ART AKSDAI

download ART AKSDAI

of 32

Transcript of ART AKSDAI

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    1/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -1-

    ANGGARAN RUMAH TANGGAASOSIASI KONTRAKTOR SUMBER DAYA AIR INDONESIA

    BAB IUMUM

    Pasal 1LANDASAN PENYUSUNAN

    1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan BAB XIII Pasal 43 AnggaranDasar Asosiasi Kontraktor Sumber Daya Air Indonesia.

    2. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkandari Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud ayat (1).

    BAB IIORGANISASI

    Pasal 2PEMBENTUKAN ORGANISASI

    1. AKSDAI dideklarasikan oleh Dewan Pendiri pada tanggal 8 Agustus 2001 diJakarta dihadapan para Pengusaha Jasa Konstruksi, para Pemerhati Dunia JasaKonstruksi dan Perwakilan Daerah sebanyak 17 (tujuh belas) Propinsi.

    2. Untuk pertama kali AKSDAI serta perangkat organisasi Tingkat Pusat dibentukoleh Musyawarah Nasional-I di Jakarta pada tanggal 9 10 Desember 2001 dandikukuhkan dengan Musyawarah Nasional-I No. 03/SK/MUNAS-I/AKSDAI/XII/2001 tanggal 10 Desember 2001.

    3. Untuk pembentukan DPD Tingkat I dan Tingkat II Kota/Kabupaten, DPPAKSDAI menerbitkan :a. SURAT MANDAT

    Dewan Pimpinan dalam pembentukan AKSDAI untuk DPD Tingkat IPropinsi dan DPD Tingkat II Kabupaten/Kota memberikan Mandatkepada anggota Badan Usaha Jasa Konstruksi yang bertugas untukmensosialisasikan tentang kehadiran dan keberadaan AKSDAI, danmelaporkan hasilnya ke Dewan Pimpinan yang lebih tinggi danselanjutnya menyusun Komposisi Personalia Pengurus sementara yangdiajukan/diusulkan ke Dewan Pimpinan yang lebih tinggi untuk dibuatSurat Keputusan.

    b. SURAT KEPUTUSAN PRA MUSDASurat Keputusan Pra-MUSDA adalah Surat Keputusan Sementara yangdiusulkan oleh Penerima Mandat untuk dikukuhkan oleh DewanPimpinan yang lebih Tinggi dan bertugas :

    b.1. Mensosialisasikan kehadiran, keberadaan AKSDAI kepadaseluruh masyarakat jasa konstruksi, khususnya BadanUsaha Jasa konstruksi dan kepada Pemerintah, BUMN danBUMD.

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    2/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -2-

    b.2. Mempersiapkan seluruh perangkat organisasi mulai dariKantor Sekretariat, Kop Surat, Stempel, Papan Nama/Plankorganisasi dan lain-lain.

    b.3. Mempersiapkan untuk pelaksanaan MUSDA.b.4. Komposisi Dewan Pengurus Pra-MUSDA sama dengan

    Komposisi Personalia hasil MUSDA.b.5. Dewan Pengurus Pra-MUSDA memiliki wewenang, tugas

    dan kewajiban hampir setara dengan Pengurus hasilMUSDA.

    C. SURAT KEPUTUSAN MUSDA

    Pasal 3HUBUNGAN JENJANG STRUKTUR ORGANISASI

    Dewan Pimpinan Daerah Propinsi adalah Pelaksana Kebijaksanaan DewanPimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota adalah pelaksanakebijaksanaan Dewan Pimpinan Daerah Propinsi yang bersangkutan.

    BAB IIIKEANGGOTAAN

    Pasal 4PENDAFTARAN ANGGOTA

    Yang menjadi Anggota AKSDAI adalah Perusahaan Jasa Konstruksi yang bergerakpada Bidang / Sub Bidang :1. Drainase dan Jaringan Pengairan,2. Bendung dan Bendungan,3. Bangunan Bawah Air,4. Reklamasi dan Pengerukan,5. Dermaga, Penahan Gelombang dan Tanah (Break Water Retaining Wall),6. Pencetakan Sawah dan Pembukaan Lahan.

    Pasal 5PERSYARATAN MENJADI ANGGOTA

    Persyaratan untuk diterima menjadi Anggota AKSDAI adalah sebagai berikut :1. Anggota Biasa :

    a. Badan Usaha Milik Swasta, Milik Koperasi, Milik Negara dan Milik Daerahyang bergerak di bidang jasa konstruksi yang memiliki akte pendirian danperubahannya yang sah menurut hukum di Indonesia,

    b. Persyaratan lainnya yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat atauDewan Pimpinan Daerah Propinsi dengan persetujuan Dewan PimpinanPusat dengan mengingat keadaan daerah yang bersangkutan.

    2. Anggota Luar Biasa :a.

    Badan Usaha yang berbentuk Penanaman Modal Asing (PMA) yangdidirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    3/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -3-

    b. Badan Usaha Milik Asing yang bergerak dibidang Usaha Jasa Konstruksiyang telah memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku,

    c. Persyaratan lainnya yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat atauDewan Pimpinan Daerah Propinsi dengan persetujuan Dewan PimpinanPusat dengan mengingat keadaan daerah yang bersangkutan.

    Pasal 6PROSEDUR PENDAFTARAN KEANGGOTAAN

    Prosedur pendaftaran Anggota :1. Pendaftaran dilakukan pada DPD Kabupaten/Kota, yang selanjutnya

    diteruskan kepada DPD Propinsi yang bersangkutan,2. Pendaftaran dilakukan dengan mengisi formulir yang dilampiri salinan Surat

    Keterangan Domisili, Izin Usaha, Tanda Daftar Perusahaan, NPWP, PKP danAkte Pendirian beserta seluruh perubahannya,3. Perusahaan yang diterima menjadi anggota akan mendapat Kartu Tanda

    Anggota dari DPD Propinsi yang bersangkutan,4. Keputusan tentang diterima atau tidaknya menjadi anggota disampaikan

    melalui Surat Pemberitahuan Dewan pimpinan Daerah Propinsi, selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah formulir pendaftaran diterima olehDPD Propinsi dan Kartu Tanda Anggota harus diberikan oleh DPD Propinsimelalui DPD Kabupaten/Kota selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerjasetelah tanggal pemberitahuan,

    5. Formulir Pendaftaran dan Kartu Tanda Anggota, format dan bentuknyaseragam diseluruh Indonesia dan dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

    Pasal 7HAK ANGGOTA

    1. Setiap Anggota Biasa AKSDAI berhak untuk :a. Memilih Pimpinan,b. Dipilih menjadi Pimpinan,c. Mengajukan usul, saran dan pendapat bagi kebaikan organisasi,d. Mengikuti kegiatan dan menikmati fasilitas organisasi,e.

    Mendapatkan informasi, bimbingan bantuan, pelayanan dan perlindunganorganisasi dalam menjalankan profesinya,

    f. Diikut sertakan pada setiap kegiatan pelatihan dan pendidikan yangdiseleng-garakan oleh organisasi,

    g. Mengajukan Permohonan untuk Sertifikasi, Klasifikasi dan KualifikasiUsaha.

    2. Setiap Anggota Luar Biasa AKSDAI mempunyai hak yang sama denganAnggota Biasa AKSDAI kecuali hak dipilih dan memilih,

    3. Dalam menggunakan hak anggota AKSDAI tersebut ayat 1, Anggota BiasaAKSDAI hanya dapat diwakilkan kepada satu orang :

    a. Secara otomatis kepada orang yang identitasnya tercantum dalam KartuTanda Anggota (KTA) AKSDAI yang masih berlaku,

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    4/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -4-

    b. Dalam hal diwakilkan kepada orang lain, harus dapat dibuktikan terlebihdahulu bahwa yang mewakili adalah pengurus perusahaan tersebut yangnama dan jabatannya tercantum dalam akte perusahaan (akte pendiriandan/atau perubahan-perubahan) dan yang bersangkutan mendapat suratkuasa penuh dari pimpinan perusahaan tersebut untuk mewakilinyadalam organisasi AKSDAI,

    c. Dalam hal penggunaan hak anggota yang diwajibkan sebagaimanatersebut ayat 3b, untuk keperluan kepersertaan dalam musyawarah, makaakte perubahan yang diberlakukan adalah akte perubahan yangdimasukkan/dilaporkan keorganisasi AKSDAI pada saat pendaftaranulang keanggotaan atau akte perubahan yang waktunya dibuat 3 (tiga)bulan sebelum berlangsungnya musyawarah,

    d. Dalam hal penggunaan hak anggota diwakilkan sebagaimana 3b dan 3cmaka ketentuan ayat 3a menjadi gugur dan hak mewakili anggota

    dialihkan kepada yang mendapatkan kuasa penuh tersebut.

    Pasal 8KEWAJIBAN ANGGOTA

    Setiap Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa AKSDAI berkewajiban untuk :1. Memenuhi semua ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan

    Anggaran Rumah Tangga,2. Tunduk pada peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan yang dikeluarkan

    oleh organisasi,3. Menjunjung tinggi nama organisasi, profesionalisme dan Kode Etik NAWA -

    PRASETYA,4. Membayar Uang Pangkal, Uang Iuran dan biaya lainnya yang ditetapkanorganisasi dan untuk penetapan penarikan keuangan yang dikeluarkanorganisasi di Daerah Propinsi dan Daerah Kabupaten/Kota harus denganpersetujuan Dewan Pimpinan Pusat.

    Pasal 9SANKSI ANGGOTA

    1. Pemberian sanksi dapat berupa :a. Teguran dan peringatan tertulis,b.

    Pemberhentian sementara,

    c. Pemberhentian/dikeluarkan menjadi anggota.2. Setiap Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa dapat sanksi karena :

    a. Melakukan tindakan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar danAnggaran Rumah Tangga serta Kode Etik NAWA - PRASETYA,

    b. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik organisasi,c. Tidak memenuhi kewajiban keuangan sebagaimana ditetapkan organisasi,d. Tidak mematuhi dan memenuhi keputusan organisasi,e. Menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan yang

    diberikan oleh organisasi,

    f. Tidak menjalankan profesi organisasi sebagaimana mestinya sehinggamerugikan nama baik organisasi,

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    5/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -5-

    g. Perusahaan dinyatakan pailit atau menyatakan pailit serta izin usahanyadicabut oleh yang berwenang.

