Teknik Produksi Program TV - Fred Wibowo

7/21/2019 Teknik Produksi Program TV - Fred Wibowo

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-produksi-program-tv-fred-wibowo 1/323

TEKNIK PRODUK

PROGRAM TELEVISISudah saatnya lahir produser, broadcaster, clan pencipta program tele

yang sungguh memahami arti pro!esinya bagi pengembangan bangsa ya

IN



memili"i integritas# $u"u inl sangat berman!aat untu" itu#



-irkMIKmom IKSi

K-1111111 UM .116 M.0 vire ma r

PROGRAM

itiBIESI



TEKNIK PRODUKSIPROGRAM TEILEVISI

FRED W1BOWO



T.NI. PR/U.I PR/R34 T56II"op# rig!ts 7 8red iboo

Hak "ipta dilindungi ole! undang-undang ilarang mengutip atamemperban#ak sebagian atau isi seluru! buku ini tanpa i;in tertulis da

penerbit

5a# outer: I<anndutPemeriksa 3ksara: .enon &&dit 3 tik 4



Souvenir buat para sahabat

dan anak-istri tereinta



menghibur.

Neil Postman



DE...Fri-EVEN P E 4-ERANG AN41,ir.:CNESIA

lentn itionnIAA b..1 GI I I L.0 IAA11.4r,4111

PADA suatu kesempatan menyusuri desa-desa di Sumatra Barat,

saga tercengang melihat deretan antena parabola yang menghiasi



bukanla! barang dagangan semata-mata$ melainkan komoditaskultural #ang !arus diman=aatkan sebesar-besarn#a bagi

kepentingan mas#arakat dalam rangka men"erdaskan ke!idupan

bangsa

irektu?enderal

Radio - Tele<isi E 8ilm



Kata Pengantar

ALASAN ketika memutuskan untuk menulis buku ini adaiahkarena kelangkaan buku-buku referensi pertelevisian berbahasa

Indonesia, terutama yang berisi pemikiran tentang bagaimarta

menciptakan program televisi yang serius. 13agi kebanyakan



Umumn#a buku tentang produksi program tele<isi lebi!

men#oroti !al-!al teknis 4isaln#a$ bagaimana ker'a kamera$

teknik$ prinsip-prinsip men'alankan kamera$ tata "a!a#a$ dan

teknik penanganan tata suara (sound). ?arang ditemui buku-

buku tentang produksi program tele<isi #ang mengetenga!kan pemikiran dan pengembangan gagasan-gagasan mengenai

bagaimana men"iptakan suatu program tele<isi #ang bermutu

3pa #ang sa#a "oba tuliskan dalam buku ini merupakan pe-

mikiran dan pengembangan gagasan dalam men"iptakan pro-

gram tele<isi /le! karena itu$ !al-!al #ang bersi=at teknis (seperti penanganan peralatan) tidak diuraikan se"ara mendalam

dalam buku ini

a#a ber!arap buku ini dapat berman=aat$ terutama bagi



Akhir kata, kekurangan-kekurangan tidak mustahil untuk

terjadi. Oleh karena itu, saya menerima kritik dart saran untuk

kesempurnaan buku int Atas perhatian terhadap buku ini saya

ucapkan terima kasih

Yogyakarta, 29 Mei 1997

Fred Wibowo



Katy Pengantar

Cetakan Kedua

AT AS desakan $e$erapa klega dan lakta #asi% iangkan&a

$uku'$uku pertele(isian) $uku saga $er*udul Vasar'"asar Prd



televisi tidak boleh semata-mata naengikuti kecenderungan sif yang hanya mementingkan bisnis dan keuntungan finansia

Kepentingan publik hams selalu diperhatikan. Itulah sebabny

dalam buku ini banyak program entertainmentakan diuraika

teknis penciptaan dan penyajiannya, tetapi selalu diilcuti denga

peringatan-peringatan kritis, kernungkinan-kentungkinanegatif akibat pengaruh program hiburan tersebut.

Di awal buku ini saya kutipkan ucapan seorang pemikir krit

terhadap program televisi, Neil Postman, yang menyatakan: "

semua tiran mengetahui bahwa hiburan adalah alat untuk mereda

ketidakpuasan. Narnuntak pernah diduga bahwa a/can terja

situasi ketika masyarakat tak peduli pada apapun yang tidak me

ghibur.Peringatan dari Postman ini dilanjutkan dengan peringatan



rinn-ar Id

1146111.

Kata ,Sambutan 7

KataPengantar 9



Bab 7

Program Berita................................................................132



Bab 8

Program Dokumenter.........................................145

Bab 9

Program Feature.................................................186

Bab 10

Program Magazine..............................................196

Bab 11

Program Spot......................................................203

Bab 12

Program DokuDrama 216



E - t-

ti

vninIii



anaknya yang merupakan masa kebudayaan audio visual

lama. Seorang ahli mengatakan sebagaikebudayaan lisan

pertaina.Itulah sebabnya jaman audio visual dertgan mediaelektronik disehUtlothudayaren lisan loytua.

Keunggulan kebudayaan lisan, baik pertarna maupun

kedua dibandingkan dengan kebudayaan tulis. Kebudayaan



lisan rnengernbangkan memori manusia. Sajian dalam bahasa

audiovisual lebih gampang diingat daripada apa yang ditulis dan

dibaca. Seorang cucu akan mudah sekali mengingat dongeng-

dongeng neneknya sebab mendengar dan rnelihat bagaimana

neneknya menghidupkan cerita. Dongeng yang biasanya tidak

terlalu panjang ini memberi kesan mendalam kepada anak.

Sementara itu, kebudayaan tulis sangatutal masuk dalam

persepsi pembacanya. Oleh karena itu, pembaca buku sering

cukup susah menangkap esensi dan sajian dengan buku.

Biasanya karena unsur merangsang kesan kurang, isi buku

sangat mudah dilupakan, kecuali buku itu dibaca berulang-ulang.Sebagian besar prinsip yang digunakan dalam kebudayaan

lisan pertama masih digunakan dalam kebudayaan lisan kedua.

Namun, pengaruhnya menjadi lebih dahsyat karena penggunaan



memberi penekanan secara efektif terhadap pesan ataumaksud yang dituju dengan meng-close-up objeknya, atau

memberi pemusatan pandangan. Da-tarn kebudayaan lisan

pertama semua objek terpapar see... total. Hanya otoritas sang

pembicara atau hebatnya cerita yang dapat diandalkan untuk

menekankan pesan. Televisi memberi banyak kemungkinan

ilustrasi visual, kaya akan tata gerak, tata wama, dan berbagai

bunyi suara. Hal ini tidak dimiliki oleh sajian atraksi dalam

kebudayaan lisan pertama. Apa yang berada di hadapan

penonton itulah seluruh sajian.

Tidak mengherankan televisi memiliki daya tarik yang luar

biasa apabila sajian program dapat menyesuaikan dengan

karakter televisi dan manusia yang sudah terpengaruh oleh



Bagi masyarakat umum, program televisi bukan sesuat-u

yang asing. Namur, bagaimana program itu dipersiapkan dan

kemudian diproduksi belum banyak yang mernahami. Sementara

itu, buku-buku mengenai cara memproduksi program televisi

berbahasa Indonesia sangat terbatas. Kebanyakan buku yang ada

cenderung menyajikan pengetahuan yang agak teknis. Padahal,

dibutuhkan pula referensi berupa konsep dan gagasan untuk

memberiinsightterhadap permasalahan-permasalahan yang

bersangkut-paut dengan penciptaan program televisi.

Televisi sebagai produk kebudayaan lisan kedua

merupakan perpanjangan dari mata dan telinga manusia.

Perpanjartgan inisecarapsikismelahirkan tuntutan kepada



acuan yang tersedia, jika tidak clitindaklaniufi dengan sikap

kreatif tetap saja tidak akan terjadi sesuatu. Kebanyakan pencipta

program puas kalau sudah dapat menghasilkan suatu program.

Namur, pencipta program sejati —berarti seorang seniman— bare

puas kalau dapat menciptakan program bare yang bermanfaat

bagi masyarakat.



$ a birive4 Ire"; Dr"' ririrs, Irv% '17;311 Aril;

MRLAA LiintaL I I v451allt

A. Pengertian Dasar

Merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang

produser profesional akan dihadapkan pada lima hal sekaligus

lk l mGrrlalam dk



Bertolak dari dorongan kreativitas, seorang produser yang

menghadapi materi produksi akan membuat seleksi. Dalamseleksi ini intelektualitas dan spiritualitas secara kritis

rnenentukan materi mana yang diperlukan dan mana yang

tidak. Kemudian akan lahir ide atau gagasan. Dilengkapi dengan

materi atau bahan lain yang menunjang ide ini, akan tercipta

konsep berupa naskah untuk produksi. Naskah ini merupakan

bahan dasar yang perlu dipikirkan oleh seorang produser ketika

ia akan mulai berproduksi.

VHasil produksi yang memiliki visi akan tampak sikapnya.

Sikap inilah kekhasan dan keunikan dari produksi

Produksi yang tidak memiliki kekhasan atau keunikan

berarti produksi kodian, tidak menarik dan biasa-biasa saja.

Tidak memukau dan memesona. Tidak mampustop the eyes



merniliki visi akan memilih materi produksi sembarangan saja.

Namun, seorang produser yang bervisi akan rnemilih materiproduksi sangat selektif dan kritis. la sungguh-sungguh memilih

mater i yang bermutu dan bernilafsebab hanya materi yang

bagus yang dapat diolah menjadi suatu produksi yang berbobot.

Suatu kejadian yang istimewa biasanya menipakan materi

produksi yang balk untuk program-program dokumenter atau

sinetron. Tentu saja kejadian itu masih hams dilengkapi dengan

latar belakang kejadian dan hal-hal lain yang perlu --untuk

menjadikan program itu sebuah program yang utuh. Untuk RU

masih diperlukan riset yang lebal rnendalam agar serraua

data yang horcangicut-paut dengan rnateri prndoksilong:kap

Semakin lengkap data yang diperoleh serriakin mudah diolah



sa'a diperlukan kualitas alat standar #ang mampu meng!asilkart

gambar dan suara se"ara bagus .epastian adan#a peralatan itumendorong kelan"aran seluru! persiapan produksi Produser

menun'uk seseorang #ang disera!i tanggung 'aab tersedian#a

seluru! peralatan #ang diperlukan Untuk itu$ sebua! da=tar

lengkap (equipment list) dari seluru! peralatan #ang dibutu!kan

!arus dibuat

3da tiga unit pokok peralatan #ang diperlukan sebagai alat

produksi$ #aitu unit peralatan perekam gambar$ unit peralatan

perekam suara$ dan unit peralatan pen"a!a#aan ebaikn#a

setiap unit memiliki da=tar peralatan (equipment list) sendiri-sendiri a=tar itu setiap kali dapat dipakai untuk menge"ek

kelengkapan peralatan a=tar itu dipakai untuk meneliti kembali

ketika prod ksi selesai dan peralatan !ar s dikembalikan lagi



Da+tar Pera!atan /eni" Pera!atan

#ama 'ipe Merek arna

*amera D 63)D 35

D 50DS 125DS 1)5 %DP800 %

' Beta7arnDegita!

re7or&erSS S

:1

Mikro+on an&$e!&Mike"tan&Boom"$ootgu



a=tar peralatan tersebut sering kurang rnernperole!

per!atian 3kibatn#a beberapa kemungkinan ter'adi esuda!sampai di lokasi tern#ata ada beberapa peralatan #ang kurang atau

tidak terbaa ementara$ checking tak mungkin tanpa suatu da=tar

peralatan .emungkinan #ang paling buruk dapat ter'adi ketika

beberapa peralatan tak ada Tidak 'elas apaka! peralatan itu

terbaa atau tidak$ sebab tak ada da=tar peralatan

3pabila sala! satu peralatan tidak ada$ misaln#a lensa

close-up$ pada!al suda! diketa!ui dalam shooting alat itu

diperlukan untuk pengambilan 'enis-'enis !ama tanaman$ maka

petugas #ang ditentukan !arus berusa!a untuk memperole!n#a$apaka! dengan men#ea atauka! dengan membeli Pada

dasam#a alat tidak bole! men'adi peng!ambat berlangsungn#a

k ti= d l d k i 4 ki b b t d k i



dan merniliki <isi$ alat men'adi sarana #ang mampu men#a'ikan

basil produksi se"ara rnaksirnal: bermutu dalarn kualitas$ bernilaidalam bobot

G &ia#a Produksi

Tidak terialu seder!ana meren"anakan bia#a untuk suatu

produksi alam 1-5al seorang prod-user dapat Inernikirkarl

samnai seian! mann nrnd-tiksi ih3 lthanva Pknn rnPrnnern1P!

dukungan =inansial dari suatu p-usat produksi atau stasiun tele<isi

/le! karena itu$ peren"anaan budget atau bia#a produksi dapat

didasarkan pada dila kernungkinan$ #aitu "inancial orinted danquality oriented.

a.#inancial $riented



#ang rumit &an#ak =aktor tidak terduga #ang seaktu-aktu

dapat ter'adi uatu produksi tele<isi dengan <ideo di luar studio

tidak !an#a bergantung pada =aktor manusia$ melainkan =aktor

alam 'uga mengambil peranan penting$ seperti "ua"a$ lingkungan$

dan musim elain itu$ bukan musta!il ter'adi ke"elakaan dalam

shooting atau kerusakan dan ke!ilangan peralatan #ang !arusdiganti 4undum#a suatu 'adal shooting atau kalau ter'adi

penundaan$ itu berarti akan membengkakn#a bia#a produksi

/le! karena itu$ pos tidak terduga dalam peren"anaan sebua!

produksi program tele<isi dengan <ideo biasan#a minimal

sebesar seperempat dari bia#a produksi Produser #ang tidak

berani spekulati= biasan#a mengalokasikan pos tak terduga ini

sebesar sepertiga dari seluru! bia#a produksi



berorientasi pada kualitas produksi(quality oriented)rnaka

anggaran dapat disusun dengan kemungkinan yang iebih

lringgA r(Inn =ig-kii-u-1

Agar semua kebutuhan tidak terlupakan, lembar

perencanaan anggaran berikut ini dapat memberi gambaran

kebutuhan apa dan berapa biaya kebutuhan itu. Denganperhitungan biaya yang dibuat, bukan berarti langsung membuat

keputusan terald-dr untuk menetapkan pemain, lokasi, peralatan

dancrew.$3;ggarain inimonapalca-r, oefirrlasi: yang paling

realitas biaya produksi yang mungkin terjadi.

a. Peralatan lokasi shooting

Kamera : Rp .......................................



d.TransportasiSewa mobil : Rp .......................................

Bensin/solar : Rp .......................................

Parkir : Rp .......................................

Tiket pesaw-at - "— .......................................

Tarif jalan tol R-n ............................................-r

Lain-lain Rp .......................................

Total : Rp .......................................

e.Akomodasi 7.0 hari shootingHotel 1/1L0.1i : Rp .......................................

Hotel lihari Rp .......................................

Total :Rp



Kerabat kerja Rp .......................................

Tambahan : Rp ........................................

Total : Rp ........................................

i.Editing dan mixingFasilitas editing : Rp ........................................

Kerabat kerja : Rp ........................................

Bahan : Rp ........................................

Total : Rp ........................................

j.Musik

Komponis : Rp ........................................

Rk R



m.Koat$rn

Pem%elian & Rp .......................................Sewa : Rp .......................................

Total : Rp .......................................

n. Tata rias

Kosmetik : Rp .......................................

Salon : Rp .......................................

Total : Rp .......................................

o.Biaya tak terduga :Rp ...................................

p.Pajak, dll. : Rp ...................................



lan"ar$ produser !arus memikirkan 'uga pen#usurtan

organisasi pelaksana produksi #ang serapi-rapin#auatuorgFartisasi pelaksarta produksi #ang tidak disusun

se"ara rapi akan rtieng!ambat 'alann#a produksi$ berarti

kerugian aktu dan uang alan -t !al ini$ produser dapat

dibantu ole! asisten produser atau sering disebut produser

pelaksana atau produ"tion manager. la mendampingt sutradara

dalarn mengendalikan organisasi

Produser pelaksana membaa!i benda!ara dan kasir #ang

mengatur keuangan dan memba#ar kebutu!an-kebutu!an #ang

diperlukan ementara itu$ sekretariat menger'akan !al!al #ang ber!ubungan dengan surat men#urat$ kontrak$ dan

peri'inartTariggung 'aab uni -d" pelaksanaan dan organisasi

b i= t l i i di ik l l ! b i di b t



harus dapat seiesai pada wakta seperti yang sudah direncanakan.

Pen_gunduran waktu ..bera rti pembengkakan .angga ran .

Sebuah program yang baik pasti ditangani oleh seorang

sutradara yang baik, seorang kamerawan yang baik dibantu

pula oleh seorang pendorongdolly yang baik. Kendati sebuahprogram banyak menampilkan "bintang" yang baik, tetapi

apabila tidak didukung oleh kerabat kerja(crew) yang baik,

tak mungkin sebuah program berhasil baik. Kerabat keija

yang baik mutlak diperlukan dalam sebuah produksi. Masing-

masing kerabat kerja harus profesional dalam bidangnya danmampu bertanggung jawab sungguh-sungguh pada tugasnya.

Untuk itu, sebuah organisasi produksi inemeriukan

pembagiantogasyangsangatrincidengantanggungjawab



6.Penata artistik (ArtDisigner)

A LC1 L LC/ LC/ GLL LW- LLD.

Pekerja penata artistik

7.Penata pakaian(Costurn Director)

Asisten penata pakaianPekerja penata pakaian

S. Per ancang kosturra

9 Penatarise

Asisten penata rias

Pekerja rias

10.VCR operator

11.Pencatatshooting (script



antis e"ara seder!ana$ skema organisasi pelaksana produksi program tele<isi dengan <ideo dapat disusun sebagai berikut

I rma( Palmas#)

11'A(a#ar)A))Ar

An *e)liner A A A "

Ye nin)eanin A)taaela,a kek)o i.11ia PlaeArtio 555655e4PAA AO 755aC45,,6



memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu suatu tahappelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap hams

jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya.

Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim

disebutstandard operation procedure(SOP), seperti berikut:

a.pra-produksi (ide, perencanaan dan persiapan)

b.produksi (pelaksanaan)

c.pasta-produksi (penyelesaian dan penayangan).

OPra-Produksi (Perencanaan dan Persiapan)

Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan

dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang

direncanakansudahberes



.un"i keber!asilan produksi program tele<isi sangatditentukan ole! keberesan ta!ap peren"anaan dan persiapan itu

/rang #ang begitu per"a#a pada kemampuan teknis sering

mengabaikan !al #ang si=atn#a pemikian di atas kertas alam

produksi program tele<isi$ !al itu dapat berakibat kegagalan

ebagian besar peker'a an dalarn produksi program tele-<isi k1$

Iran shooting di lapangan Shooting di lapangan !an#a

memerlukan aktu % atau 10 !ari Namun$ peren"anaan dan

persiapan dapat makan aktu beberapa minggu dengan lebi!

ban#ak menggunakan kertas-kertas dan pena daripada kameraatau peralatan 3CCl.U #d 1g lain

ProduksiJaru sesuda! peren"anaan dan persiapan selesai betul



Close-Up (CU) : a'a! Auni keli!atan berkeringatkepanasan

T : 4obil 3ndi menda!ului Auni dan

minggir ke ara! Auni

6i dalam pelaksanean lapangan penata "a!a#a b$arus

mempersiapkan a'a! Auni tidak terlalu kontras tampak di

kamera karena panas mata!ari &a#angan #ang ter'adi perlu

dikurangi keta'aman kontrasn#a dengan imbangan lampu #angsangat diper!itungkan ementara itu$ a'a! 3ndi dari balik

ka"a mobil periu keli!atan tanpa mengurangi kea'aran

l-5i it l li ild k l ! b i t !



c. Pasca-PrOulcsi

Pasca-produksi memiliki tiga langkah utama, yaituediting

offline, editing online,clanmixing.Dalamhal ini, terdapat dua

rnacam teknik editing, yaitu: Pertama, yang disebutEditing

dengan teknik analog atau linier.Kedua,Editing dengan teknikdigital atau non tinier dengan komputer.

Editingofflinedengan teknik analog

Setelah shootingselesai,script boy/girlmembuat logging,

yaitu mencatat kembali semua hasilshooting berdasarkan

catatan shooting dan gambar. Di dalam logging time code(nomor

kode yang berupa digit frame, detik, menit, dan jam dimunculkan

dalam gambar) dan hasil pengambilan setiap shootdicatat.



ril iline rip-no-an telcrlik anaincrLb— -cs

&erdasarkan naska! editing$ editor mengedit !asil shoot ing

asli ambungan-sambungan setiap shoot dan adegan (scene)

dibuat tepat berdasarkan "atatan time-code dalam naska!

emikian pula sound asli dimasukkan dengan le<el #ang

seimbang dan sempurna etela! editing online ini siap, proses

berlan'tit do!get

c+, i'ing (pen"ampuran gambar dengan suara)

Narasi #ang suda! direkam dan ilustrasi musik #ang 'uga

suda! direkam$ dimasukkan ke dalam pita !asil editing onlinesesuai dengan petun'uk atau ketentuan #ang tertulis dalam

naska! editing .eseimbangan antara sound *e""eet* suara

i -! i! d 4J 9 % i K !



disusun berdasarkan urutan #ang diinginkan sutradara alam

editing o""line dengan sistem digital ini$ pen#usunan tidak

!ams mengikuti urutan adegan seperti dalam sistem analog

Tetapi mungkin sa'a diker'akan da!ulu urutan adegan #ang di

tenga!$ baru bagian ak!ir lalu bagian aal esuda! tersusun

baik baru diurutkan kemudian dipersatukan agar shoot - shoot

#ang suda! disambung dapat dili!at se"ara utu!$ proses ini

disebut render. etela! render dapat dilakukan s"reening

3pabila dalam screening masi! perlu koreksi$ maka koreksi

dapat diker'akan dengan menamba!$ mengurangi atau

men#isipi shoot #ang diperlukan etela! semuan#a

memuaskan bole! dikatakan editing o""line selesai &a!an

o""line dalam komputer langsung dibuat men'adi online



slot merit> 4g menit untuk .Slot 60 menit. Si"a?aktu

&iperuntukan commercial break. Se!ebi$n;a

pana;angan men@a&i tanggung @a?ab petuga"

&ari "ta"iun te!e(i"i. Pemikiran tentang e&iting

"e7ara !ebi$ men&a!am &iuraikan &a!am

Pengembangan aga"an> Bab 8 Program

Dokumenter.

Pernikiranpemikiran ter"ebut merupakan $a!

;ang "angat pe1A61 & "eorar pro&u"er>F.>erru!i" na"ka!i> 7!an "utra&ara. Pemikiran itu

%kan rnp!a$irkan roCekani"me keria ;ang penu$



Da!am $a! ini ter&apat &ua "i"tem pro&uk"i ;ang &i"ebut "i"tem pro&uk"i ad lib &an sistem

produksi blocking. Si"tern pro&uk< "i11 :. /-0 -.A 14 A

4144 LIU 1,144,4 LlUILLIFIL ) OA-*ila2 I i!.)iii. + )u. 1.Lam...UW.1yCI Li3.4)ar.

mungkin &itu!i" "e7ara !engkap. Mi7a!n;a>

program ?a?an7ara !ang"ung atau talk show

&i &a!am "tu&io. ang &itu!i" &i &a!am na"ka$>

$an;a!a$ urutan "a@ian &engan gari" be"ar

uraian> ;ang &inarnakan rundown sheet. Cue

atau tan&atan&a ;ang



dipakai ole! sutradara untuk mulai dengan tune musik atau

kata terak!ir dari 0presenter1interviewer0 atau kata

penutup program dan urutan program #ang ditulis- istem

ad lib ini biasan#a 'uga dipakai dalam program musik$ talk

show atau !umor dengan laakan langsung

alam sistem blocking naska! ditulis se"ara lengkap Tanda-tanda instruksi kamera$ sudut perigambilan sampai dengan blocking

kamera dan pemain ditulis se"ara lengkap istem blocking ini

biasan#a digunakan dalam program studio drama atau =ragmen

alam anti tertentu shooting untuk sinetron menggunakan sistem

blocking.i dalam peren"anaan produksi diandaikan suda! ada

naska! #ang 'adi atau sekurang-kurangn#a gagasan #ang



seorang produser perlu banyak masukan dan gagasan yangakan membualnya semakin kritis dan kreatif lewat diskusi-

diskusi, seininar-siminar, atau berburu informasi di Internet.

Sekarang ini banyak sumber yang menyediakan materi-naateribagus sebaga-i bahan reverensi atau datadata Ui

rrLenaiisnaskah_ Intprnot cipngan hprhagai mat-am ci hiR vane tprsprlia,

adalah bahan yang tak terbatas untuk melengkapi data atau

memperoleh informasi tambahan. Di samping itu lewat milis

dengan mereka yang memiliki email atau instansi yang memiliki

websitedapat pula diperoleh berbagai informasi yang diperlukan.

