Folk Art

download Folk Art

of 23

description

seni rakyat

Transcript of Folk Art

MAKALAHTUGAS MATA KULIAH SEJARAH KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI KAJIAN SENI RUPA PROGRAM PASCASARJANA (S-2)

PANDANGAN ARNOLD HAUSSER TENTANG SENI RAKYAT (FOLK ART)

Disusun Oleh: Annas Marzuki Sulaiman NIM: 451/S2/KS/2010Dosen : Prof. Dr. T. Slamet S., S.Kar

PROGRAM PASCASARJANA (S-2) INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA 2011

PendahuluanFolk Art atau Seni Rakyat merupakan bentuk kesenian yang sudah ada di hampir semua negara di dunia ini termasuk di negara Indonesia, sebelum munculnya kesenian modern. Munculnya bentuk kesenian ini tidak bisa terlepas dari perkembangan sosial dan budaya manusia sejak dari jaman purba atau jaman pra sejarah dengan kehidupan masyarakat yang masih berburu dan meramu serta nomaden. Kemudian berkembang sampai pada masa bercocok tanam hingga akhirnya sampai ke jaman modern. Hingga sekarang keberadan seni rakyat ini masih tetap bertahan dan masih terus berkembang dengan tidak meninggalkan ciri-cirinya sebagai seni rakyat. Sebagai pakar ilmu sosiologi, Arnold Hausser secara lengkap membahas tentang perkembangan seni dari kaca mata sosiologi dalam bukunya yang berjudul The Sociology of Art. Salah satu topik yang dibahas dalam bukunya tersebut adalah tentang keberadaan Seni Rakyat ini. Namun selain Arnold Hausser ada beberapa pakar sosiologi seni yang lain yang juga membahas tentang seni rakyat ini. Di dalam bukunya tersebut pembahsan tentang seni rakyat ini termasuk komplit dan detail, mulai dari asal usulnya, kedudukanya, ciri-cirinya maupun perkembanganya. Dalam makalah ini saya mencoba untuk membandingkan relefansi pendapat Arnold Hausser dibandingkan dengan pendapat-pendapat yang berasal dari sumber-sumber lain. Analisa mengenai ada atau tidaknya kesesuain mengenai seni rakyat tersebut. Makalah yang saya buat ini tentunya berkaitan dengan bidang kajian saya yaitu seni rupa, sehingga seni rakyat yang saya bahas disini juga yang berhubungan dengan seni rupa saja.

PembahasanFolk Art atau Seni Rakyat mulai muncul sejak manusia sudah mengenal pertanian dan mulai menetap pada wilayah tertentu. Semua negara yang ada di dunia ini memiliki bentuk seni rakyat ini, walaupun berbeda tetapi memiliki kemiripan-kemiripan. Seni rakyat tersebut bisa berupa musik, teater, puisi, lukisan, patung, boneka dan lain-lain sesuai dengan perkembangan wilayah masing-masing. Di China, Seni rakyat telah berkembang sejak ribuan tahun silam. Meliputi seni potongan kertas (papercuts), seni cetak (wood block printing), dan kain sulam. Karya seni tersebut telah dibuat selama ber abad-abad lamanya oleh kaum petani. Dalam proses pembuatannya sudah menggunakan peralatan dan bahanbahan seperti kertas, kayu, kain katun, dan gunting. Pada masa lalu kelas masyarakat yang lebih tinggi di Cina selalu menertawakan para pelaku seni rakyat yang sederhana ini, dan lebih menyukai lukisan kaligrafi dan lukisan pemandangan. Masyarakat kelas atas tersebut memberi julukan kepada seni rakyat tersebut: diall thong xiao fi, yang berarti "pahatan serangga berkemampuan rendah." Julukan ini digunakan untuk memeperolok-olok seni rakyat dan kaum petani.1 Kaum petani tersebut tidak memiliki kuas cat minyak seperti yang dimiliki oleh masyarakat kelas atas. Mereka menggunakan gunting dan pisau dalam pengerjaan seni rakyat tersebut, misalnya membuat baju keluarga.

