folio 5 dan 6

12
1. hasil kebudayaan 1, grebek syawal 2, kitab bustanus salatin 3, makam raja2 4, masjid agung demak 5, masjid aceh Darussalam 2. Jirat atau kijing, yaitu bangunan yang dibuat dari batu yang berbentuk persegi panjang dengan arah lintang utara atau selatan. Batu Nisan, yaitu tonggak pendek dari batu sebagai tanda kubur yang biasanya di ujung utara dan selatan jirat. Cungkup, yaitu bangunan mirip rumah yang terdapat di atas jirat. 3. Kesustraan pada zaman Islam berkembang di sekitar Selat Malaka dan Pulau Jawa. Berdasarkan sumber-sumbernya sastra dapat dibedakan menjadi dua yaitu sastra yang dipengaruhi unsur lluar dari Persia atau Arab dan kelanjutan dari sastra tersebut. Menurut cerita dan isinya, sastra dibedakan menjadi: a. Hikayat, yaitu karya sastra berupa cerita atau dongeng yang dibuat sebagai wahana pelipur lara. Misalnya Hikayat Hang Tuah dan Hikayat Amir Hamzah. b. Babad, yaitu cerita berlatar belakang sejarah yang biasanya lebih berupa cerita daripada uraian sejarah. Misalnya Babad Tanah Jawi dan Babad Giyanti.

description

folio 5 folio 6

Transcript of folio 5 dan 6

Page 1: folio 5 dan 6

1. hasil kebudayaan1, grebek syawal2, kitab bustanus salatin3, makam raja24, masjid agung demak5, masjid aceh Darussalam

2. Jirat atau kijing, yaitu bangunan yang dibuat dari batu yang berbentuk persegi panjang dengan arah lintang utara atau selatan.

Batu Nisan, yaitu tonggak pendek dari batu sebagai tanda kubur yang biasanya di ujung utara dan selatan jirat.

Cungkup, yaitu bangunan mirip rumah yang terdapat di atas jirat.

3. Kesustraan pada zaman Islam berkembang di sekitar Selat Malaka dan Pulau Jawa. Berdasarkan sumber-sumbernya sastra dapat dibedakan menjadi dua yaitu sastra yang dipengaruhi unsur lluar dari Persia atau Arab dan kelanjutan dari sastra tersebut. Menurut cerita dan isinya, sastra dibedakan menjadi:a. Hikayat, yaitu karya sastra berupa cerita atau dongeng yang dibuat

sebagai wahana pelipur lara. Misalnya Hikayat Hang Tuah dan Hikayat Amir Hamzah.

b. Babad, yaitu cerita berlatar belakang sejarah yang biasanya lebih berupa cerita daripada uraian sejarah. Misalnya Babad Tanah Jawi dan Babad Giyanti.

c. Syair, yaitu puisi lama yang tiap-tiap baitnya terdiri dari empat baris yang berakhiran sama. Misalnya Syair Abdul Muluk dan Gurindam Dua Belas.

d. Suluk, yaitu kitab-kitab yang menceritakan beberbagai hal mengenai tasawuf. Di Pulau Jawa, suluk banyak menceritakan tentang Wali Songo misalnya Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk Malang Sumirang.

4. Kaligrafi adalah seni menulis Arab yang indah tanpa tanda garis (harakat). Seni kaligrafi yang bernafaskan Islam merupakan rangkaian dari ayat-ayat suci Al Quran. Tulisan tersebut dirangkaisedemikian rupa sehingga membentuk gambar, misalnya binatang, daun- daunan, bunga atau sulur, tokoh wayang dan sebagainya.Contoh kaligrafi antara lain sebagai berikut. a. Kaligrafi pada batu nisan.

Page 2: folio 5 dan 6

b. Kaligrafi bentuk wayang dari Cirebon.c. Kaligrafi bentuk hiasan.

5. Keraton berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan sebagai tempat tinggal raja beserta keluarganya. Pada zaman kekuasaan Islam, didirikan cukup banyak keraton sesuai dengan perkembangan kerajaan Islam. Beberapa contoh keraton adalah sebagai berikut:a. Keraton Cirebon

Keraton Cirebon didirikan oleh Fatahillah atau Syarif Hidayatullah pada tahun 1636. Letaknya di kota Cirebon, Jawa Barat.

b. Istana Raja GowaIstana Raja Gowa terdapat di Sulawesi Selatan.

c. Istana Keraton SurakartaKeraton Surakarta terbentuk berdasarkan perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Keraton Surakarta sebelumnya merupakan wilayah Kerajaan Mataram dengan rajanya Paku Buwono III.

d. Keraton YogyakartaSemula Keraton Yogyakarta merupakan wilayah Kerajaan Mataram, kemudian berdasarkan perjanjian Giyanti pada tahun 1755 didirikan kerajaan Yogyakarta dengan rajanya yang pertama Sultan Hamengkubuwono I.

e. Istana MangkunegaranIstana Mangkunegaran merupakan bangunan kerajaan yang terbentuk berdasarkan perjanjian Salatiga tahun 1757.

