Format Praktikum Mikropaleontologi

39
PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI HARI/TGL : RABU/ 30 SPTMBER 2013 NAMA : RIA P.S ACARA : PERAGA KAYU 1 NO. MHS : D61112104 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Lip 4. Septa 5. Suture 6. Kell 7. Umbo No. Sampel : 01 No. Peraga : 18 Susunan Kamar : Throcospiral Bentuk Kamar : Angular conical Suture - Ventral : Tertekan kuat - Dorsal : Tertekan sedang Komposisi Test : Gamping hyalin Jumlah Kamar - Ventral : 5 - Dorsal : 6 Komposisi Kimia : Gamping hyalin Aperture : Primary aperture extra umbilical Hiasan Pada : - Permukaan Test : Smooth Ventral Dorsal Samping

Transcript of Format Praktikum Mikropaleontologi

Page 1: Format Praktikum Mikropaleontologi

PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI

HARI/TGL : RABU/ 30 SPTMBER 2013 NAMA : RIA P.S

ACARA : PERAGA KAYU 1 NO. MHS : D61112104

Keterangan :1. Test2. Aperture3. Lip4. Septa 5. Suture6. Kell7. Umbo

No. Sampel : 01

No. Peraga : 18

Susunan Kamar : Throcospiral

Bentuk Kamar : Angular conical

Suture

- Ventral : Tertekan kuat

- Dorsal : Tertekan sedang

Komposisi Test : Gamping hyalin

Jumlah Kamar

- Ventral : 5

- Dorsal : 6

Komposisi Kimia : Gamping hyalin

Aperture : Primary aperture extra umbilical

Hiasan Pada :

- Permukaan Test : Smooth

- Aperture : Lip

- Suture : Limbate

- Umbilicus : Ventral umbo

- Peri-Peri : Keel

Kelas : Sarcodina

Ventral Dorsal Samping

Page 2: Format Praktikum Mikropaleontologi

Ordo : Foraminifera

Family : Globorotalianidae

Genus : Globorotalia

Spesies : Globorotalia tumida (BRADY)

Umur : N.18 – N.23 ( Miosen Atas bagian Atas – Kwarter)

(Untuk penentuan fosil berumur Miosen)

Keterangan : Fosil dengan nomor sampel 18 ini berasal dari kelas

Sarcodina , ordo Foraminifera, family Globorotalianidae, genus Globorotalia dan

merupakan Spesies Globorotalia tumida (BRADY).

Fosil ini memiliki susunan kamar Throcospiral yaitu susunan kamar pada

fosil yang memiliki ciri-ciri terputar tidak pada satu bidang dan tidak semua kamar

dapat terlihat sama, fosil ini memiliki bentuk kamar berupa angular conical karena

bentuk kamar pada fosil itu menyudut dan mempunyai suture pada tubuhnya

dengan kenampakan tertekan kuat pada ventral dan tertekan sedang pada dorsal.

Komposisi Test pada fosil ini adalah Gamping hyaline yang merupakan komposisi

kimia penyusun test pada fosil planktonik dengan jumlah kamar yang terbentuk

pada ventral 5 dan dorsal 6, fosil ini juga memiliki jenis Apertur Prymary aperture

extra umbilical yaitu aperture utama interiormarginal yang memanjang dari pusat

ke peri-peri. Selain itu fosil ini memiliki hiasan atau ornament pada tubuhnya

seperti Permukaan test yang Smooth (lembut), Aperture berupa Lip, bentuk Suture

limbate (suture yang menebal), Umilicus Ventral Umbo (umbilicus yang menonjol

ke permukaan) dan bentuk peri-peri Keel (lapisan tepi yang tipis dan bening).

Berdasarkan Zona Blow 1969, Fosil Globorotalia tumida berumur pada

Kala Miosen Atas bagian Atas – Kwarter, yang ditandai dengan pemunculan awal

Globorotalia tumida (BRADY)

Page 3: Format Praktikum Mikropaleontologi

fosil Sphaerodinellopsis subdehiscens paenedehiscen dan diakhiri dengan

munculnya fosil Globigerina calida calida – Sphaeroidinella dehiscens excavate.

(Postuma, 1971)

Fosil ini memiliki kegunaan seperti : dapat mengetahui korelasi

penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan ataupun di bawah

permukaan, mengetahui penentuan umur suatu lapisan batuan, untuk menentukan

data-data stratigrafi untuk mengetahui lapisan sedimen yang mengandung minyak

dan membantu dalam menentukan lingkungan pengendapan.

