fortofolio internship lombok barat

8
Nama peserta : Kristy Kumaladewi Nama wahana : RSUD Gerung Topik : Observasi ikterik et causa suspek hepatitis A Tanggal (kasus) : 28 September 2012 Nama pasien : IQ Tamin RM : Pendamping : dr. Kadek Sulyastuty Tanggal Presentasi : Oktober 2012 Tempat presentasi : RS Gerung Obyektif presentasi : Tinjauan Pustaka Diagnostik Dewasa Deskripsi : Laki – laki, 58 tahun, demam 7 hari, nyeri perut kanan atas, mual, BAk menjadi pekat seperti air teh, seluruh badan menjadi kuning, hepar teraba pembesaran. Tujuan : pendiagnosisan hepatitis A, dan menyingkirkan diagnosis banding. Bahan bahasan : Kasus Cara membahas : Presentasi dan diskusi Data pasien : Nama : IQ Tamin Umur : 58 thn Alamat : Kediri Data utama untuk bahan diskusi 1. Diagnosis / gambaran klinis : Diagnosis : obs ikterik suspek hepatitis A

description

hepatitis

Transcript of fortofolio internship lombok barat

Page 1: fortofolio internship lombok barat

Nama peserta : Kristy Kumaladewi

Nama wahana : RSUD Gerung

Topik : Observasi ikterik et causa suspek hepatitis A

Tanggal (kasus) : 28 September 2012

Nama pasien : IQ Tamin

RM :

Pendamping : dr. Kadek Sulyastuty

Tanggal Presentasi : Oktober 2012

Tempat presentasi : RS Gerung

Obyektif presentasi :

Tinjauan Pustaka

Diagnostik

Dewasa

Deskripsi : Laki – laki, 58 tahun, demam 7 hari, nyeri perut kanan atas, mual, BAk menjadi

pekat seperti air teh, seluruh badan menjadi kuning, hepar teraba pembesaran.

Tujuan : pendiagnosisan hepatitis A, dan menyingkirkan diagnosis banding.

Bahan bahasan : Kasus

Cara membahas : Presentasi dan diskusi

Data pasien : Nama : IQ Tamin

Umur : 58 thn

Alamat : Kediri

Data utama untuk bahan diskusi

1. Diagnosis / gambaran klinis :

Diagnosis : obs ikterik suspek hepatitis A

Demam, Ikterik, BAK pekat seperti teh, hepar teraba membesar dan nyeri tekan

2. Riwayat pengobatan

Pasien belum pernah mendapat pengobatan untuk sakit kuning

3. Riwayat kesehatan / penyakit:

Pasien belum pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya

4. Riwayat keluarga:

Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita sakit serupa dengan pasien

Page 2: fortofolio internship lombok barat

5. Riwayat pekerjaan:

Pasien bekerja sebagai petani

6. Kondisi lingkungan social dan fisik: pasien tinggal di pemukiman padat penduduk di desa

Kediri. Pasien bekerja sebagai buruh. Pola makan pasien tidak teratur, pasien sering jajan

sembarangan di sembarang tempat tanpa memeperhatikan kebersihan.

7. Riwayat imunisasi : tidak diketahui dengan jelas, pasien tidak ingat sewaktu kecil

mendapat imunisasi apa tidak. Saat dewasa pasien mengaku tidak pernah mendapat

imunisasi apapun.

Daftar Pustaka

1. Masjoer. A., et al., 2007, Kapita Selekta Kedokteran Jilid satu, Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia

2. Soegondo. S., 2006, Panduan Pelayanan Medik Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit

Dalam Indonesia, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia.

