Formulais Infus Menggunakan Nacl

7
1. Natrium Bikarbonat Agens ini diberikan berupa infuse intravena 500 ml Na-bikarbonat isotonic (“sumber : farmakologi untuk keperawatan – dr. Jan Tambayong”). Natrium bikarbonat dapat diberikan untuk menaikkan pH plasma. Natrium bikarbonat meningkatkan pH, menyebabkan kalium bergerak ke dalam sel, sehingga kadar seum kalium pasien menurun. Efeknya cepat. Ini merupakan terapi jangka pendek dan digunakan bersamaan dengan tindakan jangka panjang lain, seperti pembatasa diet dan dialysis (“sumber : KMB Brunner & Suddarth vol 2” ) Baking soda, Bellans, Citrocarbonate, Neut, Soda Mint. Klasifikasi · Pengatur elektrolit (agens pengalkalinisasi), Antasid, Kategori kehamilan C. Indikasi · PO, IV : penatalaksanaan asidosis metabolic. · PO, IV : digunakan untuk mengalkalinisasi urine dan mendorong ekskresi obat tertentu bila terjadi overdosis (fenobarbital, aspirin). · PO : antacid. Kerja obat · Bekerja sebagai agens pengalkalinisasi dengan melepaskan ion bikarbonat. · Setelah pemberian oral, melepaskan bikarbonat, yang mampu menetralkan asam lambung. · Efek terapeutik : alkalinisasi, netralisasi asam lambung. Farmakokinetik · Absorpsi : setelah pemberian oral, kelebihan bikarbonat akan diabsorpsi dan mengakibatkan alkalosis metabolic dan urin alkali. · Distribusi : didistribusikan secara luas ke cairan ekstrasel. · Metabolism dan Ekskresi : natrium dan bikarbonat diekskresi oleh ginjal. · Waktu paruh : tidak diketahui. Kontraindikasi dan perhatian · Dikontraindikasi dan perhatian : o Alkalosis metabolic atau respiratorik. o Hipokalsemia. o Kehilangan klorida berlebihan. o Sebagai antidotum setelah ingesti asam mineral kuat.

description

infus nacl

Transcript of Formulais Infus Menggunakan Nacl

Page 1: Formulais Infus Menggunakan Nacl

1. Natrium Bikarbonat

Agens ini diberikan berupa infuse intravena 500 ml Na-bikarbonat isotonic (“sumber : farmakologi untuk keperawatan – dr. Jan Tambayong”).

Natrium bikarbonat dapat diberikan untuk menaikkan pH plasma. Natrium bikarbonat meningkatkan pH, menyebabkan kalium bergerak ke dalam sel, sehingga kadar seum kalium pasien menurun. Efeknya cepat. Ini merupakan terapi jangka pendek dan digunakan bersamaan dengan tindakan jangka panjang lain, seperti pembatasa diet dan dialysis (“sumber : KMB Brunner & Suddarth vol 2” )

Baking soda, Bellans, Citrocarbonate, Neut, Soda Mint.

Klasifikasi

· Pengatur elektrolit (agens pengalkalinisasi), Antasid, Kategori kehamilan C.

Indikasi

· PO, IV : penatalaksanaan asidosis metabolic.

· PO, IV : digunakan untuk mengalkalinisasi urine dan mendorong ekskresi obat tertentu bila terjadi overdosis (fenobarbital, aspirin).

· PO : antacid.

Kerja obat

· Bekerja sebagai agens pengalkalinisasi dengan melepaskan ion bikarbonat.

· Setelah pemberian oral, melepaskan bikarbonat, yang mampu menetralkan asam lambung.

· Efek terapeutik : alkalinisasi, netralisasi asam lambung.

Farmakokinetik

· Absorpsi : setelah pemberian oral, kelebihan bikarbonat akan diabsorpsi dan mengakibatkan alkalosis metabolic dan urin alkali.

· Distribusi : didistribusikan secara luas ke cairan ekstrasel.

· Metabolism dan Ekskresi : natrium dan bikarbonat diekskresi oleh ginjal.

· Waktu paruh : tidak diketahui.

Kontraindikasi dan perhatian

· Dikontraindikasi dan perhatian :

o Alkalosis metabolic atau respiratorik.

o Hipokalsemia.

o Kehilangan klorida berlebihan.

o Sebagai antidotum setelah ingesti asam mineral kuat.

o Pasien yang menjalani diet rendah natrium (hanya penggunaan oral sebagai antacid).

o Gagal ginjal (untuk digunakan hanya sebagai autisida).

o Nyeri abdomen berat yang tidak diketahui penyebabnya, terutama bila disertai demam (hanya pada penggunaan oral sebagai antacid).