Page 4: Format Praktikum Mikropaleontologi

PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI

HARI/TGL : RABU/ 30 SPTMBER 2013 NAMA : RIA P.S

ACARA : PERAGA KAYU 1 NO. MHS : D611 12 104

Keterangan :

1. Test2. Aperture3. Lip4. Suture5. Spine6. Septa 7. Umbo

No. Sampel : 02

No. Peraga : 30

Susunan Kamar : Planispiral

Bentuk Kamar : Angular conical

Suture :

- Ventral : Tertekan kuat

- Dorsal : Tertekan lemah

Komposisi Test : Gamping hyalin

Jumlah Kamar :

- Ventral : 6

- Dorsal : 6

Komposisi Kimia : Gamping hyalin

Aperture : Primary aperture inetriormarginal equatorial

Hiasan Pada :

- Permukaan Test : Smooth

- Aperture : Lip/rim

- Suture : Limbat

- Umbilicus : Deep umbilical

- Peri-Peri : Spine

Kelas : Sarcodina

Ventral Dorsal Samping

Page 5: Format Praktikum Mikropaleontologi

Ordo : Foraminifera

Family : Hankeninanidae

Genus : Hankenina

Spesies : Hankenina brevispina CUSHMAN

Umur : P.15 – P.16 (Eosen Atas bagian Tengah – Eosen)

Keterangan : Fosil dengan nomor sampel 30 ini berasal dari kelas

Sarcodina, ordo Foraminifera, family Hankeninanidae, genus Hankenina dan

merupakan Spesies Hankenina brevispina (CUSHMAN).

Fosil ini memiliki susunan kamar Planispiral yaitu susunan kamar pada

fosil yang memiliki ciri-ciri terputar pada satu bidang dan semua kamar dapat

terlihat sama, fosil ini memiliki bentuk kamar berupa angular conical karena

bentuk kamar pada fosil itu menyudut dan mempunyai Suture pada tubuhnya

dengan kenampakan tertekan kuat pada ventral dan tertekan lemah pada dorsal.

Komposisi Test pada fosil ini adalah Gamping hyaline merupakan

komposisi kimia penyusun test pada fosil planktonik dengan jumlah kamar yang

terbentuk pada ventral 6 dan dorsal 6, fosil ini juga memiliki jenis Apertur Prymary

aperture interiormarginal equatorial yaitu aperture utama interiormarginal yang

terletak pada equator test. Selain itu fosil ini juga sering di temukan memiliki

hiasan atau ornament pada tubuhnya seperti Permukaan test yang Smooth (lembut),

Aperture berupa Lip (bibir), bentuk Suture limbate (suture yang menebal),

Umbilicus Deeply umbilical (umbilicus yang berlubang dalam) dan bentuk peri-

peri Spine (lapisan yang menyerupai duri runcing).

Berdasarkan Zona Blow 1969, Fosil Hankenina brevispina berumur pada

Kala Eosen atas bagian tengah – Eosen atas bagian atas, yang ditandai dengan

Hankenina brevispina CUSHMAN

Page 6: Format Praktikum Mikropaleontologi

pemunculan awal fosil Globigerapsis mexicana sampai punahnya fosil

Cribrohantkenina inflata.(Postuma, 1971)

Fosil ini memiliki kegunaan seperti : dapat mengetahui korelasi

penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan ataupun di bawah

permukaan, mengetahui penentuan umur suatu lapisan batuan, untuk menentukan

data-data stratigrafi untuk mengetahui lapisan sedimen yang mengandung minyak

dan membantu dalam menentukan lingkungan pengendapan.

PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI

Page 7: Format Praktikum Mikropaleontologi

HARI/TGL : RABU/ 30 SPTMBER 2013 NAMA : RIA P.S

ACARA : PERAGA KAYU 1 NO. MHS : D611 12 104

Keterangan :

1. Test

2. Smooth

3.

4.

5.

No. Sampel : 03

No. Peraga : 11

Susunan Kamar : Planispiral

Bentuk Kamar : Sperical

Suture :

- Ventral : -

- Dorsal : -

Komposisi Test : Gamping Hyalin

Jumlah Kamar : -

- Ventral : 1

- Dorsal : 1

Komposisi Kimia : Gamping hyalin

Aperture : -

Hiasan Pada :

- Permukaan Test : Smooth

- Aperture : -

- Suture : -

- Umbilicus : -

- Peri-Peri : Keel

Kelas : Sarcodina

Ordo : Foraminifera

Family : Orbulinaidae

Ventral Dorsal Samping

Page 8: Format Praktikum Mikropaleontologi

Genus : Orbulina

Spesies : Orbulina universa (D’ORBIGNY)

Umur : N.9 – N..23 (MiosenTengah bagian Bawah-

Kwarter.)

