Foram besar ali

14
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Praktikum 1.1.1. Dapat melakukan deskripsi ciri fisik fosil cangkang foraminifera besar. 1.1.2. Mampu mengidentivikasi komposisi cangkang sayatan teramati dan mengkaitkan dengan ekologi foraminifera teramati. 1.1.3. Mampu mengklasifikasikan dan memberi nama foram besar berdasarkan klasifikasi secara taksonomi. 1.1.4. Dapat menentukan umur dan lingkungan pengendapan fosil foram besar. 1.2 Waktu Pelaksanaan Praktikum Hari/tanggal : Senin, 5 November 2012 (Praktikum I) Senin, 12 November 2012 (Praktikum II) Waktu : 13.00 - 15.00 WIB Tempat : GPS 301, Teknik Geologi Universitas Diponegoro

Transcript of Foram besar ali

Page 1: Foram besar ali

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan Praktikum

1.1.1. Dapat melakukan deskripsi ciri fisik fosil cangkang foraminifera besar.

1.1.2. Mampu mengidentivikasi komposisi cangkang sayatan teramati dan

mengkaitkan dengan ekologi foraminifera teramati.

1.1.3. Mampu mengklasifikasikan dan memberi nama foram besar

berdasarkan klasifikasi secara taksonomi.

1.1.4. Dapat menentukan umur dan lingkungan pengendapan fosil foram

besar.

1.2 Waktu Pelaksanaan Praktikum

Hari/tanggal :

Senin, 5 November 2012 (Praktikum I)

Senin, 12 November 2012 (Praktikum II)

Waktu : 13.00 - 15.00 WIB

Tempat : GPS 301, Teknik Geologi Universitas Diponegoro

Page 2: Foram besar ali

2

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Morfologi

Penggunaan foraminifera sebagai penunjuk lingkungan telah digunakan

secara luas terutama oleh mikropaleontologist. Berdasarkan karakteristik dan

morfologi cangkangnya dapat digunakan sebagai indikator potensial dalam

memahami lingkungan hidup di perairan modern maupun purba. Salah satu

karakteristik yang menonjol adalah struktur tubuhnya yang sederhana dan

memiliki cangkang yang keras, sebarannya yang luas.

2.2 Lingkungan Hidup Foram Besar

Studi tentang paleoekologi ini akan dapat digunakan untuk menafsirkan

lingkungan pengendapan pada masa lampau, jika perilaku organisme dijumpai

pada kondisi yang normal.

Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupan mikroorganisme :

1. Kadar Karbonat

Karbonat termasuk faktor yang paling penting untuk pertumbuhan

foraminifera, karena sebagian foraminifera membutuhkan karbonat untuk

pertumbuhan cngkangnya. Suhu Air Laut

Suhu air laut berkaitan dengan salinitas, kedalaman dan

ketembusan cahaya matahari. Suhu berpengaruh terhadap jumlah

(populasi) foraminifera dan besarnya cangkangKadar Garam (salinitas)

Kadar garam berpengaruh terhadap distribusi spesies foram

tertentu.

2. Kedalaman

Kedalaman sangat berpengaruh terhadap kehidupan foraminifera,

baik dari jenis maupun kelimpahannya. Pada laut dangkal, variasi dan

junlah spesies bercangkang gampingan sangat besar. Pada laut dalam,

keberadaan foram bercangkang gampingan semakin berkurang dan

digantikan foram bercangkang aglutinated.

