For Implementasi

15
RUANG UTAMA ANAK ASTER VISI : Terwujudnya pelayanan keperawatan yang menjadikan Ruang Utama Anak sebagai ruang rawat anak yang nyaman, aman dan penuh kasih sayang berlandaskan pada pemberian Asuhan Keperawatan yang menyeluruh (Holistic). MISI : 1.Memberikan asuhan keperawatan dengan pelayanan prima dengan berprinsip pada aspek kesejahteraan anak.

description

r

Transcript of For Implementasi

RUANG UTAMA ANAK

ASTER

VISI :Terwujudnya pelayanan keperawatan yang menjadikan Ruang Utama Anak sebagai ruang rawat anak yang nyaman, aman dan penuh kasih sayang berlandaskan pada pemberian Asuhan Keperawatan yang menyeluruh (Holistic).

MISI : 1. Memberikan asuhan keperawatan dengan pelayanan prima dengan berprinsip pada aspek kesejahteraan anak.2. Menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, keluarga dan petugas.3. Meningkatkan pengetahuan asuhan keperawatan melalui pengembangan tenaga kesehatan (pendidikan dan pelatihan).

Created by : PPN STIKES Bhakti Kencana Bandung 2015

DOA MENJENGUK ORANG SAKIT

Semoga lekas sembuh.

Artinya : Ya Tuhanku, Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah, karena Engkaulah Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi, wahai Maha Penyembuh segala penyakit, dan Maha Pengasih Penyayang.

Created by : PPN STIKES Bhakti Kencana Bandung 2015

Bagan flow of careAlur penerimaan pasien rawat inapMasuk rsud dr. Slamet garut

PASIEN

Loket IGDLoket Poliklinik

IGDKlinik sesuai indikasi penyakit

Loket Pendaftaran Rawat inap

Ruang Rawat Inap

VVIPVIPKELAS IKELAS IIKELAS III

Ditetapkan oleh :Direktur RSU dr. Slamet Garut

Dr H. Maskut Farid, MMNIP. 19670625 199803 1004

Bagan DISCHARGE PLANNINGALUR PASIEN PULANG RAWAT INAPrsud dr. Slamet garut

RUANG PERAWATANKelurga pasien diberi surat pengantar untuk menyelesaikan administrasiBagian Administrasi KeuanganKeluarga pasien mendapat bukti penyelesaian administrasi

Keluarga pasien menyerahkan bukti penyelesaian administrasi

Pasien pulang membawa surat kontrol, foto rongen, dan obat-obatan untuk di rumah

Ditetapkan oleh :Direktur RSU dr. Slamet Garut

Dr H. Maskut Farid, MMNIP. 19670625 199803 1004

TATA LAKSANA PEMBERIAN OKSIGEN

Persiapan alat : 1. Tabung oksigen2. Kanula nasal3. Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril4. Flow meter5. Tanda "dilarang merokok"

Persiapan lingkungan :1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi.2. Ciptakan lingkungan yang tenang

Persiapan pasien :1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan.2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler

Prosedur : 1. Mencuci tangan.2. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga.3. Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai ketentuan4. Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung pelembab.5. Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa.6. Memasang kanula pada hidung klien.7. Menetapkan kadar oksigen sesuai kebutuhan.8. Memfiksasi selang9. Mengkaji kondisi klien secara teratur10. Merapihkan kembali peralatan.11. Mencuci tangan 12. Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan respons klien.

KewaspadaanObservasi apakah: a. Kanula tersumbat atau terlipat b. Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi airc. Volume Oksigen mencukupi/tidak

Keterangan:RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

VT: Volume TidalBB: Berat badanRR: Respiratory RateNilai normal VT adalah 6-8 cc/ kgBB

kehilangan air dari tubuh per hari, yaitu :volume urin normal : 0,5-1 cc/kg/jamAir metabolisme : anak 12-14 th : 5-6 cc/kg/hari, 7-11 th : 6-7 cc/kg/hari, balita : 8 cc/kg/hariInsensible water loss IWL : Anak : 30-usia(th) cc/kg hari. Jika ada kenaikan suhu : IWL + 200Kebutuhan air dan elektrolit per hari Pada anak dan bayi :

Air : 0-10 kg : 100 ml/kg/hr

10-20 kg : 1000 ml/kg + 50 ml/kg diatas 10 kg/hr

> 20 kg : 1500 ml/kg + 20 ml/kg diatas 20 kg/hr

Na : 3 mEq/kg/hr2

K : 2,5 mEq/kg/hr2

Terapi cairan rumatan

Terapi rumatan bertujuan memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi. Diberikan dengan kecepatan 80 ml/jam. Untuk anak gunakan rumus 4:2:1, yaitu :

4 ml/kg/jam untuk 10 kg pertama2 ml/kg/jam untuk 10 kg kedua1 ml/kg/jam tambahan untuk sisa berat badan

TATA LAKSANA PEMBERIAN CAIRAN

10.2 Tatalaksana Pemberian CairanKebutuhan total cairan per hari seorang anak dihitung dengan formulaberikut:100 ml/kgBB untuk 10 kg pertama, lalu 50 ml/kgBB untuk 10 kg berikutnya,selanjutnya 25 ml/kgBB untuk setiap tambahan kg BB-nya. Sebagai contoh,RUMUS KEBUTUHAN OKSIGENVT x BB x RR1000

seorang bayi dengan berat 8 kg mendapatkan 8 x 100 ml = 800 ml setiapharinya, dan bayi dengan berat 15 kg (10 x 100) + (5 x 50) = 1250 ml perhariTabel 39.

