FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS...

107
ANALISIS PRESSURE DAN OPPORTUNITY DALAM PERSPEKTIF FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh: Nuruliani Budiasri NIM: 1113082000044 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Transcript of FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS...

Page 1: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

ANALISIS PRESSURE DAN OPPORTUNITY DALAM PERSPEKTIF

FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

Nuruliani Budiasri

NIM: 1113082000044

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

ii

ANALISIS PRESSURE DAN OPPORTUNITY DALAM PERSPERTIF

FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Nuruliani Budiasri

NIM: 1113082000044

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing:

Reskino, S.E., M.Si., Ak., CA.

NIP.19740928 200801 2 004

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 3: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari Rabu, 8 Maret 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Nuruliani Budiasri

2. NIM : 1113082000044

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Analisis Pressure dan Opportunity dalam Perspektif

Fraud Triangle terhadap Earnings Management.

Setelah mencermati dan mengamati penampilan dan kemampuan yang bersangkutan

selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di

atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 Maret 2017

1. Fitri Yani Jalil, S.E., M.Sc.

NIDN. 2004068701

2. Husnul Khotimah

-

Page 4: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari Selasa, 25 Juli 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Nuruliani Budiasri

2. NIM : 1113082000044

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Analisis Pressure dan Opportunity dalam Perspektif Fraud

Triangle terhadap Earnings Management

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas

dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 Juli 2017

1. Yessi Fitri, S.E., M.Si., Ak., CA.

NIP.19760924 200604 2 002

2. Dr. Rini, S.E., M.Si., Ak., CA.

NIP. 19760315 200501 2 002

3. Reskino, S.E., M.Si., Ak., CA.

NIP. 19740928 200801 2 004

Page 5: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Nuruliani Budiasri

NIM : 1113082000044

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan tidak

mempertanggungjawabkannya.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini

Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan

bukti saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenakan sanksi

berdasarkan peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, agar dipergunakan

sebagaimana semestinya.

Jakarta, Juli 2017

Page 6: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Nuruliani Budiasri

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 31 Maret 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Ayah : Budi Sempurno

Nama Ibu : Lina Mardiana

Anak ke Dari : 2 dari 3 bersaudara

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jl. Tebet Barat Dalam XC No 5

Tebet – Jakarta Selatan

No Telp. : 087871126210

E-mail : [email protected]

II. Pendidikan Formal

SD Pertiwi 3 Padang : 2001 – 2002

SDN Pondok Pinang 12 Jakarta : 2002 – 2006

SMPN 11 Jakarta : 2006 – 2009

SMAN 70 Jakarta : 2009 – 2012

III. Pengalaman Organisasi

Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Periode 2014 – 2015.

IV. Seminar dan Workshop

1. Sebagai peserta dalam seminar nasional Accounting Fair 2014

“Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan

Page 7: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

vii

Perbankan Syariah di Indonesia”, 2014, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Sebagai peserta dalam Visit Company to Badan Pemeriksa Keuangan

RI”, 2014, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Sebagai peserta dalam Safari Ramadhan OJK “Edukasi Produk dan Jasa

Keuangan”, 2014, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Sebagai peserta dalam Sosialisasi Perkembangan Terkini Profesi di

Bidang Akuntansi dan Ujian Sertifikasi Akuntan (CA) dan Akuntan

Publik (CPA) Kementerian Keuangan RI – Sekretariat Jendral Pusat

Pembinaan Profesi Keuangan, 2015, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Sebagai peserta dalam Company Visit to Direktorat Jenderal Pajak RI,

2015, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Sebagai peserta dalam The 16th ATV FEB UI Training Forensic Audit

to Enhance Accountability in Public Sector, 2016.

Page 8: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

viii

Pressure and Opportunity Analysis in Fraud Triangle’s Perspective Towards

Earnings Management

ABSTRACT

The primary aim of this research examines the relationship fraud triangle

(pressure and opportunity factors) and earnings management. This research uses

Financial Stability, Personal Financial Need, Leverage, Effective Monitoring, and

Discretionary Accruals model by Friedlan, 1994, as a proxy for earnings management.

Using a sample of 189 firm in 3 years observations for the period of 2013-2015, which

listed on Indonesian Exchange (idx), the research finds that financial stability

(ACHANGE) and personal financial need (OSHIP) significantly show there is

affecting to earnings management. Meanwhile, leverage and effective monitoring

(IND) do not support the hypothesis in this research.

Keywords: financial stability, personal financial need, leverage, effective monitoring,

and discretionary accruals.

Page 9: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

ix

Analisis Pressure dan Opportunity dalam Perspektif Fraud Triangle terhadap

Earnings Management

ABSTRAK

Tujuan utama penelitian ini menguji hubungan fraud triangle (faktor tekanan

dan peluang) dan earnings management. Penelitian ini menggunakan model Financial

Stability, Personal Financial Need, Leverage, Effective Monitoring, dan Discretionary

Accruals oleh Friedlan, 1994, sebagai proksi untuk earnings management. Dengan

menggunakan 189 sample perusahaan dalam 3 tahun pengamatan selama periode 2013-

2015, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), penelitian menemukan bahwa

financial stability (ACHANGE) dan personal financial need (OSHIP) secara signifikan

menunjukkan adanya pengaruh terhadap earnings management. Sementara itu,

leverage dan effective monitoring (IND) tidak mendukung hipotesis dalam penelitian

ini.

Keywords: financial stability, personal financial need, leverage, effective monitoring,

dan discretionary accruals.

Page 10: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji dan syukur hanya milik Allah swt

yang telah melimpahkan segala rahmat dan nikmat-Nya kepada kita semua, karena

hanya dengan ridho-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Pressure dan Opportunity dalam Perspektif Fraud Triangle terhadap

Earnings Management”. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada

junjungan Nabi Muhammad saw beserta keluarga dan para sahabatnya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai masalah

dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah semata-mata

hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan, bimbingan, motivasi,

dan arahan yang tidak ternilai harganya dari pihak lain, yakni ucapan terima kasih

kepada:

1. Kedua orang tua dan dua saudara perempuanku yang tak henti-hentinya

mendo’akan dan selalu mendukung.

2. Ibu Reskino, S.E., M.Si., Ak., CA., selaku dosen pembimbing yang selalu

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, ilmu, saran, dan nasihat yang

sangat berharga selama penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Arif Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yesi Fitri, S.E., M.M., selaku Ketua Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiwan, S.E., M.M., Ak, selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ka Nur Wachidah Yulianti, S.E., M.Si, yang telah sangat membantu dalam

pengolahan data.

7. Teman-temanku yang selalu mendengarkan setiap keluh kesah dan tidak ada

hentinya selalu mendukung: Meliana Utami, Dyah Reza Lestari, Agias Maulidya,

Page 11: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

xi

Fadhillah Rahmi Karim, Saptawanti Nia Sari, Astriana Fitri Hapsari, Laksmita

Rachma Deanti, dan Adinda Mutiara Kasih.

8. Teman-teman Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah angkatan 2013.

9. Sahabat-sahabatku di lingkungan kampus dan di luar kampus.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah swt memberikan balasan yang verlipat ganda kepada semua

pihak atas bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai. Akhir kata, penulis mengharapkan

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Jakarta, Juli 2017

Nuruliani Budiasri

Page 12: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi

ABSTRACT ............................................................................................................. viii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

Kata Pengantar ........................................................................................................ x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat ................................................................................... 6

Page 13: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

xiii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 8

A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil .............................. 8

1. Agency Theory ................................................................................ 8

2. Fraud .............................................................................................. 10

3. Fraud Triangle ............................................................................... 15

4. Earnings Management ................................................................... 19

B. Penelitian Sebelumnya ............................................................................... 22

C. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 26

D. Hipotesis ..................................................................................................... 27

1. Financial Stability dengan Earnings Management ......................... 27

2. Personal Financial Need dengan Earnings Management ............. 29

3. Leverage dengan Earning Management ........................................ 30

4. Effective Monitoring dengan Earning Management ...................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 36

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 36

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 37

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 37

D. Metode Analisis Data ................................................................................. 38

1. Analisis Data .................................................................................. 38

2. Teknik Analisis .............................................................................. 39

Page 14: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

xiv

a. Statistik Deskriptif ............................................................. 39

b. Pengujian Asumsi Klasik ................................................... 40

c. Uji Hipotesis ...................................................................... 42

1) Koefisien Determinasi (R2) ............................................ 43

2) Uji Simultan (f-test) ....................................................... 43

3) Uji Parsial (t-test) ........................................................... 44

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian .......................................................... 45

1. Variabel Dependen ......................................................................... 45

2. Variabel Independen ...................................................................... 48

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................... 55

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 55

B. Analisis dan Pembahasan ........................................................................... 58

1. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 60

2. Hasil Pengujian Hipotesis .............................................................. 64

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 77

A. Kesimpulan ................................................................................................ 77

B. Saran ........................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 79

LAMPIRAN ........................................................................................................... 83

Page 15: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya 22

3.1 Operasional Variabel 54

4.1 Tahapan Seleksi Sampel Penelitian 55

4.2 Daftar Nama Perusahaan 56

4.3 Statistik Deskriptif 68

4.4 Hasil Uji Kolmogorov–Smirnov 61

4.5 Hasil Uji Multikoleniaritas 62

4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas 63

4.7 Hasil Uji Autokorelasi 64

4.8 Hasil Uji Regresi Berganda 65

4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi 67

4.10 Hasil Uji F 68

4.11 Hasil Uji Statistik T 69

Page 16: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

3.1 Kerangka Berfikir 26

Page 17: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Laporan keuangan menggambarkan informasi akuntansi yang

menghubungkan kegiatan ekonomi perusahaan dengan pihak

berkepentingan. Laporan keuangan secara umum bertujuan untuk

memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan

arus kas entitas sebuah perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar

kalangan pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan

ekonomi, serta menunjukkan pertanggung jawaban manajemen atas

penggunaan sumber daya yang dapat dipercayakan kepada mereka (Ikatan

Akuntansi Indonesia, 2009). Oleh karena itu, semakin baik laporan

keuangan disusun, maka semakin baik informasi relevan yang bisa

dihasilkan (Widyastuti, 2009).

Pengguna laporan keuangan terdiri dari pemakai internal dan

pemakai eksternal. Pemakai eksternal adalah investor atau calon investor

yang meliputi pembeli atau calon pembeli saham atau obligasi, kreditur atau

peminjam dana bank, supplier, dan pemakai-pemakai lain seperti karyawan,

analisis keuangan, pialang saham, pemerintah (berkaitan dengan pajak),

Bapepam (berkaitan dengan perusahaan go public). Pemakaian internal

adalah pihak manajemen yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan

Page 18: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

2

perusahaan harian (jangka pendek) dan juga jangka panjang. FASB

berpendapat bahwa pemegang saham, investor lain, dan kreditor adalah

pemakai utama laporan keuangan.

Perusahaan-perusahaan berusaha memberikan dan menampilkan

laporan keuangan dalam kondisi yang baik agar dapat menarik perhatian

investor baru untuk menanamkan modalnya dan merupakan upaya

perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya dalam persaingan pasar.

Komponen dalam laporan keuangan yang merupakan poin yang

diperhatikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh

pengguna laporan keuangan salah satunya adalah laba. Informasi tentang

laba yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan salah satu bentuk

penilaian dari pemegang saham kepada manajer.

Manajer (agent) diberikan kewenangan oleh principal dalam

mengelola perusahaan oleh sebab itu manajer memiliki pengetahuan yang

lebih mendalam terkait kondisi perusahaan dibandingkan dengan pemegang

saham, hal tersebut mengakibatkan berbagai konsekuensi seperti

munculnya masalah keagenan seperti asymetric information. Menurut teori

keagenan dari Jensen dan Meckling (1976), permasalahan keagenan

ditandai dengan adanya perbedaan kepentingan dan informasi yang tidak

lengkap (asymetric information) antara manajemen (agent) dan pemilik

perusahaan (principal). Beberapa ahli berpendapat bahwa keberadaan agen

dan prinsipal merupakan salah satu faktor yang menjadi dasar timbulnya

teori keagenan (agency theory). Ketidakselarasan tujuan dan kepentingan

Page 19: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

3

antara agen dan prinsipal tersebut dapat menimbulkan asymetric

informastion. Asymetric information merupakan ketidakseimbangan antara

informasi yang dimiliki oleh agen dan prinsipal dalam pengelolaan

perusahaan (Ujiyantho & Pramuka, 2007). Menurut (Halim, Meiden, &

Tobing, 2005) adanya asimetris informasi memberi peluang bagi

manajemen untuk melakukan tindakan manajemen laba.

Menurut (Scott W. R., 2015) manajemen laba merupakan keputusan

manajer untuk memilih kebijakan akuntansi tertentu yang dianggap bisa

mencapai tujuan yang diinginkan, baik itu untuk meningkatkan laba atau

mengurangi kerugian yang dilaporkan. Asimetris informasi yang terjadi

dikarenakan adanya praktek manajemen laba dapat menimbulkan informasi

yang salah dan tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya sehingga

menyesatkan para pengguna laporan. Laba yang disajikan menjadi

diragukan kualitasnya.

Ketidaksamaan insentif antara manajer dan pemegang saham juda

dapat menajdi faktor penyebab manajer berbuat curang dengan

memanfaatkan fleksibilitas yang diperbolehkan dalam Pernyataan

Akuntansi yang Berlaku Umum. Kesempatan tersebut dapat digunakan

manajemen untuk melakukan manajemen laba secara oportunistik, sehingga

menciptakan distorsi dalam laba yang dilaporkan. Hal ini disebut

Opportunistic Earnings Management (OEM) (Veronika & Bactiar, 2003).

Praktik manajemen laba dapat dilakukan dengan beberapa cara

diantaranya adalah pemilihan metode akuntansi dan kebijakan akrual.

Page 20: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

4

Jumlah akrual yang tercermin dalam perhitungan laba terdiri dari

discretionary accrual dan nondiscretionary accrual. Nondiscretionary

accrual merupakan komponen akrual yang terjadi secara alami seiring

dengan perubahan dari aktivitas perusahaan. Sebaliknya discretionary

accrual merupakan komponen akrual yang berasal dari earnings

management yang dilakukan manajer (Veronika & Bactiar, 2003). (Zamri,

Rahman, & Isa, 2013) Penentuan arah dan pengukuran dari akrual sangat

dipengaruhi oleh pertimbangan pihak manajemen, sehingga akrual sangat

mudah untuk dimanipulasi. Menurut (Dechow, Sloan, & Sweeney, 1995)

disscretionary accrual dapat digunakan sebagai proksi earnings

management dalam mengukur kecurangan laporan keuangan.

Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak aktivitas yang tidak

dapat terlepas dari praktek kecurangan atau fraud. Kecurangan (fraud) ialah

suatu perbuatan sengaja untuk menipu, membohongi atau cara-cara yang

tidak jujur untuk mengambil atau menghilangkan uang, harta, hak yang sah

milik orang lain baik karena suatu tindakan atau dampak yang fatal dari

tindakan itu sendiri (Priantara, 2013). Kecurangan bisa saja dilakukan oleh

perseorangan, tetapi bisa juga dilakukan oleh sekelompok orang di dalam

organisasi yang bekerja sama dalam praktek kecurangan (Skousen, Smith,

& Wright, 2008). Meningkatnya kasus skandal akuntansi menyebabkan

berbagai pihak berspekulasi bahwa manajemen telah melakukan

kecurangan pada laporan keuangan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

ACFE (Association of Certified Fraud Examiners) menunjukkan bahwa

Page 21: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

5

58% dari kasus kecurangan yang dilaporkan dilakukan oleh karyawan pada

tingkat manajerial, 36% dilakukan oleh manajer tanpa melibatkan orang

lain, dan 6% dilakukan oleh manajer dengan melakukan kolusi bersama

karyawan.