    3. Pemberhentian sementara anggota dilakukan oleh dewan Pimpinan DaerahPropinsi setelah kepada yang bersangkutan diberikan peringatan tertulisterlebih dahulu sebanyak 2 (dua) kali tidak dipenuhi, jangka waktupemberhentian sementara 3 (tiga) bulan guna yang bersangkutan memperbaikikesalahan atau pembelaan,

    4. Pemberhentian dilakukan jika selama pemberhentian sementara tiga bulantidak ada tanda-tanda perbaikan atau hal-hal luar biasa yang merugikanorganisasi, berdasarkan Rapat Dewan pimpinan Lengkap dari Dewan PimpinanDaerah Propinsi yang bersangkutan,

    5.

    Anggota yang dikenakan sanksi pemberhentian atau pemberhentian sementaradapat melakukan pembelaan diri atau naik banding secara berturut-turut,kepada :a. Dewan Pimpinan Pusat yang tingkatannya lebih tinggi,b. Rapimda yang bersangkutan,c. Musda yang bersangkutan,d. Rapimda yang tingkatannya lebih tinggi,e. Musda yang tingkatannya lebih tinggi,f. Rapimnas,g. Munas.

    6.

    Dalam masa menjalani sanksi, anggota yang bersangkutan kehilangan hak-haknya,7. Anggota yang kehilangan haknya karena terkena sanksi akan memperoleh

    pemulihan hak-haknya setelah sanksi yang dikenakan kepadanya dicabutkembali.

    Pasal 10SERTIFIKASI

    1. Anggota AKSDAI dapat mengajukan Sertifikasi untuk Klasifikasi atauKualifikasi sesuai ketentuan yang berlaku,

    2. Sistem dan biaya sertifikasi yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat yangdikukuhkan dengan ketetapan organisasi.

    Pasal 11PENCABUTAN SERTIFIKASI

    Sertifikasi yang dimiliki dapat dicabut dan dinyatakan tidak berlaku jika :1. Data-data yang diberikan dalam Daftar Isian Sertifikat (DIS) ternyata tidak

    benar,2. Pemegang Sertifikat melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sertifikasi

    dalam rangka pelaksanaan pekerjaan.

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    6/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -6-

    BAB IVKEPEMIMPINAN

    Pasal 12DEWAN PIMPINAN LENGKAP

    1. Dewan Pimpinan Lengkap terdiri dari Dewan Pimpinan ditambah Ketua-KetuaKompartemen untuk Tingkat Pusat, Departemen untuk Daerah Propinsi,Bidang-Bidang untuk Daerah Kabupaten/Kota.

    2. Jumlah Dewan Pimpinan Lengkap setiap tingkatan sebanyak-banyaknya,adalah :a. 47 (Empat puluh tujuh) untuk tingkat Pusat,b. 31 (Tiga puluh satu) untuk tingkat Daerah Propinsi,c. 31 (Tiga puluh satu) untuk tingkat Daerah Kabupaten/Kota.

    3. Pengurus Kompartemen diangkat Oleh Dewan Pimpinan Tingkat Pusat,Pengurus Departemen diangkat oleh Dewan Pimpinan Daerah Propinsi danPengurus Bidang-Bidang diangkat oleh Dewan Pimpinan DaerahKabupaten/Kota.

    4. Kompartemen dipimpin oleh seorang Ketua Kompartemen, Departemendipimpin oleh Ketua Departemen, dan Bidang dipimpin oleh seorang KetuaBidang.

    5. Kesekretariatan Kompartemen ditangani oleh Sekretaris Kompartemen yangmerupakan Staf Sekretaris Jenderal untuk Tingkat Pusat dan Kesekretariatan

    Departemen Daerah Propinsi serta Bidang-Bidang Daerah Kabupaten/Kotaditangani oleh Sekretaris Eksekutif.

    Pasal 13KESEKRETARIATAN ORGANISASI

    AKSDAI memiliki Sekretariat Organisasi yang disebut Sekretariat Jenderal untukTingkat Pusat dan Sekretariat untuk Tingkat Daerah Propinsi dan Tingkat DaerahKabupaten/Kota dengan uraian tugas, jabatan dan wewenang, sebagai berikut :1. Sekretariat Jenderal.

    a. Sekretariat Jenderal bertugas melayani semua urusan Dewan Pimpinan,Dewan Pertimbangan dan Dewan Pembina Pusat.b. Sekretariat Jenderal bertugas melaksanakan semua ketetapan dan tugas-tugas harian yang dibebankan Dewan Pimpinan Pusat yang tidakmerupakan kebijaksanaan, mengelola segala urusan administrasi,manajemen, personalia, keuangan, harta benda organisasi dan berbagaitugas kesekretariatan lainnya,

    c. Sekretariat Jenderal dipimpin oleh seorang Direktur Eksekutif,d. Direktur Eksekutif diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan

    Pimpinan Pusat melalui Ketua Umum,e. Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, Direktur Eksekutif dapat

    dibantu oleh beberapa Kepala Bagian dan Staf lainnya yang jumlah serta

    pembagian bidang kerjanya diatur sesuai kebutuhan atas persetujuanDewan Pimpinan Pusat,

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    7/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -7-

    f. Kepala-Kepala Bidang dan Staf diangkat dan diberhentikan oleh DewanPimpinan Pusat dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawabkepada Direktur Eksekutif,

    g. Direktur eksekutif adalah tenaga professional yang bekerja penuh waktuyang diangkat oleh Dewan Pimpinan Pusat berdasarkan kontrak kerja olehsebab itu, ia mendapat gaji sebagai karyawan tetap AKSDAI,

    h. Pengangkatan dan pemberhentian karyawan AKSDAI dilaksanakan sesuaidengan norma-norma peraturan atau perundang-undangan ketenaga-kerjaan yang berlaku.

    2. Sekretariat.a. Sekretariat AKSDAI Daerah Propinsi dan Daerah Kabupaten/Kota

    masing-masing dipimpin oleh seorang Sekretaris Eksekutif,b. Uraian tugas, jabatan dan wewenang Sekretaris Eksekutif pada prinsipnya

    sama dengan tugas, jabatan dan wewenang Direktur Eksekutif tersebutdiatas pada nomor (1).

    Pasal 14SEKRETARIAT JENDERAL

    1. Sekretatiat Jenderal AKSDAI dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal yangdibantu oleh Direktur Eksekutif yang profesional dan bekerja penuh waktu,

    2. Sekretaris Jenderal berfungsi sebagi koordinator pelaksana harian semuakebijaksanaan dan ketetapan serta tugas-tugas harian yang dibebankan DewanPimpinan Pusat yang tidak merupakan kebijaksanaan,

    3.

    Dalam melaksanakan tugasnya pada ayat (2) diatas, Sekretaris Jenderal dibantuoleh Direktur Eksekutif,4. Sekretaris Jenderal bertanggung jawab kepada Dewan Pimpinan Pusat.

    Pasal 15PEMBAGIAN TUGAS DEWAN PIMPINAN

    1. Pembagian tugas diantara Pengurus dilakukan oleh Ketua Umum untukTingkat Pusat, Tingkat Propinsi dan Ketua untuk Kabupaten/Kota berdasarkanRencana Kerja/Program Kerja dan Keputusan-Keputusan MUNAS/MUSDAPropinsi/MUSDA Kabupaten/Kota masing-masing,

    2.

    Ketua Umum Tingkat Pusat dan Tingkat Propinsi serta Ketua Kabupaten/kotamasing-masing berkewajiban :a. Memimpin Dewan Pimpinan masing-masing dalam melaksanakan tugas

    dan wewenangnya, baik keluar maupun kedalam,b. Mengkoordinasikan langkah-langkah Dewan Pimpinan masing-masing

    dalam hal yang bersifat kebijaksanaan,c. Memimpin Rapat-Rapat yang diadakan Dewan Pimpinan masing-masing,d. Mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan tugas para

    Ketua Umum/Ketua-Ketua/Wakil Ketua masing-masing,e. Bertanggung jawab kepada MUNAS/MUSDA Propinsi/MUSDA

    Kabupaten/ Kota masing-masing.

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    8/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -8-

    3. Ketua-Ketua Tingkat Pusat, Ketua-Ketua Tingkat Propinsi serta Wakil KetuaKabupaten/kota masing-masing berkewajiban :a. Membantu Ketua Umum Tingkat Pusat/Propinsi, Ketua Kabupaten/Kota

    dalam mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan tugasKompartemen/ Depatemen/ Bidang dalam lingkup tugasnya masing-masing,

    b. Membina kerja sama yang serasi dan harmonis serta mengawasikelancaran pelaksanaan tugas Kompatemen/Departemen/Bidang dalamlingkup bidang tugasnya masing-masing,

    c. Mewakili Ketua Umum Tingkat Pusat/Propinsi dan KetuaKabupaten/Kota atas dasar penunjukan Ketua Umum/Ketua masing-masing,

    d. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum Tingkat Pusat/Propinsi danKetua Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

    4. Ketua-Ketua Kompartemen Tingkat Pusat, Ketua-Ketua Departemen Propinsidan Ketua-Ketua Bidang Kabupaten/Kota berkewajiban :a. Memimpin Kompartemen/Departemen/Bidang mengkoordinasikan dan

    men-sinkronisasikan pelaksanaan tugas Kompartemen/Departemen/Bidang dalam lingkup tugasnya masing-masing,

    b. Mengawasi kelancaran tugas Kompatemen/Departemen/Bidang dalamlingkup tugasnya masing-masing,

    c. Mewakili Ketua yang membidangi Kompartemennya/ Ketua yangmembidangi Departemennya /Ketua yang membidangi Bidangnya bila

    Ketua-Ketua tersebut berhalangan,d. Mewakili Ketua Umum dan Ketua-Ketua Tingkat Pusat/Propinsi danKabupaten/ Kota atas dasar penunjukan jika yang bersangkutanberhalangan,

    e. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya kepada KetuaUmum/Ketua yang membidangi kompartemennya/Departemennya/Bidangnya, kepada Ketua-Ketua yang membidangi kompartemen/Departemen/Bidang masing-masing.