(Untuk penentuan fosil berumur Miosen)

Keterangan : Fosil dengan nomor sampel 11 ini berasal dari kelas

Sarcodina, ordo Foraminifera, family Orbulinanidae, genus Orbulina dan

merupakan Spesies Orbulina universa (D’ORBIGNY).

Fosil ini memiliki susunan kamar Planispiral yaitu susunan kamar pada

fosil yang memiliki ciri-ciri terputar pada satu bidang dan semua kamar dapat

terlihat sama, fosil ini memiliki bentuk kamar berupa Globular karena bentuk

kamar pada fosil itu menyerupai bola, fosil ini tidak memiliki suture pada

tubuhnya.

Komposisi Test pada fosil ini adalah Gamping hyaline merupakan

komposisi kimia penyusun test pada fosil planktonik, fosil ini tidak memiliki

aperture. Selain itu permukaan pada fosil ini tidak memiliki hiasan atau ornament.

Berdasarkan Zona Blow 1969, Fosil Orbulina universa berumur pada Kala

Miosen tengah bagian bawah - Zaman Kwarter, munculnya fosil ini di awali

dengan munculnya fosil Globorotalia (T.) peripheroronda diakhiri dengan

munculnya fosil Globigerina calida calida - Sphaeroidinella dehiscens excavate.

(Postuma, 1971)

Orbulina universa (D’ORBIGNY)

Page 9: Format Praktikum Mikropaleontologi

Fosil ini memiliki kegunaan seperti : dapat mengetahui korelasi

penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan ataupun di bawah

permukaan, mengetahui penentuan umur suatu lapisan batuan, untuk menentukan

data-data stratigrafi untuk mengetahui lapisan sedimen yang mengandung minyak

dan membantu dalam menentukan lingkungan pengendapan.

Page 10: Format Praktikum Mikropaleontologi

PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI

HARI/TGL : RABU/ 30 SPTMBER 2013 NAMA : RIA P.S

ACARA : PERAGA KAYU 1 NO. MHS : D611 12 104

Keterangan :

1. Test2. Septa3. Suture4. Aperture5. Umbo6. Lip

No. Sampel : 04 No. Peraga : 13

Susunan Kamar : Throcospiral

Bentuk Kamar : Ventral view

Suture :

- Ventral : Tertekan sedang

- Dorsal : Tertekan sedang

Komposisi Test : Gamping hyalin

Jumlah Kamar : -

- Ventral : 7

- Dorsal : 12

Komposisi Kimia : Gamping hyalin

Aperture : Primary aperture extra umbilical

Hiasan Pada :

- Permukaan Test : Smooth

- Aperture : Lip

- Suture : Limbate

- Umbilicus : Umbilicul plug

- Peri-Peri : Keel

Kelas : Sarcodina

Ordo : Foraminifera

Ventral Dorsal Samping

Page 11: Format Praktikum Mikropaleontologi

Family : Globorotalianidae

Genus : Globorotalia

Spesies :Globorotalia peripheroacuta BLOW AND BANNER

Umur :N.9 – N.10 (Miosen Tengah bagian Bawah –

Miosen tengah bagian tengah)

Keterangan : Fosil dengan nomor sampel 13 ini berasal dari kelas

Sarcodina , ordo Foraminifera, family Globorotaliaidae, genus Globorotalia dan

merupakan Spesies Globorotalia peripheroacuta BLOW AND BANNER.

Fosil ini memiliki susunan kamar Throcospiral yaitu susunan kamar pada

fosil yang memiliki ciri-ciri terputar tidak pada satu bidang dan tidak semua kamar

dapat terlihat sama, fosil ini memiliki bentuk kamar berupa Ventral view dan

mempunyai Suture pada tubuhnya dengan kenampakan tertekan sedang pada

ventral dan dorsal.

