Food Production
-
Upload
khory-afifah -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
description
Transcript of Food Production
Manajemen dalam Produksi Makanan
Management produksi makanan meliputi kegiatan kordinasi, distribusi, dan sanitasi untuk
persiapan makanan. Pekerjaan di dalamnya meliputi pengaturan pelayanan makanan untuk
memastikan produk yang dihasilkan bergizi, aman dan berkualitas. Produksi makanan juga
meliputi proses pelatihan karyawan, jadwal kerja, dan evaluasi.1
Proses produksi makanan memainkan peran penting pada bagian pelayanan makanan di
institusi maupun rumah sakit, tujuannya adalah untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Sistem ini
bertanggung jawab dalam menerjemahkan menu menjadi makanan dengan kualitas dan kuantitas
yang baik dan memadai. Kandungan nutrisi, proses persiapan, rasa yang enak, dan menarik
merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi makanan. Baik
makanan yang nantinya akan dijual sebagai produk maupun makanan yang diberikan sebagai
menu kepada pasien.
Dua dari keputusan manajemen yang paling penting yang mempengaruhi keberhasilan
sistem adalah sistem produksi pangan yang digunakan dan yang metode penerapan produksi..
Operasional pelayanan makanan mempertimbangakn perubahan atau mengevaluasi keefektivan
system ini karena proses produksi makanan akan mempengaruhi kualitas makanan, keamanan
mikrobiologi, harapan dan kebutuhan pelanggan, dan status keuangan suatu lembaga produksi
pangan.
Setiap proses produksi pangan harus memiliki standar operasional, begitu juga dengan
pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap standart tersebut. Selain itu juga harus memiliki
prosedur yang jelas. Pengawasan produksi makanan menjadi hal yang paling penting termasuk
standarisasi resep, bahan, dan porsi makanan tertentu. Maka dari itu pada proses produksi
makanan dibutuhkan pekerja yang terlatih dan kompeten. Untuk meciptakan produk makanan
dengan kandungan gizi, rasa alami, warna produk yang diharapkan.2
Hal-hal yang dikerjakan dalam proses produksi makanan1 :
1. Menerima dan mengumpulkan semua makanan dan permintaan makanan, menyiapkan
makanan sesuai pesanan, mengembangkan rencana produksi makanan dengan
mempertimbangakn keadaan staff, kuantitas, dan waktu.
2. Memonitor dan mengamati produksi makanan dan pelayanan makanan, memonitor porsi
makanan, pengemasan, kualitas, dan keamanan dalam pelayanan makanan.
3. Mereview dan mengarsipkan semua hasil produksi dalam bentuk data untuk menyiapkan
laporan guna penyelesaian masalah dan memperbaharui rencana produksi.
4. Mengamati perkembangan produksi makanan baru dan mempromosikan produk
makanan.
5. Melakukan interview, seleksi, dan pelatihan staff, mengawasi dan mengevaluasi kinerja
staff, mengembangkan rencana pelatihan staff untuk menguji kompetensi staff.
6. Menyiapkan rincian produk dan kuantitas yang dapat dipesan oleh customer.
7. Memilih harga, kualitas, dan jenis pelayanan yang standar.
8. Mengembangkan. Mengimplementasikan, memonitor, untuk memastikan kandungan
nutrisi optimal, penampilan, tekstur, rasa dari semua jenis produk makanan.
Mengantarkan produk dalam jumlah, tipe, dan porsi makanan yang benar. Diperhatikan
juga mengenai kebersihan dan kemananan produk makanan juga keamanan staff dan
klien.
9. Mendata dan menyiapkan laporan dalam bentuk dokumen sebagai hasil dari produksi dan
pendistribusian makanan.
Dalam produksi makanan dibutuhkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan. Pengetahuan
dalam :
1. Kebutuhan gizi normal
2. Metode dan teknik dalam hal menyiapkan makanan dalam jumlah besar dan
pengalaman.
3. Mengetahui cara mengoperasikan dan pemeliharaan alat untuk produksi makanan.
4. Kesehatan, kebersihan, dan keamanan dalam menyimpan makanan.
5. Mengetahui standarisasi resep dan kegunaannya
6. Mengetahui cara memproduksi makanan (pengolahan)
7. Mampu menganalisa kinerja pekerja sehingga kinerja pekerja dapat lebih efisien.
8. Mampu untuk merencanakan, menyetujui, dan mengatur pelayanan makanan, sehingga
kualitas, pelayanan, dan kebersihan makanan menjadi standar.