    5. Apabila Ketua Umum Tingkat Pusat/Propinsi atau Ketua Kabupaten/Kotaberhalangan sementara atau tidak dapat menjalankan tugasnya sehari-hari

    dalam waktu tertentu :a. Untuk Tingkat Pusat/Tingkat Propinsi,

    Ketua Umum menunjuk salah seorang Ketua untuk mewakilinya dan jikasemua Ketua berhalangan maka Ketua Umum menunjuk salah seorangKetua Kompartemen/Departemen yang mewakilinya.

    b. Untuk Tingkat Daerah Kabupaten/Kota.Ketua menunjuk salah seorang Wakil Ketua mewakilinya dan jika semuaWakil Ketua berhalangan maka Ketua Umum menunjuk salah seorangKetua Bidang mewakilinya.

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    9/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -9-

    Pasal 16DEWAN PIMPINAN PUSAT

    Tugas dan wewenang Dewan Pimpinan Pusat antara lain sebagai berikut :1. Menyelenggarakan MUNAS/Rapat dan/atau yang setingkat dengan itu

    sebagaimana yang dimaksud dalam BAB IX Pasal 30 Ayat 1 Anggaran DasarAKSDAI,

    2. Menyelenggarakan Musyawarah Luar Biasa, diselenggarakan sesuai denganPasal 31 ayat 1.1 Anggaran Dasar AKSDAI,

    3. Menyelenggarakan Musyawarah Khusus, diselenggarakan sesuai dengan Pasal32 Anggaran Dasar AKSDAI,

    4. Menjabarkan dan melaksanakan Keputusan-Keputusan MUNAS dan/atauyang setingkat sebagaimana tersebut pada ayat 1,

    5.

    Mengukuhkan dan Melantik Dewan Pimpinan Daerah Propinsi,6. Menetapkan kebijaksanaan dan memberikan petunjuk-petunjuk kepada DewanPimpinan Daerah Propinsi dalam menjalankan tugasnya,

    7. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas Dewan PimpinanDaerah Propinsi,

    8. Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan Pemerintah Pusat, Instansi-Instansi dan Badan-Badan lain yang terkait dalam rangka tercapainya tujuanorganisasi,

    9. Bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasionalmelakukan Sertifikasi, Klasifikasi dan Kualifikasi pelaksana Jasa Konstruksi,

    10. Mengatur dan mempertanggung jawabkan kebijaksanaan Anggaran Organisasidi Tingkat Pusat,11. Melaksanakan pembinaan lainnya sesuai dengan tujuan organisasi.

    Pasal 17DEWAN PIMPINAN DAERAH PROPINSI

    Tugas dan wewenang Dewan pimpinan Daerah Propinsi antara lain sebagai berikut :

    1. Menyelenggarakan MUSDA/Rapat-Rapat dan/atau yang setingkat dengan itusebagaimana yang dimaksud dalam BAB IX Pasal 30 Ayat 2 Anggaran Dasar

    AKSDAI,2. Menyelenggarakan Musyawarah Luar Biasa, diselenggarakan sesuai dengan

    Pasal 31 ayat 1.2 Anggaran Dasar AKSDAI,3. Menjabarkan dan melaksanakan Keputusan-Keputusan MUSDA Propinsi

    dan/atau yang setingkat sebagaimana tersebut pada ayat 1,4. Mengukuhkan dan Melantik Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota di

    daerahnya masing-masing,5. Menetapkan kebijaksanaan dan memberikan petunjuk-petunjuk kepada Dewan

    Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota di daerahnya masing-masing dalammenjalankan tugasnya,

    6. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas Dewan PimpinanDaerah Kabupaten/Kota,

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    10/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -10-

    7. Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat,Instansi-Instansi dan Badan-Badan yang terkait dalam rangka tercapainyatujuan organisasi,

    8. Bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Daerahmelaksanakan Sertifikasi, Klasifikasi dan Kualifikasi pelaksanaan JasaKonstruksi,

    9. Mengatur dan mempertanggung jawabkan kebijaksanaan Anggaran Organisasidi Tingkat Daerah Propinsi,

    10. Melaksanakan pembinaan lainnya sesuai dengan tujuan organisasi.Pasal 18

    DEWAN PIMPINAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

    Tugas dan wewenang Pimpinan antara lain :

    1.

    Menyelenggarakan MUSDA dan Rapat-Rapat dan atau yang setingkat denganitu sebagaimana dimaksud dalam BAB IX Pasal 30 ayat 3 Anggaran DasarAKSDAI,

    2. Menyelenggarakan Musyawarah Luar Biasa, diselenggarakan sesuai denganPasal 31 ayat 1.3 Anggaran Dasar AKSDAI,

    3. Menjabarkan dan melaksanakan Keputusan-Keputusan MUSDAKabupaten/Kota dan/atau yang setingkat tersebut pada ayat 1,

    4. Menetapkan kebijaksanaan dan memberikan petunjuk-petunjuk kepada paraanggotanya dalam menjalankan tugasnya,

    5. Mengadakan hubungan dan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah setempat,Instansi-Instansi dan Badan-Badan lain yang terkait dalam rangka tercapainya

    tujuan organisasi,6. Mengatur dan mempertanggung jawabkan kebijakan Anggaran organisasi diDaerah Kabupaten/Kota,

    7. Melakukan pembinaan-pembinaan lainnya sesuai dengan tujuan organisasi.Pasal 19

    SANKSI JABATAN

    1. Anggota Dewan Pimpinan dapat dikenai sanksi organisasi berdasarkan besarkecilnya kesalahan yang dilakukan sampai pada bentuk pemberhentian melaluitahapan sebagai berikut :

    a.

    Tahap Teguran atau peringatan tertulis,b. Tahap peringatan keras,c. Tahap Pemberhentian sementara jabatan,d. Tahap pemberhentian jabatan.

    2. Sanksi organisasi tersebut ayat (1) dikenakan kepada Anggota Dewan Pimpinanapabila yang bersangkutan :a. Secara sadar melanggar dan atau tidak mematuhi Anggaran Dasar dan

    Anggaran Rumah Tangga,b. Bertindak merugikan dan mencemarkan nama baik perusahaan,c. Melanggar peraturan dan ketentuan organisasi serta tidak mematuhi

    keputusan organisasi,

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    11/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -11-

    d. Tidak memenuhi dan atau melalaikan kewajibannya sebagai Pengurus,e. Menyalah-gunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan yang

    diberikan organisasi.

    3. Keputusan pemberhentian atau pemberhentian sementara dilakukan setelahkepada yang bersangkutan diberikan peringatan tertulis sebanyak tiga kaliberturut-turut terlebih dahulu berdasarkan Keputusan Rapat Pleno DewanPimpinan yang ber-sangkutan,

    4. Dalam masa Pemberhentian atau Pemberhentian Sementara, Anggota Pengurusyang bersangkutan kehilangan haknya sebagai Pengurus dan tidak lagiberfungsi sebagai Anggota Dewan Pimpinan,

    5. Anggota Dewan Pimpinan yang diberhentikan atau diberhentikan sementaraberhak membela diri atau naik banding berturut-turut pada jenjang tingkatan

    berikut :a. Dewan Pimpinan yang tingkatannya lebih tinggi,b. Rapimda Kabupaten/Kota yang bersangkutan,c. Musda Kabupaten/Kota yang bersangkutan,d. Rapimda yang tingkatannya lebih tinggi,e. Musda yang tingkatannya lebih tinggi,f. Rapimnas,g. Munas.

    6. Anggota Dewan Pimpinan yang kehilangan hak dan jabatannya karena terkenasanksi Pemberhentian atau Pemberhentian Sementara akan memperoleh

    pemulihan hak dan jabatannya, setelah sanksi yang dikenakan dicabut ataudiubah oleh dewan Pimpinan yang bersangkutan atau Dewan Pimpinan yangtingkatannya lebih tinggi atau Rapim atau Musyawarah tersebut Ayat (5).

    BAB VTUGAS DAN KEWENANGAN DEWAN PERTIMBANGAN

    Pasal 20DEWAN PERTIMBANGAN

    1. Dewan Pertimbangan adalah perangkat organisasi AKSDAI yang terdiri dariWakil Pengusaha Nasional dan Daerah yang dipilih dan diangkat olehMUNAS/MUSDA,

    2. Dewan Pertimbangan dipilih dari daftar nama calon yang disusun oleh DewanPertimbangan periode sebelumnya,

    3. Dewan Pertimbangan beranggotakan sebanyak-banyaknya 17 (tujuh belas)orang yang terdiri dari Pimpinan-Pimpinan BUMN/D dan tokoh pengusahaJasa Konstruksi,

    4. Dewan Pertimbangan dipimpin oleh seorang Ketua, Dua orang Wakil Ketua,Sekretaris dan Wakil Sekretaris serta beberapa Anggota,

    5. Dewan Pertimbangan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawabkepada MUNAS/MUSDA,

    6. Dewan Pertimbangan bekerja secara kolektif yang tata caranya ditentukan dandisepakati dalam Rapat Dewan Pertimbangan,

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    12/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -12-

    7. Merekomendasikan Dewan Pimpinan untuk mengadakan MUNAS Luar Biasaatau menyampaikan kepada Dewan kode Etik untuk memberhentikan KetuaUmum Dewan Pimpinan jika Ketua Umum Dewan Pimpinan tidakmenjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran RumahTangga serta Keputusan MUNAS/ MUSDA.

    Pasal 21TUGAS DAN WEWENANG

    DEWAN PERTIMBANGAN PUSAT

    1. Merekomendasikan Dewan Pimpinan Pusat untuk mengadakan MUNAS LuarBiasa atau menyampaikan kepada Dewan kode Etik untuk memberhentikanKetua Umum Dewan Pimpinan Pusat jika Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat

    tidak menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan AnggaranRumah Tangga serta Keputusan MUNAS,2. Memberi rekomendasi kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat untuk

    mem-berhentikan Personalia Dewan Pimpinan Pusat,3. Menyeleksi calon Ketua Umum yang diajukan Dewan Pimpinan Daerah

    Propinsi untuk dipilih secara langsung dalam Musyawarah Nasional,4. Menyeleksi calon Personalia Dewan Pimpinan Pusat,5. Melantik Dewan Pertimbangan Daerah Propinsi,6. Mengadakan Rapat-Rapat rutin setiap bulan dan memberikan hasil penilaian

    kinerja Dewan Pimpinan Pusat,7. Mengadakan Rapat Tahunan untuk memberikan catatan atau saran pada Rapat

    Kerja Nasional,8. Melaporkan Hasil Kerja dan Laporan Keuangan kepada Dewan Kode Etik padaakhir masa jabatan.