Komposisi Test pada fosil ini adalah Gamping hyaline merupakan

komposisi kimia penyusun test pada fosil planktonik, dengan jumlah kamar yang

terbentuk pada ventral 7 dan dorsal 12, fosil ini juga memiliki jenis Apertur

Prymary aperture extra umbilical yaitu aperture utama interiormarginal yang

memanjang dari pusat ke peri-peri. Selain itu fosil ini juga sering di temukan

memiliki hiasan atau ornament pada tubuhnya seperti Permukaan test yang Smooth

(lembut), Aperture berupa Lip, bentuk Sutur limbate (suture yang menebal),

Umbilicus Umbilicul plug (umbilicus yang mempunyai penutup) dan bentuk peri-

peri Keel (lapisan tepi yang tipis dan bening).

Globorotalia peripheroacuta BLOW AND

ANNER

Page 12: Format Praktikum Mikropaleontologi

Berdasarkan Zona Blow 1969, Fosil Globorotalia peripheroacuta berumur

pada pada Kala Miosen tengah bagian bawah - miosen tengah bagian tengah,

munculnya fosil ini di awali dengan munculnya fosil Sphaerodinellopsis

subdehiscens paenedehiscen sampai punahnya fosil Globigerina calida calida.

(Postuma, 1971)

Fosil ini memiliki kegunaan seperti : dapat mengetahui korelasi

penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan ataupun di bawah

permukaan, mengetahui penentuan umur suatu lapisan batuan, untuk menentukan

data-data stratigrafi untuk mengetahui lapisan sedimen yang mengandung minyak

dan membantu dalam menentukan lingkungan pengendapan.

Page 13: Format Praktikum Mikropaleontologi

PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI

HARI/TGL : RABU/ 30 SPTMBER 2013 NAMA : RIA P.S

ACARA : PERAGA KAYU 1 NO. MHS : D611 12 104

Keterangan :

1.Test2. Septa3. Suture4. Aperture5. Umbo6. Keel

No. Sampel : 05

No. Peraga : 08

Susunan Kamar : Throcospiral

Bentuk Kamar : Globular

Suture :

- Ventral : Tertekan lemah

- Dorsal : Tertekan lemah

Komposisi Test : Gamping Hyalin

Jumlah Kamar : -

- Ventral : 3

- Dorsal : 4

Komposisi Kimia :

Aperture : Primary aperture interiormarginal umbilical

Hiasan Pada :

- Permukaan Test : Smooth

- Aperture : Tooth

- Suture : Lip

- Umbilicus : Ventral umbo

- Peri-Peri : keel

Kelas : Sarcodina

Ordo : Foraminifera

Ventral Dorsal Samping

Page 14: Format Praktikum Mikropaleontologi

Family : Sphaerodinellaidae

Genus : Sphaerodinella

Spesies :Sphaerodinella subdehiscens (PARKER and

SONES)

Umur : N.13-N.19 (Miosen Atas bagian Atas -Plioparan

Keterangan : Fosil dengan nomor sampel 30 ini berasal dari kelas

Sarcodina, ordo Foraminifera, family Sphaerodinellaidae, genus Sphaerodinella

dan merupakan Spesies Sphaerodinella subdehiscens (CUSHMAN).

Fosil ini memiliki susunan kamar Throcospiral yaitu susunan kamar pada

fosil yang memiliki ciri-ciri tidak terputar pada satu bidang dan tidak semua alat

kamar dapat terlihat sama, fosil ini memiliki bentuk kamar berupa globular karena

bentuk kamar pada fosil itu menyudut dan mempunyai Suture pada tubuhnya

dengan kenampakan tertekan lemah pada ventral dan dorsal.

Komposisi Test pada fosil ini adalah Gamping hyaline merupakan

komposisi kimia penyusun test pada fosil planktonik, dengan jumlah kamar yang

terbentuk pada ventral 3 dan4 dorsal , fosil ini juga memiliki jenis Apertur Prymary

aperture interiormarginal umbilical yaitu aperture utama interiormarginal yang

terletak pada pada . Selain itu fosil ini juga sering di temukan memiliki hiasan atau

ornament pada tubuhnya seperti : Permukaan test yang Smooth (lembut), Aperture

berupa Lip (bibir), bentuk Sutur limbate (sutur yang menebal), Umbilicus ventral

umbo (umbilicus yang menonjol di permukaan) dan bentuk peri-peri Spine (lapisan

yang menyerupai duri runcing).