9. Mengembangkan dan memelihara hubungan kerja yang efektif antara karyawan dan
atasan.
10. Mampu untuk merencanakan, memberi pelatihan, dan mengevaluasi.
11. Mampu menggunakan skillnya untuk menyelesaikan masalah dalam berbagai keadaan.
Sistem Produksi Makanan
Produksi makanan merupakan subsistem yang fungsional pada management bagian
pelayanan makanan. Setelah makanan diproduksi, makanan tersebut perlu diubah ke dalam
bentuk yang dapat dimakan (edible) dan layak disediakan untuk customer. Sistem produksi
makanan yang banyak digunakan baru-baru ini diklasifikasikan sebagai pemasakan dan
penyajian (konvensional), pemasakan dan pendinginan, pemasakan dan pembekuan,
pengumpulan dan penyajian. Sistemnya dibedakan menjadi beberapa area: di pasar dimana
makanan dibeli, dalam memenuhi asupan sesuai jumlah dan jenis tenaga kerja, sistem waktu
produksi, system metode produksi yang digunakan sebelum penyajian, dan system penggunaan
alat. Semua system telah berhasil menyediakan kualitas yang dapat diterima masyarakat pada
operasionalnya. Kunci dari kesuksesan tersebut adalah kualitas proses pengawasan pada setiap
proses produksi dan melalui pelatihan pekerja.2
Forecasting
Forecasting adalah proses memperkirakan peristiwa masa depan berdasarkan data masa
lalu, juga menentukan berapa banyak produk yang akan dihasilkan. Sebagian besar sistem
produksi pangan memerlukan persiapan lanjutan dari menu yang sudah ada, perkiraan
permintaan produksi sangat penting untuk memuaskan pelanggan. Beberapa operasional
sekarang menggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk memperkirakan tingkat
produksi dimasa yang akan datang. Dalam memilih sistem untuk memperkirakan, penting untuk
memilih sistem yang friendly, di mana biayanya sesuai dengan anggaran yang telah
dialokasikan.2
Jadwal Harian Produksi
Jadwal harian untuk produksi pangan dapat menjadi alat manajemen yang sangat berharga untuk
mengendalikan kinerja karyawan sambil memastikan kualitas makanan. Sebuah jadwal produksi
harian memberikan tugas khusus untuk masing-masing karyawan. Beban kerja yang seimbang
harus sesuai dengan tugas yang diberikan dan keterampilan khusus individu karyawan, serta
manajemen menetapkan urutan waktu untuk semua kegiatan produksi. Dalam masak-dan-
melayani makanan sistem produksi, waktu produksi yang efisien mungkin merupakan manfaat
terbesar dari mengikuti jadwal produksi harian. Hal ini dapat memastikan bahwa makanan tidak
akan dimasak terlalu lama di muka pelayanan dan tidak memberikan waktu yang cukup untuk
persiapan. Jadwal harian dapat mengurangi kebingungan karyawan terhadap tugas apa yang
harus dilakukan saat itu.
Production Meeting
Production meeting adalah pertemuan yang diadakan oleh atasan untuk berkomunikasi dengan
staff mengenai produksi pangan. Meeting pertama dilakukan sebelum melakukan pelayanan
makanan dan setelah selesai melakukan pelayanan. Pertemuan bulanan secara rutin juga harus
dilaksanakan untuk membahas produktivitas, menu, resep, keamanan, sanitasi, mendiskusikan
masalah, forecasting, dan focus lainnya yang berhubungan dengan produksi pangan. Tujuan dari
forecasting dan penjadwalan adalah untuk menurunkan angka overproduction dan
underproduction.
Production Monitoring
Pengawasan produksi adalah bagian dari pekerjaan manajer. Ini melibatkan pemantauan selama
proses produksi berlangsung dan setelah itu dapat untuk menentukan apakah rencana produksi
dapat dilakukan. Jika rencana itu tidak terpenuhi, maka rencana tersebut harus dievaluasi untuk
menentukan apakah itu masuk akal atau perlu diubah untuk rencana yang lebih mungkin dicapai.
Komunikasi dan masukan dari staf diperlukan untuk mengembangkan rencana baru. Ketika staf
ikut terlibat, rencana baru akan lebih mudah diterima. Jika rencana kebutuhan hanya penyesuaian
kecil, harus dilakukan perubahan segera sehingga tujuan produksi dapat lebih mudah dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
1
2 Pucket R.P, Food Service Manual for Health Care Institution, Third Editon. American Hospital
Assosiation Company. 2004: (609-617).