· Gunakan secara hati-hati pada :

o Gagal jantung kongestif.

o Insufisiensi ginjal.

Page 2: Formulais Infus Menggunakan Nacl

o Penggunaan bersama terapi glukokortikoid.

o Penggunaan kronik sebagai antacid (dapat menyebabkan alkalosis metabolic dan kemungkinan kelebihan beban natrium).

Reaksi merugikan dan efek samping

· KV : edema.

· C dan E : retensi natrium dan air, alkalosis metabolic, hipernatremia, hipokalemia, hipokalsemia.

· GI : PO-distenis lambung, flatulens.

· Lokal : iritasi pada tempat penyuntikkan IV.

· Neuro : tetani.

Interaksi

· Obat-obat:

o Setelah pemberian oral dapat menurunkan absorpsi ketokonazol.

o Penggunaan bersama antacid yang mengandung kalsium dapat mengakibatkan terjadinya sindrom alkali susu.

o Alkalinisasi urine dapat mengakibatkan berkurangnya kadar salisilat san barbiturate dalam darah; meningkatkan kadar darah quinidin, meksiletin, flekainid, atau amfetamin; meningkatkan risiko kristaluria dari fluoroquinolon; mengurangi efektivitas metenamin.

Rute dan dosis

· Mengandung 12 mEq natrium/g.

· Resusitasi jantung paru

o Dosis harus ditentukan berdasarkan pengkajian lab yang sering.

o IV (dewasa, anak-anak, dan neonates) : 1 mEq dapat diulang 0,5 mEq/kg tiap 10 menit.

· Alkalinisasi urine

o PO (dewasa) : 48 mEq (4 g) di awal. Kemudian 12-24 mEq (1-2 g) tiap 4 jam (sampai 48 mEq tiap 4 jam) atau 1 sendok teh bubuk tiap 4 jam sesuai kebutuhan.

o PO (anak-anak) : 1-10 mEq/kg (12-120 mg/kg) per hari dalam dosis terbagi.

o IV (dewasa dan anak-anak) : 2-5 mEq/kg.

· Antacid

o PO (dewasa) : 325 mg-2 g 1-4 kali sehari atau ½ sendok teh tiap 2 jam sesuai kebutuhan.

· Asidosis metabolic

o Dosis harus ditentukan berdasarkan pengkajian lab yang sering.

o IV (dewasa dan anak-anak) : 2-5 mEq /kg sebagai infuse 4-8 jam.

Sediaan

· Bubuk oral

o Tablet : 325 mg, {500 mg}, 520, 650 mg.

o Injeksi : 4,2 % (0,5 mEq/ml), 5% (0,6 mEq/ml), 6,4 % (1 mEq/ml).

o Larutan tambahan penetralisir : 4% (0,48 mEq/ml), 4,2 % (0,5 mEq/ml).

o Dalam kombinasi dengan : natrium sitrat (Citrocarbonate)

Page 3: Formulais Infus Menggunakan Nacl

2. Glukosa + Insulin

Umumnya diberi 50 ml glukosa 50% bersama 12 Unit insulin secara intravena (“sumber : farmakologi untuk keperawatan – dr. Jan Tambayong”).

Pemberian infus glukosa dan insulin (50 ml glukosa 50% dengan 10 U insulin kerja cepat) selama 15 menit dapat menurunkan kalium 1-2mEq/L dalam waktu 30-60 menit. Insulin bekerja dengan menstimulasi pompa N-K-ATPase pada otot skelet dan jantung, hati dan lemak, memasukkan kalium kedalam sel. Glukosa di tambahkan guna mencegah hipoglikemia (http://ezcobar.com/dokter-online/dokter15/index.php?option=com)

Ini digunakan sebagai tindakan darurat sementara untuk menangani hiperkalemia. Glukosa dan insulin mendorong kalium ke dalam sel-sel, sehingga kadar serum kalium menurun sementara sampai kalium diambil melalui proses dialysis. Kalium akan keluar dari sel dan kembali meningkat sampai ketingkat yang berbahaya kecuali di ambil melaui proses dialysis. (“sumber : KMB Brunner & Suddarth vol 2” )