Sphaerodinell

a

subdehiscens

(PARKER

and SONES)

Page 15: Format Praktikum Mikropaleontologi

Berdasarkan Zona Blow 1969, Fosil Hankenina brevispina berumur pada

Kala Eosen atas bagian tengah – Eosen atas bagian atas, munculnya fosil ini di

awali dengan munculnya fosil Globigerapsis mexicana sampai punahnya fosil

Cribrohantkenina inflata. (Postuma, 1971)

Fosil ini memiliki kegunaan seperti : dapat mengetahui korelasi penampang

suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan ataupun di bawah permukaan,

mengetahui penentuan umur suatu lapisan batuan, untuk menentukan data-data

stratigrafi untuk mengetahui lapisan sedimen yang mengandung minyak dan

membantu dalam menentukan lingkungan pengendapan.

Page 16: Format Praktikum Mikropaleontologi

PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI

HARI/TGL : RABU/ 30 SPTMBER 2013 NAMA : RIA P.S

ACARA : PERAGA KAYU 1 NO. MHS : D611 12 104

Keterangan :

1. Test2. Septa3. Aperture4. Suture5. Lip6. Umbilicus

No. Sampel : 06

No. Peraga : 9

Susunan Kamar : Planispiral

Bentuk Kamar : Globular

Suture :

- Ventral : Tertekan sedang

- Dorsal : Tertekan sedang

Komposisi Test : Gamping Hyalin

Jumlah Kamar : -

- Ventral : 5

- Dorsal : 5

Komposisi Kimia : Gamping hyalin

Aperture : Primary aperture interiormarginal equatorial

Hiasan Pada :

- Permukaan Test : Smooth

- Aperture : Lip

- Suture : Limbat

- Umbilicus : Open umbilical

- Peri-Peri : Keel

Kelas : Sarcodina

Ordo : Foraminifera

Ventral Dorsal Samping

Page 17: Format Praktikum Mikropaleontologi

Family : Hastigerinanidae

Genus : Hastigerina

Spesies :Hastigerina aequilaterialis (BRADY)

Umur : N.14 – N.23 (Miosen Tengah bagian Atas – Kwarter)

(Untuk penentuan fosil berumur Miosen)

Keterangan : Fosil dengan nomor sampel 9 ini berasal dari kelas

Sarcodina, ordo Foraminifera, family Hastigerinanidae, genus Hastigerina dan

merupakan Spesies Hastigerina aequilaterialis (BRADY).

.

Fosil ini memiliki susunan kamar Planispiral yaitu susunan kamar pada

fosil yang memiliki ciri-ciri terputar pada satu bidang dan semua kamar dapat

terlihat sama, fosil ini memiliki bentuk kamar berupa Ventral view dan mempunyai

Suture pada tubuhnya dengan kenampakan tertekan sedang pada ventral dan

tertekan lemah pada dorsal.

Komposisi Test pada fosil ini adalah Gamping hyaline merupakan

komposisi kimia penyusun test pada fosil planktonik dengan jumlah kamar yang

terbentuk pada ventral 6 dan pada dorsal 10, fosil ini juga memiliki jenis Apertur

Prymary aperture interiormarginal equatorial yaitu aperture utama interiormarginal

yang terletak pada equator test. Selain itu fosil ini juga sering di temukan memiliki

hiasan atau ornament pada tubuhnya seperti Permukaan test yang Smooth (lembut),

Aperture berupa Lip (bibir), bentuk Suture limbate (suture yang menebal),

Umbilicus open umbilical (umbilicus yang terbuka lebar) dan bentuk peri-peri keel

(lapisan yang tipis dan bening).

Hastigerina aequilaterialis (BRADY)

Page 18: Format Praktikum Mikropaleontologi

Berdasarkan Zona Blow 1969, Fosil Hastigerina aequilaterialis berumur

pada Kala Miosen Tengah bagian Atas – Kwarter, yang ditandai dengan

pemunculan awal fosil Globorotali (T.) siakensis sampai punahnya fosil

Globigerina calida calid - Sphaeroidinella dehiscens excavate. (Postuma,1971)

Fosil ini memiliki kegunaan seperti : dapat mengetahui korelasi

penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan ataupun di bawah

permukaan, mengetahui penentuan umur suatu lapisan batuan, untuk menentukan

data-data stratigrafi untuk mengetahui lapisan sedimen yang mengandung minyak

dan membantu dalam menentukan lingkungan pengendapan.