    Pasal 22TUGAS DAN WEWENANG

    DEWAN PERTIMBANGAN DAERAH PROPINSI

    1. Menampung keluhan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota terhadapjalannya Dewan Pimpinan Daerah Propinsi,

    2. Memberikan saran mengikat ataupun tidak mengikat kepada Dewan PimpinanDaerah Propinsi,3. Merekomendasikan Dewan Pimpinan Daerah Propinsi untuk mengadakanMUSDA Luar Biasa atau menyampaikan kepada Dewan Kode Etik untukmemberhentikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Propinsi, jika KetuaUmum Dewan Pimpinan Daerah Propinsi tidak menjalankan tugasnya sesuaidengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta Keputusan MUNAS,Keputusan MUSDA dan ketentuan lainnya,

    4. Memberi rekomendasi Kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Propinsiuntuk memberhentikan Personalia Dewan Pimpinan Daerah Propinsi,

    5. Menyeleksi calon Ketua Umum yang diajukan Dewan Pimpinan DaerahKabupaten/ kota untuk dipilih secara langsung dalam MUSDA Propinsi,

    6. Menyeleksi calon Personalia Dewan Pimpinan Daerah Propinsi untuk dipiliholeh formatur dalam MUSDA Propinsi,

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    13/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -13-

    7. Melantik Dewan Pertimbangan Daerah Kabupaten/Kota,8. Mengadakan Rapat-Rapat rutin setiap bulan dan memberikan hasil penilaian

    kinerja Daerah Propinsi,9. Mengadakan Rapat Tahunan untuk memberikan Catatan atau Saran pada Rapat

    Kerja Daerah Propinsi,10. Melaporkan Hasil Kerja dan Laporan Keuangan Dewan Pertimbangan Daerah

    Propinsi kepada Dewan Pertimbangan Pusat pada akhir masa jabatan.

    Pasal 23TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PERTIMBANGAN

    DAERAH KABUPATEN /KOTA

    1. Menampung keluhan Anggota jalannya Dewan Pimpinan DaerahKabupaten/Kota,

    2.

    Memberikan saran mengikat ataupun tidak mengikat kepada Dewan PimpinanDaerah Kabupaten/Kota,3. Merekomendasikan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota untuk

    mengadakan MUSDA Luar Biasa atau menyampaikan kepada Dewan KodeEtik untuk mem-berhentikan Ketua Umum Dewan Pimpinan DaerahKabupaten/Kota, jika Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kotatidak menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran RumahTangga serta Keputusan MUNAS, Keputusan MUSDA Propinsi, KeputusanMUSDA Kabupaten/Kota dan ketentuan lainnya,

    4. Memberi rekomendasi Kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan DaerahKabupaten/ Kota untuk memberhentikan Personalia Dewan Pimpinan Daerah

    Kabupaten/Kota,5. Menyeleksi calon Ketua Umum yang diajukan Dewan Pimpinan DaerahKabupaten/ kota untuk dipilih secara langsung dalam MUSDAKabupaten/Kota,

    6. Menyeleksi calon Personalia Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota untukdipilih oleh formatur dalam MUSDA Kabupaten/Kota,

    7. Mengadakan Rapat-Rapat rutin setiap bulan dan memberikan hasil penilaiankinerja Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota,

    8. Mengadakan Rapat Tahunan untuk memberikan Catatan atau Saran pada RapatKerja Daerah Kabupaten/Kota,

    9. Melaporkan Hasil Kerja dan Laporan Keuangan Dewan Pertimbangan DaerahKabupaten/Kota kepada Dewan Pertimbangan Propinsi pada akhir masajabatan.

    BAB VISUSUNAN DEWAN PIMPINAN

    Pasal 24DEWAN PIMPINAN PUSAT

    1. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) terdiri dari :a. Seorang Ketua Umum,b. Beberapa Ketua sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang yang masing-masingmengkoordinasikan beberapa Kompartemen tertentu,

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    14/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -14-

    c. Seorang Sekretaris Jenderal beserta Sekretarisnya sebanyak-banyaknya 2(dua) orang,

    d. Seorang Bendahara Umum beserta Bendaharanya sebanyak-banyaknya 2(dua) orang,

    e. Beberapa Ketua Kompartemen sesuai perkembangan dan kebutuhan.2. Jumlah Personalia Dewan Pimpinan Pusat sebanyak-banyaknya 47 (empat

    puluh tujuh) orang,3. Guna pelaksanaan kegiatan harian organisasi, Dewan Pimpinan Pusat dibantu

    Sekretariat Jenderal yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal dan dibantu olehseorang Direktur Eksekutif yang merupakan tenaga penuh yang professionalyang ditempatkan oleh organisasi,

    4. Dewan Pimpinan Pusat berwenang untuk membentuk Badan-Badan Kerja,Panitia-Panitia Khusus atau mengangkat Penasehat-Penasehat Ahli yang

    diperlukan demi tercapainya tujuan organisasi,5. Dewan Pimpinan Pusat patut menerima saran-saran baik diminta ataupun tidakdari Dewan Pertimbangan Pusat dan Dewan Pembina Pusat,

    6. Dewan Pimpinan Pusat berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.Pasal 25

    DEWAN PIMPINAN DAERAH PROPINSI

    1. Dewan Pimpinan Daerah Propinsi (DPD) terdiri dari :a. Seorang Ketua Umum,b. Beberapa Ketua sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang yang masing-masing

    meng-koordinasikan beberapa Departemen tertentu,c. Seorang Sekretaris Umum beserta 2 (dua) orang Sekretaris,d. Seorang Bendahara Umum beserta 2 (dua) orang Bendahara,e. Beberapa Ketua Departemen sesuai perkembangan dan kebutuhan.

    2. Jumlah Personalia Dewan Pimpinan Daerah Propinsi sebanyak-banyaknya 31(tiga puluh satu ) orang,

    3. Dewan Pimpinan Daerah Propinsi berkedudukan di Ibukota Propinsi yang ber-sangkutan.

    Pasal 26

    DEWAN PIMPINAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

    1. Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota (DPD) terdiri dari :a. Seorang Ketua,b. Beberapa Ketua sebanyak-banyaknya 4 (empat) orang yang masing-

    masing dapat merangkap/menangani beberapa Bidang tertentu,c. Seorang Sekretaris beserta seorang wakilnya,d. Seorang Bendahara beserta seorang wakilnya,e. Beberapa orang Ketua Bidang sesuai dengan perkembangan dan

    kebutuhan.

    2. Jumlah Personalia Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota sebanyak-banyaknya 31 (tiga puluh satu) orang,

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    15/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -15-

    3. Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota berkedudukan di Pusat kotaKabupaten/ Kota yang bersangkutan.

    BAB VIISUSUNAN DEWAN PERTIMBANGAN

    Pasal 27DEWAN PERTIMBANGAN PUSAT

    1. Dewan Pertimbangan Pusat terdiri dari :a. Ketua,b. Wakil Ketua 2 (dua) orang,c. Sekretaris,d. Wakil Sekretaris,e. Beberapa Anggota

    2. Jumlah Personalia sebanyak-banyaknya 17 (tujuh belas) orang ditambah secaraex officio Ketua Dewan Pertimbangan Daerah Propinsi,

    3. Dewan Pertimbangan Pusat berwenang membentuk team kerja atau PanitiaKhusus sesuai dengan keperluan dan demi tercapainya pengawasan yangmaksimal,

    4. Dewan Pertimbangan Pusat berkedudukan di Ibukota Negara RepublikIndonesia.

    Pasal 28

    DEWAN PERTIMBANGAN DAERAH PROPINSI

    1. Dewan Pertimbangan Daerah Propinsi terdiri dari :a. Ketua,b. Wakil Ketua 2 (dua) orang,c. Sekretaris,d. Wakil Sekretaris,e. Beberapa Anggota

    2. Jumlah Personalia Dewan Pertimbangan Daerah Propinsi sebanyak 17 (tujuhbelas) orang ditambah perwakilan secara ex officio Ketua Dewan Pertimbangan

    Daerah Kabupaten/Kota,3. Dewan Pertimbangan Daerah Propinsi berwenang membentuk Panitia Khususuntuk menyelesaikan suatu masalah yang timbul didaerahnya,

    4. Dewan Pertimbangan Daerah Propinsi berkedudukan di Ibukota Propinsi yangbersangkutan.

    Pasal 29DEWAN PERTIMBANGAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

    1. Dewan Pertimbangan Daerah Kabupaten/Kota terdiri dari :a. Ketua,b.

    Wakil Ketua 2 (dua) orang,c. Sekretaris,

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    16/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -16-

    d. Wakil Sekretaris,e. Beberapa Anggota

    2. Jumlah Personalia Dewan Pertimbangan Daerah Kabupaten/Kota sebanyak 17(tujuh belas) orang,

    3. Dewan Pertimbangan Daerah Kabupaten/Kota berwenang membentuk PanitiaKhusus untuk menyelesaikan suatu masalah yang timbul didaerahnya,

    4. Dewan Pertimbangan Daerah Kabupaten/Kota berkedudukan di Pusat KotaKabupaten/ Kota yang bersangkutan.

    BAB VIIITATA CARA PEMILIHAN, PERSYARATAN DAN MASA JABATAN DEWAN

    PIMPINAN SERTA PENGGANTIAN ANTAR WAKTU

    Pasal 30DEWAN PIMPINAN PUSAT

    Tata cara pemilihan Dewan Pimpinan Pusat :1. Bakal calon formatur diajukan oleh seluruh Dewan Pertimbangan Daerah

    masing-masing sebanyak 2 (dua) bakal calon ke Dewan Pertimbangan Pusatdan Dewan Kode Etik,

    2. Dewan Pertimbangan dan Dewan Kode Etik menyeleksi bakal calon formaturDewan Pimpinan Pusat, dihasilkan minimal 5 (lima) orang untuk disampaikanpada pemilihan formatur MUNAS,

    3. Pemilihan formatur diupayakan dengan jalan musyawarah, jika tidak tercapaidilakukan pemilihan langsung melalui pemungutan suara secara tertulis danbersifat bebas dan rahasia. Dilakukan oleh peserta penuh MusyawarahNasional,

    4. Dari perhitungan suara yang masuk dan sah maka nama yang memperolehsuara terbanyak merupakan Ketua Formatur dan berhak menjadi Ketua Umum,sedang perolehan suara terbanyak kedua dan ketiga menjadi AnggotaFormatur,

    5. Ketua Umum terpilih kemudian membentuk Dewan Pimpinan Harian atausekaligus membentuk Dewan Pimpinan Lengkap yang telah diseleksi olehDewan Kode Etik,

    6. Dalam hal Ketua Umum dan Formatur Terpilih hanya dapat membentukDewan Pimpinan Harian maka Dewan Pimpinan Harian Terpilih kemudianmembentuk Dewan Pimpinan Lengkap paling lambat 30 (tiga puluh) hari.

