentuk "omega"

gambar di atas ini adalah gambar penampang batten/reng dimana nantinya genteng akan ditempatkan di atasnya, batten/reng ini juga akan dipergunakan sebagai ikatan angin (windbrace/crossbrace), dan batang pengaku lainnya.

Bahan yang dipakai pada konstruksi baja ringan ini umumnya memiliki ketebalan 0.75mm hingga 1.00 mm pada batang utama kuda-kuda konstruksi, sedang pada

Page 35: Fred Pu Makalah Baja

batten/reng ketebalan yang digunakan mulai 0.40 hingga 0.60mm .

tinggi profil/penampang juga bervariasi mulai dari 70mm hingga 100mm, dan pada batten/reng tinggi mulai 31mm hingga 60mm agar bisa disesuaikan dengan kekuatan dan harga yang ekonomis.

BAB IV Sistem Sambungan baja

Sambungan dalam struktur baja merupakan bagian yang penting yang harus diperhitungkan secara cermat dalam perencanaannya, karena kegagalan pada struktur sambungan dapat mengakibatkan kegagalan pada keseluruhan struktur. Pada prinsipnya, struktur sambungan diperlukan apabila:

a) Batang standar tidak cukup panjang

b) Sambungan yang dibuat untuk menyalurkan gaya dari yang satu ke bagian yang lainnya, misalnya pada sambungan antara balok dan kolom

c) Sambungan pada struktur rangka batang, dimana batang – batang penyusun saling membentuk keseimbangan pada satu titik

d) Pada tempat dimana terdapat perubahan dimensi penampang lintang batang, akibat perubahan besarnya gaya batang

Sambungan terdiri dari komponen sambungan (pelat pengisi, pelat buhul, pelat pendukung, dan pelat penyambung) dan alat penyambung (baut pengencang dan las). Adapun perencanaan sambungan struktur baja harus memenuhi syarat – syarat yang harus diperhatikan, seperti :

a. Kuat, aman dan ekonomisb. Mudah dilaksanakan, baik saat pabrikasi maupun saat pemasanganc. Sebaiknya dihindari pemasangan beberapa alat sambung yang

berbeda pada satu titik sambungan, dikarenakan kekakuan yang berbeda dari berbagai macam alat sambung

Page 36: Fred Pu Makalah Baja

d. Gaya dalam yang dialurkan berada dalam keseimbangan dengan gaya – gaya yang bekerja pada sambungane. Deformasi pada sambungan masih berada dalam batas kapasitas deformasi sambungan

f. Sambungan dan komponen yang berdekatan harus mampu memikul gaya –gaya yang bekerja padanya (Padosbajayo, 1994)

Pada struktur rangka batang, sambungan diperlukan pada joint – joint pertemuan antar batang. Komponen struktur yang menyalurkan gaya – gaya pada sambungan, sumbu netralnya harus direncanakan untuk bertemu pada satu titik. Bila terdapat eksentrisitas pada sambungan, komponen struktur dan sambungannya harus dapat memikul momen yang diakibatkannya.

a. Macam-Macam Alat Sambung Baja

Berdasarkan sifat sambungannya ,sambungan dapat diklasifikasikan menjadi sambungan kaku , sambungan semi kaku , dan sambungan sendi. Sedangkan berdasarkan jenis alat penyambungannya, sambungan baja dapat dibedakan menjadi sambungan baut dan sambungan las (SNI 2002).

a. Paku kelingb. Bautc. Las

  BautPemakaian baut diperlukan bila:o    Tidak cukup tempat untuk pekerjaan paku kelingo    Jumlah plat yang akan disambung> 5d (d diameter baut)o    Dipergunakan untuk pegangan sementara

Konstruksi yang dapat dibongkar pasang

1. Sambungan Paku Keling        Sambungan paku keling dipergunakan pada konstruksi yang tetap, berarti tidak dapt dibongkar pasang.Jumlah tebal pelat yang akan disambung tidak boleh>6d ( diameter paku keling).Beberapa bentuk kepala paku keling:Paku yang dipergunakan pada tiap pertemuan minimal menggunakan 2

Page 37: Fred Pu Makalah Baja

paku dan maksimal 5 paku dalam satu baris.Penempatan paku pada plat ialah:

Jarak dari tepi plat el   Las lumer  : - Las tumpul dan Las sudut

2. Sambungan Baut

Jenis baut yang biasa digunakan di Indonesia adalah baut hitam dan baut mutu tinggi. Menurut SNI 2002, sambungan baut berdasarkan tipe keruntuhannya dapat direncanakan sebagai :

a. Sambungan tipe tumpu, adalah sambungan yang dibuat dengan menggunakan baut yang dikencangkan dengan tangan atau baut mutu tinggi yang dikencangan untuk menimbulkan gaya tarik minimum yang disyaratkan, yang kuat rencananya dialurkan oleh gaya geser pada baut dan tumpuan pada bagian – bagian yang disambungankan

b. Sambungan tipe friksi, adalah sambungan yang dibuat dengan menggunakan baut mutu tinggi yang dikencangkan untuk menimbulkan tarikan baut minimum yang disyaratkan sedemikian rupa sehingga gaya – gaya geser rencana disalurkan melalui jepitan yang bekerja dalam bidang kontak

