Fred Pu Makalah Baja
-
Upload
fredic-imanuel-masse -
Category
Documents
-
view
543 -
download
31
Transcript of Fred Pu Makalah Baja
MAKALAHBAJA PROFIL
TEKBAN I
MAHASISWA: FREDIK MASSEN I M
: 1106091030
UNIVERSITAS NUSA CENDANAFAKULTAS SAINS & TEKNIK
JURUSANTEKNIK ARSITEKTUR
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada TYME atas rahmat dan karunia-Nya pada penyusun sehingga penyusunan makalah ini dapat selesai dengan baik.
pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati saya mengucapkan terima kasih pada dosen yang telah meluangkan waktunya untuk mengarahkan dalam penyusunan makalah ini.
Dan semua pihak yang t e l ah memban tu penyusun baik langsung maupun tidak langsung semoga TYME selalu memberi rahmat dan karunia-Nya.
PENULISFREDIC IMANUEL MASSE
2
D A FT AR I S I
KATA PENGANTAR……………………………......……………...2
DAFTAR ISI ……………………….…………………………...…..3
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ………………………………………………..4B. Tujuan dan Manfaat .………..………………………………….4C. Sistematika Penulisan .................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………..……………………....5A. Pengertian Baja…………………………………………...
………..5 B. Mutu Baja…………………..………………....…………….
…….. 7C. Macam-macam Profil Baja
1.baja L……………………………………………...…...………92.baja C………………………………………………………….143.baja I……………………………………………………..……184.baja Z……………………………………………..........………21
BAB III BAJA RINGAN a. Pengertian Baja
Ringan…………………………………………..22b. Kelebihan Dan Kekurangan Baja
Ringan………………………...23c. Bahan Pembentuk Baja
Ringan…………………………………..27d. Macam – Macam Profil Baja Ringan c…………………………..30
BAB IV SISTEM SAMBUNGAN BAJAa. Macam-macam alat sambung baja
1. Sambungan paku keeling………………………………362. Sambungan baut………………………………………..363. Sambungan las…………………………………………..41
3
BAB V PENUTUPKesimpulan …………………………………………………...…….44Saran ……………………………………………………………...... 44DAFTAR PUSTAKA........................................................................55
4
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman membuat teknologipun dikembangkan sesuai dengan kebutuhan zaman akan teknologi.
Begitu pula dengan kebutuhan bahan bangunan , khususnya untuk konstruksi bangunan kini menggunakan baja karena bahan dasar kayu yang makin menipis .
Perbedaan besi dan baja terletak pada kandungan paduan karbon (C) yang akan menentukan sifat-sifat lain dari besi dan baja tersebut. Paduan baja yang mengandung lebih banyak karbon dari
nilai komersialnya dapat dinamakan besi. Kandungan karbon pada beberapa jenis baja mencapai 0,04 persen sampai 2,0 persen. Besi tuang, besi tuang maleable, pig iron mengandung jumlah karbon sekiar 2-4 persen. Tetapi ada juga besi yang tidak mengandung karbon yaitu white-heart malleable iron.
B. TUJUAN DAN MANFAATAdapun beberapa tujuan dan mafaat dari penulisan makalah baja profil ini yaitu :
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian dari masing-masing profil baja
2. Mahasiswa mampu mengerti dan mengenal karakteristik baja3. Mahasiswa mampu mngetahui keuntungan maupun kerugian dari
baja itu sendiri
C. SISTEMATIKA PENULISANSistematika penulisan makalah ini meliputi :BAB I PENDAHULUANPada bab ini saya membahas mengenai latar belakang, tujuan dan manfaat .BAB II TINJAUAN PUSTAKAPada bab ini saya membahas mengenai pengertian baja,macam-macam baja dalam konstruksi,mutu baja, pembahasan macam-macam baja profil.BAB III SISTEM SAMBUNGAN Bab ini membahas mengenai sistem sambungan pada konstruksi baja.
5
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Baja
Baja adalah logam pa duan dengan besi se bagai unsur dasar dan karbon s ebagai unsur paduan utamanya. Baja terbuat dari besi murni (ferum = fe) dicampur dengan zat mangan , fosfos dan belerang. Besi murni bersifat tima warnanya putih agak kebiru- biruan. Besi murni didapat dari bahan tambang yang berbentuk butir- butir besi/ biji – biji besi yang baik adalah yang beerkadar 60 %. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah d i s l okasi bergeser pada kisi kristal (crys t al l a tt i c e ) atom besi. Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah mangan
(m a nga n es e ), krom (chro m i um), van a d i um, dan t ungs t e n . Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (har d ness) dan kekuatan tariknya (t en s il e s t reng t h ), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (b r i tt le ) serta menurunkan keuletannya (duc ti li t y). Sedangkan baja profil itu sendiri adalah baja yang telah mengalami proses pembentukan menjadi suatu bentuk profil-profil tertentu sesuai dengan kebutuhan. Bentuk elemen baja sangat dipengaruhi oleh proses yang digunakan untuk membentuk baja tersebut. Sebagian besar baja dibentuk oleh proses hot-rolling (penggilingan dengan pemanasan) atau
cold-forming (pembentukan dengan pendinginan).
Penggilingan dengan pemanasan (hot-rolling) adalah proses pembentukan utama di mana bongkahan baja yang merah menyala secara besar-besaran digelindingkan di antara beberapa kelompok penggiling. Penampang melintang dari bongkahan yang ash biasanya dicetak dari baja yang baru dibuat dan biasanya berukuran sekitar 0,5 m x 0,5 m persegi, yang akibat
proses penggilingan ukuran penampang melintang dikurangi menjadi lebih kecil dan menjadi bentuk yang tepat dan khusus.
Batasan bentuk penampang melintang yang dihasilkan sangat besar dan masing- masing bentuk memerlukan penggilingan akhir tersendiri. Bentuk penampang melintang I dan H biasanya digunakan untuk elemen-elemen besar yang membentuk balok dan kolom pada rangka struktur.
Bentuk kanal dan siku cocok untuk elemen-elemen kecil seperti lapisan tumpuan sekunder dan sub-elemen pada rangka segitiga. Bentuk penampang persegi, bulat, dan persegi empat yang berlubang dihasilkan dalam batasan ukuran yang luas dan digunakan seperti halnya pelat datar dan batang solid dengan berbagai ketebalan. Perincian ukuran dan geometri yang dimiliki seluruh penampang standar didaftarkan dalam tabel penampang yang dibuat oleh pabrik baja.