Page 3: Foram besar ali

3

3. Turbiditas/Kekeruhan Air

Turbiditas yang tinggi dapat mengurangi populasi foraminifera. Hal

ini berkaitan dengan kekeruhan yang menghalangi masuknya cahaya

matahari, sehingga mengurangi fotosintesis sehingga mengurangi jumlah

makanan foraminifera. Hanya foraminifera yang mempunyai kemampuan

filtrasi pada air keruh yang mampu bertahan, misalnya : Operculina,

Robulus, Rotalia yang biasanya dijumpai melimpah pada endapan lumpur

BAB III

HASIL DESKRIPSI

3.1 Peraga Fosil FB 018

UNIVERSITAS DIPONEGORO LAPORAN DESKRIPSI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM

MIKROPALEONTOLOGI

LABORATORIUM PALEONTOLOGI ACARA : FORAMINIFERA BESAR

NAMA PRAKTIKAN NIM ROMBONGAN NAMA FOSIL YANG DIAMATI

Ali Baidhowi 21100110141017 1 Discocyclina sp. marginata

HARI/TGL JAM ASISTEN YANG BERTUGAS KINGDOM : Protista

SENIN/ 5-

11-2012 13.00 BUDI MALAY PHYLUM : Protozoa

JENIS PERAGA YANG DIAMATI

KELAS : Sarcodina

ORDO : Foramninifera

SUB ORDO : Rotalina

SAYATAN SMEAR LAIN-LAIN SUPER FAMILI : Orbitoinicae

FB 018

FAMILI : Orbitoilinae

- - SPESIES : Discocyclinae

SUBSPESIES : Discocyclina

Nampak Vertikal

DESKRIPSI

Equatorial plane

Chamber wall

initial chamber

Lateral Chamber

Page 4: Foram besar ali

4

Fosil foraminifera ini memiliki jumlah kamar yang banyak (Multy Chamber) dengan bentuk melensa,

Tampak Vertikal :(initial chamber, Lateral Chamber, dan Chamber wall) dan bidang ekuatorial.

Tampak Horizontal : -, Komposisi dinding test berupa hyaline.

Klasifikasi : Barinas, S.W Venezuela TS

UMUR

Tersier

LINGKUNGAN PENGENDAPAN Neritik ( 0 – 200 m)

3.2 Peraga Fosil FB 17

UNIVERSITAS DIPONEGORO LAPORAN DESKRIPSI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM

MIKROPALEONTOLOGI

LABORATORIUM PALEONTOLOGI ACARA : FORAMINIFERA BESAR

NAMA PRAKTIKAN NIM ROMBONGAN NAMA FOSIL YANG DIAMATI

Ali Baidhowi 21100110141017 1 Lepidocyclina sp. marginata

HARI/TGL JAM ASISTEN YANG BERTUGAS KINGDOM : Protista

SENIN/ 5-

11-2012 13.00 BUDI MALAY PHYLUM : Protozoa

JENIS PERAGA YANG DIAMATI

KELAS : Sarcodina

ORDO : Foramninifera

SUB ORDO : Rotalina

SAYATAN SMEAR LAIN-LAIN SUPER FAMILI : Orbitoinicae

FB 017

FAMILI : Orbitoilinae

- - SPESIES : Lepidocyclinae

SUBSPESIES : Lepidocyclina

Nampak Vertikal Nampak Horizontal

DESKRIPSI

Equatorial plane

Chamber wall

Lateral Chamber

Equatorial plane

Chamber wall

Initial Chamber

Equatorial plane

Lateral Chamber

Page 5: Foram besar ali

5

Fosil foraminifera ini memiliki jumlah kamar yang banyak (Multy Chamber) dengan bentuk melensa,

Tampak verytikal : kamarnya terdiri dari chamber (Lateral Chamber, dan Chamber wall) dan bidang

ekuatorial.

Tampak horizontal : Lateral Chamber, dan Chamber wall, initial chamber dan bidang ekuatorial.

Komposisi dinding test berupa hyaline.

Klasifikasi : Barinas, S.W Venezuela TS

UMUR

Tersier

LINGKUNGAN PENGENDAPAN Neritik ( 0 – 200 m)

Page 6: Foram besar ali

6

3.3 Peraga Fosil FB 005

UNIVERSITAS DIPONEGORO LAPORAN DESKRIPSI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM

MIKROPALEONTOLOGI

LABORATORIUM PALEONTOLOGI ACARA : FORAMINIFERA BESAR

NAMA PRAKTIKAN NIM ROMBONGAN NAMA FOSIL YANG DIAMATI

Ali Baidhowi 21100110141017 1 Milliolina Sp.

HARI/TGL JAM ASISTEN YANG BERTUGAS KINGDOM : Protista

SENIN/ 12-

11-2012 13.00 BUDI MALAY PHYLUM : Protozoa

JENIS PERAGA YANG DIAMATI

KELAS : Sarcodina

ORDO : Foramninifera

SUB ORDO : Milliolina

SAYATAN SMEAR LAIN-LAIN SUPER FAMILI : Millioliniae

FB 005

FAMILI : Milliolinidae

SPESIES : Milliolina Sp

Nampak Horizontal

DESKRIPSI

Fosil foraminifera ini memiliki jumlah kamar yang banyak (Multy Chamber) dengan perputaran kamar

yang milioline pigmoidal bentuk melensa, kamarnya terdiri dari initial chamber dan Chamber. Komposisi

dinding test berupa Calcareous Imperforate (Porcelain).