Secara umum, kecurangan akan selalu terjadi jika tidak ada

pencegahan dan pendeteksian. Menurut (Skousen, Smith, & Wright, 2008)

terdapat tiga kondisi yang selalu hadir dalam tindakan fraud, yaitu pressure,

opportunity, dan razionalitation yang disebut sebagai fraud triangle. Selain

itu (Lou & Wang, 2009) melakukan penelitian untuk menguji faktor resiko

dari fraud triangle. Hasil mengindikasikan bahwa kecurangan pelaporan

berhubungan dengan salah satu kondisi berikut: tekanan keuangan dari

suatu perusahaan atau supervisor perusahaan, persentase yang lebih dari

transaksi yang kompleks suatu perusahaan, lebih dipertanyakannya

integritas manajer sebuah perusahaan, atau penurunan hubungan antara

perusahaan dengan auditornya. Sebuah mode logistik sederhana

berdasarkan contoh faktor resiko kecurangan ISA 240 dan SAS No 99

mengukur kemungkinan kecurangan pelaporan keuangan dapat

menguntungkan praktisi.

Skandal akuntansi dalam tahun belakangan ini memberikan bukti

mengenai kegagalan audit yang membawa dampak merugikan bagi pelaku

bisnis. Kasus seperti ini terjadi pada Enron, Global Crossing, Worldcom di

Amerika Serikat yang menyebabkan kegemparan besar dalam pasar modal.

Kasus serupa terjadi juga di Indonesia, seperti yang terjadi pada tahun 2009

Page 22: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

6

yang menimpa PT Waskita Karya yang dianggap telah menerima suntikan

dana dari PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) senilai Rp 400 miliar serta

kasus yang baru saja terjadi berasal dari skandal yang dilakukan Toshiba di

mana diindikasikan terdapat penggelebungan dana sebesar ¥ 151,8 miliar

sejak tahun 2008 dan di dalam ini tiga direksi dari Toshiba juga dianggap

berperan aktif dalam melakukan penggelembungan laba tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul “Analisis

Pressure dan Opportunity dalam Perspektif Fraud Triangle terhadap

Earnings Management”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang

hendak diteliti alam penelitian ini adalah apakah financial stability yang

diproksikan dengan persentase total perubahan aset (ACHANGE), personal

financial need yang diproksikan dengan persentase kepemilikan saham oleh

orang dalam (OSHIP), external pressure yang diproksikan dengan

persentase leverage (DER), dan effective monitoring yang diproksikan

dengan komite audit independen (IND) berpengaruh dengan earnings

management?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Beradasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dari

dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

mengalasisis financial stability yang diproksikan dengan persentase

Page 23: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

7

total perubahan aset (ACHANGE), personal financial need yang

diproksikan dengan persentase kepemilikan saham oleh orang dalam

(OSHIP), external pressure yang diproksikan dengan persentase

leverage (DER), dan effective monitoring yang diproksikan dengan

komite audit independen (IND) dalam mendeteksi earnings

management.

2. Manfaat

Sejalan dengan tujuan penelitian di atas, maka kegunaan

penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi

terhadap pengembangan teori, khusunya dalam bidang auditing.

b. Bagi Kantor Akuntan Publik

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan bahan masukan

dan pertimbangan untuk mengambil langkah, tindakan maupun

kebijakan berkaitan dengan pencegahan tindakan kecurangan

keuangan.

c. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan bahan untuk

pengambilan kebijakan berkaitan dengan pencegahan tindakan

kecurangan keuangan.

Page 24: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil

1. Agency Theory

Definisi teori agency menurut (Jensen & Meckling, 1976), yaitu:

“Agency relationship is a contract under which one or more persons (the

principal) engage another person (the agent) to perform some service on

their behalf which involves delegating some decision making authority to the

agent”.

Artinya bahwa teori agensi merupakan kontrak antara satu orang atau

lebih (principal) dengan melibatkan orang lain (agent) untuk melakukan

beberapa tugas atas nama principal yang melibatkan beberapa pendelegasian

wewenang kepada pihak agent untuk suatu pengambilan keputusan.

Principal yang dimaksud adalah investor atau pemegang saham, sedangkan

agent yaitu manajer sebagai pengelola perusahaan.

Agen maupun principal memiliki tujuan yang berbeda. Pemegang

saham (principal) menginginkan pengembalian yang tinggi atas investasi

yang mereka tanamkan pada perusahaan, sedangkan manajer menginginkan

bonus maksimal atas hasil pekerjaan mereka. Pertentangan tujuan tersebut

menimbulkan conflict of interest atara agen dan principal. Manajer sebagai

agen mendapat tekanan dari orincipal untuk menaikan kinerja perusahaan

Page 25: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

9

dan manaher berusaha untuk menaikan kinerja perusahaan dengan harapan

mendapatkan apresiasi dari principal (rationalization). Manajer memiliki

informasi dan akses yang luas di perusahaan oleh karena itu manajer dapat

mengetahui kondisi perusahaan yang sebenarnya apakah perusahaan dalam

kondisi sehat atau tidak, dengan kewenangan yang dimilikinya manajer

mempunyai kesempatan (opportunity) untuk menaikan laba agar kinerja

perusahaan terlihat baik.

(Eisenhardt, 1989) mengungkapkan bahwa teori agensi

menggunakan tiga sumsi sifat manusia yaitu:

a. Manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self interest).

b. Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang

(bounded rationality).

c. Manusia selalu menghindari risiko (risk adverse).

Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut, manajer sebagai

manusia akan beertindak opportunistic, yaitu mengutamakan kepentingan

peribadinya (Ujiyantho & Pramuka, 2007). Tanpa pengawasan dan kontrol

yang efektif dari principal, kecurangan laporan keuangan yang dilakukan

oleh manajemen bisa saja terjadi. Hal tersebut dilakukan agar kinerja mereka

terlihat bagus di mata principal dan akhirnya akan mendatangkan

keuntungan bagi manajer sendiri. Manajemen laba tanpa diketahui oleh

pemilik (principal) pada akhirnya akan berkembang menjadi kecurangan

Page 26: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

10

laporan keuangan dan output informasi yang diberikan hanya akan

menyesatkan pengguna laporan keuangan.

2. Fraud

a. Definisi Fraud

Statement on Auditting Standards No 99 mendefinisikan fraud

sebagai "an intention act that result in a material misstatement in

financial statements that are the subject of an audit". Sedangkan

menurut Black's law Dictionary, fraud didefinisikan sebagai:

Mencakup semua macam yang dapat dipikirkan manusia dan

yang diupayakan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan dari

orang lain dengan sasaran yang salah atau pemaksaan kebenaran, dan

mencakup semua cara yang tak terduga, penuh siasat licik atau

tersembunyi, dan setiap cara yang tidak wajar yang menyebabkan orang

lain tertipu.

Sedangkan menurut The Association of Certified Fraud

Examiners (ACFE), fraud adalah:

“Perbuatan-perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan dengan

sengaja untuk tujuan tertentu (manipulasi atau memberikan laporan

keliru terhadap pihak lain) dilakukan orang-orang dari dalam atau luar

organisasi untuk mendapakan keuntungan pribadi ataupun kelompok

yang secara langsung atau tidak langsung merugikan pihak lain”.

Page 27: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

11

(Tampubolon, 2005) berpendapat, fraud tidak selalu sama

dengan tindakan kriminal didefinisikan sebagai an intentional at that

violates the Criminal Law under which no legal excuse applies.

Sementara itu fraud didefinisikan sebagai any behaviour by which one

person gains or intend to gain a dishonest advantage over another.

Tindakan fraud dapat dikatakan sebagai kriminal apabila niat atau

perbuatan untuk mendapatkan keuntungan tang tidak jujur tersbut juga

sekaligus melanggar ketentuan hukum, misalnya korupsi atau

penggelapan pajak. Fraud bukan masuk kategori kriminal risiko

operasional, sedangkan fraud yang sekaligus tindak kriminal masuk

kategori risiko ilegal.

Dari beberapa definisi atau pengertian fraud (kecurangan) di

atas, maka dapat diketahui bahwa pengertian fraud sangat luas dan dapat

dilihat pada beberapa kategori kecurangan. Menurut BPK (2008) secara

umum, unsur-unsur dari kecurangan adalah

1) Harus terdapat salah pernyataan (misrepresentation);

2) Dari suatu masa lampau (past) atau sekarang (present);

3) Fakta bersifat material (material fact);

4) Dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (make-knowing or

reckless);

5) Dengan maksud (intent) untuk menyebabkan suatu pihak beraksi;

Page 28: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

12

6) Pihak yang dirugikan harus beraksi (acted) terhadap salah pernyataan

tersebut (misrepresentation);

7) Yang merugikan (detriment).

Berdasarkan dengan penjelasan yang telah dijabarkan di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa fraud merupakan sebuah perbuatan

yang melawan hukum yang dapat merugikan orang banyak, di mana

fraud ini biasanya dilakukan dengan sengaja dengan memanipulasi

ataupun menyajikan informasi yang keliru untuk mendapatkan

keuntungan.

b. Jenis-jenis Fraud

Menurut Albrecth, fraud diklasifikasikan menjadi lima jenis,

yaitu:

1) Embezzlement employee atau occupational fraud

Merupakan jenis fraud yang dilakukan oleh bawahan kepada

atasannya secara langsung maupun tidak langsung.

2) Magement fraud

Merupakan jenis fraud yang dilakukan oleh manajemen puncak

kepada pemegang saham, kreditor, dan pihak lain yang

mengandalkan laporan keuangan. Jenis fraud ini dilakukan

manajemen puncak dengan cara menyediakan penyajian yang keliru,

biasanya pada informasi keuangan.

Page 29: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

13

3) Investment Scan

Merupakan jenis fraud yang dilakukan oleh individu atau perorangan

kepada investor. Jenis fraud ini dilakukan individu dengan

mengelabui atau menipu investor dengan cara menanamkan uangnya

dalam investasi yang salah.

4) Vendor fraud

Merupakan jenis fraud yang dilakukan oleh organisasi atau

perorangan yang menjual barang atau jasa kepada organisai atau

perusahaan yang menjual barang atau jasa. Jenis fraud ini dilakukan

organisasi dengan memasang harga terlalu tinggi untuk barang dan

jasa atau tidak adanya pengiriman barang meskipun pembayaran

telah dilakukan.

5) Customer fraud

Merupakan jenis fraud yang dilakukan oleh pelanggan kepada

organisasi atau perusahaan yang menjual barang atau jasa. Jenis

fraud ini dilaukan pelanggan dengan cara membohongi penjual

dengan memberikan kepada pelanggan yang tidak seharusnya atau

menuduh penjual memberikan lebih sedikit dari seharusnya.

Menurut (Pearson, 2009) terdapat beberapa pola dalam

manajemen laba, yaitu:

Page 30: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

14

1) Taking a Bath

Pola ini dapat terjadi saat ada tekanan organisasional pada saat

pergantian manajemen baru. Teknik ini dilakukan dengan mengakui

adanya biaya-biaya pada periode mendatang dan kerugian periode

berjalan. Konsekuensinya manajemen melakukan write-off asset

dengan membebankan perkiraan-perkiraan berikutnya akan lebih

tinggi dari seharusnya.

2) Income minimization

Pola manajemen ini hampir sama dengan taking a bath, namun tidak

terlalu ekstrim. Pola ini dilakukan pada saat profitabilitas perusahaan

sangat tinggi dengan maksud agar tidak mendapatkan perhatian oleh

pihak-pihak yang berkepentingan. Kebijakan yang diambil dapat

berupa write-off atas barang modal dan aktiva tak berwujud,

pembebanan biaya iklan, biaya riset dan pengembangan,

menggunakan metode persediaan yang dapat mengecilkan

pendapatan, tujuannya yaitu kepentingan pajak.

3) Income maximization

Pola manajemen laba income maximization dilakukan dengan cara

menjadikan laba pada laporan keuangan periode berjalan lebih tinggi

dari pada laba sesungguhnya. Pola ini dilakukan dengan tujuan untuk

memperoleh bonus yang lebih besar, meningkatkan keuntungan,

Page 31: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

15

menghindari pelanggaran atas kontrak hutang jangka panjang,

ataupun untuk menarik investor.

4) Income smoothing

Perataan laba (smoothing) merupakan cara yang paling populer dan

sering dilakukan. Perataan laba merupakan salah satu bentuk

manajemen laba yang dilakukan dengan cara membuat laba

akuntansi relatif konsisten (smooth) dari periode ke periode. Dalam

hal ini pihak manajemen dengan sengaja menurunkan atau

meningkatkan laba untuk megurangi gejolak dalam pelaporan laba,

sehingga perusahaan terlihat stabil atau berisiko tinggi.

Berdasarkan pengertian di atas dapat dilihat bahwa fraud terdiri dari

bermacam jenis dilihat dari pelaku, korban, dan tindakan fraud yang

dilakukan.

3. Fraud Triangle Theory

Fraud triangle theory merupakan suatu gagasan yang meneliti

tentang penyebab terjadinya kecurangan. Gagasan ini pertama kali

diciptakan oleh (Cressey, 1953) yang dinamakan fraud triangle atau

segituga kehancuran. Fraud triangle menjelaskan tiga faktor yang hadir

dalam setiap situasi fraud, yaitu:

a. Pressure (Tekanan), yaitu adanya inisiatif atau tekanan atau kebutuhan

untuk melakukan fraud. Tekanan dapat mencakup hampir semua hal

Page 32: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

16

termasuk gaya hidup, tuntutan ekonomi, dan lain-lain termsuk hal

keuangan dan non-keuangan.

b. Oppportunity (Kesempatan), yaitu situasi yang membuka kesempatan

untuk memungkinkan suatu kecurangan terjadi.

c. Rationalization (Rasionalisasi), yaitu adanya sikap, karakter, atau

serangkaian nilai etis yang membolehkan pihak-pihak tertentu untuk

melakukan tindakan kecurangan, atau orang-orang yang berada dalam

lingkungan yang cukup menekan yang membuat mereka

merasionalisasi tindakan fraud.

1) Pressure

Pressure adalah dorongan orang yang melakukan fraud. Tekanan

dapat mencakup hampir semua hal termasuk gaya hidup, tuntutan

ekonomi, dan lain-lain. Termasuk hal keuangan dan non-keuangan.

Dalam hal keuangan sebagai contoh dorongan untuk memiliki

barang-barang yang bersifat materi. Tekanan dalam hal non-

keuangan juga dapat mendorong seseorang untuk melakukan fraud,

misalnya tindakan untuk menutupi kinerja yang buruk karena

tuntutan pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang baik.

Menurut SAS No 99, terdapat empat jenis kondisi yang umum terjadi

pada pressure yang dapat mengakibatkan kecurangan. Kondisi

tersebut adalah financial stability, external pressure, personal

financial need, dan financial target.Opportunity

Page 33: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

17

2) Opportunity

Opportunity adalah peluang yang memungkikan terjadinya fraud.

Para pelaku fraud percaya bahwa aktivitas mereka tidak akan

terdeteksi. Peluang dapat terjadi karena pengendalian internal yang

lemah, manajemen pengawasan yang kurang baik, dan melalui

penggunaan posisi. Kegagalan untuk menetapkan prosedur yang

memadai untuk mendeteksi aktivitas fraud juga meningkatkan

kesempatan terjadinya kecurangan. Dari tiga elemen dalam fraud

triangle, kesempatan memiliki kontrol yang paling atas. Organisasi

perlu untuk membangun sebuah proses, prosedur, dan kontrol agar

membuat karyawan dalam posisi tidak dapat melakukan fraud dan

yang efetif dapat mendeteksi aktivitas kecurangan jika hal itu terjadi.