3. Williamas. L., dan Wilkins, 2005, Proffesional Guide to Diseases Eight Edition, A

Wolters Kluwer Company

Kapita Selekta Kedokteran jilid 1

a. Professional Guide To Disease, eight edition

b. Panduan Pelayanan Medik Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia

c. Hepatitis – Diagnosis, A member of the university of Maryland Medical System

Hasil Pembelajaran

1. Cara membedakan berbagai penyakit dengan gejala ikterus

2. Cara diagnosis hepatitis virus

Subyektif

Pasien datang dengan keluhan demam yang dirasakan sejak 7 hari yang lalu. Demam dirasakan

naik turun, terutama di malam hari. Pasien mengeluh nyeri perut kanan atas dan nyeri ulu hati

dan merasa mual, tidak ada muntah. Pasien mengaku kehilangan nafsu makan. BAK pasien

menjadi berwarna seperti teh, BAB normal. Sejak 1 minggu yang lalu tubuh pasien menjadi

kuning. Karena pekerjaannya pasien sering makan disembarang tempat. Riwayat menderita sakit

seperti ini sebelumnya disangkat. Riwayat berganti-ganti pasangan seksual, pemakain jarum

Page 3: fortofolio internship lombok barat

suntik, transfuse darah sebelumnya disangkal. Tidak ada teman maupun orang terdekat pasien

yang menderita sakit serupa.

Obyektif

KU : Sakit sedang / Compos Mentis

Tanda Vital : TD : 120/80 mmHg P: 40x/i

N : 92x/I S : 38,2°C

Kepala : konjungtiva anemi -/-, sclera ikterik +/+

Leher : tidak ditemukan pembesaran KGB

Thorax

Cor : Inspeksi : Ictus Cordis tampak dan teraba

Palpasi : Massa tekan (-)

Perkusi : Batas jantung dalam batas normal

Auskultasi : Bunyi Jantung I/II murni, regular, bising (-)

Pulmo: Inspeksi : Retraksi (-), simetris ki=ka

Palpasi : pergerrakan dada kanan=kiri, vocal fremitus ki = ka

Perkusi : sonor ki=ka, batas paru hepar normal

Auskultasi : Bunyi pernapasan vesikuler, Rh (-), Wh (-)

Abdomen : Inspeksi : datar, ikut gerak napas

Auskultasi : Peristaltik N, nyeri tekan (-)

Palpasi : hepar teraba 2 jari di bawah processus xypoideus, konsistensi kenyal,

tepi tumpul, permukaan rata, nyeri tekan (+); lien tidak teraba.

Perkusi : tympani (+)

Extremitas : Sianosis (-), ikterik (+)

Assesment

Hepatitis akut merupakan penyakit infeksi dengan gejala utama berhubungan erat dengan adanya

nekrosis pada hati. Biasanya disebabkan oleh virus hepatitis A, virus hepatitis B, virus hepatitis

C dan virus-virus lain.

Manifestasi klinis:

Page 4: fortofolio internship lombok barat

Stadium praikterik berlangsung selama 4-7 hari. Pasien mengeluh sakit kepala, lemah,

anoreksia, mual, muntah, demam, nyeri pada otot, dan nyeridi perut kanan atas. Urin

menjadi lebih coklat.

Stadium ikterik yang berlangsung selama 3-6 minggu. Ikterus mula-mula terlihat pada

skera, kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan-keluhan berkurang, tetapi pasien

masih lemah, anoreksia, dan muntah. Tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning muda.

Hati membesar dan nyeri tekan

Stadium pasca ikterik (rekonvalensi). Ikterus mereda, warna urin dan tinja menjadi

normal lagi.

Gambaran klinis dari hepatitis bervariasi mulai dari yang tidak merasakan apa-apa atau hanya

mempunyai keluhan sedikit saja sampai keadaanyang berat. Bentuk hepatitis akut yang ikterik

paling sering ditemukan dalam klinis. Biasanya perjalanan jinak dan akan sembuh dalam waktu

kira-kira 8 minggu.

Dasar pendiagnosisan hepatitis:

Anamnesis : didapatkan gejala mual, malaise, anoreksia, urin berwarna gelap

Pemeriksaan fisik : didapatkan ikterus, hepatomegali

Laboratorium : didapatkan nilai ALT dan AST meningkat > 3 kali normal

Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan bahwa pasien diduga menderita

hepatitis A. Hal ini dapat diketahui dari hasil anamnesis pasien yang sesuai dengan gambaran

gejala hepatitis A pada umumnya yaitu adanya demam, nyeri perut, mual terkadang diikuti

muntah, air kencing menjadi pekat seperti air teh, dan badan menjadi kuning. Jenis penyakit

paling sering yang dapat memberikan gejala ikterik adalah penyakit hepar dan saluran empedu.