Baja dalam teknik konstruksi bangunan gedung terdapat dalam bermacam-macam bentuk sebagai berikut :
1) Baja Pelat
Yaitu baja berupa pelat baik pelat lembaran maupun pelat strip dengan tebal antara 3 mm s.d 60 mm. Baja Pelat Lembaran terdapat dengan lebar antara 150 mm s.d 4300 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter. Sedangakan Baja Pelat Strip biasanya dengan lebar 600 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter.Permukaan baja pelat ada yang polos dan ada yang bermotif dalam berbagai bentuk motif. Namun
untuk keperluan konstruksi padaumumnya digunakan baja pelat yang polos rata dengan lebar dapat dipotong sendiri sesuai dengan kebutuhan.
2) Baja Profil
Yaitu baja berupa batangan (lonjoran) dengan penampang berprofil dengan bentuk tertentu dengan panjang pada umumnya 6 meter ( namun dapat dipesan di pabrik dengan panjang sampai 15 meter. Adapun bentuk-bentuk profil penampang baja dapat dilihat/dipelajari dalam buku
Daftar-Daftar Untuk Konstruksi Baja ( daftar baja lama ) dan Tabel Profil Konstruksi Baja ( daftar baja yang baru ).Dalam daftar baja lama terdapat profil INP, Kanal, DIN, DiE, DiR, DiL, ½INP, ½DIN, Profil T, Profil L ( baja siku sama kaki dan tidak sama kaki ),batang profil segi empat sama sisi, dan batang profil bulat, juga daftar paku keling, baut, dan las. Sedangkan daftar baja yang baru profil INP, DIN, DiE, DiR, DiL, ½INP, ½DIN, batang profil segi empat sama sisi, batang profil bulat, daftar paku keling, baut, dan las tidak ada, yang ada adalah : profil WF, Light Beam and Joists, H Bearing Piles, Structural Tees, Profil Kanal, Profil Siku ( sama kaki dan tidak sama kaki ), Daftar Faktor Tekuk (), Light Lip Channels, Light Channel, Hollow Structural Tubings ( profil tabung segiempat ), Circular Hollow Sections ( profil tabung bulat ), serta tabel-tabel pelengkap lainnya.
3) Baja Beton
Yaitu baja yang digunakan untuk penulangan / pembesian beton ( untuk konstruksi beton ). Pada umumnya berbentuk batangan / lonjoran dengan berbagai macam ukuran diameter, panjang 12 meter. Terdapat baja tulangan berpenampang bulat polos, juga baja tulangan yang diprofilkan
B. Mutu Baja
Material baja ringan (Light Steel) , mempunyai spesifikasi kekuatan lebih tinggi dari pada baja biasa.Spesifikasi minimum baja ringan yang dipakai (G550) adalah:1. Kekuatan Leleh Minimum : 550 MPa2. Tegangan Maksimum : 550 MPa3. Modulus Geser : 50.000 MPa4. Modulus Elastisitas : 20.000 MPa
Karena ketebalan profil baja ringan sangat tipis (yang beredar di Indonesia berkisar 0,5 sampai 1 mm), bahan baja yang harus dipakai adalah baja mutu tinggi atau biasa disebut High Tension
Steel, umumnya (standar) G550, artinya Yield Strength maupun Tension Strength dari baja tersebut minimal 550 MPa. (“minimal” tidak sama dengan “rata-rata” dengan kata lain sewaktu diuji tarik di laboratorium, tension strength-nya tidak boleh kurang dari550 MPa) Lapisan Anti Karat Di Indonesia lapisan anti karat yang umumnya dipakai adalah lapisan Z (Zinc) yang sering disebut Galvanis atau lapisan AZ (Aluminum dan Zinc). Masing-masing lapisan punya kelebihan maupun kekurangan sendiri.
Banyak orang salah mengerti bahwa bahan Aluminum Zinc lebih baik daripada Zinc (Galvanis), padahal yang menentukan adalah ketebalan lapisan yang dipakai, bukan jenisnya. Untuk mencapai taraf ketahanan yang relatif setara, ketebalan lapisan Zinc yang dipakai harus lebih tebal daripada Aluminum Zinc. Standar umum untuk bahan struktural (menanggung beban), ketebalan lapisan Aluminum Zinc tidak boleh kurang dari 150 gram/m2 (AZ 150) sedangkan untuk lapisan Zinc (Galvanis) tidak kurang dari 200 gram/m2 (Z 200). Sistem Pengaku / Bracing dan Murplat (Top Plate) Rangka atap baja ringan dibuat dari baja tipis, meskipun telah dibuat menjadi bentuk profil yang kokoh, kekuatannya tinggi tetapi kekakuannya lemah (dibanding balok kayu misalnya). Dengan kekakuan yang lemah, struktur rangka atap baja ringan harus dilengkapi dengan batang pengaku / bracing yang cukup. Banyak kasus rangka atap baja ringan yang roboh akibat kurangnya batang pengaku/bracing ini. Batang pengaku / bracing yang harus dipasang terdiri dari: - Bottom Chord Bracing, pengaku pada batang bawah - Lateral Tie, pengaku batang (web) tekan - Diagonal Web Bracing (ikatan angin), untuk meneruskan gaya dari lateral tie - Top Chord Bracing, pengaku batang atas, biasanya berupa reng - Strapbrace®, hanya dipasang untuk atap dengan bentang besar atau bangunan yang panjang Peraturan bangunan (building code) baik di Jepang, Amerika, Australia bahkan Malaysia pun mewajibkan pemasangan bracing secara lengkap. Kita juga memerlukan top plate (murplat) untuk menjamin kesatuan rangka atap dan yang diikat dengan dynabolt ke ring balok tumpuan
C. MACAM-MACAM PROFIL BAJA
1.Baja Profil L Atau Baja Siku
Baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P Siku sama kaki)
profil berpenampang L yang dihasilkan dari proses canai panas (hot rolling mill)
Bj P siku sama kaki memiliki bentuk sebagai berikut:− Lebar kedua kakinya sama (A)− Tebal kedua kaki sama (t)
KelurusanPenyimpangan kelurusan atau kelengkungan yang diizinkan pada Gambar 3 adalah q dan besarnya maks 0,3% dari panjang nominal L.
Keterangan gambar:A adalah lebar kaki;q adalah penyimpangan kelurusan.
Gambar 3 Penyimpangan kelurusanSifat tampak
No. Lebar Kaki (A)
Toleransi Kesikuan (“T”)
1.
2.
3.
4.
5.
25 s/d 50
60 s/d 75
80 s/d 100
120 s/d 150
151 s/d 200
1
1,8
2,3
3,3
5
TABEL BAJA L
Permukaan Bj P siku sama kaki tidak boleh ada lipatan, gelombang, cerna yang dalam danhanya boleh berkarat ringan atau cacat lainnya yang tidak merugikan pada penggunaanakhir.