Pengurangan Luas Akibat Lubang Baut

Untuk keperluan pemasangan baut, maka profil baja perlu dilubangi. Lubang – lubang tersebut bagi profil baja merupakan suatu perlemahan yang harus diperhitungkan dalam perencanaan. Adapun besarnya luas tampang netto (An) suatu profil baja yang berlubang,

menurut SNI 2002 dapat dihitung dengan rumus berikut :

g

hg

Page 38: Fred Pu Makalah Baja

S

Gambar 2.15. Sambungan Baut Zig – Zag

hn = hg –

dengan d adalah diameter lubang baut, dengan ketentuan :

a) d > db + 2 mm, untuk db < 24 mm b) d < db + 3 mm, untuk db >

24 mmdb adalah diameter nominal baut

Untuk penampang seperti siku dengan lubang pada satu kaki, nilai g diambil sebagai jumlah jarak tepi ke tiap lubang, dikurangi tebal kaki.

Luas tampang netto An = hn . t, dengan nilai hn dipilih dari

irisan penampang yang menghasilkan pengurangan luas yang maksimum, hn = h – d1, d1 > d2 dan t adalah tebal plat.

Alub ≤ 15 % Ag

Yang perlu diperhatikan dalam sambungan baut adalah bahwa dalam suatu potongan, jumlah luas lubang tidak boleh lebih dari 15% dari luas penampang utuh.

3.2 Tata Letak Baut

Jarak antar pusat lubang baut tidak boleh kurang dari 3 kali diameter nominal baut. Sedangkan jarak minimum dari pusat baut ke tepi pelat atau pelat sayap profil tidak boleh kurang 1,5 kali diameter

Page 39: Fred Pu Makalah Baja

nominal baut (SNI 2002)Pemasangan baut dilakukan pada sumbu berat profil,

sehingga tidak menimbulkan momen pada struktur. Apabila pemasangan baut tidak terdapat pada satu baris, maka harus diatur sehingga menghasilkan momen yang minimal.

3.3 Kekuatan Baut

a) Baut dalam geser → lihat gambar 2.17

Kuat geser rencana dari satu baut dihitung sebagai berikut :

Tunggal → Vd = Ab . τb = Ab . 0,6 . σb ; τb = 0,6 . σb

Ganda → Vd = 2 . Ab . τb = 1,2 . Ab . σb

dengan Ab adalah luas bruto penampang baut pada daerah tak berulir

σb adalah tegangan baut.

t1 t2 t1 t t2

Tunggal ganda

Page 40: Fred Pu Makalah Baja

b) Baut yang memikul gaya tarik

Kuat tarik rencana satu baut dihitung sebagai berikut : Td = Ab .

σtdengan Ab adalah luas bruto penampang baut pada daerah tak

berulir

σt = σb adalah tegangan baut.

t1

t t2

t1 < t2

Tunggal t1 < t2 < t

ganda

c) Kuat TumpuApabila persyaratan tentang tata letak baut terpenuhi, dan ada lebih dari satu baut dalam arah kerja gaya, maka kuat rencana tumpu dapat dihitung sebagai berikut :

Rd = d .tp .σds ; σds → 1,2 σpr →1,5d ≤ s < 2d (antar

baut)

→ 1,5 σpr → s1 ≥ 2d (baut ke tepi)

dengan d adalah diameter nominal baut

tp adalah tebal plat ; yang terkecil antara ti dan t2 atau t dan (ti + t2)

σpr adalah tegangan profil.

Page 41: Fred Pu Makalah Baja

3. Sambungan Las

Selain menggunakan alat sambung baut, baja dapat pula disambungkan dengan menggunakan las. Alat sambung las ini cukup banyak digunakan, karena mudah dalam penggunaannya, serta tidak memerlukan perlubangan baja, sehingga kekuatan baja tidak berkurang. Perencanaan alat sambung las ini meliput i penentuan tebal dan panjang las.4.2. Tebal Las

Penentuan tebal las didasarkan pada dimensi profil bajayang disambungkan. Tebal las (a) harus memenuhi

ketentuan di bawah ini :

Tabel 2.4 Ukuran Minimum Las Sudut (Sumber : SNI 2002)

Tebal bagian paling tebal, t (mm)

Tebal minimum las sudut, tw (mm)

t ≤ 7 3

7 < t ≤ 10 4

10 < t ≤ 15 5

15 < t 6

4.3 Panjang LasPengertian panjang las meliputi dua pengertian, yaitu panjang

las total (L) dan panjang las netto (Ln). Panjang total adalah

panjang yang sebenarnya dari sambungan las tersebut

Sedangkan yang dimaksud dengan panjang netto adalah panjang yang diperhitungkan kekuatannya sebagai struktur las, berupa panjang las total yangdireduksi. Pengurangan panjang ini diakibatkan oleh adanya perlemahan las pada saat pelaksanaan. Menurut SNI 2002, didefinisikan :

Ln = L – 3a

Sedangkan struktur las harus memenuhi syarat panjang netto

Page 42: Fred Pu Makalah Baja

antara 10 sampai 40 kali tebal las, atau 10a≤ L n ≤ 40a.