Adanya peluang memungkinkan terjadinya kecurangan. Peluan

tercipta karena adanya kelemahan pengendalian internal,

ketidakefektifan pengawasan manajemen, atau penyalahgunaan

posisi atau otorisasi. Kegagalan untuk menetapkan prosedur yang

memadai untuk mendeteksi aktivitas kecurangan juga meningkatkan

peluang terjadinya kecurangan. Dari tiga faktor risiko kecurangan

(pressure, opportunity, dan rationalization), peluang merupakan hal

dasar yang dapat terjadi kapan saja sehingga memerlukan

pengawasan dari struktur organisasi mulai dari atas. Organisasi harus

membangun adanya proses, prosedur, dan pengendalian yang

Page 34: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

18

bermanfaat dan menempatkan karyawan dalam posisi tertentu agar

mereka tidak dapat melakukan kecurangan dan efektif dalam

mendeteksi kecurangan yang dinyatakan dalam SAS No 99.

SAS No 99 menyebutkan bahwa peluang pada financial statement

fraud dapat terjadi pada tiga kategori. Kondisi tersebut adalah nature

of industry, ineffective monitoring, dan organization structure.

3) Razionalization

Rasionalisasi menjadi elemen penting dalam terjadinya fraud, di

mana pelaku mencari pembenaran atas perbuatannya. Rasionalisasi

merupakan bagian dari fraud triangle yang paling sulit diukur. Bagi

mereka yang umumnya tidak jujur, mungkin lebih mudah untuk

merasionalisasi penipuan begitu mudah. Pelaku fraud selalu mencari

pembenaran secara rasional untuk membenarkan perbuatannya.

Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa fraud

triangle theory merupakan suatu bentuk gagasan untuk mengetahui

penyebab terjadinya fraud dengan menggolongkannya menjadi 3 faktor

yang berbeda, yaitu: pressure, opportunity, dan razionalizationa, di mana

ketiga faktor tersebut membatu peneliti untuk mengukur atau menentukan

ada atau tidak adanya kecurangan.

Page 35: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

19

4. Earnings Management

Earnings management (EM) sering dianggap sebagai teknik yang

digunakan oleh manajemen perusahaan dengan tujuan untuk

mempengaruhi pendapatan (earnings) agar sesuai dengan akhir yang

diinginkan. Dalam pelaporan keuangan perusahaan, pendapatan (earnings)

merupakan informasi terpenting yang menunjukkan sejauh mana

perusahaan telah terlibat dalam aktivitas dalam memberikan value-added

(nilai tambah). Informasi tentang pendapatan (earnings) digunakan oleh

berbagai pihak dalam pengambilan keputusan mengenai apakah mereka

harus menyediakan sumber daya untuk perusahaan atau tidak. Dengan

demikian, pendapatan (earnings) merupakan elemen kunci yang

menentukan nilai ekonomi perusahaan dan alokasi sumber daya di pasar

modal. Setelah memperhitungkan dampak signifikan dari kinerja

perusahaan, manajemen perusahaan akan selalu berusaha untuk

memanipulasi laba yang dilaporkan dengan mengambil keuntungan dari

efek pilihan akuntansi yang memberikan dasar untuk keputusan terbaik

bagi perusahaan. Manajemen dimotivasi untuk terlibat dalam manipulasi

pendapatan, yaitu earnings management (manajemen laba), untuk

melaporkan pendapatan tinggi dan nilai ekonomi perusahaan yang lebih

besar. Dengan demikian, kecurangan dan kesalahan manajemen dalam

pelaporan keuangan dapat terjadi sebagai akibat dari kepentingan pribadi

manajer pihak terkait lainnya (Noor, Sanusia, & Heang, 2015).

Page 36: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

20

Earnings management telah dijelaskan secara berbeda oleh para

akademisi, peneliti, praktisi dan badan lain yang terotorisasi (Rezaee,

2002). (Schipper, 1989) mendefinisikan manajemen laba sebagai suatu

intervensi terhadap proses pelaporan keuangan eksternal untuk

memperoleh beberapa keuntungan pribadi. Earnings management

seringkali dilakukan atas intervensi manajemen. Pernyataan itu sejalan

dengan (Healy & Wahlen, 1999) yang menyatakan bahwa earnings

management terjadi ketika manajer menggunakan judgment dalam

pelaporan keuangan dan melakukan manipulasi transaksi untuk mengubah

laporan keuangan, baik untuk menyesatkan beberapa stakeholders tentang

kinerja perusahaan atau untuk mempengaruhi kontrak yang bergantung

pada angka-angka dalam laporan keuangan.

(Belkaoui, 2007) mendefinisikan manajemen laba adalah potensi

manajemen akrual dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi.

Penyisihan kerugian atau loan loss provision (LLP) adalah akrual yang

relatif besar bagi bank dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

laba.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan fleksibilitas bagi

manajemen untuk memilih kebijakan akuntansi dalam penyusunan laporan

keuangan. Fleksibilitas inilah yang terkadang dimanfaatkan oleh

manajemen untuk memilih kebijakan yang dapat menguntungkannya.

Menurut (Scott W. R., 2000) earnings management adalah tindakan

Page 37: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

21

manajemen untuk memilih kebijakan akuntansi dari suatu standar tertentu

dengan tujuan memaksimalkan kesejahteraan dan/atau nilai pasar

perusahaan. Earnings management ditujukan untuk memberikan sinyal

positif tentang perusahaan yang dikelolanya, namun sinyal positif

semacam ini tidak dapat seterusnya dipertahankan oleh manajemen.

Fenomena EM telah membuat banyak peneliti penasaran untuk

menyelidiki lebih jauh tentang keberadaannya, sehingga banyak penelitian

di berbagai negara telah dilakukan dengan hasil yang bervariasi.

Dasar akrual telah disepakati sebagai dasar penyusunan laporan

keuangan (Wibisono, 2004). Pemilihan basis akrual sebagai dasar

penyusunan laporan keuangan bertujuan untuk menjadikan laporan

keuangan lebih informatif yaitu laporan keuangan yang mencerminkan

kondisi yang sebenarnya. Chaerul (2003) meyatakan bahwa dalam

mengaplikasikan kebijakan akrual digunakan accrual, defferal dan

prosedur alokasi yang bertujuan untuk menyesuaikan beban dan

pendapatan dengan periodenya, bukan mengaitkan beban dan pendapatan

berdasarkan atas pengeluaran dan penerimaan kas (cash basis) (Ujiyantho

dan Pramuka, 2007). Oleh karena itu, kebijakan accrual dalam

mengaplikasikan standar akuntansi ini dapat digunakan untuk melakukan

manajemen laba.

Berdasarkan penjealsan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya

earnings mangement merupakan teknik yang digunakan oleh pihak manajemen

Page 38: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

22

dengan tujuan untuk mengetahui pendapatan sudah sesuai dengan akhir yang

diingikan, di mana manajemen dimotivasi untuk terlibat dalam praktik

manipulasi pendapatan sehingga dapat melaporkan pendapatan yang tinggi dan

nilai ekonomi perusahaan akan meningkat karena kerap kali informasi

mengenai pendapatan digunakan untuk pengambilan keputusan.

B. Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Sebelumnya

No Peneliti dan

Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

Hasil

1. Jerry Sun dan

George Lan (2014)

Independent Audit

Committee and

Real Earnings

Management

Persentase

komite audit

independen

(IND) menjadi

proksi terhadap

earnings

management.

Modified Jones

Model

digunakan untuk

mengitung

discretionary

accrual.

Independensi

komite audit

terbukti

secara

signifikan

berpengaruh

terhadap

tingkat

earnings

management.

2. Michael J.

Gombola, Amy

Yueh-Fah Ho, dan

Chin-Chuan

Huang (2015)

The Effect of

Leverage and

Liquidity on

Earnings and

Capital

Management:

Evidence from

U.S. Commercial

Banks

Menggunakan

leverage sebagai

proksi terhadap

earnings

management.

Non-

discretionary

accrual

digunakan untuk

mengukur EM.

Leverage

menunjukkan

hasil positif

signifikan

terhadap

earnings

management.

Page 39: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

23

No Peneliti dan

Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

Hasil

3. Nurul Fitri Noor,

Zuraidah Mohd

Sanusia, Lee Teck

Heang, Takiah

Mohd Iskandar,

dan Yusarina Mat

Isa (2015)

Fraud Motives and

Opportunities

Factors on

Earnings

Manipulations

Penggunaan

proksi leverage

pada varibel

fraud motives.

Proksi yang

digunakan untuk

mengukur faktor

pressure adalah

dividend

payment.

Free cash flow

digunakan

sebagai proksi

dalam mengukur

opportunity

factors.

Model Jones

digunakan

dalam

perhitungan

discretionary

accrual.

Leverage

menunjukkan

hasil bahwa

adanya

hubungan

yang

signifikan

terhadap

earnings

management.

4. Widarti (2015)

Pengaruh Fraud

Triangle terhadap

Deteksi

Kecurangan

Laporan Keuangan

pada Perusahaan

Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

(BEI)

ACHANGE

digunakan untuk

memproksikan

financial

stability

(pressure

factors) dan

OSHIP dalam

personal finance

need

(opportunity

factors).

Model Skousen

digunakan

sebagai proksi

untuk mengukur

earnings

management.

ACHANGE

berpengaruh

kepada

financial

statement

fraud

sedangkan

OSHIP tidak

secara

signifikan

berpengaruh

terhadap

financial

statement

fraud yang

diproksikan

menggunaka

n earnings

management

(DA).

5.

Aziatul Waznaah

Ghazali, Nur Aima

Penggunaan

leverage untuk

Opportunistic

factors

Leverage

berpengaruh

Page 40: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

24

No Peneliti dan

Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

Hasil

Shafie, dan

Zuraidah Mohd

Sanusi (2015)

Earnings

Management: An

Analysis of

Opportunistic

Behaviour,

Monitoring

Mechanism, and

Financial Distress.

memproksikan

external

pressure.

menggunakan

proksi free cash

flow.

Pressure factors

menggunakan

proksi financial

distress.

secara

signifikan

terhadap

earnings

management.

6. Soheil Kazemian

dan Zuraidah

Mohd Sanusi

(2016)

Earnings

Management and

Ownership

Structure

Kepemilikan

manajerial

(OSHIP)

digunakan dalam

memproksikan

ownership.

Menggunakan

tinjauan

literature.

OSHIP

memiliki

hasil positif

signifikan

terhadap

earnings

management.

7. Molika Mariana

dan Luqman

Hakim (2016)

Pendeteksian

Pemanipulasian

Laba: Pengujian

Teori Fraud

Triangle dan

Dampak

Pengadopsian

International

Financial

Reporting

Standard (IFRS)

Perubahan aset

(ACHANGET)

digunakan untuk

memproksikan

pressure dan

leverage

digunakan untuk

memproksikan

external

pressure.

Menggunakan

Model

MSCORE

Benish untuk

perhitungan

discretionary

accrual.

ACHANGE

dan leverage

memiliki

signifikansi

terhadap

kemungkinan

terjadinya

earnings

management.

8. Merissa Yesiariani

dan Isti Rahayu

(2016)

Perubahan total

aset

(ACHANGE),

leverage, dan

Rumus Jones

digunakan untuk

menghitung

ACHANGE

dan leverage

memiliki

pengaruh,

Page 41: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

25

No Peneliti dan

Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

Hasil

Analisis Fraud

Diamond dalam

Mendeteksi

Financial

Statement Fraud

kepemilikan

orang

dalam/institusion

al (OSHIP)

digunakan untuk

memproksikan

pressure factors.

discretionary

accrual.

sedangkan

OSHIP tidak

menunjukkan

adanya

pengaruh

terhadap

financial

statement

fraud yang

diproksikan

dengan DA.

9. Mafiana Annisya,

Lindrianasari, dan

Yuztitya

Asmaranti (2016)

Pendeteksian

Kecurangan

Laporan Keuangan

Menggunakan

Fraud Diamond

ACHANGE dan

leverage

digunakan untuk

memproksikan

pressure factors.

J-Score yang

pakai juga oleh

Skousen

digunakan untuk

menghitung

earnings

management.

ACHANGE

dan leverage

memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap

fraudulent

financial

stametent.

10. Shuji Rosey Bao

dan Krista B.

Lewellyn (2017)

Ownership

Structure and

Earnings

Management in

Emerging Markets

– An

Institutionalized

Agency

Persperctive

Kepemilikan

manajerialdigun

akan untuk diuji

kepada earnings

management.

Penelitian ini

menggunakan

rumus Jones

untuk

menghitung

discretionary

accrual.

Kepemilikan

manajerial

memiliki

hubungan

signifikan

terhadap

earnings

management.

Page 42: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

26

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai factor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting. Kerangka berpikir dalam penilitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 3.1

Kerangka Berfikir

Adanya kasus manipulasi laporan keuangan pada perusahan-perusahaan besar

Basis Teori: Teori Agensi dan Teori Fraud Triangle

Effective Monitoring

(IND)

Financial Stability

(ACHANGE)

Personal Financial Need

(OSHIP)

Leverage

(DER)

Earnings Management

(DA)

Pressure

Opportunity

Page 43: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

27

D. Hipotesis

1. Financial Stability dengan Earnings Management

Financial stability menurut (Skousen, Smith, & Wright, 2008) merupakan

keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada kondisi stabil. Ketika

suatu perusahaan berada dalam kondisi stabil, maka nilai perusahaan akan naik dalam

pandangan investor, kreditur, dan publik. Oleh karena itu manajer akan melakukan

berbagi cara agar financial stability perusahaan terlihat baik. Menurut SAS No 99,

manajer menghadapi tekanan untuk melakukan kecurangan ketika stabilitas keuangan

atau profitabilitas terancam oleh keadaan ekonomi, industri, dan situasi entitas yang

beroperasi.

Financial stability menurut SAS No 99 tahun 2002 dapat meningkatkan

kecurangan dalam pelaporan keuangandilihat dari oleh beberapa hal, seperti ekonomi,

industri, dan juga kondisi operasi perusahaan.

a. Tingkat persaingan yang tinggi atau kejenuhan pasar, disertai dengan penurunan

marjin.

b. Kerentanan yang tinggi terhadap perubahan yang cepat, seperti perubahan teknologi,

usang produk, atau suku bunga.

c. Penurunan yang signifikan dalam permintaan pelanggan dan meningkatkan

kegagalan bisnis baik industri atau ekonomi secara keseluruhan.

Page 44: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

28

d. Kerugian operasi membuat ancaman kebangkrutan, penyitaan, atau pengambilalihan

segera.

e. Berulang arus kas negatif dari operasi dan ketidakmampuan untuk menghasilkan arus

kas dari operasi saat melaporkan pendapatan dan pertumbuhan laba.

f. Pertumbuhan yang cepat atau profitabilitas yang tidak biasa, terutama dibandingkan

dengan yang perusahaan lain di industri yang sama.

g. Akuntansi baru, hukum, atau persyaratan peraturan.

Bentuk manipulasi pada laporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen

berkaitan dengan pertumbuhan aset perusahaan (Skousen, Smith, & Wright, 2008). Oleh

sebab itu, financial stability diproksi degan persentase perubahan total aset

(ACHANGE). FASB mendefinisikan aset sebagai manfaat ekonomik masa mendatang

yang cukup pasti atau diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas aibat

transaksi atau kejadian masa lalu. Total aset menggambarkan kekayaan yang dimiliki

oleh perusahaan. Total aset meliputi aset lancar dan aset tidak lancar.

Tingginya set yang dimiliki perusahaan menjadi daya tarik bagi investor. Untuk

menarik para investor, manajemen perusahaan tentunya berupaya untuk menyajikan

tampilan perusahaan yang meyakinkan bagi investor. Agar dapat menampilkan

pertumbuhan dan performa perusahaan yang meningkat, manajemen perusahaaan kerap

kali melakukan manipulasi pada laporan keuangan. Oleh sebab itu, adanya perubahan

persentase total aset yang tinggi mengindikasikan terjadinya manpulasi pada laporan

keuangan.

