FrakTur

5
Fraktur Thesa Christi Foreverin* 10.2011.298/A9 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida a!ana *Ala"at Kores#ondensi Thesa Christi Foreverin Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida a!ana $l. Ar%una Utara &o. '( $akarta 11)10 +"ail, thesa-!hristi ahoo.!o.id Pendahuluan Fraktur !ruris "eru#akan aki at ter an ak dari ke!elakaan lalulintas. Meli anato"is !ruris di "ana #er"ukaan "edial ti ia han a dilindun i %arin an su ku "en e a kan "udahn a ter%adi raktur !ruris ter uka an "eni" ulkan "asalah #en o atan. Skenario 3eoran laki+laki erusia 40 tahun di awa ke U56 73 setelah "en ala"i ke! se#eda "otor. Menurut war a( saat sedan "en endarai se#eda "otorn a( #asien dita rak oleh "o il an "ela%u dari arah kanan( lalu #asien terle"#ar dari se dan se"#at ter ulin e era#a "eter.3aat "en endarai se#eda "otorn a #asien "en unakan hel". ada #e"eriksaan isik( tanda+tanda vital dala" ata #e"eriksaan isik ta"#ak luka ter uka #ada re io kruris de tra 1/4 t den an ukuran ) 2 !"( te#i luka tidak rata( sudut luka tu"#ul( ta"#ak %e" ata tidakta"#ak adan a #erdarahan akti ( ta"#ak adan a #enon%olan ra "en tulan . kstre"itas awah se elah kanan terlihat adan a de or"itas dan le ih "e"endek. Hipotesis 3eoran laki+laki 40 tahun "en ala"i raktur ter uka ti ia de tra 1/4 te dua. Pembahasan

description

Blok 14

Transcript of FrakTur

FrakturThesa Christi Foreverin*10.2011.298/A9Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana*Alamat KorespondensiThesa Christi ForeverinFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510E-mail: [email protected]

PendahuluanFraktur cruris merupakan akibat terbanyak dari kecelakaan lalulintas. Melihat susunan anatomis cruris di mana permukaan medial tibia hanya dilindungi jaringan subkutan, hal ini menyebabkan mudahnya terjadi fraktur cruris terbuka yang menimbulkan masalah dalam pengobatan.

SkenarioSeorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke UGD RS setelah mengalami kecelakaan sepeda motor. Menurut warga, saat sedang mengendarai sepeda motornya, pasien tersebut ditabrak oleh mobil yang melaju dari arah kanan, lalu pasien terlempar dari sepeda motornya dan sempat terguling beberapa meter. Saat mengendarai sepeda motornya pasien menggunakan helm. Pada pemeriksaan fisik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik tampak luka terbuka pada regio kruris dextra 1/3 tengah bagian ventral dengan ukuran 5 x 2 cm, tepi luka tidak rata, sudut luka tumpul, tampak jembatan jaringan, tidak tampak adanya perdarahan aktif, tampak adanya penonjolan fragmen tulang. Ekstremitas bawah sebelah kanan terlihat adanya deformitas dan lebih memendek.

HipotesisSeorang laki-laki 30 tahun mengalami fraktur terbuka tibia dextra 1/3 tengah derajat dua.

Pembahasan

A. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisis mempunyai nilai yang sangat penting untuk memperkuat temuan-temuan dalam anamnesis. Teknik pemeriksaan fisis meliputi pemeriksaan visual atau pemeriksaan pandang (Inspeksi), periksa raba (Palpasi), pemeriksaan ketok (Perkusi), dan pemeriksaan dengar dengan menggunakan stetoskop (Auskultasi).Tanda-Tanda Vital Suhu: Untuk mengukur suhu tubuh, digunakan termometer demam. Suhu tubuh yang normal adalah 36-37C. Tekanan darah: Tekanan darah diukur dengan menggunakan tensimeter (sfigmomanometer). Tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg. Denyut nadi: Pemeriksaan nadi biasanya dilakukan dengan melakukan palpasi a. radialis. Frekuensi nadi yang normal adalah sekitar 80 kali per menit. Respiratory rate: Dalam keadaan normal, frekuensi pernapasan adalah 16-24 kali per menit.

Mekanisme traumaTrauma langsung dan trauma tidak langsung.Trauma langsung-energi tinggi:Akibat kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari ketinggian lebih dari 4 meter. Fraktur yang terjadi biasanya fraktur terbuka.Trauma langsung-energi rendah:Akibat cedera pada waktu olahraga. Biasanya fraktur yang terjadi adalah fraktur tertutup.Trauma tidak langsung:Diakibatkan oleh gaya gerak tubuh sendiri. Biasanya berupa torsi tubuh, kekuatan trauma disalurkan melalui sendi. Akibat yang terjadi biasanya fraktur tibia fibula dengan garis patah spiral dan tidak sama tinggi pada tibia di bagian distal sedang pada fibula bagian proksimal.