Dimensi dan toleransi
a. Panjang
Ukuran panjang nominal adalah 6 m, 9 m dan 12 m adapun toleransinya seperti Tabel 2.
Tabel 2 Ukuran panjang dan toleransiNo. Ukuran Panjang Toleransi
1.
2.
s/d 6 m
diatas 6 m
+40 mm
Setiap pertambahan panjang 1 m maka dari nilai toleransi positif tersebut di tambah 5
mm.
b. Berat
Toleransi berat per kelompok Bj P siku sama kaki seperti Tabel 3.
Tabel 3 Toleransi berat perkelompokNo. Tebal Kaki “t”
(mm) Toleransi Berat (%)
1.
2.
s/d 10
diatas 10
±5
±4
CATATANa. Kelompok harus terdiri dari ukuran yang sama.b. Jumlah batang dalam tiap kelompok minimum 10.c. Berat tiap kelompok minimum 1 (satu) ton.Penampang
a. Standar ukuran penampang Ukuran nominal luas penampang, berat permeter panjang batang dan karakteristik penampang Bj P siku sama kaki pada Gambar 4 ditetapkan adalah seperti pada Tabel 3.b. Toleransi Toleransi ukuran penampang berdasarkan pada Gambar 4 adalah seperti Tabel 4.
Kegunaan Baja Siku Dalam Konstruksi
Baja L sering di gunakan untuk SPANT , yaitu untuk memikul baja profil C (Gording). Selain itu biasanya baja ini digunakan untuk;
Baja siku biasanya digunakan sebaga penopang suatu struktur, membentuk rangka utama ataupun sekunder. Kalau di rumah, biasanya dipakai sebagai pembatas atap. jarang sekali digunakan dalam pembuatan rumah, biasanya dipakai dalam membuat struktur penyimpanan yang portable maupun semi portable. Bisa juga dipakai sebagai bahan pembuat rangka mesin berukuran besar.
2. Baja C
Penggunaan UNP hampir sama dengan WF, kecuali untuk kolom jarang digunakan karena relatif lebih mudah mengalami tekuk.
Istilah lain: Kanal U, U-channel, Profil U
DETAIL KONSTRUKSI BAJA C
Baja profil c adalah salah satu komponen rangka atap baja pada bangunan, yang di gunakan sebagai pengganti kayu, kokoh,dan penggunaannya sebagai alternatif konstruksi kayu telah terbukti dan lebih presisi dan tidak berubah bentuk.sehingga konstruksinya lebih kuat dan tahan lama. Baja terbuat dari besi murni ( ferum = fe ) dicampur dengan zat mangan , fosfos dan belerang. Besi murni
bersifat tima warnanya putih agak kebiru- biruan. Besi murni didapat dari bahan tambang yang berbentuk butir- butir besi/ biji – biji besi yang baik adalah yang beerkadar 60 %. besi kasar didapat dari pengolahan dapur tinggi pabrik. Dari besi kasar diperlukan pemebersihan selanjutnya sehingga menjadi baja konstruksi .
Baja pada dasarnya ialah besi (Fe) dengan tambahan unsur Karbon ( C ) sampai dengan 1.67% (maksimal). Bila kadar unsur karbon ( C) lebih dari 1.67%, maka material tersebut biasanya disebut sebagai besi cor (Cast Iron).
Makin tinggi kadar karbon dalam baja, maka akan mengakibatkan hal- hal sbb:
Kuat leleh dan kuat tarik baja kan naik, Keliatan / elongasi baja berkurang, Semaki n sukar dilas.
Oleh karena itu adalah penting agar kita dapat menekan kandungan karbon pada kadar serendah mungkin untuk dapat mengantisipasi berkurangnya keliatan dan sifat sulit dilas diatas, tetapi sifat kuat leleh dan kuat tariknya tetap tinggi. Penambahan unsur – unsusr ini dikombinasikan dengan proses heat treatment akan menghasilkan kuat tekan yang lebih tinggi, tetapi keuletan dan keliatan, dan kemampuan khusus lainnya tetap baik. Unsur – unsur tersebut antara lain: Mangaan (Mn), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Nikel (Ni) dan tembaga (Cu). Tetapi proporsional pertambahan kekuatannya tidak sebesar karbon. Pertambahan kekuatannya semata –mata karena unsur tersebut memperbaiki struktur mikro baja.
Profil C ini adalah profil yang umum ada di pasaran. Bentuknya yang simple menjadikan profil C ini memudahkan para aplikator untuk memasang di lapangan dan mudah untuk memodifikasinya.
Profil C yang beredar di pasaran ada beraneka macam mulai dari ketebalan 0,65 mm, 0.75 mm dan 1 mm. dengan panjang antara 6 meter sampai 9 meter.Koneksi pada profil C ini biasanya menggunakan self drilling screw yang bisa langsung mengunci tanpa harus menggunakan mur.
kelebihan dan kekurangan profil c kelebihan Dengan perbandingan penampang melintang 75 mm x 40 mm
maka si Profil C ini memanfaatkan Inertia nya untuk
menahan momen lentur karena gaya dari atas (dengan syarat bagian tingginya berdiri).
Memiliki banyak profil-an / tekukan sehingga memiliki kekakuan yang tinggi
Fleksible dalam pemasangan ( dari bentuknya yang cenderung persegi sehingga mudah untuk disambung, baik back to back maupun system box).
Menggunakan sambungan joint yang memakai self drilling screw sehingga mudah dalam pemasangannya.
Kekurangan Butuh banyak self drilling screw untuk membentuk kuda-
kuda. Sambungan antar frame kuda-kuda dengan web
pengisinya menggunakan system back to back sehingga arah garis kerja gaya tidak satu sumbu ( menimbulkan momen puntir ).
Sambungan (joint) cenderung berkelakuan kaku karena setiap joint menggunakan lebih dari.
screw, dimana untuk rangka atap ringan perilaku dari joint dianggap tidak terjadi momen yang akan timbul bila sambungan pada joint ternyata sambungan kaku
Karakteristik baja profil c
Anti karat
Kuat dan tahan lama
Menghasilkan beban yang berat dalam sebuah sko(struktur dan konstruksi)
Bentuk fisik dari baja ini menyerupai abjad c. Sehingga di sebut baja profil c
Keuntungan dan Kerugian
Lebih kuat dan tahan lama.
Tahan terhadap kebakaran.
Harganya mahal.
Mudah menghantarkan panas.
Susah di dapat.
3. Wide Flange (WF) Atau Baja I
WF biasa digunakan untuk : balok, kolom, tiang pancang, top & bottom chord member pada truss, composite beam atau column,
kantilever kanopi, dll.