Tantatan kernampuart yang finggi pada produser,fi1rn

makeratau nerlulis naskah bahkan setianhrnadragter, disebabkan

oleh tuntutan yang tinggipula daristasiun televisiatau



Ma"i$ mungkin ter@a&i ke"epakatan ata"pertan;aan %paka$ kua!ita" gambar itu bag-u"atau @e!ek> @uga &ekora"i atau lighting, akting>7erita &an komponen teknik &an arti"tik &ari"uatu program memenu$i "tan&ar minima!tertentu ;ang &apat &iterima. 'etapi ketika"ampai peni!aian arti"tik pa&a !e(e! ;ang !ebi$tinggi Ak$u"u"n;a ketika ni!ai bu&a;a &anmora! ma"uk ke &a!am gambarG> ketika itu!a$

keti&ak"epakatan timbu!. *ua!ita" bagipenonton ;ang beragam berbe&a ber&a"arkanapa mak"u& mereka menggunakan me&ium itu.Di & ! k t ! ! &



British Broadcasting Corporation ABBGmenerangkan pengertian kua!ita" ber&a"arkanpa&a ni!aini!ai kaum e!ite -nggri" pa&a ma"a$i&upn;a. Pengikutpengikutn;a &i BBmen7oba mengikuti kriteria ini. #amun>tern;ata agreement tentang "tan&ar ni!ain!!aimen@a&i kabur akibat tekanan bu&a;akontemporer p!ura! ;ang teru" meningkat.Sta"iun"ta"iun ;ang !ain> "eperti Nippon Hoso

Kyoku(NHK, tern;ata



meng!adapi tantangan #ang sama /le! karena itu$ NH.

men"iptakan sepulu! kriteria untuk mengukur kualitas pro-gram:

1.esatuan antara gagasan dan kebenaran

2.esatuan antara kemampuan da#a "ipta dan kemam-

puan teknis

GRele<an untuk setiap masa

*4emiliki tu'uan #ang 'elas dan lu! ur

,4endorong kemauan bela'ar dan mengeta!ui

B 4ereduksi na=su dart kekerasan

.easlian(originalitas)

@4en#a'ikan nilai-nilai uni<ersal

94enampilkan sesuatu #ang baru dalam gagasan$ =or-



ma#oritas #ang diekspresikan melalui rating penonton Tentu

masing-masing memiliki kelebi!an dan kekurangan

.elema!an dari penilaian berdasar rating adala!$ rating selalu

muda! dimanipulaFsikan

Produksi program-program #ang balk dan kontin#u

membutu!kan bia#a #ang ban#ak 3da sedikit perke"ualian$ada 'uga program #ang baik #ang !an#a membutu!kan dana

sedikit$ barangkali mala!an program itu #ang !arus memba#ar

kepada stasiun tele<isi$ #aitu program promosi suatu produksi

perusa!aan$ kegiatan atau sponsorship. ementara$ programkebuda#aan #ang berkualitas$ seperti u#on-u#on$ tan klasik$

orkes simponi$ dan diskusi #ang mendalam tentang gra=ik$ seni-

i k ' di k 'ik



3ingkatan kepuasan yang lebih tinggi lagi disebut

kemuliaan. alam tingkatan ini muatan kar#a seni suda!

men#angkut !al-!al #ang ber!ubungan dengan apa #ang kita sebut

nilai$ seperti persa!abatan$ per!atian$ pengabdian$ kesetiaan$ "lan- pengorbanan .ar#a seni daiam konteks kemuliaan bersentut!an

se"ara t<a'ar dengar$ muatan itu

3ingkat kepuasan yang paling tinggi disebut kebalikan.alam tingkat ini$ suatu kar#a seni mengandung mani=estasi nilai

#ang paling lu!ur dan !akiki$ #aitu !akikat !ubungan manusia

dengan lingkungann#a$ integrasi dengan seluru! permasala!an

ke!idupan se"ara uttu! dan 'u'ur$ serta men#a'ikankemanusiaan #ang uni<ersal alam !al ini$ muatan program

men'adi re n Joagus rneskipun iebi! suer rnem - produksin#a

k



dengan #artg remettremel-t Presentasi #ang dipotong-potor

mengandung resiko ketidaklogisardalam

pengalaman tsar se!arusn#amen'adi satu kesatuan dan dalam tran=orma pesan tertentu

.etidaklogisan ini tidak !an#a menggangg kesatuan arti

dalam program-program tertentu$ tetapi ini 'uM men#ebabkan

!ilangn#a arti dart seluru! pengalaman medi ba!kan

pengalaman seseorang dalam ke!idupan- n#atan# .alau ini

!ams ter'adi$ teie<isi akan ke!ilangan kemampue !un-

5ar5isrnen#a #ang pallig ut;ana dan rr5en'a"ii sebual-5

kekuate dP!iirnanigasi (?an k3rutalanF

Untuk dapat men"apai kualitas berdasarkan orientasi bai benar$ dan inda! serta memenu!i kriteria kemuliaan da

keba'ikan$ tentu kata kun"in#a di sini adala! da#a "ipta



sa'ian #ang dapat rneng!idupkan seni instalasi sebagai program

#ang bagus ernikian !aln#a seal patung dan kri#a

8ormat lain #ang dapat dipakai untuk men#a'ikan materi

produksi seni parneran adala! =ormat dokumenter 8ormat

dokumenter rnemungkinkan penonton mengikuti proses

pen"iptaan mated seni itu$ ba!an ba!ann#a$ teknik membuat$"lan aan"ara dengan seniman pen"iptan#a @entuk

dokumenter sema"arn ini sangat bagus untuk apresiasi seni

&iasan#a program dokumenter boleti diberi ilustrasi musik$

asalkan musik men#esuaikan diri dengan sa'ian mated produksi

seni pamerann#a Narasi dapat men"eritakan proses pen"iptaan

itu ?adi$ penonton mema!ami bagaimana seni itu di"iptakan

dan bagaimana se!arusn#a dinikmati



dan selibriti adala! 'travagan/a dari Trans tele<isi Programini melibatkan ban#ak pemain dan ban#ak <ariasi sa'ian

b Program Hiburan 4usik

Program !iburan musik$ seperti musik dangdut misaln#a$

biasan#a rnerupakan program primadona di tele<isi ementara

musik 'a;; dan klasik sebagai program seni buda#a masi!men"ari =ormat dan penggemarn#a 4en"iptakan program

musik pop atau dangdut dapat menggunakan berbagai ma"am

=ormat Aang paling umum biasan#a digunakan =ormat musik

klip 6ariasi ilustrasi pemandangan atau suasana leat e=ek atau

ar$imasi sebagai latar belakang$ dipadu dengaan pen#an#i dan

back voice-nya m"rupakan =ormat klip #ang kon<ensional

ementara itu$ untuk lagu-lagu #ang bukan sekadar ber"erita



ber<ariasi alam ta#angan bisa 'adi tidak langsung$ namunrekaman gambar$ dibuat sebagaimana program #ang disiarkan

se"ara langsung

8ormat lain untuk sa'ian musik adala! =ormat "eature dan

maga/ine. &entuk =ormat dapat dipela'ari kemudian isian materi

produksin#a benipa musik 8ommt "eature atau maga;ine intik

r!r-rar rru)il) hia)a5a )a)ral- risari$ I)arPa hPr5ariasi #a

dapat menampilkan reaksi dari kaum muda atau para pen"ipta

'enis musik itu aan"ara tentang proses ter"iptan#a lagu atau

ria#at !idup baik sang pen"ipta maupun pen#an#in#amernberikan da#a tarik tersendiri 3palagi kalau pen#an#i atau

grup musik #ang bersangkutan$ sedang in di kaiangan penggemar



ditayangkan secara langsung dengan multikamera. Latihan

sangat perlu, untuk menentukan posisi lampu dan kamera serta "loor-plan. Banyak catatan perlu dibuat oleh sutradara untuk

menghindari kekacauan dalam pelaksanaan. Sangat mungkin

terjadi bahwa dalam sajian yang sungguh terjadi perubahan

spontan. Dalam hal ini sutradara dan kamerawan harus siap

untuk berimprofisasi dengan ketrampilan maupun

kecerdasanriya. Biasanya seorang sutradara akan

menempatkan sebuah kamera 0keamanan0 yang mengambil

gambar dengan sudut pengambilan total shoot sebagai transisi

apabila terjadi perubahan mendadak di tempat pertunjukkan.Di dalam produksi klip, dibutuhkan naskah berupa treat-

ment yang berisi teks lagu dan petunjuk tempat atau lokasi yang



lokasishooting clapat berganti-ganti berdasarkan konsep

kreatif sutradara. Sistem ini juga menghindarkan gangguan

suarasuara yang tidak diirtginkan masuk, kefika shooting

sedang berlangsung. Disamping it kesalahan yang mungkin

terjadi pada penyanyi, salah ucap atau nada turun atau fal

kerena suatu sebab, dapat dihindari.

Post productionuntuk program yang tidak langsungditayangkan, berupa editingofflinedanonlinedilakukan

untuk rnemberi tulisan pada layar televisi(caption),sepert

judul lagu, nama penyanyi, membuang atau rnemberi sisipan

(insert)garnioar yang buruk dark Inertyempurriakan

suaran.ya. lika trn.1-..1-p,,, daridan atauctnckshnnt, rlalam

editingskripperludituliskankodewaktunyasehinggasaa



.etika seni tradisional ini masuk ke dalam program tele<isi$

terdapat dua !al penting #ang !ilang Pertama$ interaksi #ang

ter'alin antara pemain dan penonton .edua$ perpendekan lama

aktu sa'ian (duration) #ang !arus men#esuaikan dengan

kapling aktu atau slot di tele<isi Itula! sebabn#a$ beberapa

seni tradisional men"oba tetap memasukkan unsur penonton didalam tele<isi agar tidak ke!ilangan interaksi$ misaln#a lenong$

ket!oprak !umor dan ludruk Tern#ata upa#a ini "ukup ber!asil

pontanitas #ang sangat !idup karena reaksi penonton membuat

pertun'ukan ini menarik di tele<isi

Upa#a lain dengan memperpendek lama aktu sa'ian dan

men"oba men"ampur dengan adegan-adegan Iuar studio

a#ang orang dan ket!oprak suda! mulai dengan "ara-"ara



Isi pertan#aan itu ditu'ukan bagi pengelola stasiun tele<isi

dan para seniman seni tradisional an pi!ak stasiun tele<isidi!arap kesediaann#a tetap meniberi kapling pada seni tradisi-

onal$ betapapun tidak mendatangkan keuntungan komersial

(meskipun bukan musta!il 'uga mala!an laku di'ual) ari

pi!ak seniman$ seni tradisi !arus terus mengupa#akan pembaruan-pembaruan dari senin#a untuk disesuaikan dengan

kemasan tele<isi

eni tradisional di tele<isi belum tamat apabila dikemas

se"ara balk dan disesuaikan dengan =ormat dan karakter tele<isi

7ethoprak 8umor perna! mun"ul sebagai sa'ian #ang palingdisukai penonton dan ratingn#a tinggi Pada!al 7ethoprak

8umor berangkat dari seni tradisi sema"am ludruk atau lenong



teaterikal dan kurang mampu men"iptakan gerak a'ar sambil

bi"ara &iasan#a dialog diu"apkan sebagaimana kalau mereka

main di panggung atau di tempat pertu'ukkan umum$ kaku dan

kurang a'ar &a!asa sebetuln#a bukan lagi merupakan

persoalan sebab dapat dibuat subtitle.

4asala! lain berupa langkan#a sutradara seni tradisional#ang memiliki pengeta!uan mendalam mengenai bagaimana

memproduksi a"ara dengan =ormat dan karakter tele<isi

4asala! itu 'uga men#angkut pertan#aan siapa akan

memberikan pendidikan tele<isi kepada sutradara-sutradara atau

penulis naska! seni tradisional kita iapa membia#ai merekaK

ebab bia#a pendidikan di bidang produksi tele<isi ma!al

&arangkali institusi-institusi kesenian perlu memasukan



s r 1 n e

t i a D

Prngrn# At%!chnw

TeieVi+i

3 Pengertian asar

Program i"ara di tele<isi$ atau biasa kita sebut 3he 3alk



disa'ikan se"ara k!usus Penonton ini sedang men#aksikan the

talk program. Uraian #ang disa'ikan ole! seorang presenter didalam a"ara tele<isi biasan#a sangat pendek

4en"eritakan sesuatu kepada penonton tele<isi tanpa ilustrasi

gambar #ang berganti-ganti terasa sangat membosankan

4emba!as suatu ke'adian se"ara pan'ang lebar di tele<isi tanpa

ilustrasi gambar$ sangat riskan apabila pokok ba!asan itu bukan

sesuatu #ang sunggu! menarik alam situasi se!ari-!ari$

misaln#a seorang sa!abatbersedia mendengarkan "erita temann#a

selama lima atau sepulu! menit$ meskipun "erita itu tidak

menarik$ ba!kan sangat membosankan$ demi sopan santun

alam !al ini$ penonton tele<isi tak !ams bersopan santun kepada

presenter di la#ar tele<isi



naska! atau presenter program tele<isi terus-menents rnengadakan

riset penonton betapapun riset itu si=atn#a seder!ana dan sangat

pribadi elalu ada !al bare #ang men'adi per!atian penonton

Penonton tele<isi sering kali mengalami peruba!an-peruba!an

?adi$ produser atau presenter #ang ingin a"aran#a selalu diikuti

ole! penonton !arus terus-menerus berusa!a mengeta!ui minat

pertonton

Presenter yang bait memiliki hariyak cerita manarilc. riangart

"epat di antara program musik atau di aal program kuis is dapat

men#a'ikan suatu mated yang menarik dan lu"u$ se"ara impro-

<isatoris 3kan tetapi$ sunggu! kurang bi'aksana men#a'ikansesuatu kepada penonton tele<isi tanpa persiapan #ang memadai

sebelumn#a Produser$ broadcaster presenter adala! seorang pens



!ares pengalaman pribadi presenter #ang mesti di"eritakan$

pengalaman orang lain$ teman atau #ang diba"a dari suatuma'ala! dapat pula berguna elebi!n#a "erita rak#at$ lelu"on-

lelu"on segar sebagai ba!an-ba!an #ang menarik 'uga .alau

program ini merupakan sa'ian k!usus$ seperti dalam a"ara

imbar (agama$ pengeta!uan$ keluarga$ pendidikan)$ #ang

perlu diingat tem#ata semua ba!an atau "erita itu !ams mem-

bantu memper'elas tema #ang disa'ikan dan mendorong

penonton atau pendengar untuk mengikuti tams uraian itu

alarn penalisan program uralan$ setiap produser$ presenter

atau penulis naska! terkadang memiliki kebiasaan #ang berbeda- beda &eberapa langsung menulis pada komputer Namun$ ada

'uga #ang biasa menulis dengan tangan da!ulu naska! program



resmi$ melainkan rarna! dan penu! per!atian$ meskipun #ang

ada di studio saat itu !an#a 'uru kamera dan sutradara 2

Program >o'-pop uara 4as#arakat

>o'-pop kependekan Clan vo' populi dalam istiia! Indone-

sia se>oagai Jsuara mas#arakatJ 3rtin#a$ suatu program #ang

mengetenga!kan pendapat umum tentang silabi inn"nin!

Tu'uan dari program ird dapat dibedakan men'adi dua$ #aituvo'-pop sebagai program dan vo'-pop dalam rangka penelitian

>o'-pop sebagai program mengetenga!kan serangkaian

pendapat umum mengenai suatu masala! #ang sedang diba!as

dalana program kepada penonton dengan maksud agar

penonton 'uga dapat mengeta!ui berma"am-ma"am pendapat

dari berbagai ()rang atau grup se!ingga dapat dikon=rontir

d = di i l i l ! i



4eskipun vo'-pop dapat merupakan program #ang berdiri

sendiri$ tetapi biasan#a program ini men'adi bagian dari pro-

gram lain$ #aitu program "eature atau ma'ala! udara

(maga/ine). ebagai bagian dari program lain$ tema 4ari vo'-pop

!arts men#esuaikan dengan program utama 3pabila dibuat

dengan baik$ meskipun vo'-pop !an#a merupakan bagian dari program$ tetapi isin#a sering sangat menarik dan memberi

aksentuasi #ang kuat pada tema

Program vo'-pop ini merupakan program #ang dari tingkat

peren"anaan sampai peiaksanaann#a membutu!kan akti<itaa-

akti<ita a kill kakis sahagai hprikit

a Peren"anaan

14enetapkan tema #ang akan dipertan#akan Untuk itu$



b.Apakah susunan kalimat pertanyaan cukup jelas?c.Apakah sudah dibuat pertanyaan yang tidak hanya

menimbulkan jawaban "ya" dan "tidak"?

d.Apakah pertanyaan itu mengena untuk tema yang

dibahas?

e Apakah It anya satu.pertanya.an saja untuk tema yang dibahas?

6.Menentukan siapa yang akan diberi pertanyaan. Untuk itu,

prod-user dapat rnenetapkan golortgan masyarakat yang

mana yang relevan untuk dimintai pendapat sesuai dengan

topik yang sudah ditentukan. Ivlisabnya, masyarakat petard/

pegawai, buruh, nelay70-9„ pedagartg, pejabat, atau

kombinasidarisemua itu Sedapatmungkin diperoleh



2&erlati! teknik menggunakan kamera perekam <ideo

(!ideo recorder dan mikro=on se"ara betul danlan"ar$ sangat penting ?ika kameraan dan reporter belum

menguasai penggunaan kamera perekam <ideo dan

mikro=on maka ia mengalami kesulitan dalam menga'ukan

pertan#aan pada seseorang elain itu$ ia membuang aktu

sia-sia bagi dirin#a dan bagi orang #ang diberi pertan#aan

apabila ia masi! sibuk mengurus ini dan itu dari peralatan

(kamera$ perekam <ideo dan mikro=on) #ang tak

dikuasain#a

G4empersiapkan dan meneliti sebaik-baikn#a peralatansebelum berangkat JberburuJ Hal ini sangat perlu$

'angan sampai ada alai #ang kelupaan karena akan



program



(nama program) ingin menga'ukan sebua! pertan#aan

3paka! 3nda tidak berkeberatan untuk memberi 'aaban atau

tanggapan atas pertan#aan kami iniKJ

3pabila pribadi itu men#atakan kesediaarin#a$ reporter dapat

langsung mulai menga'ukan pertan#aan sambil memberi tanda

kepada kameraan men#iapkan tombol kamera <ideo Pertan#aanitu sendiri tidak perlu direkam 3kan tetapi$ begitu selesai

mengu"apkan kata terak!ir dan pertan#aan$ kameraan !arus

segera memi'at tombol rekaman dan reporter menga"ungkan

mikro=on pada 'arak sekitar G0 "m di !adapan pribadi itu untuk

menangkap 'aabann#aesuda! seseorang memberikan 'aaban$ se#ogian#a

kameraan dan reporter mengu"apkan terima kasi! #ang sebesar-



diting dalam !al ini berarti mengadakan koreksi$ mem-

perbaiki$ membuang #ang tidak memenu!i s#arat dan tidak

perlu$ kemudian men#usun kembali rangkaian 'aaban'aaban

itu sesuai dengan ren"ana program &ole! 'adi 'aaban dari

seorang pribadi terlalu pan'ang pause-nya. Pendapat #ang lain

kedengaran terlalu lema!$ #ang lain lagi men'aab se"ara

pan'ang lebar dan bertele-tele i sinila! produser bole!mengedit 'aaban #ang berupa pendapat-pendapat se!ingga

kedengaran serasi dan 'elas alam editing program vo'-pop

ada enam !al #ang perlu diper!atikan untuk membuat program

ini men'adi menarik

1?angan sampai pendapat seseorang terlalu pan'ang lebar

se!ingga terasa mendorninasi pendapat-pendapat #ang

lain Pendapat #ang pan'ang bole! dipotong asal intin#a



se'ak semula ditentukan batas aktu 1?ntuk programduratinn tioa m"pit

GProgram aan"ara (&nterview)

4a"am program ini termasuk 3he 3alk Show Program.

&entuk #ang lain adala! diskusi panel alam !al ini terdapat

uua (aa( )1.11)il# yanu vvawaia,ara;ai SIAIUUdU

aan"ara di studio Cara rnemprnduksi prngam aan"ara

luar studio tidak 'au! berbeda dengan "ara memproduksi pro-

gram vo'-pop. Namun$ aan"ara studio memiliki beberapa

persiapan dan "ara memproduksi program #ang berbeda

4emproduksi program talkshow aan"ara #ang baik di

'



tulisann#a dapat dipakai sebagai ba!an untuk mengeta!ui

pandangan-pandangann#a sebagai ba!an re<erensi

Produser atau peaan"ara ada 'uga #ang mengenal

t"man dari 6aket! ibi #ang rInpnt 4Pn'oin*3rt !P!Prnp3 !al

menarik tentang toko! itu$ atau mengatakan tempat sebagai

sumber in=ormasi ber!arga mengenai toko! itu &erdasarkan

semua "atatan #ang diperole! dari surat kabar$buku$ ma'ala!$

atau dari teman sang toko!$ produser atau peaan"ara

meren"anakan se'untla! perlarr#aan

Pribadi toko! #ang akan diaan"arai sering 'uga kurang

dikenal mas#arakat ?ika demikian$ produser atau peaan"ara!ams memiliki alasan #ang kuat mengapa toko! itu diaan"arai

3lasan-alasan itu perlu ditulis untuk menolong peaan"ara



"upermarket> ke!uar kota> atau ke ke!ompok

ke!ompok ma$a"i"?a &an berbi7ara kepa&abeberapa orang tentang toko$ ;ang akan

&i?a?an7arai. Dengan 7ar& ini pro&u"er atau

pe?a?anuar& men7oba mengeta$ui &an

menemukan apa (anH &ipikirkan &an ingin

&iketa$ui o!e$ ma";arakat atau penonton te!e(i"i.

ntuk mernpero!e$ in+orma"i "ema7am

ini> "ering pe?a?an7ara ti&ak per!u pergi@au$.

Seorang tamu ;ang kebetu!an bertamu &i

kantor atau teman "ate k!ub o!a$raga &apatmengatakan apa ;ang ingin ia keta$ui &ari

toko$ ;ang &i?a?an7arai. Sopir tak"i ;ang



?a?an7ara.

Pertan;aan ?a?an7ara "e;ogian;a &i"u"unmu!ai &ari pertan;aan ;ang ti&ak ter!a!uberat. Satu atau &ua pertan;aan_31 • —1- -1- - • -1.-?"raiCakan uengan narapan WIWII LiCrupapen@7%a"an

tn11 ik!tiar #ari perma"a!a$an ;ang &iba$a.e?at pertan;aan itu &i$arapkan penonton

kurang !ebi$ mema$ami perma"a!a$an ;ang

akan &iba$a" &an po"i"i toko$ &a!am

perma"a!a$an itu.



Se"u&a$ itu pe?a?an7ara $am" ma"uk

pa&a inti perma"a!a$an ;ang menun@ukkan @a?aban "pe"i,k atau opini &an pan&angan"ang toko$ mengenai perma"a!a$an. Pertan;aanpertan;aan per!u &i"u"un &engan"angat kriti"> me"kipun @angan "ampaimemo@okkan "ang toko$. Pertan;aan kontro (er"ia! ka&angka&ang "angat &i"ukaipenonton> namun pertan;aan &emikian "eringmembuat tamu kita kurang happy.

Pe?a?an7ara per!u men@aga agar &a!am?a?an7ara> tamu toko$ kita ti&ak men@a&iter"inggung atau &iperma!ukan. I!e$ karena



aran;a &engan mengun&ang toko$ 30 menit

"ebe!um rekaman. Se!ama 30 menitpe?a?an7ara &apat m.emberi ke"empatankepa&a toko$ untuk membia"akan &iri &engan"ua"ana "tu&io te!e(i"i untuk program talk

show. *e"empatan ini per!u !ebi$ bagi toko$ ;ang baru pertama ma"uk &i "tu&io te!e(i"i.

Sua"ana> keributan per"iapan> !ampu!ampu>&apat membuat "ang toko$ men@a&i gugup. /ika

ter@a&i &emikian> pe?a?an7ara $aru" beru"a$a

membuat "antai



dengan sedikit humor atau mengajukan beberapa pertanyaaninformal yang membangkitkan antusiasmenya.

Jika semua sudah siap, program dapat dirnulai. Pertanyaan

demi pertanyaan dapat diajukan dengan tenang atau disela

sedikit dengan humor tanpa menyelewengkan permasalahan.

Dalam hal ini, pewawancara iddak boleh memberi komentar atauarahan pada jawaban atau penjelasan tokoh. Pewawancara yang

balk akan disiplin pada pertanyaan-pertanyaan saja. Satu hal

lagi yang perlu, pewawancara biasanya menyediakan pertanyaan

surprise, balk bagi sang tokoh maupun bagi penonton tanpa

mempermalukan tokoh it-u.Dalam program talk show Interaktif„ pewawancara harus

ataukapanmemberikesempatanbailskepadapenontondistu-



!ams "ukup !idup berupa ke'adian dan bukan duduk omong

melulu .edua$ tempat pembi"araan dan orang #ang berbi"aratidak berpinda!pinda! selama beberapa aktu dan belum tentu

a'a! toko! itu menarik$ maka sangat mungkin penonton "epat

men'adi bosan apabila pemili!an topik diskusi tidak menarik

dan "ara membaakan program tersebut 'uga tidak menarik

Program talk show iskusi atau panel diskusi sebetuln#asebua! program #ang dapat memperka#a aasan penonton

akan suatu permasala!an Namun$ tetap sa'a program tersebut

tidak menarik 'ika tidak dilakukan upa#a-upa#a untuk membuat

program men'adi menarik .un"i utama dari kesuksesan pro-

gram ini adala! kemampuan moderator dalam !al ini presenter

dalam mengendalikan dan men'aga pembi"araan agar tetap



meakili penonton menga'ukan pertan#aan kepada narasumber

sesuai dengan I3dang rriasal$ rr5erigenai perrnasala!an tersebut&ole! 'uga kadang-kadang presenter membandingkan atau

mengkon=rontasikan pendapat dari narasumber$ apabila program

tersebut bukan interakti= Pada ak!ir program talk show iskusi

panel$ presenter men#ampaikan pula resume dan kesimpulan dari

apa #ang dibi"arakanProgram it!i dapat men'adi program #ang membosankan

apabila tidak dilakukan upa#a-upa#a #ang membuat program ini

menarik a#a tank program talk show diskusi atau panel

diskusi$ terletak pada topik pembi"araan atau permasala!an #ang

dibi"arakan alam !al ini$ ada tiga kategori untuk mengeta!ui

sampai seberapa'auda permas;da!arlitu rnenarik Pertama$

l ! it d ' di li 'i di



permas-alahan secara thenetrik. Presenter yartg tid

meng,uasai permasalahan dalam program acara semacam hanya akan menurunkan suasarta, membuat acara tid

hidup dan membosankan.

Memberi ilustrasi visual dari apa yang sedang dibicarak

menambah daya tank dan menghidupkan program ini. Hustr

vi-sual dapat dipersiapkan walaupun program inilive.Kare

permasalahan atau topiknya sudah ditentukan. Sementara,--

uupat pctLLct W C1.1%.1.U. C41.11_111.6,CIFCLUIla F14..161_0_111 L A inc.krr. Farinhih rlahiliiiMarna rig pre-warn dapat1Phitspmpl /

dan menarik apabila ilustrasi cukup lengkap. Oleh karenadengan cara membuat rekaman dahulu program diskusi at

panel pada hari sebelumnya. Setelah hasil rekaman ditranskr



Presenter keniudian menvusun permasainhAn pernhicarann

berdasarkan bahan yang ia cari lewat buku-buku, surat kaba

dan riset masyarakat. Disiapkan pula pertanyaan-pertanyaan

apabilaprogram itu berformat diskusi panel. la adalah waki

masyarakat, sebab itu iahams paham apa yang ingin diketahu

()Leh masyarakat mengertai permasalahan itu. Pertanyaan

Seyogianyadisusun dengan mempertimbangkan tanggadramatik, vaitu dad yang sederliana ke — tJ yang semakft

remit dan menegangkan. Pertanyaan-pertanyaansurpriseperlu

disiapkan agar program menjadi lebih dinarnis dan menarik.

Pada hari penayangan atau rekaman produksi itu, sepert

dalam program talk show wawancara, tamu-tamu dibiasakan

d d ! d i t . ! b t i = d l !



"erdas dan !umor dari presenter .e!ebatan in=re# adala!

kemampuan#a mengorek sernua permasala!an tamun#a$

se!ingga sang tamu tak bisa bera!asia lagi$ meskipun tidak

tersinggung 'uga Inila! seni bertan#a #ang sangat bagus dan

=ormula pertan#aan akurat$ tetapi #ang tidak men#inggung

perasaan

Tentu sa'a kemampuan sedemikian ini$ bukan !an#a bakat$ melainkan 'uga lati!an$ eksperimen dan pengalaman$

sambil tak !enti-!enti terus bela'ar memperbaiki kemampuan

rnaupun ke"erdasan 4emba"a buku adala! sala! satu kun"i

penting dari kemampuan men'adi peaan"ara di samping

lati!an dalam tampil 4emba"a buku berarti terus menamba!

aasan$ ke"erdasan$ dan pengeta!uan e!ingga ketika kita



!iburan #ang tidak kreati= .reati=itas !an#a mungkin pada

seseorang #ang memiliki ke"erdasan dan tents menerus men"ariProgram talk show oie! karena ban#ak melibatkan pelaak

sobagai presenter lSslamun pelaak biasan#a lebi! menekankan

segi !umor sa'a$ dibandingkan dengan topik serius #ang menarik

karena !umorn#a 'ustru mun"ul dari perrnasala!an itu Presenter pelaak "enderung melu"u$ tetapi presenter #ang baik

kelu"uann#a 'ustru bukan karena is melu"u$ melainkan dari

pertan#aan atas topik #ang serius itu

&entuk lain program the talk show adala! !iburan murni

Program kuis sebenarn#a 'ugaFmenggunakan =ormat talk s!o

NamuFn$ dalam program ini segi !iburan sangat dorrdnan

P t t ! i ! k d t k



9a$ 4:u nalistik Tele(isi

3 Pengertian asar

.etika orang berpikir$ suatu peristia perlu dimengerti da

diketa!ui ole! ban#ak orang$ dan bukan !an#a satu oran

Disamping itu akhirnya orang merasa tidak sernua



Di samping itu, akhirnya orang merasa tidak sernua

peristiwa perlu disampaikan dan diketahui oleh banyak °rang.