Fraktur terbukaKetentuan terbuka bila terdapat hubungan antara tulang yang patah dengan dunia luar. Fraktur terbuka ini dibagi menjadi tiga derajat.Derajat I: Bila terdapat hubungan dengan dunia luar timbul luka kecil, biasanya diakibatkan tusukan fragmen tulang dari dalam menembus keluar.Derajat II:Lukanya lebih besar (>1cm) luka ini disebabkan karena benturan benda dari luar.Derajat III:Lukanya lebih luas dari derajat II, lebih kotor, jaringan lunak banyak yang ikut rusak (otot, saraf, dan pembuluh darah).Pada umumnya bentuk penanggulangan fraktur terbuka, dilakukan tindakan debridement, sebaik-baiknya kemudian penanggulangan untuk tulangnya sendiri, dilakukan tindakan yang sama seperti pada penanggulangan fraktur tertutup.

TatalaksanaPada fraktur terbuka dilakukan debridement lukanya, kemudian tulang yang patah dilakukan reposisi secara terbuka. Setelah itu dilakukan immobilisasi.Bermacam-macam cara immobilisasi untuk fraktur terbuka:Cara Trueta: Luka setelah dilakukan debridement tetap dibiarkan terbuka tidak perlu dijahit. Setelah tulangnya direposisi gips dipasang langsung tanpa pelindung kulit kecuali pada derajat SIAS, calcaneus dan tendo Achilles. Gips dibuka setelah berbau dan basah. Cara ini sudah ditinggalkan orang, dahulu banyak dikerjakan pada zaman perang.

Cara long leg plaster: Cara seperti yang telah diuraikan di atas. Hanya untuk fraktur terbuka dibuat jendela setelah beberapa hari di atas luka. Dari lobang jendela ini luka dirawat sampai sembuh.

Cara dengan memakai pen di luar tulang (fixatur externa): Cara ini sangat baik untuk fraktur terbuka cruris grade III. Dengan cara ini perawatan luka yang luas di cruris sangat mudah. Macam-macam bentuk fixateur eksterna, diantaranya: Judet fixateur externa Roger Anderson Hoffman Screw + Methyl methacrylate (INOE teknik).

KomplikasiDini Compartment syndromeKomplikasi ini terutama terjadi pada fraktur proksimal tibia tertutup. Komplikasi ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan gangguan vaskularisasi tungkai bawah yang dapat mengancam kelangsungan hidup tungkai bawah. Yang paling sering terjadi yaitu anterior compartment cyndrome.Mekanisme: Dengan terjadi fraktur tibia terjadi perdarahan intra-kompartemen, hal ini akan menyebabkan tekanan intrakompartemen meninggi, menyebabkan aliran balik darah vena terganggu. Hal ini akan menyebabkan oedem. Dengan adanya oedem tekanan intra-kompartemen makin meninggi sampai akhirnya sedemikian tinggi sehingga menyumbat arteri di intrakompartemen.Gejala: Rasa sakit pada tungkai bawah dan ditemukan paraesthesia. Rasa sakit akan bertambah bila jari digerakkan secara pasif. Kalau hal ini berlangsung cukup lama dapat terjadi paralyse pada otot-otot ekstensor hallusis longus, ekstensor digitorum longus, dan tibial anterior. Tekanan intrakompartemen dapat diukur langsung dengan cara whitesides.Penanganan: Dalam waktu kurang 12 jam harus dilakukan fasciotomi.

Lanjut Malunion: Biasanya terjadi pada fraktur yang kominutiva sedang immobilisasinya longgar, sehingga terjadi angulasi dan rotasi. Untuk memperbaiki perlu dilakukan osteotomi. Delayed union: Terutama terjadi pada fraktur terbuka yang diikuti dengan infeksi atau pada fraktur yang comminutiva. Hal ini dapat diatasi dengan operasi tandur alih tulang spongiosa. Non union: Disebabkan karena terjadi kehilangan segmen tulang tibia disertai dengan infeksi. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan bone grafting menurut cara papineau. Kekakuan sendi: Hal ini disebabkan karena pemakaian gips yang terlalu lama. Pada persendian kaki dan jari-jari biasanya terjadi hambatan gerak. Hal ini dapat diatasi dengan fisioterapi.

1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Ed 5. Jakarta: Interna Publishing,2009.