Page 45: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

29

Menurut (Yesiariani & Rahayu, 2016) financial stability yang merukapan proksi

dari variabel tekanan (pressure) dalam menghitung rasio perubahan total aset

menunjukkan hasil bahwa ACHANGE berpengaruh signifikan negatif terhadap EM.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Widarti, 2015), (Annisya, Lindrianasari, &

Asmaranti, 2016), dan (Mariana & Hakim, 2016) menunjukkan bahwa presentase total

aset (ACHANGE) berpengaruh positif terhadap earnings management. Berdasarkan

uraian tersebut, penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1: Financial stability dengan proksi persentase perubahan total aset (ACHANGE)

berpengaruh positif terhadap earnings management.

2. Personal Financial Need dengan Earnings Management

Personal financial need merupakan suatu kondisi di mana keuangan perusahaan

turut dipengaruhi oleh kondisi keuangan para eksekutif perusahaan (Skousen, Smith, &

Wright, 2008). Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission

(COSO) (1999) menunjukkan bahwa ketika eksekutif perusahaan memiliki peranan

keuangan yang kuat dalam perusahaan, personal financial need dari eksekutif

perusahaan tersebut akan turut terpengaruh oleh kinerja keuangan perusahaan (Skousen,

Smith, & Wright, 2008).

Ketika keuangan perusahaan turut dipengaruhi oleh kondisi keuangan para

eksekutif perusahaan. Contoh faktor resiko adalah kepentingan keuangan oleh

manajemen yang signifikan dalam entitas, manajemen memiliki bagian kompensasi

yang signifikan bergantung pada pencapaian target yang agresif untuk harga saham,

Page 46: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

30

hasil operasi, posisi keuangan, atau arus kas manajemen menjaminkan harta pribadi

untuk utang entitas. Sebagian saham yang dimiliki oleh eksekutif perusahaan akan

mempengaruhi kebijakan manajemen dalam mengungkapkan kinerja keuangan

perusahaan. Oleh sebab itu, personal financial need diproksi dengan persentase

kepemilikan saham oleh orang dalam (OSHIP).

Penelitian yang dilakukan oleh (Skousen, Smith, & Wright, 2008) dan (Popoola,

Ratnawati, & Hamid, 2016) menunjukkan persentase kepemilikan saham oleh orang

dalam (OSHIP) berpengaruh positif terhadap EM. Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh (Kazemian & Sanusi, 2015), dan (Bao & Lewellyn, 2017) menunjukkan bahwa

adanya hubungan negative antara OSHIP dengan EM, sehingga berdasarkan uraian di

atas maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut:

H2: Personal financial need dengan proksi persentase kepemilikan saham oleh

orang dalam (OSHIP) berpengaruh positif terhadap earning management.

3. External pressure dengan Earning Management

External pressure merupakan tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk

memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak ketiga. Untuk mengatasi tekanan tersebut

perusahaan membutuhkan tambahan utang atau sumber pembiayan eksternal agar tetap

kompetitif, termasuk pembiayaan riset dan pengeluaran pembangunan atau modal.

Kebutuhan pembiayaan eksternal terkait dengan kas dihasilkan dari pembiayaan melalui

hutang (Skousen, Smith, & Wright, 2008).

Leverage adalah salah satu rasio keuangan yang menggambarkan hubungan

antara hutang perusahaan terhadap modal maupun aset perusahaan. Selain itu leverage

Page 47: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

31

adalah penggunaan aset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap

dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Manfaat

leverage adalah untuk analisis, perrencaan, dan pengendalian keuangan. Adapun

tujuannya agar keuntungan yang diperoleh lebih besar dari pada biaya aset dan sumber

dananya, dengan demikian akan meningkatkan keuntungan pegemang saham. Rasio

leverage menggambarkan sumber dana operasi yang digunakan oleh perusahaan. Rasio

leverage juga menunjukkan resiko yang dihadapi perusahaan. Rasio ini dapat mengukur

seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang atau pihak luar dengan kemampuan

perusahaan yang digambarkan oleh modal.

Financial leverage diukur dengan persentase dari total hutang terhadap ekuitas

perusahaan pada suatu periode yang disebut juga debt to equity ratio (DER). DER

mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang

ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar

hutang. Selain itu DER juga dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal

yang dimiliki perusahaan. Jenis leverage, yaitu:

a. Operating leverage

Mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba

sebelum bunga dan pajak yang lebih besar. Multiplier effect hasil penggunaan biaya

operasi tetap terhadap laba sebelum bunga dan pajak disebut degree of operating

leverage (DOL).

Page 48: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

32

b. Financial leverage

Penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan

memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar dari pada beban tetapnya

sehingga akan meningkat keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham.

Multiplier effect yang dihasilkan karena penggunaan dana dengan biaya tetap disebut

degree of financial leverage (DFL).

c. Biaya (cost)

Biaya variable (variable cost), biaya yang dalam jangka pendek verubah karena

perubahan operasi perusahaan. Perubahan itu dalam hubungannya dengan perubahan

unit yang diproduksi atau karena perubahan unit yang dijual. Meliputi biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya pemasaran langsung.

Biaya tetap (fixed cost), biaya yang dalam jangka pendek tidak berubah karena

variabilitas operasi maupun penjualan. Meliputi depresiasi bangunan kantor dan

pabrik, kendaraan, peralatan kantor, asuransi kecelakaan, keseharan, dan gaji

manajer. Biaya semi variable, biaya yang meningkat secara bertahap dengan

kenaikan output. Meliputi gaji manajer yang meningkat secara bertahap.

Menurut (Selahudin, Zakaria, & Sanusi, 2014) leverage memberikan insentif

bagi perusahaan untuk mengelola pendapatan sebagai akibat dari konsekuensi buruk

yang terkait dengan kegagalan dari kewajiban utang. Penggunaan pembiayaan utang

luar juga akan mengakibatkan sampel datanya pemantauan luar oleh penyedia utang

mirip dengan yang disediakan oleh investor institusi besar atau pemegang saham

Page 49: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

33

eksternal untuk melindungi kepentingan investasi mereka. Dengan demikian,

peningkatan tingkat leverage akan mengurangi biaya yang melekat dalam struktur

operasi perusahaan.

Pengujian yang dilakukan oleh (Yesiariani & Rahayu, 2016) menunjukkan

bahwa variabel external pressure yang diproksikan dengan persentase leverage (DER)

terhadap probabilitas suatu perusahaan melakukan tindakan EM menunjukkan nilai sig

(0,000) < (0,05) yang memiliki arti bahwa DER signifikan pada level 5%. Dapat

disimpulkan bahwa DER berpengaruh posotif terhadap resiko terjadinya EM. Hal ini

berarti menunjukkan apabila perusahaan tidak memiliki kemampuan dalam

mengembalikan hutangnya sehingga menjadi tekanan bagi manajemen untuk

melakukan manipulasi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Ghazali, Shafie, & Sanusi, 2015)

bahwa ada hubungan antara leverage dan manajemen laba. Hubungan yang signifikan

dan positif antara monitoring mechanism, proksi oleh leverage ini tidak konsisten

dengan hasil yang diharapkan harapan bahwa hubungan negatif oleh pihak eksternal

akan meningkat, maka manajer mungkin akan kurang untuk menggunakan manajemen

laba.

Penelitian yang dilakukan oleh (Ghazali, Shafie, & Sanusi, 2015), (Gombola,

Amy, & Huang, 2015), (Mariana & Hakim, 2016), dan (Yesiariani & Rahayu, 2016)

menunjukkan persentase leverage berpengaruh positif tehadap earnings management.

Selain itu (Noor, Sanusia, & Heang, 2015) dan (Annisya, Lindrianasari, & Asmaranti,

2016) leverage menunjukkan negatif signifikan terhadap earning management yang

Page 50: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

34

mengindikasikan bahwa dengan tingginya tingkat hutang perusahaan akan

meningkankan juga kemungkinan untuk para manager melakukan earning

management.

H3: External pressure yang diproksikan dengan persentase leverage berpengaruh

positif terhadap earnings management.

4. Effective Monitoring dengan Earning Management

Fraud dapat diminimalkan salah satunya dengan mekanisme pengawasan yang

baik. Komite audit dipercaya dapat meningkatkan efektifitas pengawasan perusahaan.

Mengamati bahwa perusahaan yang melakukan fraud memiliki anggota di luar Board

of director (BOD) yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan perusahaan yang tidak

melakukan fraud (Skousen, Smith, & Wright, 2008). (Skousen, Smith, & Wright, 2008)

menambahkan bahwa insiden fraud akan berkurang dengan perusahaan yang memiliki

komite audit. Selanjutnya (Beasly, 2000) mengatakan bahwa anggota komite audit yang

lebih besar dapat mengurangi insiden fraud (Skousen, Smith, & Wright, 2008).

Komite audit meningkatkan integritas dan kredibilitas pelaporan keuangan

melalui: (1) pengawasan atas proses pealporan termasuk sistem pengendalian internal

dan prinsip akuntansi berterima umum; (2) mengawasi proses audit secara keseluruhan.

Hasilnya mengindikasikan bahwa adanya komite audit memiliki konsekuensi pada

laporan keuangan yaitu: (a) berkurangnya oengukuran akuntansi yang tidak tepat; (b)

berkurangnya pengukuran akuntansi yang tidak tepat; (c) berkurangnya tindakan

kecurangan manajemen dan tindakan ilegal. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan

Page 51: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

35

bahwa komite audit dapat mengurangi aktivitas earnings management salah satu bentuk

kecurangan laporan keuangan.

Kehadiran komite audit membantu dewan komisaris untuk mengawasi

manajemen dalam penyusunan laporan keuangan. Komite audit diharapkan memiliki

banyak waktu untuk mengawasi proses pelaporan keuangan perusahaan sehingga

kemungkinan terjadinya manajemen laba dapat berkurang.Independensi merupakan

karakteristik terpenting yang harus dimiliki oleh komite audit untuk memenuhi peran

pengawasannya. Hal tersebut menjelaskan mengapa bursa efek mengeluarkan undang-

undang dan peraturan yang berkaitan dengan independensi komite audit (Pamudji &

Trihartati, 2010).

Penelitian yang dilakukan oleh (Skousen, Smith, & Wright, 2008) membuktikan

bahwa proporsi anggota komite audit independen (IND) berpengaruh negatif terhadap

earnings management. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini mengajukan hipotesis

sebagai berikut:

H4: Effevtive monitoring yang diproksikan dengan persentase komite audit

independen berpengaruh negatif terhadap earnings management.

Page 52: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini memerlukan data dan informasi yang sesuai dengan

permasalahan yang diteliti, data, dan informasi yang diperoleh harus cukup

lengkap dan benar sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam membahas

masalah yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kausalitas yang

digunakan untuk mengetahui pengaruh variable-variabel yang berkaitan

dengan masalah sehingga peneliti dapat menemukan proporsi hipotesis

penelitian studi kasus yang ditunjukan kepada pengujian hipotesis.

Penelitian ini mengambil lokasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

berasal dari situs resminya yaitu www.idx.com. Objek penelitian adalah rasio-

rasio keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari periode tahun

2013 sampai dengan 2015. Perusahaan manufaktur dipilih dengan

pertimbangan agar data yang didapatkan homogen sehingga menggambarkan

kekhususan hasil pada satu jenis perusahaan. Di samping itu, mayoritas emiten

BEI adalah perusahaan manufaktur sehingga dimungkinkan untuk memperoleh

variasi data.

Page 53: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

37

B. Metodologi Penentuan Sampel

Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dengan

menggunakan purposive sampling. Adapun kriteria dalam pemilihan sampel

adalalah sebagai berikut:

1. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode penelitian

tahun 2013 sampai dengan tahun 2015.

2. Kelengkapan laporan tahunan (annual report) dari tahun 2013 sampai

dengan tahun 2015.

3. Perusahaan menerbitkan laporan tahunan (annual report) per 31 Desember.

4. Perusahaan yang memperoleh laba selama periode 2013-2015.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder,

sementara teknik pengumpulan data guna melengkapi penelitian ini dilakukan

melalui serangkaian kegiatan sebagai berikut:

1. Penelitian Laporan

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa laporan keuangan tahun

2013-2015.

Page 54: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

38

2. Metode Kepustakaan

Penelitian ini juga dilakukan melalui studi kepustakaan dengan melihat

annual report perusahaan sampel pada Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM)

serta dengan melihat referensi dari buku, jurnal, majalah, artikel, dan sumber

lain yang relevan dengan penelitian penulis.

3. Metode Analisis

Dalam penelitian ini untuk menganalisis pengaruh tiap variabel independen

dan dependen digunakan analisis regresi linear berganda.

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Data

Dalam melakukan anlisis data dan uji hipotesis, pengelolaan data

dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel dan program SPSS

(Statistical Product and Service Solution). Setelah data yang diperlukan

dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data

yang terdiri dari uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

Friedlan yang merupakan pengembangan dari model Healy tahun 1985,

model Friedlan adalah sebagai berikut:

𝐷𝐴𝐶𝑝𝑡 = 𝑇𝐴𝐶𝑝𝑡

𝑆𝐴𝐿𝐸𝑝𝑡−

𝑇𝐴𝐶𝑝𝑑

𝑆𝐴𝐿𝐸𝑝𝑑

Keterangan:

DACpt : Discretionary accruals pada periode tes

Page 55: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

39

TACpt : Total accruals pada periode tes

TACpd : Total accruals pada periode dasar

SALEpt : Penjualan pada periode tes

SALEpd : Penjualan pada periode dasar

2. Teknik Analisis

Adapun penjelasan mengenai metode analisis data tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Statistik Deskriptif

Metode analisis data dilakukan melalui statistik deskriptif menjelaskan

karakteristik responden dengan menggunakan table yang

menggambarkan kisarsan teoritis, kisaran frekuensi, dan kisaran

presentase. Pada dasarnya statistic deskriptif dalam penelitian merupakan

proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga

dipahami dan diinterpretasikan. Statistik deskriptif digunakan oleh

penelitian untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variable

penelitian yang utama dan daftar demografi responden. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan

distribusi) (Ghozali, 2011).

Page 56: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

40

b. Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan karena merupakan salah satu syarat untuk

melakukan uji regresi berganda agar menunjukkan hubungan yang valid

dan tidak bisa. Adapun pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

Menurut (Ghozali, 2011) uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Uji normalitas ini dapat diketahui dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika

data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal,

maka mdoel regresi mengikuti asumsi normalitas, sedangkan jika data

menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka arah regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Multikolineritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi

masalah multikolineritas ini adalah dengan melihat Tolerance (TOL)

dan Variance Inflation Factor (VIF). Model regresi yang bebas

masalah multikolineritas jika nilai VIF disekitar angka 1 dan TOL

mendekati 1. Selain itu, cara untuk mengetahuiadanya indikasi

Page 57: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

41

korelasi antar variabel bebas, dapat dilihat dengan tingkat korelasi.

Apabila tingkat korelasi di atas 0,90 maka hal ini merupakan indikasi

adanya multikolonieritas (Ghozali, 2011).

3) Uji Heteroskedasitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika variance dari residual satu ke pengamatan lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi apakah terdapat

heteroskedastisitas pada model regresi, dapat dilihat pada model grafik

scatterplot. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (poin-poin) yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas,

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik (poin-poin) menyebar

di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).

4) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear

ada korelasi antara kesalahan penggganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

Page 58: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

42

korelasi maka dinamakan adanya problem autokorelasi. Autokorelasi

muncul karena observasi yang beruntutan sepanjang waktu berkaitan

satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan

pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lain.

Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (notime series) karena

“gangguan” pada seorang individu atau kelompok cenderung

mempengaruhi “gangguan” pada individu atau kelompok yang sama

pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas autokorelasi (Ghozali, 2011).

c. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model

regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

beberapa variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

Variabel independen financial stability yang diproksikan dengan

persentase perubahan total aset (ACHANGE), personal financial need

yang diproksikan dengan persentase kepemilikan saham oleh orang

dalam (OSHIP), persentase leverage (DER), dan effective monitoring

yang diproksikan dengan komite audit independen (IND) terhadap

variable dependen yaitu earnings management (DA) yang diproksikan

dengan discretionary accruals.