Peristiwa-peristiwa tertentu saja yang penting, esensial atau

berrnakna yang sepatutnya diinforrnasikan. Cara menginfor-

masikan pun perlu sangat jujur dan tidak bertentangan dengan

fakta yang sebenarnya terjadi. Dad jpell.6kildlliall kemudian

lahirQA jurnalistik dan pers tentang kejujuran (sincerity) dan

kebenaran(the truth).Kebenaran itu meneandung pernahaman

akan keseimbangan penyampaian informasi apabila terjadi

argumentasi yang saling bertentangan mengenai suatu fakta.

Dari pengalaman-pengalaman itu, penyampaian yang

berturut-turut dan secara terus-menerus ini, seperti orang

kejadianyangluarbiasaTerdapatbeberapaalasanmeneapa



kejadian yang luar biasa. Terdapat beberapa alasan meneapa

hal itu menjadi luar biasa. Pertama, kedekatan(proximity)

dengan lingkungan mas#arakatn#a 4isaln#a berita !uru!ara



dengan lingkungan mas#arakatn#a 4isaln#a$ berita !uru!ara

di tana! air lebi! bernilai berita tinggi dibandingkan dengan

!uru-!ara di &rasilia elain kedekatann#a 'uga

kemas#!urann#a (prominence). Peristia-peristia #ang ber-

sangkut-paut dengan nama-nama orang mas#!ur atau pembuat

beritan#a orang ternama$ biasan#a bernilai berita tinggi

Rele<ansi ter!adap situasi sekarang (actual) dan makna #ang penting (esensial) bagi nilai-nilai #ang !idup pada suatu

lingkungan$ misaln#a peristia-peristia manusiai (human

interest). e"ara ringkas nilai berita bersi=at esensial (human

interest) unusual (kedekatan$ kemas#!uran)$ aktual atau tepataktu (time liness). alam !al ini$ #ang disebut unusual atau

istimea adala! sesuatu #ang se"ara seder!ana dapat

pen"ari berita ini disebut 'urnalis atau ora ng #ang mernberikan



pen"ari berita ini disebut 'urnalis atau oraFng #ang mernberikan

laporan peristia-peristia .emudian mereka disebut reporter

atau artaan 4esldpun dunia 'urnalistik dart pers berkembang

dengan pesat$ tetapi asas-asas #ang dipakai tidak beruba!$ 'ustru

berkembang 3da tiga prinsip 'urnalistik media "etak #ang !ingga

sekarang masi! diikuti

1Pemba"a (man as reader). alam !al ini$ pemba"a betasmemili! topik$ in=orrnasi$ atau berita yangstaked &ertolak dari

!al itu makasa'ian in=orm asi dan berita #ang men#angkut

berbagai bidang ke!idupart sangat perlu disa'ikan sebagai FF

Pemba"a 'uga akti= memili! berita #ang rele<an bagi dirin#a

2Prinsip right like your talk (bukan right as your talk). Aang



yang disajikan. Beberapa keterangan pelengkap dan ungkapan-

ungkapan tambahan perlu dihindari. Tidak bijaksana pula

memenuhi lead dengan terlalu banyak fakta. Dalam hal ini,

tidak perlu pula kita memasukkan prinsip 5W's H karena

kalimatlead justru akan menjadi rumit dan membingungkan.

Contoh:

"Telah terjadi bentrokan sent slang tadi di depan kantorPengadilan Negeri Jakarta Pusat antara polisi dan pendukung

Megawati. Mereka protes karena tidak boleh masuk ke halaman

kantor pengadilan. Beberapa orang diamankan dalam

bentrokan tersebut."

Penulisan lead seperti itu terlalu rumit dan agak

berkepanjangan. Dengan konstruksi yang ringkas,leaddapat

lbih ikd g

dapat memperoleh gambaran kejadian-kejadian yang panting



p p g j j y gp g

hari itu_ Beberapa orang menyebut judul sebagai etalase,

meskipun dalam kenyataan lebih dari itu.Selanjutnya dalam penulisan perlu menggunakan bahasa

yang benar dart kata-kata atau istilah yang tepat. Tidak perlu

menggunakan kata asing apabila kata itu tidal( menarnbah

kejelasan, melainkan justru membingungkan. Dalam hal ini,

lebih baik berpedoman sedikit kata banyak makna daripada

banyak kata sedikit makna. Demikian juga dalam menyusurt

kalimat, konstruksinya harus mudah diikuti dan logis.

Ungkapan panjang atau anak kalimat, tidak boieh memisahkan

pokok kalimat dan kata ketja (predikat). Katy sifat harus berdekatan dengan kata yang diterangkannya. Alinea-alinea

harusdisusundengansistematikayangbenardansetiapkalimat

i dalam 'urnalistik kita sering membedakan antara #ang



disebut in=ormasi dan berita e"ara umum dapat dikatakan$

perbedaan antara berita dan in=ormasi terletak pada =akta danopini #ang berupa pesan i dalam berita #ang disa'ikan !an#a

=akta-=akta In=ormasi #ang bersi=at penerangan$ selain =akta 'uga

terkandung opini ?adi$ se"ara singkat dapat dikatakan berita

adala! pen#ampaian ke'adian-ke'adian (=akta) #ang bernilai

berita ole! artaan melalui media massa

ementara itu$ in=ormasi atau penerangan memberikan

re=leksi instrukti= sedemikian rupa se!ingga di!arapkan pi!ak

kedua dapat memberikan tanggapan atau ter'adi peruba!an

sikap sebagai akibat adan#a instruksi Pemberitaan tidak perludemikian emua pemberitaan merupakan in=ormasi$ tetapi

tidak semua in=ormasi atau penerangan disebut berita &erita

perlu diketahui dan dilaksanakart. Pars dan jurnalistik wajib

mendkng kebijakan kerajaan Paharn inibertolak dari



mendukung kebijakan. kerajaan. Paharn ini bertolak dari

anggapan, kebenaran adalah hasil dan sekelompok cendekiawan

dan orang bijak yang memiliki kewajiban membimbing dan

menentukan arah kehidupan rakyat kecil. Jadi, kebenaran tak

ada di Iingkurtgan rakyat kecil, melainkan dekat dengan pusat

kekuasaan. Penguasa langsung berwenang mengawasi dan

menentukan kebijakan pers dan jurnalistik. Dalam situasi itusalah satu fungsi pers dan jurnalistik untuk menyampaikan

kebenaran objektif kepada masyarakat dan menjadi pengawas

pelaksanaan pernerintahan menjadi hilang. Kebebasan pers dan

jurnalistik sangat bergantung pada pemerintah yang memiliki

kekuasaan mutlak.

b. Teori Libertarian

dari pengawasan dan pengaruh pemerintah. Agar kebenara



muncul, semua pendapat hams memperoleh kesempatan yan

sama untuk dikernukakan. Hants ada pasar bebas pemikiranpemikiran dan informasi. Bukti dan argumen-argumen yan

menjadi landasan bagi masyarakat untuk menentuka

kebenaran dan mengontrol kebijakan pemerintah. Inila

sebabnya di Amerika Serikat, pers menjadi semacam lembag

keempat di dalam pemerintahan.

c. Teori Totalitarian (Pers Komunis)

Pers yang berpegang pada asas-kebenaran berdasarkan teo

Marais. Pers bekerja sepenuhnya sebagai alat penguasa, dalam

hal ini partai komunis. Partai komunis dalam pengertian Marxadalah rakyat. Berdasarkan pemahaman itu pers hare

mengikutikebenaran rakyat yaitu partaiyangsubstansiny

harus melakukan apa yang terbaik bagi partai dan



harus melakukan apa yang terbaik bagi partai dan

mendukung partai sebagai sikap dan perbuatan moral yang

berorientasi pada kepentingan rakyat. Menurut anggapannya

rakyat adalah partai.

d. TeoriSocial Responsibility(Tanggung jawab Sosial)

Berkernbang sebagai akibat kesadaran pada abad ke-20,

dengan berbagai macarn perkembangan media massa(khususnya media elektronik), menuntut kepada media massa

untuk memiliki suatu tanggung jawab sosial yang bare. Para

pemilik danpengelola pers menentukan siapa-siapa, fakta yang

bagaimana, versi fakta yang seperti apa, yang dapat disiarkan

kepada masyarakat. Teori ini menganggap kebebasan mutlak

banyak mendorong terjadinya dekadensi moral. Oleh karena itu,

nilai Pancasila dan UUD 1945. Kebebasan pers ya

merupakan hakasasiharuspuladisertaikewajiban ya



merupakan hak asasi harus pula disertai kewajiban ya

asasi, yaitu tanggung jawab. Dengan demikian, konstruksin

adalah kebebasan pers yang bertanggung jawab. Pers berfun

sebagai penyebar inform.asi yang benar dan objektif, penyal

aspirasi rakyatdan kontrol sosial yang konstruktif.

3. jurnalistik Baru Jurnaliatik baru merupakan gaya penulisan jurnalis

dengan teknik penulisan novel sastra. Fakta dan realitas konk

dikemas sedemikian rupa sehingga enak dibaca dan ka

nuansa meski unsur realitas faktual tetap dijaga keutuhannyReporter bukan raja sebagai pengamat, melainkan ju

mengadakan pendekatan langsung pada peristiwa tempat

"fAh kasihan, tapi untung daerah kits aman"; bukan pula agar



mereka tergerak untuk rnemberi bantuan, melainkan agar

secara moral terjadi keterlibatan social. jadi, siapa pun tanpamembedakan kedudukan dan kedaerahan merasa menjadi

bagiani dari mereka <yang sedans- terkena musibah. sehingga

mamiliki kepPriiilinn„ Sprnra spiritirAl macyArakAt

akan ketidakberdayaan manusia terhadap alam dan Pencipta

yang senantiagn menghargai keberadaannya di tengah

lingkungan. Dengan demikian, ketika dorongan nafsu serakah

untuk menguasai segala-galanya timbul, sentuhan perasaan

dari pengalaman bencana Merapi selalu menjadi pertimbangan.

jurnalistik baru mula-mula berkernbang di Amerika Serikat1.01 /A//II2. 0(&11.1 /-161.1 //I/I-P4G/ Lla / /. /5I-I/11. 4../ I. /A 11"!11 /A// I.111ilLlh

!art a#s



namun elemen utama #ang men'adi sarana ungkap adala!

tulisan: kata-kata atau kalimat /le! sebab itu$ media "etak berorientasi pada kekuatan pemikiran dan ungkapan <erbal$

sedangkan media audio<isual berorientasi lebi!-lebi! pada

pemikiran dan ungkapan <isual lemen audio merupakan

pelengkap dari elemen <isual

alam elemen audio terkandung unsur penulisan (naska!)

#ang menggunakan prinsip-prinsip pemikiran <erbal /le!

karena itu$ meskipun dalam media audio<isual$ unsur <isual

#ang dominan$ namun unsur <erbal diperlukan untuk pen#u-

sunan naska! audion#a Naska! itu dapat menamba! in=ormasiatau ke'elasan dari liputan <isual #ang mun"ul ?adi$ di dalam

'urnalistik tele<isi atau sebetuln#a pada semua program tele<isi



narasi atau laporan <erbal tidak bertele-tele$ seder!ana dan

tepat &erlaku rumus 58: as# Aistening #ormula.Penulisan berita di surat kabar dan tele<isi sangat berbeda

Aang perlu diingat kalau seseorang niemba"a surat kabar$

meskipun di sekitarn#a ter'adi berbagai ma"am akti<itas$ tetap

sa'a is dapat konsentrasi pada apa #ang diba"a .arena memba"a

tidak menggunakan unsur pendengaran$ sedangkan menonton

berita di tele<isi$ seseorang !ams menggunakan mata dan telinga

itu berarti ke'adian sekitar dan suara di sekitar akan mengganggu

telinga dan mata dalam mengikuti siaran berita /le! karma itu$

beberapa "ara penulisan berita di surat kabar dan tele<isi tidak

sama 4eskipun demikian$ prinsip dasar penulisan dengan ba!asa

#ang baik seperti diuraikan dalam 'urnalistik media "etak tetap

i surat kabar sangat biasa disa'ikan gambar gra=ik dengan



i surat kabar sangat biasa disa'ikan gambar gra=ik dengan

angka-angka #ang rumit Pemba"a dapat meli!at dan mengerti

karena mereka dapat berkonsentrasi "ukup lama pada materi itu

sampai pa!am sunggu!-sunggu! ementara itu$ gambar gra=ik

di tele<isi dengan garis-garis #ang rumit dan angkaangka #ang

ke"il tidak membantu ban#ak kepada penonton untuk

mema!amin#a karena aktu #ang tersedia untuk meli!atsampai 'elas sangat terbatas 3ngka dan garis #ang rumit di

pesaat tele<isi tal" mungkin dili!at se"ara 'elas

4en#a'ikan in=ormasi dan berita di tele<isi perlu meng!indari

ban#ak !al #ang rumit Penonton !an#a memiliki kemungkinan

dan kesempatan sekilas Penulis naska! berita perlu meng!indari

angka-angka pe"a!an$ gelar-gelar #ang pan'ang atau !uru= di

! U k k U 1% 1%% k l id k b i

utamadalampenyusunanberitaOlehkarenaitu"\kehadiran



utama dalam penyusunan berita. Oleh karena itu,\kehadiran

reporter UL tempat kejadian clirasa member-k-- -nilai dan

dava tarik yang kuat pada hprita yang dicarnpaikart. nAlAm

hal ini, dikenal sistem ROSS dengan penyaji berita yang disebut

newscasterkarena is juga pencari, penyeleksi, pengolah dan

penyusun berita.ROSS singkatan dari

Report-er on Inc spot and un Laescreen

Reporter berada di lokasi dan miTnrilldi televisirnpia-

porkan sendiri kejadian di situ.

Reporter on the spot and off the screen.

Reporter berada di tempat kejadian, tetapi gambarnya

tidakrnunculdiiayarhanyasuaranyaataulaporannya

pengambilan clari kamerawan pada objeknya dan pemikiran



gambar untuk ditayangkan atau dibuang oleh editor, tetap

saja dapat dikatakan subjektif. Hanya bagaimanapunperistiwa sebagai kejadian yang diliput tetap objektif.

Untuk sajian unsur visual dikenal empat materi berupa

gambar hasil liputan.

1.Visual Object and Hot News(VOHN). Materi visual basi

liputan peristiwa atau wawancara dan isi pernyataart saat

itu. Beberapa lingkungan masih menggunakan istilah

visual aids(gambar pembantu atau ilustrasi). Namun

istilah itu kini tidak tepat lagi mengingat dalam jurnalistik

televisi gambar tidak lagi sekadar sebagai ilustrasi berita.2.Shooting on the Field Operation Back-up(SFOB). Tambahanli t tk l k i ti i l dh d

ebetuln#a dua-duan#a reporter Han#a #ang seorang melapor-



kan ke'adian se"ara <erbal$ sedangkan #ang lain se"ara <isual

atas peristia #ang sama /le! karena itu$ untuk meng!indari pusat per!atian #ang berbeda antara dua orang #ang se-

sunggu!n#a !arus rnemiliki gagasan #ang sama$ diperlukan

saling berembuk se"ara tents-menents selama liputan

beriangsung 'adi$ karneraan menangkap gagasan reporter danreporter mema!ami rangkaian gambar #ang dibuat ole!

kameraan untuk sa'ian berita <isualn#a Hampir semua

produksi program tele<isi$ #ang disebut ker'a sama atau team

work merupakan sesuatu #ang sangat panting Tanpa itu

musta!il sebua! program akan ber!asil

&erkembangn#a aliran 'urnalistik baru$ merembes pula

lebi! mendalam memberi keka#aan nuansa pada peristia

l i k l i di d ili! k k d



3palagi kalau narasi disusun dengan pili!an kata-kata dan

susunan kalimat #ang sunggu!-sunggu! mengena Penontonakan men#aksikan suatu laporan ke'adian #ang sunggu!-

sunggu! mengesan

Tentu sa'a untuk mampu meng!asilkan program #ang

demikian diperlukan seorang 'umalis atau reporter #ang kritis$

kreati= dan memiliki bekal intelektual dan inteligensi #ang

memadai elain itu$ dibutu!kan pula kameraan #ang memiliki

selera artistik tinggi$ menguasai ba!asa <isual dengan ke"erdasan

intelektual$ berani beker'a keras dan menempu! risiko a#a

'umalistik sema"am ini akan semakin diminati di masa depaniaran berita di masa sekarang suda! mengara! pada tuntutan

k 'i l bi! ti i & k l i k d k b t !

News Gathering(SNG) semakin melibatkan penonton pada

peristiwa yang terjadi pada saat itu juga. Dahulu berita



_mempertunjukka.n suatu kejadian pada penonton. Kini

berita seolah-olah membuat penonton mengalami kejadian yang sedang berlangsung. Dahulu penonton hanya melihat

suatu kejadian, kini tak dapat dipungkiri penonton "terlibat"

pada kejadian yang tengah berlangsung.

Jurnalistik televisi sekarang tidak lagi menceritakan suatu

kejadian pada penonton, melainkan membawa mereka menjadi

bagian dari kejadian itu. Kalau dahulu unsur emosional, karena

kemungkinan teknis belum memadai, tidak muncul. Kini,

berkat kemungkinan teknis dari peralatan yang luar biasa

canggih, faktor emosional ini gampang sekali timbul, bahka.nkemudian sering dieksploitasikan untuk kepentingan tertentu.

Misalnya demonstrasi menuntut suatu ketidakadilan, dengan

.emungkinan barn ini mela!irkan sistem dan mekanisme

ker'a 'urnalistik tele<isi men'adi lain a!ulu reporter$



ker'a 'urnalistik tele<isi men'adi lain a!ulu reporter$

announcer (pemba"a berita)$ editor$ produser berita$ teknisi(kameraan$ penata suara) terpisa! dalam mekanisme dan

!ubungan ker'a sendiri-sendiri ekarang reporter sekaligus dapat

men'adi produser dan announcer ba!kan kameraan dan editor

?umalis tele<isi masa kini dituntut bukan sa'a ketangkasan pikir

dan inteligensia$ melainkan 'uga kemampuan don keterampilanteknis menangani peralatan alam N ia se"ara langsung

melakukan pemili!an gambar dalam suatu peristia dan itu

artin#a editing 4ekanisme ker'a men'adi lebi! men#atu

eorang 'urnalis tele<isi kini dituntut bukan sa'akemampuan rnenulis se"ara deskripti=$ tetapi lebi! men#usun

suatu "erita balk dengan kata maupun gambar &erita tele<isi

Tak dapat disangsikan sukses ?able News Network (CNN)



membisniskan perang Timur Tenga! leat siaran beritan#a

8ormula berita dan 'urnalistik CNN kemudian diikuti ole!

beberapa news agencies #ang lain iaran berita men'adi in"aran

para produsen dan sponsor sebab dengan 'urnalistik ga#a CNN

prang men'adi keran'ingan untuk mengikuti siaran berita

.ekuatan pelibatan penonton pada ke'adian #ang disa'ikanrnembuat !ampir semua orang cra/y pada siaran berita Tentu

sa'a bisnis tidak men#ia-n#iakan kesempatan ini untuk

nebeng bagi kepentingan barang-barang produksin#a News

agency tidak pula men#ia-n#iakan kesempatan untuk 'uga

mengeruk uang dari pemasang iklan siaran berita iaran berita#ang da!ulu iebi! merupakan peia#anan sosial$ kini

I

mas#arakat eretan kriteria itu demi kepentingan da#a tank

sensasional masi! dilengkapi dengan pengambilan dari sudut



sensasional masi! dilengkapi dengan pengambilan dari sudut

pandang #ang merangsang emosi dan penggunaan kemungkinan-kemungkinan lain #ang tersedia berkat ke"anggi!an peralatan

Pertan#aann#aL apaka! berita itu sekarangK .en#ataanK 3tau

manipulasi ken#ataanK

?urnalistik tele<isi deasa ini di!adapkan pada "ampur

tangan kepentingan bisnis 4asi! sanggupka! is berada pada

konteks kepentingan mas#arakat keban#akanK eimbangka!

kepentingan pro=it dengan nilai-nilai #ang dikorbankanK

4asi!ka! 'urnalistik rnemper!atikan keseimbangan kebutu!an

mas#arakat keban#akanK 4asi! sederet pertan#aan lat! #ang kini perlu dikemukakan sebelum 'umalistik tele<isi men'adi sekadar

l t d i t k ti

terietak pada orientasi 'urnalistik tele<isi masa kini ?urnalis

sekarang$ sekaligus editor dan redaktur la #ang memili! gambar

http://redaktur.la/

http://redaktur.la/

http://kata.la/



dan kata la 'uga #ang menentukan siapa #ang tampil dan bi"ara

3dala! benar berita deasa tat atrakti= dan !iburan dengan

tampiln#a unsur emosi$ sensasi dan suspens dan muda!

melibatkan penonton

3kan tetapi$ kalau demikian mengapa seorang 'umalis

tidak memili! suatu ke'adian dan situasi #ang mampuInendorong solidaritas sosialK Idealisme sema"am ini perlu

dika'i untuk meng-"ounter ga#s penuturan dan pen#a'ian

'urnalistik tele<isi &arat #ang lebi! berorientasi bisnis

8ormula 'urnalistik tele<isi sekarang bukan tak mungkin

digunakan untuk kepentingan mas#arakat keban#akan Han#a

dengan demikian masi!ka! sponsor dan para produsen tertarik

Terbukti kehebatan formula jurnalistik televisi CNN dan

dianut oleh hampir semua news agency. Sementara acara no

http://kata.la/

http://kata.la/



berita hampir seluruhnya juga didominasi oleh hiburan de

bisnis. Lalu apa yang tinggal bagi masyarakat kebanyaka

Apakah jumalistik televisi juga ikut menenggelamkan mere

dalam frustrasi atau masih adakah alternatif untuk memb

kesempatan bagi kepentingan masyarakat kebanyakan unt

tampil, waktu akan menentukan.



La$ ;r ( a

e i l i r t C 5

r g a r l A ,

P t i "

8



mana-mana$ kernudian men#ampaikan "erita #ang menarik

dari !asil pengembaraann#a kepada orang lain #ang ingin

mendengarkan "eritan#a



g #

.arena =ungsin#a itu seorang reporter atau artaandituntut untuk memiliki tanggung 'aab ter!adap apa #ang

di"eritakann#a Tanggung 'aab itu meliputi kebenaran$

pentingn#a (urgensi) dan rele<ansi ter!adap situasi Namun$

tidak begitu muda! untuk dapat memenu!i tangg -ung 'aab

itu elalu ada ka=tan dengan pi!ak-pi!ak #ang bersangkut-

paut dan berkepentingan pada ke'adian #ang diberitakan

.ebenaran misaln#a selalu dipertan#akan: kebenaran menurut

siapaK &iasan#a terdapat =riksi antara kebenaran dari penguasa

#ang menentukan kebi'akan dan kebenaran dari pi!ak #anglema!$ biasan#a mas#arakat #ang sama sekali tidak berda#a

eorang reporter !arus mengambil keputusan kebenaran mana

Pertama-tama seorang reporter harus bertimbang pada apak

yang paling penting harus ditulis mengenai suatu peristiwa ag



y gp gp g g p g

unsur visual yang muncul di layar televisi lebih jelas maknanySampai sejauh mana hal yang penting itu dibutuhkan d

bermanfaat bagi rnasyarakat? Barangkali beberapa report

beranggapan paanulisan narasi atau 'manglingkapkart sesua

secara pendek, kurang bermutu, Namun, justru inil

masalahnya. Mengungkapkan sesuatu secara pendek, teta

bermutu, temyata lebih sulit.

Dalam suatu liputan seorang reporter kadang-kada

terlibat wawancara dengan seorang tokoh yang berbicara seca

panjang lebar. Sangat mungkin pembicaraan itu oleh reportdirasa bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, sepanja

sat setengah menit pembicaraan it akan ditaangk a

membuat liputan <isual$ sedangkan reporter membuat "atatan-

d b b b k



"atatan atau aan"ara dengan beberapa narasumber untuk

memperole! ba!an-ba!an #ang lengkap emakin lengkap

ba!an #ang diperole!$ semakin muda! reporter men#usun suatu

laporan atau berita .epada kameraan ia !ams selalu

mengingatkan ba!a diperlukan <isualisasi untuk pem#ataan-

pem#ataan dari narasumber #ang suda! diambil gambarn#aementara itu$ kameraan tidak benar !an#a beker'a

berdasarkan interesn#a angat perlu ia melaksanakan saran dan

permintaan dari reporter .er'a sama #ang baik sangat

diperlukan dalam liputan di lapangan

Reporter dan kameraan dalam liputan sebenarn#a

merupakan dua orang tapi satu (loro-loroning atunggalB ba!asa

&erapa koran sa#a ba"a kernarinK 3paka! sa#a menulis kemarinK

Tulisan tenting apa dan berapa ban#akK 3paka! sa#a nonton

=ilm mengikuti seminar atau "erama! kemarinK Tentang apa dan



=ilm$ mengikuti seminar atau "erama! kemarinK Tentang apa dan

input apa #ang sa#a perole!K 3pabila pertan#aan-pertan#aan itu ban#ak merriperole! 'aaban #a$ nis"a#a pengeta!uan 3nda

"epat #eningkat,

.eban#akan reporter terlalu as#ik memburu berita ini tugas

utaman#a elain itu$ !al-!al lain #ang dapat meningkatkan

pengeta!uan !ams terus dika'i Reporter memiliki tanggung

'aab #ang besar kepada rnas#arakat akan kebenaran #ang ia

sampaikan ?ika ia memiliki pengeta!uan pas-pasan sa'a$ besar

kemungi"iria:n pesan #ang ia sampaikan mutun#a 'uga pas-pasan

sa'a

9 Penge#$angan Gagasan

Pertarna men'alin persa!abatatt Reporter perlu memiliki

ban#ak sa!abat a!abat merupakart konsuitan$ narasumber$



sekaligus in=orman$ la perlu memiliki sa!abat mulai dari rak#atkeelV$ pemuka mas#arakat$ elitis$ para pe'abat$ selebritis$

intelektual$ orang-orang ternama dan tentu sa'a artaan-

artaan ternama ari sa!abat is dapat tents bela'ar dan

bertukar pertgalamart$ sekaligus 'uga rrterniliki narasumber

untuk kasus-kasus #ang is !adapi ebagal sa!abat mereka akan

menaru! keperea#aan ?adi$ in=ormasi mereka akan sangat

akurat dan benar ('u'ur) Hal ini berbeda apabila seseorang itu

bukan sa!abat 4ereka !an#a akan memberikan in=ormasi

sekedarn#a dan sangat =ormal$ 7edua memiliki rasa ingin ta!u #ang besar Reporter atau

penulis #ang tidak memiliki rasa ingin ta!u #ang besar men'adi

r

F sebagian lain #ang 'uga diperiukan elebi!n#a$ buku-buku

pengeta!uan popular #ang sedang mernperole! per!atian

k t 1P t k i i it ! dil k i d



mas#arakat 1Perpustakaan mini itu !ams dilengkapi d engan

berlangeanan beberapa surat kabar nasional dan asing #ang

dapat diperole! &erkat perpustakaan mini itu kesulitan-

kesulitan in=ormasi di ma>am !ari dapat diperole! 'aabn#a

tanpa perlu beran'ak dari ruma! ketika reporter sedang

membuat berita 7eempat menguasai sedikitn#a satu ba!asa intemasional

&a!asa adala! 'ernbatan untuk n temperluas komunikasi .alau

reporter menguasai beberapa ba!asa sekaligus$ is sanga

beruntung sebab ia dapat ber!ubungan dan mernperole!

in=ormasi dari narasumber dan buku-buku asing 5eat

kernampuan berba!asa asing$ reporter 'uga dapat meningkatkan

mereka is dapat memperole! in=ormasi tentang tamu-tamu

penting #ang datang untuk suatu keperluan Ia 'uga perlu ra'in

mengik ti seminar 'am an 'am an ata ' mpa pers ang



mengikuti seminar$ 'amuan-'amuan atau 'umpa pers #ang

diselenggarakan ole! lembaga-lembaga resmi atau orang-orang

ternama la !ams memiliki sumber di kepolisian untuk

mengeta!ui ban#ak !al #ang men#angkut ke'a!atan dan

ke"elakaan-ke"elakaan

Reporter ibarat seorang #ang bisa ta!u apa #ang akanter'adi Hai itu disebabkan ole! insting 'urnalisn#a$ kepekaan

intuisin#a$ tetapi #ang lebi! penting karena dia memiliki

sumber-sumber #ang setiap kali dapatFdi!ubungi Reporter

#ang beker'a !an#a di belakang me'a tulis tidak akan ban#ak

berarti bagi bagian pemberitaan #ang memerlukann#a

easa ini #ang diperlukan !an#a reporter #ang kritis$

http://ternama.la/

http://ternama.la/



Bab 6laF JaitrIW"u ua .11.7 i Ilya;

ANNOUNCER menurut arti katanya, seorang yang meng-

umumkan atau memberitahukan suatu informasi. Boleh juga

seorang yang memberikan laporan atau rnemberi kabar tentang

#ang !arus disiarkan$ tetapi is bole! sedikit berkomentar

dengan impro#lsasi Telangkai seing kali dibaakan ole! sate



atau dua orangPresenter menurut arti katan#a$ seorang #ang mengantar

suatu sa'ian a'ian itu berma"am-ma"am$ seperti musik$ aneka

program$ feature, maga/ine dan kuis ebagai pengantar sa'ian is

bole! menamba! da#a tank dart materi #ang disa'ikan leat kata-

katan#a al am ba!asa Indonesia is disebut pen#a'i ebagai pen#a'i tentu sa'a ia tidak terlalu terikat ole! materi #ang disa'ikan

dalam arti apa adan#a seperti announcer. Pen#a'i bole! memberi

pemanis suatu sa'ian program dengan kata-katan#a la !arus

mampu meng!idupkan suatu sa'ian program dengan kata-

katan#a la !arus mampu meng!idupkan suatu program$ lebi!-

lebi! program #ang dirasa "dingin", Pen#a'i !ams mampu

menggurui atau seperti orang yang paling tabu. Kegagalan

seorang penyiar terjadi apabilaaudiensmerasa ia seperti seorang



guru yang sedang menasihati atau menggurui. IVIenceritakansesuatu pasti tidak sama dengan menggurui atau menasihati.