    Pasal 31DEWAN PIMPINAN DAERAH PROPINSI

    Tata cara pemilihan Dewan Pimpinan Daerah Propinsi :1. Bakal calon formatur diajukan oleh seluruh Dewan Pertimbangan Daerah

    Kabupaten/ Kota sebanyak 2 (dua) orang. Disampaikan pada DewanPertimbangan Daerah Propinsi,

    2. Dewan Pertimbangan Daerah Propinsi melakukan seleksi kelayakan untukmenyampaikan minimal 5 (lima) calon formatur ke pemilihan formaturMUSDA Propinsi,

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    17/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -17-

    3. Pemilihan formatur diupayakan dengan jalan musyawarah, jika tidak tercapaidilakukan pemilihan langsung melalui pemungutan suara secara tertulis,bersifat bebas dan rahasia. Dilakukan oleh peserta penuh Musyawarah DaerahPropinsi,

    4. Dari perhitungan suara yang masuk dan sah maka nama yang memperolehsuara terbanyak merupakan Ketua Formatur dan berhak menjadi Ketua Umum,sedang perolehan suara kedua dan ketiga menjadi Anggota Formatur,

    5. Ketua Umum terpilih kemudian membentuk Dewan Pimpinan Harian atausekaligus membentuk Dewan Pimpinan Lengkap yang telah diseleksi olehDewan Kode Etik dan dewan Pertimbangan Daerah,

    6. Dalam hal Ketua Umum dan Formatur Terpilih hanya dapat membentukDewan Pimpinan Harian maka Dewan Pimpinan Harian Terpilih kemudianmembentuk Dewan Pimpinan Lengkap paling lambat 30 (tiga puluh) hari.

    Pasal 32DEWAN PIMPINAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

    Tata cara pemilihan Dewan Pimpinan Daerah Propinsi :1. Bakal calon formatur diajukan oleh seluruh Dewan Pimpinan Daerah

    Kabupaten/Kota diajukan oleh anggota kepada Dewan Pertimbangan DaerahPropinsi minimal 10 (sepuluh) orang,

    2. Dewan Pertimbangan Daerah Kabupaten/Kota melakukan seleksi kelayakandan hasil seleksi tersebut minimal 5 (lima) calon formatur kemudian diserahkanke pemilihan formatur MUSDA Kabupaten/Kota,

    3. Pemilihan formatur diupayakan dengan jalan musyawarah, jika tidak tercapaidilakukan pemilihan langsung melalui pemungutan suara secara tertulis,bersifat bebas dan rahasia. Dilakukan oleh peserta penuh Musyawarah DaerahKabupaten/Kota,

    4. Dari perhitungan suara yang masuk dan sah maka nama yang memperolehsuara terbanyak merupakan Ketua Formatur dan berhak menjadi Ketua Umum,sedang perolehan suara terbanyak kedua dan ketiga menjadi AnggotaFormatur,

    5. Ketua Umum terpilih kemudian membentuk Dewan Pimpinan Harian atausekaligus membentuk Dewan Pimpinan Lengkap yang telah diseleksi olehDewan Pertimbangan Daerah,

    6. Dalam hal Ketua Umum dan Formatur Terpilih hanya dapat membentukDewan Pimpinan Harian maka Dewan Pimpinan Harian Terpilih kemudianmembentuk Dewan Pimpinan Lengkap paling lambat 30 (tiga puluh) hari.

    Pasal 33PERSYARATAN MENJADI DEWAN PIMPINAN

    Pada dasarnya yang berhak untuk duduk dalam Dewan Pimpinan AKSDAI adalahmereka yang memenuhi kriteria/syarat-syarat sebagai berikut :1. Pengusaha yang perusahaannya dalam tahun terakhir tercatat dalam

    keanggotaan AKSDAI,2. Khusus untuk Jabatan Ketua Umum/Ketua, dapat dipilih untuk 2 (dua) kali

    masa jabatan secara berturut-turut dan harus pernah duduk dalam pengurusan,

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    18/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -18-

    3. Anggota Dewan Pimpinan tidak diperbolehkan duduk dalam DewanPertimbangan dan Dewan Pembina baik pada tingkatan yang bersangkutanmaupun pada tingkatan organisasi yang lebih tinggi atau yang lebih rendah,

    4. Menyatakan kesediaannya untuk dicalonkan,5. Tidak sedang terkena sanksi organisasi atau jabatan.

    Pasal 34MASA JABATAN PIMPINAN

    1. Masa jabatan Dewan Pimpinan disemua tingkatan organisasi adalah 5 (lima)tahun dan setelah masa tersebut mantan Anggota Dewan Pimpinan yangbersangkutan dapat dipilih kembali,

    2. Anggota Dewan Pimpinan tidak diperbolehkan duduk dalam DewanPertimbangaan baik pada tingkatan yang bersangkutan maupun pada tingkatanorganisasi yang lebih tinggi atau yang lebih rendah.

    Pasal 35PERGANTIAN ANTAR WAKTU

    Untuk Dewan Pimpinan :1. Apabila Ketua Umum/Ketua berhalangan tetap dan/atau karena sesuatu sebab

    tidak dapat menjalankan/menyelesaikan kewajiban sampai masa jabatanDewan Pimpinan berakhir maka jabatan Ketua umum/Ketua diganti oleh

    Ketua I/Ketua II, demikian seterusnya sesuai dengan urutannya sampai masajabatan yang tersisa.a. Masa Jabatan bagi pengganti Ketua Umum/Ketua untuk masa jabatan

    yang tersisa, dihitung satu kali masa jabatan pengganti KetuaUmum/Ketua ber-langsung lebih dari setengah masa jabatan DewanPimpinan yang bersangkutan.

    b. Apabila karena suatu sebab terjadi lowongan dalam Dewan Pimpinanmaka pengangkatan pergantian untuk pengisisan lowongan tersebutdiputuskan oleh Dewan Pimpinan Harian yang bersangkutan untuk masajabatan yang tersisa.

    2.

    Dalam hal terjadinya kekosongan Dewan Pimpinan dan membuat aktivitasorganisasi PASIF, dan Dewan Pimpinan tidak melakukan tindakan sesuai ayat 1(a) dan (b), maka untuk penyelamatan organisasi Pergantian Antar Waktudapat diambil alih oleh :a. Untuk Dewan Pimpinan Pusat, maka Dewan Pertimbangan ataupun

    Dewan Kode Etik sebagai Pendiri dapat membuat kebijakan PenggantianAntar Waktu (PAW) untuk masa jabatan tersisa.

    b. Untuk Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I Propinsi, dalam hal terjadikekosongan Dewan Pengurus dan menyebabkan aktifitas organisasi PASIFmaka Dewan Pimpinan Pusat dapat membuat kebijakan untuk melakukanPenggantian Antar Waktu (PAW) untuk masa jabatan yang tersisa.

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    19/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -19-

    c. Untuk Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II Kabupaten/Kota, dalam halterjadi kekosongan Dewan Pengurus dan menyebabkan aktifitas organisasiPASIF maka Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I Propinsi dapat membuatkebijakan untuk melakukan Penggantian Antar Waktu (PAW) untuk masajabatan yang tersisa dan melaporkannya ke Dewan Pimpinan Pusat.

    3. Tindakan yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Harian sebagaimanadimaksudkan ayat 1 (a), (b) dan ayat 2 (a), (b) dan (c) harus dilaporkan kepadaDewan Pimpinan yang tingkatan organisasinya lebih tinggi dan dipertanggungjawabkan kepada Musyawarah pada tingkatan masing-masing.

    BAB IX

    TATA CARA PEMILIHAN DEWAN PERTIMBANGAN

    Pasal 36PEMILIHAN DEWAN PERTIMBANGAN PUSAT

    1. Bakal calon Dewan Pertimbangan Pusat disampaikan oleh seluruh DewanPertimbangan Daerah Propinsi masing-masing sebanyak 2 (dua) orang setiapPropinsi kepada Dewan Kode Etik,

    2. Dewan Kode Etik melakukan seleksi kelayakan minimal 20 orang untukdisampaikan ke Musyawarah Nasional pada saat pemilihan Dewan PimpinanPusat,

    3.

    Cara pemilihan sama seperti pemilihan Dewan Pimpinan Pusat,4. Calon Dewan Pertimbangan Pusat yang memperoleh suara terbanyak 1 sampai10 berhak duduk di Dewan Pertimbangan,

    5. Yang memperoleh suara terbanyak berhak menjadi Ketua Dewan Pertimbangandan menentukan susunan personalia dewan yang bersangkutan.