Istilah lain: IWF, WF, H-Beam, UB, UC, balok H, balok I, balok W.
GAMBAR KONSTRUKSI BAJA I
Sistem sambungan baut baja I .
4. Profil Z:
Keterangan untuk profil Z ini
hampir sama dengan profil S,tapi di
sini joint dari web dengan frame
menggunakan Selfdrilling screw. Dan
bahan pembentuknya umunya berupa
galvanize. Dan pada profile Z ini masih muncul momen puntir
karenadari garis kerja gaya yang tidak tepat pada sumbu berat
profile Z.
BAB III BAJA RINGAN
Pengertian Baja Ringan
Berbeda dengan baja konvensional, baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara baja konvensional. Baja ringan ini termasuk jenis baja yang dibentuk setelah dingin (cold form steel).Rangka atap baja ringan adalah rangka untuk atap rumah atau disebut kuda kuda yang terbuat dari baja sebagai pengganti rangka atap konvensional yang terbuat dari kayu. Sudah bukan menjadi rahasia lagi apabila akhir akhir ini material kayu semakin sulit didapat, dan kualitasnya pun sudah semakin buruk.Rangka atap baja ringan untuk rumah mulai mencuat akhir akhir ini. Baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara dengan baja konvensional. Rangka atap baja ringan dibuat untuk memudahkan perakitan dan konstruksi. Meskipun tipis baja ringan mempunyai derajat kekuatan tarik 550 mpa, sementara baja biasa / konvensional sekitar 300 mpa.Kekuatan tarik dan tegangan ini untuk penggantian bentuknya yang tipis.
Di Indonesia ketebalan baja ringan berkisar dari 0,4 – 1 mm. Baja ringan adalah komponen struktur yang terbuat dari beberapa unsur metal dan memiliki berat yang relatif ringan bila dibandingkan dengan baja konvensional. Maka disebutlah sebagai baja ringan. Meskipun ringan tapi kuat, lihat saja yang dibanderol dengan lumayan jika dibandingkan dengan baja konvensional yang memiliki Fy = 550 Mpa & Modulus geser: 80.000 MpaFy antara 250 Mpa – 400 Mpa.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN RANGKA BAJA RINGAN
a. Kelebihannya :
1. Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban
yangharus ditanggung oleh struktur dibawahnya lebih rendah.
2. Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-combustible).
3. Konsumen tidak perlu khawatir baja ringan dimakan rayap.
4. Karena sifat materialnya ringan dan mudah dirakit, bila
dibandingkanrangka kayu pada luasan yang sama, pemasangan
kerangka atap bajaringan dilapangan relative lebih cepat.
5. Baja ringan nyaris tidak mempunyai nilai muai susut.
b. Kekurangannya :
1. Rangka baja ringan tidak dapat di ekspos seperti kayu, system
rangkanya yang berbentuk seperti jarring kurang menarikbila tanpa
penutup/plafon.
2. Karena strukturnya yang seperti jarring ini maka bila ada salah
satubagian struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya.
3. Baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dandibentuk
berbagai profil. Pada konstruksi atap yang berbentuk bundarakan lebih
mudah bila konstruksinya menggunakan rangka kayu.
4. Anti rayap – Jangka panjang. Hal yang paling mencolok dari sifat
material baja ringan ini yang antirayap,sesuatu yang acapkali dikeluhkan
pengguna material kayu, apalagi bilamanakayu yang digunakan hanyalah
kayu kualitas kelas II. Bila kayu terayapiberpotensi untuk kerpos dan
mengurangi kekuatan menopang atap diatasnya.
5. Tahan cuaca dan api. Selain antirayap, material baja ringan
memiliki ketahanan yang lebihterhadap air hujan maupun terpaan terik
matahari. Seringkali, material kayu lebihmudah rusak karena sering terkena
air meski hanya sekadar tempias ataukarena terpaan panas matahari. Kalau
sudah demikian, kekuatan kayu punrontok, lapuk, atau malah membusuk.
Salah satu sifat baja ringan adalah tahanapi. Artinya, material ini tidak akan
merambatkan api tatkala terjadi kebakaran.Memang salah satu sifat baja
adalah kekuatannya baja akan berkurangapabila terkena panas yang
berlebihan. Namun, dalam baja ringan terdapatsistem proteksi khusus yang
disebut fire resistance yakni rakitan sistem strukturuntuk membatasi
penyebaran api pada suatu daerah atau kemampuan untuksecara menerus
berperan menahan struktur ketika terpapar api.
6. Garansi. Perlu di pahami bahwa rangka atap baja ringan
memiliki garansidesain, material ataupun pemasangan. Karena hal-hal
tersebut yang menjadiacuan baik atau tidaknya kualitas rangka tersebut
selama berjalannya waktu.Karena itu pastikan aplikator rangka atap baja
ringan tersebut memiliki komitmenakan hal tersebut, misalnya bagaimana
profil perusahaan yang mumpuni untukjangka waktu garansi yang
diberikan.
7. Investasi jangka panjang. Rumah anda bisa dikatakan adalah
investasi bagi anda dan keluarga,sehingga anda harus bisa waspada terhadap
hal-hal yang membuat investasianda terjaga. Dengan potensi kerugian yang
mungkin di alami dari kegagalanstruktur rangka atap anda maka sudah
semestinya anda memberi perhatianterhadap hal ini. Dengan menggunakan
rangka atap baja ringan yang benarmaka anda bisa menjaga berjalannya
investasi rumah anda tersebut.Rumah yang menggunakan material baja
ringan juga memiliki strukturyang lebih kuat dan ringan, sehingga secara
struktur lebih memberi rasa aman. Bobotnya yang ringan dibandingkan
dengan kayu, membuat beban yang harusditanggung oleh struktur di
bawahnya pun menjadi lebih rendah.Selain itu, bajaringan juga tidak
memiliki nilai muai susut sebagaimana material kayu.Dengan keunggulan
tersebut, baja ringan yang semula dianggap lebihmahal pada kenyataannya
lebih efisien dan ekonomis. Biaya pemeliharaan lebihkecil dan memiliki
daya tahan lebih lama karena tidak terkena rayap dan tidaklapuk sehingga
masa waktu manfaatnya menjadi lebih lama.
Fungsi struktur merupakan faktor utama dalam penentuan konfigurasi
struktur. Berdasarkan konfigurasi struktur dan beban rencana, setiap elemen
atau komponen dipilih untuk menyangga dan menyalurkan beban pada
keseluruhan struktur dengan baik. Batang baja dipilih sesuai standar yang
ditentukan oleh AmericanInstituteof Steel Construction (AISC) juga
diberikan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM).