Penyiar sering tampil dengan kesadaran sebagai seorang

isfimewa dan terpilih. Sikap ini dengan mudah ditangkap oleh

penonton lewat penampilan di televisi atau getar suaranya. Oleh

karena itu, penyiar yang baik akan mendudukkan diri sebagai

teman yang sangat rnernperhatikan sahabat. la perlu menceritakan

atau memberitahukan kejadian yang ia ketahui. Dalam hal ini, ia

tidak hams terus tersenyum, tetapi men.ampilkan suara dan sikap

sebagai seorang yang merasa perlu menyampaikan sesuatu sebagaitanda perhatian kepada temannya, yaitu penonton.

Did h Sm t kit m g l t tdii g

a"ara Untuk itu$ ia perlu selalu men'aga agar suara dan

kemampuan berba!asan#a tetap ter'aga eorang atlet !aru

lati!an se"ara tetap dan teratur supa#a kondisin#a selalu ter'aga



?adi$ dalam setiap pertandingan ia dalam keadaan berenang #ang prima la tidak berlati! pada bidangn#a sa'a$ seperti bagaimana

berlari$ melompat$ dan berenang Namun$ ia !arus 'uga membua

ototototn#a kuat untuk melakukan sesuatu emikian !aln#a

seorang 'uru bersuara di tele<isi 5ida!$ bibir$ tenggorokan$ dan

napasn#a !ams terlati!$ sebagaimana seorang atlet selalu melati!

peralatan tubu!n#a: tangan atau kakin#a etiap orang dapa

berlari$ tetapi seorang atlet !ams ta!u bagaimana berlari dengan

baik dan "epat etiap orang dapat berbi"ara$ tetapi seorang 'uru

bersuara (announcer atau presenter) !ams dapat berbi"ara se"aralebi! baik$ lebi! 'elas dan lebi! inda! atau memukau

?ik b bi k d l l

&erikut ini lati!an tetap setiap !ari bagi seorang

pro=esional ediakan aktu sedikitn#a 1, menit untuk melati!

5 ti! l ti! d t di' l k b i b ik t

http://prima.la/

http://prima.la/



suara 5ati!an-lati!an dapat di'alankan sebagai berikut

1uduk dalam posisi bersimpu!$ relaks laiu menarik napas

an-pnng dan dtampngdalarnprut .enudianpng'au

lepaskan napas pelan-pelan sambil membun#ikan suara aaa

atau ciao atau uuu. &un#ikan sala! satu !uru= !idup begitumelepaskan napas pelan-pelan Ulangi sampai tiga menit

2&erdiri di muka "ermin dan mengu"apkan al=abet (a-;)

dengan satu kali tarikan napas 3tau membaakan sebua!

puisi #ang suda! di!a=al Cara mengu"apkan !arus

dilakukan se"ara lebi! ekstrem dari #ang biasa dilakukan

dalam situasi normal 5ati!an ini diperlukan untuk

A,Mengu$a% 9entuk Suara

4ungkinka! menguba! bentuk suaraK .emungkinan

l l d ki b ! b t k it k k



selalu ada$ meskipun menguba! bentuk suara itu "ukup sukar

dan memerlukan ketekunan serta kesabaran alang a#ang

kulit misaln#a$ ia mampu sekurang-kurangn#a menguba!

suara seban#ak empat ma"am$ ba!kan kadang-kadang ia

dituntut untuk dapat bersuara lebi! dari empat ma"am suara

emikian pula pen#iar atau presenter dengan ketekunan berlati!$ besar kemungkinan suaran#a dapat diuba!-uba!

menurut kemauann#a utradara dan aktor Ri"!ard

&olesla#sk# pema! berkata$ J3ktor #ang baik dapat

menguasai segenap peralatan tubu!n#a dengan sempuma la

mampu memerinta! urat-uratn#a untuk mengikuti

kemauann#aJ ?ika pen#iar atau presenter mampu melati! dan

ter'adi pada kaum perempuan Namun$ pada dasam#a setiap

orang memiliki sedikit ke"enderungan untuk serak Halangan

suara karena tegangn#a otot suara ini ter'adi apabila seaktu



suara karena tegangn#a otot suara ini ter'adi apabila seaktu

berbi"ara pen#iar atau presenter iriba-tiba inetaba BnBu# /tot

narin Icjarnrioknriaan rnpnine-li taoano elan ciikar clicretarkArt. I-Ta1

ini men#ebabkan bentuk suara mengalami peruba!an

4engapa pada seorang perempuan !al ini muda! ter'adiK

.eban#akan perempuan muda! tersentu! perasaann#a ole!suatu peristiaF /le! karena itu$ 'arang sekali pen#iar atau

presenter perempuan ditugasi untuk men#a'ikan suatu reportase

dari peristia-peristi-a #ang ineneg-artgkan atau program

-nrriaratri vane mlirlah mantranhih Ptnnei-nva 4rlahr ylpri-a-nriincran

ola!raga keras #ang menegangkan$ misaln#a tin'u$ !ampir tak

perna! reporter perempuan ditugasi untuk men#a'ikan program

bersemangat dan penuh gairah. Namun, jangan mencoba

menirukan suaranya! Cobalah merasakan getaran atau gelora

semangatyangmembuatiabergairahdalamhidupSeseorang



semangat yang membuat ia bergairah dalam hidup. Seseorang

yang bahagia dalam hidupnya akan berbicara dengan orang

lain secara tak disengaja rnengungkapkan gairah semangatnya,

seperti ekspresi wajah, tekanan-tekanan suara, dan keindahan

bahasa. Semua itu melukiskan kebahagiaannya. Demikian

pula apabila penyiar atau presenter merasa bahagia, hal itutampak dalam warna suaranya. Warna suara yang penuh getar

kebahagiaan dan kegairahan membawa suasana hangat di

hadapan penonton televisi.

Di samping itu, untuk memperoleh warna suara yang

bergairah penyiar atau presenter dapat berlatih denganmencoba belajar tertawa yang segar dan menyenangkan.

bi"ara ebalikn#a$ presenter atau pen#a'i bertugas men#a'ikan

atau mengantarkan program agar program terasa !idup Untuk

itu ia !arus mampu menguasai suasana leat pembi"araan



itu$ ia !arus mampu menguasai suasana leat pembi"araan-

pernbi"araan #ang memukau dan tidak kaku /le! karena itu$

bagi presenter kemampuan berimpro<isasi bi"ara sangat

diperlukan

Presenter dapat mempersiapkan naska!$ kemudian naska!

di!a=al luar kepala sebelum ia tampil men#a'ikan suatu pro-gram Namun$ tak dapat dielakkan$ suatu saat pen#a'i !arus

berbi"ara se"ara spontan dalam mengomentari suatu ke'adian

#ang ter'adi se"ara tiba-tiba .alau ia terpan"ang rnelulu pada

apa #ang di!a=alkan$ sangat besar kemungkinan is ke!ilangan

suasana #ang sunggu! bagus #ang dapat meng!idupkan a"ara

leat komentar spontan

3rtin#a$ dalarn lati!an$ "erita atau uraian$ dapat diekspresikan

se"ara a'ar$ lan"ar dan terasa !idup tanpa aktu pause #ang



lama !an#a untuk mengingat-ingat apa #ang berikutn#a maudikatakan Caran#a:

14emili! sebua! gambar$ lukisan atau =oto #ang

menun'ukkan orang sedang beker'a 4eletakkan gambar atau

=oto tadi di!adapart kita lalu men"oba men"eritakan isi gambar

itu se"ara lengkap ?angan ber!enti ber"erita sampai kita

sunggu! merasa ba!a tak ada lagi sesuatu #ang dapat

di"eritakan mengenai gambar itu Ceritakan: siapaka! orang

3uK 3pa #ang dikerakan sebelum dart sesuda! peker'aan #ang

tampak dalarn gambar dilakukanK Tidak 'adi soal kalau 3ndatidak ta!u tentang peker'aan itu 3nda di sini !an#a melati!

Berl atilt di Setiap Vsraktu dan Tempat

Anda dapat berlatih bercerita di setiap waktu dan tempat



Dalam hal ini, tidak memerlukantape recorder,misalnya ketika naik bus, berjalan jalan, dan menanti seseorang. Ceritakanlah

pemandangan yang Anda lihat dalam hati. Di dalam hati berpikirlah

mengenai kalimat-kalimat yang Anda pergunakan, sebagairnana

kalau Anda akan rnernbuat yrUgrain yang sungguhs-ungguK

Carilah sesuatu yang menarik untuk diceritakan.

Hal ini tidak hanya berguna untuk latihan Anda, melainkan

Anda juga akan menemukan bahwa di dalam bus, waktu

berjalan-jalan, atau menanti, banyak hal yang menyenangkan

dan menarik yang sebelumnya tak pernah menjadi perhatian Anda. Kecuali itu, Anda juga melatih mata dan pikiran untuk

lih bl k h jd



9a$ <Prgra# 9erita

3 Pengertian "asar.etika Ted Turner dengan CNN-n#a berpendapat ba!a

untuk men#a'ikan suatu berita !arusla! digali segala ma"am

irti rnasi! tergantung sub'ekti<itas dari peliput ari sudut mana

ke'adian itu diambil$ !asiln#a sebenarn#a tela! menun'ukkan

sub'ekti<itas dari peliput &elum lagi susunan berita #ang berupa



kalimat-kalimat <erbal$ sangat mungkin memperole! tekanan-tekanan tertentu berdasarkan pandangan sub'ekti= dart reporter

#ang melaporkan 3k!irn#a tak dapat di!indari$ kendatipun pro-

gram berita itu ob'ekti=$ namun unsur-unsur sub'ekti= senga'a

atau tak senga'a ikut serta mearnai berita

Hal lain #ang membuat program news sebagai program #ang

tidak murni ob'ekti= disebabkan broadcasting station policy atau

kebi'akan stasiun peman"ar #ang dilaksanakan ole! bagian siaran

pemberitaan dengan editorial policy atau news policy-nya

(kebi'akan pemberitaan)$ Ideologi stasiun peman"ar sangatmemengaru!i seluru! "orak program a"ara$ termasuk program

sensor dengan sanksi pembredelan atau pelarangan siaran

pemberitaan. Dalam kondisi pemberitaan sangat dikontrol,

stasiun pemancar hanya dapat menyesuaikan diri dengan



kebijakan penguasa atau pemerintah. Penguasa yang sebetulnyamenentukan kebijakan semua pernberitaan. (media massa).

/Kebijakart keredaksian menentukan acuan komposisi dari

setiap rubrik berita(newscast).Rumusan dari karakter rubrik

dapat berdasarkan informasi lingkup kawasan (lokal, nasional,

internasional), atau aspek bidang kehidupan (ekonomi, sosial,

politik dan kebudayaan), atau bidang khusus (olahraga, ke-

wanitaan, dan pariwisata)4 Rumusan karakter rubrik itu

disusun menjadiblock.Susunan blok-blok ditata dengan mem-

pertimbangkan kemungkinan perhatian dari penonton. Olehkarena itu, urutan blok disusun berdasarkan tangga dramatik.

Dl hlii k kt lit d h it dijdik titik

8ard news (berita kerns) adala! berita #ang mengandung

kon=lik dan memberi sentu!an-sentu!an emosional serta



melibatkan toko! mas#arakat atau orang termas#bur &erita- berita sema"am ini biasan#a termasuk di dalarn kategori berita

#ang merniliki high political tension very unusual dan

controversial i 7etiga s#arat itu raerupakan petun'uk ba!a

dengan "ara penulisan tertentu berita tersebut dapat memberikan

sentu!an emosi kepa"la mas#arakate Tegangan politik tinggi$sangat istimea dart rnengandung kon=lik atau pertentangan$

sebagai berita merniliki da#s tank #ang sangat tinggi e"ara

komersial berita sema"am ini biasan#a 'uga merniliki rating

tinggi$ seperti: korupsi dari pe'abat tinggi negara$ .on=lik politik

antara merited dan orang berpengaru! di mas#arakat$ Tindak

kekerasan dalam menangani kasus #ang peka se!ingga 'atu!

Peristia #ang se!arasrr#-a tenr$asuk di dalam 1Erd neCs --leat

pili!an materi <isual dan "ara pen#usunan gambar #ang



tidal( menon'olkan segisegi #ang menegangkan dengan narasi #angagak umum-- dapat men'adi sa'ian berita lunak atau so"t news*

&andingkan dua berita dari peristia berikut ini

Sembilan betas orang luka parah dan ringan serta ruang sidang

menjadi berantakan akibat perkelahian sengit disertai tindak brutal di

tengah sidang parlernen ibu Imtn Taipei tadi. "idang

yang berakhir dengan kekacauan dan tindak kekerasan an tar

Para anggota parlemen tersebut telah dua kali terjadi selama

enam bulan terakhir ini.

engan tekanan pada ban#akn#a korban$ tindak kekerasan#ang melibatkan toko! mas#arakat dan berapa kali peristia

kontrol terhadap siaran pemberitaan sangat ketat, berita-

berita biasanya ditampilkan dalam coraksoft news.Pilihan

beritanya lebih banyak yang berupa upacara-upacara



seremonial atau pidato-pidato penerangan.

Berita dengan corak hard news memiliki kategori tertentu,

yaitu mengandung tegangan politik yang tinggi, sangat istimewa,

menyangkut tokoh termasyhur atau ternama dan kontroversial

(mengandung konflik). Jadi, berdasarkan fakta saja sudah jelas

peritiwa seperti apa yang termasukhard news.Sebagai suatu

sajian,hard newslebih menarik daripadasoft news.Cara

menyusun materi visual pun dapat dimulai dengan liputan

visual yang memberi sentuhan emosi pada penonton. Demikiart

pula penulisan beritanya.Lead berita mulai dengan sesuatu yang merangsang perhatian, kemudian paristiwa dijelaskan

fi

sadis sebagai tindak kepa!laanan alam !al ini$ sudut

pandang seorang kameraan dan laporan reporter tentang

ke'adian sema"am itu sangat menentukan 3pabila tim liputan



sekedar men#a'ikan peristia itu bertolak dari sudut pandangsensasional$ maka daripada men#entu! emosi kemanusiaan$

akibatn#a "enderung lebi! membuat penonton terbiasa

men#aksikan pembunu!an /le! karena itu$ men#a'ikan hard

news selalu perlu bertolak dari sikap kemanusiaan bukan

keinginan membuat sensasi ikap ini merupakan bagian dari

etika 'urnalistik #ang perlu dimiliki ole! setiap 'urnalis

8ard news dan so"t news sering menggunakan =ormula

"ampuran antara penting atau kurang pentingn#a ke'adian

dengan mas#!ur dan besar 'umla!n#a atau kurang mas#!ur dan ke"il 'umla!n#a orang #ang terlibat dalam ke'adian

'

pen#eleengan dana Inpres esa Tertinggal dart beberapa kasus

#ang lain Peristia kematian Udin sendiri suda! merupakan

materi berita #ang utu! dan menarik untuk dibuat berita 3palagi

'ika segala aspek #ang berkaitan 'uga diungkapkan se"ara rind



'ika segala aspek #ang berkaitan 'uga diungkapkan se"ara rind

dengan kesaksian-kesaksian dan bukti-bukti &an#ak

kemungkinan dan aspek lain dikaitkan se!ingga modus

pembunu!an lama-kelamaan semakin keli!atan !ubungan dan

latar belakangn#a dengan peristia-peristia #ang lebi! besar

>&erita mendalam (indepth news) #ang men"obamen#ingkap !al-!al #ang ditutup-tutupi daiirnen#elidiki =akta-

=akta #ang tersembun#i disebut berita investigati"i?orak berita

ini bertolak dari suatu =akta #ang diduga memiliki latar belakang

tidak beres Untuk mengungkapkan ketidakberesan perlu

diturunkan suatu tim artaan Tim itu kemudian men#elidiki

=akta #ang terli!at di permukaan dan =akta tersembun#i etiap

proses ketika akan ber"erai$ situasi keluarga mereka$ !ingga

ak!im#a rukun kembali$ dilaporkan !ampir setiap !ari ole!

beberapa stasiun tele<isi dengan berita perkembangan dan

analisis situasin#a 4eskipun berbaubau strategi promosi



# p g p

sebagai "onto! investigating news #ang bersi=at entertainment

pas 'uga

+2 &erita &erkala

&erita #ang bersi=at time less (tidak terikat aktu) memiliki

kemungkinan-kemungkinan pen#a'ian #ang lebi! lengkap danmendalam a'iann#a 'uga dapat diola! se"ara lebi! artistik

/le! karena itu$ model berita berkala biasan#a merupakan kar#a

'urnalistik #ang artistik 8ormat dari kar#a 'urnalistik$ berupa

program dokumenter$ "eature dan maga/ine. .etiga program itu

memiliki kemasan dan tata laksana produksi spesi=ik &erita

tentang mode dan perkembangann#a termasuk event mode show

menonton Pada!al begitu besar dan pentingn#a peristia itu

.alau pengumpulan peristia penting sepekan dirasa terlalu

singkat$ dapat 'uga berita berkala itu ber'angka dua pekan atau



satu bulan.umpulan peristia penting selama satu ta!un #ang

disusun lagi dan disiarkan disebut kaleidoskop 3pabila begitu

ban#ak peristia penting #ang perlu disusun dan dita#angkan$

sementara peristia itu meliputi peristia dunia dari berbagai

bidang ke!idupan$ kaleidoskop dapat dibagi menurut bidang -

bidang ke!idupan k!usus$ seperti kaleidoskop ekonomi$

kaleidoskop ola!raga$ dan kaleidoskop politik Program ini

selain berguna untuk sema"am re=leksi peristia-peristia

selama satu ta!un$ 'uga biasan#a sangat digemari dan diminatikarena ban#ak orang ingin mengenang kembali beberapa

i i i ' di d ! i

men'adi simian #ang dapat berdiri sendiri dalam suatu stasiun

tele<isi CNN men'adi "onto! #ang paling n#ata Nes atau

pemberiblieldipat meng!idupi did sendiri$ ba!kanberkeuntungan



#eli#p,% apa$ila $eritan&a sangat diminati ole! mas#arakat?adi$ rna#pu #enarik ban#ak iklan tasiun-stasiun tele<isi

mulai #atti$uka channel k!usus siaran berita &a!kan terdapat

beberapa stasiun #ang k!usus mena#angkan siaran berita

ola!ragai Tentu sa'a dengan pengertian reportase suatu

pertandirgan dikategorikan sebagai suatu berita &erita-berita

berbagatola!raga$ diselingi ta#angan reportase berbagai ma"am

pertandIttgan ola!raga$ dengan komentar dan ta#angan lati!an-

lati!an untuk pertandingan besar dan wawancara,men'adi

prograrri menarik 3palagi bila terdapat beberapa sa'ian

dku#enter) "eature dan maga/ine ola!raga

T t i b it di l l k i

kebenaran peristiwanya tak perlu dipikirkan, yang penting dari

program semacam itu adalah unsur sensasional dan penampilan

gaya hidup. Bahaya dari program semacam ini adalah, karena

beritaberita mengenai perceraian para selibriti dan perselingkuh-



arunya menduduki jumlah terbesar, akibatnya perselingkuhan

dan perceraian di kalangan masyarakatpun meningkat. Untuk itu

memang perlu kajian dan penelitian lebih serius.

Dengan sengaja buku ini tidak mau menyebut program

infotainment yang ada meskipun barangkali benar programtersebut disenangi lebih-lebih di kalangan ABG atau ibu-ibu

rumah tangga. Namun maraknya program semacam ini tidak

banyak manfaatnya bagi generasi muda, selain rnengembangkan

gaya hidup konsumtif yang makin tinggi yang apabila tidak

kesampaian akan menimbulkan hal negatif yang tak terduga.

Masihbanyaktopikprogrammenarikyangbermanfaat



Bab 8Program Dokumenter

A. Pengertian Dasar

Memahami arti dokumenter, kita dihadapkan pada dua

halyaitusesuatuyangnyata faktual(adaatauterjadi)dan

memban'irkan air mata &ukan pula program untuk mempro-

mosikan suatu barang produksi atau mendorong aksi sosial 'ugs

bukan program #ang !an#a berkepentingan men#a'ikan



ob'ekti<itas suatu peristia 4isaln#a$ suatu =ilm atau rekaman<ideo =aktual mengenai bagaimana buru!-buru! perusa!aan

garmen beker'a membuat pakaian 'adi disebut peristia

ob'ekti= Namun$ apaka! =ilm atau rekaman <ideo itu memiliki

nilai dokumenterK &elum tentu ementara itu$ belum begitu

'elas nilai mana #ang ingin ditampilkan dalam rekaman <ideo

atau =ilm$ selain suatu proses produksi #ang sangat umum

ter'adi sebagaimana #ang ter'adi di perusa!aan-perusa!aan

garmen #ang lain

4ateri itu baru men'adi bernilai apabila proses itumerupakan sesuatu #ang lain daripada #ang lain esuatu proses

mungkin sesuatu dapat objektif seratus persen, sementara dari

anglemana gambar diambil, sepenuhnya ditentukan menurut

selera kamerawan. Gambar mana yang dipakai dan mana yang

db d k lh d d d d



dibuang ditentukan oleh editor dan produser atau sutradara.Oleh karena itu, objektivitas dalam hal ini berarti kejujuran

atau ketulusan dari sutradara, produser, kamerawan dan edi-

tor. Objektivitas berarti juga serangkaian gambar tentang

kebenaran hasil pilihart dengan nilai atau makna yang paling

tinggi dan apa yang dishooting dan bagaimana itudi-shooting.

Sastrawan dan penulis kenamaan TS Eliot mengatakan,

"Fungsi dari semua seni adalah untuk memberi kepada kita

pemahaman atas suatu nilai (makna, arti) dalam hidup, dengan

memberi tekanan nilai itu dalam seni." Emile Zola mengatakan,"Suatu karya seni adalah suatu sudut dari alam atau realitas dilihat

Dari lain fihak, pertanyaan apakah semua kejadian,

sebagai fakta obyektif, memiliki nilai dokumenter. Biar pun

suatu peristiwa atau kejadian tersebut adalah realitas, namun

tidak semua memiliki nilai dokumenter. Mated tersebut menjadi



bernilai dokumenter ketika terasa betapa bermakna materi atau

peristiwa tersebut bagi sebuah lingkungan. Sebuah kejadian

sederhana tiba-tiba terasa menjadi bermakna, ketika dalam

sajian peristiwa tersebut, penonton merasakan sentuhan nilai

kemanusiaan yang luar biasa. Peristiwa sederhana menjadi luar biasa karena sudah terjadi penafsiran oleh pencipta film

dokumenter. Sebab itu dikatakan bahwa sebuah karya film

dokumenter menyajikan suatu realitas kepada masyarakat yang

secara normal atau dalam keadaan biasa tidak menangkap

makna dari realitas tersebut. Jadi fungsi atau peranan dari

seorangpenciptafilmdokumenteradalahmenyusunfaktaatau

"erdas$ akan dapat ditun'ukkan makna tersembun#i #ang

selama ini tidak perna! ditangkap ole! k!ala#ak &a!a makna

tersebut suda! berada dalam peristia$ adala! =akta edangkan

peranan seorang pen"ipta =ilm dokumenter adala! memberi



aksentuasi atau tekanan se!ingga ter'adi pema!aman atas nilai

tersebut$ #ang selama ini tak dili!at dan disadari

3kan tetapi$ produksi program dokumenter diper"a#akan

!ampir sepenu!n#a pada lembaga produksi tele<isi untuk

men#a'ikan kar#an#a ementara itu$ dugaan kebenaran bole! 'adi lebi! kuat mun"ul sebagai !asil gambaran dari indi<idu

(senimart) daripada !asil konsensus suatu tim$ #ang merupa-

kan permasala!an rumit bagi para pelaksana produksi di

pusat-pusat produksi tele<isi Pemikiran ini ingin mengatakan

mana lebi! ob'ekti= dalam produksi dokumenter antara !asil

pemikiran indi<idual atau pemikiran tim ker'a easa ini

tidal( keli!atan



,8oto still

BT/okumen %$

P bi

=oto-=oto berse'ara!

: gambar$ gra=ik$ kartun

t di k i t bi



Pembi"araan

@ 5a#arkosongisil!auette

: suatu diskusi atau pembi"araansegerombolan orang

untuk memberi per!atian pada sound

atau silhouette karena pribadi #ang

berbi"ara diba!a#al"an keselamatarin#a$

andaikata a'a!n#a keli!atan

Unsur kedua merupakan unsur suara atau sound antara lain:

1Narasi+reporter : dengan narator atau suara reporter+suara voice

over.