1

C hi nes e f ol k ar t s , Ves t val s , and s ymbol i s m i n ever i day li f e

Gambar 1. Kantong berbentuk labu hasil seni rakyat dari negara cina. Sumber: Chi nes e f ol k ar ts , Ves t val s , and s ymbol i s m i n ever i day l if e , hal

Seni rakyat Cina tidak hanya indah, digunakan untuk dekorasi rumah namun juga berfungsi untuk keperluan agama dan kepercayaan masyarakat. Berapa karya terdapat gambar dewa-dewa dan arwah yang dipercaya oleh rakyat Cina, mempunyai kekuatan untuk mengubah garis hidupnya. .Di Meksiko hasil seni rakyat selain dipakai untuk keperluan sehari-hari Masyarakatnya, banyak diantaranya yang sengaja diperdagangkan kepada kolektor atau wisatawan, misalnya mainan anak-anak. Beberapa seni rakyat di Meksiko dipengaruhi oleh budaya Spanyol dan kerajinan tangan Indian. Sekitar delapan persen populasi Meksiko, kebanyakan mereka adalah orang Indian hidup

dari membuat dan menjual hasil seni rakyat tersebut. Walaupun seni rakyat ini berasal dari tradisi, ia tetap mengalami perubahan dan evolusi menjadi bentuk yang baru.2

Gambar 1. Mainan seni rakyat Meksiko yang terbuat dari material seadanya Sumber: Chi nes e f ol k ar ts , Ves t val s , and s ymbol i s m i n ever i day l if e , hal

Seni rakyat ini walaupun sudah diambil dan direproduksi oleh masyarakat, pada awalnya sebenarnya merupakan karya dari perseorangan. Menurut Hausser, karya seni adalah produk dari setiap individual tidak hanya sebagai totalitas akhir tetapi juga dalam semua bagian estetisnya. Karya seni tersebut akan tetap menjadi produk individual meskipun diambil, diadobsi dan direproduksi oleh kelompok sosial tertentu menjadi seni rakyat. (Hausser, :563) Karya seni tersebut suatu saat mungkin menjadi sangat terkenal, namun tidak ada seorangpun yang dapat mengenali siapa penciptanya, karena telah mengalami pengulangan dan pengadaptasian (sedikit perubahan) secara terus menerus sehingga ciri-ciri karya individualnya akan menghilang. Menurut saya apa yang dikatakan Hausser tersebut ada benarnya. Pernyataan tersebut sesuai dengan pernyataa Nicole Mullen dalam buku Mexican2004. Phoebe A. Hearst Museum of Anthropology and the Regents of the University of California.2

Folk Art. Mullen menyatakan, Seni rakyat di Meksiko biasanya berawal dari ide kreatif dari seseorang atau keluarga dan kemudian diambil oleh masyarakat yang lain pada desa tersebut. (Mullen, 2004:13) Hal tersebut juga sesuai dengan terjadi di Indonesia, misalnya di kasongan. Saya mengambil contoh lagi yang mirip, di Yogyakarta sebuah ada merk kaos yang cukup terkenal yaitu Dagadu, kaos Dagadu ini sebenarnya karya tiga orang mahasiswa Universitas Gajah Mada Yogyakarta.. Pada mulanya kaos ini merupaka kaos yang dijual secara eksklusif di satu tempat yaitu di Malioboro Mall di kawasan wisata Malioboro Yogyakarta. Namun sekarang ini produk tersebut sudah banyak dijumpai di lapak pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan Malioboro. Walaupun menggunakan merek yang sama tetapi kaos ini merupakan imitasi yang dibuat oleh masyarakat secara tradisional dan menjadi buah tangan khas Malioboro. Seni-Rakyat yang dimaksud Hausser disini bukanlah seni berdasarkan pandangan umum, melainkan seni yang berdasarkan pada pandangan perbedaan kelas atau kasta seni. Seni secara tingkatan sosial terdiri dari tiga yaitu: 1. 2. 3. Seni klasik, Seni rakyat. Seni populer (Hausser, :563) Seni tinggi atau klasik berasa dari bahasa latin classicus yang berarti milik masyarakat kelas atas,3 adalah seni yang cenderung hanya dinikmati oleh elite kultural, yakni bangsawan, pejabat, dan sejenisnya. Biasanya elite kultural memiliki tuntutan agar seni mempunyai nilai estetik yang tinggi.