4.4 Luas Penampang (A)Luas penampang las adalah perkalian antara panjang las netto

(Ln) dan bidang geser las (a). Menurut SNI 2002, luas penampang las

ini harus lebih besar atau sama dengan dari pembagian antara gaya yang bekerja (P) dan tegangan geser (τa).

A = Ln . a ≥

4.5 Castella BeamProfil Castella ini merupakan profil IWF standard yang bagian

badan nya di potong sedemikian rupa. Dapat dilihat pada gambar 2.20, dua bagian balok IWF yang dipotong pada bagian tengahnya dilas bersama – sama, sehingga membentuk 1,5 D dari Balok IWF yang dibentuk.

Peningkatan biaya atas fabrikasi pemotongan dan terjadi pengurangan berat dibandingkan dengan balok solid IWF . Balok castella dapat digunakan pada rentang yang panjang, seperti pada atap.

Void pada bagian badan balok ini berguna untuk pemasanngan instalasi listrik serta untuk saluran AC pada gedung. Sehingga sangat ekonomis bila menggunakan balok castella (The Construction of Building, Wiley Blackwell jilid 4)

Balok castella yang biasa digunakan dalam pembangunan bangunan dan sejenisnya, dari tipe umum memiliki web antara dua flens, di mana web tidak kontinyu tetapi biasanya heksagonal lubang di dalamnya. secara tradisional terbuat dari standard universal IWF. balok IWF memiliki kedalaman web yang dua pertiga web yang diinginkan ketinggian Castella. Web kemudian dipotong, misalnya menggunakan burner oxy-acetylene, di baris yang terus-menerus mendefinisikan serangkaian garis-garis yang sama berlubang pada sisi lain, sama jarak sejajar dengan centreline dari web.

masing-masing pasangan yang berdekatan memiliki garis yang sama bergabung dengan garis yang lebih lanjut adalah dua kali panjang garis yang sama dan cenderung ke centreline dari web, alternatif garis lebih lanjut berada di sudut yang sama dan berlawanan dengan centreline dari web. Kedua bagian balok kemudian dipisahkan

Page 43: Fred Pu Makalah Baja

0.25

D

dan bergerak relatif terhadap satu sama lain dengan jarak cukup untuk mendekatkan garis yang sama, dan setelah itu berdekatan garis sama bagian dari web yang dilas kembali bersama lagi. Hal ini menghasilkan berkas satu setengah kali kedalaman asli balok universal, tetapi memiliki bobot yang sama karena

kenyataan bahwa sekarang ada sejumlah lubang heksagonal di web

1.08 D

1.5 D

0.83

Castella dikenal hanya dibuat dengan castellations heksagonal atau persegi. Bentuk square dihindari struktural kinerja yang kurang baik daripada castellations heksagonal. Bahkan tiang-tiang castella tradisional dengan castellation heksagonal memiliki batas struktural yang lebih rendah karena adanya sudut-sudut yang berdekatan bentuk heksagonal atas dan bawah flens.

Page 44: Fred Pu Makalah Baja

B A B II V P E NU T U P

K es i m pul an

Setelah membaca dan mencermati makalah ini, maka kami dapat mengambil kesimpulan:a. Kuda-kuda atap baja + ba ja ringan lebih kuat dan tahan lama di bandingkan kuda-kuda kayu.b. Baja ringan lebih murah dan Baja ringan lebih kuat dari pada bahan kayu.

saran

Kayu adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui, namun membutuhkan proses waktu yang cukup panjang, sehingga jika kayu terus menerus diambil dari hutan maka kayu akan cepat habis sedangkan pembaharuannya butuh waktu lama.

Jadi , menurut saya , ada baiknya konstruksi rumah di Indonesia menggunakan konstruksi atap baja ringan ataupun komstruksi yang berasal dari baja, juga demi menjaga populasi hutan yang makin menurun.

Page 45: Fred Pu Makalah Baja

Daftar pustaka

Google.com/baja profil”h tt p :// www . ba j a r i ng a n i n d one s i a . com / search / l a be l / ar t i k e l% 2 0ba j a % 20 r i n g an h tt p :// www . bang u n-rumah . com / a t a p ba j a . php h tt p :// rangkaa t ap . com/ h tt p :// z i ncca l ume . w o r dpress . com / 2 0 07 / 10 / 09 / ra n gka-a t ap- b a j a- r i ng a n/ h tt p :// www . bang u n-rumah . com / a t a p ba j a . php h tt p :// yanar t ana . com / c i v il - e ng i neer i ng / rang k a-a t ap- b a j a-r i ngan- s aha b a t - a l am