Untuk membedakan ikterik yang disebabkan karena hepar atau saluran empedu dapat dilakukan

anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lebih cermat. Untuk membedakan antara penyakit hepar,

dalam hal ini hepatitis A, atau saluran empedu dapat ditanyakan tentang pola hidup pasien,

apakah pasien gemar menkonsumsi makanan berlemak atau kebersihan pasien makan. Hepatitis

A ditularkan melalui jalur fekal-oral, sehingga hal tersebut berhubungan dengan hieginitas

penderita, biasanya karena tertelannya makanan, susu, maupun air yang terkontaminasi oleh

virus hepatitis A. Sedangkan konsumsi makanan tinggi lemak dapat meningkat insidensi

penyakit saluran empedu (cholesistitis dan cholelitiasis). Pasien tersebut menyangkal kebiasaan

makan makanan tinggi lemak. Untuk menyingkirkan kemungkinan diagnosis hepatitis B dapat

Page 5: fortofolio internship lombok barat

dilakukan anamnesis mengenai kebiasaan pasien berganti-ganti pasangan, riwayat transfusi darah

sebelumnya, penggunaan jarum suntik untuk narkoba.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan seluruh tubuh kuning, dan pada palpasi hepar didapatkan

hepar membesar 2 jari dibawah processus xypoideus, konsistensi kenyal, tepi tumpul, permukaan

licin dan nyeri tekan. Pada tes Murphy sign didapatkan hasil negative, menyingkirkan diagnosis

cholelitiasis. Pada pemeriksaan laboratorium yang dilakukan didapatkan hasil nilai SGOT 143,6;

SGPT 174, hal tersebut menunjukkan kemungkinan hepatitis A akut, walaupun kenaikan titer

enzim hepar tidak tidak mencapai 3 kali lipat. Kenaikan jumlah enzim hepar (aminotransferase)

menunjukkan adanya kerusakan hepar. Selain AST dan ALT, dapat dilakukan pemeriksaan ALT

untuk mengetahui tingkat keparahan dan monitoring terapi. Sedangkan kenaikan titer ALP

(alkali phospatase) mengindasikan adanya sumbatan saluran empedu. Pada pemeriksaan USG

yang dilakukan didapatkan hasil pembesaran ukuran hepar yang mengarah ke tanda-tanda

hepatitis akut. Untuk memperkuat diagnosis hepatitis A dapat dilakukan tes spesifik IgM anti-

HAV. Sedangkan pemeriksaan seromarker antibody yang lain dapat memberikan interpretasi:

HBsAg, menunjukkan infeksi hepatitis B aktif, baik akut maupun kronik.

Anti_HBc, menunjukkan infeksi hepatitis B akut

Anti-HBs, menunjukkan status imun terhadap hepatitis B, baik karena telah terinfeksi

maupun karena vaksin

HBeAg, menunjukkan orang dengan infeksi kronik

Sedangkan tes ELISA (enzyme-linked immunoabsorbent assay) digunakan untuk mendeteksi

antibody terhadap hepatitis C.

Karena keterbatasan pemeriksaan penunjang yang dimiliki rumah sakit maka diagnosis hepatitis

dibuat berdasarkan riwayat pasien dan penemuan klinis yang mendukung.

Plan

Diagnosis : observasi ikterik et causa suspek Hepatitis A

Pengobatan :

IVD RL 20 tpm

Injeksi ranitidine / 12 jam

Injeksi ceftriaxon 1 gram / 12 jam

Injeksi Ondancetron / 8 jam (apabila muntah)

Page 6: fortofolio internship lombok barat

Curcuma 3 x 1

Vitamin B complek 3 x 1

Diet rendah lemak

Pendidikan

Melakukan KIE kepada pasien tentang:

cara penularan penyakit hepatitis

menjaga hieginitas perseorangan, terutama tentang cara mengolah makanan yang sehat

dan tidak makan disembarang tempat.

Konsultasi : bagian penyakit dalam