Klasifikasi : Cushman 1928

UMUR

Tersier

LINGKUNGAN PENGENDAPAN Neritik ( 0 – 200 m)

initial chamber

Page 7: Foram besar ali

7

3.4 Peraga Fosil FB 012

UNIVERSITAS DIPONEGORO LAPORAN DESKRIPSI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM

MIKROPALEONTOLOGI

LABORATORIUM PALEONTOLOGI ACARA : FORAMINIFERA BESAR

NAMA PRAKTIKAN NIM ROMBONGAN NAMA FOSIL YANG DIAMATI

Ali Baidhowi 21100110141017 1 Numulites Camerinidae

HARI/TGL JAM ASISTEN YANG BERTUGAS KINGDOM : Protista

SENIN/ 12-

11-2012 13.00 BUDI MALAY PHYLUM : Protozoa

JENIS PERAGA YANG DIAMATI

KELAS : Sarcodina

ORDO : Foramninifera

SUB ORDO : Fusulina

SAYATAN SMEAR LAIN-LAIN

FB 012 FAMILI : Numilites

SPESIES : Camerinae

SUBSPESIES : Camerinidae

Nampak Vertikal NampakHorizontal

DESKRIPSI

Fosil foraminifera ini memiliki jumlah kamar yang banyak (Multy Chamber) dengan perputaran kamar

yang Menganan bentuk melensa, kamarnya terdiri dari initial chamber dan Chamber (kenampakan vertikal

dan zorizontal terlihat initial chamber). Komposisi dinding test berupa Calcareous Microgranular.

Klasifikasi : Cushman 1928

UMUR

Tersier

LINGKUNGAN PENGENDAPAN Neritik ( 0 – 200 m)

Terputar Menganan

initial chamber

Page 8: Foram besar ali

8

3.5 Peraga Fosil FB 002

UNIVERSITAS DIPONEGORO LAPORAN DESKRIPSI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM

MIKROPALEONTOLOGI

LABORATORIUM PALEONTOLOGI ACARA : FORAMINIFERA BESAR

NAMA PRAKTIKAN NIM ROMBONGAN NAMA FOSIL YANG DIAMATI

Ali Baidhowi 21100110141017 1 Assilina Camerinidae

HARI/TGL JAM ASISTEN YANG BERTUGAS KINGDOM : Protista

SENIN/ 12-

11-2012 13.00 BUDI MALAY PHYLUM : Protozoa

JENIS PERAGA YANG DIAMATI

KELAS : Sarcodina

ORDO : Foramninifera

SUB ORDO : Rotalina

SAYATAN SMEAR LAIN-LAIN SUPER FAMILI : Assilinidae

FB 002

FAMILI : Assilina

SPESIES : Camerinida

SUBSPESIES : Camerinidae

Nampak Horizontal Nampak Vertikal

DESKRIPSI

Fosil foraminifera ini memiliki jumlah kamar yang banyak (Multy Chamber) dengan 3 perputaran kamar

bentuk pipih, kamarnya terdiri dari tonggak-tonggak. Komposisi dinding test berupa Calcareous perforate.

Klasifikasi : Cushman 1928

UMUR

Tersier (Eocene)

LINGKUNGAN PENGENDAPAN Neritik ( 0 – 200 m)

Thoraks (kamar)

Page 9: Foram besar ali

9

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan Peraga Fosil FB 018

Kegiatan pengamatan sayatan fosil peraga FB 018 dilakukan dengan

menggunakan mikroskop Binokuler, dari pengamatan didapatkan bebearapa

karakteristik anatomi cangkang foraminifera. Dari sayatan FB 018 didapatkan

kenampakan jumlah kamar fosil yang banyak (multy chamber) dengan bentuk

cangkang yang pipih melensa.

Bagian tubuh foram didapatkan bagian cangkang berupa kamar-kamar

seperti initial chamber, lateral chamber, dan chamber wall, selain itu juga terlihat

adanya equatorial plane. Pola chamber yang ditunjukkan oleh sayatan cenderung

pipih tegak lurus terhadap bidang equatorial, umumnya pola ini terjadi pada fosil

spesies dyscociclin. Kenampakan cangkang foram diatas lampu sangat terang dan

tembus cahaya menunjukkan komposisi cangkang yang hyalin (Calcareous

perforate), dari komposisi dinding cangkang yang bersifat hyaline

mengindikasikan lingkungan hidup foraminifera ini berada pada lingkungan laut

yang masih dapat pengaruh sinar matahari, bertemperatur hangat dan

berkedalaman rendah. Jadi lingkungan pengendapannya pada laut dangkal (neritic

zone) pada kedalaman antar 0 – 200 m.

Berdasarkan literatur didapat, kisaran umur fosil ini yakni eosen atas

dalam taksonomi merupakan subordo Rotaliina, superfamili Discocylinidae,

famili Discocylinidae, spesies Discocylininae, subspesies Discocylina dan nama

fosil yang diamati ini adalah Discocylina marginata.