Pengelasan memungkinkan penggabungan plat dan/atau profil lain untuk
mendapatkan suatu profil yang dibutuhkanoleh perencana atau arsitek.
Penampang yang dibuat dengan penggilingan panas, seperti
diperlihatkan pada Gambar 6.4. Penampang yang paling banyak dipakai
ialah profil sayap lebar (wide-flange) [Gambar6.4(a)] yang dibentuk
dengan penggilingan panas dalam pabrik baja. Ukuran profil sayap lebar
ditunjukkan oleh tinggi nominal dan berat per kaki(ft), sepertiW18X97
mempunyai tinggi 18 in (menurut AISC Manual tinggi sesungguhnya =
18,59in) dan berat 97 pon perkaki. (Dalam satuan SI, penampang W18 X
97 disebut sebagai W 460x142 yang tingginya 460 mm dan massanya 142
kg/m).
Balok Standar Amerika [Gambar6.4(b)] yang biasanya disebut balokI
memiliki sayap (flange) yang pendek dan meruncing, serta badan yang
tebal dibanding dengan profil sayap lebar. Balok I jarang dipakai dewasa ini
karena bahan yang berlebihan pada badannya dan kekakuan lateralnya
relative kecil (akibat sayap yang pendek). Kanal [Gambar 6.4(c)]dan siku
[Gambar6.4(d)] sering dipakai baik secara tersendiri atau digabungkan
dengan penampang lain. Kanal misalnya ditunjukkan dengan
C12X20,7 ,yang berarti tingginya1.2in dan beratnya20,7ponperkaki. Siku
di identifikasi oleh panjang kaki (yang panjang ditulis lebih dahulu) dan
tebalnya, seperti ,L6X4 X 3Profil T structural [Gambar6.4(e)] dibuat
dengan membelah dua profil sayap lebar atau balok I dan biasanya
digunakan sebagai batang pada rangka batang (truss) . Profil T misaInya
diidentifikasi sebagai WT5X44 dengan 5 adalah tinggi nominal dan 44
adalah berat perkaki ; profil T ini didapat dari W10X88, Penampangpipa
[Gambar6.4(f)] dibedakan atas “standar”, “sangatkuat” , dan “dua kali
sangat kuat” sesuaidengan tebalnya dan juga dibedakan
atas diameternya; misalnya, diameter 10in- dua kali sangat kuat
menunjukkan. Ukuran pipa tertentu. Boksstruktural [Gambar6.4(g)]
dipakai bila dibutuhkan penampilan arsitektur yang menarik dengan baja
ekspos.Boks ditunjukkan dengan dimensi luar dan tebalnya, seperti boks
struktural8 X 6 X 1/4.
Berbeda dengan baja konvensional, baja ringan merupakan baja mutu
tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsisetara
baja konvensional.Bajaringan ini termasuk jenis baja yangdibentuk setelah
dingin (cold form steel).Meskipun tipis baja ringan mempunyai derajat
kekuatan tarik 550 mpa,sementara baja biasa / konvensional sekitar 300
mpa.Kekuatan tarik dantegangan ini untuk penggantian bentuknya yang
tipis.Di Indonesia ketebalan baja ringan berkisar dari 0,4 – 1 mm.Baja
ringan adalah komponen struktur yang terbuat dari beberapa unsure metal
dan memiliki berat yang relatif ringan bila dibandingkan dengan
bajakonvensional. Maka disebutlah sebagai baja ringan. Meskipun ringan
tapikuat, lihat saja yang dibanderol dengan lumayan jika
dibandingkandengan baja konvensional yang memiliki Fy = 550 Mpa &
Modulus geser: 80.000 MpaFy antara 250 Mpa – 400 Mpa.
BAHAN PEMBENTUK BAJA RINGAN
1. Zincalum :
Plat baja yang dilapisi alloy antara Zinc 43.5%Alumunium 55% dan
alloy silicon 1.5%
Zincalum ini adalah lapisan anti karat yang tahan terhadap korosi air
garam
tetapi lemah terhadap semen.
- zincalumAZ 100 berarti baja ringan yang memiliki kadar lapisan 100
gr/m2
- zincalumAZ 150 cocok digunakan pada struktur kuda-kuda truss,
karena
tidak berhubungan langsung dengan udara luar.
- zincalumAZ 200 cocok digunakan sebagai bahan genteng metal yang
selalu berhubungan dengan panas dan hujan.
Catatan: Sebenarnya zincalum ini adalah paten punya bluescope
lysaght,
sedangkan yang produk local yang memiliki bahan penyusun sama
dengan
zincalum diberi nama galvalum.
2. Galvanize :
gslvanize plat baja yang dilapisi bahan Zinc/ seng biar ga seperti
shampoo anti
ketombe. Lapisan galvanize ini diklaim mampu melindungi baja dari
gerogotan
karat maupun air semen, tapi lemah terhadap air garam.
- Galvanize Z180 berarti kadar lapisan seng sebesar 180 gr/m2.
3.Magnesium
Yang ketiga ini agak kurang begitu kenal, tapi konon kabarnya dengan
campuran
magnesium akan lebih tahan terhadap bahan 2 kimia
Material baja ringan (Light Steel) , mempunyai spesifikasi
kekuatan lebih tinggidari pada baja biasa.Spesifikasi minimum baja
ringan yang dipakai (G550) adalah:
1. Kekuatan Leleh Minimum : 550 MPa
2. Tegangan Maksimum : 550 MPa
3. Modulus Geser : 50.000 MPa
4. Modulus Elastisitas : 20.000 MPa
Karena ketebalan profil baja ringan sangat tipis (yang beredar
diIndonesia berkisar 0,5 sampai 1 mm), bahan baja yang harus dipakai
adalahbaja mutu tinggi atau biasa disebut High Tension Steel,
umumnya (standar)G550, artinya Yield Strength maupun Tension
Strength dari baja tersebutminimal 550 MPa. (“minimal” tidak sama
dengan “rata-rata” dengan kata lainsewaktu diuji tarik di laboratorium,
tension strength-nya tidak boleh kurang dari550 MPa) Lapisan Anti
Karat Di Indonesia lapisan anti karat yang umumnyadipakai adalah
lapisan Z (Zinc) yang sering disebut Galvanis atau lapisan
AZ(Aluminum dan Zinc).Masing-masing lapisan punya kelebihan
maupunkekurangan sendiri.Banyak orang salah mengerti bahwa bahan
Aluminum Zinc lebih baikdaripada Zinc (Galvanis), padahal yang
menentukan adalah ketebalan lapisanyang dipakai, bukan
jenisnya.Untuk mencapai taraf ketahanan yang relative setara,
ketebalan lapisan Zinc yang dipakai harus lebih tebal daripada
AluminumZinc. Standar umum untuk bahan struktural (menanggung
beban), ketebalanlapisan Aluminum Zinc tidak boleh kurang dari 150
gram/m2 (AZ 150) sedangkan
untuk lapisan Zinc (Galvanis) tidak kurang dari 200 gram/m2 (Z 200).