D.Synchronous sound E dengan suara sebagaimana adan#adalana

gambar #ang di-relay se"ara tersen"liri kemudian dipersatukan

ban#ak diperlukan aktu untuk men#esuaikan ide antara anggota

lira #ang satu dan #ang lain Tanpa kesamaan pandangan dari tim

program dokumenter akart kurang baik !asiin#a

3kan tetapi apabila tim it ber!asil menem kan point o"



3kan tetapi$ apabila tim itu ber!asil menemukan point o"interest #ang sama$ produksi program dokumenter men'adi

sangat menarik karena lebi! ka#a$ mendalam dan lebi! dapat

dipertanggung'aabkan

3da tiga istila! teknis #ang dalam uraian-uraian lebi!

lan'ut akan sering disebut$ #aitu: sinopsis-treatment-skenario

e"ara singkat ketiga !al itu di'elaskan sebagai berikut

inopsis adala! "erita ringkas alam program dokurnenter

orang tidak menggunakan istila! sinopsis$ melainkan kerangka

gagasan atau pemikiran. Program dokumenter bukanla! suatu"erita$ melainkan susunan ke'adian-ke'adian 4aka kerangka

untuk rnulaishooting dilapangan. Namun, program cerita mutlak

perlu skenario kalau mau baik, sedangkan program dokumenter

cukup menggunakan treatmentuntuk shooting dilapangan



cukup menggunakan treatmentuntuk shooting di lapangan.Dalam skenario, selain pengadegan, seluruh dialog lengkap dan

petunjuk pengambilan gambar tercantum di dalamnya.

2. Tahapan Pelaksanaan Produksi

Keterangan mengenai tata laksana produksi program

dokumenter sebagai berikut.Pertama,pencipta dokumenter perlu menentukan tema

dari program yang diproduksi.

Kedua,melakukan riset, baik riset lapangan maupun riset

kepustakaan mengenai tema yang dipilih. Kalau perlu meng-

hubungi pribadi-pribadi penting yang berkaitan erat dengan

tema yang mau digarap dan meminta penjelasan secara rind

lengkap yang berisi susunan gambar dan narasi disebut

editing script.

Kedelapan, berdasarkanediting scriptatau naskah editing

k di dib t diti li Dl diti ii



kemudian dibuat editingonline.Dalam editing ini, semuanya

harus sudah pasti. Jadi, editingonlinemerupakan editing final.

Kesembilan,setelah editing online proses berikutnya

mixing.Di dalam mixing,narasi d an musik ilustrasi

dimasukkan dart dicampur di ternpat yang direncanakandalam editing script.Sesudah mixing ini siaplah sebuah

produksi dokumenter.

Di dalam produksi film terdapat dua macam editing, yaitu:

1.Editing konthnuiti, dalam editing ini susunan dari adegan-

adegan menentukan jalannya cerita atau urutan sajian.Editing kontunuiti menghubungkanshoot-shoot yang satu

terikat pada kontinuitas gambar #ang didasarkan atas screen

direction. 4eskipun "orak gambar !arus diper!itungkan

berdasarkan kerangka pemikiran #ang ada pada treatment$

namun lokasi dan kontinuitas gambar sepenu!n#a berdasar



namun lokasi dan kontinuitas gambar sepenu!n#a berdasar-kan pada naska! #ang tela! tersusun sesuda! editing o""line

selesai

engan dernikian editing kompilasi lebi! muda!

dibandingkan dengan editing kontinuiti ebab editing kompilasi

dalam pen#usunan gambarn#a sepenu!n#a berdasarkan kerangka

pemikiran dan naska! #ang suda! disusun tanpa !ams mem-

per!atikan ban#ak =aktor #ang ada !ubungann#a dengan screen

direction.

9, Pengembangan agasan

biasanya hasilnya tak jelas pula. Sebaiknya tema ditulis

sepanjang tidak lebih dari lima belas kata. Dengan lima belas

kata, orang yang membaca hams mengerti arti dan maksudnya.

Setelahtemapasti(sreg)kemudianpenciptadokumenter



Setelah tema pasti(sreg),kemudian pencipta dokumenter

menjalankan riset untuk mencari bahan-bahan yang diper-

lukan program dokumenternya. Riset meliputi riset kepusta-

kaan, riset lapangan dan konsultasi-konsultasi dengan otoritas

yang al-di mengenai tema itu. Penyelidikan terhadap mereka

yang terkena akibat penggunaan pestisida dan data klinis

sangat diperlukan. Pencipta program dokumenter, selain

bertindak sebagai penelitidan analis, sebenarnya juga penyelidik

yang mengkombinasikan kemampuan intelektual, inteligensi,

dan keterampilan. Sebuah program dokumenter yang tidakdidukung oleh fakta dan data yang lengkap akan kurang

hasilshooting yang disebutlogging. Judul biasanya harus

merangsang rasa ingin tabu penonton. Misalnya, untuk tema

pengaruh pestisida dalam tubuh petard diberi judul"Dalam

Bayang-BayangRacun"



BayangBayang Racun.Seorang pencipta program dokumenter ternama mengata-

kan, "Bagaimanapun yang akan muncul dalam produksi Anda

adalah pribadi Anda sendiri." Ucapan ini tidak jauh berbeda

dengan pendapat Emille Zola bahwa dalam kesenian karak-

teristik pencipta yang mewarnai ciptaannya merupakan

kekhasan dan keunikan dari nilai keseniannya. Hal ini berarti

objektivitas sebuah dokumenter tetap merupakan cerminan

pandangan subjektif penciptanya. Sebuah film mengenai suku

bangsa di Irian yang dibuat oleh orang Jakarta, hasilnya berupa

suku bangsa di Irian menurut pandangan orang Jakarta. Hasil

it i j t k b bd d lit di k

visi yang tidak memiliki landasan yang kuat, dasar pandang

yang jelas atau sekadar mengikuti arus biasanya disebut tid

memiliki visi. Suatu ciptaan sederhana, tetapi memiliki kekhas

dengandasarpandanganyangkuatakanterasabobotvisinya



dengan dasar pandangan yang kuat akan terasa bobot visinya.Kelemahan suatu karya dokumenter biasanya disebabka

oleh sang pencipta semata-mata rnenyaiikan fakta tan

menggali banyak aspek yang melatarbelakangi dan kemudi

mempertajam aspek yang memiliki kandungan nilai k

manusiaan. Kandungan nilai kemanusiaan ini yang membe

bobot pada karya itu. Inilah point of interestdari seora

pencipta karya dokumenter. Kandungan nilai kemanusiaan

yang menyentuh hati nurani dan menumbuhkan kesan ya

mendalam. Selebihnya, kekentalan dan keutuhan karya sebagsajian yang enak diikuti, mendesak, penting dan menarik ya

tradisi, dsb. Dalam sajiannya isi program secara selintas saja

dimunculkan karena yang muncul dalam sebagian besar pro-

gram itu adalah presenter yang sering mengajak beberapa orang

dan menceritakan tentang bermacam-macam pengalaman



dan menceritakan tentang bermacammacam pengalaman

tersebut. Dalam konteks ini patut dipertanyakan sebenamya film

dokumenter ini adalah dokumenter tentang pencerita yang

sedang melakukan perjalanan atau melakukan suatu

penyelidikan atau tentang suatu obyek yang ingin dijelaskan

kepada masyarakat. Sebab pencerita yang biasanya selebritis

lebih mengambil peranan d.ari pada obyek yang diceritakan.

Pencipta program ini tentu saja berorientasi lebih untuk

menekankan daya tank dari tokoh selibriti yang bercerita supaya

program itu laku dijual untuk iklan. Inilah yang disebut psedoudocumentary.Seolaholah sebuah sajian dokumenter namun

membantu memberi suasana #ang meng!idupkan alam !al

ini$ berlaku prinsip musik tidal( bole! lebi! menarik

dibandingkan dengan sa'iann#a ?angan menggunakan lagu

ilustrasi #ang suda! dikenal ebaikn#a di"iptakan ilustrasi



ilustrasi #ang suda! dikenal ebaikn#a di"iptakan ilustrasimusik se"ara k!usus 4usik sekadar ilustrasi untuk memberi

suasana :6ika pili!an musik lebi! menarik maka isi program

itu 'ustru men'adi kurang memperole! per!atian .adang-

kadang suasana sepi dan kosong diperlukan uasana demikian

sering memperkuat kesan ter!adap unsur <isual ?ika demikian$musik kurang diperlukan 3k!irn#a$ pen"ipta dokumenter #ang

menertukan bagaimana program itu dapat sunggulL men

gesankan$ menarik F"lan berman=aat bagi mas#arakat

&erikut ini dilampirkan "onto! treatment dan editing script dari sebua! program dokumenter ber'udul alam 6ayang-

Tesis

Penggunaan pestisida-insektisida ternyata meracuni

manusia dan lingkungan.



Bahan Dasar

Penelitian FAO/Bappenas di Kabupaten Tegal dan Brebes.

Judul

"Dalam Bayang-Bayang Racun" (Sementara)

Audiens

Umum/petani dan pengambil keputusan

Jenis Sajian

1.Ringkasan Sajian

Maksud baik pemerintah meningkatkan hasil pertanian,

khususnya palawija dan keinginan petani memperoleh hasil

maksimaldarilahanmereka,rnern.beripeluangagrebisnis



maksimal dari lahan mereka, rnern. beri peluang agrebisnis bahan kimia (pupuk, pestisida-insektisida) mengarnbil

keuntungan dari situasi ini. Lebih-lebih ketakutan petari akan

hama tanaman merupakan peluang bagi formulator yang

memotivasi petani dengan menggunakan bahan-bahan kimia

pertanian untuk membunuh barna. Pada kenyataannya untuk

tanarnan palawija terdapat banyak harna. NamurH motivasi

mendorong kegiatan penyemprotan yang berlebihan. Lebih parah

lagi karena belum semua petani tahu dan dengan sendirinya

tahu cara menggunakan bahan kimia tanpa merusak lingkungan

dan membahayakan dirinya. Dan hasil penelitian banyak petani

bl h d



*4en#emprot tanpa proteksi

,4engoplos berbagai ma"am pestisida

B4embuang sembarangan bungkusibotol pestisida

%I<ien#impan pestisida sembarangan



# p p g" ekuen III

&elum ban#ak mas#arakat #ang sadar akan ba!a#a

pestisida$ seperti memakai bekas bungkus pestisida atau pupuk

kimia untuk bungkus makanan ke"il #ang kemudian dibeli ole!

anak ke"il 4asi! men#emprot !asil panen #ang akan di'ual ke

pasar se!ingga kaiau kemudian basil panen itu dibeli dan

dimasak di ruma! tidak se!at lagi$ misain#a apabila dimakan$

menta! sebagai lalapan 3kibatn#a$ dapat membuat pen"emaran

di tubu! manusia dan memba!a#akan keselamatann#a /le!karena itu$ perilaku #ang benar dalam men#emprot dan meng-

leat gra=is e'au! mana ra"un itu dapat merusak 'aringan

tubu!$ !asil-!asil penelitian dalam 'angka pan'ang sedang

membuktikan !al itu Namun$ dalam ken#ataan ge'alan#a suda!

terli!at semakin 'elas elain itu$ dikemukakan ole! para a!li



' $ p beberapa !al #ang perlu untuk meng!indari akibat buruk itu

Isi ekuen

1 4enun'ukkan bagaimana pestisida men"emari produksi

pangan

2Hasi l penel i t ian para a!l i ba!a pen"emaran ini

sunggu! berba!a#a bagi kese!atan manusia

Shoot-Shoot Penting untuk ekuen I6

1aan"ara dengan pakar

2ra=ik animasi di studioGIlustrasi dari mereka #ang sakit akibat pestisida

Shoot"Shoot Penting untuk Sekuen 1.Pen;emprotan &engan protek"i &an tanpa

protek"i "erta akibatn;a musing

A?a?an7araG.



A G2.e@a!a ;ang tampak pa&a tubu$ Abeberapa

orang &engan i"i pern;ataan ;angber"angkutanG.

3.-"i pern;ataan beberapa &okterpu"ke"ma". Mu"ik Digarap &engan mu"ik kreati+ /a&ugFeri;anto. Sua"ana Se&er$ana.

D. onto$ #a"ka$ J&iting#nline $a%am

Pen;emprotS- Petani Pen;emprot Ibatrt;a memakaiin"ekti"i&a>

1104.10.19 merekn;a MonitorBegitu "a;a mera"a mua!



;Begitu "a;a mera"a mua!

perutnya, langsung kepala

saya pusing melihat tanah



4. MCU Bapak Komarudin

SI: Komarudin, Kasi PKL

Dinkes,Brebes 13-

20.13.17

y p g

sampai muter-muter begitu.

4. Komarudin:

Dalam hal ini untuk

tahun 1990.

Jumlah keracunan bertambah

banyak, hampir 70%

masyarakat, yang diperiksa

keracunan atau terpapar oleh

pestisida.

Skene:2

5.Tangan Pegang Botol 5. Musik:

Sekuen II

Skene:3

9.IS Ladang Bawang yang 6. Musik:

Leas di Daerah Guci Melankolis-suling



12: 05-11-09

10.LS-Pan Hamparan Ladang 7. Announcer:

Bawang Merah Hasil bumi adalah sumber

05: 01-01-02 hidup yang

sangat menentukan bagi petani.

11.TS Petani Menyirami Tanpa mengenal lelah

Tanaman dan dengan

09:15-38 berbagai cara mereka

berusaha memperoleh

basil yangsebesar-besarnya.

Dengan mudah

mereka dapat

memperoleh bahan

kimia berupa

15. MS Penjual Pestisida

clan Poster

03: 13: 09 : 01



pupuk, pembasmi

hama dan penyakit

tanaman, hingga di

warung-warung

pelosok desa.9.Musik

10.Ann:

Begitu hebatnyapromosi racun kimia

16.Poster Pestisida

Ampuh Pilihan

Petani

03: 06-26-22

1% Poster Pestisida pada

Kalender di Ruang Tamu09: 19-38-11

19.CU Tulisan Deconil

Vondazeb 13G

Penyemprot 04: 15-

43-02



20.Demonstrasi

Pestisida Dursban

(Poster) 03:10-28-12

Skene:5

21.Kelompok Petanidengan Formulator

07: 04-53-18

menyemprot. Berbagai

demonstrasi di lahan dan

bujukan-bujukan,



rnemojokkan petani sehingga

mereka merasa bersalah kalau

tidak menyemprot.

11.Formulator:

Nah, sebagaimana kalau tadisaya sebutkan, Pak. Jadi, kalau

untuk altematif Bapak

menggunakan ini

Pak, Rovral!

Kok sekarang Bapak

kok tidak pakaiRovral alasannya

SE: Sangat Lembut

22 CU Formulator

SE: Dikeraskan07 : 05-3-4-19

11 Ke[ompok Petani

dan Formulator 07:04-M09

ma"am ba!an-ba!an

kimia

1,8ormulator:

Pak itu 'uga pakai$PakK Nggak pakai



PakK Nggak pakai

ursban$ PakK Nggak

kenapa$ PakK Nggak

kenapa nggak pakai

ursban$ PakK &elum

perna! pakai

ursban$ PakK uda!K

ekarang nggak pakai$

kenapa PakK

1BPetani:

5alat tidak mat!1%8ormulator:

kimia ini semakin

memantapkan kebanggaan

petani untuk men#emprot

4aka ba!kan sebelum ter'adisuatu ge'ala serangan !ama



2B Petani Pen#emprot 3

0G: 1B-*2-2G

2% Petani Pen#emprot &

0*: 0G-G0-0G

suatu ge'ala serangan !ama

pun petani suda!

men#emprot

19 Pe t an i & :

a#a melakukan

pen#emprotan ilu dua !ard

satu kali$ tents itu supa#a

mulus gitu daunn#a a#a

takut ada !ama gituV

2 0 P e t a r d 3:

Pada aktu musim palai'a$sa#a menggunakan

5angsung 4enuang Cairan

09: 02-2@-0%

G1 T eseorang 4engaduk emua aturan dan tata "ara

09: 0B-20-1G meramu ra"un kimia pembasrni

!ama dan pen#akit tanaman$ tidak



dipedulikan lagi arung

tangan$ penutup !idung dan

mulut 'ustru dirasa

mengganggu

G2 4CU eorang 4erokok 09 :02-,@-20

GG CU ?iriken-X/ 5 /rang

orang 4eletakkan mber

G*&an#ak &otol &ekas

Pan ke &an#ak /rang

4engoplos Ra"un

.i i

.alau dirasa !ama

"ukup mengk!aatirkan

maka mereka menamba!

b ! di i

an di saa! berkilo-kilo ra"un

kimia disebarkan

tanpa men#adari

ba!a#an#a bagike!idupan

G@ T emprot 4en#emprot

09: 12-,%-0G



p

2G: pra#V

3nn:

Ra"un pembunu!

serangga ban#ak #ang suda!

dilarang di 3merika dan ropa

Tetapi di Indonesia 'ustru

seeing dipromosikan sebagai

obat tanaman ementara

industri kimia nasional dan

internasional beranggapansuda! ada kesadaran mas#arakat

G9 5 &an#ak Pen#emprot

09: 1*-,@-1B

42.MS Formulator

07: 15-31-08

SL Formulator

26.Formulator Larvin:

Untuk wilayah Larangan

sendiri, yahterutama untuk skup Brebes



PT Ron Poling Agro Cup

43.MS Penjual Pestisida

08:19-15-10 SI:

Penjual Pestisida

44.Peta Jawa

45 Pt B b

p

Yang

kami ketahui, saw bulan kira-

kira untuk larvin, ya 1 tonan

Pak.

27.Penjual Pestisida:

seperti Dursban itu memang

setiap bulannya kami cukup

lumayan. Kadang-kadang

sampai 20 dos, kadang-kadang

sampai 30!

28A

S

k

en



e

:

8

47. MCU Ibulbu MembagiBibit

30. Ann:

Bawang Merah

Para petani tak bersalah.

Me

tentang bahaya hama

tanaman supaya

menggunakan pestisida.

48.TS Petani Tvlempersiapkan Peralatan yang sedikit

Sernprotanyangrusak ntsakataubocortidak



Sernprotan yang rusak ntsak atau bocor, tidak

menjadi seal asal masih

13 (Akhir) dapat dipakai.49.13 Petani Mengangkat i'vleskipun punggungnya hams

Jeriken Air Tumpah tersiram racun,di Punggungnya sebelum akibatnya

terasa mereka tidak

13 (Lanjutan) peduli.

50.TS Menyemprot tanpa

Penutup Hidung

Menyemprot tanpa

penutup hidung

adalahpemandangan

Hasil Fallen di Pinggir

Jalan

04: 08-33-20

tak rnungkin digunakan oleh

para petani kecuali untuk

dernonstrasi. Selain

mahal juga terlau panas untukudara di Indonesia



57. Jemuran Bawang Merah

Disemprot

04: 14-33-00

Skene : 9

58. Ibu Membeli Brambang

di Warung

05:15-56-15

59. Ibu Mengiris BawangCU:PestisidadiSudut

33. Ann:

Sehabis dipanen dan

siap untuk dijual pun masih

ada tambahan ekstra racun

untuk membunuh telur hama yang masih tinggal.

Di rumah tangga, bawang yang

sarat racun ini dikonsumsi oleh

siapa pun.

pembasmi dan hama dan dan

penyakit tanaman sering

tidak peduli pada aturan,seperti menjual bahan kimia

03:05-59-15

11: 05-55-21



p j

bersama bahan makanan.

Bahkan mereka menyimpan

bahan makan dan

bahan kimia dalam

satu gudang.

Pemilik toko tidak

peduli atau tidak

tahu bahwa mengernasi bahan

kii

66.Warung Kelontong dan

Warung Bahan Kimia 11:

06-05-06

67.Gudang Makanan

dan Pestisida 09:

16-40-01

68.Dua Orang

Bapak Menakar

Racun Kimia

72.MCU Penjual Pria SI:

Penjual Pestisida

08: 12-49-12

37.Penjual Pestisida:

Kalau memang musimnya itu

sedang musim tanam, obat-obatseperti Dursban, perbulannya



Sekuen IV

Skene: 11

73.Suasana di Puskesmas

02 : 13-36-02

74.MCU Dr. Puskesmas

SI:DrPuskesmas

p p y

kami omzetnya cukup lumayan Pak

ya. Buat, imbuhannya bisa untuk

menyekolahkan anak kami.

38.Ann:

Penyebaran racun kimia ke

hampir seluruh Iingkungan

hidup, bukan tanpa akibat,

lebih lagi petani penyemprot.

39.Dr. Puskesmas:

Daribeberapapetaniyangme

yaitu golongan organophospat.

Dan golonganorganophospat

inilah

yang dapat mengganggu

kelancarankerjasuatuangium

16: 02-11-08

78.Menuang Campuran

Darah dan Cairan

Lalu Memeriksa

denganAlat



kelancaran kerja suatu angium

yang berada dalam tubuh kita,

yaitu suatu bentuk

angium katalisbiologic yang didalam jaringan tubuh

berperan untuk menjaga agar

oto-totot atau kelenjar-kelenjar

dan sel-sel saraf bekerja

terorganisasi dan

harmoni

dengan Alat

Kintometerkit

(Beberapa Snapshoot)

12: 15-10-19

Skene:12

81.CU Oplosan Obat Diaduk

14: 06-33-15

82.CU

Kita rekam semua

peristiwa yang

ada dalam

penyemprotan itu.

Setelahitu,kita



Petani 14:

05-36

CU Peneliti sedang

Mewawancarai

14: 09-07-20

83.'IS Petani sedang

MenyemprotDiarrtati Peneliti

Setelah itu, kita

tanyakan gejala apa

yang dirasakan

sebelum menyem

prot, saat mcnyemprot.

Kemudian

kita ada istilah followup satu.

Jadi, satu jam

setelah kita amati

penyemprotannya

kita tanyakan lagigejala apa yang dirasakan dalam

Menurut Irgani"a"i*e"e$atan Dunia>

penggunaan peSti"i&a&a!am tingkat pa!ingberba$a;a a&a!a$

%gi!e 1389. ra,k III



berba$a;a a&a!a$6>1KH "angatberba$a;a

• a 0 C . S 2 0 C ...>7. -ma..a; a pbar.

berba$a;a 1>2K. /a&i>$an;a 48K pe"ti"i&a&igunakan "e7ara ?a@ar&ar- <&&ak memba$a;akan>

baik !ingkungan maupunke$i&upan..90 Pen;e!i&ik

26K. Per"enta"e ininaik turun karenabergantungpa&a kapan &i!akukanpemerik"aan. Da!ammu"im pen;emprotart



mu"im pen;emprotartke7en&erungankrLrn elinan>per"enta"en;a akan

naik.

93. Grafik: Cholinesterase

Tegal

Tallun 1992, 88%

petani keracunan dalam tingkat

sedang dan ringan. Dalam hal ini,

keracunan berat tidak pernahdapat terarnati sebab biasanya

dl ti ktk b t



dalam tingkat keracunan berat

petani akan pingsan atau sudah

langsung dibawa ke rurnah sakit.

Sekuen V

Skene: 14

94. Petani Menyemprot

Tanpa Tutup Hidung

03: 12-23-02

95. MCU Petani A

Bagi petaani sendiri

keracunan dalam tubuh mereka,

baru mereka rasakan

setelah gejala sakit

muncul.47.Petani APada

Nah, di situ saya berobat sampai

berulang kali ke mana saja.

98.CU Tangan Menggaruk Nah, sehabis sembuh,Luka saya bekerja



02: 03-21-09 dan lagi, ditimpa sakit lagi.

Nah, sampai

01 : 03-39-16 sekarang apalagi kita bisa

menyemprot, tahu baunya

saja bisa pusing. Jadi,

sampai sekarang ya boleh

dikatakan tidak bisa

bekerja di bagian

penyemprotan.

99.CU : Tersiram Pestisida 51. Penderita B:

berat

bahan kimia pembasird hama

10: 07-23-21 akibat yang tak terduga



dapat terjadi pada siapa pun.

54.Penderita Mati Separo:

saya merasakan kena obatsaat saya menyemprot cabe,

Berjalan clad

Dalam ke Luar

10GCU Penderita

10: 05: 19: 00



saya merasa kena gejala obat.

Obatnya memakai insektisida,

mereknya Monitor. Begitu saya

merasa mual perutnya,

langsung kepala posing,

melihat tanah muter-muter,

begitu saya langsung pulang.

Diobati di rumah tidak bisa

sembuh

terns saya dibawa ke rumah

sakit.

Setelahdibawakerumah

54.Ilustrasi Tangan

Kaku 10: 16-51-02

dan

melainkan keprihatinan kita

semua

10: 88-04-21Hamparan Bawang clan

Pemandangan



Pemandangan

Selesai

29 September 1993

Bab9



Bab 9ProgramFeature

A. Pengertian DasarFeature adalah suatu program yang membahas suatu

Featuremerupakan gabungan antara unsur dokumenter,

opini dan ekspresi. Karya puisi, musik dan nyanyian merupa-

kan ungkapan ekspresi dari pokok bahasan yang disajikan,

namun kurang bernilai faktual. Unsur ekspresi biasanya lebih

dipakaiuntuk menciptakan suasana Sementara itu opini



dipakai untuk menciptakan suasana. Sementara itu, opini

dalam bentuk uraian, vox-pop atau wawancara dapat

merupakan sajian yang diharapkan saling memperkaya

pandangan dan mempertajam pokok bahasan yang disajikan.Sebaliknya, kejadian-kejadian dan fakta-fakta merupakan

unsur dokumenter yang memberikan bukti dan memperkuat

argurnentasi mengenai pokok bahasan

1.Riset

Sebagaimana program yang lain, feature yang baikseyogianyaberdasarkan suaturiset Suaturiset(baikuntuk

format sama, tetapi dicoba untuk memberi waktu yang

memadai untuk format-format yang penting dan menarik.

Program feature, bukanmagazinekalaupun ada musik atau

lagu dalam program, itu hanya dipakai sebagai ilustrasi ataupenguat suasana yang diungkapkan. Unsur ekspresi dan emosional



dengan format puisi dan fragmen misalnya, di dalam featureharus

berkaitan erat dengan pokok bahasan, jangan sampai unsur

permainan ini lebih menarik dari pokok bahasannya.

Di samping itu, format featureseyogianya disusun ber-dasarkan urutan logis: dari yang sederhana berkembang

semakin rumit, dari yang ringan ke semakin berat. Meskipun

unsur-unsur yang membuat acara itu menjadi terasa segar

hams selalu dipikirkan, misalnya dengan menyajikan

peristiwaperistiwa yang mengundang humor.

"emua ba$an &an kemu&ian menge&it ba$anitu. Sega!a $a! ;ang ti&ak bereuna atau akanmengaburkan pokok ba$a"an &ibuang.

Sementara itu> ba$an ;ang ba!k mu!ai&i"u"un.



Setiap ba$an kemu&ian per!u &i$ubungkan&engan uraian peng$ubung atau !ink "e$ingga men@a&i "atu ke"atuan. raianuntuk peng$ubung &apat &i"a@ikan "e7ara!oice o!er atau pen;a@i mun7u! "ebagaipemba?a program. Da!am men;u"un na"ka$ feature uraian peng$ubung ini> &itu!i" pa!ing

ak$ir. Se"u&a$ na"ka$ !engkap> mu!ai!a$rekaman pro&uk"i gambar &i "tu&io &engan

&i@e!a"kan "e7ara "epinta". #amur> ber&a"arkantema atau pokok ba$a"an tertentu uraian akanmengara$ "e7ara rin& &an !ua" mengenai "a!a$

"atu a"pek &ari $arimau Sumatra. Mi"ain;a>&ari ba"i! ri"et &i"impu!i7an> penonton ingin



mengeta$ui popu!a"i $arimau Sumatra.Pro&u"erpun kemu&ian menentukan temaprogram +eature itu%& $opulasi dan $erkembangbiakan Harimau Sumatra& Dengantema itu> $abitat &an ke$i&upan $arimauSumatra @uga &i"inggung> tetapi

tekanan pokoknya pada populasi dan perkembangbiakan

harimau Sumatra: Berapa jumlahnya sekarang? Berdasarkan

penyelidikan oleh siapa saja? Bagaimana pendapat para ahli?