    Pasal 37PEMILIHAN DEWAN PERTIMBANGAN DAERAH PROPINSI

    1. Bakal calon Dewan Pertimbangan Daerah Propinsi disampaikan oleh seluruhDewan Pertimbangan Daerah Kabupaten/Kota minimal sebanyak 5 (lima)orang setiap Kabupaten/Kota kepada Dewan Pertimbangan Pusat,

    2. Dewan Pertimbangan melakukan seleksi kelayakan minimal 20 orang untukdiajukan dalam pemilihan Dewan Pertimbangan Daerah Propinsi melaluiMusyawarah Daerah Propinsi,

    3. Cara pemilihan sama seperti pemilihan Formatur,4. Calon yang memperoleh suara terbanyak 1 sampai 10 berhak duduk di Dewan

    Pertimbangan,5. Calon yang memperoleh suara terbanyak pertama berhak menjadi Ketua

    Dewan Pertimbangan dan menentukan susunan Dewan Pertimbangan.

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    20/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -20-

    Pasal 38PEMILIHAN DEWAN PERTIMBANGAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

    1. Bakal calon Dewan Pertimbangan Daerah Kabupaten/Kota disampaikan olehAnggota Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan kepada DewanPertimbangan Daerah Propinsi sebanyak 20 orang,

    2. Dewan Pertimbangan Daerah Propinsi melakukan seleksi kelayakan minimal 10orang untuk diajukan dalam pemilihan Dewan Pertimbangan DaerahKabupaten/Kota di Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota,

    3. Cara pemilihan sama seperti pemilihan Formatur,4. Calon yang memperoleh suara terbanyak 1 sampai 10 berhak duduk di Dewan

    Pertimbangan Daerah,5. Calon yang memperoleh suara terbanyak pertama berhak menjadi Ketua

    Dewan Pertimbangan Daerah dan menentukan susunan Dewan PertimbanganDaerah.

    Pasal 39PERSYARATAN MENJADI DEWAN PERTIMBANGAN

    Pada dasarnya yang berhak duduk menjadi Dewan Pertimbangan adalah yangmemenuhi kriteria sebagai berikut :1. Memiliki KTA yang masih berlaku,2. Anggota Kehormatan,3.

    Diutamakan yang telah duduk di kepengurusan,4. Menyatakan kesediaannya untuk dicalonkan,

    5. Tidak sedang menjalani sanksi organisasi atau jabatan,6. Lulus seleksi yang dilakukan Dewan Kode Etik / Dewan Pertimbangan.

    Pasal 40MASA JABATAN

    Masa jabatan Dewan Pertimbangan disemua tingkatan adalah 5 (lima) tahun dansetelah menjadi mantan, anggota Dewan Pertimbangan dapat dipilih kembali.

    Pasal 41PENGGANTIAN ANTAR WAKTU

    1. Apabila Ketua Dewan Pertimbangan berhalangan tetap dan atau karena suatuhal tidak dapat menjalankan/menyelesaikan kewajibannya sampai jabatannyaberakhir, maka jabatan Ketua Dewan Pertimbangan dijabat oleh Wakil Ketua,selanjutnya kekosongan diputuskan dalam Rapat Dewan Pertimbangan,

    2. Dan hasil Keputusan Rapat Dewan Pertimbangan tentang perubahan PersonaliaDewan Pertimbangan dilaporkan ke Dewan Pertimbangan diatasnya atau

    Dewan Kode Etik.

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    21/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -21-

    BAB XTUGAS DAN WEWENANG MUSYAWARAH DAN RAPAT

    Pasal 42MUSYAWARAH NASIONAL

    1. Musyawarah Nasional adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi ditingkat Nasional,

    2. Tugas dan wewenang Musyawarah Nasional adalah :a. Menetapkan Garis-Garis Besar kebijakan Organisasi,b. Menyusun dan menetapkan Program Kerja dan Anggaran Pendapatan dan

    Belanja Organisasi,c. Memberikan keputusan terhadap permasalahan organisasi dan masalah-

    masalah penting lainnya,d. Memberikan penilaian dan keputusan terhadap pertanggung jawaban

    Dewan Pimpinan Pusat,e. Menerima Laporan Kerja Dewan Pertimbangan Pusat,f. Memilih Dewan Pembina Pusat,g. Memilih Dewan Pertimbangan Pusat,h. Memilih Dewan Pimpinan pusat.

    3. Peserta Musyawarah Nasional terdiri dari :a. Peserta Penuh, yaitu utusan Dewan Pimpinan Daerah dengan membawa

    Surat Mandat dari Dewan Pimpinan Daerah masing-masing dan memilikihak suara yaitu hak memilih dan hak dipilih serta hak dalam pemungutansuara untuk pengambilan keputusan dan hak bicara yaitu hakmengeluarkan pendapat dan mengajukan pertanyaan,

    b. Peserta Biasa, yaitu Dewan Pimpinan Lengkap dan Dewan PertimbanganPusat yaitu masing-masing memiliki hak bicara dan hak dipilih,

    c. Peserta Peninjau, yaitu utusan Dewan Pimpinan Daerah Propinsi diluarpeserta penuh dan utusan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/kota yangmembawa mandat dari Dewan Pimpinan Daerah Propinsi yangbersangkutan, Dewan Kode Etik yaitu masing-masing memiliki hak bicara,

    d. Undangan, yaitu Pejabat Pemerintah, utusan Kamar Dagang dan Industridan Organisasi-organisasi lainnya ditingkat pusat, tokoh-tokoh pengusahadan masyarakat dan undangan lain yang dianggap perlu.

    4. Musyawarah Nasional dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Pusat danpelaksanaan Musyawarah Nasional itu menjadi tanggung jawabnya,

    5. Untuk melaksanakan Musyawarah Nasional, Dewan Pimpinan Pusatmembentuk Panitia Pelaksana dan Panitia Pengarah yang bertanggung jawabkepadanya,

    6. Rancangan Jadwal acara dan Rancangan Tata Tertib Musyawarah Nasionaldisiapkan oleh Panitia dan disahkan terlebih dahulu oleh MusyawarahNasional sebelum ditetapkan.

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    22/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -22-

    Pasal 43MUSYAWARAH KERJA NASIONAL

    1. Tugas dan wewenang Musyawarah Kerja Nasional :a. Mengadakan evaluasi terhadap penyusunan dan pelaksanaan Rencana

    Kerja dan Anggaran Tahunan yang dibuat oleh Dewan Pimpinan Pusat,b. Mengadakan penyempurnaan atas penyusunan dan pelaksanaan Rencana

    Kerja yang dibuat oleh Dewan Pimpinan Pusat,c. Penyampaian Laporan Keuangan yang diaudit akuntan publik dan

    menetapkan Rencana Anggaran Tahunan Dewan Pimpinan Pusat,d. Mengadakan inventarisasi permasalahan organisasi dan masalah-masalah

    penting lainnya serta menetapkan kebijaksanaan dan keputusanpemecahan/penyelesaian masalahnya,

    e.

    Membantu Dewan Pimpinan Pusat untuk memutuskan hal-hal yang tidakdapat diputuskan sendiri,f. Memperhatikan dengan baik seluruh nota laporan dari Dewan

    Pertimbangan Pusat.

    2. Peserta Musyawarah Kerja Nasional sama dengan peserta MusyawarahNasional,

    3. Musyawarah Kerja Nasional dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Pusat danPelaksanaan Musyawarah Kerja Nasional itu menjadi tanggung jawabnya,

    4. Untuk melaksanakan Musyawarah Kerja Nasional, Dewan Pimpinan Pusatmem-bentuk Panitia Pelaksana dan Panitia Pengarah yang bertanggung jawab

    kepadanya,5. Rancangan Jadwal Acara dan Rancangan Tata Tertib Musyawarah KerjaNasional disiapkan oleh Panitia Pengarah dan disahkan terlebih dahulu olehMusyawarah Kerja Nasional sebelum ditetapkan.

    Pasal 44MUSYAWARAH DAERAH PROPINSI

    1. Musyawarah Daerah Propinsi adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasidi tingkat Daerah,

    2. Tugas dan wewenang Musyawarah Daerah adalah :a.

    Menyusun dan menetapkan Program Kerja Organisasi,

    b. Menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi,c. Memberikan keputusan terhadap permasalahan organisasi dan masalah-

    masalah penting lainnya,d. Memberikan penilaian dan keputusan terhadap pertanggung jawaban

    Dewan Pimpinan Daerah Propinsi,e. Menerima Laporan Kerja Dewan Pertimbangan Daerah Propinsi,f. Memilih Dewan Pembina Daerah Propinsi,g. Memilih Dewan Pertimbangan Daerah Propinsi,h. Memilih Dewan Pimpinan Daerah Propinsi.

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    23/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -23-

    3. Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari :a. Peserta Penuh, yaitu utusan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota

    dengan membawa Surat Mandat dari Dewan Pimpinan DaerahKabupaten/Kota masing-masing dan memiliki hak suara yaitu hakmemilih dan hak dipilih serta hak dalam pemungutan suara untukpengambilan keputusan dan hak bicara yaitu hak mengeluarkan pendapatdan mengajukan pertanyaan. Jumlah Peserta Penuh minimal 30 (tigapuluh) orang yang dibagi rata diantara cabang-cabang yang ada, untukDewan Pimpinan Daerah yang memiliki kurang dari 5 (lima) DewanPimpinan Daerah Kabupaten/Kota dan sekurang-kurangnya 3 (tiga) orangdari setiap Dewan Pimpinan Daerah Kabuapten/Kota,

    b. Peserta Biasa, yaitu Dewan Pimpinan Daerah Kabuapaten/Kota danDewan Pertimbangan Daerah Propinsi yaitu masing-masing memiliki hak

    bicara dan hak dipilih,c. Peserta Peninjau, yaitu utusan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kotadiluar peserta penuh dan utusan anggota yang membawa mandat dariDewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan yaitumasing-masing memiliki hak bicara,

    d. Undangan, yaitu Pejabat Pemerintah, utusan Kamar Dagang dan IndustriDaerah Propinsi dan Organisasi-organisasi Profesi lainnya didaerahPropinsi, tokoh-tokoh pengusaha dan masyarakat dan undangan lain yangdianggap perlu.