3

http://en.wikipedia.org /Classics.htm#History_of_the_Western_Classics

Seni rakyat adalah seni yang biasanya dinikmati oleh masyarakat pedesaan (agraris) atau petani. Dalam seni rakyat sulit untuk dipisahkan antara pencipta seni dan penikmat seni, karena seni rakyat merupakan hasil kolektif, walaupun pada awalnya seni rakyat itu dihasilkan oleh individu. Dengan kata lain seni rakyat merupakan kreasi individu yang menjadi milik banyak orang. Seni populer adalah seni yang sudah menjadi produk dari industri, yang berorientasi pada konsumen penduduk kota yang setengah berpendidikan. Hal ini berkaitan erat dengan tujuan, tanggungjawab, nilai, propaganda/eksploitasi komersial, dan manipulasi realitas kehidupan. Seni populer secara teknis sangat maju, meskipun vulgar, dan jarang mengalami perubahan, menjadi lebih baik dari hari ke hari Folk art encompasses art produced from an indigenous culture or by peasants or other laboring tradespeople. In contrast to fine art, folk art is primarily utilitarian and decorative rather than purely aesthetic.4

Bila semua seni rakyat berupa seni petani, tidak semua seni petani (peasant art) dianggap sebagai seni rakyat. Hausser mengkritik Alois Riegl seorang pendukung teori romantisme- yang menghilangkan semua yang berbau profesionalisme dari seni rakyat, mendefinisikan seni rakyat sebagai aktifitas domestik dan kerajinan dari petani yang membuat dan menghias perabot mereka sendiri. Ciri-ciri seni rakyat tersebut menurut Hausser adalah sebagai berikut:

4

West, Shearer (general editor), The Bullfinch Guide to Art History, page 440, Bloomsbury Publishing Plc, United Kingdom, 1996.

Seni Rakyat merupakan karya seni orisinil dari seniman pedalaman yang hanya memiliki sedikit atau tidak sama sekali pendidikan formal dalam bidang seni

Seniman seni rakyat ini biasanya membuat karya seni dengan teknik tradisional baik isinya maupun gayanya yang berlangsung secara turun menurun dan berada pada wilayah tertentu

Seni-Rakyat yang apa adanya berasal dari kalangan rakyat kelas biasa/rendah

Seni Rakyat relatif sederhana, kaku, dan kuno Produk-produk artistik dari Seni Rakyat bisa dikatakann naif dan sederhana/wajar. Bila kita lihat, bentuk-bentuk seni rakyat di seluruh dunia ini hampir sama,

memiliki ciri-ciri yang bisa dibilang sama dengan ciri-ciri yang diungkapkan oleh Hausser di atas, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar-gambar hasil seni rakyat dari beberapa negara di bawah ini.

Pennsylvania German folk art hal 40

Seni rakyat dari amerika serikat hal 2

Southern Folk Art:Minnie and Garland Adkins hal 12

DASeni rakyat adalah seni yang tidak keluar dari tradisi seni rupa. Seniman

Nellie Mae Rowe

wo of the Punakawans: On the right is Gareng with his drooping nose who is the butt of jokes and tricks played by Petruk on the left.

Folk biasanya dari masyarakat pedesaan atau pra-industri, dan lebih erat terkait dengan pengrajin. Folk Art ditandai dengan gaya naif, di mana aturan-aturan tradisional proporsi dan perspektif tidak bekerja. Istilah yang terkait erat Outsider Art, Self-Taught Seni dan Naive Art. Seniman Folk terkenal termasuk pelukis Amerika Edward Nenek Musa dan Hicks, dan pelukis Kanada Maud Lewis

Model ox-cart sculpture. Mixtec Indians; Arrazola or San Martn Tilcajete, Oaxaca. The ox cart is a common sight in rural Mexico. This is an early form of Oaxacan wood carving made for sale. The craft started by the 1940s with dolls. By

the 1960s, an artist named Manuel Jimnez had made the carvings quite popular. By the 1980s there was an explosion in brightly painted copal wood carvings from Oaxaca. Vendor figurines. Tlaquepaque, Jalisco. These are mold-made, hand-painted clay sculptures representing common market vendors. Since the 1930s, the Panduro

family has specialized in the craft, using the same molds for generations.

The Mennello Museum of American Arts permanent collection

Feelin the Heat of the System Floridian Folk Art:Purvis Young 31

AcknowledgmentsBeth Alberty Niobe Ngozi Chrisy Ledakis Tim Hayduk Nobue Hirabayashi Whitney Thompson

Portable Collections Series CoordinatorsJewell Handy Melissa Husby

Special ThanksNancy Vido, Lead Teacher Advisor, P.S. 131 The Teachers of the New York City Department of Education