Terjadi penurunan atau kenaikan jumlah harimau? Mengapa?Bagaimana mereka berkembang biak? Apa musuh-musuhnya?



Bagaimana menjaga populasi agar tidak terjadi kepunahan?

Gagasan berupa pertanyaan-pertanyaan itulah yang kemudian

dikembangkandi dalamtreatmentprogram feature.

Untuk memperoleh tema atau pokok bahasan sudah

diperlukan suatu riset. Riset pertama ini belum suatu riset yang

sangat ilmiah. Riset penonton dalam hal ini dilaksanakan secara

lebih sederhana dengan mengajukan pertanyaan yang sederhana

juga. Misalnya, kepada teman atau kelompok orang yang sedang

mengagumi harimau Sumatra di kebun binatang atau kelompok

istematika susunan "eature !arus suda! tampak dalam kerangka

(sk -topsis) itu &erikut ini dipaparkan eonto! dari sebua! si -

nopsis

0 Selcelompokpengunjung kebun binatang yang mengagutni harin wu

Sumatra sangat ingin tahu berapa jumlah harimau Sumatra saat ini dan



Sumatra sangat ingin tahu berapa jumlah harimau Sumatra saat ini dan

apakah musih berkembang di habitatnyaF0 7eingintahuan serupa juga

sating tercetus di kalangan para pecinta binatang atau mahasiswa dan

pelajar yang sedang mempelajari 6iologiE 6erdasarkan beberapa penye-lidilcan yang ada dari para ahli jumlah harimau Sumatra kini tinggal tidak

lebih dari ,GGG ekor. "tu pun berdasarkan penyelidikan terakhir jumlahnya

semakin menurun. 6erdasarkan observasi di beberapa tempat yang

diperkirakantnasih rnerupakan habitat binatang itu diperolehin"ormasi

bahwa sudah jarang Hrang dapai trtenemukan .kelompok-kelompok binatang itu sedang minum di sungai atau di telaga tempat pada jarnan

itu, dapat dilakukan observasi dan riset untuk memperoleh

data yang lebih aktual. Berdasarkan kerangka pemikiran itu,

penulis sudah dapat menyusun suatutreatmentprogram fea-

turedengan aneka format. Sementara itu, sajian sudah dapat

dimasukkan, meskipun isi konkret secara visual dari isi sajian



masih hams dicari datanya dan diambil di lapangan dengan

shooting.

Program feature, bukan dokumenter, melainkan program

di mana berbagai macam format, baik yang bersifat opini

maupun ekspresi dapat disajikan. Oleh karena itu, format

yang disusun dapat beraneka bentuk. Berikut ini dipaparkan

suatutreatmentdengan susunan sajian berupa format-format

yang berbeda mengenai tema itu. Durasi dalam setiap format

tidak selalu sama, tetapi berdasarkan proporsi dan kebutuhan

itu dipasang di ruma!-ruma! orang ka#a (tiga menit)

8ormat @ : Pern#ataan para a!li tentang bagaimana upa#a-

upa#a #ang se!arusn#a dilakukan untuk men#elamatkan

!arimau umatra (tiga menit)8ormat 9 : 5ink dart 'udul (dua merit)

3 t t it k d t k i t l bi! l ' t



3reatment itu merupakan pedoman untuk riset lebi! lan'ut$

sekaligus pegangan sutradara dan kameraan untuk shooting di

lapangan i dalam program "eature untuk shooting lapangan

tidak diperlukan skenario #ang rind aan"ara-aan"ara danisi pern#ataan pasti tidak dapat dituiis terlebi! da!ulu sebagai

naska! Narnun$ aan"ara dan isi pem#ataan itu akan diambil

langsung dalam s!ooting Ra!asian#a terletak pada persiapaFn

sutradara dalam men#usun pertan#aan-pertan#aan #ang tepat$

#ang meng!asilkan 'aaban dari !asil pertan#aan-pertan#aan itu

3."Gagah dan garang. Bulunya sangat indah."

4."Seram. Kalau lepas pasti menakutkan."

5."Galak, tapi terkesan hebat dan berwibawa, cocokdinamakan Raja Hutan."

Jawabanyangberanekadapatmemperkayapersepsipenonton



Jawaban yang beraneka dapat memperkaya persepsi penonton

mengenai harimau Sumatra. Kemungkinan pertanyaan lain

sebagai berikut.

Menurut Anda, di mana letak daya tarik harimau Sumatra?Dalamvox-pophanya hams dipilih satu pertanyaan saja

untuk ditanyakan kepada beberapa orang dari lingkungan

yang berbeda-beda. Kemudian jawaban dipilih dengan

berbagai variasi sehingga sungguh mewakili opini masyarakat.

Format 3 dan 6 Wawancara

Wawancara dengan para ahli mengenai populasi dan cara

untuk memperoleh data sekaligus juga mengambil gambar

atau visualisasi dari ahli-ahli itu dalam bentuk (format)

wawancara. Format 1, 4, dan 7 DokurnenterDokumenter merupakan bagian yang cukup panjang clan

diharapkanjugasangatmengesan Disinikepadapenonton



diharapkan juga sangat mengesan. Di sini kepada penonton

diperlihatkan secara visual fakta-fakta dan habitat dan

kehidupan harimau Sumatra. Menyusun treatment

dokumenter untuk keperluan shooting lapangan dalamprogram feature tidak berbeda dengan persiapan untuk program

khusus dokumenter. Perbedaannya, program dokumenter

dalam program feature hanya merupakan bagian dari menu

atau sajian. Namun,shooting lapangan seyogianya tidak

terpancang hanya memenuhitreatment untuk bagian formatdkm t B k m thilstock shoot gb lbihd t

Bab 10



Program Magazine

A. Pengertian Dasar

Program maga'ine dikenal di Indonesia sebagai program

in,pengalaman kariernya dan salah satu lagu topnya. Tvlasih

sederet rubrik lagi yang dapat dipajang dalam program itu

tergantung waktu (durasi) yang tersedia. Biasanya program

magazine berdurasi antara 30 sampai 50 menit. Setiap rubrikdapat disajikan dengan format yang berbeda-beda, misainya

wawancara uraian voxpop danpergelaran Yangperludiingat



wawancara, uraian,vox-pop,dan pergelaran. Yang perlu diingat

program magazine bukan majalah cetak, melainkan majalah

udara audi °visual. Kalau dalam majalah cetak dua-tiga foto cukup

sebagai ilustrasi, dalam program magazineseluruhnya berupa

gambar. Hind.aritalking head(kepala yang berbicara) yang terlalu

panjang sebab dapat membuat acara terasa lamban dan

menjemulcan. Suatu uraian dari seseorang sedapat-dapatnya 75

persen tersaji dalam wujud gambar-gambar ilustrasi dan uraian.

Sebagaimana dalam feature,sajian program magazine

- esk #ang bertanggung 'aab pada rubrik tertentu dalam

pro-gram maga/ine tidak perlu menunggu tugas dari produser

untuk membuat liputan peristia #ang ber!ubungan dengan

rubrikn#a &elum tentu peristia atau liputan itu dipakai dalam

edisi minggu ini Namun$ minggu berikut mungkin sekaliliputan itu dipakai Tentu sa'a tidak sembarang peristia #ang

ber!ubungan dengan rubrik itu !arus diliput Peristia menarik



ber!ubungan dengan rubrik itu !arus diliput Peristia menarik

dan istimea sa'a #ang diliput dan kemudian disimpan sampai

dibutu!kan untuk mengisi ta#angan di suatu edisi engan

demikian$ lemari dek tidak dipenu!i ole! sesuatu #ang tidak berguna

Penanggung 'aab dek berarti sema"am redaksi #ang terus-

menerus !arus membuat ren"ana untuk edisi berikutn#a)

&ersama produser sebagai pengara! atau ketua redaksi$ para

penanggung 'aab desk meren"anakan =ormat dan susunan

se"epat straight news #ang setiap aktu dan 'am perlu terus

dipantau 4ateri berita dalam maga/ine ber'angka aktu tetap

aktual sepan'ang satu terbitan ke terbitan #ang berikutn#a /le!

karena itu$ peristia-peristia rnenarik sepan'ang minggu dalam

'angka satu edisi dapat men'adi mated berita #ang aktual

><3gar sa'ian program maga/ine tidak terasa berat$ program



g ' p g g $ p g

musik atau tarian pendek merupakan selingan #ang

men#egarkan4alam !al ini$ perlu dipili! 'enis musik atau tarian

#ang sesuai$ ada kaitan atau tidak terlalu men#impang isin#adengan 'enis bidang kehidupan yang rnenjadi pembahasan

program maga/ine. elingan #ang terlalu berbeda akan terasa

mengganggudalam program #ang dikemas sebagai satu kesatuan

sebagaimana program maga/ine ini

aiam ta#angan selama G0 menit$ sebua! program maga/ine

menjemukan. Dalam hal ini, berdasarkan bidang kehidupan

yang menjadi program magazinetersebut, redaksi dek-dek

dapat terus mengumpulkan bahan dari kejadian atau

peristiwa setiap hari yang ada hubungannya dengan deknya.Simpanan foot-agestersebut adalah bahan untuk sajian yang

diperlukanterbitanmingguitu



diperlukan terbitan minggu itu.

Setelah materi terkumpul, kemudian diseleksi. Materi

produksi yang kurang memenuhi syarat, baik dari segi isi

maupun teknis harus dibuang. Mentoleransikan materi yang jelek, sama dengan membiarkan kecerobohan yang

menyebabkan penurunan kualitas program. Kelemahan

produser-produser kita, kebanyakan terlalu mentoleransikan

hasil jelek. Setelah materi yang terseleksi cukup, dimulailah

menyusun dan memasukkan materi-materi itu ke dalam rubrik

gram maga'ine yang lebih santai maka penyaji dapatmembawakan sajian di alam terbuka. Untuk itu, presenter

dapat ditampilkan dua orang: pria dan perempuan. Namun,

dapat juga sate orang. Dua cara itu dapat sama-samamenarik. Tergantung dari sejauh mana presenter dapat

menghidupkanprogram



menghidupkan program

Biasanya program magazinedimulai dan diakhiri dengan

rubrik yang ringan dan menyenangkan. Rubrik musik atau

mode menjadi pilihan untuk itu. Di dalam rubrik musik sajian

dapat berupa klip atau pertunjukan panggung. Yang panting

diperhatikan, isi Iag-u yang disajikan seyogianya sesuai dengan

bidang kel-ddupan yang dibahas, sernentara sajian rubrik mode

yang paling menarik apabila program yang ditampilkan berupamode show

bermanfaatsungguh, bukan hanya bagi perempuan melainkan

juga bagi generasi muda.

Format dokumenter dan narasivoice overakan membuat

program magazinemenjadi lebih kaya. Dokumenter itu harus

merupakan rangkaian kejadian atau peristiwaperistiwa yang

menarik. Misalnya, dalam magazineperernpuan, dihadirkan



dokumentasi dari peninggalan sejarah R. A. Kartini (tempat

mengajar, rumah, surat-surat, kerabat dekat dan makna

keberadaannya), yang dirasakan gadis-gadis dan kaum

perempuan pada umumnya di Indonesia.

Banyak kemungkinan yang dapat dibuat dengan program

magazine. Magazine dan feature merupakan dua format

program yang sangat kaya dan sungguh bercorak audio visual,

yaitu cepat, bervariasi, kaya, mendalam, dan menarik. Olehkarena itu program tersebutsebenarnya menarik minat

Bab IP S t



Program Spot

A. Pengertian Dasar

Spotadalah suatu program yang ingirt memengaruhi dan

Orang yang lebih terpelajar jangka waktu perhatiannya

lebih lama lagi untuk mendengarkan atau menonton sesuatu

hal yang ia rasa bermanfaat. Jika seseorang tertarik pada apa

yang dikatakan, ia akan mendengarkan atau menonton lebihlama daripada jika ia belum tertarik. Seorang politikus akan

mendengarkan dan menonton program siaran berita atau



g p g

tinjauan politik lebih lama daripada seseorang yang tidak

bersangkut paut dengan bidang dan permasalahan tersebut.

Oleh karena itu, suatu program spot merupakan program yang sangat efektif untuk mencapai pendengar atau penonton

yang biasanya tidak tertarik pada subjek; tidak berpendidikan

cukup dan belum cukup dewasa, dalam arti dapat mencernakan

suatu isi program. Meski dalam hal ini hams diingat bahwa

spot juga seperti pisau bermata dua. Efektif dalam menjangkau

spot. Spot komersial$ spot sosial$ spot propaganda politik$ dll

emuan#a didptakan dengan pema!arnan ba!a program ter-

sebut sangat e=ekti= men"apai penonton dan memiliki ke-

unggulan keunggulan dibandingkan program #ang lain

• (2) .eunggulan Program Spot a.Spot dapat men"apai penonton #ang ban#ak sebab spot tidak

membutu!kan 'angka aktu per!atian #ang luas



membutu!kan 'angka aktu per!atian #ang luas

b.Penonton rnenerima pesan sebelum is beruba! men'adi

bosan

c.Spot dapat diulang beberapa kali$ dan kemungkinan diingat

lebi! muda!

d.uatu ide #ang singkat dapat memiliki kekuatan #ang besar

'ika diker'akan dengan baik dan mengemukakan !an#a satu

sub'eke Spot muda! diletakkan di antara program atau digunakan

digunakan



oleh stasiun televisi nonkomersial. Program spotdigunakan

untuk kepentingan sebagai berikut:

a.Menceritakan/memberitahukan kejadian atau program

penting yang akan disiarkan (program promo). b.Menceritakan/memberitahukan tempat dimana masyarakat

dapat memperoleh keterangan-keterangan tentang sesuatu



yang diperlukan (informasi).

c.Memberikan komentar atau kritik ringan terhadap peristiwa,

perbuatan, dan hal-hal lain yang ada di masyarakat agarmasyarakat menyadari hal itu(spotpelayanan masyarakat).

a:Meyakinkan masyarakat akan suatu kebenaran

(misalnya dalam religious spot)atau pandangan tertentu

mengenai persoalan masyarakat atau politik.

Kadang-kadang sulit untuk menyatakan perbedaan antara

tern#ata kita tidak dapat sungguh menguba! sesuatu dalam

ke!idupan mas#arakat Untuk men"apai sesuatu #ang rnendalam

dalam ke!idupan penonton$ produser !ams dapat men#entu!

ima'inasi mereka$ emosi$ dan inteligensi Hams diakui$ !al itu tidak gampang diker'akan dalam suatu program spot #ang singkat

3ria #ang ditulis dalam !ams sesuatu #ang muda!



ditangkap dan di"ernakan Pili! kata-kata #ang spesi=ik dengan

ungkapan #ang menarik$ misaln#a:•&erakit-rakit ke !ulu$ berenang-renang ke tepian

&ersakitsakit da!ulu$ bersenang-senang kemudian

iapa tertaa paling belakang$ is #ang menang:

•oaln#a bukanla! Tu!an selalu bersama kita$ tetapi apaka!

kita selalu bersama Tu!an ik l ! ! b' k d l

dart



ke'adian menarik 4usik pembuka atau penutup !arus

menarik untuk merangsang per!atian penonton

G Ta!apan Pelaksanaan Produksi

4en"iptakan spot biasan#a dimulai dengan membuat outline

atau treatment dari program itu setela! ba!an peristia dan

toko!n#a dipili! 3degan-adegan dibuat sangat "epat dan

dinamis 4anipulasi <isual dengan menggunakan trik trik e=ek



dinamis 4anipulasi <isual dengan menggunakan trik-trik e=ek

spesial dipakai untuk menamba! (?a#a tarik gambar emua itu

ditulis dalam treatment.

&erdasarkan treatment itu dilaksanakan shooting adegan-

adegan$ rekaman musik jingle dan narasi etela! shooting dan

rekaman suara$ !asil gambar dipili! dalam editing o""line.

4eskipun duration spot pendek$ tetapi ba!an !asil shooting

biasan#a "ukup ban#ak untuk memberi kemungkinan pili!angambar adegan #ang paling sempurna dan me#akinkan

gram sema"am ini$ meskipun pendek$ tetapi memerlukan bia#a

#ang tidak ke"il

& Pengembangan agasanetiap pengusa!a dagang ingin agar barang laku seban#ak-

ban#akn#a Hal itu mengandaikan$ barang itu memiliki ban#ak



pembeli 3gar suatu barang (dagangan) memiliki ban#ak

pembeli$ barang itu !arus "ukup dikenal di kalangan luas

&agaimana membuat barang itu men'adi barang #ang dikenal

ole! mas#arakat luasK &arang itu !ams diperkenalkan dengan

segala ma"am "ara #ang mungkin Inila! #ang disebut reklame$

iklan$ promosi atau pengenalan

emula reklame ini di'alankan dengan "ara seorangberteriak teriak menerangkan barang memu'i dan mendorong

•Menyerahkan sesuatu pada penonton/pendengar. Cukup

sopan, meski kecenderungan untuk tidak jujur;

jenisnya ada:

a.Description,dengan cara melukiskan/menceritakanb.Information,menerangkan mengenai barang itu.

Seseorang yang akan mempromosikan barang harus



g y g p g

mengetahui kebutuhan umum dari manusia (atau kerinduan

manusia). Bertolak dari kerinduan tersebut, apa yang akan

dipromosikan, secara meyakinkan ditunjukan sebagai solusi.

Motif kerinduan manusia antara lain, seperti berikut ini.

1.Motif untuk keselamatan diri, kesehatan jasmani terjamin

dan kelanjutan usia.

2.Motif untuk menikmati kemerdekaan dan bebas daritekanan

1.Mendorong orang yang beIumitidak m4 (netral)

agar merasa menjadi butuh atau 1 mencoba

dengan membeli barang tersebut. 1Lan1s kuat,

rnaka biasanya dipakai cara perttive

commercial.

2.Mendorong orang yang membutuhkan barang untuk segera

membelidantidakmernitihyanglain karenaspesifikasidan



membeli dan tidak mernitih yang lain, karena spesifikasi dan

kualitas barang tersebut sesuai dengan yang diperlukan.

uipaisai 17eitana pruvut,utiv4.- -turturcraCii,

3.Mendorong orang yang sildah tahu/pernah membeli untuk

tetap menjadi langganan. Ditempuh dengan memberi

keyakinan bahwa produk tersebut tetap memenuhi standar

kualitas dan tampilan yang dibutuhkan. Biasanya dipakai

card kedua(institutional commercial).M gigtm tif m i i i k i ti ift

1. Informasi, menjelaskan dan memperkenalkan bahan atau

produk yang dipromosikan dengan sifat-sifat dan ke-

unggulannya. Misalnya:

a.ascotmemberi rasa yang rnenyegarkan.b.5inso mencuci lebih bersih.

2. Menunjukkan suatu keinginan atau kerinduan manusia

padaumumnyadaninidihubungkandenganprodukitu



pada umumnya dan ini dihubungkan dengan produk itu.

Misalnya:

a.Kecantikan Ursulla Andress merupakan kecantikan V.0.5(motif 3: kesadaran harga diri)

b.Ibu-ibu kini tahu bagaimana menghemat uang untuk

perlengkapan kamar tamu: is selalu rnembeli mebel dari

Toko Mebel Elka. (motif 1: keselamatan diri/tidak man rugi)

c.Kenikmatan bercinta merpati di alam bebas menjadik ik t A d b it k bb d ib bd

- ;ou4ve never seen #urniture like this at a price like this J,GG.

• Now people changin <lto #urniture.

• 3his isanew Au'ury in your room=

• $" course it4s e'pensive but that4s the problem=

• emang ini mahal tetapi itulah persoalannya=

• <nda menghemat 9G.GGG untuk kamar tarnu <nda=

• engapa tamu-tamu- selalu terpesonaF



g p p

• engapa tamu Sharon Stone tak pernah bosan sebab mereka

merasakan harmoni harmoni antarakeramtikan SharonStone dan

keindahan "urnitur <lto di kamar tamunya.

- $rang bijaksanu tuhu di mana is harus memilih "urniture paratarnu &

story board dengan kartu kartu yang berisi urutan visual

gambargambar yang akan di shooting. Sementara diskripsi

gambar dituliskan juga dalam kartu-kartu itu termasuk narasi.Dikemukakma di muka bahwa terdapat formulacommer-

cial spot televisi yang lebih menampilkan gaya hidup.

Penampilan yang memesona dari gaya hidup yang serba

mewah dan gemerlap dirasa lebih berpengaruh dari pada

rnempertunjukkan kualitas produk. Lebih untuk produk yang sosoknya tak boleh tampil, seperti rokok.

Gaya hidup juga muncul secara lebih halus ketika yang



dipertontonkan bukan kemewahan. Beberapa produk merasa

tebih bagus menampilkan gaya hidup yang menunjukkan si kap

dart perilaku ideal dari seorang tokoh. Niiai-nilai luhur seperti

persahabatan, pertolongan, simpati, kegembiraan bersama,

kasihsayang lebih terasa berpengaruh positif dibandingkan

kemewahan.

Corak lain dari tampilan yang tak langsung menampilkan

sosok produknya adalah dengan menyajikan padanan sifat

atau spesifikasi produk dengan sosok manusia, sebagaimana

untukmelukiskankekuatanprodukdivisualisasikandengan



untuk melukiskan kekuatan produk, divisualisasikan dengan

tokoh olah raga yang memiliki prestasi dari kekuatannya.

Berikut ini adalah contoh naskah spotdalam bentukdiskripsi tulisan

Contoh Naskah Video

"Spot"

TS Penganugerahan Penmas - VO Anxxa:

Seseorang menerima dan Tangan Penmas semula rnerupakanht ti ib ik

MS Putra Putri Minura

dengan Rasa Nikmat

CU Ibu Tersenyu

m Bahagia

TS

Keluarga

B hgi



g

Flash Teh

Perunas

dalam

Tiga

Bahagia:

Bapak,

Ibu, dan Tatra

Putri

lbu:

Anugerah

tertinggi

bagi

keluarga

Teh Merah,

dan Teh

Wangidengan

khasiat

berbecla



g

memberi

kenikmata

ri dan

sekaligus

menjaga

keseha

tan.

VO

berbecla.

Penmas

lambangmutu

dalam

teknik

pengolaha

n bahand b it

urd!



Bab 12P g D k D



Program Doku-Drama

A. Pengertian Dasar

Dokudrama kependekan dari dokumenter drama

jalur cerita yang runtut. Sebagai program televisi, dalam

tampilannya, doku-drama tak jauh berbeda dengan sinetron.

Perbedaan yang mencolok bahwa doku-drarna bertolak sungguhdari suatu pengalarnan nyata atau kejadiari.Shooting

juga mengambil lokasi di ternpat kejadian sungguh-sungguh

dankadang-kadangdimasukkanpulaadegan-adegannyatadari



dan kadangkadang dimasukkan pula adeganadegan nyata dari

footagesdokumenter kalau ada atau dokumen-dokumen yang

lain. Iviemprocluksi program doku-drama agak mirip dengan

memproduksi program. dokumenter. Namun, dalam program

doku-drama adegan yang terjadi di masa Ialu boleh direkayasa.

Pada program dokumenter murni hal itu mengurangi nilai

faktual dan esensial dari program dokumenter.

/ Anak Serum Pulausebagai contoh program dc.iku-

ini disebut doku-drama. Yang merrthuat program ini lebih bernilai

dari sinetron disebabkan program ini bertolak dari realitas

kehidupan, bukan fiksi danLewat program doku-drama sebnarnya penonton bukan

hanya diajak menikmati suatu cerita, rnelainkan juga mengenal

pengalaman hidup nyata dari suatu situasi. Selain itu



p g p y

penonton juga belajar latar belakang budaya dan nilai-nilai dari

suatu lingkungan. Program doku-drama bukan saja menghibur

melainkan juga memperkaya pandangan hidup dan membuka

cakrawala kepedulian sosial. Bagi penonton yang terbiasa

menonton opera sabun, sinetron yang penuh glamor dan gaya

hidup mimpi, tentu kurang menyukai program yang menyajikan

realitas kehidupan. Namun, b agaimanapun program doku-

dramapentinguntukmemberiTeferensipadadongengdongeng

yang mengatakan bahwa negara bertanggung jawab atas

pendidikan generasi mudanya?

Untuk dapat menyajikan suatu kehidupan nyata dalam

cerita, sederetan pertanyaan hams dijawab melalui suatu riset

lapangan. Riset ini dilakukan dengan membuat wawancara-

wawancara informal, seperti kepada anak-anak yang



bersangkutan, orang-orang tua dare anak-anak, dan instansi-

instansi yang bersangkut paut dengan togas-tugas sosial dan

pendidikan. Hasil wawancara informal dapat merupakan

bahan-bahan yang salah satunya dipilih untuk dibuat cerita

drama atau lakon.

Lakon dalam doku-drama bukan. fiksi seperti di dalam

sinetron. Lakon itu hams merupakan kisah nyata pilihan dari

hasilrisetpadapengalamananakanakpekerjadibawahumur

Susunan sekuen-sekuen hams sangat runtut sehingga muclath

diikuti. Selain itti, perlu menempatkan adegan-adegan nyata

yang menegangkan atau mengandung konflik berat padapuncak urutan sekuen. Jadi, lakon dari pengalaman hidup

nyata ini tetap mengikuti kaidah sebuah lakon drama yang

diselatitiramnb theT-1,ak,AramarrrTakan



diselatit iramn .barn the T ak.-Arama rr-r. Takan

drama sehingga penulisan dan penggarapannya tiaras diandaikan

akan cukup mampu memberi sentuhan yang mendalam padapara penonton.

Dengart nu itu sebuah gagasan sudah siap -antuk

di-laksanakan. Sebagaimana halnya proses produksi dokumenter,

progra doku-dramatidakharusmenggunakanskenariosecara

peristiwa itu, ketika mereka harus mengulangi lagi peristiwa

untukdi-shooting, biasanya mereka menjadi agak kaku dan

kurang wajar memainkan kejadian.Produser atau sutradara harus sungguh cermat dan sabar

untuk mempersiapkan pelaksanaan produksi. Ketelitiannya

membuat produksi ini persis sebuah dokumenter, meskipun



p p , p

sebenarnya adegan merupakan rekayasa dan ulangan. Selain

itu, kerja tim sangat diperlukan agar pelaksanaan produksidapat berjalan dengan lancar. Beberapa program info kriminal

di beberapa stasiun televisi, sekarang juga menggunakan

prinsip doku-drama. Kisah pcnangkapan atau penggerebegan

penjahat, dimainkan kembali seperti saat penangkapan terjadi.

juga dalam peristiwa pembunuhan dan latarbelakangnya.C ittidkh di k tt ij di ik k bli

dengan posisi kamera, pencahayaan, dart penataan suara. Pal-

ing bail( kalau pelaku dapat mengingat kembali kejadian yang

pernah berlangsung dan dilakukan lagi, sebagaimana yang

dulu dialami. Bukan mustahil karena para pelaku bukan

bintang film, meskipun kejadian itu is alami, tetap saja is

merasa kaku. Dalam situasi itu, sutradara dapat memberikan



pengarahan, meski tidak boleh dikatakan sebagai rekayasa.

Dukungan tempat kejadian nyata, suasana dan seluruh potensi

pendukung lain akan menghidupkan cerita ini sebagaimana

realitas yang pernah terjadi. Kemudian ketika seluruh cerita

selesai, jadilah suatu sajian yang menarik.