Page 59: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

43

Analisis linier berganda dilakukan dengan uji koefisien

determinasi, uji t, dan uji f. Model regresi dalam penelitian ini sebagai

berikut:

𝑫𝑨 = 𝜶 + 𝜷𝟏𝑨𝑪𝑯𝑨𝑵𝑮𝑬 + 𝜷𝟐𝑶𝑺𝑯𝑰𝑷 + 𝜷𝟑𝑫𝑬𝑹 + 𝜷𝟒 𝑰𝑵𝑫 + 𝜺

Dimana:

DA = Earnings management (DA)

α = Konstanta

β1,2,3,… = Koefisien variabel

ACHANGE = Persentase perubahan total aset

OSHIP = Persentase kepemilikan saham orang dalam

DER = Persentase hutang dengan aset atau modal

IND = Persentase komite audit independen

ε = Kesalahan residual (error)

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

Page 60: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

44

hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2011).

2. Uji Simultan (f-test)

Uji statistik f pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimaksud dalam penelitian secara simultan atau

bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel

dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan

level 0,05 (α=5%). Ketentuan penolakan dan penerimaan hipotesis

adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikansi F > 0,05 atau F hitung < F tabel maka Ho

diterima dan menolak H1 (koefisien regresi tidak signifikan). Ini

berarti bahwa secara bersama-sama keempat variabel independen

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

b. Jika nilai signifikansi t ≤ 0,05 atau Fhitung > Ftabel maka H0

ditolak dan menerima H1 (koefisien regresi signifikan). Ini berarti

bahwa secara bersama-sama keempat variabel independen tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen

(Ghozali, 2011).

3. Uji Parsial (t-test)

Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

secara parsial terhadap variabel dependen. Menurut tingkat

Page 61: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

45

signifikansi (α) yaitu sebesar 5% dapat dilakukan dengan

berdasarkan nilai profitabilitas, dengan cara pengambilan keputusan,

jika nilai profitabilitas.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang

dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel bebas

(Sekaran, 2006). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah financial statement fraud. Definisi financial statement fraud menurut

Association of Certified Fraud Examiners (Rezaee, 2002) adalah:

“the intentional, deliberate, misstatement, or omission of material facts, or

accounting data which is misleading and, when considered with all the

information made available, would case the reader to change or alter his or

her judgment or decision”.

Selanjutnya, penelitian ini memproksikan financial statement fraud

dengan earnings management. (Rezaee, 2002) menyatakan bahwa:

”Suatu financial statement fraud sering kali diawali dengan salah saji atau

manajemen laba dari laporan keuangan kuartal yang dianggap tidak material

tetapi akhirnya tumbuh menjadi fraud secara besar-besaran dan

menghasilkan laporan keuangan tahunan yang menyesatkan secara

material”.

Page 62: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

46

Oleh sebab itu, earnings managemet digunakan sebagai proksi

financial statement fraud dalam penelitian ini. Earnings management

merupakan suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap proses

pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja untuk memperoleh beberapa

keuntungan pribadi (Schipper, 1989). Earnings management muncul karena

adanya kesempatan bagi manajemen perusahaan untuk memilih metode

akuntansi tertentu sehingga dapat memanipulasi laba perusahaan yang

akhirnya mendatangkan keuntungan bagi dirinya. Dalam pelaksanannya,

Standar Akuntansi Keuangan memperbolehkan manajer untuk memilih

kebijakan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan, salah satunya

dengan dengan berbasis akuntansi akrual. FASB (1978) dalam (Andayani,

2010) menyatakan bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan

akuntansi akrual memberikan keunggulan karena informasi laba perusahaan

dan pengukuran komponennya mempunyai indikasi yang lebih baik

dibandingkan informasi yang dihasilkan dari akuntansi berbasis kas.

Dasar akrual dalam laporan keuangan memberikan kesempatan

kepada manajer untuk memodifikasi laporan keuangan untuk menghasilkan

jumlah laba yang (Halim e. a., 2005). Jumlah akrual yang tercermin dalam

penghitungan laba terdiri dari discretionary accruals dan nondiscretionary

accruals. Nondiscretionary accruals merupakan komponen akrual yang

terjadi seiring dengan perubahan dari aktivitas perusahaan. Discretionary

Page 63: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

47

accruals merupakan komponen akrual yang berasal dari earnings

management yang dilakukan manajer.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan Friedlan, discretionary accrual merupa kan perbedaan antara

total accruals pada periode yang diuji yang distandarisasi dengan penjualan

pada periode yang diuji dan total accruals pada periode dasar yang

distandarisasi dengan penjualan pada periode dasar. Pendekatan Friedlan ini

sebelumnya juga pernah digunakan dalam penelitian (Gumanti, 2001) dan

(Miloud, 2014).

Secara sistematis, total accruals itu sendiri merupakan selisih antara

laba bersih operasi (net operating income) dengan aliran kas dari aktivitas

operasi (cash flow operating activities), dalam menghitung total accruals

menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑻𝑨 = 𝑵𝑶𝑰 − 𝑪𝑭𝑶

Keterangan:

TA = Total Accruals

NOI = Net Operating Income

CFO = Cash Flow Operating Activities

Kemudian akan diukur nilai discretionary accruals dengan

menggunakan persamaan:

𝑫𝑨𝑪𝒑𝒕 = 𝑻𝑨𝒑𝒕

𝑺𝑨𝑳𝑬𝒑𝒕−

𝑻𝑨𝒑𝒅

𝑺𝑨𝑳𝑬𝒑𝒅

Page 64: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

48

Keterangan:

DACpt = Discretionary Accrual periode tes

TApt = Total Accrual periode tes

2. Variabel Independen

Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau

memepengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel independen

yang digunakan adalah financial stability yang diproksikan dengan rasio

perubahan total aset (ACHANGE), personal financial need yang

diproksikan dengan rasio kepemilikan saham oleh orang dalam (OSHIP),

leverage, dan effective monitoring yang diproksikan dengan rasio IND.

a. Financial Stability

Financial stability merupakan keadaan yang menggambarkan kondisi

keuangan perusahaan dalam kondisi stabil. Ketika suatu perusahaan

berada dalam kondisi stabil, maka nilai perusahaan akan naik dalam

pandangan investor, kreditur, dan publik (Skousen, Smith, & Wright,

2008). Penilaian mengenai kestabilan kondisi keuangan perusahaan dapat

dilihat dari bagaimana keadaan asetnya. FASB (1980) mendefinisikan

aset sebagai manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa mendatang

yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai

akibat transaksi atau peristiwa masa lalu. Total aset menggambarkan

kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan sering kali aset digunakan

untuk melihat kondisi keuangan perusahaan karena aset dapat

Page 65: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

49

menggambarkan kekayaan satu perusahaan. Kondisi perusahaan yang

tidak stabil dapat dilihat dengan adanya perubahan aset yang terlalu tinggi

ataupun terlalu rendah dari tahun ke tahun yang secara tiak langsung

mengindikasikan kinerja dari manajer yang buruk. Oleh sebab itulah

manajer sering kali melakukan manipulasi laba agar menunjukkan

kondisi perubahan aset yang stabil sehingga menarik minat investor untuk

menanamkan modalnya di perusahaan.

ACHANGE sebelumnya juga sudah sering digunakan dalam penelitian

sebagai proksi untuk menghitung financial stability, seperti penelitian

yang dilakukan oleh (Skousen, Smith, & Wright, 2008), (Widarti, 2015),

(Annisya, Lindrianasari, & Asmaranti, 2016), dan (Yesiariani & Rahayu,

2016).

Financial stability diproksikan dengan perubatan total aset (ACHANGE)

yang merupakan rasio perubahan aset selama dua tahun. ACHANGE

dihitung dengan rumus:

𝑨𝑪𝑯𝑨𝑵𝑮𝑬 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕𝒕 − 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕𝒕−𝟏

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕𝒕

b. Personal Financial Need

Personal financial need adalah suatu keadaan di mana keuangan

perusahaan turut dipengaruhi oleh kondisi keuangan para eksekutif

perusahaan (Skousen, Smith, & Wright, 2008). Saham adalah setifikat

yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan dan pemegang

Page 66: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

50

saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan.

Kondisi di mana sebagaian saham dimiliki oleh manajer, direktur,

maupun komisaris perusahaan. Kepemilikan sebagian saham oleh orang

dalam ini dapat dijadikan sebagai kontrol dalam meminimalisir praktik

manipulasi laba.

Berdasarkan pandangan alignment effect yang mengacu pada kerangka

(Jensen & Meckling, 1976) yang menyatakan bahwa penyatuan

kepentingan antara manajer dan pemilik dapat dicapai dengan

memberikan kepemilikan saham kepada manajer. Namun, manajer yang

memiliki akses terhadap informasi perusahaan akan melakukan inisiatif

untuk memanipulasi informasi tersebut apabila mereka merasa informasi

tersebut merugikan kepentingan mereka. Di samping itu, kemungkinan

adanya tekanan lain untuk tetap melakukan praktik manipulasi labapun

tetap ada, misalnya karena tuntutan ekonomi, sehingga mengharapkan

dengan memanipulasi laba sehingga hasil laporan terlihat bagus yang

secara tidak langsung mencerminkan kinerja mereka yang baik dan

mereka mendapatkan insentif berupa bonus, yang digunanakan untuk

memenuhi kebutuhan pribadi mereka.

OSHIP juga digunakan dalam beberapa penelitian seperti (Skousen,

Smith, & Wright, 2008), (Manurung & Hadian, 2013), dan , (Kazemian

& Sanusi, 2015) dalam memproksikan personal financial need.

Page 67: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

51

Rasio kepemilikan saham oleh orang dalam (OSHIP) dapat diukur

dengan:

𝑶𝑺𝑯𝑰𝑷 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒊𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝑶𝒓𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒂𝒍𝒂𝒎

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝑩𝒊𝒂𝒔𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑩𝒆𝒓𝒆𝒅𝒂𝒓

c. External Pressure

Perusahaan sering kali mendapatkan tekanan dari pihak eksternal.

Sebagai contoh adalah rasio leverage, di mana rasio hutang merupakan

salah satu pengukuran kinerja perusahaan yang menunjukkan

kemampuan aktiva perusahaan untuk membayar kwajiban atau hutang.

Di mana asumsinya adalah perusahaan yang memiliki persentase

leverage yang rendah akan memiliki kinerja yang lebih baik

dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki persentase leverage

yang tinggi, sehingga memungkinkan mereka untuk memanipulasi laba.

Oleh karena itulah rasio leverage yang tinggi mengindikasikan terjadinya

manipilasi laba.

Leverage sering kali digunakan pula dalam berbagai penelitian sebagai

proksi untuk mengukur external pressure, seperti (Selahudin, Zakaria, &

Sanusi, 2014), (Ghazali, Shafie, & Sanusi, 2015), dan (Yesiariani &

Rahayu, 2016).

Leverage diukur dengan total debt to equity ratio dengan rumus sebagai

berikut:

Page 68: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

52

𝑫𝑬𝑹 = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈

𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍 𝑺𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊

d. Effective Monitoring

Ineffective monitoring merupakan keadaan di mana perusahaan tidak

memiliki unit pengawas yang efektif memantau kinerja perusahaan.

Kasus kecurangan atau fraud dapat diminimalkan dengan adanya

mekanisme pengawasan yang baik. Komite audit independen dipercaya

daoat meningkatkan efektifitas pengawasan terhadap proses pelaporan

keuangan dan pengendalian internal dan sejenisnya. Proporsi anggota

komite audit independen lebih besar memiliki tingkatan yang rendah

dalam terjadinya fraud (Skousen, 2009). Hal ini membuktikan bahwa

proporsi anggota komite audit independen mempengaruhi tingkatan fraud

pada perusahaan. Effective monitoring yang diproksikan dengan

persentse komite audit independen (IND). Proksi IND merupakan

proporsi anggota komite audit independen terhadap jumlah komite audit.

Komite audit dibentuk sebagai salah satu komite khusus di perusahaan

untuk mengoptimalkan fungsi pengawasan yang sebeumnya merupakan

tanggung jawab penuh dari dewan komisaris. Adanya komite audit

independen diharapkan dapat meningkatkan pengawasan kinerja

perusahaan sehingga mengurangi tindakan fraud.

Page 69: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

53

IND juga digunakan untuk memproksikan effective monitoring dalam

berbagai penelitian seperti (Skousen, Smith, & Wright, 2008) dan

(Pamudji & Trihartati, 2010).

Proporsi komite audit independen (IND) dapat diukur dengan:

𝐈𝐍𝐃 = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑨𝒏𝒈𝒈𝒐𝒕𝒂 𝑲𝒐𝒎𝒊𝒕𝒆 𝑨𝒖𝒅𝒊𝒕 𝑰𝒏𝒅𝒆𝒑𝒆𝒏𝒅𝒆𝒏

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑲𝒐𝒎𝒊𝒕𝒆 𝑨𝒖𝒅𝒊𝒕

Page 70: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

54

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala

Financial

Stability

𝐴𝐶𝐻𝐴𝑁𝐺𝐸 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡𝑡 − 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡𝑡−1

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡𝑡

Rasio

Personal

Financial Need

𝑂𝑆𝐻𝐼𝑃 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑎𝑙𝑎𝑚

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

Rasio

Leverage

𝐷𝐸𝑅 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

Rasio

Effective

Monitoring

𝐼𝑁𝐷 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝐾𝑜𝑚𝑖𝑡𝑒 𝐴𝑢𝑑𝑖𝑡 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑜𝑚𝑖𝑡𝑒 𝐴𝑢𝑑𝑖𝑡

Rasio

Earnings

Management

(EM)

𝐷𝐴𝐶𝑝𝑡 = 𝑇𝐴𝐶𝑝𝑡

𝑆𝐴𝐿𝐸𝑝𝑡−

𝑇𝐴𝐶𝑝𝑑

𝑆𝐴𝐿𝐸𝑝𝑑

Rasio

Page 71: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

55

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

periode 2013 hingga 2015 merupakan populasi dalam penelitian ini. Perusahaan-

perusahaan tersebut tidak keluar dari BEI (delisting) dan telah sesuai dengan

kriteria yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya. Dari pertimbangan tersebut

didapatkan sampel sebanyak 198 data observasi. Adapun setelah dilakukannya

proses outlier untuk data yang ekstrim di dalam SPSS, sampel penelitian menjadi

sebagai berikut:

Tabel 4.1

Tahapan Seleksi Sampel Penelitian

Keterangan Jumlah

Jumlah perusahaan di industri manufaktur yang terdaftar

di BEI pada tahun 2013-2015 133

Jumlah perusahaan yang mem-publish annual report

secara berturut-turut selama periode 2013-2015 (9)

Jumlah perusahaan yang mengalami kerugian pada tahun

2013-2015 (58)

Periode penelitian 3

Sampel data yang memenuhi kriteria dalam periode

penelitian 198

Data outlier (9)