4.2 Pembahasan Peraga Fosil FB 017

Kegiatan pengamatan sayatan fosil peraga FB 017 dilakukan dengan

menggunakan mikroskop Binokuler, dari pengamatan didapatkan bebearapa

karakteristik anatomi cangkang foraminifera. Dari sayatan FB 017 didapatkan

kenampakan jumlah kamar fosil yang banyak (multy chamber) dengan bentuk

cangkang yang pipih melensa.

Page 10: Foram besar ali

10

Bagian tubuh foram didapatkan bagian cangkang berupa kamar-kamar

seperti initial chamber, lateral chamber, dan chamber wall, selain itu juga terlihat

adanya equatorial plane. Pola chamber yang ditunjukkan oleh sayatan cenderung

membulat-sub globular sejajar terhadap bidang equatorial, umumnya pola ini

terjadi pada fosil spesies Lepidos. Kenampakan cangkang foram diatas lampu

sangat terang dan tembus cahaya menunjukkan komposisi cangkang yang hyalin

(Calcareous perforate), dari komposisi dinding cangkang yang bersifat hyaline

mengindikasikan lingkungan hidup foraminifera ini berada pada lingkungan laut

yang masih dapat pengaruh sinar matahari, bertemperatur hangat dan

berkedalaman rendah. Jadi lingkungan pengendapannya pada laut dangkal (neritic

zone) pada kedalaman antar 0 – 200 m.

Berdasarkan literature yang didapat, kisaran umur fosil ini yakni eosen

atas dalam taksonomi merupakan kingdom Protista, filum Protozoa, kelas

Sarcodina, ordo Foraminifera, subordo Rotaliina, superfamili Lepidocylinidae,

famili Lepidocylinidae, spesies Lepidocylininae, subspesies Lepidocylina dan

nama fosil yang diamati ini adalah Lepidocylina marginata.

4.3 Pembahasan Peraga Fosil FB 005

Kegiatan pengamatan sayatan fosil peraga FB 005 dilakukan dengan

menggunakan mikroskop Binokuler, dari pengamatan didapatkan bebearapa

karakteristik anatomi cangkang foraminifera. Dari sayatan FB 005 didapatkan

kenampakan jumlah kamar fosil yang banyak (multy chamber) dengan bentuk

cangkang yang pipih terputar secara milliolina sigmoidal.

Bagian cangkang yang dapat diamati dari sayatan meliputi pusat

kamar(Initial Chamber) kamar-kamarnya dan semacam pengkat antar

cangakangnya yang gelap kenampakannya, diperkirakan berupa zat yang

calcareous. Cangkangnya tersusun oleh material-material yang bersifat Porcelain

yang bercirikan abu-abu, gelap dan fosil ini dimasukkan sub ordo Rotaliina.

Dengan komposisi dinding cangkang yang bersifat Porcelain (calcareous

imperforate) dapat diinterpretasikan lingkungan hidup foraminifera ini berada

pada lingkungan laut yang masih mendapatkan pengaruh sinar matahari,

Page 11: Foram besar ali

11

bertemperatur hangat dan berkedalaman rendah. Jadi lingkungan pengendapannya

pada laut dangkal (neritic zone) pada kedalaman antar 0 – 200 m.

Berdasarkan literature yang didapat, kisaran umur fosil ini yakni tersier,

dalam taksonomi merupakan kingdom Protista, filum Protozoa, kelas Sarcodina,

ordo Foraminifera, subordo Miliolina, superfamili Miliolinidae, famili

Miliolinidae, spesies Milliolinae, subspesies Milliolina dan nama fosil yang

diamati ini adalah Milliolinella sp.

4.4 Pembahasan Peraga Fosil FB 012

Kegiatan pengamatan sayatan fosil peraga FB 012 dilakukan dengan

menggunakan mikroskop Binokuler, dari pengamatan didapatkan bebearapa

karakteristik anatomi cangkang foraminifera. Dari sayatan FB 012 didapatkan

kenampakan jumlah kamar fosil yang banyak (multy chamber) dengan bentuk

cangkang bebentuk bundar dengan perputaran spiral menganan.

Bagian cangkang yang dapat diamati dari sayatan meliputi pusat kamar

(Initial Chamber), kamar-kamarnya yang banyak. Foraminifera teramati berwarna

keabu-abuan, diindikasikan memiliki komposisi cangkang yang calcareous

microgranular. Masing-masing kamar dibatasi oleh sekat yang disebut septa.