SistemPengaku / Bracing dan Murplat (Top Plate) Rangka atap baja
ringan dibuat daribaja tipis, meskipun telah dibuat menjadi bentuk
profil yang kokoh, kekuatannyatinggi tetapi kekakuannya lemah
(dibanding balok kayu misalnya).Dengankekakuan yang lemah,
struktur rangka atap baja ringan harus dilengkapi denganbatang
pengaku / bracing yang cukup.Banyak kasus rangka atap baja
ringanyang roboh akibat kurangnya batang pengaku/bracing ini.
Batang pengaku /bracing yang harus dipasang terdiri dari: - Bottom
Chord Bracing, pengaku pada
batang bawah - Lateral Tie, pengaku batang (web) tekan - Diagonal
Web Bracing(ikatan angin), untuk meneruskan gaya dari lateral tie -
Top Chord Bracing,pengaku batang atas, biasanya berupa reng -
StrapbraceR, hanya dipasanguntuk atap dengan bentang besar atau
bangunan yang panjang Peraturanbangunan (building code) baik di
Jepang, Amerika, Australia bahkan Malaysiapun mewajibkan
pemasangan bracing secara lengkap. Kita juga memerlukan topplate
(murplat) untuk menjamin kesatuan rangka atap dan yang diikat
dengandynabolt ke ring balok tumpuan.Alat Sambung Self Drilling
Screw dan Pemasangannya Salah satu bagianterpenting dari struktur
rangka atap baja ringan adalah alat sambung, yangbiasanya berupa
Self Drilling Screw (SDS), atau sekrup dengan ujung penembusbaja
tanpa mur. Untuk baja tipis, SDS yang dipakai harus jenis khusus
dengan
alur yang kasar, dan adanya ruang di bawah kepala baut. Alur yang
kasar akanmembuat baja tipis tersusun di antara alur (bukan dirusak
oleh alur), sehinggaSDS mampu memikul beban yang besar di
sambungan.Hal lain yang juga penting adalah bahwa pemasangan
SDS harus
memakai alat khusus berupa screw driver yang dilengkapi dengan
kontrol torsi.Tanpa adanya kontrol torsi, SDS beresiko kehilangan
fungsinya karena aus(overtighten), di mana keadaan ini amat
berbahaya. Pada rangka atap kayu,kalau satu kuda-kuda mengalami
‘kegagalan’, hanya kuda-kuda tersebut yangroboh, sedangkan rangka
atap baja ringan mempunyai tendensi untuk robohsecara keseluruhan
mengingat bahan baja tidak mudah patah / putus sepertikayu.
Referensi: a. Australian Standard 1397:2001 Table 2.2
“MechanicalProperty Requirements for Structural Grades” b.
Japanaese Industrial StandardG 3302 Table 7.8 “Yield Point, Tensile
Strength, Elongation and Non-Aging (coldrolledbase metal used)” c.
American Society for Testing and Materials – ASTMStandard
A1003 / A1003M-05 Table 1 “Coating Weight [Mass]
Requirements(Metallic Coatings)” d. JKR-Malaysia 20600-0022-2001
“Specification for Pre-Fabricated Cold-Formed Steel Roof Trusses”
Macam-macam baja ringan profil c
1. Sakura Truss Kanal C
Keterangan Singkat:
Sakura Truss Kanal C berfungsi sebagai salah satu komponen rangka atap rumah baja ringan. Dengan lapisan zincalume tinted blue, profil baja ringan ini terlihat lebih menarik. SakuraTruss Kanal C tersedia dengan 2 pilihan ketebalan profil baja: 1 mm dan 0,75 mm.
Karang Pilang Truss Profil C - 65 mm
2. Keterangan Singkat:
Karang Pilang Truss Profil C - 65 mm ringan dan sangat kokoh, penggunaan baja ringan sebagai alternatif konstruksi kayu telah terbukti lebih presisi dan tidak berubah bentuk. Sehingga biaya konstruksi lebih hemat dan bebas biaya pemeliharaan.
3. SteelTruss Profil C-71
Keterangan Singkat: SteelTruss Profil C-71 adalah sistem rangka atap kuda-kuda baja ringan produksi Alsun Indonesia yang terbukti kuat dan tahan lama. perancangan dan analisis beban struktur lebih terperinci dengan dukungan engineering software - FrameCADPro. Hasilnya: gambar struktur rangka atap yang detail, laporan penggunaan material yang tepat, dan gambar kerja cara pemasangan yang terperinci.
4. Karang Pilang Truss Profil C - 75 mm
Keterangan Singkat:
Karang Pilang Truss Profil C - 75 mm memiliki kekuatan tensile yang lebih kuat dibandingkan dengan baja ringan lainn sehingga lebih kuat. Pemasangan rangka atap baja ringan karang pilang truss dapat digunakan untuk full truss maupun dengan kombinasi kuda-kuda dan gording dari bahan lain, misalnya baja, beton cor, kayu, dll.
Konstruksi Baja Ringan Profil C
5. Profil v baja ringan
Profil kanal V ini adalah profil pendukung pada kosntruksi kuda-kuda baja ringan,ia diperlukan tambahan sebagai tempat kedudukan atap nantinya, profil atau penampangnya berbentuk "omega"
gambar di atas ini adalah gambar penampang batten/reng dimana nantinya genteng akan ditempatkan di atasnya, batten/reng ini juga akan dipergunakan sebagai ikatan angin (windbrace/crossbrace), dan batang pengaku lainnya.
Bahan yang dipakai pada konstruksi baja ringan ini umumnya memiliki ketebalan 0.75mm hingga 1.00 mm pada batang utama kuda-kuda konstruksi, sedang pada
batten/reng ketebalan yang digunakan mulai 0.40 hingga 0.60mm .
tinggi profil/penampang juga bervariasi mulai dari 70mm hingga 100mm, dan pada batten/reng tinggi mulai 31mm hingga 60mm agar bisa disesuaikan dengan kekuatan dan harga yang ekonomis.