Jumlah sampel data dalam periode penelitian terpilih 189

Sumber: Data sekunder diolah

Page 72: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

56

Setelah dilakukan seleksi sampel penelitian, terdapat 189 perusahaan yang

sesuai dengan kriteria dalam periode penelitian. Berikut merupakan daftar

perusahaan Manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

Tabel 4.2

Daftar Nama Perusahaan

No Nama Perusahaan Kode Perusahaan

1 PT Astra Agro Lestari, Tbk. AALI

2 PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. AISA

3 PT Argha Karya Prima Industry, Tbk. AKPI

4 PT AKR Corporindo, Tbk. AKRA

5 PT Alkindo Naratama, Tbk. ALDO

6 PT Asahimas Flat Glass, Tbk. AMFG

7 PT Asia Plast Industries, Tbk. APLI

8 PT Arwana Citramulia, Tbk. ARNA

9 PT Astra International, Tbk. ASII

10 PT Astra Otoparts, Tbk. AUTO

11 PT Berlina, Tbk. BRNA

12 PT Betonjaya Manunggal, Tbk. BTON

13 PT Budi Acid Jaya, Tbk. BUDI

14 PT Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk. CEKA

15 PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk. CPIN

16 PT Delta Djakarta, Tbk. DLTA

17 PT Duta Pertiwi Nusantara, Tbk. DPNS

18 PT Darya-Varia Laboratoria, Tbk. DVLA

19 PT Ekadharma International, Tbk. EKAD

20 PT Gudang Garam, Tbk. GGRM

21 PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. HMSP

22 PT Indofood CBP Sukses Makmur,

Tbk. ICBP

23 PT Champion Pacific Indonesia, Tbk. IGAR

24 PT Indal Aluminium Industry, Tbk. INAI

25 PT Intanwijaya Internasiona, Tbk. INCI

26 PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. INDF

27 PT Indospring, Tbk. INDS

28 PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk. INTP

29 PT Jembo Calbe Company, Tbk. JECC

30 PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. JPFA

Page 73: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

57

No Nama Perusahaan Kode Perusahaan

31 PT Kimia Farma (Persero), Tbk. KAEF

32 PT KMI Wire and Cable, Tbk. KBLI

33 PT Kabelindo Murni, Tbk. KBLM

34 PT Kedawung Setia Industrial KDSI

35 PT Kalbe Farma, Tbk. KLBF

36 PT Lion Metal Works, Tbk. LION

37 PT Lionmesh Prima, Tbk. LMSH

38 PT Merck, Tbk. MERK

39 PT Mayora Indah, Tbk. MYOR

40 PT Nipress, Tbk. NIPS

41 PT Pelangi Indah Canindo, Tbk. PICO

42 PT Prima Alloy Seteel Universal, Tbk. PRAS

43 PT Bukit Asam (Persero), Tbk. PTBA

44 PT Pyridam Farma, Tbk. PYFA

45 PT Ricy Putra Globalindo, Tbk. RICY

46 PT Nippon Indosari Corporindo, Tbk. ROTI

47 PT Supreme Cable Manufacturing &

Commerce, Tbk. SCCO

48 PT Sido Muncul, Tbk. SIDO

49 PT Sekar Laut, Tbk. SKLT

50 PT Semen Baturaja (Persero), Tbk. SMBR

51 PT Holcim Indonesia, Tbk. SMCB

52 PT Semen Indonesia (Persero), Tbk. SMGR

53 PT Selamat Sempurna, Tbk. SMSM

54 PT Taisho Pharmaceutical Indonesia,

Tbk. SQBB

55 PT Indo Acidatama, Tbk. SRSN

56 PT Siantar Top, Tbk. STTP

57 PT Mandom Indonesia, Tbk. TCID

58 PT Surya Toto Indonesia, Tbk. TOTO

59 PT Trisula International, Tbk. TRIS

60 PT Trias Sentosa, Tbk. TRST

61 PT Tempo Scan Pacific, Tbk. TSPC

62 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading,

Tbk. ULTJ

63 PT Nusantara Inti Corpora, Tbk. UNIT

64 PT United Tractors, Tbk. UNTR

65 PT Unilever Indonesia, Tbk. UNVR

66 PT Wismilak Inti Makmur, Tbk. WIIM

Sumber: Data sekunder diolah

Page 74: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

58

B. Analisis dan Pembahasan

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi berganda.

Tujuannya untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai pengaruh

variabel independen persentase perubahan total aset (ACHANGE), persentase

kepemilikan saham oleh orang dalam (OSHIP), persentase hutang pada modal

(LEV), dan anggota komite independen (IND) terhadap variable dependen yaitu

earnings management (DA) yang diproksikan dengan Discretionary Accruals.

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai data

yang dimiliki dan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Analisis ini hanya

digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data agar dapat memperjelas

keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan. Alat analisis yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu nilai terendah (minimum), nilai tertinggi (maximum),

rata-rata (mean), dan standar deviasi. Berikut ini adalah hasil statistik deskriptif

dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

C. Tabel 4.3

D. Statistik Deskriptif

Sumber: Data sekunder diolah

Page 75: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

59

Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas, variabel earnings

management (DA) yang diproksikan dengan Discretionary Accrual menunjukan

nilai terendah (minimum) sebesar -0,24879, nilai tertinggi (maximum) sebesar

0,21736, nilai rata-rata (mean) sebesar -0,0104175 dan standar deviasi sebesar

0,08173359. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada perusahaan

Manufaktur melakukan manajemen laba cenderung dengan teknik income

minimization.

Selanjutnya hasil analisis statistik deskriptif persentase perubahan total aset

(ACHANGE) menunjukan nilai terendah (minimum) sebesar -1,18374, nilai

tertinggi (maximum) sebesar 0,80689, nilai rata-rata (mean) sebesar 0,3140212,

dan standar deviasi sebesar 0,15076993. Hasil analisis statistik deskriptif

kepemilikan orang dalam (OSHIP) menunjukan nilai terendah (minimum) sebesar

0, nilai tertinggi (maximum) sebesar 0,26660 , nilai rata-rata (mean) sebesar

0,0277239, dan standar deviasi sebesar 0,06365534. Hasil analisis statistik

deskriptif effective monitoring (IND) menunjukan nilai terendah (minimum)

sebesar 0, nilai tertinggi (maximum) sebesar 1, nilai rata-rata (mean) sebesar 0,07,

dan standar deviasi sebesar 0,16132045. Hasil analisis statistik deskriptif Debt to

Equty Ration (DER) menunjukan nilai terendah (minimum) sebesar -0,07432, nilai

tertinggi (maximum) sebesar 7,43985, nilai rata-rata (mean) sebesar 0,8876892,

dan standar deviasi sebesar 0,94602612.

Page 76: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

60

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji apakah

data memenuhi asumsi klasik atau tidak. Hal ini untuk menghindari terjadinya

estimasi yang bias mengingat tidak semua data dapat diterapkan menggunakan

regresi. Di bawah ini merupakan uji asumsi klasik yang telah dilakukan dan

hasilnya adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal (Gujarati,

2011). Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data

normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini pengujian uji normalitas

dilakukan dengan menggunakan metode uji non-parametrik Kolmogorov-

Smirnov (K-S). Dasar pengambilan keputusan pada uji K-S ini adalah

dengan melihat nilai probabilitas signifikansi data residual. Jika angka

probabilitas kurang dari 0,05 maka variabel ini tidak berdistribusi secara

normal. Sebaliknya, bila angka probabilitas di atas 0,05 maka HA ditolak

yang berarti variabel terdistribusi secara normal (Ghozali, 2011). Adapun

hasil uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 77: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

61

Tabel 4.4

Hasil Uji Kolmogorov–Smirnov (K–S)

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, hasil uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)

menunjukan nilai sebesar 0,200 yang berarti bahwa data terdistribusi secara

normal. Hal ini dapat terlihat karena nilai probabilitas sebesar 0,200 lebih

besar dari 0,05. Sehingga model penelitian ini memenuhi uji asumsi klasik

normalitas.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertjuan untuk menguji apakah adanya korelasi antar

variabel bebas (independen) dalam model regresi. Untuk mendeteksi adanya

masalah multikolonieritas dalam penelitian ini dengan menggunakan nilai

Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Regresi yang terbebas dari

masalah multikolonieritas apabila nilai VIF <10 dan nilai Tolerance >0,10

Page 78: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

62

maka data tersebut tidak ada multikolonieritas. Berikut ini disajikan hasil uji

multikolonieritas dengan menggunakan Nilai Tolerance dan VIF (Variance

Inflation Factor), yaitu:

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolonieritas

Model

Collinearity Statistics

B Tolerance VIF

1 (Constant) -.048 ACHANGE .116 .992 1.008

OSHIP .190 .976 1.025

IND .039 .996 1.004

DER .007 .978 1.022

Sumber: Data sekunder diolah

Dalam tabel 4.5 di atas menunjukan hasil uji multikolonieritas dengan

nilai Tolerance berkisar antara 0,976 – 0,996. Sedangkan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) berkisar antara 1,008 – 1,025. Dari hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa dalam model penelitian ini tidak terjadi

masalah multikolonieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.6 di bawah merupakan hasil Uji Heteroskedastisitas dengan

menggunakan Uji Glejser. Uji Glejser mengusulkan untuk meregres nilai

absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen

signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada

indikasi terjadi heteroskedastisitas (probabilitas signifikansi tingkat

kepercayaan 5%) (Ghozali, 2011).

Page 79: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

63

Tabel 4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji Glejser

Sumber: Data sekunder diolah

Dari hasil uji glejser tersebut semua variabel independen menunjukan

angka signifikansi di atas 0,05 yang berarti bahwa dalam persamaan

regresi tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka

dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi

yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini

timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu

observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2011). Berikut merupakan hasil uji

autokorelasi dengan menggunakan Durbin – Watson (DW test):

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .069 .009 7.355 .000

ACHANGE -.013 .025 -.038 -.518 .605

OSHIP .042 .059 .052 .708 .480

IND -.013 .023 -.040 -.550 .583

DER -.005 .004 -.098 -1.327 .186

Page 80: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

64

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi

Uji Durbin–Watson (DW test)

Sumber: Data sekunder diolah

Oleh karena nilai DW 2,151 lebih besar dari batas atas (dU) 1,8503 dan

kurang dari 4 – 1,8053, maka dapat disimpulkan bahwa hasil tidak dapat

menolak H0 yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau

negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

2. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda untuk menguji pengaruh dua atau lebih

variabel independen terhadap satu variabel dependen. Persamaan regresi

dapat dilihat dari table hasil uji coefficient berdasarkan output SPSS versi

22 terhadap keempat variabel independen yaitu ACHANGE, OSHIP, DER,

dan IND terhadap DA ditunjukkan pada tabel berikut:

Page 81: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

65

Tabel 4.8

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Pada tabel coefficients yang dibaca adalah nilai dalam kolom B, baris

pertama menunjukkan konstanta (α) dan baris selanjutnya menunjukkan

konstanta variabel independen. Berdasarkan tabel di atas maka model

regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

𝑫𝑨𝑪 = −𝟎, 𝟎𝟒𝟖 + 𝟎, 𝟏𝟏𝟔𝑨𝑪𝑯𝑨𝑵𝑮𝑬 + 𝟎, 𝟏𝟗𝟎𝑶𝑺𝑯𝑰𝑷 + 𝟎, 𝟎𝟑𝟗𝑫𝑬𝑹

+ 𝟎, 𝟎𝟎𝟕𝑰𝑵𝑫 + 𝜺

Berdasarkan model regresi dan tabel 4.8 di atas maka hasil regresi berganda

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Persamaan regresi linier berganda di atas, diketahui mempunyai

konstanta sebesar 0,048 dengan tanda negatif. Sehingga besaran

konstanta menunjukkan bahwa apabila variabel-variabel independen

(ACHANGE, OSHIP, DER, dan IND) diasumsikan konstan, maka

variabel dependen yaitu DA akan turun sebesar 4,8%.

Page 82: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

66

2) Koefisien variabel ACHANGE sebesar 0,116, berarti setiap kenaikan

ACHANGE 1% akan menyebabkan peningkatan DA sebesar 0,116%

(dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya adalah tetap).

3) Koefisien variabel OSHIP sebesar 0,190, berarti setiap kenaikan OSHIP

1% akan menyebabkan peningkatan DA sebesar 0,190% (dengan

asumsi bahwa variabel independen lainnya adalah tetap).

4) Koefisien variabel DER sebesar 0,039, berarti setiap kenaikan DER 1%

akan menyebabkan peningkatan DA sebesar 0,039% (dengan asumsi

bahwa variabel independen lainnya adalah tetap).

5) Koefisien variabel IND sebesar 0,007, berarti setiap kenaikan IND 1%

akan menyebabkan peningkatan DA sebesar 0,007% (dengan asumsi

bahwa variabel independen lainnya adalah tetap).

b. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerapkan model regresi dalam menerangkan pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini

menggunakan variabel independen financial stability yang diproksikan

dengan persentase perubahan total aset (ACHANGE), personal financial

need yang diproksikan dengan persentase kepemilikan orang dalam

(OSHIP), external pressure yang diproksikan dengan leverage (DER), dan

effective monitoring yang diproksikan dengan komite audit independen

Page 83: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

67

(IND), serta variable dependen yaitu earnings management yang

diproksikan dengan discretionary accruals (DA).

Adapun hasil uji koefisien Adjusted R2 disajikan pada tabel 4.9 di bawah

ini:

Tabel 4.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Data sekunder diolah

Tabel 4.9 menunjukkan nilai Adjusted R2 sebesar 0,056, hal ini berarti

bahwa 5,6% variabel earnings management dapat dijelaskan oleh

financial stability yang diproksikan dengan persentase perubahan total

aset (ACHANGE), personal financial need yang diproksikan dengan

persentase kepemilikan orang dalam (OSHIP), external pressure yang

diproksikan dengan leverage (DER), dan effective monitoring yang

diproksikan dengan komite audit independen (IND). Sedangkan sisanya

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

c. Uji F (Model Fit)

Hasil Uji F pada penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai signifikansi

pada tabel hasil Uji F berikut ini:

Page 84: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

68

Tabel 4.10

Hasil Uji F (ANOVA)

Sumber: Data sekunder diolah

Pada tabel 4.10 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,006, nilai tersebut

lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang

digunakan layak untuk menguji data atau dapat dikatakan bahwa oleh

financial stability yang diproksikan dengan persentase perubahan total aset

(ACHANGE), personal financial need yang diproksikan dengan

persentase kepemilikan orang dalam (OSHIP), external pressure yang

diproksikan dengan leverage (DER), dan effective monitoring yang

diproksikan dengan komite audit independen (IND) secara bersama-sama

mempengaruhi earnings management yang diproksikan dengan

discretionary accruals (DA).

d. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-

masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

Page 85: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

69

Tabel 4.11 berikut ini menyajikan hasil uji statistik t dalam penelitian ini,

yaitu:

Tabel 4.11

Hasil Uji Statistik t

Variabel dependen: earnings management (DA)

Sifnifikansi pada α 5%

Sumber: Data sekunder diolah

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat

variabel independen yaitu financial stability yang diproksikan dengan

persentase perubahan total aset (ACHANGE) dan personal financial need

yang diproksikan dengan persentase kepemilikan saham oleh orang

dalam (OSHIP) yang berpengaruh signifikan dengan tingkat signifikansi

pada 5%. Sedangkan dua variabel independen lainnya yaitu external

pressure yang diproksikan dengan persentase leverage (DER) dan

effective monitoring yang diproksikan dengan persentase komite audit

independen (IND) tidak berpengaruh pada kecurangan laporan keuangan

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.048 .014 -3.288 .001

ACHANGE .116 .039 .215 3.020 .003

OSHIP .190 .092 .148 2.059 .041

IND .039 .036 .078 1.093 .276

DER .007 .006 .084 1.169 .244

Page 86: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

70

yang diindikasikan dengan earnings management yang diproksikan

dengan proksi discretionary accruals (DA).

Adapun penjelasan dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

1) Pengaruh financial stability yang diproksikan dengan persentase

perubahan total aset (ACHANGE) terhadap earnings

management

Hasil analsisi regresi linier berganda dari variabel financial

stability yang diproksikan dengan persentase perubahan total aset

(ACHANGE) mempunya tingkat signifikansi 0,003 lebih kecil dari

α = 0,05 dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,116. Hal ini

menunjukan bahwa hipotesis H1 terdukung sehingga dapat dikatakan

financial stability yang diproksikan dengan persentase perubahan

total aset (ACHANGE) berpengaruh positif signifikan terhadap

earnings management pada tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian

ini berhasil menunjukkan bahwa perubahan total aset yang stabil

dapat meningkatkan praktik earnings management yang diukur

dengan discretionary accruals.