1. Itu karna banyak warga negara asing yang datang ke negara yang kita tinggali dengan membawa keragaman negaranya. lalu mereka memperkenalkannya kepada warga negara kita dan akhirnya banyak warga negara kita yang mengenal dan mengerti keragaman budaya negara asing tersebut.

2. 1. faktor sosial2. faktor budaya3. faktor politik4. faktor ekonomi5. faktor sejarah6.faktor perdagangan

Page 3: folio 5 dan 6

3. Perbedaan yang ada pada setiap daerah di Indonesia merupakan suatu anugerah dari Tuhan yang patut kita syukuri. Bhinneka Tunggal Ika oleh para pendiri Negara dijadikan sebagai semboyan Negara sebagaimana ditulis pada lambang Negara Burung Garuda. Beberapa sikap yang dapat diterapkan untuk menghargai keberagaman antara lain sebagai berikut.

1.ToleransiSikap toleransi berarti menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Toleransi sejati didasarkan sikap hormat terhadap martabat manusia, hati nurani, dan keyakinan, serta keikhlasan sesama apapun agama, suku, golongan, ideologi atau  pandangannya.

Contoh berinteraksi dengan teman atau orang lain dalam bidang agama misalnya menghargai teman yang sedang berpuasa dengan tidak makan dan minum di depan teman, dalam bidang seni, misalnya menampilkan budaya dari daerah masing-masing.

Contoh kebersatuan dan keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan jenis kelamin dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika misalnya gotong royong, mengunjungi teman yang sedang sakit, menolong teman yang sedang mengalami musibah.

2. Mempelajari dan menikmati kebudayaan daerah lainMasyarakat Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku bangsa memiliki budaya yang berbeda-beda, seperti bahasa yang berbeda, adat istiadat serta tradisi, sistem kepercayaan, dan sebagainya. Untuk menghargai keberagaman kita dapat mempelajari budaya daerah lain.

Dengan mempelajari budaya daerah lain kita dapat mengetahui kita bisa mengetahui cara hidup suku lain. Beraneka ragamnya kebudayaan ini disebabkan karena adanya faktor geografis yang berbeda di setiap pulaunya, sehingga menimbulkan pola pikir dan pola kehidupan yang berbeda pula.  Pola pikir mereka menimbulkan suatu kebiasaan yang khas untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di yang ada disekitarnya.

Pola kehidupan mereka pun di sesuaikan dengan keadaan lingkungannya

Page 4: folio 5 dan 6

sehingga mereka bisa bertahan hidup di lingkungan tersebut. Mempelajari Budaya daerah lain memudahkan kita untuk berinteraksi dengan orang yang berasal dari tempat lain di Indonesia dengan kebudayaan yang berbeda.

3. Menjadikan keberagaman sebagai kekayaan bukan kekuranganKeberagaman kebudayaan adalah suatu kekayaan Negara yang sangat berharga. Kekayaan yang perlu dijaga dan dilestarikan keberadaanya. Dan sebagai warga Negara yang baik, kita wajib ikut serta dalam melestarikannya.

Budaya daerah tidak hanya mengajarkan kepada kita tentang kesenian-kesenian tradisional maupun upacara-upacara adat dari berbagai daerah, tetapi juga memberikan informasi tentang bagaimana keadaan sosial masyarakat di daerah tersebut. Mengetahui bagaimana sifat seseorang akan memudahkan kita untuk dapat bergaul dan berinteraksi secara akrab dengannya.

Perbedaan bukanlah sesuatu yang harus kita tonjolkan karena kita semua sebenarnya adalah sama, yaitu sama-sama makhluk Tuhan Perbedaan hanyalah suatuanasa untuk menunjukkan keberadaan kita di dunia ini. Janganlah suatu perbedaan membuat kita semakin jauh, dan bahkan terpecah belah. Bhineka Tunggal Ika, walaupun kita berbeda, tetapi kita tetap satu jua.

4. 5.