BAB IV Sistem Sambungan baja
Sambungan dalam struktur baja merupakan bagian yang penting yang harus diperhitungkan secara cermat dalam perencanaannya, karena kegagalan pada struktur sambungan dapat mengakibatkan kegagalan pada keseluruhan struktur. Pada prinsipnya, struktur sambungan diperlukan apabila:
a) Batang standar tidak cukup panjang
b) Sambungan yang dibuat untuk menyalurkan gaya dari yang satu ke bagian yang lainnya, misalnya pada sambungan antara balok dan kolom
c) Sambungan pada struktur rangka batang, dimana batang – batang penyusun saling membentuk keseimbangan pada satu titik
d) Pada tempat dimana terdapat perubahan dimensi penampang lintang batang, akibat perubahan besarnya gaya batang
Sambungan terdiri dari komponen sambungan (pelat pengisi, pelat buhul, pelat pendukung, dan pelat penyambung) dan alat penyambung (baut pengencang dan las). Adapun perencanaan sambungan struktur baja harus memenuhi syarat – syarat yang harus diperhatikan, seperti :
a. Kuat, aman dan ekonomisb. Mudah dilaksanakan, baik saat pabrikasi maupun saat pemasanganc. Sebaiknya dihindari pemasangan beberapa alat sambung yang
berbeda pada satu titik sambungan, dikarenakan kekakuan yang berbeda dari berbagai macam alat sambung
d. Gaya dalam yang dialurkan berada dalam keseimbangan dengan gaya – gaya yang bekerja pada sambungane. Deformasi pada sambungan masih berada dalam batas kapasitas deformasi sambungan
f. Sambungan dan komponen yang berdekatan harus mampu memikul gaya –gaya yang bekerja padanya (Padosbajayo, 1994)
Pada struktur rangka batang, sambungan diperlukan pada joint – joint pertemuan antar batang. Komponen struktur yang menyalurkan gaya – gaya pada sambungan, sumbu netralnya harus direncanakan untuk bertemu pada satu titik. Bila terdapat eksentrisitas pada sambungan, komponen struktur dan sambungannya harus dapat memikul momen yang diakibatkannya.
a. Macam-Macam Alat Sambung Baja
Berdasarkan sifat sambungannya ,sambungan dapat diklasifikasikan menjadi sambungan kaku , sambungan semi kaku , dan sambungan sendi. Sedangkan berdasarkan jenis alat penyambungannya, sambungan baja dapat dibedakan menjadi sambungan baut dan sambungan las (SNI 2002).
a. Paku kelingb. Bautc. Las
BautPemakaian baut diperlukan bila:o Tidak cukup tempat untuk pekerjaan paku kelingo Jumlah plat yang akan disambung> 5d (d diameter baut)o Dipergunakan untuk pegangan sementara
Konstruksi yang dapat dibongkar pasang
1. Sambungan Paku Keling Sambungan paku keling dipergunakan pada konstruksi yang tetap, berarti tidak dapt dibongkar pasang.Jumlah tebal pelat yang akan disambung tidak boleh>6d ( diameter paku keling).Beberapa bentuk kepala paku keling:Paku yang dipergunakan pada tiap pertemuan minimal menggunakan 2
paku dan maksimal 5 paku dalam satu baris.Penempatan paku pada plat ialah:
Jarak dari tepi plat el Las lumer : - Las tumpul dan Las sudut
2. Sambungan Baut
Jenis baut yang biasa digunakan di Indonesia adalah baut hitam dan baut mutu tinggi. Menurut SNI 2002, sambungan baut berdasarkan tipe keruntuhannya dapat direncanakan sebagai :
a. Sambungan tipe tumpu, adalah sambungan yang dibuat dengan menggunakan baut yang dikencangkan dengan tangan atau baut mutu tinggi yang dikencangan untuk menimbulkan gaya tarik minimum yang disyaratkan, yang kuat rencananya dialurkan oleh gaya geser pada baut dan tumpuan pada bagian – bagian yang disambungankan
b. Sambungan tipe friksi, adalah sambungan yang dibuat dengan menggunakan baut mutu tinggi yang dikencangkan untuk menimbulkan tarikan baut minimum yang disyaratkan sedemikian rupa sehingga gaya – gaya geser rencana disalurkan melalui jepitan yang bekerja dalam bidang kontak
Pengurangan Luas Akibat Lubang Baut
Untuk keperluan pemasangan baut, maka profil baja perlu dilubangi. Lubang – lubang tersebut bagi profil baja merupakan suatu perlemahan yang harus diperhitungkan dalam perencanaan. Adapun besarnya luas tampang netto (An) suatu profil baja yang berlubang,
menurut SNI 2002 dapat dihitung dengan rumus berikut :
g
hg
S
Gambar 2.15. Sambungan Baut Zig – Zag
hn = hg –
dengan d adalah diameter lubang baut, dengan ketentuan :
a) d > db + 2 mm, untuk db < 24 mm b) d < db + 3 mm, untuk db >
24 mmdb adalah diameter nominal baut
Untuk penampang seperti siku dengan lubang pada satu kaki, nilai g diambil sebagai jumlah jarak tepi ke tiap lubang, dikurangi tebal kaki.
Luas tampang netto An = hn . t, dengan nilai hn dipilih dari
irisan penampang yang menghasilkan pengurangan luas yang maksimum, hn = h – d1, d1 > d2 dan t adalah tebal plat.
Alub ≤ 15 % Ag
Yang perlu diperhatikan dalam sambungan baut adalah bahwa dalam suatu potongan, jumlah luas lubang tidak boleh lebih dari 15% dari luas penampang utuh.
3.2 Tata Letak Baut
Jarak antar pusat lubang baut tidak boleh kurang dari 3 kali diameter nominal baut. Sedangkan jarak minimum dari pusat baut ke tepi pelat atau pelat sayap profil tidak boleh kurang 1,5 kali diameter
nominal baut (SNI 2002)Pemasangan baut dilakukan pada sumbu berat profil,
sehingga tidak menimbulkan momen pada struktur. Apabila pemasangan baut tidak terdapat pada satu baris, maka harus diatur sehingga menghasilkan momen yang minimal.
3.3 Kekuatan Baut
a) Baut dalam geser → lihat gambar 2.17
Kuat geser rencana dari satu baut dihitung sebagai berikut :
Tunggal → Vd = Ab . τb = Ab . 0,6 . σb ; τb = 0,6 . σb
Ganda → Vd = 2 . Ab . τb = 1,2 . Ab . σb
dengan Ab adalah luas bruto penampang baut pada daerah tak berulir
σb adalah tegangan baut.
t1 t2 t1 t t2
Tunggal ganda
b) Baut yang memikul gaya tarik
Kuat tarik rencana satu baut dihitung sebagai berikut : Td = Ab .
