Fraktur Suprakondiler Humeri (Isi)

5
Definisi Fraktur suprakondilus merupakan salah satu jenis fraktur yang mengenai daerah elbow (siku), dan sering ditemukan pada anak-anak. Fraktur suprakondilus adalah fraktur yang mengenai humerus bagian distal di atas kedua kondilus. Mekanisme cedera Fraktur suprakondilus biasanya ditemukan pada anak-anak. Fragmen distal dapat bergeser ke posterior atau anterior. Pergeseran posterior menunjukkan cedera yang luas, biasanya akibat jatuh pada tangan yang terentang. Humerus patah tepat di atas kondilus. Fragmen distal terdesak ke belakang dan (karena lengan bawah biasanya dalam pronasi) terpuntir ke dalam. Ujung fragmen proksimal yang bergerigi menyodok jaringan lunak ke bagian anterior, kadang-kadang mencederai arteri brakialis atau saraf medianus. Pergeseran anterior – yang jauh lebih jarang terjadi – diperkirakan akibat benturan langsung (misalnya, jatuh pada siku) saat siku dalam keadaan fleksi. Gambaran Klinik Setelah jatuh, anak merasa nyeri dan siku bengkak; namun deformitas-S pada siku biasanya jelas dan kontur

Transcript of Fraktur Suprakondiler Humeri (Isi)

Page 1: Fraktur Suprakondiler Humeri (Isi)

Definisi

Fraktur suprakondilus merupakan salah satu jenis fraktur yang mengenai

daerah elbow (siku), dan sering ditemukan pada anak-anak. Fraktur suprakondilus

adalah fraktur yang mengenai humerus bagian distal di atas kedua kondilus.

Mekanisme cedera

Fraktur suprakondilus biasanya ditemukan pada anak-anak. Fragmen distal

dapat bergeser ke posterior atau anterior.

Pergeseran posterior menunjukkan cedera yang luas, biasanya akibat

jatuh pada tangan yang terentang. Humerus patah tepat di atas kondilus. Fragmen

distal terdesak ke belakang dan (karena lengan bawah biasanya dalam pronasi)

terpuntir ke dalam. Ujung fragmen proksimal yang bergerigi menyodok jaringan

lunak ke bagian anterior, kadang-kadang mencederai arteri brakialis atau saraf

medianus.

Pergeseran anterior – yang jauh lebih jarang terjadi – diperkirakan akibat

benturan langsung (misalnya, jatuh pada siku) saat siku dalam keadaan fleksi.

Gambaran Klinik

Setelah jatuh, anak merasa nyeri dan siku bengkak; namun deformitas-S

pada siku biasanya jelas dan kontur tulang abnormal. Nadi perlu diraba dan

sirkulasi perlu diperiksa, dan tangan harus diperiksa untuk mencari ada tidaknya

bukti cedera saraf.

Klasifikasi

Gartland Tipe I

Fraktur tanpa adanya pergeseran dari kedua fragmen, kadangkala garis

fraktur sukar dilihat pada gambaran radiologis.

Gartland Tipe II

Fraktur disertai dengan pergeseran dan korteks posterior masih intak.

Page 2: Fraktur Suprakondiler Humeri (Isi)

Gambar. Gartland Tipe II

Gartland Tipe III

Fraktur disertai dengan pergeseran dan kedua korteks tidak intak

Gambar. Gartland Tipe III

Page 3: Fraktur Suprakondiler Humeri (Isi)

Penatalaksanaan

Gartland Tipe I diperlakukan dengan reduksi tertutup dan pembebatan.

Hindari imobilisasi dengan fleksi siku melebihi 100 ° karena dapat menurunkan

aliran darah ke lengan bawah, kemungkinan meningkatkan risiko sindrom

kompartemen.

Gartland Tipe II memerlukan reduksi tertutup dan fiksasi perkutan jika

bebat pada lengan tidak cukup menahan reduksi. Imobilisasi dengan bebat pada

lengan dapat dihentikan setelah 3 minggu. Kegagalan dalam mereduksi deformitas

ini dan mempertahankan reduksi dengan pin perkutan dapat mengakibatkan

cubitus varus.

Gartland Tipe III dikelola dengan reduksi tertutup dengan fiksasi perkutan

diikuti oleh 3 minggu imobilisasi pembebatan lengan. Metode yang tepat untuk

mempertahankan pengurangan telah berkembang. Teknik cross-pin medial dan

lateral merupakan gold standard, tetapi beresiko terhadap nervus ulnaris. Dengan

demikian, beberapa ahli bedah menganjurkan mini-open pin placement untuk

menghindari cedera saraf. Cedera langsung ke saraf ulnaris biasanya hanya

menghasilkan neurapraxia, dan anak-anak akhirnya mengalami pemulihan penuh

fungsi saraf ulnaris.

Page 4: Fraktur Suprakondiler Humeri (Isi)

DAFTAR PUSTAKA

Apley A, Solomon L, 1995, Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley,

Widya Medika, Jakarta.

Tamai J, Lou J, Nagda S, et al, 2002, Pediatric Elbow Fractures: Pearls and

Pitfalls, The University of Pennsylvania Orthopaedic Journal, Pensylvania.

Sial N, Rashid A, Yasin A, 2011, Supracondyler Humerus Fractures: Outcome of

Open Reduction and Percutaneus Crossed Pin Fixation, Professional Med

J, Faisalabad.