Setelah shootingselesai, prosesediting offlinedilakukan

sebagaimana layaknya tata laksana produksi biasa(standard

operasionalprosedure).Berdasarkanofflinedisusunlahediting

setiap ke'adian #ang berlangsung di sekeliling kita eorang

pengarang perna! dengan berang mengatakan$ J4aa=$ 'angan

ganggu sa#a a#a sedang men"ari inspirasiJ .etika itu$ dia

sedang duduk melamun di kamar$ sementara temann#a datanguntuk mengun'ungi ikap demikian tidak sala!$ tetapi terasa

berlebi!-lebil#an e!arusn#a inspirasi itu 'ustru datang dari

temann#a #ang berkun'ung tadi enn ter'adi il!am atau



temann#a #ang berkun'ung tadi enn ter'adi il!am atau

gagasan mun"ul berkat adan#a dialog Namun sebalikn#a$

sering pula ter'adi ba!a il!am #ang di"ari-"ari sambil merenung !an#a meng!asilkan kisa! rekaan #ang tak masuk akal

Cara men"ari inspirasi #ang lebi! realistis$ adaia! dengan

turun ke 'alan &ergaul dengan mas#arakat$ mendengarkan

kelu!an mas#arakat$ kegelisa!an mereka$ "ita-"ita mereka$

penderitaan mereka dan segala aspek ke!idupan #ang lain

Sumber inspirasi lainnya berkaitan dengan kepustakaan.

Buku-buku hash penelitian dari para ahli, penyelidikan-

penyelidikan, pendeknya semua kejadian menjadi bahan-bahan

yang menunjang seluruh kegiatan kerjanya. Pengalaman nyata

yang dijumpai oleh para peneliti, dapat digunakan sebagai

bahan referensi dari pengalamannya, yang akan diwujudkan



menjadi sebuah naskah untuk program televisi.

Pengalaman seorang pengarang ketika ia menyaksikan

bagaimana salah satu suku di sebuah pulau dengan hutan

tropis, mengadakan upacara yang sangat khusyuk ketika akan

menebang pohon, memberi ilham padanya untuk menciptakan

karya doku-drama tentang adat istiadat suku itu, sehubungan

dengan kecintaan terhadap lingkungan. Kejadian-kejadian di

ht hd kd i d k it thd

Rah 1nv- I n C / a 7 I n

0 81i i i lit 011



U0.81ini oirlit$ 011

A Pen.gertian r-lasar

Dimasalaluketikastasiuntelevisihanyasatu yaitu

dan peralatan lain) maupun latihan basah (dengan kamera

lengkap seperti ketika siaran). Latihan-Iatihan itu dilaksanakan

untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi. Ke-untungan dari produksi siaran langsung, pada kerabat kerja

yang mengalami situasi itu, mereka menjadi terbiasa bekerja

secara cermat dan hati-hati, akibat positif sampingannya,



p p g y

keterampilannya menangani peralatan menjadi hebat.

Naskah drama televisi atauteleplaydalam studio, sedikitmirip dengan naskah drama panggung. Hal ini bisa dipahami

karena keterbatasansettingatau tempat adegan yang biasanya

berjumlah maksimal empat set di dalam studio televisi. Hal itu

berarti, tempat adegan di dalam naskah drama televisi tidak

lebihdariempatmacarnBagipengarangnaskahdramatelevisi

dengan video rekorder. Bahannya, pita di dalam kaset. Penyaji-

annya dipancarkan dari stasiun teievisi, dan diterima melalui

layar kaca pesawat televisi di rurnah-rurnah. Karena perbedaan

karakter dan mediumnya, cara penggarapan film layar putihdengan sinetron agak berbeda pula. Secara ekstrem biasanya

dikatakan produksi film layar putih, pengambilan gambarnya,

kebanyakandengananglelebar,sedangkan sinetrondiarnbii



kebanyakan dengananglelebar, sedangkan sinetron diarnbii

denganangle close shoot.

1. PerencanaanMemproduksi sinetron, tata laksana kerjanya hampir sama

dengan memproduksi film layar putih. Diperlukan perencanaan

dan persiapan yang matang sebelum produksi berlangsung.

Produksi program sinetron biasanya dimulai dari lahirnya

sebuah gagasan Lewatsuatu riset gagasan diolah hingga

Hal lain yang perlu menjadi perhatian dari perencanaan

produksi, berkaitan dengan jadwal kerja yang sedapat-dapatnya

harus ditaati. Penguluran waktu, berarti pembengkakan biaya

produksi. Musim dan cuaca ketika produksi itu dibuat, harusmenjadi pertimbartgan di dalam penjadwalan kerja. Produksi yang

dibuat pada musim kemarau biasanya lebih lancar dibandingkan

dengan produksi yang dikerjakan pada musim penghujan. Banyak



g p y g j p p g j y

faktor alarn yang menyebabkan hambatanhambatan. Demikian

juga peralatan yang digunakan, hams peralatan yang memilikikualitas tinggi. Hasil produksi dengan peralatan yang berkualitas

pasti menentukan kualitas gambar, yakni kualitas broadcast

(broadcast quality).Merek-merek kamera dan video tertentu

menjadi merek standar kualitasbroadcast.

Akan tetapikelayakan tayangbukan hanyaditentukan

macam kemungkinan. Dalarn hal ini, produser bisa sangat

dirugikan. Kepengurusan kontrak ini diurus oleh asisten

produser bagian hukurrt.Proses selanjutnya, proses yang bersarna-sama dilaksanakan

antara para pemain dan kerabat kerja dalam kegiatan yang

berbeda. Para penaain menjojankan latihan yang dipimpin olds.



p jj y g p p

sutradara. Beberapa pemain dan sutradara beranggapan, latihan

itu tidal( penting. Kadang-kadang latihan dijalankan menjelangpelaksanaan shooting suatu adegan. Namun, banyak pula

sutradara dan pemain yang beranggapan latihan dalam tahap

persiapan tetap penting. Dalarn latihan, penyesuaian perkem-

bangan karakter yang terjadi pada setiap adegan masih dapat

dikontrolSementaraitulatihandilapanganhanyakhususuntuk

terjadi di tengah-tengahshootingtimbul banyak salah paham

dan kortflik. Kejadian semacam ini akan menimbulkan banyak

Ann!p.rhr1-11-ri+a pr*(.:4.. <Phih bal$rrwn-

cubauntuk rrierniliki persepsi yang sama sebelum pelaksanaanproduksi, daripada setelah pelaksanaan produksi terjadi halhal

yang tidak diinginkan.

Tahap pelaksanaan produksi di lapangan dipimpin oleh



pp p p g p p

Pala$)ar!aa4-intingcaftan arlgan I-iprjalart laricarapabila masing

masing orang yang terlibat bertanggurtg jawab pada waktu yang ditentukan. Ketikashooting berlangsung, pencata

adegan sangat perlu bekerja dengan teliti. Catatannya seteiah

shootingselesai akan sangat bergana untuk menyusur--

paelcall pAitina. Selain is hams selaln rrierioingatkansutradara

Proses post productiontidak berbeda dengan program-program

yang lain.Mixing biasanya dilakukan untuk memberi suasana

dengan ilustrasi musik khusus. Setelah melihat scluruh basi

editing, pencipta ilustrasi yang diminta oleh produser untukmemberi ilustrasi musik pada sinetron,-menciptakart musik tema

dari sinetron au. Melodi dari, tema diubah-ubah rnenurut suasana

adegan yang dikehendaki. Setelah sernua slap musik ilustras



kernudiandi-mixke dalam adegan-adegan. Sejauh dalam produks

sinetron tersebutsoundatau suara para pemain diambil secaralangsung(directsound),ketika shooting berakhir, suara sudah

terekam bcrsama gambar dart diproses bersama, dalam proses

editing. Tetapi, ketika pengambilan gambar tidak disertai

suaranya(indirectsound), biasanya terjadi untuk sinetron laga

makasesudaheditingoffline masihharusdilakukanpengisian

orang lain. jadi, Se.el.I.L ALL6 dapat melakukan kapan raja■

perpustakaan itu buka. Scorang pengarang yane series biasanya

menjadi anggota lebih clan tiger perpustakaan. Bahkan scring di

rumah sandhi rnemiliki perpustakaan pribadi. Bukubuku

sangat berguna kalau seorang pengarang ingin basil k..-tayanya,

meskipun itu adalah fiksi tetapi masuk akal dan logis.

Misalnya, seorang penearang yane tidak pernah mernbaca



buku-buku hokum atau mengetahui seluk-beluk perkara dipengadilan, ketika is mengarang suatu adegan yang berkaitan

dengan hukurn dan pengadilan, karangannya akan terasa

janggal 'Mak logis T arigkaaclegan serta dialog-dialogrlya.

Riset yang Lain berkaitan dengan riset lapangan. Riset ini

dapatdijalankandenganberbagaicarasepertibergauldengan

Sebenarnya terdapat banyak tat-ma dart kejadian yang

dapat diolah menjadi sinetron. Bukan hanya persoalan cinta

dan balas dendam, melainkan juga irtasalah penindasan,

penggusuran, ketidakadilan, pengkhianatan dan lingkunganhidup. Itulah terra-terra yang tidak pernah habis digarap. Ada

beberapa pakem yang dapatdikembangkanuntuk khazanah

lakon di Indonesia. Pakem legenda, merniliki berbagai cerita



yang sangat menarik untuk dibuat sinetron. Pakem sejarah

klasik Indonesia mulai dari Tarumanegara hingga MataramIslam, menjadi bahan yang tak pernah habis dibuat cerita.

Pakem penjajahan dan perjuangan, mulai dari jaman VOC,

jaman Jepang sampai dengan jarnan. kemerdekaan. Pakem

cerita wayang, pakem cerita rakyat dan cerita untuk anak

kecil Ceritacerita tentang situasijaman sekarang yang

lem psikologi yang menarik. Dari sejarah perkembangan negara

Amerika, lahir berbagai ceritawild-westdengan berbagai macam

nuansa. Pakem-pakem lain seperti Perang Dunia II, konflik

Timur-Barat, yang melahirkan berbagai macam cerita detektif

dan spionase,pakem science fiction,pakem konflik Timur

Tengah, dapat melahirkan berbagai macam tema yang sangat

kayanuansaApakahtidakmunglcindilcembangkancarayang



kaya nuansa. Apakah tidak munglcindilcembangkancara yang

sama untuk pakem-pakem yang ada di Indonesia?

Kebanyakan pengarang Indonesia kurang begitu suka

menjalankan riset yang serius sehingga menemukan aspek yang

berbeda dari kejadian yang sama. Riset pun jarang sekali yang

sampai tuntas seperti apa yang dilakukan para novelis dari

negara Barat: John Grisham, Michael Crichton, dan Sidney

mengikuti dua atau tiga episode, meskipun tokoh utamanya

sama, mereka akan kehilangan alur cerita_ Berbeda dengan

sinetron serial, mcskipun tokoh utamanya sama, tetapi setiap

episode memiliki terra-tema lepas. Penonton dapat mengikuti

episode secara meloncat-loncat tanpa kehilangan alur cerita.

Sinetron serial biasanya memiIiki benang merah untuk

mencrl-rubunccan episode yang sahi dengan encode ;rang lain.



Benang merah ini dapat menggunakan tiga kemungkinan.

Pertama, tempat kejadian yang menjadi seluruh latar belakangcerita, misalnya hotel, losmen, pondokan. Kedua, tokoh yang

menjadi central figureatau tokoh utama dalam cerita, misainya

Me r•in,er, W ong Pei Hung, jonny, Si Kabayan.Ketiga, kejadian Mails-

us yang selalu menjadi pokok permasalahan, misalnyaThe X-file

(ceritaceritatentangUFO)Pengarangnaskah sinetron dapat

Ba% 1(Pen$li)an 9a)ka# Sinetron



A. Pengertian Dasar

Seseorang yang menjalankan suatu penelitian akan

Apabila seluruh bahan sudah disusun secara rinci, perlu

dilihat lagi tidak adakah overlapping. Jika ada, bahan yang

sama, salah satu harus dibuang. Selain itu, perlu dilihat

apakah setiap bahan semakin melengkapi bahan sebelumnya.

Jika tidak, tak ada gunanya memasang bahan tersebut karena

akan membosankan. Dengan cara penyusunan seperti itu

sebuah laporan dapat menarik minat pembaca. Namun, sebuah

tulisan deskriptifyangisinyapenuh overlappingdansangat



tulisan deskriptif yang isinya penuh overlappingdan sangat

datar tidak menarik minat orang untuk membaca.

Menyusun deskripsi verbal tidak ada kesulitan karena

bahannya konkret. Sebuah skenario sebetulnya sebuah tulisan

deskriptif juga. Bedanya yang disusun bukan bahan yang

konkret, melainkan gambaran yang abstrak, yaitu imajinasi.

Menyusun imajinasi, inilah yang sulit. Imajinasi adalah

Treatmentadalah rineian global dari sinopsis. natanttreat-

mentcerita sudah dibagi dalam kumpulan adegan-adegan yang

disebut sekuen. Di dalam sekuen diuraikan kejadian-kejadian

dan isi yang ingin diungkapkan dibagian sekuen itu. Urutan

sekuen yang tersusun akan menjadi cerita dengan adegan-

ad_egannya, tokoh-toknhnva sudah lehih rind dikerniikAkArt.

Selain itu,settingdari setiap kejadian atau peristiwa, sudah

disebutkan Bahkanbeberapahalkhususyangmenyangkut



disebutkan. Bahkan beberapa hal khusus yang menyangkut

perlengkapan atau peralatan yang diperlukan dalam setiapsekuen hams jelas. Yang belum ada dalarntreament berupa

diaing mail kad-a-katn Ari1-$-h. TiQ pf.Inhirrn nr t"kraltr4Mh,rai

dalamtreatmentmasih berupa kalimat tak langsung. Juga for-

mat gambar, sudut pengambilan dari kamera belum disebut-

sebutDarikalimatkalimatverbaldalam sinopsisdantreat

2. Memiliki fungsi sebagai pengontrol kontinuitas cerita

bergambar.

3_ Pedoman dalam penulisan skenario. Ada pengarang

yang malas menggunakan proses story board.Itumemang mungkin juga kalau sudah menjadi kebiasaan.

Namun, bagaimanapunstory boardperlu untuk lebih

mengkonkretkan gagasan.

1P iki lk



1. Pemikiran tentang lakon

Di dalam seni drama konvensional terdapat sekurang--kurangnya empat unsur yang terlibat di dalam suatu

pementasan sebagai berikut.

a.Lakon atau cerita yang ditampilkan berwujud sebuah

naskah.

bPemainadalahorangyangmembawakanlakonitu

dalam lakon Iota borplrapa ciita hal Plartarna lvja rl ian yang

saling mengait. Kedua, tokoh yang disebut karakter atau

protagonis yang terlibat di dalam kejadian-kejadian. Jadi, ada

dua hal yang diciptakan oleh penulis lakon, yaitu kejadian dan

tokoh yang terlibat dalam kejadian. Menciptakan kejadian

bert-olak dari suatu cerita, begitu Fula% arnur mencipta kap

senrarkgtokohyanglogisdenganlt belakangmasalarripau



senrarkg tokoh yang logis dengan latar belakang masa larripau,

hari ini, cita-cita dan pandangannya, bukan suatu hal yanggampang. Seorang tokoh ciptaan yang tidak masuk akal, biasanya

tidak akan dimengerti atau dirasakan oleh penonton, karena

tokoh itu terialu jauh dari realitas kehidupan. Akan tetapi,

0..apa4-. juga seor.ang tokoh diciptakan sonar, urik, deng,an

berpeganepadakaidahAristotelesbahwarealitasadalahprinsip

bagian awal lakon disebut sebagaitahap eksposisi.



Permasalahan dan konflik bersambung dengan

permasalahan baru dan konflik yang semakin seru. Ketegangan

terasa meningkat sehingga menjadi semakin gawat. Oleh karena

itu, bagian ini disebut sebagai tahap penggawatan ataurising

action.Puncak dari seiuruh konflik dengan permasalahan yang

semakin ruwet melahirkan klimaks.

Setelah klimaks biasanya irarria dramatik dari lakon mulai

turun menuju penyelesaian Terdapatbanyak kemungkinan



turun menuju penyelesaian. Terdapat banyak kemungkinan

sebagai akhir dari sebuah lakon. Akhiran yang sedih untuk

lakon-lakon tragedi. Sementara lakon komedi biasanya berakhir

dengan happy ending atau akhiran yang menyenangkan,

mungkin sekali akhir lakon diserahkan kepada penonton..

Biarlah penonton mengkonstruksi sandhi bagaimana lakon itu

berakhirmenurutpengamatannyaDisampingitubanyakjuga

besar lagi. Untuk itu, adegan-adegan biasanya ditampilkan secara

singkat dengan tidak dibatasi lagi oleh faktor waktu dan ternpat.

Oleh karena itu, di Laakana sinuon pembagia-n babak atau

adegan tidak didasari oleh perubahan waktu dan tempat,melainkan oleh beralihnya pola pikir dari sate adegan ke adegan

yang lain. Perubahan ini di dalam sinetron disebutsequence

(sekuen) danscene(skene). Di dalam karangan verbal sekuen ini



dapat &salrat:km LICE igan paragraf, skerke u LL dapat

disarnakan dengan subparagraf. Atau dalam satuan kecil sekuen

dapat diperbandingkan dengan alinea, skene dapat disamakan

dengankalimat,sedangkanshootdapat disamakan dengankate.

Rangkaian kejadian di dalam sinetron tetap dapat disusun

Clelle:IIl pinink},II Lel 1611.I.IL1 1.1.114 .1-1.11/$ /ele. f I diL/e /a." ul

dl i t d d d tdi h h hi lbih

Tujuan dari penulisan yang menyampaikan pesan, adalah

untuk menanamkan suatu ide pada penonton, memengaruhi opini

penonton. Oleh karena itu, penulisan semacam ini hams

sedemikian sugestif sehingga dengan cepat dapat mengubah

pendapat, bahkan sikap penonton. Dalam hal ini, penonton kurang

ditantang untuk mengembangkan pola pikir dan sikapnya sendiri

Sebaliknya, pemaparan sebuah tema lebih bertolak pada

pemikiranyangdialogissifatnya.Kejadiannyataatau fakta



pemikiran yang dialogis sifatnya. Kejadian nyata atau fakta

dipaparkan sebagai tema dengan adegan-adegan yang terbuka

untuk ditafsirkan, disoroti dan didiskusikan. Pendekatan yang

demikian terasa tidak menggurui dan lebih horizontal sifatnya.

Namun, tidak begitu mudah untuk penulisan semacam ini.

Karena sajian program semacam ini menuntut pemikiran

penontonbiasanyapenontonkurangbegitusenang

omong-omong. Beberapa sinetron TVRI dengan lakon yang

bertolak dari tema, misalnyaSayekti dan Hanafi. Akhiran dari

kisah itu tetap terbuka bagi penonton untuk menafsirkan sendiri.

Lakon ini sungguh menyajikan suatu kejadian, serangkaian faktadan sungguh menegangkan serta penuh kejutan.

3. Plot dan Esensi

Setiap lakon sebagaimana karya penulisan cerita pada

umumnyamemilikiduaunsuryaituplotataujalannyacerita



umumnya memiliki dua unsur, yaitu plot atau jalannya cerita

danesensi atau isi cerita.Plot adalah rangkaian kejadian yangkait-mengait dalam hubungan kausal (sebab akibat) atau

hubungan dengan permasalahan pokok. Plot atau cerita inilah

yang melahirkan tokoh-tokoh dengan latar belakang dan

perwatakanmasing. Tokoh-tokoh itu adalah tokoh-tokoh yang

terlibatdalamkejadiankejadianmengenaisat permasalahan

pengarang besar yang sungguh-sungguh hanya mongutarnakan

esensi sehingga plotnya kurang begitu menarik. Lakon atau kisah

yang demikian dikatakan sesak. Lebih besar isi daripada bajunya. Cerita-cerita yang demikian biasanya terdapat dalam

karya-karya yang disebut sebagai karya sastra. Contoh dari

saiian kisah yang demikian dapat kita baca dalam karangan

Ernest Hamingway,The Old Man and The Sea (Orang Tua dan

Laut).



Lakon yang ideal, apabila baik jalan ceritanya (plot) maupun

isinya (esensi) seimbang. Lakon dernikian, enak untuk dinilcmati,

tetapi juga banyak manfaatnya karena mengandung nilai yang

berbobot. Hants diakui menulis lakon yang demikian tidak begitu

gampang. Diperlukan banyak pengalaman berupa kejadian dart

b bk bk tifil ft ilgikbd d

kehebatan mereka dengan memainkan musik tradisional

daerah gamelan. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh teriakan beberapa

anak perempuan yang sedang main rumah-rumahan boneka.

Ternyata beberapa anak Iaki-laki telah berbuat nakal denganmengambil beberapa rumah dan boneka. Tentu saja penulis itu

tidak tinggal diam. Ditegurnya anak-anak laki-laki itu supaya

mengembalikan boneka dan rumah-rumahan. Akhirnya,

semuaberesSalahseoranganakperempuanituberceritatadi



semua beres. Salah seorang anak perempuan itu bercerita, tadi

mereka sudah dimintai karet gelang untuk bermain gamparankaret dan sudah diberi. Namun, daripada berterima kasih,

mereka malah berbuat nakal dengan merebut boneka. Diingat

betul oleh si penulis, kata anak perempuan itu, "Says sudah

baik hati ia malah membalas nakal!"

Tib tib bb hl gi b d t l iit t d

Jadilah semua bahan itu sebuah sinopsis.Beberapa anak di

sebuah desa sedang bermain. Anak laki-laki menggoda anak-anak

perempuan dengan menyembunyikan boneka, meskipun anak-anak

perempuan itu baru saja memberi karet. Anak perempuan menangis dan

minta tolong Mas Didik, salah seorang pemuda yang populer di kalangan

anak-anak karena pintar main wayang kancil. Akhirnya, persoalan

dibereskan Mas Didik Oleh Mas Didikpernyataan salah seorang anak

perempuan, "Ia telah berbuat baik, tapi dibalas dengan kejahatan",

dijdik lk dl k il "KihB d B "Di



dijadikan lakon dalant wayang kancilnya "Kisah Banteng dan Buaya". Di

desa itu wayang kancil sangat populer. Hampir seluruh anak desamenyenangi. Lebih-lebih Anang, cucu pemilikwayang kancil itu.

Namun, malang tak dapat ditolak. Pak Leman pemilik

wayang kancil itu hams mengembalikan utang yang cukup besar

karena membantu kejatuhan usaha orang tua Anang. Sementara

g igd i t g iid tiigi bli g

kisah simbolis yang melukiskan kebudayaan dan nilai yang

hilang tergadai, namun akhirnya kernbali lagi kalau kita

cerdik. 5. Menyatukan Kejadian dalam Tarrutan Gagasan yang

RurttutCeritaKisah Sang Pelandukmerupakan sinopsis. Sebelum

sinopsis dijadikan naskah yang dapat dimainkan oleh pemain

dan dijadikan pedoman oleh sutradara scrta kamerawan, untuk

pengambilan gambar terlebih dahulu perlu dibuatnaskah



pengambilan gambar, terlebih dahulu perlu dibuat naskah

antara yang merupakan rincian teknis dan penguraian cerita,menjadi adegan-adegan. Lewat naskah antara itu penulis dapat

lebih mudah dan terkontrol men.uliskan naskah iengkapnya.

Naskah antara itu dalam istilah film dan televisi disebut

treatment,sedargkan naskah lengkapnya disebut skenario atau

tl l

Berdasarkan sinopsis "Kisah Sang Pelanduk" dapat

disusuntreatmentsebagai berikut.

Judul : "Kisah Sang Pelanduk"

Duration : 25 menit

Tokoh-Tokoh Cerita : Pak Leman, Anang, Bu Leman dst.

Lokasi : Balai Budaya Minomartani, desa

Pondok -Slernan; kios jalan



Mataram Yogya; jalanan desa

MinornartaniSIernan; perusahaan

Peti Kemas Starind.o, Yogyakarta;

salah satu kantor perusahaan.

Property khusus : kotak wayang kancil; seperangkat

itu, sebuah yayasan cerita anak-anak dari Australia menginginkan



wayang itu untuk koleksi mereka. Akhirnya, dengan berat

hati wayang kancil terpaksa dijual kepada yayasan asing

itu. Sekuen III

Anak-anak desa Pondok sangat sedih karena kehilangan

cerita panutan mereka. Mas Didik dan Mbak Nining sering

mencoba bercerita kancil tanpa wayang. Namun, anak-anak

merasa tak puas. Demikian pula Anang, cucu Pak Leman

merasa sangat kesepian kehilangan wayang kancilnya. Pak



Leman kemudian memperoleh ide supaya Anang berkirim surat

kepada kancil di Australia yang alarnatrtya masih disimpan.

Sekuen IV

Anang lalu mengirim surat ke Australia. Ketika teman-teman

Anang mendengar cerita bahwa Anang berkirim surat ke Aus-

t li k k di b i ib kii tk

penulis naskah dapat mengembangkan cerita dengan meng-

gunakantreatmentitu.

Mengembangkan Cerita dalam Adegan Adegan

Tujuan sebuah naskah program televisi/video yang dalam hal

ini berupa suatu program cerita(teleplay),adalah memudahkan

sutradara dan kerabat kerjanya serta para pernain, mewujudkan

naskah secara visual, di layar (Iayar kaca). Oleh karena itu,

semakin Iengkap naskah itu memuat rincian penjelasan mengenai



apa yang seharusnya tampak di layar, semakin baik. Namun, ada juga sutradara yang tidak menyukai sebuah naskahteleplayatau

skenario yang memberi perintah secara rind. Naskah itu dianggap

mernatikan dan tidak mengembangkan ide sutradara atau

perkembangan proses yang texjadi di lapangan. Meskipun dapat

j kl t d bk b h k i tt i

ekstra. Tetapi ia akan lebih puas karena tidak terlalu

dibatasi dan didikte oleh skenario.

Sementara itu, penulis skenario juga lebih ringan karena

tidak perlu mencantumkan dan memikirkan hal-hal teknis,

kecuali ia perlu menulis dengan jelas dalam skenario,

suasana seperti apa yang diinginkan untuk mendukung

adeganitu. la tidak perlu memikirkan apakah adegan itu

http://itu.la/

http://itu.la/



memerlukan close-up(CU) atau medium close-up(MCU) dari

tokoh utarnanya atau perlu membuatangletertentu untuk

menciptakan kesan yang kuat. Biarlah hal itu diolah dalam

shooting scriptdan menjadi kepedulian sutradara.

Berikut ini diketengahkan bagaimana cara memecah

sekuen dalam treatmentmenjadi adegan-adegan di dalam

Skene 2

Sementara itu, Mas Didik dan Mbak Nining sedang

mempersiapkan dan mengatur wayang kancil bersama Pak

Leman dan Anang, cucunya. Pak Leman selalu merelakan wayang itu dipinjam untuk pertunjukan anak-anak dan besok

pagi hari Minggu memang akan ada pertunjukan.

Skene 3

Anaklakilakiyangmemintakaretiturnembujuktemannya



Anak lakilaki yang meminta karet itu rnembujuk temannya

untuk menggoda keasyikan anak-anak perempuan bermainrumah dan boneka. Mereka merebut boneka dan merusak

rumah-rumahan yang dibuat oleh anak-anak perempuan itu.

Lalu mereka melarikan diri. Anak-anak perempuan itu

menangis, dan ini mengejutkan Mas Didik dan Mbak Nining.

A k k i ik k lhb b

konflik, sangat perlu untuk naernbangun klimaks."No

conflic,sin drama"Rata pen,,4is lak,art terkenal.-Earl Inggris

George Bel"- n.ard Shaw. Tokoh-tokoh yang saling

bertentangan ini biasanya disebut protagonis dan antagonis.

Pertentangan yang paling fundamental berupa pertentangan

pandangan atau gagasan. Pertentangan ini kemudian

rneningkat menjadi pertentangan yang lebih fisik sifatnya.