Hasil penelitian ini sejalan dengan (Skousen, Smith, &

Wright, 2008) yang menyatakan ketika suatu perusahaan sedang

berada dalam keadaan yang stabil, maka nilai perusahaan akan naik

dalam pandangan investor, kreditur, dan publik. Oleh karena itu,

Page 87: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

71

pihak manajemen akan melakukan berbagai cara agar financial

stability perusahaan terlihat baik. Hal inilah yang menjadi tekanan

bagi manajer untuk menampilkan kondisi perubahan aset yang stabil

dan menunjukkan stabilitas perusahaan yang terlihat baik kepada

para pengguna laporan keuangan dengan melakukan manipulasi,

sebagai upaya untuk menarik minat investor untuk menanamkan

modal diperusahaannya (Annisya, Lindrianasari, & Asmaranti,

2016).

Perusahaan yang perubahan total asetnya stabil dari tahun ke

tahun mengindikasikan adanya praktik manipulasi laba karena

manajer mendapatkan pressure untuk menampilkan laporan

perubahan aset yang stabil karena tidak ingin kinerjanya dinilai buruk

karena dianggap tidak mampu mengelola aset perusahaan dengan

baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh (Skousen, Smith, & Wright, 2008), (Widarti, 2015),

dan (Annisya, Lindrianasari, & Asmaranti, 2016) berhasil

membuktikan bahwa financial stability yang diproksikan dengan

persentase perubahan total aset (ACHANGE) memiliki pengaruh

positif terhadap earnings management yang diproksikan dengan

discretionary accrual (DA).

Page 88: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

72

2) Pengaruh personal financial need yang diproksikan dengan

persentase kepemilikan saham oleh orang dalam (OSHIP)

terhadap earnings management

Tabel 4.11 menunjukkan hasil analisis regresi linier berganda

dari variabel personal financial need yang diproksikan dengan

kepemilikan saham orang dalam (OSHIP) mempunyai tingkat

signifikansi sebesar 0,041 lebih kecil dari α = 0,05 dengan nilai

koefisien regresi yang dihasilkan sebesar 0,190. Hal tersebut

menunjukkan bahwa hipotesis H2 didukung sehingga dapat dikatakan

personal financial need yang diproksikan dengan persentase

keemilikan saham oleh orang dalam (OSHIP) berpengaruh positif

signifikan terhadap earnings management pada tingkat signifikansi

5%. Hasil penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa kepemilikan

saham olehh orang dalam dapat meningkatkan praktik earnings

management yang diukur dengan discretionary accruals.

Hasil penelitian ini sejalan dengan (Skousen, Smith, &

Wright, 2008) yang menyatakan semakin besar persentase saham

yang dimiliki oleh manajer, semakin rendah kemungkinan terjadinya

kecurangan selama manajer individual tidak memegang bagian

substansial dari saham perusahaan. Dengan kata lain, bila sebagian

besar saham perusahaan dimiliki oleh manajemen, kecurangan

insiden meningkat. Manajer yang memiliki akses terhadap informasi

Page 89: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

73

perusahaan akan memiliki inisiatif untuk memanipulasi informasi

tersebut jika mereka merasa informasi tersebut merugikan mereka

(Jensen & Meckling, 1976).

Ketika manajer memiliki tekanan dari kebutuhan pribadinya

seperti tuntutan ekonomi yang besar, dengan asumsi pendapatan

yang akan bertambah dari pembagian dividen perusahaan tidak akan

sebanyak ketika manajer ini mendapatkan insentif bonus dari

perusahaan karena kinerjanya yang dianggap baik. Oleh karena itulah

manajer dapat melakukan segala cara, salah satunya adalah dengan

memanipulasi informasi yang ada di dalam lapran keuangan

sehingga seakan-akan kinerjanya selama baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh (Skousen, Smith, & Wright, 2008). Dalam penelitian

tersebut dapatkan membuktikan bahwa personal financial need yang

diproksikan dnegan persentase kepemilikan saham oleh orang dalam

(OSHIP) memiliki pengaruh terhadap earnings management yang

diproksikan dengan discretionary accrual (DA).

3) Pengaruh effective monitoring yang diproksikan dengan

persentase leverage (hutangan dengan aset atau modal) terhadap

earnings management

Tabel 4.11 menunjukkan hasil analisis regresi pengujian

external pressure yang diproksikan dengan persentase leverage

Page 90: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

74

(DER) menghasilkan tingkat signifikansi 0,244 lebih besar dari α =

0,05 dengan nilai koefisien regresi yang dihasilkan sebesar 0,007.

Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis H3 tidak terdukung

sehingga dapat dikatakan personal financial need yang diproksikan

dengan persentase leverage (DER) tidak berhasil mendukung

hipotesis dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh (Jao & Pagalung, 2011) (Mariana & Hakim, 2016),

dan (Manurung & Hadian, 2013) yang menunjukkan bahwa external

pressure yang diproksikan dengan leverage (DER) belum dapat

mendukung hipotesa terhadap earnings management yang

diproksikan dengan discretionary accruals (DA).

Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akibat

besarnya total hutang terhadap modal akan menghadapi resiko

default yang tinggi yaitu perusahaan terancam tidak mampu

memenuhi kewajibannya. Tindakan memanipulasi laba tidak dapat

dijadikan mekanisme untuk menghindari default tersebut.

Pemenuhan kewajiban harus tetap dilakukan dan tidak dapat

dihindarkan dengan praktik earnings management (Jao & Pagalung,

2011).

Page 91: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

75

4) Pengaruh effective monitoring yang diproksikan dengan

persentase komite audit independen (IND) terhadap earnings

management

Tabel 4.11 menunjukkan hasil analisis regresi dari pengujian

effective montoring yang diproksikan dengan persentase komite audit

independen (IND) menghasilkan tingkat signifikansi 0,276 lebih

besar dari α = 0,05 dengan nilai koefisien regresi yang dihasilkan

sebesar 0,039. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis H4 tidak

terdukung sehingga dapat dikatakan effective monitoring yang

diproksikan dengan persentase komite audit independen (IND) tidak

mendukung hipotesis terhadap earnings management yang

diproksikan dengan discretionary accruals (DA).

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh (Pamudji & Trihartati, 2010) yang menunjukkan bahwa variabel

effective monitoring yang diproksikan dengan persentase komite

audit independen (IND) belum dapat mendukung hipotesa dalam

penilitian ini.

Berdasarkan penelitian ini komite audit independen belum

mampu mendukung adanya pengaruh effective monitoring yang

diproksikan dengan persentase komite audit independen (IND)

dengan earnings management. Keahlian di bidang akuntansi dan

keuangan seperti yang disyaratkan oleh regulator berpengaruh positif

Page 92: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

76

namun tidak signifikan terhadap earnings management (Klein,

2002). Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan komite audit yang

berkompetensi di bidang akuntansi dan keuangan hanya dilakukan

bersifat mandotary terhadap peraturan yang berlaku.

Page 93: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapat beberapa

kesimpulan, yaitu:

1. Financial stability yang diproksikan dengan persentase perubahan total aset

(ACHANGE) berpengaruh terhadap earnings management (DA). Hasil

penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

(Skousen, Smith, & Wright, 2008) dan (Widarti, 2015).

2. Personal financial need yang diproksikan dengan persentase kepemilikan

saham oleh orang dalam (OSHIP) berpengaruh terhadap earnings

management (DA). Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah

dilakukan (Skousen, Smith, & Wright, 2008).

3. External pressure yang diproksikan dengan persentase leverage (DER) tidak

mendukung dalam pengujian terhadap earnings management (DA). Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh (Jao &

Pagalung, 2011), (Manurung & Hadian, 2013), dan (Mariana & Hakim, 2016).

4. Effective monitoring yang diproksikan dengan persentase komite audit

independen (IND) tidak mendukung dalam pengujian terhadap earnings

management (DA). Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang

telah dilakukan oleh (Pamudji & Trihartati, 2010)

Page 94: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

78

B. Saran

Penelitian di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai

beberapa hal diantaranya:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel

kategori perusahaan agar dapat memprediksi earnings management pada

kategori perusahan lain atau menggunakan seluruh kategori perusahaan

yang ada untuk meneliti earnings management secara menyeluruh.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah atau mengganti

periode penelitian.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan pengukuran lain

dalam menentukan nilai discretionary accrauls seperti model Jones (1991)

dan model Beneish (1999) .

Page 95: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

79

DAFTAR PUSTAKA

Alves, S. (2015). Ownership Structure and Earnings Management: Evidence from

Portugal. Australasian Accounting, Business, and Finance Journal.

Andayani, T. D. (2010). Pengaruh Karakteristik dewan Komisaris Independen

terhadap Manajemen Laba. Universita Dipenogoro.

Annisya, M., Lindrianasari, & Asmaranti, Y. (2016). Pendeteksian Kecurangan

Laporan Keuangan Menggunakan Fraud Diamond.

Apriyono, S. (2008). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta.

Bao, S. R., & Lewellyn, K. B. (2017). Ownership Structure and Earnings Management

in Emerging Markets - An Institutinalized Agency Perspective. International

Business Review. Elsevier.

Baridwan, Z. (2004). Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE.

Beasly, M. S. (2000). Preventing Fraudulent Financial Reporting. The CPA Journal.

Belkaoui, A. (2007). Accounting Theory. Jakarta: Salemba Empat.

Cressey, D. R. (1953). Other People's Money. New Jersey: Patterson Smith.

Dechow, P. M., Sloan, R. G., & Sweeny, A. P. (1995). Detecting Earnings

Management. The Accounting Review.

Eisenhardt, K. M. (1989). Agency Theory: An Assessment and Review. Academy of

Management.

Ghazali, A. W., Shafie, N. A., & Sanusi, Z. M. (2015). Earnings Management: An

Analysis of Opportunistic Behaviour, Monitoring Mechanism, and Financial

Distress. Elsevier.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21.

Semarang: BP Universitas Dipenogoro.

Gombola, M. J., Amy, H. Y.-F., & Huang, C.-C. (2015). The Effect of Leverage and

Liquidity on Earnings and Capital Management: Evidence from U.S.

Commercial Banks. International Review of Economics and Finance.

Gumanti, T. A. (2001). Earnings Management pada Penawaran Pasar Perdana di Bursa

Efek Jakarta.

Page 96: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

80

Halim, J., Meiden, C., & Tobing, R. L. (2005). Pengaruh Manajemen Laba pada

Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang

Termasuk dalam Indeks LQ-45. Simposium Nasional Akuntansi.

Healy, P. M., & Wahlen, J. M. (1999). A Review of The Earnings Management

Literature and Its Implications for Standard Setting. American Accounting

Association.

Intal, T., & Do, L. T. (2002). Financial Statement Fraud: Recognition of Revenue and

the Auditor's Responsibility for Detecting Financial Statement Fraud. Thesis

Graduate Business School, Goteborg University.

Jao, R., & Pagalung, G. (2011). Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan

Leverage terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia. Jurnal

Akuntansi dan Auditing.

Jensen, & Meckling. (1976). Theory of The Firm: Managerial Behaviour, Agency Cost,

and Ownership Structure. Journal of Financial Economics.

Kazemian, S., & Sanusi, Z. M. (2015). Earnings Management and Ownership

Structure. Procedia Economics and Finance, 623.

Klein, A. (2002). Audit Committee, Board of Director Characteristics, and Earnings

Management. Joutnal of Accounting and Economics 33.

Lou, Y. I., & Wang, M. L. (2009). Fraud Risk Factor of The Fraud Triangle Assessing

The Likelihood of Fraudulent Financial Reporting. Journal of Business &

Economy Research.

Manurung, D. T., & Hadian, N. (2013). Detection Fraud of Financial Statement with

Fraud Triangle.

Mariana, M., & Hakim, L. (2016). Pendeteksian Pemanipulasian Laba: Pengujian Teori

Fraud Triangle dan Dampak Pengadopsian International Financial Reporting

Standards (IFRS). Simposium Nasional Akuntansi XIX.

Miloud, T. (2014). Earnings Management and Initial Public Offerings: An Empirical

Analysis.

Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Na'im, A. (1988). Akuntansi Keuangan 1. Jakarta: Salemba Empat.

Nguyen, K. (2008). Financial Statement Fraud: Motives, Methods, Cases, and

Detection. Florida: Dissertation.com.

Noor, N. F., Sanusia, Z. M., & Heang, L. T. (2015). Fraud Motives and Opportunities

Factors on Earnings Manipulations. Elsevier.

Page 97: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

81

Norbarani, L. (2011). Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan dengan Analisis

Fraud Triangle yang Diadopsi dalam SAS No. 99. 21.

Pamudji, S., & Trihartati, A. (2010). Pengaruh Independensi dan Effektivitas Komite

Audit terhadap Manajemen Laba. Jurnal Dinamika Akuntansi.

Pearson, W. R. (2009). Financial Accounting Theory. Toronto: Pearson.

Popoola, O. M., Ratnawati, V., & Hamid, M. A. (2016). The Interaction Effect of

Institutional Ownership and Firm Size on the Relationship Between

Managerian Ownership and Earnings Management. MPRA Paper No. 75943.

Priantara, D. (2013). Fraud Auditing & Investigation. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Reskino, & Anshori, M. F. (2016). Model Pendeteksian Kecurangan Laporan

Keuangan dengan Analisis Fraud Triangle. Jurnal Akuntansi Multiparadigma.

Rezaee, Z. (2002). Financial Statement Fraud: Prevention and Detection. Jhon Wiley

& Sons.

Schipper, K. (1989). Commentary on Earnings Management’. Accounting Horizons 3.

Jhon Wiley & Sons.

Scott, W. R. (2015). Financial Accounting Theory 7th Edition. Pearson.

Sekaran, U. (2006). Research Methods for Business. Jakarta: Salemba Empat.

Selahudin, N. F., Zakaria, N. B., & Sanusi, Z. M. (2014). Monitoring Financial Risk

Rations and Earnings Management: Evidence from Malaysia and Thailand.

International Conference on Corporate Governance & Strategic Management

(ICGSM).

Skousen, C. J., Smith, K. R., & Wright, C. J. (2008). Detecting and Predicting

Financial Statement Fraud: The Effectiveness of The Fraud Triangle and SAS

No 99. Advances in Financial Economics.

Spathis, C. T. (2002). Detecting False Financial Statements Using Published Data:

Some Evidence from Greece. Emerald Insight.

Sun, J., Lan, G., & Liu, G. (2014). Independent Audit Committee Characteristics and

Real Earnings Management. Managerial Auditing Journal.

Tampubolon. (2005). Risk and System Based Auditing. Jakarta.

Ujiyantho, M. A., & Pramuka, B. A. (2007). Mekanisme Corporate Governance,

Manajemen Laba, dan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X.

Veronika, S., & Bactiar, Y. S. (2003). Hubungan Antara Manajemen Laba dengan

Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi.

Page 98: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

82

Widarti. (2015). Pengaruh Fraud Triangle terhadap Deteksi Kecurangan Laporan

Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya.

Widyastuti, T. (2009). Pengaruh Struktut Kepemilikan dan Kinerja Keuangan terhadap

Manajemen Laba: Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Magister

Akuntansi Vol. 9.

Yesiariani, M., & Rahayu, I. (2016). Analisis Fraud Diamond dalam Mendeteksi

Financial Statement Fraud. Simposium Nasional Akuntansi XIX.

Zamri, N., Rahman, R. A., & Isa, N. S. (2013). The Impact of Leverage on Real

Earnings Management. Procedia Economics and Finance.