Page 19: Format Praktikum Mikropaleontologi

PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI

HARI/TGL : RABU/ 30 SPTMBER 2013 NAMA : RIA P.S

ACARA : PERAGA KAYU 1 NO. MHS : D611 12 104

Keterangan :

1. Test2. Septa3. Suture4. Aperture5. Lip6. Keel7. Umbilicus

No. Sampel : 07

No. Peraga : 22

Susunan Kamar : Throcospiral

Bentuk Kamar : Ventral view

Suture :

- Ventral : Tertekan sedang

- Dorsal : Tertekan lemah

Komposisi Test : Gamping Hyalin

Jumlah Kamar : -

- Ventral : 6

- Dorsal : 10

Komposisi Kimia : Gamping hyalin

Aperture : Primary aperture interiormarginal equitorial

Hiasan Pada :

- Permukaan Test : Smooth

- Aperture : Lip

- Suture : Bridge

- Umbilicus : Umbilical plug

- Peri-Peri : keel

Kelas : Sarcodina

Ordo : Foraminifera

Ventral Dorsal Samping

Page 20: Format Praktikum Mikropaleontologi

Family : Globorotalianidae

Genus : Globorotalia

Spesies :Globorotalia mayeri CUSHMAN AND ELLISUR

Umur : N.9 – N.13 (Miosen Tengah bagian Bawah – Miosen Tengah bagian Atas)

(Untuk penentuan fosil berumur Miosen)

Keterangan : Fosil dengan nomor sampel 9 ini berasal dari kelas

Sarcodina, ordo Foraminifera, family Globorotalianidae, genus Globorotalia dan

merupakan Spesies Globorotalia mayeri CUSHMAN AND ELLISUR.

.

Fosil ini memiliki susunan kamar Planispiral yaitu susunan kamar pada

fosil yang memiliki ciri-ciri terputar pada satu bidang dan semua kamar dapat

terlihat sama, fosil ini memiliki bentuk kamar berupa globular karena bentuk kamar

pada fosil itu bulat dan mempunyai Suture pada tubuhnya dengan kenampakan

tertekan sedang pada ventral dan dorsal

Komposisi Test pada fosil ini adalah Gamping hyaline merupakan

komposisi kimia penyusun test pada fosil planktonik dengan jumlah kamar yang

terbentuk pada ventral dan dorsal 6, fosil ini juga memiliki jenis Apertur Prymary

aperture interiormarginal equatorial yaitu aperture utama interiormarginal yang

terletak pada equator test. Selain itu fosil ini juga sering di temukan memiliki

hiasan atau ornament pada tubuhnya seperti Permukaan test yang Smooth (lembut),

Aperture berupa Lip (bibir), bentuk Suture limbate (suture yang menebal),

Umbilicus open umbilical (umbilicus yang terbuka lebar) dan bentuk peri-peri

Spine (lapisan yang menyerupai duri runcing).

Globorotalia mayeri CUSHMAN

AND ELLISUR

Page 21: Format Praktikum Mikropaleontologi

Berdasarkan Zona Blow 1969, Fosil Globorotalia mayeri berumur pada

Kala Miosen Tengah bagian Atas – Kwarter), yang ditandai dengan pemunculan

awal fosil Globorotalia (T.) peripheroronda sampai punahnya fosil

Sphaeroidinellaopis subdehiscens subdehiscanes – Globigerina druryi. (Postuma,

1971)

Fosil ini memiliki kegunaan seperti : untuk mengetahui korelasi penampang

suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan ataupun di bawah permukaan,

mengetahui penentuan umur suatu lapisan batuan, untuk menentukan data-data

stratigrafi untuk mengetahui lapisan sedimen yang mengandung minyak dan

membantu dalam menentukan lingkungan pengendapan.

.

Page 22: Format Praktikum Mikropaleontologi

PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI

HARI/TGL : RABU/ 30 SPTMBER 2013 NAMA : RIA P.S

ACARA : PERAGA KAYU 1 NO. MHS : D611 12 104

Keterangan :

1. Test2. Aperture3. Suture4. Septa5. Umbilicus6. Lip

No. Sampel : 08

No. Peraga : 48

Susunan Kamar : Throcospiral

Bentuk Kamar : Globular

Suture :

- Ventral : Tertekan kuat

- Dorsal : Tertekan kuat

Komposisi Test : Gamping Hyalin

Jumlah Kamar : -

- Ventral : 6

- Dorsal : 7

Komposisi Kimia : Gamping hyalin

Aperture : Primary aperture extra umbilical

Hiasan Pada :