1. kapak genggam, kapak perimbas, monofacial, alat-alat serpih, chopper.2.      Chopper merupakan salah satu jenis kapak genggam yang berfungsi sebagai alat

penetak. Oleh karena itu, chopper sering disebut sebagai kapak penetak. Mungkin kalian masih sulit membayangkan bagaimana cara menggunakan chopper.

Misalnya, kalian akan memotong kayu yang basah atau tali yang besar, sementara kalian tidak memiliki alat pemotong, maka kalian dapat mengambil pecahan batu yang tajam. Kayu atau tali yang akan dipotong diletakan pada benda yang keras dan bagian yang akan dipotong dipukul dengan batu, maka kayu atau tali akan putus. Itulah, cara menggunakan kapak penetak atau chopper.

3. 4.

Page 5: folio 5 dan 6

5. dolmen-> meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujaan. menhir -> untuk memuja roh nenek moyang punden berundak-> bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan fungsinya sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal. waruga->Waruga adalah peti kubur peninggalan budaya Minahasa pada zaman megalitikum. Didalam peti pubur batu ini akan ditemukan berbagai macam jenis benda antara lain berupa tulang- tulang manusia, gigi manuisa, periuk tanah liat, benda- benda logam, pedang, tombak, manik- manik, gelang perunggu, piring dan lain- lain sarkofagus-> keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup.  Peti kubur -> peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar. Kubur batu dibuat dari lempengan/papan batu yang disusun persegi empat berbentuk peti mayat yang dilengkapi dengan alas dan bidang atasnya juga berasal dari papan batu.

6. a. Seni bangun

Peninggalan-peninggalan sejarah ada beberapa jenisnya, seperti komplek percandian, pemandian, keraton, makam. Candi adalah peninggalan berupa komplek bangunan yang bersifat Hindu, sedangkan yang bersifat Budhis disebut Stupa, Stupika. Diantara candi-candi Hindu, di Jawa Tengah terdapat

Disamping candi Hindu, juga terdapat banyak peninggalan yang bersifat Budhis. Pada masa kerajaan Sriwijaya ditemukan candi Muara takus di daerah Jambi. Di Jawa Tengah ada Stupa Borobudur, candi Mendut dan candi Pawon. Bangunanbangunan ini berfungsi sebagai tempat ibadah. Sampai sekarang peninggalan-peninggalan tersebut masih dipergunakan oleh umat Budha untuk pelaksanaan upacara memperingati hari Waisak.

Peninggalan-peninggalan sejarah ada beberapa jenisnya, seperti komplek percandian, pemandian, keraton, makam.

Candi adalah peninggalan berupa komplek bangunan yang bersifat Hindu, sedangkan yang bersifat Budhis disebut Stupa, Stupika. Candi Prambanan merupakan peninggalan yang bersifat Hindu sedangkan Stupa Borobudur bersifat Budha. Kedua monumen tersebut terletak di Jawa Tengah.

b. Seni Rupa dan Seni Ukir.

Pengaruh India membawa perkembangan dalam bidang seni rupa dan seni ukir atau pahat. Hal ini disebabkan adanya akulturasi. Misalnya relief yang dipahatkan pada dinding candi Borobudur yang merupakan relief tentang riwayat Sang Budha. Relief ini

Page 6: folio 5 dan 6

dikenal dengan Karma Wibangga yang dipahatkan dalam salah satu dinding Studa Borobudur.

c. Seni Sastra dan Aksara

Hasil sastra berbentuk prosa atau puisi : isinya antara lain tentang tutur (pitutur : kitab keagamaan), wiracarita (kepahlawanan), kitab Hukum (Undang-Undang).

Wiracarita yang terkenal di Indonesia yaitu Kitab Ramayana dan Mahabarata. Timbul wiracarita gubahan pujangga Indonesia. Misalnya, Kitab Baratayuda yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.Perkembangan aksara, perkembangan huruf Pallawa dari India ke Indonesia, mengakibatkan berkembangnya karya-karya sastra. Misal, karya-karya sastra Jawa kuno. Huruf Nagari (dari India) disertai huruf Bali kuno (dari Indonesia).

d. Sistem Kemasyarakatan.

Sistem kasta merupakan penggolongan masyarakat berdasarkan tingkat atau derajad orang yang bersangkutan. Setiap orang sudah ditentukan kastanya. Sistem kasta ini muncul dalam masyarakat Indonesia setelah ada hubungan dengan India. Terdapat empat kasta yaitu kasta Brahmana, Ksatria, Weisya dan Sudra. Sistem kasta ini bukan asli Indonesia.

e. Filsafat dan Sistem Kepercayaan.