Page 99: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

LAMPIRAN

Page 100: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

83

Keterangan:

ACHANGE : Perubahan Total Aset

OSHIP : Kepemilikan Orang Dalam

DER : Hutang dengan Modal atau Aset

IND : Komite Audit Independen

DA : Discretionary Accrual

DATA OLAHAN

No Kode ACHANGE OSHIP DER IND DA

1 AALI 0.17004 0.00000 0.458045 0.33333 (0.11923)

2 AISA 0.23045 0.00000 1.130352 0.33333 0.01113

3 AKPI 0.17737 0.00000 1.028921 0.33333 0.01990

4 AKRA 0.19430 0.00524 1.723491 0.33333 0.05592

5 ALDO 0.25581 0.14322 1.259493 0.33333 (0.01363)

6 AMFG 0.12530 0.00005 0.322152 0.25000 (0.05120)

7 ARNA 0.17594 0.00000 0.493298 0.33333 0.04183

8 ASII 0.14823 0.00000 1.015237 0.33333 (0.07039)

9 AUTO 0.29456 0.00064 0.324523 0.33333 (0.03549)

10 BRNA (1.18374) 0.00000 2.748025 0.33333 (0.08235)

11 BTON 0.17619 0.09583 0.265518 0.33333 0.13257

12 BUDI 0.03496 0.00000 0.629336 0.33333 (0.06306)

13 CEKA 0.03920 0.00000 1.024755 0.33333 0.10574

14 CPIN 0.21369 0.00000 0.569825 0.20000 (0.02391)

15 DLTA 0.14596 0.00000 0.296517 0.33333 (0.01999)

16 DPNS 0.28028 0.05711 0.147931 0.25000 0.21736

17 DVLA 0.10076 0.00000 0.328567 0.50000 (0.01618)

18 EKAD 0.20698 0.00000 0.48638 0.33333 0.01650

19 GGRM 0.18243 0.00920 0.727401 0.33333 0.03384

20 HMSP 0.04222 0.00000 0.936032 0.00000 (0.08855)

21 ICBP 0.16770 0.00000 0.674119 0.66667 0.04043

22 IGAR 0.00840 0.00000 0.425649 0.00000 (0.02169)

23 INCI 0.02560 0.08380 0.076393 0.33333 0.01129

24 INDF 0.23642 0.00016 1.108712 0.33333 (0.00390)

25 INDS 0.24208 0.00435 0.25531 0.00000 (0.10025)

26 INTP 0.14489 0.00000 0.169277 0.00000 0.02282

27 JECC 0.42829 0.00000 7.439847 0.33333 0.07928

28 JPFA 0.26609 0.00000 1.88582 0.00000 (0.02513)

29 KAEF 0.17432 0.00166 0.680965 0.33333 (0.00541)

Page 101: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

84

No Kode ACHANGE OSHIP DER IND DA

30 KBLI 0.13648 0.00000 0.561065 0.33333 (0.01845)

31 KBLM (0.12032) 0.00000 1.426337 0.33333 0.02061

32 KDSI 0.33274 0.04838 1.534049 0.33333 (0.02961)

33 KLBF 0.16798 0.00000 0.334931 0.33333 0.03731

34 LION 0.13887 0.00249 0.252172 0.00000 (0.02393)

35 LMSH 0.09939 0.00033 0.329526 0.33333 (0.13870)

36 MERK 0.18592 0.00001 0.386138 0.33333 0.07265

37 MYOR 0.14521 0.00000 1.495618 0.33333 (0.00460)

38 NIPS 0.34282 0.12400 2.401535 0.33333 0.12552

39 PICO 0.04327 0.00038 1.899026 0.33333 (0.03402)

40 PRAS 0.27435 0.04956 0.87633 0.33333 0.14146

41 PTBA (0.09038) 0.00000 0.543918 0.33333 (0.10991)

42 PYFA 0.22393 0.23077 0.86 0.33333 0.03080

43 RICY 0.24093 0.00000 1.922155 0.33333 0.19702

44 ROTI 0.33892 0.00000 1.345912 0.33333 (0.06287)

45 SCCO 0.15613 0.00000 1.490114 0.33333 0.00921

46 SIDO 0.27219 0.00000 0.130797 0.33333 0.05638

47 SKLT 0.17849 0.00125 1.275677 0.33333 0.01271

48 SMBR 0.55795 0.00000 0.114585 0.33333 (0.02104)

49 SMCB 0.18317 0.00000 0.716286 0.33333 (0.08113)

50 SMGR 0.13797 0.00000 0.294541 0.25000 0.01136

51 SMSM 0.08614 0.08342 0.71561 0.33333 0.02364

52 SQBB 0.05709 0.00000 0.213615 0.33333 0.00062

53 SRSN 0.04511 0.09420 0.343625 0.66667 (0.09554)

54 STTP 0.14980 0.03127 1.131848 0.00000 (0.00192)

55 TCID 0.14407 0.00142 0.271618 0.50000 0.00802

56 TOTO 0.13667 0.00000 0.794063 0.33333 (0.09200)

57 TRIS 0.22957 0.00000 0.573874 0.33333 (0.04712)

58 TRST 0.32898 0.00000 0.910238 0.33333 (0.01817)

59 TSPC 0.14474 0.00097 0.412331 1.00000 0.02890

60 ULTJ 0.13914 0.17797 0.3906 0.33333 0.09093

61 UNIT 0.17252 0.00000 0.896832 0.33333 0.19774

62 UNTR 0.12311 0.00057 0.609089 0.33333 (0.13152)

63 UNVR 0.05656 0.00000 2.12289 0.33333 (0.01767)

64 WIIM 0.02083 0.24608 0.602035 0.33333 0.04341

65 AALI 0.19370 0.00000 0.568337 0.33333 0.08467

66 AISA 0.31843 0.00000 1.05633 0.33333 (0.06835)

67 AKPI 0.06398 0.00000 1.158813 0.33333 (0.20837)

68 AKRA 0.01082 0.00723 1.479192 0.33333 (0.13615)

69 ALDO 0.16163 0.14322 1.329744 0.33333 0.07613

Page 102: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

85

No Kode ACHANGE OSHIP DER IND DA

70 AMFG 0.09742 0.00005 0.272353 0.25000 0.03774

71 APLI (0.11155) 0.26660 0.216204 0.33333 0.18616

72 ARNA 0.09721 0.00000 0.384635 0.33333 0.04039

73 ASII 0.09335 0.00000 0.963831 0.33333 (0.02917)

74 AUTO 0.13228 0.00021 0.418514 0.33333 0.00583

75 BRNA (0.00331) 0.00000 2.725741 0.33333 0.02404

76 BTON (0.01174) 0.09583 0.185228 0.33333 (0.16083)

77 BUDI 0.03799 0.00000 0.641123 0.33333 0.05385

78 CEKA 0.16705 0.00000 1.388889 0.33333 0.03804

79 CPIN 0.25511 0.00000 0.875647 0.20000 0.01551

80 DLTA 0.12508 0.00000 0.311742 0.33333 0.09389

81 DPNS 0.04647 0.00003 0.139169 0.25000 (0.24879)

82 DVLA 0.03717 0.00000 0.310078 0.33333 (0.06282)

83 EKAD 0.16114 0.00000 0.53683 0.33333 0.03459

84 HMSP 0.03439 0.00000 1.102563 0.00000 (0.01740)

85 ICBP 0.14460 0.00000 0.716194 0.66667 (0.05352)

86 IGAR 0.10162 0.00000 0.36071 0.00000 0.04219

87 INAI 0.14824 0.00218 6.340625 0.33333 0.05541

88 INCI 0.08122 0.11129 0.083036 0.33333 0.17373

89 INDF 0.09642 0.00016 1.13728 0.33333 (0.01597)

90 INDS 0.03774 0.00435 0.252377 0.00000 0.09314

91 INTP 0.07873 0.00000 0.17527 0.00000 (0.00179)

92 JECC (0.16533) 0.00000 5.395249 0.33333 (0.14001)

93 KAEF 0.16531 0.00152 0.751099 0.33333 0.00951

94 KBLI (0.00330) 0.00000 0.44704 0.33333 (0.08209)

95 KBLM 0.00302 0.00000 1.229682 0.33333 (0.11916)

96 KDSI 0.10959 0.00000 1.581312 0.33333 0.09254

97 KLBF 0.09003 0.00000 0.27398 0.00000 (0.07718)

98 LION 0.16815 0.00249 0.420798 0.00000 (0.08917)

99 LMSH (0.01205) 0.25154 0.252608 0.33333 (0.02093)

100 MERK 0.01628 0.00000 0.306501 0.33333 (0.17750)

101 MYOR 0.05681 0.00000 1.525854 0.33333 0.09729

102 NIPS 0.33844 0.06005 1.072842 0.33333 0.08130

103 PICO 0.00817 0.00038 1.718265 0.33333 (0.04242)

104 PRAS 0.38171 0.04956 0.834077 0.33333 (0.00292)

105 PTBA 0.21444 0.00000 0.743164 0.50000 (0.00345)

106 PYFA (0.01444) 0.23077 0.777172 0.00000 (0.05197)

107 RICY 0.05299 0.00000 2.003133 0.33333 (0.18630)

108 ROTI 0.14943 0.00000 1.247202 0.33333 0.01936

109 SCCO (0.06402) 0.00000 1.044569 0.33333 0.00785

Page 103: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

86

No Kode ACHANGE OSHIP DER IND DA

110 SIDO (0.04793) 0.00000 0.074316 0.33333 (0.24058)

111 SKLT 0.09771 0.00125 1.454062 0.33333 0.01809

112 SMBR 0.07412 0.00000 0.091457 0.33333 (0.06038)

113 SMCB 0.13385 0.00000 1.004121 0.33333 (0.01052)

114 SMGR 0.10191 0.00000 0.271666 0.25000 (0.00847)

115 SMSM 0.02556 0.08342 0.566351 0.33333 0.02592

116 SQBB 0.08308 0.00000 0.245267 0.33333 0.05061

117 SRSN 0.09430 0.11594 0.434895 0.66667 0.05906

118 STTP 0.13536 0.03167 1.084833 0.33333 (0.07248)

119 TCID 0.20913 0.00136 0.490755 0.50000 0.07139

120 TOTO 0.14482 0.00000 0.831771 0.33333 0.03474

121 TRIS 0.09420 0.00000 0.690661 0.33333 0.01326

122 TRST 0.00011 0.00000 0.856758 0.33333 (0.04482)

123 TSPC 0.03432 0.00081 0.374175 1.00000 (0.02364)

124 ULTJ 0.03635 0.17892 0.283652 0.33333 (0.00293)

125 UNIT (0.04218) 0.00000 0.81852 0.33333 (0.21206)

126 UNTR 0.04883 0.00057 0.565205 0.33333 0.05341

127 UNVR 0.11044 0.00000 2.008665 0.33333 0.01475

128 WIIM 0.07614 0.24608 0.576748 0.33333 (0.06363)

129 AALI 0.13727 0.00000 0.838855 0.33333 (0.02642)

130 AISA 0.18620 0.00000 1.284142 0.33333 (0.00680)

131 AKPI 0.22756 0.00000 1.603135 0.33333 0.20886

132 AKRA 0.05283 0.14322 1.141303 0.33333 0.00271

133 ALDO 0.07591 0.00005 0.259585 0.25000 0.01721

134 AMFG 0.11501 0.23260 0.392936 0.33333 (0.05829)

135 APLI 0.11937 0.00000 0.599121 0.33333 (0.07770)

136 ARNA 0.03833 0.00000 0.939692 0.25000 (0.03788)

137 ASII (0.00338) 0.00021 0.413636 0.33333 (0.09542)

138 AUTO 0.80689 0.00000 1.199242 0.33333 (0.10707)

139 BRNA 0.04930 0.09583 0.228106 0.33333 0.06357

140 BTON 0.24157 0.00000 0.661584 0.33333 (0.01740)

141 BUDI 0.13573 0.00000 1.32199 0.33333 (0.06651)

142 CEKA 0.15386 0.00000 0.948644 0.20000 (0.02084)

143 CPIN 0.03937 0.00000 0.222099 0.33333 (0.10342)

144 DLTA 0.02037 0.00003 0.137537 0.25000 (0.02412)

145 DPNS 0.09812 0.00000 0.413717 0.33333 (0.05872)

146 DVLA (0.05654) 0.00000 0.334737 0.00000 (0.16792)

147 EKAD 0.25335 0.00000 0.187239 0.00000 0.11547

148 HMSP 0.05765 0.00000 0.620844 0.66667 0.03846

149 ICBP 0.08678 0.00000 0.236651 0.00000 (0.09572)

Page 104: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

87

No Kode ACHANGE OSHIP DER IND DA

150 IGAR 0.32820 0.00505 4.546886 0.33333 0.03112

151 INAI 0.12852 0.11170 0.100582 0.33333 (0.21852)

152 INCI 0.06266 0.00016 1.129595 0.66667 0.03857

153 INDF 0.10621 0.00435 0.330837 0.00000 (0.10432)

154 INDS (0.04509) 0.00000 0.158067 0.00000 (0.03227)

155 INTP 0.21667 0.00000 2.693925 0.33333 0.02213

156 JECC 0.12289 0.00144 0.670207 0.00000 0.02554

157 KAEF 0.13592 0.00000 0.51047 0.00000 0.07306

158 KBLI 0.01091 0.00000 1.207218 0.33333 (0.03801)

159 KBLM 0.18415 0.00000 2.106433 0.33333 (0.01445)

160 KDSI 0.09179 0.00000 0.252154 0.33333 (0.00711)

161 KLBF 0.05344 0.00249 0.406359 0.00000 0.02475

162 LION (0.05421) 0.25589 0.1898 0.33333 (0.04815)

163 LMSH (0.10817) 0.00000 0.354991 0.33333 0.08491

164 MERK 0.09210 0.00000 1.183618 0.33333 (0.15573)

165 MYOR 0.22024 0.06005 1.541401 0.33333 (0.02371)

166 NIPS (0.03440) 0.00038 1.451681 0.33333 (0.04758)

167 PICO 0.16203 0.04956 1.12207 0.33333 (0.02489)

168 PRAS 0.12036 0.00000 0.818999 0.50000 0.03565

169 PTBA (0.07881) 0.23077 0.580204 0.00000 (0.06477)

170 PYFA 0.02185 0.00000 1.994893 0.33333 (0.07063)

171 RICY 0.20819 0.00000 1.277025 0.33333 (0.04628)

172 ROTI 0.06606 0.00000 0.922415 0.33333 (0.03135)

173 SCCO (0.00864) 0.00000 0.076125 0.33333 (0.00834)

174 SIDO 0.10654 0.00242 1.789531 0.33333 (0.00013)

175 SKLT 0.10408 0.00000 0.108266 0.33333 (0.09329)

176 SMBR 0.00988 0.00000 1.05576 0.33333 0.09375

177 SMCB 0.10016 0.00000 0.280772 0.25000 (0.08296)

178 SMGR 0.20831 0.07996 0.541476 0.25000 (0.01917)

179 SMSM 0.01007 0.00000 0.310614 0.33333 (0.47524)

180 SRSN 0.19009 0.11594 0.688055 0.66667 0.14689

181 STTP 0.11428 0.03190 0.902805 0.33333 0.04180

182 TCID 0.10490 0.00136 0.214142 0.50000 (0.01531)

183 TOTO 0.15460 0.00000 0.635582 0.33333 0.02656

184 TRIS 0.09167 0.00000 0.710384 0.33333 (0.06576)

185 TRST 0.02862 0.00000 0.715634 0.33333 0.03330

186 TSPC 0.10743 0.00068 0.449049 1.00000 (0.03194)

187 ULTJ 0.17567 0.17905 0.265412 0.33333 (0.05814)

188 UNTR 0.02282 0.00001 0.572354 0.33333 (0.11635)

189 WIIM 0.00607 0.24608 0.42279 0.33333 0.01516

Page 105: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

88

OUTPUT SPSS

Descriptive Statistics

Uji Normalitas

Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Page 106: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

89

Uji Multikolinearitas

Page 107: FRAUD TRIANGLE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35549/1... · “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan . vii ...

90

Uji Heterokedastisitas

Uji Glejser

Uji Autokorelasi

Uji Durbin – Watson (DW test)