- Permukaan Test : Smooth

- Aperture : Lip/rim

- Suture : Lip

- Umbilicus : Deep umbilical

- Peri-Peri : Keel

Kelas : Sarcodina

Ordo : Foraminifera

Ventral Dorsal Samping

Page 23: Format Praktikum Mikropaleontologi

Family : Globolorotalianidae

Genus : Globolorotalia

Spesies :Globolorotalia siakensis (LEROY)

Umur : N.2 – N.14 (Oligosen bagian Tengah – Miosen Tengah bagian Atas)

(Untuk penentuan fosil berumur Miosen)

Keterangan : Fosil dengan nomor sampel 48 ini berasal dari kelas

Sarcodina , ordo Foraminifera, family Globolorotalianidae, genus Globorotalia dan

merupakan Spesies Globorotalia siakensis (LEROY).

Fosil ini memiliki susunan kamar Throcospiral yaitu susunan kamar pada

fosil yang memiliki ciri-ciri terputar tidak pada satu bidang dan tidak semua kamar

dapat terlihat sama, fosil ini memiliki bentuk kamar berupa globular karena

bentuknya seperti bola dan mempunyai Suture pada tubuhnya dengan kenampakan

tertekan kuat pada ventral dan dorsal.

Komposisi Test pada fosil ini adalah Gamping hyaline merupakan

komposisi kimia penyusun test pada fosil planktonik, dengan jumlah kamar yang

terbentuk pada ventral 6 dan dorsal 7, fosil ini juga memiliki jenis Apertur Prymary

aperture extra umbilical yaitu aperture utama interiormarginal yang memanjang

dari pusat ke peri-peri. Selain itu fosil ini juga sering di temukan memiliki hiasan

atau ornament pada tubuhnya seperti : Permukaan test yang Smooth (lembut),

Aperture berupa Lip, bentuk Sutur limbate (suture yang menebal), Umbilicus

deeply Umbilical (umbilicus yang berlubang dalam) dan bentuk peri-peri Keel

(lapisan tepi yang tipis dan bening).

Berdasarkan Zona Blow 1969, Fosil Globorotalia siakensis berumur pada

pada Kala Miosen tengah bagian bawah - miosen tengah bagian tengah, munculnya

Globolorotulia siakensis (LEROY)

Page 24: Format Praktikum Mikropaleontologi

fosil ini di awali dengan munculnya fosil Sphaerodinellopsis subdehiscens

paenedehiscen sampai punahnya fosil Globigerina calida calida. (Postuma, 1971)

Fosil ini memiliki kegunaan seperti : untuk menentukan umur relatif suatu

batuan, untuk dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah

lain baik di permukaan ataupun di bawah permukaan, mengetahui penentuan umur

suatu lapisan batuan, untuk menentukan data-data stratigrafi untuk mengetahui

lapisan sedimen yang mengandung minyak dan membantu dalam menentukan

lingkungan pengendapan.

Page 25: Format Praktikum Mikropaleontologi

PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI

HARI/TGL : RABU/ 30 SPTMBER 2013 NAMA : RIA P.S

ACARA : PERAGA KAYU 1 NO. MHS : D611 12 104

I. LATAR BELAKANG

Mikropaleontologi merupakan cabang ilmu paleontology yang membahas

semua organisme yang berukuran kecil (mikro fosil), sehingga untuk mempelajari

dan mendeskripsi fosil itu sendiri dibutuhkan alat bantu berupa mikroskop (Jones

1936), sedangkan dalam paleontologi sendiri mempelajari tentnag sisa-sisa

organisme purba.

Sebelum melakukan pendeskripsian fosil mikro kita harus mengenal

bagian-bagian yang ada pada tubuh fosil tersebut agar dalam pemberian nama

tidak terjadi kekeliruan. Pada awal pembelajaran mikropaleontologi harus di sertai

dengan praktikum sebagai landasan untuk mengklasifikasi fosil pada saat di

lapangan.

Dalam mempelajari mikro fosil kita akan banyak mempelajari foraminifera

yang paling banyak ditemukan sebagai fosil mikro, mikrofosil sendiri mempunyai

peranan penting dalam proses sedimentasi, paleogeografi, stratigrafi,

paleoklimatologi serta paleobiologi.

II MAKSUD DAN TUJUAN

2.1 Maksud

Agar praktikan dapat mengetahui dan menguasai pengetahuan mengenai

Mikrofosil sebagai sarana untuk mengetahui proses pembentuknya dan hal-hal

yang berkaitan dengan proses pemfosilannya.