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SLAMET GARUTJalan Rumah Sakit Garut

PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS

1. Menjelaskan tujuan prosedur2. Cuci tangan3. Hubungkan cairan dan infus set dengan menusukkan ke bagian karet atau akses slang ke botol infus4. Klem slang infus lalu alirkan cairan sambil menekan buble trap dan cairan dalam buble trap tersebut isinya mencapai setengah dari ruang buble trap, buka klem selang hingga cairan memenuhi slang dan udara slang keluar tanpa membuka jarum penutup slang5. Letakkan pengalas di bawah tempat (vena) yang akan dilakukan penusukan6. Dekatkanbengkok di sekitar tempat penusukkan jarum infus7. Lakukan pembendungan dengan torniket (karet pembendung) 10 12 cm di atas area penusukkan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakkan sirkular (bila sadar)8. Gunakan sarung tangan steril9. Lakukan penusukkan pada vena dengan bantuan ibu jari regangkan kulit /area yang akan ditusuk dan posisi jarum mengarah ke atas10. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum (abocath/surflo). Apabila saat penusukkan terjadi pengeluaran darah melalui jarum (abocath), tarik keluar bagian dalam (jarum) sementara badan luar dorong perlahan-lahan mengikuti jalur vena.11. Beri jarak lalu tekan dengan jari bagian atas tusukan jarum sambil menghubungkan jarum tersebut dengan slang infuse. Buka klem lalu atur tetesan dan kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan12. Fiksasi jarum dengan plester dimana plester tidak menyentuh area tusukan lalu tutup kassa steril yang telah diolesi antiseptik /tensoplas, selanjutnya fiksasi kembali dengan plester di atas kassa tadi. Pada anak-anak dapat ditambahkan dengan menggunakan spalk agar tidak mudah lepas.13. Rapikanalat-alat14. Lepaskan sarung tangan 15. Cucitangan16. Catat dan dokumentasikan respon yang terjadi sebelum, selama dan setelah prosedur dilakukan. Juga dokumentasikan tindakan yang diberikan pada catatan perawatan dan catat tanggal, waktu pemasangan infuse, jenis cairan, letak infuse, kecepatan aliran, ukuran dan tipe jarum

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SLAMET GARUTJalan Rumah Sakit Garut

PROSEDUR TETAP pemberian oksigen melalui nasal kanul

1. Menjelaskan tujuan prosedur2. Cuci tangan3. Mengatur posisi klien pada posisi yang nyaman4. Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoksia dan secret pada jalan napas5. Pasang sarung tangan6. Hubungkan nasal kanula ke sumber oksigen / tabung oksigen7. Atur aliran oksigen pada kecepatan yang ditetapkan dengan memutar knop pada flow meter, antara 1 6 liter / menit (sesuai kebutuhan klien) pastikan berfungsi dengan baika. Selang tidak tertekuk dan sambungan patenb. Observasi air dalam tabung humidifier bergelembungc. Cek ulang adanya udara yang keluar dari nasal kanulad. Letakan cabang kanula pada lubang hidung pasiene. Atur pita elastic atau selang plastic ke kepala atau bawah dagu sampai kanula pas dan nyamanf. Beri plester pada kanula dikedua sisi wajah8. Periksa aliran udara pada kanula dirasakan klien, dan tanya respon klien9. Periksa kanula, kaji cuping, septum hidung dari tanda kerusakan mukosa atau kulit tiapsetiap 8 jam10. Pertahankan batas air pada botol humidifier setiap waktu11. Periksa jumlah kecepatan aliran oksigen dan program terapi setiap 8 jam12. Cuci tangan13. Catat dan dokumentasikan respon yang terjadi sebelum, selama dan setelah prosedur dilakukan. Juga dokumentasikan tindakan yang diberikan pada catatan perawatan catat waktu terapi dimulai, kecepatan aliran oksigen, rute pemberian.

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SLAMET GARUTJalan Rumah Sakit Garut

PROSEDUR TETAP inhalasi nebulizer

1. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan2. Mencuci tangan3. Menggunakan sarung tangan4. Menjaga privacy pasien5. Mengatur pasien dalam posisi duduk6. Menempatkan meja/troly di depan pasien yang berisi set nebulizer7. Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran8. Memastikan alat dapat berfungsi dengan baik9. Memasukkan obat sesuai dosis10. Memasang masker pada pasien11. Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam sampai obat habis12. Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue13. Setelah selesai melakukan tindakan rapikan alat-alat, perawat melepas sarung tangan dan cuci tangan14. Catat dan dokumentasikan respon yang terjadi sebelum, selama dan setelah prosedur dilakukan. Juga dokumentasikan tindakan yang diberikan pada catatan perawatan dan catat waktu dan hasil.

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SLAMET GARUTJalan Rumah Sakit Garut

PROSEDUR TETAP ronde keperawatan

Pra ronde 1. Menentukan kasus dan topik2. Menentukan tim ronde3. Menentukan literature4. Mempersiapkan pasien

Pembukaan oleh Ka Ruangan/PJ1. Salam pembuka2. Memperkenalkan tim ronde3. Menyampaikan identitas dan masalah pasien4. Menjelaskan tujuan ronde

Penyajian masalah1. Memberi salam dan memperkenalkan pasien dan keluarga pada tim ronde2. Menjelaskan riwayat penyakit dan keperawatan pasien3. Menjelaskan masalah pasien dan rencana tindakan yang telah dilaksanakan serta menetapkan prioritas yang perlu didiskusikan

Validasi Data1. Mencocokan dan menjelaskan kembali data yang telah disampaikan2. Diskusi antar anggota tim dan pasien tentang masalah keperawatan tersebut3. Pemberian justifikasi oleh PJ/ Ka Ru tentang masalah serta rencana tindakan yang akan dilakukan4. Menentukan tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ditetapkan

Pasca Ronde1. Evaluasi dan rekomendasi intervensi keperawatan2. Penutup