Format Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif - Moch Ahlan Munajat - Fakultas Teknik dan Ilmu...
-
Upload
muhammad-ahlan-munajat-moch-ahlan-munajat -
Category
Documents
-
view
794 -
download
8
description
Transcript of Format Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif - Moch Ahlan Munajat - Fakultas Teknik dan Ilmu...
FORMAT PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF
1. KONTEKS PENELITIAN ATAU LATAR BELAKANG
Bagian ini memuat uraian tentang latar belakang penelitian, untuk maksud
apa penelitian ini dilakukan, dan apa/siapa yang mengarahkan penelitian.
2. FOKUS PENELITIAN ATAU RUMUSAN MASALAH
Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-
topik pokok yang akan diungkap/digali dalam penelitian ini. Apabila digunakan
istilah rumusan masalah, fokus penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan yang
akan dijawab dalam penelitian dan alasan diajukannya pertanyaan.
Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang
akan diungkapkan di lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus
didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut ditampilkan.
Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat
penelitian kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistik yang berarti dekat
sekali dengan gejala yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan
setelah diadakan studi pendahuluan di lapangan.
3. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam
penelitian ini, sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan.
4. LANDASAN TEORI
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian
sesuai dengan kenyataan di lapangan. Selain itu landasan teori juga
bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan
sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar
antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian
kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju
data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang
digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data,
memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan
suatu “teori”.
5. KEGUNAAN PENELITIAN
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian
terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti
luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab kegunaan penelitian berisi alasan
kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan
dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang
layak untuk dilakukan.
6. METODE PENELITIAN
Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah-langkah penelitian
secara operasional yang menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran
peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis
data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.
a. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada bagian II peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan
singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Selain itu juga dikemukakan
orientasi teoretik, yaitu landasan berfikir untuk memahami makna suatu gejala,
misalnya fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan, etnometodologis,
atau kritik seni (hermeneutik). Peneliti juga perlu mengemukakan jenis
penelitian yang digunakan apakah etnografis, studi kasus, grounded theory,
interaktif, ekologis, partisipatoris, penelitian tindakan, atau penelitian kelas.
b. Kehadiran Peneliti
Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai
instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula
digunakan, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai
instrumen. Oleh karena itu, kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian
kualitatif mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti ini harus dilukiskan secara
eksplisit dalam laporan penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran peneliti
sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Di
samping itu perlu disebutkan apakah kehadiran peneliti diketahui statusnya
sebagai peneliti oleh subjek atau informan.
c. Lokasi Penelitian
Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan
alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut.
Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan
fisik (jika perlu disertakan peta lokasi), struktur organisasi, program, dan
suasana sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang
dipilih. Dengan pemilihan lokasi ini, peneliti diharapkan menemukan hal-hal
yang bermakna dan baru. Peneliti kurang tepat jika mengutarakan alasan-
alasan seperti dekat dengan rumah peneliti, peneliti pernah bekerja di situ,
atau peneliti telah mengenal orang-orang kunci.
d. Sumber Data
Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan
data dengan keterangan yang memadai. Uraian tersebut meliputi data apa saja
yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan subjek
dan informan penelitian, bagaimana ciri-ciri subjek dan informan itu, dan
dengan cara bagaimana data dijaring, sehingga kredibilitasnya dapat dijamin.
Misalnya data dijaring dari informan yang dipilih dengan teknik bola salju
(snowball sampling).
Istilah pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif harus digunakan
dengan penuh kehati-hatian. Dalam penelitian kualitatif tujuan pengambilan
sampel adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan untuk
melakukan rampatan (generalisasi). Pengambilan sampel dikenakan pada
situasi, subjek, informan, dan waktu.
e. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan,
misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Terdapat dua dimensi rekaman data: fidelitas dan struktur. Fidelitas
mengandung arti sejauh mana bukti nyata dari lapangan disajikan (rekaman
audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan lapangan
memiliki fidelitas kurang). Dimensi struktur menjelaskan sejauh mana
wawancara dan observasi dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Hal-hal
yang menyangkut jenis rekaman, format ringkasan rekaman data, dan
prosedur perekaman diuraikan pada bagian ini. Selain itu dikemukakan cara-
cara untuk memastikan keabsahan data dengan triangulasi dan waktu yang
diperlukan dalam pengumpulan data.
f. Analisis Data
Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan
secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-
bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan
pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian
pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan.
Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah
pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis
taksonomis, analisis komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini peneliti
dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika, etika, atau estetika.
Dalam uraian tentang analisis data ini supaya diberikan contoh yang
operasional, misalnya matriks dan logika.
g. Pengecekan Keabsahan Temuan
Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh
keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah,
maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik
perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam,
triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori),
pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan
pengecekan anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat-tidaknya
ditransfer ke latar lain (transferrability), ketergantungan pada konteksnya
(dependability), dan dapat-tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya
(confirmability).
h. Tahap-tahap Penelitian
Bagian ini menguraikann proses pelaksanaan penelitian mulai dari
penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, sampai
pada penulisan laporan.
7. DAFTAR RUJUKAN
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah
disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai
bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar
rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam skripsi,
tesis, dan disertasi harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Tatacara
penulisan daftar rujukan.
Unsur yang ditulis secara berurutan meliputi:
a) nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, nama
tengah, tanpa gelar akademik,
b) tahun penerbitan
c) judul, termasuk subjudul
d) kota tempat penerbitan, dan
e) nama penerbit.