σtdengan Ab adalah luas bruto penampang baut pada daerah tak
berulir
σt = σb adalah tegangan baut.
t1
t t2
t1 < t2
Tunggal t1 < t2 < t
ganda
c) Kuat TumpuApabila persyaratan tentang tata letak baut terpenuhi, dan ada lebih dari satu baut dalam arah kerja gaya, maka kuat rencana tumpu dapat dihitung sebagai berikut :
Rd = d .tp .σds ; σds → 1,2 σpr →1,5d ≤ s < 2d (antar
baut)
→ 1,5 σpr → s1 ≥ 2d (baut ke tepi)
dengan d adalah diameter nominal baut
tp adalah tebal plat ; yang terkecil antara ti dan t2 atau t dan (ti + t2)
σpr adalah tegangan profil.
3. Sambungan Las
Selain menggunakan alat sambung baut, baja dapat pula disambungkan dengan menggunakan las. Alat sambung las ini cukup banyak digunakan, karena mudah dalam penggunaannya, serta tidak memerlukan perlubangan baja, sehingga kekuatan baja tidak berkurang. Perencanaan alat sambung las ini meliput i penentuan tebal dan panjang las.4.2. Tebal Las
Penentuan tebal las didasarkan pada dimensi profil bajayang disambungkan. Tebal las (a) harus memenuhi
ketentuan di bawah ini :
Tabel 2.4 Ukuran Minimum Las Sudut (Sumber : SNI 2002)
Tebal bagian paling tebal, t (mm)
Tebal minimum las sudut, tw (mm)
t ≤ 7 3
7 < t ≤ 10 4
10 < t ≤ 15 5
15 < t 6
4.3 Panjang LasPengertian panjang las meliputi dua pengertian, yaitu panjang
las total (L) dan panjang las netto (Ln). Panjang total adalah
panjang yang sebenarnya dari sambungan las tersebut
Sedangkan yang dimaksud dengan panjang netto adalah panjang yang diperhitungkan kekuatannya sebagai struktur las, berupa panjang las total yangdireduksi. Pengurangan panjang ini diakibatkan oleh adanya perlemahan las pada saat pelaksanaan. Menurut SNI 2002, didefinisikan :
Ln = L – 3a
Sedangkan struktur las harus memenuhi syarat panjang netto
antara 10 sampai 40 kali tebal las, atau 10a≤ L n ≤ 40a.
4.4 Luas Penampang (A)Luas penampang las adalah perkalian antara panjang las netto
(Ln) dan bidang geser las (a). Menurut SNI 2002, luas penampang las
ini harus lebih besar atau sama dengan dari pembagian antara gaya yang bekerja (P) dan tegangan geser (τa).
A = Ln . a ≥
4.5 Castella BeamProfil Castella ini merupakan profil IWF standard yang bagian
badan nya di potong sedemikian rupa. Dapat dilihat pada gambar 2.20, dua bagian balok IWF yang dipotong pada bagian tengahnya dilas bersama – sama, sehingga membentuk 1,5 D dari Balok IWF yang dibentuk.
Peningkatan biaya atas fabrikasi pemotongan dan terjadi pengurangan berat dibandingkan dengan balok solid IWF . Balok castella dapat digunakan pada rentang yang panjang, seperti pada atap.
Void pada bagian badan balok ini berguna untuk pemasanngan instalasi listrik serta untuk saluran AC pada gedung. Sehingga sangat ekonomis bila menggunakan balok castella (The Construction of Building, Wiley Blackwell jilid 4)
Balok castella yang biasa digunakan dalam pembangunan bangunan dan sejenisnya, dari tipe umum memiliki web antara dua flens, di mana web tidak kontinyu tetapi biasanya heksagonal lubang di dalamnya. secara tradisional terbuat dari standard universal IWF. balok IWF memiliki kedalaman web yang dua pertiga web yang diinginkan ketinggian Castella. Web kemudian dipotong, misalnya menggunakan burner oxy-acetylene, di baris yang terus-menerus mendefinisikan serangkaian garis-garis yang sama berlubang pada sisi lain, sama jarak sejajar dengan centreline dari web.
masing-masing pasangan yang berdekatan memiliki garis yang sama bergabung dengan garis yang lebih lanjut adalah dua kali panjang garis yang sama dan cenderung ke centreline dari web, alternatif garis lebih lanjut berada di sudut yang sama dan berlawanan dengan centreline dari web. Kedua bagian balok kemudian dipisahkan
0.25
D
dan bergerak relatif terhadap satu sama lain dengan jarak cukup untuk mendekatkan garis yang sama, dan setelah itu berdekatan garis sama bagian dari web yang dilas kembali bersama lagi. Hal ini menghasilkan berkas satu setengah kali kedalaman asli balok universal, tetapi memiliki bobot yang sama karena
kenyataan bahwa sekarang ada sejumlah lubang heksagonal di web
1.08 D
1.5 D
0.83
Castella dikenal hanya dibuat dengan castellations heksagonal atau persegi. Bentuk square dihindari struktural kinerja yang kurang baik daripada castellations heksagonal. Bahkan tiang-tiang castella tradisional dengan castellation heksagonal memiliki batas struktural yang lebih rendah karena adanya sudut-sudut yang berdekatan bentuk heksagonal atas dan bawah flens.
B A B II V P E NU T U P
K es i m pul an
Setelah membaca dan mencermati makalah ini, maka kami dapat mengambil kesimpulan:a. Kuda-kuda atap baja + ba ja ringan lebih kuat dan tahan lama di bandingkan kuda-kuda kayu.b. Baja ringan lebih murah dan Baja ringan lebih kuat dari pada bahan kayu.
saran
Kayu adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui, namun membutuhkan proses waktu yang cukup panjang, sehingga jika kayu terus menerus diambil dari hutan maka kayu akan cepat habis sedangkan pembaharuannya butuh waktu lama.
Jadi , menurut saya , ada baiknya konstruksi rumah di Indonesia menggunakan konstruksi atap baja ringan ataupun komstruksi yang berasal dari baja, juga demi menjaga populasi hutan yang makin menurun.
Daftar pustaka
Google.com/baja profil”h tt p :// www . ba j a r i ng a n i n d one s i a . com / search / l a be l / ar t i k e l% 2 0ba j a % 20 r i n g an h tt p :// www . bang u n-rumah . com / a t a p ba j a . php h tt p :// rangkaa t ap . com/ h tt p :// z i ncca l ume . w o r dpress . com / 2 0 07 / 10 / 09 / ra n gka-a t ap- b a j a- r i ng a n/ h tt p :// www . bang u n-rumah . com / a t a p ba j a . php h tt p :// yanar t ana . com / c i v il - e ng i neer i ng / rang k a-a t ap- b a j a-r i ngan- s aha b a t - a l am