Dari uraian itu jelas bahwa clalarri rnerntiliskan naskah



j

cerita untuklakon, baik untuk dimainkan di atas panggung,maupun untuk dimainkan di layar kaca (sinetron), kita perlu

tokoh-tokoh yang saling bertentangan. Sernentara itu, tokoh lain

rnempaRan tokoh pe-ndukung atau tokoh yang menyebabkan

irnronik ihs ""ma"" lrrl*l)) Di seaa-iping tokoh, kita jugaperlumencari

bbk flik b k flik S k li

memiliki sikap yang kuat, dan pengalarnan yang cukup. Watak

itulah yang harus dibangun dan kentara di dalam cerita.

Mbak Nining adalah tokoh pernudi yang juga menjadi

idola anak-anak di dalarncerita. la perlu memiliki watak yang

serupa dengan Mas Didik. Hanya Mbak Nining mungkin perlu

kelihatan Iebih lembut terhadap anak-anak. Perasaan kewani-

taannya perlu lebih ditonjolkan. Narnun, sebagairnana Mas

Didik, sikap dan kepribadian yang kuat hams tercermin

http://cerita.la/

http://cerita.la/



dalam watak tokoh Mbak Nining ini. Kedua orang itu

merupakan simbol ideal dari generasi muda yang mencintai

martabat bangsanya.

Pak Leman adalah tokoh yang merupakan cerminan

generasi tua. la adalah tokoh yang rela berkorban dan merasa

h b k b k d k d k

datar, lamban, dan tidak menarik. Namun, cerita dengan

watak-watak yang khas dari tokoh-tokohnya memudahkan

penonton untuk mengingat dan mengidentifikasi tokoh-

tokoh itu. Lebih-lebih apabila tokoh-tokoh itu kemudian

terlibat dalam konflik yang menarik.

Di dalam cerita atau lakon sering terjadi perubahan atau

perkembangan watak dari tokoh-tokohnya. Hal ini sering dibuat

untuk membuat kesimpulan atau penyelesaian cerita secara



positif. Hanya hal itu perlu dilakukan secara hati-hati dan logis.

Kalau tidak, cerita justru terasa dangkal, dipaksakan, dan tidak

masuk akal. Sayang sekali apabila sejak semula watak sudah

diciptakan secara kuat, tetapi akhirnya berkembang menjadi

sajian yang dangkal. Watak yang dimiliki oleh seorang tokoh

.5/4P/. 3N3. PR4PU3N 3N

&R43IN RU43H 3N &/N.3 I H35343N &353I

&U3A3 I 3NT3R3NA3 3353H IR3$ A3N T34P3.

4NN3.3N 53N .3RT I T3N3NNA3

4NT3R3 ITU$ &&R3P3 3N3. 53.I53.I T34P3.

PU53 3N &R43IN J34P3RJ N3N .3RT

A/N/ 3534 PR43IN3N TR3.HIRNA3 .5IH3T3N

&INUN .3RN3 .H3&I3N .3RT TI&3 TI&3

TR5IH3T &3NA3. .3RT I PR53N 3N T3N3N



TR5IH3T &3NA3. .3RT I PR53N 3N T3N3N

IR3 A/N/ 535U 4NH34PIRI IR3

1,Aono:

J4inta karetn#a$ IrVJ

34&I5 43IH 3AI. N3N &/N.3NA3$ IR3

4N5U3R.3N .3RT 3RI T3N3NNA3$

Format itu &ibua! &emikian bukan tanpa mak"u&.Di ruang ko"ong itu!a$ "utra&ara rnembuatren7ana pengambi!an garn$ar &enganmenu!i"kan ko&eko&e "u&ut pengambi!ankamera. 'er&apat ban;ak ko&e atau i"ti!a$ &a!ampro&uk"i ,!m atau te!e(i"i &engan (i&eo. Berikutini empat ma7am ko&e "u&ut pengambi!ankamera ;ang !ang"ung &ipakai "ebagai 7onto$.

1 T S ! $ t & t bi!



1T S !ong "$oot "u&ut pengambi!an!ua".

2. 'S tota! shoot "u&ut pengambi!anpenu$

*%J#% *J%B-S%#MS ono *%J' 1113%<11B% 'J-%'

B%#%*

MS -ra &an teman *%J' D-PJJ%#%#'%#%# -%

'S I#I % MJ#%MF--1

onAG Minta karetn;a -r!E



onAG Minta karetn;a> -r!ES%MB- M%S- %S-* DJ#%#

BI#J*%#%> -% MJ#J%*%#

MS -ra &an temann;a *%J' D%-

'%#%##%

CU: Ira DANG YONO SEKILAS,/ LALU

MEMBERIKAN KARETNYA

16. Ira

T S "Nihri

Instruksi kamera itu kemudian dituliskan di dalam shoot-

ing listsehingga baik sutradara dan kerabat kerja terutama

kameramen memperoleh pedoman pengarahshooting.



B.Contoh Naskah SinetronWa yang Kancil

Sinetron

Naskah : Fred Wibowo

SEMENTARA



&&R3P3 3N3. 53.I-53.I &R43IN 3U .3RT

A/N/ .H3&I3N .3RT 3N 45IH3T IR3

44&33 .3RT &3NA3. I3 4N.3TI IR3 3N

44INT3

Aono : Ira minta karetn#aVIra (4NAR3H.3N .3RTNA3) Ni!V

A/N/ 4NRI43 .3RT 34&I5 .T33 N3.35

TI&3-TI&3 A/N/ 3N T43NNA3 53RI 34&I5

4NU5IN.3N RU43H-RU43H3N 3N &/N.3



4NU5IN.3N RU43H RU43H3N 3N &/N.3

IR3 3N T43NNA3 &RTRI3.

Ira Aono nakalV ?a!atV

IR3 4N3NI$ 3N.3N T43NNA3

4NU4PU5.3N ./T3. RU43H-RU43H3N ITU

4NT3R3 ITU$ 4&3. NININ 3N 43 II.

A3N I43IN.3N /5H 43 II. 3N 4&3.

NININ I



3NT3R3 PN/NT/N T34P3. P3. 3?I 3N 3NI$

3.TI6I &353I &U3A3$ P3. 543N 3N 3N3N$

P4I5I. 3A3N .3NCI5$ .5IH3T3N I .3T

353N

kene *: Indoor - di pendopo &&4-pagi !ari43 II. 3N 4&3. NININ 34P3I P33

33N TR3.HIR I 43N3 .3NCI5 4NAURUH

&3NTN 4NAIN.IR.3N P/H/N 3RT PUNUN

&U3A3 &U3A3 &R?3N?I TI3. 3.3N 4N3-4N3



TRH33P A3N 543H3N3.-3N3. &RNA3NAI &R343 .3NCI5 3N

H3NH3N 4N?53N PRTUN?U.3N 53I

4R.3 &R/R3./R3I U3H 43 II.

4N3NC3P.3N .3A/N &&R3P3 I 3NT3R3 3N3.-

Bu Sindu : 0, tentu, saya senang kok. Begird

Kilian dating- saja KC nimaEL besok.

sore, saya akan meneeritakan banvak

dongeng kancil.

Skene 6 : Outdoor - jalanan dekat Balai Budaya - sore

han SEBUAH COLT ANGKUTAN UMUM BERHENT1 DI:M; A A :A 3 A ir 1 11 1<. A A 111 1 111= 1 I" I 1' I 1-:1-1 I : I > A 1.= 1I-11* +,-11.#-111. L/I_0-II* L.,,-.121.

ARAH LAIN KELIHATAN NINING DAN SANI PAKAI SEPEDA

DANBERTERIAK



DAN BERTERIAK

Mbak Nining : Pak Leman, Pak Leman!

PAK LEMAN BERHENTT, MENENGOK ARAH SUARA, A ::r>> 9 # ( 1....E;9-r-' !-:-< A -9 A !"- 1! !1 .0 1-1 A 13-r/.1-11?"/O I I/I@ 0.1..../9 1 l..1 5i . 1 9 11 9I :/ /.1>"19 2>.1"( 1 / /.111.1-2 15 /(IAA I

SEPEDA DAN JALAN BERIRINGAN DENGAN PAK L

ekuen II

kene %: Indoor - ruma! Pak 5eman - slang !an

3N3N$ CUCU P3. 543N .5IH3T3N 3N

&R43IN-43IN N3N 3A3N .3NCI5 I3

3N 4NC/&3 4NIRU.3N 3P3 A3N

I43IN.3N /5H 43 II. 3N 4&3. NININ

&&R3P3 33T .4UI3N /R3N T34U

4NTU. PINTU 3N3N 44&U.3.3N PINTU

3N /R3N ITU &RT3NA3



3N /R3N ITU &RT3NA3

/rang 3sing : &etul ini ruma! Pak 5emanK

3nang : &etul

/rang 3sing : /!$ bole! sa#a ketemu

3nang : ebentar #a$ mari masukV 4ba!V

4ba! tamuV

3nang : 3'a I!o$ 4ba!V

Pak 5eman : /!$ oralV

P3. 543N 443N3N /R3N 3IN ITU

R3A3 &R.3T3

Pak 5eman : a!$ kami tidak men'ualn#a karena

sering dipakai di &alai &uda#a dan

"u"u sa#a sangat meneintai a#ang

ini



ini

/rang 3sing : &apak >kan gampang beli lagi

Pak 5eman : a!$ ini peninggalan orang tua

ekarang suda! sulit untuk

mendapatkan lagi #ang lengkap

seperti ini

T34U ITU 535U 443N3N CUCUNA3 &ITU PU53

3N3N 3N3N 4N3N.3T I .3NCI5 34&I5

&RU434

3nang : banteng$ sa#a itu mau dia'ak ke



3ustraliaV ?angan mau CilV Nggak$ enak

a'aV

8ade /ut

kene @: /utdoor - pinggir 'alan sekitar &alai &uda#a -

siang !ari33N$ 3NI 3N NININ &3RU 3?3 53I

4433N P/TR PRTUN?U.3N 3A3N .CI5

&&R3P33N3. 3T3N 4NRU4UNI

3nak 1 : 3da a#ang kan"il lagi 4bakK



# g g

ani : Aa$ dan "eritan#a dari ulaesi

3nak 2 : Ci!u#$ kita nonton #aV

aan : ?angan lupa a'ak teman-teman lain

'uga

3nak 1 : Aa$ aku mau nonton dengan

Pak Leman : Lalu butuhmu berapa?

Bu Ardi : Lima puluh juta, Pak.

Pak Leman : Lima puluh juta.... Lima puluh juta

ikan sama dengan 7.000dolar. Padahal

rumah ini belum selesai kuangsur, jadi

nggak bisa kujual.... Wah, susah

Bu Ardi : Tolonglah, Pak. Ini satu-satunya



harapan.PAK LEMAN MEMANDANG JAUH MENERAWANG. Fade

Out

Skene 11: Indoor - Starindo - pagi hari

Pak Leman : Selamat slang.

SEDIH, TETAPI MAS DIDIK DAN MBAK NINING

MENCOBA RIANG MENYEMANGATI ANAK ANAK.

Mas Didik : Nah, jadi hari ini Mas Didik dan

Mbak Nining akan cerita saja

tentang si kancil.

Anak 1 : Tapi kancilnya nggak ada!

Mbak Nining : Kancilnya sedang berkunjung ke

Australia. Jadi,nggak bisa menemani

kalian.



Anak 2 : Perginya lama?

Mas Didik : Mungkin lama.

Semua : Waaaah.

Anak 3 : Kancil kok boleh pergi.

Anak 4 : Kancil pulangnya kapan?

Pak Leman : "Kau tidak belajar, Nang!"

Anang (MENGGELENG) "Kancilku

sekarang sedang apa ya, Mbah?"

Pak Leman "Karen malam, ya sedang tidur."

Anang : "Kok tidak kembali, Mbah?"Pak Leman : (MENARIK NAPAS PANJANG)

"Kamu kirim surat saja. Saya 'kan

punya alamatnya di Australia.

Anang : Oh, boleh mengirim surat, Mbah?



Aku mau! Aku sudah pingin

ketemu kancil lagi je, Mbah.

ANANG DAN MBAR LEMAN SALING MEMANDANG.

PAK LEMAN MEMBELAI RAMBUT ANANG. TIBA-ITBA

Siapa tahu kancil juga rindu pada

kalian.



Anak-Anak : Ya, saya mau. Ya, saya mau.Cut to

Skene 16 out door - halaman Balai Budaya - sore hari

Adi : Nang kapan kancil pulang!

Anang : Aku sudah kirim surat ke Australia."

Ridwan : Aku juga mau kirim surat, Nang

Anang : Kirimlah surat rame-rame! Nand

kukasih alamatnya.

Semua Baik! Yuk ke rumahku!

Fade Out



Sekuen IV

Skene 16: Indoor - ruang lembaga riset Australia - pagi

hari

Lambang Kanguru dengan tulisan:

aku



dan teman-teman sedi! semua 3kusenang sekali kalau kamu mau pulang

lagi$ Cil 5alu kau "erita tentang

3ustralia Uda! #a sampai di si;e dulu

alam sa#ang anti (urat itu

diter'ema!kan dalam ba!asa !<gris

kepada 3nna)

3nna : &arbara aku pikir kalau a#ang

itu di sini !an#a sesekali dili!at anak-



anak dan tidak ada #ang bisa

main

&arbara : Tapi aku dulu membeli a#ang itu

3T3N &R343 &&R3P3 3N3. &&R3P3 3N3. A3N UU. 45IH3T 43 II. 53RI 4NH34&UR

3nak 1 : 4as idik$ mana kan"iln#aK



Mas Didik : Sebentar...! Sini, sini duduk manis

dulu.

Anak 2 : Saya sudah kepingin ketemu kancil.

Mas Didik : Begini, Mas Didik akan cerita saja

kepada kalian.Sernua : Waaaahh... cerita lagi.

Anak 3 : Kalau cerita, ibu juga sudah cerita

setiap malam.

Mbak Nining : Habis kancil masih di



Australia. Anak 4 : Ehm.... Kalau cuma cerita aku nggak

mau.

Anak 2 : Mas Didik, kancil disuruh pulang.

Mbak Nining

Anak-Anak

Mbak Nining

: Teman-teman kita ketemu kembali,

aku rindu pada kamu.

: Aku juga, Cil. Terima suratku

nggak. Cil, jangan pergi lagi ya!

: Aku juga terima surat kalian. Terima



kasi! ba!a kalian men"intaiku 3ku

'uga men"intai kalian$ dan se'ak

sekarang aku tidak akan pergi lagi

3nak-3nak : (&R/R3.)

4bak Nining : enang kalau aku tidak pergiK

3nak-3nak : enangVV

4bak Nining : &agusV 3ku tidak pergi mala!an aku

membaa kaan dari 3ustralia Ini

kuperkenalkan$ naman#a .anguru



4as idik : Coba tirukan teman-teman

Namaku$ .anguruV

3nak-3nak : .anguruVV .anguruVV .anguruVV

Ba% I SAktor Dan Bintan, +elevi)i



SUTRADARA ternama dari _Laboratorium Teater, Richard

Boleslaysky dalam bukunya6 Pelajaran Pertama bagi Seorang

seorang aktor dan seorang bintang. Aktor bukan seorang yang

memamerkan ketampanan dan kecantikannya, melainkan

kemampuan dalam memerankan tokoh yang ia hidupkan dan

hadirkan dalam realitas seni pertunjukan. Sebaliknya, bintang

adalah seorang yang dikenal bukan karena kehebatan dalammenghidupkan tokoh yang dimainkan, melainkan karena

ketampanan dan kecantikan. Seorang aktor film atau sinetron

berbeda dengan seorang bintang dalam film atau sinetron.

Mengapa Boleslaysky merasa perlu untuk memberi istilah

b bd tk i i t jk it



berbeda untuk pemain seni pertunjukan itu.Kebanyakan orang mengira mudah memerankan suatu

tokoh dalam seni pertunjukan di panggung, film atau sinetron.

Begitu besar hasrat pemuda-pemudi menjadi pemain sinetron

supaya dapat tenar dan dikagumi. Benar akan demikian apabila

kepura-puraan ini membius banyak anak muda sehingga kalau

perlu mengorbankan segalanya. Berbagai macam cara

dilakukan untuk dapat main film atau sinetron. Hanya mereka

tak mau bekerja keras untuk itu. Kebanyakan anak muda tak

suka berlatih dan bekerja keras untuk membentuk dirinyamenjadi berkualitas. Mereka hanya ingin main. Itulah yang

menyebabkan akhirnya mereka hanya berkualitas bintang.

Sementara itu, seorang aktor tumbuh dari kemampuannya

yang meyakinkan berkat suatu kerja keras, pendidikan dan

h g b gk dii t Itlh



usaha mengembangkan diri secara terus-menerus. Itulahsebabnya, seorang aktor semakin tua semakin terasa berbobot.

Marlon Brando, Dustin Hoffman, Richard Burton, dan Alpacino

adalah aktor-aktor yang tidak pemah pudar karena usia.

Biasanya seseorang lalu bertanya: kerja keras macam apakah

Banyak para remaja, pemuda atau mahasiswa yang pernah

menyatakan, mereka ingin ikut main dalam sinetron. Mereka

bertanya, apa syaratnya untuk dapat menjadi bintang sinetron

Sama dengan Boleslaysky, jawabarmya seperti berikut ini.

"Untuk menjadi bintang Anda hanya perlu wajah cantik atautampan. Kalau Anda merasa itu Anda miliki, silakan datang ke

rumah produksi(production house)atau sutradara yang sedang

menggarap serial sinetron dan mengadu keberuntungan Anda

Menjadi bintang hanyalah masalah keberuntungan. Namun

menjadiaktorditnttbanaksarat"



menjadi aktor dituntut banyak syarat." Ternyata di antara para pelamar, ada beberapa yang menya-

takan ingin menjadi aktor. Mereka bertanya, syarat apa yang

harus dipenuhi dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk

belajar? Pertanyaan ini berat dan cukup mendasar. Jawabannya

Nama-nama abadi$ seperti 4arlon &rando$ Tos!iro 4i=une$

8ran"o Nero$ ?o!n &arr#more merupakan nama-nama para

aktor #ang tak perna! ber!enti men"ari /rang menonton

mereka bukan karena ingin menonton a'a!n#a$ melainkan

akan menikmati karakter #ang dimainkann#a ustin Ho==mandalam 3he !raduate tentu bukan ustin Ho==man dalam 3he

5ainman. &rando dalam 3he !od #ather berbeda dengan

&rando dalam 3he Aast 3ango in Paris. alam =ilm 3hrone o"

6lood (.umonosu'o) #ang kita saksikan adala! toko! 5ord

as!i b kan Tos!iro 4i= ne emikian ' ga dalam =ilm



as!i;u bukan Tos!iro 4i=une emikian 'uga dalam =ilm3subaki Sanjuro 4i=une tenggelam dalam toko! an'uro #ang

diperankann#a eorang aktor dikenal bukan karena dirin#a$

tetapi karena toko! atau karakter #ang ber!asil di!idupkann#a

4endengar isi pern#ataan itu sebagian minat "alon untuk

secara intelektual karena ia hams belajar berbagai disiplin ilmu,

mulai dari sastra, filsafat sampai ke ilmu-ilmu lain yang dapat

melengkapi perbendaharaan pengetahuannya dalam rangka

analisis dan sintesis, ketika ia sampai pada proses penciptaan.

Seorang aktor yang hanya mengandalkan kemampuanketerampilan akting, tanpa dilengkapi oleh kemampuan intelektual

akan cepat berhenti. Kesulitan dari para calon aktor di Indonesia,

biasanya mereka malas membaca. Padahal semakin banyak

seorang aktor memiliki referensi bacaan, semakin lengkaplah

bahanolahannyadalam mencipta Sebabmemerankansuatu



bahan olahannya dalam mencipta. Sebab memerankan suatu

karakter adalah mencipta.

Satu hal lagi yang diperlukan bagi seorang calon aktor,

bahwa keberangkatannya sebagai aktor sebaiknya bukan

dilandasioleh hasratsupayamenjaditernamaatau kaya.

dapat dipilih, sesuai dengan kemungkinan yang paling mudah bagi yang bersangkutan, latihan tan, balet, silat atau anggar.

Mengapa? Keempat macam latihan itu, selain melatih tubuh

juga kepekaan, kekuatan, kecepatan dan pemikiran. Latihan

rutin ini hams secara disiplin dilakukan setiap hari sekurang-

kurangnya satu jam. Di sela-sela porsi latihan tetap ini, perlu

juga diseling beberapa latihan improvisasi gerak dan pantomim.

Latihan suara untuk seorang aktor perlu disertai latihan

pernapasan. Mempelajari pernapasan dengan metode yoga

akan banyak membantu dalam latihan vocal. Kemudian metode



latihan vokal seperti untuk presenter danannouncer,dapat pula

dipakai sebagai latihan vocal dalam teater. Perbedaannya di

dalam teater semuanya perlu dilakukan secara lebih keras dan

kuat.

harga buku mahal, maka apabila membeli buku tak mungkin,

menjadi anggota dari semua perpustakaan yang ada merupa-

kan jalan terbaik. Perpustakaan universitas biasanya memiliki

buku-buku filsafat dan ilmu sosial yang diperlukan oleh

seorang aktor. Sebagai selingan, membaca novel bermutu daripengarang dalam negeri atau luar negeri, akan sangat berguna.

Membiasakan diri membaca buku pada jam tertentu setiap

harinya merupakan latihan dan tambahan pengetahuan yang

tak pernah ada batasnya. Paling bagus membaca buku antara

pukul22002330 Bagiseorangaktormembacaseharusnya



pukul 22.00-23.30. Bagi seorang aktor, membaca seharusnyamerupakan kebutuhan utama. Oleh karena itu, ada baiknya

sekurang-kurangnya 1,5 jam setiap hari disediakan untuk

membaca buku yang bermanfaat. Membiasakan selalu

membawa novel atau buku saku setiap bepergian merupakan

pergelaran-pergelaran tari dan musik elain untuk keperluan

peningkatan apresiasi seni #ang lain$ akti=itas ini 'uga untuk

melati! agar semakin men'adi peka ole! berbagai rangsangan

kar#a "ipta #ang lain$ #ang akan melengkapi keseniann#a

emakin ban#ak ia memiliki pengalaman dalam berinteraksidengan "abang kesenian lain$ semakin utu! ia men'adi seorang

aktor$ seniman$ dan pen"ipta



Siaran Kata



KETIKA Ted Turner membuktikan, siaran berita memiliki nilai

Dari lain pihak, televisi yang lahir dari entitas ekonomi,

tak mungkin lepas dari kebutuhan pembeayaan yang tinggi.

Masalahnya, bagaimana pembeayaan yang tinggi tersebut,

dapat menghasilkan bukan sebuah omong kosong atau gaya

hidup konsumtif yang menyesatkan, melainkan suatu sikapmoral dan etika yang mengembangkan kecintaan pada seluruh

kehidupan dan alam lingkungan di bumi ini. Sehingga siapa-

pun yang menonton televisi, akan selalu berupaya ikut serta

melestarikan kelangsungan kehidupan yang berkelanjutan.



*aftar P$)taka



Assegaff, H. Dja'far.1991. Jurnalistik Masa Kini.Cetakan

Jakarta: Galia Indonesia.

Rabiger, Michael.1987. Directing The Documentary.Boston,

Lon-don: Focal Press.

Rosental, Alan.1988. New Challenges for Documentary.Califor-

nia: University of California Press.

Siebert. Fred, Theodore Peterson, Wilbur Schramm.1986.

Empat Teori Pers(terjemahan). Jakarta: Intermasa.

Wahyudi, JB. 1992.Teknologi Informasi dan Produksi Citra

Bergerak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

1996.Dasar-DasarJusnalistikRadiodanTelevisi.Jakarta:



1996. DasarDasar Jusnalistik Radio dan Televisi. Jakarta:

Pustaka Utama Grafiti.

Wurtzel, Alan-Stephen R. Acker.1989. Television Production.

Third Edition. McGrawhill, Inc.

Bio,raE Sin,kat



FRED WIBOWO, dilahirkan di Yogyakarta,

30 November 1948. Pendidikan: Fakultas

Universitas Gadjah Mada(1997-2001) dan Institut Seni Indo-

nesia Fakultas Media Rekam(1997-2001) Mengajar SII Univer-

sitas Sanata Dharma Bidang Studi Religi dan l3udaya(1999-

2001). Menjadi Direktur Radio Sonora Yogyakarta dan Menjadi

Direktur Indriya Production Media Center(2002-hingga seka

rang).

Memproduksi sinetron dan film dokumenter, beberapa di

antaranya meraih International Award Film Festival di Berlin untuk

jenisdocumentary.Film Learning from Borobudurmemperoleh

Special Award dalam Prix Futura International Film CompetitiondiBerlin(1991)CleanWaterofTheFamilyFarmersLaboratoryHow



p pBerlin (1991).Clean Water of The Family, Farm-ers Laboratory, How

to Save The Produce and Preserve The Environment,memenangkan

dua Golden Award dalam Green Week International Film

Competition(1992). Film Farmers Laboratorymemperoleh Special

indeks

A i



ABG

64,

144

Adob

e

b

u

P

u

l

e

s

50

,

2

4

0

,

g 95

BBBC

48

Beta

cam

SP

42



2

4

1

A

u

Biol

ogi

190

Boles

laysk

c

a

mer

a

b

l

N

N

1

0

9

,

1



oc

k

i

n

3

2

,

DDBS

111Din

asti

Tan

g

88

Dok

equi

pme

ntlist

26

Extr

avag

anza

60



u-

Dra

ma

216

Dok

F

Feat

ure

ctor

38

Floor

plan

55

For

mat

Ske

o

256

G

Gris

ham

,

Joh

n



nari 234

HHamingway, Ernest 245Hoffman, Dustin 275, 276

-Inggris 94

/ Jenny 235

Pproduction budget 26production manager 35

Program Vox-pop 71

program vox-pop 76, 77Program Wawancara 45, 77Program wicara 67

quality oriented 29

RKKasetVHS42



RRCTI 58, 135, 286Renungan Bulan Puasa 68Republik Mimpi 58 Revolusi

Perancis 95 Roma Kuno 88

Kaset VHS 42

Kethoprak Humor 55, 65, 66King, Larry 85

Kupas Tuntas 135

S

scrip

t

brea

kdown 30Sekil

asInfo

68

200Selandia

nesia 135Serikat,

Amerika96, 233

Sheldon,Sidney

223, 234Shoot,

Total 40Si

Kabayan235



Baru 245sendratari 55

SNG

107

SOP 21

Spektru

T

Talese, Gay 99

Talk Show 67, 77, 81

Timur Tengah 109 The

Daily Courant 88 TheNew York Times 99 The

X-file 235

Three D Max 43

Thomson, Hunter S.

99 TOPIK 135

Trans TV 135T t t151155159



Treatment 151, 155, 159

Turner, Ted 132, 282

TVRI 111, 196, 225, 244

U

a#a tank dan pengaru! program tele<isi sangat besar bagi

mas#arakat Namun keban#akan program lebi! menitikberatkan pada

segi-segi !iburan Program sema"am itu sangat kuat

mengembangkan ga#a !idup mea! dan pola !idup konsumti=

Tidak ban#ak program tele<isi #ang sunggu! bemilai ebab

memproduksi program #ang sunggu! baik$ dalam anti menarik$

meng!ibur$ tapi 'uga bertnan=aat bagi ke!idupan$ tidak sangat



muda! ibutu!kan ker'a keras$ ketekunan$ dan keluasan padangan

atas dasar pengeta!uan dan pengalaman untuk men"iptakan program

#ang baik /le! karena itu$ men"iptakan program dengan tanggung

0 1 % - @

ruma!pinus0:#alloo"om



FRED WIBOWO TEKNIK PRODUKSI PROG

Teknik Produksi Program TV - Fred Wibowo

Documents

Transcript of Teknik Produksi Program TV - Fred Wibowo