3. Resin Polistiren

Peningkatan kadar kalium dapat dikurangi dengan pemberian ion pengganti resin (Natrium polistiren sulfonat [Kayexalate]), secara oral atau melalui retensi enema. Kayexalate bekerja dengan merubah ion kalium menjadi natrium di saluran intestinal. Sorbitol sering diberikan bersama dengan Kayexalate untuk menginduksi efek tipe diare (menginduksi kehilangan cairan di saluaran gastrointestinal). (“sumber : KMB Brunner & Suddarth vol 2” )

Contoh polistiren adalah Resonium A dan kalsium resonium. Resonium A dapat diberi oral atau rectal. Polistiren adalah resin penukar-kation, yang membebaskan ion Na dan H, ditukar dengan ion kalium, dan ion kalium terikat itu kemudian diekskresi dalam feses. Karena kerja tidak cepat, lebih cocok untuk pengobatan hiperkalemia menahun. Dipilih kalsium resonium bila tidak dikehendaki masukan natrium berlebihan. (“sumber : farmakologi untuk keperawatan – dr. Jan Tambayong”).

4. Kalsium

Mula-mula di berikan kalsium intravena (Ca glukonat) 10% sebanyak 10 ml yang dapat di ulangi sampai terjadi perubahan gelombang T. Belum jelas cara kerjanya, kadar kalium tak berubah, kerja obat ini pada jatung berfungsi untuk menstabilkan membran. Pengaruh obat ini hanya sekitar 20-60 menit. Pemberian kalsium menjadi kontraindikasi di kondisi klien yang hiperkalsemia. (http://ezcobar.com/dokter-online/dokter15/index.php?option=com)

Ø Pemberian diuretic

Pada GGA sering di berikan diuretik golongan loop yang sering bermanfaat pada keadaan tertentu. Pemberian diuretik furosemid mencegah reabsorpsi Na sehingga mengurangi metabolisme sel tubulus, selain itu juga di harapkan aliran urin dapat membersihkan endapan, silinder sehingga menghasilkan obstruksi, selain itu furosemid dapat mengurangi masa oliguri.

Dosis yang diberikan amat bervariasi di mulai dengan dosis konvensional 40 mg intravena, kemudian apabila tidak ada respons kenaikan bertahap dengan dosis tinggi 200 mg setiap jam, selanjutnya infus 10-40 mg/jam. Pada tahap lebih lanjut apabila belum ada respons dapat di berikan furosemid dalam albumin yang di berikan secara intravena selama 30 menit dengan dosis yang sama atau

INFUS Na BIKARBONAT UNTUK ASIDOSIS METABOLIK

Asidosis metabolic adalah suatu keadaan dimana pH arterial bersifat asam dan konsentrasi bikarbonat plasma dibawah normal. Pada asidosis metabolic akut, pH arterial dibawah 7,1-7,2 dan konsentrasi bikarbonat plasma,

Farmakologi

Na.bikarbonat merupakan agen pengalkali yang berdisosiasi membentuk ion bikarbonat. Bikarbonat merupakan komponen basa konjugasi dari buffer ekstraseluler utama yang ada di tubuh,yaitu buffer bikarbonat-asam karbonat. Pada kondisi normal buffer ini menjaga pH plasma yaitu 7,37-7,42. Namun bila terjadi gangguan pada system buffer ini maka pH plasma dapat naik ataupun turun. pH plasma yang dibawah normal mengindikasikan terjadinya asidosis metabolic. Pemberian Na.bikarbonat akan menigkatkan konsentrasi bikarbonat plasma dan meningkatkan pH plasma sehingga pH plasma normal kembali (DI 2003 hal 2472-2473).

Page 4: Formulais Infus Menggunakan Nacl

Infus Bicnat?

Natrium bikarbonat (NaHCO3) atau kerap disebut dengan Bicnat merupakan senyawa garam yang bersifat basa. Pada dunia pengobatan, Bicnat dalam bentuk infus ini digunakan sebagai penetral. Infus Bicnat didalam tubuh dapat digunakan untuk penyeimbang keasaman dalam darah. Bikarbonat bereaksi dengan ion H+ membentuk air dan karbon dioksida. Bikarbonat berfungsi sebagai buffer/penyangga pada kondisi asidosis. Asidosis merupakan peningkatan asam didalam darah yang disebabkan oleh berbagai keadaan atau penyakit tertentu. Beberapa mekanisme penyebab asidosis diantaranya adalah kehilangan basa melalui urin ataupun saluran pencernaan, asupan asam yang lebih tinggi dibandingkan pengeluaran asam melalui ginjal, dan juga metabolisme yang tidak normal. Diare kronik juga dapat menyebabkan kehilangan bikarbonat.

Penggunaan infus Bicnat?