Kepercayaan asli bangsa Indonesia adalah animisme dan dinamisme. percaya adanya kehidupan sesudah mati, yakni sebagai roh halus. Kehidupan roh halus memiliki kekuatan maka roh nenek moyang dipuja. Masuknya pengaruh India tidak menyebabkan

pemujaan terhadap roh nenek moyang hilang. Hal ini dapat dilihat pada fungsi candi. Fungsi candi di India sebagai tempat pemujaan. Di Indonesia, selain sebagai tempat pemujaan, candi juga berfungsi sebagai makam raja dan untuk menyimpan abu jenazah raja yang telah wafat.

Dapat terlihat adanya pripih tempat untuk menyimpan abu jenazah, dan diatasnya didirikan patung raja dalam bentuk mirip dewa. Hal tersebut merupakan perpaduan antara fungsi candi di India dengan pemujaan roh nenek moyang di Indonesia.

f. Sistem Pemerintahan

Pengaruh India di Indonesia dalam sistem pemerintahan, adalah adanya sistem pemerintahan secara sederhana.Setelah pengaruh India masuk, kedudukan pemimpin tersebut diubah menjadi raja serta wilayahnya disebut kerajaan. Rajanya dinobatkan dengan melalui upacara Abhiseka, biasanya namanya ditambah “warman”. Contoh: di Kerajaan Kutai, Taruma dan

Page 7: folio 5 dan 6

sebagainya.

Bukti akulturasi di bidang pemerintahan, misalnya : raja harus berwibawa dan dipandang punya kesaktian (kekuatan gaib), seperti para Raja disembah menunjukkan adanya pemujaan Dewa Raja.

7. Candi adalah peninggalan berupa komplek bangunan yang bersifat Hindu, sedangkan yang bersifat Budhis disebut Stupa, Stupika. Diantara candi-candi Hindu, di Jawa Tengah terdapat Disamping candi Hindu, juga terdapat banyak peninggalan yang bersifat Budhis. Pada masa kerajaan Sriwijaya ditemukan candi Muara takus di daerah Jambi. Di Jawa Tengah ada Stupa Borobudur, candi Mendut dan candi Pawon. Bangunanbangunan ini berfungsi sebagai tempat ibadah. Sampai sekarang peninggalan-peninggalan tersebut masih dipergunakan oleh umat Budha untuk pelaksanaan upacara memperingati hari Waisak.

8. Pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkembang di Indonesia, kebudayaan dan kesusastraan juga mengalami kemajuan, terutama pada saat Kerajaan Majapahit. Karya-karya sastra peninggalan sejarah tersebut berupa cerita tertulis yang dikarang oleh para pujangga. Beberapa karya sastra di antaranya berupa kitab-kitab berikut ini.

a. Kitab Cilpa Sastra, merupakan peninggalan Kerajaan Syailendra yang berisi dasar-dasar pokok membuat candi.

b. Kitab Arjuna Wiwaha, ditulis oleh Mpu Kanwa pada tahun 1030. Kitab ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Kediri yang berisi tentang perjuangan Airlangga dalam mempertahankan Kerajaan Kediri.

c. Kitab Smaradahana dikarang oleh Mpu Darmaja, pada masa pemerintahan Raja Kameswara I, Kediri.

d. Kitab Bharatayuda dikarang oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh, pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, Kediri.

e. Kitab Krisnayana ditulis oleh Mpu Triyana.

f. Kitab Hariwangsa ditulis oleh Mpu Panuluh.g. Kitab Negara Kertagama, ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Kitab ini merupakan sumber sejarah Kerajaan Singasari dan Majapahit. Di dalam kitab ini muncul istilah Pancasila. 

Page 8: folio 5 dan 6

h. Kitab Sutasoma, ditulis oleh Mpu Tantular. Kitab ini berisi tentang hukum dan dijadikan dasar hukum di Kerajaan Majapahit. Dalam kitab ini menekankan prinsip keadilan dan tidak membedakan rakyat biasa dengan bangsawan. Jadi siapapun yang melanggar aturan atau undang-undang harus mendapat hukuman yang sesuai.

9. Yupa/ prasasti adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan. Yupa/prasati menggunakan aksara pallawa atau bahasa sansekerta dan menjadi sumber utama bagi para ahli dalam menginterpretasikan sejarah kerajaan  kerajaan pada masa Hindu-Budha.

10. No 6