FundingThis revision of Brooklyn Childrens Museums Portable Collections Program Guide is made possible by a Learning Opportunities Grant from the Institute for Museum and Library Services. 2006 Brooklyn Childrens Museum 145 Brooklyn Avenue, Brooklyn, New York 11213 718-735-4400 ext. 170 www.brooklynkids.org For information about renting this or other Portable Collections Program cases,

please contact

What is Folk Art?Folk art is the art of the common people. It expresses their loves, fears, desires, and dreams. It often evokes images or stories from their daily lives, their religions, and their ancient myths, as well as their imaginations. Folk art encompasses everything from woodcarving to textiles to pottery and metalwork. It includes objects made purely for decoration as well as those with a practical purpose that have been designed in a pleasing manner. Artists often make folk art by hand, using skills passed down from generation to generation and raw materials found near their homes. However, new technology and materials have encouraged folk artists to modify some traditional methods of production. For example, some weavers have begun to substitute synthetic fibers for the wool they used previously. Many potters now use mechanized kilns instead of traditional ovens to fire their clay objects. In talking about folk art in Mexico, it is important to realize that terms like the common people can be hard to define. Mexico is a diverse nation, home to more than 100 million people. Approximately onethird of its population is Indian, while less than onetenth is of primarily Spanish descent. The majority of the population is mestizo, meaning it claims both Indian and Spanish heritage. About 89% of the country is Catholic, though many people combine their Christian beliefs with elements of ancient native

religions as well. In this cultural melting pot, some people of Indian heritage have chosen to maintain a way of life similar to that of pre-Conquest days, but others have moved away from their small, rural villages to the larger cities to embrace the modern Mexican lifestyle. This mixture of Indian and Spanish heritage, indigenous (native) and Catholic beliefs, and traditional and contemporary influences combines to make Mexicos folk art rich in

history and meaning.

Historical Background of Mexican Folk ArtMany of the themes and images seen in Mexican folk art reflect the influence of developments in Mexican history. They show how Mexicos indigenous heritage, its great civilizations, and its colonization by Spain have helped shape the art of the common people. The Indians of Mexico are believed to be descendants of the first peoples who crossed the Bering land bridge from Siberia to Alaska more than 20,000 years ago and migrated southward into the Americas. Mexicos first inhabitants arrived sometime before 10,000 B.C.E. By 3,000 B.C.E. they had developed an agricultural society based on maize.

Over the next several thousand years, Mexico

The indigenous (native) peoples of Mexico have used the molinillo to whip up their chocolate beverage for more than a thousand years. Other objects in the case show the influence of Mexicos

pre-Conquest Indian roots, too. For example, the jaguar mask was originally meant to represent an ancient Aztec god. The maracas are also native to the Americas and have been played there since before the arrival of Europeans. The woven bolsa is decorated with ancient symbols sacred to the Huichol people. All of these objects demonstrate how objects and designs from long ago are still used in Mexico today.

Folk Art Shows How the Past Lives On in the Present

American Folk ArtThe Mennello Museum of American Arts permanent collection

What is Folk Art? Memberikan tekanan on everyday life, heritage, religious beliefs, and simplicity Also called outsider, nave, or working class art Folk artists are self-taught and often use local materials

Edgar Tolson, Sodom and Gomorrah

Charlie Willeto spirit carvings

Daftar Pustaka

Phoebe A. Hearst, Chinese Folk Art, Festivals, and Symbolism in Everyday Life, Dover Publication: 1988.

. Neunte vermehrte, 1864. Denys Lombard. Nusa Jawa: silang budaya kajian sejarah terpadu: Jaringan Asia, Volume 2, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1996 Endar Wismulyani, S.Pd., Kekayaan Bangsa di Jaman Kerajaan, Klaten: Cempaka Putih, 2007. Eric Oey, Introducing Java, Singapura: Periplus, 1997. Febyardini Dini P.R.,S.S, Feta Prihandi, S.S, Y.M.Purwono., S.S, Pepak Lan Wasis Basa Jawa, Yogyakarta: Indonesia Tera Gallop, Annabel Teh., Golden letters: writing traditions of Indonesia = Surat emas: budaya tulis di Indonesia (with Bernard Arps). London: British Library; Jakarta: Yayasan Lontar, 1991. Kochar, S.K., Pembelajaran Sejarah, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2008. Michael Everson, Proposal for encoding the Javanese script in the UCS, International Organization for Standardization, 2006

Pigeaud, Theodore G. Th., Javanese and Balinese manuscripts, Wiesbaden: Steiner, 1975. Sahari Besari, M., Teknologi di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi, Jakarta: Salemba Teknika, 2008 http://indobestseller.files.wordpress.com/2009/12/hanacaraka http://en.wikipedia.org/wiki/Javanese_script.html http://id.wikipedia.org/wiki/aksara%20jawa/Hanacaraka.htm http://pria-nurse.blogspot.com/2010/07/mengenal-sejarah-tulisan-hanacarakaden.html, diakses Selasa, 21 Desember 2010