Besarnya dosis injeksi Bicnat ditentukan berdasarkan keparahan asidosis, hasil uji laboratorium, umur pasien, berat badan, dan kondisi klinik. Uji laboratorium dan evaluasi klinik pasien sangat penting dilakukan terutama dalam penggunaan jangka panjang, untuk memantau perubahan cairan, elektrolit, dan keseimbangan asam basa. Untuk bayi dan anak-anak dibawah 2 tahun, dapat diberikan 4,2% infus Bicnat dengan dosis tidak lebih dari 8 mEq/Kg hari.

Hal-hal yang harus diperhatikan penggunaannya untuk anak!

Pemberian infus Bicnat pada bayi dan anak dibawah 2 tahun dapat menyebabkan hipernatremia (kelebihan natrium dalam darah), penurunan tekanan CSF, dan hemorrhage intracranial (pendarahan otak).

Keuntungan pemberian infus intravena adalah menghasilkan kerja obat yang cepat dibandingkan cara-cara pemberian lain dan tidak menyebabkan masalah terhadap absorbsi obat. Sedangkan kerugiannya yaitu obat yang diberikan sekali lewat intravena maka obat tidak dapat dikeluarkan dari sirkulasi seperti dapat dilakukan untuk obat bila diberikan per oral, misalnya dengan cara dimuntahkan ,.

Infus tidak perlu pengawetkarena volume sediaan besa. Jika ditambahkan pengawet maka jumlah pengawet yang dibutuhkan besar sehingga dapat menimbulkan efek toksis

INFUS IV ELEKTROLIT UNTUK DEHIDRASI

Fungsi larutan elektrolit secara klinis digunakan untuk mengatasi perbedaan ion atau penyimpangan jumlah normal elektrolit dalam darah. Ada 2 jenis kondisi plasma yang menyimpang, yaitu :

1. Asidosis, Kondisi plasma darah yang terlampau asam akibat adanya ion klorida dalam jumlah berlebih.

2. Alkalosis, Kondisi plasma yang terlampau basa akibat ion Na, K, Ca dalam jumlah berlebih

Kehilangan natrium disebut hipovolemia, sedangkan kekurangan H2O disebut dehidrasi, kekurangan HCO3 disebut asidosis, metabolic dan kekurangan K+ disebut hipokalemia. (Formulasi Steril, Stefanus Lukas, hal. 62)

Dehidrasi adalah hilangnya elektrolit lebih rendah secara disproporsional dibandingkan dengan hilangnnya air. Dehidrasi sebagai akibat meningkatnya tekanan osmotic cairan tubuh akibat dari rasa haus yang tidak merangsang penggantian air yang hilang dengan cukup (Dorlan ed. 26, hal. 498)

Pada pasien yang tidak sadar atau mengalami gangguan keseimbangan elektrolit akut, sehingga harus segera diberikan ion-ion Ca2+, Na+, K+, Ce- dan HCO3-, dan sebagai sumber kalori dimana pengganti cairan dan kalori dibutuhkan, karena ion-ion tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk memnuhi kebutuhan elektrolit tubuh pada ekstrasel dan intrasel. Cairan ekstrasel baik plasma darah maupun cairan intrsel mengandung ion natrium dan klorida dalam jumlah yang besar, ion bilarbonat dalam jumlah yang agak besar, tetapi hanya sejumlah kecil ion kalium, magnesium phospat, sulfat, dan asam organic.disamping itu plasma mengandung protein dalam jumlah yang besar, sedangkan cairan intrasel hanya mengandung protein dalm jumlah protein yang leih kecil.

Page 5: Formulais Infus Menggunakan Nacl

Cairan intasel hanya mengandung sejumlah kecil ion natrium dan klorida serta hampir tidak mengandung ion kalsium, tetapi ia mengandung ion kalium dan phospat dalam jumlah besar serta ion magnesium dan sulfat dalam jumlah cukup besar, semuanya hanya ada dalam konsentrasi yang kecil dalam cairan ekstrasel.

Bahan-bahan yang digunakan (NaCl, KCl, NaHCO3, CaCl2) mudah larut dalam air, sehingga dapat digunakan air sebagai pembawanya. Air yang digunakan harus bebas pirogen. Pirogen merupakan produk metabolisme m.o (umumnya bakteri, kapang dan virus). Secara kimiawi, pirogen adalah zat lemak yang berhubungan dengan suatu molekul pembawa yang biasanya merupakan polisakarida, tapi bisa juga peptide.

Page 6: Formulais Infus Menggunakan Nacl