Dengan komposisi dinding cangkang yang bersifat gampingan dapat

diinterpretasikan lingkungan hidup foraminifera ini berada pada lingkungan laut

neritik - batial yang masih mendapatkan pengaruh sinar matahari, bertemperatur

hangat tapi dengan intensitas yang rendah. Jadi lingkungan pengendapannya pada

laut dangkal (neritic-bathyal zone).

Berdasarkan literature yang didapat, kisaran umur fosil ini yakni tersier

(Ta – Td), dalam taksonomi merupakan kingdom Protista, filum Protozoa, kelas

Sarcodina, ordo Foraminifera, subordo textularina, superfamili Nummulitidae,

famili Nummulidae, spesies Nummulitae, subspesies Camerinidae dan nama fosil

yang diamati ini adalah Nummulites Camerinidae.

Page 12: Foram besar ali

12

4.5 Pembahasan Peraga Fosil FB 002

Kegiatan pengamatan sayatan fosil peraga FB 002 dilakukan dengan

menggunakan mikroskop Binokuler, dari pengamatan didapatkan bebearapa

karakteristik anatomi cangkang foraminifera. Dari sayatan FB 002 didapatkan

kenampakan jumlah kamar fosil yang banyak (multy chamber) dengan bentuk

cangkang bebentuk pipih.

Bagian cangkang yang dapat diamati dari sayatan meliputi kamar-

kamarnya (tonggak-tonggak) yang banyak. Foraminifera teramati berwarna

keabu-abuan, diindikasikan memiliki komposisi cangkang yang calcareous

microgranular. Masing-masing kamar dibatasi oleh sekat yang disebut septa.

Dengan komposisi dinding cangkang yang bersifat gampingan dapat

diinterpretasikan lingkungan hidup foraminifera ini berada pada lingkungan laut

neritik - batial yang masih mendapatkan pengaruh sinar matahari, bertemperatur

hangat tapi dengan intensitas yang rendah. Jadi lingkungan pengendapannya pada

laut dangkal (neritic-bathyal zone).

Berdasarkan literatur yang ada maka fosil ini berumur tersier, dalam

taksonomi merupakan kingdom Protista, filum Protozoa, kelas Sarcodina, ordo

Foraminifera, subordo Rotaliina, superfamili Assilinidae, famili Assilinella,

spesies Assilina, subspesies Camerinidae dan nama fosil yang diamati ini adalah

Assilina Camerinidae.

Page 13: Foram besar ali

13

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Fosil yang teramati pada peraga FB 018 berkomposisi cangkang hyalin

(Calcareous perforate), masuk dalam sub ordo rotalina, superfamiliy

discocyclinidae, family discocyclinidae, spesies discocyclina dan sub

spesies Marginata. Lingkungan hidup foram ini di laut dangkal (neritik)

dengan kisaran umur tersier (eosen atas).

5.2 Fosil yang teramati pada peraga FB 017 berkomposisi cangkang hyalin

(Calcareous perforate), masuk dalam sub ordo rotalina, superfamiliy

Lepidocyclinidae, family Lepidocyclinidae, spesies Lepidocyclina dan sub

spesies Marginata. Lingkungan hidup foram ini di laut dangkal (neritik)

dengan kisaran umur tersier (eosen atas).

5.3 Fosil yang teramati pada peraga FB 005 berkomposisi cangkang

porcelain (Calcareous imperforate), masuk dalam sub ordo Miliolina,

superfamiliy Miliolinidae, family Miliolinidae, spesies Miliolinidae dan sub

spesies Miliolinella. Lingkungan hidup foram ini di laut dangkal (neritik)

dengan kisaran umur tersier (eosen atas).

5.4 Fosil yang teramati pada peraga FB 012 berkomposisi cangkang

Calcareous microgranular, masuk dalam sub ordo texaularia, superfamiliy

Numulitidae, family Numulitidae, spesies Numulites dan sub spesies

Camerinidae. Lingkungan hidup foram ini di laut dangkal (neritik) dengan

kisaran umur tersier (eosen atas).

5.5 Fosil yang teramati pada peraga FB 002 berkomposisi cangkang hyalin

(Calcareous perforate), masuk dalam sub ordo rotalina, superfamiliy

Assilinidae, family Assilinella, spesies Asslina dan sub spesies Camerinidae.

Lingkungan hidup faram ini di laut dangkal (neritik) dengan kisaran umur

tersier (eosen atas).

Page 14: Foram besar ali

14

DAFTAR PUSTAKA

Rahardjo, Wartono. 1999. Buku Pedoman Praktikum Paleontologi Gologan

Invertebrata. Yogyakarta : UGM Press