    4. Musyawarah Daerah Propinsi dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan DaerahPropinsi dan pelaksanaan Musyawarah Daerah Propinsi itu menjadi tanggungjawabnya,

    5. Untuk melaksanakan Musyawarah Daerah Propinsi, Dewan Pimpinan DaerahPropinsi membentuk Panitia Pelaksana dan Panitia Pengarah yang bertanggungjawab kepadanya,

    6. Rancangan Jadwal Acara dan Rancangan Tata Tertib Musyawarah DaerahPropinsi disiapkan oleh Panitia Pengarah dan disahkan terlebih dahulu olehMusyawarah Daerah Propinsi sebelum ditetapkan.

    Pasal 45

    MUSYAWARAH KERJA DAERAH PROPINSI

    1. Tugas dan wewenang Musyawarah Kerja Daerah Propinsi :a. Mengadakan evaluasi terhadap penyusunan dan pelaksanaan Rencana

    Kerja dan Anggaran Tahunan yang dibuat oleh Dewan Pimpinan DaerahPropinsi,

    b. Mengadakan penyempurnaan atas penyusunan dan pelaksanaan RencanaKerja yang dibuat oleh Dewan Pimpinan Daerah Propinsi,

    c. Menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan PimpinanDaerah Propinsi,

    d. Mengadakan inventarisasi permasalahan organisasi dan masalah-masalahpenting lainnya serta menetapkan kebijaksanaan dan keputusanpemecahan/penyelesaian masalahnya,

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    24/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -24-

    e. Membantu Dewan Pimpinan Daerah Propinsi untuk memutuskan hal-halyang tidak dapat diputuskan sendiri,

    f. Memperhatikan nota laporan dari Dewan Pertimbangan Daerah Propinsi.2. Peserta Musyawarah Kerja Daerah Propinsi sama dengan peserta Musyawarah

    Daerah Propinsi,3. Musyawarah Kerja Daerah Propinsi dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan

    Daerah Propinsi dan Pelaksanaan Musyawarah Kerja Daerah Propinsi itumenjadi tanggung jawabnya,

    4. Untuk melaksanakan Musyawarah Kerja Daerah Propinsi, Dewan PimpinanDaerah Propinsi membentuk Panitia Pelaksana dan Panitia Pengarah yangbertanggung jawab kepadanya,

    5. Rancangan Jadwal Acara dan Rancangan Tata Tertib Musyawarah Kerja DaerahPropinsi disiapkan oleh Panitia Pengarah dan disahkan terlebih dahulu oleh

    Musyawarah Kerja Daerah Propinsi sebelum ditetapkan.

    Pasal 46MUSYAWARAH DAERAH KABUPATEN/KOTA

    1. Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota adalah pemegang kekuasaan tertinggiorganisasi di tingkat Daerah Kabupaten/Kota,

    2. Tugas dan wewenang Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota adalah :a. Menyusun dan menetapkan Program Kerja serta Anggaran Pendapatan

    dan Belanja Organisasi,

    b.

    Memberikan keputusan terhadap permasalahan organisasi dan masalah-masalah penting lainnya,c. Memberikan penilaian dan keputusan terhadap pertanggung jawaban

    Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota,d. Menerima laporan Dewan Pertimbangan Daerah Kabupaten/Kota,e. Memilih Dewan Pertimbangan Daerah Kabupaten/Kota,f. Memilih Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota.

    3. Peserta Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota terdiri dari :a. Peserta Penuh, yaitu segenap anggota yang ada di wilayah Daerah

    Kabupaten/ Kota yang bersangkutan. Pada dasarnya kepesertaan tidak

    dapat diwakilkan, mengikuti ketentuan Pasal 7 ayat 3 Anggaran RumahTangga dalam hal diwakilkan, harus mengikuti ketentuan Pasal 7 ayat 3bdan 3c Anggaran Rumah Tangga. Peserta Penuh ini memiliki hak suarayaitu hak memilih dan hak dipilih serta hak dalam pemungutan suarauntuk pengambilan keputusan dan hak bicara, yaitu hak mengeluarkanpendapat dan mengajukan pertanyaan,

    b. Peserta Biasa, yaitu Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota dan DewanPertimbangan Daerah Kabupaten/Kota yang masing-masing memiliki hakbicara dan hak dipilih. Peserta Biasa ini berubah status kepesertaannyamenjadi Peserta Penuh setelah laporan pertanggung jawaban DewanPimpinan Daerah Kabupaten/Kota dinyatakan diterima oleh Musyawarah

    Daerah Kabupaten/Kota,

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    25/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -25-

    c. Undangan, yaitu Pejabat Pemerintah, utusan Kamar Dagang dan IndustriDaerah Kabupaten/Kota dan Organisasi-organisasi Profesi lainnya diDaerah Kabupaten/ Kota, tokoh-tokoh pengusaha dan masyarakat danundangan lain yang dianggap perlu.

    4. Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Dewan PimpinanDaerah Kabupaten/Kota dan pelaksanaan Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota itu menjadi tanggung jawabnya,

    5. Untuk melaksanakan Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota, Dewan PimpinanDaerah Kabupaten/Kota membentuk Panitia Pelaksana dan Panitia Pengarahyang bertanggung jawab kepadanya,

    6. Rancangan Jadwal Acara dan Rancangan Tata Tertib Musyawarah DaerahKabupaten/Kota disiapkan oleh Panitia Pengarah dan disahkan terlebih dahuluoleh Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota sebelum ditetapkan.

    Pasal 47MUSYAWARAH KERJA DAERAH KABUPATEN/KOTA

    1. Tugas dan wewenang Musyawarah Kerja Daerah Kabupaten/Kota :a. Mengadakan evaluasi terhadap penyusunan dan pelaksanaan Rencana

    Kerja dan Anggaran Tahunan yang dibuat oleh Dewan Pimpinan DaerahKabupaten/Kota,

    b. Mengadakan penyempurnaan atas penyusunan dan pelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran Tahunan yang dibuat oleh Dewan Pimpinan DaerahKabupaten/ Kota,

    c. Menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan PimpinanDaerah Kabupaten/Kota,

    d. Mengadakan inventarisasi permasalahan organisasi dan masalah-masalahpenting lainnya serta menetapkan kebijaksanaan dan keputusanpemecahan/penyelesaian masalahnya,

    e. Membantu Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota untuk memutuskanhal-hal yang tidak dapat diputuskan sendiri,

    2. Peserta Musyawarah Kerja Daerah Kabupaten/Kota sama dengan pesertaMusyawarah Daerah Kabupaten/Kota,

    3. Musyawarah Kerja Daerah Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh DewanPimpinan Daerah Kabupaten/Kota dan Pelaksanaan Musyawarah Kerja DaerahKabupaten/Kota itu menjadi tanggung jawabnya,

    4. Untuk melaksanakan Musyawarah Kerja Daerah Kabupaten/Kota, DewanPimpinan Daerah Kabupaten/Kota membentuk Panitia Pelaksana dan PanitiaPengarah yang bertanggung jawab kepadanya,

    5. Rancangan Jadwal Acara dan Rancangan Tata Tertib Musyawarah Kerja DaerahKabupaten/Kota disiapkan oleh Panitia Pengarah dan disahkan terlebih dahuluoleh Musyawarah Kerja Daerah Kabupaten/Kota sebelum ditetapkan.

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    26/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -26-

    Pasal 48RAPAT PIMPINAN ORGANISASI DAN RAPAT ANGGOTA

    1. Rapat Pimpinan Organisasi di tingkat Pusat atau Rapimnas, Rapat PimpinanOrganisasi di tingkat Daerah Propinsi atau Rapimda dan Rapat PimpinanOrganisasi di tingkat Daerah Kabupaten/Kota atau Rapimda Kabupaten/Kota,diadakan untuk :a. Menetapkan arah kebijaksanaan dalam menyelaraskan gerak dan langkah

    organisasi pada tingkatan masing-masing dalam menghadapiperkembangan/ situasi yang ada.

    b. Menampung dan menyelesaikan secara tuntas masalah-masalah yangdihadapi organisasi dan anggota pada tingkatan masing-masing dalamwaktu tertentu.

    2. Rapat Pimpinan Organisasi tersebut pada ayat 1 dapat diadakan setiap waktusesuai kebutuhan untuk :a. Rapimnas, berdasarkan inisiatif dari Dewan Pimpinan Pusat dan atau

    adanya usulan dari Dewan Pimpinan Daerah Propinsi.b. Rapimda Propinsi, berdasarkan inisiatif Dewan Pimpinan Propinsi dan

    atau adanya usulan dari Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota yangbersangkutan.

    c. Rapimda Kabupaten/Kota, berdasarkan inisiatif dari Dewan PimpinanDaerah Kabupaten/Kota dan atau dari anggota yang bersangkutan.

    3.

    Semua Keputusan Rapat Pimpinan Organisasi dan Rapat anggota tersebut padaayat 1 dan ayat 2 merupakan keputusan organisasi dan yang harus mengikatyang diper-tanggung jawabkan.

    4. Peserta Rapat Pimpinan Organisasi dan Rapat Anggota terdiri dari :a. Untuk Rapimnas terdiri dari Dewan Pimpinan lengkap di tingkat Dewan

    Pimpinan Pusat, Dewan Pertimbangan Pusat serta utusan DewanPimpinan Daerah Propinsi.

    b. Untuk Rapimda terdiri dari Dewan Pimpinan lengkap di tingkat DewanPimpinan Daerah Propinsi, Dewan Pertimbangan Daerah Propinsibersangkutan serta utusan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kotayang bersangkutan.

    c. Untuk Rapimda Kabupaten/Kota terdiri dari Dewan Pimpinan lengkap ditingkat Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota serta anggota yangbersangkutan.

    5. Rapat Pimpinan Organisasi tersebut pada ayat 1 dan ayat 2 dilaksanakan olehdan menjadi tanggung jawab Dewan Pimpinan yang bersangkutan.

    Pasal 49RAPAT DEWAN PIMPINAN

    Tugas dan wewenang Rapat Dewan Pimpinan pada setiap tingkatan organisasi

    adalah sebagai berikut :

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    27/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -27-

    1. Rapat Dewan Pimpinan Harian :a. Menetapkan kebijakan organisasi berdasarkan Keputusan-Keputusan

    Musya-warah.b. Mengadakan penilaian secara berkala terhadap kebijakan operasional dari

    keputusan organisasi.