Page 26: Format Praktikum Mikropaleontologi

2.2 Tujuan

Agar praktikan bisa mengetahui bagian-bagian tubuh dari fosilmikro serta

dapat mengetahui bagaimana keadaan dan kehidupan di bumi pada masa lampau.

Dengan mempelajari fosil selain dapat mengetahui kehidupan masa lampau kita

juga dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di

permukaan ataupun di bawah permukaan, mengetahui penentuan umur suatu

lapisan batuan, untuk menentukan data-data stratigrafi untuk mengetahui lapisan

sedimen yang mengandung minyak dan membantu dalam menentukan lingkungan

pengendapan.

III ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat :

1. alat tulis menulis

2. Lap kasar dan halus

3. Buku penuntun praktikum mikropaleontologi

4. Kertas format praktikum (8 lembar)

3.2 Bahan :

1. Postuma dan Cushman

2. Fosil 8 sampel

3. Range cart

4. Tabel lingkungan pengendapan

Page 27: Format Praktikum Mikropaleontologi

IV TEORI RINGKAS

4.1 ORDO FORAMINIFERA

Dari phylum protozoa, khususnya foraminifera sangat penting dalam geologi

karena memiliki bagian yang keras dengan ciri masiing-masing foram, antara lain :

a. Planktonik (mengambang), ciri-ciri :

-. Susunan kamar trochospiral

-. Bentuk test bulat

-. Komposisi test Hyaline

b. Benthonik (di dasar laut), ciri-ciri :

-. Susunan kamar planispiral

-. Bentuk test pipih

-. Komposisi test adalah aglutine dan aranaceous

A. Foraminifera Planktonik

Foraminifera planktonik jumlah genusnya sedikit, tetapi jumlah spesiesnya

banyak. Plankton pada umumnya hidup mengambang di permukaan laut dan fosil

plankton ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah geologi, antara

lain :

-. Sebagai fosil petunjuk

-. Korelasi

-. Penentuan lingkungan pengendapan

Foram plankton tidak selalu hidup di permukaan laut, tetapi pada

kedalaman tertentu ;

-. Hidup antara 30 – 50 meter

-. Hidup antara 50 – 100 meter

-. Hidup pada kedalaman 300 meter

-. Hidup pada kedalaman 1000 meter

C D A

B

Page 28: Format Praktikum Mikropaleontologi

Ada golongan foraminifera plankton yang selalu menyesuaikan diri

terhadap temperatur, sehingga pada waktu siang hari hidupnya hampir di dasar laut,

sedangkan di malam hari hidup di permukaan air laut. Sebagai contoh adalah

Globigerina pachyderma di Laut Atlantik Utara hidup pada kedalaman 30 sampai

50 meter, sedangkan di Laut Atlantik Tengah hidup pada kedalaman 200 sampai

300 meter

Page 29: Format Praktikum Mikropaleontologi

V . KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan praktikum mikropaleontologi mengenai Fosil

planktonik foraminifera dapat disimpulkan bahwa dalam mempelajari fosil ini kita

dapat mengetahui lingkungan pengendapannya dan usia dari fosil ini. Selain itu

dapat kita ketahui bahwa organisme yang telah menjadi fosil ini memiliki bentuk-

bentuk tubuh yang belum sempurna. Berdasarkan dari bentuk-bentuk tubuh yang

masih bisa diamati kita dapat mengetahui komposisi kimia yang dikandungnya

sehingga dapat di ketahui dimana lingkungan pengendapannya. Berdasarkan dari

identifikasi tersebut kita dapat mengetahui pada zaman apa dia hidup dan

bagaimana kondisi lingkungannya pada saat itu,sehingga dapat membantu para ahli

Geologi dalam menentukan umur pengendapan lapisannya.

5.2 SARAN

1. Dalam praktikum kiranya diberikan penjelasan yang umum tentang

fosil.

2. Dalam melakukan asistensi kiranya diberikan penjelasan yang lengkap

mengenai pembuatan laporan.

.

Page 30: Format Praktikum Mikropaleontologi

DAFTAR PUSTAKA

Asisten mikropaleontologi 2013. 2012. Penuntun Praktikum

Mikropaleontologi 2013. Makassar: Laboratorium Paleontologi Jurusan

Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Postuma

www.artidefinisi.com/definisi/mikropaleontologi. diakses pada tanggal 6

oktober.