    2. Rapat Dewan Pimpinan lengkap :a. Membahas dan menyususn Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan serta

    pelak-sanaan teknis dan Program Kerja hasil Keputusan Musyawarah,b. Menetapkan kebijaksanaan koordinasi atas kegiatan dan tugas-tugas

    Kompartemen/Departemen/Bidang, agar serasi dan berhasil guna,c. Mengadakan penilaian secara berkala terhadap pelaksanaan sehari-hari

    dari Rencana Kerja setiap Kompartemen/Departemen/Bidang.

    Pasal 50MUSYAWARAH LUAR BIASA

    1. Tugas dan wewenang Musyawarah Luar Biasa Tingkat Nasional adalah :a. Menilai, mensahkan atau menolak Laporan Kerja beserta pertanggung

    jawaban keuangan Dewan Pimpinan Pusat,b. Memberhentikan Dewan Pimpinan walaupun masa tugasnya belum

    berakhir,c. Memilih dan mengangkat Dewan Pimpinan Pusat yang baru.

    2. Tugas dan wewenang Musyawarah Luar Biasa Tingkat Daerah Propinsiadalah :a. Menilai, mensahkan atau menolak Laporan Kerja beserta pertanggung

    jawaban keuangan Dewan Pimpinan Daerah Propinsi,b. Memberhentikan Dewan Pimpinan Daerah Propinsi walaupun masa

    tugasnya belum berakhir,c. Memilih dan mengangkat Dewan Pimpinan Daerah Propinsi yang baru.

    3. Tugas dan wewenang Musyawarah Luar Biasa Tingkat DaerahKabupaten/Kota adalah :a. Menilai, mensahkan atau menolak Laporan Kerja beserta pertanggung

    jawaban keuangan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota,

    b. Memberhentikan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota walaupunmasa tugasnya belum berakhir,c. Memilih dan mengangkat Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota yang

    baru.

    4. Tata cara penyelenggaraan Musyawarah Luar Biasa sama dengan tata carapenyelenggaraan Musyawarah Nasional/Musyawarah DaerahPropinsi/Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota sesuai tingkatan masing-masing, dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung Jawab Pimpinan yangbersangkutan dengan pengawasan dari Dewan Pimpinan yang tingkatannyalebih tinggi, untuk Musyawarah Daerah Propinsi dan Musyawarah Daerah

    Kabupaten/Kota,

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    28/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -28-

    5. Peserta Musyawarah Luar Biasa sama dengan Peserta Musyawarah Nasional/Musyawarah Daerah Propinsi/Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota sesuaitingkatan masing-masing,

    6. Pada Musyawarah Luar Biasa tidak ada Peninjau dan Undangan,7. Untuk mengadakan Musyawarah Luar Biasa :

    a. Pada Tingkat Pusat :Dewan Pimpinan Pusat dengan bimbingan Dewan Pertimbangan diTingkat Pusat membentuk Panitia Pelaksana dan Panitia Pengarah denganmengikut sertakan Dewan Pimpinan Daerah Propinsi yang ditunjukmewakili Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Daerah yangmeminta Musyawarah Luar Biasa, dan Panitia Pelaksana serta PanitiaPengarah tersebut bertanggung jawab kepadanya,

    b. Pada Tingkat Daerah Propinsi :Dewan Pimpinan Daerah Propinsi yang bersangkutan dengan bimbingan

    Dewan Pimpinan Pusat bersama-sama Dewan Pertimbangan di tingkatDaerah mem-bentuk Panitia Pelaksana dan Panitia Pengarah denganmengikut sertakan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota yangditunjuk mewakili Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota yangmeminta Musyawarah Luar Biasa dan Panitia Pelaksana serta PanitiaPengarah tersebut bertanggung jawab kepadanya,

    c. Pada Tingkat Daerah Kabupaten/Kota :Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan denganbimbingan Dewan Pimpinan Daerah Propinsi yang membawahinyabersama-sama Dewan Pertimbangan di tingkat Daerah Kabupaten/Kotamembentuk Panitia Pelaksana dan Panitia Pengarah dengan mengikut

    sertakan wakil-wakil anggota yang meminta Musyawarah Luar Biasa danPanitia Pelaksana serta Panitia Pengarah tersebut bertanggung jawabkepadanya,

    8. Rancangan Jadwal Acara dan Rancangan Tata Tertib Musyawarah Luar Biasadisiapkan oleh Panitia Pengarah yang bersangkutan dan disahkan terlebihdahulu oleh Musyawarah Luar Biasa sebelum ditetapkan.

    Pasal 51MUSYAWARAH KHUSUS

    1. Tugas dan wewenang Musyawarah Khusus :a. Merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,b. Membubarkan Organisasi.

    2. Tata cara Musyawarah Khusus sama dengan tata cara Musyawarah Nasionaldan menjadi tanggung jawab Dewan Pimpinan Pusat.

    3. Peserta Musyawarah Khusus :a. Utusan Daerah sama dengan Musyawarah Nasional,b. Dewan Kode Etik.

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    29/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -29-

    4. Pada Musyawarah Khusus tidak ada Peninjau dan Undangan.5. Rancangan Jadwal Acara dan Rancangan Tata Tertib Musyawarah Khusus

    disiapkan oleh Panitia Pengarah yang bersangkutan dan disahkan terlebihdahulu oleh Musyawarah Luar Biasa.

    BAB XIKEUANGAN

    Pasal 52UANG PANGKAL, UANG IURAN DAN UANG SERTIFIKASI ANGGOTA

    1. AKSDAI memperoleh dana sebagaimana diatur dalam BAB XI Pasal 38Anggaran Dasar,

    2. Besarnya Uang Pangkal dan Uang Iuran anggota dan tata cara penarikannyaditetapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah Propinsi sesuai pedoman yangditetapkan Dewan Pimpinan Pusat,

    3. Besarnya Uang Pangkal dan Iuran Anggota dibedakan antara Perusahaan Besar,Menengah, Kecil dan Golongan Ekonomi Lemah,

    4. Besarnya Biaya Sertifikasi ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat,5. Untuk memperkuat keuangan AKSDAI pada setiap tingkat, Dewan Pimpinan

    setiap tingkat dibenarkan mengadakan upaya sendiri yang sah, tidak mengikatdan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

    Pasal 53PERIMBANGAN PEMBAGIAN KEUANGAN

    1. Pemasukan Uang Pangkal dan Iuran Anggota dan Uang Sertifikasisebagaimana tersebut dalam Pasal 51 diatas di tetapkan sebagai berikut :a. Dewan Pimpinan Pusat : 15 %b. Dewan Pimpinan Daerah Propinsi : 25 %c. Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota : 40 %d. Dewan Pertimbangan Pusat : 5 %e. Dewan Pertimbangan Daerah Propinsi : 5 %f. Dewan Pertimbangan Daerah Kabupaten/Kota : 7.5 %g. Dewan Kode Etik : 2.5 %

    2.

    Seluruh setoran uang anggota melalui rekening bank,3. Penanggung jawab penyampaian keuangan :a. Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota bertanggung jawab atas

    penyampaian uang sebagaimana dimaksud ayat (1) berikut daftaranggotanya untuk Dewan Pimpinan Daerah Propinsi,

    b. Dewan Pimpinan Daerah Propinsi bertanggung jawab atas penyampaianuang sebagaimana dimaksud ayat (1) berikut daftar anggotanya untukDewan Pimpinan Pusat.

    4. Penggunaan dan pengelolaan dana pada setiap tingkatan organisasi ditentukanoleh Dewan Pimpinan masing-masing dengan menggunakan Program dan

    Rencana Kerja Tahunan sebagai acuan dan ketentuannya diatur dalamperaturan tersendiri.

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    30/32

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    31/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    -31-

    BAB XIILAMBANG DAN BENDERA AKSDAI

    Pasal 56LAMBANG AKSDAI

    Lambang AKSDAI bentuk, arti dan maknanya seperti tertera pada lampiran (1)Anggaran Rumah Tangga ini.

    Pasal 57BENDERA AKSDAI

    Dewan Pimpinan disetiap tingkatan organisasi memiliki Bendera AKSDAI yangseragam bentuknya sekaligus menunjukkan identitas masing-masing. KetentuanBendera AKSDAI tersebut seperti pada lampiran (2) Anggaran Rumah Tangga ini.

    BAB XIIIPERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

    Pasal 58PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

    Perubahan Anggaran Rumah Tangga AKSDAI ditetapkan berdasarkan KeputusanMUNAS, sebagaimana diatur dalam BAB IX Pasal 32 Anggaran Dasar.

    BAB XIVATURAN PENUTUP

    Pasal 59LAIN LAIN

    1. Hal-hal yang belum atau tidak culup diatur dalam Anggaran Rumah Tanggaini, akan ditetapkan dan diatur lebih lanjut oleh Dewan Pimpinan Pusat dalamsuatu Keputusan atau Peraturan tersendiri yang tidak bertentangan denganAnggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini dan dipertanggungjawabkan pada Musyawarah Nasional,

    2. Dalam hal terjadi pengaturan yang dapat menimbulkan penafsiran yangberbeda, maka menurut urutannya berturut-turut yang berlaku untuk menjadipegangan adalah Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, KeputusanMUNAS, Keputusan MUKERNAS, Keputusan RAPIMNAS dan Peraturan-Peraturan/Keputusan Dewan Pimpinan.

  • 7/30/2019 ART AKSDAI

    32/32

    -----------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA AKSDAI

    Pasal 60P E N U T U P

    1. Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan pertama kali oleh MusyawarahNasional I di Jakarta pada tanggal 9 10 Desember 2001,

    2. Agar setiap anggota dapat mengetahuinya, Dewan pimpinan diperintahkanuntuk mengumumkan dan atau menyebar-luaskan Anggaran Dasar danAnggaran Rumah Tangga ini kepada setiap anggota dan masyarakat lainnya.

    Ditetapkan di : JakartaPada tangga : 10 Desember 2001

    MUSYAWARAH NASIONAL I AKSDAIPimpinan Sidang Tetap,

    BACHTIAR RAVENALA UJUNG, BA SABAM M. SIMANGUNSONG, SEKetua Umum Sekretaris